of  

or
Sign in to continue reading...

Indonesia: Morning Market Update - 19 February

IM Insights
By IM Insights
3 years ago
Indonesia: Morning Market Update - 19 February

Masih


Create FREE account or Login to add your comment
Comments (0)


Transcription

  1. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 19 February 2021 Global Market Wrap Items Nilai transaksi (Rp miliar) Volume transaksi (jt shm) Net asing (Rp miliar) Net asing (jt shm) Kapitalisasi pasar (Rp tn) Avg 2016 5,296.5 4,957.8 65.7 -150.6 5,376.3 Terakhir 16,720.7 11,886.9 35.5 -101.9 6,912.7 H-1 16,977.9 12,775.2 -102.5 -128.8 6,943.2 Pada perdagangan kemarin indeks di bursa Wall Street ditutup melemah dipicu oleh sentimen negatif dari lebih buruknya data klaim pengangguran dari perkiraaan dan proyeksi pertumbuhan penjualan yang cukup lemah dari Walmart. Kenaikan yield obligasi yang terjadi akhir-akhir ini dan Sektoral Index Agri Basic Industry Consumer Finance Infrastucture Misc. Industry Mining Property Trade Penutupan 1 year return 1 day return YTD return 1,424 977 1,723 1,430 1,010 1,035 2,043 386 865 9.5% 10.4% -10.3% 6.2% -0.8% -5.9% 42.7% -15.8% 22.8% -0.3% -2.2% -0.9% -0.4% 0.3% -1.0% 1.1% -0.2% 0.3% -5.0% 6.1% -5.9% 7.2% 0.9% -4.3% 6.7% -2.8% 12.9% Negara JCI FSSTI KLCI SET KOSPI SENSEX HSI NKY AS30 IBOV DJI SX5P UKX Indonesia Singapura Malaysia Thailand Korsel India Hongkong Jepang Australia Brasil Amerika Eropa Inggris Penutupan 1 year return 1 day return YTD return 6,200 2,909 1,576 1,511 3,087 51,325 30,595 30,236 7,155 119,199 31,493 3,203 6,617 4.6% -9.5% 2.7% 0.4% 39.6% 24.2% 10.6% 29.2% -1.1% 3.7% 7.7% -9.5% -11.3% -0.4% -0.4% -1.2% -0.3% -1.5% -0.7% -1.6% -0.2% 0.0% -1.0% -0.4% -0.8% -1.4% 3.7% 2.3% -3.2% 4.3% 7.5% 7.5% 12.4% 9.7% 3.9% 0.2% 2.9% 3.0% 2.4% Closing US$ 22.79 0.169 *Rp/US$ Berdasarkan data dari departemen tenaga kerja, pada periode minggu lalu tercatat ada penambahan klaim penggangguran baru (initial jobless claims) jauh lebih besar dari perkiraan pasar di level 773,000. Sementara itu saham Walmart terkoreksi hingga -6.5% setelah melaporkan laba bersih per saham sebesar US$1.39 lebih rendah dari konsensus US$1.50. Perseroan juga memproyeksikan pertumbuhan penjualan untuk tahun ini akan mengalami perlambatan seiring turunnya momentum pandemi covid19. Sejalan dengan itu laba bersih per saham juga Dual Listing (US$) TLKM TINS memicu koreksi di pasar saham juga masih menjadi perhatian investor. sebanyak 861,000, naik dari minggu sebelumnya sebanyak 848,000 (direvisi naik dari semula 793,000) dan level tertinggi dalam satu bulan terakhir serta Indeks Saham Index meningkatnya ekspektasi inflasi, dimana hal tersebut dikhawatirkan akan IDR 1,597.6 2,373.6 Daily +/-0.01 0.02 % chg -0.04% 15.70% diperkirakan turun meskipun jika mengeluarkan komponen hasil divestasi akan cenderung sama tau lebih tinggi dari sebelumnya. 14,020 Suku Bunga & Inflasi Items Deposito IDR 3 bln Kredit Bank IDR BI 7-Days RR Fed Funds Target ECB Main Refinancing Domestic Yen Interest Call Latest Interest Inflation 4.44% 12.16% 3.50% 1.55% 0.25% 1.40% 0.00% 0.90% -0.02% -0.60% Real interest rate 1.95% -1.15% -0.90% 0.58%   Dow Jones melemah -120 poin (-0.38%) pada level 31,493 S&P 500 berkurang -17 poin (-0.44%) pada level 3,914   Nasdaq terkoreksi -100 poin (-0.72%) pada level 13,865 EIDO melemah -0.13 poin (-0.55%) pada level 23,47 Harga Komoditas Minyak WTI US$/ bbl CPO RM/ ton Nikel US$/ ton Timah US$/ ton Emas US$/tr. oz Batu Bara US$/ ton Tepung Terigu US$/ ton Jagung US$/bushel Kedelai US$/bushel Tembaga US$/ton Sumber : Bloomberg Penutupan Ret 1 year (%) +/- Ret 1 day (%) 59.7 3,882.0 19,114 27,162 1,768.9 85.8 146.5 5.4 13.8 8,573.3 11.9% 42.2% 50.2% 64.9% 9.8% 25.4% -7.0% 42.7% 55.9% 49.2% -0.9 -133.0 394.0 -592.0 -6.8 -0.3 8.1 0.0 -0.1 170.0 -1.44% -3.31% 2.10% -2.13% -0.38% -0.29% 5.84% -0.56% -0.63% 2.02% Technical Ideas Terkoreksinya indeks di bursa Wall Street dan turunnya mayoritas harga komoditas selain nikel diprediksi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan. Sementara itu naiknya harga nikel dan beberapa kebijakan baru dari Bank Indonesia selain pemangkasan suku bunga diantaranya kebijakan uang muka nol persen untuk kredit kendaraan bermotor dan kredit properti bagi bank dengan NPL di bawah 5% berpeluang menjadi sentimen positif lanjutan. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support di level 6,150 dan resistance di level 6,250. Stocks  ASRI (Buy). Support: Rp238, Resist: Rp250  SSIA (Buy). Support: Rp535, Resist: Rp565  WSBP (Buy on Weakness). Support: Rp262, Resist: Rp272  LSIP (Buy on Weakness). Support: Rp1,290, Resist: Rp1,335  R-LQ45X (Sell). Support: Rp974, Resist: Rp986  XIIF (Sell). Support: Rp579, Resist: Rp595  XPID (Sell). Support: Rp500, Resist: Rp512 ETF Refer to Important disclosures on the last of this report
