of  

or
Sign in to continue reading...

Bank Aceh: Annual Report 2020

IM Insights
By IM Insights
2 years ago
Bank Aceh: Annual Report 2020

Amanah, Fatwa, Fiqh, Halal, Hawalah, Hibah, Infaq, Islam, Islamic banking, Kafalah, Mal, Murabahah, Musharakah, Rahn, Riba, Salah, Salam, Sukuk, Ummah, Wakalah, Waqf, Zakat, Falah, Credit Risk, Daya, Ijarah Revenue, Masih, Murabahah Receivables, Participation, Provision, Receivables, Reserves, Sales


Create FREE account or Login to add your comment
Comments (0)


Transcription

  1. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Penjelasan Tema The Theme Bersinergi untuk Pertumbuhan Bisnis Synergize for Business Growth Pada tahun 2019, Bank Aceh telah memulai langkah transformasi dengan spirit menata masa depan berkelanjutan. Merangkul semua pemangku kepentingan untuk memulai sebuah perjalanan bagi masa depan. Namun, kondisi global mengalami perubahan drastis setelah pandemi Covid-19 menerjang pada akhir tahun 2019. Tatanan dunia dari segala sisi berubah, termasuk perekonomian dan secara khusus industri jasa keuangan. In 2019, Bank Aceh has embarked on transformational steps with the spirit of managing a sustainable future. Embrace all stakeholders to embark on a journey for the future. However, global conditions have undergone drastic changes after the Covid-19 pandemic hit at the end of 2019. The world order has changed from all sides, including the economy and in particular the financial services industry. Bank Aceh menghadapi tantangan untuk semakin menguatkan sinergi dan mengeratkan genggaman dengan semua pemangku kepentingan untuk mengawal perjalanan bisnis berkelanjutan agar tetap bertahan dan tidak kalah oleh pandemi. Kerja keras untuk bertahan di tengah kondisi pandemi dan penurunan ekonomi regional, nasional, bahkan global tentulah bukan hal mudah untuk semua pihak, termasuk Bank Aceh. Tapi kesulitan tidak membuat Perusahaan kehilangan empati dalam menjalankan bisnis. Bank Aceh bersama nasabah dan umat, bersinergi, saling menguatkan ikatan agar bersama-sama mampu bertahan melewati badai pandemi Covid-19 yang menerpa. Keberhasilan mencapai kinerja yang baik adalah komitmen yang senantiasa dijaga dan dijalankan oleh Bank Aceh, agar bisa memberikan manfaat dan faedah berkelanjutan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Bank Aceh faces the challenge of strengthening synergies and strengthening grip with all stakeholders to safeguard a sustainable business journey so that it can survive and not be defeated by the pandemic. Hard work to survive in the midst of pandemic conditions and a regional, national, and even global economic downturn is certainly not an easy task for all parties, including Bank Aceh. But difficulties do not make the Company lose its empathy in doing business. Bank Aceh together with customers and people, synergize, mutually strengthen ties so that together they can survive through the Covid-19 pandemic storm that has hit. The success of achieving good performance is a commitment that is always maintained and carried out by Bank Aceh, in order to provide maximum sustainable benefits and benefits to all stakeholders. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1
  2. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kesinambungan Tema Continuity of the Theme Sebagai salah satu Bank Syariah yang selalu mengedepankan kemaslahatan umat , kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi sangat penting untuk menunjukkan Visi dan Misi serta konsistensi Laporan Tahunan dan menggambarkan sejauh mana kinerja perusahaan serta seberapa besar upaya perusahaan dalam meraih pencapaian yang positif. Tema tahun ini mencerminkan komitmen semua sumber daya insani Bank Aceh sebagai bank kebanggaan masyarakat Aceh untuk lebih bersinergi membangun pondasi yang kokoh guna mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan mengambil peran dalam membangun ekonomi umat. 2019 Transformasi, Spirit Menata Masa Depan Transformation, Spirit Organize The Future As one of the Sharia Banks that always prioritizes the benefit of the people, the continuity of the Annual Report theme is very important to demonstrate the Vision and Mission and consistency of the Annual Report and describe the extent of the company’s performance and how much effort the company has in achieving positive achievements. Bank Aceh sebagai bank kebanggaan masyarakat Aceh telah berhasil bertransformasi dengan meletakan dasar syariah untuk melayani umat secara profesional dalam kegiatan perbankan. Guna memperkuat eksistensi dan kapabilitasnya dalam mendukung pembangunan dan sebagai penggerak roda perekonomian di daerah, seluruh insan Bank Aceh berperan sebagai pelayan dan mitra strategis bagi masyarakat serta para pelaku usaha. This year’s theme reflects the commitment of all of Bank Aceh’s human resources as the pride of the Acehnese people to work together to build a solid foundation in order to achieve quality and sustainable growth based on sharia principles and take a role in building the economy of the people. “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang merubah diri-diri mereka sendiri” (QS Al-Ra’d: 11). Sepenggal ayat dalam Al-Quran ini merupakan pijakan dalam membangun peradaban umat dan sebagai penyemangat kami semua dalam menata masa depan yang lebih baik, salah satu yang menjadi prioritas Bank Aceh adalah membenahi ekonomi umat, yang menjadi kunci utama kemajuan peradaban umat Islam pada khususnya dan masyarakat secara umum. Dengan terbangunnya ekonomi yang baik dan berkelanjutan, secara otomatis sektor lainnya akan mengikuti dengan sendirinya, termasuk pengembangan sosial kemasyarakatan, budaya dan pendidikan yang berkeadilan. Bank Aceh as the bank of pride for the people of Aceh has succeeded in transforming by laying the basis of sharia to serve the people professionally in banking activities. In order to strengthen their existence and capabilities in supporting development and as a driving force for the regional economy, all Bank Aceh personnel act as servants and strategic partners for the community and business actors. “Indeed, Allah will not change the condition of a people until the people themselves change themselves” (Surah Al-Ra’d: 11). This piece of verse in the Al-Quran is a stepping stone in building the civilization of the Ummah and as an encouragement for all of us to organize a better future, one of the priorities of Bank Aceh is fixing the economy of the people, which is the main key to the progress of Muslim civilization in particular and society. With the development of a good and sustainable economy, other sectors will automatically follow by itself, including social development, culture and education that is just. 2 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  3. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2017 2018 Bersinergi Memperkuat Ekonomi Umat Synergizing to Strengthen the Economy of Society Bank Aceh dalam menjalankan aktivitas bisnis dengan prinsip syariah, terus berupaya memberikan layanan produk yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan prinsip Syariah yang berlaku di Indonesia. Kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam, agar terhindar dari praktek yang dilarang dalam Islam yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Pengembangan produk tersebut bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah dalam rangka bersinergi memperkuat ekonomi umat. Bank Aceh in carrying out business activities with sharia principles, continues to strive to provide product services that are needed by the community in accordance with the applicable Sharia principles in Indonesia. The economic activities of the ummah to embrace Islam, in order to avoid practices that are prohibited in Islam which can have a negative impact on people’s lives. The development of these products aims to improve the economy of the community and the regions in order to work together to strengthen the economy of the people. Meningkatkan Kemitraan dan Mewujudkan Kemaslahatan Expanding Partnership and Actualizing Goodness Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.(Q.S.3:130) O you who have believed, do not consume usury, doubled and multiplied, but fear Allah that you may be successful.(Q.S.3:130) Bank Aceh memasuki babak baru sebagai bank daerah yang berorientasi pada keutamaan nilai-nilai syariah Islam. Pasca konversi perubahan sistem operasional syariah menjadikan Bank Aceh sebagai lembaga Keuangan yang berbasis ekonomi syariah untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan penerapkan nilai-nilai syariah islam. Bank Aceh terus melakukan pembenahan dalam menjalankan bisnisnya yang tidak hanya dituntut untuk menghasilkan profit secara komersial, namun dituntut juga untuk menerapkan nilai-nilai syariah. Dengan menjadi perbankan syariah, Bank Aceh tak gentar bersaing dan menjaga citra sebagai upaya mempererat ikatan kepercayaan nasabah dan mitra. Bank Aceh is entering a new phase as a regional bank that is oriented towards the virtues of Islamic sharia values. After the conversion of changes to the sharia operational system, Bank Aceh became a financial institution based on sharia economics to answer the needs of people who want to apply Islamic sharia values. Bank Aceh continues to make improvements in running its business which is not only required to generate profit commercially, but is also required to apply sharia values. By becoming a sharia banking, Bank Aceh is not afraid to compete and maintain its image in an effort to strengthen the bonds of trust between customers and partners. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 3
  4. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 2016 Meretas Jalan Menjemput Hidayah Open The Road , Welcoming The Enlightment “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan……” (Q.S.3:130] “O you who have believed, do not consume usury, doubled and multiplied, but fear Allah that you may be successful…” (Q.S.3:130] Membaca pola perubahan perilaku masyarakat pengguna jasa perbankan dewasa ini, yang semakin tertarik pada kecenderungan pengelolaan keuangan secara syar’i menjadi awal terbukanya jalan perubahan prinsip operasi Bank secara mendasar. Bank Aceh membuat keputusan mengkonversi sistem Bank Konvensionalnya menjadi Bank Syariah untuk menjawab kebutuhan segmen mayoritas masyarakat Aceh khususnya tentang keyakinan beragama. Menjadi pionir sebagai bank pemerintah yang berlabel syariah membuat Bank Aceh memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan kemajuan dan perkembangan yang baik. Membuat sistem keuangan syariah di tengah sistem pemerintahan yang sudah mengimplementasikan syariat Islam, merupakan upaya mendukung tegaknya agama dalam semua lini kehidupan. Dalam hal ini Bank Aceh secara fisiologis meyakini bahwa ketentuan Islam untuk menjauhi riba adalah sebuah aturan pokok yang tidak bisa ditawar, maka melalui sistem perbankan yang bebas riba Bank Aceh yakin telah meretas jalan untuk maju dengan kepala tegak membawa perubahan yang baik dan membanggakan, serta menjemput hidayah. Allahu Akbar! Observing the patternt change of people’s behavior in using banking service in this recent, who get more interested in the matter of sharia financial management, it is being a start to open the change of bank’s principles basically. Bank Aceh have decided to converse its conventional Bank system into Sharia Bank to answer Acehnese needs in major, particulary in religion’s belief. Being a pioneer as government bank with sharia label, makes Bank Aceh having big responsibility to perform good development and growth. To establish a sharia financial system in the mid of governing system implementing sharia system, it is an effort to suppport the religion in all part of life. In this case,Bank Aceh physically believes that Islam’s provision to avoid ‘riba’ is a strict principle rule. Therefore, through banking system is freely from ‘riba’, Bank Aceh believes that will be able to move forward proudly, in bringing a good change and a proud. Allahu Akbar ! 4 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2015 Menuju Bank Aceh Syariah Seutuhnya Transform Completely to Bank Aceh Sharia “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan……” (Q.S.3:130] “O you who have believed, do not consume usury, doubled and multiplied, but fear Allah that you may be successful…” (Q.S.3:130] Konversi menuju lembaga keuangan syariah merupakan usaha Bank Aceh menyambut kebutuhan masyarakat dalam beraktivitas keuangan yang selaras dengan norma syariah. Mengawali langkah syariah, Bank Aceh runtut mengikuti prinsip-prinsip lembaga keuangan berdasarkan hukum Islam yang bersumber dari Al Quran dan Hadist. Dengan prinsip pengelolaan manajemen perbankan yang syar’i Bank Aceh bersaing dan menjaga citra sebagai upaya mempererat ikatan kepercayaan nasabah dan mitra. The conversion to sharia financial institutions is Bank Aceh’s effort to welcome the needs of the public in financial activities that are in line with sharia norms. Starting the step of sharia, Bank Aceh coherently follows the principles of financial institutions based on Islamic law which are sourced from the Al Quran and Hadith. With the principles of sharia banking management, Bank Aceh competes and maintains its image as an effort to strengthen the bonds of trust between customers and partners.
  5. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements TENTANG LAPORAN TAHUNAN PT Bank Aceh SYARIAH TAHUN 2020 About The Annual Report PT Bank Aceh Syariah In 2020 Selamat datang di Laporan Tahunan PT Bank Aceh Syariah tahun buku 2020 dengan tema “Bersinergi untuk Pertumbuhan Bisnis”. Tema tersebut dipilih berdasarkan analisis dan kajian yang mendalam berdasarkan fakta dan perkembangan bisnis Bank Aceh tahun 2020 serta masa depan keberlanjutan bisnis Bank. Welcome to the PT Bank Aceh Syariah Annual Report for the 2020 financial year with the theme “Synergize for Business Growth”. The theme was chosen based on in-depth analysis and study based on facts and business developments of Bank Aceh in 2020 and the future of Bank’s business sustainability. Laporan Tahunan 2020 Bank Aceh diterbitkan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/SEOJK.04/2016 Tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Untuk kesempurnaan laporan tahunan ini, kami mengacu juga kepada kriteria Annual Report Award (ARA). The 2020 Bank Aceh Annual Report is issued in accordance with the Financial Services Authority Regulation Number 29/ POJK.04/2016 concerning the Annual Report of the Issuer or Public Company and the Financial Services Authority Circular Letter Number 30/SEOJK.04/2016 concerning the Form and Content of the Issuer or Company Annual Report Public. For the perfection of this annual report, we also refer to the criteria for the Annual Report Award (ARA). Penyebutan satuan mata uang “Rupiah”, “Rp” atau Rp merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dolar AS” atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Indonesia. The mention of the currency unit “Rupiah”, “Rp” or Rp refers to the official currency of the Republic of Indonesia, while “US Dollar” or USD refers to the official currency of the United States of America. All financial information is presented in Indonesian Rupiah in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Laporan Tahunan Bank Aceh 2020 disajikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dan diunduh di website resmi Bank Aceh yaitu www.bankaceh.co.id The 2020 Bank Aceh Annual Report is presented in two languages, namely Indonesian and English using a type and size of letters that are easy to read and print with good quality. This Annual Report can be viewed and downloaded on the official website of Bank Aceh, namely www.bankaceh.co.id Sanggahan & Batasan Tanggung Jawab Disclaimer & Limitation of Responsibility Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil usaha, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Bank, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara materi berbeda dari yang dilaporkan. This Annual Report contains statements on the financial condition, results of operations, projections, plans, strategies, policies and objectives of Bank, which are classified as forwardlooking statements in the implementation of the prevailing laws and regulations, except for historical matters. These statements have the prospect of risk, uncertainty and could result in actual developments that are materially different from those reported. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Bank serta lingkungan bisnis di mana Bank menjalankan kegiatan usaha. Bank tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesua harapan. Prospective statements in this annual report are made based on various assumptions regarding the current and future conditions of Bank as well as the business environment in which Bank conducts business activities. Bank does not guarantee that documents that have been verified as valid will bring certain results as expected. Laporan tahunan ini memuat kata “Bank Aceh”, “Bank dan “Perseroan” yang didefinisikan sebagai PT Bank Aceh Syariah yang menjalankan bisnis dalam bidang Jasa Perbankan. This annual report contains the words “Bank Aceh”, “Bank and” Company “which are defined as PT Bank Aceh Syariah which conducts business in the banking services sector. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 5
  6. DAFTAR ISI Table of Content IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Bab 1 PENDAHULUAN Preliminary LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Bab 3 70 Dasar Pengesahan Visi dan Misi Perusahaan Basis of Establishment of Vision and Mission of the Company 74 Tujuan , Sasaran, dan Strategi Perusahaan Coorporate Purpose, Targets, and Strategy 77 Bidang Usaha Business Fields 78 Kegiatan Usaha yang Dijalankan Saat Ini Current Business Activities 79 5 Sanggahan & Batasan Tanggung Jawab Disclaimer & Limitation of Responsibility Produk Dana Fund Products 81 6 Daftar Isi Table of Content Produk Pembiayaan Financing Products 83 Produk Jasa Services Products 86 Struktur Organisasi PT. Bank Aceh Syariah Organizational Structure Of PT. Bank Aceh Syariah 88 Nama Pemimpin Cabang Name of Branch Manager 92 Profil dewan komisaris Board of Commissioners Profile 190 100 Profil Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Profile Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan Economic and Banking Industry Overview 196 108 Profil direksi Board of Directors Profile Segmen Usaha Business Segments 118 Profil pemimpin divisi Head of Division Profile 199 Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Operating per Business Segment Overview 126 Profil Pegawai Perusahaan Employee Profile 212 Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis 225 Laporan Arus Kas Cash Flow Statement 228 Laporan Kinerja Laba Rugi Income and Loss Performance Statement 141 Program Pendidikan Dan Pelatihan Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, Komite-Komite, Sekretariat Perusahaan, dan Unit Audit Internal Education and Training Program of Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board, Board of Directors, Committees, Corporate Secretariat, and Internal Audit Units 234 Tingkat Kesehatan Bank Bank Soundness Rating 235 Rasio Keuangan Financial Ratios 235 Kemampuan Membayar Hutang Ability to Pay Debt 238 Tingkat Kolektibilitas Piutang Receivables Collectibility Level 240 Komitmen dan Kontinjensi Commitment and Contingencies 241 Kontribusi Kepada Negara Contributions for the State 242 Aset Produktif Earning Assets 243 Struktur Modal Capital Structure 246 Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Agreement for Capital Expenditure Investment 246 Investasi Barang Modal Capital Expenditure Investment 248 Perbandingan Antara Target RBB 2020 dengan Realisasi RBB dan Proyeksi 2021 Comparison of the 2020 RBB Target with Realized RBB and 2021 Projection 1 Penjelasan Tema the Theme 2 Kesinambungan tema Continuity of the Theme 5 Tentang Laporan Tahunan Pt Bank Aceh Syariah Tahun 2020 About the Annual Report of PT Bank Aceh Syariah 2020 10 Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight 12 Ikhtisar Keuangan Penting Important Financial Highlights 16 Rasio Keuangan Financial Ratios 20 Ikhtisar Efek Lainnya Other Marketable Securities Overview 20 Ikhtisar Kinerja lainnya Other Performance Highlight 22 Pertistiwa Penting Significant Events 29 Bab 2 LAPORAN MANAJEMEN Management Report 30 Laporan Komisaris Utama President Commissioner’s Report 38 Laporan Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board’s Report 42 Laporan Direksi Board of Director’s Report 56 Lembar Pertanggung jawaban Laporan Tahunan Annual Report Accountability Sheet 146 Komposisi Kepemilikan Saham dan Perkembangan Setoran Modal Share Ownership Composition and Paid in Capital Development 150 Struktur Grup Perusahaan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi The Structure of the Company Group, Subsidiaries and Affiliates 150 Kronologis Pencatatan Saham & Efek Lainnya Chronology of Share & Securities Listing 151 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Professional Institution for Company Support Bab 3 58 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 60 Indentitan Perusahaan Corporrate Identity 61 Riwayat singkat perusahaan A brief history of the company 152 Penghargaan Dan Sertifikat Awards & Certifications 66 Jejak Langkah Milestones 153 Alamat Kantor Offices Address Makna Logo Meaning of Logo 159 Jaringan ATM ATM Network Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan Vision, Mission, Corporate Culture Values 166 Informasi Website Bank Aceh Bank Aceh Website Information 68 69 6 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 168 TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS Business Support Overview 170 Sumber Daya Insani Human Resources 172 Strategi Pengelolaan Sumber Daya Insani (SDI) Human Resources Development Strategy (HR) 178 Teknologi Informasi Information Technology Bab 4 188 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion
  7. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 252 Informasi Dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts that Occur after the Accountant Date Statement 252 Aspek Pemasaran Marketing Aspects 260 Pangsa Pasar Market share 263 Prospek Usaha Business Prospect 266 Penerapan Kebijakan Pembagian Dividen Implementation of Dividend Distribution Policy 267 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen Yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/MSOP) Share Ownership Program by Employees and/or Management Implemented by the Company (ESOP/MSOP) Realisasi Perolehan dan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Proceeds and Planned Use of Proceeds from Public Offering TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 329 Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board 343 Direksi Board of Directors 352 Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Policy on Diversity in the Composition of Board of Commissioners and Board of Directors 353 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration Policy for Board of Commissioners and Directors 358 Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris Dan Direksi Work Relationship Between Board of Commissioners and Board of Directors 359 Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Rapat Frequency and Attendance Level of Board of Commissioners and Directors in Meetings 366 268 Sanksi Regulator Regulator Sanctions Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama Affiliation Relations between Members of Board of Directors, Board of Commissioners and Major Shareholders 268 Perubahan Peraturan PerundangUndangan Amendments to the Prevailing Laws 368 Komite Dibawah Dewan Komisaris Committees Under Board of Commissioners 272 Perubahan Kebijakan Akuntansi Implementation of Dividend Distribution Policy 396 Komite di Bawah Direksi Committees under Board of Directors 414 275 Informasi Kelangsungan Usaha Implementation of Dividend Distribution Policy Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat 416 Audit Internal Internal Audit 276 Informasi Kinerja Keuangan Lain (SE OJK NO. 10/2017) Other Financial Performance Information (SE OJK NO.10/2017) 435 Akuntan Publik Public Accountant 438 Manajemen Risiko Risk Management 458 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 464 Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Perusahaan, Entitas Anak, Dewan Komisaris, dan Direksi Important Matters Facing The Company, Subsidiaries, The Board Of Commissioners and The Board of Directors 267 Bab 5 PERUSAHAAN 284 TATAKELOLA Corporate Governance Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Implementation Report 464 Akses Informasi dan Data Perusahaan Access to Company Information and Data 305 Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance structure 466 Kode Etik Perusahaan Company Code of Conducts 307 Dewan Komisaris Board of Commissioners 473 Fungsi Kepatuhan Compliance Function 319 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali Information Regarding Main Shareholders and Controls 480 Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya Non-Halal Income and Its Use 321 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) 482 Kebijakan Anti Fraud Anti Fraud Policy 326 Komisaris Independen dan Independensi Dewan Komisaris Independent Commissioner and Independency of Board of Commissioners 487 Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan Bank Transparency of Bank’s Financial and Non-Financial Conditions 494 Whistleblowing System (WBS) 286 LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Bab 6 TANGGUNG JAWAB SOSIAL 500 PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 502 Tatakelola Organisasi CSR CSR Organizational Governance 513 Tanggung Jawab Sosial Terkait Hak Asasi Manusia Corporate Social Responsibility Regarding Human Rights 516 Tanggung Jawab Sosial Terkait Operasi yang Adil Corporate Social Responsibility Regarding Fair Operation 518 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Lingkungan Hidup Corporate Social Responsibility Regarding Environment 523 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Corporate Social Responsibility Regarding Occupational Health and Safety 528 Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nasabah Corporate Social Responsibility Regarding Customers 534 Tanggung Jawab Sosial Terkait Dengan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Corporate Social Responsibility Regarding Social and Community Development 540 561 REFERENSI PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN Reference to the Preparation of Annual Reports LAPORAN KEUANGAN AUDIT Audited Financial Statement PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 7
  8. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tetap Berprestasi Di Masa Pandemi Keep Achieving During Pandemic Rasa syukur patut kita panjatkan ke Khadirat Allah Subhanahu Wa Ta ’ala, di tengah kondisi ekonomi yang menurun akibat pandemi Covid-19, Bank Aceh masih tetap eksis dan bertahan dalam trend yang tumbuh positif, meski secara umum perbankan Indonesia hampir rata-rata terjadi penurunan kinerja pada berbagai sektor. Atas dukungan dan kepercayaan masyarakat dan nasabah, sepanjang tahun 2020 Bank Aceh juga mendapatkan beberapa apresiasi penghargaan dari kinerja lembaga diantaranya: 1. Penghargaan Serambi Award 2020 “Bank Pelopor Ekonomi Syariah”. 2. Penghargaan Infobank Award 2020 “The Best Bank in Mortgage Year 2019”. 3. Penghargaan Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Aceh KPP Pratama Banda Aceh Sebagai Wajib Pajak Dengan Pembayaran Pajak Besar Dalam Bidang Jasa Keuangan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh Tahun 2019. 4.Penghargaan Indonesia Most Excellence Business Award 2020 Kategori “Trusted Banking Sharia And Recognized In Best Service Quality of The Year 2020“ 5. Penghargaan Warta Ekonomi Sebagai “Excellent Financial Performance of Indonesia Best BPD Award 2020, Developing Leading Program for Milenial And Micro Small Entrepeneurs” Our gratitude should go to Allah Subhanahu Wa Ta’ala, in the midst of a declining economic condition due to the Covid-19 pandemic, Bank Aceh still exists and persists in a positive growth trend, even though in general Indonesian banking has almost decreased on average. performance in various sectors. for the support and trust of the public and customers, throughout 2020 Bank Aceh has also received several appreciation Awards from the performance of the institution including: 1. Serambi Award 2020 “Sharia Economic Pioneer Bank”. 2. Infobank Award 2020 “The Best Bank in Mortgage Year 2019”. 3. Charter of Award from the Directorate General of Taxes at the Regional office of the DJP Aceh, KPP Pratama Banda Aceh as Taxpayers with Large Tax Payments in the Field of Financial Services at the Banda Aceh Primary Tax Service office in 2019. 4. Indonesia Most Excellence Business Award 2020 for the category of “Trusted Banking Sharia And Recognized In Best Service Quality of The Year 2020 5. Warta Ekonomi Award as “Excellent Financial Performance of Indonesia Best BPD Award 2020, Developing Leading Program for Millennials And Micro Small Entrepreneurs” 8 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  9. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Aset Asset LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pembiayaan Financing Rp25,5 Triliun Naik 1.43% Rp15,3 Triliun Naik 6,38% Rp25.5 Trillion Increased by 1.43% Rp15,3 Trilion Increased by 6,38% Dana Pihak Ketiga Third-party funds Laba Bersih Net Profit RpRp21,6 Triliun Naik 3,10% Rp333,2 Miliar Turun 26,35% Rp21,6 Triliun Increased by 3,10% Rp333,2 Billion Decreased by 26,35% Mempertahankan Pertumbuhan yang Positif Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Bank Aceh sukses melewati tahun 2020 dengan capaian kinerja tetap tumbuh positif dan hal ini dibuktikan dengan pencapaian beberapa indikator utama keuangan pada periode tutup buku 31 Desember 2020 dengan membukukan raihan Laba Bersih Rp333,2 milyar dan total aset Rp25,5 triliun. Disamping itu pada periode 2020 Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp15,3 triliun dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp21,6 triliun. Maintain Positive Growth In the midst of the Covid-19 pandemic conditions, Bank Aceh has successfully passed 2020 with performance achievements continuing to grow positively and this is evidenced by the achievement of several key financial indicators in the closing book period of December 31, 2020 by recording Net profit of Rp 333.2 billion and total assets Rp 25.5 trillion. In addition, in the 2020 period, the disbursed financing reached Rp 15.3 trillion and the collection of Third Party Funds (TPF) reached Rp 21.6 trillion. PT. Bank PT. Aceh Bank Syariah Aceh LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 9
  10. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions IKHTISAR DATA KEUANGAN Financial Highlight No Uraian 2020 2019 2018 2017 2016 Description DATA KEUANGAN ( dalam jutaan rupiah ) I FINANCIAL DATA ( in million rupiah ) ASET 1 2 3 Kas Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank 4 Indonesia dan bank lain 5 Surat Berharga Efek - efek yang dibeli dengan 6 janji dijual kembali 7 Pembiayaan Cadangan Kerugian Penurunan 8 Nilai 9 Penyertaan Saham 10 Aset Tetap 11 Akumulasi Penyusutan 12 Pajak dibayar dimuka 13 Aset Pajak Tangguhan 14 Aset lain - lain Jumlah Aset LIABILITAS 1 Liabilitas Segera Bagi hasil dana Syirkah Temporer 2 dan Bonus Wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan 3 Simpanan dari bank lain 4 Simpanan Nasabah - Giro - Tabungan - Deposito 5 Pinjaman yang diterima 6 Surat berharga yang diterbitkan 7 Utang Pajak 8 Liabilitas lain -lain Jumlah Liabilitas DANA Syirkah TEMPORER 1 Giro Mudharabah 2 Tabungan Mudharabah 3 Deposito Mudharabah Jumlah Dana Syirkah Temporer EKUITAS 1 Modal disetor 2 Uang Muka Setoran Modal 3 Tambahan setoran Modal Pendapatan (beban) 4 Komprehensif 5 Saldo Laba 6 Cadangan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah Temporer & Ekuitas 10 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Assets Cash Current Account Bank Indonesia Current Account Other Banks Placement in Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Marketable Securities Purchased Under Agreements to resell Financing 1.556.446 855.544 10.387 1.625.155 1.609.374 24.089 1.322.563 1.305.347 8.531 1.100.268 1.507.437 4.558 1.042.207 1.333.056 11.035 2.233.871 2.728.409 2.150.400 2.001.100 2.510.599 5.043.630 4.252.745 4.073.054 4.707.186 1.361.729 - - 465.659 - - 15.279.249 14.363.251 13.236.773 12.846.657 12.206.001 (235.055) (184.660) (139.475) (178.154) 612.132 (328.365) 211.992 241.131 25.480.963 571.147 (295.107) 212.477 214.183 25.121.063 528.639 (259.921) 166.353 237.235 23.095.159 426.520 (230.227) 135.110 291.551 22.612.006 329 397.301 (207.845) 8.654 81.871 183.039 18.759.191 226.769 508.064 408.113 270.019 190.695 9.756 13.336 9.858 12.279 12.749 21.584 1.005.476 828.543 176.933 121.036 150.000 36.483 859.467 2.430.570 23.231 1.375.100 1.231.334 143.766 53.089 400.000 24.965 726.613 3.124.398 25.428 966.098 888.601 77.497 14.755 1.400.000 17.154 611.957 3.453.363 142.747 915.550 845.642 69.907 12.000 850.000 14.943 641.469 2.859.005 254.091 704.408 638.370 66.038 15.000 1.235.000 9.151 539.681 2.960.774 5.743.516 9.021.458 5.803.588 20.568.561 5.047.326 8.845.310 5.656.861 19.549.497 4.419.188 7.729.111 5.275.551 17.423.850 3.667.523 7.461.280 6.454.717 17.583.520 2.613.391 6.232.170 4.879.278 13.724.839 1.079.543 1.061.795 1.042.295 1.026.260 1.007.286 21.444 17.748 19.500 16.035 18.974 4.439 4.439 4.439 4.439 4.439 Equity Invesments Fixed Assets Accumulate Depreciation Prepaid Tax Deferred Tax Assets Other Assets Total Assets LIABILITIES Current Liabilities Undrisbuted third parties share on return of temporary Syirkah fund and Wadiah bonus Deposits from other banks Deposit Customer Wadiah demand deposit Wadiah Savings Deposit Time Deposits Borrowings Securities issued Taxed Payables Other Liabilities Total Liability TEMPORARY Syirkah FUND Mudharabah Current Account Mudharabah Savings Account Mudharabah Time Deposits Total Temporary Syirkah Fund EQUITY Share Capital Deposits for future stock subscription Additional paid in capital (157.705) (149.977) (215.420) (106.795) (56.912) Comprehensive income 455.312 1.078.797 2.481.831 574.481 938.682 2.447.168 561.587 805.545 2.217.946 555.731 673.811 2.169.482 491.310 608.482 2.073.578 25.480.963 25.121.063 23.095.159 22.612.006 18.759.191 Retained earnings Reserve Total Equity Total Equity, Temporary Syirkah Fund & Equity (168.783) Allowance for Impairment Losses
  11. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Uraian RASIO KEUANGAN (%) 1 KPMM Aktiva Produktif Bermasalah 2 terhadap Total Aset Produktif Non Performing Financing (NPF) 3 Gross Non Performing Financing (NPF) 4 Netto Cadangan Kerugian Penurunan 5 Nilai Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif 6 Return On Asset (ROA) 7 Return on Equity (ROE) 8 Net Imbalan (NI) 9 Net Operating Margin (NOM) Biaya Operasional terhadap 10 Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio beban terhadap 11 pendapatan Pembiayaan bagi hasil terhadap 12 total pembiayaan 13 Financing to Deposit Ratio (FDR) 14 GWM Rupiah 15 16 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 2020 2019 2018 LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2017 2016 Description 18,60 18,90 19,67 21,50 20,74 FINANCIAL RATIO Capital Adequacy Ratio ( CAR ) 1,00 0,80 0,65 0,84 0,97 Non Performing Earning 1,53 1,29 1,04 1,38 1,39 0,04 0,04 0,04 0,04 0,07 1,00 0,80 0,66 0,85 0,97 1,73 15,72 6,94 1,29 2,33 23,44 7,72 1,90 2,38 23,29 7,72 0,91 2,51 23,11 7,61 1,56 2,48 19,78 7,47 -1,00 81,50 76,95 79,09 78,00 72,32 63,52 - - - 11,00 9,98 - - - 70,82 - 68,64 - 71,98 6,50 69,44 7,21 84,59 7,77 - Harian 3,80 6,57 - - - Rata-Rata 3,80 6,58 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 Pelanggaran BMPD Pelampauan BMPD Gross Non Performing Financing (NPF) Net Non Performing Financing (NPF) Allowance for Impairment losses of Financial Assets to Earning Return On Asset (ROA) Return on Equity (ROE) Net Sharing (NI) Net Operating Margin (NOM) Operating Expenses to Operating 83,05 Incomes (OEOI) Cost to income ratio (CIR) Profit sharing financing to total financing Financing to Deposit Ratio (FDR) GWM Indonesian Rupiah - Daily statutory reverse requirement Average statutory reverse requirement 0 Legal Lending Limit infringement 0 Legal Lending Limit Excess - PENDAPATAN (dalam juta/in million rupiah) No 1 Uraian Pendapatan Pengelolaan Dana Sebagai Mudharib 2020 2019 2.129.862 2018 2.228.156 2017 2.191.888 2016 2.050.567 Descriptions 2.012.733 Income from fund As Mudharib 2 Laba Operasional 417.413 543.453 528.467 491.424 445.164 Operating income 3 Laba Sebelum Pajak 420.076 545.850 540.281 532.687 505.646 Income before tax 4 Laba Setelah Pajak 333.158 452.327 439.433 433.577 348.408 Income after tax 5 Laba Komprehensif 325.431 517.770 330.808 383.694 291.496 Comprehensive income 6 Laba/Rugi Bersih Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:           Income/Loss for the Year Attributable to:   - Pemilik 333.158 452.327 439.433 433.577 348.408 - Owner - Non-controlling interests   - Kepentingan Non Pengendali -  -  -  -  -  7 Laba/Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:           Comprehensive Income/Loss for the Year Attributable to:   - Pemilik 325.431 517.770 330.808 383.694 291.496 - Owner -  -  -  -  -  - Non-controlling interests 3.026 4.260 4.216 5.191 3.620 Earnings per share   - Kepentingan Non Pengendali 8 Laba per Saham (dalam Rp satuan penuh) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 11
  12. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions IKHTISAR KEUANGAN PENTING Key Financial Highlights ASET Asset Pertumbuhan Aset rata-rata selama 5 tahun sebesar 7 ,96 % dan pada tahun 2020 tumbuh 1,43% menjadi Rp25,5 triliun. Asset growth averaged over 5 Years of 7.96% and in 2020 it grew 1.43% to Rp25.5 trillion. 2016 2017 2018 2019 2020 18.759.191 22.612.006 23.095.159 25.121.063 25.480.963 22.612.006 23.095.159 25.121.063 25.480.963 2019 2020 18.759.191 2016 2017 2018 PEMBIAYAAN Financing Pertumbuhan Pembiayaan rata-rata selama 5 tahun sebesar 5,77% dan pada tahun 2020 tumbuh 6,38% menjadi Rp15,3 triliun. 14.363.251 15.279.249 13.236.773 12.846.657 The average financing growth for 5 years was 5.77% and in 2020 it grew 6.38% to Rp15.3 trillion. 12.206.001 2016 2017 2018 2019 2020 12.206.001 12.846.657 13.236.773 14.363.251 15.279.249 2016 12 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2017 2018 2019 2020
  13. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Liabilitas TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Liabilities Pertumbuhan liabilitas rata-rata selama 5 tahun sebesar -4,81% dan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 22,21% menjadi Rp2,4 triliun Liabilities growth on average for 5 years was -4.81% and in 2020 decreased by 22.21% to Rp2.4 trillion 3.453.363 2.960.774 2016 2017 2018 2019 2020 2.960.774 2.859.005 3.453.363 3.124.398 2.430.570 2.859.005 2.430.570 2016 Dana pihak ketiga 3.124.398 2017 2018 2019 2020 Third-party funds Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga rata-rata selama 5 tahun sebesar 10,58% dan pada tahun 2020 tumbuh 3,10% menjadi Rp21,6 triliun. The growth of Third Party Funds has been on average for 5 Years of 10.58% and in 2020 it grew 3.10% to Rp21.6 trillion. 2016 2017 2018 2019 2020 14.429.246 18.499.069 18.389.948 20.924.597 21.574.036 18.499.069 18.389.948 20.924.597 21.574.036 14.429.246 2016 2017 2018 2019 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 13
  14. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Ekuitas Equity Pertumbuhan Ekuitas rata-rata selama 5 tahun sebesar 4 ,96% dan pada tahun 2020 tumbuh 1,42% menjadi Rp 2,5 triliun. The average equity growth for 5 years was 4.96% and in 2020 it grew 1.42% to Rp 2.5 trillion. 2016 2017 2018 2019 2020 2.073.578 2.169.482 2.217.946 2.447.168 2.481.831 Pendapatan Operasional 2.073.578 2.169.482 2016 2017 2.217.946 2018 2.447.168 2.481.831 2019 2020 Operating Income Pertumbuhan Pendapatan Operasional rata-rata selama 5 tahun sebesar -3,73% dan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 4,32% menjadi Rp2,3 triliun. The average Operating Income growth for 5 years was -3.73% and in 2020 it decreased by 4.32% to Rp2.3 trillion. 2016 2017 2018 2019 2020 2.626.131 2.233.588 2.527.487 2.357.581 2.255.708 2.626.131 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2.357.581 2.255.708 2.233.588 2016 14 2.527.487 2017 2018 2019 2020
  15. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Beban Operasional TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Operating Expenses Pertumbuhan Beban Operasional rata-rata selama 5 tahun sebesar -4,18% dan pada tahun 2020 tumbuh 1,33% menjadi Rp1,8 triliun. The growth of Operating Expenses in average for 5 years was -4.18% and in 2020 it grew 1.33% to become Rp1.8 trillion. 2016 2017 2018 2019 2020 2.180.965 1.742.164 1.999.020 1.814.128 1.838.296 Laba Bersih 2.180.965 1.999.020 1.814.128 1.742.164 2016 2017 2018 2019 348.408 433.577 439.433 452.327 2016 2017 2018 2019 1.838.296 2020 Net Income Pertumbuhan Laba Bersih rata-rata selama 5 tahun sebesar -1,11% dan pada tahun 2020 tumbuh 26,35% menjadi Rp333,2 miliar. The growth in Net Income for 5 Years was -1.11% on average and in 2020 it grew 26.35% to Rp333.2 billion. 2016 2017 2018 2019 2020 348.408 433.577 439.433 452.327 333.158 333.158 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 15
  16. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions RASIO KEUANGAN Financial Ratios KPMM Rasio KPMM menurun menjadi  18,60 %. CAR ratio decreased to 18.60%. 2016 2017 2018 2019 2020 20,74 21,50 19,67 18,90  18,60 20,74 21,50 2016 2017 2,48 2,51 2016 2017 19,67 18,90 2018 2019 2020 2,38 2,33  1,73 2018 2019 2020  18,60 Laba Terhadap Aset (ROA) Rasio ROA menurun menjadi  1,73%. ROA ratio decreased to 1.73%. 16 2016 2017 2018 2019 2020 2,48 2,51 2,38 2,33  1,73 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  17. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Laba Terhadap Modal (ROE) Rasio ROE menurun menjadi 15,72%. 23,44 ROE ratio decreased to 15.72%. 23,11 23,29 19,78 2016 2017 2018 2019 2020 19,78 23,11 23,29 23,44 15,72 15,72 2016 2017 2018 2019 7,72 7,72 2020 Pendapatan bagi hasil Terhadap Asset Rasio NI menurun menjadi  6,94%. NI ratio decreased to 6.94%. 2016 2017 2018 2019 2020 7,47 7,61 7,72 7,72 6,94 7,47 2016 7,61 6,94 2017 2018 2019 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 17
  18. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions NOM Rasio NOM menurun menjadi  1,29%. NOM ratio decreased to 1.29%. 2016 2017 2018 2019 2020 (1,00) 1,56 0,91 1,90  1,29 1,90 1,56 0,91 (1,00) 2016 2017 2018 78,00 79,09 2017 2018 2019  1,29 2020 BOPO Rasio BOPO meningkat menjadi  81,50%. BOPO ratio increased to 81.50%. 83,05 2016 2017 2018 2019 2020 83,05 78,00 79,09 76,95  81,50 2016 18 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020  81,50 76,95 2019 2020
  19. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements NPF Rasio NPF meningkat menjadi  1,53%. NPF ratio increased to 1.53%. 2016 2017 2018 2019 2020 1,39 1,38 1,04 1,29  1,53 1,39  1,53 1,38 1,04 2016 2017 2018 1,29 2019 2020 FDR Rasio FDR meningkat menjadi  70,82%. FDR ratio increased to 70.82%. 84,59 69,44 2016 2017 2018 2019 2020 84,59 69,44 71,98 68,64 70,82 2016 2017 71,98 68,64 2018 2019 70,82 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 19
  20. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Ikhtisar EFEK Lainya Other Marketable Securities Highlight Informasi Harga Saham Share Price Information Sampai dengan akhir Desember tahun 2020 , Bank Aceh tidak menerbitkan saham dan tidak tercatat di dalam pasar modal, sehingga tidak terdapat informasi yang relevan mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan. Until the end of December 2020, Bank Aceh did not issue shares and was not listed on the capital market, so there is no relevant information regarding the number of shares outstanding, market capitalization, highest, lowest and closing share prices and trading volume. Informasi Obligasi, Sukuk, atau Obligasi Konversi Bond, Sukuk, or Convertible Bond Information Sampai dengan akhir Desember tahun 2020, Bank Aceh tidak menerbitkan obligasi, sukuk atau obligasi konversi, sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah obligasi/sukuk/ obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk As of the end of December 2020, Bank Aceh has not issued bonds, sukuk or convertible bonds, so there is no information regarding the number of bonds/sukuk/convertible bonds in circulation, interest rates, maturity dates and bond/sukuk ratings. Ikhtisar Kinerja Lainya Other Performance Highlight Lain-Lain 2020 2019 2018 2017 2016 Others 2 2 3 3 3 GCG Score Jumlah Pegawai 2.030 2.014 1.854 1.896 1.899 Total Employee Jaringan Kantor 480 469 464 373 356 Office Network 1 1 1 1 1 Head Office Kantor Cabang 26 26 26 26 26 Branch Office Kantor Cabang Pembantu 90 90 88 86 85 Sub-Branch Office Kantor Kas 31 27 27 20 15 Cash Office Payment Point 19 18 18 17 16 Payment Point Mobil Kas Keliling 12 12 12 12 2 CDM 300 295 292 212 211 ATM 1 0 0 0 0 CRM Skor GCG Kantor Pusat Anjungan Tunai Mandiri CRM Kualifikasi Opini Auditor 20 Auditor Opinion Classification Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Doli, Bambang, Heliantono & Sulistiyanto, Sulistiyanto, Rekan Dadang & Ali Dadang & Ali Heliantono & Rekan Heliantono & Rekan Accountant Firm Opini Auditor WajarTanpa Pengecualian WajarTanpa Pengecualian WajarTanpa Pengecualian Auditor Opinion PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 WajarTanpa Pengecualian WajarTanpa Pengecualian
  21. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 21
  22. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PERTISTIWA PENTING Significant Events 3 Februari 2020 February 3 , 2020 Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh Multipurpose Building for the Governor of Aceh’s office Pelantikan Komisaris dan Direksi PT Bank Aceh Syariah oleh Plt. Gubernur Aceh Bapak Ir. Nova Iriansyah, MT. Inauguration of the Board of Commissioners and Directors of PT Bank Aceh Syariah by Act. Governor of Aceh Mr. Ir. Nova Iriansyah, MT. 04 Februari 2020 February 4, 2020 Penandatanganan PKS Bank Aceh Dengan PT. Infosis Solution Terpadu MoU signing between Bank Aceh with PT. Infosis Solution Terpadu 10 Februari -14 Maret 2020 Kantor Pusat Perwakilan BPKP Aceh 10 February -14 March 2020 Aceh BPKP Representative Head office Sosialisasi SOP Pengkinian CIF dan TOT Modul Penggabungan CIF Ganda pada CBS Olibs 724 dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan PT Bank Aceh Syariah. Dissemination of CIF Updates SOP and TOT of Dual CIF Merger Modules at CBS Olibs 724 and Socialization of PT Bank Aceh Syariah Compliance Culture. 22 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  23. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 11 Februari 2020 11 February 2020 Kantor Pusat Perwakilan BPKP Aceh Aceh BPKP Representative Head office FGD Interkoneksi antara Aplikasi Simda Keuangan dan Aplikasi Kasda Online Bank Aceh FGD Interconnection between Financial Simda Application and Bank Aceh Online Kasda Application 14 Februari 2020 February 14, 2020 Hotel Hermes Banda Aceh Hotel Hermes Banda Aceh Malam Penganugerahan Desain Gedung Kantor Pusat PT Bank Aceh Syariah Awarding Night for Design of PT Bank Aceh Syariah Head office Building 17 Februari 2020 17 February 2020 Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh Workshop Spiritual Character Building Workshop Spiritual Character Building PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 23
  24. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 02 Maret 2020 02 March 2020 AMEL Convention Hall Banda Aceh AMEL Convention Hall Banda Aceh Silaturrahim Management dengan Keluarga Besar Ikatan Pensiunan PT Bank Aceh Syariah . Management Gathering with PT Bank Aceh Syariah Retired Association Family. 15 April 2020 Lantai 4 Kantor Pusat PT Bank Aceh Syariah April 15, 2020 4th Floor Head office of PT Bank Aceh Syariah Pelantikan Pemimpin Divisi dan Kepala UKM Center Inauguration of Head of Division and Head of UKM Center 16 Juni 2020 16 June 2020 Meuligoe Gubernur Aceh Meuligoe Governor of Aceh Rapat Umum Pemegang Saham Pt Bank Aceh Syariah Tahun 2020 Tahun Buku 2019 Menggunakan Metode E-RUPS/Video Conference The General Meeting of Shareholders of PT Bank Aceh Syariah in 2020 for the 2019 Financial Year Using the E-GMS/Video Conference Method 24 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  25. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 29 Juni 2020 29 June 2020 Perjanjian Kerjasama Bank Aceh dengan Pemerintah Kota. Cooperation Agreement between Bank Aceh and Municipal Government 20 Juli 2020 20 July 2020 Ruang Rapat Integritas Lantai 2 Kantor Pusat Integrity Meeting Room, 2nd Floor of Head office Pelantikan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Aceh Syariah Inauguration of Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah 28 Juli 2020 28 July 2020 Kunjungan Silaturahmi Direksi Bank Aceh dengan Pangdam Iskandar Muda. The visit of Board of Directors of Bank Aceh and Pangdam Iskandar Muda. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 25
  26. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 06 Agustus 2020 06 August 2020 Upacara Peringatan HUT Ke-47 PT . Bank Aceh Syariah “Sinergi, Tangguh dan Peduli” Commemoration Ceremony of the 47th Anniversary of PT. Bank Aceh Syariah “Synergy, Resilient and Caring” 24 Agustus 2020 Indrapuri 24 August 2020 Indrapuri Penyerahan rumah layak huni Program Bank Aceh Sosial Peduli oleh Direktur Operasional Handover of livable houses for Bank Aceh Sosial Peduli Program by Banking Operation Director 12-17 September 2020 12-17 September 2020 Pasar Aceh Aceh Market Bank Aceh bekerjasama dengan LINK AJA dan telah mengakusisi sebanyak 130 merchant. Bank Aceh membuka booth di Pasar Aceh untuk sosialisasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standart) Bank Aceh collaborates with LINK AJA and has acquired 130 merchants. Bank Aceh opened a booth in Aceh Market to socialize QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) 26 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  27. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 10 November 2020 10 November 2020 Grand Launching Aplikasi Mobile banking Action (Aceh Transaksi Online) Grand Launching of the Mobile banking Action Application (Aceh Online Transaction). 16-17 November 2020 16-17 November 2020 LAN RI, Banda Aceh LAN RI, Banda Aceh Pelaksanaan Rapat Kerja PT. Bank Aceh Syariah Triwulan III. Work Meeting of PT. Bank Aceh Syariah 3rd Quarter. 15 Desember 2020 Hotel Hanifi 15 December 2020 Hanifi Hotel Bank Aceh luncurkan Co-Branding Smart Card Taspen. Bank Aceh launched Taspen Smart Card Co-Branding. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 27
  28. Rp laporanManagement ’s manajemen Report
  29. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Laporan DEWAN Komisaris Board of Commissioner ’s Report Mirza Tabrani Plt. Komisaris Utama Act. President Commissioner 30 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  30. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan karunia kepada kita semua, perkenankanlah saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan Laporan Pengawasan dan penilaian kinerja operasional Bank Aceh selama Tahun 2020. Sebagaimana kita ketahui bahwa Pandemi Covid-19 telah berdampak sangat luar biasa (extraordinary) terhadap kehidupan kemanusiaan, ekonomi, dan keuangan di seluruh dunia. Berbagai upaya penanganan telah dilakukan pemerintah untuk meredam dampak pandemi Covid-19 di berbagai sektor, tidak hanya kesehatan, juga sektor ekonomi dan keuangan. Adanya pembatasan aktivitas masyarakat sebagai upaya meminimalisir dampak pandemi berpengaruh pada aktivitas bisnis dan berimbas pula pada perekonomian secara keseluruhan. Bahkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadi resesi ekonomi di berbagai Negara. With praise and gratitude for the presence of Allah SWT for all the favors, graces and gifts to all of us, let me represent Board of Commissioners to submit a Supervisory Report and assessment of Bank Aceh’s operational performance during 2020. As we all know, the Covid-19 Pandemic has had an extraordinary impact on human, economic and financial life around the world. Various handling efforts have been made by the government to reduce the impact of the Covid-19 pandemic in various sectors, not only health, but also the economic and financial sectors. The existence of restrictions on community activities in an effort to minimize the impact of the pandemic affecting business activities and also impacting the economy as a whole. In fact, the Covid-19 pandemic has caused economic recession in various countries. Wabah pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan global dan ikut melumpuhkan roda perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Memasuki era new normal, kini masyarakat kembali menata kehidupan sebagai respon atas imbas wabah pandemi ini. Oleh karena itu, sepatutnyalah Kita Bersinergi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang lebih baik. The Covid-19 pandemic outbreak has changed the global order of life and helped paralyze the wheels of the global economy, including Indonesia. Entering the new normal era, now people are returning to organize their lives in response to the impact of this pandemic outbreak. Therefore, it is fitting for us to synergize for better economic growth. Penilaian atas Kinerja Direksi Tahun 2020 Board of Directors Performance Assessment in 2020 Dewan Komisaris memahami bahwa krisis ekonomi yang terjadi akibat wabah pandemi telah berpengaruh pada kinerja bisnis Kwartal IV Tahun 2020. Namun demikian, Bank Aceh masih mampu menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Kami menilai bahwa Direksi telah berupaya maksimal dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan, ditengah berbagai hambatan yang dihadapi pada Tahun 2020. Di beberapa aspek memang terjadi penurunan kinerja, namun di sisi lain terdapat juga beberapa peningkatan yang signifikan. Board of Commissioners understands that the economic crisis that occurred due to the pandemic outbreak has affected business performance in the fourth quarter of 2020. However, Bank Aceh is still able to show quite encouraging performance. We consider that Board of Directors has made maximum efforts in implementing company management, amidst the various obstacles faced in 2020. In some aspects there has been a decline in performance, but on the other hand there have also been some significant improvements. Dewan Komisaris menyatakan apresiasi atas pencapaian kinerja Direksi dalam menyusun rencana kerja dan menjalankan strategi dalam rangka meningkatkan kinerja Bank Aceh. Kinerja positif Bank Aceh pada Tahun 2020 dapat dilihat dari capaian aset sebesar Rp25.48 triliun, atau melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan capaian 118,49%. Demikian pula dengan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK), masing-masing dicapai sebesar 101,80% dan 123,11%. Bank Aceh mampu memperoleh pencapaian laa bersih sebesar 135,39%, ditengah kondisi perekonomian yang mengalami krisis akibat pandemi Covid-19. Board of Commissioners expressed appreciation for the performance achievement of Board of Directors in formulating work plans and implementing strategies in order to improve the performance of Bank Aceh. The positive performance of Bank Aceh in 2020 can be seen from the achievement of assets of Rp25.48 trillion, or exceeding the target set in Bank’s Business Plan (RBB) with an achievement of 118.49%. Likewise, financing and Third Party Funds (TPF) reached 101.80% and 123.11%, respectively. Bank Aceh was able to obtain a net achievement of 135.39%, amidst the economic conditions that were experiencing a crisis due to the Covid-19 pandemic. Sementara itu, kualitas pembiayaan juga mampu dijaga dengan baik. Tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) gross yang tercatat 1,53% dari rencana 1,96.%. Kinerja baik Bank Aceh juga terlihat dari perolehan rasio keuangan utama. Capital Adequacy Ratio (CAR) tercapai sebesar 18,60%, hal ini Meanwhile, the quality of financing can also be well maintained. This is reflected in the gross Non Performing Financing (NPF) ratio, which was recorded at 1.53% of the planned 1.96%. The good performance of Bank Aceh is also evident from the acquisition of key financial ratios. Capital Adequacy Ratio (CAR) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 31
  31. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 32 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions menunjukkan bahwa Bank Aceh memiliki kemampuan modal yang cukup untuk melunasi semua kewajibannya . Sementara rasio Return on Equity (ROE) 15,72% dan Rasio Return on Asset (ROA) sebesar 1,73%. Dari sisi lain, rasio Net Imbal (NI) dicapai sebesar 6,94%, Net Operating Margin (NOM) sebesar 1,29% dan Finance to Deposit Ratio (FDR) sebesar 70,82% dan biaya operasional dibanding dengan pendapatan operasional (BOPO) sebesar 81,50%, walaupun rasio BOPO meningkat dibanding Tahun 2019, namun rasio BOPO Bank Aceh masih dibawah rata-rata rasio BOPO Bank Umum Syariah Nasional. was reached at 18.60%, this shows that Bank Aceh has sufficient capital capacity to pay off all of its obligations. Meanwhile, the Return on Equity (ROE) ratio was 15.72% and the Return on Assets (ROA) ratio was 1.73%. On the other hand, the Net Return Ratio (NI) was achieved at 6.94%, Net Operating Margin (NOM) of 1.29% and Finance to Deposit Ratio (FDR) of 70.82% and operating expenses compared to operating income (BOPO). ) by 81.50%, although the BOPO ratio increased compared to 2019, the BOPO ratio for Bank Aceh was still below the average BOPO ratio for National Sharia Commercial Banks. Sampai dengan Tahun 2020, Bank Aceh memiliki tingkat likuiditas yang baik. Hal ini direpresentasikan oleh kemampuan Bank Aceh dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan kinerja yang dicapainya tersebut. Until 2020, Bank Aceh has a good level of liquidity. This is represented by the ability of Bank Aceh to meet its obligations in accordance with the performance it has achieved. Secara keseluruhan Dewan Komisaris berpendapat, bahwa Direksi dan Manajemen Bank Aceh sepanjang Tahun 2020 telah memperlihatkan kinerja yang baik sesuai dengan kontrak manajemen antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. Overall, Board of Commissioners is of the opinion that Board of Directors and Management of Bank Aceh throughout 2020 have shown good performance in accordance with the management contract between the Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. Pengawasan Terhadap Implementasi Strategi Bank Supervision of Bank’s Strategy Implementation Dewan Komisaris bersama Direksi memiliki Rencana Bisnis Bank (RBB) yang memuat target anggaran dan strategi pengembangan usaha pada tahun buku 2020. Dewan Komisaris secara aktif telah pula melakukan pengawasan terhadap implementasi strategi yang telah disepakati bersama dalam RBB tersebut. Board of Commissioners together with Board of Directors have a Bank Business Plan (RBB) which contains budget targets and business development strategies for the 2020 financial year. Board of Commissioners has also actively supervised the implementation of the strategies agreed upon in the RBB. Dalam mengawasi implementasi kebijakan strategis yang dijalankan Direksi, Dewan Komisaris selalu mengundang Direksi untuk melakukan evaluasi secara berkala setiap bulan dalam Rapat Komisaris Direksi. Melalui Rapat tersebut, Dewan Komisaris memberikan arahan dan masukan atas capaian kinerja bulan lalu sekaligus mengusulkan upaya-upaya yang perlu dilakukan Direksi guna menghasilkan kinerja yang lebih baik pada periode berikutnya. In overseeing the implementation of strategic policies carried out by Board of Directors, Board of Commissioners invites Board of Directors to conduct regular evaluations every month at Board of Directors & Commissioners Meeting. Through the meeting, Board of Commissioners provided direction and input on the last month’s performance achievements as well as suggested the efforts Board of Directors should take to produce better performance in the next period. Selanjutnya, untuk mendalami permasalahan yang disampaikan di Rapat Komisaris Direksi, Dewan Komisaris meminta KomiteKomite Komisaris untuk mendalami permasalahan, melakukan kajian, dan menyusun usulan sekaligus memonitor aktivitasaktivitas unit terkait dalam Rapat Komite bulanan. Hasilnya dijadikan sebagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam memberi arahan pada Rapat Komisaris Direksi berikutnya. Furthermore, to explore the issues presented at Board of Commissioners & Director Meeting, Board of Commissioners asked the Committees of the Commissioner to learn the problems, conduct studies, and prepare recommendations as well as monitor the activities of related units in the monthly Committee Meetings. The results are used as information for Board of Commissioners in providing direction at the next Board of Commissioners & Director Meeting. Mekanisme check and balance yang dikembangkan antara Dewan Komisaris dan Direksi tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa Direksi telah menjalankan strategi pengembangan usaha yang telah disepakati bersama dengan sebaik-baiknya. Dewan Komisaris juga melaporkan kegiatan dan hasil pengawasan tersebut kepada OJK. Dewan Komisaris juga selalu memenuhi undangan OJK dalam membahas isu-isu strategis Bank, misalnya terkait implementasi Rencana Bisnis Bank (RBB) maupun tindak Check and balance mechanism developed between Board of Commissioners and Board of Directors is intended to ensure that Board of Directors has carried out the business development strategy that has been mutually agreed upon as well as possible. Board of Commissioners also reports the activities and results of the supervision to the OJK. Board of Commissioners also always complies with OJK’s invitations in discussing strategic issues of Bank, for example related to the implementation of Bank’s Business Plan (RBB) as well as the follow- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  32. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements lanjut hasil pemeriksaan rutin OJK terhadap Bank. up to the results of OJK’s routine checks on Bank. Saran dan rekomendasi yang diberikan kepada Direksi selama Tahun 2020 berkisar pada implementasi strategi pengembangan bisnis, perbaikan pengelolaan portofolio aset, perbaikan NPF, pengelolaan Sumber Daya Insani, serta dukungan TI terhadap operasional bank dan peningkatan kualitas layanan kepada nasabah. Saran-saran tersebut disusun berdasarkan laporan capaian dan performa bulanan. The suggestions and recommendations given to Board of Directors during 2020 revolve around the implementation of business development strategies, improving asset portfolio management, improving NPF, managing Human Resources, as well as IT support for bank operations and improving service quality to customers. These suggestions are compiled based on monthly performance and achievement reports. Pandangan atas Prospek Usaha Business Prospects Overview Pertumbuhan ekonomi nasional membaik sejak Triwulan III2020 dan diperkirakan akan meningkat pada Tahun 2021. Ini disebabkan adanya perbaikan ekonomi sejalan dengan adanya realisasi stimulus fiskal, meningkatnya mobilitas masyarakat, dan membaiknya permintaan global.  National economic growth has improved since 3rd Quarter-2020 and is expected to increase in 2021. This is due to economic improvement in line with the realization of fiscal stimulus, increased community mobility, and improving global demand. Dewan Komisaris memiliki keyakinan bahwa proses transformasi di Bank Aceh akan mampu mempertahankan kinerja baiknya pada Tahun 2021 atas dasar prospek usaha yang disusun dan dipedomani oleh Direksi. Hal ini terlihat dari upaya Manajemen menangkap peluang-peluang yang ada dengan memperhatikan kekuatan yang dimiliki Bank Aceh, seperti Pemegang Saham Pengendali (PSP) merupakan Pemerintah Aceh (Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota) dan adanya manajemen dan dukungan pemegang saham yang tinggi. Selain itu, adanya emosional keberpihakan masyarakat kepada Bank Aceh, disamping dukungan SDI yang mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungan masyarakat maupun transformasi Bank menjadi Syariah, Jenis produk dan layanan Bank juga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat ditambah dukungan jaringan kantor yang tersebar di seluruh daerah Kabupaten/Kota dan sebagian kecamatan di wilayah Aceh. Board of Commissioners is confident that the transformation process at Bank Aceh will be able to maintain its good performance in 2021 based on the business prospects set and guided by Board of Directors. This can be seen from the Management’s efforts to seize the opportunities that exist by paying attention to the strengths of Bank Aceh, such as the Controlling Shareholder (PSP) being the Government of Aceh (Provincial Government, Regency Government and Municipal Government) and the presence of high management and shareholder support. In addition, there is an emotional part of the community for Bank Aceh, in addition to the support of SDI which is able to adapt to the community environment and transform Bank into Sharia, the types of Bank products and services can also be well received by the community plus the support of a network of offices spread throughout the Regency/ City and some sub-districts in the Aceh region. Berdasarkan data market share Bank Aceh terhadap perbankan yang ada di wilayah Aceh, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Bank Aceh memiliki prospek usaha yang menjanjikan dari aspek pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga. Market share pembiayaan pada Tahun 2020 mencapai 41,48% dan dana pihak ketiga 51,71% merupakan modal kuat untuk melakukan ekspansi pasar. Based on Bank Aceh market share data for banks in the Aceh region, Board of Commissioners believes that Bank Aceh has promising business prospects from the aspect of financing and raising third party funds. The market share of financing in 2020 reached 41.48% and third party funds of 51.71% were strong capital for market expansion. Meskipun Tahun 2021 diperkirakan masih menjadi tahun yang penuh tantangan, Dewan Komisaris tetap meyakini bahwa pertumbuhan Bank Aceh akan semakin baik. Dewan Komisaris juga percaya bahwa RBB yang ada akan dipedomani oleh Direksi dalam membawa Bank Aceh meraih pertumbuhan yang optimal. Ke depan, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi harus fokus melakukan pengembangan inovasi produk dan layanan berbasis digital, kerjasama dengan berbagai platform fintech, peningkatan kompetensi SDI, dan peningkatan tampilan serta pengembangan jaringan kantor. Dengan demikian visi dan misi bank menjadi “Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia” dapat terwujud. Even though 2021 is predicted to be a year full of challenges, Board of Commissioners still believes that the growth of Bank Aceh will be even better. Board of Commissioners also believes that the existing RBB will be guided by Board of Directors in bringing Bank Aceh to optimal growth. Going forward, Board of Commissioners views that Board of Directors must focus on developing innovative digital-based products and services, collaborating with various fintech platforms, enhancing SDI’s competence, and improving the appearance and development of office networks. Thus the vision and mission of the bank to become “The Leading and Most Trusted Sharia Bank in Services in Indonesia” can be realized. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 33
  33. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pandangan Atas Penerapan Good Corporate Governance Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan POJK Nomor 59/POJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen. Dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris selalu berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik. FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Good Corporate Governance Implementation Overview In accordance with the Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 55/POJK.03/2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks and POJK Number 59/ POJK.03/2017 concerning Implementation of Governance in Providing Remuneration for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, Board of Commissioners always carries out its duties and responsibilities in a professional and independent manner. In carrying out its duties, Board of Commissioners is always guided by good corporate governance. Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan PT. Bank Aceh Syariah patuh dalam melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masingmasing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala. Board of Commissioners is a corporate organ that is collectively tasked and responsible for supervising and providing advice to Board of Directors and ensuring that PT. Bank Aceh Syariah is compliant in implementing Good Corporate Governance (GCG) at all levels and levels of the organization. Board of Commissioners has clear authorities and responsibilities in accordance with their respective functions as mandated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. Board of Commissioners also has work guidelines and procedures which are evaluated and updated regularly. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, Dewan Komisaris didukung oleh KomiteKomite penunjang antara lain Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dilakukan baik secara tertulis ataupun lisan dalam forum formal ataupun informal. Secara formal, rapat-rapat yang diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris (Rakom), Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah serta Rapat Komite-Komite. Dalam rapat dibahas antara lain evaluasi berkala terhadap realisasi pencapaian target RBB Tahun 2020, pembahasan terkait isu-isu yang berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/action plan yang akan dilakukan, dan sebagainya. Board of Commissioners is responsible to the General Meeting of Shareholders (GMS) as a manifestation of the supervisory accountability for the management of the company in the context of implementing GCG principles. In carrying out its functions and responsibilities, Board of Commissioners is supported by supporting committees including Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Remuneration and Nomination Committee. The effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners is carried out either in writing or orally in formal or informal forums. formally, the meetings include Board of Commissioners Meeting (Rakom), Board of Commissioners and Board of Directors Meeting (Rakomdir), the Joint Meeting of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board as well as the Meetings of Committees. In the meeting discussed, among others, periodic evaluations of the realization of the achievement of the 2020 RBB target, discussions related to developing issues, challenges faced, strategies/action plans to be carried out, and so on. Pandangan atas Penerapan/Pengelolaan Whistleblowing System (WBS) Whistleblowing System (WBS) Implementation/ Management Overview Terkait dengan implementasi Whistleblowing System, Dewan Komisaris menyampaikan bahwa implementasi WBS telah dapat dilaksanakan dengan baik. Direksi telah melakukan sosialisasi untuk memastikan penerapan WBS dapat diketahui secara luas. Dewan Komisaris berkomitmen dan mendukung penuh pengusutan setiap laporan pelanggaran yang ada. Sepanjang Tahun 2020 Bank Aceh tidak menerima laporan pengaduan pelanggaran melalui whistleblowing system. Meskipun demikian, menurut pandangan Dewan Komisaris, tetap perlu dilakukan evaluasi terhadap mekanisme sistem WBS sehingga dapat lebih efektif pada masa mendatang. 34 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Regarding the implementation of the Whistleblowing System, Board of Commissioners said that the implementation of the WBS has been implemented properly. Board of Directors has conducted outreach to ensure that WBS implementation can be widely known. Board of Commissioners is committed and fully supports the investigation of any existing violation reports. Throughout 2020, Bank Aceh did not receive reports of complaints of violations through the whistleblowing system. However, according to the view of Board of Commissioners, it is still necessary to evaluate the mechanism of the WBS system so that it can be more effective in the future.
  34. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Penilaian Kinerja Komite Dewan Komisaris Board of Commissioners Performance Assessment Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris selalu berpedoman pada Program Kerja yang diperbarui setiap tahunnya. Oleh karena itu, guna mendukung efektivitas kinerja pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/ POJK.03/2017 tanggal 7 Desember 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. In carrying out its duties, Board of Commissioners always adheres to the Work Program which is updated every year. Therefore, in order to support the effectiveness of the performance of the implementation of duties and responsibilities, Board of Commissioners is assisted by several committees, namely Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Remuneration and Nomination Committee in accordance with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.55/POJK.03/2017 dated 7 December 2017 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks. Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, Dewan Komisaris didukung oleh Komite-Komite penunjang antara lain Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah dilakukan dengan baik dan efektif yang dilaporkan secara tertulis ataupun lisan dalam forum formal ataupun informal. Dewan Komisaris menilai bahwa ketiga Komite Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. In carrying out its functions and responsibilities, Board of Commissioners is supported by supporting committees including Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Remuneration and Nomination Committee. The implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners has been carried out properly and effectively which is reported in writing or orally in formal or informal forums. Board of Commissioners considers that the three Committees of Board of Commissioners have carried out their functions and duties properly. Tata Cara dan Frekuensi Pemberian Nasihat Kepada Direksi Procedures and Frequency Advice to Board of Directors Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi telah terjalin sangat baik dengan mengedepankan prinsip saling menghormati wewenang masing-masing pihak. Dewan Komisaris berwenang memberikan nasihat dan rekomendasi kepada Direksi terkait operasional dan finansial Bank. The working relationship between Board of Commissioners and Board of Directors is very good by promoting the principle of mutual respect for the authority of each party. Board of Commissioners has the authority to provide advice and recommendations to Board of Directors regarding Bank’s operations and finances. Pemberian nasihat dari Dewan Komisaris kepada Direksi dilakukan baik secara formal maupun informal serta kunjungan kerja (On Site Visit) Dewan Komisaris bersama Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris. Rapat formal terdiri atas 3 (tiga) jenis rapat, yaitu: 1. Rapat Komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris, yang terdiri dari Rapat Komite Audit, Rapat Komite Pemantau Risiko, dan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi. Providing advice from Board of Commissioners to Board of Directors is carried out both formally and informally as well as On Site Visit of Board of Commissioners with the Committees under Board of Commissioners. formal meetings consist of 3 (three) types of meetings, namely: 1. Committee Meetings under the supervision of Board of Commissioners, which consist of Audit Committee Meetings, Risk Oversight Committee Meetings, and Remuneration and Nomination Committee Meetings. 2. Meetings of Board of Commissioners (RAKOM), namely internal meetings of Board of Commissioners and/or by inviting the Directors of the related fields. 3. Meetings of Board of Commissioners and Board of Directors (RAKOMDIR), namely the meeting of Board of Commissioners together with Board of Directors. 2.Rapat Dewan Komisaris (RAKOM) yaitu rapat internal Dewan Komisaris dan/atau dengan mengundang Direktur bidang yang terkait. 3. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (RAKOMDIR) yaitu Rapat Dewan Komisaris bersama–sama dengan Direksi. Selain melalui forum rapat, Dewan Komisaris juga memberikan nasihat kepada Direksi secara langsung melalui mekanisme surat menyurat. Hal ini dilakukan agar terdokumentasi dengan jelas dan baku seluruh proses yang berlangsung sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Committee of Providing Apart from meeting forums, Board of Commissioners also provides direct advice to Board of Directors through a correspondence mechanism. This is done so that it is clearly documented and standardized that all processes take place in accordance with the principles of Good Corporate Governance. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 35
  35. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Changes in Composition Selama Tahun 2020 , terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut: During 2020, there were changes in the composition of Board of Commissioners as follows: Susunan Dewan Komisaris (periode 01 Januari 2020 – 30 Januari 2020): Composition of Board of Commissioners (01 January 2020 - 30 January 2020 period): Abdussamad Jabatan Dasar Pengangkatan Komisaris Independen Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tgl. 22 Juni 2016 Plt. Komisaris Utama Akta Pernyataan RUPSLB No. 14 Tgl. 25 Maret 2019 & Akta Pernyataan Pemegang Saham Susunan Dewan Komisaris (periode 31 Januari 2020 – 31 Desember 2020): Nama Jabatan Komisaris Independen Abdussamad Plt. Komisaris Utama Komisaris Independen Mirza Tabrani Plt. Komisaris Utama Muslim A. Djalil Komisaris Independen Dasar Pengangkatan Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tgl. 22 Juni 2016 dan Akta Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 Tgl. 27 November 2020 Akta Pernyataan RUPSLB No. 14 Tgl. 25 Maret 2019 & Akta Pernyataan Pemegang Saham Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Nomor 3 tanggal 07 Februari 2020 Akta Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 Tgl. 27 November 2020 Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Nomor 3 tanggal 07 Februari 2020 LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 of Commissioner’s Masa Jabatan Persetujuan OJK Periode Jabatan 14 Sept 2016 – 14 Sept 2024 Sampai dengan ditetapkan Plt. Komisaris Utama selanjutnya No. Kep-42/D.03/2016 Tgl. 01 September 2016 2016-2020 - 16 Sept 2019 – 14 Sept 2020 Composition of Board of Commissioners (31 January 2020 - 31 December 2020 period): Masa Jabatan Persetujuan OJK PeriodeJabatan 4 tahun No. Kep 42/D.03/2016 Tgl. 01 September 2016 2020-2024 16 Sept 2019 14 Sept 2020 - 16 Sept 2019 14 Sept 2020 4 Tahun No. Kep 222/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 2020-2024 Sampai dengan ditetapkannya Komisaris Utama Definitif - 4 Tahun No. Kep 223/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 Komposisi Dewan Komisaris Bank Aceh telah mencerminkan keberagaman baik dalam hal pendidikan, pengalaman kerja, usia, maupun keahlian, dan masing-masing memiliki kompetensi yang tinggi sehingga dapat melaksanakan tugas pengawasan guna mendukung peningkatan kinerja Perusahaan. PT. Bank Aceh Syariah Board FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Nama 36 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 15 September 2020 – Sekarang 2020-2024 The composition of Board of Commissioners of Bank Aceh reflects diversity in terms of education, work experience, age, and expertise, and each has high competence so as to carry out supervisory duties to support the improvement of the Company’s performance.
  36. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Penutup Closing Akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi, jajaran manajemen, dan seluruh karyawan atas dedikasi yang telah diberikan kepada Bank Aceh sehingga mampu meraih kinerja yang baik meskipun ditengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 yang berdampak luar biasa pada kesehatan, ekonomi, dan keuangan Indonesia telah mampu dilalui dengan baik, ditandai dengan kinerja yang positif. Semoga kondisi ini dapat terus dijaga dan semakin lebih baik pada masa yang akan datang. Finally, Board of Commissioners expresses its highest appreciation and appreciation to Board of Directors, management, and all employees for the dedication that has been given to Bank Aceh so that it is able to achieve good performance even in the midst of the Covid-19 pandemic. The Covid-19 pandemic which has had a tremendous impact on Indonesia’s health, economy and finances has been able to pass well, marked by positive performance. Hopefully this condition can be maintained and will get better in the future. Penghargaan sebesar-besarnya kami berikan pula kepada para pemegang saham, nasabah, karyawan, mitra usaha, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungannya selama ini sehingga Bank Aceh mampu mencapai kinerja baik di tahun 2020. Kita optimis prospek pemulihan ekonomi Indonesia pada Tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya akan semakin membaik, sehingga mampu membawa perekonomian nasional ke arah yang lebih maju serta dapat menjadikan negara kita semakin kuat dan rakyat kian sejahtera. We also give our greatest appreciation to shareholders, customers, employees, business partners, and all other stakeholders for their trust and support so far so that Bank Aceh is able to achieve good performance in 2020. We are optimistic about the prospects for Indonesia’s economic recovery in 2021. and in the following years it will be even better, so as to be able to bring the national economy to a more advanced direction and to make our country stronger and the people more prosperous. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dewan Komisaris/ Board of Commissioners PT. Bank Aceh Syariah Mirza Tabrani Plt. Komisaris Utama/Acting President Commissioner PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 37
  37. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions laporan Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board ’s Report Prof. DR. H. Syahrizal Abbas, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of Sharia Supervisory Board 38 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  38. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi atas nikmat yang senantiasa tercurah kepada kita semua. Teriring salam dan doa semoga taufik dan hidayah Allah SWT senantiasa menyertai kita semua dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, Amiin. Bismillaahirrahmaanirrahiim Praise the presence to Ilahi Rabbi for the blessings that are always poured out on us all. With greetings and prayers, hopefully the knowledge and guidance of Allah SWT will always accompany us all in carrying out our daily activities, Amiin. Secara umum, governance structure, governance process maupun governance outcome yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah telah terpenuhi dan dijalankan dengan baik pada tahun 2020. Hal ini ditunjukkan dengan tugas dan tanggung jawab DPS yang telah dijalankan sesuai dengan ketetapan regulator mengenai pelaksanaan GCG dengan komposisi, kriteria, indepedensi, rangkap jabatan, efektifitas rapat dan transparansi dalam pemberian opini syariah. In general, the governance structure, governance processes and governance outcomes related to the implementation of the duties and responsibilities of Sharia Supervisory Board have been fulfilled and carried out properly in 2020. This is indicated by the duties and responsibilities of SSB that have been carried out in accordance with regulatory provisions regarding implementation. GCG with composition, criteria, independence, concurrent positions, meeting effectiveness and transparency in providing sharia opinions. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan perbankan syariah yang menyeluruh serta menjawab kebutuhan masyarakat terutama pada sektor layanan perbankan yang memudahkan nasabah melakukan transaksi, Dewan Pengawas Syariah pada tahun 2020 telah mengeluarkan beberapa opini terkait pelaksanaan produk baru, yaitu: layanan mobile banking dan Layanan QRIS Acquirer, yang kedepannya akan digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan pelayanan syariah kepada nasabah sesuai amanat stakeholder Bank Aceh serta sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Kegiatan DPS selama tahun 2020 antara lain adalah: 1.Penyelenggaraan rapat DPS sebanyak 48 kali selama periode tahun 2020 telah melebihi dari ketentuan rapat minimal sebanyak 1 (satu) kali setiap bulan. 2. Seluruh Opini DPS telah disampaikan dengan baik sesuai dengan Fatwa DSN MUI dan Regulasi terkait. 3. Opini Syariah ini telah didokumentasikan dengan baik dan ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait, Sehingga kinerja DPS PT Bank Aceh Syariah dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh stakeholder. 4. Kegiatan peningkatan kapasitas SDI bagi karyawan Bank Aceh dan sosialisasi perbankan syariah bagi masyarakat. To support the implementation of comprehensive sharia banking activities and answer the needs of the public, especially in the banking service sector that makes it easier for customers to make transactions, Sharia Supervisory Board in 2020 issued several opinions regarding the implementation of new products, namely: mobile banking services and QRIS Acquirer Services, in the future will be used as a guide in improving sharia services to customers according to the mandate of Bank Aceh stakeholders as well as in accordance with applicable rules and regulations. SSB activities during 2020 include: 1. The 48 SSB meetings held during the 2020 period exceeded the minimum meeting requirements 1 (one) time per month. 2. All SSB Opinions have been properly conveyed in accordance with the MUI DSN Fatwa and related regulations. 3. This Sharia Opinion has been well documented and followed up by the related work unit, so that the performance of PT Bank Aceh Syariah SSB can be accounted for to all stakeholders. 4. Activities to increase the capacity of SDI for Bank Aceh employees and socialization of Islamic banking for the community. In addition, Sharia Supervisory Board (SSB) of Bank Aceh has conducted supervision to ensure that Bank Aceh operations are in line with sharia provisions based on the Fatwa of the National Sharia Council - Indonesian Scholars Council (DSNMUI) and other Sharia provisions. In conducting supervision, SSB conducted a sample test on 9 (nine) Branch offices of Bank Aceh. This supervision covers all guidelines for financing, financing and operational products of Bank Aceh, which among others include: 1. Supervise and provide input that the products and services of Bank Aceh are in accordance with the fatwa issued by the DSN. 2. Submit sharia supervision reports to OJK, Board of Directors, and DSN MUI every semester. The report includes, among others: a) Results of supervision of the development process of Bank Selain itu Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Aceh telah melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa operasional Bank Aceh sejalan dengan ketentuan syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Ketentuan Syariah lainnya. Dalam melakukan pengawasan, DPS melakukan sampel uji petik, terhadap 9 (sembilan) kantor Cabang Bank Aceh. Pengawasan tersebut meliputi seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan, dan Operasional Bank Aceh, yang antara lain meliputi: 1.Mengawasi dan memberikan masukan bahwa produk dan layanan Bank Aceh telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. 2. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada OJK, Direksi, dan DSN MUI setiap semester. Laporan tersebut antara lain memuat : a) Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 39
  39. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile produk baru Bank Aceh yang meliputi tujuan , karakteristik, dan akad sesuai dengan Fatwa DSN-MUI. b) Hasil pengawasan terhadap kegiatan operasional Bank Aceh yang meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. c) Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank yang meliputi, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, dan review terhadap SOP terkait aspek syariah. Aceh’s new products, which include objectives, characteristics, and contracts in accordance with the DSN-MUI Fatwa. b) Results of supervision of the operational activities of Bank Aceh, which include raising funds, channeling funds, and providing bank services. c) Results of supervision of bank activities which include determination and audit of the number of sampling transactions, and review of SOPs related to sharia aspects. Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2020, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara umum operasional Bank Aceh telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan regulasi terkait. Namun demikian, DPS dalam opininya tetap menyarankan agar proses penyempurnaan harus terus dilakukan yaitu berkaitan dengan Take Over Pembiayaan, Pembiayaan Murabahah dan Edukasi serta Literasi Syariah bagi seluruh pimpinan dan karyawan Bank Aceh. Based on the results of SSB supervision during 2020, SSB hereby states that in general the operations of Bank Aceh have complied with sharia regulations based on the DSN-MUI Fatwa and SSB Opinion. However, SSB still recommends that the refinement process be carried out, namely in relation to Take Over Financing, Murabahah Financing and Education and Sharia Literacy for all leaders and employees of Bank Aceh. DPS mendukung upaya manajemen dalam pengembangan usaha, namun DPS senantiasa mengingatkan kepada manajemen untuk menjaga ketaatan terhadap prinsip-prinsip syariah dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku agar Bank Aceh dapat mencapai kesempurnaan/kaffah dalam penerapan prinsip syariah. DPS juga mengharapkan Bank Aceh terus membangun akhlak yang mulia sebagai value Perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang juga menjadi jiwa PT Bank Aceh Syariah. SSB supports management’s efforts in business development, however SSB always reminds management to maintain adherence to sharia principles and compliance with applicable regulations so that Bank Aceh can achieve perfection/kaffah in the application of sharia principles. SSB also hopes that Bank Aceh will continue to build noble morals as Company values ​​in accordance with the principles of Good Corporate Governance (GCG) which are also the soul of PT Bank Aceh Syariah. Akhir kata, DPS berharap PT Bank Aceh Syariah akan semakin istiqomah dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah yang komprehensif dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua dalam mencapai sukses di masa mendatang. Finally, SSB hopes that PT Bank Aceh Syariah will be more diligent in implementing a comprehensive framework of sharia principles in providing the best service to all people. May Allah subhanahu wa ta’ala bless all of us in achieving success in the future. Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Banda Aceh, PT. Bank Aceh Syariah atas nama Dewan Pengawas Syariah on behalf of Sharia Supervisory Board Prof. DR. H. Syahrizal Abbas, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of Sharia Supervisory Board 40 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  40. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Halaman Ini di isi Gambar ornament/Isometric/Gedung PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 41
  41. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights laporan Direksi Board of Director ’s Report Haizir Sulaiman Direktur Utama President Director 42 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  42. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Syukur Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga Bank Aceh berhasil melalui tahun 2020 dengan pencapaian kinerja yang optimal. Suatu kehormatan bagi saya atas nama Direksi untuk menyajikan Laporan Tahunan Bank Aceh Tahun Buku 2020, beserta Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) dan mendapatkan opini wajar dalam semua hal yang material, sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan perseroan Tahun Buku 2020. Gratitude Alhamdulillah Praise be to Allah SWT, because of His bless and grace, so that Bank Aceh has managed to get through 2020 with optimal performance achievements. It is an honor for me on behalf of Board of Directors to present Bank Aceh Annual Report for the 2020 Financial Year, along with the Financial Statements that have been audited by KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) and obtain a fair opinion in all material matters, as a form of accountability for the management of the company for the 2020 Financial Year. Kondisi Perekonomian Tahun 2020 Economic Conditions in 2020 Kondisi ekonomi dan perbankan dunia pada awal Tahun 2020 mengalami perlambatan akibat Penyebaran Covid-19 bergerak cepat dan masif, sehingga melemahkan pertumbuhan ekonomi global dan nasional. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 secara keseluruhan terkontraksi yang terutama terjadi di negara-negara maju, sebagian lainnya masih tumbuh positif meskipun jauh dibawah pertumbuhan normal. Namun akhir Tahun 2020, Kondisi perekonomian global terus membaik yang ditunjukkan oleh kontraksi ekonomi di berbagai negara yang semakin kecil. Meskipun kasus Covid-19 secara global masih terus meningkat dan dibayangi oleh mutasi baru, ketersediaan vaksin menjadi harapan pemulihan ekonomi global. The global economic and banking conditions at the beginning of 2020 experienced a slowdown due to the spread of Covid-19 moving rapidly and massively, thus weakening global and national economic growth. Global economic growth in 2020 as a whole contracted, especially in developed countries, while others still grew positively, although far below normal growth. However, at the end of 2020, global economic conditions continued to improve, as indicated by the smaller economic contraction in various countries. Although Covid-19 cases globally continue to increase and are overshadowed by new mutations, the availability of vaccines is the hope of global economic recovery. Namun demikian, kondisi ekonomi nasional pada awal tahun 2020 di sebagian besar wilayah di Indonesia tumbuh lebih melambat. Dampak Pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan efek domino dari kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi termasuk pelaku usaha namun, pada akhir tahun 2020 tren perbaikan pada triwulan IV 2020 terjadi di hampir seluruh komponen permintaan dan lapangan usaha. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07%, dan diprakirakan akan terus mengalami perbaikan, serta meningkat secara bertahap pada Tahun 2021. Bank Indonesia mengarahkan bauran kebijakan akomodatif serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan Otoritas terkait untuk terus mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. However, the national economic conditions at the beginning of 2020 in most regions in Indonesia grew at a slower pace. The impact of the Covid-19 pandemic not only caused a domino effect from health to social and economic problems including business actors, but at the end of 2020 the trend of improvement in the 4th quarter of 2020 occurred in almost all components of demand and business fields. With these developments, Indonesia’s economic growth contracted by 2.07%, and is predicted to continue to improve and gradually increase in 2021. Bank Indonesia is directing the accommodative policy mix and strengthening synergies with the Government and relevant authorities to continue to support the National Economic Recovery. Sementara itu, perlambatan ekonomi akibat dari pandemi Covid-19 juga memberikan tekanan pada kinerja Perbankan Syariah sampai dengan akhir Tahun 2020, namun di tengah pertumbuhan pembiayaan yang masih lemah, Perbankan Syariah menunjukkan ketahanan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, kinerja Keuangan Perbankan Syariah menunjukkan hasil positif terutama pada Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) di Desember 2020 tercatat sebesar 21,64%. Hal tersebut menunjukkan bank dapat membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank, fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah akibat pertumbuhan pembiayaan yang terbatas, sejalan permintaan domestik yang belum kuat karena kinerja dunia usaha yang tertekan dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19. Pembiayaan pada tahun 2020 tumbuh Meanwhile, the economic slowdown as a result of the Covid-19 pandemic also put pressure on the performance of Sharia Banking until the end of 2020, but amidst weak financing growth, Sharia Banking showed that financial system stability was maintained, Sharia Banking Financial performance showed positive results. especially in the Capital Adequacy Ratio (CAR) in December 2020, which was recorded at 21.64%. This shows that banks are able to finance operational activities and provide a sizeable contribution to bank profitability, the intermediation function of the financial sector is still weak due to limited financing growth, in line with weak domestic demand due to depressed business performance and banking prudence due to the continuation of the Covid-19 pandemic. Financing in 2020 grew by 8.08 (yoy), meanwhile, the growth of Third Party Funds (TPF) was recorded at a higher rate of 11.88% (yoy), the PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 43
  43. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 44 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions sebesar 8 ,08 (yoy), sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat lebih tinggi yakni sebesar 11,88% (yoy), pada rasio keuangan Perbankan Syariah menunjukkkan kinerja yang baik yang ditunjukkan oleh rasio (Financing to Deposit Ratio/FDR) sebesar 82,40%, rasio Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tercatat 3,08%. Return On Asset/ROA 1,54% dan BOPO mencapai rasio 83,63% Ke depan, intermediasi perbankan diperkirakan akan membaik. Pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga/DPK pada tahun 2021 diperkirakan masingmasing meningkat 7,0 - 9,0%. Perkiraan ini sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi serta berlanjutnya stimulus kebijakan baik dari sisi fiskal maupun moneter dan makroprudensial. Kinerja korporasi secara perlahan juga membaik, tercermin dari peningkatan penjualan, kemampuan bayar, serta penerimaan perpajakan, terutama pada sektor Industri dan Perdagangan. Islamic banking financial ratios showed good performance as indicated by ratio (Financingto Deposit Ratio/FDR) of 82.40%, Non-Performing Financing (NPF) ratio of 3.08%. Return On Assets/ROA of 1.54% and BOPO of 83.63%. Looking ahead, banking intermediation is expected to improve. The growth of financing and third party funds/TPF in 2021 is estimated to increase respectively by 7.0-9.0%. This prediction is consistent with the outlook for economic recovery and continued fiscal and monetary policy stimulus as well as macroprudential measures. Corporate performance has also slowly improved, as reflected in increased sales, ability to pay and tax revenues, particularly in the Industry and Trade sectors. Analisa Kinerja Perusahaan Company Performance Analysis Ditengah masa pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia pada tahun 2020, Alhamdulilah Bank Aceh menunjukkan pertumbuhan yang positif, Aset Bank Aceh pada akhir tahun 2020 adalah mencapai Rp25,48 triliun atau tumbuh 1,43% dari tahun 2019 sebesar Rp25,12 triliun. Demikian halnya, Dana Pihak Ketiga yang tercatat sebesar Rp21,57 triliun atau tumbuh sebesar 3,10% dari tahun 2019 sebesar Rp20,92 triliun, Dari sisi pembiayaan Bank Aceh menyalurkan pembiayaan sebesar Rp15,28 triliun atau tumbuh 6,38% jika dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp14,36 triliun. Indikator lain juga menunjukkan kinerja positif Bank Aceh adalah dari sisi ekuitas di mana Bank Aceh mampu mencapai nilai Rp2,48 triliun atau tumbuh 1,42% dari tahun 2019 sebesar Rp2,44 triliun. In the midst of the Covid-19 pandemic that Indonesia will experience in 2020, Alhamdulillah, Bank Aceh has shown positive growth, Bank Aceh’s assets at the end of 2020 reached Rp25.48 trillion or grew 1.43% from 2019 amounting to Rp25.12 trillion. Likewise, Third Party Funds were recorded at Rp21.57 trillion or grew by 3.10% from 2019 amounting to Rp20.92 trillion. In terms of financing, Bank Aceh disbursed financing of Rp15.28 trillion or grew by 6.38% compared to the year 2019 amounting to Rp14.36 trillion. Another indicator also shows the positive performance of Bank Aceh is in terms of equity, where Bank Aceh was able to reach a value of Rp2.48 trillion or grew 1.42% from 2019 of Rp2.44 trillion. Sebaliknya dari sisi bottom line, kinerja untuk 3 indikator utama yaitu pendapatan usaha, laba bersih dan laba komprehensif seluruhnya mengalami penurunan. Dari sisi pendapatan, pada tahun 2020 Bank Aceh membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,26 triliun, menurun 4,32% dari Rp2,36 triliun pada tahun sebelumnya. Dari indikator laba bersih, Bank Aceh meraih laba bersih sebesar Rp333 milyar dari pencapaian tahun 2019 sebesar Rp452 miliar. Sementara itu, dari ukuran profitabilitas lainnya yaitu laba komprehensif dimana Bank Aceh pada tahun 2020 mampu memperoleh pencapaian sebesar Rp325 miliar dibanding tahun sebelumnya dengan perolehan Rp518 miliar. On the other hand, from the bottom line, the performance for the 3 main indicators, namely operating income, net income and comprehensive income, all decreased. In terms of income, in 2020 Bank Aceh posted operating income of Rp2.26 trillion, a decrease of 4.32% from Rp2.36 trillion in the previous year. From the net income indicator, Bank Aceh achieved a net income of Rp333 billion from the 2019 achievement amounting to Rp452 billion. Meanwhile, from another measure of profitability, namely comprehensive income, in 2020 Bank Aceh was able to obtain an achievement of Rp325 billion compared to the previous year with Rp518 billion. Kinerja pembiayaan UMKM pada Tahun 2020 mencapai Rp1,2 triliun jika dibandingkan pencapaian Tahun 2019 Rp994 miliar yang menunjukkan pertumbuhan 20,73%, peningkatan tersebut khususnya berasal dari pertumbuhan pada nasabah mikro sebesar Rp288 miliar atau tumbuh sebesar 37,51% dari tahun sebelumnya sebesar Rp209 miliar, kemudian disusul dengan pembiayaan nasabah kecil Bank Aceh menyalurkan dana sebesar Rp365 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp295 miliar atau tumbuh 23,54% dan pembiayaan pada nasabah menengah sebesar Rp547 miliar atau tumbuh sebesar 11,84% dari Tahun 2019 sebesar Rp489 miliar. Kedepan Bank Aceh akan mengevaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan strategi yang The performance of MSME financing in 2020 reached Rp1.2 trillion when compared to the 2019 achievement of Rp 994 billion which showed a growth of 20.73%, this increase mainly came from growth in micro customers of Rp288 billion or grew by 37.51% from the previous year of Rp209 billion, then followed by financing for small customers, Bank Aceh disbursed funds of Rp 365 billion from the previous year of Rp295 billion or grew 23.54% and financing to medium customers of Rp 547 billion or grew by 11.84% from 2019 amounting to Rp489 billion. In the future, Bank Aceh will evaluate and monitor the implementation of the strategies that have been set, so that it can continue to increase the distribution of financing, especially PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  44. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements telah di tetapkan, sehingga dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan khususnya pada pelaku usaha UMKM. to MSME business actors. Dari sisi penilaian kinerja ditunjukan juga oleh perolehan rasio keuangan utama secara keseluruhan menunjukkan pencapaian yang positif di atas target yang telah ditetapkan. Beberapa rasio tersebut antara lain; Capital Adequacy Ratio (CAR) yang tercapai sebesar 18,60% di atas ketentuan regulator, Return on Equity (ROE) sebesar 15,72%, BOPO yang berhasil ditekan di angka 81,50% dari target 87,56% dan Return on Asset (ROA) dicapai sebesar 1,73% dari target sebesar 1,40% dan Finance to Deposit Ratio (FDR) sebesar 70,82% dari target sebesar 85,65%. Perbaikan kualitas pembiayaan juga tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) gross yang dicapai sebesar 1,53% dibawah ketentuan Otoritas dan lebih rendah dari target sebesar 1,96%. Secara keseluruhan, Bank Aceh berhasil menunjukkan kinerja yang lebih baik di mana sebagian besar rasio indikator utama mencapai sesuai target. In terms of performance assessment, it is also shown by the acquisition of key financial ratios as a whole which shows a positive achievement above the predetermined target. Some of these ratios include; Capital Adequacy Ratio (CAR) reached 18.60% above the regulatory provisions, Return on Equity (ROE) of 15.72%, BOPO which was successfully suppressed at 81.50% from the target of 87.56% and Return on Assets. (ROA) was achieved at 1.73% of the target of 1.40% and the Finance to Deposit Ratio (FDR) of 70.82% of the target of 85.65%. Improvements in the quality of financing were also reflected in the gross Non Performing Financing (NPF) ratio, which was 1.53% under the authority stipulated and lower than the target of 1.96%. Overall, Bank Aceh managed to show better performance where most of the main indicator ratios reached the target. Perbandingan Kinerja dibandingkan Target Rencana Bisnis Bank (RBB) Comparison of Performance agints Target of Bank’s Business Plan (RBB) Untuk mengetahui kinerja Bank dan memastikan bahwa seluruh strategi terpenuhi, Bank Aceh telah mengidentifikasi beberapa indikator penting dalam pengukuran kinerja Bank sebagai perbandingan antara kinerja tahun sebelumnya dengan kinerja yang akan datang yang telah disusun berdasarkan Rencana Bisnis Bank. To determine Bank’s performance and ensure that all strategies are met, Bank Aceh has identified several important indicators in measuring Bank’s performance as a comparison between the previous year’s performance and future performance that has been prepared based on Bank’s Business Plan. Uraian Aset (Rp miliar) Realisasi 2019 25.121 Target RBB Perubahan 2020 21.504 Realisasi 2020 25.481 Pencapaian 2020 118,49 Description Asset Pembiayaan (Rp miliar) 14.363 15.010 15.279 101,80 Financing Dana Pihak Ketiga (Rp miliar) 20.925 17.524 21.574 123,11 Third-party funds 452 246 333 135,39 Laba Bersih (Rp miliar) Rasio - Rasio Keuangan KPMM/CAR (%) Net Income Financial Ratios 18,90 19,41 18,60 95,83% KPMM Return On Asset/ROA (%) 2,33 1,40 1,73 123,57% Return On Asset (ROA) Return On Equity/ROE (%) 23,44 11,65 15,72 134,94% Return on Equity (ROE) NPF Gross (%) 1,29 1,96 1,53 121,94% NPF (Gross) NPF Netto (%) 0,04 0,67 0,04 194,03% NPF (Net) BOPO (%) 76,95 87,56 81,50 199,07% BOPO FDR (%) 68,64 85,65 70,82 82,69% FDR Secara umum, pencapaian kinerja keuangan Perusahaan Tahun 2020 berada di atas target RBB (Revisi), dan menunjukkan pertumbuhan dbandingkan tahun sebelumnya kecuali pada perolehan laba (bersih), Penurunan laba bersih dari tahun 2019 lebih disebabkan oleh faktor antara lain: krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, dimana pergerakan ekonomi masyarakat menurun, Penyesuaian Kebijakan Moneter oleh Bank Indonesia dan perubahan mekanisme transfer dana Pemerintah Pusat ke Provinsi Aceh yang mempengaruhi pemanfaatan dana untuk memperoleh pendapatan, namun kedepan manajemen In general, the Company’s 2020 financial performance achievement was above the RBB target (Revised), and showed growth compared to the previous year except for (net) profit. The decline in net profit from 2019 was more due to factors including: the economic crisis due to the Covid pandemic. -19, where the economic movement of the community has decreased, Adjustments to Monetary Policy by Bank Indonesia and changes in the mechanism for transferring funds from the Central Government to Aceh Province have affected the use of funds to generate revenue, however in the future management PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 45
  45. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 46 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya sesuai dengan Rencana Bisnis Bank kedepan . will continue to strive to improve its performance in accordance with Bank’s future business plan Dari sisi non finansial, di tahun 2020, Bank Aceh berhasil mencapai berbagai penghargaan dari pihak eksternal antara lain yaitu; 1. Penghargaan Serambi Award 2020 “Bank Pelopor Ekonomi Syariah”. 2. Penghargaan Infobank Award 2020 “The Best Bank In Mortgage Year” 2019. 3. Penghargaan Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Aceh KPP Pratama Banda Aceh Sebagai Wajib Pajak Dengan Pembayaran Pajak Besar Dalam Bidang Jasa Keuangan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh Tahun 2019. 4. Penghargaan Indonesia Most Excellence Business Award 2020 Kategori “Trusted Banking Sharia And Recognized In Best Service Quality Of The Year 2020”. 5. Penghargaan Warta Ekonomi Sebagai “Excellent Financial Performance Of Indonesia Best BPD Award 2020, Developing Leading Program For Millenial And Micro Small Entrepreneurs. From the non-financial side, in 2020, Bank Aceh succeeded in achieving various awards from external parties, including; Sehubungan dengan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Regulator, Bank Aceh Menerapkan Peraturan OJK No. 40/POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang kemudian diubah dengan Peraturan OJK No. 48/POJK.03/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Diseases 2019 tanggal 3 Desember 2020. Adapun tingkat marjin keuntungan piutang dalam rupiah berkisar antara setara 11% sampai dengan 7% pertahun, berbeda halnya dengan piutang murabahah kepada karyawan bank dengan tingkat marjin keuntungan piutang berkisar antara setara 4% sampai dengan setara 7% pertahun sedangkan tingkat bagi hasil pembiayaan musyarakah berkisar antara 12% sampai dengan 13,5% baik di tahun 2020 dan 2019. Bank Aceh ikut serta berpartisipasi pada pembiayaan sindikasi berkisar antara 4,49% sampai 17,78% pada tahun 2020 dan 4,49% sampai 17,78% pada Tahun 2019. Sedangkan bagi hasil untuk giro mudharabah berkisar antara 1% sampai dengan 1,50% pertahun untuk tanggal 31 Desember 2020 dan tahun 2019. Bagi hasil untuk tabungan mudharabah setara dengan 0% sampai dengan 4,15% pertahun untuk periode tahun 2020 dan tahun 2019. Bagi hasil untuk Deposito mudharabah setara dengan 5% sampai dengan 7,25% pertahun untuk periode tahun 2020 dan tahun 2019. In connection with Compliance with Regulatory Provisions, Bank Aceh Implemented OJK Regulation No.40/POJK.03/2019 concerning Asset Quality Assessment for Commercial Banks which was later amended by OJK Regulation No.48/ POJK.03/2020 concerning Amendments to Financial Services Authority Regulation No. 11/POJK.03/2020 concerning National Economic Stimulus as a Countercyclical Policy on the Impact of Corona Virus Diseases 2019 on December 3, 2020. The profit margin for receivables in rupiah ranges from the equivalent of 11% to 7% per year, in contrast to murabahah receivables to employees banks with a receivable profit margin ranging from the equivalent of 4% to the equivalent of 7% per year while the profit sharing rate for musyarakah financing ranges from 12% to 13.5% in both 2020 and 2019. Bank Aceh participates in syndicated financing ranging from 4.49% to 17.78% in 2020 and 4.49% to 17.78% in 2019. Meanwhile, the profit sharing for mudharabah current account ranges from 1% to 1.50% per year for 31 December 2020 and the year 2019. Profit sharing for mudharabah savings is equivalent to 0% to 4.15% per year for the period 2020 and 2019. Profit sharing for mudharabah deposits is equivalent to 5% to 7.25% per year for the period 2020 and 2019. Dari sisi permodalan, Bank Aceh mendapat tambahan modal sebesar Rp21,44 milyar. Dengan penambahan modal tersebut, CAR Bank Aceh menjadi 18,60% Jumlah modal disetor Bank Aceh meningkat menjadi Rp1,1 triliun Modal inti Bank Aceh menjadi Rp2,1 triliun Penambahan modal tersebut merupakan wujud komitmen dari pemegang saham, untuk mendukung implementasi Rencana Bisnis Bank 2020-2022 sekaligus sejalan dengan visi Bank Aceh untuk “Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan Indonesia”. From the capital side, Bank Aceh received an additional capital of Rp21.44 billion. With this additional capital, Bank Aceh’s CAR became 18.60%. The total paid-up capital of Bank Aceh increased to Rp1.1 trillion. Bank Aceh’s core capital became Rp2.1 trillion. The additional capital was a form of commitment from shareholders, to support the implementation of the 20202022 Bank Business Plan in line with the vision of Bank Aceh for “The Leading and Most Trusted Sharia Bank in Indonesian Services”. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1. Serambi Award 2020 “Sharia Economic Pioneer Bank”. 2. Infobank Award 2020 “The Best Bank In Mortgage Year” 2019. 3. Award from the Directorate General of Taxes at the Regional Office of the DJP Aceh, KPP Pratama Banda Aceh as Taxpayers with Large Tax Payments in the Field of Financial Services at the Banda Aceh Primary Tax Service Office in 2019. 4. Indonesia Most Excellence Business Award 2020 for the category of “Trusted Banking Sharia And Recognized In Best Service Quality Of The Year 2020. 5. Warta Ekonomi Award as “Excellent Financial Performance of Indonesia Best BPD Award 2020, Developing Leading Program for Millennial and Micro Small Entrepreneurs.
