of  

or
Sign in to continue reading...

Indonesia: Morning Market Update - 1 September

IM Insights
By IM Insights
1 year ago
Indonesia: Morning Market Update - 1 September


Create FREE account or Login to add your comment
Comments (0)


Transcription

  1. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 1 September 2022 Global Market Wrap Items Nilai transaksi (Rp miliar) Volume transaksi (jt shm) Net asing (Rp miliar) Net asing (jt shm) Kapitalisasi pasar (Rp tn) Avg 2021 18,002.4 11,667.8 155.6 -185.2 6,977.9 Terakhir 25,506.4 14,885.0 -44.9 -1,999.6 2,815.2 H-1 30,642.6 13,215.2 921.8 575.8 2,807.7 Sektoral Index Technology Financials Healthcare Basic Material Transportation & Log Industrials Infrastructure Property Energy Consumer Cyclical Consumer Non-Cyclical Penutupan 1 year return 1 day return 7,817 1,516 1,437 1,298 1,970 1,323 1,043 701 1,899 888 708 -26.2% 9.4% 7.4% 12.3% 70.5% 34.1% 13.2% -12.0% 150.8% 10.6% 6.9% Penutupan 1 year return 1 day return YTD return 7,179 3,222 1,512 1,639 2,472 59,537 19,954 28,092 7,226 109,523 31,510 3,502 7,284 17.9% 4.3% -5.6% 0.3% -22.9% 3.4% -23.3% -1.3% -7.5% -8.3% -10.8% -3.5% 1.9% 0.3% -0.5% 0.7% 0.0% 0.9% 2.7% 0.0% -0.4% -0.1% -0.8% -0.9% -1.4% -1.1% 9.1% 3.1% -3.5% -1.1% -18.6% 2.2% -14.7% -3.7% -9.0% 4.5% -13.3% -8.3% -1.4% YTD return -1.3% 1.6% 0.8% 0.1% 0.5% 0.1% 0.3% -0.5% 0.1% -0.2% -0.1% -13.1% -0.7% 1.2% 5.2% 23.2% 27.6% 8.7% -9.3% 66.7% -1.4% 6.5% Negara JCI FSSTI KLCI SET KOSPI SENSEX HSI NKY AS30 IBOV DJI SX5P UKX Indonesia Singapura Malaysia Thailand Korsel India Hongkong Jepang Australia Brasil Amerika Eropa Inggris Closing US$ 30.07 0.089 *Rp/US$ IDR 2,231.6 1,316.5 +/0.42 0.00 Daily % chg 1.42% -2.75% 14,843 Suku Bunga & Inflasi Items Deposito IDR 3 bln Kredit Bank IDR BI 7-Days RR Fed Funds Target ECB Main Refinancing Domestic Yen Interest Call Latest Interest Inflation 3.21% 12.28% 3.75% 4.94% 2.50% 8.50% 50.00% 9.10% -0.04% 2.60% Real interest rate -1.19% -6.00% 40.90% -2.64% Harga Komoditas Penutupan Minyak WTI US$/ bbl CPO RM/ ton Nikel US$/ ton Timah US$/ ton Emas US$/tr. oz Batu Bara US$/ ton Gandum US$/bushel Jagung US$/bushel Kedelai US$/bushel Tembaga US$/ton Sumber : Bloomberg Agustus yang terburuk dalam 7 tahun terakhir. Dow Jones turun 4,1% sedangkan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing melemah 4,2% dan 4,6% di bulan Agustus. Kekhawatiran investor seiring dengan penerapan kebijakan moneter ketat yang agresif oleh The Fed dengan menaikan suku bunga untuk melawan inflasi menjadi pemicu pelemahan indeks. Selama berminggu-minggu, investor telah memperdebatkan kondisi perekonomian saat ini sedang dalam keadaan resesi atau justru mengarah ke resesi. Banyak pelaku pasar yang memperkirakan merosotnya kondisi rencana kenaikan suku bunganya. Namun, Jerome Powell pada Jumat lalu justru mempertegas bahwa bank sentral AS tersebut tetap berkomitmen untuk menekan inflasi dan akan menaikan suku bunga meskipun dalam keadaan resesi. Lalu tekanan jual di pasar bertambah lagi setelah Gubernur The Fed Cleveland, Lorreta Mester pada Rabu waktu setempat mengatakan bahwa bank sentral dapat menaikan suku bunga sedikit di atas 4% pada awal tahun Dual Listing (US$) TLKM TINS ditutup melemah untuk 4 hari berturut-turut dan menjadikan kinerja bulan perekomonian