of  

or
Sign in to continue reading...

Indonesia: Morning Market Update - 12 May

IM Insights
By IM Insights
2 years ago
Indonesia: Morning Market Update - 12 May

Masih


Create FREE account or Login to add your comment
Comments (0)


Transcription

  1. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 12 May 2022 Global Market Wrap Items Nilai transaksi (Rp miliar) Volume transaksi (jt shm) Net asing (Rp miliar) Net asing (jt shm) Kapitalisasi pasar (Rp tn) Avg 2021 18,002.4 11,667.8 155.6 -185.2 6,977.9 Terakhir 18,757.5 15,207.0 -307.1 -116.0 2,630.0 H-1 19,199.8 20,810.2 -3,197.1 -2,249.2 2,631.4 Technology Financials Healthcare Basic Material Transportation & Log Industrials Infrastructure Property Energy Consumer Cyclical Consumer Non-Cyclical Penutupan 1 year return 1 day return 7,675 1,526 1,443 1,325 1,958 1,241 971 715 1,606 921 683 132.1% 15.5% 12.3% 7.1% 58.4% 33.1% 11.5% -17.6% 114.4% 25.7% -7.0% Penutupan 1 year return 1 day return YTD return 6,816 3,226 1,556 1,613 2,592 54,088 19,825 26,214 7,304 104,397 31,834 3,562 7,348 14.8% 3.3% -1.7% 2.6% -18.0% 11.1% -29.8% -6.9% 0.3% -12.8% -5.2% 4.5% 4.9% -0.1% -0.3% 0.1% -0.6% -0.2% -0.5% 1.0% 0.2% 0.3% 1.2% -1.0% 1.5% 1.4% 3.6% 3.3% -0.7% -2.7% -13.3% -7.2% -15.3% -10.7% -6.8% -0.4% -12.4% -6.7% -0.5% YTD return -2.7% -0.6% 0.4% 1.4% -0.4% 0.2% 0.7% 0.9% 1.0% 1.3% 3.1% -14.7% 0.0% 1.6% 7.3% 22.4% 19.7% 1.2% -7.5% 40.9% 2.3% 2.9% Indeks Saham Index Negara JCI FSSTI KLCI SET KOSPI SENSEX HSI NKY AS30 IBOV DJI SX5P UKX Indonesia Singapura Malaysia Thailand Korsel India Hongkong Jepang Australia Brasil Amerika Eropa Inggris TLKM TINS *Rp/US$ IDR 2,160.3 1,562.6 +/0.19 0.00 berkapitalisasi besar yang dipicu oleh lebih tingginya data inflasi di bulan memaksa The Fed semakin agresif dalam menerapkan kebijakan moneter ketatnya. Berdasarkan data dari badan statistik Amerika, pada bulan April lalu inflasi mengalami kenaikan sebesar 8.3% yoy, lebih tinggi dari konsensus pasar di level 8.1% yoy dan masih mendekati level tertingginya dalam 40 tahun terakhir. Inflasi inti yang mengeluarkan komponen harga energi dan makanan naik 6.2% yoy dan juga lebih tinggi dari perkiraan di level 6% yoy. Seiring lebih tingginya data inflasi tersebut, saham-saham sektor teknologi berkapitalisasi besar seperti Meta, Apple, Salesforce dan Microsoft mengalami tekanan jual yang cukup besar dimana masing-masing membukukan pelemahan -4.5%, -5.2%, -3.5% dan -3.3%. Sementara itu sektor teknologi informasi dan konsumer diskre juga terkoreksi cukup Dual Listing (US$) Closing US$ 29.68 0.107 cukup signifikan seiring kembali tertekannya saham sektor teknologi April jika dibandingkan dengan ekspektasi dan dikhawatirkan akan Sektoral Index Pada perdagangan kemarin indeks di bursa Wall Street di tutup melemah Daily % chg 0.64% 2.00% dalam hingga 3% dan menekan indeks S&P 500. 14,557     Suku Bunga & Inflasi Items Deposito IDR 3 bln Kredit Bank IDR BI 7-Days RR Fed Funds Target ECB Main Refinancing Domestic Yen Interest Call Latest Interest Inflation 3.21% 12.55% 3.50% 3.47% 1.00% 8.30% 0.00% 7.50% -0.01% 1.20% Real interest rate 0.03% -7.30% -7.50% -1.21% Harga Komoditas Minyak WTI US$/ bbl CPO RM/ ton Nikel US$/ ton Timah US$/ ton Emas US$/tr. oz Batu Bara US$/ ton Tepung Terigu US$/ ton Jagung US$/bushel Kedelai US$/bushel Tembaga US$/ton Sumber : Bloomberg Penutupan Ret 1 year (%) +/- Ret 1 day (%) 105.7 7,153.0 27,712 35,968 1,852.4 385.9 146.5 7.7 16.3 9,358.8 60.0% 49.4% 54.8% 6.8% 2.0% 290.9% -7.0% 7.5% -1.1% -10.4% 5.9 200.0 -597.0 242.0 14.1 8.4 8.1 0.1 0.1 123.0 5.96% 2.88% -2.11% 0.68% 0.77% 2.23% 5.84% 1.84% 0.90% 1.33% Dow Jones melemah -327 poin (-1.02%) pada level 31,834 S&P 500 turun -66 poin (-1.65%) pada level 3,935 Nasdaq terkoreksi -373 poin (-3.18%) pada level 11,364 EIDO menguat +0,00 poin (+0.00%) pada level 23,76 Technical Ideas Melemahnya indeks di bursa Wall Street seiring lebih tingginya angka inflasi jika dibandingkan dengan ekspektasi diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, cpo, timah dan batu bara berpeluang menjadi sentimen positif di pasar. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support 6,775 di level dan resist di level 6,855. Stocks  EXCL (Buy). Support: Rp2,960, Resist: Rp3,020  UNTR (Buy). Support: Rp29,925, Resist: Rp30,525  BMRI (Buy on Weakness). Support: Rp7,900, Resist: Rp8,100  ISAT (Buy on Weakness). Support: Rp5,900, Resist: Rp6,125  XISI (Buy). Support: Rp345, Resist: Rp355  XPSG (Buy). Support: Rp417, Resist: Rp425  XBIG (Buy). Support: Rp568, Resist: Rp576 ETF Refer to Important disclosures on the last of this report
  2. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 12 May 2022 News Highlight Bank Indonesia (BI) mencatat persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini meningkat. Ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Saat Ini di bulan April 2022 yang sebesar 98,9 atau naik dari 93,9 pada bulan sebelumnya. Meski meningkat, indeksnya masih berada di zona pesimistis, atau indeks di bawah 100. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI mengatakan, kenaikan IKE ini didorong oleh peningkatan seluruh indeks pembentuknya. Yaitu, indeks penghasilan saat ini, indeks ketersediaan lapangan kerja, dan indeks pembelian barang tahan lama. Ia menyebut, persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu meningkat pada April 2022. Indeks Penghasilan Saat Ini tercatat 106,2 di bulan April 2022 atau naik 4,5 poin dari 101,7 pada bulan sebelumnya. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja pada April 2022 meningkat cukup signifikan, yaitu sebesar 8,2 poin, dari 87,7 pada bulan Maret 2022 menjadi 95,9 pada bulan April 2022. Indeks Pembelian Barang Tahan Lama tercatat 94,5 di bulan April 2022 atau naik 2,2 poin dari 92,3 pada bulan sebelumnya. Ini meningkat pada sebagian tingkat pengeluaran responden, terutama responden dengan pengeluaran Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Dan beradasarkan usia, peningkatan indeks terjadi pada sebagian besar kelompok usia responden. Lebih lanjut, peningkatan IKE Saat Ini juga membawa angin segar terhadap peningkatan keyakinan konsumen secara keseluruhan. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2022 yang sebesar 113,1 atau lebih tinggi dari 111,0 pada bulan sebelumnya. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan hasil kinerja cukup baik di kuartal I 2022. PTPP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,28 triliun atau tumbuh sebesar 50,79% secara tahunan (yoy). Kuartal I 2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar 2,83 triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan ditopang oleh hampir semua sektor bisnis PTPP yang mengalami pertumbuhan. Sektor konstruksi tumbuh sebesar 36%, EPC sebesar 26%, dan Properti sebesar 37%. Sedangkan kontribusi pertumbuhan pendapatan PTPP sebesar Rp 4,28 triliun berasal dari induk usaha sebesar 57% dan sisanya sebesar 43% berasal dari anak usaha. Rinciannya, PP Presisi sebesar 17%, PP Semarang Demak sebesar 9%, PP Properti sebesar 8%, PP Urban sebesar 4%, dan Refer to Important disclosures on the last of this report