  46. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tantangan dan Kendala yang Dihadapi Challenges and Constraints Faced Penyebaran wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) diawal tahun 2020 sangat berdampak pada sektor perekonomian, termasuk melambatnya laju bisnis perbankan nasional dan tersendatnya perekonomian karena penerapan kebijakan Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB), Bank tetap beroperasional namun menerapkan protocol kesehatan yang ketat, serta menerapkan Work From Home (WFH) karyawan berdasarkan shift operasional dengan penerapan pembagian waktu kerja. Tantangan eksternal lainnya yang di hadapi oleh Bank Aceh dengan adanya perubahan konstelasi bisnis, namun demikian masih terdapat beberapa sektor ekonomi yang tidak terpengaruh secara mendasar dengan kondisi penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19), salah satunya sektor pertanian yang memproduksi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Bank Aceh berupaya mencari terobosan untuk mendorong peningkatan kinerja ditengah masa pandemi yang masing berlangsung. The spread of the 2019 corona virus disease (Covid-19) outbreak in early 2020 had a profound impact on the economic sector, including the slowing down of the national banking business and economic stagnation due to the implementation of the Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy, Bank continued to operate but implemented strict health protocols, as well as implementing Work From Home (WFH) for employees based on operational shifts with the application of a division of work time. Other external challenges faced by Bank Aceh with changes in the business constellation, however, there are still several economic sectors that are not fundamentally affected by the conditions of the spread of the corona virus disease 2019 (Covid-19), one of which is the agricultural sector which produces food needs for the community. Bank Aceh is trying to find a breakthrough to encourage increased performance amid the ongoing pandemic. Disamping itu Bank juga masih menghadapi tantangan dengan pemberlakukan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Provinsi Aceh antara lain: • Semakin tingginya kompetisi LKS di Provinsi Aceh. • Pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat masih terbatas tentang ekonomi dan keuangan syariah, termasuk Lembaga Keuangan Syariah (LKS). • Belum optimalnya pendidikan dan pelatihan SDI yang terukur dan sistematis. • Syari’at Islam dalam aspek mu’amalah belum dapat menyentuh secara menyeluruh pada lembaga keuangan di Provinsi Aceh dan belum mampu mengangkat kehidupan ekonomi masyarakat Aceh ke arah yang lebih baik dan bermanfaat, sehingga sulitnya menanamkan kepercayaan seluruh komponen masyarakat untuk membuka akses keuangan guna mewujudkan keadilan ekonomi dan kesejahteraan yang merata. In addition, Bank is also still facing challenges with the enactment of Aceh Qanun Number 11 of 2018 concerning Sharia Financial Institutions (LKS) in Aceh Province, including: • Increasing competition for LKS in Aceh Province. • Knowledge, understanding and public awareness are still limited about sharia economics and finance, including Islamic Financial Institutions (LKS). • Measurable and systematic SDI education and training are not yet optimal. • Islamic syari’ah in the mu’amalah aspect has not been able to thoroughly touch the financial institutions in Aceh Province and has not been able to elevate the economic life of the Acehnese people to a better and more useful direction, so it is difficult to instill the trust of all components of society to open financial access in order to realize equitable economic justice and prosperity. Analisis Tentang Prospek Usaha Business Prospects Analysis Prospek pemulihan ekonomi Indonesia pada Tahun 2021 diprakirakan akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya dengan adanya sinergi kebijakan antara otoritas melalui berbagai langkah penguatan untuk mengatasi dampak Covid-19 yang mampu mendorong perbaikan ekonomi secara bertahap telah di mulai pada semester II-2020, harapan dengan stabilitas yang terjaga dan optimisme pemulihan ekonomi tersebut didukung berbagai upaya untuk mendorong percepatan transformasi struktural, termasuk akselerasi ekonomi dan keuangan digital, reformasi pasar uang serta penguatan UMKM. Kedepan, prospek perekonomian Indonesia diprakirakan akan kembali menguat ditopang kemajuan penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi, pemulihan ekonomi global serta stimulus dan penguatan kebijakan. Akselerasi Pemerintah pertumbuhan ekonomi tersebut karena adanya percepatan transformasi ekonomi melalui rangkaian kebijakan reformasi The prospect of Indonesia’s economic recovery in 2021 is predicted to increase in the following years with policy synergies between the authorities through various strengthening measures to overcome the impact of Covid-19 which is able to promote gradual economic improvement starting in 2nd semester 2020, hopefully with stability maintained and optimism for economic recovery is supported by various efforts to accelerate structural transformation, including accelerating the digital economy and finance, reforming the money market and strengthening MSMEs. Looking ahead, the outlook for the Indonesian economy is predicted to strengthen again on the back of progress in handling Covid-19, including vaccinations, global economic recovery and stimulus and policy strengthening. The acceleration of the Government’s economic growth was due to the acceleration of economic transformation through a series of structural reform PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 47
  47. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 48 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions struktural yang diarahkan pada 5 (lima) strategi utama. Pertama, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dengan penguasaan teknologi. Kedua, pembangunan infrastruktur yang menopang konektivitas industri, termasuk UMKM dan pariwisata. Ketiga, perbaikan iklim investasi dan bisnis yang lebih baik didukung oleh penyederhanaan regulasi melalui implementasi UU Cipta Kerja serta pengembangan dan pendalaman pasar keuangan yang mendorong penguatan sumber pembiayaan pembangunan. Keempat, penguatan sektor prioritas yang berdaya saing dan bernilai tambah tinggi; serta kelima, optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis digital. Kapasitas perekonomian yang meningkat ditopang oleh peningkatan efisiensi dan produktivitas ekonomi, sebagai dampak rangkaian reformasi struktural, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan menuju Indonesia Maju dengan stabilitas yang tetap terjaga. policies directed at 5 (five) main strategies. First, the development of reliable Human Resources (HR) with mastery of technology. Second, infrastructure development that supports industrial connectivity, including MSMEs and tourism. Third, improving the investment and business climate that is better supported by simplification of regulations through the implementation of the Job Creation Law and the development and deepening of the financial market which encourages strengthening sources of development financing. Fourth, strengthening competitive and high value added priority sectors; and fifth, optimizing the use of technology to support digital-based economic transformation. The increased economic capacity is supported by increased economic efficiency and productivity, as a result of a series of structural reforms, encouraging higher and sustainable economic growth towards an advanced Indonesia with maintained stability. Sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi nasional, Bank Aceh juga berharap dapat kembali mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan juga berkesinambungan. Bank Aceh merumuskan dan menetapkan strategi kebijakan strategis untuk dijalankan di tahun 2021 dalam rangka mencapai pertumbuhan bisnis yang diharapkan. Menghadapi berbagai tantangan ke depan, prinsip kehati-hatian secara konsisten tetap dijalankan. Bank Aceh akan tetap waspada dan terus mencermati perkembangan perekonomian global dan nasional. Ekspansi bisnis melalui pertumbuhan pembiayaan yang prudent menjadi strategi Bank Aceh untuk menumbuhkan kinerja secara optimal. In line with optimism for national economic growth, Bank Aceh also hopes to return to achieving quality and sustainable growth. Bank Aceh formulates and sets strategic policy strategies to be implemented in 2021 in order to achieve the expected business growth. Facing various challenges ahead, the principle of prudence is consistently carried out. Bank Aceh will remain vigilant and keep a close watch on developments in the global and national economy. Business expansion through prudent financing growth is Bank Aceh’s strategy for optimal performance growth. Target Jangka Pendek Short Term Targets Tahapan pelaksanaan Target Jangka Pendek pada tahun 2021, Bank Aceh akan melaksanakan pengembangan bank sebagaimana sasaran strategis pada Rencana Bisnis Bank Tahun 2021-2023 terutama aspek penguatan IT, pengembangan produk, pemenuhan/peningkatan kompetensi sumber daya insani, internalisasi budaya perusahaan, serta peningkatan jaringan dan perbaikan tampilan sesuai dengan milestone yang ditetapkan. Tahun 2021, fokus pencapaian sasaran dalam tema tahunan akan dijabarkan pada 6 (enam) tema utama, yaitu: 1. Perluasan jaringan kantor dan berbagai channel distribusi digital/virtual (fastest growth). 2. Implementasi dan internalisasi budaya perusahaan Bank Aceh. 3. Peningkatan pengembangan sistem IT yang handal (reliable) dan responsif, serta pengembangan dan inovasi produk pembiayaan, dana, treasury berbasis IT. 4. Pemenuhan jumlah dan peningkatan kompetensi SDI serta struktur organisasi. 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas penyaluran pembiayaan sektor produktif. 6. Penguatan permodalan. Stages of implementing the Short Term Targets in 2021, Bank Aceh will implement bank development according to the strategic targets in the 2021-2023 Bank Business Plan, especially aspects of IT strengthening, product development, fulfillment/enhancement of human resource competencies, internalization of corporate culture, and network enhancement and display improvements according to the milestone set. In 2021, the focus on achieving the targets in the annual theme will be elaborated into 6 (six) main themes, namely: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1. Expansion of the office network and various digital/virtual distribution channels (fastest growth). 2. Implementing and internalizing the corporate culture of Bank Aceh. 3. Increasing the development of reliable and responsive IT systems, as well as developing and innovating IT-based financing, funding and treasury products. 4. Fulfillment of the number and enhancement of SDI competencies and organizational structure. 5. Increasing the quality and quantity of productive sector financing distribution. 6. Capital strengthening.
  48. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Target Jangka Menengah Medium Term Targets Dalam jangka menengah di tahun 2022 sesuai dengan visi dan misi, Bank Aceh akan menjalankan sasaran strategi target jangka menengah diarahkan untuk mendukung ekspansi usaha, terutama dalam hal pengumpulan dana masyarakat serta pertumbuhan pembiayaan dengan fokus pada pembiayaan produktif. Selain itu, kebijakan bank juga diarahkan untuk mengantisipasi tuntutan operasional bank akan pelayanan sesuai permintaan pasar dan kebutuhan nasabah. Pengembangan teknologi informasi yang memadai, pengembangan produk berbasis digitalisasi serta peningkatan kualitas/kemampuan SDI menuju sistem perbankan yang sehat, kuat, efisien dan mampu memberikan nilai tambah kepada stakeholder. In the medium term in 2022, in accordance with the vision and mission, Bank Aceh will carry out the strategic target mediumterm targets aimed at supporting business expansion, especially in terms of raising public funds and financing growth with a focus on productive financing. In addition, bank policies are also directed at anticipating bank operational demands for services according to market demands and customer needs. Development of adequate information technology, product development based on digitization and improvement of the quality/capability of SDI towards a banking system that is healthy, strong, efficient and capable of providing added value to stakeholders. Kebijakan Strategis Strategic Policy Bank Aceh dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 menerbitkan beberapa kebijakan dalam rangka ikut serta mengerakkan stimulus perekonomian daerah sebagai countercyclical dampak penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut dibuat guna mendorong optimalisasi kinerja perbankan khususnya fungsi intermediasi serta menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, selain melakukan kebijakan operasional dengan tetap mengedepankan pelayanan bank dalam proses pelaksanaan operasional dengan mekanisme sesuai protokol kesehatan terkait penyebaran dan pencegahan Covid-19. Bank Aceh ikut mendukung Program Pemerintah yang telah memberikan berbagai stimulus ekonomi antara lain dengan menerbitkan kebijakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/ POJK.03/2020 Tanggal 13 Maret 2020 dengan mengeluarkan Surat Edaran Direksi PT. Bank Aceh Syariah Nomor 1481/DIR/ DP/IV/2020 tanggal 13 April 2020 Tentang Relaksasi Penilaian Kualitas Aset dan Restrukturisasi Pembiayaan Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Kepada Nasabah Terdampak Corona virus Diseases 2019 (Covid-19). Bank Aceh in the face of the Covid-19 pandemic conditions issued several policies in order to participate in mobilizing regional economic stimulus as a countercyclical impact of the spread of Covid-19. This policy was made to encourage optimization of banking performance, especially the intermediation function and to maintain financial system stability and promote economic growth, in addition to implementing operational policies while prioritizing bank services in the operational implementation process with mechanisms in accordance with health protocols related to the spread and prevention of Covid-19. Bank Aceh also supports Government Programs that have provided various economic stimuli, including by issuing policies in accordance with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 11/ POJK.03/2020 dated 13 March 2020 by issuing a Circular of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah Number 1481/ DIR/DP/IV/2020 dated April 13, 2020 concerning Relaxation of Asset Quality Assessment and Financing Restructuring in the Context of National Economic Stimulus for Customers Affected by Corona virus Diseases 2019 (Covid-19). Dalam rangka menentukan arah kebijakan usaha Bank kedepan, Bank Aceh telah menetapkan visi dan misi sebagai road map untuk menjalankan proses transformasi dengan tujuan menjadi Bank Syariah yang terdepan dan terpercaya dalam pelayanan di Indonesia. Untuk itu, rencana bisnis Bank Aceh disusun untuk memastikan pertumbuhan kinerja keuangan maupun non keuangan yang terukur dan sistematis, melalui peningkatan inovasi dan pelayanan bagi nasabah, serta dapat berkontribusi menggerakkan ekonomi dan pembangunan daerah serta mempertimbangkan berbagai dinamika perekonomian regional, nasional dan global dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Pada dasarnya kebijakan dan strategi usaha yang disusun masih melanjutkan kebijakan dan strategi tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya interlinkages yang sangat kuat antara kebijakan sebelumnya dengan target dan strategi yang hendak dicapai pada tahun berikutnya, sehingga beberapa kebijakan sebelumnya perlu dilanjutkan dan disempurnakan implementasinya. In order to determine the direction of Bank’s future business policies, Bank Aceh has set a vision and mission as a road map for carrying out the transformation process with the aim of becoming the leading and trusted Sharia Bank in services in Indonesia. To that end, Bank Aceh business plan is prepared to ensure measurable and systematic growth in financial and non-financial performance, through increased innovation and services for customers, and can contribute to driving the economy and regional development as well as taking into account various regional, national and global economic dynamics while continuing to prioritize precautionary principle. Basically, the policies and business strategies formulated are still continuing the policies and strategies of the previous year, this is due to the very strong interlinkages between the previous policies and the targets and strategies to be achieved in the following year, so that several previous policies need to be continued and their implementation perfect. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 49
  49. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Bank Aceh telah menentukan Kebijakan Umum Direksi terkait dengan 3 pilar program transformasi , yaitu: Pertama, Tranformasi Bisnis mengedepankan pada inovasi dan fitur produk yang berbasis IT serta portofolio pembiayaan Bank Aceh dengan meningkatkan porsi pembiayaan produktif dengan tetap mempertahankan pembiayaan konsumtif sebagai captive market Bank Aceh. Kedua, transformasi budaya dengan melakukan peningkatan kompetensi SDI Bank Aceh terutama kompetensi terkait peningkatan pendidikan dan pelatihan terutama terkait dengan operasional dan produk perbankan syariah, pelaksanaan internalisasi budaya perusahaan akan disesuaikan dengan prinsip dan norma yang sesuai dengan institusi keuangan syariah. Transformasi budaya yang sedang dilakukan juga akan dikaitkan dengan peningkatan aspek kepatuhan, terkait dengan good corporate governance, manajemen risiko dan kelembagaan. Ketiga, transformasi tampilan akan diutamakan pada konsistensi tampilan di seluruh lini produk, perangkat komunikasi dan brand Bank Aceh. Perubahan tampilan merupakan bagian integral dari proses transformasi Bank Aceh untuk mewujudkan visualisasi tampilan yang dinamis dan estetika yang mencerminkan nilai-nilai syariah sehingga menjadi pilihan (top of mind) masyarakat. Bank Aceh has established a General Policy for Board of Directors regarding the 3 pillars of the transformation program, namely: First, Business Transformation prioritizes IT-based product innovation and features as well as Bank Aceh’s financing portfolio by increasing the portion of productive financing while maintaining consumer financing as the captive market of Bank Aceh. Second, cultural transformation by enhancing the competence of SDI Bank Aceh, especially competencies related to improving education and training, especially related to sharia banking operations and products, the implementation of corporate culture internalization will be adjusted to the principles and norms in accordance with sharia financial institutions. The cultural transformation that is being carried out will also be linked to improving compliance aspects, related to good corporate governance, risk management and institutions. Third, the transformation of the display will prioritize the consistency of appearance across the product lines, communication devices and Bank Aceh brand. The change in appearance is an integral part of the transformation process of Bank Aceh to create a dynamic and aesthetic visualization that reflects sharia values ​​so that it becomes the people’s top of mind. Perkembangan Perusahaan Development of Implementation Penerapan Tata Kelola Corporate Governance Bank Aceh tetap konsisten untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG) dan menjamin adanya peningkatan kualitas dalam menerapkan GCG. Hal ini terlihat dari governance outcome yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Baik kinerja operasional maupun keuangan menujukkan pertumbuhan yang kontinu yang merupakan hasil dari implementasi GCG. Bank Aceh remains consistent in implementing good corporate governance Good Corporate Governance (GCG) and ensures quality improvement in implementing GCG. This can be seen from the governance outcome which is increasing from year to year. Both operational and financial performance show continuous growth which is the result of GCG implementation. Dalam menjaga konsistensi, Bank Aceh senantiasa melakukan pengukuran kualitas implementasi GCG, baik yang dilaksanakan secara mandiri (self assessment) untuk setiap semester. Kriteria yang digunakan dalam melakukan self assessment adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.8/POJK.03/2019 dan SEOJK No.10/SEOJK.03/2019 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Penilaian sendiri ini dimaksudkan untuk memetakan kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) pelaksanaan tata kelola perusahaan di Bank Aceh, yang dikelompokkan dalam governance structure, process, dan outcome. Hasil self assessment kepada OJK untuk posisi 31 Desember 2020 dengan hasil penilaian “Baik” berdasarkan hasil Supervisory Review and Evaluation Process (SREP) oleh Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh. In order to maintain consistency, Bank Aceh always measures the quality of GCG implementation, both carried out independently (self-assessment) for each semester. The criteria used in conducting the self-assessment are the Financial Services Authority Regulation POJK No.8/POJK.03/2019 and SEOJK No.10/SEOJK.03/2019 concerning the Rating of the Soundness of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. This self-assessment is intended to map the strengths and weaknesses of the implementation of corporate governance at Bank Aceh, which are grouped into governance structures, processes and outcomes. The results of the self-assessment to the OJK for the position of 31 December 2020 with the results of the “Good” assessment based on the results of the Supervisory Review and Evaluation Process (SREP) by the Aceh Province Financial Services Authority. Penilaian Kinerja Komite Dibawah Direksi Committees Under Board Performance Assessment Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dibantu oleh komite dibawah Direksi yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka memberikan masukan kepada Direksi 50 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 of Directors In order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, Board of Directors is assisted by committees under Board of Directors that have carried out their
  50. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO, Komite Penempatan Dana & Investasi, Komite Teknologi Informasi, Komite Sumber Daya Insani, Komite Pembiayaan, Komite Kebijakan Pembiayaan, Komite Pengadaan Barang dan Jasa, dan Komite Keringanan atau Penghapusan Margin Pembiayaan Bermasalah/Macet. duties and responsibilities in order to provide input to Board of Directors before making decisions regarding the responsibility of each committee, namely: 1. Risk Management Committee, 2. ALCO Committee, 3. Fund Placement & Investment Committee, 4. Information Technology Committee, 5. Human Resources Committee, 6. Financing Committee, 7. Financing Policy Committee, 8. Goods and Services Procurement Committee, and 9. Relief or Elimination of Non Performing/Loss Financing Margins Committee. Direksi menilai Komite-komite di bawah Direksi telah berperan efektif dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam membantu pelaksanaan tugas Direksi di sepanjang tahun 2020. The Board of Directors considers that the Committees under Board of Directors have played an effective role and are able to carry out their functions properly in assisting the implementation of Board of Directors’ duties throughout 2020. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Implementation of Social Responsibility Bank Aceh sangat menyadari bahwa keberadaan dan keberhasilan usahanya tidak bisa lepas dari peran masyarakat dan lingkungan sekitarnya, Bank Aceh memandang (Corporate Social Responsibility/CSR) sebagai kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, membantu meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat serta memberi perhatian terhadap lingkungan sekitar sesuai etika bisnis yang dijalankan. Kami menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha bank. Oleh karenanya Bank Aceh secara konsisten menjalankan program tanggung jawab sosial Perusahaan CSR pada pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan hidup serta hal-hal lain yang bersifat responsive yang terjadi di tengah masyarakat seperti bencana alam dan musibah, sebagai upaya dalam mencapai sustainable business dalam jangka panjang. Bank Aceh is very aware that the existence and success of its business cannot be separated from the role of the community and the surrounding environment, Bank Aceh views (Corporate Social Responsibility/CSR) as a contribution to sustainable economic development, helps improve and protect public health and pay attention to the surrounding environment according to ethics business being run. We believe that the implementation of CSR will provide many benefits for the Company. The successful implementation of CSR in the long term has an effect, especially on the aspect of growing trust, creating harmony and enhancing reputation, which in turn has implications for the creation of added value that encourages the stability and growth of the bank’s business. Therefore, Bank Aceh consistently carries out CSR corporate social responsibility programs on community development in the fields of education, health, and environmental management as well as other responsive matters that occur in society, such as natural disasters and calamities, as an effort to achieve sustainability. business in the long term. Penerapan program CSR didasarkan pada 6 (enam) aspek utama, yaitu aspek lingkungan, aspek ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat, aspek tanggung jawab terhadap konsumen, aspek hak asasi manusia, dan aspek terhadap operasi yang adil. Keenam aspek di atas sesungguhnya dilandasi oleh keterikatan pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam proses bisnis Perseroan, khususnya pengawasan tidak langsung. Melalui aspek-aspek tersebut, akan tercipta sebuah hubungan yang harmonis, yang akan menjadi landasan bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Pada tahun 2020, Bank Aceh telah merealisasikan anggaran CSR sebesar Rp25,3 miliar. The implementation of the CSR program is based on 6 (six) main aspects, namely environmental aspects, labor aspects, occupational health and safety (OHS), social and community empowerment aspects, responsibility towards consumers, human rights aspects, and fair operation aspects. . The six aspects above are actually based on the commitment of shareholders and stakeholders in the Company’s business processes, particularly indirect supervision ng. Through these aspects, a harmonious relationship will be created, which will become the foundation for sustainable growth. In 2020, Bank Aceh has realized a CSR budget of Rp25.3 billion. sebelum pengambilan keputusan terkait bidang yang menjadi tanggung jawab masing-masing komite yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 51
  51. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 52 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kepemilikan Saham Shareholding Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah kejelasan konsistensi dan koordinasi dari fungsi-fungsi organ utama yaitu Pemegang Saham , Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai leader untuk Organ-organ Pendukung. Pola hubungan kerja antara Pemegang saham, Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris dan Direksi membutuhkan sistem dan kebijakan yang terintegrasi, berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bebas dari conflict of interest. Salah satu jenis conflict of interest yang sering timbul adalah kepemilikan manajerial terhadap saham perusahaan. One of the key success factors in implementing Good Corporate Governance is the clarity of consistency and coordination of the functions of the main organs, namely the Shareholders, Sharia Supervisory Board, Board of Commissioners and Board of Directors as leaders for the Supporting Organs. The pattern of working relationships between shareholders, Sharia Supervisory Board, Board of Commissioners and Board of Directors requires systems and policies that are integrated, sustainable, and accountable and free from conflict of interest. One type of conflict of interest that often arises is managerial ownership of company shares. Sampai dengan Desember 2020, tidak ada kepemilikan saham atas nama Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang saham di Bank Aceh. Sehingga dapat dipastikan bahwa keputusan yang dibuat oleh manajemen bebas dari conflict interest dari kepentingan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. As of December 2020, there is no share ownership in the name of Board of Directors, Board of Commissioners and shareholders in Bank Aceh. So that it can be ensured that decisions made by management are free from conflict of interest from the interests of the Shareholders, BOC & BOD, Teknologi Informasi Information Technology Bank Aceh menyadari bahwa optimalisasi sistem perbankan digital menjadi suatu keharusan dalam menghadapi tantangan perbankan di tengah Pandemi Covid-19, kami berkomitmen untuk terus mempercepat akselerasi transformasi pengembangan teknologi informasi digital banking dengan menyiapkan kehandalan sistem dan keamanan jaringan. Bank Aceh selalu berupaya meningkatkan kemampuan aplikasi sejalan dengan pertumbuhan bisnis dengan fitur-fitur baru yang lebih unggul sehingga memberikan kenyamanan serta keamanan kepada nasabah dalam bertransaksi, serta menunjang peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional Bank. Bank Aceh realizes that optimizing the digital banking system is a must in facing banking challenges in the midst of the Covid-19 Pandemic, we are committed to continuing to accelerate the acceleration of the transformation of digital banking information technology development by preparing system reliability and network security. Bank Aceh always strives to improve application capabilities in line with business growth with new, superior features that provide convenience and security to customers in transactions, as well as support increased efficiency and effectiveness of Bank’s operations. Bank Aceh akan melanjutkan pengembangan teknologi melalui proses bisnis menuju platform digital dalam meningkatkan keamanan nasabah dalam bertransaksi dengan menggunakan sarana elektronik. Adapun produk dan fitur layanan yang diluncurkan di masa pandemi Covid-19 adalah : a)Menyediakan layanan transaksi mobile banking yang dilengkapi fitur sebagai berikut: 1. Transfer Internal & Antar Bank. 2. Pembayaran Pajak Kendaraan (SAMSAT Aceh). 3. Pembayaran Universitas (UIN Ar Raniry & Universitas Teuku Umar). 4. Pembayaran Pajak Penerimaan Pemko Banda Aceh. 5. Pembayaran Zakat & Infaq Baitul Mal Aceh. b)Menyediakan layanan setoran uang tunai mandiri menggunakan mesin Cash Recycle Machine (CRM) Bank Aceh will continue to develop technology through business processes towards a digital platform to increase customer security in making transactions using electronic means. The products and service features launched during the Covid-19 pandemic are: a) Providing mobile banking transaction services that are equipped with the following features: 1. Internal & Interbank Transfers. 2. Payment of Vehicle Tax (SAMSAT Aceh). 3. University Payments (UIN Ar Raniry & Universitas Teuku Umar) 4. Payment of Banda Aceh Municipal Receipt Tax. 5. Payment of Zakat & Infaq Baitul Mal Aceh. b) Providing independent cash deposit services using a Cash Recycle Machine (CRM) Bank Aceh akan terus berbenah diri dengan merancang strategi layanan berbasiskan digital diantaranya pengembangan fitur pada mobile banking dan pengembangan produk digital lainnya, dalam rangka penyempurnaan sistem informasi secara terukur, terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan layanan kepada nasabah. Bank Aceh will continue to improve itself by designing a digitalbased service strategy including feature development on mobile banking and other digital product development, in order to improve information systems in a measured, structured and sustainable manner to improve services to customers. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  52. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Sumber Daya Insani Human Resources Bank Aceh menyadari bahwa Sumber Daya Insani (SDI) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan didunia perbankan. SDI memiliki peran yang sangat penting bagi peningkatan kinerja dan pengembangan bisnis, sehingga perlu dipersiapkan secara terencana. Pengembangan SDI merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk mewujudkan SDI yang handal, sehat dan sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan dinamika perusahaan. Bank terus melanjutkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan secara berjenjang sehingga dapat membentuk dan menciptakan karyawan yang professional dan mempunyai integritas yang tinggi baik melalui kegiatan in house training maupun external training guna mewujudkan pemenuhan sumber daya insani yang unggul dan berdaya saing. Bank Aceh realizes that Human Resources (SDI) is one of the key success factors in winning the competition in the banking world. SDI has a very important role in improving business performance and development, so it needs to be prepared in a planned manner. The development of SDI is one of the steps taken to create SDI that is reliable, healthy and in accordance with the needs and development of company dynamics. Bank continues to carry out education and training in a tiered manner so that it can form and create employees who are professional and have high integrity through in-house training and external training activities in order to realize the fulfillment of superior and competitive human resources. Tahun 2020, Bank tetap menjalankan pengembangan SDI dengan peningkatan produktivitas dan engagement pegawai. Bagi Manajemen, peran SDI sangat penting bagi pengembangan usaha secara berkelanjutan, prudent dalam pelaksanaan GCG. Pada tahun 2020, Bank menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan jenis materi technical skill dan soft skill yang diikuti oleh 3.139 peserta dengan biaya pendidikan dan pelatihan yang dikeluarkan mencapai Rp13,5 miliar, sebagian besar program pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan metode webinar selama masa pandemi. Selama Tahun 2020 Bank Aceh telah melakukan pengembangan pada bidang SDI antara lain: • Pengembangan sistem HRIS. • Penyusunan Kamus Kompetensi & Level Kompetensi. • Penyusun Human Capital Strategic Plan. In 2020, Bank will continue to carry out SDI development by increasing productivity and employee engagement. For Management, SDI’s role is very important for sustainable business development, prudence in implementing GCG. In 2020, Bank organized education and training with the types of technical skills and soft skill materials which were attended by 3,139 participants with education and training costs spent reaching Rp13.5 billion, most of the education and training programs were conducted using the webinar method during the pandemic. During 2020, Bank Aceh has made developments in the SDI sector, including: • Development of the HRIS system. • Compilation of Competency Dictionary & Competency Level. • Compiler of Human Capital Strategic Plan. Melalui pengembangan tersebut Bank Aceh akan memiliki standar pelatihan, pengembangan, penentuan jenjang karir dan standar peningkatan kompentensi pada pejabat dan karyawan pada setiap lini, sehingga bank memiliki SDI yang mampu mendukung perkembangan organisasi dan ekspansi bisnis bank kedepan. Through this development, Bank Aceh will have standards for training, development, determination of career paths and standards for increasing competence of officials and employees on every line, so that the bank has an SDI that is able to support organizational development and future bank business expansion. Jaringan Kantor dan Mitra Usaha Office Network and Business Partners Sampai dengan akhir Desember 2020, Bank Aceh telah mempunyai jumlah jaringan kantor yang cukup luas sebanyak 480 jaringan kantor yang terdiri atas: 1 Kantor Pusat, 26 Kantor Cabang, 90 Kantor Cabang Pembantu, 31 Kantor Kas, 19 Kantor Payment Point, 12 Mobil kas keliling, dan 300 unit ATM dan 1 unit CRM. Kedepannya, Bank Aceh berencana mengembankan pelayanan guna memenuhi kebutuhan nasabah antara lain dengan penambahan pelayanan kas serta pembukaan dan/atau pengembangan kantor bank lokasi yang dianggap potensial. Pengembangan jaringan kantor dalam satu tahun mendatang akan dilakukan secara lebih selektif dan efisien sesuai kebutuhan dan kemampuan bank dengan mempertimbangkan aspek cost dan benefit secara akurat agar terhindar dari risiko strategis bagi bank. Sampai saat ini, Bank Aceh belum berencana untuk membuka kantor perwakilan di luar negeri. As of the end of December 2020, Bank Aceh has a fairly wide office network of 480 office networks consisting of: 1 Operational Head Office, 26 Branch Offices, 90 Sub-Branch Offices, 31 Cash Offices, 19 Payment Point Offices, 12 Cash mobile cars, and 301 Automatic Teller Machine. In the future, Bank Aceh plans to develop services to meet customer needs, among others, by adding cash services and opening and/or developing bank offices in locations deemed potential. The development of the office network in the coming year will be carried out more selectively and efficiently according to the needs and capabilities of the bank by considering the cost and benefit aspects accurately in order to avoid strategic risks for the bank. To date, Bank Aceh has no plans to open representative offices overseas. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 53
  53. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Selain perluasan jaringan , Bank Aceh juga berusaha memperluas jaringan kerja dan mitra usaha bank baik di dalam maupun luar negeri. Mitra kerja bank terdiri atas perusahaan yang bergerak dalam bidang software, hardware, konsultan, konstruksi, pengadaan barang dan lain-lain. Kedepannya kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan guna pengembangan bisnis Bank Aceh. In addition to network expansion, Bank Aceh is also trying to expand the network and business partners of the bank both at home and abroad. Bank partners consist of companies engaged in software, hardware, consulting, construction, procurement of goods and others. In the future, this cooperation can be further enhanced for the development of Bank Aceh’s business. Perubahan yang Terjadi di Bank Aceh dan Kelompok Usaha Changes in Bank Aceh and Business Group Bank Aceh merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi Aceh dengan besaran kepemilikan modal yaitu Pemerintah Daerah Provinsi Aceh kepemilikan modal 58,89%, Pemerintah Kabupaten se-Aceh kepemilikan modal 36,60% dan Pemerintah Kota se-Aceh memiliki modal 4,51%. Sampai dengan akhir Desember 2020, Bank Aceh belum memiliki kelompok usaha (entitas anak perusahaan). Bank Aceh is a Regionally Owned Enterprise owned by the Regional Government of Aceh Province with the amount of capital ownership, namely the Regional Government of Aceh Province capital ownership of 58.89% , Regencies Government throughout Aceh have capital of 36.60% and Municipals Government throughout Aceh have capital 4 , 51%. As of the end of December 2020, Bank Aceh did not yet have a business group (subsidiary). Bank Aceh senantiasa menjalin komunikasi dengan Pemegang Saham dan pihak-pihak berelasi untuk pengembangan bank kedepan. Salah satu jalinan hubungan dengan pemberian pembiayaan kepada pihak berelasi dengan tetap memenuhi persyaratan sesuai ketentuan bank. Pada tahun 2020 persentase jumlah piutang dan pembiayaan terhadap pihak berelasi sebesar Rp15.9 miliar atau 0,06% dari jumlah aset. Jumlah liabilitas terhadap pihak berelasi sebesar Rp293.75 miliar atau 12,09% dari total liabilitas. Sedangkan jumlah dana syirkah termporer terhadap pihak berelasi sebesar Rp4.48 triliun atau 21,80% dari total dana syirkah temporer. Bank Aceh always maintains communication with shareholders and related parties for the future development of the bank. One of the relationships is the provision of financing to related parties while still meeting the requirements in accordance with bank regulations. In 2020, the percentage of total receivables and financing to related parties was Rp15.9 billion or 0.06% of total assets. Total liabilities to related parties amounted to Rp293.75 billion or 12.09% of total liabilities. Meanwhile, the amount of syirkah funds transferred to related parties was Rp4.48 trillion or 21.80% of the total temporary syirkah funds. Perubahan Komposisi Direksi Changes in Board of Directors Composition Pada tahun 2020, komposisi dan jumlah anggota Direksi Bank Aceh mengalami perubahan, sebagai berikut : • Jumlah dan komposisi Dewan Direksi Bank Aceh periode 01 Januari 2020 – 30 Januari 2020 adalah sebagai berikut: In 2020, the composition and number of members of Board of Directors of Bank Aceh underwent changes, as follows: • The number and composition of Board of Directors of Bank Aceh for the period 01 January 2020 - 30 January 2020 are as follows: Nama Name Jabatan Position Haizir Sulaiman Direktur Utama President Director Direktur Operasional Banking Operation Director Dasar Pengangkatan Basic Appointment Berita Acara RUPSLB No. 9 Tanggal 25 Juni 2018. Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tanggal 22 Juni 2016 Rusydi M. Adam Plt. Direktur Kepatuhan Act. Compliance Director • 54 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile SK Dekom No. 05/DK-BA/IX/2019 Tanggal 17 September 2019 Periode Jabatan Position Period Minutes of EGMS No. 9 Dated 25 June 2018. 2018-2022 Deed of EGMS Statement No. 47 22 June 2016 2016 – 30 Jan 2020 BOC Decree No. 05/DK-BA/ IX/2019 Dated 17 September Sept 2019 – 30 Jan 2020 2019 Jumlah dan komposisi Dewan Direksi Bank Aceh periode 31 Januari 2020 – 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut : Nama Name Jabatan Position Haizir Sulaiman Direktur Utama President Director PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Dasar Pengangkatan Basic Appointment Berita Acara RUPSLB No. 9 Tanggal 25 Juni 2018. Minutes of EGMS No. 9 Dated 25 June 2018. Periode Jabatan Position Period 2018-2022
  54. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Name Jabatan Position Lazuardi Direktur Operasional Banking Operation Director Bob Rinaldi Direktur Bisnis Business Director Amal Hasan Direktur Dana & Jasa Funds & Services Director Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan Compliance Director TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dasar Pengangkatan Basic Appointment Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020. Periode Jabatan Position Period Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Sharia No. 3 Date 07 February 2020. 2020-2024 Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Sharia No. 3 Date 07 February 2020. 2020-2024 Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Sharia No. 3 Date 07 February 2020. 2020-2024 Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Sharia No. 3 Date 07 February 2020. 2020-2024 Closing Penutup Atas pencapaian kinerja Bank Aceh pada tahun ini, Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi yang terbaik. Kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, Direksi mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Direksi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah atas pengawasan dan nasihat yang telah diberikan kepada Direksi, sehingga pengelolaan Bank Aceh bisa berjalan efektif dan tepat sasaran. Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan pegawai, atas dedikasi yang telah diberikan sehingga Bank Aceh berkinerja baik. For the achievement of Bank Aceh’s performance this year, Board of Directors would like to thank all parties who have contributed their best. To the shareholders and stakeholders, Board of Directors would like to thank for the support that has been given. Board of Directors would like to thank Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board for the supervision and advice that has been given to Board of Directors, so that the management of Bank Aceh can run effectively and on target. Board of Directors would also like to thank all levels of management and employees for the dedication that has been given so that Bank Aceh performs well. Akhir kata, kepada seluruh nasabah dan mitra kerja merupakan suatu kebanggaan bagi Bank Aceh dapat melayani dengan sepenuh hati, dan terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan yang diberikan. Mari kita Bersinergi untuk Pertumbuhan Bisnis Bank Aceh. Finally, to all customers and business partners it is a matter of pride for Bank Aceh to be able to serve wholeheartedly, and we thank you for your trust. Let us synergize for the growth of Bank Aceh’s business. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Direksi/Board of Directors PT. Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman Direktur Utama/President Director PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 55
  55. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Lembar Pertanggung Jawaban Laporan Tahunan Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan PT . Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2020. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Bank Aceh Syariah Tahun buku 2020 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Banda Aceh, 31 Maret 2021 Dewan Komisaris Board of Commissioner Mirza Tabrani Plt. Komisaris Utama Act. President Commissioner Abdussamad Komisaris Independen Independent Commissioner 56 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Muslim A. Djalil Komisaris Independen Independent Commissioner
  56. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Annual Report Responsibility Sheet Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors Regarding Responsibility for the Annual Report of PT. Bank Aceh Syariah for 2020 financial year. We, the undersigned, state that all information in the Annual Report of PT. Bank Aceh Syariah for the financial year 2020 has been published completely and is fully responsible for the accuracy of the contents of company’s annual report. Direksi Board of Directors Haizir Sulaiman Direktur Utama President Director Lazuardi Direktur Operasional Banking Operation Director Bob Rinaldi Direktur Bisnis Business Director Amal Hasan Direktur Dana & Jasa Funds & Services Director Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan Compliance Director PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 57
  57. 58 PT . Bank LAPORAN TAHUNAN Aceh Annual Report 2020
  58. Rp PROFIL PERUSAHAAN Company Profile RP IFO EL PT . 59 Bank Annual Report 2020 Aceh LAPORAN TAHUNAN
  59. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Identitas Perusahaan Corporate Identity Nama Perusahaan Name Of Company Nama Panggilan Call Name Status Badan Hukum Legal Entity Status Bidang Usaha Business fields Status Perusahaan Company Status Pendirian Perusahaan Company Establishment Alamat Kantor Office address Nomor Telepon Phone number Nomor Fax Fax number Call Center Call Center Situs Perusahaan Company Site Email Email Kepemilikan Saham Bank Aceh Bank Aceh Share Ownership Modal Dasar Authorized capital Modal Disetor Paid-up capital NPWP TIN Jumlah Pegawai Number of Employees Produk Product and Services Jaringan Kantor Office Networks 60 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PT. Bank Aceh Syariah Bank Aceh Perseroan Terbatas Limited Liability Company Industri Keuangan (Perbankan) Financial Industry (Banking) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Regionally Owned Enterprises (ROEs) 6 Agustus 1973 August 6, 1973 Kantor Pusat Jl. MR. Mohd. Hasan No. 89 Batoh - Banda Aceh Head Office Jl. MR. Mohd. Hasan No. 89 Batoh - Banda Aceh + 62-651 22966 + 62-651 32598 + 62-651 1500845 www.bankaceh.co.id divisi.cotary@bankaceh.co.id - Pemerintah Daerah Provinsi Aceh 58,89% - Pemerintah Kabupaten Se-Aceh 36,6% - Pemerintah Kota Se-Aceh 4,51% - Aceh Provincial Government 58,89% - Aceh Regency Government 36,6% - Aceh Municipal Government 4,51% Rp3.000.000.000.000,Rp1.079.543.170.000,01.128.745.5-101.000 2.030 Orang/People - Produk Dana, - Produk Pembiayaan, - Layanan Jasa Bank Aceh. - Funding Products. - Financing Products. - Bank Aceh Services. Total Jaringan sebanyak 480 jaringan terdiri dari : 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 25 Kantor Cabang, 90 Kantor Cabang Pembantu, 31 Kantor Kas, 19 Payment Point, 12 Unit Mobil Kas Keliling dan 300 Unit ATM dan 1 unit CRM. A total of 480 networks consist of : 1 Head Office, 1 Operational Head Office, 25 Branch Offices, 90 Sub-Branch Offices, 25 Cash Offices, 19 Payment Points, 12 Units Mobile Cash and 300 ATM Units and 1 CRM unit.
  60. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Riwayat singkat perusahaan A Brief History of the Company Berdirinya PT. Bank Pembangunan Daerah Aceh yang sebelum menjadi Perseroan Terbatas merupakan prakarsa dari Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh (sekarang disebut Pemerintah Provinsi Aceh). Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan. The establishment of PT. Bank Pembangunan Daerah Aceh, prior to becoming a Limited Liability Company, was an initiative of the Atjeh Province Transitional Regional Government Council (now known as the Aceh Provincial Government). After obtaining the approval of the transitional Regional People’s Representative Council. Provinsi Aceh di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 September 1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notaris di Kutaraja, untuk mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV” dengan modal dasar ditetapkan Rp25.000.000. Aceh Province in Kutaraja (now Banda Aceh) with Decree Number 7/DPRD/5 dated September 7, 1957, several people representing the Regional Government went to Mula Pangihutan Tamboenan, a notary representative in Kutaraja, to establish a Bank in the form of a Limited Liability Company called “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV ”with an authorized capital of Rp25,000,000. Setelah beberapa kali perubahan Akte, pada tanggal 2 Februari 1960 diperoleh izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 12096/BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960. Pada saat itu PT Bank Kesejahteraan Aceh NV dipimpin oleh Teuku Djafar sebagai Direktur dan Komisaris terdiri atas Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin, dan Moehammad Sanusi. After several changes to the Deed, on February 2, 1960, a permit was obtained from the Minister of Finance with Decree No. 12096/BUM/II and Legalization of Legal Forms from the Minister of Justice with Decree No. J.A.5/22/9 dated March 18, 1960. At that time PT Bank Kesejahteraan Aceh NV was led by Teuku Djafar as Director and Commissioner consisting of Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin, and Moehammad Sanusi. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 61
  61. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 62 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Dengan ditetapkannya Undang-undang No . 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, semua Bank milik Pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya, harus menyesuaikan diri dengan Undangundang tersebut. Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun 1963 Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963 sebagai landasan hukum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Dalam Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh adalah untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usahausaha pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional semesta berencana. With the enactment of Law No. 13 of 1962 concerning Basic Provisions for Regional Development Banks, all previously established Regional Government-owned Banks must conform to this Law. To fulfill this provision, in 1963 the Regional Government of the Province of the Special Region of Aceh issued Regional Regulation No. 12 of 1963 as the legal basis for the establishment of Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. The regional regulation emphasizes that the purpose of establishing Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh is to provide financing for the implementation of regional development efforts within the framework of planned universal national development. Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya pada tanggal tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No. 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Peralihan status, baik bentuk hukum, hak dan kewajiban dan lainnya secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Ten years later, or to be precise on April 7, 1973, the Governor of the Special Region of Aceh issued Decree No. 54/1973 concerning Stipulation on the Implementation of the Transfer of PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV to become Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. The transfer of status, both in the form of law, rights and obligations and others, was officially carried out on August 6, 1973, which is considered to be the birthday of Bank Pembangunan Daerah. Untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Pemerintah Daerah telah beberapa kali mengadakan perubahan Peraturan Daerah (Perda), yaitu mulai Perda No.10 tahun 1974, Perda No. 6 tahun 1978, Perda No. 5 tahun 1982, Perda No. 8 tahun 1988, Perda No. 3 tahun 1993 dan terakhir Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : 2 Tahun 1999 tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, yang telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584.21.343 tanggal 31 Desember 1999. To provide wider space for Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, the Regional Government has made several changes to Regional Regulations (Perda), namely starting from Perda No.10 of 1974, Perda No. 6 of 1978, Perda No. 5 of 1982, Perda No. 8 of 1988, Perda No. 3 of 1993 and finally the Provincial Regulation of the Special Region of Aceh Number: 2 of 1999 dated 2 March 1999 concerning the Change of Legal Entity for Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh to become PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, which was ratified by the Minister of Home Affairs with a Decree of the Minister of Home Affairs Number: 584.21.343 dated December 31, 1999. Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dilatarbelakangi keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh dalam program rekapitalisasi, berupa peningkatan permodalan bank yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan PT. Bank BPD Aceh di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999. The change in the form of a legal entity from a Regional Company to a Limited Liability Company was motivated by the participation of Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh in the recapitalization program, in the form of an increase in bank capital stipulated by a Joint Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and the Governor of Bank Indonesia Number 53/KMK.017/1999 and Number 31/12/KEP/GBI dated 8 February 1999 concerning the Implementation of the Commercial Bank Recapitalization Program, which was followed up by the signing of the Recapitalization Agreement between the Government of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia, and PT. Bank BPD Aceh in Jakarta on May 7, 1999. Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT Bank BPD Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan Nomor C-8260 HT.01.01.TH.99 tanggal 6 The change in the form of a legal entity to become a Limited Liability Company was stipulated by the Notary Deed Husni Usman, SH No. 55 dated 21 April 1999, named PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh abbreviated as PT Bank BPD Aceh. This amendment has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with Decree Number PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  62. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Mei 1999. Dalam Akte Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp150 miliar. C-8260 HT.01.01.TH.99 dated May 6, 1999. In the Company’s Deed of Establishment, the authorized capital of PT Bank BPD Aceh is Rp150 billion. Sesuai dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No.42 tanggal 30 Agustus 2003, modal dasar ditempatkan PT Bank BPD Aceh ditambah menjadi Rp500 miliar. In accordance with the Notary Deed of Husni Usman, SH No.42 dated August 30, 2003, the issued authorized capital of PT Bank BPD Aceh was increased to Rp500 billion. Bank juga memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat Bank Indonesia No. 6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai Izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada 5 November 2004. The bank also started sharia banking activities with the receipt of Bank Indonesia letter No. 6/4/Dpb/BNA dated 19 October 2004 concerning the Permit to Open a Sharia Branch Office for Banks in Bank’s commercial activities. Bank began operating activities based on these sharia principles on November 5, 2004. Berdasarkan Akta Notaris Husni Usman tentang Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 Tanggal 15 Desember 2008, notaris di Medan tentang peningkatan modal dasar Perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp1.500.000.000.000 dan perubahan nama Perseroan menjadi PT. Bank Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-44411. AH.01.02 Tahun 2009 pada tanggal 9 September 2009. Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/61/KEP. GBI/2010 tanggal 29 September 2010. Based on the Notary Deed of Husni Usman regarding Statement of Meeting Decisions No. 10 on 15 December 2008, notary in Medan regarding the increase in the authorized capital of the Company, the authorized capital was again increased to Rp1,500,000,000,000 and the change in the name of the Company to PT. Bank Aceh Syariah. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Year 2009 on September 9, 2009. Changed name to PT. Bank Aceh Syariah has been ratified by the Decree of the Governor of Bank Indonesia No. 12/61/KEP.GBI/2010 dated September 29, 2010. Sejarah baru mulai diukir oleh Bank Aceh melalui hasil rapat RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) tanggal 25 Mei 2015 tahun lalu bahwa Bank Aceh melakukan perubahan kegiatan usaha dari sistem konvensional menjadi sistem syariah seluruhnya. Maka dimulai setelah tanggal keputusan tersebut proses konversi dimulai dengan tim konversi Bank Aceh dengan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Setelah melalui berbagai tahapan dan proses perizinan yang disyaratkan oleh OJK akhirnya Bank Aceh mendapatkan izin operasional konversi dari Dewan Komisioner OJK Pusat untuk perubahan kegiatan usaha dari sistem konvensional ke sistem syariah secara menyeluruh. A new history began to be carved by Bank Aceh through the results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) meeting on May 25, 2015 previous year that Bank Aceh changed its business activities from a conventional system to an entirely sharia system. Then starting after the date of the decision, the conversion process begins with Bank Aceh conversion team supervised by the Financial Services Authority (OJK). After going through various stages and licensing processes required by the OJK, Bank Aceh finally obtained an operational license for conversion from the Central OJK Board of Commissioners for a change in business activities from the conventional system to the sharia system as a whole. Izin operasional konversi tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor. KEP-44/D.03/2016 tanggal 1 September 2016 Perihal Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah PT. Bank Aceh Syariah yang diserahkan langsung oleh Dewan Komisioner OJK kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah melalui Kepala OJK Provinsi Aceh Ahmad Wijaya Putra di Banda Aceh. The conversion operational permit is stipulated based on the Decree of the OJK Board of Commissioners Number. KEP44/D.03/2016 dated 1 September 2016 regarding the granting of permits to change the business activities of conventional commercial banks to become sharia commercial banks of PT. Bank Aceh Syariah which was handed over directly by the OJK Board of Commissioners to Aceh Governor Zaini Abdullah through Aceh Province OJK Head Ahmad Wijaya Putra in Banda Aceh. In accordance with the applicable regulations, Bank Aceh operational activities can only be carried out after being announced to the public no later than 10 days from today. The operational system changes were implemented simultaneously on 19 September 2016 in the entire Bank Aceh office network. And since that date, Bank Aceh has been able to serve all Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa kegiatan operasional Bank Aceh baru dapat dilaksanakan setelah diumumkan kepada masyarakat selambat-lambatnya 10 hari dari hari ini. Perubahan sistem operasional dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 secara serentak pada seluruh jaringan kantor Bank Aceh. Dan sejak tanggal tersebut Bank PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 63
  63. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Aceh telah dapat melayani seluruh nasabah dan masyarakat dengan sistem syariah murni mengutip Ketentuan PBI Nomor 11 /15/PBI/2009. customers and the public with a pure sharia system, citing PBI provisions Number 11/15/PBI/2009. Proses konversi Bank Aceh menjadi Bank Syariah diharapkan dapat membawa dampak positif pada seluruh aspek kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan menjadi Bank Syariah, Bank Aceh bisa menjadi salah satu titik episentrum pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang lebih optimal. It is hoped that the conversion process of Bank Aceh to become a Sharia Bank will have a positive impact on all aspects of economic and social life. By becoming a Sharia Bank, Bank Aceh can become one of the epicenter points of economic growth and more optimal regional development. Kantor Pusat Bank Aceh berlokasi di Jalan Mr. Mohd. Hasan No 89 Batoh Banda Aceh. Sampai dengan akhir tahun 2020, Bank Aceh telah memiliki 480 jaringan kantor terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 25 Kantor Cabang, 90 Kantor Cabang Pembantu, 31 Kantor Kas, 19 Payment Point, 12 Mobil Kas dan 300 unit ATM dan 1 Unit CRM tersebar dalam wilayah Provinsi Aceh termasuk di Kota Medan. Bank juga melakukan penataan kembali lokasi kantor sesuai dengan kebutuhan. The Head Office of Bank Aceh is located at Jalan Mr. Mohd. Hasan No 89 Batoh Banda Aceh. As of the end of 2020, Bank Aceh has 480 office networks consisting of 1 Head Office, 1 Operational Head Office, 25 Branch Offices, 90 Sub-Branch Offices, 31 Cash Offices, 19 Payment Points, 12 Mobile Cash and 300 ATM Units and 1 CRM Units spread across Aceh province, including in the city of Medan. Bank also rearranged the office location as needed. Riwayat dan Perubahan Nama Serta Badan Hukum : History and Changes in Names and Legal Entities: 6 Agustus 1973 7 September 5 Februari 1957 NV. Bank Kesejahteraan Atjeh (BKA) 1993 Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (BPD IA) PD. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (PD. BPD IA) 19 September 7 Mei 2016 1999 29 September 2010 PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disingkat menjadi: PT. Bank BPD Aceh 64 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PT. Bank Aceh Syariah PT. Bank Aceh
  64. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 65
  65. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Jejak langkah Milestones 1957 1960 1963 07 September 02 Februari Bank Pembangunan Daerah Aceh didirikan dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV” dengan modal dasar ditetapkan Rp25.000.000,-Buniac Memperoleh izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 12096/BUM/ II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960 Obtained permission from the Minister of Finance with Decree No.12096/BUM/II and Legalization of Legal Forms from the Minister of Justice with Decree No.J.A.5/22/9 dated March 18, 1960. Pemerintah Daerah Provinsi DaerahIstimewa Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963 sebagai landasan hukum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. The Aceh Regional Development Bank was established in the form of a Limited Liability Company named “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV” with an authorized capital of Rp5,000,000. 2004 1999 19 Oktober 02 Maret 2004 mengenai Izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Regarding the license to open a sharia branch office for Bank in the commercial activities of Bank. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor: 2 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 584.21.343 tanggal 31Desember 1999. 05 November Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah. Bank began operating activities based on sharia principles. 2008 Peningkatan modal dasar Perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp1.500.000.000.000 dan perubahan nama Perseroan menjadi PT. Bank Aceh. An increase in the authorized capital of the Company, the authorized capital was again increased to Rp,500,000,000,000 and a change in the Company’s name to PT Bank Aceh. Provincial Regulation of the Special Region of Aceh Number: 2 of 1999 concerning the Change of Legal Entity for the Development Bank for the Special Region of Aceh to become PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, ratified by the Minister of Home Affairs with the Decree of the Minister of Home Affairs Number: 584.21.343 dated 31 December 1999. 08 Februari Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum. Implementation of the Commercial Bank Recapitalization Program. 07 Mei Penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan PT. Bank BPD Aceh di Jakarta. The signing of the Recapitalization Agreement between the Government of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia and PT Bank BPD Aceh in Jakarta. 21 April 2009 9 September Pengesahan perubahan nama perseroan menjadi PT. Bank Aceh Syariah oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU44411.AH.01.02 Tahun 2009 Ratification of the change in the company’s name to PT Bank Aceh Syariah by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-44411.AH.01.02 of 2009 66 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No. 55. The change from the legal entity to a Limited Liability Company was stipulated by the Notary Deed Husni Usman, SH No. 55 The Regional Government of the Special Region of Aceh Province issued Regional Regulation No.12 of 1963 as the legal basis for the establishment of Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh 1973 April Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No. 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh The Governor of the Special Region of Aceh issued Decree No.54/1973 concerning the Stipulation of the Implementation of the Transfer of PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV to become the Development Bank for the Special Region of Aceh 06 Agustus Peralihan status, baik bentuk hukum, hak dan kewajiban dan lainnya secara resmi. Tanggal ini juga dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Transfer of legal status, rights and obligations and others officially. This date is also considered the anniversary of Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh JEJAK LANGKAH Milestones 6 Mei Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: C-8260 HT.01.01.TH.99 Mensahkan perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas dalam Akte Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp150 milyar. Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Number: C-8260 HT.01.01.TH.99 legalizing the change in the form of a legal entity to become a Limited Liability Company in the Company Establishment Deed stipulated that the authorized capital of PT Bank BPD Aceh is Rp50 billion 2015 25 Mei Hasil rapat RUPSLB Bank Aceh akan melakukan perubahan kegiatan usaha dari sistem konvensional menjadi system syariah secara menyeluruh. The results of Bank Aceh EGMS meeting will make changes in business activities from the conventional system to the sharia system as a whole.
  66. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 2016 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2017 2018 Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU0012282.AH.01.02 Tahun 2016 Mensahkan perubahan anggaran dasar perseroan menjadi PT. Bank Aceh Syariah dalam Akte No. 47, jumlah modal dasar Bank Aceh menjadi Rp3 Triliun Mengimplementasikan Bisnis Bank sesuai dengan Prinsip Prinsip Syariah Implementing Bank Business in Accordance with Sharia Principles Bersinergi Memperkuat Ekonomi Umat Synergize to Strengthen the Economy of the People Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHU-0012282.AH.01.02 Year 2016 Ratified the amendment of the company’s articles of association to PT Bank Aceh Syariah in Deed No.47 with the authorized capital of Bank Aceh to be Rp trillion. Meningkatkan kemitraan dan mewujudkan kemaslahatan Increase Partnerships and Create Benefit 22 Juni 01 September Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Keputusan pemberian izin perubahan kegiatan usaha Bank Umum konvensional menjadi bank umum syariah PT. Bank Aceh Syariah dengan sebutan nama PT. Bank Aceh Syariah berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor. KEP-44/D.03/2016. the Board of Commissioners of the Financial Services Authority issued a decision to grant a license to change the business of a conventional commercial bank to become a sharia commercial bank PT Bank Aceh Syariah with the name PT Bank Aceh Syariah based on the Decree of the OJK Board of Commissioners Number KEP44/D.03/2016. 16 September Cut off Sistem Konvensional PT. Bank Aceh Cut Off of PT Bank Aceh Conventional System 19 September Bank Aceh dapat melayani seluruh nasabah dan masyarakat berdasarkan prinsip Syariah Bank Aceh can serve all customers and the public based on sharia principles. 2019 Transformasi Spirit menata masa depan Transformation : Spirit Arranging the Future 2020 Bersinergi untuk Pertumbuhan Bisnis Bank Aceh mengembangkan inovasi produk dan layanan berbasis digital bekerjasama dengan berbagai platform Fintech. Synergize for Business Growth Bank Aceh develops digital-based product and service innovations in collaboration with various Fintech platforms. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 67
  67. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Makna Logo Meaning of Logo Bentuk dasar logo Bank Aceh adalah sekuntum bunga Seulanga /Kenanga (Cananga Odorata/Canangium Odoratum) yang terkenal akan keharumannya, dengan model ukiran khas Aceh dengan 3 helai kelopak bunga yang mewakili manajemen Bank Aceh, pemegang saham dan masyarakat Aceh dengan warna: kuning kehijauan-hijau muda hijau sedang sebagaimana warna bunga kenanga, melambangkan sebuah pertumbuhan dan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat Aceh yang holistik dan menggambarkan dari semangat manajemen dan pegawai untuk terus berusaha melakukan pengembangan bank, dengan mengedepankan kemitraan sehingga mampu menjadi bank kepercayaan/kebanggaan masyarakat Aceh. The basic form of Bank Aceh logo is a flower of Seulanga/Kenanga (Cananga Odorata/Canangium Odoratum) which is famous for its fragrance, with a typical Aceh carving model with 3 strands of flower petals representing Bank Aceh Management, shareholders and the people of Aceh with colors: greenish-green light green medium as cananga flower color, symbolizing a growth and prosperity and welfare of the people of Aceh that is holistic and illustrates the spirit of Management and employees to continue trying to develop the bank, with promoting partnerships so that they can become a bank of trust/pride for the people of Aceh. Letak logo diantara tulisan Bank dan Aceh menggambarkan logo sebagai mediator antara manajemen Bank Aceh dengan masyarakat Aceh dan warna hijau tua (lebih tua dari logo sebelumnya) dimaksudkan bahwa Bank Aceh sudah dewasa sehingga lebih matang dalam setiap merencanakan program perbankan. The logo layout between the writings of Bank and Aceh depicts the logo as a mediator between the Management of Bank Aceh and the people of Aceh and the dark green color (older than the previous logo) means that Bank Aceh has matured so that it is more mature in planning every banking program. Bentuk elips seperti bulan sabit berwarna merah terbuka bagian atas dengan posisi miring adalah merupakan gambaran semangat Bank Aceh sebagai wadah lembaga keuangan/perbankan yang membuka peluang informasi dan menampung aspirasi nasabah sebagai mitra sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan identitas kedaerahan dan kaidah yang islami. The elliptical shape, like an open red crescent top with an oblique position, is an illustration of the spirit of Bank Aceh as a forum for financial/banking institutions that opens information opportunities and accommodates the aspirations of Customers as partners in accordance with the dynamics and development of the era by not leaving the identity of Islamic regions and rules. 68 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  68. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan Vision, Mission, Corporate Cultural Values Selaras dengan rencana strategis jangka menengah Bank sebagaimana telah dicantumkan dalam Corporate plan PT. Bank Aceh Syariah Tahun 2018-2022, Bank terus melakukan penguatan landasan ideal operasional melalui penyesuaian visi dan misi yang lebih kuat dan fokus pada tujuan dan cita-cita jangka panjang yang lebih akomodatif terhadap semua pemangku kepentingan. Penyesuaian landasan ideal tersebut dimulai sejak ditetapkan dengan komitmen seluruh sumber daya organisasi dengan daya upaya maksimal untuk mewujudkannya. In line with Bank’s medium-term strategic plan as stated in the Corporate plan of PT. Bank Aceh Syariah In 2018-2022, Bank continues to strengthen the operational ideal base through adjusting a stronger vision and mission and a focus on longterm goals and ideals that are more accommodating to all stakeholders. Adjustment of the ideal foundation starts from the time it is established with the commitment of all organizational resources with the maximum effort to make it happen. VISI Menjadi Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam pelayanan di Indonesia To be the leading and most trusted Sharia Bank in services in Indonesia Misi Menjadi penggerak perekonomian Aceh dan pendukung agenda pembangunan daerah. Becoming a mover in Aceh’s economy and supporting the regional development agenda. Memberi layanan terbaik dan lengkap berbasis TI untuk semua segmen nasabah, terutama sektor usaha kecil, menengah, sektor pemerintah, maupun korporasi. Providing the best and complete IT-based services for all Customer segments, especially the small, medium business sector, government sector, and corporation. Menjadi bank yang memotivasi karyawan, nasabah dan stakeholders untuk menerapkan prinsip syariah dalam muamalah secara komprehensif (syumul). To become a bank that motivates employees, Customers and stakeholders to implement sharia principles in muamalah comprehensively (syumul). Memberi nilai tambah yang tinggi bagi pemegang saham dan masyarakat Aceh umumnya. Give high added value to shareholders and the people of Aceh in general. Menjadi perusahaan pilihan utama bagi profesional perbankan syariah di Aceh. To be the company of choice for sharia banking professionals in Aceh. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 69
  69. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Dasar Pengesahan Visi dan Misi Perusahaan Basis of Establishment of Vision and Mission of the Company Landasan dalam penyusunan visi misi adalah ayat yang menyatakan tentang dampak suatu pemikiran atau perkataan yang baik : The foundation in the preparation of the vision and mission is a verse that states the impact of a good thought or word, which reads: “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS Ibrahim 14: 24-25). Seest thou not how Allah coineth a similitude: A goodly saying, as a goodly tree, its root set firm, its branches reaching into heaven. Giving its fruit at every season by permission of its Lord. Allah coineth the similitudes for mankind in order that they may reflect. (QS Ibrahim 14: 24-25) Perumusan visi dan misi Bank Aceh diawali dengan perumusan nilai-nilai budaya perusahaan baik secara individu maupun korporasi yang tertuang dalam standar pelayanan perusahaan. The establishment of the vision and mission of Bank Aceh begins with the formulation of corporate cultural values both individually and corporation as contained in the company’s service standards. Perumusan visi misi dilakukan secara bottom-up berdasarkan masukan dari pihak internal dan eksternal atau stakeholders yang dirangkum dan dijadikan bahan pertimbangan dalam proses penyusunan visi misi perusahaan. Visi misi Bank Aceh sudah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2017 yang tercantum dalam Corporate plan PT. Bank Aceh Syariah Tahun 2018 -2022. The formulation of a vision and mission is carried out in a bottom-up manner based on input from internal and external parties or stakeholders that was summarized and taken into consideration in the process of preparing the company’s vision and mission. Vision of Bank Aceh has received approval from the Board of Commissioner and the Board of Director in 2017 as stated in the Corporate plan of PT. Bank Aceh Syariah Year 2018 -2022. MOTO Kepercayaan dan Kemitraan Trust & Partnership 70 “Kepercayaan” adalah suatu manifestasi dan wujud Bank sebagai amanah dari nasabah, pemilik, dan masyarakat secara luas untuk menjaga kerahasiaan serta mengamankan kepercayaan tersebut. “Trust” is a manifestation and manifestation of Bank as a mandate from Customers, owners, and the wider community to maintain confidentiality and secure that trust. “Kemitraan” adalah suatu jalinan kerjasama usaha yang erat dan setara antara Bank dan Nasabah yang merupakan strategi bisnis bersama dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan diikuti dengan pembinaan dan pengembangan secara berkelanjutan. “Partnership” is a network of close and equal business cooperation between Bank and the Customer which is a joint business strategy with the principle of mutual need, mutual enlargement and mutual benefit followed by fostering and developing on an ongoing basis. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  70. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Nilai-nilai Perusahaan Corporate Values Guna mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, Bank Aceh merumuskan nilai-nilai perusahaan untuk membimbing dan menjadi panduan semua insan Bank Aceh dalam berfikir, bertindak, melaksanakan tugas, mengambil sikap dan berperilaku, sebagai berikut: To be able to carry out Bank vision and mission, employees and Management must be able to embrace, believe, practice, and implement the philosophy values contained in foundation and work culture attitude, namely : 1. Bekerja adalah ibadah kepada Allah SWT dengan penuh keimanan dan ketaqwaan; 2. Profesionalisme dan integritas pegawai/manajemen; 3. Pengelolaan Bank secara Sehat dan Berdaya Saing Tinggi; 4. Kepuasan Nasabah yang tinggi; 5. Prestasi Kerja dan Kesejahteraan adalah Karunia Allah SWT. 1. Work as a worship to God with faith and devotion; Nilai-nilai Budaya Perusahaan dilaksanakan sebagai acuan perilaku bagi manajemen dan pegawai dalam menjalankan operasi Perusahaan dan dalam menjalin hubungan dan berinteraksi dengan seluruh pemangku kepentingan Bank Aceh. Dengan adanya nilai-nilai budaya Perusahaan dan Kode Etik Perilaku Pegawai diharapkan akan mendukung dan memperjelas identitas Perusahaan baik sebagai korporasi ataupun melalui ciri khas semua pegawai diharapkan akan membawa Perusahaan terus maju, berkembang dan unggul sesuai dengan visi dan misi yang pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi Perusahaan. Corporate Culture Values is implemented as a reference for behavior of Management and employees in running Company’s operations and relationships and interacting among all Bank Aceh stakeholders. Through Company cultural values and the Code of Conduct of Employees, it is expected to support and clarify Company identity as a corporation or through employees’ characteristic is expected to bring the company continuously to advance, develop, and excel in accordance with the vision and mission ultimately providing Company added value. 2. 3. 4. 5. Professionalism and integrity of employee/ Management; Bank Management as healthy and High Competitive; High Customer satisfaction; Work Performance and Welfare as God’s Gift. Budaya Kerja Perusahaan Corporate Work Culture Penjabaran budaya perusahaan (Corporate Culture statement) Bank Aceh tersebut bersumber dari filosofi perusahaan yang sudah ditumbuh kembangkan kepada setiap insan Bank Aceh, yaitu: “Integritas, Silaturahim, Loyalitas, Amanah, Madani dan Iklhas” yang lebih dikenal oleh seluruh insan Bank Aceh dengan akronim ISLAMI. The Description of Bank Aceh’s Corporate Culture statement originates from the company philosophy that has been developed for every Bank Aceh employee, namely: “Integrity, Hospitality, Loyalty, Trust, Madani and Iklhas” which is better known by all Bank Aceh people with ISLAMI acronym. Kelima nilai-nilai budaya di atas, perlu dijabarkan perilaku utama secara nyata yang dapat menjadi landasan dan pedoman bagi insan Bank Aceh dalam berperilaku dan bertindak untuk mengambil keputusan. Proses penggalian nilai-nilai budaya dan Perilaku Utama Insan Bank Aceh dilakukan melalui kegiatan Workshop, wawancara, pengamatan, dan diskusi, maka tercipta 10 (sepuluh) perilaku utama yaitu sebagai berikut: The five cultural values above need to be explained clearly the main behaviors that can be the basis and guidelines for the people of Bank Aceh in behaving and acting to make decisions. The process of extracting cultural values and the Main Behavior of Bank Aceh Personnel is carried out through Workshops, interviews, observations, and discussions, thus creating 10 (ten) main behaviors, as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 71
  71. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 72 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions “Integritas” adalah Niat dan perkataan serta prilaku yang terpuji (ketulusan hati) dalam melaksanakan tugas yang penuh tanggung jawab dan bermartabat. “Integrity” is the intention and words and behavior that is commendable (sincerity) in carrying out duties that are full of responsibility and dignity. “Silaturrahim” adalah Hubungan baik (universal) sesama dalam mengembangkan usaha berdasarkan nilai-nilai luhur dalam berbisnis; Membangun hubungan kerja sama antara semua karyawan, atasan dan nasabah (Client) secara harmonis dan memuaskan. “Silaturrahim” is a good relationship (universal) fellow in developing a business based on noble values in doing business; Build a cooperative relationship between all employees, superiors and Customers (Client) in a harmonious and satisfying manner. “Loyalitas” adalah Menciptakan dan memberikan kepuasan yang tinggi kepada nasabah. Sehingga nasabah tetap berhubungan dengan bank baik secara bisnis maupun secara sosial. “Loyalty” is Creating and giving high satisfaction to Customers. so that Customers stay in touch with banks both on a business and social basis. “Amanah” adalah Membentuk dan mengembangkan/ membangun sikap dan prilaku yang selalu menjunjung tinggi kepercayaan (menepati janji). “Amanah” is forming and developing/building attitudes and behaviors that always uphold trust (keep promises). “Madani” adalah Menciptakan dan mengembangkan bank secara terus menerus sehingga bank mampu tumbuh secara sehat dan kuat untuk kepentingan stakeholder. “Madani” is to create and develop banks continuously so that banks are able to grow in a sound and strong manner for the benefit of stakeholders. “Ikhlas” adalah Menciptakan dan membentuk sikap yang tulus dalam bekerja tanpa mengharap akan kontra prestasi yang berlebihan, tetapi sesuai dengan ikhtiar dan kemampuan. “Ikhlas” is Creating and forming a sincere attitude in working without expecting excessive counterachievement, PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  72. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Integritas (Integrity) Silaturrahim (Relationship) Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, jujur, berkomitmen dan konsisten Conduct Duties with full responsibility, honest, committed and consistent. 1. Benar dan jujur (Siddiq) | True and honest (Siddiq). 2. Profesionalisme (Kompetensi/Fathanah) | Professionalism (Competence/Fathanah) . 3. Berkomitmen (Tabliq) | High Commitment (Tabligh). 4. Teguh pendirian (Istiqamah) | Stand firmly (Istiqamah). 5. Kehormatan diri (Martabat) | Self- Respect (Dignity). 6. Kepemimpinan | Leadership. Membangun hubungan yang baik & kemitraan dengan nasabah serta stakeholder Building good relationships & partnerships with Customers and stakeholders. 1. Kesederhanaan | Modesty. 2. Komunikasi yang tulus | Sincere Communication . 3. Kepedulian yang tulus | Careness. 4. Keterlibatan | Involvement. 5. Kedekatan/menjiwai | Engagement. 6. Menghormati | Respectful. 7. Keterbukaan |Transparency/ openness. 8. Empati (memahami perasaan orang lain) | Emphaty (Sensing another emotion). 9. Altruisme (sifat mementingkan orang lain) | selfishness. Loyalitas Nasabah (Customer Loyalty) Amanah (Trustworthy) Memberikan produk & layanan yang terbaik bagi nasabah Providing products & services to Customers. 1. Nilai nasabah | Customer value 2. Pelayanan terbaik/prima | Service Excellent 3. Produk terbaik | Product excellence 4. Citra merek | Brand image 5. Loyalitas merek | Brand loyalty 6. Kekayaan merek | Brand equity 7. Kepuasan dan kenyamanan nasabah | Customer satisfaction & convenience Membangun sikap untuk menepati & memenuhi janji kepada nasabah Building attitude to meet & fulfill the promise to Customers. 1. Bertanggung jawab | Responsibility. 2. Dapat dipercaya | Trustworthy (Competence). 3. Tepat dan teliti | Accuracy. 4. Taat/patuh (Disiplin) | Compliance (Discipline). Madani (Civilization) Ikhlas (Sincerity) Menciptakan & mengembangkan kemajuan bank secara terus menerus Creating & developing Bank sustainable progress. 1. Visi dan Misi | Vision and mission. 2. Strategi | Strategy. 3. Kreativitas | Creativity. 4. Inovasi | Innovation. 5. Kerjasama | Team Work. 6. Berubah dan bertumbuh|Change and growth. 7. Ikhtiar | Effort. 8. Tata kelola | Corporate Governance. 9. Kesejahteraan | Welfare. Menciptakan dan membentuk sikap yang tulus dalam bekerja dan pengabdian Creating and shaping a sincere attitude in work and devotion. 1. Kerendahaan hati | Humbleness 2. Munajat | Spiritual excellent 3. Keyakinan | Confident 4. Pengabdian | Devotion 5. Hikmah | Wisdom PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 73
  73. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tujuan , Sasaran, dan Strategi Perusahaan Coorporate Purpose, Targets, and Strategy 74 Tujuan Perusahaan Corporate Purpose Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang asas-asas Ketentuan Bank Pembangunan Daerah mengatakan bahwa BPD bekerja sebagai pengembangan perekonomian daerah dan menggerakkan pembangunan ekonomi daerah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta menyediakan pembiayaan keuangan pembangunan di daerah, menghimpun dana serta melaksanakan dan menyimpan kas daerah (pemegang/penyimpanan kas daerah) disamping menjalankan kegiatan bisnis perbankan. Bank Aceh memiliki peran penting dalam mengembangkan perekonomian, menggerakkan dan mendukung perekonomian daerah, khususnya provinsi Aceh dengan meningkatkan berbagai hal seperti permodalan, pelayanan, kualitas dan kompetensi SDI, inovasi pengembangan produk, dan layanan jaringan kantor. Based on Law No. 13 of 1962 concerning the principles of Regional Development Bank Regulations, BPD works as regional economic development and drives regional economic development to improve the standard of living of the community and provides financial financing for development in the region, raising funds and implementing and storing regional cash (regional cash holders/deposits) in addition to carrying out banking business activities. Bank Aceh has an important role in developing the economy, driving and supporting the regional economy, especially the province of Aceh by increasing various things such as capital, services, quality and competence of HR, product development innovation, and office network services. Selaras dengan Undang-undang Pemerintahan Aceh terutama dalam hal pengembangan perekonomian daerah, Bank Aceh tetap berkomitmen untuk senantiasa memberikan dorongan terhadap pemberdayaan perekonomian yang dapat memberikan multiplier effect positive pada pertumbuhan ekonomi wilayah Aceh, disamping juga terus berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan persaingan pasar dan permintaan para nasabah yang semakin kompleks dan kritis. Selain itu peningkatan kinerja dan mutu pelayanan perbankan tentu akan menjadi salah satu faktor yang mampu menjaga tren positif perkembangan dunia perbankan di Aceh yang terus ditingkatkan oleh Bank Aceh. In line with the Law of the Government of Aceh, especially in terms of regional economic development, Bank Aceh remains committed to always providing encouragement to economic empowerment that can provide a positive multiplier effect on economic growth in the Aceh region, while also continuing to adapt to the development of market competition and increasingly complex and critical Customer demands. In addition, improving the performance and quality of banking services will certainly be one of the factors capable of maintaining a positive trend in the development of the banking world in Aceh, which continues to be improved by Bank Aceh. Pada bidang pengelolaan Bank secara menyeluruh, Bank Aceh melanjutkan upayanya untuk meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten, mengoptimalkan penerapan sistem pengelolaan risiko dan pelaksanaan kepatuhan bank, meningkatkan kualitas pelaksanaan risk based audit dalam pelaksanaan kontrol internal di seluruh unit organisasi serta melaksanakan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan internal dan eksternal di seluruh tingkatan organisasi. Sedangkan dalam hal peningkatan pelayanan, Bank Aceh melakukan perluasan jaringan kantor, pengembangan teknologi informasi, pengembangan fitur-fitur produk dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi nasabah, serta mempertajam orientasi kepada pasar dan difokuskan pada keinginan dan kebutuhan masyarakat pengguna jasa perbankan dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan terbaik sehingga dapat meningkatkan daya saing. In the overall Management of Bank, Bank Aceh continues its efforts to improve the quality of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) consistently, optimize the implementation of Risk Management systems and the implementation of bank compliance, improve the quality of the implementation of risk based audits in the implementation of internal controls in all organizational units and implement follow up on the results of internal and external inspection at all levels of the organization. Whereas in terms of service improvement, Bank Aceh expanded office networks, developed information technology, developed product features and improved service quality for Customers, and sharpened market orientation and focused on the desires and needs of the community of banking service users by focusing on improving service quality best so that it can improve competitiveness. Bank Aceh juga terus meningkatkan peran sosialnya antara lain melalui program Corporate Social Responsibiity (CSR), melalui kerjasama dengan kelompok bisnis dan berbagai Bank Aceh also continues to enhance its social role through the Corporate Social Responsibility (CSR) program, through collaboration with business groups and various other parties. In addi- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  74. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements pihak lainnya. Selain itu bank juga senantiasa meningkatkan dukungan terhadap program pembangunan Pemerintah Aceh, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan penyaluran pembiayaan produktif kepada masyarakat melalui skim pembiayaan yang tersedia dan pengembangannya. tion, the bank also continues to increase support for the Government of Aceh’s development programs, especially in terms of empowering the people’s economy by channeling productive financing to the public through available financing schemes and their development. Sasaran Perusahaan Corporate Target Sesuai dengan Corporate plan yang telah disusun, Bank Aceh di masa yang akan datang akan menjadi “Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam pelayanan di Indonesia”. Untuk mencapai visi tersebut, Bank Aceh masih akan melanjutkan 3 tahapan transformasi yaitu Transformasi Bisnis, Transformasi Budaya dan Transformasi Tampilan untuk jangka 5 tahun (2018-2022), yang merupakan Roadmap untuk menuntaskan agenda transformasi Bank Aceh yang sudah berjalan. Sasaran utama dari proses transformasi melalui Corporate plan adalah menjadikan Bank Aceh sebagai bank syariah yang terpercaya dan terdepan dalam hal pelayanan nasabah. Tahapan pencapaian visi ini dilakukan secara bertahap. Bank Aceh akan fokus pada aspek penguatan IT, pengembangan produk, pemenuhan/peningkatan kompetensi sumber daya insani, internalisasi budaya perusahaan, serta peningkatan jaringan dan perbaikan tampilan sesuai dengan milestone yang ditetapkan. Ketiga aspek transformasi tersebut akan dilakukan secara paralel yang dibagi dalam 5 tahap, namun sasaran lain seperti budaya perusahaan dan jaringan tetap dijalankan secara bertahap dan proporsional pada tahun berjalan. Sesuai dengan sasaran utama dan Rencana Bisnis Bank 2020-2022 adalah mewujudkan Visi dan Misi bank menjadi “Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia”. Tahapan pencapaian visi ini dilakukan secara bertahap. Bank Aceh akan fokus pada langkah kerja dan sasaran tahunan sebelumnya seperti antara lain : Pengembangan inovasi produk dan layanan berbasis digital, kerjasama dengan berbagai platform Fintech, peningkatan kompetensi SDI dan peningkatan tampilan serta pengembangan jaringan kantor. Seluruh aspek kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan Percepatan Transformasi Budaya, Transformasi Bisnis, dan Transformasi Tampilan, antara lain : 1. Internalisasi budaya kerja. 2. Optimalisasi fungsi struktur organisasi. 3. Penguatan dan pemenuhan kompetensi SDI 4. Optimalisasi percepatan pengembangan sistem IT. 5. Penguatan struktur permodalan. 6. Optimalisasi penyaluran pembiayaan produktif. 7. Pengendalian kualitas aktiva produktif berbasis risiko. In accordance with the Corporate plan that has been prepared, Bank Aceh in the future will become “The Leading and Most Trusted Sharia Bank in services in Indonesia”. To achieve this vision, Bank Aceh will continue with 3 stages of transformation, namely Business Transformation, Cultural Transformation and Appearance Transformation for the 5-year term (2018-2022), which is a Roadmap to complete the ongoing transformation agenda of Bank Aceh. The main objective of the transformation process through the Corporate plan is to make Bank Aceh a trusted and leading Islamic bank in customer service. The stages of achieving this vision are carried out in stages. Bank Aceh will focus on aspects of IT strengthening, product development, fulfillment/enhancement of human resource competencies, internalization of corporate culture, as well as network enhancement and display improvements in accordance with the established milestones. The three aspects of the transformation will be carried out in parallel which is divided into 5 stages, however other targets such as corporate culture and networks will continue to be carried out gradually and proportionally in the current year. In accordance with the main target and Bank’s Business Plan 2020-2022 is to realize Bank’s Vision and Mission to become “The Leading and Most Trusted Sharia Bank in Services in Indonesia”. The stages of achieving this vision are carried out in stages. Bank Aceh will focus on previous annual work steps and targets, such as: Development of digital-based product and service innovation, collaborating with various Fintech platforms, enhancing SDI competencies and improving the appearance and development of office networks. All aspects of these activities are carried out with the aim of Accelerating Cultural Transformation, Business Transformation and Appearance Transformation, including: 1. Internalization of work culture. 2. Optimization of organizational structure functions. 3. Strengthening and fulfilling SDI competencies. 4. Optimizing the acceleration of IT system development. 5. Strengthening the capital structure. 6. Optimizing the distribution of productive financing. 7. Risk-based quality control of earning assets. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 75
  75. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Strategi Perusahaan Company Strategy Untuk mewujudkan tujuan Perusahaan , Bank Aceh telah menetapkan langkah-langkah strategis Perusahaan sebagai berikut : To realize the objectives of the Company, Bank Aceh has set the strategic steps of the Company as follows: Tujuan Purpose Sasaran Strategis yang Mendukung Strategic Objectives that Support Menjadi agen pertumbuhan pembangunan Become an agent of growth Menguatnya peran Bank Aceh sebagai agen in development pembangunan daerah Strengthening the role of Bank Aceh as an agent for regional development. Menjadi tuan rumah di Provinsi Aceh Hosted the Province of Aceh 1. Meningkatnya kepuasan nasabah 2. Meningkatkan inovasi produk dan layanan sesuai kebutuhan segmen 1. Increased Customer satisfaction. 2. Increase product and service innovation according to segment requirements. 3. Encourage expansion of the delivery channel to increase public access. 4. Increase productive market share of financing and potential business sectors in the regions. 5. Encourage the development of strategic competencies. 3. Mendorong perluasan delivery channel untuk meningkatkan akses masyarakat 4. Meningkatkan pangsa pasar pembiayaan produktif sektor usaha unggulan dan potensial di daerah 5. Mendorong pengembangan kompetensi strategis 76 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Menjadi bank berkelas nasional Become a national class bank Peningkatan Customer based retail sebagai sumber pendanaan Increased Customer based 1. Mendorong pertumbuhan DPK retail as a source of funding berbiaya murah 2. Meningkatkan efektivitas komunikasi pemasaran 3. Meningkatkan akselerasi pengembangan BUS Menjadi bank yang sehat dengan koridor GCG Become a sound bank with the GCG corridor PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1. Meningkatnya perolehan laba secara berkelanjutan 2. Meningkatnya pendapatan 3. Terjaganya efisiensi operasi 4. Terjaganya ketahanan kelembagaan yang tinggi 5. Memperkuat permodalan 6. Memastikan stabilitas likuiditas 7. Memperluas sumber fee-based income 8. Meningkatkan pemenuhan SLA dan standarisasi kerja 9. Membangun sistem pengelolaan SDM yang terintegrasi 10 Membangun budaya organisasi yang berorientasi pada kinerja 11. Menerapkan Digital Banking untuk meningkatkan bisnis 1. Meningkatkan tata kelola dan kepatuhan yang efektif 2. Mengelola risiko untuk memberi nilai tambah 1. Increasing profitability on an ongoing basis. 2. Increase in income. 3. Maintained operating efficiency. 4. Maintaining high institutional resilience. 5. Strengthen capital. 6. Ensuring liquidity stability. 7. Expanding sources of fee-based income 8. Improve SLA fulfillment and work standardization. 9. Building an integrated HR Management system. 10. Building a performance - oriented organizational culture. 11. Implement Digital Banking to improve business. 1. Encouraging the growth of low-cost TPF. 2. Increase the effectiveness of Marketing communication. 3. Increase BUS development acceleration. 1. Improve effective governance and compliance. 2. Manage risk to add value.
  76. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Bidang Usaha Line of Business Kegiatan Usaha Menurut Anggaran Dasar Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, yang tertuang dalam Akta PT. Bank Aceh Syariah No. 47 tanggal 22 Juni 2016 dan Akta perubahan PT. Bank Aceh Syariah Nomor 5 sebagaimana Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0011950.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 11 Februari 2020 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT. Bank Aceh Syariah, telah melakukan penyesuaian maksud dan tujuan dalam anggaran dasar PT. Bank Aceh Syariah sesuai dengan Klarifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) 2017, Maksud dan Tujuan perseroan adalah Berusaha Dalam Bidang Perbankan Syariah. Business Activities According to Articles of Association Based on the Company’s Articles of Association, which are stated in the Deed of PT. Bank Aceh Syariah No. 47 dated 22 June 2016 and the deed of change of PT. Bank Aceh Syariah Number 5 as Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-0011950.AH.01.02.TAHUN 2020 dated 11 February 2020 concerning Approval of Amendments to the Articles of Association of Limited Liability Company PT. Bank Aceh Syariah, has made adjustments to the aims and objectives of the articles of association of PT. Bank Aceh Syariah is in accordance with the 2017 Indonesian Business Field Book Clarification (KLBI), the company aims and objectives is to do business in the field of Islamic banking. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha Perbankan Syariah dengan Tujuan Bank Umum Syariah Non Devisa. Hal ini mencakup kegiatan perbankan yang menjalankan usahanya dengan prinsip syariah, dimana kegiatan utamanya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan syirkah yang aturannya mengikuti syariat islam, serta menyalurkan kembali dananya dalam bentuk pemberian pembiayaan. To achieve these aims and objectives, the Company may carry out Islamic banking business activities with the objective of Non-foreign Exchange Sharia Commercial Banks. This includes banking activities that run their business according to the principles of sharia, where the main activity is collecting public funds in the form of savings and syirkah which rules follow Islamic law, and channeling the funds back in the form of financing. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran serta melakukan kegiatan usaha dalam rupiah dan atau melakukan transaksi perbankan dengan pihak dalam negeri. Sharia Commercial Bank is a Sharia Bank which in its activities provides services in payment traffic as well as conducting business activities in rupiah and/or conducting banking transactions with domestic parties. Ruang Lingkup Kegiatan Perseroan Berdasarkan Anggaran Dasar antara lain adalah: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator berupa giro, tabungan, deposito berjangka dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil. 3. Menyalurkan pembiayaan jual beli. 4. Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak. 5. Melakukan pengambilan alihan utang. 6. Melakukan Usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan. 7. Membeli, menjual dan menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata. 8.Membeli surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintahan dan/atau Otoritas Jasa Keuangan. 9. Melakukan penitipan untuk menyimpan barang dan surat berharga. 10. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 11.Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah. 12. Melakukan fungsi sebagai wali amanat. The scope of activities of the Company based on the Articles of Association include: 1. Collecting funds from the public in the form of deposits in accordance with the provisions stipulated by the regulator in the form of demand deposits, savings, time deposits and/or other equivalent forms. 2. Channeling profit sharing financing. 3. Channeling buying and selling financing. 4. Channeling movable or immovable property leasing financing. 5. Take a debt transfer. 6. Doing business of debit cards and/or financing cards. 7. Buy, sell and guarantee at own risk third party securities issued on the basis of real transactions. 8. Purchasing securities issued by the government and/or the Financial Services Authority. 9. Conducting safekeeping to store valuables and maketable securities. 10. Provide a place to store valuables and securities. 11. Remmitance for both own and customer interests. 12. Performs functions as a trustee. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 77
  77. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report 13 . Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi. 14. Melakukan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha. 15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan, dengan syarat harus menarik kembali penyertaanya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan. 16. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun. 17.Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan ketentuan perundang-undangan dibidang pasar modal. 18. Menyelenggarakan kegiatan atau produk bank berdasrkan prinsip syariah dengan menggunakan sarana. 19. Menerbitkan, menawarkan dan memperdagangkan surat berharga jangka pendek, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang. 20. Menerbitkan, menawarkan dan memperdagangkan surat berharga jangka panjang, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar modal. 21.Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Umum lainnya. 22. Membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya kepada perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya; 23.Melakukan kegiatan penyertaan modal mudharabah/ musyarakah pada bank/perusahaan usaha/ijarah, perusahaan modal ventura, lembaga kliring dan penjamin serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi berwenang, dan 24. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan dibidang perbankan dan dibidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 13. Provide letter of credit or bank guarantee facilities. 14. Conducting equity participation in Sharia Commercial Banks or financial institutions that carry out business activities. 15.Conducting temporary equity participation activities to overcome the consequences of financing failure, provided that the participants must withdraw in accordance with the provisions stipulated by the Financial Services Authority. 16. Acting as founder and manager of pension funds. 17. Carrying out activities in the capital market as long as it does not conflict with sharia principles and statutory provisions in the capital market. 18. Organizing bank activities or products based on sharia principles by using the means. 19. Issuing, offering and trading short-term securities, either directly or indirectly through the money market. 20. Issuing, offering and trading long-term securities, either directly or indirectly through the capital market. 21. Providing products or conducting other Commercial Bank business activities. 22. Purchase collateral either in whole or in part through an auction in the event that the customer does not fulfill his obligations to the company, provided that the collateral purchased must be cashed immediately; 23. Carrying out mudharabah/musyarakah capital participation activities in banks/business/ijarah companies, venture capital companies, clearing and guarantee institutions as well as depository and settlement institutions in compliance with the provisions set by the competent authority, and 24. Carrying out other activities commonly carried out in the banking sector and in the social sector as long as they do not conflict with sharia principles and are in accordance with statutory regulations. Kegiatan Usaha yang Dijalankan Saat Ini Current Business Activities Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Aceh, Bidang usaha Bank Aceh adalah jasa keuangan perbankan, dengan beberapa produk jasa keuangan perbankan meliputi Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan/ kredit, dan Layanan jasa Bank Aceh yang kesemuanya dikelola dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah. Based on the Articles of Association of Bank Aceh, Bank Aceh’s line of business is a banking financial service, with several banking financial service products including Third Party Funds, Financing/credit, and Bank Aceh services all of which are managed based on sharia principles. PRODUK USAHA BANK Produk Dana 78 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Produk Pembiayaan Produk Jasa
  78. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PRODUK DANA Funding Products Giro Wadiah Sarana penyimpanan dana dalam bentuk mata uang rupiah pada Bank Aceh yang pengelolaan dananya berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Yad Dhamanah, yaitu dana titipan murni nasabah kepada Bank yang dapat diambil setiap saat dengan menggunakan media Cheque dan Bilyet Giro. Wadiah Current Account Fund storage facilities in the form of rupiah in Bank Aceh that manage their funds based on sharia principles with the Wadiah Yad Dhamanah contract, which is the Customer’s pure deposit funds to the Bank which can be taken at any time by using Check and Bilyet Current Account. Giro Mudharabah Mudharabah Current Account Giro adalah simpanan dalam rupiah Pihak Ketiga, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan Cheque, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan perintah pemindahbukuan (misalnya Bilyet Giro, Warkat Kliring, dll). Current account is deposit in Third Party rupiahs, which can be withdrawn at any time by using checks, other Payment orders or by transfer orders (eg Bilyet Current Account, Clearing Items, etc.). Giro Mudharabah : 1. Giro Pemerintah Pusat 2. Giro Pemerintah Daerah 3. Giro BUMN/BUMD 4. Giro Pemerintah Campuran 5. Giro Perusahaan Umum (Pribumi) 6. Giro Perusahaan Umum (Non Pribumi) 7. Giro Yayasan/Badan Sosial/Koperasi 8. Giro Perorangan (Pribumi) 9. Giro Perorangan (Non Pribumi) 10. Giro Antar Bank 11. Giro Lainnya Mudharabah Current Account: 1. Central Government Current Account 2. Regional Government Current Account 3. BUMN/BUMD Current Account 4. Mixed Government Current Account 5. Public Company (Indigenous) Current Account 6. Public Companies (Non-Indigenous) Current Accounts 7. Foundation/Social Agency/Cooperative Current Account 8. Individual (Indigenous) Current Account 9. Individual (Non Indigenous) Current Account 10. Interbank Current Account 11. Other Current Accounts Tabungan Seulanga iB Seulanga iB Saving Tabungan Seulanga iB Merupakan tabungan yang memiliki keunggulan dengan nisbah progresif dimana semakin tinggi saldo tabungan, semakin tinggi nisbah yang diberikan. Tabungan Aneka Guna (TAG) iB Tabungan Aneka Guna (TAG) iB merupakan tabungan dengan Akad Mudharabah dengan sistem bagi hasil. Selain sistem bagi hasil, tabungan ini juga dapat diperjanjikan dengan Akad Wadiah yang telah diberlakukan melalui Surat Edaran Nomor 1014/DIR/DPL/III/2019 tanggal 11 Maret 2019 Perihal Penerbitan Tabungan Aneka Guna iB dengan Akad Wadiah. Tabungan SIMPEDA iB Tabungan SIMPEDA iB merupakan tabungan dengan Akad mudharabah, dengan sistem bagi hasil yang kompetitif (nisbah bagi hasil progresif) Seulanga iB Savings This is a savings that has the advantage of a progressive ratio where the higher the savings balance, the higher the ratio given. Aneka Guna (TAG) iB Saving Aneka Guna Savings (TAG) iB is a savings under the Mudharabah Agreement with a profit sharing system. In addition to the profit sharing system, this savings can also be agreed with the Wadiah Agreement which has been implemented through Circular Letter Number 1014/DIR/DPL/III/2019 dated March 11, 2019 Regarding the Issuance of Various iB Savings with the Wadiah Agreement. SIMPEDA iB Saving Simpeda iB Savings is a mudharabah contract, with a competitive profit-sharing system (progressive income share rate). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 79
  79. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions TabunganKU iB iB TabunganKU TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat . TabunganKu is a saving for individual with easy requirement that are jointly issued by banks in Indonesia to foster a culture of saving and improving people’s welfare. Tabungan Firdaus Firdaus Saving Tabungan Firdaus pada Bank Aceh diperuntukkan bagi perorangan yang menggunakan prinsip mudharabah (bagi hasil) dimana dana yang diinvestasikan oleh nasabah dapat dipergunakan oleh Bank (mudharib) dengan imbalan bagi hasi bagi nasabah (shahibul maal). Tabungan firdaus menggunakan akad mudharabah muthlaqah yang berarti pihak bank diberi kuasa penuh untuk menjalankan usahanya tanpa batasan sepanjang memenuhi syarat-syarat syariah dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis usaha, dan nasabah pelanggannya. Firdaus savings at Bank Aceh is intended for individuals who use the mudharabah principle (profit-sharing) where the funds invested by the Customer can be used by Bank (mudarib) in return for the benefit of the Customer (shahibul maal). Firdaus Savings uses the mudharabah muthlaqah agreement, which means that the bank is given full authority to run its business without limitation as long as it meets sharia requirements and is not bound by the time, place, type of business, and Customers of its Customers. Tabungan Sahara Sahara Saving Tabungan dalam bentuk mata uang rupiah pada Bank Aceh yang dikhususkan bagi umat muslim untuk memenuhi biaya perjalanan ibadah haji dan umrah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Yad Dhamanah, yaitu dana titipan murni Nasabah kepada Bank. Tabungan Pensiun iB Tabungan Pensiun merupakan layanan tabungan bagi Nasabah Pensiun pada PT. Bank Aceh Syariah yang diharapkan dapat memberikan layanan khusus bagi para Pegawai Negeri Sipil yang memasuki masa pensiun. Tabungan SIMPEL iB Tabungan untuk siswa/pelajar dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Deposito Mudharabah Investasi berjangka waktu tertentu dalam bentuk mata uang rupiah pada Bank Aceh yang pengelolaan dananya berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah Muthalaqah, yaitu akad antara pihak pemilik dana (Shahibul maal) dengan pengelola dana (Mudharib). Dalam hal ini Shahibul maal (Nasabah) berhak memperoleh keuntungan bagi hasil sesuai nisbah yang tercantum dalam akad. 80 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Savings in the form of rupiah currency at Bank Aceh that are specifically for Muslims to meet the cost of the pilgrimage and umrah pilgrimage which are managed based on sharia principles with the Wadiah Yad Dhamanah contract, which is a purely Customer deposit fund to Bank. Pension iB Savings Pension Savings is a savings service for Pension Customers at PT. Bank Aceh Syariah which is expected to provide special services for Civil Servants entering retirement. SIMPEL iB Saving Savings for students with easy and simple requirements and attractive features, in the context of education and financial inclusion to encourage the culture of saving early on. Mudharabah Time Deposits A certain period of time investment in rupiah currency in Bank Aceh whose fund Management is based on sharia principles with the Mudharabah Muthalaqah contract, namely the contract between the owner of the fund (Shahibul maal) and the fund manager (Mudharib). In this case Shahibul maal (Customer) has the right to obtain profit-sharing according to the ratio stated in the contract.
  80. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Produk Pembiayaan Financing Products Pembiayaan Murabahah Murabahah Financing Pembiayaan akad Murabahah, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada seluruh anggota masyarakat dengan sistem jual beli. Dalam hal ini Nasabah sebagai pembeli dan Bank sebagai penjual, harga jual Bank adalah harga beli dari supplier ditambah keuntungan yang disepakati dan tercantum dalam akad. Murabahah contract financing is financing provided to all members of the community with a trading system. In this case the Customer as the buyer and Bank as the seller, the selling price of Bank is the purchase price of the supplier plus the agreed earning and stated in the contract. Pembiayaan Musyarakah Musyarakah Financing Pembiayaan dalam bentuk mata uang rupiah pada Bank Aceh menggunakan prinsip syariah dengan akad Musyarakah, yaitu kerja sama dari dua pihak atau lebih untuk menjalankan suatu usaha tertentu. Kedua pihak memberikan konstribusi dana dan keahlian, serta memperoleh bagi hasil keuntungan dan kerugian sesuai kesepakatan yang tercantum dalam akad. Pembiayaan Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah selaku (mudharib) yang mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati. It is funding in the form of rupiah in Bank Aceh that uses sharia principles with Musyarakah contract, which is the cooperation of two or more parties to run a certain business. Both parties contribute funds and expertise, and obtain earning and loss sharing according to the agreement stated in the contract. Mudharabah Financing Mudharabah is a contract of cooperation between the bank as the owner of the funds (shahibul maal) and the Customer as the mudarib who has the expertise or skills to manage a productive and halal business. The earnings from the use of these funds are shared based on agreed ratios. Akad mudharabah digunakan oleh bank untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan permodalan bagi nasabah guna menjalankan usaha atau proyek dengan cara melakukan penyertaan modal bagi usaha atau proyek yang bersangkutan. Mudharabah contracts are used by banks to facilitate the fulfillment of capital requirements for Customers to run a business or project by engaging in capital participation for the business or project concerned. Pembiayaan Pensiun Pension Financing Pembiayaan dengan akad Murabahah yang diperuntukkan bagi Pegawai menjalani masa pensiun. Pembiayaan Mikro Bank Aceh Pembiayaan Mikro Bank Aceh (PMBA) merupakan produk pembiayaan  untuk melayani nasabah mikro dan kecil PT. Bank Aceh Syariah dalam skala kebutuhan 5 juta – 50 Juta rupiah. Produk ini diharapkan menjadi salah satu produk  pembiayaan  unggulan bagi PT. Bank Aceh Syariah yang dapat memberikan kemanfaatan yang besar bagi masyarakat karena langsung menyentuh sektor riil ekonomi masyarakat. Financing with a Murabahah contract intended for employees retiring. Micro Financing of Bank Aceh Bank Aceh Microfinance (PMBA) is a financing product to serve micro and small Customers of PT. Bank Aceh Syariah on a needs scale of 5 million - 50 million rupiah. This product is expected to be one of the leading financing products for PT. Bank Aceh Syariah which can provide great benefits for the community because it directly touches the real economy sector of the community. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 81
  81. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pembiayaan Linkage program Linkage Financing Program Penyaluran Pembiayaan dengan bermitra dengan Lembaga Keuangan Syariah (BPRS/BQ/Koperasi) dengan pola executing. Distribution of Financing by partnering with Islamic Financial Institutions (BPRS/BQ/Cooperatives) with an executing pattern. Pembiayaan Sindikasi Syndicated Financing Merupakan suatu kerja sama pemberian kredit antara 2 (dua) atau lebih lembaga keuangan dengan sebuah perusahaan untuk suatu pembiayaan proyek dengan syarat-syarat atau ketentuan pembiayaan yang sama serta dengan perjanjian pembiayaan yang umumnya ditandatangani bersama-sama dan ditatausahakan oleh lembaga keuangan non bank yang ditunjuk sebagai agen. PKR Sejahtera Pembiayaan dalam rangka memiliki rumah bagi pegawai dengan subsidi bantuan uang muka dari Pemerintah. Rahn Gadai Emas Syariah Rahn Gadai Emas Syariah atau disebut juga pembiayaan Rahn pada Bank Aceh menggunakan prinsip syariah dengan akad Qardh, Rahn dan Ijarah, yaitu penyerahan hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan atau perhiasan beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada bank sebagai agunan atas pembiayaan yang diterima. Qardh Beragun Emas adalah solusi tepat dalam memenuhi kebutuhan dana bersifat segera yang sesuai dengan Prinsip Syariah. Proses pencairan sangat mudah dan cepat dengan fasilitas tempat penyimpanan barang jaminan yang aman. 82 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 It is a cooperation in providing credit between 2 (two) or more financial institutions and a company for a project financing with the same financing terms or conditions as well as a financing agreement that is generally signed together and administered by a designated non-bank financial institution as an agent. PKR Sejahtera Financing in the context of having a home for employees by subsidizing advance Payments from the Government. Rahn, Syariah Gold Pawn Rahn Gadai Emas Syariah or also called Rahn financing at Bank Syariah Aceh uses sharia principles with the Qardh, Rahn and Ijarah contracts, namely the handover of physical mastery rights over valuable goods in the form of gold (bullion and or jewelry along with its accessories) from the Customer to the bank as collateral for the bank financing received. Gold-backed Qardh is the right Solution in meeting immediate funding needs that are in accordance with Sharia Principles. The disbursement process is very easy and fast with secure collateral storage facilities.