dapat menjadi alasan bagi The Fed untuk melunakan Indeks Saham Index Mengakhiri perdagangan pada bulan Agustus indeks di bursa Wall Street 89.6 4,003.0 21,323 22,925 1,706.3 425.0 7.98 6.74 15.13 7,845.5 Ret 1 year (%) 30.6% -11.0% 8.8% -33.4% -5.9% 143.9% 12.9% 30.7% 16.5% -17.7% +/-2.1 0.0 50.0 -889.5 -4.8 10.5 -0.2 -0.1 -0.2 -47.5 Ret 1 day (%) -2.28% 0.00% 0.24% -3.74% -0.28% 2.52% -2.65% -0.88% -1.42% -0.60% depan dan mempertahankannya di level tersebut demi mencapai tujuan bank sentral yaitu menekan tingkat inflasi yang cukup tinggi.     Dow Jones melemah -280 poin (-0.88%) pada level 31,510 S&P 500 turun -31 poin (-0.78%) pada level 3,955 Nasdaq terkoreksi -67 poin (-0.56%) pada level 11,883 EIDO menguat +0.04 poin (+0.17%) pada level 23.76 Technical Ideas Kembali terkoreksinya indeks di bursa Wall Street seiring kekhawatiran investor akan penerapan kebijakan moneter ketat yang agresif diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu naik signifikannya harga batu bara dan potensi terjadinya deflasi di bulan Agustus (konsensus -0.10% mom/4.87% yoy) di tengah wacana kenaikan harga bbm bersubsidi diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 7,140 dan resistance di level 7,220. Stocks  WIKA (Buy). Support: Rp1,050, Resist: Rp1,090  WSKT (Buy). Support: Rp550, Resist: Rp580  PTBA (Buy on Weakness). Support: Rp4,220, Resist: Rp4,320  PWON (Buy on Weakness). Support: Rp480, Resist: Rp490 Refer to Important disclosures on the last of this report
  2. Morning Update 1 September 2022 Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia ETF  XIIF (Buy). Support:538, Resist: Rp548  XIFE (Buy). Support: Rp114, Resist: Rp116  XIML (Buy). Support: Rp276, Resist: Rp282 News Highlight PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengincar penjualan naik 20% tahun ini. Guna mencapai target tersebut, RALS bakal membuka tiga gerai baru dan membuka kembali gerai-gerai yang sempat ditutup. Manajemen memandang bahwa pulihnya pandemi telah memberikan keleluasaan kembali bagi operasional gerai dan membangkitkan daya beli masyarakat. Terkhususnya pada kuartal ketiga tahun ini yang diprediksi lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya. Karena itu, RALS optimis dapat meraih pertumbuhan kinerja tahun ini. Ekspansi mereka pun bakal dilanjutkan setelah tertahan selama masa-masa pembatasan saat pandemi. Tiga gerai baru yang terletak di Semarang, Cipanas, dan Timika. Dimana total investasi untuk pembukaan satu gerai Ramayana membutuhkan biaya sebesar Rp 50 miliar per gerai. Dengan ekspansi tersebut, maka akan mendukung kinerja RALS yang telah mengoperasikan 101 gerai di seluruh Indonesia sampai dengan bulan Agustus 2022. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membukukan laba bersih sebesar Rp 212,9 miliar pada semester pertama tahun ini. Realisasi ini turun 32,2 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY) dari Rp 313,8 miliar. Penurunan laba bersih itu tidak terlepas dari pendapatan perusahaan yang tergerus. Pendapatan yang dikontribusikan dari pos spesialis dan non spesialis Siloam sebesar Rp 4,4 triliun pada semester pertama tahun ini, lebih rendah 4,93 persen secara yoy dari Rp 4,63 triliun. Pendapatan spesialis emiten meningkat 18,22 persen secara yoy, dari Rp 827,1 miliar pada semester I-2021, menjadi Rp 977,9 miliar. Sementara itu, pendapatan non spesialis tergerus 9,9 persen secara yoy menjadi Rp 3,42 triliun. Menurunnya pendapatan non spesialis disebabkan oleh penurunan pendapatan yang bersumber dari penanganan pandemi Covid-19. Siloam mencatat, pendapatan dari Covid hanya mencapai 3 persen. Meskipun pendapatan tergerus, beban pokok pendapatan Siloam masih Refer to Important disclosures on the last of this report