  2. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 19 February 2021 News Highlight Bank Indonesia (BI) terus mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui kebijakan moneternya. Mulai dari memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga pelonggaran uang muka bagi kendaraan dan rumah. Pada bulan Februari BI menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,50%. Diikuti dengan penurunan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. BI juga melakukan pelonggaran uang muka pembelian kendaraan bermotor menjadi 0% atau DP 0% untuk semua jenis kendaraan baru. Ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif. Selain kendaraan bermotor, BI juga akan melonggarkan aturan Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) untuk kredit sektor properti menjadi 100%. Artinya seluruh kebutuhan dana dalam memperoleh kredit properti terutama rumah ditanggung oleh bank sehingga konsumen tidak perlu membayar uang muka. Adapun untuk DP 0% kendaraan bermotor dan properti ini akan berlaku efektif 1 Maret 2021 sampai dengan 31 Desember 2021. Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021. BI memprediksi pertumbuhan hanya akan berada di rentang 4,3 persen hingga 5,3 persen. Sebelumnya pada 3 Desember 2020, BI memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,8 sampai 5,8 persen. Menurut BI, revisi ini sejalan dengan lebih rendahnya realiasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2020. Sebelumnya pada kuartal IV 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi minus 2,19 persen (year-onyear/yoy). Ekonomi minus saat BI memproyeksinya tumbuh positif. BI menyebutkan ekonomi Indonesia ke depan sangat bergantung kepada pemulihan ekonomi global dan program vaksinasi nasional yang ditargetkan pemerintah selesai pada akhir 2021. Menurut BI, sinergi 5 aspek pembukaan sektor produktif aman, hal tersebut adalah akselerasi stimulus fiskal, peningkatan kredit dari perbankan dan sektor keuangan, berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial, percepatan digitalisasi Refer to Important disclosures on the last of this report
  3. Morning Update 19 February 2021 Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp1,025 triliun pada akhir tahun 2020, atau anjlok 51,37 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp2,108 triliun. Total pendapatan sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp9,434 triliun, atau turun 16,78 persen dibanding tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp11,337 triliun. Sementara beban perseroan tercatat sebesar Rp7,958 triliun, atau turun 5,911 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp8,458 triliun. Lebih lanjut, laba sebelum pajak penghasilan turun 48,73 persen menjadi sebesar Rp2,879 triliun. Alhasil, laba per saham dasar ADMF turun menjadi Rp1.026 dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp2.109. Sebagai informasi, pembiayaan konsumen tercatat sebesar Rp20,151 triliun, atau turun 23,07 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp26,79 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada pembiayaan murabahah yang tercatat turun 13,21 persen menjadi Rp2,449 triliun dari tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp2,822 triliun. PT PP Presisi Tbk (PPRE) merealisasikan kontrak baru sebesar Rp 2,82 triliun di 2020. Capaian tersebut lebih tinggi 28,18% dibandingkan target yang dicanangkan sebesar Rp 2,2 triliun. Perolehan kontrak perseroan mayoritas masih berasal dari PP Group. Secara rinci, perolehan kontrak dari PP Group sebesar 81,6%. Disusul perolehan dari swasta sebesar 15,8% dan pemerintah sebanyak 2,6%. Sementara, berdasarkan proyek kontrak untuk pekerjaan konstruksi menjadi mayoritas dengan berkontribusi 89,5% dan sisanya dari non konstruksi 10,5%. Beberapa proyek konstruksi yang didapatkan perusahaan antara lain, Kawasan Industri Batang, Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Semarang-Demak, dan Sirkuit Mandalika. Sementara untuk proyek non konstruksi yaitu 'coal mining service' dari Jasa Tambang Nusantara. Lebih lanjut, manajemen mengatakan bahwa perolehan kinerja terbilang cukup baik di tahun lalu. Sebabnya, di tengah penurunan kinerja sektor konstruksi nasional, PPRE berhasil menyumbang hampir 50% terhadap laba PP Group. Refer to Important disclosures on the last of this report
  4. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 19 February 2021 PT INDO PREMIER SEKURITAS Pacific Century Place 16th Floor SCBD Lot 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 - Indonesia p +62 21 5088 7200 ANALYSTS CERTIFICATION The views expressed in this research report accurately reflect the analyst’s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report. DISCLAIMERS This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. Refer to Important disclosures on the last of this report