  82. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Produk Jasa Services Products Bank Garansi Syariah Shariah Bank Guarantee Bank Garansi merupakan salah produk jaminan pada Bank Aceh, yaitu Jaminan Pembayaran yang diberikan oleh Bank atas permintaan Nasabahnya, kepada pihak penerima jaminan dalam hal Nasabah yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan. Jaminan pembayaran yang berikan oleh Bank merupakan fasilitas non dana (Non Funded Facility) menggunakan akad Kafalah bil Ujrah. Bank garansi dapat berupa Jaminan Pelaksana, Jaminan Penawaran dan Jaminan Uang Muka. Bank Guarantee is one of the products of guarantee at Bank Aceh, namely Payment Guarantee given by Bank at the Customer’s request, to the recipient of the guarantee in the event that the Customer is guaranteed not to fulfill his obligations to the recipient of the guarantee. Guaranteed Payments provided by Bank are non-funded facilities using the Kafalah bil Ujrah contract. Bank guarantees can be in the form of Implementing Guarantee, Bid Guarantee and Advance Payment Guarantee. Referensi Bank Bank Reference Referensi Bank adalah Keterangan tertulis yang diterbitkan oleh Bank Aceh atas permintaan nasabah untuk tujuan tertentu dan bersifat tidak mengikat, tidak menjanjikan dan tidak memberikan jaminan. Bank Reference is a written statement issued by Bank Aceh at the Customer’s request for a specific purpose and is nonbinding, promising and does not provide a guarantee. Dukungan Bank Supporting Letter Surat Dukungan Bank merupakan surat yang dikeluarkan oleh Bank atas permintaan nasabah yang akan mengikuti pra tender suatu proyek. Surat Dukungan Keuangan Bank diberikan kepada nasabah yang akan mengikuti proses pelelangan suatu proyek dari penyelenggara proyek instansi pemerintah ataupun swasta. It is a letter issued by Bank as the request of the Customer who will take part in the pre-tender of a project. Bank’s Financial Support Letter is given to Customers who will take part in the bidding process of a project from the organizer of the government or private sector. Transfer Remmitance Merupakan jasa yang diberikan dalam hal pengiriman uang yang dilakukan di dalam kota yang sama maupun luar kota bahkan diluar negara. It is a service provided in the case of money transfers carried out in the same city or outside the city even outside the country. RTGS RTGS Merupakan sistem transfer dana elektronik dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika/ realtime per transaksi secara individual. Kliring Merupakan sarana perhitungan warkat antar bank guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giro dalam satu wilayah kliring. Peserta kliring adalah bank umum baik swasta maupun pemerintah yang berada pada satu daerah kliring. Inkaso Merupakan layanan Bank Aceh berupa jasa yang diberikan kepada nasabah untuk menagihkan warkat bank tertarik tanpa melalui proses kliring. Warkat yang digunakan dalam transaksi inkaso terdiri dari Cek dan Bilyet Giro. Layanan ATM Merupakan sarana yang disediakan kepada nasabah Bank Aceh untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM Bank Aceh, ATM Bersama, It is a system of electronic funds transfers in rupiah currency, the settlement of which is done instantaneously/real-time per transaction individually. Clearing It is a facility for calculating interbank notes to expand and expedite current account Payments in one clearing area. Clearing participants are public banks both private and government in one clearing area. Collection It is a service of Bank Aceh in the form of service provided to Customers to collect bank notes interested without going through the clearing process. Items used in the collection transaction consist of Checks and Bilyet Current Account. ATM Service It is a facility provided to Bank Aceh Customers to conduct withdrawal, Payment and fund transfer transactions at Bank Aceh ATMs, ATM Bersama, ATM Prima and ATM MEPS (Malaysia). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 83
  83. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 84 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions ATM Prima maupun ATM MEPS (Malaysia). Layanan ini memberi kemudahan dan kecepatan pelayanan serta efisiensi biaya transaksi, manfaatkan Kartu dan Mesin ATM Bank Aceh untuk bertransaksi. This service provides convenience and speed of service and transaction cost efficiency, utilizing Bank Aceh ATM Cards and Machines for transactions. Layanan CRM CRM Service merupakan ATM Setor Tarik yang memiliki fungsi sebagai ATM tarik tunai, ATM setor tunai dan ATM non tunai. is a Deposit-Withdrawal ATM that functions as a cash withdrawal ATM, cash deposit ATM and non-cash ATM. SMS Banking SMS Banking Bersama fasilitas SMS Banking Bank Aceh, dapatkan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi secara praktis, kapan saja dan dimana saja, cukup hanya dengan mengirimkan perintah SMS ke nomor 3322 melalui handphone Anda. Together with Bank Aceh’s SMS Banking facility, get the convenience and convenience of practical transactions, anytime and anywhere, just by sending an SMS command to number 3322 via your mobile phone. Layanan CMS CMS Service Bank Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Aceh meluncurkan aplikasi cash Management system (CMS) kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota se-Aceh. Aplikasi CMS ini dapat dipergunakan SKPA untuk segala jenis pembayaran secara non tunai. Bank Aceh in collaboration with the Government of Aceh launched a cash Management system (CMS) application to all Heads of Aceh Government Work Units (SKPA) and Heads of Regency/City Financial Management Agencies in Aceh. This CMS application can be used by SKPA for all types of non-cash Payments. Payment Point Online Banking (PPOB) Payment Point Online Banking (PPOB) Bank Aceh menyediakan layanan pembelian pulsa handphone dan pembayaran tagihan telepon, listrik dan ZIS. Bank Aceh provides mobile phone credit purchasing services and Payments for telephone, electricity and ZIS bills. Pembayaran SPP Universitas Payment of University Tuition Fee Bank Aceh menerima pembayaran SPP untuk mahasiswa Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Teuku Umar (UTU), dll. Bank Aceh receives tuition Payments for students at Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Teuku Umar (UTU), etc. Pembayaran Pajak Kendaraan Vehicle Tax Payment Bank Aceh melayani pembayaran pajak kendaraan secara Online e-samsat Aceh melalui Teller dan ATM. Bank Aceh serves vehicle tax Payments through Aceh e-samsat Online via Teller and ATM. Penerimaan BPIH/SISKOHAT Acceptance of BPIH/SISKOHAT Bank Aceh menjadi salah satu Bank Umum yang ditunjuk oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI untuk mengelola dana haji. BPKH mempercayakan Bank Aceh sebagai bank penerima yang diberi kewenangan membuka rekening tabungan jamaah haji, menerima setoran awal dan lunas dan mendistribusikan virtual account Bank Penempatan untuk tujuan optimalisasi penempatan keuangan haji di Tabungan Sahara Bank Aceh iB dan Deposito Giro Amanah iB (Wadiah) dan Bank Likuiditas BPIH yang berfungsi sebagai pengelolaan dan penyediaan keuangan haji. Bank Aceh became one of the Commercial Banks appointed by the Indonesian Hajj Financial Management Board (BPKH) to manage the hajj funds. BPKH entrusts Bank Aceh as a recipient bank authorized to open pilgrimage savings accounts, receive initial and paid deposits and distribute virtual accounts, Placement Banks for the purpose of optimizing pilgrimage financial placements in Bank Aceh iB Sahara Savings and iB Amanah Current Account Deposits (Wadiah) and Banks BPIH liquidity that functions as the Management and provision of hajj finances. Penerimaan Pajak Tax Acceptance Bank Aceh bekerjasama dengan Direktorat Pajak melayani penerimaan Pajak bagi seluruh nasabah. Bank Aceh collaborates with the Directorate of Taxation to serve tax receipts for all Customers. Layanan Contact Centre Contact Centre Service Bank Aceh menyediakan layanan Contact Center dengan nomor 1500845 yang dapat dipergunakan oleh seluruh nasabah yang ingin mengetahui produk-produk Bank Aceh Bank Aceh provides Contact Center services with the number 1500845 which can be used by all Customers who want to know Bank Aceh products or want to submit complaints/ PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  84. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements atau ingin menyampaikan keluhan/komplain terhadap kendala transaksi perbankan, sehingga informasi dan kendala dapat segera teratasi cepat dan dapat memberikan kenyamanan serta kepuasan bagi nasabah. complaints regarding the constraints of banking transactions, so that information and obstacles can be resolved quickly and can provide comfort and satisfaction for Customers . Layanan Mobile Banking (Action) Mobile Banking Service (Action) layanan yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui handphone atau telepon selular. Layanan mobile banking dapat digunakan untuk bertransaksi melalui menu yang disediakan dengan menggunakan media jaringan internet. Mobile banking ini dapat di download di website resmi Bank Aceh, App Store untuk sistem operasi IOS maupun Play Store untuk sistem operasi Android. a service that allows bank customers to conduct banking transactions via mobile phones or cellular phones. Mobile banking services can be used for transactions via the menu provided using the internet network media. This mobile banking can be downloaded on the official website of Bank Aceh, the App Store for the IOS operating system and the Play Store for the Android operating system. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 85
  85. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions STRUKTUR ORGANISASI PT . Bank Aceh Syariah Organizational Structure of PT. Bank Aceh Syariah Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Komite Remunerasi Dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris Sharia Supervisory Board Board of Commissioners Prof.Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof.Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, MA Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf,MA Mirza Tabrani Abdussamad Muslim A.Djalil Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Komite Audit Audit Committee Direktur Utama President Director Haizir Sulaiman Direktur Operasional Direktur Bisnis Direktur Dana dan Jasa Banking Operation Director Business Director Director of Funds and Servives Lazuardi Amal Hasan Bob Rinaldi Divisi Keuangan dan Akuntansi Divisi Pembiayaan Divisi Treasury Dana & Jasa Finance and Accounting Division Funding Division Zulkarnaini Muslim AR Treasury Fund & Services Division Yusnimar Divisi Teknologi Informasi Divisi Produk dan Layanan Divisi Sumber Daya Insani Information Technology Division Product and Service Division Human Resources Division Imamil Fadhli Abdul Rafur Zubair Divisi Umum UKM Center UKM Center Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Numairi Aset Saving & Completion Asset Division General Division Iskandar Muchlis Abdullah Kantor Pusat Operasional Cabang Kelas - B Office Of Operational Center Branch Class - B Cabang Kelas - A Branch Class - A Cabang Kelas - C Keterangan/Description : Garis Hirarki/Perintah Hierarchy/Command Lines Garis Koordinasi Coordination Line 86 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Branch Class - C
  86. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Direktur Kepatuhan Director of Compliance Yusmal Diansyah Divisi Kepatuhan Compliance Division Muhammad Razi Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division Said Hambali Lembaga Pendidikan & Pelatihan Education & Training Institute Zubair SKAI SKAI T. Samsul Bahri Divisi Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat Division Sayed Zainal Abidin Divisi Perencanaan & Strategis Planning & Strategic Division Budi Kafrawi Komite Manajemen Risiko Asset Liabilities Committee Komite Teknologi Informasi Komite Sumber Daya Insani Information Technology Committee Komite Pembiayaan Besar Andi Purwito Human Resources Committee Komite Pengadaan Barang & Jasa Big Financing Committee Goods & Services Procurement Committee Komite Kebijakan Pembiayaan Komite Penempatan Dana & Investasi Project Management Office (PMO) Project Management Office (PMO) ALCO Risk Management Committee Financing Settlement Committee Fund Placement & Investment Committee Komite Penyelesaian Pembiayaan Financing Settlement Committee PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 87
  87. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Nama Pemimpin Cabang PT . Bank Aceh Syariah Tahun 2020 Branch Manager’s Name of PT. Bank Aceh Syariah in 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 88 Fadhil Andri Wardani Afrizal ZA Iskandar Lukman Hakim Muhammad Syah Yuliansyah Jamaluddin Fajar Rajasa Rasyidin Tarmizi M. Husni Saputra Taufik Saleh Satumin Fakhri Afzal Ilmi Junaidi Ramli Saifannur M. Hendra Supardi T. Zulfikar Zufri Indra Gunawan Erwin Konadi Samsul Bahri T. Nasrullah Doni Rachman PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 : Kantor Pusat Operasional/ Operational Head Office : Cabang Jantho/Jantho Branch : Cabang Sinabang/ Sinabang Branch : Cabang Lhokseumawe/Lhokseumawe Branch : Cabang Langsa/Langsa Branch : Cabang Kuala Simpang/Kuala Simpang Branch : Cabang Idi/Idi Branch : Cabang Takengon/Takengon Branch : Cabang Bener Meriah/Bener Meriah Branch : Cabang Meulaboh/Meulaboh Branch : Cabang Calang/Calang Branch : Cabang Jeuram/Jeuram Branch : Cabang Kutacane/ Kutacane Branch : Cabang Blangkejeren/Blangkejeren Branch : Cabang Sigli/Sigli Branch : Cabang Meureudu/Meureudu Branch : Cabang Blangpidie/Blangpidie Branch : Cabang Subulussalam/Subulussalam Branch : Cabang Bireuen/Bireuen Branch : Cabang Sabang/Sabang Branch : Cabang Tapaktuan/Tapaktuan Branch : Cabang Singkil/Singkil Branch : Cabang Sisingamangaraja Medan/Sisingamangaraja Medan Branch : Cabang Banda Aceh/Banda Aceh Branch : Cabang Samudera Lhokseumawe/Samudera Lhokseumawe Branch : Cabang S. Parman Medan/ S. Parman Branch Medan
  88. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 89
  89. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Muslim A .Djalil Komisaris Independen Independent Commissioner 90 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions MIrza Tabrani Plt. Komisaris Utama Acting President Commissioner
  90. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements ABDUSSAMAD Komisaris Independen Independent Commissioner PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 91
  91. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Profil dewan komisaris LAPORAN MANAJEMEN Management Report Board of Commissioners Profile MIrza Tabrani Plt . Komisaris Utama & Komisaris Acting President Commissioner and Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, usia 53 tahun, lahir tanggal 26 September 1967 di Banda Aceh, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 53 years old, born on 26 September 1967 in Banda Aceh, domiciled in Banda Aceh 92 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  92. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background 1. S1 Faculty of Economics and Business Unsyiah. 1. S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah 2. S2 Faculty Of Business Management National University 2. S2 Faculty of Business Management, National University Malaysia. Malaysia 3. S3 Graduate School of Business National University of 3. S3 Graduate School of Business National University of Malaysia Malaysia Dasar Hukum Pengangkatan Legal Basis of Appointment 1. Diangkat sebagai Komisaris Independen berdasarkan Akta 1. Independent Commissioner: Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Date 07 February 2020 Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020 2. Diangkat sebagai Plt. Komisaris Utama berdasarkan Akta 2. Acting President Commissioner: Deed of Extraordinary Shareholders Decree No. 10 Date. November 27, 2020 Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 Tgl. 27 November 2020 Periode menjabat Periode 1, tahun 2020 – 2024 Jabatan Rangkap Term of Office 1st Period, 2020 - 2024 . Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Does not have concurrent positions in other companies or institutions. lembaga lain. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Has no affiliation with members of Board of Directors, other Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan members of Board of Commissioners or with shareholders. pemegang saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1.Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (1992-sekarang) 2. Sekretariat Lab Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (1996-1998) 3.Sekretariat Diploma III Manajemen Perbankan dan Keuangan (1998-2000) 4. Ketua Jurusan Manajemen FE Unsyiah (2007-2009) 1. Lecturer at the Faculty of Economics, Universitas Syiah Kuala (1992-present). 2. Secretary of the Management Lab., Faculty of Economics, Universitas Syiah Kuala (1996-1998). 3. Secretary for Diploma III of Banking and Financial Management (1998-2000). 4. Chairperson of the Faculty of Economics, Unsyiah Department of Management (2007-2009). 5. Assistant Dean of FE Unsyiah (2009-2013). 6. Dean of FE Unsyiah (2013-2017). 7. Independent Commissioner of PT. Bank Aceh (2011-2013). 8. Independent Commissioner (2020 - present). 5. 6. 7. 8. Pembantu Dekan FE Unsyiah (2009-2013) Dekan FE Unsyiah (2013-2017) Komisaris Independen PT. Bank Aceh (2011-2013) Komisaris indenpenden (2020 – sekarang) Sertifikasi 1. Sertifikasi Manajemen Risiko Level I 2. Sertifikasi Manajemen Risiko Level II Certification 1. Level I Risk Management Certification 2. Level II Risk Management Certification Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1. Pemahaman Ketentuan Terkait pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (SCV)-PLPS No.05 Tahun 2020 (2020) 2. Workshop “Strategi Implementasi GCG &TKB (2020) 3.Pelatihan Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT.Bank Aceh Syariah (2020) 4. Workshop “Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Nasabah (2020) 1. Understanding of the Provisions Regarding the Reporting of Customer Based Deposit Insurance (SCV) -PLPS No. 05/2020 (2020). 2. Worksop “GCG & TKB Implementation Strategy (2020). 3. Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT.Bank Aceh Syariah (2020). 4. Workshop “Understanding the Provisions Related to Customer Deposit Manager Data Reporting (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 93
  93. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights ABDUSSAMAD Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia , usia 64 tahun, lahir tanggal 03 Maret 1956 di Bakongan, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 64 years old, born on March 3, 1956 in Bakongan, domiciled in Banda Aceh 94 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  94. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi STTI Langsa Dasar Hukum Pengangkatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background Bachelor of Economics, Faculty of Economics, STTI Langsa Legal Basis of Appointment 1. Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tgl. 22 Juni 2016 dan 1. Deed No. 47 Date. 22 June 2016 and the Deed of EGMS Statement No. 14 Date. March 25 2019 Akta Pernyataan RUPSLB No. 14 Tgl. 25 Maret 2019 2. Akta Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 Tgl. 2. Deed of Extraordinary Shareholders Decree No. 10 Date. November 27, 2020 27 November 2020 Periode menjabat 1. Periode 1, tahun 2016 - 2020 2. Periode 2, 2020-2024 Jabatan Rangkap Term of Office 1. 1st Period, 2016 - 2020. 2. 2nd Period, 2020-2024. Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or institutions. lembaga lain. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Kepala Seksi Kantor Cabang Blangpidie (1991-1994) 2. Kepala Kantor Kas Langsa (1994-2003) 3. Kepala Seksi Kantor Cabang Bireuen (2003-2007) 4. Kepala Kantor Cabang Pembantu Langsa (2007-2009) 5. Pimpinan Kantor Cabang Kuala Simpang (2009-2012) 6. Komisaris PT. Bank Aceh (Januari 2014-Sep 2016) 7. Komisaris Independen PT. Bank Aceh Syariah (Sep 2016 s/d sekarang) 8. Plt Komisaris Utama PT. Bank Aceh Syariah (16 Sept 2019 - 14 Sept 2020) 1. Section Head of Blangpidie Branch Office (1991-1994). 2. Head of Langsa Cash Office (1994-2003). 3. Section Head of Bireuen Branch Office (2003-2007). 4. Langsa Sub Branch Manager (2007-2009). 5. Kuala Simpang Branch Manager (2009-2012). 6. Commissioner of PT. Bank Aceh (January 2014-Sep 2016). 7. Independent Commissioner of PT. BankAceh Syariah (Sep 2016 - present). 8. Acting President Commissioner of PT. Bank Aceh Syariah (06 July - January 2020). Sertifikasi Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level I s/d IV Pendidikan dan Pelatihan Risk Management Certification Level I to IV Education and Training 1.Seminar Nasional BPDSI & Penarikan Panen Rejeki 1. National Seminar of BPDSI & Withdrawal of the Simpeda Tabungan Simpeda (2020). Savings (2020). 2. Sosialisasi BPP dan SOP Business Continuity Management 2. Socialization of BPP and SOP Business Continuity Manage(BCM) (2020). ment (BCM) (2020). 3. Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi dan 3. Sharia Banking Operational Training, Accounting and RiskAudit Berbasis Risiko Tahap II (2020). Based Audit Phase II (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 95
  95. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Muslim A . Djalil Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, usia 58 tahun, lahir tanggal 16 November 1962 di Monrtasik, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 58 years old, born on November 16, 1962 in Monrtasik, domiciled in Banda Aceh 96 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  96. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Riwayat Pendidikan Educational Background 1. Sarjana Ekonomi Akuntansi Unsyiah 2. PRE MBA California State USA 3. MBA School Of Business University Of Central Arkansas 4. Doktor Manajamen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Dasar Hukum Pengangkatan 1. Bachelor of Economics in Accounting Unsyiah. 2. PRE MBA California State USA. 3. MBA School of Business University of Central Arkansas. 4. Doctor of Business Management, Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran. Legal Basis of Appointment Diangkat sebagai Komisaris Independen berdasarkan Akta Deed of EGMS Statement No. 14 Date. 25 March 2019 & Deed Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah of Decision Statement of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Date 07 No. 3 Tanggal 07 Februari 2020 February 2020 Periode menjabat Term of Office Periode 1, tahun 2020 – 2024 Jabatan Rangkap 1st Period, 2020 - 2024. Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or lembaga lain. institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota dewan komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Dosen Program Sarjana Dan Pasca Sarjana Dan Doktor Pada 1. Lecturer in Undergraduate and Postgraduate and Doctoral Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unsyiah (1990-Sekarang) Programs at the Faculty of Economics and Business Unsyiah (1990-Present) 2. Sekretariat Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi 2. Secretary of the Master of Management Program, Faculty of Dan Bisnis Unsyiah (1995-2000) Economics and Business, Unsyiah (1995-2000) 3. Pemimpin Proyek Pengembangan Universitas Syiah Kuala 3. Head of the Universitas Syiah Kuala Development Project (2000(2000-2003) 2003) 4.Program Manager New York Based International NGO 4. Program Manager New York Based International NGO Building. Building Bridges To The Future Inc Fondation (2005-2007) Bridges To The Future Inc Foundation (2005-2007) 5. Direktur Yayasan Jembatan Masa Depan (2006-2010) 5. Director of the Future Bridge Foundation (2006-2010) 6. Team Leader Program Pemulihan Micro Finance (2007-2008) 6. Team Leader for Micro Finance Recovery Program (2007-2008) 7. Direktur Aceh International Society F Microfinance (AISMIF) 7. Director of the Aceh International Society For Microfinance (2007-2010) (AISMIF) (2007-2010) 8.Deputi Bidang Palang Merah Indonesia Remaja Dan 8. Deputy of Indonesian Youth Red Cross and PMI Aceh Province Relawan PMI Provinsi Aceh (2010-2012) Volunteers (2010-2012) 9. Deputi Komersil Dan Investasi Bpks Sabang Aceh (2012- 9. Deputy for Commercial and Investment, Bpks Sabang Aceh 2015) (2012-2015) Sertifikasi Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level II Level II Risk Management Certification Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1. Pelatihan Pengetahuan Umum Perbankan Syariah (2020). 2. Pelatihan Efektivitas Penerapan Risk Bagi Komisaris dan Sistem Pengendalian Intern SPI Bank Syariah Bagi Komisaris (2020). 3.Seminar Nasional Strategi Bank Aceh Syariah Dalam Menghadapi Dampak Pademi Covid-19 (2020). 4. Pelatihan CRC Fudamental dan Effective Strategy For Risk Management Implementation (2020). 5.Pelatihan Effective Strategy For The Implemetation of Good Corporate Governance and Risk Based Banking Rating. 6.Pelatihan Prudential Banking dan Operasional Bank Umum Syariah. 7. Pelatihan Pendidikan Dasar Perbankan Syariah (2020). 8. Sosialisasi BPP dan Sop Business Continuity Management (BCM) 9. Workshop “Strategi Implementasi GCG &TKB (2020) 10. Pemahaman Ketentuan Terkai Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (SCV)-PLPS No.05 Tahun 2020 11.Workshop “Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Nasabah (2020). 12.Pelatihan Produk dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT. Bank Aceh Syariah (2020) 1. Sharia Banking General Knowledge Training (2020). 2. Training on the Effectiveness of Risk Implementation for Commissioners and the Internal Control System of the Sharia Bank SPI for Commissioners (2020). 3. National seminar on Bank Aceh Syariah strategy in dealing with the impact of the Covid-19 pandemic (2020). 4. Fundamental CRC Training and Effective Strategy for Risk Management Implementation (2020). 5. Training on Effective Strategy for the Implementation of Good Corporate Governance and Risk Based Banking Rating. 6. Training in Prudential Banking and Operation of Sharia Commercial Bank. 7. Sharia Banking Basic Education Training (2020). 8. Socialization of BPP and SOP Business Continuity Management (BCM) 9. Worksop “GCG & TKB Implementation Strategy (2020). 10. Understanding of the Provisions Regarding CustomerBased Deposit Insurance (SCV) -PLPS Data Reporting No. 05/2020. 11. Workshop “Understanding the Provisions Related to Customer Deposit Management Data Reporting (2020). 12. Sharia Banking Products and Services Training and Development Strategy Planning for Pt.Bank Aceh Syariah (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 97
  97. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Prof .Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of Sharia Supervisory Board Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Members 98 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  98. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Prof.Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Members PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 99
  99. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL Dewan Pengawas Syariah Board of Sharia Supervisory Profile Prof .Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of Sharia Supervisory Board Warga Negara Indonesia, usia 50 tahun, lahir tanggal 27 Oktober 1970 di Sawang Manei Aceh Barat, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 50 Years old, born on October 27, 1970 in Sawang Manei, West Aceh, domiciled in Banda Aceh 100 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  100. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background 1. Program S1 pada Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry, Jurusan 1. S1 Program at the Faculty of Syari’ah IAIN Ar-Raniry, Department of Islamic Justice (Qadha ‘) 1988-1993. Peradilan Islam (Qadha’) 1988-1993 2. Program Pascasarjana (S2) IAIN Ar-Raniry, Konsentrasi 2. Postgraduate Program (S2) IAIN Ar-Raniry, Islamic Law Thought Concentration, 1993-1995. Pemikiran Hukum Islam, 1993-1995 3.Program Doktor (S3) bidang Ilmu Hukum Universitas 3. Doctoral Program (S3) in the field of Law, Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Main Studies Division (BKU) Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Bidang Kajian Utama Philosophy of Law 1996-2000. (BKU) Filsafat Hukum 1996-2000 Dasar Hukum Pengangkatan Legal Basis of Appointment 1. Diangkat Sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah 1. Appointed as Member of the Sharia Supervisory Board based on the Decree of the Governor of Aceh Province No. Berdasarkan Keputusan Gubenur Provinsi Aceh No. 584/716/2016 Date. 14 September 2016 584/716/2016 Tgl. 14 September 2016 2. Diangkat Sebagai Ketua DPS Berdasarkan Akta RUPS No. 2. Appointed as Chairman of the DPS based on the Deed of the GMS No. 6 dated 16 June 2020 and Decree of the Governor 6 Tanggal 16 Juni 2020 dan Keputusan Gubenur Provinsi of Aceh Province No. 584/1296/2020 Date. 13 July 2020 Aceh No. 584/1296/2020 Tgl. 13 Juli 2020 3.Surat OJK No S-523/KO.0501/2020 Tanggal 30 3. OJK Letter No S-523 / KO.0501 / 2020 dated 30 September 2020 September 2020 Periode menjabat Tahun 2020-2024 Term of Office 1st Period , 2020 - 2024 Jabatan Rangkap Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun lembaga Doesn’t have concurrent positions in other companies or lain institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Dosen Pascasarjana (S2&S3) IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (2002-sekarang) 2. Tim Badan Kajian Hukum (BKH) Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) NAD (2004-sekarang) 3. Asisten Direktur Bidang Akademik Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh (2009) 4. Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh (2010-2013) 5. Kepala Dinas Syariat Islam Aceh (2013-2017) 6. Kepala Pusat Layanan Internasional UIN Ar-Raniry (20152017) 7. Direktur Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry (2017-2018) 8. Anggota Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) PT. Bank Aceh Syariah (2010-2020) 9. Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh 2020-Sekarang 1. Postgraduate Lecturer (S2 & S3) IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (2002-present) 2. The Legal Studies Agency (BKH) Team of the NAD Ulama Consultative Council (MPU) (2004-present) 3. Assistant Director for Academic Affairs at the Postgraduate Program at IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh (2009) 4. Deputy Chancellor for Cooperation and Foreign Relations IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh (2010-2013) 5. Head of Aceh Islamic Sharia Service (2013-2017) 6. Head of UIN Ar-Raniry International Service Center (20152017) 7. Director of Postgraduate Program UIN Ar-Raniry (2017-2018) 8. Member of the Syari’ah Supervisory Board (DPS) PT. Bank Aceh Syariah (2010-2020) 9. Chairman of the Sharia Supervisory Board of Bank Aceh 2020-Present Sertifikasi Certification Sertifikasi Kompetensi Sharia Supervisor dari LSP DSN –MUI Pendidikan dan Pelatihan Sharia Supervisor Competency Certification from LSP DSN –MUI Education and Training 1. Workshop Praijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS tahun 1. Praijtima Sanawi Workshop (Annual Meeting) DPS in 2020 Banking (2020). 2020 Bidang Perbankan (2020). 2. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS tahun 2020 Bidang 2. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS in 2020 Banking (2020). Perbankan (2020). 3. International Contemporary Fiqh Confrence (Zoom Cloud 3. International Contemporary Fiqh Confrence (Zoom Cloud Meeting) (2020). Meeting) (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 101
  101. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Prof .Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Members Warga Negara Indonesia, usia 67 tahun, lahir tanggal 12 Januari 1953 di Takengon, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 67 Years old, born on January 12, 1953 in Takengon, domiciled in Banda Aceh 102 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  102. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Riwayat Pendidikan Educational Background 1. S-1 Fakultas Syari’ah IAIN Ar Raniry, Banda Aceh 1976 2. S-2 Fakultas Syari’ah Al Azhar University, Cairo – Mesir 19771980 3. S-2 Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1988 4. S-3 Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1989 1. S-1 Faculty of Syari’ah IAIN Ar Raniry, Banda Aceh 1976. 2. S-2 Faculty of Syari’ah Al Azhar University, Cairo - Egypt 19771980. 3. S-2 Faculty of Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1988. 4. S-3 Faculty of Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1989. Dasar Hukum Pengangkatan Legal Basis of Appointment 1. Akta RUPS No. 6 Tanggal 16 Juni 2020 dan Keputusan 1. GMS Deed No. 6 dated 16 June 2020 and Decree of the Governor of Aceh Province No. 584/1296/2020 Date. 13 Gubenur Provinsi Aceh No. 584/1296/2020 Tgl. 13 Juli July 2020 2020 2.Surat OJK No S-523/KO.0501/2020 Tanggal 30 2. OJK Letter No S-523/KO.0501/2020 dated 30 September 2020 September 2020 Periode menjabat Tahun 2020 – 2024 Term of Office 1st Period, 2020 - 2024 Jabatan Rangkap Concurrent Position Memiliki Rangkap Jabatan di Bank BPRS Hikmah Wakilah Has concurrent positions at Bank BPRS Hikmah Wakilah Banda Banda Aceh dan Bank BPRS Teungku Cik Dipante Sigli. Aceh and Bank BPRS Teungku Cik Dipante Sigli. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1.Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank BPRS Hikmah Wakilah Banda Aceh, (1996-sekarang) 2. Ketua Dewan Pengawas Syari’ah Bank BPRS Teungku Cik Dipante Sigli, (2017-sekarang) 3.Dosen biasa pada Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry, (2018-sekarang) 4.Ketua Dewan Pertimbangan Syariah Baitul Mal Aceh, (2004 sekarang (periode 2018-2022; periode 20152018; periode2011-2015; periode 2006-2008 dan periode 2004 - 2006) 5. Ketua Dewan Pengawas Syariah RSUD Zainoel Abidin, (2019-2022) 6. Anggota Dewan Pengawas Syari’ah PT Bank Aceh Syariah Aceh, (2020-2024) 1. Chairman of the Sharia Supervisory Board of the BPRS Hikmah Wakilah, Banda Aceh, (1996-present) 2. Chairman of the Syari’ah Supervisory Board of Bank BPRS Teungku Cik Dipante Sigli, (2017-present) 3. Regular lecturer at the Faculty of Sharia UIN Ar-Raniry, (2018-present) 4. Chairperson of the Aceh Baitul Mal Sharia Advisory Council, (2004 - present (2018-2022 period; 2015-2018 period; 2011-2015 period; 2006-2008 period and 2004 - 2006 period) 5. Chairperson of the Sharia Supervisory Board at RSUD Zainoel Abidin, (2019-2022) 6. Member of the Syari’ah Supervisory Board of PT Bank Aceh Syariah Aceh, (2020-2024) Sertifikasi Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah Rumah Sakit Syariah Certification Sharia Hospital Supervisory Board Certification Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1. Workshop Praijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS tahun 2020 Bidang Perbankan (2020). 2. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS tahun 2020 Bidang Perbankan (2020). 3. International Contemporary Fiqh Confrence (Zoom Cloud Meeting) (2020). 4. Program Doktoral, School Of Social Sciences Center For Islamic Development and Management Studies (ISDEV), Universitas Sains Malaysia 1. DPS Praijtima Sanawi Workshop (Annual Meeting) 2020 in the Banking Sector (2020). 2. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) of DPS 2020 in the Banking Sector (2020). 3. International Contemporary Fiqh Conference (Zoom Cloud Meeting) (2020). 3. Program Doktoral, School Of Social Sciences Center For Islamic Development and management Studies (ISDEV), Universitas Sains Malaysia PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 103
  103. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Dr . H. Muhammad Yasir Yusuf, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Members Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun, lahir tanggal 05 April 1975 di Banda Aceh, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 45 Years old, born on April 5, 1975 in Banda Aceh, domiciled in Banda Aceh 104 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  104. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Riwayat Pendidikan Educational Background 1. S-1 Fakultas Syari’ah IAIN Ar Raniry, Banda Aceh 1997 2. Studi Purna Ulama (SPU) IAIN Ar-Raniry 3.S-2 Fakultas Fakultas Pengajian Islam Universiti Kebangsaan, Malaysia, 1998-2000 4.S-3 Pusat Ilmu Sosial untuk Studi Pembangunan dan Manajemen Islam (ISDEV), Universiti Sains Malaysia 1. S-1 Faculty of Syari’ah IAIN Ar Raniry, Banda Aceh 1997. 2. Study of Purna Ulama (SPU) IAIN Ar-Raniry. 3. S-2 Faculty of Islamic Studies, Universiti Kebangsaan, Malaysia, 1998-2000. 4. S-3 School of Social Sciences Center for Islamic Development and Management Studies (ISDEV), Universiti Sains Malaysia Dasar Hukum Pengangkatan Legal Basis of Appointment 1. Akta RUPS No. 6 Tanggal 16 Juni 2020 dan Keputusan 1. Deed of GMS No. 6 dated 16 June 2020 and Decree of the Governor of Aceh Province No. 584/1296/2020 Date. Gubenur Provinsi Aceh No. 584/1296/2020 Tgl. 13 Juli 13 July 2020 2020 2.Surat OJK No S-523/KO.0501/2020 Tanggal 30 2. OJK Letter No S-523/KO.0501/2020 dated 30 September 2020 September 2020 Periode menjabat Periode 1, tahun 2020 2024 Jabatan Rangkap Memiliki Rangkap Jabatan di Perusahaan Lain Hubungan Afiliasi Term of Office 1st Period, 2020 - 2024 Concurrent Position Has concurrent positions at other companies Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Dosen Ilmu Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Ar Ranir Darussalam, Banda Aceh, Indonesia. (2015- sekarang) 2.Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (2017-sampai sekarang) 3. Ketua Yayasan Pendidikan, Sosial dan Ekonomi Wakaf Haroen Ali, Pondok Pesantren Darul Quran Aceh. (2012sekarang) 4. Dewan Pengawas Syariah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh. (2019-2022) 5. Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT Bank Aceh Syariah. (2020- sekarang) 1. Lecturer in Islamic Economics, Faculty of Islamic Economics and Business, UIN Ar Ranir Darussalam, Banda Aceh, Indonesia. (2015- present) 2. Assessors of the National Accreditation Board for Higher Education (2017-to-present) 3. Chairman of the Haroen Ali Waqf Educational, Social and Economic Foundation, Darul Quran Aceh Islamic Boarding School. (2012- present) 4. Sharia Supervisory Board of Regional General Hospital (RSUD) dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh. (2019-2022) 5. Member of Sharia Supervisory Board (SSB) of PT Bank Aceh Syariah. (2020- present) Sertifikasi Certification 1. Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah Rumah Sakit Syariah 2. Sertifikasi Dasar-Dasar Muamalah 1. Sharia Hospital Supervisory Board Certification 2. Basic Certification of Muamalah Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1.Sertifikasi Dasar-Dasar Muamalah, Dewan Syariah Nasional, Jakarta. (2020). 2. Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah Rumah Sakit Syariah. Dewan Syariah Nasional dan Majlis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia. (2020). 3. GRC Fundamentals and Effective Strategy for Risk Management Implementation. (2020). 4. Effective Strategies For Implementation of GCG and Risk Based Bank Rating. (2020). 5. Workshop Praijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS tahun 2020 Bidang Perbankan (2020). 6. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS tahun 2020 Bidang Perbankan (2020). 1. Muamalah Basics Certification, National Sharia Council, Jakarta. (2020). 2. Sharia Hospital Supervisory Board Certification, National Sharia Council and Majlis for Islamic Health Efforts throughout Indonesia. (2020). 3. GRC Fundamentals and Effective Strategy for Risk Management Implementation. (2020). 4. Effective Strategies For Implementation of GCG and Risk Based Bank Rating (2020). 5. DPS Praijtima Sanawi Workshop (Annual Meeting) 2020 in the Banking Sector (2020). 6. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) of DPS 2020 in the Banking Sector (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 105
  105. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights amal hasan Direktur Dana & Jasa Funds & Services Director 106 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Lazuardi Direktur Operasional Banking Operation Director FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Haizir Sulaiman Direktur Utama President director
  106. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Yusmal diansyah Direktur Kepatuhan Compliance Director TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Bob Rinaldi Direktur Bisnis Business Director PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 107
  107. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Profil direksi Board of Directors Profile Haizir Sulaiman Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia , usia 57 tahun, lahir tanggal 15 April 1963 di Alur Pinang, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 57 Years old, born on April 15, 1963 in Alur Pinang, domiciled in Banda Aceh 108 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  108. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2. Magister Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Dasar Hukum Pengangkatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background 1. Bachelor of Laws from Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. 2. Master of Law, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Legal Basis of Appointment Diangkat sebagai Direktur Utama berdasarkan Berita Acara Appointed as the President Director based on the Minutes of Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Aceh the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT. Bank Aceh Syariah No. 9 Dated 25 June 2018. Syariah No. 9 Tanggal 25 Juni 2018. Periode menjabat Periode 1, tahun 2018-2022 Jabatan Rangkap Term of Office 1st Period, 2020-2024. Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or lembaga lain. institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History Bekerja di Bank Aceh sejak 13 Oktober 1989 Kepala Bagian (1997-2004) Pemimpin Cabang Syariah Banda Aceh (2004-2010) Direktur Syariah PT. Bank Aceh Syariah (2011-2015) Direktur Syariah dan SDM PT. Bank Aceh Syariah (20152016) 6. Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh (2016-2018). 7. Plt. Direktur Utama Bank Aceh (28 Juni 2018-07 Oktober 2018) 8. Direktur Utama PT. Bank Aceh Syariah (2018 - Sekarang) 1. Worked at Bank Aceh since October 13, 1989 2. Department Head (1997-2004). 3. Banda Aceh Sharia Branch Manager (2004-2010). 4. Sharia Director of PT. Bank Aceh Syariah (2011-2015). 5. Sharia and HR Director of PT. Bank Aceh Syariah (20152016). 6. Funds and Services Director of Bank Aceh (2016-2018). 7. Act.President Director of Bank Aceh (28 June 2018 - 7 October 2018). 8. President Director of PT. Bank Aceh Syariah (2018 - Present). Sertifikasi Certification 1. 2. 3. 4. 5. 1. Level V Risk Management Competency Test Certification 1. Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V 2.Sertifikasi Program khusus Sertifikasi Treasury Dealer 2. Special Program Certification for Treasury Dealer Certification (2017) (2017) Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1. Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil Dan Menengah) kepada Kepala Bidang, Wakil Pemimpin Cabang, Kepala Bagian, Pemimpin Capem dan Kepala Seksi Legal dan Penyelesaian Aset (2020). 2. Pelatihan dan Sertifikasi Treasury Dealer Level Advance (2020). 3. Seminar Nasional Bpdsi & Penarikan Panen Rejeki Tabungan Simpeda (2020). 4. Workshop UKM untuk Level Komite Pembiayaan (2020). 1. Workshop on SME Business Development (Small and Medium Enterprises) to Department Heads, Deputy Branch Managers, Heads of Divisions, Sub Branch Manager and Section Heads of Legal and Asset Settlement (2020). 2. Treasury Dealer Advanced Level Training and Certification (2020). 3. National Seminar of BPDSI & Withdrawal of the Simpeda Savings (2020). 4. SME Workshop for Financing Committee Level (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 109
  109. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Lazuardi Direktur Operasional Banking Operation Director Warga Negara Indonesia , usia 56 tahun, lahir tanggal 17 Juli 1964 di Meulaboh, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 56 Years old, born on July 17, 1964 in Meulaboh, domiciled in Banda Aceh 110 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  110. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Syiah Kuala Dasar Hukum Pengangkatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background Bachelor of Economics in Management, Universitas Syiah Kuala. Legal Basis of Appointment Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020 Date 07 February 2020 Periode menjabat Periode 1, Tahun 2020 2024 Jabatan Rangkap Term of Office 1st Period, 2020 2024. Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or lembaga lain institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Bekerja di Bank Aceh sejak 14 Oktober 1989 2. Kepala Bagian Pemasaran Cabang Lhokseumawe (19972002) 3. Kepala Bidang Pemasaran Kantor Pusat Operasional (20022003) 4. Pemimpin Cabang Kutacane (2002-2003) 5. Kepala Bidang Risiko Operasional (2004-2005) 6. Kepala Bidang Pengawasan Kredit (2005-2007) 7. Kepala Bidang Legal dan Supervisi Kredit Cabang (20092010) 8. Kepala Bidang Kredit Komersil (2010-2012), 9. Kepala Bidang Kredit Program dan Kredit Umum UMK (2012-2013) 10.Kepala Bidang Kredit Komersil (2013-2014) 11.Wakil Pemimpin Divisi Kredit (2014-2016) 12. Pemimpin Divisi Penyelesaian dan Penyelamatan Asset (2016-2020). 13. Direktur Operasional PT. Bank Aceh Syariah (2020-sekarang) 1. Worked at Bank Aceh since October 14, 1989 2. Marketing Department Head of Lhokseumawe Branch (19972002). 3. Marketing Sub Head of Operation Head Office (2002-2003). Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V 4. Kutacane Branch Manager (2002-2003). 5. Sub Head of Operational Risk (2004-2005). 6. Sub Head of Credit Supervision (2005-2007). 7. Sub Head of Legal Division and Branch Credit Supervision (2009-2010). 8. Sub Head of Commercial Credit (2010-2012). 9. Sub Head of Program Credit and UMK General Credit (20122013). 10. Sub Head of Commercial Credit (2013-2014). 11. Deputy Head of Credit Division (2014-2016). 12. Head of the Asset Settlement and Recovery Division (20162020). 13. Banking Operation Director of PT. Bank Aceh Syariah (2020-present). Level V Risk Management Competency Test Certification Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1.Nota Kesepahaman tentang Kerjasama dalam rangka Strandarisasi Kompetensi di Bidang Sistem Pembayarann dan Pengelolaan Uang Rupiah dan Seminar Nasional Strategi Meningkatkan Kualiitas SDM di Bidang Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah dalam Menghadapi Era Digitalisasi dan Persaingan Global (2020). 2. Pelatihan Mengenal Perbankan Syariah & Pengembangan. (2020) 3. Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi & Audit Berbasis Resiko Tahap I. (2020). 4. Pelatihan Tentang Strategi Pemasaran Bank Syariah, Pasar Uang, dan Pasar Modal. (2020). 5. Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V”Good Corporate Governance (GCG) Dalam Konteks Governance, Risk & Compliance (GRC)”. 6.Pelatihan Produk dan Jasa Perbankan Syariah serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT. Bank Aceh Syariah (2020). 1. Memorandum of Understanding on Cooperation in the Framework of Competency Standardization in the Field of Payment Systems and Management of Rupiah Currency and National Seminar on Strategies to Improve the Quality of HR in the Field of Payment Systems and Management of Rupiah Currency in the Face of the Era of Digitalization and Global Competition (2020). 2. Training on Introduction to Sharia Banking & Development. (2020) 3. Training on Sharia Banking Operations, Accountancy & RiskBased Audit Stage I. (2020). 4. Training on Marketing Strategies for Islamic Banks, Money Markets and Capital Markets. (2020). 5. Refreshment of Level V Risk Management Certification “Good Corporate Governance (GCG) in the Context of Governance, Risk & Compiance (GRC)”. 6. Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT Bank Aceh Syariah (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 111
  111. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Bob Rinaldi Direktur Bisnis Business Director Warga Negara Indonesia , usia 56 tahun, lahir tanggal 01 Juni 1964 di Banda Aceh, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 56 Years old, born on June 1, 1964 in Banda Aceh, domiciled in Banda Aceh 112 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  112. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala Dasar Hukum Pengangkatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background Master of Management at Universitas Syiah Kuala. Legal Basis of Appointment Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020 Date 07 February 2020 Periode menjabat Periode 1, tahun 2020-2024 Jabatan Rangkap Term of Office 1st Period, 2020-2024. Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or lembaga lain institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Bekerja di Bank Aceh sejak 10 Oktober 1989 2. Kepala Bagian Analisis Kredit Divisi Kredit (1995-1997) 3. Wakil Pemimpin Cabang Langsa (1997-2002) 4. Kepala Bagian Riset dan Pengembangan Bisnis (20022003) 5.Kepala Bagian Pengawasan Operasional Divisi SKAI (2003-2008) 6. Kepala Bagian Supervisi Kredit Cabang Divisi kredit (20062010) 7. Pemimpin Kantor Pusat Operasional (2010-2011) 8. Pemimpin Divisi SKAI (2011-2013) 9. Pemimpin Divisi Risk Management (2014-2017) 10. Staf Khusus (2014-2016) 11. Pemimpin Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Bank Aceh (LPPBA) (2016-Maret 2019) 12. Ketua PMO (2019 2020) 13. Direktur Bisnis PT. Bank Aceh Syariah (2020 - sekarang) 1. Worked at Bank Aceh since 10 October 1989 2. Section Head of Credit Analysis of Credit Division (1995-1997) 3. Deputy Manager of Langsa Branch (1997-2002) 4. Section Head of Research and Business Development (20022003) 5. Section Head of Operational Supervision, SKAI Division (20032008). 6. Section Head of Branch Credit Supervision of Credit Division (2006-2010). 7. Operations Head Office Manager (2010-2011). 8. Head of the SKAI Division (2011-2013). 9. Head of Risk Management Division (2014-2017). 10. Special Staff (2014-2016). 11. Head of the Bank Aceh Education and Development Institute (LPPBA) (2016-March 2019). 12. Chairman of PMO (2019 2020). 13. Business Director of PT. Bank Aceh Syariah (2020 - present). Sertifikasi Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V Certification Level V Risk Management Competency Test Certification Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1.Konsinyering Workstream Strategic Group (2020). 2. Workshop UKM untuk Level Komite Pembiayaan (2020). 3. Workshop Optimalisasi Kerjasama dangan BPD dan Meningkatkan Sinergi dan Stakeholder di Bidang Perumahan (2020). 4. Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi, dan Audit Berbasis Risiko Tahap II (2020). 1. Workstream Strategic Group Consultation (2020). 2. SME Workshop for the Financing Committee Level (2020). 3. Workshop on Optimizing Collaboration with BPD and Increasing Synergy and Stakeholders in Housing (2020). 4. Sharia Banking Operational Training, Accounting, and RiskBased Audit Phase II (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 113
  113. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights amal hasan Direktur Dana & Jasa Funds & Services Director Warga Negara Indonesia, usia 52 tahun, lahir tanggal 01 Oktober 1968 di Calang, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 52 Years old, born on October 1, 1968 in Calang, domiciled in Banda Aceh 114 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  114. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Masters in Economics and Development Studies at Universitas Syiah Kuala Syiah Kuala. Dasar Hukum Pengangkatan Legal Basis of Appointment Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020 Date 07 February 2020 Periode menjabat Periode 1, tahun 2020 -2024 Jabatan Rangkap Term of Office 1st Period, 2020 -2024 Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or lembaga lain institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or inlembaga lain stitutions Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Bekerja di Bank Aceh sejak 20 Januari 1991 2. Kepala Bagian Divisi Operasional (2003-2007) 3. Pemimpin Cabang Medan (2007-2010) 4. Kepala Bidang Promosi dan Humas PR (2010-2016) 5. Pemimpin Divisi Corporate Secretary (2016-2019) 6. Pemimpin Divisi Perencanaan & Strategis (2019-2020) 7. Direktur Dana & Jasa PT. Bank Aceh Syariah (2020-Sekarang) 1. Worked at Bank Aceh since 20 January 1991 2. Section Head of Operations Division (2003-2007). 3. Medan Branch Manager (2007-2010). 4. Sub Head of Promotion and Public Relations (2010-2016). 5. Head of the Corporate Secretary Division (2016-2019). 6. Head of Planning & Strategic Division (2019 - 2020). 7. Funds & Services Director of PT. Bank Aceh Syariah (2020-Present) Sertifikasi Certification 1. Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V 2.Sertifikasi Treasury 3.Sertifikasi General Bannking Pendidikan dan Pelatihan 1. Level V Risk Management Competency Test Certification 2. Treasury Certification 3. General Banking Certification Education and Training 1.Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V 1. Refreshment of Level V Risk Management Certification ”Good Corporate Governance (GCG) in the Context of ”Good Corporate Governance (GCG) dalam Konteks Governance, Risk & Compiance (GRC). Governance, Risk & Compiance (GRC) 2. Webinar Strategies for Surviving the New Normal Era. 2. Webinar Strategi Bertahan di Era New Normal. 3. Pelatihan dan Sertifikasi Treasury Dealer Level Advance 3. Treasury Dealer Advanced Level Training and Certification (2020). (2020) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 115
  115. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Yusmal diansyah Direktur Kepatuhan Compliance Director Warga Negara Indonesia , usia 56 tahun, lahir tanggal 26 September 1964 di Banda Aceh, berdomisili di Banda Aceh Indonesian citizen, 56 Years old, born on 26 September 1964 in Banda Aceh, domiciled in Banda Aceh 116 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  116. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Riwayat Pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Sabang Dasar Hukum Pengangkatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Educational Background Bachelor of Management Economics, STIE Sabang Legal Basis of Appointment Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Deed of Decision Statement of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020 Date 07 February 2020 Periode menjabat Periode 1, Tahun 2020-2024 Jabatan Rangkap Term of Office 1st Period, 2020 - 2024 Concurrent Position Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan maupun Doesn’t have concurrent positions in other companies or lembaga lain institutions. Hubungan Afiliasi Affiliate Relationship Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, Has no affiliation with members of Board of Directors, other anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang members of Board of Commissioners or with shareholders. saham. Riwayat Pekerjaan Employment History 1. Bekerja di Bank Aceh sejak 19 Desember 1986 2. Kepala Bagian Kebijakan dan Prosedur Divisi Kepatuhan (2003-2004) 3. Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (2004-2005) 4. Kepala Bagian Penyelesaian Kredit (2005-2006) 5. Kepala Bagian Sarana dan Logistik Divisi Umum (20062010) 6. Kepala Bidang Perencanaan (2010-2011) 7. Kepala Bidang Risiko Pasar dan Liquiditas Divisi Risk Management (2012-2014) 8. Pemimpin Divisi Risk Management (2014) 9. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi (2014-2016) 10. Pemimpin Divisi Risk Management (2016-2020) 11. Direktur Kepatuhan PT. Bank Aceh Syariah (2020-sekarang) 1. Worked at Bank Aceh since 19 December 1986 2. Section Head of Compliance Division Policy and Procedure (2003-2004). 3. Section Head of Human Resources Development (20042005). 4. Section Head of Credit Settlement (2005-2006). 5. Section Head of Facilities and Logistics of General Division (2006-2010). 6. Sub Head of Planning (2010-2011). 7. Sub Head of Market Risk and Liquidity of Risk Management Division (2012-2014). 8. Head of Risk Management Division (2014). 9. Head of Information Technology Division (2014-2016). 10. Head of Risk Management Division (2016-2020). 11.Compliance Director of PT. Bank Aceh Syariah (2020 present). Sertifikasi Certification 1. Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V 2. Sertifikasi Kepatuhan 1. Level V Risk Management Competency Test Certification 2. Compliance Certification Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 1. Sosialisasi SOP Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 Dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan (2020). 2. Workshop UKM untuk Level Komite Pembiayaan (2020). 3.Pelatihan Produk dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT. Bank Aceh Syariah (2020). 4. Pelatihan Mengenal Perbankan Syariah & Pengembangan (2020). 5. Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi & Audit Berbasis Resiko Tahap I (2020). 6. Diseminasi Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terorist Financing (FIR On Ml/TF) (2020). 7. Pembekalan Materi Kepatuhan Level 2 (2020). 8. Pelatihan Tentang Strategi Pemasaran Bank Syariah, Pasar Uang, dan Pasar Modal (2020). 9 Rapat Koordinasi Tahunan PPATK (2020). 1. Socialization of CIF Update SOPs, TOT of Multiple CIF Merger Modules on Olibs 724 and Socialization of Compliance Culture (2020). 2. SME Workshop for Financing Committee Level (2020). 3. Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT. Bank Aceh Syariah (2020). 4. Training on Introduction to Sharia Banking & Development (2020). 5. Sharia Banking Operational Training, Accountancy & RiskBased Audit Phase I (2020). 6. Dissemination of Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terrorist Financing (FIR On Ml/TF) (2020). 7. Provision of Level 2 Compliance Materials (2020). 8. Training on Marketing Strategies for Sharia Banks, Money Markets and Capital Markets (2020). 9 PPATK Annual Coordination Meeting (2020). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 117
  117. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Profil pemimpin divisi Head of Division Profile Budi Kafrawi Pemimpin Divisi Perencanaan & Strategis Head of Planning & Strategic Division Lahir Born Tapaktuan, 20 Mei 1971 Tapaktuan, 20 May 1971 Pendidikan Education Magister Management Universitas Syiah Kuala Master of Management at Universitas Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 01 Oktober 1994 01 October 1994 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V Level V Risk Management Competency Test Certification Karir Career path Kepala Bagian Pemasaran (20032005), Wakil Pemimpin Pemasaran Kantor Pusat Operasional (2005-2007), Pemimpin Cabang Blangpidie (20072009), Kepala bagian Perencanaan (2009-2010), Kepala Bagian Treasury (2010), Kepala Bidang Risk management (2010-2014), Pemimpin Kantor Pusat Operasional (20142017), Pemimpin Divisi Pembiayaan (2017-April 2020), Pemimpin Divisi Perencanaan (April 2020-sekarang) Section Head of Marketing (2003-2005), Deputy Section Head of Marketing at Head Office Operations (2005-2007), Blangpidie Branch Manager (20072009), Sub Head of Planning (20092010), Sub Head of Treasury (2010), Sub Head of Risk management (2010-2014), Operational Head Office Manager (20142017), Head of the Financing Division (2017-April 2020), Head of the Planning Division (April 2020-present) Lahir Born KP Meugoe, 08 Juli 1977 KP Meugoe, July 8, 1977 Pendidikan Education Magister Akuntansi Universitas Syiah Master of Accountancy at Universitas Kuala Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 01 Juli 2003 01 July 2003 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level IV Risk Management Competency Risiko Level IV Test Certification ZULKARNAINI Pemimpin Divisi Akuntansi dan Keuangan Head of Accounting and Finance Division 118 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Karir Career path Kepala Seksi Operasional Cabang SM Raja (2008), Pemimpin Capem Tomang Elok (2008- 2012) Wakil Pemimpin Cabang SM. Raja Medan (2012-2014),Pemimpin Cabang SM Raja (2014-2015), Pemimpin Cabang Langsa (2015-2016), Kepala Bidang ADM Keuangan dan Akuntansi (2016 – April 2020), Pemimpin Pengganti Divisi Akuntansi dan Keuangan (2019 -April 2020), Pemimpin Divisi Akuntansi dan Keuangan (April 2020-sekarang) Section Head of Operations at SM Raja Banch(2008), Tomang Elok Sub Branch Manager(2008-2012) Deputy Head of Branch of SM Raja (2012-2014), SM Raja Branch Manager (2014-2015), Langsa Branch Manager (2015-2016), Sub Head of Finance and Accounting administration (2016 - present), Substitute Head of the Accounting and Finance Division (2019-April 2020), Head of the Accounting and Finance Division (April 2020-present)
  118. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Lahir Born Banda Aceh, 28 Desember 1972 Banda Aceh, 28 December 1972 Pendidikan Education Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Al Hik- Bachelor of Management Economics, mah Medan STIE Al Hikmah Medan Bekerja sejak Work since 03 November 1993 03 November 1993 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Certification Level IV Risk Management Risiko Level IV Competency Test Abdul Rafur Pemimpin Divisi Produk dan Layanan Head of Product and Service Division Karir Career path Supervisor Divisi TI (2003-2007), Kepala Bagian Operasional Kantor Pusat Operasional (2007-2011), Kepala Bagian Pemasaran Kantor Pusat Operasional (2011-2013), Profesional Staf Divisi Keuangan Akuntansi (2013-2014), Kepala Bidang Perpajakan (2014-2019), (Pemimpin Divisi Produk dan Layanan (2019 – Sekarang) IT Division Supervisor (2003-2007), Section Head of Operations Headoffice (2007-2011), Section Head of Marketing Section at Head Office (2011-2013), Professional Accounting Finance Division Staff (2013-2014), Head of Taxation (2014-2019), Head of Product and Service Division (2019 - Present). Lahir Born Lhoksukon, 18 Februari 1967 Lhoksukon, February 18, 1967 Pendidikan Education Sarjana Teknik Sipil Universitas Iskandar Bachelor of Civil Engineering, IUniversitas Muda Iskandar Muda T. Samsul Bahri Pemimpin Divisi SKAI Head of SKAI Division Bekerja sejak Work since 01 April 1990 01 April 1990 Sertifikasi Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level V Sertifikasi Audit Level I Level V Risk Management Certification Level I Audit Certification Karir Career path Kepala Bagian Operasional Cabang Lhokseumawe (2003-2004), Pemimpin Cabang Pembantu Panton Labu (20042005), Kepala Bagian MIS Kantor Pusat Operasional (2005-2006), Kepala Bagian Operasional Kantor Pusat Operasional (2006-2008), Kepala Bagian Pemasaran Kantor Pusat Operasional (2008-2010), Wakil Pemimpin Cabang Lhokseumawe (2010-2012), Wakil Pemimpin Kantor Pusat Operasional (2012-2013), Kepala Bidang Divisi SKAI (2013-2015), Wakil Pemimpin Divisi SKAI (2015-April 2020), Pemimpin Divisi Penyelesaian dan Penyelamatan Aset (April-Agustus 2020), Pemimpin Divisi SKAI (Agustus 2020-sekarang) Department Head of Lhokseumawe Branch (2003-2004), Paton Labu Sub Branch Manager (2004-2005), Department Head of Head Office Operations (2006-2008), Operational Department Head at Operational Head Office (2008-2010), Lhokseumawe Deputy Branch Manager (2010-2012), Headoffce Operations Deputy Branch Manager(2012-2013) ), Head of Division of SKAI (2013-2015), Deputy Head of SKAI Division (2015-April 2020), Head of the Asset Settlement and Recovery Division (April-August 2020), Head of the SKAI Division (August 2020-present) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 119
  119. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Muhammad Razi Pemimpin Divisi Kepatuhan Head of Compliance Division LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Lahir Born Sigli , 16-09-1973 Sigli, 16-09-1973 Pendidikan Education Sarjana Teknik Informatika STTI Bandung Bachelor of Informatics Engineering, STTI Bandung Bekerja sejak Work since 01 Mei 2002 01 May 2002 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V Level V Risk Management Competency Test Certification Karir Career path Kepala Bagian MIS Divisi Operasional (2007-2013), Supervisor Working Group Operate Technology Divisi Teknologi Informasi (2009-2010), Kepala Bidang Working Group Operate Technology Divisi TI (2010-2011), Pemimpin Divisi Teknologi Informasi (2011-2014), Pemimpin Divisi Risk Management (2014-2016), Pemimpin Divisi Teknologi Informasi (2016-2019), Pemimpin Divisi Kepatuhan (Maret 2019 – sekarang). Section Head of the MIS Division (20072013), Supervisor of the Working Group Operate Technology of Information Technology Division (2009-2010), Sub Head of the Working Group Operate Technology of IT Division (2010-2011), Head of Information Technology Division (2011-2014), Head of Risk Management Division (2014-2016), Head of Information Technology Division (20162019), Head of Compliance Division (March 2019 - present). Lahir Born Tuwi Kayee, 31 – 12 -1964 Tuwi Kayee, 31-12-1964 Pendidikan Education Magister Manajemen Universitas Syiah Master of Management, Universitas Kuala Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 14 Oktober 1989 October 14, 1989 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level IV Risk Management Competency Risiko Level IV Test Certification Zubair Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani & Pemimpin Pengganti Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bank (LPPBA) Head of Human Resources Division & Substituter Head of Education and Training Institute (LPPBA) Division 120 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Karir Career path Wakil Pemimpin Cabang Blangpidie (2005), Pemimpin Cabang Sabang (20052007), Kepala Bagian Resiko Operasional Divisi Risk Management (2007-2008), Kepala Bagian Legal & Kredit Support Divisi Pembiayaan (2008), Kepala Bagian Legal & Supervisi Kredit Cabang Divisi Kredit Retail & Konsumtif (2008-2010), Kepala Bidang Pengawasan Wilayah I Divisi SKAI (2010-2011), Pemimpin Divisi Penyelesaian Kredit (2011-2014), Pemimpin Divisi Kepatuhan (2014-2019), Pemimpin Divisi LPPBA (2019-April 2020), Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani (April 2020-sekarang), pemimpin pengganti Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPPBA) (April 2020-Sekarang). Blangpidie Deputy Manager Branch (2005), Sabang Branch Manager (2005-2007), Department Head of Operational Risk of Risk Management Division (2007-2008), Depatment Head of Legal & Credit Support of Financing Division (2008), Department Head of Legal & Branch Credit Supervision of Retail & Consumptive Credit Division (2008-2010), Sub Head of Regional I Supervision Division of SKAI (2010-2011), Head of Credit Settlement Division (20112014), Head of Compliance Division (2014-2019), Head of LPPBA Division (2019-April 2020) ), Head of the Human Resources Division (April 2020-present).
  120. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Sayed Zainal Abidin Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Head of Corporate Secretary Division TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Lahir Born Banda Aceh, 24 Agustus 1978 Banda Aceh, 24 August 1978 Pendidikan Education Magister manajemen UNIMAL Lhokseumawe Master of management at UNIMAL Lhokseumawe Bekerja sejak Work since 01 Juli 2003 01 July 2003 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level IV Level IV Risk Management Competency Test Certification Karir Career path Kepala Seksi Kredit Cabang Bireun (2008-2009), Kepala Bagian kredit Komersil Cabang Lhokseumawe (2011-2012), Pemimpin Cabang Kuala Simpang (2012-2016), Kepala Bidang Manajemen Kinerja dan Reward Divisi SDI (2016-2019), Pemimpin Pengganti Divisi SDI (2019 – April 2020), Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan (April 2020-sekarang) Section Head of the Credit at Bireun Branch (2008-2009), Department Head of the Commercial Credit at Lhokseumawe Branch (2011-2012), Kuala Simpang Branch Manager (2012-2016), Sub Head of Performance Management and Rewards (2016-2019), Substitute Head of the SDI Division ( 2019 - April 2020), Head of the Corporate Secretary Division (April 2020-present) Lahir Born Tuban, 21 April 1979 Tuban, 21 April 1979 Pendidikan Education Diploma III Komputer Universitas Braw- Diploma III Computer Universitas ijaya Brawijaya Bekerja sejak Work since 01 Mei 2002 01 May 2002 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level IV Risk Management Competency Risiko Level IV Test Certification Andi Purwito Pemimpin Pengganti Project Management Office (PMO) Karir Career Supervisor Divisi TI (2003-2014), Kepala Bidang Divisi TI (2014-2017), Anggota Project Management Office (PMO) (2017-sekarang), Pemimpin Pengganti Ketua Project Management Office (PMO) (Maret -sekarang) IT Division Supervisor (2003-2014), Department Head of IT Division (20142017), PMO Member (2017-present), Substitute Head of PMO Division (Marchpresent) Subtitude Head of Project Management office (PMO) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 121
  121. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Lahir Born Indrapuri , 22 April 1979 Indrapuri, 22 April 1979 Pendidikan Education Sarjana Teknik Sipil Universitas Syiah Bachelor of Civil Engineering, UniversiKuala tas Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 06 Juni 2005 June 6, 2005 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risk Management Competency Test Risiko Level IV Certification Level IV Sertifikasi Barang Dan Jasa Certification of Goods and Services Iskandar Pemimpin Divisi Umum Head of General Affair Division Karir Career path Kepala seksi Cabang Meureudu (20102013), Profesional Staf (2013-2014), Kepala Bidang Logistik Divisi Umum (2015- April 2020), Pemimpin Divisi Umum (April 2020-Sekarang) Section Head of Meureudu Branch (2010-2013), Professional Staff (20132014), Sub Head of Logistics at General Affair Division (2015- April 2020), Head of General Affair Division (April 2020-Present) Lahir Born Manggeng, 25 Mei 1965 Manggeng, 25 May 1965 Pendidikan Education Magister Akuntansi Universitas Syiah Master of Accountancy at Universitas Kuala Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 13 Oktober 1989 13 October 1989 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level V Risk Management Competency Risiko Level V Test Certification Said Hambali Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division 122 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Karir Career path Wakil Pemimpin Cabang Tapaktuan (2006), Wakil Pemimpin Cabang Blangpidie (2006-2008), Pemimpin Cabang Singkil (2008-2009),Pemimpin Cabang Blangpidie (2009-2012), Pemimpin Cabang Sigli (2012-2014), Kepala Bidang Perencanaan Divisi Perencanaan (2014), Kepala Bidang Riset & Pengembangan Divisi Perencanaan (2014-2016), Pemimpin Divisi Perencanaan (2016-Maret 2019), Pemimpin Divisi Umum (2019 – April 2020), Pemimpin Divisi Risk Management (April 2020 – sekarang) Deputy Branch Manager of Tapaktuan (2006), Deputy Branch Manager of Blangpidie (2006-2008), Singkil Branch Manager (2008-2009), Blangpidie Branch Manager (2009-2012), Sigli Branch Manager (2012-2014), Sub Head of Planning at Planning Division (2014), Sub Head of Research & Development Division of Planning Division (2014-2016), Head of Planning Division (2016-March 2019), Head of General Affair Division (2019 - April 2020), Head of Risk Management Division (April 2020 - present)
  122. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Lahir Born Aceh Barat, 12 April 1968 West Aceh, 12 April 1968 Pendidikan Education Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Sa- Bachelor of Management Economics, bang STIE Sabang Bekerja sejak Work since 18 September 1995 September 18, 1995 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level III Risk Management Competency Risiko Level III Test Certification Muchlis Abdullah Pemimpin Pengganti Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Aset Substitute Head of Asset Rescue and Settlement Division Karir Career path Kepala Seksi Cabang Meulaboh (20032005), Kepala Seksi Cabang Blangpidie (2005-2007), Kepala Kantor Kas Cabang Blangpidie (2007-2008), Kepala Capem Cabang Jeuram (2008), Kepala Capem Cabang Meulaboh (2011), Wakil Pemimpin Cabang Blangpidie (2015-2016), Pemimpin Cabang Sinabang (20112015), Pemimpin Cabang Blangpidie (2016-2016), Profesional Staf, Kepala Bidang Penyelamatan & Penyelesaian Intra (2018-sekarang), Pemimpin Pengganti Divisi Penyelesaian dan Penyelamatan Aset (Agustus 2020-sekarang) Section Head of Meulaboh Branch (2003-2005), Section Head of Blangpidie Branch (2005-2007), Head of Blangpidie Cash Office Branch (2007-2008), Jeuram Sub Branch Manager (2008), Meulaboh Sub Branch Manager (2011), Blangpidie Deputy Branch Manager (2015-2016), Sinabang Branch Manager (2011-2015), Blangpidie Branch Manager (20162016), Professional Staff, Head of Intra Rescue & Settlement, Substitute Head of Asset Rescue and Settlement Division (August 2020-present) Lahir Born Idi Rayeuk, 14 September 1974 Idi Rayeuk, 14 September 1974 Pendidikan Education Magister Manajemen UISU Medan Master of Management at UISU Medan Bekerja sejak Work since 01 September 1995 01 September 1995 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level V Risk Management Competency Risiko Level V Test Certification Imamil Fadhli Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Head of Information Technology Division Karir Career path Supervisor Divisi TI (2003-2007), Kepala Bagian KPO (2007-2010), Wakil Pemimpin Cabang Banda Aceh (2010-2012), Pemimpin Cabang Samudera (2012-2014), Pemimpin Cabang Banda Aceh (2014- 2019), Pemimpin Divisi TI (Maret 2019 – Sekarang) IT Division Supervisor (2003-2007), Department Head of KPO (2007-2010), Banda Aceh Deputy Branch Manager (2010-2012), Samudera Lhokseumawe Branch Manager (2012-2014),Banda Aceh Branch Manager(2014-2010), Head of IT Division (March 2019 Present) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 123
  123. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Lahir Born Suak Semaseh , 29 Maret 1968 Suak Semaseh, 29 March 1968 Pendidikan Education Magister Manajemen Universitas Syiah Master of Management at Universitas Kuala Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 01 April 1989 April 01, 1989 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level V Risk Management Competency Risiko Level V Test Certification Yusnimar Pemimpin Divisi Treasury Dana dan Jasa Head of Treasury Fund and Services Division Karir Career path Supervisor KPO (2004-2005), Kepala Bagian KPO (2005-2007), Wakil Pemimpin Operasional KPO (2007-2013), Wakil Pemimpin Pemasaran KPO (2013-2015), Kepala Bidang Treasury dan Seatlement (2015-2017), Wakil Pemimpin Divisi Treasury Dana dan Jasa (2017-2019), Pemimpin Divisi Treasury Dana dan Jasa (Maret 2019 – Sekarang) KPO Supervisor (2004-2005), Department Head of KPO (2005-2007), Operations Deputy Branch Manager of Head office (2007-2013), Marketing Deputy Branch Manager of KPO (20132015), Sub Head of Treasury and Settlement (2015-2017), Deputy Head of Treasury Funds and Services Division (2017-2019), Head of the Treasury Funds and Services Division (March 2019 - Present) Lahir Born Asoe Nanggroe, 05-07-1967 Asoe Nanggroe, 05-07-1967 Pendidikan Education Sarjana Ekonomi Manajemen Universi- Bachelor of Management, Universitas tas Serambi Mekkah Serambi Mekkah Bekerja sejak Work since 07 April 1991 07 April 1991 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level V Risk Management Competency Risiko Level V Test Certification Muslim AR Pemimpin Divisi Pembiayaan Head of Financing Division 124 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Karir Career path Wakil Pemimpin Cabang Takengon (2009-2010), Auditor Divisi SKAI (2010-2012), Pemimpin Cabang Calang (2012-2014), Pemimpin Cabang Sigli (2014-2017), Kepala Bidang Umum dan Rumah Tangga Divisi Umum (2017 – 2019), Pemimpin Divisi Corporate Secretary ( 2019 – April 2020), Pemimpin Divisi Pembiayaan (April 2020-Sekarang) Takengon Deputy Branch Manager (2009-2010), Auditor of of SKAI Division (2010-2012), Calang Branch Manager (2012-2014), Sigli Branch Manager (2014-2017), Sub Head of General Affairs and Household of General Affair Division (2017 - 2019) , Head of Corporate Secretary Division (2019 April 2020), Head of Financing Division (April 2020-Present)
  124. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Lahir Born Banda Aceh, 20 Agustus 1975 Banda Aceh, 20 August 1975 Pendidikan Education Magister Ilmu Hukum Universitas Syiah Master of Law Science from Universitas Kuala Syiah Kuala Bekerja sejak Work since 01 Juli 2003 July 1, 2003 Sertifikasi Certification Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Level IV Risk Management Competency Risiko Level IV Test Certification Numairi Kepala UKM Center Head of UKM Center Karir Career path Kepala Seksi Cabang Bener Meriah (2008-2011), Pemimpin Capem Cabang Bener Meriah (2011-2013), Pemimpin Cabang Jantho (2013-2015), Wakil Pemimpin Kantor Pusat Operasional (2015), Kepala Bidang Kebijakan Dan Legal Divisi Pembiayaan (2017-April 2020), Kepala UKM Center (April 2020-Sekarang) Seftion Head of Bener Meriah Branch (2008-2011), Bener Meriah Sub Branch Manager (2011-2013), Jantho Branch Manager (2013-2015), Operations Deputy Head Manager of Head Office (2015), Sub Head of Policy and Legal Division at Financing Division (2017April 2020), Head of UKM Center (April 2020-Present) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 125
  125. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PROFIL PEGAWAI PERUSAHAAN Employee ’s Profile Bank Aceh sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan menyadari bahwa perusahaan yang sukses mengelola Sumber Daya Insani tidak hanya memberikan gaji yang layak bagi pekerja, namun paham bahwa kebutuhan pekerja tidak hanya berhubungan dengan masalah finansial. Perusahaan juga harus memberikan rasa aman, memberikan penghargaan akan jati diri, pengakuan sosial, dan pemberian peluang aktualisasi diri bagi pekerja. Hasilnya sungguh luar biasa, dimana pekerja bekerja dengan mentalitas yang pantang menyerah dan penuh energi. Para pekerja tidak hanya menjalankan tugas yang harus dikerjakan tetapi juga memberikan seluruh kemampuannya untuk kemajuan perusahaan. Untuk itu, Manajemen Bank Aceh berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam mengelola Sumber Daya Insani yang dimiliki sesuai dengan tujuan perusahaan. Jumlah pegawai Bank Aceh selama tahun 2016 sampai dengan 2020 seperti terlihat pada grafik berikut : Bank Aceh as a company that upholds human values realizes that a company that is successful in managing Human Resources does not only provide decent wages for workers, but understands that the needs of workers are not only related to financial problems. Companies must also provide a sense of security, provide respect for identity, social recognition, and provide opportunities for self-actualization for employees. The results are truly extraordinary, where workers work with an unyielding mentality and are full of abundant energy. The workers not only carry out the tasks that must be done but are competing to give all their abilities for the progress of the company. For this reason, the Management of Bank Aceh is committed to applying these principles in managing human resources in accordance with company objectives. The number of Bank Aceh employees from 2016 to 2020 is shown in the following graph: 2.030 2.014 Jumlah Pegawai Tahun Number of Employees in 1.899 1.896 1.854 2016 2017 2018 2016 - 2020 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total 2020 2019 2018 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2020 Number of Employees Based on Gender 2017 2016 Growth 2020 +/- % Gender 1.528 1.503 1.402 1.434 1.431 25 1,66% Male 502 511 452 462 468 (9) (1,76%) Female 2.030 2.014 1.854 1.896 1.899 16 0,79% Total Pada prinsipnya, Bank Aceh tidak melakukan diskriminasi gender dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini berlaku dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga berakhirnya masa jabatan karyawan. Meski demikian, jumlah karyawan lakilaki Bank Aceh lebih besar dari jumlah karyawan perempuan. Pada tahun 2020, jumlah karyawan laki-laki mencapai 1.528 orang dan karyawan perempuan mencapai 502 orang. Dengan jumlah tersebut, maka komposisi karyawan perempuan tahun 2020 hanya 24,73% dari total karyawan. 126 2019 In principle, Bank Aceh does not discriminate against gender in terms of human resource management. This applies from the recruitment and development process to the end of the employee’s tenure. However, the number of male employees of Bank Aceh is greater than the number of female employees. In 2020, the number of male employees will reach 1,528 people and female employees will reach 502 people. With this number, the composition of female employees in 2020 is only 24.73% of the total employees.
  126. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Number of Employees Based on Gender 1.528 1.503 1.434 1.431 Keterangan : 1.402 Laki-laki 511 468 Perempuan 462 2016 502 452 2017 2018 2019 2020 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan Number of Employees Based on Gender Bank Aceh memiliki jenjang karir untuk setiap jabatan. Sampai dengan tahun 2020, komposisi pegawai berdasarkan Jenjang Jabatan adalah sebagai berikut: Bank Aceh has a career ladder for each position. Until 2020, the composition of employees based on Position Level is as follows: Jabatan Pemimpin Divisi Wakil Pemimpin Divisi 2020 L/M P/F 2019 Total L/M P/F 2018 Total L/M P/F 2017 Total L/M P/F Growth 2020 Total +/- % Position (14,29%) Head of Division - -100,00% Deputy Head of Division 11 1 12 13 1 14 10 1 11 14 1 15 - - - 1 0 1 1 1 2 2 0 2 22 7 29 22 4 26 28 4 32 33 4 37 3 11,54% Sub Head of Division 1 - 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0,00% Main Branch Manager 23 - 23 23 0 23 25 0 25 25 0 25 0 0,00% Branch Manager 13 - 13 16 0 16 17 0 17 17 0 17 (3) (18,75%) Deputy Branch Manager Kepala Bagian 12 2 14 15 2 17 15 2 17 15 2 17 (3) (17,65%) Pemimpin Capem 74 11 85 73 10 83 78 10 88 70 10 80 2 2,41% Kepala Seksi 71 24 95 71 22 93 79 22 101 80 22 102 2 2,15% Section Head Kepala Kantor Kas 22 6 28 21 5 26 22 5 27 13 0 13 2 7,69% Cash Office Manager 3 11 14 5 8 13 12 8 20 12 8 20 1 7,69% Supervisor Kepala Bidang Pemimpin Kantor Pusat Operasional Pemimpin Cabang Wakil Pemimpin Cabang Supervisor Profesional Staf Officer (2) Department Head Sub Branch Manager 40 23 63 27 26 53 30 26 56 33 26 59 10 18,87% Professional Staff 383 228 611 412 215 627 345 207 552 340 210 547 (16) (2,55%) Officer Clerk 200 115 315 196 136 332 184 162 346 163 158 324 (17) (5,12%) Clerk Prabakti 448 - 448 428 1 429 435 1 436 421 1 422 19 4,43% Probationary Karyawan Tidak Tetap 205 74 279 179 81 260 120 3 123 195 20 215 19 7,31% Temporary Employees 462 1.896 16 0,79% Total Total 1.528 502 2.030 1.503 511 2.014 1.402 452 1.854 1.434 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 127
  127. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pada tahun 2020 , komposisi pegawai pada jabatan pemimpin divisi sebanyak 12 orang atau berkurang 2 orang (14,29%) jika dibandingkan dengan tahun 2019. Peningkatan jumlah pegawai paling banyak terjadi pada jenjang prabakti dan karyawan tidak tetap, yaitu bertambah 19 orang dari tahun 2019. Disusul pada jenjang profesional staf yang bertambah sebanyak 10 orang atau18,87%. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions In 2020, the composition of employees in the position of division leader was 12 people or 2 people (14.29%) less when compared to 2019. The increase in the number of employees mostly occurred at the pre-service and non-permanent employees, namely an increase of 19 people. from 2019. Followed by the professional level of staff, which increased by 10 people or 18.87%. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan Number of Employees Based on Gender Keterangan : 2020 2019 627 611 429 448 332 315 Karyawan Tidak Tetap Non-Permanent Employee Prabakti Probationary Clerk Supervisor Kepala Kantor Kas Head of Cash Office Kepala Bagian Department Head 53 14 13 Officer 26 28 17 14 Kepala Seksi Section Head 16 13 Pemimpin Capem Sub Branch Manager 23 23 Wakil Pemimpin Cabang Deputy Branch Manager 1 1 Pemimpin Cabang Branch Manager 29 279 63 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Employee Composition Based on Education Bank Aceh memiliki pegawai dengan tingkat pendidikan yang bervariasi dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah sampai dengan Doktoral untuk mengakomodir kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Sampai dengan tahun 2020, komposisi pegawai Bank Aceh berdasarkan jenjang pendidikan seperti terlihat dalam tabel dibawah ini: Bank Aceh has staff with varying levels of education from high school to doctoral levels to accommodate the needs of the workforce as needed. Until 2020, the composition of Bank Aceh employees based on education level is as shown in the table below: Pendidikan 2020 L/M P/F 2019 Total L/M P/F 2018 Total L/M P/F 2017 Total L/M P/F Growth 2020 Total +/- Education % S3 1 - 1 - - - - - - - - - 1 100% S3 S2 97 7 104 80 14 94 80 3 83 70 3 73 10 10,64% S2 746 263 1.009 (21) Undergraduate (1,84%) and equivalent 264 169 110 279 (16) (5,41%) Diploma 506 449 86 535 42 8,70% High school Sarjana dan sederajat 791 329 1120 823 318 1.141 734 267 1.001 Diploma 177 103 280 180 113 296 158 106 SLTA 462 63 525 420 66 483 430 76 - - SMP Lainnya Total 128 26 Pemimpin Kantor Pusat Operasional Main Branch Manager 0 Kepala Bidang Sub Head of Division 1 Wakil Pemimpin Divisi Deputy Head of Division Pemimpin Divisi Head of Division 14 12 260 93 95 Profesional Staff 83 85 -1.528 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 - - - - - - - - - - - - Junior High - - - - - - - - -   - - Others 462 1.896 16 0,79% Total 502 2.030 1.503 511 2.014 1.402 452 1.854 1.434
  128. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The increase in staff mostly occurred at the high school education level, increasing by 42 people. Significant additions also occurred at the Masters level, namely an increase of 10.64% or an increase of 10 people. Peningkatan pegawai paling banyak terjadi pada jenjang pendidikan SLTA bertambah 42 orang. Penambahan yang signifikan juga terjadi pada jenjang S2, yaitu bertambah sebanyak 10,64% atau bertambah 10 orang. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Employee Composition Based on Education 1.141 Keterangan : 1.120 2019 483 2020 525 296 280 104 0 0 Lainnya Other 0 SMP Junior High SLTA Senior High Diploma Diploma Strata 1 dan sederajat Bachelor 0 Strata 2 Magister 1 Strata 3 Doctoral 0 94 Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Employee Composition Based on Status Komposisi Pegawai Berdasarkan Status sampai dengan tahun 2020, jumlah pegawai Bank Aceh sebanyak 2.030 orang, yang terdiri dari 1.751 Pegawai tetap, 279 pegawai tidak tetap (kontrak) yang ditempatkan diseluruh Kantor Bank Aceh, dengan jumlah pegawai seperti tergambar pada tabel dibawah ini : Employee Composition Based on Status until 2020, the number of Bank Aceh employees was 2,030, consisting of 1,751 permanent employees, 279 non-permanent employees (contract) who were placed in all Bank Aceh offices, with the number of employees as illustrated in the table below: Status Pegawai 2020 L/M P/F 2019 Total L/M 2018 Total L/M 2017 Total L/M 205 74 279 177 81 258 91 30 121 111 73 - - - 2  - 2 2 - 2 31 - 502 2.030 1.503 511 2.014 1.402 Pada tahun 2020, terjadi pengurangan jumlah pegawai tetap sebanyak 3 orang (0,17%), sedangkan pegawai kontrak mengalami kenaikan sebanyak 21 orang atau 8,14%. 452 1.854 1.434 Growth 2020 Total Pegawai tidak tetap (kontrak) 1.528 422 1.731 1.292 P/F 1.323 Total 430 1.754 1.309 P/F Pegawai Tetap Trainee 428 1.751 1.324 P/F 389 1.681 +/- % Employee Status Permanent employee Temporary employee (contract) (3) (0,17%) 184 21 8,14% 31 (2) (200%) Trainee 462 1.896 16 0,79% Total In 2020, there was a reduction in the number of permanent employees by 3 people (0.17%), while contract employees experienced an increase of 21 people or 8.14%. Komposisi Pegawai Berdasarkan status Employee Composition Based on Education Keterangan : 1.754 1.751 Laki- laki Perempuan 258 279 2 Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap (Kontrak) 0 Trainee PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 129
  129. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Komposisi Pegawai Berdasarkan Status dan Wilayah Penempatan Employee Composition Based on Status and Placement Area Bank Aceh memiliki pegawai dengan tingkat usia produktif yang bervariasi . Sampai dengan tahun 2020, komposisi pegawai berdasarkan usia adalah sebagai berikut : Bank Aceh has employees with varying productive age levels. As of 2020, the composition of employees based on age is as follows: Status Pegawai Pegawai Tetap Pegawai tidak tetap (kontrak) Trainee Total 2020 KP/ KPO KC 2019 Total 424 1.327 1.751 25 254 279 - - - 449 1.581 2.030 KP/ KPO KC 2018 Total 435 1.319 1.754 22 236 258 1 1 2 458 1.556 2.014 KP/ KPO KC 2017 Total 435 1.296 1.731 22 99 121 - 2 2 457 1.397 1.854 KP/ KPO KC Growth Total 414 1.267 1.681 +/- % (3) (0,17%) Employee Status Permanent employee Temporary employees (contract) 22 162 184 21 8,14% - 31 31 (2) (200%) Trainee 436 1.460 1.896 16 0,79% Total Pada tahun 2020, jumlah pegawai tetap yang ditempatkan di kantor cabang sebesar 65,37% sedangkan di kantor Pusat sebesar 20,89%. In 2020, the number of permanent employees assigned to branch offices was 65.37%, while at the Head office was 20.89%. Sedangkan komposisi pegawai tidak tetap yang ditempatkan di kantor cabang sebanyak 12,51% dan di kantor pusat sebanyak 1,23% Meanwhile, the composition of non-permanent employees placed in branch offices was 12.51% and at the head office was 1.23%. Komposisi Pegawai Berdasarkan Status dan Wilayah Penempatan Employee Composition Based on Status and Placement Area 1.327 Keterangan : KP/KPO 424 KC 254 25 Pegawai Tetap 130 Pegawai Tidak Tetap (Kontrak) 0 0 Trainee Biaya Pendidikan dan Pelatihan di Tahun 2020 Cost of Education and Training in 2020 Biaya pendidikan dan pelatihan yang telah dikeluarkan Bank selama tahun 2020 adalah sebesar Rp13.501 juta juta. Terjadi penurunan biaya yang signifikan dibandingan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp28.622 juta atau sekitar 52,83%. Hal ini dikarenakan Wabah Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat dan instansi membatasi kegiatan dengan menjaga jarak sosial (social distancing) dan physical distancing. Sehingga Perseroan membatasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan secara langsung dan mengharuskan pegawai mengikuti pelatihan secara online. The education and training costs incurred by Bank during 2020 amounted to Rp13,501 million. There was a significant reduction in costs compared to the previous year, namely Rp28,622 million or around 52.83%. This is due to the Covid-19 Pandemic Outbreak which requires people and agencies to limit activities by maintaining social distancing and physical distancing. So that the Company limits the implementation of direct education and training and requires employees to attend online training. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  130. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements (dalam jutaan rupiah) Pertumbuhan I Growth (%) Tahun Uraian Biaya Pengembangan Kompetensi 2020 2019 2018 2017 13.501 28.622 23.812 25.135 2020 2019 (52,83) 20,20 Description Competency Development Costs Biaya Pengembangan Kompetensi Berdasarkan Jenis Program Competency Development Costs by Type of Program Biaya pengembangan kompetensi selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: Competency development costs during 2020 are as follows: Program (dalam jutaan rupiah) Tahun 2020 2019 Pertumbuhan I Growth (%) 2018 2017 2020 2019 Program Intern 8.666 19.233 12.362 14.640 (54,94) 55,58 Ekstern 4.729 9.389 11.451 10.481 (49,63) (18,01) External 18,00 Research and development Penelitian dan Pengembangan 106 813 689 841 (86,96) Internal Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat ekspansi perbankan terhambat. Tak hanya harus tetap menjaga kondisi tetap stabil, bank pun harus mencari cara untuk menjaga efisiensi. Dalam kondisi seperti sekarang sebenarnya banyak biaya yang dapat dihemat bank. Semisal biaya pelatihan karyawan, biaya perjalanan dinas, hingga kegiatan-kegiatan seperti customer gathering yang biasanya melibatkan orang berkumpul, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan secara langsung dan mengharuskan pegawai mengikuti pelatihan secara online, hal ini dikarenakan Wabah Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat dan instansi membatasi kegiatan dengan menjaga jarak sosial (social distancing) dan physical distancing. Kebijakan work from home (WFH) dan pengurangan jam pelayanan selama pandemi juga menghemat biaya operasional, biaya lembur dan biaya transportasi, termasuk kunjungan nasabah atau marketing. The economic slowdown due to the Covid-19 pandemic has hampered banking expansion. Not only do banks have to keep conditions stable, banks also have to find ways to maintain efficiency. In current conditions, banks can actually save a lot of costs. for example, employee training costs, official travel costs, to activities such as customer gatherings that usually involve people gathering, implementing education and training directly and requiring employees to take online training, this is due to the Covid-19 Pandemic Outbreak which requires the public and agencies to limit activities by maintaining social distancing and physical distancing. The work from home (WFH) policy and reduced service hours during the pandemic also save operational costs, overtime costs and transportation costs, including customer visits or marketing. Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Evaluation of the Implementation of Competency Development Dalam rangka mendukung pertumbuhan Bank dimasa mendatang, Bank Aceh terus mempersiapkan kaderisasi karyawan yang memiliki kompetensi yang handal dan mumpuni dalam mengelola perusahaan. Kemampuan yang dimiliki setiap SDI Bank Aceh terus dikembangkan hingga mampu memberikan kontribusi yang besar untuk perusahaan. Bank Aceh memiliki komitmen untuk menciptakan SDI yang unggul melalui pengembangan kompetensi pegawai sebagaimana ditetapkan dalam Roadmap pengembangan kompetensi. Seluruh kebijakan pengelolaan kompetensi pegawai diarahkan pada koridor dan prinsip Manajemen SDI Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) secara komprehensif dan memastikan peningkatan kompetensi SDI sesuai kebutuhan bisnis dan arahan strategis Bank, antara lain dengan cara menyelenggarakan program pendidikan dan latihan yang berkesinambungan, baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Selain pengembangan kompetensi, Bank Aceh memberlakukan kebijakan review dan evaluasi kinerja berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi SDM yang dimiliki. In order to support the growth of Bank in the future, Bank Aceh continues to prepare a regeneration of employees who are competent and capable in managing the company. The capabilities of each SDI Bank Aceh are continuously being developed so that they are able to make a large contribution to the company. Bank Aceh is committed to creating superior SDI through employee competency development as stipulated in the competency development Roadmap. All employee competency management policies are directed at the corridors and principles of Competency-Based SDI Management (MSDM-BK) comprehensively and ensure the improvement of SDI competencies according to business needs and Bank’s strategic direction, among others by organizing sustainable education and training programs internal or external. In addition to competency development, Bank Aceh has implemented a performance review and evaluation policy based on Key Performance Indicators (KPI) in order to increase the effectiveness and efficiency of its HR functions. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 131
  131. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Biaya Pengembangan Kompetensi 4 Tahun Terakhir Competency Development Costs for the Last 4 Years PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 28 .622 23.812 Pengembangan Kompetensi Berdasarkan Level Jabatan Tahun 2020 Pemimpin Divisi Nama Pelatihan Konsinyering Workstream Strategic Group Diseminasi Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terorist Financing (Fir On Ml/Tf) Identifikasi Permasalahan Hukum Dan Mitigasinya Dalam Perjanjian Kredit Pada Masa New normal Pelatihan Dan Penyesuaian BPP Dan SOP Strategi Anti Fraud Sesuai POJK 39/ POJK.03/2019 Tanggal 19 Desember 2019 Pelatihan Management Pembukaan Surat Berharga Negara Dan Korporasi Pelatihan Mengenal Perbankan Syariah & Pengembangan Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi & Audit Berbasis Resiko Tahap I Pelatihan Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT. Bank Aceh Syariah Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (SCV)-PLPS No.05 Tahun 2019 Pembekalan Materi Sertifikasi Kepatuhan Level 1 Penyampaian Informasi Penertiban Dan Sosialisasi Ketentuan Mengenai Pinjaman Atau Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Bagi Bank Umum Pertemuan User Group SPBI (BI-SSSS, BIETP Dan SKNBI) Presentasi Kinerja Pejabat PT. Bank Aceh Syariah Rapat Koordinasi Tahunan PPATK Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V "Good Corporate Governance (GCG) Dalam Konteks Governance, Risk & Compliance (GRC)" Refreshment Sertifikasi, Rapat Pleno Dan Gathering IGGMA Seminar Nasional BPDSI & Penarikan Panen Rejeki Tabungan Simpeda 132 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 25.135 13.501 2020 Level Jabatan FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 2019 2018 2017 Competency Development Based on Position Level in 2020 Training Name Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) The Strategic Group Workstream Consignment Pelatihan Eksternal Dissemination of Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terrorist Financing (Fir On Ml/Tf) Identification of Legal Issues and Their Mitigation in Credit Agreements in the New Normal Period Training and Adjustment of BPP and SOP on Anti-Fraud Strategy in Accordance with POJK 39/POJK.03/2019 on 19 December 2019 Management Training for Opening State and Corporate Securities Training on Introduction to Sharia Banking & Development Sharia Banking Operational Training, Accountancy & Risk Based Audit Phase I Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT. Bank Aceh Syariah Understanding of the Provisions Related to Customer-Based Deposit Insurance (SCV) -PLPS Data Reporting No. 05 of 2019 Provision of Level 1 Compliance Certification Materials Submission of Regulatory Information and Dissemination of Provisions Regarding Loans or Short-Term Liquidity Financing for Commercial Banks SPBI User Group Meeting (BI-SSSS, BI-ETP and SKNBI) Performance Presentation of PT. Bank Aceh Syariah Jumlah Peserta 2 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 2 Pelatihan Eksternal 3 Pelatihan Eksternal 2 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 4 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 2 Pelatihan Eksternal 2 Pelatihan Internal 13 PPATK Annual Coordination Meeting Pelatihan Eksternal Refreshment of Level V Risk Management Certification "Good Corporate Governance Pelatihan Internal (GCG) in the Context of Governance, Risk & Compiance (GRC)" Refreshment of Certification, Plenary Meeting Pelatihan Eksternal and IGGMA Gathering BPDSI National Seminar & Simpeda Savings Pelatihan Eksternal Harvest Withdrawal 1 4 2 2
  132. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Level Jabatan TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Pelatihan Sosialisasi GCG & APU PPT Dan Compliance Cheklist DRC RTGS Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan PPA Serta Penandatangan MOU Antara PT. Bank Aceh Syariah Dengan KPKNl Dan KJPP Training Online Tehnik Perhitungan Dan Manfaat Akturia Webinar Project Management Development Program Untuk Materi Penerapan Project Management Office Dalam Rangka Implementasi Program Webinar Strategi Bertahan Di Era New normal Workshop "Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penajamin Simpanan Nasabah Workshop UKM untuk Level Komite Pembiayaan Zoominar Cyber Crime & Digital Signature Training Online pengelola jaringan Kepala Bidang Sosialisasi BPP dan SOP business continuity management Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Pelatihan Level Basic Dan Ujian Sertifikasi Treasury Dealer Pelatihan Management Pembukaan Surat Berharga Negara Dan Korporasi Pelatihan Treasury Audit Focus Group Discussion (FGD) Pembiayaan Salam Dan Istishna Bersama Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah (Bus/Uus) Seluruh Indonesia) Refreshment Sertifikasi, Rapat Pleno Dan Gathering Iggma Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan Ppa Serta Penandatangan Mou Antara PT. Bank Aceh Syariah Dengan KPKNL Dan KJPP Workshop UKM Untuk Level Komite Pembiayaan Training Of Trainer Aplikasi General Affair PT. Bank Aceh Syariah Workshop Interkoneksi CMS/SP2D Online Versi 4 Dengan SIMDA Keuangan Versi 2.7.0 Rilis 14 Konsinyering CMO Program Transformasi BPD Se Indonesia TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Jumlah Peserta Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Internal 3 Pelatihan Eksternal 3 Pelatihan Eksternal 3 Webinar Strategi Bertahan Di Era New normal Pelatihan Eksternal 2 Workshop "Pemahaman Ketentuan Terkait Pelatihan Eksternal Pelaporan Data Penajamin Simpanan Nasabah 3 Workshop UKM untuk Level Komite Pembiayaan Pelatihan Eksternal 2 Zoominar Cyber Crime & Digital Signature Pelatihan Eksternal 4 Training Name Sosialisasi GCG & APU PPT Dan Compliance Cheklist DRC RTGS Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan PPA Serta Penandatangan MOU Antara PT. Bank Aceh Syariah Dengan KPKNl Dan KJPP Training Online Tehnik Perhitungan Dan Manfaat Akturia Webinar Project Management Development Program Untuk Materi Penerapan Project Management Office Dalam Rangka Implementasi Program Training Online pengelola jaringan Pelatihan Internal Sosialisasi BPP dan SOP business continuity management Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Pelatihan Level Basic Dan Ujian Sertifikasi Treasury Dealer Pelatihan Management Pembukaan Surat Berharga Negara Dan Korporasi 1 Pelatihan Internal 13 Pelatihan Internal 9 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Treasury Audit Pelatihan Eksternal 1 Focus Group Discussion (FGD) Pembiayaan Salam Dan Istishna Bersama Bank Umum Pelatihan Eksternal Syariah Dan Unit Usaha Syariah (Bus/Uus) Seluruh Indonesia) Refreshment Sertifikasi, Rapat Pleno Dan Pelatihan Eksternal Gathering Iggma Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan Ppa Serta Penandatangan Mou Pelatihan Internal Antara PT. Bank Aceh Syariah Dengan KPKNL Dan KJPP 1 1 1 Workshop UKM Untuk Level Komite Pembiayaan Pelatihan Internal 2 Training Of Trainer Aplikasi General Affair PT. Pelatihan Internal Bank Aceh Syariah 1 Workshop Interkoneksi CMS/SP2D Online Versi Pelatihan Internal 4 Dengan SIMDA Keuangan Versi 2.7.0 Rilis 14 1 Konsinyering CMO Program Transformasi BPD Pelatihan Eksternal Se Indonesia 1 Pelatihan Carrier Paths And Development Carrier Paths And Development Training Pelatihan Eksternal 2 Presentasi Kinerja Pejabat PT. Bank Aceh Syariah Training Online teknik perhitungan dan manfaat akturia Webinar kesiapan perbankan menghadapi Pemilukada 2020 Performance Presentation of PT. Bank Aceh Pelatihan Internal Syariah Online training on calculation techniques and Pelatihan Eksternal benefits of actuaries Banking readiness webinar for the 2020 Pelatihan Eksternal Pemilukada 1 Zoominar Cyber Crime & Digital Signature Zoominar Cyber ​​Crime & Digital Signature Pelatihan Eksternal 1 1 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 133
  133. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Level Jabatan Nama Pelatihan Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Uji Sertifikasi Kepatuhan Level I (Lulus) Jumlah Peserta 1 3 Level I Compliance Certification Test (Pass) Pelatihan Eksternal 3 Kegiatan Jagong Masalah Haji Dan Umrah Jagong Activities for Hajj and Umrah Issues in Pelatihan Eksternal Tahun 2020 2020 1 Pelatihan Pencegahan Fraud Agar Efektif Fraud Prevention Training to Be Effective Pelatihan Eksternal 1 Provision of Level I Compliance Certification Pelatihan Eksternal Materials 4 Network Management Online Training Pelatihan Eksternal 2 Pemahaman Ketentuan Terkait pelaporan Understanding of the provisions related to the Data Penjamin Simpanan Berbasis reporting of Customer-Based Deposit Insurance Pelatihan Eksternal Nasabah (SCV)-PLPS No.05 Tahun 2025 (SCV) -PLPS No. 05/2025 3 Pelatihan Training Of Trainer 3 Training Penyampaian Pelaporan Via Plikasi GoAML PPATK One Day Online Training Adaptable Leadership During Crisis Diseminasi Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terorist Financing (FIR On ML/TF) Pelatihan Menghadapi Sertifikasi Certified Anti Fraud Manager Pembekalan Materi Kepatuhan Level 2 Sosialisasi Ketentuan Bank Umum Sosialisasi Teknis Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level IV Sosialisasi Layanan Mobile banking PT.Bank Aceh Syariah Identifikasi permasalahan hukum dan mitigasinya dalam perjanjian kredit pada masa new normal Webinar Treasury & Alma Advance Sharia Webinar Series "Melawan TPPU melalui pendalaman tindak pidana asal beresiko tinggi Undangan Kesiapan Implementasi Aplikasi Go Aml Undangan Kesiapan Implementasi Aplikasi Go Aml Webinar Strategi Bertahan Di Era New normal Pelatihan Tentang Strategi Pemasaran Bank Syariah, Pasar Uang, dan Pasar Modal Pertemuan User Group SPBI (BI-SSSS, BIETP Dan SKNBI) Training Online pengelola jaringan Sosialisasi BPP dan SOP business continuity management PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 Training Name FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Project Management Development program webinars for materials on the application of Pelatihan Eksternal Project Management Office in the context of program implementation Workshop "Understanding the Provisions Related to Customer Deposit Insurance Data Pelatihan Eksternal Reporting Training Online Pengelolaan Jaringan LAPORAN TAHUNAN PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Webinar Project Management Development program untuk materi penerapan Project Management Office dalam rangka implementasi program Workshop "Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Nasabah Pembekalan Materi Sertifikasi Kepatuhan Level I 134 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Training Of Trainer Training Pelatihan Eksternal Training for Submission of Reports via GoAML PPATK Publication One Day Online Training Adaptable Leadership During Crisis Dissemination of Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terrorist Financing (FIR On ML/TF) Training in Facing Certified Anti Fraud Manager Certification Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Provision of Level 2 Compliance Materials Pelatihan Eksternal 1 Socialization of Commercial Bank Provisions Pelatihan Eksternal 2 Technical Socialization of Local Government Information Systems (SIPD) Refreshment Program for Level IV Risk Management Certification Socialization of PT Bank Aceh Syariah Mobile Banking Services Identification of legal problems and their mitigation in the credit agreement during the new normal period Pelatihan Eksternal 2 Pelatihan Internal 10 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Treasury & Alma Advance Sharia webinars Pelatihan Eksternal 1 Webinar Series "Against ML through the Pelatihan Eksternal deepening of high-risk predicate crimes 1 Invitation for Readiness to Implement the Go Pelatihan Eksternal Aml Application Invitation for Readiness to Implement the Go Pelatihan Eksternal Aml The Webinar of Strategies for Surviving the New Pelatihan Eksternal Era is normal 1 1 2 Training on Marketing Strategy for Islamic Pelatihan Eksternal Banks, Money Market and Capital Market 1 SPBI User Group Meeting (BI-SSSS, BI-ETP and Pelatihan Eksternal SKNBI) 1 Network Manager Online Training Pelatihan Internal 3 Socialization of BPP and SOP for business Pelatihan Internal continuity management 28
  134. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Level Jabatan Pemimpin Kantor Pusat Operasional Pemimpin Cabang Wakil Pemimpin cabang TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Pelatihan Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V" Good Corporate Governance (GCG) Dalam Konteks Governance, Risk & Compliance (GRC)" Presentasi Kinerja Pejabat PT. Bank Aceh Syariah Webinar Kesiapan Perbankan Menghadapi Pemilukada 2021 Workshop UKM Untuk Level Komite Pembiayaan Sosialisasi lelang hak tanggungan dan pelaporan ppa serta penandatangan MOU antara PT. Bank Aceh Syariah dengan KPKNL dan KJPP Seminar Nasional BPDSI & Penarikan Panen Rejeki Tabungan Simpeda Undangan konsinyering workstream strategic group Sosialisasi lelang hak tanggungan dan pelaporan PPA serta penandatangan MOU antara PT. Bank Aceh Syariah dengan KPKNL dan KJPP Seminar nasional BPDSI & penarikan panen rejeki tabungan Simpeda Workshop UKM untuk level Komite Pembiayaan Presentasi kinerja pejabat PT. Bank Aceh Syariah Webinar kesiapan perbankan menghadapi PEMILUKADA 2022 Pembelajaran Online class "SESPIBANK" angakatan KE-72 Sosialisasi Layanan Mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level IV Forum Kasir Perbankan Aceh (FKPA) Tahun 2022 Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 Dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan Training Akuntansi Perbankan Syariah Kepala bagian Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Resposibility (CSR) dan Perlindungan Bantuan Hukum Bagi Pelaksana Tugas Kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Layanan Mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Sosialisasi SOP Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 Dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan Sosialisasi SOP Pembiayaan Sistem Resi Gudang (SRG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Training Name Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Jumlah Peserta Refreshment of Level V Risk Management Certification "Good Corporate Governance Pelatihan Eksternal (GCG) in the Context of Governance, Risk & Compliance (Grc)" Performance Presentation of PT. Bank Aceh Pelatihan Eksternal Syariah Banking Readiness Webinar for the 2021 Pelatihan Eksternal Pemilukada UKM Workshop for Financing Committee Level Pelatihan Eksternal Socialization of mortgage auction and ppa reporting and signing of the MOU between PT. Pelatihan Internal Bank Aceh Syariah with KPKNL and KJPP 1 1 1 1 BPDSI National Seminar & Simpeda Savings Pelatihan Eksternal Harvest Withdrawal Invitation to the strategic group workstream Pelatihan Eksternal consignment Socialization of mortgage auction and PPA reporting and signing of the MOU between PT. Pelatihan Internal Bank Aceh Syariah with KPKNL and KJPP BPDSI national seminar & withdrawal of the Simpeda savings windfall harvest UKM Workshop for the Financing Committee level Presentation of the performance of PT. Bank Aceh Syariah Banking readiness webinar for the 2022 General Election 1 1 2 25 Pelatihan Eksternal 3 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Internal 25 Pelatihan Eksternal 1 Online learning class "SESPIBANK" 72nd grade Pelatihan Eksternal 3 Socialization of PT. Mobile banking services. Aceh Sharia Bank SME Business Development Workshop (Small Pelatihan Internal and Medium Enterprises) Refreshment Program for Level IV Risk Pelatihan Internal Management Certification 26 1 8 Bank Acehing Cashier Forum (Fkpa) 2022 Pelatihan Eksternal Socialization of CIF Update Soup, TOT of Multiple CIF Merger Modules on Olibs 724 and Pelatihan Internal Socialization of Compliance Culture 1 Islamic Banking Accounting Training Pelatihan Eksternal Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and Protection of Legal Aid for Officials of PT. Bank Aceh Syariah 1 1 12 Socialization of PT. Mobile banking services. Aceh Sharia Bank SME Business Development Workshop (Small Pelatihan Internal and Medium Enterprises) Socialization of CIF Update SOPs, TOT of Multiple CIF Merger Modules on Olibs 724 and Pelatihan Internal Socialization of Compliance Culture Dissemination of SOP for Warehouse Receipt Pelatihan Internal System (SRG) Financing 12 10 1 1 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 135
