Indonesia: Morning Market Update - 15 September
Indonesia: Morning Market Update - 15 September
Masih
Masih
Transcription
- Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 15 September 2022 Global Market Wrap Items Nilai transaksi (Rp miliar) Volume transaksi (jt shm) Net asing (Rp miliar) Net asing (jt shm) Kapitalisasi pasar (Rp tn) Avg 2021 18,002.4 11,667.8 155.6 -185.2 6,977.9 Terakhir 24,801.5 14,058.8 144.1 -240.7 2,854.4 H-1 28,299.7 15,324.7 1,424.9 -289.3 2,870.1 Sektoral Index Technology Financials Healthcare Basic Material Transportation & Log Industrials Infrastructure Property Energy Consumer Cyclical Consumer Non-Cyclical Penutupan 1 year return 1 day return 7,607 1,527 1,452 1,318 1,928 1,376 1,032 730 2,081 879 705 -24.5% 11.0% 4.9% 16.1% 69.8% 33.5% 7.9% -10.0% 161.4% 10.9% 5.6% Penutupan 1 year return 1 day return YTD return 7,278 3,258 1,468 1,657 2,411 60,347 18,847 27,819 7,072 110,547 31,135 3,528 7,277 19.1% 6.5% -5.6% 1.8% -23.5% 2.8% -24.7% -8.8% -8.4% -3.9% -10.6% -0.5% 3.7% -0.5% -1.0% -1.3% -0.3% -1.6% -0.4% -2.5% -2.8% -2.5% -0.2% 0.1% -0.7% -1.5% 10.6% 4.3% -6.3% -0.1% -18.9% 3.6% -19.4% -3.4% -8.7% 5.5% -14.3% -7.6% -1.5% YTD return -0.5% -0.6% -0.8% -1.2% 0.0% -1.1% -0.2% -0.6% 0.8% -0.2% 0.2% -15.4% 0.0% 2.3% 6.8% 20.5% 32.7% 7.6% -5.6% 82.6% -2.4% 6.2% Negara JCI FSSTI KLCI SET KOSPI SENSEX HSI NKY AS30 IBOV DJI SX5P UKX Indonesia Singapura Malaysia Thailand Korsel India Hongkong Jepang Australia Brasil Amerika Eropa Inggris Ketiga indeks sempat mengalami pelemahan sebelum akhirnya ditutup di teritori positif setelah pada hari sebelumnya mengalami penurunan terbesarnya dalam dua tahun lebih. Rilis data PPI yang mendekati konsensus menjadi sentimen positif bagi indeks. Sementara itu kekhawatiran akan adanya kenaikan tingkat suku bunga yang bisa mencapai 100 bps menjadi sentimen yang menekan indeks. Rilis data Producer Price Index (PPI) atau indeks harga produsen bulan Agustus tercatat kembali turun sebesar -0,1% mom melanjutkan penurunan bulan sebelumnya sebesar -0,4% mom. Turunnya harga minyak menjadi pemicu penurunan PPI tersebut. Rilis PPI menunjukan bahwa inflasi sedang Indeks Saham Index Pada perdagangan kemarin indeks di bursa Wall Street ditutup menguat. melambat dan sudah dalam tren penurunan. Namun inflasi saat ini masih sangat jauh dari target rata-rata The Fed sebesar 2%. Setelah sebelumnya pelaku pasar memperkirakan kenaikan 75 bps pada rapat The Fed minggu depan, saat ini justru muncul perkiraan bahwa The Fed berpotensi menaikan suku bunganya sebesar 100 bps berdasarkan data di CME FedWatch tool. Dual Listing (US$) Closing US$ 29.89 0.088 TLKM TINS *Rp/US$ IDR 2,219.6 1,303.6 +/0.31 0.00 Daily % chg 1.05% -1.68% 14,852 Suku Bunga & Inflasi Items Deposito IDR 3 bln Kredit Bank IDR BI 7-Days RR Fed Funds Target ECB Main Refinancing Domestic Yen Interest Call Latest Interest Inflation 3.26% 12.74% 3.75% 4.69% 2.50% 8.30% 125.00% 9.10% -0.03% 2.60% Real interest rate -0.94% -5.80% 115.90% -2.63% Penutupan Sumber : Bloomberg Technical Ideas Berbalik menguatnya indeks di bursa Wall Street setelah sehari sebelumnya mengalami koreksi cukup dalam diprediksi akan menjadi sentimen positif di Harga Komoditas Minyak WTI US$/ bbl CPO RM/ ton Nikel US$/ ton Timah US$/ ton Emas US$/tr. oz Batu Bara US$/ ton Gandum US$/bushel Jagung US$/bushel Kedelai US$/bushel Tembaga US$/ton Dow Jones menguat +30 poin (+0.10%) pada level 31,135 S&P 500 naik +13 poin (+0.34%) pada level 3,946 Nasdaq menguat +86 poin (+0.74%) pada level 11,720 EIDO naik +0.34 poin (+1.40%) pada level 24.67 88.5 3,700.0 24,184 21,318 1,695.8 444.2 8.72 6.82 14.55 7,893.5 Ret 1 year (%) 21.9% -20.1% 23.1% -37.3% -5.5% 150.3% 22.5% 27.9% 12.4% -16.3% +/1.2 -59.0 -73.0 -187.0 -1.5 4.9 0.3 -0.3 -0.8 -100.8 Ret 1 day (%) 1.34% -1.57% -0.30% -0.87% -0.09% 1.10% 3.50% -3.77% -5.17% -1.26% pasar. Sementara itu naiknya harga komoditas energi seperti minyak mentah dan batu bara berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. Investor juga akan mencermati data neraca perdagangan Agustus yang menurut konsensus akan kembali surplus sebesar US$ 4.00 miliar (sebelumnya US$ 4.22 miliar). IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 7,250 dan resistance di level 7,310. Stocks ADMR (Buy). Support: Rp1,910, Resist: Rp2,010 ANTM (Buy). Support: Rp2,080, Resist: Rp2,160 BBRI (Buy). Support: Rp4,520, Resist: Rp4,640 HRUM (Buy). Support: Rp1,960, Resist: Rp2,040 XBLQ (Buy on Weakness). Support: Rp531, Resist: Rp539 XIIC (Buy on Weakness). Support: Rp1,023, Resist: Rp1,036 XPLQ (Buy on Weakness). Support: Rp536, Resist: Rp545 ETF Refer to Important disclosures on the last of this report
- Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 15 September 2022 News Highlight PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berkomitmen untuk terus meningkatkan pembiayaan berkelanjutan, termasuk di dalamnya kredit hijau. Hingga Juni 2022, portofolio kredit berkelanjutan BBCA sudah mencapai Rp 169,5 triliun atau tumbuh cukup tinggi sebesar 21,8% secara year on year (YoY). Sedangkan dari akhir tahun lalu tercatat sudah meningkat 7,1%. Kredit berkelanjutan BBCA ini sudah berkontribusi 24,9% terhadap total portofolio kredit perseroan secara bank. Sebanyak Rp 94,1 triliun kredit berkelanjutan disalurkan ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau tumbuh 19,6% YoY dan Rp 75,3 triliun kepada non UMKM atau naik 24,7% YoY. BBCA telah membiayai pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan dengan total kapasitas sekitar 200 megawatt (MW). Selain di sektor energi, pembiayaan berkelanjutan tersebut juga disalurkan ke sektor CPO yang sudah tersertifikasi baik sertifikasi internasional maupun domestik. Total kredit hijau ke sektor ini mencapai Rp 38,2 triliun per Juni. Manajemen mengatakan pembiayaan ke sektor CPO bersertifikasi ini sudah mendominasi terhadap total kredit BBCA ke sektor perkebunan kelapa sawit. Porsinya tercatat mencapai 73,6%. Sektor lain yang dibiayai BBCA adalah pengolahan air berkelanjutan dan manajemen limbah air, gedung ramah lingkungan, sektor yang melakukan efisiensi energi, dan transportasi ramah lingkungan. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memproyeksikan pendapatan dan EBITDA di paruh pertama 2022 bisa meningkat signifikan karena ditopang oleh sejumlah faktor. Manajemen menjelaskan, kinerja keuangan realisasi semester I 2022 saat ini masih dalam proses audit sehingga manajemen JSMR baru bisa menyampaikan gambarannya. Manajemen optimistis bahwa untuk kinerja semester I 2022 untuk pendapatan usaha diproyeksikan meningkat 18,1% secara tahunan atau year on year (YoY) dan EBITDA meningkat 21% yoy. JSMR mengungkapkan, peningkatan ini selain karena meningkatnya mobilitas juga didukung beroperasinya jalan tol baru sejak 2021. Dalam materi paparan publiknya, penambahan panjang jalan tol tersebut ialah operasi ruas Bogor Outer Ring Road Seksi 3A, Serpong-Cinere Seksi 1, Cengkareng-Batu Ceper-Kuningan, Balikpapan-Samarinda Seksi 1&5, dan Manado-Bitung Seksi 2B. Selain itu kinerja JSMR di awal tahun ini juga ditopang implementasi penyesuaian tarif yang sesuai jadwal. Refer to Important disclosures on the last of this report