  3. Morning Update 1 September 2022 Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia mengalami peningkatan. Perusahaan mencatat, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 2,9 triliun dari Rp 2,85 triliun. Dengan realisasi-realisasi itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Siloam menurun 14,9 persen secara yoy menjadi Rp 820. Marjin EBITDA turut terkoreksi 1,3 persen menjadi 23,9 persen. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan laba sebesar US$ 78,65 juta atau setara dengan Rp 1,17 triliun selama semester I-2022. Laba semester I-2022 ini meningkat dua kali lipat dibandingkan laba semester I-2021 yang sebesar US$ 33,02 juta atau setara dengan Rp 490,7 miliar. Dari sisi pendapatan, di semester I-2022 Krakatau Steel juga mencatatkan peningkatan menjadi sebesar US$ 1,34 miliar atau setara Rp 19,88 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi 27% dari pendapatan semester I-2021 yang senilai US$ 1,05 miliar atau setara dengan Rp15,68 triliun. Seiring dengan peningkatan laba dan pendapatan, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 5,9% menjadi sebesar US$ 91,0 juta, dari US$ 85,9 juta pada periode sama tahun lalu. Silmy juga menambahkan bahwa volume penjualan Krakatau Steel meningkat 10% menjadi sebesar 1.098.000 ton per akhir Juni lalu. Sedangkan pada akhir Juni 2021 volume penjualan tercatat sebesar 995.000 ton. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) bakal memacu produksi batubara pada tahun ini. Manajemen memproyeksi, volume produksi dan penjualan batubara perusahaan bisa melebihi 3 juta ton di tahun 2022. Menurut data perusahaan, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara TOBA naik sekitar 83% secara tahunan atau year-on-year (yoy), yaitu dari semula US$ 57 per ton di semester I 2021 menjadi US$ 105 per ton di semester I 2022. Pendapatan konsolidasi TOBA di semester I 2022 menanjak jadi US$ 279,52 juta, naik 48,08% dibanding realisasi pendapatan semester I 2021 yang berjumlah sebesar US$ 188,76 juta. Seiring dengan pendapatan yang mendaki, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TOBA ikut naik 59,94% yoy menjadi US$ 34,62 juta di semester I 2022. Sebelumnya, realisasi laba bersih TOBA di semester I 2021 hanya mencapai US$ 21,64 juta. Refer to Important disclosures on the last of this report
  4. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 1 September 2022 PT INDO PREMIER SEKURITAS Pacific Century Place 16th Floor SCBD Lot 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 - Indonesia p +62 21 5088 7200 ANALYSTS CERTIFICATION The views expressed in this research report accurately reflect the analyst’s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report. DISCLAIMERS This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. Refer to Important disclosures on the last of this report