  135. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Level Jabatan Nama Pelatihan Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan PPA Serta Penandatangan MOU Antara PT . Bank Aceh Syariah Dengan KPKNL dan KJPP Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Responsibility (CSR) Dan perlindungan bantuan hukum bagi pelaksana tugas kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Workshop UKM untuk level Komite Pembiayaan Presentasi kinerja pejabat PT. Bank Aceh Syariah Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level III Sosialisasi Cash Recycle Machine (CRM) Identifikasi permasalahan hukum dan mitigasinya dalam perjanjian kredit pada masa new normal Pertemuan User Group SPBI (BI-SSSS, BIETP dan SKNBI) Training akuntansi perbankan syariah Pemimpin Cabang Pembantu Kepala Seksi 136 Training of trainer aplikasi general affair PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Program One Student One Account dan rencana program Simpel IB tahun 2020 Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Resposibility (CSR) dan perlindungan bantuan hukum bagi pelaksana tugas kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Layanan Mobile banking PT Bank Aceh Syariah Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Sosialisasi SOP Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 Dan sosialisasi budaya kepatuhan Presentasi Kinerja Pejabat PT. Bank Aceh Syariah Refreshment Manajemen Risiko Level I Dan II “Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications” Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Resposibility (CSR) dan perlindungan bantuan hukum bagi pelaksana tugas kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level II Sosialisasi Layanan Mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Forum Discussion Group (FGD) Implementasi Aplikasi Koneksi Transaksi Antara Rekening Kas Umum Daerah Dengan Aplikasi Simda Keuangan (Simda Online) Forum Kasir Perbankan Aceh (FKPA) Tahun 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Training Name FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Socialization of Mortgage Auction and PPA Reporting and Signing of the MOU between PT. Pelatihan Internal Bank Aceh Syariah with KPKNL and KJPP Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and protection of legal aid for those carrying out official duties of PT. Bank Aceh Syariah UKM Workshop for the Financing Committee level Presentation of the performance of PT. Bank Aceh Syariah Level III Risk Management Certification Refreshment Program 4 Pelatihan Internal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Internal 15 Pelatihan Internal 10 Cash Recycle Machine (CRM) Socialization Pelatihan Eksternal Identification of legal problems and their mitigation in the credit agreement during the Pelatihan Eksternal new normal period SPBI User Group Meeting (BI-SSSS, BI-ETP and Pelatihan Eksternal SKNBI) Islamic banking accounting training Pelatihan Eksternal Training of trainer for general affair application of PT. Bank Aceh Syariah Socialization of the One Student One Account Program and the plan for the Simple IB program in 2020 Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and protection of legal aid for those carrying out official duties of PT. Bank Aceh Syariah Socialization of PT Bank Aceh Syariah Mobile Banking Services SME Business Development Workshop (Small and Medium Enterprises) Socialization of CIF Update SOPs, TOT of Multiple Cif Merger Modules on Olibs 724 and socialization of compliance culture Performance Presentation of PT. Bank Aceh Syariah Jumlah Peserta 2 2 1 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Internal 5 Pelatihan Internal 4 Pelatihan Internal 59 Pelatihan Internal 71 Pelatihan Internal 66 Refreshment Risk Management Level I and II "Applied Operational Risk Management Anti Pelatihan Internal Fraud Concepts & Applications" 4 Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and protection of legal aid Pelatihan Internal for those carrying out official duties of PT. Bank Aceh Syariah Level II Risk Management Certification Pelatihan Internal Refreshment Program Socialization of PT. Mobile banking services. Pelatihan Internal Aceh Sharia Bank Forum Discussion Group (FGD) Implementation of Transaction Connection Application Between Pelatihan Internal Regional General Cash Account and Simda Finance Application (Simda Online) Bank Acehing Cashier Forum (FKPA) 2020 Pelatihan Eksternal 90 43 90 3 3
  136. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Level Jabatan TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Pelatihan Identifikasi permasalahan hukum dan mitigasinya dalam perjanjian kredit pada masa new normal Presentasi kinerja pejabat PT. Bank Aceh Syariah Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level I Refreshment Manajemen Risiko Level I Dan II “Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications” Rekonsiliasi data rekening escrow kelembagaan Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Responsibility (CSR) dan perlindungan bantuan hukum bagi pelaksana tugas kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Cash Recycle Machine (CRM) Kepala Kantor Kas Staf Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan Ppa Serta Penandatangan MOU Antara PT. Bank Aceh Syariah Dengan KPKNL Dan KJPP Sosialisasi Program One Student One Account Dan Rencana Program Simpel IB Tahun 2020 Sosialisasi SOP Pembiayaan Sistem Resi Gudang (SRG) Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul pengabungan CIF ganda pada Olibs 724 dan sosialisasi budaya kepatuhan Workshop pengembangan bisnis UKM (Usaha Kecil Dan Menengah) Kepada Kepala Bidang, Wakil Pemimpin Cabang, Kepala Bagian, Pemimpin Capem Dan Kepala Seksi Legal Dan Penyelesaian Aset Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Resposibility (CSR) dan Perlindungan Bantuan Hukum Bagi Pelaksana Tugas Kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Layanan Mobile banking PT Bank Aceh Syariah Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Resposibility (CSR) dan Perlindungan Bantuan Hukum Bagi Pelaksana Tugas Kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Layanan Mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi SOP Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 dan sosialisasi budaya kepatuhan Presentasi kinerja pejabat PT. Bank Aceh Syariah Refreshment Manajemen Risiko Level I Dan II "Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications" Uji Sertifikasi Kepatuhan Level1 Bimbingan Teknis Dan Koordinasi Sehubungan Dengan Implementasi Aplikasi GoAML TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Training Name LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Jumlah Peserta Identification of legal problems and their mitigation in the credit agreement during the Pelatihan Eksternal new normal period Presentation of the performance of PT. Bank Pelatihan Internal Aceh Syariah Level I Risk Management Certification Pelatihan Internal Refreshment Program 2 64 20 Refreshment Risk Management Level I and II "Applied Operational Risk Management Anti Pelatihan Eksternal Fraud Concepts & Applications" 1 Institutional escrow account data reconciliation Pelatihan Eksternal 2 Socialization of BPP, SOP for Corporate Social Responsibility (CSR) and protection of legal aid Pelatihan Internal for those carrying out official duties of PT. Bank Aceh Syariah 28 Cash Recycle Machine (CRM) Socialization Pelatihan Internal 8 Socialization of Mortgage Auction and Ppa Reporting and Signing of the MOU between PT. Pelatihan Internal Bank Aceh Syariah with KPKNL and KJPP 46 Socialization of the One Student One Account Pelatihan Eksternal Program and the 2020 IB Simple Program Plan 1 Dissemination of SOP for Warehouse Receipt Pelatihan Internal System (SRG) Financing Socialization of CIF Update Soup, TOT Multiple CIF incorporation modules on Olibs 724 and Pelatihan Internal socialization of compliance culture Workshop on SME business development (Small and Medium Enterprises) to Heads of Fields, Deputy Branch Managers, Heads of Divisions, Pelatihan Internal Leaders of Capem and Heads of Legal and Asset Settlement Sections 7 22 9 Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and Protection of Legal Aid Pelatihan Internal for Officials of PT. Bank Aceh Syariah 48 Socialization of PT Bank Aceh Syariah Mobile Pelatihan Internal Banking Services 24 Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and Protection of Legal Aid Pelatihan Internal for Officials of PT. Bank Aceh Syariah 45 Socialization of PT. Mobile banking services. Pelatihan Internal Aceh Sharia Bank Socialization of CIF Update SOPs, TOT of Multiple CIF Merger Modules at Olibs 724 and Pelatihan Internal socialization of compliance culture Presentation of the performance of PT. Bank Pelatihan Internal Aceh Syariah 45 19 31 Refreshment Risk Management Level I and II "Applied Operational Risk Management Anti Pelatihan Internal Fraud Concepts & Applications" 7 Level 1 Compliance Certification Test Pelatihan Eksternal 1 Technical Guidance and Coordination Regarding Pelatihan Eksternal GoAML Application Implementation 2 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 137
  137. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Level Jabatan Nama Pelatihan Bimbingan Teknis Online Penanganan Insiden Siber Coaching Clinic Implementasi Pelaporan Data Penjaminan Simpanan Berbasis Nasabah Atau Single Customerview (SCV) Diseminasi Kebijakan Regulasi Mengenai Pemanfaatan Aplikasi Politically Exposed Person FGD Pembiayaan Salam Dan Istishna Bersama Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah (BUS/UUS) Seluruh Indonesia) Forum Discussion Group (FGD) Implementasi Aplikasi Koneksi Transaksi Antara Rekening Kas Umum Daerah Dengan Aplikasi Simda Keuangan (Simda Online) Forum Kasir Perbankan Aceh (FKPA) Tahun 2020 Implementasi teknik audit forensik untuk mendeteksi fraud perbankan atau koperasi Kegiatan Jagong Masalah Haji Dan Umrah Tahun 2022 Kick Off Meeting Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kpr Subsidi Perumahan (Sikasep) Untuk Pengembangan (Sikumbang) Lulus Ujian Sertifikasi Certified Anti Fraud Manager Online Training The Series Sharia Audit LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Training Name FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Online Technical Guidance on Cyber Incident ​​ Pelatihan Eksternal Handling Coaching Clinic Implementing Customer-Based Deposit Guarantee Data Reporting or Single Pelatihan Eksternal Customerview (SCV) Dissemination of Regulatory Policies Regarding Utilization of Politically Exposed Person Pelatihan Eksternal Applications Forum Discussion Group (FGD) Implementation of Transaction Connection Application Between Pelatihan Internal Regional General Cash Account and Simda Finance Application (Simda Online) 11 Bank Acehing Cashier Forum (FKPA) 2020 Pelatihan Eksternal 5 Implementation of forensic audit techniques to Pelatihan Internal detect banking or cooperative fraud 15 Jagong Activities for Hajj and Umrah Issues in Pelatihan Eksternal 2022 1 Kick Off Meeting Implementation of Housing Subsidy Kpr Information System Application Pelatihan Eksternal (Sikasep) for Development (Sikumbang) 1 Pass the Certified Anti Fraud Manager Pelatihan Eksternal Certification Exam Online Training The Series Sharia Audit Pelatihan Internal 1 20 8 10 3 Pelatihan Dan Penyesuaian BPP Dan Training and Adjustment of BPP and SOP for SOP strategi Anti Fraud sesuai POJK 39/ anti-fraud strategy according to POJK 39/ Pelatihan Eksternal POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 POJK.03/2019 dated 19 December 2019 3 Pelatihan Effective Sales Negotiation 13 Pelatihan Level Basic Sertifikasi Treasury Pelatihan management pembukaan surat berharga negara dan korporasi Pelatihan menghadapi sertifikasi certified Anti Fraud manager Pelatihan Online manajemen sumber daya manusia Pelatihan Online Penyusunan HPS Effective Sales Negotiation Training Pelatihan Internal 2 3 Java Web With Spring MVC training Pelatihan Eksternal 2 Treasury Certification Basic Level Training Pelatihan Eksternal 2 Management training for the opening of state Pelatihan Eksternal and corporate securities Training to face certified Anti Fraud manager Pelatihan Eksternal certification 2 2 Online human resource management training Pelatihan Eksternal 5 HPS Compilation Online Training Pelatihan Eksternal 1 Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Sharia Banking Operational Training, Risk Pelatihan Eksternal Akuntansi & Audit Berbasis Resiko Tahap I Based Accounting & Audit Phase I 4 Pelatihan Operasional Sistem (BI-ETP) 2 PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 1 Carrier paths and development training Pelatihan Eksternal Pelatihan Java Web With Spring MVC LAPORAN TAHUNAN 2 1 Pelatihan Implementation ISO 27001 ISMS ISO 27001 ISMS Implementation Training And Pelatihan Eksternal Dan Certified Certified Pelatihan Information Technology Information Technology Infrastructure Infrastructure Technology (ITIL) and Pelatihan Eksternal Technology (ITIL) and certified training certified 138 2 Salam and Istishna Financing FGD with Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units Pelatihan Eksternal (BUS/UUS) throughout Indonesia) Pelatihan "Grooming & Personality Grooming & Personality Development Training Pelatihan Eksternal Development" Untuk Sekretariat Direksi for the Secretary of the Board of Directors Pelatihan antisipasi pemalsuan dokumen, Anticipation training for document forgery, Pelatihan Internal tanda tangan & mafia fraud signatures & mafia fraud Pelatihan carrier paths and development Jumlah Peserta System Operations Training (BI-ETP) Pelatihan Eksternal
  138. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Level Jabatan TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Nama Pelatihan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Training Name Pelatihan pencegahan fraud agar efektif Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Jumlah Peserta Fraud prevention training to be effective Pelatihan Eksternal Pelatihan Risk based auditing (RBA) COSO COSO Based Risk based auditing (RBA) training Pelatihan Eksternal Based Pelatihan Strategi Pengelolaan Fraud Management and Control Strategy Dan Pengendalian Fraud Pada Era Pelatihan Eksternal Training in the Era of Digital Transformation Transformasi Digital Pelatihan Treasury Audit Treasury Audit Training Pelatihan Eksternal Pelatihan Untuk Karyawan Prabakti Pencanangan Zona Integritas Dan Sosialisasi Sistem MPN Tahun 2020 Penjelasan Umum Mengenai Certified Anti Fraud Manager Pertemuan User Group SPBI (BI-SSSS, BIETP dan SKNBI) Training for Prabakti Employees Pelatihan Internal Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level I Refreshment Manajemen Risiko Level I Dan II "Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications" Refreshment Sertifikasi, Rapat Pleno Dan Gathering IGGMA Seminar Corporate University Dalam Transformasi Organisasi Di Era Digital Seminar Nasional "Menakar Inpiltrasi Radikalisme Terorisme Eksklusive Di BUMN/Swasta Dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Seminar Nasional BPDSI & Penarikan Panen Rejeki Tabungan Simpeda Seminar Nasional dari Aceh Untuk Indonesia Sosialisasi Aplikasi Dan SOP Rekonsiliasi ATM Sosialisasi Cash Recycle Machine (CRM) Sosialisasi Enchancement Sistem Pelayanan Informasi Dan Keuangan (SLIK) Sosialisasi Layanan Mobile banking PT.Bank Aceh Syariah Sosialisasi Lelang Hak Tanggungan Dan Pelaporan PPA Serta Penandatangan MOU Antara PT. Bank Aceh Syariah Dengan KPKNL Dan KJPP Sosialisasi Penginputan Aplikasi Sikasep Dan H2h PUPR Serta Alur Kerja Pembiayaan Rumah Bersubsidi Kepada Petugas Cabang Pelaksana Sosialisasi Perubahan Topologi Jaringan Komunikasi Data (JKD) Dan IP Address Unit Kerja Cabang Sosialisasi Sistem BI-ETP Alternate 3 3 3 163 The Declaration of the 2020 MPN System Pelatihan Eksternal Integrity Zone and Socialization General Description of the Certified Anti Fraud Pelatihan Eksternal Manager Spbi User Group Meeting (BI-SSSS, BI-ETP and Pelatihan Eksternal SKNBI) Profesional Berkelanjutan (PPL) 2 1 2 2 Continuing Professionals (PPL) Pelatihan Eksternal 3 Management Certification Pelatihan Internal Refreshment Program 19 Refreshment Risk Management Level I and II "Applied Operational Risk Management Anti Pelatihan Internal Fraud Concepts & Applications" 6 Level I Risk Refreshment of Certification, Plenary Meeting Pelatihan Eksternal and IGGMA Gathering Corporate University Seminar on Organizational Pelatihan Eksternal Transformation in the Digital Age 1 1 National Seminar "Measuring the Radical Inpiltration of Exclusive Terrorism in BUMN/ Pelatihan Eksternal Private and State Civil Apparatus (ASN) 5 BPDSI National Seminar & Simpeda Savings Pelatihan Eksternal Harvest Withdrawal 2 National Seminar from Aceh for Indonesia Pelatihan Eksternal 1 Socialization of ATM Reconciliation Applications Pelatihan Internal and SOPs 20 Cash Recycle Machine (CRM) Socialization Pelatihan Eksternal Socialization of Information and Financial Pelatihan Eksternal Services System Enchancement (SLIK) Socialization of PT Bank Aceh Syariah Mobile Pelatihan Internal Banking Services Socialization of Mortgage Auction and PPA Reporting and Signing of the MOU between PT. Pelatihan Internal Bank Aceh Syariah with KPKNL and KJPP 2 24 41 Socialization of PUPR's Sikasep and H2h Application Input and Subsidized Home Pelatihan Internal Financing Workflow to Implementing Branch Officers Dissemination of Changes in Data Communication Network Topology (JKD) and IP Pelatihan Internal Address of Branch Work Units 21 24 Socialization of the Alternate BI-ETP System Pelatihan Eksternal Sosialisasi Sop Pembiayaan Sistem Resi Socialization of SOP for Warehouse Receipt Pelatihan Internal Gudang (SRG) System (SRG) Financing Sosialisasi SOP Pengkinian CIF, TOT Modul Socialization of CIF Update SOPs, TOT of Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 Multiple CIF Merger Modules on Olibs 724 and Pelatihan Internal Dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan Socialization of Compliance Culture 10 1 12 150 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 139
  139. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Level Jabatan Nama Pelatihan Sosialisasi Teknis Inputan Aplikasi Sosialisasi Teknis Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) The 2020 Online Cyber Exercise For Banking And Financial Sector Training Akuntansi Perbankan Syariah Training Bimbingan Tekhnis E Filling Dan E LHKPN Persiapan SPT Pph Orang Pribadi Dan Penyampaian Laporan Harta Kekayaaan Penyelenggara Negara Khusus Komisaris, Direksi, Serta Pegawai BPD Training Dan Workshop Online Pembiayaan Line Facility Syariah Training Online Consumer Approach Untuk Meningkatkan Dan Pemasaran Pembiayaan Training Online Pengelolaan Jaringan Training Penyampaian Pelaporan Via Plikasi GoAML PPATK Training & Discussion Penentuan Job Grade Sebagai Dasar Penyusunan Struktur & Skala Upah Berdasarkan PERMEN No.01 Tahun 2018 Ujian Sertifikasi Treasury Dealer Level Basic Undangan Kesiapan Implementasi Aplikasi Go Aml Webinar :Bagaimana Mengidentifikasi, Memitigasi Dan Memanage Risiko Secara Spesifik Di Perbankan Syariah Webinar Analisa Pembiayaan Bank Syariah Webinar Bank Syariah series-44 : Treasury Management Dan Sharia Asset Liability Management Webinar Manajemen Risiko Hukum Dalam Perspektif Korporasi Dan Bisnis Webinar Pemahaman Auditor Terhadap Pelaksanaan Audit E-Banking Webinar Produk Rahn (Gadai) Di Bank Syariah Webinar Sertifikasi Pelatihan Dasar Perbankan Syariah Jenis Pelatihan (Internal/ eksternal) Application Input Technical Socialization Pelatihan Internal Technical Socialization of Local Government Pelatihan Eksternal Information Systems (SIPD) The 2020 Online Cyber ​​Exercise For Banking And Pelatihan Eksternal Financial Sector Islamic Banking Accounting Training Pelatihan Eksternal E Filling and E LHKPN Technical Guidance Training Preparation of Individual Pph SPT and Submission of Wealth Reports for State Pelatihan Eksternal Administrators Special for Commissioners, Directors, and BPD Employees Online Sharia Line Facility Financing Training Pelatihan Internal and Workshop Jumlah Peserta 16 1 3 4 2 13 Online Consumer Approach Training To Improve Pelatihan Internal Marketing And Financing 24 Network Management Online Training Pelatihan Internal 11 Training for Submission of Reports via GoAML Pelatihan Eksternal PPATK Publication Training & Discussion Determination of Job Grade as a Basis for Compilation of Wage Pelatihan Eksternal Structure & Scale Based on PERMEN No. 01/2018 3 6 Basic Level Treasury Dealer Certification Exam Pelatihan Eksternal 5 Invitation for Readiness to Implement the Go Pelatihan Eksternal Aml 3 Webinar: How to Identify, Mitigate and Manage Pelatihan Internal Risk Specifically in Islamic Banking 10 Sharia Bank Financing Analysis Webinar Pelatihan Internal 26 Sharia Bank Webinar series-44: Treasury Management and Sharia Asset Liability Pelatihan Eksternal Management Legal Risk Management Webinar in Corporate Pelatihan Eksternal and Business Perspective Auditor's Understanding Webinar of the Pelatihan Eksternal E-Banking Audit 2 3 3 Sharia Banking Basic Training Certification Pelatihan Eksternal Webinar 5 Webinar Treasury & Alma Advance Sharia Treasury & Alma Advance Sharia webinars Pelatihan Eksternal 2 Webinar Workshop Pra Ijtima'sanawi DPS 2020 Bidang Perbankan DPS 2020 Pre Ijtima'sanawi Webinar Workshop Pelatihan Eksternal in Banking Sector 1 Training Online pengelola jaringan PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 Training Name FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 26 Workshop UKM Untuk Level Komite Pembiayaan Worksop "Strategi Implementasi GCG &TKB Sosialisasi BPP, SOP Corporate Social Resposibility (CSR) dan Perlindungan Bantuan Hukum Bagi Pelaksana Tugas Kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Layanan Mobile banking PT Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Rahn Product Webinar (Pawn) at Sharia Banks Pelatihan Internal Workshop Spiritual Character Building 140 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Spiritual Character Building Workshop Pelatihan Internal 38 UKM Workshop for Financing Committee Level Pelatihan Eksternal 2 Worksop "GCG & TKB Implementation Strategy Pelatihan Eksternal 1 Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and Protection of Legal Aid Pelatihan Internal for Officials of PT. Bank Aceh Syariah 204 Socialization of PT Bank Aceh Syariah Mobile Pelatihan Internal Banking Services 118 Network Manager Online Training Pelatihan Internal 23
  140. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Program Pendidikan dan Pelatihan DEWAN KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, Sekretariat PERUSAHAAN, DAN UNIT AUDIT INTERNAL Education and Training Program of Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board, Board of Directors, Committees, Corporate Secretariat, and Internal Audit Units Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Jenis Pelatihan Competency Development of Board of Commissioners Program Pelatihan Jumlah peserta Jumlah hari pelatihan Pelatihan intern 3 1 Pelatihan ekstern 1 2 Pelatihan ekstern 2 2 1 3 1 2 Sosialisasi BPP dan SOP Business Continuity Management (BCM) Pelatihan Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT. Bank Aceh Syariah Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (SCV)-PLPS No. 05 Tahun 2020 Seminar Nasional BPDSI & Penarikan Panen Rejeki Tabungan Simpeda Training Online Pengetahuan Umum Perbankan Syariah Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Workshop Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penajmin Simpanan Nasabah Pelatihan ekstern 2 1 Workshop Strategi Implementasi GCG & TKB Pelatihan ekstern 2 1 Webinar Workshop Pra Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) Dewan Pengawas Syariah Bidang Perbankan Syariah Workshop Strategi Implementasi GCG & TKB “Effective Strategies For Implementation Of GCG and Risk Based Bank Rating” International Contemporary Fiqh Confrence (Zoom Cloud Meeting) GRC Fundamentals and Effective Strategy for Risk Management Implementation Program Pelatihan Jumlah peserta Jumlah hari pelatihan Pelatihan ekstern 3 2 Pelatihan ekstern 1 2 1 1 1 2 Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pengembangan Kompetensi Direksi Jenis Pelatihan Sosialisasi BPP dan SOP Business Continuity Management (BCM) Socialization of BPP and SOP for Business Continuity Management (BCM) Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT. Bank Aceh Syariah Understanding of the Provisions Related to Customer-Based Deposit Insurance (SCV) -PLPS Data Reporting No. 05/2020 BPDSI National Seminar & Simpeda Savings Harvest Withdrawal Islamic Banking General Knowledge Online Training Workshop on Understanding Provisions Related to Customer Deposit Insurance Data Reporting GCG & TKB Implementation Strategy Worksop Sharia Supervisory Board Competency Development Pengembangan Kompetensi Dewan Pengawas Syariah Jenis Pelatihan Training Type Training Type Webinar Workshop Pra Ijtima 'Sanawi (Annual Meeting) Sharia Supervisory Board in the Islamic Banking Sector GCG & TKB Implementation Strategy Workshop "Effective Strategies For Implementation Of GCG and Risk Based Bank Rating" International Contemporary Fiqh Conference (Zoom Cloud Meeting) GRC Fundamentals and Effective Strategy for Risk Management Implementation Competency Development of Board of Directors Program Pelatihan Jumlah peserta Jumlah hari pelatihan Training Type intern 5 1 Socialization of BPP and SOP for Business Continuity Management (BCM) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 141
  141. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Jenis Pelatihan Program Pelatihan Jumlah peserta Jumlah hari pelatihan Diseminasi Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terorist Financing (FIR On MI/TF) Pelatihan ekstern 1 3 Nota Kesepahaman Tentang Kerjasama Dalam Rangka Strandarisasi Kompetensi Dibidang Sistem Pembayarann Dan Pengelolaan Uang Rupiah Dan Seminar Nasional Strategi Meningkatkan Kualiitas SDM Di Bidang Sistem Pembayaran Dan Pengelollaan Uang Rupiah Dalam Menghadapi Era Digitalisasi Dan Persaingan Global Pelatihan ekstern 1 1 Pelatihan Dan Sertifikasi Treasury Dealer Level Advance Pelatihan Mengenal Perbankan Syariah & Pengembangan Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi & Audit Berbasis Resiko Tahap I Pelatihan Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT.Bank Aceh Syariah Pelatihan Tentang Strategi Pemasaran Bank Syariah,Pasar Uang,Dan Pasar Modal Pembekalan Materi Kepatuhan Level 2 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V "Good Corporate Governance (GCG) Dalam Konteks Governance, Risk &Compliance (GRC)" Seminar Nasional BPDSI & Penarikan Panen Rejeki Tabungan Simpeda Webinar Strategi Bertahan Di Era New normal Workshop UKM Untuk Level Komite Pembiayaan Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern 2 1 2 2 2 3 Pelatihan ekstern 2 2 1 2 1 3 Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pelatihan ekstern Pengembangan Kompetensi Komite Audit Materi Pengembangan Pelatihan Produk dan Jasa Perbankan Syariah serta perencanaan strategi pengembangan PT. Bank Aceh Syariah Workshop "Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (Single Customer View) - PLPS No. 5 Tahun 2019 Sosialisasi BPP dan SOP Business Continuity Management (BCM) Workshop "Strategi Implementasi GCG &TKB" Training Online Pengetahuan Umum Perbankan Syariah 142 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2 1 1 3 1 1 3 1 Training Type Dissemination of Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terrorist Financing (FIR On MI/TF) Memorandum of Understanding on Collaboration in the Context of Competency Strandarization in the Payment System and Management of Rupiah Currency and National Seminar on Strategies to Improve the Quality of Human Resources in the Field of Payment Systems and Management of Rupiah Currency in the Face of the Era of Digitalization and Global Competition Advance Level Treasury Dealer Training And Certification Training on Introduction to Sharia Banking & Development Sharia Banking Operational Training, Risk Based Accounting & Audit Phase I Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT. Bank Aceh Syariah Training on Marketing Strategy for Islamic Banks, Money Market and Capital Market Provision of Level 2 Compliance Materials Refreshment of Level V Risk Management Certification "Good Corporate Governance (GCG) in the Context of Governance, Risk & Compliance (GRC)" BPDSI National Seminar & Simpeda Savings Harvest Withdrawal The Webinar of Strategies for Surviving the New Era is normal UKM Workshop for Financing Committee Level Audit Committee Competency Development Waktu & Tempat Pelaksanaan Jenis Pelatihan & Penyenggara 27-28 Februari 2020 Dakara Excellentia 23/09/2020 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions FKDKP 15 Oktober 2020 PT. Dakara Excelentia 27 s/d 28 Oktober 2020 PT. Solmit Bangun Indonesia 21 s/d 22 Desember 2020 Media Edutama Indonesia Development Content Training on Sharia Banking Products and Services as well as planning the development strategy of PT Bank Aceh Syariah Workshop "Understanding the Provisions Related to Customer-Based Deposit Insurance Data Reporting (Single Customer View) - PLPS No. 5 Year 2019 Socialization of BPP and SOP for Business Continuity Management (BCM) Workshop "Implementation Strategy GCG & TKB" Islamic Banking General Knowledge Online Training
  142. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Pengembangan Kompetensi Komite Remunerasi dan Nominasi Materi Pengembangan Pelatihan Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Serta Perencanaan Strategi Pengembangan PT. Bank Aceh Syariah Seminar Nasional BPD-SI & Penarikan Simpeda Workshop "Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (Single Customer View) - PLPS No. 5 Tahun 2019 Sosialisasi BPP Dan SOP Business Continuity Management (BCM) Workshop "Strategi Implementasi GCG & TKB" Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi Dan Audit Berbasis Risiko Tahap II Training Online Tehnik Perhitungan Dan Manfaat Akturia Remuneration and Nomination Committee Competency Development Waktu & Tempat Pelaksanaan Dakara Excellentia 20-23 Februari 2020 Asbanda 23-Sep-2020 FKDKP 15 Oktober 2020 PT. Dakara Excelentia 27 S/D 28 Oktober 2020 PT. Solmit Bangun Indonesia 20 S/D 22 November 2020 PT. Dakara Excelentia 10 Juli 2020 Lembaga Informasi Kebijakan Nasional The President Consultant Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko Seminar Nasional BPD-SI & Penarikan Simpeda Sosialisasi BPP dan SOP Business Continuity Management (BCM) Workshop "Strategi Implementasi GCG &TKB" Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi dan Audit Berbasis Risiko Tahap II Training Online Pengetahuan Umum Perbankan Syariah Workshop Pengembangan Bisnis Ukm (Usaha Kecil Dan Menengah) Kepada Kepala Bidang, Wakil Pemimpin Cabang, Kepala Bagian, Pemimpin Capem Dan Kepala Seksi Legal Dan Penyelesaian Aset Jenis Pelatihan & Penyenggara 20-23 Februari 2020 Asbanda 15 Oktober 2020 PT. Dakara Excelentia 27 s/d 28 Oktober 2020 PT. Solmit Bangun Indonesia 20 s/d 22 November 2020 21 s/d 22 Desember 2020 Nama Penyenggara Divisi Pembiayaan Training on Sharia Banking Products and Services and Planning for the Development Strategy of PT. Bank Aceh Syariah BPD-SI National Seminar & Simpeda Withdrawal Workshop "Understanding the Provisions Related to Customer-Based Deposit Insurance Data Reporting (Single Customer View) - PLPS No. 5 Year 2019 Socialization of BPP and SOP for Business Continuity Management (BCM) Workshop "Implementation Strategy GCG & TKB" Sharia Banking Operational Training, Accounting and Risk Based Audit Phase II Online Training on Calculation Techniques and Benefits of Acturia Training & Discussion Determination of Job Grade as a Basis for Compilation of Wage Structure & Scale Based on Regulation No. 01 of 2017 Risk Oversight Committee Competency Development Waktu & Tempat Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Sekretariat Perusahaan Materi Pengembangan Jenis Pelatihan & Penyenggara 27-28 Februari 2020 Training & Discussion Penentuan Job Grade Sebagai Dasar Penyusunan Struktur & Skala 15 September 2020 Upah Berdasarkan Permen No. 01 Tahun 2017 Materi Pengembangan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Dakara Excelentia Media Edutama Indonesia BPD-SI National Seminar & Simpeda Withdrawal Socialization of BPP and SOP for Business Continuity Management (BCM) Workshop "Implementation Strategy GCG & TKB" Sharia Banking Operational Training, Accounting and Risk based audit Phase II Islamic Banking General Knowledge Online Training Corporate Secretariat Competency Development Tanggal Penyelenggaraan 16 Januari 2020 Jumlah Peserta 2 Workshop on SME Business Development (Small and Medium Enterprises) to Heads of Fields, Deputy Branch Managers, Head of Section, Head of Capem and Head of Legal and Asset ReSolution PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 143
  143. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Materi Pengembangan Sosialisasi BPP , SOP Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Perlindungan Bantuan Hukum Bagi Pelaksana Tugas Kedinasan PT. Bank Aceh Syariah Sosialisasi Program One Student One Account Dan Rencana Program Simpel IB Tahun 2020 Workshop Spiritual Character Building Presentasi Kinerja Pejabat PT. Bank Aceh Syariah Zoominar Cyber Crime & Digital Signature The 2020 Online Cyber Exercise For Banking And Financial Sector Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level IV Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level III Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level I LAPORAN MANAJEMEN Management Report Nama Penyenggara Workshop Pengembangan Bisnis UKM (Usaha Kecil Dan Menengah) Kepada Kepala Bidang,Wakil Pemimpin Cabang, Kepala Bagian, Pemimpin Capem Dan Kepala Seksi Legal Dan Penyelesaian Aset Otoritas Jasa Keuangan 13 Februari 2020 1 Tips Indonesia (Askan Setia Budi) 17 Februari 2020 1 Spiritual Character Building Workshop Setda Aceh 14-15 Maret 2020 2 Performance Presentation of PT. Bank Aceh Syariah Asbanda 23 Juni 2020 2 Zoominar Cyber Crime & Digital Signature 07-08 September 2020 1 The 2020 Online Cyber Exercise For Banking And Financial Sector 17 Desember 2020 1 17 Desember 2020 1 21 Desember 2020 1 Badan Cyber Dan Sandi Negara Equivalent Training Center Equivalent Training Center Equivalent Training Center Divisi Pembiayaan The President Workshop Spiritual Character Building 144 Nama Penyenggara Pelatihan Treasury Audit Sosialisasi SOP Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda Pada Olibs 724 Dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan IGGMA Divisi Risk ManagementDivisi Kepatuhan Tips Indonesia (Askan Setia Budi) Tanggal Penyelenggaraan Jumlah Peserta 16 Januari 2020 1 Workshop on SME Business Development (Small and Medium Enterprises) to Heads of Fields, Deputy Branch Managers, Heads of Divisions, Leaders of Capem and Head of Legal and Asset ReSolution 24 Januari 2020 1 Socialization of ATM Reconciliation Applications and SOPs 27-28 Januari 2020 1 Management Training for Opening State and Corporate Securities 3 Treasury Audit Training 29-30 Februari 2020 14-15 Februari 2020 Refreshment of Certification, Plenary Meeting and IGGMA Gathering 14-18 Februari 2020 5 Socialization of CIF Update SOPs, TOT of Multiple CIF Merger Modules on Olibs 724 and Socialization of Compliance Culture 17 Februari 2020 2 Spiritual Character Building Workshop Bsmr 19 Februari 2020 2 Pelatihan Dan Penyesuaian Bpp Dan SOP Strategi Anti Fraud Sesuai POJK 39/ POJK.03/2019 Tanggal 19 Desember 2019 The President 20-22 Februari 2020 5 Pelatihan Risk based auditing (RBA) Coso Based PT Gendis Prima Sentosa Consultan 25-27 Februari 2020 3 LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Refreshment Program for Level IV Risk Management Certification Level III Risk Management Certification Refreshment Program Level I Risk Management Certification Refreshment Program Internal Audit Unit Competency Development Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V"Good Corporate Governance (GCG) Dalam Konteks Governance, Risk & Compliance (GRC)" PT. Bank Aceh Syariah Socialization of BPP, SOP of Corporate Social Responsibility (CSR) and Protection of Legal Aid for Officials of PT. Bank Aceh Syariah Socialization of the One Student One Account Program and the 2020 IB Simple Program Plan 1 Pelatihan Management Pembukaan Surat Berharga Negara Dan Korporasi Refreshment Sertifikasi, Rapat Pleno Dan Gathering IGGMA Jumlah Peserta 19 Januari 2020 Tim Divisi Akutansi Dan Divisi TI Majoris Asset Management Sosialisasi Aplikasi Dan SOP Rekonsiliasi ATM FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tim Divisi Cotary Pengembangan Kompetensi Unit Internal Audit Materi Pengembangan Tanggal Penyelenggaraan PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Refreshment of Level V Risk Management Certification "Good Corporate Governance (GCG) in the Context of Governance, Risk & Compliance (GRC)" Training and Adjustment of Bpp and SOP on Anti-Fraud Strategy in Accordance with POJK 39/POJK.03/2019 on 19 December 2019 Coso Based Risk based auditing (RBA) Training
  144. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Nama Penyenggara Tanggal Penyelenggaraan Jumlah Peserta Setda Aceh 14-15 Maret 2020 3 Refreshment Manajemen Risiko Level I Dan II "Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications" Banking Strategic Learning (I Nyoman Duari) 16 Maret 2020 2 Implementasi Teknik Audit Forensik Untuk Mendeteksi Fraud Perbankan Atau Koperasi Mahaka Institute 12 Oktober 2020 15 Medina Consulting 13 November 2020 2 M-Knows Consulting 19 November 2020 6 Asia Antifraud 07 Desember 2020 3 Lulus Certified Anti Fraud Manager Asia Antifraud 08 Desember 2020 2 Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level III Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko Level I Sosialisasi Layanan Mobile banking PT.Bank Aceh Syariah Equivalent Training Center Equivalent Training Center PT.Bank Aceh Syariah 17 Desember 2020 1 21 Desember 2020 4 28-29 Desember 2020 25 Materi Pengembangan Presentasi Kinerja Pejabat PT. Bank Aceh Syariah Webinar : Bagaimana Mengidentifikasi, Memitigasi Dan Memanage Risiko Secara Spesifik Di Perbankan Syariah Pelatihan Antisipasi Pemalsuan Dokumen, Tanda Tangan & Mafia Fraud Penjelasan Umum Mengenai Certified Anti Fraud Manager Performance Presentation of PT. Bank Aceh Syariah Refreshment Risk Management Level I and II "Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications" Implementation of Forensic Audit Techniques to Detect Banking or Cooperative Fraud Webinar: How to Identify, Mitigate and Manage Risk Specifically in Islamic Banking Anticipation Training of Document Falsification, Signatures & Mafia Fraud General Description of the Certified Anti Fraud Manager Pass the Certified Anti Fraud Manager Level III Risk Management Certification Refreshment Program Level I Risk Management Certification Refreshment Program Socialization of PT Bank Aceh Syariah Mobile banking Services PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 145
  145. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Komposisi Kepemilikan Saham dan Perkembangan Setoran Modal Share Ownership Composition and Paid in Capital Development Bank Aceh merupakan Bank Pembangunan Daerah yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang terdiri atas Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Aceh Bank Aceh is a Regional Development Bank whose majority shares are owned by the Regional Government consisting of the Provincial Government of Aceh and the Government of Regencies and Municipals in Aceh Struktur Kepemilikan Saham Share Ownership Structure Jumlah modal yang disetor oleh Pemegang Saham Bank Aceh sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp1 .079.543 juta dengan komposisi modal setor terbesar dipegang oleh Pemerintah Aceh yaitu sebesar 58,89% disusul Pemerintah Kabupaten se-Aceh sebesar 36,60% dan Pemerintah Kota se-Aceh sebesar 4,51%. The amount of capital subscribed by Bank’s shareholder Aceh until the end of 2020 amounted to Rp1.079.543 million with the composition of the largest deposit of capital held by the Government of Aceh that is equal to 58.89%, followed by all local government of Aceh by 36.60% and the City of se -Aceh by 4.51%. Komposisi modal disetor para Pemegang Saham Bank Aceh per-31 Desember 2020 dapat juga dilihat pada tabel berikut: The composition of the paid-in capital of Bank Aceh Shareholders as of December 31, 2020 can also be seen in the following table: Pemegang Saham Shareholders Nilai saham Share value Porsentase Percentage Keterangan Information Pemerintah Provinsi  Aceh 63.577.594 635.775.940.000 58,89% Aceh Provincial Government Pemerintah Kota se Aceh 4.864.758 48.647.580.000 4,51% Aceh Municipals Government Pemerintah Kabupaten se-Aceh Sub Jumlah 39.511.965 395.119.650.000 36,60% Aceh Regencies Government 107.954.317 1.079.543.170.000 100,00% Sub Total Pemerintah Provinsi Aceh Aceh Province Government Pemerintah Kota se Aceh Aceh Municipals Government Pemerintah Kabupaten se-Aceh Aceh Regencies Government 58,89% 4,51% 36,60% : Nilai Saham 146  Jumlah Lembar Number of sheets : Jumlah Lembar PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 : Nilai Saham : Jumlah Lembar : Nilai Saham : Jumlah Lembar
  146. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Kronologi Pencatatan Saham LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Share Listing Chronology 2019 Pemegang Saham Shareholders  Jumlah Lembar Number of Sheets Nilai saham Share value Prosentase Percentage Keterangan Information Pemerintah Provinsi Aceh 63.577.594 635.775.940.000 59,88% Aceh Provincial Government Pemerintah Kota se Aceh 4.764.758 47.647.580.000 4,49% Aceh Municipals Government Pemerintah Kabupaten se-Aceh Sub Jumlah Tambahan Modal Disetor (belum disahkan) Jumlah 37.837.183 378.371.830.000 35,64% Aceh Regencies Government 106.179.535 1.061.795.350.000 100,00% Sub Total 1.774.782 17.747.820.000 Additional Paid-in Capital (not yet legalized) 107.954.317 1.079.543.170.000 Total 2020 Pemegang Saham Shareholders  Jumlah Lembar Number of Sheets Nilai saham Share value Prosentase Percentage Keterangan Information Pemerintah Provinsi Aceh 63.577.594 635.775.940.000 58,89% Aceh Provincial Government Pemerintah Kota se Aceh 4.864.758 48.647.580.000 4,51% Aceh Municipals Government Pemerintah Kabupaten se-Aceh Sub Jumlah Tambahan Modal Disetor (belum disahkan) Jumlah 39.511.965 395.119.650.000 36,60% Aceh Regencies Government 107.954.317 1.079.543.170.000 100,00% Sub Total 2.144.426 21.444.260.000 Additional Paid-in Capital (not yet legalized) 110.098.743 1.100.987.430.000 Total Jumlah modal yang disetor sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.079.543.170.000. The total paid in capital as of December 31 was Rp1,079,543,170,000. Tambahan modal disetor sebesar Rp17.747.820.000 telah disahkan menjadi modal saham pada RUPS tahun 2019. Sedangkan tambahan modal Rp21.444.260.000,- akan disahkan pada RUPS tahun 2021. The additional paid-up capital of Rp19,500,000,000 has been validated into share capital at the 2019 AGM. While the additional capital of Rp17,747,820,000 will be authorized at the 2020 AGM. Komposisi Saham Share Composition No Pemegang saham 1 Pemerintah Propinsi Aceh 2 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid (Lembar/Sheet) Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah Modal yang Disetor/ Amount of Paid-in Capital (%) (Rp) Shareholders 63.577.594 58,89% 635.775.940.000 Aceh Province Government Pemerintah Kabupaten Aceh Utara 7.795.405 7,22% 77.954.050.000 Aceh Utara Regency Government 3 Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya 3.528.375 3,27% 35.283.750.000 Aceh Jaya Regency Government 4 Pemerintah Kabupaten Aceh Besar 3.467.871 3,21% 34.678.710.000 Aceh Besar Regency Government 5 Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang 2.552.780 2,36% 25.527.800.000 Aceh Tamiang Regency Government 6 Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan 2.500.000 2,32% 25.000.000.000 Aceh Selatan Regency Government 7 Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah 2.251.521 2,09% 22.515.210.000 Aceh Tengah Regency Government 8 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat 2.246.407 2,08% 22.464.070.000 Aceh Barat Regency Government 9 Pemerintah Kabupaten Simeulue 2.163.452 2,00% 21.634.520.000 Bireun Regency Government 10 Pemerintah Kabupaten Bireun 1.996.884 1,85% 19.968.840.000 Simeulue Regency Government PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 147
  147. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Pemegang saham Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh / Number of shares issued and fully paid (Lembar/Sheet) PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah Modal yang Disetor/ Amount of Paid-in Capital (%) (Rp) FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Shareholders 11 Pemerintah Kabupaten Bener Meriah 1.810.000 1,68% 18.100.000.000 Bener Meriah Regency Government 12 Pemerintah Kabupaten Gayo Luwes 1.775.000 1,64% 17.750.000.000 Gayo Luwes Regency Government 13 Pemerintah Kota Lhokseumawe 1.650.000 1,53% 16.500.000.000 Lhokseumawe Municipal Government 14 Pemerintah Kota Banda Aceh 1.606.314 1,49% 16.063.140.000 Banda Aceh Municipal Government 15 Pemerintah Kabupaten Pidie 1.250.000 1,16% 12.500.000.000 Pidie Regency Government 16 Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya 1.200.000 1,11% 12.000.000.000 Pidie Jaya Regency Government 17 Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara 1.194.291 1,11% 11.942.910.000 Aceh Tenggara Regency Government 18 Pemerintah Kabupaten Nagan Raya 1.175.000 1,09% 11.750.000.000 Nagan Raya Regency Government 19 Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil 1.160.000 1,07% 11.600.000.000 Singkil Regency Government 20 Pemerintah Kota Sabang 808.444 0,75% 8.084.440.000 Sabang Municipal Government 21 Pemerintah Kabupaten Aceh Timur 794.979 0,74% 7.949.790.000 Aceh Timur Regency Government 22 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya 650.000 0,60% 6.500.000.000 Aceh Barat Daya Regency Government 23 Pemerintah Kota Langsa 400.000 0,37% 4.000.000.000 Langsa Municipal Government 24 Pemerintah Kota Subulussalam Jumlah 400.000 0,37% 4.000.000.000 Subulussalam Municipal Government 107.954.317,00 100,00% 1.079.543.170.000 Total 20 Pemegang Saham Terbesar 20 Largest Shareholders 20 pemgegang saham terbesar sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut : The 20 largest shareholders up to December 31, 2020 are as follows: No 148 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pemegang saham 1 Pemerintah Propinsi Aceh 2 3 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid (Lembar/Sheet) Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah Modal yang Disetor/ Amount of Paid-in Capital (%) (Rp) Shareholders 63.577.594 58,89% 635.775.940.000 Government of Aceh Province Pemerintah Kabupaten Aceh Utara 7.795.405 7,22% 77.954.050.000 Aceh Utara Regency Government Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya 3.528.375 3,27% 35.283.750.000 Aceh Jaya Regency Government 4 Pemerintah Kabupaten Aceh Besar 3.467.871 3,21% 34.678.710.000 Aceh Besar Regency Government 5 Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang 2.552.780 2,36% 25.527.800.000 Aceh Tamiang Regency Government 6 Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan 2.500.000 2,32% 25.000.000.000 Aceh Selatan Regency Government 7 Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah 2.251.521 2,09% 22.515.210.000 Aceh Tengah Regency Government 8 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat 2.246.407 2,08% 22.464.070.000 Aceh Barat Regency Government 9 Pemerintah Kabupaten Simeulue 2.163.452 2,00% 21.634.520.000 Bireun Regency Government 10 Pemerintah Kabupaten Bireun 1.996.884 1,85% 19.968.840.000 Simeulue Regency Government 11 Pemerintah Kabupaten Bener Meriah 1.810.000 1,68% 18.100.000.000 Bener Meriah Regency Government 12 Pemerintah Kabupaten Gayo Luwes 1.775.000 1,64% 17.750.000.000 Gayo Luwes Regency Government PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  148. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Pemegang saham TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid (Lembar/Sheet) LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah Modal yang Disetor/ Amount of Paid-in Capital (%) (Rp) Shareholders 13 Pemerintah Kota Lhokseumawe 1.650.000 1,53% 16.500.000.000 Lhokseumawe Municipal Government 14 Pemerintah Kota Banda Aceh 1.606.314 1,49% 16.063.140.000 Banda Aceh Municipal Government 15 Pemerintah Kabupaten Pidie 1.250.000 1,16% 12.500.000.000 Pidie Regency Government 16 Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya 1.200.000 1,11% 12.000.000.000 Pidie Jaya Regency Government 17 Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara 1.194.291 1,11% 11.942.910.000 Aceh Tenggara Regency Government 18 Pemerintah Kabupaten Nagan Raya 1.175.000 1,09% 11.750.000.000 Nagan Raya Regency Government 19 Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil 1.160.000 1,07% 11.600.000.000 Singkil Regency Government 20 Pemerintah Kota Sabang 808.444 0,75% 8.084.440.000 Sabang Municipal Government Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors Share Ownership Sampai dengan 31 Desember 2020 tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Bank Aceh dan atau perusahaan lain. As of December 31, 2020 there were no members of Board of Commissioners and Directors who owned the shares of Bank Aceh and or other companies. Kepemilikan Saham Masyarakat yang Kurang dari 5% Less than 5% of Community Share Ownership Sampai dengan 31 Desember 2020, Saham Bank Aceh belum diperdagangkan di bursa efek sehingga belum terdapat informasi terkait hal tersebut. As of December 31, 2020, Bank Aceh’s shares have not been traded on the stock exchange so there is no information related to this. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 149
  149. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Struktur Grup Perusahaan , Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi The Structure of the Company Group, Subsidiaries and Affiliates Nama dan Alamat Entitas Anak & Asosiasi Berdasarkan akta pernyataan RUPS nomor 6 tanggal 16 Juni 2020, Pemegang saham Bank Aceh telah menyetujui penyertaan modal pada Askrida Syariah dan BPR Mustaqim. Namun, sampai akhir Desember 2020, Bank Aceh belum melakukan penyertaan saham tersebut. Name and Address of Subsidiary & Associations Based on the deed of GMS statement number 46 dated 22 June 2016, the shareholders of Bank Aceh have approved the investment of shares in PT. BPR Mustaqim. However, until the end of December 2020, Bank Aceh had not invested in these shares. Struktur Grup Perusahaan Group Structure Company Sampai dengan akhir Desember tahun 2020, Bank Aceh tidak memiliki entitas anak, entitas asosiasi, joint venture maupun special purpose vehicle (SPV) sehingga tidak ada informasi untuk menggambarkan struktur grup perusahaan yang terkait dengan hal tersebut. Until December 2020, Bank Aceh does not have subsidiaries, associated entities, joint ventures and special purpose vehicle (SPV) so no information to describe the structure of a group of companies associated with it. Kronologis Pencatatan Saham & Efek Lainnya Chronology of Share & Marketable Securities Listing 150 Kronologi Pencatatan Saham Shares Listing Chronology Sampai dengan akhir Desember tahun 2020, Bank Aceh tidak menerbitkan saham dan tidak tercatat di dalam pasar modal, sehingga tidak terdapat informasi yang relevan mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan. As of the end of December 2020, Bank Aceh does not issue stock and are not recorded in the capital market, so there is no relevant information regarding the number of shares outstanding, market capitalization, stock price high, low and closing trading volume. Kronologi Pencatatan Efek Lainnya Other Marketable Chronology Sampai dengan akhir Desember tahun 2020, Bank Aceh juga tidak menerbitkan obligasi, sukuk atau obligasi konversi, sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah obligasi/ sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk. As of the end of December 2020, Bank Aceh also does not issue bonds, sukuk, or convertible bonds, so there is no information on the number of bonds/marketabele securities/ convertible bonds outstanding, interest rate, maturity date and ratings of bonds/sukuk. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Securities Listing
  150. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Professional Institution for Company Support KANTOR AKUNTAN PUBLIK Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) Menara Kuningan 11th Floor Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-7 Kav. 5 Jakarta Selatan 12940 NOTARIS PEMERINGKAT DR. Teuku Abdurahman, SH., SpN Pejabat Pembuat Akta Tanah Jl. Cut Mutia No. 20 Banda Aceh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Equity Tower, Lt. 30 Sudirman Central Business District, Lot. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 KONSULTAN HUKUM M. Yusuf Ismail Pase, SH.,MH Pase & Rekan Jln. Merdeka Timur No.14 Uteunkot, Cunda Lhokseumawe Darwis, SH Darwis & Associates Jln. T. Hamzah Bendahara No.57 Kuta Alam Banda Aceh Teuku Fakhrial Dani, SH.,MH AMPON DANI & PARTNERS Jln. Makam Pahlawan No.9 Kp. Ateuk Pahlawan Banda Aceh Dr. H. M Jafar, SH, M.Hum Jln. Metro No. 33 Beurawe Banda Aceh Mawardi Ismail, SH, M.Hum Jln. Tgk. Chik Dipineung Raya No. 54 Kp. Pineung Banda Aceh PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 151
  151. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PENGHARGAAN DAN SERTIFIKAT Awards & Certifications Banda Aceh, 28 Februari 2020 Jakarta, 11 Maret 2020 Banda Aceh, 20 Maret 2020 Penghargaan Serambi Award 2020 “Bank Pelopor Ekonomi Syariah”. Penghargaan Infobank Award 2020 “The Best Bank In Mortgage Year 2019”. Serambi Award 2020 “Sharia Economic Pioneer Bank”. Infobank Award 2020 “The Best Bank In Mortgage Year 2019”. Piagam Penghargaan Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Aceh KPP Pratama Banda Aceh Sebagai Wajib Pajak Dengan Pembayaran Pajak Besar Dalam Bidang Jasa Keuangan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh Tahun 2019 Award Charter of the Directorate General of Taxes Regional office of the DJP Aceh KPP Pratama Banda Aceh as Taxpayers with Large Tax Payments in the Field of Financial Services at the Banda Aceh Primary Tax Service office 2019 152 Bandung, 30 Oktober 2020 Jakarta, 27 November 2020 Penghargaan Indonesia Most Excellence Business Award 2020 Kategori “Trusted Banking Sharia And Recognized In Best Service Quality Of The Year 2020” Penghargaan Warta Ekonomi Sebagai “Excellent Financial Performance of Indonesia Best BPD Award 2020, Developing Leading Program for Milenial And Micro Small Entrepeneurs” Indonesia Most Excellence Business Award 2020 Category “Trusted Banking Sharia And Recognized In Best Service Quality of The Year 2020” Warta Ekonomi Award as “Excellent Financial Performance of Indonesia Best BPD Award 2020, Developing Leading Program for Millennials And Micro Small Entrepreneurs” PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  152. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Alamat Kantor Offices Address Sejak berdiri Bank Aceh telah dipercayakan oleh Pemerintah Daerah Aceh mengelola dana masyarakat hingga saat ini. Eksistensi Bank Aceh hingga saat ini, menjadi bukti nyata bahwa Bank Aceh senantiasa menjaga kepercayaan para stakeholder, khususnya para nasabah dengan menjunjung tinggi prinsip pelayanan dan pengabdian yang tinggi pada masyarakat. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Aceh dan pihak lainnya sebagai pemegang saham, Bank Aceh selalu berkomitmen meningkatkan akses ketersediaan jaringan baik dalam bentuk kantor cabang dan delivery channel yang tersebar baik di provinsi Aceh maupun diluar provinsi Aceh. No Nama Kantor Since its establishment, Bank Aceh has been entrusted by the Aceh Regional Government to manage public funds to date. The existence of Bank Aceh to date, is a clear proof that Bank Aceh has always maintained the trust of stakeholders, especially Customers by upholding the principle of service and high service to the community. With the full support of the Aceh Regional Government and other parties as shareholders, Bank Aceh has always committed to increase access to network availability both in the form of branch offices and delivery channels that are spread both in the province of Aceh and outside the province of Aceh. Alamat Jl. Mr Mohd Hasan No.89, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 161, Desa Bandar Kantor Pusat Operasional Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Jl. Tgk. Imum Lueng Bata No.9-10 Simp.Surabaya, Desa Kantor Cabang Pembantu Perdagangan Sukadamai, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh Jl. Sultan Iskandar Muda, Desa Punge Jurong, Kec. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Meuraxa, Kota Banda Aceh Jl. T. Nyak Arief No.314, Desa Kopelma Darussalam, Kec. Kantor Cabang Pembantu Darussalam Syiah Kuala, Kota Banda Aceh Jl. Hasan Saleh No.166, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Kantor Cabang Pembantu Neusu Aceh Jl. T. Iskandar, Desa Ilie Kel. Lamglumpang, Kec. Ulee Kantor Cabang Pembantu Ulee Kareng Kareng, Kota Banda Aceh Jl. T. Nyak Arief No.25-26, Desa Jeulingke, Kec. Syiah Kuala, Kantor Cabang Pembantu T. Nyak Arief Kota Banda Aceh Jl. T. Umar No.432, Desa Geuceu Kayee Jato, Kec. Banda Kantor Cabang Pembantu Seutui Raya, Kota Banda Aceh Jl. T. Panglima Polem No. 69, Desa Peunayong, Kec. Kuta Kantor Cabang Pembantu Peunayong Alam, Kota Banda Aceh Kantor Cabang Pembantu Kantor Komplek Kantor Gubernur Aceh, Jl. T. Nyak Arief No. 219, Gubernur Desa Jeulingke, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh Jl. T. Abu Lam U No.7 Komp. Perkantoran Walikota Banda Kantor Cabang Pembantu Kantor Walikota Aceh Payment Point Badan Pengelolaan Jl. T. Nyak Arief No. 120, Desa Kota Baru, Kec. Kuta Alam, Keuangan Aceh Kota Banda Aceh Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Kota Payment Point Darussalam Banda Aceh Jl. Teuku Moh. Daud Beureueh No.108, Desa Bandar Baru, Payment Point RSUD dr. Zainoel Abidin Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Jl. Tgk. Chik Kuta Karang No. 6, Desa Kuta Alam, Kec. Kuta Payment Point Kuta Alam Alam, Kota Banda Aceh Komplek RSUD Meuraxa, Jl. Soekarno - Hatta, Desa Mibo, Payment Point RSUD Meuraxa Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh Jl. Mr. Mohd Hasan No.89, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Payment Point Kantor Pusat Batoh Kota Banda Aceh Pasar Aceh Shopping Center, Jl. Diponegoro, Desa Payment Point Pasar Aceh Gampong Baro, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh Kantor Pusat I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Payment Point Samsat Banda Aceh Telepon/Faksimile (0651) 22966/(0651) 32598 (0651) 8016255/(0651) 638487 (0651) 636224 (0651) 43184 (0651) 7551055 (0651) 636224 (0651) 32911 (0651) 7552214 (0651) 23239 (0651) 29275 (0651) 7555408 (0651) 31350 (0651) 35995 (0651) 22966/(0651) 32598 Jl. Mr. Mohd. Hasan, Batoh, Kota Banda Aceh PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 153
  153. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No 154 Nama Kantor 19 Mobil Kas Kantor Pusat Operasional II Kantor Cabang Sinabang 1 Kantor Cabang Pembantu Kampung Aie 2 Payment Point Kantor Bupati Simeulue III Kantor Cabang Lhokseumawe 1 Kantor Cabang Pembantu Cunda 2 Kantor Cabang Pembantu Panton Labu 3 Kantor Cabang Pembantu Geudong 4 Kantor Cabang Pembantu Krueng Geukueh 5 Kantor Cabang Pembantu Krueng Mane 6 Kantor Cabang Pembantu Matangkuli 7 Kantor Cabang Pembantu Sampoiniet 8 Kantor Cabang Pembantu Tanah Pasir 9 Kantor Cabang Pembantu Pasar Inpres 10 Kantor Kas Cot Girek IV Kantor Cabang Langsa 1 Kantor Cabang Pembantu T . Umar Langsa 2 Kantor Kas Ahmad Yani 3 Kantor Kas UNSAM V Kantor Cabang Takengon 1 Kantor Cabang Pembantu Angkop 2 Kantor Cabang Pembantu Kota Takengon 3 Kantor Cabang Pembantu Jagong Jeget 4 Kantor Cabang Pembantu Pegasing 5 Kantor Cabang Pembantu Sengeda Takengon 6 Kantor Kas Celala 7 Kantor Kas Ketol 8 Kantor Kas Paya Ilang 9 Kantor Kas Bintang PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Alamat Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 161, Desa Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Jl. Nasional No.54, Desa Sinabang, Kec. Simeulue Timur, Kab. Simeulue Jl. Tgk. Diujung, Desa Kampung Aie, Kec. Simeulue Tengah, Kab. Simeulue FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Telepon/Faksimile (0650) 21021/(0650) 21011 (0650) 7000500 Komplek Perkantoran Bupati Kab. Simeulue Jl. Merdeka No.8, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe Jl. Merdeka Barat No. 1-2, Desa Meunasah Mesjid, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe Jl. Asia No. 53-55, Desa Kota Panton Labu, Kec. Tanah Jambo Aye, Kab. Aceh Utara Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Blang Peuria, Kec. Samudera, Kab. Aceh Utara Jl. Ramai No. 21-23, Desa Keude Krueng Geukueh, Kec. Dewantara, Kab. Aceh Utara Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Mane Tunong, Kec. Muara Batu, Kab. Aceh Utara Jl. Mesjid Besar Al Khalifah Ibrahim, Desa Blang, Kec. Matangkuli, Kab. Aceh Utara Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Keude Sampoiniet, Kec. Baktiya Barat, Kab. Aceh Utara Jl. Selat Malaka, Desa Gampong Matang Panyang, Kec. Tanah Pasir, Kab. Aceh Utara Jl. Listrik, Desa Kampung Jawa Baru, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe Jl. Cot Girek Dusun Lapangan, Desa Batu XII, Kec. Cot Girek, Kab. Aceh Utara Jl. Ahmad Yani No.16, Desa Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa Jl. T. Umar No. 106, Desa Peukan Langsa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa Jl. Ahmad Yani No. 8, Desa Paya Bujok Tunong, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa Dusun SLTP 5, Desa Gampong Teungoh, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa Jl. Lebe Kader, Desa Kemili, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah (0645) 43460-40058/(0645) 41318 (0645) 44176/(0645) 630134 (0645) 91407-91277/(0645) 91407 (0645) 83238 (0645) 57476/(0645) 57227 (0645) 8050277/(0645) 530666 (0645) 86520/(0645) 86519 (0645) 7554067/(0645) 7554068 (0645) 7552059/(0645) 7552058 (0645) 47032 (0645) 8455224 (0641) 21588/ (0641) 22277 (0641) 424335/ (0641) 20774 (0641) 4811443 (0643) 21002/ (0643) 213888001800 Jl. Takengon-Blang Mancung, Desa Pepayungan Angkup, Kec. Silih Nara, Kab. Aceh Tengah Jl. Sengeda, Desa Kampung Keramat Mupakat, Kec. (0643) 21444 Bebesen, Kab. Aceh Tengah Jl. Iskandar Muda, Desa Jeget Ayu, Kec. Jagong Jeget, Kab. Aceh Tengah Jl. Takengon - Ishak, Desa Blang Bebangka, Kec. Pegasing, Kab. Aceh Tengah Jl. Lut Tawar No.1, Desa Bale Atu, Kec. Lut Tawar, Kab. Aceh (0643) 23500/ (0643)23600 Tengah Jl. Takengon - Nagan Raya, Desa Beurawang Gading, Kec. Celala, Kab. Aceh Tengah Jl. Blang Mancung Simpang 4, Desa Rejewali, Kec. Ketol, Kab. Aceh Tengah Jl. Pusat Pasar Paya Ilang No. 143, Desa Paya Ilang, Kec. Bebesan, Kab. Aceh Tengah Desa Kuala II, Kec. Bintang, Kab. Aceh Tengah
  154. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements No Nama Kantor 10 Mobil Kas Cabang Takengon VI Kantor Cabang Meulaboh 1 Kantor Cabang Pembantu Kuala Bhee 2 Kantor Cabang Pembantu Lapang 3 Kantor Cabang Pembantu Samatiga 4 Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Meulaboh 5 Kantor Kas Meureubo 6 Kantor Kas Padang Sikabu 7 Kantor Kas Arongan Lambalek 8 Payment Point Daud Dariyah 9 Payment Point Kantor Bupati Aceh Barat VII Kantor Cabang Kutacane 1 Kantor Cabang Pembantu Lawe Sigalagala Jl. Nasional No.123, Desa Ujong Baroh, Kec. Johan (0655) 7551001/(0655) 7551003 Pahlawan, Kab. Aceh Barat Jl. Meulaboh–Kuala Bhee Km. 37, Desa Kuala Bhee, Kec. Woyla, Kab. Aceh Barat Jl. Sisingamangaraja No. 99, Desa Gampa Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat Jl. Meulaboh-Banda Aceh Km.11, Desa Cot Darat, Kec. Samatiga, Kab. Aceh Barat Jl. Iskandar Muda No.40, Desa Ujung Kalak, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat Jl. Meulaboh - Tapaktuan Desa Ujong Drien Kec. Meureubo, Kab. Aceh Barat Jl. Meulaboh - Tutut, Desa Padang Sikabu, Kec. Kaway XVI, Kab. Aceh Barat Jl. Meulaboh-Banda Aceh, Desa Teupin Peuraho, Kec. Arongan Lambalek, Kab Aceh Barat Jl. H. Daud Dariyah, Desa Ujong Baroh Kec. Johan Pahlawan Kab. Aceh Barat Jl. Gajah Mada, Desa Drien Rampak, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat (0629) 21284-522923/(0629) Jl. Ahmad Yani No. 1 Kutacane 21132 Jl. Kutacane - Medan No. 9 Lawe Sigala-gala, Kab. Aceh (0629) 2524460 Tenggara 2 Kantor Cabang Pembantu Kota Kutacane Jl. Ahmad Yani No. 112, Kutacane 3 Mobil Kas Cabang Kutacane Jl. Ahmad Yani No. 1 Kutacane Kantor Cabang Sigli Jl. Tgk. Chik Ditiro No. 3, Kota Sigli VIII 1 Kantor Cabang Pembantu Beureunuen 2 Kantor Cabang Pembantu Grong-Grong 3 Kantor Cabang Pembantu Kota Bakti 4 Kantor Cabang Pembantu Tangse 5 6 Kantor Cabang Pembantu Kembang Tanjong Kantor Cabang Pembantu A. Majid Ibrahim Sigli 7 Kantor Kas Padang Tiji 8 Kantor Kas Caleue 9 Kantor Kas Garot IX Kantor Cabang Blangpidie 1 Kantor Cabang Pembantu Manggeng 2 Kantor Cabang Pembantu Babah Rot 3 Kantor Cabang Pembantu Susoh 4 Kantor Cabang Pembantu Kota Blang Pidie Alamat Telepon/Faksimile Jl. Lebe Kader, Desa Kemili, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah Jl. Banda Aceh - Medan No. 6-7 Beureunuen, Kec. Mutiara, Kab. Pidie Jl. Banda Aceh-Medan, Pasar Grong-grong, Desa Gampong Sukon, Kec. Grong-grong, Kab. Pidie Jl. Beureuneun - Tangse Km. 5,5 Desa Pasar Kota Bakti Kec. Sakti Jl. Beureunuen-Tangse, Desa Pulo Masjid II, Kec. Tangse, Kab. Pidie Jl. Sigli-Kembang Tanjong, Desa Tanjong, Kec. Kembang Tanjong, Kab. Pidie Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim No. 2-3, Sigli, Kab. Pidie Jl. Rel Kereta Api No. 5, Desa Pasar, Kec. Padang Tiji, Kab. Pidie Jl. Banda Aceh - Medan, Desa Dayah Caleue, Kec. Indra Jaya, Kab. Pidie Jl. Jabal Ghafur-Sigli, Desa Meunasah Blang, Kec. Indrajaya, Kab. Pidie Jl. Sentral No. 2, Desa Pasar, Kec. Blangpidie, Kab. Aceh Barat Daya Jl. Nasional No. 47, Desa Kedai, Kec. Manggeng, Kab. Aceh Barat Daya Jl. Meulaboh-Blangpidie, Desa Pante Rakyat, Kec. Babah Rot, Kab. Aceh Barat Daya Jl. Letkol BB Djalal, Desa Padang Baru, Kec. Susoh, Kab. Aceh Barat Daya Jl. H. Ilyas, Desa Meudang Ara, Kec. Blangpidie, Kab. Aceh Barat Daya (0629) 2524132 (0653) 21218 (0653) 821512/(0653) 821675 (0653) 7828338/(0653) 7826338 (0653) 821571/(0653) 821501 (0653) 71300/(0653) 71299 (0653) 7025637 (0653)25567 (0653) 21218 (0659) 91290/(0659) 91291 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 155
  155. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions No Nama Kantor Alamat 5 Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Blangpidie 6 Kantor Kas Kuala Batee X Kantor Cabang Bireuen (0644) 324610/(0644) 22555 1 Kantor Cabang Pembantu Matang Glumpang Dua 2 Kantor Cabang Pembantu Samalanga Jl. Kesehatan, Desa Kuta Tuha, Kec. Blangpidie Kab. Aceh Barat Daya Jl. Nasional (Meulaboh-Blangpidie), Desa Krueng Panto, Kec. Kuala Batee, Kab. Aceh Barat Daya Jl. Malikulsaleh Desa Meunasah Capa Kecamatan Kota Juang Kab. Bireuen Jl. Banda Aceh-Medan Matang No. 17 -18, Kec. Peusangan, Kab. Bireuen Jl. Kereta Api No. 1 Desa Sangso, Kec. Samalanga, Kab. Bireuen 3 Kantor Cabang Pembantu Jeunieb Jl. Banda Aceh-Medan, Jeunieb, Kab. Bireuen (0644) 541116/(0644) 541115 4 Kantor Cabang Pembantu Gandapura 5 Kantor Cabang Pembantu Kota Juang 6 Kantor Cabang Pembantu Malikulsaleh Bireuen 7 Kantor Cabang Pembantu Kuta Blang 8 Kantor Kas Peudada 9 Payment Point Kantor Bupati Bireuen XI 1 XII 1 2 3 XIII 1 2 3 4 5 6 7 XIV 1 156 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Telepon/Faksimile (0644) 41153/(0644) 442211 (0644) 31151/(0644) 531650 Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Keude Lapang, Kec. Gandapura, Kab. Bireuen Jl. Rumah Sakit Umum Dr.Fauziah No.6, Kec. Kota Juang, Kab. Bireuen Jl. Sultan Iskandar Muda No. 5-6, Kec. Kota Juang, Kab. Bireuen Jl. Banda Aceh-Medan No. 4, Desa Tingkeum Manyang, Kec. Kuta Blang, Kab. Bireuen Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Meunasah Baro, Kec. Peudada, Kab. Bireuen (0644) 323599 Komplek Kantor Bupati Bireuen (0644) 5353055 Jl. Perdagangan No. 23 A, Desa Kota Bawah Barat, Kec. Kantor Cabang Sabang Sukakarya, Kota Sabang Jl. Balohan-Sabang BayPass, Desa Cot Ba’u, Kec. Sukajaya, Kantor Cabang Pembantu Balohan Kota Sabang Jl. Mr. Muhammad Hasan No. 80 Desa Batoh, Kec. Lueng Kantor Cabang Banda Aceh Bata, Kota Banda Aceh Kantor Cabang Pembantu UIN Ar-Raniry Gedung Registrasi UIN Ar-Raniry Darussalam, Desa Darussalam Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh Jl. Diponegoro No.40 Banda Aceh, Desa Kampung baru, Kantor Cabang Pembantu Diponegoro Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh Jl. T. Hasan Dek No.42-44, Desa Beurawe Kec. Kuta Alam, Kantor Cabang Pembantu Beurawe Kota Banda Aceh Jl. Sudirman No. 8, Desa Hilir, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Kantor Cabang Tapaktuan Selatan Jl. T. Meurah Adam No. 164, Desa Limau Purut, Kec. Kluet Kantor Cabang Pembantu Kota Fajar Utara, Kab. Aceh Selatan Jl. Pendidikan, Desa Manggis Harapan, Kec. Labuhan Haji, Kantor Cabang Pembantu Labuhan Haji Kab. Aceh Selatan Jl. T. Raja Angkasa, Desa Keude Bakongan, Kec. Bakongan, Kantor Cabang Pembantu Bakongan Kab. Aceh Selatan Jl. Tapaktuan - Blangpidie, Desa Kuta Buloh II, Kec. Meukek, Kantor Cabang Pembantu Meukek Kab. Aceh Selatan Jl. Merdeka No.180, Desa Pasar, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Kantor Cabang Pembantu Kota Tapaktuan Selatan Jl. Tapaktuan-Medan, Desa Ladang Rimba Kec. Trumon Kantor Kas Ladang Rimba Tengah, Kab. Aceh Selatan Jl. Tapaktuan-Blangpidie Desa Blang Geulinggang, Kec. Kantor Kas Sawang Sawang, Kab. Aceh Selatan Jl. Sisingamangaraja No. 19 D-E Medan, Desa Matsum III, Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan Kec. Medan Kota, Kota Medan Jl. Gatot Subroto, Komplek Tomang Elok Blok I No. 14, Kec. Kantor Cabang Pembantu Tomang Elok Medan Sunggal, Kota Medan (0644) 530568 (0644) 324194/(0644) 324794 (0644) 41424/(0644) 41427 (0644) 5351064 (0652) 22592/ (0652) 22266 (0651) 637732-637733/ (0651) 637734 (0651) 7551955-7551956 (0651) 23540 (0651) 8013061 (0656) 21095/ (0656) 21495 (0656) 441290 (0656) 93113 (0656) 21044 (0656) 323551 (0656) 323755 (061) 7323021–7323196/ (061) 7322803 (061) 8441578/ (061) 8455552 2 Kantor Cabang Pembantu Sutomo Jl. Sutomo No. 86, Kec. Medan Kota, Kota Medan (061) 4513545/ (061) 4516632 3 Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Jl. Setia Budi No. 234, Komplek NCC Blok B No. 1, Kel. Tanjung Rejo Kec. Medan Sunggal, Kota Medan (061) 8228161/ (061) 4208146 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  156. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Kantor 4 Mobil Kas Cabang Sisingamangaraja Medan XV Kantor Cabang Samudera Lhokseumawe 1 Kantor Cabang Pembantu Lhoksukon 2 Kantor Kas Punteut 3 Kantor Kas Batuphat XVI Kantor Cabang Singkil 1 Kantor Cabang Pembantu Rimo 2 Mobil Kas Cabang Singkil XVII Kantor Cabang Blangkejeren 1 Kantor Cabang Pembantu Kutapanjang 2 Payment Point DPKAD Gayo Lues 3 Mobil Kas Cabang Blangkejeren XVIII Kantor Cabang Bener Meriah 1 Kantor Cabang Pembantu Lampahan 2 Kantor Cabang Pembantu Pondok Baru 3 Kantor Cabang Pembantu Simpang Balek 4 Kantor Cabang Pembantu Ronga-Ronga 5 Kantor Kas Buntul Kemumu 6 Payment Point BPKAD Bener Meriah XIX Kantor Cabang Calang 1 Kantor Cabang Pembantu Lamno 2 Kantor Cabang Pembantu Teunom 3 Kantor Cabang Pembantu Krueng Sabee 4 Payment Point Kantor Bupati Aceh Jaya 5 Mobil Kas Cabang Calang XX Kantor Cabang Jeuram 1 Kantor Cabang Pembantu Simpang Peut 2 Kantor Cabang Pembantu Alue Bilie 3 Kantor Cabang Pembantu Ulee Jalan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Alamat Jl. Sisingamangaraja No. 19 D-E Medan, Desa Matsum III, Kec. Medan Kota, Kota Medan Jl. Sultanah Nahrasiyah No. 29, Desa Lancang Garam, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan No. 8-9, Desa Lhoksukon, Kec. Lhoksukon, Kota Lhokseumawe Jalan Medan-Banda Aceh, Punteut, Kec. Blang Mangat, Kota Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan No.50, Desa Batuphat Timur, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe Jl. Bahari No.1, Desa Pulo Sarok, Kec. Singkil, Kab. Aceh Singkil Jl. T. Iskandar Muda No.14, Desa Rimo, Kec. Gunung Meriah, Kab. Aceh Singkil Jl. Bahari No.1, Desa Pulo Sarok, Kec. Singkil, Kab. Aceh Singkil Jl. Sudirman No.1 Blangkejeren, Desa Kota Blangkejeren, Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues Jl. Kuta Panjang-Terangun No. 211, Desa Kuta Panjang, Kec. Kuta Panjang, Kab. Gayo Lues Jl. Tgk. Mahmoed No. 1, Desa Kota Blangkejeren, Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues Jl. Sudirman No.1 Blangkejeren, Desa Kota Blangkejeren, Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues Jl. Takengon - Pondok Baru No. 35, Desa Uring, Kec. Bukit, Simpang Tiga Redelong Jl. Bireuen - Takengon No. 264, Desa Lampahan, Kec. Timang Gajah, Kab. Bener Meriah Jl. Syiah Utama No. 23, Desa Pondok Baru, Kec. Bandar, Kab. Bener Meriah Jl. Bireuen–Takengon No. 108, Kec. Wih Pesam, Kab. Bener Meriah Jl. Bireuen-Takengon, Desa Reronga, Kec. Gajah Putih, Kab. Bener Meriah Jl. Lintas Kantor KasA-Buntul Kemumu, Kec. Permata, Kab. Bener Meriah Komplek Perkantoran Bupati Bener Meriah Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Keutapang Kec. Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Pasar Lamno, Kec. Jaya, Kab. Aceh Jaya Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Keude Teunom, Kec. Teunom, Kab. Aceh Jaya Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya Telepon/Faksimile (0645) 630136/ (0645) 8052080 (0645) 31467/ (0645) 31466 (0658) 21232/ (0658) 21432 (0658) 21550/ (0658) 21551 (0642) 21043/ (0642) 21225 (0643) 21543-22400/(0643) 22599 (0643) 21369 (0643) 7425197 /(0643) 7425198 (0643) 7425400 (0654) 2210023/ (0654) 2210022 (0654) 8055108 Komplek Perkantoran Bupati Aceh Jaya Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Keutapang Kec. Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya Jl. Meulaboh - Jeuram No.8 Jeuram, Desa Kuta Paya, Kec. (0655) 41220/(0655) 40141 Seunagan, Kab. Nagan Raya Jl. Meulaboh - Blangpidie, Desa Simpang Peut, Kec. Kuala, (0655) 7555305 Kab. Nagan Raya Jalan Meulaboh-Tapaktuan, Dusun Mangga, Desa Sukaraja, Kec. Darul Makmur, Kab. Nagan Raya Jl. Meulaboh–Takengon, Desa Ulee Jalan, Kec. Beutong, Kab. Nagan Raya PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 157
  157. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No 4 Kantor Cabang Pembantu Langkak 5 Payment Point Kantor Bupati Nagan raya XXI Kantor Cabang Jantho 1 Kantor Cabang Pembantu Aneuk Galong 2 Kantor Cabang Pembantu Ajuen 3 Kantor Cabang Pembantu Keutapang PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Alamat Jl . Jend. Sudirman No. 80, Jantho Jl. Banda Aceh–Medan, Desa Aneuk Galong Titi, Kec. Suka Makmur, Kab. Aceh Besar Jl. Banda Aceh-Meulaboh, Desa Ajuen, Kec. Peukan Bada, Kab. Aceh Besar Jl. Mata Ie, No. 17 A Keutapang, Kab. Aceh Besar 5 Kantor Kas Lampeuneurut 6 Kantor Kas Cadek 7 Kantor Kas Indrapuri 8 Kantor Kas Lam Ateuk Desa Lambro Bileu, Kec. Kuta Baro, Kab. Aceh Besar 9 Kantor Kas Saree Desa Suka Damai, Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar 10 Kantor Kas Tungkop Desa Tungkop, Kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar 11 Payment Point Kantor Bupati Aceh Besar Gedung DPKKD Aceh Besar, Komplek Perkantoran Bupati Kab. Aceh Besar 12 Mobil Kas Cabang Jantho Jl. Jend. Sudirman No. 80, Jantho 2 3 4 5 6 7 XXIII 1 2 3 4 XXIV 1 2 Jl. Ir. H. Juanda, Desa Bundar, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Kantor Cabang Kuala Simpang Tamiang Kantor Cabang Pembantu Kota Kuala Jl. Cut Nyak Dhien, Desa Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang Simpang, Kab. Aceh Tamiang Kantor Cabang Pembantu Simpang Empat Jl. Rantau-Seuruway, Desa Upah, Kec. Karang Baru, Kab. Upah Aceh Tamiang Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Sungai Liput, Kec. Kejuruan Kantor Kas Sungai Liput Muda, Kab. Aceh Tamiang Dusun Simpang Tiga, Desa Kaloy, Kec. Tamiang Hulu, Kab. Kantor Kas Pulau Tiga Aceh Tamiang Komplek Perkantoran BPKAD Aceh Tamiang, Desa Bundar, Payment Point BPKAD Aceh Tamiang Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang Jl. Iskandar Muda No. 68, Desa Kampung Kota, Kec. Kota Payment Point Kota Kuala Simpang Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang Jl. Ir. H. Juanda, Desa Bundar, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Mobil Kas Cabang Kuala Simpang Tamiang Jl. Iskandar Muda No. 9-10, Desa Kota Meureudu, Kec. Kantor Cabang Meureudu Meureudu, Kab. Pidie Jaya Jl. Banda Aceh-Medan No. 3-4 Km.169, Desa Ulee Glee, Kantor Cabang Pembantu Ulee Glee Kec. Bandar Dua, Kab. Pidie jaya Jl. Banda Aceh–Medan No. 5A-6A, Desa Lueng Putu, Kec. Kantor Cabang Pembantu Lueng Putu Bandar Baru, Kab. Pidie Jaya Desa Keude Trienggadeng, Kec. Trienggadeng, Kab. Pidie Kantor Cabang Pembantu Trienggadeng Jaya Jl. Iskandar Muda No. 9-10, Desa Kota Meureudu, Kec. Mobil Kas Cabang Meureudu Meureudu, Kab. Pidie Jaya Jl. T. Umar, Desa Subulussalam Utara, Kec. Simpang Kiri, Kantor Cabang Subulussalam Kota Subulussalam Jl. T. Umar, Desa Subulussalam Utara, Kec. Simpang Kiri, Kantor Kas Subulussalam Kota Subulussalam Jl. T. Umar, Desa Subulussalam Utara, Kec. Simpang Kiri, Mobil Kas Cabang Subulussalam Kota Subulussalam PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Telepon/Faksimile (0651) 92025 (0651) 7556065-7556092 (0651) 48776 (0651) 49901 Jl. Banda Aceh-Medan Km 8,5, Desa Lambaro, Kab. Aceh (0651) 70171–70172 Besar Jl. Soekarno Hatta, Desa Lampeuneurut, Kec. Darul Imarah, (0651) 44465 Kab. Aceh Besar Jl. Malahayati, Desa Cadek, Kec. Baitussalam, Kab. Aceh Besar Jl. Banda Aceh - Medan Km 27, Kec. Indrapuri, Kab. Aceh (0651) 8070204 Besar Kantor Cabang Pembantu Lambaro 1 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Jl. Meulaboh–Blangpidie, Desa Langkak, Kec. Kuala Pesisir, Kab. Nagan Raya Komplek Perkantoran Suka Makmue, Desa Cot Peuradi, Kec. Suka Makmue, Kab. Nagan Raya 4 XXII 158 Nama Kantor LAPORAN MANAJEMEN Management Report (0641) 4231034/(0641) 333152 (0641) 7446101 (0653) 51294/(0653) 51295 (0653) 5351337 (0653) 821319/(0653) 821320 (0653) 3485038 (0627) 2431019/(0627) 31841 (0627)2431328
  158. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No XXV TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Kantor Kantor Cabang Idi 1 Kantor Cabang Pembantu Peureulak 2 Kantor Cabang Pembantu Julok 3 Kantor Cabang Pembantu Lhoknibong 4 Kantor Cabang Pembantu Kota Idi 5 Kantor Kas Sungai Raya 6 Kantor Kas Ranto Peureulak 7 Mobil Kas Cabang Idi XXVI 1 Kantor Cabang S. Parman Medan Kantor Cabang Pembantu Ring Road TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Alamat Telepon/Faksimile Jl. Banda Aceh–Medan, Desa Seuneubok Rambong, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Leuge, Kec. Peureulak, Kab. Aceh Timur Jl. Medan - Banda Aceh, Desa Blang Pauh Dua, Kec. Julok, Kab. Aceh Timur Jl. Banda Aceh- Medan, Gampong Keude Baro, Kec. Pante Bidari, Kab. Aceh Timur Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Tanah Anou, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Labuhan Keude, Kec. Sungai Raya, Kab. Aceh Timur Jl. Pertamina, Desa Buket Pala, Kec. Ranto Peureulak, Kab. Aceh Timur Jl. Banda Aceh–Medan, Desa Seuneubok Rambong, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur Jl. S. Parman No. 3-3A, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan Jl. Ring Road, Kel. Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan (0646) 21855 (0646) 7020298 (0646) 543056 (0646) 522191 (0646) 7025115 (061) 88814846/(061) 88814848 (061) 80867564 Jaringan ATM ATM Networking No Nama Mesin ATM I Kantor Pusat Operasional (KPO) 1 ATM Kantor Pusat 2 ATM KPO 3 ATM KCP Perdagangan Alamat Jl. Mr Mohd Hasan No.89, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 161, Desa Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Jl. Tgk. Imum Lueng Bata No.9-10 Simp.Surabaya, Desa Sukadamai, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh 4 ATM KCP Iskandar Muda Jl. Sultan Iskandar Muda, Desa Punge Jurong, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh 5 ATM KCP Darussalam Jl. T. Nyak Arief No.314, Desa Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh 6 ATM KCP Neusu Jl. Hasan Saleh No.166, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 7 ATM KCP Ulee Kareng Jl. T. Iskandar, Desa Ilie Kel. Lamglumpang, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh 8 ATM KCP T. Nyak Arief Jl. T. Nyak Arief No.25-26, Desa Jeulingke, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh 9 ATM KCP Seutui Jl. T. Umar No.432, Desa Geuceu Kayee Jato, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh 10 ATM KCP Peunayong Jl. T. Panglima Polem No. 69, Desa Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 11 ATM KCP Kantor Gubernur Komplek Kantor Gubernur Aceh, Jl. T. Nyak Arief No. 219, Desa Jeulingke, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh 12 ATM KCP Kantor Walikota Jl. T. Abu Lam U No.7 Komp. Perkantoran Walikota Banda Aceh 13 ATM PP Badan Pengelolaan Keuangan Aceh Jl. T. Nyak Arief No. 120, Desa Kota Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 14 ATM RSUD dr. Zainoel Abidin Jl. Teuku Moh. Daud Beureueh No.108, Desa Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 15 ATM PP Kuta Alam Jl. Tgk. Chik Kuta Karang No. 6, Desa Kuta Alam, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 16 ATM RSUD Meuraxa Komplek RSUD Meuraxa, Jl. Soekarno - Hatta, Desa Mibo, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 159
  159. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No 17 ATM Pasar Aceh PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Alamat Pasar Aceh Shopping Center , Jl. Diponegoro, Desa Gampong Baro, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 18 ATM Suzuya Pasaraya Jl. Diponegoro, Pasar Aceh Shopping Center, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 19 ATM Bandara SIM Komplek Bandara Sultan Iskandar Muda, Kab. Aceh Besar. 20 ATM RSU Ibu & Anak Komplek RSU Ibu & Anak, Desa Punge Jurong, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh 21 ATM Hotel Kumala Jl. Prof. Ali Hasyimi No.9-10, Desa Pango Raya, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. 22 ATM Mall Suzuya Jl. T.Umar, Desa Lamteumen Timur, Kec. Jaya Baru, Kota Banda Aceh 23 ATM Grand Permata Hati Hotel Jl. Sultan Iskandar Muda No. 17, Desa Blang Oi, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh 24 ATM SPBU Kampung Mulia Jl. T. Hasyim Banta Muda, Desa Gampong Mulia, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 25 ATM Cafe 3 in 1 Jl. T. Panglima Nyak Makam, Desa Lambhuk, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh 26 ATM Zahra Bangunan Jl. Mr. Mohd. Hasan, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh 27 ATM DPRA Jl. Tgk Daud Beureueh, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 28 ATM Klinik Cempaka Lima Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh, Desa Beurawe, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 29 ATM Toko Buku Zikra Jl. KH Ahmad Dahlan, Desa Merduati, Kec. Kuta Raja, Kota Banda Aceh 30 ATM RS Pertamedika Jl. Sekolah No. 5, Desa Ateuk Pahlawan, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 31 ATM Hotel Diana Jl. Teuku Hamzah Bendahara No. 80, Desa Beurawe, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 32 ATM Voz Coffee Jl. Rama Setia, Desa Lampaseh Jaya, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh 33 ATM Pelabuhan Ulee Lheue Desa Ulee Lheue, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh 34 ATM RS Fakinah Jl. Jendral Sudirman no.27-29, Desa Geuceu Iniem, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh 35 ATM KPO Hotel 88 Jl. Syiah kuala No. 88, Desa Lamdingin, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 36 ATM SPBU Lamsayeun Jl. Soekarno Hatta, Desa Meunasah Manyet, Kec. Ingin Jaya, Kota Banda Aceh 37 ATM RS Harapan Bunda Jl. T. Umar No. 181-211, Desa Seutui Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 38 ATM Hotel Medan Jl. Jendral Ahmad Yani No. 17, Desa Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 39 ATM SPBU Lamnyong Jl. T. Nyak Arief, Desa Lamnyong, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh 40 ATM Samsat Banda Aceh Jl. Mr. Mohd. Hasan, Batoh, Kota Banda Aceh 41 ATM Universitas Serambi Mekah Jl. Unmuha, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh 42 ATM Harian Serambi Indonesia Jl. Lambaro Km. 4,5 Tanjung Permai, Manyang PA Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar 43 ATM Universitas Muhammadyah Jl. Unmuha, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh 44 ATM Sabena Honda Jl. Mr. Mohd. Hasan, Desa Sukadamai, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh 45 ATM PMI Jl. Stadion H. Dimurthala No. 2, Desa Kota Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, 46 ATM AAC Dayan Dawood Komplek ACC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Kota Banda Aceh 47 ATM Kodam Neusu Jl. Nyak Adam Kamil II No. E 7-8, Desa Neusu Jaya, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 48 ATM DKP Lampulo Jl Tgk. Malem No. 7 Lampulo Kec. Kuta Alam Banda Aceh 49 ATM Mobil Kas KPO Jln. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 161, Desa Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh II Kantor Cabang Sinabang 1 ATM KC Sinabang Jl. Nasional No.54, Desa Sinabang, Kec. Simeulue Timur, Kab. Simeulue 2 ATM KCP Kampung Aie Jl. Tgk. Diujung, Desa Kampung Aie, Kec. Simeulue Tengah, Kab. Simeulue Komplek Perkantoran Bupati Kab. Simeulue 3 ATM PP Kantor Bupati Simeulue III Kantor Cabang Lhokseumawe 1 ATM KC Lhokseumawe Jl. Merdeka No.8, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe ATM KCP Cunda Jl. Merdeka Barat No. 1-2, Desa Meunasah Mesjid, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe 2 160 Nama Mesin ATM LAPORAN MANAJEMEN Management Report 3 ATM KCP Panton Labu Jl. Asia No. 53-55, Desa Kota Panton Labu, Kec. Tanah Jambo Aye, Kab. Aceh Utara 4 ATM KCP Geudong Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Blang Peuria, Kec. Samudera, Kab. Aceh Utara PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  160. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Mesin ATM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Alamat 5 ATM KCP Krueng Geukueh Jl. Ramai No. 21-23, Desa Keude Krueng Geukueh, Kec. Dewantara, Kab. Aceh Utara 6 ATM KCP Krueng Mane Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Mane Tunong, Kec. Muara Batu, Kab. Aceh Utara 7 ATM KCP Matangkuli Jl. Mesjid Besar Alkhalifah Ibrahim, Desa Blang, Kec. Matangkuli, Kab. Aceh Utara 8 ATM KCP Sampoiniet Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Keude Sampoiniet, Kec. Baktiya Barat, Kab. Aceh Utara 9 ATM KCP Pasar Inpres Jl. Listrik, Desa Kampung Jawa Baru, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe 10 ATM KCP Tanah Pasir Jl. Selat Malaka, Desa Gampong Matang Panyang, Kec. Tanah Pasir, Kab. Aceh Utara 11 ATM KK Cot Girek Jl. Cot Girek Dusun Lapangan, Desa Batu XII, Kec. Cot Girek, Kab. Aceh Utara 12 ATM RS Bunda JL Darussalam No. 16, Desa Lancang Garam, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe 13 ATM SPBU Blang Panyang Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Blang Panyang, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe 14 ATM Galery Taman Kota Riyadah Jl. Merdeka, Desa Kuta Blang, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe 15 ATM Taufik Kopi Jl. Merdeka, Desa Lhokseumawe, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe 16 ATM Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280,3, Buketrata, Desa Mesjid Punteut, Kec. Blang Mangat, Kota Lhokseumawe IV Kantor Cabang Langsa 1 ATM KC Langsa Jl. Ahmad Yani No.16, Desa Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa 2 ATM KCP T. Umar Langsa Jl. T. Umar No. 106, Desa Peukan Langsa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa 3 ATM KK Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 8, Desa Paya Bujok Tunong, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa 4 ATM Hotel Harmoni Langsa Jl. Ahmad Yani, Desa Paya Bujok Seulemak, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa 5 ATM Kantor Walikota Langsa Jl. Darussalam No. 6-8, Desa Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa 6 ATM SPBU MTGS Jl. Prof A. Majid Ibrahim, Desa Matang Seulimeng, Kec Langsa Barat, Kota Langsa Jl. Meurandeh, Desa Meurandeh, Kec. Langsa Lama, Kota Langsa 7 ATM IAIN Zawiyah Cot Kala V Kantor Cabang Takengon 1 ATM KC Takengon Jl. Lebe Kader, Desa Kemili, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah 2 ATM KCP Angkop Jl. Takengon-Blang Mancung, Desa Pepayungan Angkup, Kec. Silih Nara, Kab. Aceh Tengah 3 ATM Kota Takengon Jl. Sengeda, Desa Kampung Keramat Mupakat, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah 4 ATM KCP Pegasing Jl. Takengon - Ishak, Desa Blang Bebangka, Kec. Pegasing, Kab. Aceh Tengah 5 ATM KCP Sengeda Takengon Jl. Lut Tawar No.1, Desa Bale Atu, Kec. Lut Tawar, Kab. Aceh Tengah 6 ATM Kantor Bupati Aceh Tengah Jl. Yos Sudarso No. 01, Desa Blang Kolak 1, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah 7 ATM RS Datu Beru Jl. RSU Datu Beru, Desa Gunung Bukit, Kec. Kebanyakan, Kab. Aceh Tengah 8 ATM Terminal Paya Ilang Jl. Terminal Paya Ilang, Desa Paya Ilang, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah 9 ATM Hotel Arafah Jl. Takengon-Bireuen, Desa Mongal, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah 10 ATM Supermarket Serba Ada Jl. Lebe Kader Sp. Wanji, Desa Blang Kolak 1, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah VI Kantor Cabang Meulaboh 1 ATM KC Meulaboh Jl. Nasional No.123, Desa Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat 2 ATM KCP Kuala Bhee Jl. Meulaboh–Kuala Bhee Km. 37, Desa Kuala Bhee, Kec. Woyla, Kab. Aceh Barat 3 ATM KCP Lapang Jl. Sisingamangaraja No. 99, Desa Gampa Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat 4 ATM KCP Samatiga Jl. Meulaboh-Banda Aceh Km.11, Desa Cot Darat, Kec. Samatiga, Kab. Aceh Barat 5 ATM KCP Iskandar Muda Meulaboh Jl. Iskandar Muda No.40, Desa Ujung Kalak, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat 6 ATM KK Meureubo Jl. Meulaboh - Tapaktuan Desa Ujong Drien Kec. Meureubo, Kab. Aceh Barat 7 ATM KK Padang Sikabu Jl. Meulaboh - Tutut, Desa Padang Sikabu, Kec. Kaway XVI, Kab. Aceh Barat ATM KK Arongan Lambalek Jl. Meulaboh-Banda Aceh, Desa Teupin Peuraho, Kec. Arongan Lambalek, Kab Aceh Barat 8 9 ATM PP Kantor Bupati Aceh Barat Jl. Gajah Mada, Desa Drien Rampak, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat 10 ATM SPBU Suak Raya Jl. Banda Aceh-Meulaboh, Desa Suak Raya, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat 11 ATM RS Cut Nyak Dhien Jl. Gajah Mada, Desa Drien Rampak, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 161
  161. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Nama Mesin ATM PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Alamat 12 ATM SPBU Manek Roo Jl . Manek Roo, Drien Rampak, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat 13 ATM UTU Meulaboh Jl. Alue Peunyareng, Desa Alue Peunyareng, Kec.Meureubo, Kab. Aceh Barat VII Kantor Cabang Kutacane 1 ATM KC Kutacane Jl. Ahmad Yani No. 1 Kutacane 2 ATM Lawe Sigala-gala Jl. Kutacane - Medan No. 9 Lawe Sigala-gala, Kab. Aceh Tenggara 3 ATM KCP Kota Kutacane Jl. Ahmad Yani No. 112, Kutacane 4 ATM RSUD Aceh Tenggara Jl. Blangkejeren-Kutacane, Kab. Aceh Tenggara 5 ATM Kantor Bupati Aceh Tenggara Jl. Sultan Iskandar Muda No. 4 Kutacane, Kab. Aceh Tenggara VIII Kantor Cabang Sigli 1 ATM KC Sigli 2 ATM KCP Beureunuen Jl. Banda Aceh - Medan No. 6-7 Beureunuen, Kec. Mutiara, Kab. Pidie ATM KCP Grong-Grong Jl. Banda Aceh-Medan, Pasar Grong-grong, Desa Gampong Sukon, Kec. Grong-grong, Kab. Pidie 3 162 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Jl. Tgk. Chik Ditiro No. 3, Kota Sigli 4 ATM KCP Kota Bakti Jl. Beureuneun - Tangse Km. 5,5 Desa Pasar Kota Bakti Kec. Sakti 5 ATM KCP Tangse Jl. Beureunuen-Tangse, Desa Pulo Masjid II, Kec. Tangse, Kab. Pidie 6 ATM KCP Kembang Tanjong Jl. Sigli-Kembang Tanjong, Desa Tanjong, Kec. Kembang Tanjong, Kab. Pidie 7 ATM KCP A. Majid Ibrahim Sigli Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim No. 2-3, Sigli, Kab. Pidie 8 ATM KK Padang Tiji Jl. Rel Kereta Api No. 5, Desa Pasar, Kec. Padang Tiji, Kab. Pidie 9 ATM KK Caleue Jl. Banda Aceh - Medan, Desa Dayah Caleue, Kec. Indra Jaya, Kab. Pidie 10 ATM RSUD Tgk. Chik Ditiro Jl. Prof A. Majid Ibrahim, Desa Lampeudeu Baroh, Kab. Pidie 11 ATM Suman Mark Swalayan Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Lampeudeu Baroh, Kab. Pidie 12 ATM RSU Citra Husada Jl. Prof A. Majid Ibrahim, Desa Lampeudeu Baroh, Kab. Pidie IX Kantor Cabang Blangpidie 1 ATM KC Blangpidie Jl. Sentral No. 2, Desa Pasar, Kec. Blangpidie, Kab. Aceh Barat Daya 2 ATM KCP Manggeng Jl. Nasional No. 47, Desa Kedai, Kec. Manggeng, Kab. Aceh Barat Daya 3 ATM KCP Babah Rot Jl. Meulaboh-Blangpidie, Desa Pante Rakyat, Kec. Babah Rot, Kab. Aceh Barat Daya 4 ATM KCP Susoh Jl. Letkol BB Djalal, Desa Padang Baru, Kec. Susoh, Kab. Aceh Barat Daya 5 ATM KCP Kota Blangpidie Jl. H. Ilyas, Desa Meudang Ara, Kec. Blangpidie, Kab. Aceh Barat Daya 6 ATM KCP Iskandar Muda Blangpidie Jl. Kesehatan, Desa Kuta Tuha, Kec. Blangpidie Kab. Aceh Barat Daya 7 ATM Kantor Bupati Abdya Jl. Nasional (Meulaboh-Blangpidie), Desa Krueng Panto, Kec. Kuala Batee, Kab. Aceh Barat Daya 8 ATM RS Blangpidie Jl. Meulaboh-Blangpidie, Desa Padang Meurante, Kec. Susoh, Kab. Aceh Barat Daya X Kantor Cabang Bireuen 1 ATM KC Bireuen Jl. Malikulsaleh Desa Meunasah Capa Kecamatan Kota Juang Kab. Bireuen 2 ATM KCP Matang Glumpang Dua Jl. Banda Aceh-Medan Matang No. 17 -18, Kec. Peusangan, Kab. Bireuen 3 ATM KCP Samalanga Jl. Kereta Api No. 1 Desa Sangso, Kec. Samalanga, Kab. Bireuen 4 ATM KCP Jeunieb Jl. Banda Aceh-Medan, Jeunieb, Kab. Bireuen 5 ATM KCP Gandapura Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Keude Lapang, Kec. Gandapura, Kab. Bireuen 6 ATM KCP Kota Juang Jl. Rumah Sakit Umum Dr.Fauziah No.6, Kec. Kota Juang, Kab. Bireuen 7 ATM KCP Malikulsaleh Bireuen Jl. Sultan Iskandar Muda No. 5-6, Kec. Kota Juang, Kab. Bireuen 8 ATM KCP Kuta Blang Jl. Banda Aceh-Medan No. 4, Desa Tingkeum Manyang, Kec. Kuta Blang, Kab. Bireuen 9 ATM KK Peudada Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Meunasah Baro, Kec. Peudada, Kab. Bireuen 10 ATM Galery Al Muslim Jl. Banda Aceh–Medan Km. 225, Matang Glumpang Dua, Kab. Bireuen 11 ATM RSUD Dr Fauziah Komplek RSUD Dr Fauziah, Kab. Bireuen 12 ATM SPBU Putri Arbiana Galeri ATM SPBU Putri Arbiana Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Cot Gapu, Kab. Bireuen PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  162. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Mesin ATM XI Kantor Cabang Sabang 1 ATM KC Sabang TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Alamat Jl. Perdagangan No. 23 A, Desa Kota Bawah Barat, Kec. Sukakarya, Kota Sabang 2 ATM KCP Balohan Jl. Balohan-Sabang BayPass, Desa Cot Ba’u, Kec. Sukajaya, Kota Sabang 3 ATM Komplek Perkantoran Ie Meulee Jl. KH. Agus Salim, Desa Ie Meulee, Kec. Sukajaya, Kota Sabang 4 ATM Iboih Jl. Kilometer Nol - Sabang, Desa Iboih, Kec. Sukakarya, Kota Sabang 5 ATM Terminal Balohan Sabang Jl. Perdagangan No. 23 A, Desa Kota Bawah Barat, Kec. Sukakarya, Kota Sabang XII Kantor Cabang Banda Aceh 1 ATM KC Banda Aceh 2 ATM KCP UIN Ar-Raniry Darussalam 3 ATM KCP Diponegoro Jl. Mr. Muhammad Hasan No. 80 Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh Gedung Registrasi UIN Ar-Raniry Darussalam, Desa Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh Jl. Diponegoro No.40 Banda Aceh, Desa Kampung baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 4 ATM KCP Beurawe Jl. T. Hasan Dek No.42-44, Desa Beurawe Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh 5 ATM KFC Batoh Jl. Mr. Muhammad Hasan, Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh 6 ATM Pusdiklat Bank Aceh Jl. Pattimura No. 93, Desa Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh 7 CRM KC Banda Aceh Jl. Mr. Muhammad Hasan No. 80 Desa Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh XIII 1 Kantor Cabang Tapaktuan ATM KC Tapaktuan Jl. Sudirman No. 8, Desa Hilir, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan 2 ATM KCP Kota Fajar Jl. T. Meurah Adam No. 164, Desa Limau Purut, Kec. Kluet Utara, Kab. Aceh Selatan 3 ATM KCP Labuhan Haji Jl. Pendidikan, Desa Manggis Harapan, Kec. Labuhan Haji, Kab. Aceh Selatan 4 ATM KCP Bakongan Jl. T. Raja Angkasa, Desa Keude Bakongan, Kec. Bakongan, Kab. Aceh Selatan 5 ATM KCP Meukek Jl. Tapaktuan - Blangpidie, Desa Kuta Buloh II, Kec. Meukek, Kab. Aceh Selatan 6 ATM KCP Kota Tapaktuan Jl. Merdeka No.180, Desa Pasar, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan 7 ATM KK Ladang Rimba Jl. Tapaktuan-Medan, Desa Ladang Rimba Kec. Trumon Tengah, Kab. Aceh Selatan 8 ATM KK Sawang Jl. Tapaktuan-Blangpidie Desa Blang Geulinggang, Kec. Sawang, Kab. Aceh Selatan 9 ATM Kantor Bupati Aceh Selatan Jl. Ben Mahmud No. 11 A, Desa Lhok Bengkuang, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan 10 ATM RSUD. Dr. Yuliddin Away Jl. Ben Mahmud No. 86 A, Desa Gunung Kerambil, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan XIV Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan 1 ATM KC Sisingamangaraja Medan 2 ATM KCP Tomang Elok 3 ATM KCP Sutomo 4 ATM KCP Setia Budi 5 ATM Carrefour Jl. Sisingamangaraja No. 19 D-E Medan, Desa Matsum III, Kec. Medan Kota, Kota Medan Jl. Gatot Subroto, Komplek Tomang Elok Blok I No. 14, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan Jl. Sutomo No. 86, Kec. Medan Kota, Kota Medan Jl. Setia Budi No. 234, Komplek NCC Blok B No. 1, Kel. Tanjung Rejo Kec. Medan Sunggal, Kota Medan Jl. Gatot Subroto No. 30, Plaza Medan Fair ATM Center Lt.2, Kec. Medan Petisah, Kota Medan 6 ATM Hotel Grand Kanaya Jl. Darussalam No. 12, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan 7 ATM Bengkel Sehat Jl. Kenangan Raya No. 66, Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan 8 ATM RSU Kasih Insani Jl. Besar Namorambe No.10-15, Kel. Deli Tua, Kec. Namo Rambe, Kab.Deli Serdang 9 ATM Hotel Transit Jl. Gajah Mada No.42, Kec. Medan Petisah, Kota Medan 10 ATM SPBU Sempati Star Jl. Asrama No.13, Pondok Kelapa Komplek SPBU, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan 11 ATM Diamond Swalayan Jl. Karya Wisata, Komplek Wisata Blok V/26, Kec. Medan Johor, Kota Medan 12 ATM Mobil Kas KC Sisingamangaraja Medan Jl. Sisingamangaraja No. 19 D-E Medan, Desa Matsum III, Kec. Medan Kota, Kota Medan XV Kantor Cabang Samudera Lhokseumawe 1 ATM KC Samudera Lhokseumawe Jl. Sultanah Nahrasiyah No. 29, Desa Lancang Garam, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe 2 ATM KCP Lhoksukon Jl. Banda Aceh-Medan No. 8-9, Desa Lhoksukon, Kec. Lhoksukon, Kota Lhokseumawe PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 163
  163. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Nama Mesin ATM PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Alamat 3 ATM Warkop Syarif Delima Jl . Cut Meutia, Desa Pusong Lama, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe 4 ATM RS MMC Jl. Merdeka Barat No. 30 Dusun Kayee Adang, Desa Keude Cunda, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe 5 ATM Arifa Mart Blang Pulo Jl. Banda Aceh-Medan,Desa Blang Pulo Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe XVI Kantor Cabang Singkil 1 ATM KC Singkil Jl. Bahari No.1, Desa Pulo Sarok, Kec. Singkil, Kab. Aceh Singkil 2 ATM KCP Rimo Jl. T. Iskandar Muda No.14, Desa Rimo, Kec. Gunung Meriah, Kab. Aceh Singkil 3 ATM Puskesmas Singkil Jl. Merdeka, Desa Pasar, Kec. Singkil, Kab. Aceh Singkil 4 ATM RSUD Aceh Singkil Jl. Singkil-Rimo, Desa Gunung Lagan, Kec. Gunung Meriah, Kab. Aceh Singkil XVII Kantor Cabang Blangkejeren Jl. Sudirman No.1 Blangkejeren, Desa Kota Blangkejeren, Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues Jl. Kuta Panjang-Terangun No. 211, Desa Kuta Panjang, Kec. Kuta Panjang, Kab. Gayo Lues 1 ATM KC Blangkejeren 2 ATM KCP Kuta Panjang 3 ATM Makmur Swalayan Jl. Blangkejeren-Kutacane, Desa Raklunung, Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues ATM RSUD Gayo Lues Jl. Pangur-Sangir, Desa Pangur, Kec. Dabun Gelang, Kab. Gayo Lues 4 XVIII Kantor Cabang Bener Meriah 1 ATM KC Bener Meriah Jl. Takengon - Pondok Baru No. 35, Desa Uring, Kec. Bukit, Simpang Tiga Redelong 2 ATM KCP Lampahan Jl. Bireuen - Takengon No. 264, Desa Lampahan, Kec. Timang Gajah, Kab. Bener Meriah 3 ATM KCP Pondok Baru Jl. Syiah Utama No. 23, Desa Pondok Baru, Kec. Bandar, Kab. Bener Meriah 4 ATM KCP Simpang Balek Jl. Bireuen–Takengon No. 108, Kec. Wih Pesam, Kab. Bener Meriah 5 ATM KCP Ronga-Ronga Jl. Bireuen-Takengon, Desa Reronga, Kec. Gajah Putih, Kab. Bener Meriah 6 ATM PP BPKAD Bener Meriah Komplek Perkantoran Bupati Bener Meriah ATM RSUD Muyang Kute Jl. Takengon-Pondok Baru, Desa Serule Kayu, Kab. Bener Meriah 7 XIX Kantor Cabang Calang 1 ATM KC Calang Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Keutapang Kec. Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya 2 ATM KCP Lamno Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Pasar Lamno, Kec. Jaya, Kab. Aceh Jaya 3 ATM KCP Teunom Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Keude Teunom, Kec. Teunom, Kab. Aceh Jaya 4 ATM KCP Krueng Sabee Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya 5 ATM SPBU Lamno Jl. Banda Aceh - Meulaboh, Desa Glee Putoh, Kec. Jaya, Kab. Aceh Jaya XX Kantor Cabang Jeuram 1 ATM KC Jeuram 2 ATM KCP Simpang Peut Jl. Meulaboh - Blangpidie, Desa Simpang Peut, Kec. Kuala, Kab. Nagan Raya ATM KCP Alue Bilie Jalan Meulaboh-Tapaktuan, Dusun Mangga, Desa Sukaraja, Kec. Darul Makmur, Kab. Nagan Raya 3 Jl. Meulaboh - Jeuram No.8 Jeuram, Desa Kuta Paya, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya 4 ATM KCP Ulee Jalan Jl. Meulaboh–Takengon, Desa Ulee Jalan, Kec. Beutong, Kab. Nagan Raya 5 ATM KCP Langkak Jl. Meulaboh–Blangpidie, Desa Langkak, Kec. Kuala Pesisir, Kab. Nagan Raya 6 ATM PP Kantor Bupati Nagan Raya Komplek Perkantoran Suka Makmue, Desa Cot Peuradi, Kec. Suka Makmue, Kab. Nagan Raya 7 ATM Yuri Cell Jl. Meulaboh-Jeuram, Desa Lueng Baro, Kec. Suka Makmue, Kab. Nagan Raya ATM RSUD Sultan Iskandar Muda Jl. Meulaboh-Blangpidie, Desa Ujong Fatihah, Kec. Kuala, Kab. Nagan Raya 8 XXI 164 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Kantor Cabang Jantho 1 ATM KC Jantho Jl. Jend. Sudirman No. 80, Jantho 2 ATM KCP Aneuk Galong Jl. Banda Aceh–Medan, Desa Aneuk Galong Titi, Kec. Suka Makmur, Kab. Aceh Besar 3 ATM KCP Ajuen Jl. Banda Aceh-Meulaboh, Desa Ajuen, Kec. Peukan Bada, Kab. Aceh Besar 4 ATM KCP Keutapang Jl. Mata Ie, No. 17 A Keutapang, Kab. Aceh Besar 5 ATM KCP Lambaro Jl. Banda Aceh-Medan Km 8,5, Desa Lambaro, Kab. Aceh Besar PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  164. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Nama Mesin ATM LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Alamat 6 ATM KK Lampeuneurut Jl. Soekarno Hatta, Desa Lampeuneurut, Kec. Darul Imarah, Kab. Aceh Besar 7 ATM KK Cadek Jl. Malahayati, Desa Cadek, Kec. Baitussalam, Kab. Aceh Besar 8 ATM KK Indrapuri Jl. Banda Aceh - Medan Km 27, Kec. Indrapuri, Kab. Aceh Besar 9 ATM KK Lam Ateuk Desa Lambro Bileu, Kec. Kuta Baro, Kab. Aceh Besar 10 ATM KK Saree Desa Suka Damai, Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar 11 ATM KK Tungkop Desa Tungkop, Kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar 12 ATM Cafe Wim Coffe Jl. Banda Aceh-Medan, Samahani XXII Kantor Cabang Kuala Simpang 1 ATM KC Kuala Simpang Jl. Ir. H. Juanda, Desa Bundar, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang 2 ATM KCP Kota Kuala Simpang Jl. Cut Nyak Dhien, Desa Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang 3 ATM KCP Simpang Empat Upah Jl. Rantau-Seuruway, Desa Upah, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang 4 ATM KK Sungai Liput Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Sungai Liput, Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang 5 ATM KK Pulau Tiga Dusun Simpang Tiga, Desa Kaloy, Kec. Tamiang Hulu, Kab. Aceh Tamiang Jl. Iskandar Muda No. 68, Desa Kampung Kota, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang Komplek RSUD Kab. Aceh Tamiang, Desa Keude Besi, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang 6 ATM PP Kota Kuala Simpang 7 ATM RSUD Kab. Aceh Tamiang 8 ATM SPBU Alur Bemban 9 ATM Tualang Cut Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Tualang Cut, Kec. Manyak Payed, Kab. Aceh Tamiang ATM Seruway Jl. Dusun Mesjid-Peukan Seruway, Desa Peukan Seruway, Kec. Seruway, Kab. Aceh Tamiang 10 XXIII Jl. Medan- Banda Aceh, Desa Alur Bemban Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang Kantor Cabang Meureudu 1 ATM KC Meureudu Jl. Iskandar Muda No. 9-10, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya 2 ATM KCP Ulee Glee Jl. Banda Aceh-Medan No. 3-4 Km.169, Desa Ulee Glee, Kec. Bandar Dua, Kab. Pidie jaya 3 ATM KCP Lueng Putu Jl. Banda Aceh–Medan No. 5A-6A, Desa Lueng Putu, Kec. Bandar Baru, Kab. Pidie Jaya 4 ATM KCP Trienggadeng Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Trienggadeng, Kec. Trienggadeng, Kab. Pidie Jaya 5 ATM SPBU SP.4 JL. Banda Aceh-Medan, Desa Ulim, Kec. Ulim, Kab. Pidie Jaya 6 ATM RSUD Pidie Jaya Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya XXIV Kantor Cabang Subulussalam 1 ATM KC Subulussalam 2 ATM KK Subulussalam Jl. T. Umar, Desa Subulussalam Utara, Kec. Simpang Kiri, Kota Subulussalam ATM RS Subulussalam Jl. Syeh Hamzah Fansury, Desa Subulussalam Barat, Kec. Simpang Kiri, Kota Subulussalam 3 XXV 1 Jl. T. Umar, Desa Subulussalam Utara, Kec. Simpang Kiri, Kota Subulussalam Kantor Cabang Idi ATM KC Idi Jl. Banda Aceh–Medan, Desa Seuneubok Rambong, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur 2 ATM KCP Peureulak Jl. Banda Aceh-Medan, Desa Leuge, Kec. Peureulak, Kab. Aceh Timur 3 ATM KCP Julok Jl. Medan - Banda Aceh, Desa Blang Pauh Dua, Kec. Julok, Kab. Aceh Timur 4 ATM KCP Lhoknibong Jl. Banda Aceh- Medan, Gampong Keude Baro, Kec. Pante Bidari, Kab. Aceh Timur 5 ATM KCP Kota Idi Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Tanah Anou, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur 6 ATM KK Sungai Raya Jl. Medan-Banda Aceh, Desa Labuhan Keude, Kec. Sungai Raya, Kab. Aceh Timur 7 ATM KK Ranto Peureulak Jl. Pertamina, Desa Buket Pala, Kec. Ranto Peureulak, Kab. Aceh Timur 8 ATM RSUD Zubir Mahmud Jl. Banda Aceh- Medan KM. 372 Idi, Desa Seuneubok Muku, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur 9 ATM Zaura Swalayan Gampong Aceh, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur XXVI Kantor Cabang S. Parman Medan 1 ATM KC S. Parman Medan Jl. S. Parman No. 3-3A, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan 2 ATM KCP Ring Road Jl. Ring Road, Kel. Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 165
  165. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Informasi Website Bank Aceh Bank Aceh Website Information 166 Saat ini Bank Aceh memiliki website resmi dengan alamat www .bankaceh.co.id yang merupakan sarana dan prasarana penunjang penyampaian informasi bagi stakeholders, disamping sebagai bentuk keterbukaan informasi publik. Currently, Bank Aceh has an official website with the address www.bankaceh.co.id which is a means and infrastructure to support the delivery of information for stakeholders, as well as a form of public information disclosure. Selain informasi yang bersifat umum, website Bank Aceh juga memberikan informasi yang lebih spesifik, di antaranya terkait hal-hal sebagai berikut: In addition to general information, Bank Aceh website also provides more specific information, including the following: 1.Beranda Merupakan tampilan utama website, terdiri atas contact center, seputar Bank Aceh, Berita Ekonomi & Perbankan, serta Pengumuman. Tampilan web juga dilengkapi animasi flazh tentang produk perbankan Bank Aceh. 1.Home This is the main display of the website, consisting of a contact center, around Bank Aceh, Economic & Banking News, and Announcements. The web interface is also equipped with a flazh animation of Bank Aceh banking products. 2. Tentang Kami berisikan informasi: Pada halaman ini ditampilkan mengenai : - Sejarah Singkat, - Visi, Misi dan Moto, Logo, - Manajemen Periode Berjalan, - Target & Sasaran, -Penghargaan, - Corporate Social Responsibilities. 2. About Us contains information: This page displays about: - A brief History, - Vision, Mission and Motto, Logo, - Current Period Management, - Targets & Targets, -Appreciation, - Corporate Social Responsibilities. 3. Investor Relation berisikan informasi: Pada halaman ini ditampilkan tentang : Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Laporan GCG, Permodalan & Pemegang Saham, Kinerja Operasional Perusahaan, Jaringan Kerja & Mitra Usaha. 3. Investor Relations contains information: This page displays: Financial Reports, Annual Reports, GCG Reports, Capital & Shareholders, Company Operational Performance, Network & Business Partners. 4. Produk & Layanan : Pada halaman ini menampilkan semua produk dan layanan Bank Aceh baik untuk Perorangan maupun Badan Usaha. 4. Products & Services: This page displays all Bank Aceh products and services for both individuals and business entities. 5. Jaringan Kantor: Halaman yang menampilkan seluruh jaringan kantor Bank Aceh. 5. Office Network: A page displaying the entire Bank Aceh office network. Informasi tambahan terkait website Bank Aceh dapat dilihat di bagian Akses terhadap Informasi dan Data Perseroan pada Bab Tata Kelola Perusahaan dalam Laporan Tahunan Ini. Additional information related to Bank Aceh website can be found in the Access to Company Information and Data section in the Corporate Governance Chapter of this Annual Report. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  166. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 167
  167. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 168 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  168. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rp TINJAUAN PENDUKUNG Bisnis Supporting Business Review PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 169
  169. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Sumber Daya Insani Human Resources Roadmap Sumber Daya Insani Human Resources Roadmap Pengembangan SDI dengan talenta kompeten dan budaya berbasis kinerja , Strategi pada tahun 2020 merupakan Strong Foundation 2022 dengan inisiatif strategi sebagai berikut: The development of SDI with competent talents and a performance-based culture, Strategy in 2020 is the Strong Foundation 2022 with the following strategic initiatives: HCSP Bank Aceh 2020 - 2022 HCSP Membangun SDI Berbasis Kompetensi Evaluasi Sistem Remunerasi Penilaian Berbasis Kinerja Sistem Career Path Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sistem Informasi Karyawan 170 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 BASIC FOUNDATION 2020 STRONG FOUNDATION 2021 SOLID FOUNDATION 2022 1. Kamus Kompetensi 2. Level Kompetensi 1. Assesment Kompetensi 2. GAP Analysis 1. Penyusunan Program Pengembangan dan Pelatihan 1. Job Analysis 2. Job Evaluation 1. Penerapan Sistem Grading Sesuai Critical Factor Jabatan 1. Remunerasi Berdasarkan 3P ( Performance, Position, People ) 2. Remunerasi Berdasarkan Performa Unit Kerja 1. Pembentukan Unit Kerja Yang Membidangi Penilaian Kinerja 2. Evaluasi Tata Kelola Penilaian Kinerja 1. Evaluasi Tata Kelola Penilaian Kinerja 2. penyusunan Penilaian Kinerja Unit Kerja Yang Mengacu Kepada RBB 3. Membangun Sistem Penilaian Kinerja Berbasis Teknologi Informasi 1. Pemetaan Pola Career Path Sesuai Dengan Job Family 1. Menyusun Kebijakan Career Path 2. Penyusunan Talent Pool Untuk Seluruh Jabatan 3. Sosialisasi dan Implementasi 1. Penyusunan Kurikulum Training 1. Penyusunan Kurikulum Training 2. Membangun Trainer Dari Internal 1. Membangun Trainer Dari Internal 1. Pengembangan HRIS Untuk Modul Administrasi 2. Penyusunan Kebijakan Manajemen Administrasi Data Karyawan 1. Penyusunan Kebijakan Manajemen Administrasi Data Karyawan 2. Pengembangan HRIS Untuk Modul Strategis 1. Implementasi HRIS Untuk Modul Strategis 1. Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Berbasis Teknologi Informasi 1. Sosialisasi dan Implementasi
  170. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Struktur Organisasi Divisi Sumber Daya Insani LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Human Resources Division Organizational Structure Direktur Dana & Jasa Fund & Services Director Divisi Sumber Daya Insani Human Resources Division Bidang Manajemen Kinerja & Reward Field Of Performance & Reward Management Bidang Pengembangan Field Development Profil Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Head of Human Resources Division Profile Profil Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani dapat dilihat pada Bagian Profil Pemimpin Divisi. Profiles of the Human Resources Head of Divisions can be seen in the Division Head Profile. Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Sumber Daya Insani Scope of Duties and Responsibilities of the Human Resources Division Divisi Sumber Daya Insani Bank Aceh memiliki tanggung jawab strategis dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Insani menurut kebutuhan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Divisi SDI meliputi: 1. Mengelola Manajemen SDI, merencanakan rekrutmen dan merumuskan kebijaksanaan pengembangan dan kesejahteraan karyawan untuk mendukung operasional dan manajemen bank dalam rangka menciptakan nilai tambah perusahaan. 2. Menciptakan organisasi dan manajemen bank yang sehat dan dinamis serta menumbuhkan motivasi berprestasi dan profesionalisme karyawan yang tinggi. 3. Mengevaluasi dan menyesuaikan ketentuan-ketentuan SDI dan pengembangan Sumber Daya Insani sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bank. 4. Menyesuaikan struktur organisasi dan job Description sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bank. 5.Membuat staffing model untuk memproyeksi kebutuhan karyawan dalam operasional bank bersama dengan unit kerja terkait. 6.Menciptakan dan mengembangkan sistem karir berdasarkan kompetensi, kinerja dan integritas secara adil, transparan serta sehat. 7.Membentuk calon-calon pemimpin bank pada berbagai level organisasi/job untuk kebutuhan estafet kepemimpinan dari waktu ke waktu. 8. Membuat usulan/memorandum kepada Direksi sesuai dengan bidang tugasnya. 9. Menyusun dan menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. The Human Resources Division of Bank Aceh has a strategic responsibility in managing and developing Human Resources according to the needs of the bank in accordance with applicable regulations. The scope of duties and responsibilities of the HR Division includes: 1. Manage HR Management, plan recruitment and formulate employee development and welfare policies to support bank operations and Management in order to create added value to the company. 2. Creating a sound and dynamic organization and Bank Management and fostering high employee motivation and achievement professionalism. 3. Evaluate and adjust the provisions of HR and the development of Human Resources in accordance with the needs and development of the bank. 4. Adjust the organizational structure and job Description in accordance with the needs and development of the bank. 5. Creating a staffing model to project the needs of employees in bank operations together with related work units. 6. Creating and developing a career system based on competence, performance and integrity in a fair, transparent and sound manner. 7. forming prospective bank leaders at various levels of the organization/job for leadership relay needs from time to time. 8. Make a proposal/memorandum to the Directors in accordance with their area of ​​work. 9. Prepare and submit reports in accordance with applicable regulations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 171