- Morning Update 15 September 2022 Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia Manajemen menjelaskan pada mudik lebaran 2022, JSMR mencatatkan rekor tertinggi volume lalu lintas pada arus mudik sebanyak 1,7 juta kendaraan atau naik 9,1% dibandingkan lebaran 2019 sebelum pandemi Covid-19. Untuk membantu kelancaran mudik lebaran, JSMR melakukan pelebaran jalan tol ruas Jakarta Cikampek dari 3 lajur menjadi 4 lajur di KM62 Dawuan sampai dengan KM 50 Karawang Timur Jalur A. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merevisi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini menjadi US$ 275 juta atau setara sekitar Rp 4,07 triliun. Sebelumnya, perusahaan milik Keluarga Panigoro ini menganggarkan capex US$ 300 juta atau setara Rp 4,44 triliun. Manajemen MEDC dalam Public Expose Live 2022, Rabu (14/9/2022) mengungkapkan, revisi tersebut menyusul adanya keterlambatan alat produksi di salah satu blok tambang perusahaan. Adapun realisasi capex sepanjang paruh pertama tahun ini sebesar US$ 117 juta. Ini setara sekitar 42,54% dari total capex yang telah direvisi. Medco mengeluarkan capex tersebut untuk kedua segmen bisnis utama. Untuk segmen minyak & gas (migas), nilai yang dikeluarkan sebesar US$ 102 juta. Sedang untuk segmen ketenagalistrikan sebesar US$ 15 juta. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyatakan pihaknya akan mulai fokus pada pengembangan bisnis di wilayah Indonesia Timur. Manajemen menyebutkan hal ini juga termasuk dengan melakukan ekspansi untuk pasar non-Pelindo. Manajemen sedang menguatkan barisan armada dalam proses pembangunan 4 kapal dan 2 kapal lelang. Diharapkan keempat kapal itu sudah bisa digunakan dan dioperasikan pada awal 2023 atau pertengahan 2023 paling lambat. Manajemen juga menyatakan pihaknya lakukan difersifikasi bisnis baru. Namun pihaknya tidak memberikan detail lebih jauh. IPCM menjabarkan, potensi ekspansi di wilayah Indonesia Timur cukup besar. Hal ini juga mencakup manajemen shipping atau pengiriman melalui kapal melalui kapal tunda dan pandu yang terus ingin ditingkatkan. Hingga Juni 2022 ini IPCM telah memiliki 55 unit kapal tunda dan menargetkan memiliki total 58 unit kapal. Sedangkan untuk motor pandu, IPCM hingga semester I 2022 telah memiliki 27 unit dan menargetkan bisa memiliki total 30 unit motor pandu. Manaemen mengungkapkan hingga kini serapan capex sudah sebesar 60% dan mayoritqs dialokasikan kepada pembangunan kapal dan transformasi IT. Pengembangan IT ini memudahkan Perseroan mengontrol pergerakan kapal dan melihat pendapatan yang diterima tiap kapal secara real time Refer to Important disclosures on the last of this report
- Morning Update 15 September 2022 Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia setiap hari. IPCM berharap serapan ini akan tereksekusi 100% hingga akhir 2022. PT INDO PREMIER SEKURITAS Pacific Century Place 16th Floor SCBD Lot 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 - Indonesia p +62 21 5088 7200 ANALYSTS CERTIFICATION The views expressed in this research report accurately reflect the analyst’s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report. DISCLAIMERS This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. Refer to Important disclosures on the last of this report
Create FREE account or Login to add your comment