  3. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 12 May 2022 Lainnya sebesar 5%. Beban pokok pendapatan PTPP dibukukan sebesar Rp 3,73 triliun sehingga perusahaan mengantongi laba kotor secara konsolidasi sebesar Rp 544,47 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 12,7%. Sampai dengan akhir Maret 2022, PTPP telah mencatatkan belanja modal (capex) sebesar Rp 854 miliar, lebih besar 71,89% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 497 miliar. Adapun belanja modal tersebut telah direalisasikan untuk membiayai anak usaha utama sebesar Rp 250 miliar, anak usaha non utama sebesar Rp 588 Miliar dan investasi baru sebesar Rp 16,3 miliar. Di tahun 2022 ini, PTPP menargetkan penyerapan belanja modal sebesar Rp 4,3 triliun yang direncanakan akan digunakan untuk penyertaan investasi pada anak usaha utama dan non utama, entitas, afiliasi, investasi baru dan Kebutuhan aset tetap. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil membukukan portofolio hijau Rp 170,5 triliun pada kuartal I-2022. Nilai ini mengambil porsi 28,9% dari total portofolio kredit BNI. Pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan UMKM dengan total portofolio mencapai Rp 115,2 triliun. Selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan sebesar Rp 10,3 triliun, serta pengelolaan polusi sebesar Rp 6,8 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp 23,3 triliun. Dalam kaitannya dengan pembiayaan KUBL, BNI telah menyusun Kerangka Kerja Green Bond (Green Bond Framework) yang didalamnya terdapat pengaturan mengenai mekanisme pemilihan proyek (project selection) dan penggunaan dana serta mekanisme pelaporan yang diperoleh dari Penawaran Umum Green Bond. Wakil Direktur Utama BNI menyampaikan green banking merupakan salah satu sektor yang masuk dalam kategori sangat strategis bagi BNI. Selain karena manfaatnya yang sangat tinggi terhadap kestabilan dan keberlanjutan ekonomi jangka panjang, perseroan memiliki banyak nasabah, debitur, serta mitra yang dapat diajak untuk bersama-sama mendorong terwujudnya green ekonomi di Indonesia. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan kinerja positif selama kuartal I 2022. Pendapatan dan laba bersih DMAS masing-masing tumbuh 16,3% dan 43,7% secara tahunan di periode tersebut. Refer to Important disclosures on the last of this report
  4. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 12 May 2022 Di kuartal I 2-22, DMAS mencatat pendapatan usaha Rp 621 miliar atau tumbuh 16,3%. Segmen industri menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp 431 miliar atau sekitar 69,4% dari total pendapatan usaha. Disusul pendapatan dari segmen komersial sebesar Rp 176 miliar atau 28,4%. Serta pendapatan dari segmen hunian sebesar Rp 9 miliar atau 1,4% dari total pendapatan. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen hotel dan sewa terhadap total pendapatan usaha masing-masing sebesar 0,4% dan 0,3%. Pendapatan usaha perseroan dari segmen industri terutama berasal dari penjualan lahan industri kepada pelanggan industri dari sektor data center. Sementara, laba kotor DMAS tumbuh 45,9% menjadi Rp 447 miliar di kuartal I 2022. Tondy menuturkan, margin laba kotor juga meningkat menjadi 72% dari sebelumnya 57,4%. Seiring dengan pertumbuhan laba kotor, laba usaha DMAS tumbuh 49,3% menjadi Rp 382 miliar dengan margin laba usaha meningkat menjadi 61,5% dibandingkan margin laba usaha di kuartal I 2021 sebesar 47,9%. DMAS membukukan laba bersih kuartal I 2022 sebesar Rp 389 miliar, tumbuh 43,7% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu senilai sebesar Rp 271 miliar. Adapun margin laba bersih tercatat sebesar 62,7%, lebih tinggi dibandingkan dengan margin laba bersih di periode yang sama tahun 2021 sebesar 50,7%. PT INDO PREMIER SEKURITAS Pacific Century Place 16th Floor SCBD Lot 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 - Indonesia p +62 21 5088 7200 ANALYSTS CERTIFICATION The views expressed in this research report accurately reflect the analyst’s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report. DISCLAIMERS This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. Refer to Important disclosures on the last of this report