  171. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Insani Bank Aceh Bank Aceh Human Resources Development Policy Perencanaan SDI merupakan proses perencanaan sistematis untuk memaksimalkan sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan . Tujuan dari perencanaan SDI ini adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan pekerjaan, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. SDI planning is a systematic planning process to maximize human resources as the company’s main asset. The purpose of this SDI planning is to ensure a match between labor and work, both in terms of quantity and quality required. Perencanaan kebutuhan SDI dilakukan untuk mendukung perkembangan organisasi dan ekspansi bisnis Bank dengan melakukan Man Power Planing berdasarkan analisa kebutuhan karyawan/Work Load Analysis (WLA). Analisis ini sangat penting dilakukan untuk menilai jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi tanggung jawab tertentu dan seberapa beban kerja yang semestinya dilimpahkan kepada seorang karyawan. Dari Hasil Analisa ini dapat ditetapkan distandarisasi Manpower Productivity atau jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan bisnis bank. Planning for SDI needs is carried out to support organizational development and business expansion of Bank by conducting Man Power Planning based on an employee needs analysis/Work Load Analysis (WLA). This analysis is very important to do to assess the number of employees needed to fill certain responsibilities and how much work load should be delegated to an employee. From the results of this analysis, the Manpower standardization can be determined Productivity or the number of workers in accordance with the bank’s business needs. Untuk menciptakan SDI yang profesional, kunci utamanya terletak pada proses rekrutmen, seleksi, training and development pada calon karyawan. Tujuan dilakukan rekrutmen adalah untuk mendapatkan pegawai yang potensial sesuai dengan pengembangan bisnis bank kedepan. Rekrutmen karyawan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam rangka pengembangan orientasi bisnis bank kedepan yang membutuhkan ketersediaan SDI yang seimbang dengan pengembangan jaringan kantor dan fokus bisnis serta mengantisipasi terjadinya kekurangan tenaga kerja yang dikarenakan menjalani masa pensiun. To create a professional SDI, the main key lies in the recruitment, selection, training and development process for prospective employees. The purpose of the recruitment is to get potential employees in accordance with the development of the bank’s business in the future. Employee recruitment is carried out to meet employee needs in the context of developing a future bank business orientation that requires the availability of SDI that is balanced with the development of an office network and business focus and to anticipate a shortage of manpower due to retirement. STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA INSANI (SDI) Human Resources Development Strategy (HR) 172 Rekrutmen Recruitment Sejalan dengan pertumbuhan bisnis dan rencana pengembangan jaringan kantor, maka setelah proses self assessment apabila terjadi kekurangan pegawai maka akan dilakukan penambahan kekurangan karyawan di kantor cabang sesuai dengan sasaran dan strategi pencapaian rencana dan tujuan perusahaan. Pemenuhan pegawai Bank Aceh dilakukan melalui proses rekrutmen untuk mendapatkan pegawai yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi yang baik, mampu bekerjasama dengan tim dan diutamakan yang berpengalaman. In line with business growth and office network development plans, after the self-assessment process in the event of a shortage of employees, additional staff shortages will be made at the branch office in accordance with the goals and strategies for achieving the company’s plans and objectives. Employee recruitment for Bank Aceh is carried out through a recruitment process to recruit employees who have intellectual abilities, good communication skills, are able to work with teams and preferably experience. Rekrutmen merupakan salah satu proses penting dalam mengidentifikasi, mencari dan memikat calon pekerja untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang telah ditetapkan melalui proses perencanaan kepegawaian,dalam rangka mendukung pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas layanan. Kebijakan pemenuhan pegawai selalu disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Bank Aceh membutuhkan Pegawaipegawai berkualitas dan memiliki kompetensi yang baik untuk pengembangan bisnis kedepan. Rekrutmen karyawan Bank Aceh dilakukan berdasarkan pendekatan: Recruitment is one of the important processes in identifying, finding and attracting prospective workers to meet organizational needs that have been determined through the staffing planning process, in order to support business development and improve service quality. Employee fulfillment policies are always tailored to business needs. Bank Aceh requires qualified and competent employees for future business development. The recruitment of Bank Aceh employees is based on the following approaches: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  172. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 1. Pertumbuhan Nasabah. 2. Pertumbuhan Jaringan kerja 3. Pertumbuhan produk dan Jasa baru 4. Struktur Organisasi/Job Description dan sfaff of control/ serta beban kerja (Work Load) 5. Inovasi dan penerapan tekhnologi 6. Turn over karyawan (keluar, pensiun, meninggal dunia dan PHK) 1. Customer Growth. 2. Network growth 3. Growth of new products and services 4 Organizational Structure/Job Description and sfan of control/as well as work load 5. Innovation and application of technology 6. Employee turnover (leaving, retiring, passing away and laying off) Tahapan Rekrutment Bank Aceh Bank Aceh Recruitment Stages Proses seleksi dimulai dengan tahapan pengumuman penerimaan pegawai, seleksi administrasi, test pengetahuan umum (TPU), tes potensi akademik (TPA), dan Bahasa inggris, psikotest, group discussion dan initial interview, Wawancara User, tes kesehatan, dan sampai dengan penandatanganan perjanjian kerja. Setelah proses seleksi selesai maka calon pegawai akan diikutsertakan dalam diklat bela Negara serta induction training. The selection process begins with the stages of announcing employee admissions, administrative selection, general knowledge test (TPU), academic potential test (TPA), and English, psychology tests, group discussions and initial interviews, user interviews, medical tests, and up to the signing of work agreements. . After the selection process is complete, prospective employees will be included in state defense training and induction training. training. Pengumuman Penerimaan & Seleksi Administrasi Pengumuman Akhir & Perjanjian Kerja Tes TPA,TPU & Bahasa Inggris Rekrutmen Karyawan Psikotes, FGD & Initial Interview Medical Check Up Wawancara User Penempatan Staffing Dalam upaya meningkatkan kinerja Bank, penempatan karyawan difokuskan pada bidang terutama marketing dan Operasional secara memadai dilihat dari sisi pelayanan dan internal control serta governance yang sehat. In an effort to improve Bank’s performance, employee placement is focused on areas, especially marketing and operational, which are adequate in terms of service and internal control and sound governance. Staffing akan direinventing dan revitalisasi berdasarkan kemampuan professional, managerial dan leadership pada setiap level organisasi Bank. Staffing will be reinvented and revitalized based on professional, managerial and leadership abilities at every level of Bank’s organization. Training Training Untuk meningkatkan kompetensi (Knowledge, Skill dan Atitude) sesuai dengan kebutuhan operasional, Bank memberikan pendidikan/pelatihan kepada karyawan secara berjenjang dan berkelanjutan, sehingga dapat membentuk dan menciptakan To increase competency (Knowledge, Skill and Atitude) in accordance with operational needs, Bank provides education/training to employees in stages and continuously, so as to form and create employees who are professional PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 173
  173. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions karyawan yang professional dan mempunyai integritas yang tinggi baik melalui Inhouse Training maupun external training . and have high integrity through both Inhouse Training and external training. Keberhasilan pelatihan SDI Bank Aceh sangat ditentukan oleh kualitas kurikulum, modul, silabus dan trainer, oleh karena itu pelatihan-pelatihan pada bidang-bidang tertentu dilakukan dengan lembaga-lembaga yang mempunyai kompetensi dan kredibilitas seperti LPPI. Selain itu penguatan dan peranan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bank Aceh (LPPBA) terus ditingkatkan untuk mengadakan Inhouse Training secara berkesinambungan dan berkualitas. The success of Bank Aceh’s HR training is largely determined by the quality of the curriculum, modules, syllabus and trainers, therefore training in certain fields is carried out with institutions that have competence and credibility such as the LPPI. In addition, the strengthening and role of Bank Aceh Education and Training Institute (LPPBA) continues to be increased to hold in-house training in a sustainable and quality manner. Rencana pelatihan akan dilakukan melalui pola penjenjangan sebagai berikut : 1.Program Inducement/Job Orientasi dan ODP. 2. Pelatihan Teknis Perbankan : - Akuntansi dan IT - Analisa Kredit - Operasional Bank dan IT - Marketing Product dan jasa - Aspek Hukum Pembiayaan -ALMA -Bank Planning dan budgetting 3. Pelatihan pada Level Pimpinan a. Pendidikan untuk calon Kepala Seksi dan Capem -PCPM - Risk Management Level 2 b.Pendidikan untuk calon kepala Bidang, Pemimpin Cabang, Wakil Pemimpin Cabang : - Kursus Pemimpin Cabang - Management Development Program - Risk Management Level 3 c. Pendidikan untuk Calon Pemimpin Divisi dan Direksi - SESPI Bank - Risk Management Level 5 4. Bagi pejabat-pejabat eksekutif juga diharuskan mengikuti seminar-seminar terutama seminar dibidang perbankan sesuai dengan bidangnya untuk mengupdate pengetahuan dan wawasan. The training plan will be carried out through the following selection patterns: 1. Inducement/Job Orientation Program and ODP. 2. Banking Technical Training: - Accounting and IT. - Credit analysis. - Bank and IT operations. - Product Marketing and services. - Legal Aspects of Financing. -ALMA. - Bank Planning and Budgetting. 3. Training at the Leadership Level : a. Education for prospective Section Heads and Sub-Deputies -PCPM. - Risk Management 2nd Level. b.Education for prospective heads of fields, Branch Managers,Deputy Branch Manager : - Branch Manager Course. - Management Development Program. - Risk Management 3rd Level. c. Education for Prospective Head of Divisions and Directors - SESPI Bank. - Risk Management 5th Level. 4. Executive officials are also required to attend seminars, especially seminars in the banking sector in accordance with their fields to Update their knowledge and insights. Pengembangan Karir Career Development Implementasi kebijakan pengembangan karir karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan dan meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan yang pada akhirnya sangat berpengaruh kepada kinerja dan nilai perusahaan secara menyeluruh (Firm Value). Adapun tujuan pengembangan karir adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di organisasi saat ini dan dimasa yang akan datang. The implementation of employee career development policies plays a very important role in developing and increasing employee motivation and performance which in turn greatly affects the overall performance and value of the company (Firm Value). The purpose of career development is to match the needs and goals of employees with career opportunities. available in the organization today and in the future. Perumusan sistem karir harus memenuhi unsur-unsur: a) Membangun moralitas dan aspirasi b) Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama 174 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The formulation of a career system must meet the following elements: a) Moral and aspiration building b) Everyone has an opportunity
  174. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements c) Setiap karyawan dapat dikembangkan menurut jalur yang tepat sesuai minat dan karakteristik sehingga karyawan dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan minat dan karakteristiknya d) Kriteria yang jelas e) Sistem yang kredibel c) Each employee can be developed according to the right path according to their interests and characteristics so that employees can be placed in positions that match their interests and characteristics (the right man and the right place) d) Clear criteria e) A credible system Progres dibidang pengembangan karir sedang dalam proses perumusan aturan dan kebijakan baru. Progress in the career development sector is in the process of formulating new rules and policies. Employee Engagement Employee Engagement Employee engagement merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberlangsungan suatu perusahaan. Employee engagement merupakan hasil dari efektivitas pelaksanaan hubungan industrial dan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keterikatan emosional pegawai terhadap Perusahaan. Dengan tingkat employee engagement yang baik, setiap anggota perusahaan diharapkan mampu memberikan kinerja yang baik serta memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Employee engagement is one of the factors that affect the sustainability of a company. Employee engagement is the result of the effectiveness of the implementation of industrial relations and is a parameter used to measure the level of an employee’s emotional attachment to the Company. With a good level of employee engagement, each member of the company is expected to be able to provide good performance and have loyalty to the company. Tingkat Turnover Karyawan Employee Turnover Rate Bank Aceh menyadari bahwa sumber daya insani merupakan salah satu aset terpenting dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan kinerja Bank. Selama tahun 2020, jumlah pegawai Bank Aceh yang meninggalkan perusahaan tercatat sebanyak 45 orang. Atas perputaran pegawai tersebut, Bank Aceh telah menyusun strategi pemenuhan/rekrutmen pegawai agar jumlah human capital tetap mencukupi kebutuhan Perseroan. Adapun tingkat turnover karyawan Bank Aceh tahun 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Bank Aceh realizes that human resources are one of the most important assets in supporting the growth and sustainability of Bank’s performance. During 2020, the number of Bank Aceh employees who left the company was recorded as many as 45 people. With regard to employee turnover, Bank Aceh has formulated a strategy for employee fulfillment/recruitment so that the amount of human capital remains sufficient for the Company’s needs. The 2020 Bank Aceh employee turnover rate can be seen in the table below: Tahun Total Turnover Karyawan Baru Karyawan Keluar Total Pegawai Persentase 2020 - 45 2.030 2,22% 2019 - 61 2.014 3,03% 2018 218 41 1.854 2,21% 2017 16 19 1.896 1,00% 2016 42 31 1.899 1,63% Transformasi Budaya Kerja Transformasi Budaya Bank Aceh harus dapat membentuk budaya kerja yang mendukung implementasi strategi bisnis dan pencapaian kinerja. Transformasi Budaya yang dilakukan meliputi perubahan pola pikir dan perilaku terhadap aspek Layanan, Marketing dan Kepatuhan. Untuk menuju perubahan pola pikir dan perilaku tersebut, maka perlu adanya perumusan budaya atau nilai-nilai baru Bank Aceh sebagai berikut : Work Culture Transformation Cultural Transformation Bank Aceh must be able to establish a work culture that supports the implementation of business strategies and performance achievement. The Cultural Transformation that is carried out includes changes in mindset and behavior towards aspects of Service, Marketing and Compliance. To achieve this change in mindset and behavior, it is necessary to formulate a new Bank Aceh culture or values as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 175
  175. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 176 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Integritas (Integrity) Silaturrahim (Relationship) Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, jujur, berkomitmen dan konsisten Conduct Duties with full responsibility, honest, committed and consistent. 1. Benar dan jujur (Siddiq) | True and honest (Siddiq). 2. Profesionalisme (Kompetensi/Fathanah) | Professionalism (Competence/Fathanah) . 3. Berkomitmen (Tabliq) | High Commitment (Tabligh). 4. Teguh pendirian (Istiqamah) | Stand firmly (Istiqamah). 5. Kehormatan diri (Martabat) | Self- Respect (Dignity). 6. Kepemimpinan | Leadership. Membangun hubungan yang baik & kemitraan dengan nasabah serta stakeholder Building good relationships & partnerships with Customers and stakeholders. 1. Kesederhanaan | Modesty. 2. Komunikasi yang tulus | Sincere Communication . 3. Kepedulian yang tulus | Careness. 4. Keterlibatan | Involvement. 5. Kedekatan/menjiwai | Engagement. 6. Menghormati | Respectful. 7. Keterbukaan |Transparency/ openness. 8. Empati (memahami perasaan orang lain) | Emphaty (Sensing another emotion). 9. Altruisme (sifat mementingkan orang lain) | selfishness. Loyalitas Nasabah (Customer Loyalty) Amanah (Trustworthy) Memberikan produk & layanan yang terbaik bagi nasabah Providing products & services to Customers. 1. Nilai nasabah | Customer value 2. Pelayanan terbaik/prima | Service Excellent 3. Produk terbaik | Product excellence 4. Citra merek | Brand image 5. Loyalitas merek | Brand loyalty 6. Kekayaan merek | Brand equity 7. Kepuasan dan kenyamanan nasabah | Customer satisfaction & convenience Membangun sikap untuk menepati & memenuhi janji kepada nasabah Building attitude to meet & fulfill the promise to Customers. 1. Bertanggung jawab | Responsibility. 2. Dapat dipercaya | Trustworthy (Competence). 3. Tepat dan teliti | Accuracy. 4. Taat/patuh (Disiplin) | Compliance (Discipline). Madani (Civilization) Ikhlas (Sincerity) Menciptakan & mengembangkan kemajuan bank secara terus menerus Creating & developing Bank sustainable progress. 1. Visi dan Misi | Vision and mission. 2. Strategi | Strategy. 3. Kreativitas | Creativity. 4. Inovasi | Innovation. 5. Kerjasama | Team Work. 6. Berubah dan bertumbuh|Change and growth. 7. Ikhtiar | Effort. 8. Tata kelola | Corporate governance. 9. Kesejahteraan | Welfare. Menciptakan dan membentuk sikap yang tulus dalam bekerja dan pengabdian Creating and shaping a sincere attitude in work and devotion. 1. Kerendahaan hati | Humbleness 2. Munajat | Spiritual excellent 3. Keyakinan | Confident 4. Pengabdian | Devotion 5. Hikmah | Wisdom PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  176. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Laporan Program Kerja Divisi SDI Tahun 2020 Bank Aceh telah menetapkan berbagai strategi terkait pengelolalaan SDI tahun 2020 dengan fokus sebagai berikut: 1. Rencana pengembangan organisasi mencakup rencana pembentukan/perubahan satuan kerja disesuaikan dengan kemampuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank yang disesuaikan dengan perkembangan, kebutuhan dan tuntutan operasional, 2.Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen antara lain mencakup pengembangan teknologi yang mendukung sistem informasi untuk manajemen dan rencana pengembangan sistem akuntansi, termasuk anggaran yang dialokasikan untuk rencana pengembangan tersebut. 3. Penilaian Kinerja (KPI) berdasarkan Balance Score Card yang merupakan salah satu metode untuk mengukur kinerja dengan cakupan pengukurannya yang komprehensif, visi dan strategi perusahaan secara terorganisasi dan konkrit, sehingga pengukuran kinerja dapat dievaluasi secara berimbang dari beberapa aspek dengan 4 perspektif yaitu Financial, Costumer, Internal Process, Learning and Growth. 4.Penyusunan Analisa Jabatan dan Kamus Kompetensi kepada 70 jabatan dalam rangka promosi maupun turnover karyawan. Analisa jabatan akan menjadi acuan dalam pengelolaan SDI untuk memperjelas informasi mengenai suatu jabatan. 5.Pelaksanaan Asessment Center untuk memperoleh kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu, mengidentifikasi kader-kader pemimpin melalui suatu metode yang memiliki akurasi dan obyektifitas yang dapat diandalkan, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan managerial SDI untuk menghasilkan strategi dan tindakan pengembangan yang spesifik dan terencana bagi karyawan sebagai sarana pengambilan keputusan yang berkaitan dengan SDI seperti rekruitmen, promosi, mutasi, dan pengembangan karir karyawan. 6.Perhitungan Work Load Analysis untuk memperoleh informasi tingkat efisiensi kinerja karyawan dalam rangka meningkatkan tingkat produktivitas perusahaan.  7.Perencanaan Career Path untuk menyelaraskan strategi perusahaan dengan kebutuhan SDI, pengembangan kayawan, menurunkan tingkat turnover karyawan dan memotivasi karyawan untuk terus mengembangkan potensi diri. 8. Implementasi Aplikasi HRIS (Human Resource Information System) Full Module untuk pengelolaan SDI yang terintegrasi. LAPORAN KEUANGAN Financial Statements SDI Division Work Program Report 2020 Bank Aceh has established various strategies related to the Management of HR 2020 by focusing as follows: 1.Organizational development plans include plans for forming/changing work units adjusted to the ability, size and complexity of Bank’s business that is adjusted to the development, needs and operational demands, 2.Management Information System Development Plans include developing technologies that support information systems for Management and accounting system development plans, including the budget allocated for the development plan. 3. Performance Assessment (KPI) based on the Balance Score Card which is one of the methods to measure performance with a comprehensive scope of measurement, corporate vision and strategy in an organized and concrete manner, so that performance measurement can be evaluated in a balanced manner from several aspects with 4 perspectives, namely Financial, Costumer, Internal Process, Learning and Growth. 4. Compilation of Job Analysis and Competency Dictionary for 70 positions in the context of employee promotion and turnover. Job analysis will be a reference in managing HR to clarify information about a position. 5. Implementation of the Assessment Center to obtain clear criteria for a particular position, identify cadres of leaders through a method that has reliable accuracy and objectivity, identify the need for HR managerial development to produce specific and planned development strategies and actions for employees as decision-making tools related to HR such as recruitment, promotion, transfer, and career development of employees. 6. Calculation of Work Load Analysis to obtain information on the level of efficiency of employee performance in order to increase the level of company productivity. 7. Career Path Planning to align company strategy with the needs of HR, develop employees, reduce employee turnover and motivate employees to continue developing their potential. 8. Implementation of Full Module HRIS (Human Resource Information System) Application for integrated HR Management. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 177
  177. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology Manajemen Teknologi Informasi Dalam era digitalisasi peran penting teknologi informasi di industri perbankan mengharuskan Bank melakukan peningkatan dari segala aspek untuk dapat mengikuti dan mengadopsi perkembangan teknologi dalam rangka mendukung pertumbuhan bank . Pengembangan teknologi informasi di industri perbankan yang sangat cepat juga harus tetap memperhatikan tata kelola teknologi informasi yang baik dengan terus melakukan pengembangan sistem, kehandalan sistem keamanan dan pengembangan sumber daya insani. 178 Information Technology Management In the era of digitalization, the important role of information technology in the banking industry requires Banks to make improvements from all aspects to be able to follow and adopt technological developments in order to support bank growth. The rapid development of information technology in the banking industry must also pay attention to good information technology governance by continuing to carry out system development, security system reliability and human resource development. Bank Aceh berkomitmen untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi guna memberikan kemudahan layanan kepada nasabah. Komitmen ini diwujudkan Bank dalam sasaran utama tahun 2020 yang fokus pada peningkatan pengembangan sistem teknologi informasi dengan pengembangan dan inovasi produk berbasis teknologi informasi. Salah satu optimalisasi pelayanan yang dilakukan Bank Aceh pada tahun 2020 adalah dengan meluncurkan aplikasi mobile banking yang dinamakan dengan “Action” atau Aceh Transaction Online. Diharapkan produk ini mampu memenuhi kebutuhan nasabah secara personal untuk dapat melakukan transaksi perbankan. Kedepan Bank Aceh terus mengembangkan fitur-fitur layanan pada Mobile banking untuk memberikan kemudahan pelayanan yang mudah, cepat dan aman kepada nasabah dalam bertransaksi. Selain itu, Bank Aceh juga telah menyediakan layanan berupa aplikasi Cash Management system (CMS) yang diperuntukkan kepada Nasabah Corporate. Aplikasi CMS ini memberi kemudahan bagi korporasi dalam mengetahui posisi keuangan dan mengetahui seluruh penerimaan dan pengeluaran secara real time Online. Bank Aceh is committed to taking advantage of technological and information developments in order to provide easy service to customers. This commitment is manifested by Bank in the main targets for 2020 which focus on increasing the development of information technology systems by developing and innovating information technology-based products. One of the service optimizations carried out by Bank Aceh in 2020 is by launching a mobile banking application called “Action” or Aceh Transaction Online. It is hoped that this product will be able to meet customer needs personally to be able to conduct banking transactions. In the future, Bank Aceh will continue to develop service features in Mobile banking to provide easy, fast and secure service to customers in making transactions. In addition, Bank Aceh has also provided services in the form of a Cash Management System (CMS) application for Corporate Customers. This CMS application makes it easy for corporations to find out their financial position and find out all receipts and expenses in real time Online. Untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi setoran dan penarikan, Bank Aceh juga telah mengimplementasikan mesin Cash Recycle Machine (CRM). Pelayanan dengan mesin CRM mengupayakan agar nasabah nyaman sehingga tidak lagi perlu datang ke kantor dan tanpa perlu antri panjang di Teller bank. Dengan menggunakan mesin CRM, setoran tunai dapat dilakukan selama 24 jam dan di luar jam operasional Bank pada hari Sabtu dan Minggu. To make it easier for customers to make deposit and withdrawal transactions, Bank Aceh has also implemented a Cash Recycle Machine (CRM). Services with CRM machines strive to make customers comfortable so that they no longer need to come to the office and without the need to queue long at bank tellers. By using a CRM machine, cash deposits can be made 24 hours and outside Bank’s operational hours on Saturdays and Sundays. Tingginya kebutuhan akan bertransaksi yang mudah, aman dan cepat menuntut setiap bank meningkatkan pelayanan khususnya di bidang keamanan sistem informasi. Keamanan sistem informasi dapat didefinisikan sebagai pengoperasian sebuah sistem dari semua bentuk mekanisme yang memiliki tujuan agar sistem tersebut terhindar dari berbagai threat’s yang memberi efek buruk terhadap keamanan information data dan keamanan system actors. Divisi IT setiap tahunnya melakukan assessment terhadap keamanan Sistem Core banking dan aplikasi Non Core banking dengan melakukan penetration test, update antivirus, firewall dan peningkatan infrastruktur security IT guna mengantisipasi serangan internal dan eksternal. The high need for easy, safe and fast transactions demands every bank to improve its services, especially in the field of information system security. Information system security can be defined as the operation of a system of all forms of mechanisms that have the aim of avoiding the system from various threats which have a negative effect on data security and system actors’ security. The IT Division annually assesses the security of Core banking systems and non-core banking applications by conducting penetration tests, updating antivirus, firewalls and improving IT security infrastructure to anticipate internal and external attacks. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  178. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Peranan tenaga kerja dan kemampuan sumber daya insani sangat dominan dalam sistem organisasi bisnis perbankan. Masing-masing pegawai dalam organisasi perbankan memiliki kemampuan dan ketrampilan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga diperlukan saling kerja sama melalui proses manajemen untuk mewujudkan tujuan organisasinya. Untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan upaya yang terorganisasi, berkesinambungan serta menyeluruh, sehingga diperlukan penambahan SDI dan peningkatan kemampuan SDI dengan melakukan pelatihan, Workshop dan sertifikasi terhadap petugas TI sehingga mampu menghadapi perkembangan dan kemajuan TI yg terus berkembang. The role of manpower and the ability of human resources is very dominant in the banking business organization system. Each employee in a banking organization has different abilities and skills from one another so that cooperation is needed through the management process to realize the goals of the organization. To produce quality human resources requires an organized, continuous and comprehensive effort, so it is necessary to add SDI and increase the capacity of SDI by conducting training, Workshops and certification for IT officers so that they are able to face the development and progress of IT that continues to develop. Tujuan penyediaan teknologi sistem informasi yang baik sebagai komitmen Manajemen memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap nasabah atau masyarakat yang akan mempergunakan jasa dan bertransaksi dengan Bank Aceh. The objective of providing good information system technology is a commitment of the Management to provide a sense of security and comfort to every customer or community who will use the services and transact with Bank Aceh. Master Plan Teknologi Informasi Information Technology Master Plan Industri perbankan saat ini harus bersaing dengan Bank Digital yang mulai menyaingi bisnis dan pasar perbankan yang berbasis teknologi financial technology (Fintech) bank digital menawarkan berbagai layanan keuangan bank, mulai dari pembayaran hingga pinjam meminjam, namun layanan tersebut dilakukan serba digital tanpa perlu ke kantor cabang, dapat dilakukan dimanapun dengan menggunakan fasilitas bank dan mitra. Maka untuk dapat bersaing dalam bisnis dunia perbankan maka Bank Aceh mencoba berbenah diri dengan merancang strategi layanan berbasiskan digital diantaranya pengembangan fitur pada mobile banking, e-channel dan internet banking, serta support untuk QRIS, Laku Pandai dan PPOB. Bank Aceh juga sangat mendukung kebutuhan system Pihak Pemerintah Daerah dalam melakukan transaksi perbankan dan pelaporan keuangan seperti pembayaran Samolda (samsat Online daerah), Samolnas (Samsat Online Nasional), pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), Retribusi, Pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya. Penerapan Teknologi Informasi terkini dengan berbagai inovasi-inovasi yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan daya saing Bank Aceh dalam industri perbankan dan menjadi tolak ukur utama dalam penyusunan ITSP Bank Aceh. The banking industry currently has to compete with Digital Banks which are starting to compete with business and banking markets based on financial technology (Fintech) digital banks offer a variety of bank financial services, from payments to lending and borrowing, but these services are carried out completely digital without the need to go to branch offices , can be done anywhere using bank and partner facilities. So to be able to compete in the business world of banking, Bank Aceh is trying to improve itself by designing a digital-based service strategy including feature development on mobile banking, e-channel and internet banking, as well as support for QRIS, Laku Pandai and PPOB. Bank Aceh is also very supportive of the system needs of the Regional Government in conducting banking transactions and financial reporting such as Samolda payments (regional Online samsat), Samolnas (National Online Samolnas), PBB payments (land and building taxes), levies, local taxes and other regional income. . The application of the latest Information Technology with various continuous innovations is expected to increase the competitiveness of Bank Aceh in the banking industry and become the main benchmark in the preparation of the ITSP Bank Aceh. Grand strategy jangka panjang teknologi informasi Bank Aceh adalah dapat melakukan pengelolaan CBS dan MIS secara mandiri. Strategi pengembangan Divisi IT berdasarkan ITSP fokus pada pengembangan berbagai aplikasi dan mensupport pengembangan dan inovasi produk-produk Bank Aceh serta perluasan jaringan kantor dan berbagai channel distribusi digital/virtual (fastest growth). IT Strategic Plan (ITSP) digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan teknologi informasi yang selaras dengan Corporate plan Bank Aceh untuk mencapai visi Menjadi Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam pelayanan di Indonesia. ITSP tersebut juga menjadi acuan dalam merancang strategi bank di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis serta mendukung rencana strategis jangka panjang. The long-term grand strategy for Bank Aceh’s information technology is to be able to manage CBS and MIS independently. The IT Division development strategy based on ITSP focuses on developing various applications and supporting the development and innovation of Bank Aceh products as well as expanding the office network and various digital/ virtual (fastest growth) distribution channels. The IT Strategic Plan (ITSP) is used as a guide in developing information technology in line with Bank Aceh Corporate plan to achieve the vision of Becoming the Leading and Most Trusted Sharia Bank in services in Indonesia. The ITSP is also a reference in designing future bank strategies to meet business needs and support long-term strategic plans. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 179
  179. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Struktur Teknologi Informasi Information Technology Structure Divisi Teknologi Informasi PT . Bank Aceh Syariah berada di bawah Direktur Operasional dengan struktur sebagai berikut : Information Technology Division of PT. Bank Aceh Syariah is under Banking Operation Director with the following structure: Direktur Operasional Fund & Services Director Pemimpin Divisi TI Human Resources Division Bidang pengembangan & Bisnis Aliansi Bidang Operasional & Technical Support Performance & Reward Management Field Performance & Reward Management Field Of Bidang Pengendalian & Pengembangan Sistem Development Field Divisi Teknologi Bank Aceh bertanggung jawab dan memastikan sistem teknologi informasi dapat berfungsi dengan baik guna mendukung operasional Bank dan memantau kinerja TI yang meliputi, perencanaan dan pengembangan, operasional TI, manajemen mutu, pengamanan sistem (security system) serta manajemen risiko TI dan aspek tata-kelola (governance) lainnya dibidang Teknologi Sistem Informasi. Divisi TI berperan dalam mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan melalui pengembangan inovatif layanan kepada nasabah dalam rangka meningkatkan produk dan layanan operasional yang lebih kompetitif. Bank Aceh Technology Division is responsible for and ensures that information technology systems can function properly to support Bank’s operations and monitor IT performance which includes planning and development, IT operations, quality management, security systems and IT risk management and governance aspects. governance (governance) in the field of Information Systems Technology. The IT Division plays a role in supporting the Company’s business growth through the development of innovative services to customers in order to improve operational products and services that are more competitive. Profil Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Head of Information Technology Division Profile Profil Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Head of Information Technology Division dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan Profile can be seen in the Company bagian Profil Pemimpin Divisi Profile section of the Head of Division Profile section Imamil Fadhli Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Head of Information Technology Division 180 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  180. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Strategi Teknologi Informasi Information Technology Strategy Beberapa strategi dan inisiatif Divisi Teknologi Informasi dalam rangka mendukung operasional bank selama tahun 2020, antara lain: Some of the strategies and initiatives of Information Technology Division in order to support bank operations during 2020, including: 1. Melakukan Pengembangan Sistem Informasi untuk mendukung operasional Divisi TI berkomitmen dalam melakukan penyempurnaan sistem informasi secara terukur, terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan layanan kepada nasabah. Oleh karena itu, Bank Aceh menetapkan target pengembangan rutin setiap tahun yang tercantum dalam Rencana Kerja Teknologi informasi. Pada tahun 2020, Bank Aceh telah melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem informasi sebagai berikut: - Pengembangan aplikasi Core Banking System Olibs 724 - Pengembangan aplikasi mobile banking -Pengembangan QRIS - Pengembangan Aplikasi Sipatuh (Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji) - Pengembangan aplikasi pelaporan BI Antasena - Pengembangan aplikasi pelaporan ke regulator OJK BOX (OBOX) - Pengembangan aplikasi rating pembiayaan - Pengadaan 10 Unit mesin cash recycle machine (CRM) - Pengadaan infrastruktur DC dan DRC 1. Developing Information Systems to support operations The IT Division is committed to improving information systems in a measured, structured and sustainable manner to improve services to customers. Therefore, Bank Aceh sets annual development targets as stated in Information Technology Work Plan. In 2020, Bank Aceh has developed and improved the following information systems: - Development of the Olibs 724 Core Banking System application - Development of mobile banking applications - QRIS development - Development of Civil Applications (Integrated Information System for Umrah and Hajj Supervision) - Development of BI Antasena reporting application - Development of reporting applications to regulators OJK BOX (OBOX) - Development of a financing rating application - Procurement of 10 units of cash recycle machine (CRM) machines - Procurement of DC and DRC infrastructure 2. Membuat Inovasi Teknologi Informasi Bank Aceh secara konsisten melakukan inovasi produk dan fitur produk bank dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, terutama dalam menghadapi tantangan akibat pandemic Covid-19 dan mengahdapi new normal. Salah satu inovasi yang dilakukan Bank Aceh pada tahun 2020 adalah dengan melakukan pengembangan layanan berbasis digital yaitu berupa mobile banking dan Cash Recycle Machine (CRM) untuk memenuhi kebutuhan nasabah bertransaksi diluar jam operasional Bank. 2. Making Information Technology Innovations Bank Aceh consistently innovates products and bank product features by utilizing developments in information technology, especially in facing the challenges caused by the Covid-19 pandemic and facing a new normal. One of the innovations made by Bank Aceh in 2020 is to develop digital-based services, namely in the form of mobile banking and Cash Recycle Machines (CRM) to meet customer needs for transactions outside of Bank’s operational hours. 3. Menyediakan Infrastruktur Teknologi Informasi Bank Aceh senantiasa memperkuat infrastruktur teknologi informasi untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan yang memadai dalam memenuhi pertumbuhan permintaan layanan perbankan. Adopsi terhadap kemajuan teknologi informasi dalam era digital saat ini menjadi syarat utama pengembangan layanan berkualitas sekaligus mendukung proses-proses yang lebih efisien. Untuk itu, Bank Aceh secara berkala mengkaji dan memperbaharui sistem operasi sesuai dengan kebutuhan bisnis bank baik hardware, software maupun core network system. Pada tahun 2020, Bank Aceh memprioritaskan pengembangan infrastruktur untuk mendukung kegiatan operasional Bank, antara lain berupa: 3. Providing Information Technology Infrastructure Bank Aceh continues to strengthen information technology infrastructure to ensure that Bank has adequate capabilities to meet growing demand for banking services. Adoption of advances in information technology in today’s digital era is a major prerequisite for developing quality services while supporting more efficient processes. To that end, Bank Aceh periodically reviews and updates the operating system in accordance with the bank’s business needs, be it hardware, software or the core network system. In 2020, Bank Aceh will prioritize infrastructure development to support Bank’s operational activities, including in the form of: a. Data Center Core Banking Data center core banking digunakan untuk menempatkan server dan perangkat pendukung untuk System Production, System Test dan System Development yang mencakup a. Core Banking Data Center Core banking data center is used to place servers and supporting equipment for System Production, System Test and System Development which includes CBS PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 181
  181. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report CBS Application Server , Web Server, Mail Server, Switching Server dan lain sebagainya. b.DRC Core Banking Disaster Recovery Center (DRC) Core Banking menempatkan server dan perangkat pendukung yang digunakan untuk mendukung operasional Bank Aceh jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada data center Core Banking yang ditempatkan terpisah dengan lokasi data center Core Banking utama/Production. c. Data Center Non Core Banking Data Center Non Core Banking digunakan untuk menempatkan server dan perangkat pendukung untuk System Production, System Test dan System Development yang mencakup Aplikasi Non Core Banking seperti RTGS, SKNBI, SSSS, HR Application, Portal Bank Aceh dan lain sebagainya d.DRC Non Core Banking Disaster Recovery Center (DRC) Non Core Banking menempatkan server dan perangkat pendukung yang digunakan untuk mendukung operasional Bank Aceh jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada data center non Core Banking yang ditempatkan terpisah dengan lokasi data center Core Banking utama/Production. 182 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Application Server, Web Server, Mail Server, Switching Server and so on. b. DRC Core Banking The Core Banking Disaster Recovery Center (DRC) locates the servers and supporting devices used to support Bank Aceh operations in the event of a disruption to the Core Banking data center, which is placed separately from the main Core Banking/ Production data center location. c. Non Core Banking Data Center Non Core Banking Data Center is used to place servers and supporting devices for System Production, System Test and System Development which includes Non Core Banking Applications such as RTGS, SKNBI, SSSS, HR Application, Bank Aceh Portal and so on. d. DRC Non Core Banking The Non Core Banking Disaster Recovery Center (DRC) locates the servers and supporting devices used to support Bank Aceh operations if at any time there is a disruption in the non Core Banking data center which is placed separately from the main Core Banking/ Production data center location. Transformasi Teknologi Informasi Information Technology Transformation Arah pengembangan Bank Aceh mengacu pada proses transformasi yang sedang berlangsung, yaitu Transformasi Budaya, Transformasi Bisnis dan Transformasi Tampilan. Transformasi budaya dilakukan melalui pemanfaatan TI dalam operasional bank. Transformasi bisnis dapat dilakukan dengan pemanfaatan layanan seperti digital banking melalui pengembangan dan inovasi produk berbasis TI, sedangkan transformasi tampilan antara lain pemanfaatan TI dalam melakukan branding perusahaan. The direction of the development of Bank Aceh refers to the ongoing transformation process, namely Cultural Transformation, Business Transformation and Appearance Transformation. Cultural transformation is carried out through the use of IT in bank operations. Business transformation can be carried out by utilizing services such as digital banking through the development and innovation of IT-based products, while transformation of appearance includes the use of IT in corporate branding. Kebijakan Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technology Policy and Governance Sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi diera digital saat ini, sangat mungkin untuk terjadinya risiko-risiko terkait dengan keamanan data, baik perusahaan maupun nasabah yang perlu dilindungi keamanannya karena merupakan rahasia Bank yang dijamin oleh Undang-undang Perbankan. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.03/2016 tanggal 1 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, Bank wajib melaksanakan sistem pengendalian intern secara efektif terhadap seluruh aspek penggunaan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan operasional bank juga dapat meningkatkan risiko yang dihadapi bank. Dengan semakin meningkatnya risiko yang dihadapi, bank perlu menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam penggunaan teknologi informasi. Penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha Bank. In connection with the use of information technology in the digital era at this time, it is very possible for risks related to data security, both companies and customers to protect their security because it is a Bank secret guaranteed by Banking Law. In accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 38/POJK.03/2016 dated 1 December 2016 concerning the Implementation of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks, the banks are required to implement an effective internal control system for all aspects of the use of information technology. The use of information technology in bank operations can also increase the risks faced by banks. With the increasing risk faced, banks need to implement risk management effectively in the use of information technology. The application of risk management in the use of information technology must be adjusted to the objectives, business policies, size and complexity of Bank’s business. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  182. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dalam rangka mengendalikan risiko terkait pengembangan TI, Bank harus dapat memitigasi risiko yang dapat terjadi dan memastikan bahwa pengembangan sistem yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan, standar dan prosedur. Selain itu, Bank harus memantau risiko yang dikendalikan dan residual risk karena setiap gangguan yang terjadi dapat mempengaruhi rencana, proses pengembangan dan pengadaan TI yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegiatan operasional Bank. In order to control risks related to IT development, Bank must be able to mitigate risks that may occur and ensure that system development is carried out in accordance with policies, standards and procedures. In addition, Bank must monitor controlled risk and residual risk because any disruption that occurs can affect IT plans, development and procurement processes which in turn can have an impact on Bank’s operational activities. Penerapan tata kelola teknologi informasi dilakukan melalui penyelarasan rencana strategis teknologi informasi dan kebijakan terkait penggunaan teknologi informasi dengan strategi bisnis bank, optimalisasi pengelolaan sumber daya, pemanfaatan Teknologi Informasi (Information Technology value delivery), ketersediaan sistem pengelolaan pengamanan informasi (information security management system) yang efektif, pengukuran kinerja, dan penerapan manajemen risiko yang efektif. Dengan tata kelola TI, diharapkan bank mampu mengelola risiko yang dihadapi secara efektif dalam seluruh aktivitas operasional yang didukung dengan pemanfaatan Teknologi Informasi. The implementation of information technology governance is carried out through the alignment of information technology strategic plans and policies related to the use of information technology with bank business strategies, optimization of resource management, utilization of Information Technology (Information Technology value delivery), availability of an effective information security management system, performance measurement, and implementation of effective risk management. With IT governance, it is hoped that banks will be able to manage the risks they face effectively in all operational activities supported by the use of Information Technology. Tata kelola teknologi informasi Bank Aceh mengadopsi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dengan tetap mempertimbangkan strategi bisnis bank. Bank Aceh berkomitmen untuk memastikan dan meningkatkan tata kelola TI melalui review secara berkala terhadap seluruh kebijakan yang dapat mendukung perkembangan usaha Bank, pencapaian tujuan bisnis Bank dan kelangsungan pelayanan terhadap nasabah. Penerapan Tata Kelola TI dilakukan dengan memerhatikan prinsip kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) secara efektif dan efisien dengan memperhatikan kepatuhan terhadap ketentuan. Manajemen Risiko Teknologi Informasi Bank Aceh mengatur tentang kebijakan yang mencakup aspek utama pengelolaan manajemen risiko teknologi informasi Bank, meliputi manajemen TI, pengembangan dan pengadaan sistem, operasional TI, jaringan komunikasi, pengamanan informasi, rencana pemulihan bencana, perbankan elektronik, penggunaan pihak ketiga jasa TI dan profil risiko TI. Adapun ketentuan pengelolaan TI dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional Teknologi Informasi (SPO TI) dan Petunjuk Teknis Operasional Teknologi Informasi (PTO TI) yang menjadi pedoman dalam penerapan Teknologi Informasi Bank Aceh. Information technology governance of Bank Aceh adopts a Financial Services Authority Regulation while still taking into account the bank’s business strategy. Bank Aceh is committed to ensuring and improving IT governance through regular reviews of all policies that can support the development of Bank’s business, the achievement of Bank’s business objectives and the continuity of service to customers. The IT Governance is implemented by observing the principles of confidentiality, integrity and availability, effectively and efficiently with due observance of regulations. Bank Aceh Information Technology Risk Management regulates policies that cover the main aspects of Bank’s information technology risk management, including IT management, system development and procurement, IT operations, communication networks, information security, disaster recovery plans, electronic banking, use of third party IT services and IT risk profile. The IT management provisions are set out in Information Technology Operational Procedure Standard (IT SPO) and Information Technology Operational Technical Instructions (IT PTO) which serve as guidelines for the application of Bank Aceh Information Technology. Peningkatan Kapasitas Keamanan Informasi Information Security Capacity Building Sejalan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat baik Fintech maupun e-commerce, tingkat keamanan nasabah dalam menggunakan sarana elektronik menjadi faktor utama yang harus diperhatikan Bank dengan memastikan bahwa transaksi nasabah terlindungi dari kejahatan atau ancaman cyber-crime. Upaya peningkatan keamanan informasi dari sisi pengguna adalah dengan menetapkan wewenang limit otorisasi bagi user, penggunaan password yang baik (kombinasi karakter password, pengguanaan password yang berbeda untuk setiap platform serta menggantinya secara berkala. In line with the rapid development of technology, both Fintech and e-commerce, the level of customer security in using electronic means is a major factor that Bank must pay attention to by ensuring that customer transactions are protected from crime or cyber-crime threats. Efforts to improve information security from the user’s point of view are by setting authorization limits for users, using good passwords (password character combinations, using different passwords for each platform and changing them regularly. Users also need to have awareness or knowledge of social engineering threats (such as phishing). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 183
  183. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 184 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pengguna juga perlu memiliki kesadaran atau pengetahuan terhadap ancaman social engineering (seperti phishing). Sehingga sosialisasi dan edukasi kepada karyawan terhadap budaya resiko yang secara berkelanjutan dilakukan setiap unit bisnis, edukasi kepada nasabah juga terus ditingkatkan agar nasabah lebih berhati-hati dalam memberikan kode rahasia (PIN) dan informasi penting kepada orang lain. Therefore, socialization and education to employees on the risk culture that is continuously carried out by each business unit, education to customers is also continuously improved so that customers are more careful in providing secret codes (PINs) and important information to others. Audit Untuk Menjamin Keamanan Dan Kehandalan Teknologi Informasi Audits to Ensure Information Technology Security and Reliability Audit Keamanan informasi adalah sebagai proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti (evidence) untuk menentukan apakah sistem informasi dapat melindungi aset, serta apakah teknologi informasi yang ada telah memelihara integritas data sehingga keduanya dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan bisnis secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efektif. Ruang lingkup audit keamanan informasi  meliputi pemenuhan aspek keamanan dan keandalan sistem dan/atau jaringan sebagaimana berikut di bawah ini: 1. Adanya sistem keamanan teknologi yang dilakukan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, yang paling kurang memenuhi prinsip-prinsip: - Kerahasiaan data - Integritas sistem dan data - Dua faktor otentifikasi sistem dan data. - Pencegahan terjadinya penyangkalan transaksi yang telah dilakukan - Ketersediaan sistem. 2.Cakupan security audit paling kurang meliputi aspek teknologi informasi dan aspek bisnis; 3. Adanya sistem dan prosedur untuk melakukan audit trail; 4. Adanya kebijakan dan prosedur internal untuk sistem dan Sumber Daya Insani (SDI); 5.Adanya business continuity plan (BCP) yang dapat menjamin kelangsungan penyelenggaraan operasional Bank. BCP tersebut meliputi tindakan preventif maupun contingency plan (termasuk penyediaan sarana back-up) jika terjadi kondisi darurat atau gangguan yang mengakibatkan sistem utama tidak dapat digunakan. 6. Audit teknologi informasi tersebut meliputi pula pemenuhan aspek keamanan dan keandalan sistem dan/atau jaringan terhadap keamanan dan keandalan sistem atau jaringan pemohon yang digunakan oleh pihak lain. Information security audit is a process of collecting and evaluating evidence to determine whether the information system can protect assets, and whether existing information technology maintains data integrity so that both can be directed towards achieving business goals effectively by using resources effectively. The scope of the information security audit includes compliance with the security and reliability aspects of the system and/or network as follows: 1. The existence of a technology security system that is implemented effectively and efficiently with due observance to the prevailing regulations, which at least meets the principles of: - Data confidentiality - System and data integrity - Two-factor system and data authentication. - Prevention of denial of transactions that have been carried out - System availability. 2. The scope of security audit at least covers information technology and business aspects; 3. There is a system and procedures for conducting an audit trail; 4. The existence of internal policies and procedures for systems and Human Resources (SDI); 5. The existence of a business continuity plan (BCP) that can ensure the continuity of the operation of Bank. The BCP includes preventive measures as well as contingency plans (including the provision of back-up facilities) in the event of an emergency or disruption which results in the main system being unusable. 6. The information technology audit also includes compliance with the security and reliability aspects of the system and/ or network regarding the security and reliability of the applicant’s system or network used by other parties. Strategi Pengembangan Teknologi Informasi Tahun 2021 Information Technology Development Strategy for 2021 Arah pengembangan Bank Aceh mengacu pada proses transformasi yang sedang berlangsung, yaitu Transformasi Budaya, Transformasi Bisnis dan Transformasi Tampilan. Transformasi budaya dilakukan melalui pemanfaatan TI dalam operasional bank. Transformasi bisnis dapat dilakukan dengan pemanfaatan layanan seperti digital banking melalui pengembangan dan inovasi produk berbasis TI, sedangkan transformasi tampilan antara lain pemanfaatan TI dalam melakukan branding perusahaan. The direction of the development of Bank Aceh refers to the ongoing transformation process, namely Cultural Transformation, Business Transformation and Appearance Transformation. Cultural transformation is carried out through the use of IT in bank operations. Business transformation can be carried out by utilizing services such as digital banking through the development and innovation of IT-based products, while transformation of appearance includes the use of IT in corporate branding. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  184. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dalam rangka mendukung transformasi Bank, pada tahun 2021 strategi pengembangan teknologi informasi mengacu pada ITSP 2018-2022 dan Rencana Bisnis Bank Tahun 20212023 yang fokus pada peningkatan pengembangan sistem TI yang handal (reliable) dan responsif serta pengembangan dan inovasi produk berbasis TI. Fokus pengembangan tersebut dilakukan dengan rencana pengembangan produk dan layanan berbasis digital diantaranya dengan mengembangkan beberapa aplikasi untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah antara lain: mobile banking, e-money, internet banking, kartu debit, QRIS, Laku Pandai, data Warehouse dan lain-lain serta pengembangan infrastruktur TI dalam rangka mendukung kegiatan tersebut. In order to support Bank’s transformation, in 2021 the information technology development strategy refers to ITSP 2018-2022 and Bank’s 2021-2023 Business Plan which focuses on increasing the development of reliable and responsive IT systems as well as IT-based product development and innovation. The focus of this development is carried out with plans to develop digitalbased products and services including developing several applications to improve services to customers, including: mobile banking, e-money, internet banking, debit cards, QRIS, Branchless banking, data warehouse and others. IT infrastructure development in order to support these activities. Strategi pengembangan TI menghadapi New normal dan di masa pandemi Covid-19 IT Development Strategy to face New Normal and during the Covid-19 pandemic Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup besar terhadap kehidupan sekaligus perekonomian masyarakat termasuk kelangsungan usaha Lembaga Jasa Keuangan. Pandemi mengubah perpektif dan pola kerja masyarakat dalam ruang lingkup yang luas. Keterbatasan mobilisasi menjadikan berbagai aktivitas maupun proses bisnis harus beralih melalui platform digital. Kondisi inilah yang menjadikan Bank Aceh melakukan transformasi pengembangan teknologi informasi digital banking dengan menyiapkan kehandalan sistem dan jaringan serta keamanan sehingga nasabah mudah dan aman bertransaksi. Disis lain, untuk kebutuhan internal Bank, platform digital juga dimanfaatkan untuk kebutuhan koordinasi antar unit kerja, meeting, hingga pelatihan. Inilah yang menjadi tantangan besar bagi TI untuk mewadahi seluruh kebutuhan seluruh lini bisnis perusahaan di masa pandemi. The Covid-19 pandemic has had a considerable impact on the lives as well as the economy of the community, including the business continuity of Financial Services Institutions. Pandemics change people’s perspectives and working patterns in a broad scope. The limitations of mobilization mean that various activities and business processes must switch through digital platforms. This condition has made Bank Aceh transform the development of digital banking information technology by preparing system and network reliability as well as security so that customers can easily and safely transact. On the other hand, for Bank’s internal needs, digital platforms are also used for coordination between work units, meetings, and training. This is a big challenge for IT to accommodate all the needs of all company business lines during a pandemic. Menghadapi era new normal dimasa pandemi Covid-19, Bank Aceh terus berupaya untuk menyiapkan kehandalan sistem dan jaringan serta keamanan teknologi informasi sehingga nasabah lebih mudah dan aman dalam bertransaksi. Disamping itu tingkat keamanan nasabah dalam menggunakan sarana elektronik menjadi faktor utama yang harus diperhatikan Bank dengan memastikan bahwa transaksi nasabah terlindungi. Beberapa produk dan fitur layanan yang diluncurkan Bank Aceh dimasa pandemic Covid-19 dan menghadapi era New normal untuk kemudahan nasabah dalam melakukan transakasi adalah sebagai berikut: a)Menyediakan layanan transaksi mobile banking yang dilengkapi dengan fitur sebagai berikut: - Transfer internal & antar bank - Pembayaran pajak kendaraan (SAMSAT Aceh) - Pembayaran Universitas (UIN Ar raniry & Universitas Teuku Umar) - Pembayaran Pajak penerimaan Pemko Banda Aceh - Pembayaran zakat & infaq Baitul Mal Aceh b)Menyediakan layanan setoran uang tunai mandiri menggunakan mesin Cash Recycle Machine (CRM) Facing the new normal era during the Covid-19 pandemic, Bank Aceh continues to strive to prepare system and network reliability as well as information technology security so that customers can make transactions easier and safer. In addition, the level of customer security in using electronic means is a major factor that must be considered by Bank by ensuring that customer transactions are protected. Some of the products and service features launched by Bank Aceh during the Covid-19 pandemic and facing the New Normal era for the convenience of customers in making transactions are as follows: a) Providing mobile banking transaction services that are equipped with the following features: - Internal & bank transfers - Payment of vehicle tax (SAMSAT Aceh) - University Payments (UIN Ar Raniry & Universitas Teuku Umar) - Payment of revenue tax Banda Aceh Pemko - Payment of zakat & infaq for Baitul Mal Aceh b) Providing independent cash deposit services using a Cash Recycle Machine (CRM) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 185
  185. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights TOPOLOGI TI IT Topology 186 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  186. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Saat ini PT Bank Aceh Syariah memiliki 3 link JKD (Jaringan Komunikasi Data) yang berasal dari provider yaitu: 1. PT. PSN (Pasifik Satelit Nusantara) 2. PT. Lintasarta 3. PT. Telkom Media yang digunakan untuk komunikasi data ini terdiri dari beberapa jenis yaitu: FO (Fiber Optik), Radio BWA, VSAT. Link FO, Radio BWA dan VSAT biasanya digunakan untuk koneksi JKD pada kantor operasional maupun rekanan yang bekerjasama dengan PT. Bank Aceh Syariah, selain itu VSAT juga digunakan untuk JKD pada ATM dan Mobil KAS. Untuk kelancaran operasional pada setiap kantor cabang digunakan dua link JKD dari provider yang berbeda yaitu: - PSN-TELKOM; - PSN-LINTASARTA; dan - TELKOM-LINTASARTA. Sedangkan pada Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Payment Point menggunakan satu link JKD dari salah satu provider plus link backup. Currently PT Bank Aceh Syariah has 3 JKD (Data Communication Network) links from providers, namely: 1. PT. PSN (Pasifik Satelit Nusantara) 2. PT. Lintasarta 3. PT. Telkom The media used for data communication consists of several types, namely: FO (Optical Fiber), Radio BWA, VSAT. Link FO, Radio BWA and VSAT are usually used for JKD connections at operational offices and partners in collaboration with PT. Bank Aceh Syariah, besides that VSAT is also used for JKD at ATMs and KAS Cars. for smooth operations at each branch office, two JKD links from different providers are used, namely: - PSN-TELKOM; - PSN-LINTASARTA; and - TELKOM-LINTASARTA. Meanwhile, at Sub-Branch offices, Cash offices and Payment Points use one JKD link from one provider plus a backup link. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 187
  187. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 188 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  188. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rp Analisis & Pembahasan Manajemen Analysis & Management Discussion PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 189
  189. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan Economic and Banking Industry Overview 190 Perekonomian Global Global Economy Pandemi Covid-19  telah memberikan tekanan yang luar biasa besar pada perekonomian dunia, terparah setelah Perang Dunia Kedua. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan resesi ekonomi dunia dan di banyak negara, kepanikan dan ketidakpastian pasar keuangan, serta banyaknya penduduk jatuh dalam kemiskinan. Dan sangat luar biasa, karena kompleksitas permasalahan yang memerlukan respons kebijakan yang demikian sulit, baik dari sisi kesehatan, stimulus fiskal, stimulus moneter, dan juga sektor keuangan. Kondisi krisis yang kita hadapi dari pandemi Covid-19 sangat berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya, apakah depresi tahun 1930an, krisis utang di Amerika Latin tahun 1980-an, krisis Asia tahun 1997/98, maupun krisis keuangan global tahun 2008/2009. Episentrum krisis kali ini adalah pandemi Covid-19 yang menyerang mobilitas manusia, dan karenanya mobilitas ekonomi, sehingga berdampak pada resesi ekonomi dan kemudian berimbas ke sektor moneter dan keuangan.  The Covid-19 pandemic has put tremendous pressure on the world economy, the worst since the Second World War. The Covid-19 pandemic has caused a world economic recession and in many countries, financial market panic and uncertainty, as well as large numbers of people falling into poverty. And it is extraordinary, because of the complexity of the problems that require such a difficult policy response, both in terms of health, fiscal stimulus, monetary stimulus, and also the financial sector. The crisis conditions we face from the Covid-19 pandemic are very different from previous crises, whether the depression in the 1930s, the debt crisis in Latin America in the 1980s, the Asian crisis in 1997/98, or the global financial crisis in 2008/2009. The epicenter of the crisis this time is the Covid-19 pandemic that attacks human mobility, and therefore economic mobility, resulting in an economic recession and then impacting the monetary and financial sectors. Kebijakan pemerintah di banyak negara yang melakukan pembatasan sosial, termasuk menutup pusat-pusat perbelanjaan dan menghentikan operasional beberapa moda transportasi. Serta sikap masyarakat yang mengurangi kegiatan di luar rumah, Government policies in many countries implement social restrictions, including closing shopping centers and stopping the operation of some modes of transportation. As well as people’s attitudes that reduces activities outside the home, causing public PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  190. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements mengakibatkan konsumsi masyarakat turun tajam. Sementara itu, perdagangan barang-barang yang berkaitan dengan penanganan pandemi, seperti produk alat-alat kesehatan dan farmasi dan produk-produk yang mendukung kegiatan bekerja dari rumah, seperti peralatan informasi dan telekomunikasi, justru tumbuh pesat. Perdagangan global yang melambat juga dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa harga komoditas. consumption to fall sharply. Meanwhile, trade in goods related to pandemic management, such as medical equipment and pharmaceutical products and products that support working from home, such as information and telecommunications equipment, is growing rapidly. Slowing global trade has also been influenced by falling prices for several commodities. Harga minyak Brent, misalnya, sempat turun di bawah level USD20 per barel, akibat supply yang terus meningkat di saat permintaan turun sangat tajam, di samping beberapa faktor lainnya, seperti ketegangan politik di kawasan Timur Tengah dan ‘perang minyak’ antara negara-negara produsen. Namun, pada kuartal ketiga, perdagangan global pada beberapa produk mulai mengalami rebound. Harga beberapa komoditas mulai merangkak naik sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan global. The price of Brent oil, for example, fell below the level of USD20 per barrel, as a result of supply which continued to increase when demand fell very sharply, in addition to several other factors, such as political tensions in the Middle East region and the ‘oil war’ between producing countries. However, in the third quarter, global trade in several products started to rebound. The prices of several commodities have begun to creep up in line with rising global demand. Sejalan dengan kemajuan penanganan Covid-19, peningkatan mobilitas dan stimulus kebijakan yang berlanjut, perbaikan ekonomi mulai terlihat di sejumlah negara pada semester II 2020. Perbaikan perekonomian tercepat terjadi di Tiongkok, yang terus melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada triwulan III 2020 dan diperkirakan dapat mencapai volume perekonomian sebelum Covid-19 pada triwulan IV 2020. Perbaikan ekonomi itu ditopang oleh stimulus fiskal yang besar dan efektifnya penanganan Covid-19, yang mendorong perbaikan kinerja investasi di sektor manufaktur. Stimulus yang besar juga menopang perbaikan ekonomi AS yang tercermin dari berkurangnya kontraksi menjadi -2,8% (yoy) pada triwulan III 2020, dari -9% (yoy) pada triwulan sebelumnya, meski masih dibayangi peningkatan kasus Covid-19. Perbaikan ekonomi AS ini ditopang oleh stimulus fiskal yang mendorong aktivitas konsumsi masyarakat. Ekonomi kawasan Eropa tumbuh -4,3% (yoy) juga didorong oleh stimulus fiskal dan kenaikan ekspor sejalan perbaikan permintaan mitra dagang utamanya, yakni AS dan Tiongkok. Sementara itu, perbaikan ekonomi yang lebih terbatas terjadi di India dan Amerika Latin. In line with progress in handling Covid-19, increased mobility and continued policy stimulus, economic improvement began to be seen in a number of countries in the second semester of 2020. The fastest economic improvement occurred in China, which continued positive economic growth in the third quarter of 2020 and is expected to reach economic volume before Covid-19 in the fourth quarter of 2020. This economic improvement was supported by a large fiscal stimulus and effective handling of Covid-19, which boosted investment performance in the manufacturing sector. The large stimulus has also supported improvement in the US economy as reflected in the reduced contraction to -2.8% (yoy) in the third quarter of 2020, from -9% (yoy) in the previous quarter, although it is still overshadowed by the increase in Covid-19 cases. The US economic recovery has been supported by fiscal stimuli that stimulate public consumption activities. The economy in the European region grew -4.3% (yoy), also driven by fiscal stimulus and increased exports in line with improving demand for its main trading partners, namely the US and China. Meanwhile, more limited economic recovery took place in India and Latin America. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tabel of Global Economic Growth Projections WEO (IMF) Jun 2020 OECD Okt 2020 2019 2020 2021 2020 2021 2022 2020 2021 2020 2021 2022 2020 2021 2020 2021 Dunia 3,6 2,8 (5,2) 5,4 (4,4) 5,2 4,2 (4,5) 5,0 (4,2) 4,2 3,7 (4,0) 5,4 (3,9) 5,5 Negara Maju 2,2 1,6 (8,1) 4,8 (5,8) 3,9 2,9 (5,2) 4,0 (5,1) 4,1 Amerika Serikat 2,9 2,2 (8,0) 4,5 (4,3) 3,1 2,9 (3,8) 4,0 (3,7) 3,2 3,5 (3,7) 3,8 (3,6) 4,0 Kawasan Eropa 1,9 1,3 (10,2) 6,0 (8,3) 5,3 3,1 (7,9) 5,1 (7,5) 3,6 3,3 (7,3) 4,7 (7,3) 4,7 Jepang 0,3 0,7 (5,8) 2,4 (5,3) 2,3 1,7 (5,8) 1,5 (5,3) 2,3 1,5 (5,5) 2,5 (5,3) 2,6 Negara Berkembang 4,5 3,7 (3,1) 5,8 (3,3) 6,0 5,1 (2,9) 6,7 (2,7) 6,7 Tiongkok 6,7 6,1 1,0 8,2 1,9 8,2 5,8 1,8 8,0 1,8 8,0 4,8 2,0 7,9 2,1 8,0 India 6,1 4,2 (4,9) 5,8 (10,7) 8,6 8,0 (10,2) 10,7 (9,9) 7,9 4,8 (9,4) 10,2 (8,6) 10,0 ASEAN-5 5,3 4,9 (2,0) 6,2 6,2 5,7 (3,6) 5,6 (3,5) 5,6 (3,4) Sep 2020 Consensus Forecast (CF) 2018 Des2020 Nov 2020 Des 2020 Sumber: IMF, OECD dan Censensus Forecast PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 191
  191. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 192 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Perekonomian Nasional National Economy Efek penyebaran pandemi Covid-19 tidak hanya pada bidang kesehatan tapi menggerogoti nadi ekonomi RI . Indonesia, yang notabene adalah terbesar di Asia Tenggara serta masuk dalam G20, kelompok 20 ekonomi utama terbesar di dunia, resmi memasuki jurang resesi, yang pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir, sejak krisis keuangan Asia pada 1998 lalu. The effects of the spread of the Covid-19 pandemic are not only in the health sector but have eroded Indonesia’s economic pulse. Indonesia, which incidentally is the largest in Southeast Asia and is included in the G20, the world’s 20 largest economies, has officially entered the abyss of recession, the first time in 22 years since the Asian financial crisis in 1998. Perekonomian Indonesia 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp56,9 Juta atau US$3.911,7. The Indonesian economy 2020 as measured by Gross Domestic Product (GDP) at current prices reaches Rp15,434.2 trillion and GDP per capita reaches Rp56.9 million or US $ 3,911.7. Ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019. Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 7,70 persen. Sementara, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 14,71 persen. The Indonesian economy in 2020 experienced a growth contraction of 2.07 percent (c-to-c) compared to 2019. From the production side, the deepest growth contraction occurred in the Transportation and Warehousing Business Field by 15.04 percent. Meanwhile, from the expenditure side, almost all components contracted, the Component of Exports of Goods and Services became the component with the deepest contraction of 7.70 percent. Meanwhile, imports of goods and services, which were a reducing factor, contracted by 14.71 percent. Ekonomi Indonesia triwulan IV-2020 terhadap triwulan IV2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 13,42 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 7,21 persen. Sementara, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 13,52 persen. The Indonesian economy in the fourth quarter of 2020 against the fourth quarter of 2019 experienced a growth contraction of 2.19 percent (y-on-y). From the production side, the Transportation and Warehousing Business Field experienced the deepest growth contraction of 13.42 percent. From the expenditure side, the Component of Goods and Services Exports experienced the deepest growth contraction of 7.21 percent. Meanwhile, imports of goods and services, which were the reducing factor, contracted by 13.52 percent. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  192. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Ekonomi Indonesia triwulan IV-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,42 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 20,15 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 27,15 persen. The Indonesian economy in the fourth quarter of 2020 against the previous quarter experienced a growth contraction of 0.42 percent (q-to-q). From the production side, the deepest growth contraction occurred in the Agriculture, Forestry and Fisheries Business Fields by 20.15 percent. From the expenditure side, the highest growth was achieved by the Government Consumption Expenditure Component (PK-P), which grew by 27.15 percent. Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada 2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,75 persen, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,51 persen. The spatial structure of the Indonesian economy in 2020 is dominated by a group of provinces in Java Island at 58.75 percent, with economic performance experiencing a growth contraction of 2.51 percent. Perekonomian Aceh Aceh Economy Pada triwulan IV 2020 ekonomi Aceh masih dalam fase kontraksi dan menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Ekonomi Aceh triwulan IV 2020 tercatat mengalami kontraksi -2,99% (yoy), menurun dibanding triwulan sebelumnya yang hanya terkontraksi -0,11% (yoy).  Ditinjau dari sisi perimintaan, penurunan yang terjadi utamanya dikarenakan melemahnya belanja rumah tangga dan pemerintah.  Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), deselerasi ekonomi utamanya disebabkan oleh LU pertanian, LU konstruksi, dan LU industri pengolahan. Pada tahun 2020, realisasi pertumbuhan ekonomi berada pada laju -0,37% (yoy), atau lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tumbuh 4,14% (yoy). Sementara pada triwulan I 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan semakin membaik dibanding periode sebelumnya. In the fourth quarter of 2020 the Aceh economy was still in a contractionary phase and was declining compared to the previous quarter. Aceh’s economy in the fourth quarter of 2020 experienced a contraction of -2.99% (yoy), down from the previous quarter which only contracted -0.11% (yoy). From the demand side, the decline that occurred was mainly due to weakening household and government spending. Meanwhile, from the business sector (LU) side, the economic deceleration was mainly caused by agricultural sector, construction sector, and manufacturing industry sector. In 2020, the realization of economic growth will be at a rate of -0.37% (yoy), or lower than the previous period’s growth of 4.14% (yoy). Meanwhile, in the first quarter of 2021, economic growth is predicted to improve compared to the previous period. Apabila dilihat dari sisi permintaan, penurunan ekonomi Aceh pada triwulan IV 2020 utamanya disebabkan oleh menurunnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Secara andil, komponen konsumsi pemerintah memberikan andi deselerasi terdalam terhadap menurunnya ekonomi pada triwulan laporan di level negatif sebesar -5,31%.  Sementara itu, defisit ekspor antar daerah yang membaik, menahan penurunan ekonomi sehingga tidak turun lebih dalam, dengan andil sebesar 4,72% pada triwulan laporan. Secara keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan komponen permintaan konsumsi rumah tangga terkontraksi serta melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2019. Pandemi COVID-19 menyebabkan kinerja lapangan usaha seara umum banyak mengalami penurunan yang berdampak pada kebijakan pelaku sektor riil untuk merumahkan karyawan dan PHK, sehingga berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat.   When viewed from the demand side, the decline in Aceh’s economy in the fourth quarter of 2020 was mainly due to lower household consumption and government consumption. In terms of share, the government consumption component contributed to the deepest deceleration of the economic downturn during the quarter under review at a negative level of -5.31%. Meanwhile, the improving inter-regional export deficit prevented the economic decline from falling further, contributing 4.72% during the quarter under review. Overall in 2020, the growth in the component of household consumption demand contracted and slowed down compared to growth in 2019. The COVID-19 pandemic has caused the performance of business fields in general to experience a lot of decline which has an impact on the policies of real sector players to lay off employees and layoffs, resulting in a negative impact. on people’s purchasing power. Aktivitas perbankan di Provinsi Aceh pada triwulan IV 2020 masih terpantau melambat, namun dalam kondisi yang tetap terjaga. Perlambatan tercermin dari beberapa indikator seperti penurunan pertumbuhan penyaluran pembiayaan/kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Sedangkan untuk kualitas penyaluran pembiayaan/kredit yang tercermin dari rasio Non-Performing Loan/Financing (NPL/NPF) dalam kondisi yang tetap terjaga dan mengalami perbaikan. Banking activity in Aceh Province in the fourth quarter of 2020 was observed to slow down, but in a well-maintained condition. The slowdown was reflected in several indicators, such as a decline in growth in the distribution of financing / loan and third party funds (TPF). Meanwhile, the quality of financing / loan disbursement is reflected in the Non-Performing Loan / Financing (NPL / NPF) ratio, which is maintained and has improved. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 193
  193. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 194 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pada triwulan laporan perbankan di Provinsi Aceh tercatat mengalami penurunan pertumbuhan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayan/kredit, kendati demikian kualitas penyaluran kredit mulai mengalami perbaikan. Pembiayaan/kredit perbankan di Provinsi Aceh pad triwulan IV tercatat sebesar Rp36,84 triliun, terkontraksi 3,7%(yoy) dan menurun 1,3% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.  Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan di Provinsi Aceh berada pada level 88,31% atau meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 86,01%. Peningkatan FDR lebih disebabkan karena terjadi penurunan DPK. Pada triwulan laporan, DPK tercatat sebesar Rp41,71 triliun atau terkontraksi 3,9% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Aset perbankan pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar Rp58,14 triliun atau hanya tumbuh 0,22% (yoy) setelah pada triwulan III 2020 tumbuh 9,7% (yoy) dengan nilai aset sebesar Rp59,96 triliun. Lebih lanjut, proporsi aset perbankan berdasarkan kelompok bank pada triwulan IV 2020 cenderung stabil yang mana sebagian besar masih dimiliki oleh Bank Pemerintah (BPD & Persero) sebesar 61,09% dari keseluruhan aset perbankan sedangkan sisanya sebesar 38,91% milik Bank Swasta.  Di sisi lain, jika dilihat dari jenis usaha perbankan, Bank Syariah memiliki mayoritas aset di perbankan Aceh, yaitu mencapai 83,83% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 80,91%. Hal ini didorong oleh diterapkannya Qanun Lembaga Keuangan Syariah yang memiliki tenggat waktu hingga Januari 2022.  Berdasarkan data, pembiayaan/kredit yang disalurkan di Aceh tidak hanya dilakukan oleh perbankan di Aceh. Hal tersebut terkonfirmasi dari nominal penyaluran pembiayaan/kredit lokasi proyek yang lebih besar dari nominal penyaluran pembiayaan/ kredit berdasarkan lokasi bank.  Penyaluran pembiayaan/kredit lokasi proyek di Aceh tercatat sebesar Rp41,64 triliun. Sementara penyaluran pembiayaan/kredit berdasarkan lokasi bank terpantau sebesar Rp36,84 triliun. During the quarterly reporting period, the banking sector in Aceh Province recorded a decline in growth in Third Party Funds (TPF) and financing / loan, although the quality of lending began to improve. Banking financing / lending in Aceh Province in the fourth quarter was recorded at Rp. 36.84 trillion, contracted by 3.7% (yoy) and decreased by 1.3% when compared to the previous quarter. The banking financing to deposit ratio (FDR) in Aceh Province was at the level of 88.31%, an increase compared to the previous quarter which was recorded at 86.01%. The increase in FDR was more due to a decrease in TPF. In the reporting quarter, TPF was recorded at Rp.41.71 trillion or a contraction of 3.9% when compared to the previous quarter. Banking assets in the fourth quarter of 2020 were recorded at Rp. 58.14 trillion or only grew 0.22% (yoy) after growing 9.7% (yoy) in the third quarter of 2020 with an asset value of Rp. 59.96 trillion. Furthermore, the proportion of banking assets based on bank groups in the fourth quarter of 2020 tended to be stable, most of which were still owned by Government Banks (BPD & Persero) amounting to 61.09% of all banking assets while the remaining 38.91% belonged to private banks. On the other hand, when viewed from the type of banking business, Sharia Banks have the majority of assets in Aceh banking, which reached 83.83%, an increase compared to 80.91% in the previous quarter. This was driven by the implementation of the Qanun for Sharia Financial Institutions which has a deadline until January 2022. Based on data, financing / lending in Aceh is not only carried out by banks in Aceh. This is confirmed by the nominal amount of financing / lending of the project location which is greater than the nominal amount of financing / lending based on the location of the bank. Financing / lending for project locations in Aceh was recorded at Rp41.64 trillion. Meanwhile, the financing / lending based on the location of the bank was monitored at Rp36.84 trillion. Kualitas pembiayaan/kredit dengan Lokasi Proyek di Provinsi Aceh pada triwulan IV 2020 mengalami perbaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya utamanya didorong dari penurunan NPL/NPF pada jenis investasi. Peningkatan kualitas tersebut tercermin dari menurunnya rasio NPL/NPF menjadi 2,48% pada periode laporan setelah sebelumnya berada pada 3,00%. Hal ini mengindikasikan mulai ada perbaikan dalam hal risiko kredit. Perbaikan NPL/ NPF juga didorong oleh keberhasilan program restrukturisasi. Pada triwulan IV 2020, restrukturisasi di Aceh tercatat senilai Rp319.000 miliar, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang tercatat senilai Rp193.058 miliar.   The quality of financing / loan with the Project Location in Aceh Province in the fourth quarter of 2020 experienced improvements compared to the previous quarter, mainly driven by a decrease in NPL / NPF for investment types. This improvement in quality was reflected in the decline in the NPL / NPF ratio to 2.48% in the reporting period after previously standing at 3.00%. This indicates that there is starting to be an improvement in terms of credit risk. The improvement in NPL / NPF was also driven by the success of the restructuring program. In the fourth quarter of 2020, restructuring in Aceh was recorded at Rp319,000 billion, higher than the previous period which was recorded at Rp193,058 billion. Penyaluran pembiayaan/kredit kepada UMKM pada triwulan IV 2020 mengalami deselarasi. Penurunan pada jenis pembiayaan modal kerja menjadi penyebab perlambatan penyaluran. Pada periode laporan tercatat pertumbuhan pembiayaan UMKM oleh perbankan masih mengalami kontraksi sebesar 13,49% (yoy), turun lebih dalam dibandingkan triwulan III 2020 yang terkontraksi sebesar 8,96% (yoy). The financing / lending to MSMEs in the fourth quarter of 2020 experienced a decline. The decline in types of working capital financing is the cause of the slowdown in disbursement. During the reporting period, the growth of MSME financing by banks still contracted by 13.49% (yoy), down more than in the third quarter of 2020 which contracted by 8.96% (yoy). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  194. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Industri Perbankan Nasional LAPORAN KEUANGAN Financial Statements National Banking Industry Di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang masih terdampak pandemi Covid-19, kondisi ketahanan perbankan secara umum pada tahun 2020 masih terjaga, tercermin dari kondisi permodalan bank yang cukup solid dengan CAR sebesar 23,89%. Hal tersebut menunjukkan kemampuan bank yang memadai dalam menyerap risiko. Fungsi intermediasi perbankan juga cukup baik tercermin dari kredit yang tumbuh meskipun melambat sebesar -2,40% (yoy) dan DPK sebesar 11,11% (yoy). Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi daripada kredit menyebabkan rasio LDR menurun dan berada di dalam threshold sebesar 82,54%. Namun demikian, perlu diperhatikan peningkatan risiko kredit dan penurunan rentabilitas seiring dengan aktivitas ekonomi yang belum pulih karena terpengaruh pandemi Covid-19. In the midst of global and domestic economic conditions that are still affected by the Covid-19 pandemic, the condition of banking resilience in general is still maintained in 2020, as reflected in the condition of bank capital that is quite solid with a CAR of 23.89%. This shows an adequate bank’s ability to absorb risk. The banking intermediary function was also quite good, as reflected in the growth of credit even though it slowed down by -2.40% (yoy) and deposits of 11.11% (yoy). The growth in deposits which was higher than credit caused the LDR ratio to decline and was within the threshold of 82.54%. However, it is necessary to pay attention to the increase in credit risk and decrease in profitability in line with economic activity that has not yet recovered due to the impact of the Covid-19 pandemic. Kondisi Bank Umum Condition of Commercial Banks Indikator Growth 2020 2016 2017 2018 2019 2020 Total Aset (miliar) 6.729.799 7.387.634 8.068.346 8.562.974 9.177.894 7,18% Kredit Yang Diberikan (miliar) 4.413.414 4.781.931 5.358.012 5.683.757 5.547.618 (2,40%) Loan DPK (miliar) 4.836.758 5.289.377 5.630.448 5.998.648 6.665.390 11,11% Third Party Funds - Giro (miliar) 1.124.235 1.233.480 1.315.034 1.465.848 1.687.135 15,10% Current Account - Tabungan (miliar) 1.551.809 1.701.224 1.825.259 1.945.185 2.173.501 11,74% Saving - Deposito (miliar) 2.160.714 2.354.673 2.490.155 2.587.615 2.804.755 8,39% Time Deposits CAR (%) 22,93 23,18 22,97 23,40 23,89 49 Capital Adequacy Ratio (%) ROA (%) 2,23 2,45 2,55 2,47 1,59 (88) Return On Assets Ratio (%) NIM (%) 5,63 5,32 5,14 4,91 4,45 (46) Net Interest Margin Ratio (%) 82,22 78,64 77,86 79,39 86,58 719 Operating Expenses/Operating Income (%) BOPO (%) Indicator Total Asset NPL (%) 2,67 2,60 2,49 2,06 2,74 1 Non Performing Loan LDR (%) 90,70 90,04 94,78 94,43 82,54 (1.190) Loan to Deposits Ratio (%) Kinerja Bank Umum Syariah (BUS) Sharia Commercial Bank (BUS) Performance Perbankan syariah memiliki ketahanan modal yang terjaga, ditunjukkan oleh rasio CAR BUS sebesar 21,64%. Fungsi intermediasi perbankan syariah juga berjalan baik. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan (PYD) dan dana pihak ketiga (DPK) masingmasing sebesar 9,46% (yoy) dan 11,72% (yoy), sehingga pertumbuhan aset perbankan syariah selama periode tersebut sebesar 13,33% (yoy). Likuiditas perbankan syariah juga memadai, yang ditunjukkan oleh rasio FDR yang terjaga pada kisaran 70-80%. Risiko kredit perbankan syariah terjaga di bawah threshold 5% pada tahun2020 dengan rasio NPF Gross sebesar 3,13%. Indikator 2016 2017 Islamic banking has maintained capital resilience, shown by the CAR BUS ratio of 21.64%. The Islamic banking intermediation function is also running well. This was shown by the growth in disbursed financing (PYD) and third party funds (TPF) of 9.46% (yoy) and 11.72% (yoy), respectively, so that the growth of Islamic banking assets during that period was 13.33% (yoy). Sharia banking liquidity is also adequate, as indicated by the maintained FDR ratio in the range of 70-80%. Islamic banking credit risk is maintained below the 5% threshold in 2020 with a Gross NPF ratio of 3.13%. 2018 2019 2020 Growth 2020 Indicator Aset BUS (miliar) 254.184 288.027 316.691 350.364 397.073 13,33% DPK (miliar) 206.407 238.393 257.606 288.978 322.853 11,72% TPF Pembiayaan (miliar) 178.043 190.354 202.766 225.607 246.957 9,46% Financing Jumlah NPF (miliar) 7.842,83 9.030,19 6.597,19 7.262,79 7.712,92 6,20% Total NPF 4,42 4,76 3,26 3,23 3,13 (9,73) Gross NPF CAR (%) 16,63 17,91 20,39 20,59 21,64 104,54 CAR ROA (%) 0,63 0,63 1,28 1,73 1,40 (32,82) ROA BOPO NPF Gross (%) BUS Asset BOPO (%) 96,22 94,91 89,18 84,45 85,55 109,52 FDR (%) 85,99 79,61 78,53 77,91 76,36 (155,04) FDR Jumlah Kantor 1.869 1.825 1.875 1.919 2.034 5,99% Office Network PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 195
  195. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Segmen Usaha Business Segments Segmen operasi Bank Aceh terdiri atas 3 (tiga) Segmen yaitu penghimpunan dana, penyaluran dana, serta jasa lainnya. Design Isometric Penghimpunan Dana • Giro Wadiah & Mudharabah • Tabungan Wadiah & Mudharabah • Deposito Mudharabah Penyaluran Dana Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Piutang Murabahah Piutang Qardh Piutang Istishna’ Pembiayaan Sewa (Ijarahah) Layanan & Jasa • Fee & Komisi Dari Jasa Pelayanan • Treasury Bank Aceh dalam menjalankan kegiatan perbankan senantiasa berusaha untuk menyediakan produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Guna mewujudkan hal tersebut Bank Aceh berupaya untuk melakukan berbagai terobosan dan inovasi dengan memperkuat jaringan, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan produk yang berbasis teknologi dan Digital Banking. Bank Aceh in carrying out banking activities always strives to provide products and services that can meet customer needs. In order to achieve this, Bank Aceh strives to make various breakthroughs and innovations by strengthening networks, improving service quality and developing technology-based products and Digital Banking. Penjelasan Masing-masing Segmen Usaha Explanation of Each Business Segment a. Penghimpunan Dana Dana yang dihimpun dari masyarakat sebagai Dana Pihak ketiga, baik masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi maupun yayasan, dan lain-lain. Adapun dana pihak ketiga yang dihimpun Bank Aceh bersumber dari Giro Wadiah & Mudharabah, Tabungan Wadiah & Mudharabah dan Deposito Mudharabah 196 Bank Aceh’s operating segments consist of 3 (three) segments, namely raising funds, channeling funds, and other services. a. Fund Raising Funds collected from the community as third party funds, whether the community as individuals, companies, government, households, cooperatives or foundations, and others. The third party funds collected by Bank Aceh came from Wadiah & Mudharabah Giro, Wadiah & Mudharabah Savings and Mudharabah Deposits. b.Pembiayaan Sebagai lembaga intermediasi, Bank Aceh melakukan penghimpunan dana dari pihak ketiga sebagai surplus spending unit dan menyalurkan kepada deficit spending unit dalam bentuk Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Piutang Murabahah, Piutang Qardh, Piutang Istishna’, Pembiayaan Sewa (Ijarahah) b. Financing As an intermediary institution, Bank Aceh collects funds from third parties as a surplus spending unit and distributes it to the deficit spending unit in the form of Murabahah receivables, Qardh receivables, musyarakah financing, ijarah financing. c. Jasa & Layanan Selain menawarkan produk penghimpunan dan penyaluran dana, Bank Aceh juga memberikan produk lain berupa layanan dan Treasury. Jasa layanan Bank Aceh diperoleh dari fee ATM, Samsat Online, Kartu Pegawai Elektronik, Kasda Online, Garansi Bank, Referensi Bank, SMS Banking, Payment, dll. c. Services In addition to offering products for raising and distributing funds, Bank Aceh also provides other products in the form of services and Treasury. Bank Aceh services are obtained from ATM fees, Samsat Online, Electronic Employee Cards, Kasda Online, Bank Guarantee, Bank Reference, SMS Banking, Payment, etc. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  196. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Kinerja Per Segmen Usaha Performance per Business Segment Penghimpunan Dana Penghimpunan Dana adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Dana pihak ketiga yang dihimpun Bank Aceh bersumber dari Tabungan, Giro dan Deposito. Fund Raising Funds Raising is funds obtained from the public, in the sense that the community as individuals, companies, governments, households, cooperatives, foundations, etc. both in rupiah and in foreign currencies. Third party funds collected by Bank Aceh come from Savings, Current Accounts and Time Deposits. Di akhir tahun 2020, total dana nasabah yang dihimpun Bank Aceh mengalami peningkatan 3,10% menjadi Rp21.574.036 juta dari Rp20.924.597 juta akhir tahun 2019. Peningkatan ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan masing-masing pos diantaranya giro sebesar 4,67%, tabungan sebesar 2,33%, dan deposito sebesar 2,59%. At the end of 2020, the total customer funds collected by Bank Aceh had increased by 3.10% to Rp21,574,036 million from Rp20,924,597 million at the end of 2019. This increase occurred due to an increase in each post including demand deposits by 4.67%, savings of 2.33%, and deposits of 2.59%. Tabel Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Tahun 2016-2020 Table of Bank Aceh Third Party Funds 2016-2020 Uraian (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 Tahun I Years 2020 2019 2018 2017 2016 +/- Description % Giro 6.572.058 6.278.659 5.307.790 4.513.165 3.251.761 293.399 4,67% Current Account Tabungan 9.198.390 8.989.076 7.806.608 7.531.187 6.298.208 209.314 2,33% Saving 5.803.588 5.656.861 5.275.551 6.454.717 4.879.278 146.727 2,59% Time Deposit 21.574.036 20.924.597 18.389.948 18.499.069 14.429.246 649.439 3,10% Total Deposito Jumlah 21.574.036 Grafik Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Tahun 2016-2020 Graph of Bank Aceh Third Party Funds 2016-2020 18.389.948 2017 2018 14.429.246 2016 Penyaluran Dana Produk Penyaluran Dana Bank Aceh terdiri dari Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan konsumer. Bank Aceh memberikan kemudahan layanan dengan memberikan keanekaragaman produk pembiayaan. Berbagai jenis kebutuhan dapat difasilitasi sesuai dengan keinginan para nasabah. Jumlah pembiayaan yang disalurkan tahun 2020 sebesar Rp15.279.249 juta, naik 6,38% dari tahun sebelumnya sebesar Rp14.363.251 juta. Produk pembiayaan Bank Aceh terdiri dari piutang Murabahah, piutang Qardh, pembiayaan musyarakah dan pembiayaan ijarah. Perkembangan pembiayaan Bank Aceh tahun 2020 disajikan pada tabel berikut: 18.499.069 20.924.597 2019 2020 Financing Bank Aceh Financing Products consist of Productive Financing and Consumer Financing. Bank Aceh provides convenience of services by providing a variety of financing products. Various types of needs can be facilitated according to the wishes of the customers. The amount of financing disbursed in 2020 amounted to Rp 15,279,246 million, an increase of 6.38% from the previous year of Rp 14,363,251 million. Bank Aceh financing products consist of Murabahah receivables, Qardh receivables, musyarakah financing and ijarah financing. The development of Bank Aceh financing in 2020 is presented in the following table: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 197
  197. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tabel Perkembangan Penyaluran Dana Tahun 2017 – 2020 Table of Financing Progress for 2017 - 2020 Uraian Piutang Murabahah Pinjamam Qardh (dalam juta/in million Rupiah) Tahun I Years 2020 2019 Growth 2020 2018 2017 +/- 13.527.913 12.900.061 11.956.471 11.831.621 68.608 27.789 9.643 Description % 627.852 4,87% Murabahah Recheivables 40.819 146,89% Qardh Receivables 4.451 Piutang Sewa 2.000.000 - - - - - Rental Receivables Pembiayaan Musyarakah 1.681.185 1.433.863 1.270.002 1.009.828 247.322 17,25% Musyarakah Financing 1.541 1.538 656 757 3 0,20% Ijarah Financing 15.279.249 14.363.251 13.236.773 12.846.657 915.995 6,38% Total Pembiayaan Ijarah Jumlah Grafik Perkembangan Penyaluran Dana Tahun 2017 – 2020 Graph of Financing Progress for 2017 2020 13.236.773 12.846.657 2017 Jasa dan Layanan Pendapatan fee base income yang diperoleh Bank Aceh pada tahun 2020 sebesar Rp126.766 juta, mengalami penurunan sebesar 1,35% jika dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp128.499 juta. 2018 14.363.251 2019 Pembiayaan (dalam juta/in million Rupiah) Fee Based Income 2020 33.925 Transfer/Inkasso 2020 Services The fee-based income received by Bank Aceh in 2020 amounted to Rp 126,766 million, a decrease of 1.35% when compared to 2019 which amounted to Rp128,499 million. Tabel Fee Based Income Table of Fee Based Income Jasa 15.279.249 2019 38.474 2018 34.304 Growth 2020 2017 +/- 39.045 Services % (4.549) (11,82%) Financing 833 1.033 961 887 (200) (19,35%) Remmitance/Collection Lainnya 92.008 88.992 69.840 86.165 3.016 3,39% Others Jumlah 126.766  128.499 105.105 126.097 (1.733) (1,35%) Total Grafik Fee Based Income Graph of Fee Based Income 128.499 126.097 126.766 105.105 2017 198 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2018 2019 2020
  198. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Operating Overview per Business Segment Penghimpunan Dana Penghimpunan dana atau simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip Wadiah yad-adhdhamanah dalam bentuk giro Wadiah & mudharabah, tabungan Wadiah & mudharabah serta deposito mudharabah. Fund Raising Collecting funds or deposits are deposits from other parties based on the Wadiah yad-adhdhamanah principle in the form of Wadiah & mudharabah current accounts, Wadiah & mudharabah savings and mudharabah deposits. 1.Giro Giro yang dihimpun terdiri atas giro Wadiah dan giro mudharabah. Giro Wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta dapat mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank. Sedangkan giro mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut berdasarkan nisbah yang disetujui sebelumnya. Bagi hasil untuk giro mudharabah berkisar antara 1% sampai dengan 1,50% per tahun untuk tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. 1. Current Account Current accounts collected consist of Wadiah current accounts and mudharabah current accounts. Wadiah current accounts are used as payment instruments and can be withdrawn at any time by check and bilyet current account, and can get bonuses according to Bank’s policy. Meanwhile, the mudharabah current account is a deposit of funds from another party that gets a profit sharing from Bank’s revenue for the use of these funds based on a previously agreed ratio. Profit sharing for mudharabah current account ranges from 1% to 1.50% per year for December 31, 2020 and 2019. Jumlah dana giro yang berhasil dihimpun pada tahun 2020 sebesar Rp6.572.059 juta, meningkat 4,67% dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar Rp6.278.659 juta. The amount of current accounts collected in 2020 was Rp6,572,059 million, an increase of 4.67% compared to 2019, which was Rp6,278,659 million. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 199
  199. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tabel Jumlah Dana Giro Table of Current Account Funds Giro (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 Growth 2020 2018 +/- Current Account % 828.543 1.231.334 888.601 (402.791) (32,71%) Wadiah Current Account Mudharabah 5.743.516 5.047.326 4.419.188 696.190 13,79% Mudharabah Current Account Total 6.572.059 6.278.659 5.307.790 293.400 4,67% Total Wadiah Grafik Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Tahun 2018-2020 Graph of Bank Aceh Third Party Funds 2018-2020 6.278.659 5.307.790 2018 a.Giro Wadiah Penurunan giro Wadiah sebesar -32,71% disebabkan oleh penurunan dana yang berasal dari seperti pemerintah pusat, BUMN/BUMD, perusahaan umum, Badan Dayah, dan lainnya. Rincian dari masing-masing sumber dana dapat dilihat pada tabel berikut : 2019 Pihak berelasi : Pemerintah pusat Pemerintah Pemerintah Daerah/propinsi 2020 Growth 2020 2018   +/-   %     Description Related parties: 2.810 204.663 1.271 (201.853) (98,63%) Central government 224.996 130.238 176.437 94.758 72,76% Government 64.133 2.902 77.957 61.231 2109,96% Local/provincial government 351 1.761 218 (1.410) (80,07%) State-owned/Regional Owned Enterprises 1.457 223 1.608 1.234 553,36% Mixed/District/City     457.220 810.640 583.900 (353.420) (43,60%) Company 49.304 25.743 14.210 23.561 91,52% Foundations/Social Entities/ Cooperatives Perorangan (Pribumi) 6.276 8.489 9.310 (2.213) (26,07%) Individual (Local) Badan Dayah 4.075 8.175 3.630 (4.100) (50,15%) Dayah Entity 325 291 120 34 11,68% PRKS Lainnya 17.596 38.208 19.940 (20.612) (53,95%) Others Jumlah 828.543 1.231.334 888.601 (402.791) (32,71%) Total BUMN/BUMD Campuran/Kabupaten/Kota Pihak Ketiga Perusahaan Umum Yayasan/Badan Sosial/Koperasi PRKS 200 (dalam juta/in million Rupiah) 2019   2020 a. Wadiah Current Accounts The decrease in Wadiah current accounts by -32.71% was caused by a decrease in funds originating from such as the central government, BUMN/BUMD, public companies, Dayah Bodies, and others. Details of the increase from each source of funds can be seen in the following table: Tabel Jumlah Dana Giro Wadiah Berdasarkan Jenis Hubungan Table of Wadiah Current Accounts by Type of Relationship Uraian 6.572.059 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Third Parties
  200. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements b. Giro Mudharabah Sedangkan untuk giro mudharabah peningkatan sebesar 13,79% disebabkan oleh kenaikan dana yang dihimpun berasal dari pemerintah daerah/propinsi dan pihak swasta, dengan perincian sebagai berikut : b. Mudharabah Current Account Meanwhile, for mudharabah current account an increase of 13.79% was due to the increase in funds collected from regional/provincial governments and private parties, with the following details: Tabel Jumlah Dana Giro Mudharabah Berdasarkan Jenis Hubungan Table of Mudharabah Current Account Funds by Type of Relationship (dalam juta/in million Rupiah) Uraian 2020 2019 2018 Pihak berelasi 4.296.384 3.362.222 Pihak ketiga 1.447.131 Jumlah 5.743.515 Growth 2020 Description +/- % 2.885.127 934.162 27,78% Related parties 1.685.104 1.534.061 (237.973) (14,12%) Third parties 5.047.326 4.419.188 696.189 13,79% Total 2.Tabungan Tabungan Bank Aceh terdiri atas tabungan Wadiah dan tabungan mudharabah. Tabungan Wadiah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Sedangkan tabungan mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. 2. Savings Bank Aceh savings consist of Wadiah savings and mudharabah savings. Wadiah savings is savings from other parties that can only be withdrawn according to certain agreed conditions. While mudharabah savings are investments that can only be withdrawn according to certain agreed terms. Jumlah dana tabungan yang berhasil dihimpun pada tahun 2020 sebesar Rp9.198.391 juta, meningkat 2,33% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp8.989.076 juta The total savings funds raised in 2020 amounted to Rp9,198,391 million, an increase of 2.33% compared to 2019 of Rp8,989,076 million Tabel Jumlah Dana Tabungan Table of Savings Fund Giro (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 2018 Growth 2020 +/- Current Account % 176.933 143.766 77.497 33.167 23,07% Wadiah Saving Tabungan Mudharabah 9.021.458 8.845.310 7.729.111 176.148 1,99% Mudharabah Saving Jumlah 9.198.391 8.989.076 7.806.608 209.315 2,33% Total Tabungan Wadiah 9.198.391 Grafik Jumlah Dana Tabungan Graph of Savings Fund 7.806.608 2018 8.989.076 2019 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 201
  201. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report a . Tabungan Wadiah Jumlah dana tabungan Wadiah yang berhasil dihimpun pada tahun 2020 sebesar Rp176.933 juta, meningkat 23,07% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp143.766 juta. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions a. Wadiah Savings The total Wadiah savings funds raised in 2020 amounted to Rp 176,933 million, an increase of 23.07% compared to 2019 of Rp 143,766 million. Tabel Jumlah Dana Tabungan Wadiah Table of Wadiah Savings Fund Uraian (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 Growth 2020 2018 +/- Aneka Guna Wadiah 91.016 54.360 - Wadiah sahara 46.258 45.983 30.323 Wadiah Haji Akbar 39.500 43.086 - 159 337 269 - - 176.933 143.766 Wadiah lainnya TabunganKu syariah Jumlah b. Tabungan Mudharabah Jumlah dana tabungan mudharabah yang berhasil dihimpun pada tahun 2020 sebesar Rp9.021.457 juta meningkat sebesar 1,99% dari tahun 2019 sebesar Rp8.845.310 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan dana tabungan dari pihak ketiga yang menyimpan dananya dalam berbagai produk tabungan Bank Aceh. Besarnya dana yang disimpan dapat dilihat dari tabel berikut : Description % 36.656 67,43% Aneka Guna Wadiah 275 0,60% Sahara Wadiah (3.586) (8,32%) Haji Akbar Wadiah (178) (52,82%) Other Wadiah 46.905 - - TabunganKu Sharia 77.497 33.167 23,07% Total b. Mudharabah Savings The amount of mudharabah savings funds that were collected in 2020 was Rp9,021,457 million, an increase of 1.99% from 2019 of Rp8,845,310 million. This increase was due to an increase in savings deposits from third parties that held their funds in various savings products of Bank Aceh. The amount of funds deposited can be seen in the following table: Tabel Jumlah Dana Tabungan Mudharabah Berdasarkan Jenis Hubungan Table of Mudharabah Savings Fund by Type of Relationship Uraian Pihak berelasi Firdaus 2020 2019 (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 2018 +/-       Description %     5.894 6.380 5.649 (486) (7,62%) Firdaus 10.901 2.212 532 8.689 392,81% Seulanga Tabungan Aneka Guna 1.052 1.017 1.522 35 3,44% Aneka Guna Savings Simpeda 1.646 587 1.031 1.059 180,41% Simpeda Seulanga Tabungan Pensiun iB 0,5 93 7 (93) (99,46%) Pension Savings iB Tabungan Simpel iB - 1 - (1) (100,00%) Simpel Savings iB TabunganKu Syariah 5 1 0 4 400,00% TabunganKu Syariah TabunganKu 1 0,5 7 0,5 100,00% TabunganKu 19.500 10.293 8.747 9.207 89,45% Total       Jumlah     Pihak ketiga 202 Related parties Third party Simpeda 3.396.720 3.703.893 3.402.905 (307.173) (8,29%) Simpeda Firdaus 2.262.395 2.219.108 1.727.897 43.287 1,95% Firdaus Seulanga 2.448.304 2.035.153 1.798.524 413.151 20,30% Seulanga Tabungan Aneka Guna 451.402 521.279 491.270 (69.877) (13,40%) Aneka Guna Savings Tabungan Pensiun iB 230.364 185.263 147.378 45.101 24,34% Pension Savings iB TabunganKu 140.492 119.604 126.293 20.888 17,46% TabunganKu PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  202. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Uraian TabunganKu Syariah Tabungan Simpel iB TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 2020 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 2019 52.531 Growth 2020 2018 39.587 LAPORAN KEUANGAN Financial Statements +/- 20.199 Description % 12.944 32,70% TabunganKu Syariah 19.750 11.129 5.897 8.621 77,46% iB Simpel Savings  Jumlah 9.001.958 8.835.017 7.720.363 166.941 1,89% Total  Total 9.021.458 8.845.310 7.729.111 176.148 1,99% Total 3.Deposito Mudharabah Deposito mudharabah merupakan investasi pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut berdasarkan nisbah yang disetujui sebelumnya. 3. Mudharabah Time Deposits Mudharabah time deposits are investments of other parties that get a return on the profit from Bank for the use of these funds based on a pre-agreed ratio. Bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah berkisar antara 5% sampai dengan 7,25% per tahun untuk tahun 2020 dan 2019. Profit sharing for mudharabah time deposits ranges from 5% to 7.25% per year for 2020 and 2019. Jumlah dana yang berhasil dihimpun pada tahun 2020 sebesar Rp5.803.587 juta meningkat 2,59% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp5.656.861 juta. The amount of funds raised in 2020 amounted to Rp5,803,587 million, an increase of 2.59% compared to 2019 of Rp5,656,861 million. Tabel Deposito Mudharabah berdasarkan Jenis Hubungan Table of Mudharabah Time Deposit by Type of Relationship Uraian (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 2020 2019 2018 Pihak berelasi 1.206.255 1.201.084 2.111.953 5.171 0,43% Related Parties Pihak ketiga 4.597.332 4.455.777 3.163.598 141.555 3,18% Third Parties Jumlah 5.803.587 5.656.861 5.275.551 146.726 2,59% Total +/- Description % 5.803.587 Grafik Deposito Mudharabah berdasarkan Jenis Hubungan Graph of Mudharabah Deposits based on Types of Relationships 5.656.861 5.275.551 2018 Penyaluran Dana Produk Penyaluran Dana Bank Aceh terdiri dari Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Non Produktif. Bank Aceh memberikan kemudahan layanan dengan memberikan keanekaragaman produk pembiayaan. Berbagai jenis kebutuhan dapat difasilitasi sesuai dengan keinginan para nasabah. Jenis penyaluran dana terdiri atas piutang Murabahah, pinjaman Qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan ijarah dan piutang sewa. 2019 2020 Financing Bank Aceh Financing Products consist of Productive Financing and Non-Productive Financing. Bank Aceh provides convenience services by providing a variety of financing products. Various types of needs can be facilitated according to the wishes of the customers. The types of fund distribution consist of Murabahah receivables, Qardh loans, musyarakah financing and ijarah financing. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 203
  203. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 1 .Piutang Murabahah Piutang adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah dan istishna serta tagihan pokok sewa yang tertunggak atas transaksi dengan akad ijarah. 1. Murabahah Receivables Accounts receivable are claims arising from sale and purchase transactions based on Murabahah and Istishna agreements as well as principal lease outstanding in arrears for transactions under an ijarah agreement Murabahah adalah akad jual beli antara nasabah dengan Bank, dimana Bank membiayai kebutuhan konsumsi, investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Murabahah is a sale and purchase agreement between the customer and Bank, whereby Bank finances the customer’s consumption, investment and working capital needs which are sold at a principal price plus a known and mutually agreed profit. Payment of this financing is made in installments within a specified period. Piutang Murabahah tahun 2020 mencapai Rp13.527.913 juta, meningkat 4,87% dibandingkan dengan tahun 2019 mencapai Rp12.900.061 juta. Kontribusi piutang Murabahah terhadap aset Bank Aceh mencapai 53,09% pada tahun 2020. Murabahah receivables in 2020 reached Rp 13,527,913 million, an increase of 4.87% compared to 2019 which reached Rp12,900,061 million. The contribution of Murabahah receivables to Bank Aceh assets reached 53.09% in 2020. Dilihat dari sektor ekonomi, peningkatan signifikan pembiayaan Murabahah terjadi pada sektor pertambangan. Sedangkan dari porsi piutang Murabahah terbesar ada di sektor lain-lain (96,03%) dan perdagangan, restoran & hotel (2,24%). Perincian piutang murabahan dapat dilihat pada tabel berikut : Viewed from the economic sector, a significant increase in Murabahah financing occurred in the mining sector. Meanwhile, the largest portion of Murabahah receivables was in the other sector (96.03%) and trade, restaurants & hotels (2.24%). Details of Murabahah Receivables can be seen in the following table: Tabel Dana Piutang Murabahah Berdasarkan Sektor Ekonomi Table of Murabahah Receivables Based on Economic Sector Uraian 2020 30.530 Pertambangan 14.289 Perindustrian 91.969 7.648 715 Listrik, gas, dan air Konstruksi (dalam juta/in million Rupiah) 2019 Pertanian Perikanan Growth 2020 2018 22.857 +/- % Description 20.569 7.673 33,57% Agriculture 1.434 3.651 12.855 896,44% Mining 86.316 76.562 5.653 6,55% Manufacturing 4.965 1.932 2.683 54,04% Fishery 550 211 165 30,00% Electricity, water and gas 23.586 18.291 27.698 5.295 28,95% Construction Perdagangan, restoran, dan hotel 303.410 256.906 217.085 46.504 18,10% Trading, restaurants and hotel Pengangkutan, Pergudangan dan komunikasi 11.277 11.199 8.503 78 0,70% Transportation, warehouse and communication 6.732 5.744 4.214 988 17,20% Business services 46.927 40.109 39.576 6.818 17,00% Social services Lain-lain 12.990.829 12.451.691 11.556.470 539.138 4,33% Others Jumlah 13.527.913 12.900.061 11.956.471 627.852 4,87% Total (171.309) (138.281) (53.459) (33.028) (23,88%) Allowance for impairment losses 13.356.604 12.761.780 11.903.013 594.824 4,66% Net Total Jasa dunia usaha Jasa sosial Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Bersih 204 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  204. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 13.527.913 12.900.061 Grafik Dana Piutang Murabahah Berdasarkan Sektor Ekonomi Graph of Murabahah Receivables Based on Economic Sector 11.956.471 2018 2019 2020 2.Pinjaman Qardh Pinjaman Qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujroh) dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Pinjaman Qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas Qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan/ujroh pada saat terjadinya. 2. Qardh Loan A qardh loan includes financing with a hawalah contract. The hawalah contract is an agreement for transferring debt from an indebted party (customer) to another party (Bank) who is obliged to bear or pay. for this transaction, Bank receives a fee (ujroh) and is recognized as revenue upon receipt. Qardh loans are recognized at the amount of funds loaned at the time of incurred. Any excess receipts from a loan over repaid Qardh are recognized as revenue/ujroh when incurred. Pinjaman Qardh Bank Aceh mengalami kenaikan sebesar 146,89% menjadi Rp68.608 juta pada tahun 2020 dibandingkan posisi tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp27.789 juta. Bank Aceh Qardh loans increased by 146.89% to Rp68,608 million in 2020 compared to the previous year’s position of Rp27,789 million. Tabel Dana Pinjaman Qardh Table of Qardh Loan Fund Uraian Modal Kerja (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 Growth 2020 2018 +/- Description % 103 - - 103 - Working Capital Konsumtif 68.505 27.789 9.643 40.716 146,52% Consumptive Jumlah Bersih 68.608 27.789 9.643 40.819 146,89% Net Total 68.608 Grafik Dana Pinjaman Qardh Graph of Qardh Loan Fund 27.789 9.643 2018 2019 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 205
  205. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 .Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. 3. Musharakah Loans Musyarakah loan is a cooperation agreement between the owners of capital to combine capital and conduct business together in a partnership with a profit sharing ratio according to the agreement, while losses are borne proportionally according to the capital contribution. Pembiayaan musyarakah Bank Aceh pada tahun 2020 mencapai Rp1.681.185 juta, meningkat 17,25% dibandingkan posisi tahun 2019 sebesar Rp1.433.863 juta. Pembiayaan musyarakah memberikan kontribusi sebesar 6,60% terhadap aset Bank Aceh pada tahun 2020. Pembiayaan musyarakah berdasaran jenis pembiayaan dapat dilihat pada tabel berikut : Bank Aceh musyarakah financing in 2020 reached Rp1,681,185 million, an increase of 17.25% compared to 2019’s position of Rp1,433,863 million. Musyarakah financing contributed 6.60% to Bank Aceh assets in 2020. Musyarakah financing based on the type of financing can be seen in the following table: Tabel Pembiayaan Musyarakah Table of Musharaka Financing Uraian Modal kerja Investasi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Bersih (dalam juta/in million Rupiah) 2018 Growth 2020 2020 2019 1.154.250 1.433.863 940.607 (279.613) (19,50%) Working Capital 526.935 - 329.395 526.935 - Investment 1.681.185 1.433.863 1.270.002 247.322 17,25% amount (63.745) (46.379) (86.016) (17.366) 37,44% Allowance for impairment losses 1.617.440 1.387.484 1.183.986 229.956 16,57% Net Total Grafik Pembiayaan Musyarakah Graph of Musharaka Financing +/- 1.681.185 1.270.002 2018 Dilihat dari sektor pembiayaan, sektor konstruksi menyerap pembiayaan terbesar 51,52%, diikuti oleh sektor Perdagangan, restoran dan hotel sebesar 16,42%, sektor Jasa dunia usaha sebesar 10,99%,sektor Lain-lain sebesar 8,49%, sektor listrik, gas dan air sebesar 4,11%, sektor perindustrian sebesar 3,69%, Pertambangan sebesar 1,34%, Jasa sosial sebesar 1,31%, Pengangkutan, Pergudangan dan komunikasi sebesar 0,96%, Pertanian sebesar 1,05%, dan Perikanan sebesar 0,11%. 206 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Description % 1.433.863 2019 2020 In terms of the financing sector, the construction sector absorbs the largest amount of financing at 51.52%, followed by the trade, restaurants and hotels sector with 16.42%, the business sector at 10.99%, the electricity sector, others 8.49%, and gas. , and water 4.11%, industrial sector 3.69%, mining 1.34%, social services 1.31%, transportation, warehousing and communication 0.96%, agriculture 1.05%, and fisheries 0.11%
  206. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tabel Dana Pembiayaan Musyarakah Berdasarkan Sektor Ekonomi Table of Musharaka Financing by Economic Sector Uraian 2020 2019 (dalam juta/in million Rupiah) 2018 Growth 2020 +/- % Komposisi Description Pertanian 17.692 11.961 6.752 5.731 47,91% 1,05% Agriculture Pertambangan 22.598 22.167 22.294 431 1,94% 1,34% Mining Perindustrian 62.034 79.477 93.654 (17.443) (21,95%) 3,69% Manufacturing 1.768 2.911 1.247 (1.143) (39,26%) 0,11% Fishery 69.107 83.393 107.337 (14.286) (17,13%) 4,11% Electricity, water, and gas 866.230 781.390 712.845 84.840 10,86% 51,52% Construction Perikanan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih 276.040 252.201 256.957 23.839 9,45% 16,42% Trading, restaurants and hotel 16.181 13.318 7.842 2.863 21,50% 0,96% Transportation, warehouse and communication 184.760 156.895 16.086 27.865 17,76% 10,99% Business services 21.963 25.651 34.518 (3.688) (14,38%) 1,31% Social services 142.811 4.500 10.470 138.311 3073,58% 8,49% Others 1.681.185 1.433.863 1.270.002 247.322 17,25%   Total (63.745) (46.379) (86.016) (17.366) 37,44%   Allowance for impairment losses 1.617.440 1.387.484 1.183.986 229.956 16,57%   Net 4.Aset Ijarah Aset yang diperoleh untuk ijarah merupakan aset yang menjadi objek transaksi sewa (ijarah) dan dicatat di laporan posisi keuangan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. 4. Ijarah Assets Assets acquired for ijarah are assets that are the object of the lease transaction (ijarah) and are recorded in the statement of financial position at cost less accumulated depreciation. The object for lease in an ijarah transaction is depreciated in accordance with the depreciation policy for similar assets, while the object for lease in an ijarah vomit bittamlik is depreciated over the lease term. Aset yang diperoleh untuk ijarah terdiri dari ijarah muntahiyah bittamlik dan ijarah multijasa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa. The assets obtained for ijarah consist of ijarah vomitiyah bittamlik and ijarah multijasa. Ijarah vomitiyah bittamlik is a lease between the owner of the object for lease and the lessee to get compensation for the leased object with the option of transferring the title of the object for lease either by buying and selling or giving (grant) at a certain time in accordance with the lease agreement. Ijarah multijasa adalah Pembiayaan Multiguna (PMG) kepada nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas jasa dalam waktu tertentu, dimana bank memperoleh imbalan jasa atau pembayaran sewa (ujrah). Objek pembiayaan berupa manfaat atas jasa yang digunakan nasabah, seperti jasa umrah, pendidikan, kesehatan, pariwisata dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, dimana dalam penyalurannya menggunakan akad ijarah multijasa. Multi-service Ijarah is Multipurpose Financing (PMG) for customers in order to get benefits for services within a certain time, where the bank gets a fee for services or rental payments (ujrah). The object of financing is in the form of benefits for services used by customers, such as Umrah services, education, health, tourism and other services that are not contradictory to sharia principles, which are distributed using a multi-service ijarah contract. Besarnya aset ijarah setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tahun 2020 sebesar Rp1.540 juta atau tumbuh sebesar 0,13% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.538 juta. The amount of ijarah assets after deducting the accumulated depreciation in 2020 amounted to Rp1,540 million or grew by 0.13% compared to 2019 of Rp 1,538 million. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 207
  207. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Tabel Aset Ijarah Table of Ijarah Asset Uraian (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 Growth 2020 2018 Ijarah muntahiyah bittamlik 1.057 1.050 Ijarah multijasa 1.385 Jumlah 2.442 +/- Description % 1.050 7  0,67% Ijarah muntahiyah bittamlik 1.035 - 350 33,82%  Ijarah multi-services 2.085 1.050 357 17,12% Total Akumulasi Penyusutan (902) (547) (394) (355) 64,90% Accumulated Depreciation Nilai Buku 1.540 1.538 656 2 0,13% Fiscal Value 2.085 Grafik Aset Ijarah Graph of Ijarah Asset 2.442 1.050 2018 2019 2020 Jasa dan Layanan Services Produk yang dikembangkan oleh Bank Aceh terdiri atas bank garansi, referensi bank, dukungan bank, transfer, RTGS, kliring, inkaso, Payment Point Online Banking, pembayaran SPP Universitas, pembayaran pajak kendaranan samsat dan penerimaan pembayaran pajak. Products developed by Bank Aceh consist of bank guarantees, bank references, bank support, transfers, RTGS, clearing, collection, Online Banking Payment Points, University tuition payments, Samsat vehicle tax payments and tax payment receipts. Sampai tahun 2020, pendapatan dana dari produk jasa ini sebesar Rp126.766 juta atau mengalami penurunan sebesar 1,35% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp128.499 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan dana dari jasa pembiayaan dari Rp38.474 juta pada tahun 2019 menjadi Rp33.925 juta atau terjadi penurunan sebesar 11,82%. Kemudian Transfer dan inkasso juga mengalami penurunan sebesar 19,35% dari Rp1.033 juta pada tahun 2019 menjadi Rp833 juta pada tahun 2020. Until 2020, fund revenue from these service products amounted to Rp126,766 million or decreased by 1.35% compared to 2019 which amounted to Rp128,499 million. This decrease was caused by a decrease in the receipt of funds from financing services from Rp 38,474 million in 2019 to Rp 33,925 million or a decrease of 11.82%. Then transfers and inkasso also decreased by 19.35% from Rp 1,033 million in 2019 to Rp 833 million in 2020. Sementara pendapatan dari jasa lainnya meningkat 3,39% dari Rp88.992 juta pada tahun 2019 menjadi Rp92.008juta pada tahun 2020 Meanwhile, revenue from other services increased by 3.39% from Rp 88,992 million in 2019 to Rp 92,008 million in 2020. Tabel Fee Based Income Tabel of Fee Based Income Jasa Pembiayaan Transfer/Inkasso 208 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions (dalam juta/in million Rupiah)  Fee Based Income 2020 33.925  2019 38.474 2018 34.304 Growth 2020 2017 +/- % Services 39.045 (4.549 ) (11,82% ) Financing 833  1.033 961 887 (200 ) (19,35% ) Remmitance/Collection Lainnya 92.008  88.992 69.840 86.165 3.016  3,39%  Others Jumlah 126.766  128.499 105.105 126.097 (1.733 ) (1,35) Total PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  208. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 126.766 Grafik Fee Based Income Graph of Fee Based Income 126.097 105.105 2017 Jaringan Mitra Usaha Pengembangan Bisnis Bank dan Pembinaan Pengusaha Kecil Pengembangan mitra usaha dalam rangka pembinaan pengusaha kecil dan pengembangan bisnis bank yang telah dilakukan Bank Aceh pada tahun 2020 antara lain : • Kerjasama dengan Pemerintah Aceh, Pemkab dan Dinas/ Instansi Pemerintah daerah untuk mendukung program Pembangunan Daerah. •Kerjasama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Pelaksanaan Proyek Pengembangan Usaha Kecil dan Mikro melalui penyaluran pembiayaan. • Kerjasama Kementerian Dalam Negeri, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil • Kerjasama dengan PT. Telkom • Kerjasama dengan PT. PLN (Persero) • Kerjasama dengan PDAM • Kerjasama dengan Telkomsel, Indosat dan Satelindo • Kerjasama dengan PT. Artajasa Pembayaran Elektronis • Kerjasama dengan PT. Askrida Syariah • Kerjasama dengan PT. Jasa Raharja Putera Syariah • Kerjasama dengan PT. Jamkrindo Syariah • Kerjasama dengan PT. Askrindo Syariah • Kerjasama dengan PT. Al-Amin Syariah • Kerjasama dengan PT. Pegadaian • Kerjasama dengan PT. Rintis Sejahtera • Kerjasama dengan PT. Fortuna Mediatama • Kerjasama dengan Kanwil Koperasi dan PKM • Kerjasama dengan PT. Taspen (Persero) • Kerjasama dengan Direktorat Perpajakan • Kerjasama dengan Departemen Agama RI (BPIH) • Kerjasama bidang teknologi dengan PT. Collega Inti Pratama dan PT. PSN • Kerjasama dengan BPD-SI dan Perbankan lainnya • Kerjasama penyaluran pembiayaan UMKM dengan Saving Bank Foundation For International Cooperation (SBFIC) •Kerjasama penyaluran pembiayaan UMKM dengan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) • Kerjasama penyaluran pembiayaan UMKM dengan BMT Taman Indah • Kerjasama penyaluran pembiayaan UMKM dengan Baitul Qiradh Arafah (Syariah) 2018 128.499 2019 2020 Business Partner Network for Bank Business Development and Development of Small Entrepreneurs The development of business partners in the context of fostering small entrepreneurs and developing bank business that has been carried out by Bank Aceh in 2020 includes: • Collaboration with the Aceh Government, district governments and local government agencies/agencies to support regional development programs. • Collaboration with the Ministry of Finance and the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises on the Implementation of Small and Micro Business Development Projects through the distribution of financing. • Cooperation of the Ministry of Home Affairs, Director General of Population and Civil Registry • Cooperation with PT. Telkom • Cooperation with PT. PLN (Persero) • Collaboration with PDAM • Cooperation with Telkomsel, Indosat and Satelindo • Cooperation with PT. Electronic Payment Services • Cooperation with PT. Askrida Syariah • Cooperation with PT. Jasa Raharja Putera Syariah • Cooperation with PT. Jamkrindo Syariah • Cooperation with PT. Askrindo Syariah • Cooperation with PT. Al-Amin Sharia • Cooperation with PT. Pawn shops • Cooperation with PT. Rintis Sejahtera • Cooperation with PT. fortuna Mediatama • Collaboration with the Regional office of Cooperatives and PKM • Cooperation with PT. Taspen (Persero) • Cooperation with the Directorate of Taxation • Collaboration with the Indonesian Ministry of Religion (BPIH) • Technology cooperation with PT. Collega Inti Pratama and PT. PSN • Collaboration with BPD-SI and other banks • Cooperation in MSME financing distribution with the Saving Bank Foundation for International Cooperation (SBFIC) • Cooperation for MSME financing distribution with the Dhuafa Partners Cooperative (Komida) • Cooperation for MSME financing distribution with BMT Taman Indah • Cooperation for MSME financing distribution with Baitul Qiradh Arafah (Sharia) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 209
  209. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile • Kerjasama penyaluran pembiayaan UMKM dengan Baitul Qiradh Al-Fatah (Syariah) •Kerjasama penyaluran pembiayaan UMKM dengan Kopsyah Mitra Niaga • Kerjasama dengan Universitas Syiah Kuala • Kerjasama dengan Universitas UIN Ar Raniry • Kerjasama dengan Universitas Teuku Umar • Kerjasama dengan Politeknik Banda Aceh • Kerjasama dengan Politeknik Venezuela • Kerjasama dengan STAIN Zawiyah Langsa • Kerjasama dengan STAIN Meulaboh • Kerjasama dengan Akper Tapaktuan • Kerjasama dengan Akper Al Muslim • Kerjasama dengan PT. POS Indonesia • Kerjasama Western Union • Kerjasama dengan Dirlantas POLRI (SAMSAT Online Nasional) • Kerjasama dengan PT. Finnet Indonesia • Kerjasama Bidang Treasury dana dan Jasa dengan: - BPJS Ketenagakerjaan - Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) - PT. Majoris Asset Management - Maybank Asset Management - PT. MNC Sekuritas - PT. Mandiri Sekuritas - Bank Indonesia - DPLK Mandiri - Seluruh Bank Daerah Di Indonesia - Seluruh Bank Syariah Di Indonesia - dan lain-lain • Cooperation for MSME financing distribution with Baitul Qiradh Al-Fatah (Sharia) • Cooperation in the distribution of MSME financing with Kopsyah Mitra Niaga • Collaboration with Syiah Kuala University • Collaboration with UIN Ar Raniry University • Collaboration with Universitas Teuku Umar • Collaboration with the Banda Aceh Polytechnic • Cooperation with the Venezuelan Polytechnic • Collaboration with STAIN Zawiyah Langsa • Collaboration with STAIN Meulaboh • Collaboration with Akper Tapaktuan • Collaboration with Akper Al Muslim • Cooperation with PT. Indonesian post • Western Union Cooperation • Collaboration with Dirlantas POLRI (SAMSAT Online Nasional) • Cooperation with PT. Finnet Indonesia • Cooperation in the field of Treasury funds and Services with: - BPJS of Employment - Hajj Financial Management Agency (BPKH) - PT. Majoris Asset Management - Maybank Asset Management - PT. MNC Sekuritas - PT. Mandiri Sekuritas - Bank Indonesia - DPLK Mandiri - All Regional Banks in Indonesia - All Sharia Banks in Indonesia - and others Kinerja Pendapatan Revenue Performance Total pendapatan yang diperoleh pada tahun 2020 menurun 4,31% dari tahun sebelumnya, yang disebabkan menurunnya dari pendpatan Murabahah, Operasi utama lainnya, dan Usaha lainnya. The total revenue earned in 2020 decreased -4.31% from the previous year, which was due to a decrease in Murabaha income, other main operations, and other businesses. Tabel Total Pendapatan Tabel of Total Income Uraian (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 2018 1.638.693 1.661.889 140.326 Growth 2020 Description +/- % 1.696.098 (23.196) (1,40%) Murabahah Revenue 122.591 107.975 17.735 14,47% Musharakah profit sharing 4.568 2.006 970 2.562 127,72% Ijarah Revenue Pendapatan Operasi Utama lainnya 346.275 441.671 386.844 (95.396) (21,60%) Other main operating Revenues Pendapatan Usaha Lainnya 125.846 129.425 335.600 (3.579) (2,77%) Other Operating Income 2.664 2.397 11.814 267 11,14% Non-business income - net 2.258.372 2.359.979 2.539.301 (101.607) (4,31%) Total Income Pendapatan Murabahah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Pendapatan Sewa Ijarah Pendapatan Non Usaha - Bersih Total Pendapatan 210 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  210. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2.539.301 2.359.979 Grafik Total Pendapatan Graph of Total Income 2018 2.258.372 2020 2019 Profitabilitas per Segmen Profitability per Segment Efektivitas Segmen Operasi Bank Aceh dalam mendukung kinerja keuangan dapat dilihat dari perolehan profitabilitas masing-masing segmen. Perolehan yang dicapai dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah strategis untuk pengembangan dan optimalisasi masing-masing segmen operasi tersebut. The effectiveness of Bank Aceh’s operating segments in supporting financial performance can be seen from the profitability of each segment. The achievements achieved can be used as a consideration in determining strategic steps for the development and optimization of each of these operating segments. Tabel Profitabilitas per Segmen Tabel of Profitability per Segment Uraian (dalam juta/in million Rupiah) 2020 2019 Growth 2020 2018 +/- Description % PENDAPATAN Pendapatan Murabahah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah INCOME 1.638.693 1.661.889 1.696.098 (23.196) (1,40%) Murabahah Income 140.326 122.591 107.975 17.735 14,47% Musharaka profit sharing 4.568 2.006 970 2.562 127,72% Ijarah Income Pendapatan Operasi Utama lainnya 346.275 441.671 386.844 (95.396) (21,60%) Other main operating Income Pendapatan Usaha Lainnya 125.846 129.425 335.600 (3.579) (2,77%) Other Operating Income 2.664 2.397 11.814 267 11,14% Non Operating Income - net Total Pendapatan 2.258.372 2.359.979 2.539.301 (101.607) (4,31%) Total Income BAGI HASIL DANA Syirkah TEMPORER (564.093) (542.877) 560.945 (21.216) (1.274.203) (1.271.252) (1.438.075) (2.951) 0,23% OPERATING EXPENSES Pendapatan Sewa Ijarah Pendapatan Non Usaha - Bersih BEBAN USAHA LABA SEBELUM PAJAK TOTAL ASET 3,91% Profit share of temporary syirkah funds 420.076 545.850 540.281 (125.774) (23,04%) INCOME BEFORE TAX 25.480.963 25.121.063 23.095.159 359.900 1,43% TOTAL ASSETS Grafik Profitabilitas per Segmen Graph of Profitability per Segment 23.095.159 2018 25.121.063 2019 25.480.963 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 211
  211. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini . Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali dan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian posisi keuangan PT. Bank Aceh Syariah pada tanggal 31 Desember 2020, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The financial review described below refers to the Financial Statements for the years ended December 31, 2020 and 2019 which are presented in this Annual Report. The Financial Statements have been audited by the Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali and received an unqualified opinion on the financial position of PT. Bank Aceh Sharia as of December 31, 2020, as well as financial performance and cash flows for the year ended on that date, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Laporan Kinerja Posisi Keuangan Financial Position Performance Report Tabel Laporan Posisi Keuangan Tabel of Financial Position Report Uraian Aset Liabilitas Dana Syirkah Temporer Ekuitas 212 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2020 (dalam juta/in million Rupiah) 2019 2018 2017 2016 25.480.963 25.121.063 23.095.159 22.612.006 18.759.191 Growth +/- % Description 359.900 1,43% Assets 2.960.774 (693.828) (22,21%) Liability 20.568.561 19.549.497 17.423.850 17.583.520 13.724.839 1.019.064 5,21% Temporary Syirkah Fund 34.663 1,42% Total Equity 2.430.570 2.481.831 3.124.398 2.447.168 3.453.363 2.217.946 2.859.005 2.169.481 2.073.578
  212. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Aset Asset Total aset Bank Aceh menunjukkan peningkatan dari Rp25.121.063 juta pada Tahun 2019 menjadi Rp25.480.963 juta pada Tahun 2020 atau meningkat sebesar 1,43%. Peningkatan aset ini dipengaruhi oleh pertumbuhan surat berharga, pembiayaan dan aset lain-lain. The total assets of Bank Aceh showed an increase from Rp25,121,063 million in 2019 to Rp25,480,963 million in 2020 or an increase of 1.43%. The increase in assets was influenced by growth in securities, financing and other assets. Tabel Perkembangan Aset Tahun 2016 - 2020 Table of Asset Development 2016 - 2020 Uraian Kas Giro pada Bank Indonesia (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 2019 2018 2017 2016 1.556.446 1.625.155 1.322.563 1.100.268 1.042.207 +/- Description % (68.709) (4,23%) Cash Current Account Bank Indonesia Current Account Other Banks Placement in Bank Indonesia and Other Banks 855.544 1.609.374 1.305.347 1.507.437 1.333.056 (753.830) (46,84%) 10.387 24.089 8.531 4.558 11.035 (13.702) (56,88%) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain 2.233.871 2.728.409 2.150.400 2.001.100 2.510.599 (494.538) (18,13%) Surat Berharga 5.043.630 4.252.745 4.073.054 4.707.186 1.361.729 790.885 18,60% Marketable Securities - - 465.659 - - - - Securities purchased under agreements to resell Pembiayaan 15.279.249 14.363.251 13.236.773 12.846.657 12.206.001 915.995 6,38% Financing - Piutang Murabahah 13.527.913 12.900.061 11.956.471 11.831.621 11.228.755 627.852 4,87% Murabahah Receivables Giro pada bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - Pembiayaan Musyarakah - Pinjaman Qardh - Piutang Sewa 1.681.185 1.433.863 1.270.002 1.009.828 971.815 247.322 17,25% Musyarakah Financing 68.608 27.789 9.643 4.451 4.573 40.819 146,89% Qardh 2 - - - - - - Rental Receivables 1.540 1.538 656 757 858 2 0,13% Ijarah Assets - Net Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (235.055) (184.660) (139.475) (178.154) (168.783) 50.395 27,29% Allowance for Impairment Losses Penyertaan Saham - - - 329 - - Equity Invesments 281.362 272.102 262.921 194.278 187.719 9.260 3,40% Fixed Aseets - Net 2.405 3.938 5.798 2.014 1.737 (1.533) (38,93%) Intangible Assets - Net Pajak dibayar dimuka - - - 8.654 - - Prepaid Tax Aset Pajak Tangguhan 211.992 212.477 166.353 135.110 81.871 (485) (0,23%) Deferred Tax Assets 241.131 214.183 237.235 291.551 183.039 26.948 12,58% Other Assets 25.480.963 25.121.063 23.095.159 22.612.006 18.759.191 359.900 1,43% Total Assets - Aset Ijarah Neto Aset Tetap Neto Aset Tak Berwujud Neto Aset Lain-lain Jumlah Aset Grafik Perkembangan Aset Tahun 2016 - 2020 Graph of Asset Development 2016 - 2020 - - 22.612.006 23.095.159 25.121.063 25.480.963 18.759.191 2016 2017 2018 2019 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 213
  213. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions a )Kas Kas yang terdiri atas kas besar, kas pada mesin ATM dan kas kecil, pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 4,23% atau menjadi Rp1.556.446 juta dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.625.155 juta. Penurunan ini lebih disebabkan berkurangnya kas besar sebesar -8,01% atau sebesr Rp(120.123) juta dimana posisi 2019 sebesar Rp1.498.736 juta menjadi Rp1.378.613 juta pada tahun 2020. a) Cash Cash, which consists of large cash, cash on ATM machines and petty cash, in 2020 decreased by 4.23% or became Rp 1,556,446 million compared to 2019 which amounted to Rp1,625,155 million. This decrease was due to a reduction in large cash by -8.01% or Rp (120,123) million, where the 2019 position was Rp 1,498,736 million to Rp 1,378,613 million in 2020. b) Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Indonesia hanya terdiri atas giro Wadiah pada Bank Indonesia dalam bentuk uang rupiah. Jumlah uang giro pada Bank Indonesia pada tahun 2020 sebesar Rp855.544 juta atau menurun sebesar -46,84% jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp1.609.374 juta. b) Current Accounts with Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia only consist of Wadiah current accounts with Bank Indonesia in the form of rupiah currency. The amount of current accounts with Bank Indonesia in 2020 amounted to Rp 855,544 million or decreased by -46.84% when compared to 2019 amounting to Rp 1,609,374 million. c) Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (Qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank c) Current Accounts with Other Banks Current accounts with other banks are stated at the current account balance less allowance for impairment losses. Bonuses received by Bank from Islamic commercial banks are recognized as other operating income. Receipt of current accounts from non-Islamic banks is not recognized as Bank revenue and is used for benevolence funds (Qardhul hasan). The receipt of current accounts from non-sharia banks before distribution is recorded as Bank’s liabilities. Pada tahun 2020 jumlah giro pada bank lain sebesar Rp10.387 juta menurun -56,88% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp24.089 juta. Seluruh giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada 31 Desember 2020 dan 2019, karena manajemen berkeyakinan bahwa giro pada bank lain dapat tertagih. In 2020, the amount of current accounts with other banks was Rp.10,387 million, decreasing. -56.88% compared to 2019 amounting to Rp 24,089 million. All current accounts with other banks are classified as current. Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2020 and 2019, because management believes that current accounts with other banks are collectible. d) Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) atau Sukuk. FASBIS dan SBIS merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip masingmasing adalah Wadiah dan ju’alah. Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank lainnya yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah berupa deposito berjangka mudharabah dan/atau bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah. d) Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia are in the form of Bank Indonesia Syariah Deposit Facility (FASBIS) and Bank Indonesia Syariah Certificates (SBIS) or Sukuk. FASBIS and SBIS are certificates issued by Bank Indonesia as proof of short-term deposits of funds with the respective principles being Wadiah and Ju’alah. Placements with other banks are placements of Bank in other banks that operate using sharia principles in the form of mudharabah time deposits and/or other forms of placements based on sharia principles. 214 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pada tahun 2020 jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain sebesar Rp2.233.871 juta menurun sebesar 18,13% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp2.728.409 juta. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain tidak diperlukan pada PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 In 2020 the number of placements with Bank Indonesia and Other Banks amounted to Rp2,233,871 million, a decrease of 18.13% compared to 2019, which amounted to Rp2,728,409 million. All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current. The management of Bank believes that no allowance for impairment losses on placements with other banks is necessary as of December
  214. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 31 Desember 2020, karena manajemen berkeyakinan penempatan bank lain dapat tertagih dan yang telah dibentuk pada tanggal 31 Desember 2019 adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai. 31, 2020, because management believes that placements in other banks are collectible and those that have been established on December 31, 2019 are sufficient to cover possible impairment losses. e) Surat Berharga Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah, antara lain obligasi syariah (sukuk), sukuk trust certificate (STC) dan sertifikat reksadana syariah. Pada saat pengakuan awal, entitas menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar. Investasi pada surat berharga, kecuali Reksadana, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No.110 (Revisi 2015) tentang “Akuntansi Sukuk”. Pada tahun 2020 jumlah surat berharga sebesar Rp5.043.630 juta meningkat sebesar 18,60% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp4.252.745 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya dana reksadana syariah dan sertifikat investasi mudharabah antar bank. e) Marketable Securities Sharia marketable securities are proof of investment in securities based on sharia principles that are commonly traded on the Islamic money market and/or the Islamic capital market, including Islamic bonds (sukuk), sukuk trust certificates (STC) and Islamic mutual funds certificates. At initial recognition, an entity determines the classification of its investment in sukuk as measured at cost or at fair value. Investments in marketable securities, except Mutual Funds, are classified based on the business model determined by Bank based on the classification in accordance with PSAK No. 110 (Revised 2015) concerning “Accounting for Sukuk”. In 2020, the number of securities amounted to Rp5,043,630 million, an increase of 18.60% compared to 2019 amounting to Rp4,252,745 million. This increase was due to the increase in Islamic mutual funds and interbank mudharabah investment certificates. f)Pembiayaan Pembiayaan terdiri atas pembiayaan (piutang) Murabahah adalah akad jual beli antara nasabah dengan Bank, dimana Bank membiayai kebutuhan konsumsi, investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. f) Financing Financing consists of financing (receivables). Murabahah is a sale and purchase agreement between the customer and Bank, in which Bank finances the customer’s consumption, investment and working capital needs which are sold at a principal price plus a known and mutually agreed profit. Payment of this financing is made in installments within a specified period. Pembiayaan yang disalurkan Bank Aceh pada tahun 2020 sebesar Rp15.279.249 juta atau meningkat 6,38% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp14.363.251 juta. Besarnya dana yang disalurkan pembiayaan mudaharabah pada tahun 2020 sebesar Rp13.527.913 juta, pembiayaan musyarakah Rp1.681.185 juta, pinjaman Qardh sebesar Rp68.608 juta, dan aset Ijarah sebesar Rp1.540 juta dan piutang sewa sebesar Rp2 juta. Financing channeled by Bank Aceh in 2020 amounted to Rp15,279,249 million or an increase of 6.38% compared to 2019 of Rp14,363,251 million. The amount of funds channeled by easyarabah financing in 2020 amounted to Rp13,527,913 million, Rp1,681,185 million for musyarakah financing, Rp68,608 million for Qardh loans, and Rp1,540 million for ijarah assets and Rpmillion for lease receivables. g)Piutang Murabahah Piutang adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah dan istishna serta tagihan pokok sewa yang tertunggak atas transaksi dengan akad Ijarah. g) Murabahah Receivables Accounts receivable are claims arising from sale and purchase transactions based on Murabahah and Istishna agreements as well as principal lease outstanding in arrears on transactions under an ijarah agreement. Murabahah adalah akad jual beli antara nasabah dengan Bank, dimana Bank membiayai kebutuhan konsumsi, investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Murabahah is a sale and purchase agreement between the customer and Bank, whereby Bank finances the customer’s consumption, investment and working capital needs which are sold at a principal price plus a known and mutually agreed profit. Payment of this financing is made in installments within a specified period. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 215
  215. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 216 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Piutang Murabahah tahun 2020 mencapai Rp13 .527.913 juta, meningkat 4,87% dibandingkan dengan tahun 2019 mencapai Rp12.900.061 juta. Kontribusi piutang Murabahah terhadap aset Bank Aceh mencapai 53,09% pada tahun 2020. Murabahah receivables in 2020 reached Rp 13,527,913 million, an increase of 4.87% compared to 2019 which reached Rp 12,900,061 million. The contribution of Murabahah receivables to Bank Aceh assets reached 53.09% in 2020. h)Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. h) Musharaka Financing Musharaka financing is a cooperation contract that occurs between the owners of capital to combine capital and conduct business together in a partnership with a profit sharing ratio in accordance with the agreement, while losses are borne proportionally according to the capital contribution. Pembiayaan musyarakah Bank Aceh pada tahun 2020 mencapai Rp1.681.185 juta, meningkat 17,25% dibandingkan posisi tahun 2019 sebesar Rp1.433.863 juta. Pembiayaan musyarakah memberikan kontribusi sebesar 6,60% terhadap aset Bank Aceh pada tahun 2020. Bank Aceh musyarakah financing in 2020 reached Rp 1,681,185 million, an increase of 17.25% compared to 2019’s position of Rp1,433,863 million. Musyarakah financing will contribute 6.60% to the assets of Bank Aceh in 2020. i)Pinjaman Qardh Pinjaman Qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujroh) dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. i) Qardh Loan Qardh loans include financing with a hawalah contract. The hawalah contract is an agreement for transferring debt from an indebted party (customer) to another party (Bank) who is obliged to bear or pay. for this transaction, Bank receives a fee (ujroh) and is recognized as revenue upon receipt. Pinjaman Qardh Bank Aceh mengalami kenaikan signifikan sebesar 146,89% menjadi Rp68.608juta pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp27.789 juta. Bank Aceh’s Qardh loan experienced a significant increase of 146.89% to Rp 68,608 million in 2020 compared to 2019 which amounted to Rp 27,789 million. j) Piutang Sewa Piutang Sewa pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp2 juta j) Lease Receivables Rental Receivables in 2020 were recorded at Rp 2 million k)Aset Ijarah Aset yang diperoleh untuk Ijarah merupakan aset yang menjadi objek transaksi sewa (Ijarah) dan dicatat di laporan posisi keuangan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Objek sewa dalam transaksi Ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan objek sewa dalam Ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. k) Ijarah Assets Assets acquired for ijarah are assets that are the object of the lease transaction (ijarah) and are recorded in the statement of financial position at cost less accumulated depreciation. The object for lease in an ijarah transaction is depreciated in accordance with the depreciation policy for similar assets, while the object for lease in an ijarah vomit bittamlik is depreciated over the lease term. Aset yang diperoleh untuk Ijarah terdiri dari Ijarah muntahiyah bittamlik dan Ijarah multijasa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa. The assets obtained for ijarah consist of ijarah vomitiyah bittamlik and ijarah multijasa. Ijarah vomitiyah bittamlik is a lease between the owner of the object for lease and the lessee to get compensation for the leased object with the option of transferring the title of the object for lease either by buying and selling or giving (grant) at a certain time in accordance with the lease agreement. Multi-service Ijarah is Multipurpose Financing (PMG) for customers in order to get benefits for services within a certain time, where the bank gets a fee for services or rental payments (ujrah). The object of financing is in the form of Ijarah multijasa adalah Pembiayaan Multiguna (PMG) kepada nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas jasa dalam waktu tertentu, dimana bank memperoleh imbalan imbalan jasa atau pembayaran sewa (ujrah). Objek pembiayaan PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  216. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements benefits for services used by customers, such as Umrah services, education, health, tourism and other services that are not contradictory to sharia principles, which are distributed using a multi-service ijarah contract. berupa manfaat atas jasa yang digunakan nasabah, seperti jasa umrah, pendidikan, kesehatan, pariwisata dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, dimana dalam penyalurannya menggunakan akad Ijarah multijasa. Besarnya aset Ijarah setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tahun 2020 sebesar Rp1.540 juta atau tumbuh sebesar 0,17% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.538 juta. The amount of ijarah assets after deducting the accumulated depreciation in 2020 amounting to Rp1,540 million or an increase of 0.17% compared to 2019 amounting to Rp1,538 million. l) Penyertaan Saham Penyertaan saham terutama merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang. l) Equity Investment Investments in shares mainly represent investments in shares in companies engaged in the financial sector that do not go through the capital market for long-term investment purposes. Pada tahun 2020, tidak ada penyertaan saham yang dilakukan oleh manajemen Bank Aceh. In 2020, there is no investment in shares made by the management of Bank Aceh. m) Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang dibeli sebagai investasi untuk kelancaran usaha. Efektif sejak tanggal 1 November 2014, Bank merubah kebijakan akuntansinya dari metode harga perolehan menjadi metode revaluasi. Bank melakukan penilaian kembali atas seluruh aset tetap yang dimiliki Bank dengan menggunakan jasa dari penilai independen eksternal yang telah terdaftar di OJK. m) Fixed Assets Fixed assets are assets that are purchased as an investment for the smooth running of the business. Effective from November 1, 2014, Bank changed its accounting policy from the cost method to the revaluation method. Bank reevaluates all fixed assets owned by Bank using the services of an external independent appraiser who has been registered with the OJK. Nilai buku aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp281.362 juta atau meningkat sebesar 3,40% dari tahun 2019 dengan nilai buku Rp272.102 juta. The book value of fixed assets after deducting accumulated depreciation in 2020 amounted to Rp281,362 million or an increase of 3.40% from 2019 with a book value of Rp 272,102 million. n) Aset Tidak Berwujud Aset tak berwujud adalah aset yang tidak mempunyai wujud fisik yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi, dalam hal ini pembelian software bank. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi ditelaah kembali setiap akhir periode. n) Intangible Assets Intangible assets are intangible assets purchased by Bank and recorded at cost less accumulated amortization, in this case the purchase of bank software. Amortization is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the straight line method based on the estimated useful lives of 5 (five) years. The economic useful lives, residual values ​​and amortization method are reviewed at each end of the period. Pada tahun 2020 nilai aset tak berwujud bersih sebesar Rp2.405 juta mengalami penurunan sebesar 38,93% dibandingkan tahun 2019 mencapai Rp3.938 juta. In 2020, the net intangible asset value of Rp2,405 million has decreased by 38.93% compared to 2019 which reached Rp3,938 million. o) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. o) Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized on the amount of income tax recoverable in future periods as a result of deductible temporary differences. Management’s justification is needed to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, according to the appropriate timing and level of future taxable profits in line with future tax planning strategies. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 217
  217. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Aset pajak tangguhan pada tahun 2020 terdiri atas beban imbalan paska kerja , tantiem, jasa produksi, biaya CSR dan tunjangan prestasi kerja dikurangi keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari surat berharga yang tersedia untuk dijual. Pada tahun 2020 besarnya aset pajak tangguhan adalah Rp211.992 juta atau menurun 0,23% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp212.477 juta. Deferred tax assets in 2020 consist of post-employment benefits, bonuses, production services, CSR costs and work performance benefits less unrealized gains (losses) from available-for-sale securities. In 2020, the amount of deferred tax assets was Rp211,992 million or decreased 0.23% compared to 2019 amounting to Rp212,477 million. p) Aset Lain-Lain Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya yaitu piutang margin, Biaya yang ditangguhkan, Biaya sewa dibayar di muka, ATM Bersama, Uang muka gedung, Biaya dibayar di muka, Uang muka pembelian aset tetap, Uang muka rumah pegawai, Premi asuransi/jaminan dan lain-lain. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat. Nilai aset lain-lain pada tahun 2020 sebesar Rp241.131 juta atau meningkat 12,58% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp214.183 juta. p) Other Assets Consists of assets that cannot be classified in previous accounts, namely margin receivables, deferred fees, prepaid rental fees, ATM Bersama, building advances, prepaid expenses, advances for purchase of fixed assets, advances for employee houses, premiums insurance/ guarantees and others. Other assets are stated at their carrying value. The value of other assets in 2020 amounted to Rp.241,131 million or an increase of 12.58% compared to 2019 which amounted to Rp214,183 million. Liabilitas Liabilities Liabilitas Bank Aceh pada tahun 2020 menurun 22,21% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3.124.398 juta pada tahun 2019 menjadi Rp2.430.570 juta pada tahun 2020. Penurunan ini disebabkan menurunnya surat berharga yang diterbitkan liabilitas segera, simpanan dari bank lain, simpanan nasabah dan lainnya. Bank Aceh’s liabilities in 2020 decreased by 22.21% from the previous year, which was Rp3,124,398 million in 2019 to Rp2,430,570 million in 2020. This decrease was due to the decrease in securities issued by immediate liabilities, deposits from other banks, and customer deposits. and others. Tabel Jumlah Liabilitas Table of Total Liabilities Uraian Liabilitas segera 2020 2019 2018 2017 2016 226.769 508.064 408.113 270.019 190.695 Growth 2020 +/- Description Current liabilities (3.580) (26,84%) Undistributed third parties share on return of temporary syirkah fund and wadiah bonus 254.091 (1.647) (7,09%) Deposits other banks 9.756 13.336 9.858 12.279 12.749 Simpanan dari bank lain 21.584 23.231 25.428 142.747 (281.295) % (55,37% ) Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Simpanan Nasabah 1.005.476 1.375.100 966.098 915.550 704.408 (369.623) (26,88%) Deposits customers - Giro 828.543 1.231.334 888.601 845.642 638.370 (402.790) (32,71%) Current Account - Tabungan 176.933 143.766 77.497 69.907 66.038 33.167 23,07% Savings Pinjaman yang diterima 121.036 53.089 14.755 12.000 15.000 67.947 127,99% Borrowings Surat Berharga yang diterbitkan 150.000 400.000 1.400.000 850.000 1.235.000 (250.000) (62,50%) MarketableMarketable Securities Issued 36.483 24.965 17.154 14.943 9.151 11.518 46,14% Taxed Payables Utang Pajak Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas 218 (dalam juta/in million Rupiah) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 859.467 726.613 611.957 641.469 539.681 132.854 18,28% Other Liabilities 2.430.570 3.124.398 3.453.363 2.859.005 2.960.774 (693.826) (22,21%) Total Liability
  218. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 3.453.363 Grafik Jumlah Liabilitas Graph of Total Liabilities 2.960.774 3.124.398 2.859.005 2.430.571 2016 2017 2018 2019 2020 a) Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada pemberi amanat. a) Liabilities due Immediately Liabilities due Immediately are Bank’s liabilities to other parties which are obliged to be paid immediately in accordance with the mandate of the covenant that was previously determined. Liability due immediately is stated at the amount of Bank’s liability to the trustee. Pada tahun 2020, jumlah dana liabilitas segera sebesar Rp226.769 juta, atau menurun sebesar 55,37% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp508.064 juta. Penurunan ini disebabkan menurunnya liabilitas kepada pihak ketiga dari Rp449.534 juta pada tahun 2019 menjadi Rp152.471 juta pada tahun 2020 atau menurun 66,08%. Setoran jaminan jatuh tempo menurun -0,29%, dan bagi hasil yang masih harus dibayar menurun 24,63%. Sedangkan akun lain-lain meningkat dari Rp32.080 juta pada tahun 2019 menjadi Rp63.660 juta pada tahun 2020, atau meningkat 98,44%. b) Bagi hasil dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Dana bagi hasil Syirkah adalah dana bagi hasil yang diperoleh dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah, sertifikat investasi mudharabah antar bank dan sukuk mudharabah subordinasi. b) Sharing of proceeds from Temporary Syirkah funds and third party Wadiah Bonuses that have not been distributed Syirkah profit sharing funds are profit sharing funds obtained from mudharabah savings, mudharabah time deposits, interbank mudharabah investment certificates and subordinated mudharabah sukuk. Besar dana bagi hasil dana Syirkah temporer dan bonus Wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan pada tahun 2020 sebesar Rp9.756 juta atau menurun sebesar 26,85% dari tahun 2019 sebesar Rp13.336 juta. Penurunan ini berasal dari bagi hasil deposito non bank dan bank masing-masing sebesar 28,49% dan 23,00%. In 2020, the amount of liability due immediately funds amounted to Rp.226,769 million, or decreased by 55.37% compared to 2019, which amounted to Rp.508,064 million. This decrease was due to a decrease in liabilities to third parties from Rp 449,534 million in 2019 to Rp 152,471 million in 2020 or a decrease of 66.08%. Guarantee deposits due decreased -0.29%, and the accrued profit sharing decreased by 24.63%. Meanwhile, other accounts increased from Rp 32,080 million in 2019 to Rp 63,660 million in 2020, or an increase of 98.44%. The amount of proceeds from temporary Syirkah funds and third party Wadiah bonuses that have not been distributed in 2020 amounted to Rp 9,756 million or decreased by 26.85% from 2019 amounting to Rp 13,336 million. This decrease came from the non-bank and bank time deposit shares of 28.49% and 23.00%, respectively. c) Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro Wadiah. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain. c) Time Deposits from Other Banks Time Deposits from other banks consist of Bank’s liabilities to other banks in the form of Wadiah current accounts. Deposits from other banks are stated at the value of Bank’s liabilities to other banks. Giro Wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Bank. Giro Wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Giro Wadiah dapat menerima bonus sesuai kebijakan Bank. Wadiah current accounts are used as payment instruments and can be withdrawn at any time by check and bilyet current account, and get bonuses according to Bank’s policy. Wadiah current accounts are stated at the amount deposited by the current account holder at Bank. Wadiah current accounts can receive bonuses according to Bank’s policies. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 219
  219. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pada tahun 2020 , simpanan nasabah dari bank lain mengalami penurunan sebesar 7,09% atau sebesar Rp23.231 juta pada tahun 2019 menjadi Rp21.584 juta pada tahun 2020. Penurunan ini lebih disebaban oleh penurunan tabungan dan giro wadiah, masing-masing sebesar 21,89% dan 3.04% dari 8.933 juta menjadi 6.977 juta dan 6.298 juta menjadi 6.106 juta. d) Simpanan Nasabah Simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip Wadiah yad-adhdhamanah dalam bentuk giro Wadiah, tabungan Wadiah dan deposito wakalah. Giro Wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta dapat mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank. Giro Wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Tabungan Wadiah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Tabungan Wadiah dinyatakan sebesar nilai simpanan pemegang tabungan di Bank. d) Customer Deposits Deposits are held by other parties based on the Wadiah yad-adhdhamanah principle in the form of Wadiah current accounts, Wadiah savings and wakalah deposits. Wadiah current accounts are used as payment instruments and can be withdrawn at any time by check and bilyet current account, and can get bonuses according to Bank’s policy. Wadiah current accounts are stated at the amount deposited by the current account holder at Bank. Wadiah savings is savings from other parties that can only be withdrawn according to certain agreed conditions. Wadiah savings is stated at the value of savings holders’ savings in Bank. Simpanan nasabah pada tahun 2020 menurun 26,88% dari Rp1.375.100 juta pada tahun 2019 menjadi Rp1.005.476 juta pada tahun 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan dana giro Wadiah sebesar 32,71% dari Rp1.231.334 juta pada tahun 2019 mejadai Rp828.543 juta pada tahun 2020. Serta peningkatan dana tabungan Wadiah sebesar 23,07% dari Rp143.766 pada tahun 2019 menjadi Rp176.933 juta pada tahun 2020. a) Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima terdiri atas akun dana kredit untuk usaha mikro dan kecil serta KUMK. Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman diterima diakui sebesar biaya perolehan. 220 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile In 2020, customer deposits from other banks decreased by 7.09% or Rp23,231 million in 2019 to Rp21,584 million in 2020. This decrease was mainly due to a decrease in wadiah savings and current accounts, respectively 21 , 89% and 3.04% from 8,933 million to 6,977 million and 6,298 million to 6,106 million. Customer deposits in 2020 decreased by 26.88% from Rp1,375,100 million in 2019 to Rp 1,005,476 million in 2020. This increase was due to a 32.71% decrease in Wadiah current accounts from Rp 1,231,334 million in 2019. Rp 828,543 million in 2020. As well as an increase in Wadiah savings funds by 23.07% from Rp143,766 in 2019 to Rp176,933 million in 2020. a) Borrowing Borrowing consist of credit fund accounts for micro and small businesses and KUMK. Borrowing represent funds received from other parties with a repayment obligation in accordance with the terms of the loan agreement. Borrowings are recognized at cost. Pada tahun 2020 pinjaman yang diterima sebesar Rp121.036 juta meningkat 127,99% dibandingkan tahun 2019 Rp53.089 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan musyarakah. Pada tahun 2020 tidak ada dana kredit usaha KUMK diterima. In 2020 loans received were Rp 121,036 million, an increase of 127.99% compared to 2019 Rp 53,089 million. This increase was due to the increase in musharaka financing. In 2020, no KUMK business credit funds were received. b) Surat Berharga yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Aceh berupa Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA). Pada tahun 2020, surat berharga yang diterbitkan Bank Aceh mengalami penurunan sebesar 62,50%, hal ini dikarenakan pada tahun laporan Bank Aceh hanya menerbitkan SIMA Bank Pemerintah sebesar Rp150.000 juta dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp400.000 juta. b) Marketable Securities Issued Marketable Securities issued by Bank Aceh in the form of an Interbank Mudharabah Investment Certificate (SIMA). In 2020, the securities issued by Bank Aceh decreased by 62.50%, this is because in the reporting year Bank Aceh only issued SIMA for Government Banks amounting to Rp 150,000 million compared to 2019 which amounted to Rp 400,000 million. c) Utang Pajak Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No 46 (revisi 2013) “Pajak Penghasilan”. Penerapan c) Tax Payable Effective January 1, 2015, Bank adopted PSAK No. 46 (revised 2013) “Income Tax”. The adoption of this PSAK PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  220. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility did not cause major changes to financial reporting and disclosures in financial statements. Current year’s tax expense is determined based on the current year’s taxable income. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax reporting assets and liabilities at each reporting date. PSAK ini tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Utang pajak terdiri atas utang pajak penghasilan (PPh) pasal 4 ayat 2, pasal 21, pasal 25, pasal 29 serta pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPh lainnya. Utang pajak pada tahun 2020 sebesar Rp36.483 juta, meningkat 46,14% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp24.965 juta. Peningkatan ini berasal dari PPh pasal 4 ayat 2 sebesar Rp542 juta atau meningkat 9,58% dari tahun 2019 sebesar Rp5.660 juta menjadi Rp6.203 juta pada tahun 2020. PPh pasal 21 juga mengalami peningkatan sebesar Rp6.243 juta atau 66,24% dari tahun 2019 sebesar Rp9.425 juta menjadi Rp15.668 juta pada tahun 2020. LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Taxes payable consist of income tax payable (PPh) article 4 paragraph 2, article 21, article 25, article 29 as well as value added tax (VAT) and other PPh. Taxes payable in 2020 amounted to Rp 36,483 million, an increase of 46.14% compared to 2019 amounting to Rp 24,965 million. This increase came from PPh article 4 paragraph 2 amounting to Rp.542 million or an increase of 9.58% from 2019 amounting to Rp.5,660 million to Rp.6,203 million in 2020. Income tax article 21 also increased by Rp.6,243 million or 66.24. % from 2019 amounting to Rp 9,425 million to Rp 15,668 million in 2020. d) Liabilitas Lain-lain Liabilitas lain-lain terdiri atas akun Dana kesejahteraan pegawai, Imbalan pasca kerja - THT, Jasa produksi, Titipan CSR, Cadangan biaya lainnya, Tantiem, Dana Kebajikan, Pendapatan yang ditangguhkan, Setoran jaminan dan lain-lain. Pada tahun 2020 liabilitas lain-lain meningkat sebesar 18,28% dari Rp726.613 juta pada tahun 2019 menjadi Rp859.467 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan dana kesejahteraan pegawai yang meningkat 10,94% dari Rp214.036 pada tahun 2019 menjadi Rp237.452 juta tahun 2020. Imbalan pasca kerja-THT meningkat Rp157.514 juta atau 106,50% dari Rp147.907 juta menjadi Rp305.420 juta. Setoran jaminan meningkat 118,25% dari Rp699 juta menjadi Rp1.527 juta. Dana kebajikan meningkat 5,85% dari Rp18.040 juta menjadi Rp19.096 juta. Dan untuk liabilitas lain-lain meningkat 55,23% dari Rp78.127 juta menjadi Rp121.274 juta. d) Other Liabilities Other liabilities consist of employee welfare fund accounts, post-employment benefits - THT, production services, CSR custodians, reserves for other expenses, bonuses, benevolence funds, deferred income, security deposits and others. In 2020, other liabilities increased by 18.28% from Rp726,613 million in 2019 to Rp859,467 million. This increase was due to an increase in employee welfare funds which increased by 10.94% from Rp214,036 in 2019 to Rp237,452 million in 2020. Post-ENT employment benefits increased by Rp157,514 million or 106.50% from Rp147,907 million to RpRp 305,420 million. Guarantee deposits increased by 118.25% from Rp699 million to Rp1,527 million. The benevolence fund increased by 5.85% from Rp 18,040 million to Rp 19,096 million. And other liabilities increased by 55.23% from Rp78,127 million to Rp121,274 million. Dana Syirkah Temporer Temporary Syirkah Fund Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/ Bank) dalam pengelolaan investasinya dan akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah, sertifikat investasi mudharabah antar bank dan sukuk mudharabah subordinasi. Temporary syirkah funds are investments with a mudharabah mutlaqah agreement where the owner of the fund (shahibul maal) gives freedom to the fund manager (mudharib/bank) in managing their investment and will get profit sharing according to the agreed ratio. Temporary syirkah funds consist of mudharabah savings, mudharabah time deposits, interbank mudharabah investment certificates and subordinated mudharabah sukuk. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang Temporary syirkah funds cannot be classified as a liability. This is because Bank has no obligation, when it incurs a loss, to return the initial amount of funds from the owner of the funds except for the result of Bank’s negligence or default. Temporary syirkah funds cannot be classified as equity because they have a maturity date and the owners of the funds do not have the same ownership rights as shareholders, such as voting rights PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 221
  221. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari asset lancar dan aset non investasi . and the right to realize profits from current assets and noninvestment assets. Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan dimana hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dan menginvestasikan dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer berdasarkan konsep bagi hasil. Temporary syirkah funds are one of the elements of the financial position report where it is in accordance with sharia principles which give Bank the right to manage and invest funds, including to mix the said funds with other funds. The owner of temporary syirkah funds receives a share of the profits according to the agreement and receives losses based on the amount of funds from each party. Sharing of proceeds from temporary syirkah funds is based on the concept of profit sharing. Jumlah dana syirkah termporer pada tahun 2020 meningkat 5,21% dari Rp19.549.497 juta pada tahun 2019 menjadi Rp20.568.561 juta pada tahun 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan dana giro, tabungan dan deposito mudharabah seperti terlihat pada tabel berikut : The amount of syirkah termporer funds in 2020 increased 5.21% from Rp 19,549,497 million in 2019 to Rp 20,568,561 million in 2020. This increase was due to an increase in current accounts, savings and mudharabah deposits as shown in the following table: Tabel Dana Syirkah Temporer Tabel of Temporary Syirkah Fund Uraian (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 2020 2019 2018 2017 2016 Giro Mudharabah 5.743.516 5.047.326 4.419.188 3.667.523 2.613.391 696.189 13,79% Tabungan Mudharabah 9.021.457 8.845.310 7.729.111 7.461.280 6.232.170 176.148 1,99% Deposito Mudharabah 5.803.588 5.656.861 5.275.551 6.454.717 4.879.278 146.727 2,59% 20.568.561 19.549.497 17.423.850 17.583.520 13.724.839 1.019.064 5,21% Jumlah Dana Syirkah Temporer +/- % Description Mudharabah Current Account Mudharabah Savings Account Mudharabah Time Deposits Total Temporary Syirkah Fund 20.568.561 19.549.497 Grafik Dana Syirkah Temporer Graph of Temporary Syirkah Funds 17.583.520 17.423.850 13.724.839 2016 222 2017 2018 2019 2020 Ekuitas Equity Ekuitas terdiri atas modal disetor, uang muka setoran modal, tambahan setoran modal, pendapatan (beban) komprehensif, saldao laba dan cadangan. Equity consists of paid-in capital, advances for paid up capital, additional paid-in capital, comprehensive income (expenses), profit balance and reserves. Pada tahun 2020 jumlah ekuitas meningkat 1,42% dari Rp2.447.168 juta pada tahun 2019 menjadi Rp 2.481.831 juta. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : In 2020, total equity increased by 1.42% from Rp 2,447,168 million in 2019 to Rp 2,481,831 million. This increase can be seen in the following table: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  222. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tabel Jumlah Ekuitas Table of Total Equity Uraian Modal Saham Uang Muka Setoran Modal Tambahan setoran Modal Penghasilan Komprehensif Lain Saldo Laba (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 2020 2019 2018 2017 2016 1.079.543 1.061.795 1.042.295 1.026.260 1.007.286 Description +/- % 17.748 1,67% Share Capital 21.444 17.748 19.500 16.035 18.974 3.696 20,82% Deposits for future stock subscription 4.439 4.439 4.439 4.439 4.439 0 0,00% Additional paid in capital (157.704) (149.977) (215.420) (106.795) (56.912) (7.727) 5,15% Other Comprehensive Income 455.312 574.481 561.587 555.731 491.310 (119.169) (20,74%) Retained earnings Cadangan 1.078.797 938.682 805.545 673.811 608.482 140.115 14,93% Reverse Jumlah Ekuitas 2.481.831 2.447.168 2.217.946 2.169.481 2.073.578 34.663 1,42% Total Equity Grafik Jumlah Ekuitas Graph of Total Equity 2.447.168 2.481.831 2.217.946 2.169.481 2.073.578 2016 2017 2018 2019 2020 • Modal Saham Modal Saham adalah modal yang telah ditempatkan dan disetor oleh para pemegang saham. Per 31 Desember 2020 modal saham Bank Aceh tumbuh sebesar 1,67% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.061.795 juta sehingga modal saham yang telah disahkan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp1.079.543 juta. Rincian modal disetor dari masing-masing pemegang saham dapat dilihat pada bab profil perusahaan sub komposisi saham dalam laporan ini. • Share Capital Share Capital is capital that has been issued and paid up by the shareholders. As of December 31, 2020, Bank Aceh’s share capital grew by 1.67% from the previous year amounting to Rp1,061,795 million, so that the legalized share capital in 2020 was Rp1,079,543 million. Details of the paid-in capital of each shareholder can be seen in the company profile chapter of the sub-composition of shares in this report. • Uang Muka Setoran Modal Uang muka setoran modal adalah penambahan modal oleh pemegang saham. Pada tahun 2020 besarnya uang muka setoran modal adalah Rp21.444 juta menurun 20,82% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp17.748 juta. • Deposits for Future Stock Subscription Deposits for future stock subscription are additional capital by shareholders. In 2020, the amount of down payment for capital payments was Rp21,444 million, a decrease of 20.82% compared to 2019, which amounted to Rp 17,748 million. • Tambahan Setoran Modal Pada tahun 2020 tidak terjadi penambahan setoran modal, sehingga jumlah dana tambahan setoran modal adalah Rp4.439 juta. • Additional Paid-in Capital In 2020 there will be no additional paid-in capital, so the amount of additional funds for paid up capital is Rp 4,439 million. • Penghasilan komprehensif lain Saldo penghasilan komprehensif pada tahun 2020 sebesar Rp157.704 juta atau meningkat 5,15% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp149.977 juta. Saldo ini didapat setelah menghitung saldo awal tahun, aset keuangan tersedia untuk dijual dan pengukuran kembali atas program imbalan pasti. • Other Comprehensive Income The balance of comprehensive income in 2020 amounted to Rp157,704 million or an increase of 5.15% compared to 2019 of Rp 149,977 million. This balance is obtained after calculating the balance at the beginning of the year, financial assets available for sale and remeasurement of the defined benefit plan. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 223
  223. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 224 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions • Saldo Laba Saldo Laba Bank Aceh per 31 Desember 2020 sebesar Rp455.312 juta menurun sebesar 20,74% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp574.481 juta. Saldo laba ini adalah saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. • Retained Earning Bank Aceh Retained Profit as of December 31, 2020 amounted to Rp 455,312 million, a decrease of 20.74% compared to 2019 amounting to Rp 574,481 million. This retained earnings is the retained earnings which are not yet determined for use. •Cadangan Cadangan adalah saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya. Pada tahun 2020 besar cadangan adalah Rp1.078.797 juta atau meningkat 14,93% dari tahun 2019 sebesar Rp938.682 juta. • Reverse Reserves are retained earnings that have been determined for use. In 2020, the amount of reserves is Rp 1,078,797 million or an increase of 14.93% from 2019 amounting to Rp938,682 million. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  224. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Laporan Arus Kas Cash Flow Statement Bank Aceh menetapkan kebijakan dalam pengelolaan arus kas adalah untuk mengoptimalkan antara arus kas masuk dengan arus kas keluar termasuk arus kas yang sensitif terhadap suku bunga (rate sensitivity asset dan rate sensitivity liability). Laporan arus kas Bank Aceh tahun 2020 disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Uraian mengenai arus kas, tergambar pada tabel dan grafik dibawah ini. Bank Aceh has established a policy for cash flow management to optimize cash inflows and cash outflows, including cash flows that are sensitive to interest rates (rate sensitivity assets and rate sensitivity liabilities). Bank Aceh’s 2020 cash flow statement is prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. Description of cash flow, illustrated in the table and graph below. Tabel Laporan Arus Kas Table of Cash Flow Statement Uraian Arus Kas Bersih dihasilkan dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasional Arus Kas Bersih dihasilkan dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih dihasilkan dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Kenaikan (penurunan) Kas dan Setara Kas Saldo Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun (dalam juta/in million Rupiah) 2020 25.589 -833.350 2019 2.225.776 2018 1.089.517 2017 2016 35.400.217 +/- 4.090.674 (3.644.259) 243.460 (36.316.258) (14.861.328) (523.019) (1.269.048) Growth 2020 10.487.122 (8.829) % Description (98,85%) Cash Receipts from (paid to) Operating Activities (1.076.810) (442,29%) Net cash from investing activities (2.200.187) 1.248.412 746.029 (58,79%) (283.533) (2.404.676) (2.530.968) (210,88%) (1.330.780) 1.200.188 173.477 5.987.028 4.786.840 4.613.364 4.896.896 7.301.572 1.200.188 4.656.248 5.987.028 4.786.840 4.613.364 4.896.896 (1.330.780) Net cash flows generated (used) for financing activities Increase (decrease) in Cash and Cash Equivalent Beginning Balance Cash 25,07% And Cash Equivalents Equivalents Ending (22,23%) Balance 5.987.028 Grafik Arus Kas Graph of Cash Flow 4.896.896 2016 Pada tahun 2020, Bank mencatatkan saldo kas dan setara kas akhir tahun yang mencapai Rp4.656.248 juta. Kas dan setara kas akhir tahun tersebut mengalami penurunan Rp1.330.780 juta atau sebesar 22,23% dari kas dan setara kas akhir tahun 2019 yang mencapai Rp5.987.028 juta 4.613.364 2017 4.786.840 2018 4.656.248 2019 2020 In 2020, Bank recorded a year-end cash and cash equivalent balance that reached Rp4,656,248 million. Cash and cash equivalents at the end of the year decreased by Rp1,330,780 million or 22.23% of cash and cash equivalents at the end of 2019 which reached Rp5,987,028 million. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 225
  225. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Operasi Cash Flow From (For) Operating Activities Di tahun 2020, Bank mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang mencapai Rp25.589 juta mengalami penurunan dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang sebesar Rp2.225.776 juta di 2019. Penurunan arus kas bersih terutama disebabkan atas embayaran biaya tenaga kerja. In 2020, Bank recorded net cash flow obtained from operating activities which reached Rp25,589 million, decreased from net cash obtained from operating activities which amounted to Rp2,225,776 million in 2019. The decrease in net cash flow was mainly due to payment of labor costs. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan margin Murabahah dan bagi hasil dari nasabah Pembayaran margin Murabahah dan bagi hasil kepada nasabah Penerimaan lainnya Pembayaran tenaga kerja Pembayaran administrasi dan umum Penyaluran pembiayaan dan penempatan Penerimaan (Pencairan) dana nasabah Penerimaan pihak ketiga Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pajak : Angsuran pajak badan tahun berjalan Cash Flows From Operating Activities 2020 2019 2018 2.252.233 2.341.793 3.185.857 (89.560) (3,82%) Receipts of murabahah margin and profit-sharing (564.093) (542.877) (585.122) (21.216) 3,91% Payments for murabahah margin and profit-sharing 101.434 369.482 130.517 (268.048) (72,55%) +/- % Other Receipts Payments for employees salary Payments for general and administrative expenses Payments for financings, distribution and placements Receipts (Payments) for customers deposit (956.619) (621.679) (592.809) (334.940) 53,88% (651.067) (655.695) (622.100) 4.628 (0,71%) (594.826) (859.649) (124.749) 264.823 (30,81%) (659.416) 224.799 (332.136) (884.215) (393,34%) 1.122.414 2.062.278 160.136 (939.864) (45,57%) Receipts from third parties 67.947 38.334 2.755 29.613 77,25% Payment for debts (92.415) (132.244) (135.042) 39.829 (30,12%) Payments for taxes: Income tax installments - 1.234 2.211 - - Other Taxes (98,85%) Cash receipts from (paid to) operating activities Pajak lainnya Arus kas bersih dihasilkan dari aktivitas operasi (dalam juta/in million Rupiah) Growth 2020 25.589 2.225.776 1.089.518 (2.200.187) Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Investasi Cash Flow From (For) Investing Activities Selama tahun 2020, Bank mencatatkan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi yang mencapai Rp-833.350 juta menurun 442,29% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2019 sebesar Rp243.460 juta. Penurunan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tersebut sebagai akibat pembelian aset tak berwujud berupa pembelian software. During 2020, Bank recorded net cash flow used for investing activities which reached Rp-833,350 million, a decrease of 442.29% from net cash used for investing activities in 2019 of Rp243,460 million. The decrease in net cash flows used for investing activities is the result of the purchase of an intangible asset in the form of a software purchase. (dalam juta/in million Rupiah) Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Penempatan surat berharga Pencairan surat berharga 2019 2018 +/- % Cash Flows From Operating Activities (790.885) (179.691) (45.067.480) (611.194) 340,14% - 465.659 8.853.342 (465.659) - Pembelian aset tetap (40.932) (42.501) (97.648) 1.569 (3,69%) Penjualan aset tetap - 2 208 2 - (1.533) (9) (4.680) (1.524) 16933,33% (833.350) 243.460 (36.316.258) (1.076.810) (442,29%) Pembelian aset tak berwujud Arus kas bersih dihasilkan (digunakan) untuk aktivitas investasi 226 2020 Growth 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Placement for securities Payment for securities Payment for fixed assets acquisition Disposal for fixed assets acquisition Payment for intangible assets acquisition Net cash used form investing activities
  226. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan Cash Flows From (For) Financing Activities Di tahun 2020, Bank mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan yang mencapai Rp-523.019 juta atau mengalami peningkatan dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2019 sebesar Rp-1.269.048 juta. Peningkatan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan khususnya berasal dari pembayaran (penerimaan) surat berharga yang diterbitkan. In 2020, Bank recorded net cash flow obtained from financing activities which reached Rp-523,019 million or an increase in net cash obtained from financing activities in 2019 of Rp1,269,048 million. The increase in net cash flow obtained from financing activities originated primarily from the payment (receipt) of issued securities. (dalam juta/in million Rupiah) Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan uang muka setoran modal Penerimaan (Pembayaran) dari surat berharga yang diterbitkan 2020 2019 2018 Growth 2020 +/- Cash Flows From Financing Activities % 39.192 37.248 35.535 1.944 5,22% Receipts from deposit of capital stock (250.000) (1.000.000) 35.666.526 750.000 (75,00%) Receipts (Payments) from securities issued (265.380) (260.352) (256.567) (5.028) 1,93% Payments for dividend Dana Pembangunan Daerah (23.416) (22.972) (22.638) (444) 1,93% Payments to Regional Government Kesejahteraan Karyawan (23.416) (22.972) (22.638) (444) 1,93% Employee welfare (523.019) (1.269.048) 35.400.217 746.029 (58,79%) Net cash flow generated (used) for financing activities Dividen Arus kas bersih dihasilkan (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Kas dan Setara Kas Akhir Tahun End of Year Cash and Cash Equivalents Besarnya kas dan setara kas akhir tahun 2020 sebesar Rp4.656.248 juta menurun sebesar 22,23% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp5.987.028 juta. Perincian kas dan setara kas akhir tahun dapat dilihat pada tabel berikut : The amount of cash and cash equivalents at the end of 2020 amounted to Rp 4,656,248 million decreased by 22.23% from the previous year, amounting to Rp5.987.028 million. Details of year-end cash and cash equivalents can be seen in the following table: (dalam juta/in million Rupiah) Uraian Kenaikan pada Kas dan Setara Kas Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2020 2019 2018 Growth 2020 +/- % Description (1.330.780) 1.200.188 173.477 (2.530.968) (210,88%) Increase in Cash and Cash Equivalents 5.987.028 4.786.840 4.613.364 1.200.188 25,07% Cash and Cash Equivalents Beginning Balance 4.656.248 5.987.028 4.786.840 (1.330.780) (22,23%) Cash and Cash Equivalents Ending Balance Rincian kas dan setara kas akhir tahun adalah sebagai berikut: The details of year-end cash and cash equivalents are as follows: (dalam juta/in million Rupiah) Uraian   2020 2019 2018 1.556.446 1.625.155 855.544 Growth 2020 Description +/- % 1.322.563 (68.709) (4,23%) 1.609.374 1.305.347 (753.830) 10.387 24.089 8.531 (13.702) (56,88%) Current accounts other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2.233.871 2.728.409 2.150.400 (494.538) (18,13%) Placements at Bank Indonesia and other banks Jumlah Kas dan Setara Kas 4.656.248 5.987.028 4.786.840 (1.330.780) (22,23%) Total cash and cash equivalents Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Cash (46,84%) Current accounts Bank Indonesia PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 227
  227. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Laporan Kinerja Laba Rugi Income and Loss Performance Statement Pada tanggal 31 Desember 2020 , Bank Aceh telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp325.431 juta, mengalami penurunan 37,15% dari laba tahun sebelumnya yakni sebesar Rp517.770 juta. Faktor penurunan ini antara lain disebabkan oleh menurunnya pendapatan komprehensif dan pengelolaan dana. Laporan Kinerja Laba Rugi bank tergambar pada tabel dan grafik di bawah ini : On December 31, 2020, Bank Aceh has posted a net income of Rp325.431 million, decreased 37.15% from the previous year’s profit, amounting to Rp517.770 million. The decline factor was due to, among others, a decrease in comprehensive income and fund management. Bank’s Income and Loss Performance Report is illustrated in the table and graph below: Tabel Laporan Kinerja Laba Rugi Table of Income and Loss Performance Report Keterangan 2020 (dalam juta/in million Rupiah) 2019 2018 2017 2016 Growth 2020 +/- % Description Pendapatan Pengelolaan Dana 2.129.862 2.228.156 2.191.887 2.050.567 2.012.733 (98.294) (4,41%) Incomes from fund Beban Dana (564.093) (542.877) (560.945) (541.060) (648.874) 21.216 3,91% Fund Expenses 1.565.769 1.685.279 1.630.942 1.509.507 1.363.858 (119.510) (7,09%) Nett Operating Income 125.846 129.425 335.600 183.021 613.398 (3.579) (2,77%) Other Operating Income (50.394) (118.096) (252.154) (77.833) (404.467) (67.702) (57,33%) Allowance for impairment losses on productive financial asset (1.223.808) (1.153.156) (1.185.921) (1.123.271) (1.127.624) 70.652 Pendapatan Operasional Neto Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan dan Beban Non Operasional Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak Penghasilan (Beban) Penghasilan Komprehensif Lainnya Laba Komprehensif Tahun Berjalan 417.412 543.453 528.467 491.424 445.165 (126.040) (6,13%) Other Operating Expenses (23,19%) Operational Income 2.664 2.397 11.814 41.263 60.482 267 11,14% Non Operating Income and Expense 420.076 545.850 540.281 532.687 505.646 (125.774) (23,04%) Income Before Tax 86.918 93.523 (100.848) (99.110) (157.238) (6.605) (7,06%) Income tax expenses 333.158 452.327 439.433 433.577 348.408 (119.169) (26,35%) Net Income (7.728) 65.443 (108.625) (49.883) (56.912) (73.171) (111,81%) Income (Expenses) Other Comprehensive Income 325.431 517.770 330.808 383.694 291.496 (192.339) (37,15%) Comprehensive Income for the current year 325.431 517.770 Grafik Kinerja Laba Bersih Perusahaan Graph of Company’s Net Income Performance 383.694 330.808 2017 2018 291.496 2016 228 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2019 2020
  228. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pendapatan Pengelolaan Dana Fund Management Income Pada tahun 2020, pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib menurun -4,41% dari Rp2.228.156 juta pada tahun 2019 menjadi Rp2.129.862 juta pada tahun 2020. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan bagi hasil murabahah, dan pendapatan operasi utama lainnya. Besarnya peningkatan dan penurunan pendapatan masing-masing akun, dapat diihat pada tabel di bawah ini : In 2020, revenue from fund management as mudharib decreased -4.41% from Rp2,228,156 million in 2019 to Rp2,129,862 million in 2020. This decrease was due to reduced murabahah revenue sharing and other main operating income. The amount of increase and decrease in income for each account can be seen in the table below: (dalam juta/in million Rupiah) Pengelolaan Dana Sebagai Mudharib Pendapatan Murabahah Pendapatan bagi hasil musyarakah Pendapatan sewa ijarah Pendapatan operasi utama lainnya Jumlah pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib Growth 2020 2020 2019 2018 1.638.693 1.661.888 1.696.098 (23.195) (1,40%) Murabahah Income 140.326 122.591 107.975 17.735 14,47% Musharakah Incomes Sharing +/- % Fund Management As Mudharib 4.568 2.006 970 2.562 127,72% Ijarah Incomes 346.275 441.671 386.844 (95.396) (21,60%) Other main operating Incomes 2.129.862 2.228.156 2.191.887 (98.294) (4,41%) Total Incomes from fund as Mudharib Beban Dana Yang dimaksud beban dana adalah hak pihak ketiga atas bagi hasil dana Syirkah temporer. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana Syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip mudharabah mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima (cash basis). Fund Expenses What is meant by the expense of funds is the right of a third party to share the proceeds from temporary Syirkah funds. The rights of third parties to share the results of temporary Syirkah funds are part of the profit sharing owned by third parties based on the mudharabah mutlaqah principle on the results of their management of their funds by Bank. Income distributed is income received (cash basis). Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aset produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. The amount of margin income and profit sharing on the financing provided and from other earning assets to be distributed to depositors and Bank are calculated proportionally according to the allocation of customer and bank funds used in the financing provided and other earning assets channeled. The amount of margin income and profit sharing available to these customers is distributed to savings customers and depositors as shahibul maal and the bank as mudharib in accordance with the portion of the profit sharing ratio that has been mutually agreed upon previously. Bagi hasil sukuk mudharabah subordinasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk dengan pendapatan yang diterima Bank dalam triwulan terakhir sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan triwulanan Bank yang belum diaudit yang dipublikasikan oleh Bank. The subordinated sukuk mudharabah profit sharing is paid every 3 (three) months, calculated based on the multiplication between the sukuk holder’s ratio and the income received by Bank in the last quarter as stated in Bank’s unaudited quarterly financial statements published by Bank. Pembayaran pendapatan bagi hasil kepada masing-masing pemegang sukuk akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan porsi kepemilikan yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah pokok sukuk mudharabah yang belum dibayar kembali. Payment of revenue sharing to each sukuk holder will be made proportionally according to the portion of ownership they have compared to the principal amount of sukuk mudharabah that has not been repaid. Pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan. Margin income and profit sharing on financing provided and other earning assets using Bank funds, all belong to Bank, including income from reward-based Bank transactions. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 229
  229. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Besar beban dana pada tahun 2020 adalah Rp564 .093 juta, meningkat 3,91% jika dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp542.877 juta. The amount of funding expenses in 2020 was Rp564,093 million, an increase of 3.91% compared to 2019 which was Rp542,877 million. Pendapatan Usaha Lainnya Other Operating Income Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva produktif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp50.394 juta dan Rp118.096 juta merupakan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva produktif yang disebabkan adanya perbaikan kolektibilitas untuk piutang Murabahah dan musyarakah. Allowance for Impairment Losses of Earning Assets Pendapatan Operasi Lainnya Pendapatan operasi lainnya terdiri atas pendapatan provisi lainnya, pendapatan transaksi surat berharga, penggantian biaya, dan pendapatan lain-lain. Pada tahun 2020 pendapatan operasi lainnya sebesar Rp125.846 juta, menurun 2,77%dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp129.425 juta. Other Operating Income Other operating income consists of other provision income, securities transaction income, reimbursement of expenses and other income. In 2020, other operating income amounted to Rp125,846 million, a decrease of -2.77% compared to 2019 amounting to Rp129,425 million. The allowance for impairment losses on earning assets for the years ended December 31, 2020 and 2019, amounting to Rp50,394 million and Rp118,096 million, respectively, is a recovery for allowance for impairment losses on earning assets due to improvements in collectibility for Murabahah and Musyarakah receivables. (dalam juta/in million Rupiah) Uraian Pendapatan provisi lainnya 2019 2018 105.510 106.765 59.144 Description +/- % (1.255) (1,18%) Other provision income Pendapatan transaksi surat berharga - 927 0 (927) - Marketable securities transaction income Penggantian Biaya - - 23.354 - - Reimbursement Expenses Pendapatan lain-lain Jumlah 230 2020 Growth 2020 20.336 21.734 22.606 (1.398) (6,43%) Other income 125.846 129.425 105.105 (3.579) (2,77%) Total Beban Dana Fund Expenses Akun beban usah terdiri atas pembentukan CKPN, beban gaji dan tunjangan, beban umum & adiministrasi, beban bonus Wadiah/hadiah, dan beban lainnya. Jumlah beban usaha pada tahun 2020 sebesar Rp1.274.202 juta lebih rendah dari tahun 2019 sebesar Rp1.271.251 juta. The operating expense account consists of the formation of CKPN, salaries and allowances, general & administrative expenses, Wadiah bonuses/prizes, and other expenses. Total operating expenses in 2020 amounted to Rp 1,274,202 million, lower than 2019 amounting to Rp1,271,251 million. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp50.934juta dan Rp118.096 juta,merupakan tambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang disebabkan karena penurunan kolektibilitas untuk piutang Murabahah dan pembiayaan musyarakah. Pada tahun 2020 beban kerugian penurunan nilai aset produktif disajikan secara bersih setelah dikurangi dengan pemulihannya. Establishment of Allowance for Impairment Losses of Earning Assets The allowance for impairment losses on earning assets for the years ended December 31, 2020 and 2019, amounting to Rp50,934 million and Rp118,096 million, respectively, is an additional allowance for impairment losses on earning assets due to decreased collectibility for Murabahah receivables and musyarakah financing. In 2020, the expenses for impairment losses on earning assets are presented on a net basis after deducting any recoveries. Beban Gaji dan Tunjangan Beban gaji dan tunjangan pada tahun 2020 sebesar Rp715.113 juta, meningkat 13,02% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp632.744 juta. Perincian masing-masing pos dapat dilihat pada tabel berikut : Salaries and Benefits Expense Salaries and allowances expense in 2020 amounted to Rp715,113 million, an increase of 13.02% compared to 2019 amounting to Rp632,744 million. Details of each post can be seen in the following table: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  230. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements (dalam juta/in million Rupiah) Uraian Growth 2020 Description 2020 2019 2018 Gaji dan tunjangan 476.186 457.775 358.283 18.411 4,02% Salaries and allowances Tunjangan kesejahteraan 156.621 68.034 81.121 88.587 130,21% Welfare benefits +/- % Honor kepada pihak ketiga 8.967 1.552 8.112 7.415 477,77% Honor to third parties Pendidikan dan pelatihan 13.501 29.435 24.501 (15.934) (54,13%) Education and training Lainnya 59.839 75.948 120.793 (16.109) (21,21%) Others Jumlah 715.114 632.744 592.809 82.370 13,02% Total Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi pada tahun 2020 sebesar Rp338.526 juta, menurun -2,97% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp348.870 juta. Perincian masing-masing pos dapat dilihat pada tabel berikut : General and Administrative Expenses General and administrative expenses in 2020 amounted to Rp338,526 million, decreased by -2.97% compared to 2019 amounting to Rp348,870 million. Details of each post can be seen in the following table: (dalam juta/in million Rupiah) Uraian Beban barang dan jasa Growth 2020 2020 2019 2018 159.657 182.066 118.826 +/- Description % (22.409) (12,31%) Goods and services expenses Beban premi asuransi 66.234 61.192 69.555 5.042 8,24% Insurance expenses Beban penyusutan aset tetap 32.066 34.073 29.006 (2.007) (5,89%) Fixed assets depreciation expenses Beban sewa 35.771 23.518 23.949 12.253 52,10% Rent expenses Beban pemeliharaan dan perbaikan aset tetap 22.748 22.536 22.051 212 0,94% Maintenance expenses Beban pajak Beban promosi Beban penyusutan aset takberwujud Beban penagihan pembiayaan Beban umum kantor 9.102 14.033 10.871 (4.931) (35,14%) Tax expense 10.591 9.574 8.743 1.017 10,62% Promotion expense 1.586 1.879 897 (293) (15,59%) Intangible assets amortization expenses - 0 50.828 - Financing collection Expenses 771 0 50.619 771 - Office General expenses Iuran dana pensiun - 0 20.938 - - Pension fund contributions Beban Corporate Social Responsibility (CSR) - 0 50 - - Corporate Social Responsibility (CSR) expenses 338.526 348.870 406.331 (10.344) (2,97%) Total Jumlah Beban Bonus Wadiah/Hadiah Beban bonus Wadiah/hadiah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.334 juta dan Rp1.404 juta. Wadiah Bonus/Prize Expenses Wadiah bonus expenses/prizes for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp1,334 million and Rp1,404 million, respectively. Beban Lainnya Beban lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp168.834 juta dan Rp170.137 juta. Other Expenses Other expenses for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp168,834 million and Rp170,137 million, respectively. Laba (Rugi) Income (Loss) Laba setelah pajak pada tahun 2020 sebesar Rp333.158 juta, menurun 26,35% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp452.327 juta. Income after tax in 2020 amounted to Rp333,158 million, decreased by 26.35% compared to 2019 of Rp452,327 million. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 231
  231. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions (dalam juta/in million Rupiah) Keterangan Laba Operasional Pendapatan dan Beban Non Operasional Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Laba Setelah Pajak Growth 2020 2019 2018 2017 2016 417.412 543.453 528.467 491.424 445.166 (126.041) (23,19%) Operating Income 2.664 2.397 11.814 41.263 60.482 267 11,14% Non Operating Income 420.076 545.850 540.281 532.687 505.648 (125.774) (23,04%) Income before Tax 86.918 93.523 100.848 99.911 157.238 (6.605) (7,06%) Tax expenses +/- % Description 92.426 138.821 135.543 136.476 (136.506) (46.395) (33,42%) Current 5.508 (45.298) (34.695) (37.367) (20.732) 39.790 8,80% Deffered 333.158 452.327 439.433 433.577 348.410 (119.169) (26,35%) Net Income Pendapatan Non Usaha Pendapatan non usaha bersih pada tahun 2020 sebesar Rp 2.664 juta, meningkat 11,14% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp2.397 juta. Non-Operating Income Net non-operating income in 2020 amounted to Rp2,664 million, an increase of 11.14% compared to 2019 of Rp2,397 million. Penghasilan (Beban) Komprehensif Comprehensive Income (Expenses) Penghasilan (beban) kompreshensif terdiri atas akun pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi dan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi. Comprehensive income (expenses) consist of items that will not be reclassified to profit or loss and items that will be reclassified to profit or loss. Untuk pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi terdiri atas akun Pengukuran kembali atas program imbalan pasti, dimana pada tahun 2020 sebesar Rp116.432 juta atau meningkat sebesar 952,25% dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar Rp11.065 juta. Sedangkan untuk beban Pajak penghasilan terkait tahun 2020 sebesar Rp24.200 juta atau meningkat sebesar 774,91% dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar Rp2.766 juta. Items that will not be reclassified to profit or loss consist of the Remeasurement account for defined benefit plans, which in 2020 amounted to Rp(116,432) million or an increase of 952.25% compared to 2019, namely Rp(11,065) million. Meanwhile, the related income tax expense in 2020 was Rp24,200 million, an increase of 774.91% compared to 2019, which was Rp2,766 million. Untuk pos- pos yang akan direklafikasi ke laba rugi terdiri atas akun aset keuangan tersedia untuk dijual, dimana pada tahun 2020 sebesar Rp108.322 juta atau meningkat sebesar 10,17% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp98.323 juta.  Sedangkan untuk akun Pajak penghasilan terkait mengalami penurunan sebesar 3,10% dari tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp24.581 juta menjadi Rp23.818 juta pada tahun 2020. The items that will be reclassified to profit or loss consist of financial assets available for sale, which in 2020 amounted to Rp108,322 million or an increase of 10.17% compared to 2019 which amounted to Rp98,323 million. Meanwhile, the related income tax account decreased by 3.10% from 2019 which was recorded at Rp(24,581) million to Rp(23,818) million in 2020. (dalam juta/in million Rupiah) Keterangan 2020 2019 2018 2017 Growth 2020 2016 +/- Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Description Items that will not be reclassified to income or loss Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (116.432) (11.065) 13.804 (63.489) (56.913 ) (105.367) 952,25% Pajak penghasilan terkait Remeasurement on defined benefit programs 24.200 2.766 (3.451) 15.872 - 21.434 774,91% Income tax related Aset keuangan tersedia untuk dijual 108.322 98.323 (118.978) (2.266) - 9.999 10,17% Financial assets available for sale Pajak penghasilan terkait (23.818) (24.581) - - - 763 3,10% Income tax related (7.728) 65.443 (108.625) (49.883) (56.913) (73.171) (111,81%) Income (Expense) Other Comprehensive Income Penghasilan (Beban) Penghasilan Komprehensif Lainnya 232 % PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  232. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Laba (rugi) Komprehensif Comprehensive Income (Loss) Hingga akhir Desember 2020, Bank Aceh telah menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp420.076 juta atau mengalami penurunan 23,04% dari tahun 2019 sebesar Rp545.850 juta. Hal senada juga tercatat pada laba setelah pajak, dimana Bank mencatat penurunan 26,35% yaitu Rp452.327 juta pada tahun 2019 menjadi Rp333.158 juta pada tahun 2020. Untuk Laba (rugi) Komprehensif, Bank mencatat penurunan 37,15% yaitu Rp517.770 juta pada tahun 2019 menjadi Rp325.431 juta. Laba (rugi) Komprehensif bank tergambar pada tabel dan grafik di bawah ini : Until the end of December 2020, Bank Aceh had generated a income before tax of Rp 420,076 million or a 23.04% decrease from 2019 of Rp 545,850 million. The same thing was also recorded in the income after tax, where Bank recorded a decrease of 26.35%, namely Rp 452,327 million in 2019 to Rp 333,158 million in 2020. for Comprehensive Income (loss), Bank recorded a decrease of 37.15%, namely Rp517.770 million in 2019 to Rp325,431 million. Comprehensive income (loss) of the bank is illustrated in the table and graph below: (dalam juta/in million Rupiah) Keterangan Growth 2020 2019 2018 2017 2016 Laba Operasional 417.412 543.453 528.467 491.424 445.164 (126.041) (23,19%) Operational Income Laba Sebelum Pajak Penghasilan 420.076 545.850 540.281 532.687 505.646 (125.774) (23,04%) Income Before Tax Laba Setelah Pajak 333.158 452.327 439.433 433.577 348.408 (119.169) (26,35%) Net Income current year Comprehensive Income for (37,15%) the current year Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba per Saham* *) dalam rupiah penuh +/- Description % 325.431 517.770 330.808 383.694 291.496 (192.339) 3.026 4.260 4.216 5.191 3.620 (1.234) (28,97%) Income per Share*               *) in full rupiah PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 233
  233. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tingkat Kesehatan Bank Bank Soundness Rating Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No . 8/ POJK.03/2014 dan SE OJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank Aceh melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan Risiko (Riskbased Bank Rating). In accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 8/POJK.03/2014 and SE OJK No. 10/SEOJK.03/2014 concerning Soundness Rating for Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units, Bank Aceh conducts an assessment of the Soundness of Banks using a Risk-based Bank Rating. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor berikut : 1. Profil Risiko (Risk profile); 2. Good Corporate Governance (GCG); 3. Rentabilitas (Earnings); 4. Permodalan (Capital). Bank Soundness Rating includes an assessment of the following factors: 1. Risk profile; 2. Good Corporate Governance (GCG); 3. Earnings; 4. Capital. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap indikator yang ditentukan sebagaimana dalam POJK. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank terbagi dalam 5 (lima) tingkatan yaitu: The Level Composite of Bank Soundness Rating is determined based on a comprehensive and structured analysis of the ratings for each indicator determined as stipulated in the POJK. Bank Soundness Rating Composite Rating is divided into 5 (five) levels, namely: Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank/Composite Rating for Bank Soundness Peringkat Komposit 1 SANGAT SEHAT Peringkat Komposit 2 SEHAT Peringkat Komposit 3 CUKUP SEHAT Peringkat Komposit 4 KURANG SEHAT Peringkat Komposit 5 TIDAK SEHAT SOUND SOUND ENOUGH UNSOUND NOT SOUND Berdasarkan hasil self assessment periode Desember 2020 peringkat komposit Tingkat Kesehatan Bank Aceh adalah “PK 2”. Hal ini menunjukkan kondisi kesehatan Bank secara umum adalah “SEHAT”. Kondisi Kesehatan Bank tercermin dari profil risiko yang memiliki potensi kerugian yang tergolong rendah dan penerapan manajemen risiko yang memadai, penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara umum baik dan faktor rentabilitas dinilai masih memadai, serta permodalan yang dijaga dan dikelola dengan baik. Kedepan Bank Aceh masih mampu menyerap potensi kerugian dan menghadapi pengaruh negatif dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Based on the results of the self-assessment for the period December 2020, the composite rating of Bank Aceh Soundness Level is “PK 2”. This shows that Bank’s health condition in general is “SOUND”. The soundness of Bank is reflected in the risk profile that has a relatively low potential loss and the implementation of adequate risk management, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in general is good and the profitability factor is considered adequate, as well as capital that is well maintained and managed. Going forward, Bank Aceh will still be able to absorb potential losses and face the negative effects of changes in business conditions and other external factors. Berikut hasil self assessment Tingkat Kesehatan Bank Aceh Periode Desember 2019 : Following are the results of the self-assessment of Bank Aceh Soundness Level for the Period of December 2019: No Faktor/Factor Peringkat (Rating) Desember 2019 Desember 2020 1 Risk profile 2 2 2 GCG 2 2 3 Capital 2 2 4 Earning 2 2 2 2 Nilai Komposit TKB 234 VERY SOUND PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  234. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rasio Keuangan Financial Ratios Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Berdasarkan pencapaian kinerja ditahun 2020, maka didapatkan rasio-rasio keuangan penting Bank Aceh pada akhir tahun sebagaimana tabel di bawah ini. No Uraian 2020 2019 Financial ratios are a tool used to analyze a company’s financial condition and performance. Based on performance achievements in 2020, Bank Aceh’s important financial ratios are obtained at the end of the year as shown in the table below. 2018 2017 2016 Descriptions 1 KPMM 18,60 18,90 19,67 21,50 20,74 Banks Capital Adequacy Ratio (CAR) 2 Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 1,00 0,80 0,65 0,84 0,97 Non Perfoming Earning 3 Non Performing Financing (NPF) Gross 1,53 1,29 1,04 1,38 1,39 Non Performing Financing (NPF) Gross 4 Non Performing Financing (NPF) Netto 0,04 0,04 0,04 0,04 0,07 Non Performing Financing (NPF) Net 5 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan terhadap aset produktif 1,00 0,80 0,66 0,85 0,97 Allowance For Impairment losses of financial assets to earning 6 Return On Asset (ROA) 1,73 2,33 2,38 2,51 2,48 Return On Asset (ROA) 7 Return On Equity (ROE) 15,72 23,44 23,29 23,11 19,78 Return On Equity (ROE) 8 Net Imbalan (NI) 6,94 7,72 7,72 7,61 7,47 Net Yield (NI) 9 Net Operating Margin (NOM) 1,29 1,90 0,91 1,56 (1,00) Net Operating Margin (NOM) 10 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 81,50 76,95 79,09 78,00 83,05 Operational Expense towards Operational Income (BOPO) 11 Rasio beban terhadap pendapatan 72,32 63,52 - - - Cost to income ratio (CIR) 12 Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 11,00 9,98 - - - Profit sharing financing to total financing 13 Financing to Deposit Ratio (FDR) 70,82 68,64 71,98 69,44 84,59 Financing to Deposit Ratio (FDR) 14 GWM Rupiah - - 6,50 7,21 7,77 GWM Indonesian Rupiah   - Harian 3,80 6,57 - - - Daily statutory reverse requirement   - Rata-Rata 3,80 6,58 - - - Average statutory reverse requirement 15 Pelanggaran BMPD   - - - - Legal Lending Limit Violation 16 Pelampauan BMPD   - - - - Legal Lending Limit Excess Kemampuan Membayar Kewajiban Ability to Pay Liabilities Kemampuan Membayar Kewajiban Jangka Pendek Ability to Pay Short-Term Libality Kemampuan bank untuk membayar semua kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang digambarkan dalam perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. The bank’s ability to pay all liabilities, both short and long term, is described in the calculation of the liquidity ratio, solvency and profitability. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio Likuiditas diukur melalui Liquidity Ratio Liquidity Ratio describes Bank’s ability to meet short-term obligations or obligations that are past due. The Liquidity Ratio is measured by a comparison between the amount of PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 235
  235. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions perbandingan antara jumlah pembiayaan yang diberikan terhadap jumlah simpanan nasabah (FDR) untuk mengetahui kemampuan Bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menyimpan dananya dengan pembiayaan dan pembiayaan yang telah diberikan kepada para debitur sebagai sumber likuiditasnya. financing provided to the amount of customer deposits (FDR) to determine Bank’s ability to repay obligations to customers who have deposited their funds with the financing and financing that has been provided to debtors as a source of liquidity. Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) Rasio FDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (pembiayaan) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Financing to Third Party Funds Ratio (FDR) The FDR ratio is the ratio of the ratio between the amount of funds channeled to the public (financing) with the amount of public funds and the capital used. This ratio illustrates the bank’s ability to repay withdrawals made by depositors by relying on the financing provided as a source of liquidity. The higher this ratio the lower the bank’s liquidity capacity. Sampai dengan akhir tahun 2020, FDR Bank Aceh tercatat sebesar 70,82%. Terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2019. Until the end of 2020, Bank Aceh’s FDR was recorded at 70.82%. There has been an increase compared to 2019. Uraian 2020 70,82 FDR 2019 2018 68,64 71,98 2017 69,44 2016 84,59 Description  Financing to Deposit Ratio Kemampuan Membayar Kewajiban Jangka Panjang Ability to Pay Long-Term Liability Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau kemampuan  Modal (CAR), merupakan salah satu indikator kesehatan dari modal Bank yang menunjukkan seberapa besar modal Bank telah memadai untuk menunjang kebutuhannya dan sebagai dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha Bank. Solvency Ratio The solvency ratio describes Bank’s ability to meet long-term liabilities or capital capacity (CAR), which is one of the health indicators of Bank’s capital which shows how much Bank’s capital is sufficient to support its needs and as a basis for assessing the prospects for Bank’s business continuity. Rasio Kecukupan Modal (CAR)  Sampai dengan akhir tahun 2020, rasio kecukupan modal Bank Aceh adalah sebesar 18,60% turun dari angka sebesar 18,90% di tahun 2019. Berdasarkan Rasio Kecukupan Modal tersebut, Bank Aceh telah memenuhi kewajiban regulasi untuk menyediakan kecukupan modal minimum yang diwajibkan Bank Indonesia sebesar 10-11% dari ATMR, untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2. Kewajiban penyediaan kecukupan modal tersebut diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan  Nomor 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah. Rasio Kecukupan Modal yang meningkat ditahun 2019 menunjukkan kemampuan Bank Aceh untuk mengatasi risiko khususnya risiko pembiayaan, pasar dan operasional. Capital Adequacy Ratio (CAR) As of the end of 2020, Bank Aceh’s capital adequacy ratio was 18.60%, down from 18.90% in 2019. Based on the Capital Adequacy Ratio, Bank Aceh has fulfilled regulatory obligations to provide the minimum capital adequacy required by Bank Indonesia. 10-11% of RWA, for banks with risk profile rating 2. The obligation to provide capital adequacy is regulated in the Financial Services Authority Regulation Number 21 / POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning the Minimum Capital Requirement for Islamic Commercial Banks. The Capital Adequacy Ratio, which increased in 2019, shows the ability of Bank Aceh to address risks, particularly financing, market and operational risks. Uraian Rasio Kecukupan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) 236 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2020 18,60 2019 18,90 2018 19,67 2017 21,50 2016 20,74 Description  Capital Adequacy Ratio (CAR)
  236. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rasio Pembiayaan Bermasalah (NPF) dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Non Performing Financing Ratio (NPF) and Accounts Receivable Collectability Rasio NPF Rasio pinjaman bermasalah Bank Aceh NPF Gross pada tahun 2020 sebesar  1,53% lebih tinggi dibandingkan NPF Gross pada tahun 2019 yaitu sebesar 1,29%, Sedangkan NPF Netto tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar 0,04%. Komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan pada tahun 2020 didominasi oleh pembiayaan lancar sebesar 97,27%. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Aceh berhasil dalam menyalurkan produk-produk pembiayaannya terutama dalam hal seleksi debitur. NPF Ratio The ratio of Bank Aceh’s Gross NPF non-performing loans in 2020 was 1.53% higher than the Gross NPF in 2019, which was 1.29%, while the NPF Netto did not change, which was constant at 0.04%. The composition of the amount of financing provided in 2020 was dominated by current financing of 97.27%. This shows that Bank Aceh is successful in channeling its financing products, especially in terms of debtor selection. Tingkat Kolektibilitas Pinjaman yang Diberikan Kualitas pembiayaan yang diberikan pada posisi  tahun 2020 relatif stabil jika dibandingkan dengan tahun 2019. Walaupun absolut NPF tercatat meningkat dari Rp184.595 juta di tahun 2019 menjadi Rp234.019 juta di tahun 2020, namun hal ini tidak berpengaruh signifikan. Pinjaman dengan kolektibilitas macet didominasi Jenis Pembiayaan sektor perdagangan, restoran dan hotel. Financing Collectability The quality of financing provided in 2020 is relatively stable when compared to 2019. Although the absolute NPF has increased from Rp184,595 million in 2019 to Rp234,019 million in 2020, this has no significant effect. Loans with bad collectability are dominated by types of financing in the trade, restaurant and hotel sectors. Rasio Rentabilitas Rentability Ratio Rasio Rentabilitas menggambarkan tingkat profitabilitas dan efisiensi usaha yang dicapai oleh Bank. Rasio Rentabilitas untuk menggambarkan tingkat profitabilitas diukur melalui Rasio Return On Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Imbal (NI), sedangkan untuk menggambarkan tingkat efisiensi usaha diukur melalui rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Rentability ratio describes the level of profitability and business efficiency achieved by Bank. Rentability ratio to describe the level of profitability is measured by the ratio of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Net Return (NI), while to describe the level of business efficiency is measured by the ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO). Rasio Rentabilitas Atas Aktiva (ROA) Rasio Rentabilitas Atas Aktiva (ROA) Bank Aceh mengalami penurunan dari 2,33% pada tahun 2019 menjadi 1,73% di tahun 2020. Penurunan ini disebabkan capaian laba sebelum pajak disetahunkan terhadap rata rata total aset selama tahun laporan terhadap ketersediaan aset. Pencapaian laba sebelum pajak yang kurang maksimal dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan operasional bank akibat pengaruh pandemi Covid-19 dan adanya relaksasi terhadap pembiayaan. Return on Asset Ratio(ROA) Bank Aceh’s Return on Asset Ratio (ROA) decreased from 2.33% in 2019 to 1.73% in 2020. This decrease was due to the achievement of annualized income before tax against average total assets during the reporting year on asset availability. The less than optimal achievement of income before tax is influenced by the decline in bank operating income due to the influence of the Covid-19 pandemic and the relaxation of financing. Rasio Rentabilitas Atas Ekuitas (ROE) Rasio Rentabilitas atas Ekuitas (ROE) Bank Aceh juga mengalami penurunan dari 23,44% pada tahun 2019 menjadi 15,72% pada tahun 2020. Penurunan ini disebabkan pencapaian laba setelah pajak yang turun terhadap modal inti Bank Aceh. Return on Equity Ratio (ROE) Bank Aceh’s Return on Equity Ratio(ROE) also decreased from 23.44% in 2019 to 15.72% in 2020. This decrease was due to the decrease in income after tax on Bank Aceh’s core capital. Rasio Pendapatan Operasional (NOM)  Rasio Pendapatan Operasional Bersih (NOM) Bank Aceh mengalami penurunan dari 1,90% pada tahun 2019 menjadi 1,29% pada tahun 2020. Kondisi ini menggambarkan bahwa manajemen selalu mengupayakan Net Operating Margin yang bernilai positif, karena semakin tinggi Net Operating Margin, maka semakin tinggi pendapatan bank atas aktiva produktif yang dimilikinya. Net Operating Margin Ratio (NOM) Bank Aceh’s Net Operating Margin (NOM) ratio has decreased from 1.90% in 2019 to 1.29% in 2020. This condition illustrates that management always strives for a positive Net Operating Margin, because the higher the Net Operating Margin, the higher the Net Operating Margin. the higher the bank’s income on its earning assets. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 237
  237. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Rasio Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)  Rasio Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) Bank Aceh mengalami peningkatan dari 76,95% pada tahun 2019 menjadi 81,50% pada tahun 2020. Rasio BOPO yang dicapai bank pada tahun 2020 mencerminkan kinerja perusahaan yang efisien walaupun adanya penurunan dari sisi pendapatan bank dimasa pandemi Covid-19. Operating Expenses to Operating Income Ratio (BOPO) Dari Rasio Rentabilitas Bank Aceh ditahun 2020 tersebut, tergambar bahwa bank masih mampu membayar seluruh kewajibannya melalui profit yang didapat serta memaksimalkan upaya efisiensi oleh Bank. From Bank Aceh Rentability Ratio in 2020, it is illustrated that the bank is still able to pay all of its obligations through profits and maximizes efficiency efforts by Bank. The ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) of Bank Aceh has increased from 76.95% in 2019 to 81.50% in 2020. The BOPO ratio achieved by banks in 2020 reflects the company’s efficient performance despite a decline in bank revenue. during the Covid-19 pandemic. Tingkat Kolektibilitas Piutang Receivables Collectibility Level Kolektabilitas piutang dapat ditunjukkan oleh Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah. NPF merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Rasio NPF terdiri atas NPF gross dan NPF netto. NPF gross membandingkan jumlah pembiayaan yang berstatus kurang lancar, diragukan dan macet terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan tanpa mengurangi CKPN pembiayaan. Sedangkan NPF netto membandingkan pembiayaan yang berstatus kurang lancar, diragukan dan macet terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan dengan mengurangi CKPN pembiayaan. Accounts receivable collectability can be shown by Non Performing Financing (NPF) or non-performing financing. NPF is one of the key indicators for assessing the performance of bank functions. One of the functions of a bank is as an intermediary institution or a liaison between parties who have excess funds and those who need funds. The NPF ratio consists of gross NPF and net NPF. NPF gross compares the amount of financing that is substandard, doubtful and non-performing with the amount of financing channeled without reducing CKPN financing. Meanwhile, net NPF compares financing that is substandard, doubtful and non-performing with the amount of financing channeled by reducing CKPN financing. Pada tahun 2020, besarnya proporsi pembiayaan lancar sebesar 97,29%, dalam perhatian khusus 1,18%, kurang lancar 0,09%, diragukan 0,08%, dan macet 1,36%. Melihat proporsi pembiayaan tersebut membuktikan bahwa manajemen Bank Aceh sangat menerapakan prinsip kehati-hatian dalam setiap persetujuan pembiayaan yang diberikan. In 2020, the proportion of current financing was 97.29%, with special attention to 1.18%, substandard 0.09%, doubtful 0.08%, and loss 1.36%. Seeing the proportion of financing proves that the management of Bank Aceh really applies the principle of prudence in every financing agreement that is given. (dalam juta/in million Rupiah) Keterangan Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan 238 2020 2019 2018 Growth 2020 +/- % Description 14.864.429 14.027.307 12.720.011 835.589 5,96% Current 180.800 149.815 369.436 30.985 20,68% Special mention 14.360 12.429 10.428 1.931 15,54% Substandards 11.996 10.367 6.697 1.630 15,71% Doubtful Macet 207.663 161.796 119.902 45.867 28,35% Loss Jumlah 15.279.249 14.361.714 13.226.474 915.998 6,38% Total PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  238. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tingkat Kolektibilitas Jangka Pendek Short Term Collectability Level Tingkat kolektibilitas jangka pendek adalah kolektibilitas piutang yang diberikan dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.  Untuk tahun 2020, kolektibilitas piutang sebesar Rp272.873 juta atau menurun sebesar 62,55% dari tahun 2019 yaitu sebesar Rp728.597 juta. Short-term collectability is the collectability of accounts receivable with a maturity of less than 1 year. for 2020, the collectability of accounts receivable was Rp 272,873 million or decreased by 62.55% from 2019, which was Rp 728,597 million. (dalam juta/in million Rupiah) Niliai Pokok Growth 2020 2020 2019 2018 272.873 728.600 702.333 Sampai 1 tahun +/- Main Value % 427.935 61,06 Up to 1 year Tingkat Kolektibilitas Jangka Panjang Long-Term Collectability Level Tingkat kolektibilitas jangka panjang adalah kolektibilitas piutang yang diberikan dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun. Untuk tahun 2020, tingkat kolektibilitas piutang sebesar Rp15.004.833 juta atau meningkat sebesar 10,06% dari tahun 2019 sebesar Rp13.633.117 juta. Long-term collectibility is the collectability of accounts receivable with a maturity of more than 1 year. for 2020, the collectability level of receivables was Rp15,004,833 million or an increase of 10.06% from 2019 amounting to Rp13,633,117 million. (dalam juta/in million Rupiah) Niliai Pokok 2020 2019 Growth 2020 2018 +/- Main Value % Lebih dari 1 s/d 2 tahun 128.734 68.383 89.788 60.351 88,25% Over 1 - 2 Years Lebih dari 2 s/d 3 tahun 302.169 379.463 172.833 (77.294) (20,37%) Over 2 - 3 Years Lebih dari 3 s/d 4 tahun 450.468 305.527 205.786 144.941 47,44% Over 3 - 4 Years Lebih dari 4 s/d 5 tahun 586.639 830.667 575.435 (244.028) (29,38%) Over 4 - 5 Years Lebih dari 5 tahun 13.536.823 12.049.077 11.489.940 1.487.746 12,35% Over 5 Years Jumlah 15.004.833 13.633.117 12.533.782 1.371.716 10,06% Total Perhitungan Rasio yang Relevan Sesuai dengan Jenis Industri Perusahaan Calculation of Relevant Ratios in Accordance with the Type of Industry of the Company Rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur kolektibilitas piutangnya adalah rasio Non Performing Loan (NPL). Rasio ini adalah salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja bank. Ini artinya NPL merupakan indikasi adanya masalah dalam bank tersebut yang mana jika tidak segera mendapatkan solusi maka akan berdampak bahaya pada bank. The ratio used by the company to measure the collectability of its receivables is the ratio of Non-Performing Loans (NPL). This ratio is one of the keys to assessing the quality of bank performance. This means that the NPL is an indication of a problem in the bank, which if it does not immediately get a solution, it will have a dangerous impact on the bank. NPF Gross pada tahun 2020 sebesar 1,53.% lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 sebesar 1,29%. Sedangkan NPF Netto tidak mengalami perubahan. Walaupun NPF Gross mengalami peningkatan, namun masih dibawah batas ketentuan maksimum NPF yang ditetapkan oleh OJK, yaitu sebesar 5%. Gross NPF in 2020 was 1.53.% Higher than in 2019 of 1.29%. Meanwhile, the net NPF did not change. Although the Gross NPF has increased, it is still below the maximum NPF limit set by the OJK, which is 5%. Keterangan 2020 2019 2018 2017 2016 Growth % Information NPF Gross 1,53 1,29% 1,04% 1,38% 1,39% 0,25% NPF Gross NPF Netto 0,04 0,04% 0,04% 0,04% 0,07% 0,00% Net NPF PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 239
  239. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Komitmen dan Kontinjensi Commitment and Contingencies Komitmen mengacu pada komitmen penyediaan pembiayaan dari instrumen keuangan yang mengakibatkan pengakuan aset dan /atau kewajiban selama periode tertentu. Kontinjensi merupakan probabilitas aset dan/atau kewajiban yang dapat terjadi sebagai akibat dari beberapa kejadian sehubungan dengan kredit dan transaksi akseptasi di Bank. Commitment refers to the commitment to provide financing from a financial instrument that results in the recognition of an asset and/or liability during a certain period. Contingency is the probability of assets and/or liabilities that may occur as a result of several events related to credit and acceptance transactions at Bank. Kolektibilitas atas transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha bank yang mempunyai risiko pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 digolongkan (lancar). Manajemen bank berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak terealisasinya transaksi komitmen dan kontinjensi. Collectibility for commitment and contingent transactions in bank business activities that have financing risk as of December 31, 2020 and 2019 is classified (current). The bank management believes that the estimated losses on commitments and contingencies are adequate to cover possible losses from unrealized commitments and contingencies. Kewajiban Komitmen pada tahun 2020 adalah sebesar Rp281.888 juta menurun 83,87% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.747.627. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan (committed). Commitment Liabilities in 2020 amounted to Rp281,888 million, decreased by 83.87% compared to 2019 amounting to Rp1,747,627. The decline was mainly due to the decline in financing facilities for customers who were not yet used (committed). Kewajiban Kontinjensi pada tahun 2020 adalah sebesar Rp573.540 juta menurun 26,89 dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp784.497 juta. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya garansi yang diterbitkan sebesar 24,56% dari tahun sebelumnya yaitu Rp820.242 juta menjadi Rp618.796 juta. Contingent Liabilities in 2020 amounted to Rp573,540 million, decreased by 26.89 compared to 2019 amounting to Rp784,497 million. The decrease was due to a 24.56% decrease in guarantees issued from the previous year, namely Rp820,242 million to Rp618,796 million. (dalam juta/in million Rupiah) Uraian 2020 2019 Growth 2018 +/- % Komitmen Liabilitas komitmen Commitment - - - 281.888 1.747.627 422.184 - - - 45.255 35.745 23.608 - - - Garansi yang diterbitkan (618.796) (820.242) (390.237) (201.446) (24,56%) Bank guarantee issued Liabilitas kontijensi - bersih (573.540) (784.497) (366.629) (210.957) (26,89%) Contingency payables - net Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan Commitment payables (1.465.739) (83,87%) Kontijensi Tagihan kontijensi Pendapatan dari NPF Liabilitas kontijensi 240 Description PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Unused financing facilities Contingency Contingency receivables 9.511 26,61% Incomes from NPF Contingency payables
  240. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Kontribusi Kepada Negara Contributions for the State Publikasi Pembayaran Pajak Tax Payment Publication Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga negara untuk ikut secara langsung melaksanakan pembiayaan negara dan pembangunan nasional bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. In accordance with the philosophy of taxation law, paying taxes is not only an obligation, but it is the right of every citizen to directly participate in implementing state financing and national development for the greatest prosperity of the people. Bank Aceh dalam kegiatan operasionalnya telah menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang dilakukan secara transparan dan akuntabel khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban perpajakannya. Hak dan kewajiban perpajakan telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. In its operational activities, Bank Aceh has implemented Good Corporate Governance which is carried out in a transparent and accountable manner, especially in managing its tax rights and obligations. Tax rights and obligations have been carried out in accordance with applicable regulations. Pembayaran Pajak Tax Payment Pembayaran pajak merupakan perwujudan kewajiban dan peran serta Bank Aceh untuk ikut berpartisipasi dan berperan serta dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Setoran pajak Bank Aceh pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut : Tax payment is a manifestation of Bank Aceh’s obligations and roles to participate and participate in realizing national development goals. Bank Aceh tax payment in 2020 can be seen in the following table: (dalam juta/in million Rupiah) Pajak 2020 2019 Growth 2021 2018 +/- % a. Pajak dibayar di muka Taxes a. Prepaid taxes PPh pasal 25/29 - - Jumlah - - Income tax article 25/29 total b. Manfaat (beban) pajak b. Tax benefits (expenses) Pajak kini 92.426 138.821 135.543 46.395 (33,42%) Current tax Pajak tangguhan (5.508) (45.298) (34.695) 39.790 (87,84%) Deferred tax Jumlah 86.918 93.523 100.848 (6.605) (7,06%) Total c. Utang pajak c. Tax payable Pajak penghasilan PPh pasal 4 ayat 2 income tax 6.203 5.660 5.570 543 PPh pasal 21 15.669 9.425 10.286 6.244 PPh pasal 25 13.999 6.484 - 7.515 115,90% Income Tax Article 25 PPh pasal 29 10 2.359 501 (2.349) (99,58%) Corporate Income tax art. 29 Pajak pertambahan nilai 289 707 331 (418) (59,12%) Value-added tax PPh lainnya 313 330 466 (17) (5,15%) Other income tax 36.483 24.965 17.154 11.518 46,14% Total Jumlah 9,59% Income tax article 4 paragraph 2 66,25% Income Tax Article 21 Ketidakpatuhan dalam Pembayaran Pajak Non-Compliance with Tax Payments Selama tahun 2020 Bank Aceh tidak pernah melakukan keterlambatan pembayaran kewajiban pajak, baik PPh Karyawan; PPh Badan; PPN Masa dan Rampung serta PBB. Selain itu, tidak terdapat terlambatan penyampaian dokumen kewajiban perpajakan (SPT tahunan maupun bulanan), serta tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban pada lembaga regulator yang dilakukan Perusahaan sepanjang tahun 2020. During 2020, Bank Aceh has never made a late payment of tax obligations, both Employee Income Tax; Corporate Income Tax; Period and Complete VAT and PBB. In addition, there were no delays in submitting tax liability documents (annual or monthly SPT), and there were no delays in submitting documents of obligations to regulatory agencies by the Company throughout 2020. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 241
  241. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Aset Produktif Earning Assets Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang Murabahah, piutang ijarah, piutang istishna, pinjaman Qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko pembiayaan seperti bank garansi dan letter of credit (LC) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit. Earning assets consist of current accounts and placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Syariah Certificates (SBIS) and Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS), Securities purchased under agreement to be resold, current accounts with other banks, placements with other banks, investment in securities, Murabahah receivables, ijarah receivables, istishna receivables, Qardh loans, mudharabah financing, musyarakah financing, assets acquired for ijarah, as well as commitments and contingencies that have financing risks such as bank guarantees and irrevocable letters of credit (LC) standby letter of credit. Aset produktif atas piutang Murabahah mengacu pada PSAK No. 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, piutang istishna mengacu pada PSAK No. 104 : “Akuntansi istishna”, Piutang Ijarah mengacu pada PSAK No. 107 : “Akuntansi Ijarah”, Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah mengacu pada PSAK No.105 : “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 : “Akuntansi Musyarakah” dan Investasi pada surat berhargamengacu pada PSAK 110 (Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk” dan aset produktif atas giro dan penempatan pada Bank Indonesia, giro dan penempatan pada bank lain dan investasi pada surat berharga mengacu pada PAPSI 2013. Earning assets for Murabahah receivables refer to PSAK No. 102 (Revised 2013) “Murabahah Accounting”, istishna receivables refer to PSAK No. 104: “Accounting for istishna”, Ijarah Accounts Receivable refers to PSAK No. 107: “Accounting for Ijarah”, Mudharabah and Musyarakah Financing refers to PSAK No. 105: “Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106: “Accounting for Musharaka” and Investments in securities refers to PSAK 110 (Revised 2015) “Accounting for Sukuk” and earning assets on current accounts and placements with Bank Indonesia, current accounts and placements with other banks and investments in securities refers to the 2013 PAPSI. Aset produktif Bank Aceh tahun 2020 sebesar Rp23.806.422 juta meningkat 0,82% dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar Rp23.613.450 juta. The earning assets of Bank Aceh in 2020 amounted to Rp23,806,422 million, an increase of 0.82% compared to 2019, which amounted to Rp23,613,450 million. (dalam juta/in million Rupiah) Uraian Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain 2019 2018 855.544 1.609.374 1.305.347 (753.830) (46,84%) Current Account ar Bank Indonesia 10.387 24.089 8.531 (13.702) (56,88%) Current Account at Other Bank +/- 2.233.871 2.728.409 2.150.400 (494.538) Surat Berharga 5.043.630 4.252.745 4.073.054 790.885 Pembiayaan - bersih Penyertaan Saham Komitmen dan kontinjensi Jumlah Aset PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Description % Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 242 2020 Growth Placement in Bank Indonesia and (18,13%) Other Bank’s 18,60% Marketable Securities - - 465.659 - - Securities Purchased Under Agreements to resell 15.044.194 14.178.590 13.097.298 865.601 6,11% Net Financing - - - - - Equity Invesments 618.796 820.242 390.237 (201.446) (24,56%) Commitment & Contigencies 23.806.422 23.613.450 21.490.527 192.969 0,82% Total Assets
  242. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Struktur Modal Capital Structure Bank Aceh berupaya meningkatkan nilai Perusahaan diantaranya melalui penetapan struktur modal yang optimal. Hal tersebut juga menjadi bagian dalam memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Bank Aceh strives to increase the value of the Company, among others, through the establishment of an optimal capital structure. This is also part of fulfilling the provisions of the Financial Services Authority (OJK) regarding the Minimum Capital Adequacy Requirement (CAR). Struktur modal Bank Aceh untuk tahun 2020, Aset yang dibiayai melalui Liabilitas dan Dana Syirkah Temporer adalah 90,26% sedangkan yang dibiayai melalui Ekuitas sebesar 9,74%. Bank Aceh capital structure for 2020, Assets financed through Liabilities and Temporary Syirkah Funds are 90.26% while those financed through Equity are 9.74%. Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Dan Dasar Pemilihan Kebijakan Management Policies on Capital Structure and the Basis for Policy Selection Kebijakan Manajemen atas struktur modal mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/ SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil Risiko bagi Bank Umum Syariah, dimana modal yang diwajibkan Regulator dianalisa dalam 2 (dua) tier sebagai berikut: Management’s policies on capital structure follow the Financial Services Authority (OJK) Regulations. The bank calculates capital requirements based on Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 21/POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning Minimum Capital Requirement for Islamic Commercial Banks and Financial Services Authority Circular Letter Number 12/SEOJK.03/2015 dated 27 April 2015 concerning the Minimum Capital Requirement in accordance with the Risk Profile for Sharia Commercial Banks, where the capital required by the Regulator is analyzed into 2 (two) tiers as follows: 1. Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama (common equity tier 1); dan modal inti tambahan (additional tier 1). Modal inti utama antara lain meliputi modal disetor dan cadangan tambahan modal yang terdiri dari faktor penambah (agio; modal sumbangan; cadangan umum; laba tahun-tahun lalu; laba tahun berjalan; selisih lebih penjabaran laporan keuangan; dana setoran modal, waran yang diterbitkan; Opsi saham yang diterbitkan, Pendapatan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan, saldo surplus revaluasi aset tetap; dan faktor pengurang (disagio; rugi tahun-tahun lalu; rugi tahun berjalan; selisih kurang penjabaran laporan keuangan; pendapatan komprehensif lainnya berupa potensi kerugian yang berasal dari penurunan nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual; selisih kurang antara perhitungan Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset produktif dan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif; selisih kurang antara jumlah penyesuaian terhadap hasil valuasi dari instrumen keuangan dalam Trading Book dan Penyisihan Penghapusan Aset non produktif. 1. Core capital (tier 1), which consists of main core capital (common equity tier 1); and additional core capital (additional tier 1). The main core capital includes, among others, paid-up capital and additional capital reserves consisting of additional factors (agio; donated capital; general reserves; past years profit; current year profit; excess of financial statement translation; funds for paid up capital, issued warrants; Issued share options, other comprehensive income in the form of profit potential, fixed asset revaluation surplus balance; and deduction factors (disagio; past years loss; current year loss; less than translation of financial statements; other comprehensive income in the form of potential losses arising from a decrease fair value of financial assets classified as available-for-sale; the less difference between the calculation of Allowance for Asset Losses (PPA) for earning assets and the formation of Allowance for Impairment Losses (CKPN) for earning assets; the less difference between the amount of adjustments to the valuation results of financial instruments in Trading Book and As Elimination Allowance et non productive. Modal inti utama yang diperhitungkan dengan factor pengurang berupa: perhitungan pajak tangguhan (deferred tax); goodwill; aset tidak berwujud lainnya; seluruh penyertaan Bank, kekurangan modal (shortfall) dari pemenuhan tingkat rasio solvabilitas (Risk based Capital) minimum pada perusahaan asuransi yang dimiliki dan The main core capital that is calculated with a deduction factor is in the form of: calculation of deferred tax; goodwill; other intangible assets; all Bank participation, shortfall from the fulfillment of the solvency ratio level (Risk based Capital) minimum in an insurance company owned and controlled by Bank; securitization exposure; and other major deduction PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 243
  243. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Sejak tahun 2014 Bank Aceh telah berhasil memenuhi modal inti minimal sebesar Rp1 triliun . Jumlah modal inti Bank Aceh pada tahun 2020 telah mencapai Rp2 triliun. 2. Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi instrumen modal dalam bentuk saham atau dalam bentuk lainnya; agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal yang tergolong sebagai modal pelengkap; cadangan umum PPA atas aset produktif dengan jumlah paling tinggi sebesar 1,25% (satu koma dua puluh lima perseratus) dari ATMR untuk Risiko Kredit; cadangan tujuan dan faktor pengurang modal pelengkap (tier 2) berupa investasi pada instrument tier 2 Bank lain yaitu saham preferen, surat berharga subordinasi, pinjaman subordinasi dan mandatory convertible bond. Pada tahun 2020, modal pelengkap Bank Aceh telah mencapai Rp286 miliar. FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions factors for core capital. dikendalikan oleh Bank; eksposur sekuritisasi; dan faktor pengurang modal inti utama lainnya. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Since 2014 Bank Aceh has succeeded in fulfilling a minimum core capital of Rp 1 trillion. The amount of core capital of Bank Aceh in 2020 has reached Rp 2 trillion. 2. Supplementary capital (tier 2) includes, among others, capital instruments in the form of shares or in other forms; agio or disagio originating from the issuance of capital instruments classified as supplementary capital; general reserves for PPA on earning assets with a maximum amount of 1.25% (one point twenty five percent) of ATMR for Credit Risk; reserve purpose and supplementary capital deduction (tier 2) in the form of investment in tier 2 instruments of other banks, namely preferred stocks, subordinated securities, subordinated loans and mandatory convertible bonds. In 2020, the supplementary capital of Bank Aceh has reached Rp286 billion. (dalam juta/in million Rupiah) Uraian 2020 2019 2018 2.106.213 2.001.848 1.829.861 Core Capital (Tier 1) 285.632 234.326 224.232 Supplementary Capital (Tier 2) Total Modal 2.391.845 2.236.174 2.054.093 Total Capital ATMR Kredit 9.383.680 9.251.231 8.443.720 RWA for Financing Risk ATMR Operasional 3.418.369 2.527.095 1.948.562 RWA for Operational Risk Modal Inti (Tier 1) Modal Pelengkap (Tier 2) ATMR Pasar 54.491 51.143 47.882 RWA for Market Risk Rasio KPMM (Aktual) 18,60% 18.90% 19,67% Capital Adequacy Ratio Ratio (Actual) Rasio KPMM yang diwajibkan 10-11% 10-11% 10-11% Required Minimum Required Capital Adequacy Ratio Ratio Struktur Modal Berdasarkan Bunga Capital Structure Based on Interest Sampai tanggal 31 Desember 2020, Bank Aceh tidak menggunakan bunga sebagai dasar dalam pembentukan struktur modal. Until December 31, 2020, Bank Aceh did not use interest as the basis for forming the capital structure. Struktur Modal Berdasarkan Ekuitas Capital Structure Based on Equity Struktur permodalan Bank mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah, dimana Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya. Sesuai dengan Peraturan OJK, modal Bank terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap. The capital structure of Bank refers to the Financial Services Authority Regulation Number 21/POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning the Minimum Capital Requirement for Islamic Commercial Banks, whereby Banks are required to provide minimum capital according to their risk profile. In accordance with OJK regulations, Bank capital consists of Core Capital and Supplementary Capital. Core Capital Core capital consists of paid-in capital, additional paid-in capital, general reserves and 50% of retained earnings after deducting the less difference between Provision for Asset Losses (PPA) and allowance for impairment losses on earning assets. The core capital of Bank Aceh in 2020 is Rp2,106,213 million, while in 2019 it is Rp2,001,848 million. Modal Inti Modal Inti terdiri dari modal disetor, tambahan modal disetor, cadangan umum dan 50% saldo laba setelah dikurangi dengan selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA) dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset produktif. Modal inti Bank Aceh pada tahun 2020 adalah sebesar Rp2.106.213 juta sedangkan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp2.001.848 juta. 244 Description PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  244. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Modal Pelengkap Modal pelengkap terdiri dari instrumen modal dalam bentuk saham atau bentuk lainnya yang telah memenuhi persyaratan, agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal dan tergolong sebagai modal pelengkap, cadangan umum Penghapusan Aset Produktif (PPAP) (Maksimum 1,25% dari ATMR Risiko kredit).  Modal pelengkap terdiri atas cadangan umum PPA. Pada tahun 2020, modal pelengkap Bank Aceh adalah sebesar Rp285.632 juta sedangkan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp234.326 juta. Supplementary Capital Supplementary capital consists of capital instruments in the form of shares or other forms that meet the requirements, agio or disagio originating from the issuance of capital instruments and classified as complementary capital, general reserves for Earning Asset Losses (PPAP) (Maximum 1.25% from credit risk RWA). Supplementary capital consists of general PPA reserves. In 2020, the supplementary capital of Bank Aceh was Rp285,632 million, while in 2019 it was Rp 234,326 million. Perubahan Struktur Modal Bersifat Kuantitatif Quantitative Changes in Capital Structure Berdasarkan penilaian atas Tingkat Kesehatan Bank yang dilaporkan kepada regulator (OJK) setiap 6 bulan (semesteran) pada periode Juni dan Desember. Hasil penilaian TKB Bank Aceh periode 31 Desember 2020 berada pada peringkat “Sehat” yang berarti bahwa: a. Kondisi Bank secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. b. Peringkat faktor-faktor penilaian (Profil Risiko, GCG, Rentabilitas, dan Permodalan) secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Based on an assessment of Bank Soundness Rating reported to the regulator (OJK) every 6 months (semester) in the period June and December. The results of Bank Aceh TKB assessment for the period 31 December 2020 are ranked as “Healthy” which means that: a. The bank’s condition is generally healthy, so it is considered capable of facing significant negative effects from changes in business conditions and other external factors. b. The rating of the assessment factors (Risk Profile, GCG, Profitability, and Capital) is generally good. If there are weaknesses, in general these weaknesses are less significant. Dengan mempertimbangkan risiko operasional, risiko kredit dan risiko pasar, rasio kecukupan modal Bank Aceh pada tahun 2020 sebesar 18,60% dari tahun sebelumnya sebesar 18,90%, Ini artinya berdasarkan rasio Kecukupan Modal tersebut, Bank Aceh telah memenuhi kewajiban regulasi untuk menyediakan kecukupan modal sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR, untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2. Taking into account operational risk, credit risk and market risk, Bank Aceh’s capital adequacy ratio in 2020 was 18.60% from 18.90% in the previous year, this means that based on the Capital Adequacy ratio, Bank Aceh has fulfilled regulatory obligations to provide adequacy. capital of 9% to less than 10% of RWA, for Banks with risk profile rating 2. Peraturan yang Manajemen Regulations that Management Dijadikan Landasan Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/ POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah, Bank wajib menyediakan kecukupan modal sebesar 9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% (sepuluh persen) dari ATMR, untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2 (dua). Become the Basis of Based on the Financial Services Authority Regulation Number 21/POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning the Minimum Capital Requirement for Islamic Commercial Banks, Banks are required to provide capital adequacy of 9% (nine percent) to less than 10% (ten percent) of the RWA, for a Bank with a risk profile rating of 2 (two). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 245
  245. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Agreement for Capital Expenditure Investment Pada tahun 2020 , Bank Aceh tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal yang dilakukan. Seluruh kegiatan investasi barang modal dalam bentuk tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin dan peralatan, perlengkapan dan perabotan kantor, serta aset pra-operasional dibiayai oleh Bank dalam mata uang Rupiah. In 2020, Bank Aceh has no material commitments regarding the investment in capital goods made. All capital goods investment activities in the form of land and buildings, motor vehicles, machinery and equipment, office equipment and furniture, and pre-operational assets are financed by Bank in Rupiah. Investasi Barang Modal Capital Expenditure Investment 246 Investasi berupa Barang Modal (Capital Expenditure) merupakan aktivitas pengeluaran dana yang digunakan membeli sejumlah aset tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang diharapkan dapat memberikan nilai manfaat di masa depan. Investment in the form of capital goods (Capital Expenditure) is an activity of spending funds that is used to buy a number of fixed assets or to add value to fixed assets that are expected to provide future benefits. Sumber Pendanaan dan Tujuan Investasi Funding Sources and Investment Objectives Sumber pendanaan investasi barang modal berasal dari Pemegang Saham (Shareholder). Investasi barang modal bertujuan untuk memperluas jaringan kantor yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat setempat serta dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Aceh di masa yang akan datang. The source of funding for investment in capital goods comes from Shareholders. Investment in capital goods aims to expand the office network which is expected to reach a wider community and provide greater benefits to the local community as well as provide added value for Bank Aceh in the future. Langkah Perlindungan Risiko Risk Protection Measures Seluruh transaksi dilakukan dalam mata uang Rupiah sebagai bentuk antisipasi risiko terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang, sehingga Bank tidak memiliki risiko mata uang asing dalam transaksi belanja modal. Selain itu, sebagai langkah perlindungan terhadap barang modal, Bank Aceh mengansuransikan aset tetap terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masingmasing sebesar Rp401.164 juta dan Rp360.994 juta manajemen berpendapat jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset yang dimiliki oleh Bank. All transactions are conducted in Rupiah currency as a form of risk anticipation against fluctuations in currency exchange rates, so that Bank does not have foreign currency risk in capital expenditure transactions. In addition, as a protection measure for capital goods, Bank Aceh insures fixed assets against fire and other risks with a sum insured as of December 31, 2020 and 2019, amounting to Rp 401,164 million and Rp 360,994 million, management believes this amount is sufficient to cover possible impairment losses on the assets insured. Based on the review of Bank’s management, there is no indication of impairment of assets owned by Bank. Nilai Investasi Barang Modal Investment Value of Capital Goods Nilai investasi berupa penambahan aset tetap pada tahun 2020 adalah sebesar Rp61.510 juta. Setelah memperhitungakan nilai penyusutan, maka diperoleh nilai buku sebesar Rp281.362 juta. The investment value in the form of additional fixed assets in 2020 is Rp61,510 million. After calculating the depreciation value, the book value is Rp281,362 million. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  246. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements (dalam juta/in million Rupiah) Harga perolehan Tanah Bangunan Rumah instansi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Perpustakaan Sub Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Rumah instansi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Perpustakaan Sub Jumlah Nilai Buku Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additional Pengurangan/ Dispos Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost 85.034 37.504 20.386 102.152 Land 174.583 632 - 175.215 Building - - - - Official house 36.469 8.165 - 44.634 Vehicles 265.059 15.210 193 280.076 Office equipment 432 - - 432 Library 561.577 61.510 20.579 602.508 Sub Total (8.360) - (62.646) Building   (54.286) Accumulated depreciation: - - - - Official house (22.584) (3.076) - (25.660) Vehicles (212.172) (20.236) - (232.408) Office equipment (432) - - (432) Library (289.474) 31.672 - (321.146) Sub Total 272.103     281.362 Fiscal Value PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 247
  247. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Perbandingan Antara Target RBB 2020 Dengan Realisasi RBB Dan Proyeksi 2021 Comparison of the 2020 RBB Target with Realized RBB and 2021 Projection Untuk mengetahui kinerja Bank dan memastikan bahwa strategi objektif terpenuhi , Bank Aceh telah mengidentifikasi beberapa indikator penting dalam pengukuran kinerja Bank sebagai perbandingan antara kinerja tahun sebelumnya dengan kinerja yang akan datang yang telah disusun berdasarkan Rencana Bisnis Bank. Tabel dibawah ini menggambarkan kinerja Bank Aceh ditahun 2020 dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. To determine Bank’s performance and ensure that the objective strategies are met, Bank Aceh has identified several important indicators in measuring Bank’s performance as a comparison between the previous year’s performance and the performance plans that have been prepared based on Bank’s Business Plan. The table below illustrates the performance of Bank Aceh in 2020 compared to the targets that have been set. Tabel Realisasi dan Target 2020 Table of 2020 Target and Realization Uraian (dalam juta/in million Rupiah) Target 2020 Realisasi 2020 Description Aset 21.504 25.481 118,49% Assets Pembiayaan 15.010 15.279 101,80% Financing Dana Pihak Ketiga 17.524 21.574 123,11% Third Party Fund 246 333 135,39% Net Income Laba Bersih Rasio - Rasio Keuangan KPMM       Financial Ratios 19,41% 18,60% 95,83% CAR NPF (Gross) 1,96% 1,53% 121,94% NPF (Gross) NPF ( Netto ) 0,67% 0,04% 194,03% NPF ( Netto ) 87,56% 81,50% 199,07% BOPO 7,33% 6,94% 94,68% NI 85,65% 70,82% 82,69% FDR BOPO Net Imbal (NI) FDR Adapun penjelasan dari masing-masing pos adalah sebagai berikut: The explanation of each post is as follows: Aset Asset Realisasi total aset tahun 2020 sebesar Rp25.481 miliar, dengan persentase pencapaian 118,49% dari rencana sebesar Rp21.504 miliar. Hal ini seiring dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 6,38%. Analisa Pencapaian Aset Bank Aceh pada tahun 2020 yang melebihi target sebesar 118,49% membuktikan bahwa manajemen Bank Aceh sudah melaksanakan tugas sesuai yang diamanatkan oleh para pemegang saham dan sudah sesuai dengan target Rencana Bisnis Bank (RBB). Faktor utama peningkatan ini adalah bertambahnya pembiayaan yang disalurkan kepada pihak ketiga, seperti pembiayaan untuk debitur inti, pembiayaan berdasarkan kegiatan usaha tertentu, dan pembiayaan kepada debitur UMKM. Jenis pembiayaan tersebut disalurkan dalam bentuk pembiayaan modal kerja, investasi, konsumsi, dan sindikasi. 248 Pencapaian % PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The realization of total assets in 2020 amounted to Rp 25,481 billion, with a percentage of achievement of 118.49% of the planned amount Rp 21,504 billion. This is in line with the growth in financing of 6.38%. Analysis The achievement of Bank Aceh Assets in 2020 which exceeded the target of 118.49% proves that the management of Bank Aceh has carried out the tasks mandated by shareholders and is in accordance with the targets of Bank Business Plan (RBB). The main factor for this increase was the increase in financing disbursed to third parties, such as financing for core debtors, financing based on certain business activities, and financing to MSME debtors. This type of financing is channeled in the form of working capital, investment, consumption and syndication financing.
  248. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dana Pihak Ketiga Third-party funds Pada tahun 2020, Dana Pihak Ketiga ditargetkan tumbuh sebesar Rp17.524 miliar dan terealisasi sebesar Rp21.574 miliar dengan pencapaian sebesar 123,11%. In 2020, Third Party Funds are targeted to grow by Rp 17,524 billion and realized by Rp 21,574 billion with an achievement of 123.11%. Analisa Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun pada tahun 2020 sebesar 123,11% dari target. Pencapaian Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Aceh tidak terlepas dari strategi pengumpulan dana, diantaranya : - Pengembangan dan penyempurnaan fitur produk Bank berbasis digital. - Optimalisasi pelayanan berbasis pada kebutuhan nasabah dan pasar. - Implementasi sistem promosi (promotion mix) yang terpadu. - Membentuk Tim Funding diseluruh cabang Bank Aceh. - Pengembangan delivery channel. - Peningkatan kompetensi SDI tentang produk dan pelayanan Bank. Analysis Third Party Funds raised in 2020 amounted to 123.11% of the target. The achievement of Third Party Funds that were successfully collected by Bank Aceh was inseparable from the fundraising strategy, including: - Development and improvement of digital-based Bank product features. - Optimization of services based on customer and market needs. - Implementation of an integrated promotion mix. - forming a Funding Team in all branches of Bank Aceh. - Development of delivery channels. - Increase SDI competence regarding Bank products and services. Pembiayaan Financing Pada tahun 2020, Pembiayaan yang disalurkan terealisasi sebesar Rp15.279 miliar dari target sebesar Rp15.010 miliar dan dengan tingkat pencapaian sebesar 101,80%. In 2020, disbursed financing was Rp15,279 billion from the target of Rp15,010 billion and with an achievement level of 101.80%. Analisa Pada tahun 2020, pembiayaan tercapai sebesar 101,80% dari target. Pencapaian melebihi target ini dikarenakan penerapan strategi manajemen dalam penayaluran dana seperti : - Pengembangan produk dan fitur produk pembiayaan antara lain pembiayaan multijasa dan qard. - Optimalisasai pembiayaan sektor mikro melalui produk PMBA. - Implementasi Program Linkage Program. - Optimalisasi kerja sama dengan lembaga atau yayasan independen dalam rangka pengembangan dan pembinaan UMKM. - Peningkatan kompetensi bagi Account Officer. Analysis In 2020, financing was achieved at 101.80% of the target. This achievement exceeded this target due to the implementation of management strategies in the distribution of funds such as: - Development of products and features of financing products, including multi-service financing and qard. - Optimizing micro sector financing through PMBA products. Laba Bersih Net Income Laba bersih ditargetkan tumbuh sebesar Rp368.219 juta dan terealisasi sebesar Rp325.431 juta atau pencapaian sebesar 88,38% dari target. Net Income is targeted to grow by Rp368,219 million and to be realized in the amount of Rp325,431 million or an achievement of 88.38% of target. Analisa Penurunan laba lebih disebabkan oleh faktor krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, dimana pergerakan ekonomi masyarakat menurun, sehingga orang yang bertransaksi atau mengajukan pembiayaan berkurang. Akibatnya pendapatan dari pegelolaan dana pun ikut menurun. Sebab lain adalah adanya peningkatan beban operasional dan berkuranya pendapatan operasionnal lainnya. Analysis The decline in incomes was more due to the economic crisis caused by the Covid-19 pandemic, where the economy was moving society decreases., so that people who transact or apply for financing are reduced. As a result, income from fund management has also decreased. Another reason is an increase in operating expenses and a decrease in other operating income. - Implementation of the Linkage Program. - Optimizing cooperation with independent institutions or foundations in the context of developing and fostering MSMEs. - Increased competence for Account officers. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 249
  249. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 250 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Proyeksi Proyeksi laba bersih pada tahun 2020 , ditargetkan meningkat 22,68% dari target laba tahun 2020. Projection The projected net income in 2020 is targeted to increase by 22.68% from the income target in 2020. Rasio Keuangan Financial Ratios Pada tahun 2020, besarnya rasio adalah sebagai berikut : - KPMM sebesar 18,90% atau kurang dari yang ditargetkan sebesar 19,41%. - Realisasi NPF Gross sebesar 1,53% dari target sebesar 1,96%. -Pencapaian NPF Gross dibawah target, mencerminkan pecapaian yang sangat bagus. Semakin kecil NPF, berarti semakin rendah pembiayaan bermasalah yang diterima oleh bank. - NPF Netto sebesar 0,04% dari target sebesar 0,30%. - NI sebesar 6,94% dari target sebesar 7,33%. - BOPO sebesar 81,50% dari target sebesar 87,56%. - Pencapaian nilai BOPO yang lebih rendah dari target, mencerminkan manajemen telah melakukan operasional usahanya sangat efisien. - FDR sebesar 70,82% dari target sebesar 85,65%. Semakin kecil LDR, berarti likuiditas bank semakin terjaga. In 2020, the ratio is as follows: - CAR is 18.90% or less than the targeted 19.41%. Analisa Rasio keuangan Bank pada tahun 2020 hampir semua telah mencapai target yang ditentukan. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan berjalan sangat efektif dan efisien, dimana manajemen telah melaksanakan strategi guna mendukung operasional sebagai berikut: -Memelihara CAR pada kondisi Sangat Baik. - Pemeliharaan kualitas pembiayaan. - Penyaluran pembiayaan yang sehat berdasarkan prinsip kehati-hatian. - Pemeliharaan kualitas aktiva produktif. - Recovery pembiayaan bermasalah. - Penyempurnaan dan peningkatan sistem IT. Analysis Almost all of Bank’s financial ratios in 2020 have reached the determined target. This proves that the company is running very effectively and efficiently, where management has implemented strategies to support operations as follows: Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) Human Resource Development (SDI) Untuk pengembangan sumber daya manusia (SDI), manajemen telah mempunyai roadmap pengembangan SDI. Jumlah pegawai tahun 2020 sebanyak 2.030 orang dari target 2.053 orang. for human resource development (SDI), management already has a SDI development roadmap. amount employees in 2020 as many as 20.30 people from the target of 2,053 people. Analisa Seiring dengan penambahan jumlah jaringan kantor pada tahun 2020 dan tingkat turn off karyawan, untuk itu manajemen perlu mengkaji ulang penambahan jumlah pegawai guna mewujudkan pegawai yang berkompeten dan memiliki kemampuan berkompetisi yang tinggi seiring dengan perubahan dunia bisnis yang cepat serta memiliki nilai-nilai budaya kerja produktif dengan mengedepankan komitmen dan profesionalisme. Analysis In line with the increase in the number of office networks in 2020 and employee turn-off rates, for this reason management needs to review the increase in the number of employees in order to create employees who are competent and have high competitive abilities in line with the rapid changes in the business world and have the values ​​of a productive work culture. by prioritizing commitment and professionalism. Untuk itu manajemen mengembangkan strategi pengembangan Sumber Daya Insani sebagai berikut : For this reason, management develops the following Human Resources development strategies: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 - Gross NPF realization of 1.53% of the target of 1.96%. - Gross NPF achievement below the target, reflecting a very good achievement. The smaller the NPF, the lower the nonperforming financing received by the bank. - - - - Net NPF of 0.04% of the target of 0.30%. NI of 6.94% of the target of 7.33%. BOPO of 81.50% of the target of 87.56%. Achievement of BOPO value that is lower than the target, reflecting that management has conducted its business operations very efficiently. - FDR is 70.82% of the target of 85.65%. The smaller the LDR, the more secure bank liquidity means. - Maintaining CAR in very good condition. - Maintenance of financing quality. - Sound financing distribution based on prudential principles. - Maintenance of earning assets quality. - Recovery of financing problems. - Refinement and improvement of IT systems.
  250. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements - Melaksanakan berbagai pelatihan bagi pejabat dan staf baik pendidikan internal maupun eksternal khususnya terkait Syariah. - Melakukan rekrutmen pegawai sebagai tenaga kerja baru untuk mengantisipasi tenaga kerja yang akan menjalani masa pensiun, keluar, dan meninggal dunia, kekurangan pegawai dan untuk memenuhi SDI terhadap rencana pembukaan jaringan kantor baru. - Untuk mengisi jabatan tertentu dilakukan assesment terlebih dahulu guna memastikan kompetensi SDI sesuai dengan komptensi jabatan dengan harapan gap kompetensi dapat diperkecil. - Dalam pelaksanaan pelatihan untuk pengembangan SDI, masing-masing unit kerja dapat mengajukan Pendidikan dan Pelatihan lainnya melalui Divisi Sumber Daya Insani untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan Unit Kerja dimaksud. - Conducting various trainings for officials and staff both internal and external education, especially related to Sharia. Proyeksi Bank Aceh telah menetapkan berbagai strategi terkait pengelolalaan SDI tahun 2021 dengan fokus sebagai berikut: - Rencana pengembangan organisasi mencakup rencana pembentukan/perubahan struktur disesuaikan kompleksitas usaha Bank, pengembangan dan implementasi aplikasi pengelolaan SDI terintegrasi serta pengembangan kualitas SDI melalui pendidikan dan pelatihan. - Rencana pengembangan sistem informasi manajemen antara lain mencakup pengembangan teknologi dan pengembangan sistem akuntansi, termasuk anggaran yang dialokasikan untuk rencana pengembangan tersebut. - Rencana rekrutmen pegawai untuk memenuhi kebutuhan operasional Bank -Implementasi Corporate Culture pada semua jenjang dan unit kerja. -Melakukan special hiring untuk posisi tertentu sesuai dengan kebutuhan bank. - Alih daya karyawan untuk kompetensi tertentu dengan kebutuhan bank. Projection Bank Aceh has set various strategies related to the management of SDI in 2021 with the following focus: - The organizational development plan includes a customized structure formation/change plan the complexity of Bank’s business, the development and implementation of integrated SDI management applications as well as the development of the quality of SDI through education and training. - The management information system development plan includes, among others, technology development and accounting system development, including the budget allocated for the development plan. - Employee recruitment plans to meet the operational needs of Bank - Implementation of Corporate Culture at all levels and work units. - Perform special hiring for certain positions according to bank requirements. - Outsourcing of employees for certain competencies according to bank requirements. Proyeksi Tahun 2021 Projection for 2021 Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan membaik pada 2021 dikarenakan membaiknya perekonomian global serta akselerasi realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan menguat karena didukung langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia dan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik. Inflasi terkendali pada kisaran sasaran 3,0±1% sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Kondisi likuiditas tetap longgar sehingga mendorong suku bunga terus menurun dan mendukung pembiayaan perekonomian. Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, meskipun risiko dari berlanjutnya dampak Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan masih berlanjut. Indonesia’s economic growth is expected to improve in 2021 due to the improvement in the global economy and the acceleration of budget realization for the Central Government and Regional Governments. The rupiah exchange rate is expected to strengthen on the back of stabilization measures by Bank Indonesia and continued inflows of foreign capital into the domestic financial market. Inflation is under control within the target range of 3.0 ± 1% in line with the subtle demand and adequate supply. Liquidity conditions remained loose, which pushed interest rates down further and supported financing for the economy. Financial system resilience was maintained, although risks from the impact of Covid-19 on financial system stability continued. - Carrying out employee recruitment as a new workforce to anticipate workers who will retire, leave, and die, lack of employees and to meet SDI on plans to open a new office network. - To fill a certain position, an assessment is carried out first to ensure SDI’s competence is in accordance with the position’s competency with the hope that the competency gap can be minimized. - In the implementation of training for SDI development, each work unit can apply for other Education and Training through the Human Resources Division to improve competencies according to the needs of the Work Unit concerned. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 251
  251. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Consider with economic conditions during the pandemic and the macroeconomic assumptions for 2021 , the management has set the financial projections for 2021 as follows: Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat pandemi dan asumsi makro ekonomi tahun 2021, maka manajemen telah menetapkan proyeksi keuangan tahun 2021 sebagai berikut: Tabel Proyeksi 2021 Table of 2021 Projection Uraian Target Pertumbuhan 2021 Description Aset 5,73% Assets Pembiayaan 13,17% Financing Dana Pihak Ketiga 6,85% Third Party Fund Laba Bersih 22,18% Net Income Rasio - Rasio Keuangan KPMM   Financial Ratios 18%-22% CAR NPF (Gross) <2,30% NPF (Gross) NPF ( Netto ) <1,00% NPF ( Netto ) BOPO 75%-85% Net Imbal (NI) 6,00%-8,00% 70%-85% FDR BOPO NI FDR Informasi Dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts that Occur after the Accountant Date Statement Selama tahun 2020 tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan, sehingga tidak ada informasi terkait dengan jenis transaksi dan dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha dimasa yang akan datang. During 2020, there was no material information and facts that occurred after the date of the accountant’s report, so there was no information related to the types of transactions and their impact on performance and business risks in the future. Aspek Pemasaran Marketing Aspects 252 Aspek Pemasaran atas Produk & Jasa Marketing Aspects of Products & Services Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan.  Tanpa kegiatan pemasaran jangan harapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi.  Pemasaran harus dikelola secara professional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang professional inilah yang kita sebut dengan manajemen pemasaran bank. for the banking world, which is a profit-oriented business entity, marketing activities have become a major necessity and are a necessity. Without marketing activities, do not expect the needs and desires of the customer to be fulfilled. Marketing must be managed in a professional manner, so that the needs and desires of customers are immediately fulfilled and satisfied. Professional bank marketing management is what we call bank marketing management. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  252. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasajasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya. In general, the definition of bank marketing management is a process of planning, implementing, and controlling the activities of collecting funds, channeling funds and other financial services in order to meet the needs, desires and satisfaction of its customers. Dari sisi Penghimpunan Dana Funding Side Salah satu sasaran penting yang ingin dicapai oleh perbankan adalah mengoptimalkan fungsi intermediasi bank melalui penghimpunan dana dan menyalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan maupun aktiva produktif lainnya. Kegiatan pendanaan di Bank Aceh terdiri atas : One of the important targets to be achieved by banks is to optimize the intermediation function of banks by raising funds and channeling them back into the form of financing and other earning assets. Funding activities at Bank Aceh consist of: 1. Dana Pihak Ketiga Dengan adanya wabah Covid-19, pemerintah pusat telah melakukan realokasi anggaran pusat dandaerah untuk penanganan pencegahan penyebaran wabah Covid-19, sehingga berdampak pada transfer dana pusat ke daerah. Alokasi Anggaran Pemerintah Aceh akan mengalami pemotongan sebesar Rp5.989,74 miliar dari total anggaran transfer yang sebelumnya akan diterima Provinsi Aceh pada tahun 2020 yang berjumlah Rp37.170 miliar, sehingga total dana transfer ke daerah yang diterima Provinsi Aceh sebesar Rp23.880 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus, OTSUS, DBH, DAU dan Dana desa. Realokasi anggaran tersebut secara umum akan mempengaruhi kinerja Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Aceh pada tahun 2020. Jumlah penghimpunan dana Giro pada tahun 2020 akan mengalami penurunan sebesar 35,81%, hal ini dikarenakan adanya realokasi dana Pemerintah Aceh untuk penanganan Covid-19, dan sebagian besar mempengaruhi pertumbuhan pada tabungan. Pada tahun 2020 tabungan mengalami penurunan sebesar 16,56%. Sementara Deposito tumbuh sebesar 5,95% yang bersumber dari deposito korporasi. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tahun 2020 disajikan sebagai berikut: 1. Third Party Funds With the Covid-19 outbreak, the central government has reallocated the central and regional budgets to handle the prevention of the spread of the Covid-19 outbreak, which has an impact on the transfer of central funds to the regions. The Aceh Government’s Budget Allocation will experience a cut of Rp 5,989.74 billion from the total transfer budget that Aceh Province will previously receive in 2020 amounting to Rp37,170 billion, so that the total transfer funds to the regions received by Aceh Province is Rp23,880 billion. sourced from the Special Allocation Fund, OTSUS, DBH, DAU and Village Fund. This budget reallocation will generally affect the performance of Bank Aceh’s Third Party Fund Collection in 2020. The amount of Giro fund collection in 2020 will experience a decrease of 35.81%, this is due to the reallocation of Aceh Government funds for handling Covid-19, and in part. large influence on growth in savings. In 2020, savings have decreased by 16.56%. Meanwhile, time deposits grew by 5.95%, originating from corporate deposits. The collection of Third Party Funds in 2020 is presented as follows: Untuk mewujudkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga tersebut, manajemen menempuh strategi dan langkah kerja sebagai berikut: a)Strategi: - Pengembangan dan penyempurnaan fitur produk Bank - Pengembangan produk-produk perbankan syariah - Optimalisasi pelayanan berbasis pada kebutuhan nasabah dan pasar - Marketing Communication - Implementasi sistem promosi (promotion mix) yang terpadu - Membentuk Tim Funding diseluruh cabang Bank Aceh -Pengembangan delivery channel. - Relationship Officer - Meningkatkan pengetahuan SDI tentang produk Bank To realize the growth of Third Party Funds, management takes the following strategies and work steps: a) Strategy: - Development and refinement of Bank’s product features - Development of Islamic banking products - Optimization of services based on customer and market needs - Marketing Communication - Implementation of an integrated promotion mix - Forming a Funding Team in all branches of Bank Aceh - Development of delivery channels. - Relationship officer - Increase SDI’s knowledge about Bank products PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 253
  253. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 254 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions b ) Langkah Kerja: - Peningkatan kualitas pelayanan bank. - Penambahan pemasangan ATM Tarik/Setor di beberapa Kantor Cabang, Capem/Kantor Kasdan daerah yang potensial. - Penetrasi pasar melalui promosi produk dana. - Penyelenggaraan pemberian hadiah/bonus terhadap produk tabungan. -Penambahan fitur layanan pada produk penghimpunan dana dan pembiayaan. - Penyempurnaan desain image berbasis Islami pada fitur produk dana dan pembiayaan. - Melakukan program promosi dengan memberikan hadiah langsung, mensponsori berbagai kegiatan kemasyarakatan, olahraga, kesenian, keagamaan, akademisi, bazaar, pameran, gathering, roadshow, dll. - Meningkatkan media promosi bank melalui penyebaran brosur, x-banner, flyer, spanduk, leaflet, billboard, neon box, baliho dll untuk semua produk penghimpunan dana serta menyediakan souvenir yang menarik. b) Work Steps: - Improve the quality of bank services. - Addition of withdrawal/deposit ATMs in several potential Branch offices, Sub-Branch offices/Cash offices. - Market penetration through promotion of fund products. - Providing gifts/bonuses for savings products. - Added service features for fundraising and financing products. - Improving the Islamic-based image design on funding and financing product features. - Conducting promotional programs by giving direct prizes, sponsoring various community activities, sports, arts, religions, academics, bazaars, exhibitions, gatherings, roadshows, etc. - Increasing the bank’s promotional media by distributing brochures, x-banners, flyers, banners, leaflets, billboards, neon boxes, billboards etc. for all fundraising products as well as providing attractive souvenirs. 2. Penerbitan Surat Berharga Penerbitan surat berharga berupa Sukuk corporate merupakan rencana jangka panjang bank, sedangkan untuk jangka pendek dan menengah aktivitas bank lebih dititikberatkan pada pengelolaan iddle cash. 2. Marketable Securities Issuance The issuance of securities in the form of corporate sukuk is a long-term bank plan, while for the short and medium term bank activities are more focused on iddle cash management. 3. Rencana Pendanaan Lainnya Apabila sumber-sumber pendanaan yang diharapkan baik melalui core product bank maupun funding contingency plan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dilakukan analisa kemungkinan pendanaan melalui sumbersumber lainnya dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. 3. Other Funding Plans If the expected funding sources, either through the bank’s core product or the funding contingency plan, do not go as expected, then an analysis of the possibility of funding will be carried out through other sources in accordance with applicable regulations. Dari sisi Penanaman Dana Penanaman dana periode 1 (satu) tahun ke depan terjadi perubahan secara konsolidasi dari rencana awal tumbuh sebesar 10,99% direvisi menjadi 4,50%. Hal ini diakibatkan dampak dari wabah Covid-19 yang menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global. Strategi utama dalam tahun 2020 adalah mempertahankan pembiayaan existing dalam kondisi sehat seiring dengan kebijakan Pemerintah melalui POJK No. 11/POJK.03/2020 tanggal 13 Maret 2020 tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran virus corona 2019 sehingga tetap memberikan kontribusi dan kinerja yang baik terhadap bank. Penanaman dana dalam pengelolaannya diprioritaskan kepada sektor yang memberikan return yang optimal bagi bank, oleh karenanya penanaman dana tahun 2020 dengan tetap fokus pada penyaluran pembiayaan dengan jumlah mencapai 74,99% dari seluruh aktiva produktif yang dimiliki oleh bank. Selanjutnya penanaman dana diarahkan untuk memelihara likuiditas yang cukup untuk keperluan operasional bank dengan penempatan dana sebagai secondary reserve. Penanaman dana terdiri atas: Fund Investment Side The investment of funds for the next 1 (one) year period will occur on a consolidated basis, from the initial plan to grow at 10.99%, revised to 4.50%. This was due to the impact of the Covid-19 outbreak which caused global economic growth to slow down. The main strategy in 2020 is to maintain existing financing in a healthy condition in line with Government policy through POJK No. 11/POJK.03/2020 dated 13 March 2020 concerning national economic stimulus as a countercyclical policy on the impact of the spread of the 2019 corona virus so that it continues to contribute and perform well to banks. Fund investment in its management is prioritized for sectors that provide optimal returns for banks, therefore the investment of funds in 2020 remains focused on channeling financing with an amount reaching 74.99% of all earning assets owned by the bank. Furthermore, investment of funds is directed at maintaining sufficient liquidity for bank operations by placing funds as secondary reserve. Investment consists of: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  254. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 1. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengatur Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) dimana batas maksimum penyaluran dana untuk pihak terkait sebesar 10% dari modal bank. Pada triwulan I-2020, realisasi pemberian pembiayaan kepada pihak terkait sebesar Rp16.680 juta atau 0,71% dari modal. Sedangkan pada triwulan-IV 2020 penyediaan dana kepada pihak terkait tersebut sebesar Rp21.404 juta atau dengan rasio penyediaan dana kepada Pihak Terkait terhadap modal sebesar 0,92%. 1. Provision of Funds to Related Parties In accordance with the provisions of the Financial Services Authority (OJK) which regulates the Legal Lending Financing Limit (BMPD) where the maximum limit for channeling funds to related parties is 10% of the bank’s capital. In the first quarter of 2020, the realization of the provision of financing to related parties was Rp 16,680 million or 0.71% of the capital. Meanwhile, in the fourth quarter of 2020, the provision of funds to related parties was Rp 21,404 million or with a ratio of provision of funds to related parties to capital of 0.92%. 2. Pemberian Pembiayaan kepada Debitur Inti Dampak dari mewabahnya Covid-19 berpengaruh juga kepada nasabah inti pembiayaan. Sebagian besar proyek nasabah inti sangat berdampak terhadap wabah Covid-19 seperti refocusing dan relokasi anggaran pemerintah ke bidang kesehatan sehingga diperkirakan pertumbuhan penyaluran pembiayaan kepada debitur inti tidak terlalu signifikan. Penambahan plafon pembiayaan kepada Nasabah Inti dilakukan kepada nasabah-nasabah inti yang memiliki reputasi dan kolektibilitas yang baik terhadap bank. 2. Provision of Financing to Core Debtors The impact of the Covid-19 outbreak also affected core financing customers. Most of the core customer projects have had a significant impact on the Covid-19 outbreak, such as refocusing and relocation of government budgets to the health sector, so it is estimated that the growth in financing disbursement to core debtors is not too significant. Additional financing ceilings for Core Customers are made to core customers who have a good reputation and collectability with the bank. 3. Pemberian Pembiayaan Berdasarkan Kegiatan Usaha Tertentu Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah yang fokus kepada kegiatan usaha tertentu yaitu sektor manufaktur, agribisnis, pariwisata dan pertambangan dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dan perkembangan kondisi terkini. 3. Provision of Financing Based on Certain Business Activities As a form of support for government programs that focus on certain business activities, namely the manufacturing, agribusiness, tourism and mining sectors while still considering the principles of prudence and current developments. 4. Pemberian Pembiayaan a. Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi Rencana pemberian pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi diprioritaskan pada lapanganlapangan usaha yang masih memiliki prospek di Provinsi Aceh. 4. Provision of Financing a. Financing Based on Economic Sector The plan for providing financing based on the economic sector is prioritized in prospective business fields in Aceh Province. b. Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan Berdasarkan Corporate plan Bank Aceh, bahwa strategi pembiayaan secara bertahap akan memperbesar porsi penyaluran pembiayaan sektor produktif dengan tetap mempertahankan pembiayaan konsumtif dengan komposisi 15 : 85 pada tahun 2020. Komposisi sektor produktif akan terus ditingkatkan pada masa yang akan datang sejalan dengan perubahan kegiatan usaha bank yang berorientasi pada pembiayaan sektor produktif. b. Financing Based on Type of Use Based on Bank Aceh Corporate plan, the financing strategy will gradually increase the proportion of productive sector financing while maintaining consumptive financing with a composition of 15: 85 in 2020. The composition of the productive sector will continue to be improved in the future in line with changes in bank business activities that oriented towards financing the productive sector. Programs to increase the productive sector include: Program peningkatan sektor produktif yang dilakukan antara lain: - Optimalisasi produk PMBA - Keikutsertaan program Pembiayaan Usaha Rakyat (PUR/KUR) - Perluasan pasar Linkage Program - Replikasi Pembiayaan Produktif Qardh Beragun Emas (Rahn) untuk para pelaku UMKM -Pengembangan Line Facility untuk kebutuhan pasar distributor/principle - Optimization of PMBA products - Participation in the People’s Business Financing program (PUR/KUR) - Expansion of the Linkage Program market - Replication of Earning Gold Backed Qardh Financing (Rahn) for MSME players - Development of a Line Facility for the needs of the distributor/principle market PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 255
  255. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 256 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 5 . Pemberian Pembiayaan kepada Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan sektor produktif kepada masyarakat, Bank Aceh telah membentuk UKM Center, dimana dengan adanya UKM Center ini diharapkan pembiayaan khususnya UMKM dapat terpenuhi sesuai dengan ketentuan regulasi dan tuntutan Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Kondisi wabah pandemi Covid-19 mengubah konstelasi bisnis, karena hampir seluruh dunia terdampak Covid-19. Banyak negara yang melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah secara massif. Namun demikian, masih terdapat beberapa sektor ekonomi yang tidak terpengaruh secara mendasar dengan kondisi penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19), salah satunya sektor pertanian yang memproduksi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Bank Aceh harus mencari terobosan untuk mendorong pembiayaan yang justru prospek bisnisnya naik selama Covid-19 guna mengimbangi sektor yang mengalami penurunan permintaan dan harga dimana sektor tersebut pada umumnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk sumber pangan dan memperkuat daya imun. Komoditaskomoditas ini perlu diidentifikasi dan dikembangkan untuk mendorong ekspansi pembiayaan Bank Aceh. 5. Providing Financing to Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) Debtors To increase the distribution of productive sector financing to the public, Bank Aceh has established an UKM Center, where with the existence of this UKM Center it is hoped that the financing, especially for MSMEs, can be fulfilled in accordance with regulatory provisions and demands of Shareholders while still observing the principle of prudence. The conditions of the Covid-19 pandemic outbreak changed the constellation of business, because almost the entire world was affected by Covid-19. Many countries are implementing lockdowns to prevent the massive spread of the outbreak. However, there are still several economic sectors that are not fundamentally affected by the conditions of the spread of the coronavirus disease 2019 (Covid-19), one of which is the agricultural sector which produces food needs for the community. Bank Aceh must look for a breakthrough to encourage financing, which in fact has increased business prospects during Covid-19 in order to balance a sector that has experienced a decline in demand and prices, where these sectors are generally very much needed by the community for food sources and strengthen immune power. These commodities need to be identified and developed to encourage expansion of Bank Aceh financing. Some of the strategies carried out for developing and increasing the distribution of MSMEs are as follows: a) Monitoring of Financing through the development of the Si-Mappan Application which aims and benefits: - Creating ease and effectiveness of coordination between head office and work units. - To make annual planning more effective and efficient, from setting targets for corporations, work units and individuals. - Provides real-time, accurate and relevant information on the progress of financing developments in corporate, work units and individuals. Beberapa strategi yang dilakukan untuk pengembangan dan meningkatkan penyaluran UMKM sebagai berikut: a) Monitoring Pembiayaan melalui pengembangan Aplikasi Si-Mappan yang bertujuan dan bermanfaat: - Menciptakan kemudahan dan efektifitas koordinasi antara kantor pusat dan unit kerja. - Untuk membuat perencanaan tahunan secara lebih efektif dan efisien, dari penetapan target korporasi, unit kerja dan individu. - Menyediakan informasi yang realtime, akurat dan relevan tentang progress perkembangan pembiayaan secara korporat, unit kerja dan individu. - Menyediakan informasi terkait kinerja Account Officer dan Unit Kerja secara valid, objektif, akurat dan relevan b) Pendampingan dan coaching kepada Account Officer secara periodik Dalam kondisi pandemi Covid-19, pendampingan ini sementara waktu tidak dapat dilakukan secara langsung, namun demikian pola-pola pendampingan dan pembinaan ini dapat dilakukan dengan cara pertemuan melalui media elektronik untuk membahas serta mencari solusi yang tepat terhadap pengelolaan pembiayaan UMKM. c) Pedidikan dan pelatihan berjenjang serta berkelanjutan kepada Account Officer d) Program perbaikan kualitas pembiayaan pembinaan intensif kepada nasabah. Penyelenggaraan pelatihan bagi pelaku UMKM PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 - Provide valid, objective, accurate and relevant information related to the performance of Account officers and Work Units b) Periodic mentoring and coaching to Account officers In the conditions of the Covid-19 pandemic, this assistance temporarily cannot be carried out directly, however, these assistance and guidance patterns can be carried out by means of meetings through electronic media to discuss and find the right solution for the management of MSME financing. c) Tiered and continuous education and training to Account officers d) Program to improve the quality of intensive coaching financing for customers. The implementation of training for MSME players
  256. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility bertujuan untuk menambah ketrampilan dan pengetahuan dalam pengelolaan usaha yang ditekuninya, namun penyebaran wabah virus corona (Covid-19), maka pola pelatihan bagi pelaku UMKM dilakukan melalui Video Conference dan diharapkan juga dapatkan juga dapat dilakukan secara langsung dengan tetap berpedoman pada protocol Covid-19 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. e) Pembiayaan Sistem Resi Gudang (SRG) Pembiayaan resi gudang bertujuan untuk menampung potensi pembiayaan beberapa komoditas antara lain komoditas Kopi, Jagung dan Padi/Gabah pada gudang-gudang yang selama ini dibangun oleh pemerintah. Untuk dapat merealisasikan dan mendapatkan nasabah resi gudang, maka sangat diperlukan upaya-upaya atau strategi sebagai berikut : - Seluruh kabupaten/kota harus memiliki gudang yang dikelola dengan sistem resi gudang baik yang status kepemilikannya pemerintah maupun pemilikpemilik gudang swasta - Seluruh unit kerja pada masing-masing kabupaten/ kota harus terintegrasi pada sistem resi gudang dan seluruh karyawan memahami produk pembiayaan resi gudang - Tersedianya Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG) bagi Bank Umum Syariah, dimana di Provinsi Aceh nantinya seluruh Lembaga Keuangan harus menjalankan operasionalnya berdasarkan prinsip Syariah sesuai dengan Qanun Nomor 11 Tahun 2018. - Bank Aceh menjadi pelaksana pembiayaan Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG). 6.Pengembangan Pembiayaan Pertanian Berbasis Cluster Pembiayaan UMKM berbasis cluster merupakan aglomerasi ekonomi yang melibatkan pelaku dari hulu ke hilir, sehingga memungkinkan penggabungan skala usaha antar pelaku UMKM. Pembiayaan cluster ini harus dilakukan pengaturan sedemikian rupa, sehingga akan lebih terpetakan dan tersturuktur rencana penyalurannya dengan cara : a. Melakukan identifikasi secara cermat sektor dan komoditas yang dibiayai b. Melakukan identifikasi pelaku ekonomi dalam mengembangkan komoditas yang dibiayai c. Mengidentifikasi kawasan-kawasan yang layak dan sesuai untuk dikembangkan komoditas tersebut d. Membentuk komunitas atau kelompok untuk dapat mengembangkan pembiayaan untuk sektor tersebut e. Menidentifikasi risiko dan upaya-upaya mitigasi risiko yang harus dilakukan f. Membuat perhitungan kelayakan pembiayaan yang cermat, jaminan pasar/pembeli dan hal-hal lain yang dianggap perlu dilakukan. LAPORAN KEUANGAN Financial Statements aims to increase skills and knowledge in managing the business they are engaged in, but the spread of the corona virus (Covid-19) outbreak, so the training pattern for MSME players is carried out through Video Conferences and it is also hoped that it can also be done directly with guidance on the Covid-19 protocol that has been established by the Government. e) Warehouse Receipt System (SRG) Financing Warehouse receipt financing aims to accommodate the potential financing of several commodities including coffee, corn and rice/grain in warehouses that have been built by the government. To be able to realize and get warehouse receipt customers, the following efforts or strategies are needed: - All districts/cities must have warehouses that are managed with a warehouse receipt system, both with government ownership and private warehouse owners - All work units in each district/city must be integrated in the warehouse receipt system and all employees understand warehouse receipt financing products - Availability of Warehouse Receipt Subsidy Scheme (S-SRG) for Sharia Commercial Banks, where in Aceh Province all financial institutions will have to carry out their operations based on Sharia principles in accordance with Qanun Number 11 of 2018. - Bank Aceh is the executor of financing the Warehouse Receipt Subsidy Scheme (S-SRG). 6. Development of Cluster-Based Agricultural Financing Cluster-based MSME financing is an economic agglomeration that involves players from upstream to downstream, thus enabling the merger of business scales between MSME actors. This cluster financing must be arranged in such a way so that the distribution plan will be more mapped and structured by: a. Perform careful identification of the sectors and commodities being financed b. Identify economic actors in developing financed commodities c. Identify areas that are feasible and suitable for development of these commodities d. forming a community or group to be able to develop financing for the sector e. Identifying risks and risk mitigation efforts that must be carried out f. Make careful calculations of feasibility of financing, market/buyer guarantees and other things deemed necessary. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 257
  257. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 7 . Pengembangan Pembiayaan Linkage Pembiayaan Linkage bertujuan untuk melayani segmen pembiayaan ultra mikro yang tidak efisien apabila dilakukan pengelolaannya oleh bank secara langsung, dikarenakan segmen nasabah ultra mikro cukup besar dan luas pangsa pasarnya. Pola pembiayaan Linkage sudah berjalan cukup baik di Bank Aceh dengan berkerjasama dengan Koperasi Mitra Dhuafa dalam pembiayaan ultra mikro bagi para wanita secara kelompok dan pola ini perlu diperluas dengan lembaga keuangan non bank lain seperti PT. PNM, Baitul Qirat dan BPRS. 7. Development of Linkage Financing Linkage financing aims to serve the ultra micro financing segment which is inefficient if it is managed by the bank directly, because the ultra micro customer segment is quite large and has a wide market share. The Linkage financing pattern has been running quite well at Bank Aceh by collaborating with the Mitra Dhuafa Cooperative in ultramicro financing for women as a group and this pattern needs to be expanded with other non-bank financial institutions such as PT. PNM, Baitul Qirat and BPRS. Dari sisi penyaluran Jasa Layanan Fee Based Income sebagai bisnis pendukung dari binsin simpanan dan pembiayaan. Bank Aceh terus memacu produk layanan guna meningkatkan Fee Based Income. Caranya dengan melakukan digitalisasi Payment Point Online bank (PPOB) dengan aplikasi menggantikan mesin EDC. Hal ini juga dapat menekan biaya pemasaran dan operasional. Services Side Fee Based Income as a supporting business for savings and financing binsin. Bank Aceh continues to spur service products to increase Fee Based Income. You do this by digitizing the bank’s Online Payment Point (PPOB) with an application to replace the EDC machine. It also reduces marketing and operational costs. Mencermati perkembangan produk perbankan saat ini dan untuk meningkatkan daya saing bisnis untuk memberikan layanan terbaik guna memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, maka diperlukan penambahan fitur terhadap produk-produk bank. Target pengembangan fitur dan layanan diantaranya berupa mobile banking, internet banking, debit card, EDC, E-money dan produk serta layanan berbasis teknologi lainnya. Tujuannya adalah untuk : a)Meningkatkan brand image perusahaan. b)Mengoptimalkan Fee Based Income. c) Memperluas layanan transaksi. d) Meningkatkan dana pihak ketiga. e) Meningkatkan daya saing. f) Memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin kompleks. Observing the current development of banking products and to improve business competitiveness to provide the best service to facilitate customers in conducting banking transactions, it is necessary to add features to bank products. Features and services development targets include mobile banking, internet banking, debit cards, EDC, E-money and other technologybased products and services. Its objectives are to: Strategi Pemasaran Marketing Strategy Strategi pemasaran yang dilakukan Bank Aceh tahun 2020 tergambar dalam matrix sebagai berikut : Marketing Strategy The marketing strategy carried out by Bank Aceh in 2020 is illustrated in the matrix as follows: a) Increase the company’s brand image. b) Optimizing Fee Based Income. c) Expanding transaction services. d) Increase third party funds. e) Increase competitiveness. f) Meet the increasingly complex needs of customers. Strategi Pengembangan Bisnis Dana Funding Business Development Strategy Pembiayaan Giro Strategi - - - 258 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Mempertahankan keunggulan/dominasi di produk Giro, khususnya Giro Pemda dengan pengembangan program CMS Optimalisasi dana pemerintah desa dengan meningkatkan fasilitas layanan bank Menciptakan program insentif terhadap dana murah Program Kunci - Maintain excellence/ dominance in Giro products, especially Local Government Giro by developing the CMS program - Optimization of village government funds by improving bank service facilities - Creating an incentive program for low-cost funds - - - - - - Pengembanag TI Optimalisasi tim funding Biaya rendah Peningkatan pelayanan Saldo minimal rendah Peningkatan pelayanan - IT developer - Optimizing the funding team - Low cost -Service improvements - Low minimum balance -Service improvements
  258. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Pembiayaan Tabungan - - - - Lain-lain LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Strategi - Deposito TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility - Program Kunci Memperbesar market - Enlarge market share and - share dan meningkatkan improve information layanan/fitur tabungan technology-based savings berbasis teknologi services/features\ - informasi Memodifikasi produk - Modify products according to - sesuai segmentasi pasar market segmentation Memberikan insentif - Provide various incentives - dan bonus yang variatif and bonuses Memperbesar market - Enlarge market share and - share dan meningkatkan improve deposit services/ - layanan/fitur deposito features Memelihara - Maintaining CASA balance - keseimbangan CASA dan and increasing community meningkatkan deposito deposits masyarakat Menjaga likuiditas bank - Maintain bank liquidity - Media yang digunakan dalam pemasaran produk dan layanan melalui program promosi langsung meliputi iklan pada : 1.Baliho/billboard. 2. Media cetak. 3. Media elektronik. 4.Brosur. 5.X-banner. 6. Flyer. 7. Website bank (dalam hal ini di lakukan oleh Divisi Corporate Secretary). Mobile/Internet Banking, EDC, CRM, CDM Pengembangan fitur tabungan hadiah langsung dan Bagi hasil kompetitif Tabungan berasuransi Bagi hasil kompetitif Dapat dijadikan jaminan bank Saldo minimal rendah - Mobile/Internet Banking, EDC, CRM, CDM - Development of saving features - Direct prizes and competitive profit sharing - Insurance savings - Competitive profit sharing - Can be used as a bank guarantee - Low minimum balance Sukuk/SIM.A - Sukuk/SIM The media used in the marketing of products and services through n direct promotion programs include advertisements on: 1. Billboards. 2. Print media. 3. Electronic media. 4. Brochures. 5. X-banner. 6. Flyer. 7. Bank website (in this case is done by the Corporate Secretary Division). Strategi Pengembangan Bisnis Pembiayaan Financing Business Development Strategy Pembiayaan Produktif Strategi 1. Optimalisasi potensi pembiayaan koperasi 2. Optimalisasi pembiayaan melalui potensi wilayah Konsumtif 1. Diversifikasi produk pembiayaan konsumtif 2. Product Knowledge AO konsumtif 3. Perluasan pangsa pasar pembiayaan konsumtif 4. Pengembangan akad akad pembiayaan Program Kunci 1. Optimizing the potential 1. Pembiayaan sindikasi 1. Syndicated financing for cooperative yang berumber dari dana sourced from governfinancing pemerintah dan swasta ment and private funds 2. Optimizing financing 2. Pengembangan pro- 2. Development of financing through regional duk-produk pembiayaan products for the needs of potential untuk kebutuhan segthe commercial segment men komersial 3. Pengembangan KPI dan 3. Development of KPIs reward serta punishand rewards and punishment berdasarkan target ments based on targets 1. Diversification of consumer financing products 2. Product Knowledge AO consumptive 3. Expanding the market share for consumer financing 4. Development of financing contracts 1. Ekspansi produk PKR Sejahtera/rumah subsidi pemerintah 2. Ekspansi produk pembiayaan ijarah multi jasa 3. Pengembangan produk Rohn/Gadai Emas 4. Optimalisasi pembiayaan konsumtif untuk non ASN 5. Implementasi akad pembiayaan MMQ, Salam dan Istishna 6. Promosi fitur produk melalui rate margin yang kompetitif 1. Expansion of PKR Sejahtera / government subsidized housing products 2. Expansion of multi-service ijarah financing products 3. Product development for Rohn / Gold Pawn 4. Optimization of consumer financing for non ASN 5. Implementation of MMQ, Salam and Istishna financing contracts 6. Promotion of product features through competitive margin rates PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 259
  259. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Disamping menjalankan program promosi langsung , untuk melakukan pembinaan kepada berbagai organisasi di Provinsi, bank juga mendukung berbagai pelaksanaan kegiatan organisasi yang juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi tidak langsung diantaranya dalam kegiatan : 1.Olahraga 2.Pendidikan/Akademik 3.Kesenian 4. Program peduli lingkungan 5. Community Development, dll PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions In addition to running direct promotion programs, to provide guidance to various organizations in the Province, the bank also supports various organizational activities that can also be used to carry out indirect promotions, including in the following activities: 1. Sports 2. Education/Academic 3. Art 4. Environmental care program 5. Community Development, etc. Pangsa Pasar Market Share Pangsa Pasar Bank Aceh terhadap Perbankan Nasional Bank Aceh Market Share to National Banking Analisis pangsa pasar diklasifikasikan berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, dan jumlah pinjaman yang diberikan oleh Bank Market share analysis is classified based on the number of assets owned, the amount of third party funds that have been successfully raised, and the amount of loans provided by Bank Kinerja Pangsa Pasar Bank Aceh terhadap Tahun 2020 (miliar Rp) Bank Aceh Buku 2 BUS BPD Buku 2 BUS The performance BPD Aset 25.481 132.812 763.879 19,19% 3,34% Asset Pembiayaan 15.279 75.891 493.422 20,13% 3,10% Financing DPK 21.574 99.469 590.602 21,69% 3,65% TPF 333 681 13.002 48,89% 2,56% Net Income Laba Bersih CAR 18.6% 21,52 22.11% CAR ROA 1.73% 0.75% 2.04% ROA NOM 1.29% 0.83% 5.72% NOM BOPO 81.50% 91,36% 80.60% OEOI FDR 70.82% 76.13% 83.15%   FDR Pangsa Pasar Berdasarkan Aset Market Share Based on Assets Pada tahun 2020, berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, pangsa pasar Bank Aceh terhadap bank kategori BUKU 2 Bank Umum Syariah (BUS) sebesar 19,19%. Sedangkan pangsa pasar Bank Aceh terhadap BPD-SI sebesar 3,34%. In 2020, based on the number of assets owned, Bank Aceh’s market share in the BUKU 2 Sharia Commercial Bank (BUS) category was 19.19%. Meanwhile, Bank Aceh’s market share to BPD-SI was 3.34%. Bank Aceh terhadap BUS BUKU 2 Bank Aceh terhadap BPD 19,19% 96,66% 80,81% Keterangan : Bank Aceh 260 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 3,34% BUS Buku 2 Keterangan : Bank Aceh BPD
  260. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pangsa Pasar Berdasarkan Pembiayaan Market Share Based on Financing Pada tahun 2020, berdasarkan jumlah Pinjaman yang Diberikan, pangsa pasar Bank Aceh terhadap bank kategori BUKU II sebesar 20,13%. Sedangkan terhadap BPD, pangsa pasarnya adalah 3,10%. In 2020, based on the amount of financing Bank Aceh’s market share of BUKU II category banks was 20,13%. Meanwhile, for BPD, its market share is 3,10%. Bank Aceh terhadap BUS BUKU 2 Bank Aceh terhadap BPD 3,10% 20,13% 79,87% 96,90% Keterangan : Bank Aceh Keterangan : BUS Buku 2 Bank Aceh BPD Pangsa Pasar Berdasarkan Dana Pihak Ketiga Market Share Based on Third Party Funds Pada tahun 2020, berdasarkan jumlah Dana Pihak Ketiga, pangsa pasar Bank Aceh terhadap bank kategori BUKU II sebesar 21,69%. Sedangkan pangsa pasar Bank Aceh terhadap BPD-SI sebesar 3,65%. In 2020, based on the amount of Third Party Funds, Bank Aceh’s market share in BUKU II category banks was 21.69%. Meanwhile, Bank Aceh’s market share to BPD-SI was 3.65%. Bank Aceh terhadap BUS BUKU 2 Bank Aceh terhadap BPD 21,69% 3,65% 96,33% 88,16% Keterangan : Bank Aceh BUS Buku 2 Bank Aceh Market BPD Pangsa Pasar Bank Aceh terhadap Perbankan Daerah Bank Aceh Banking Share to Regional Berdasarkan data Laporan Perekonomian Provinsi Aceh Bank Indonesia dan Data Keuangan Bank Aceh, dari segi market share Bank Aceh masih mendominasi penguasaan pangsa pasar perbankan di Provinsi Aceh. Market share Bank Aceh terhadap perbankan Aceh sisi Aset dan DPK pada Desember 2019 masing-masing sebesar 43,30% dan 49,53%. Sementara pada Desember 2020, pangsa pasar Bank Aceh terhadap perbankan Aceh mengalami kenaikan dari sisi aset sebesar 43,83% dan DPK meraih pangsa pasar sebesar 51,71%. Selama lima tahun terakhir market share Aset dan DPK menunjukkan peningkatan. Perkembangan pangsa pasar beberapa indikator keuangan utama Bank Aceh terhadap indikator perbankan di Aceh disajikan pada tabel berikut: Based on data from the Aceh Provincial Economic Report for Bank Indonesia and Financial Data for Bank Aceh, in terms of market share, Bank Aceh still dominates the share of the banking market in Aceh Province. Bank Aceh’s market share to Aceh banking on the Asset and TPF side in December 2019 was 43.30% and 49.53%, respectively. Meanwhile in December 2020, Bank Aceh’s market share of Aceh banking experienced an increase in assets by 43.83% and TPF grabbed a market share of 51.71%. Over the last five years the market share of assets and deposits has shown an increase. The market share development of several key financial indicators for Bank Aceh against banking indicators in Aceh is presented in the following table: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 261
  261. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Market share Bank Aceh terhadap Perbankan Aceh Tahun 2017 - 2020 Bank Aceh Market share to Aceh Banking in 2017 - 2020 No 1 2 3 (miliar Rupiah) Perbankan Aceh (Rp triliun) Keterangan Bank Aceh (Rp triliun) Market share (%) 2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020 Total Aset 51.63 54.82 58.01 58.14 22.61 23.10 25.12 25.48 43,80 42,13 43,30 43,83 Dana Pihak Ketiga 38.59 39.66 42.25 41.72 18.50 18.39 20.92 21.57 47,94 46,37 49,53 51,71 6.35 7.04 8.63 9.23 4.51 5.31 6.28 6.57 71,07 75,39 72,75 71,20 21.32 22.21 24.41 23.33 7.53 7.81 8.99 9.20 35,32 35,15 36,83 39,43 - Giro - Tabungan - Deposito 10.92 10.41 9.21 9.16 6.45 5.28 5.66 5.80 59,11 50,68 61,42 63,36 Pembiayaan 33.16 35.89 38.27 36.84 12.85 13.24 14.36 15.28 38,74 36,88 37,53 41,48 Sumber : Laporan Perekonomian Provinsi Aceh (Bank Indonesia), Data Keuangan Bank Aceh. Aset 56,17% Dana Pihak Ketiga 48,29% 43,83% Giro 51,71% Tabungan 28,80% 60,57% 71,20% Deposito 39,43% Pembiayaan 36,64% 58,52% 63,36% Keterangan : Perbankan Aceh 262 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Bank Aceh 41,48%
  262. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Prospek Usaha Business Prospect Asumsi Makro Ekonomi Macroeconomic Assumptions Perekonomian global pada 2021 diprakirakan tumbuh di kisaran 5%, meningkat setelah terkontraksi sekitar 3,8% pada 2020. Perbaikan ekonomi dunia mendukung peningkatan volume perdagangan dan harga komoditas. Ketidakpastian pasar keuangan global juga mereda sehingga mendorong aliran modal kembali masuk ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uangnya. Perekonomian domestik yang mulai membaik pada semester II 2020 diprakirakan terus menguat pada 2021. Perkembangan sejumlah indikator dini hingga akhir Desember 2020 mengonfirmasi arah pemulihan tersebut, seperti perbaikan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur, dan keyakinan serta ekspektasi konsumen yang menguat terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha. The global economy is predicted to grow in the range of 5% in 2021, increasing after contracting by around 3.8% in 2020. The improvement in the world economy has supported an increase in trade volume and commodity prices. Global financial market uncertainty has also eased, pushing capital flows back into developing countries and bolstering the strengthening of their currencies. The domestic economy, which is starting to improve in semester II 2020, is predicted to continue strengthening in 2021. Developments in a number of early indicators until the end of December 2020 confirm the direction of the recovery, such as improvements in the manufacturing Purchasing Manager’s Index (PMI), and strengthening consumer confidence and expectations regarding income, availability of fields. work, and business activities. Sementara itu untuk pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I 2021 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibanding dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi periode triwulan IV 2020.  Dari sisi pengeluaran,  peningkatan kinerja tersebut diperkirakan akan  didorong oleh komponen utama. Komponen konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat sejalan dengan perkiraan masuknya periode panen raya komoditas tanaman pangan serta mulai pulihnya harga komoditas seperti batubara, kopi, dan CPO di tengah proyeksi membaiknya aktivitas perekonomian mayhoritas negara di dunia yang akan mendorong pendapatan masyarakat. Dari sisi lapangan usaha (LU), akselerasi pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2021 diperkirakan akan didorong oleh positifnya kinerja dari berbagai lapangan usaha utama di Aceh, seperti pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Membaiknya kinerja LU pertanian pertanian sejalan dengan masuknya periode panen raya komoditas tanaman pangan (khususnya padi) di Aceh yang secara historis terjadi pada bulan maret. Meanwhile, Aceh’s economic growth in the first quarter of 2021 is predicted to grow higher than the estimated economic growth in the fourth quarter of 2020. From the expenditure side, this increase in performance is expected to be driven by the main components. The household consumption component is projected to increase in line with the forecast for a major harvest period for food crop commodities and the recovery of commodity prices such as coal, coffee and CPO amid projections of improving economic activity in the world’s major countries that will boost people’s incomes. In terms of business fields (LU), the acceleration of economic growth in the first quarter of 2021 is expected to be driven by the positive performance of various main business fields in Aceh, such as agriculture, trade and manufacturing. The improvement in the performance of agricultural agriculture is in line with the entry of the main harvest period for food crop commodities (especially rice) in Aceh which historically occurred in March. Provinsi Aceh diberikan kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat, termasuk dalam sektor perekonomian. Pada 31 Desember 2018, DPRA telah menetapkan Qanun No 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan telah diundangkan pada tanggal 4 Januari 2019. Pada qanun tersebut mengatur tentang kewajiban menganut prinsip syariah untuk seluruh Lembaga Jasa keuangan (LJK) di Provinsi Aceh. Kewajiban tersebut harus diterapkan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak qanun diundangkan implementasi penerapan qanun tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan LKS secara ragional maupun nasional. Aceh Province is given special authority to regulate and manage its own government and the interests of local communities, including in the economic sector. On December 31, 2018, the DPRA has enacted Qanun No. 11 of 2018 concerning Sharia Financial Institutions (LKS) and was promulgated on January 4, 2019. The qanun regulates the obligation to adhere to sharia principles for all financial service institutions (LJK) in Aceh Province. This obligation must be implemented no later than 3 (three) years from the promulgation of the qanun. It is hoped that the implementation of the qanun will be able to encourage the growth of LKS both nationally and regionally. Qanun Lembaga Keuangan Syariah tersebut merupakan wujud dari government driven Pemda Aceh dalam mengembangkan The Sharia Financial Institution Qanun is a form of government driven Aceh Regional Government in developing PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 263
  263. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 264 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions industri lembaga keuangan Syariah khususnya perbankan Syariah . Dengan implementasi qanun tersebut diharapkan pemerintah dan perbankan dapat saling bersinergi, pemerintah bisa berfungsi sebagai regulator yang siap mensupport pengembangan produk-produk perbankan Syariah yang dibutuhkan masyarakat Aceh dan masyarakat Aceh sendiri diwajibkan untuk menggunakan produk-produk perbankan Syariah, sehingga Perbankan Syariah bisa terus melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan masyarakat Aceh. Potensi untuk pasar syariah masih tersedia cukup besar di Aceh baik untuk sektor penghimpunan dana pihak ketiga dan juga pembiayaan. Pemberlakukan qanun LKS tersebut merupakan peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan Bank Aceh untuk menggarap potensi bisnis lebih optimal dalam meningkatkan pangsa pasar yang tersedia di Provinsi Aceh. Islamic financial institution industry, especially Islamic banking. With the implementation of the qanun, it is hoped that the government and banks can synergize with each other, the government can function as a regulator ready to support the development of Sharia banking products needed by the people of Aceh and the people of Aceh themselves are required to use Sharia banking products, so that Sharia Banking can continue to innovate. products according to the needs of the people of Aceh. The potential for the Islamic market is still quite large in Aceh both for the third party fund-raising sector and also for financing. The implementation of the LKS qanun represents an opportunity and a challenge that Bank Aceh can take advantage of to exploit business potential more optimally in increasing the market share available in Aceh Province. Dengan adanya pandemi Covid-19 membuat perbankan harus lebih gencar mempercepat digitalisasi. Data menunjukan sebanyak 30 persen nasabah berpindah ke digital, porsi  Online customers sebanyak 15 persen, peningkatan pembayaran digital sebanyak 57 persen, dan peningkatan 30 persen volume pengajuan kredit secara Online yang dilakukan UKM. Sehingga Otoritas Jasa Keuangan dan Perbankan saat ini sedang mengkaji penerapan suatu program Fintech khususnya dalam industri perbankan. Penerapan Fintech dalam industri perbankan syariah akan berdampak semakin memudahkan para nasabah dalam melakukan berbagai transaksi. Kemudahan tersebut akan menarik masyarakat untuk bergabung dengan perbankan syariah. Sehingga industri perbankan harus mampu mengoptimalkan penggunaan Fintech guna meningkatkan market share perbankan syariah. With the Covid-19 pandemic, banks must aggressively accelerate digitization. Data shows as many as 30 percent of customers have switched to digital, the portion of Online customers is 15 percent, an increase in digital payments by 57 percent, and a 30 percent increase in the volume of online credit applications made by SMEs. So that the Financial Services and Banking Authority is currently reviewing the implementation of a Fintech program, especially in the banking industry. The application of Fintech in the Islamic banking industry will make it easier for customers to carry out various transactions. This convenience will attract people to join Islamic banking. So that the banking industry must be able to optimize the use of Fintech to increase the market share of Islamic banking. Asumsi Mikro Micro Assumptions Penyebaran Covid-19 bukan hanya memberikan dampak kepada faktor Kesehatan semata, namun sudah dirasakan juga turut berdampak kepada sektor ekonomi. Tidak terkecuali pada Lembaga Keuangan yang harus merevisi target-target nya, baik dari penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran pembiayaan hingga kualitas kredit/pembiayaan. Salah satu yang diperkirakan sangat berdampak kepada perbankan adalah terjadinya peningkatan kredit macet (Non-Performing Loan/NPL). Di saat yang bersamaan hal tersebut berdampak pada angka penyaluran kredit perbankan yang diperkirakan juga akan mengalami perlambatan lantaran rasio kecukupan modal perbankan menjadi sangat terbatas sebagai dampak dari kebijakan restrukturisasi kredit dari pemerintah karena wabah Covid-19 yang memukul seluruh sektor ekonomi, khususnya UMKM. The spread of Covid-19 not only has an impact on the health factor alone, but has also had an impact on the economic sector. This includes financial institutions, which must revise their targets, from raising third party funds, channeling financing to credit/financing quality. One of the things that is expected to have a significant impact on banking is an increase in nonperforming loans (NPL). At the same time, this has an impact on the bank lending rate which is also predicted to experience a slowdown due to the bank’s capital adequacy ratio being very limited as a result of the government’s credit restructuring policy due to the Covid-19 outbreak which hit all economic sectors, especially MSMEs. Kondisi stabilitas keuangan Provinsi Aceh pada triwulan I 2020 terpantau menurun namun dalam kondisi yang tetap terjaga. Hal ini tercermin dari ketahanan dan kualitas kredit/ pembiayaan. Secara keseluruhan, rasio NPL Aceh meningkat dari 1,01% pada triwulan sebelumnya menjadi 1,44%. Selanjutnya, indikator kinerja perbankan seperti profitabilitas dan likuiditas juga menurun namun masih terjaga. Rasio Loan The condition of financial stability in Aceh Province in the first quarter of 2020 was observed to decline, but in a wellmaintained condition. This is reflected in the resilience and quality of credit/financing. Overall, Aceh’s NPL ratio increased from 1.01% in the previous quarter to 1.44%. Furthermore, banking performance indicators, such as profitability and liquidity, also declined but were still maintained. The loan to PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  264. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements to Deposit (LDR) perbankan di provinsi Aceh berada pada level 96,44%, meningkat dibanding triwulan sebelumnya 90,60%. deposit ratio (LDR) of banks in Aceh province was at the level of 96.44%, an increase from 90.60% in the previous quarter. Secara umum Penghimpunan DPK Perbankan Aceh pada triwulan I 2020 tumbuh sebesar 4,31%(yoy), melambat bila dibandingkan triwulan sebelumnya tumbuh 9,06%, yoy. Deselerasi tersebut utamanya tertahan oleh mengalami penurunan pertumbuhan yang masing-masing tercatat tumbuh 26,89% (yoy) dan 10,28% (yoy) pada triwulan IV 2019. Sementara itu, DPK berjenis deposito mengalami aselerasi pertumbuhan menjadi 5,45% (yoy). Turunnya jumlah dana murah yang bersumber dari giro dan tabungan ini merupakan salah satu sumber penurunan profitabilitas perbankan. Di lihat dari sisi kepemilikan, deselerasi DPK yang terjadi pada periode laporan utamanya tertahan oleh adanya penurunan pada DPK pemerintah terkontraksi 13,83%, yoy dan juga DPK Perseorangan 6,96%, yoy. In general, the collection of bank deposits in Aceh in the first quarter of 2020 grew by 4.31% (yoy), slowing down compared to the previous quarter’s growth of 9.06%, yoy. This deceleration was mainly restrained by a decline in growth, which respectively recorded a growth of 26.89% (yoy) and 10.28% (yoy) in the fourth quarter of 2019. Meanwhile, deposits in the deposit type experienced an accelerated growth to 5.45% (yoy). ). The decrease in the amount of cheap funds originating from current accounts and savings accounts is one of the sources of decline in bank profitability. In terms of ownership, the deceleration in TPF that occurred during the reporting period was mainly restrained by the decline in government deposits contracting 13.83%, yoy and also individual deposits of 6.96%, yoy. Melihat pertumbuhan ekonomi tersebut, maka manajemen Bank Aceh optimis menatap tahun 2021 dengan menargetkan pertumbuhan bisnis sebagai berikut :  1. Aset tumbuh sebesar 13,47% dari target 2020.  2. Dana Pihak Ketiga diproyeksikan tumbuh sebesar 21,04% pada tahun 2021.  3. Pembiayaan tumbuh sebesar 13,35% dari target tahun 2020.  4. Laba bersih diproyeksikan tumbuh sebesar 7,44%. Seeing this economic growth, the management of Bank Aceh is optimistic towards 2021 by targeting business growth as follows: 1. Assets grew by 13.47% from the 2020 target. 2. Third Party Funds are projected to grow by 21.04% in 2021. Data Yang Mendukung Prospek Usaha Data that Supports Business Prospects No Asumsi 3. Financing grows by 13.35% from the 2020 target. 4. Net income is projected to grow by 7.44%. Proyeksi 2020 Assumption 2021 Asumsi Makro 1 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) (%) Macro Assumptions 5,1-5,5 5,3 - 5,7 Gross Domestic Product Growth (GDP) (%) 2 Inflasi (%) 3,50±1 2,0 - 4,0 Inflation (%) 3 Kurs Rupiah ($/Rp) 14.400 13.500-15.000 Rupiah Exchange Rate ($/Rp) 4 Tingkat Bunga SPN 3 Bulan (%) 5,40 4,50 - 5,50 SPN 3-Month Interest Rate (%) 5 Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/Barel) 6 Lifting Minyak Bumi (Ribu Barel/Hari) 7 Lifting Gas (Ribu Barel setara minyak per hari) 65 60-70 Indonesian Crude Oil Price (US $/Barrel) 735 625 - 700 Petroleum Lifting (Thousand Barrels/Day) 1.120 1,125 - 1,250 Gas Lifting (Thousand Barrels of oil equivalent per day) Asumsi Mikro Micro Assumptions 1 Pertumbuhan Pembiayaan (%) 13,35% 9,59% Financing Growth (%) 2 Pertumbuhan Dan Pihak Ketiga (%) 21,04% 3,54% Growth and Third Parties (%) 3 Tingkat Imbalan Dana Pihak Ketiga (%) 4,00-6,00 4,00-6,00 Third Party Funds Return Rate (%) 4 Tingkat Imbalan Pembiayaan 10,50-12,50 10,50-12,50 Funding Rewards Rate PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 265
  265. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Penerapan Kebijakan Pembagian Dividen Implementation of Dividend Distribution Policy Laba Bank tahun buku 2018 sebesar Rp540 .281 juta telah dibagikan berdasarkan RUPS pada tanggal 25 Maret 2019, dan laba Bank tahun buku 2017 sebesar Rp532.687 juta telah dibagikan berdasarkan RUPS pada tanggal 25 Juni 2018, masing-masing sebagai berikut: Bank’s income for the 2018 financial year amounting to Rp.540,281 million was distributed based on the GMS on March 25, 2019, and Bank’s income for the 2017 financial year of Rp.532,687 million was distributed based on the GMS on June 25, 2018, respectively as follows: (dalam juta/in million Rupiah) Uraian 2019 2018 Description Laba tahun lalu 545.849 540.281 532.687 Last year's Income Pajak (93.523) (100.848) (99.110) Tax Laba setelah Pajak 452.326 439.433 433.577 Income after Tax  Cadangan Umum (90.465) (87.887) (86.715) General Reserve Cadangan Risiko Operasional (49.650) (45.250) (45.018) Operational Risk Reserve Laba yang Dibagikan 312.211 306.296 301.844 Income Distributed Untuk alokasi laba yang dibagikan adalah sebagai berikut : Uraian 2019 The profit allocation distributed is as follows: 2018 2017 Description Dividen /Pemegang Saham 85,00% 85,00% 85,00% Dividens Dana Pembangunan Daerah 7,50% 7,50% 7,50% Regional Development Fund Dana Kesejahteraan Pegawai Jumlah Laba yang dibagikan 7,50% 7,50% 7,50% Employee Welfare Fund 100,00% 100,00% 100,00% Total Income Disributed Adapun pembagian deviden selama 3 tahun terakhir yang telah ditetapkan sebagai berikut: Uraian Laba Dibagikan Laba per Lembar Saham* Jumlah Dividen Dividend Payout Ratio 2019 Tanggal Pengumuman PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The dividend distribution for the last 3 years has been determined as follows: 2018 312.211 2017 306.296 Description 301.844 Net Income 4.260 4.216 5.191 Earnings per Share 265.379 260.352 256.567 Total Dividends 85% Tanggal Pembayaran 266 2017 16 Juni 2020 85% 85% Dividend Payout Ratio 23-Apr-19 06-Agt-18 Payment Date 25 Maret 2019 25 Juni 2018 Announcement Date
  266. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan Dan/Atau Manajemen Yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/MSOP) Share Ownership Program by Employees and/or Management Implemented by the Company (ESOP/MSOP) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bank Aceh tanggal 22 Juni 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Syukri Rahmat, SH, M.Kn., No. 46 tanggal 22 Juni 2016, Pemegang saham Bank Aceh telah menyetujui penyertaan modal karyawan pada PT. Bank Aceh maksimal 10% (sepuluh persen). Based on the decision of the General Meeting of Shareholders (GMS) of PT. Bank Aceh dated 22 June 2016 as stated in the Notary Deed of Syukri Rahmat, SH, M.Kn., No. 46 dated 22 June 2016, the shareholders of Bank Aceh have approved the employees’ equity participation in PT. Bank Aceh is a maximum of 10% (ten percent). Selanjutnya berdasarkan Keputusan RUPS PT Bank Aceh Syariah tanggal 25 Maret 2019 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah yang dibuat oleh Notaris Dr. Teuku Abdurrahman, SH, SpN., Nomor 13 tanggal 25 Maret 2019, Pemegang saham telah menyetujui untuk dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap anggaran dasar PT. Bank Aceh Syariah antara lain tentang penambahan pemegang saham atas nama pengurus dan mantan pengurus, karyawan dan pensiunan karyawan Bank Aceh. Furthermore, based on the Resolution of the GMS of PT Bank Aceh Syariah dated March 25, 2019 as stated in the Minutes of the General Meeting of Shareholders of PT. Aceh Syariah Bank made by Notary Dr. Teuku Abdurrahman, SH, SpN., Number 13 dated March 25 2019, Shareholders have agreed to make changes/adjustments to the articles of association of PT. Bank Aceh Syariah, among others, concerns the addition of shareholders on behalf of the management and former managers, employees and retired employees of Bank Aceh. Sampai dengan 31 Desember 2020, Perusahaan belum menjalankan program Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan Management Stock Ownership Program (MSOP), namun perusahaan telah melakukan tindak lanjut berupa action plan untuk merealisasikan program tersebut. As of December 31, 2020, the Company has not implemented the Employee Stock Ownership Program (ESOP) and Management Stock Ownership Program (MSOP), however, the company has followed up with an action plan to realize the program. Realisasi Perolehan dan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Proceeds and Planned Use of Proceeds from Public offering Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Aceh tidak pernah menerbitkan surat hutang atau obligasi, sehingga bank tidak memperoleh dan menggunakan dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi. As of December 31, 2020, Bank Aceh had never issued debt or bonds, so the bank did not obtain and use the proceeds from the public offering through the issuance of bonds or bonds. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 267
  267. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Sanksi Regulator Regulator Sanctions Selama tahun 2020 Bank Aceh pernah menerima sanksi administrasi dan kewajiban membayar (denda) dari regulator akibat keterlambatan dan ketidakakuratan dalam penyampaian laporan, namun pengenaan sanksi ini tidak mempengaruhi bisnis Bank Aceh secara keseluruhan. During 2020 Bank Aceh has received administrative sanctions and obligation to pay (fines) from regulators due to delays and inaccuracies in submitting reports, however the imposition of these sanctions did not affect Bank Aceh’s business as a whole. Upaya-upaya yang dilakukan Bank Aceh untuk optimalisasi kepatuhan terhadap ketentuan regulator tersebut yaitu dengan melakukan edukasi secara berkesinambungan kepada seluruh personil bank, baik melalui pembinaan langsung ke Kantor Cabang, maupun melalui penerbitan surat-surat edaran dan himbauan Direksi. Efforts made by Bank Aceh to optimize compliance with the regulatory provisions are by providing continuous education to all bank personnel, either through direct guidance to Branch offices, or through the issuance of circulars and appeals from Board of Directors. Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Amendments to the Prevailing Laws 268 Adapun perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak serta respon Bank terhadap perubahan tersebut selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : The changes in laws and regulations that affect Bank and the impact and response of Bank to these changes during 2020 are as follows: Regulasi Regulation Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease 2019, tanggal 13 Maret 2020. Financial Services Authority Regulation No. 11/POJK.03/2020 concerning National Economic Stimulus as a Countercyclical Policy on the Impact of the Spread of Coronavirus Disease 2019, March 13, 2020. Uraian Pokok : 1.Perkembangan penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) berdampak secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja dan kapasitas debitur termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga berpotensi mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem keuangan yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, untuk mendorong optimalisasi fungsi intermediasi perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan kebijakan stimulus perekonomian sebagai countercyclical dampak penyebaran Covid-19. Main Description: 1. The development of the spread of coronavirus disease 2019 (Covid-19) has a direct or indirect impact on the performance and capacity of debtors including micro, small and medium business (MSME) debtors, so that it has the potential to disrupt banking performance and financial system stability which can affect economic growth. . Therefore, to encourage the optimization of the banking intermediation function, maintain financial system stability, and support economic growth, an economic stimulus policy is needed as a countercyclical effect of the spread of Covid-19. 2. Pokok-pokok pengaturan POJK Stimulus Dampak Covid-19 antara lain: a) POJK ini berlaku bagi BUK, BUS, UUS, BPR, dan BPRS b) Bank dapat menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19 termasuk debitur UMKM, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. 2. The main points of POJK regulation on the Stimulus of the Impact of Covid-19 include: a) This POJK applies to BUK, BUS, UUS, BPR and BPRS b) Banks can implement policies that support economic growth stimuli for debtors affected by the spread of Covid-19, including MSME debtors, while still paying attention to the principle of prudence. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  268. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements c) Debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19 termasuk debitur UMKM adalah debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban pada Bank karena debitur atau usaha debitur terdampak dari penyebaran Covid-19 baik secara langsung ataupun tidak langsung pada sektor ekonomi antara lain pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan. d) Kebijakan stimulus dimaksud terdiri dari: - Penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk kredit/pembiayaan/ penyediaan dana lain dengan plafon s.d Rp10 miliar; dan - Peningkatan kualitas kredit/pembiayaan menjadi lancar setelah direstrukturisasi selama masa berlakunya POJK. Ketentuan restrukturisasi ini dapat diterapkan Bank tanpa melihat batasan plafon kredit/pembiayaan atau jenis debitur. e)Cara restrukturisasi kredit/pembiayaan dilakukan sebagaimana diatur dalam peraturan OJK mengenai penilaian kualitas aset, antara lain dengan cara: 1) Penurunan suku bunga; 2) Perpanjangan jangka waktu; 3) Pengurangan tunggakan pokok; 4) Pengurangan tunggakan bunga; 5) Penambahan fasilitas kredit/pembiayaan; dan/atau 6)Konversi kredit/pembiayaan menjadi Penyertaan Modal Sementara. f) Bank dapat memberikan kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain yang baru kepada debitur yang telah memperoleh perlakuan khusus sesuai POJK ini dengan penetapan kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain tersebut dilakukan secara terpisah dengan kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain sebelumnya. g) Bank menyampaikan laporan berkala atas penerapan POJK ini untuk monitoring Pengawas sejak posisi data akhir bulan April 2020. h)Ketentuan ini berlaku sejak diundangkan sampai dengan tanggal 31 Maret 2021. c) Debtors affected by the spread of Covid-19 including MSME debtors are debtors who have difficulty fulfilling obligations to Bank because the debtor or debtor’s business is affected by the spread of Covid-19, either directly or indirectly in the economic sector, including tourism, transportation, hospitality , trade, processing, agriculture and mining. Dampak : 1. Bank wajib menerapkan manajemen risiko antara lain memiliki pedoman untuk menetapkan debitur yang terkena dampak; melakukan penilaian terhadap debitur yang mampu terus bertahan dari dampak Covid-19 dan masih memiliki prospek usaha; membentuk cadangan untuk debitur yang dinilai tidak lagi mampu bertahan setelah dilakukan restrukturisasi kredit/ pembiayaan; mempertimbangkan ketahanan modal dengan memperhitungkan tambahan pembentukan cadangan untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas kredit/pembiayaan restrukturisasi dalam hal bank akan melakukan pembagian dividen dan/atau tantiem; dan melakukan uji ketahanan secara berkala terhadap potensi penurunan kualitas kredit atau pembiayaan yang direstrukturisasi dan pengaruhnya terhadap likuiditas dan permodalan bank. Impact: 1. Banks are required to implement risk management, among others, to have guidelines for determining affected debtors; assessing debtors who are able to survive the impact of Covid-19 and still have business prospects; forming reserves for debtors deemed no longer able to survive after the credit/financing restructuring; considering capital resilience by taking into account additional reserves to anticipate the potential for deterioration in credit quality/restructuring financing in the event that the bank is planning to distribute dividends and/or bonuses; and perform periodic resistance tests against potential abatement the quality of restructured credit or financing and its impact on bank liquidity and capital. d) The stimulus policy consists of: - Assessment of the quality of credit/financing/other provision of funds is only based on the accuracy of principal and/or interest payments for credit/ financing/other provision of funds with a ceiling of up to Rp10 billion; and - Improved credit/financing quality to become smooth after restructuring during the validity period of POJK. This restructuring provision can be applied by Bank regardless of credit/financing ceiling limits or the type of debtor. e) The method of restructuring credit/financing is carried out as stipulated in the OJK regulations regarding asset quality assessment, among others by: 1) Decrease in interest rates; 2) Extension of the period of time; 3) Reduction of principal arrears; 4) Reduction of interest arrears; 5) Additional credit/financing facilities; and/or 6) Conversion of credit/financing into Temporary Equity Participation. f) Banks may provide new credit/financing/provision of funds to debtors who have received special treatment in accordance with this POJK by determining the quality of credit/financing/other provision of funds carried out separately from the quality of credit/financing/other previous provision of funds. g) Bank submits periodic reports on the application of this POJK for Supervisory monitoring since the position of data at the end of April 2020 h) This provision is valid from the date of promulgation until 31 March 2021. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 269
  269. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 270 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 2 . Ketentuan restrukturisasi kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi dikecualikan dari perhitungan aset berkualitas rendah (KKR) dalam penilaian tingkat kesehatan bank bagi BUK/BUS/UUS. Bank dapat menyesuaikan mekanisme persetujuan restrukturisasi kredit/pembiayaan sepanjang tetap memenuhi prinsip kehati-hatian dan Bank harus melakukan penilaian terhadap kemampuan debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19 untuk dapat bertahan sampai dengan berakhirnya POJK ini. Penilaian dimaksud akan berdampak terhadap penilaian kualitas kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi dimaksud. 2. The provisions for restructured credit/financing restructuring are exempted from the calculation of low quality assets (KKR) in the assessment of bank soundness for BUK/BUS/UUS. Banks can adjust the credit/financing restructuring approval mechanism as long as they still comply with the principle of prudence and Banks must assess the ability of debtors who are affected by the spread of Covid-19 to survive until the end of this POJK. This assessment will have an impact on the assessment of the quality of the restructured credit/ financing. Regulasi Regulation Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2020 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, tanggal 1 JUli 2020. Financial Services Authority Circular Letter Number 10/ SEOJK.03/2020 concerning Transparency and Publication of Reports for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, dated 1 JUli 2020. Uraian Pokok : 1. SEOJK ini merupakan ketentuan pelaksanaan dari POJK Nomor 37/POJK.03/2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.  2. Laporan Publikasi Bank Umum Syariah (BUS) terdiri atas:  a.laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan periode bulanan, triwulanan, dan tahunan;  b.laporan publikasi eksposur risiko dan permodalan periode triwulanan dan tahunan;  c. laporan publikasi informasi atau fakta material secara insidentil; dan  d. laporan lain periode tahunan.  3. Laporan Publikasi Unit Usaha Syariah (UUS) terdiri atas:  a.laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan periode triwulanan; dan  b.laporan publikasi eksposur risiko dan permodalan periode tahunan, berupa penambahan informasi risiko investasi dan risiko imbal hasil UUS pada laporan publikasi eksposur risiko dan permodalan periode tahunan bank umum konvensional yang memiliki UUS.  4. Format Laporan Publikasi merupakan standar minimum yang harus dipenuhi oleh BUS dan UUS. Dalam hal terdapat akun yang berjumlah material namun tidak terdapat dalam format tersebut, BUS dan UUS dapat menyajikan akun tersebut secara tersendiri.  5. Bagi BUS yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik, selain memenuhi cakupan Laporan Publikasi dalam SEOJK ini, BUS juga memenuhi cakupan laporan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai keterbukaan atas informasi atau fakta material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.  6. Pedoman pengisian laporan posisi keuangan BUS/UUS, laporan laba rugi BUS/UUS, dan laporan komitmen dan kontinjensi BUS/UUS serta laporan perhitungan KPMM BUS didasarkan pada 2 (dua) sumber, yaitu:  Main Description: 1. This SEOJK is an implementing provision of POJK Number 37/POJK.03/2019 concerning Transparency and Publication of Bank Reports. 2. Sharia Commercial Bank (BUS) Publication Reports consist of: a. financial publication reports and financial performance information for the monthly, quarterly and annual periods; b. quarterly and annual risk exposure and capital exposure publication reports; c. report on the publication of information or material facts incidentally; and d. other reports for the annual period. 3. The Sharia Business Unit (UUS) Publication Report consists of: a. quarterly financial publication reports and information on financial performance; and b. annual periodic risk exposure and capital exposure publication report, in the form of addition of UUS investment risk and return risk information in the annual report on risk exposure and capital exposure for conventional commercial banks owning UUS. 4. Format of Publication Report is the minimum standard that must be met by BUS and UUS. In the event that there is an account that is material but not in that format, BUS and UUS can present the account separately. 5. For BUS that is an Issuer and/or Public Company, besides fulfilling the scope of the Publication Report in this SEOJK, BUS also fulfills the scope of the report in accordance with the Financial Services Authority Regulation regarding the annual report of Issuers or Public Companies and Financial Services Authority Regulations regarding disclosure of information or material facts by the Issuer or Public Company. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 6. Guidelines for filling out BUS/UUS financial position reports, BUS/UUS income and loss reports, BUS/UUS commitment and contingency reports as well as BUS/UUS CAR calculation reports are based on 2 (two) sources, namely:
  270. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements a.Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan (LSMK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai laporan stabilitas moneter dan sistem keuangan bulanan bank umum syariah dan unit usaha syariah, untuk Laporan Publikasi posisi akhir bulan Juli 2020 sampai dengan Desember 2020; dan  b. Laporan Bank Umum Terintegrasi (LBUT) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai laporan bank umum terintegrasi, untuk Laporan Publikasi posisi akhir bulan Januari 2021 sampai dengan seterusnya.  7. Ruang lingkup laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan yang berlaku khusus bagi BUS/UUS terdiri atas:  a. laporan distribusi bagi hasil, yang disajikan dalam 2 (dua) metode bagi hasil, yaitu profit sharing dan net revenue sharing;  b. laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan wakaf; dan  c. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan. a. Monetary and Financial System Stability Report (LSMK) in accordance with the provisions of laws and regulations regarding monthly financial system and monetary stability reports for sharia commercial banks and sharia business units, for Published Reports for the position of the end of July 2020 to December 2020; and b. Integrated Commercial Bank Report (LBUT) in accordance with the provisions of laws and regulations regarding integrated commercial bank reports, for Published Reports for the position of the end of January 2021 onwards. 7. The scope of the financial publication reports and financial performance information that applies specifically to BUS/ UUS consists of: a. profit sharing distribution report, which is presented in 2 (two) profit sharing methods, namely profit sharing and net revenue sharing; b. reports on the sources and distribution of zakat and waqf funds; and c. reports of sources and uses of benevolence funds. Dampak : Bank berkewajiban memberikan laporan secara transparan kepada publik. Peningkatan transparansi informasi perusahaan kepada publik akan membawa sejumlah manfaat ekonomis (economic benefits) bagi perusahaan yang melakukan pengungkapan. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengungkapan informasi dapat mengurangi volatilitas harga saham, mengurangi ketidakpastian pasar, dan dapat mengurangi besaran dampak dari berita tentang kinerja suatu perusahaan. Impact: Banks are obliged to provide reports in a transparent manner to the public. Increasing the transparency of company information to the public will bring a number of economic benefits for companies that make disclosures. Increasing the quality and quantity of information disclosure can reduce the volatility of stock prices, reduce market uncertainty, and can reduce the magnitude of the impact of news on the performance of a company. Regulasi Regulation Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2020 27/SEOJK.03/2020 tentang Pelaporan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Melalui Sistem Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan, tanggal 22 Desember 2020. Financial Services Authority Circular Letter Number 10/ SEOJK.03/2020 27/SEOJK.03/2020 concerning Reporting of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units Through the Financial Services Authority Reporting System, December 22, 2020. Uraian Pokok : 1.SEOJK Nomor 27/SEOJK/SEOJK.03/2020 merupakan ketentuan pelaksanaan dari POJK Nomor 63/ POJK.03/2020 tentang Pelaporan Bank Umum Melalui Sistem Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan.  2.SEOJK ini memuat rincian laporan dan tata cara penyampaian laporan melalui sistem pelaporan Otoritas Jasa Keuangan oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebagai berikut:  a) Laporan yang disusun dan disampaikan oleh BUS dan UUS terdiri atas:  1) Laporan terstruktur; dan  2) Laporan tidak terstruktur.  b) Posisi data penyampaian Laporan terstruktur BUS dan UUS terdiri dari Laporan harian, Laporan mingguan, Laporan bulanan, Laporan triwulanan, Laporan semesteran, dan/atau Laporan tahunan. Laporan terstruktur BUS dan UUS yang diatur dalam SEOJK ini yaitu Laporan yang telah dikembangkan di APOLO.  Main Description: 1.SEOJK Number 27/SEOJK/SEOJK.03/2020 is an implementation provision of POJK Number 63/ POJK.03/2020 concerning Commercial Bank Reporting Through the Financial Services Authority Reporting System. 2. This SEOJK contains detailed reports and procedures for submitting reports through the Financial Services Authority reporting system by Sharia Commercial Banks (BUS) and Sharia Business Units (UUS) as follows: a) Reports compiled and submitted by BUS and UUS consist of: 1) structured reports; and 2) Unstructured reports. b) Data position for submission of BUS and UUS structured reports consisting of daily reports, weekly reports, monthly reports, quarterly reports, semester reports, and/ or annual reports. The BUS and UUS structured reports that are regulated in SEOJK are reports that have been developed at APOLO. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 271
  271. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report c ) Laporan terstruktur yang diatur dalam SEOJK ini meliputi:  1) kelompok informasi keuangan;  2) kelompok informasi risiko dan permodalan;  3) kelompok informasi produk, aktivitas, dan kegiatan; dan  4) kelompok informasi data pokok. Dampak : Memudahkan bagi bank untuk memberikan laporan keuangan secara cepat dan akurat serta terstruktur. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions c) The structured report regulated in this SEOJK includes: 1) financial information group; 2) risk and capital information group; 3) product, activity and activity information group; and 4) basic data information group. Impact: Make it easy for banks to provide financial reports quickly and accurately and in a structured manner. Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies 272 Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif Accounting Standards that have been Effective 1. Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. 1. Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosure Initiatives. This amendment clarifies, not significantly changes, the requirements of PSAK No. 1, among others, to classify materiality, flexibility in the systematic order of notes to financial statements and identification of significant accounting policies. 2. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomi dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. 2. Amendments to PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment concerning Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization. This amendment clarifies the principles contained in PSAK No. 16 and PSAK No. 19 Intangible Assets that income reflects a pattern of economic benefits that result from operating the business (of which the asset is a part) rather than the economic benefits from use through the use of the asset. As a conclusion, it is inappropriate to use the income-based depreciation method for fixed assets. 3. Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus didistribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa. 3. Amendments to PSAK No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Programs: Employee Contribution. PSAK No. 24 requires entities to pay attention to contributions from employees or third parties when calculating defined benefit plans. When the fee is related to service, it must be distributed over the period of service as a negative consideration. This amendment clarifies that, if the amount of contributions does not depend on the number of years of service, the entity is allowed to recognize the contribution as a deduction from the service cost in the period in which the related services are rendered, rather than the allocation of those contributions in the period of service. 4. PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: a)Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. 4. PSAK No. 5: Operating Segments. This adjustment clarifies: a) The entity shall disclose the judgments made by management in the application of the aggregation criteria of PSAK No. 5 paragraph 12 includes a brief description of the combined operating segments and their economic characteristics. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  272. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements b) Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. b) Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, as well as for the disclosure of segment liabilities. 5. PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi, dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. 5. PSAK No. 7: Related Party Disclosures. This improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to related party disclosures, and an entity that uses a management entity discloses the costs incurred for its management services. 6. PSAK No. 16: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. 6. PSAK No. 16: Fixed Assets. This adjustment clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19 assets can be revalued by referring to observable market data against their gross or net carrying amount. Accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross carrying amount and the carrying amount of the asset. The carrying amount of the asset is restated in its revalued amount. 7. PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No.25 paragraf 27. 7. PSAK No. 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. This adjustment provides editorial corrections to paragraph 27 of PSAK No. 25. 8.PSAK No. 68 (Penyesuaian): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. 8. PSAK No. 68 (Adjustment): Fair Value Measurement. This adjustment clarifies that the portfolio exclusion in PSAK No. 68 can be applied not only to groups of financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK No. 55. Penerapan dari standar, interprestasi baru/revisi standar berikut yang berlaku efektif 1 Januari 2019, tidak menimbulkan perubahan substantif terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya, antara lain: - PSAK 2: “Laporan Arus Kas” - PSAK 13: “Properti Investasi” - PSAK 16: “Aset Tetap” - PSAK 46: “Pajak Penghasilan” - PSAK 53: “Pembayaran Berbasis Saham” The adoption of the following standards, new interpretations/ standard revisions effective January 1, 2019, does not cause substantive changes to Bank’s accounting policies and securities on the reported amounts for the current year or the previous year, among others: - PSAK 2: “Statement of Cash Flows” - PSAK 13: “Investment Properties” - PSAK 16: “Fixed Assets” - PSAK 46: “Income Tax” - PSAK 53: “Share-Based Payment” Beberapa PSAK mengalami penyesuaian tahunan dan efektif 1 Januari 2019, yaitu: - PSAK 2: “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK 67: “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” Several PSAKs are subject to annual adjustments and are effective January 1, 2019, namely: - PSAK 2: “Investments in Associates and Joint Ventures” - PSAK 67: “Disclosure of Interests in Other Entities” Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut yang berlaku efektif 1 Januari 2019, yaitu: - ISAK 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Di Muka - ISAK 34: “Ketidakpastian Dalam Perlakuan Pajak Penghasilan” The adoption of the following standards, new interpretations/ standards revisions effective January 1, 2019, namely: - ISAK 33: “foreign Exchange Transactions and Advances - ISAK 34: “Uncertainty in the Treatment of Income Tax” PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 273
  273. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 274 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan belum diterapkan secara dini oleh Bank . Bank telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini: - PSAK 62 “Kontrak Asuransi” Menentukan pelaporan keuangan untuk kontrak asuransi setiap entitas yang menerbitkan kontrak asuransi. Pernyataan ini secara khusus mensyaratkan pengembangan terbatas akuntansi insurer untuk kontrak asuransi serta pengungkapan yang mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan insurer yang timbul dari kontrak asuransi, dan membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi. Certain new accounting standards and interpretations have been issued but are not mandatory for the year ended 31 December 2018 and have not been implemented early by Bank. Bank has reviewed the impact of these standards and interpretations as described below: - PSAK 62 “Insurance Contract” Specifies financial reporting for the insurance contract of each entity that issues insurance contracts. This Standard specifically requires the development of limited insurer accounting for insurance contracts as well as disclosures that identify and describe the amounts in the insurer’s financial statements that arise from insurance contracts, and assist users of financial statements in understanding the amount, timing and uncertainty of future cash flows from insurance contracts. - PSAK 71 “Instrumen Keuangan” Mengatur klasifikasi, pengukuran dan penghentian pengakuan dari aset dan liabilitas keuangan, memperkenalkan aturan baru untuk akuntansi lindung nilai dan modal penurunan nilai baru untuk aset keuangan. - PSAK 71 “Financial Instruments” Regulates the classification, measurement and derecognition of financial assets and liabilities, introduces new rules for hedge accounting and new impairment capital for financial assets. - PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” Suatu standar untuk pengakuan penghasilan telah diterbitkan. Standar ini akan menggantikan PSAK 23 yang mengatur kontrak untuk barang dan jasa dan PSAK 34 yang mengatur kontrak konstruksi. Standar baru ini didasarkan oleh prinsip bahwa penghasilan diakui ketika kontrol atas barang atau jasa dialihkan ke pelanggan. - PSAK 72 “Income from Contracts with Customers” A standard for the recognition of income has been issued. This standard will replace PSAK 23 which regulates contracts for goods and services and PSAK 34 which regulates construction contracts. The new standard is based on the principle that income is recognized when control over goods or services is transferred to the customer. - PSAK 72 “Sewa” Standar ini akan membawa dampak hampir ke seluruh sewa yang diakui di laporan posisi keuangan, karena perbedaan antara sewa operasi dan pembiayaan dihapuskan. Dalam standar yang baru, sebuah asset (hak guna atas barang yang disewakan) dan liabilitas keuangan untuk membayar sewa diakui. Pengecualian hanya terdapat pada sewa jangka pendek dan yang bernilai rendah. Perlakuan akuntansi untuk pesewa tidak akan berbeda secara signifikan. - PSAK 72 “Leases” This standard will affect nearly all leases recognized in the statement of financial position, because the difference between operating and financing leases is written off. Under the new standard, an asset (a right to lease goods) and a financial liability to pay the lease are recognized. The only exceptions are short-term and low-value leases. The accounting treatment for lessees will not be significantly different. Penerapan akuntansi baru dan amandemen lainnya tidak berdampak potensial terhadap laporan keuangannya. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The adoption of new accounting and other amendments had no potential impact on the financial statements.
  274. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Informasi Kelangsungan Usaha Business Continuity Information Bank Aceh berupaya menjaga kelangsungan usaha dengan memperhitungkan segala kondisi yang dihadapi saat ini maupun yang akan datang. Bank menyusun rencana pengembangan usaha dan mencatat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi operasional Perusahaan, kemudian menentukan langkah strategis dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Bank Aceh strives to maintain business continuity by taking into account all current and future conditions. Bank prepares a business development plan and records factors that can affect the Company’s operations, then determines strategic steps in achieving sustainable growth. Tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan pada tahun 2019 maupun tahun-tahun selanjutnya. Perusahaan meyakini hal ini berdasarkan: 1. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh Doli Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali menyatakan bahwa laporan keuangan Perusahaan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material. 2.Perusahaan berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp333.158 juta, sedangkan laba komprehensif sebesar Rp325.431juta. 3. Rasio keuangan Perusahaan tahun 2020 menunjukkan hasil positif sebagaimana dijelaskan pada sub bab Analisis Kemampuan Membayar Utang, Tingkat Kolektibilitas Piutang, dan Rasio Keuangan Lainnya. 4.Tidak terdapat gugatan hukum yang menuntut pailit terhadap Perusahaan. There are no matters that have the potential to significantly affect the Company’s business continuity in 2019 and subsequent years. The company believes this is based on: Penilaian (Assessment) Kelangsungan Usaha dan Strategi Kedepan Business Continuity Assessment and Future Strategy Bank Aceh melakukan penilaian dan melakukan analisis posisi Bank untuk menganalisa mengenai hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank Aceh untuk memitigasi hal tersebut. Penilaian dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan. Bank Aceh conducts an assessment and analyzes the position of Bank to analyze matters that have the potential to have a significant effect on business continuity as well as the strengths and weaknesses of Bank Aceh to mitigate this. The assessment is carried out through a review of the company’s internal conditions, as well as an analysis of the opportunities and threats faced by the company which is carried out through a review of the company’s external conditions. Assessment terhadap Hal-hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha Assessment of Matters with Potential Significant Impact on Business Continuity Berdasarkan catatan laporan keuangan audited tahun buku 2020 oleh auditor independen Doli Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali, manajemen Bank Aceh bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang ditentukan perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan sehingga dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan laporan keuangan Perusahaan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material. 1. The financial reports issued by Doli Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali state that the Company’s financial statements are fairly present in all material respects. 2. The company managed to book income after tax of Rp333,158 million, while comprehensive income of Rp325,431 million. 3. The Company’s financial ratios in 2020 show positive results as described in the section on Analysis of the Ability to Pay Liability, Collectability Levels of Receivables, and Other Financial Ratios. 4. There are no lawsuits demanding bankruptcy against the Company. Based on the records of the audited financial statements for the 2020 financial year by independent auditors Doli Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali, the management of Bank Aceh is responsible for the preparation and fair presentation of financial reports in accordance with Financial Accounting standards in Indonesia, and for internal control determined necessary by management to enable the preparation of financial statements free from material misstatement, which was caused by fraud or errors that could raise significant doubts about Bank’s ability to continue its business. Therefore, the financial statements of the Company’s financial statements have presented fairly in all material respects. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 275
  275. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Asumsi yang Digunakan Manajemen dalam Melakukan Assessment Assumptions Used by Management Conducting the Assessment in Manajemen menggunakan asumsi-asumsi dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal yang diantaranya adalah indikator-indikator ekonomi seperti PDB (Produk Domestik Bruto), tingkat inflasi, nilai tukar serta data kinerja internal seperti laporan kinerja keuangan dan indikator pelaksanaan tata kelola Perusahaan. Management uses assumptions from various sources, both internal and external, including economic indicators such as GDP (Gross Domestic Product), inflation rate, exchange rate and internal performance data such as financial performance reports and indicators of the implementation of corporate governance. Informasi Kinerja Keuangan Lain (SE OJK NO. 10/2017) Other Financial Performance Information (SE OJK NO.10/2017) Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Minimum Capital Adequacy Requirement (CAR) Calculation Report Berdasarkan hasil perhitungan pada tanggal 31 Desember 2020, Bank memiliki rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 18,60%. Hasil penilaian menunjukan bahwa Bank mampu untuk memenuhi KPMM sesuai dengan profil risiko dan mampu memenuhi ketentuan tambahan modal (buffer). Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dapat disajikan pada tabel dibawah ini: Based on the results of calculations as of December 31, 2020, Bank has a Capital Adequacy Ratio (CAR) of 18.60%. The results of the assessment show that Bank is able to meet CAR in accordance with the risk profile and is able to meet the additional capital requirements (buffer). The Capital Adequacy Ratio (CAR) Calculation Report can be presented in the table below: Tabel Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 Table of Capital Adequacy Ratio (CAR) Calculation as of December 31, 2020 and December 31, 2019 (dalam juta/in million Rupiah) KOMPONEN MODAL I CAPITAL STRUKTUR Modal Inti (Tier 1) 2.106.213 2.001.848 Core Capital (CET 1) 1. Modal Inti Utama (CET1) 2.106.213 2.001.848 Core Capital (CET 1) 1.1 Modal disetor (setelah dikurangi saham treasury) 1.2 Cadangan Tambahan Modal 2) 1.2.1 Faktor Penambah 1.2.1.1 Penghasilan komprehensif lain 1.2.1.1.1 Selisih lebih penjabaran laporan keuangan 1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 1.2.1.1.3 Saldo surplus revaluasi aset tetap 1.2.1.2 Cadangan Tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) 1.378.660 1.366.664 1.2.1 Added Factor 37.003 - 1.2.1.1 Other Comprehensive Income - - 1.2.1.1.1 Association over financial statement - 1.2.1.1.2 Potential benefits from the increase in fair 37.003 - - - 860.462 769.996 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak 122.154 122.154 1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak 333.158 452.327 21.444 17.748 1.2.1.2.6 Modal sumbangan 1.2 Additional Reserves of Capital 1 1.2.1.1.3 Surplus of fixed asset revaluation 1.2.1.2 Other additional capital reserves (Other disclosed reserves) 1.2.1.2.1 Agio ordinary shares 1.2.1.2.2 General Reserves 1.2.1.2.3 Earnings of past years after tax calculation 1.2.1.2.4 Profit of the current year after taxes are culculated 1.2.1.2.5 Funds paid in capital 1.2.1.2.6 Donated capital 4.439 4.439 1.2.1.2.7 Waran yang diterbitkan - - 1.2.1.2.7 Published warrants 1.2.1.2.8 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham - - 1.2.1.2.7 Published warrants the program PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 1.156.468 1.366.664 1.2.1.2.5 Dana setoran modal LAPORAN TAHUNAN 1.061.795 1.241.067 - 1.2.1.2.2 Cadangan umum 1.1 Paid-up capital (after deducting treasury shares) 1.079.543 1.341.657 1.2.1.2.1 Agio saham biasa 276 31 Des 2019 31 Des 2020
  276. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility KOMPONEN MODAL LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 31 Des 2019 31 Des 2020 1.2.2 Faktor Pengurang 137.593 210.196 1.2.2 Reduction Factor - 47.502 1.2.2.1 Other Comprehensive Income 1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan - - 1.2.1.1.1 Difference in the translation of financial statements 1.2.2.1.2 Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - 47.502 1.2.1.1.2 Potential losses from the increase in fair value of available-for-sale financial assets 1.2.2.1 Beban komprehensif lain 1.2.2.2 Cadangan Tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) 137.593 162.694 1.2.2.2 Other additional capital reserves (Other disclosed reserves) 1.2.2.2.1 Disagio saham biasa - - 1.2.2.2.1 Disagio common stock 1.2.2.2.2 Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan - - 1.2.2.2.2 Last year’s loss can be taken into account 1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan - - 1.2.2.2.3 Current Loss to be calculated 137.593 162.694 1.2.2.2.4 Less between Asset Losses (PPA) and Impairment Losses (CKPN) 1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book - - 1.2.2.2.6 PPA atas aset nonproduktif yang wajib dibentuk - - 1.2.2.2.6 PPA on non-earning assets that must be in form - 1.3 Non controlling interests that must be taken into account 214.397 216.415 1.4 The main core capital reducing factor 211.992 212.477 - - 1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif 1.3 Kepentingan nonpengendali yang dapat diperhitungkan 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 2) 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan 1.4.2 Goodwill 1.4.3 Seluruh Aset tidak berwujud lainnya 1.2.2.2.5 The excess of the amount of the adjusted fair value of the financial instruments in the trading book 1.4.1 Deferred tax calculation 1.4.2 Goodwill 1.4.3 All other intangible assets 2.405 3.938 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang - - 1.4.4 Inclusion is considered as a deduction factor 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - - 1.4.5 Shortage of capital in subsidiary companies of insurance 1.4.6 Eksposur sekuritisasi - - 1.4.6 Securitization exposure 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti utama lainnya - - 1.4.7 Other core capital reducing factors - - 1.4.7.1 Placement of funds in AT 1 and/or Tier 2 instruments with other Banks 1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT1 dan/ atau Tier 2 pada bank lain 2. Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT1) 2) 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT1 2) - - 2. Additional Core Capital (AT-1) - - 2.1 Instruments which comply the requirement of AT-1 2.2 Agio/disagio (+/-) - - 2.2 Agio (Disagio) (+/-) 2.3 Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan 2) - - 2.3 Deduction Factors for Other Main Core Capital - - 2.3.1 Placement of funds in AT1 and/or Tier 2 instruments with other banks 2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT1 dan/atau Tier 2 pada bank lain II CAPITAL STRUKTUR 285.632 234.326 II. Complementary Capital (Tier 2) 1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 Modal Pelengkap (Tier 2) - - 1. Capital instruments in the form of shares or other that meet the requirements of Tier 2 2. Agio/disagio - - 2. Agio (Disagio) (+/-) 117.296 115.640 3. PPA general reserves of earning assets required to be established (highest of 1.25% Risk Credit Credit Risk) 218.336 168.686 50.000 50.000 5. Capital Reduction Factor - - 5.1 Sinking Fund 3. Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit) 4. Cadangan tujuan 5. Faktor Pengurang Modal Pelengkap 2) 5.1 Sinking Fund 5.2 Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain TOTAL MODAL KETERANGAN/DESCRIPTION 31 Des 2020 31 Des 2019 ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO 50.000 50.000 2.391.845 2.236.174 KETERANGAN/DESCRIPTION 4. Reserve destination 5.2 Placement of funds in Tier 2 instruments with other Banks TOTAL CAPITAL 31 Des 2020 31 Des 2019 RASIO KPMM ATMR RISIKO KREDIT 9.383.680 9.251.231 RASIO CET1 (%) 16,38 16,92 ATMR RISIKO PASAR 54.491 51.143 RASIO Tier 1 (%) 16,38 16,92 3.418.369 2.527.095 RASIO Tier2 (%) 12.856.540 11.829.469 ATMR RISIKO OPERASIONAL TOTAL ATMR RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO (%) 9,30 10,32 RASIO KPMM (%) CET 1 UNTUK BUFFER (%) 2,22 1,98 18,60 18,90 9,30 8,58 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 277
  277. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights KETERANGAN /DESCRIPTION LAPORAN MANAJEMEN Management Report 31 Des 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 31 Des 2019 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions KETERANGAN/DESCRIPTION ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL 31 Des 2020 31 Des 2019 PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI RISIKO Dari CET1 (%) Dari AT1 (%) Dari Tier 2 (%) - - 7,08 8,34 - - 2,22 1,98 OLEH BANK (%) - - Capital Conservation Buffer (%) - - Countercyclical Buffer (%) - - Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (%) - - Laporan Kualitas Aset Produktif Dan Informasi Lainnya Triwulanan Quarterly Earning Asset Quality Report and Other Information Laporan Kualitas Aset Produktif Dan Informasi Lainnya per Desember 2020 dapat disajikan pada tabel berikut: Report on Earning Asset Quality and Other Information as of December 2020 can be presented in the following table: Tabel Kualitas Aset Produktif dan Informasi Lainnya Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 Table of Earning Asset Quality and Other Information as of December 31, 2020 and December 31, 2019 (dalam juta/in million Rupiah) POS-POS No. A. PIHAK TERKAIT 1 Penempatan pada bank lain 2 3 DPK KL D M Jumlah L DPK KL D M Items JUMLAH 15.662 - - - 319 15.981 23.336 - - - 1.323 24.659 RELATED PARTIES - - - - - - - - - - - - Placements with other banks a. Rupiah - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange Spot and forward invoices Tagihan spot dan forward - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - a. Rupiah b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange Securities owned Surat Berharga yang dimiliki - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - a. Rupiah b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange 4 Tagihan akseptasi Pembiayaan berbasis piutang dan sewa a. Nasabah UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing b. Bukan nasabah UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Pembiayaan yang direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - Acceptance Receivable 13.662 - - - 319 13.981 12.319 - - - 1.323 13.642 Accounts receivable and lease based financing a. UMKM Customers 665 - - - 319 984 - - - - 1.323 1.323 665 - - - 319 984 - - - - 1.323 1.323 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange 12.997 - - - 12.997 12.319 - - - 12.319 b. Not UMKM customers - 12.997 12.319 - - - 12.997 - - - - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - 12.319 - - ii. foreign exchange c. Restructured financing - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - - - - - - - - - - - - i. Rupiah ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange - - - - 2.000 11.017 - - - 11.017 Profit sharing financing - - - - 2.000 1.144 - - - - 2.000 1.144 - - - - - - - - - Pembiayaan bagi hasil a. Nasabah UMKM i. Rupiah ii. Valuta Asing b. Bukan nasabah UMKM 2.000 2.000 2.000 - - - - - - - - a. UMKM Customers - 1.144 - 1.144 - - ii. foreign exchange b. Not UMKM customers i. Rupiah - - - - - - 9.873 - - - - 9.873 i. Rupiah - - - - - - 9.873 - - - - 9.873 i. Rupiah ii. Valuta Asing - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange c. Restructured financing c. Pembiayaan yang direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - - - - - - - - - - - - i. Rupiah ii. Valuta Asing - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange 7 Penyertaan modal - - - - - - - - - - - - Equity capital 8 Komitmen dan kontinjensi - - - - - - - - - - - - Commitments and contingencies a. Rupiah - - - - - - - - - - - - a. Rupiah b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange B. PIHAK TIDAK TERKAIT 20.804.966 180.803 14.360 11.997 207.343 21.219.469 20.850.613 149.815 12.428 10.367 160.472 21.183.695 NON-RELATED PARTIES 1 Penempatan pada bank lain 11.887 - - - - 11.887 24.489 - - - - 24.489 Placements with other banks a. Rupiah 2 278 L 31 Des 2019 b. Valuta asing 5 6 31 Des 2020 11.887 - - - - 11.887 24.489 - - - - 24.489 a. Rupiah b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange Tagihan spot dan forward - - - - - - - - - - - - Spot and forward invoices PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  278. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis POS-POS No . 3 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 31 Des 2020 L DPK KL 31 Des 2019 D M Jumlah L DPK KL D M Items JUMLAH a. Rupiah - - - - - - - - - - - - a. Rupiah b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange Securities owned Surat Berharga yang dimiliki 5.043.630 - - - - 5.043.630 4.252.745 - - - - 4.252.745 a. Rupiah 5.043.630 - - - - 5.043.630 4.252.745 - - - - 4.252.745 a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange b. Valuta asing 4 Tagihan akseptasi 5 Pembiayaan berbasis piutang dan sewa a. Nasabah UMKM i. Rupiah - - - - - - - - - - - - Acceptance Receivable 13.241.665 172.860 10.303 10.229 149.026 13.584.083 12.632.790 146.138 8.001 7.699 121.118 12.915.746 Accounts receivable and lease based financing a. UMKM Customers 297.179 45.612 2.637 3.700 23.115 372.243 231.768 37.522 2.349 2.116 10.230 283.985 297.179 45.612 2.637 3.700 23.115 372.243 231.768 37.522 2.349 2.116 10.230 283.985 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange 12.944.486 127.248 7.666 6.529 125.911 13.211.840 12.401.022 108.616 5.652 5.583 110.888 12.631.761 b. Not UMKM customers 12.944.486 127.248 7.666 6.529 125.911 13.211.840 12.401.022 108.616 5.652 5.583 110.888 12.631.761 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange c. Restructured financing ii. Valuta asing b. Bukan nasabah UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Pembiayaan yang direstrukturisasi i. Rupiah 130.867 9.037 19 - 102.692 242.615 65.137 - - - 98.095 163.232 130.867 9.037 19 - 102.692 242.615 65.137 - - - 98.095 163.232 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange 1.607.100 7.943 4.057 1.768 58.317 1.679.185 1.372.720 3.677 4.427 2.668 39.354 1.422.846 Profit sharing financing 763.416 7.191 4.057 1.768 48.312 824.744 667.027 3.677 4.427 2.668 29.357 707.156 a. UMKM Customers 763.416 7.191 4.057 1.768 48.312 824.744 667.027 3.677 4.427 2.668 29.357 707.156 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange b. Not UMKM customers ii. Valuta asing Pembiayaan bagi hasil 6 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility a. Nasabah UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing b. Bukan nasabah UMKM i. Rupiah 843.684 752 - - 10.005 854.441 705.693 - - - 9.997 715.690 843.684 752 - - 10.005 854.441 705.693 - - - 9.997 715.690 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange 461.417 1.454 - - 6.363 469.234 4.211 - 477 - 5.445 10.133 c. Restructured financing 461.417 1.454 - - 6.363 469.234 4.211 - 477 - 5.445 10.133 i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. foreign exchange ii. Valuta asing c. Pembiayaan yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing 7 Penyertaan modal - - - - - - - - - - - - Equity capital 8 Komitmen dan kontinjensi 900.684 - - - - 900.684 2.567.869 - - - - 2.567.869 Commitments and contingencies a. Rupiah 900.684 - - - - 900.684 2.567.869 - - - - 2.567.869 a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. foreign exchange b. Valuta asing III INFORMASI LAIN 1 Total aset bank yang dijaminkan: OTHER INFORMATION Total pledged bank assets: a. Pada Bank Indonesia - - a. At Bank Indonesia b. Pada pihak lain - - b. On the other hand Agunan yang diambil alih 2 foreclosed collateral Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan Penyisihan Kerugian Allowance for Impairment Losses (CKPN) and Allowance for Losses Bank Aceh melakukan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebagaimana yang diatur dalam peraturan penundang-undangan dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Pembentukan CKPN tersebut dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan kepada nasabah atas adanya risiko kredit akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Bank Aceh establishes an Allowance for Impairment Losses (CKPN) and Provision for Earning Asset Losses (PPAP) as stipulated in the laws and regulations of the Financial Services Authority. The formation of CKPN is carried out to provide security guarantees to customers against any credit risk due to failure of the debtor or other party to fulfill obligations to Bank in accordance with the agreed agreement. Tabel Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan Penyisihan Kerugian Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 Table of Allowance for Impairment Losses (CKPN) and Allowance for Losses as at 31 December 2020 and 31 December 2019 (dalam juta/in million Rupiah) 31 Des 2020 No. Pos-Pos 1 Penempatan pada bank lain CKPN Individual PPA Wajib Dibentuk Kolektif - 31 Des 2019 Umum - CKPN Khusus 119 Individual - - PPA Wajib Dibentuk Kolektif Umum - Items Khusus 245 - Placements with other banks 2 Tagihan spot dan forward - - - - - - - - Spot and forward invoices 3 Surat berharga yang dimiliki - - 26.530 - - - 18.417 - Marketable Securities owned 4 Tagihan akseptasi - - - - - - - - Acceptance Receivable PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 279
  279. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 31 Des 2020 No . Pos-Pos CKPN Individual 5 Piutang murabahah 6 31 Des 2019 PPA Wajib Dibentuk Kolektif FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Umum Khusus CKPN Individual PPA Wajib Dibentuk Kolektif Umum Khusus Items 98.095 73.214 131.852 138.801 - 138.281 126.158 126.445 Murabahah receivables Piutang istishna' - - - - - - - - Istishna 'accounts receivable 7 Piutang multijasa - - - - - - - - Multi-service accounts receivable 8 Piutang qardh - - 686 - - - 277 - Receivable qardh 9 Piutang sewa - - - - - - - - Lease receivables 10 Pembiayaan mudharabah - - - - - - - - Mudaraba financing 11 Pembiayaan musyarakah 9.997 53.748 16.083 49.734 748 45.631 13.837 36.297 Musharaka financing 12 Pembiayaan lainnya - - - - - - - - Other financing 13 Penyertaan modal - - - - - - - - Equity capital - Commitments and contingencies 14 Komitmen dan kontinjensi - - 8.843 - - - 25.679 Laporan Transaksi Spot Dan Forward Spot and Forward Transaction Reports Laporan transaksi spot dan Forward tahun 2020 disajikan pada tabel berikut: The 2020 spot and forward transaction reports are presented in the following table: Tabel Transaksi Spot dan Forward per 31 Desember 2020 Table of Spot and forward Transactions as of December 31, 2020 BANK Transaksi Nilai Nominal A. Terkait dengan Nilai Tukar   Spot Forward Lainnya B. Lainnya Jumlah   - Tujuan | Objective Bukan Hedging       - Hedging   - Tagihan dan Liabilitas Invoice Transaction and Liabilities Tagihan Invoice Liabilitas     A. Related to Exchange Rates Spot Forward Others     B. Others Total Laporan Distribusi Bagi Hasil Quarterly Profit Sharing Distribution Report Berikut disajikan Laporan Distribusi bagi Hasil Bank Aceh tahun 2020 : The following is Bank Aceh Profit Sharing Distribution Report for 2020: (dalam juta/in million Rupiah) Net Profit Sharing No. Jenis Penghimpunan Dana Pendapatan yang akan Dibagihasilkan Nisbah (%) Jumlah Bagi Hasil A B C D Indikasi Rate of Return (%) Type of Fund Raising E 3.946 34 0,00% - 0,00% Liabilities to Other Banks Giro Mudharabah 6.736.839 58.022 6,41% 3.719 0,66% Mudharabah Current Account 3. Tabungan Mudharabah 8.206.245 70.677 17,79% 12.576 1,84% 4. Deposito Mudharabah 6.552.427 56.434 - 1 Bulan 1.904.178 16.400 35,24% 5.780 3,64% - 1 month - 3 Bulan 1.784.716 15.371 48,82% 7.504 5,05% - 3 months - 6 Bulan 1.664.732 14.338 50,73% 7.274 5,24% - 6 months - 12 Bulan 1.198.801 10.325 55,58% 5.739 5,74% - 12 months 9.677 83 - - 0,00% Marketable Securities Issued 121.198 1.044 4,79% 50 0,50% Financing Received 21.630.332 186.294 1. Liabilitas Kepada Bank Lain 2. 5. Surat Berharga yang Diterbitkan 6. Pembiayaan yang Diterima Jumlah 280 Porsi Pemillik Dana Saldo Rata-rata PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 26.297 42.642 Mudharabah Savings Mudharabah Deposits Total
  280. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No . TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Jenis Penyaluran Dana TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Saldo Rata-rata Pendapatan yang Diterima A B Type of Financing 1. Penempatan pada Bank Lain 39.465 6 Placements with Other Banks 2. Surat Berharga yang Dimiliki 3.782.099 32.849 Marketable Securities Owned 3. Piutang Murabahah 13.486.845 137.959 Murabahah Receivables 4. Piutang Istishna - - Istishna Accounts Receivable 6. Piutang Multijasa 1.109 9 Multi-Service Accounts Receivable 7. Pembiayaan Gadai 65.631 490 Pawn Financing 8. Pembiayaan Mudharabah - - Mudharabah Financing 1.563.843 14.973 Musharaka Financing 452 8 Lease Financing - - Other Financing 18.939.444 186.294 Total 9. Pembiayaan Musyarakah 10. Pembiayaan Sewa 11. Pembiayaan Lainnya Jumlah Laporan Sumber Dan Penyaluran Dana Zakat Report on the Sources and Distribution of Zakat Funds Bank Aceh turut mendorong kesadaran masyarakat untuk menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS). Dana Zakat Bank Aceh bersumber dari zakat perusahaan dan zakat pegawai Bank. Pada tahun 2020 Rp1.163 juta, sementara pada tahun 2019 sebesar Rp887juta. Perinciannya Dana zakat Bank Aceh sebagai berikut : Bank Aceh also encourages public awareness to distribute zakat, infaq, and shodaqoh (ZIS). The Zakat Fund of Bank Aceh comes from zakat of companies and zakat of Bank employees. In 2020 Rp 1,163 million, while in 2019 Rp 887 million. The details of Bank Aceh zakat fund are as follows: Laporan Sumber Dan Penyaluran Dana Zakat dan Wakaf PT Bank Aceh Syariah Tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 Report on the Sources and Distribution of PT Bank Aceh Syariah Zakat and Waqf Funds on 31 December 2020 and 31 December 2019 (dalam juta/in million Rupiah) No Uraian 31 Des 2020 Description 31 Des 2019 A. Sumber dan Penyaluran Dana Zakat     Sources and Distribution of Zakat Funds 1. Penerimaan dana zakat yang berasal dari:     Receipt of zakat funds from:   a. Intern BUS - - a. BUS Intern   b. Ekstern BUS 1.163 887 b. External BUS   Total penerimaan 1.163 887 Total receipts 2. Penyaluran dana zakat kepada entitas pengelola zakat     Distribution of zakat funds to zakat management entities 458 768 a. Amil zakat institution - - b. Amil zakat agency Total disbursement   a. Lembaga amil zakat   b. Badan amil zakat   Total penyaluran 458 768         B. Sumber dan Penyaluran Dana Wakaf     Source and Distribution of Waqf Funds 1. Penerimaan dana wakaf yang berasal dari:     Receipt of waqf funds originating from:   a. Intern BUS - - a. BUS Intern   b. Ekstern BUS - - b. External BUS   Total Penerimaan - - Total Receipts 2. Penyaluran dana wakaf kepada entitas pengelola wakaf   Distribution of waqf funds to waqf management entities   a. Badan Wakaf Indonesia - - a. Indonesian Waqf Board   b. Nadzir Lain 1) - - b. Nadzir Other 1)   c. … - - c. … 2)   d. Lain-lain 3) - - d. Others 3)   Total Penyaluran - - Total Disbursement 2)   PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 281
  281. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Kebajikan Report on the Source and Use of the Qardhul Hasan Dana Kebajikan adalah dana yang di dapat dari dana sumbangan baik dari internal maupun eksternal . Dana yang berasal dari internal berupa pengembalian dana kebajikan produktif, denda dan pendapatan non-halal sedangkan dana yang berasal dari eksternal berupa infaq dan shadaqah dari nasabah. Qardhul Hasan is a fund that can be obtained from donated funds, both internal and external. Funds originating from internally are in the form of returns of productive virtue, fines and non-halal income, while funds originating from externals are infaq and shadaqah from customers. Dana kebajikan disalurkan dalam bentuk akad Qardh dan hasan dimana kedua akad ini disalurkan dengan tujuan sosial. Berikut tabel pengelolaan dana kebajikan selama untuk tahun 2020 dan 2019: Qardhul Hasan funds are channeled in the form of Qardh and hasan contracts, where these two contracts are channeled for social purposes. The following is a table of benevolence fund management for 2020 and 2019: Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Kebajikan Tanggal 31 Desember 2020 & 31 Desember 2019 Report on the Sources and Use of the Qardhul Hasan as of December 31, 2020 & December 31, 2019 (dalam juta/in million Rupiah) No 1. Sumber dana kebajikan pada awal periode 2. Penerimaan dana kebajikan   a. Infak   b. Sedekah   c. Pengembalian dana kebajikan produktif   d. Denda   e. Penerimaan non halal   f. Lainnya 31 Desember 2020 31 Desember 2019 18.040 Description 16.923 Source of the Qardul Hasan fund at the beginning of the period Admission of a Qardhul Hasan fund 28 3.832 a. Infaq - - b. Alms - - c. Refunds of productive Qardul Hasan 172 117 d. Fine 2.987 21.017 e. Non-kosher reception - - f. Others 3.187 24.966   Total Penerimaan 3. Penggunaan dana kebajikan   a. Dana kebajikan produktif 210 38 a. Productive Qardul Hasan fund   b. Sumbangan 852 420 b. Donations   c. Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum 1.069 23.391 c. Other uses for public interest   Total Penggunaan 2.131 23.849 Total Usage 1.056 1.117 19.096 18.040 4. 5. 282 URAIAN Kenaikan (penurunan) sumber dana kebajikan Sumber dana kebajikan pada akhir periode PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Total Admission Use of the Qardul Hasan fund Increase (decrease) source of Qardul Hasan fund Source of the Qardul Hasan fund at the end of the period
  282. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 283
  283. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 284 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  284. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rp Tatakelola Perusahaan Corporate Governance PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 285
  285. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Implementation Report 286 Penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsekuen dan berkelanjutan menjadi landasan yang kuat bagi Bank Aceh untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkualitas dalam jangka panjang dan meningkatnya kesejahteraan para pemangku kepentingan . The consistent and sustainable application of GCG principles provides a strong foundation for Bank Aceh to ensure quality business growth in the long term and increase the welfare of its stakeholders. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) telah menjadi landasan yang kuat bagi Bank Aceh untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis di masa depan. Segala keputusan strategis yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi selalu mempertimbangkan prinsipprinsip GCG, yaitu Transparancy, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness yang merupakan komitmen kuat Bank demi kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya. The implementation of Good Corporate Governance (GCG) has become a strong foundation for Bank Aceh to face changes in the business environment in the future. All strategic decisions made by Board of Commissioners and Board of Directors always consider the principles of GCG, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Professional and Fairness, which are Bank’s strong commitment to the interests of shareholders and other stakeholders. Bank Aceh berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal sehingga meningkatkan kemakmuran Perusahaan, serta mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka Bank Aceh is committed to implementing GCG principles consistently with the following objectives: 1. Achieve maximum growth and returns so as to increase the prosperity of the Company, and create long-term shareholder value without neglecting the interests of other PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  286. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility panjang tanpa mengabaikan kepentingan para pemangku kepentingan lainnya; 2. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang baik antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pemangku kepentingan Perusahaan; 3. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan; 4. Mengelola sumber daya secara lebih amanah; 5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan; 6. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan; dan 7. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh Insan Perusahaan berikut peningkatan kemanfaatan bagi pemangku kepentingan Perusahaan. LAPORAN KEUANGAN Financial Statements stakeholders; 2. Control and direct a good relationship between the Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, and all stakeholders of the Company; 3. Supporting the Company’s internal control activities and development; 4. Manage resources more trustfully; 5. Increase accountability to stakeholders; 6. Improving the Company’s work culture; and 7. Making the Company value added, namely increasing the welfare of all Company personnel and increasing the benefits for the Company’s stakeholders. Penerapan GCG di lingkungan Bank berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan perundangundangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan. The implementation of GCG within Bank is based on a shared commitment from all levels of management and staff to obey and comply with all applicable laws and regulations as well as generally accepted ethical values ​​in the banking sector. Guna mengoptimalkan Budaya Patuh atas penerapan GCG pada seluruh insan dan pemangku kepentingan Bank maka Bank Aceh senantiasa melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya implementasi GCG, mengkomunikasikan dan menginternalisasikan berbagai kebijakan, program dan pelaksanaan kegiatan terkait GCG. Bentuk sosialisasi GCG dapat dilakukan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berkoordinasi dengan pihakpihak yang memiliki kepentingan dalam aktivitas sosialisasi GCG. Pelaksanaan sosialisasi GCG tersebut didokumentasikan dalam bentuk laporan formal sebagai bukti yang nantinya akan diperlukan dalam kegiatan Assessment GCG maupun penyusunan Laporan Tahunan. In order to optimize the Compliance Culture of the implementation of GCG in all Bank employees and stakeholders, Bank Aceh always conducts outreach with the aim of providing an understanding of the importance of GCG implementation, communicating and internalizing various policies, programs and implementation of GCG-related activities. The form of GCG socialization can be carried out through various media, both print and electronic, in coordination with parties who have an interest in GCG socialization activities. The implementation of the GCG socialization is documented in the form of a formal report as evidence which will later be needed in the GCG Assessment activities and the preparation of the Annual Report. Kebijakan GCG GCG Policy PT. Bank Aceh Syariah yang memiliki motto “kepercayaan dan kemitraan” berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dalam mewujudkan visi dan misinya, serta mewujudkan pertumbuhan dan akselerasi bisnis diseluruh segmen untuk menjadi Bank Syariah terdepan dan terpecaya dalam pelayanan di Indonesia. Manajemen Bank Aceh selalu memberikan dorongan agar semua karyawan konsisten dalam melaksanakan prinsip GCG untuk setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab untuk pencapaian tujuan perusahaan. PT. Bank Aceh Syariah, which has the motto “trust and partnership”, is committed to implementing Good Corporate Governance (GCG) in realizing its vision and mission, as well as realizing business growth and acceleration in all segments to become the leading and most trusted Sharia Bank in service in Indonesia. The management of Bank Aceh always encourages all employees to be consistent in implementing the principles of GCG for every implementation of their duties and responsibilities for the achievement of company goals. Pelaksanaan dan penerapan GCG yang dilakukan oleh Bank Aceh mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran (SE) BI No. 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governace bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah terutama Pasal 62 dan Pasal 63 mengenai kewajiban Bank untuk menyampaikan Laporan Pelaksanaan GCG kepada Bank Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya dan menginformasikannya melalui homepage bank. The implementation and application of GCG by Bank Aceh refers to Bank Indonesia Regulation Number. 11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 and BI Circular Letter (SE) No. 12/13/ DPbS dated 30 April 2010 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks (BUS) and Sharia Business Units, especially Articles 62 and 63 concerning Bank’s obligation to submit GCG Implementation Reports to Bank Indonesia and other stakeholders and inform them through the homepage bank. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 287
  287. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Dalam melaksanakan GCG , Bank Aceh tidak hanya berpedoman pada ketentuan dan peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan GCG sebagaimana disebutkan diatas, namun juga berpedoman pada ketentuan internal dan perundang-undangan yang berlaku lainnya seperti: 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan UndangUndang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan; 2. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 3. Undang-undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 4. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 7 Tahun 2009 tentang Lembaga Penjamin Simpanan; 5. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 6. Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; 7. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang; 8. Undang-undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme; 9. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; 10.Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007 tanggal 17 Desember 2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah; 11. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/13/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah; 12. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 07 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Coorporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 13. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/ POJK.07/2013 tanggal 26 Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan; 14.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 15. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/ POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang 288 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions In implementing GCG, Bank Aceh is not only guided by the rules and regulations governing the implementation of GCG as mentioned above, but also refers to the internal provisions and other applicable laws such as: 1. Act Number 7 of 1992 concerning Banking as amended by Act Number 10 of 1998 concerning Amendment to Act Number 7 of 1992 concerning Banking; 2. Law of the Republic of Indonesia No. 8 of 1999 concerning Consumer Protection; 3. Law of the Republic of Indonesia No. 31 of 1999 jo. Republic of Indonesia Law No. 20 of 2001 concerning the Eradication of Corruption Crime. 4. Law of the Republic of Indonesia No. 24 of 2004 as amended by Law No. 7 of 2009 concerning the Deposit Insurance Corporation; 5. Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies; 6. Law of the Republic of Indonesia No. 21 of 2008 concerning Islamic Banking; 7. Law of the Republic of Indonesia No. 8 of 2010 concerning the Prevention of the Eradication of the Crime of Money Laundering; 8. Law of the Republic of Indonesia No. 9 of 2013 concerning Prevention and Eradication of Terrorism Financing Crimes; 9. Bank Indonesia Regulation Number 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 concerning Legal Lending Limit for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 7/3/PBI/2005 concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks; 10.Bank Indonesia Regulation Number 9/19/PBI/2007 dated 17 December 2007 concerning Implementation of Sharia Principles in Fundraising and Financing Activities as well as Sharia Bank Services; 11. Bank Indonesia Regulation Number 11/3/PBI/2009 dated January 29, 2009 concerning Islamic Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 15/13/PBI/2013 dated December 24, 2013 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 11/3/ PBI/2009 concerning Islamic Commercial Banks; 12.Bank Indonesia Regulation Number 11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units; 13. Financial Services Authority Regulation Number 1/ POJK.07/2013 dated 26 July 2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector; 14. Financial Services Authority Regulation Number 8/ POJK.03/2014 dated 11 June 2014 concerning Soundness Rating for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units; 15. Financial Services Authority Regulation Number 21/ POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning
  288. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah; 16. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/ POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.03/2016 tanggal 08 Agustus 2016 tentang Perubahan atas POJK Nomor 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank; 17. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/ POJK.03/2015 tanggal 27 November 2015 tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah; 18. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/ POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Rencana Bisnis Bank; 19. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/ POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank; 20. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/ POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Perubahan atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum; 21. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/ POJK.03/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan; 22. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/ POJK.03/2016 tanggal 01 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum; 23. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/ POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum; 24. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 57/ POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum yang melakukan Layanan Nasabah Prima; 25. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 64/ POJK.03/2016 tanggal 22 Desember 2016 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah; 26. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/ POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 27. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/ POJK.01/2017 tanggal 16 Maret 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan; 28. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Minimum Capital Requirement for Sharia Commercial Banks; 16. Financial Services Authority Regulation Number 6/ POJK.03/2015 dated 31 March 2015 concerning Transparency and Publication of Bank Reports as amended by Financial Services Authority Regulation Number 32/POJK.03/2016 dated 08 August 2016 concerning Amendments to POJK Number6/POJK.03/2015 concerning Transparency and Publication of Bank Reports; 17. Financial Services Authority Regulation Number 24/ POJK.03/2015 dated 27 November 2015 concerning Products and Activities of Sharia Banks and Sharia Business Units; 18. Financial Services Authority Regulation Number 5/ POJK.03/2016 dated 26 January 2016 concerning Bank Business Plans; 19. Financial Services Authority Regulation Number 6/ POJK.03/2016 dated 26 January 2016 concerning Business Activities and office Networks Based on Bank Core Capital; 20. Financial Services Authority Regulation Number 11/ POJK.03/2016 dated 29 January 2016 concerning Minimum Capital Requirements as amended by Financial Services Authority Regulation Number 34/POJK.03/2016 dated 22 September 2016 concerning Amendments to POJK Number 11/POJK.03/2016 concerning Minimum Capital Adequacy Requirement; 21. Financial Services Authority Regulation Number 27/ POJK.03/2016 dated 22 July 2016 concerning the Fit and Proper Test for Main Parties of Financial Services Institutions; 22. Financial Services Authority Regulation Number 38/ POJK.03/2016 dated 01 December 2016 concerning the Application of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks; 23. Financial Services Authority Regulation Number 55/ POJK.03/2016 dated 07 December 2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks; 24. Financial Services Authority Regulation Number 57/ POJK.03/2016 dated 07 December 2016 concerning the Implementation of Risk Management in Commercial Banks providing Prime Customer Services; 25. Financial Services Authority Regulation Number 64/ POJK.03/2016 dated 22 December 2016 concerning Changes in Business Activities of Conventional Banks to Sharia Banks; 26. Financial Services Authority Regulation Number 65/ POJK.03/2016 dated 23 December 2016 concerning Application of Risk Management for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units; 27. Financial Services Authority Regulation Number 12/ POJK.01/2017 dated 16 March 2017 concerning the Implementation of the Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program in the Financial Services Sector; 28. Financial Services Authority Regulation Number 13/ POJK.03/2017 dated 27 March 2017 concerning the Use PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 289
  289. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan ; 29.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/ POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum; 30.Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum; 31.Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/9/DPbS tanggal 07 April 2009 perihal Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/50/DPbS tanggal 30 Desember 2013 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/9/ DPbS tanggal 07 April 2009 perihal Bank Umum Syariah; 32.Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 33. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/ SEOJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 34. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/ SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 35. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 39/ SEOJK.03/2016 tanggal 13 September 2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Calon Pemegang Saham Pengendali, Calon Anggota Direksi, dan Calon Anggota Dewan Komisaris Bank; 36. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/ SEOJK.03/2017 tanggal 06 Juni 2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum; 37. Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-44/D.03/2016 tanggal 01 September 2016 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah PT. Bank Aceh Syariah; 38.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh No. 2 Tahun 1999 Tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh Menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh; 39.Akte Pendirian PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh Nomor 55 tanggal 21 April 1999 sebagaimana telah beberapa kali dilakukan perubahan yang terakhir dengan Akta Nomor 47 tanggal 22 Juni 2016 tentang PT. Bank Aceh Syariah; 40.Fatwa Dewan Pengawas Syariah - Majelis Ulama Indonesia; 41.Pedoman Perusahaan Kebijakan dan Prosedur Benturan Kepentingan; 42.Pedoman Perusahaan Prosedur dan Kebijakan Kepatuhan Bank Aceh; 43.Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. 290 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions of Public Accountant Services and Public Accounting Firms in Financial Service Activities; 29. Financial Services Authority Regulation No. 46/ POJK.03/2017 dated 12 July 2017 concerning Implementation of Commercial Bank Compliance Function; 30. Bank Indonesia Circular Letter Number 5/22/DPNP dated September 29, 2003 concerning Guidelines for Standard Internal Control Systems for Commercial Banks; 31. Bank Indonesia Circular Letter Number 11/9/DPbS dated April 7, 2009 concerning Sharia Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Circular Letter Number 15/50 DPbS dated December 30, 2013 concerning Amendments to Bank Indonesia Circular Letter Number 11/9/DPbS dated April 7, 2009 regarding Sharia Commercial Banks; 32. Bank Indonesia Circular Letter Number 12/13/DPbs dated April 30, 2010 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units; 33.Financial Services Authority Circular Letter Number 10/ SEOJK.03/2014 dated 11 June 2014 concerning Rating of Soundness of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units; 34.Financial Services Authority Circular Letter Number 8/ SEOJK.03/2015 dated March 10, 2015 concerning Asset Quality Assessment for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. 35.Financial Services Authority Circular Letter Number 39/ SEOJK.03/2016 dated 13 September 2016 concerning the Fit and Proper Test for Candidates for Controlling Shareholders, Candidates for Members of Board of Directors, and Candidates for Members of Board of Commissioners of Bank; 36.Financial Services Authority Circular Letter Number 21/ SEOJK.03/2017 dated 6 June 2017 concerning the Implementation of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks; 37. Decree of Board of Commissioners of the Financial Services Authority Number KEP-44/D.03/2016 dated 01 September 2016 concerning the Granting of Permits to Change the Business Activities of Conventional Commercial Banks to become Sharia Commercial Banks of PT. Bank Aceh Syariah; 38.Provincial Regulation of the Special Region of Aceh No. 2 of 1999 concerning the Change in the form of Legal Entity for the Development Bank of the Special Region of Aceh to become PT. Aceh Special Region Development Bank; 39.Deed of Establishment of PT. Development Bank for the Special Region of Aceh Number 55 dated April 21, 1999, as has been amended several times, the latest by Deed Number 47 dated June 22, 2016 concerning PT. Bank Aceh Syariah; 40.Fatwa of Sharia Supervisory Board - Indonesian Ulema Council; 41. Company Guidelines Conflict of Interest Policies and Procedures; 42.Company Guidelines for Bank Aceh Compliance Policies and Procedures; 43.Guidelines for the Implementation of Good Corporate
  290. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Bank Aceh Syariah; 44.Pedoman Perusahaan Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) PT. Bank Aceh Syariah; 45.Pedoman Perusahaan Kebijakan dan Prosedur Standar Layanan PT. Bank Aceh Syariah; 46.Pedoman Perlindungan Nasabah (Konsumen) PT. Bank Aceh Syariah. Governance at PT. Bank Aceh Syariah; 44.Company Guidelines for the Implementation of the AntiMoney Laundering Program (APU) and the Prevention of Terrorism Funding (PPT) PT. Bank Aceh Syariah; 45.Company Guidelines, PT. Service Standard Policies and Procedures. Aceh Sharia Bank; 46.Guidelines for Protection of Customers (Consumers) PT. Bank Aceh Syariah. Komitmen dan Konsistensi Penerapan GCG Commitment and Implementation Bank Aceh menyadari pentingnya pelaksanaan 5 (lima) prinsip dasar pelaksanaan GCG yaitu Keterbukaan Informasi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran (Fairness) dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi mulai dari Dewan Komisaris dan Direksi sampai pada seluruh karyawan di Bank Aceh. Consistency of GCG Bank Aceh realizes the importance of implementing 6 (six) basic principles of GCG implementation, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Professional and Fairness in every business activity at all levels or levels of the organization. from Board of Commissioners and Directors to all employees at Bank Aceh. 1. Keterbukaan Informasi (Transparency) Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Bank Aceh menyediakan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Bank Aceh menyampaikan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku otoritas pengawas perbankan di Indonesia dan mempublikasikan informasi keuangan serta informasi lainnya yang material dan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Disamping itu, para investor harus dapat mengakses informasi penting perusahaan secara mudah pada saat diperlukan. Dan para stakeholder dapat menilai kinerja dan mengetahui Risiko yang mungkin terjadi dalam bertransaksi dengan bank. 1. Information Disclosure (Transparency) Namely openness in presenting information, both in the decision-making process and in disclosing material and relevant information about the company. Bank Aceh provides complete, accurate and timely information to stakeholders. Bank Aceh submits to Bank Indonesia and the Financial Services Authority (OJK) as the banking supervisory authority in Indonesia and publish financial information and other information that is material and has a significant impact on company performance in an accurate and timely manner. In addition, investors must be able to easily access important company information when needed. And stakeholders can assess performance and find out the risks that may occur in transactions with banks. Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, Perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan mengambil inisiatif mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Penerapan prinsip keterbukaan dalam kegiatan Bank Aceh diantaranya adalah Laporan Tahunan Bank Aceh memuat informasi penting dalam pengelolaan Bank Aceh, antara lain tetapi tidak terbatas kepada: a) Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Usaha, dan Strategi Bank Aceh; b) Kondisi keuangan hasil audit oleh auditor eksternal; c) Susunan pengurus (Direksi dan Komisaris); d) Informasi Pemegang Saham Pengendali; e) Kepemilikan Saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dan Bank Aceh lainnya yang memiliki benturan kepentingan; To maintain objectivity in conducting business, the Company provides material and relevant information in a way that is easily accessible and understood by stakeholders. The company takes the initiative to disclose not only issues required by laws and regulations, but also matters that are important for decision making by shareholders and other stakeholders. The implementation of the principle of transparency in Bank Aceh’s activities includes Bank Aceh Annual Report containing important information in the management of Bank Aceh, including but not limited to: a) Vision, Mission, Objectives, Business Targets, and Strategy of Bank Aceh; b) The financial condition of the audit results by external auditors; c) Management composition (Directors and Commissioners); d) Information of Controlling Shareholders; e) Share ownership by members of Board of Directors and members of Board of Commissioners and their family members and other Bank Aceh who have a conflict of interest; PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 291
  291. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 292 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions f ) Sistem manajemen risiko; g) Sistem pengawasan dan pengendalian internal; h) Sistem dan pelaksanaan GCG dan tingkat kepatuhannya; i) Kejadian-kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan; J) Biodata anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Pengawas Syariah; k)Remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris l) Rapat-rapat yang diadakan oleh Direksi dan Dewan Komisaris f) Risk management system; g) Internal supervision and control system; h) The system and implementation of GCG and the level of compliance; i) Important events that can affect the condition of the company; J) Biodata of members of Board of Directors, members of Board of Commissioners and members of Sharia Supervisory Board; k) Remuneration for members of Board of Directors and members of Board of Commissioners l) Meetings held by Board of Directors and Board of Commissioners 2.Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ dan seluruh jajaran Bank Aceh sehingga pengelolaan Bank Aceh terlaksana secara efektif. Bank Aceh meyakini bahwa akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan antara individu dan atau organ yang ada di Bank Aceh maupun hubungan antara Bank Aceh dengan pihak yang berkepentingan. 2. Accountability Accountability is clarity of functions, implementation and accountability of organs and all levels of Bank Aceh so that the management of Bank Aceh is carried out effectively. Bank Aceh believes that accountability relates to the existence of a system that controls the relationship between individuals and/or organs in Bank Aceh as well as the relationship between Bank Aceh and interested parties. The implementation of Bank Aceh on the principle of accountability is: a) Bank Aceh determines the details of the duties and responsibilities of each Bank Aceh organ (Board of Directors, Board of Commissioners, SPI, Corporate Secretariat and other Structural Organs) and all employees clearly and in line with the vision, mission, and values ​​of Bank Aceh (corporate values), and Bank Aceh strategy. b) Bank Aceh continues to strive so that all organs of Bank Aceh and all employees have the ability according to their duties, responsibilities and roles in implementing GCG. c) Bank Aceh created an effective internal control system in the management of Bank Aceh. d) The GMS, among others, has the authority to ratify longterm plans, annual budget plans, approve annual reports, determine the distribution of profits and dividends paid. Implementasi Bank Aceh pada prinsip Akuntabilitas adalah: a) Bank Aceh menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Bank Aceh (Direksi, Dewan Komisaris, SPI, Sekretariat Perusahaan dan Organ Struktural lainnya) dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai Bank Aceh (corporate values), dan strategi Bank Aceh. b) Bank Aceh terus berupaya agar semua organ Bank Aceh dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG. c) Bank Aceh menciptakan sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Bank Aceh. d)RUPS antara lain berwenang untuk mengesahkan rencana jangka panjang, rencana anggaran tahunan, menyetujui laporan tahunan, menetapkan pembagian keuntungan dan deviden yang dibayarkan. e) Rincian tugas Dewan Komisaris sekurang-kurangnya mencakup pengawasan terhadap pengurusan Bank Aceh yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk rencana pengembangan, rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran tahunan Bank Aceh, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan tindak lanjut Keputusan RUPS. f) Rincian tugas Direksi meliputi pengurusan Bank Aceh sesuai dengan maksud dan tujuan Bank Aceh dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas Bank Aceh untuk menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Bank Aceh. g) Bank Aceh menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu solusi mengatasi agency problem yang timbul sebagai konsekuensi logis perbedaan kepentingan individu dengan kepentingan Bank PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 e) Details of the duties of Board of Commissioners at least include supervision of the management of Bank Aceh carried out by Board of Directors as well as providing advice to Board of Directors including development plans, long-term plans, work plans and annual budgets of Bank Aceh, implementation of the provisions of the Articles of Association and follow-up to GMS Resolutions. f) Details of the duties of Board of Directors include managing Bank Aceh in accordance with the aims and objectives of Bank Aceh and constantly striving to improve the efficiency and effectiveness of Bank Aceh in controlling, maintaining and managing the assets of Bank Aceh. g) Bank Aceh applies the principle of accountability as a solution to overcoming agency problems that arise as a logical consequence of differences between individual
  292. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Aceh maupun kepentingan Bank Aceh dengan pihak yang berkepentingan. Akuntabilitas dapat dicapai melalui pengawasan efektif yang mendasarkan pada keseimbangan kekuasaaan antara Organ Bank Aceh (RUPS, Komisaris dan Direksi). RUPS sebagai organ tertinggi yang memegang semua kekuasaan yang tidak diberikan kepada organ yang lain. Komisaris melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasehat. Direksi bertanggung jawab dalam pengurusan Bank Aceh. Sedangkan akuntabilitas seluruh jajaran Bank Aceh berarti setiap orang bertanggungjawab atas setiap tugas yang diamanatkan kepadanya. h)Bank Aceh menerapkan akuntabilitas dengan mendorong seluruh individu dan atau organ Bank Aceh menyadari hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta kewenangannya. LAPORAN KEUANGAN Financial Statements interests and those of Bank Aceh and the interests of Bank Aceh and other interested parties. Accountability can be achieved through effective supervision based on the balance of power between the organs of Bank Aceh (GMS, Commissioners and Directors). The GMS is the highest organ that holds all powers which are not given to other organs. Commissioners perform supervisory and advisory duties. Board of Directors is responsible for managing Bank Aceh. Meanwhile, the accountability of all levels of Bank Aceh means that everyone is responsible for every task assigned to him. h) Bank Aceh implements accountability by encouraging all individuals and/or organs of Bank Aceh to be aware of their rights and obligations, duties and responsibilities as well as authority. 3.Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan Bank Aceh dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Bank Aceh bertanggungjawab untuk mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, persaingan usaha yang tidak sehat, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain sebagainya. Implementasi Bank Aceh pada prinsip Pertanggungjawaban adalah : a) Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik; b) Mematuhi ketentuan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan; c)Melaksanakan kewajiban pembinaan masyarakat sekitar, misalnya dengan ikut melakukan pembinaan usaha kecil dan koperasi. d)Melaksanakan Undang-Undang Tenaga Kerja (UU No.13 tahun 2003). 3. Responsibility Accountability, namely conformity in the management of Bank Aceh with the prevailing laws and regulations and sound corporate principles. Bank Aceh is responsible for complying with applicable laws and regulations, including provisions relating to manpower, taxation, unfair business competition, occupational health and safety, and so on. The implementation of Bank Aceh on the principle of accountability is: 4.Profesional Profesional adalah sesuatu keadaan dimana Bank Aceh dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Profesional ini oleh Bank Aceh diimplementasikan dengan selalu menghormati hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta kewenangan atau masing-masing Organ Bank Aceh. Bank Aceh meyakini bahwa dengan implementasi prinsip kemandirian secara optimal, seluruh Organ Bank Aceh dapat bertugas dengan baik dan maksimal dalam membuat keputusan dan pengelolaan yang terbaik bagi Bank Aceh. Implementasi Bank Aceh pada prinsip profesional antara lain: a) Diantara organ Bank Aceh saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggungjawab masing-masing, tidak saling mendominasi satu sama lain; b)Selain organ Bank Aceh tidak boleh mencampuri pengurusan Bank Aceh; c) Komisaris, Direksi serta pegawai Bank Aceh dalam 4. Professional Professional is a situation where Bank Aceh is managed professionally without conflict of interest and influence or pressure from any party that is not in accordance with the prevailing laws and regulations and sound corporate principles. This professionalism is implemented by Bank Aceh by always respecting the rights and obligations, duties and responsibilities as well as the authority or respective organs of Bank Aceh. Bank Aceh believes that by optimally implementing the principle of self-reliance, all Bank Aceh Organs will be able to function properly and optimally in making decisions and managing the best for Bank Aceh. The implementation of Bank Aceh on professional principles includes: a) Among the organs of Bank Aceh respect each other’s rights, obligations, duties, authorities and responsibilities, do not dominate one another; b) Apart from the organs of Bank Aceh, they may not interfere in the management of Bank Aceh; c) Commissioners, Directors and employees of Bank Aceh a) Carry out tax obligations properly; b) Comply with the provisions of occupational health and safety and environmental laws; c) Carry out the obligation of fostering the surrounding community, for example by participating in fostering small businesses and cooperatives. d) Implementing the Manpower Act (Law No.13 of 2003). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 293
  293. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report pengambilan keputusan selalu menghindari terjadinya benturan kepentingan . FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions always avoid conflicts of interest in making decisions. 5.Kewajaran Kewajaran ialah keadilan dan kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Aceh menjamin bahwa Setiap pihak yang berkepentingan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Implementasi Bank Aceh pada prinsip kewajaran antara lain: a) Pemegang Saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b)Bank Aceh akan memperlakukan semua rekanan secara adil dan transparan; c)Bank Aceh akan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan Bank Aceh dan peraturan perundangundangan yang berlaku. d)Bank Aceh akan memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja. 5. Fairness Fairness is justice and equality in the fulfillment of stakeholder rights that arise based on agreements and laws in force. Bank Aceh guarantees that all interested parties receive fair treatment in accordance with the prevailing laws and regulations. The implementation of Bank Aceh on the principle of fairness includes: Komitmen Terhadap Penerapan GCG Commitment to GCG Implementation Komitmen menjadi unsur yang penting dalam implementasi GCG, karena dibutuhkan usaha yang keras dan konsistensi untuk memenuhi standar Best Practices dan peraturan yang berlaku. Sehingga akan implikasi pada kinerja dan menjadi Perusahaan yang beretika serta berkepedulian sosial sebagai warga negara yang baik. Komitmen Bank Aceh agar penerapan GCG berjalan dengan baik diantaranya sebagai berikut: 1. Bank Aceh memiliki rumusan visi dan misi yang jelas dan realistis. 2.Bank Aceh mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.Bank Aceh memiliki nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral Bank yang baik dalam pelaksanaan usahanya. 4. Bank Aceh memiliki rumusan etika bisnis dan pedoman perilaku Perusahaan. Etika bisnis dan pedoman perilaku dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten, sehingga membentuk budaya Perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai Perusahaan. 5. Bank Aceh memiliki tata kelola hubungan antar organ Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. 6. Bank Aceh memiliki pedoman tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan peran dan tugasnya. Commitment is an important element in the implementation of GCG, because it takes hard effort and consistency to meet the standards of Best Practices and applicable regulations. So that it will have implications for performance and become a company that is ethical and has social awareness as a good citizen. Bank Aceh’s commitment to implementing GCG runs well includes the following: 1. Bank Aceh has a clear and realistic formulation of a vision and mission. 2. Bank Aceh complies with the prevailing laws and regulations. 7. Bank Aceh memiliki tata kelola hubungan dengan stakeholders. 8. Bank Aceh dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi dan sebagai bagian dari dunia bisnis harus peduli dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Selain itu, komitmen GCG Bank Aceh diwujudkan dengan 294 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 a) Shareholders have the right to attend and vote in the GMS in accordance with applicable regulations; b) Bank Aceh will treat all partners fairly and transparently; c) Bank Aceh will provide good and safe working conditions for every employee in accordance with the capacity of Bank Aceh and the prevailing laws and regulations. d) Bank Aceh will treat every employee fairly and free from bias due to differences in ethnicity, religion, origin, gender or other matters that have nothing to do with performance. 3. Bank Aceh has corporate values ​​that reflect the good moral attitude of Bank in conducting its business. 4. Bank Aceh has a formulation of business ethics and a code of conduct for the Company. Business ethics and code of conduct are carried out continuously and consistently, thus forming a corporate culture which is a manifestation of the Company’s values. 5. Bank Aceh has a governance relationship between the Company’s organs, namely the General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. 6. Bank Aceh has guidelines for the work procedures for Board of Commissioners and Directors in carrying out their roles and duties. 7. Bank Aceh has a governance relationship with stakeholders. 8. Bank Aceh in its function as an intermediary institution and as part of the business world must care and play an active role in preserving natural resources and the environment. In addition, Bank Aceh’s GCG commitment was realized by
  294. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements konsisten menerapkan dan melakukan pemutakhiran implementasi program-program rutin lain yang mendukung implementasi GCG Bank Aceh. consistently implementing and updating the implementation of other routine programs that support the implementation of Bank Aceh’s GCG. Tujuan Penerapan GCG Purpose of GCG Implementation Bank Aceh menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, profesional, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan Bank; 2. Meningkatkan kinerja Bank, efisiensi dan pelayanan kepada stakeholders; 3. Menarik minat dan kepercayaan investor; 4. Melindungi Bank dari intervensi politik dan tuntutan hukum; 5.Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para shareholders dan stakeholders. Selain itu, implementasi GCG di Bank Aceh diharapkan mampu mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Bank Aceh. Bank Aceh applies GCG principles consistently and in a sustainable manner with the following objectives: 1. Increase the seriousness of management in applying the principles of transparency, accountability, responsibility, professionalism, fairness and prudence in the management of Bank; 2. Improve Bank’s performance, efficiency and services to stakeholders; 3. Attract investor interest and trust; 4. Protecting Bank from political intervention and lawsuits; 5. Recognizing and protecting the rights and obligations of shareholders and stakeholders. In addition, the implementation of GCG at Bank Aceh is expected to be able to prevent the practices of Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) and improve the supervisory function in the management of Bank Aceh. Roadmap GCG Bank Aceh Bank Aceh GCG Roadmap Roadmap GCG Bank Aceh merupakan grand strategy dan milestone implementasi GCG yang berdasarkan standar ketentuan yang ada menuju tata kelola perusahaan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek kepatuhan, pengendalian internal, manajemen risiko dan tanggung jawab sosial perusahaan. Bank Aceh GCG Roadmap is a grand strategy and millstone for the implementation of GCG based on existing regulatory standards towards sustainable corporate governance by integrating aspects of compliance, internal control, risk management and corporate social responsibility. Tahapan Roadmap GCG Bank Aceh adalah sebagai berikut : The stages of Bank Aceh GCG Roadmap are as follows: Good Corporate Governance (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Memenuhi ketentuan dan peraturan (mandatory maupun Voluntary dalam tata kelola perusahaan). Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama aspek risiko usaha secara efektif. Menjadi warga industri maupun masyarakat sosial yang etis dan bertanggung jawab. CONTINUOS IMPROVEMENT PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 295
  295. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 296 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pada tahap awal penerapan GCG , Bank memfokuskan pada pemenuhan aspek governance structure dan governance process sesuai ketentuan yang berlaku dan/atau memenuhi rekomendasi dari regulasi/otoritas pengawas. Pemenuhan governance structure antara lain melalui penyempurnaan kebijakan prosedur Bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi. Dengan governance structure yang baik diharapkan dapat mendukung efektifitas proses pelaksanaan prinsip GCG. Tolak ukur keberhasilan penerapan GCG adalah menjadikan GCG sebagai bagian dari budaya perusahaan yang mampu mendukung terwujudnya pertumbuhan dan kelangsungan usaha perusahaan, berperan dalam penciptaan lingkungan sosial dan kehidupan masyarakat yang lebih baik, serta pelestarian lingkungan hidup sehingga terbentuk keseimbangan antara profitabilitas, peningkatan aspek kehidupan sosial masyrakat dan pelestarian lingkungan (Triple Bottom Line). In the early stages of GCG implementation, Bank focused on fulfilling the governance structure and governance process aspects in accordance with applicable regulations and/ or fulfilling recommendations from regulations/supervisory authorities. Fulfillment of the governance structure, among others, is through the improvement of Bank’s procedural policies, management information system and the main duties and functions of each organizational structure. A good governance structure is expected to support the effectiveness of the process of implementing GCG principles. The benchmark for the success of implementing GCG is to make GCG a part of the corporate culture that is able to support the growth and sustainability of the company’s business, play a role in creating a better social environment and community life, and preserving the environment so that a balance is formed between profitability, improving aspects of social life. and environmental preservation (Triple Bottom Line). Mekanisme GCG Bank Aceh Bank Aceh GCG Mechanism Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance Mechanism is a GCG implementation mechanism that is reflected in a strong system. This is important, because the implementation of GCG is not enough just to rely on the pillars of governance structure, but it requires clear rules of the game in the form of mechanisms. Bank Aceh menyadari bahwa untuk mendapatkan hasil positif dari implementasi GCG merupakan proses panjang dan berkesinambungan. Implementasi prinsip-prinsip GCG diharapkan mampu menjadi pendukung dalam menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan nilai perusahaan. Bank Aceh realizes that to get positive results from the implementation of GCG is a long and continuous process. The implementation of GCG principles is expected to be able to support the face of business competition, increase effectiveness and efficiency in the management of human resources to increase company value. Bank Aceh mengimplementasikan GCG melalui beberapa tahapan, yaitu : Bank Aceh implements GCG through several stages, namely: 1. Komitmen GCG Komitmen bersama untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG menjadi langkah awal bagi mekanisme implementasi GCG di Bank Aceh. Semua jajaran di Bank Aceh tanpa kecuali wajib mematuhi komitmen yang telah disepakati yang menjadi landasan bagi Bank dalam mengimplementasikan GCG. Komitmen untuk menerapkan GCG perusahaan yang baik termaktub dalam Anggaran Dasar, GCG Charter, Visi, Misi dan Strategi Bank Aceh dan Pedoman Kode Etik Perusahaan. 1. GCG Commitment The joint commitment to apply GCG principles is the first step for the GCG implementation mechanism at Bank Aceh. All staff at Bank Aceh, without exception, are obliged to comply with the agreed commitments which form the basis for Bank in implementing GCG. The commitment to implement good corporate GCG is contained in the Articles of Association, GCG Charter, Vision, Mission and Strategy of Bank Aceh and the Code of Conduct of the Company. 2. Struktur GCG Selanjutnya, Bank Aceh melengkapi struktur organisasinya sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan untuk mendukung kegiatan operasionalnya, mulai dari level tertinggi sampai level terendah. Bank Aceh memenuhi jumlah Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite dibawah Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Disamping itu, Bank Aceh juga membentuk Satuan Kerja Audit Internal dan Satuan Kerja 2. GCG Structure Furthermore, Bank Aceh completed its organizational structure in accordance with the requirements and requirements to support its operational activities, starting from the highest level to the lowest level. Bank Aceh fulfills the number of Commissioners, Directors, Committees under Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board in accordance with Bank Indonesia regulations. In addition, Bank Aceh has also established an Internal Audit Unit and a Compliance PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  296. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Struktur organisasi juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Ketersediaan Sarana Informasi dan Teknologi (IT) sampai aturan yang mengatur kegiatan operasional Bank Aceh seperti Kebijakan, SOP, Surat Edaran internal harus dipatuhi semua pihak di Bank Aceh. and Risk Management Unit. The organizational structure is also supported by adequate facilities and infrastructure. The availability of Information and Technology (IT) facilities to the rules governing the operational activities of Bank Aceh, such as policies, SOPs, internal circular letters, must be obeyed by all parties at Bank Aceh. 3. Implementasi GCG Langkah berikutnya adalah proses pelaksanaan tugas dan tanggungjawab jajaran Bank Aceh dalam implementasi tata kelola yang baik. Proses yang dilakukan dapat berupa rapat koordinasi Dewan Komisaris, Direksi, Komitekomite dan Dewan Pengawas Syariah, penerapan sistem reward dan punishment secara konsisten, serta kebijakankebijakan yang dilakukan untuk mencegah adanya fraud. 3. GCG Implementation The next step is the process of implementing the duties and responsibilities of the ranks of Bank Aceh in implementing good governance. The process can be in the form of coordination meetings for Board of Commissioners, Board of Directors, Committees and Sharia Supervisory Board, consistent application of reward and punishment systems, and policies implemented to prevent fraud. 4. Sosialisasi dan Evaluasi Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang tertuang dalam Pedoman Good Corporate Governance disosialisasikan kepada seluruh karyawan dengan tujuan agar seluruh jajaran PT. Bank Aceh Syariah dapat memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan tugas. Sedangkan proses evaluasi dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) atas pelaksanaan GCG PT. Bank Aceh Syariah setiap semester. 4. Socialization and Evaluation The implementation of the GCG principles contained in the Good Corporate Governance Guidelines is socialized to all employees with the aim that all levels of PT. Bank Aceh Syariah can understand and implement the principles of GCG in carrying out its duties. Meanwhile, the evaluation process is carried out through a self-assessment process on the implementation of GCG in PT. Bank Aceh Syariah every semester. 5. Self Assessment Governance outcomes dari implemetansi tata kelola yang dilakukan Bank Aceh dapat dilakukan secara internal melalui self-assessment dan secara eksternal yaitu penilaian yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Capaian nilai komposit pelaksanaan GCG yang diperoleh dari self-assessment adalah 2 dengan kategori “Baik”. Hal ini mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. 5. Self Assessment The governance outcomes of the governance implementation carried out by Bank Aceh can be done internally through self-assessment and externally, namely the assessment conducted by the Financial Services Authority (OJK). The achievement of the GCG implementation composite score obtained from the self-assessment is 2 in the “Good” category. This reflects the condition of Bank which is generally healthy so that it is considered capable of facing significant negative effects from changes in business conditions and other external factors. 6. Pelaporan dan Disclosure Laporan Implementasi GCG Bank merujuk pada ketentuan pelaksanaan GCG bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 07 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Coorporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia 12/13/ DPbs tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pengungkapan pelaksanaan kegiatan GCG Bank Aceh selama 1 (satu) tahun juga terdapat dalam Laporan Tahunan, dengan cakupan informasi GCG sesuai dengan standar pengungkapan informasi. 6. Reporting and Disclosure Bank’s GCG Implementation Report refers to Bank’s GCG implementation provisions as stipulated in Bank Indonesia Regulation Number 11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units and Bank Indonesia Circular 12/13/DPbs dated 30 April 2010 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. Disclosure of the implementation of Bank Aceh’s GCG activities for 1 (one) year is also included in the Annual Report, with the coverage of GCG information in accordance with information disclosure standards. Penahapan implementasi GCG Bank Aceh dapat digambarkan sebagai berikut: The stages of the implementation of Bank Aceh’s GCG can be described as follows PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 297
  297. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Komitmen GCG Struktur GCG LAPORAN MANAJEMEN Management Report Implementasi GCG Assessment GCG FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pelaporan & Disclosure Program Pengendalian Gratifikasi Gratification Control Program Dalam kegiatan yang umumnya melibatkan banyak pihak, penting untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola Perusahaan. In activities that generally involve many parties, it is important to establish harmonious, harmonious, sustainable cooperation and relationships in accordance with the principles of corporate governance. Salah satu hal yang lazim dan sering tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan/atau permintaan gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Gratifikasi ini menjadi salah satu perhatian dari Komisi Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi mengingat sifatnya yang mengarah pada tindak pidana suap. One of the things that are common and often inevitable in business relationships is the giving and/or requesting gratuities from one party to another. This gratification has become one of the concerns of the Corruption Eradication Commission, given its nature that leads to the criminal act of bribery. Satu hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan permintaan Gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Ketentuan Gratifikasi dalam peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia tercantum pada Pasal 12 B ayat 1 UU no 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa : “Setiap Gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya “. One thing that often happens and is inevitable in business relationships is the giving and request of Gratuities from one party to another. Gratification provisions in the laws and regulations of the Republic of Indonesia are listed in Article 12 B paragraph 1 of Law No. 20 of 2001 concerning Amendments to Law no. 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption, which states that: “Every Gratuity to a civil servant or state official is considered to be a bribe, if it is related to his position and contrary to his obligations or duties”. Bank Aceh berkomitmen untuk tidak memberi dan menerima hadiah serta gratifikasi, dengan diterbitkannya Keputusan Direksi Nomor 915/04/DIR/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Disiplin Kerja dan Tata Tertib serta Pemberian Sanksi kepada Karyawan PT. Bank Aceh Syariah dan Surat Keputusan Direksi Nomor 030/DIR/BA/III/2018 tanggal 27 Maret 2018 tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Benturan Kepentingan. Bank Aceh is committed to not giving and receiving gifts and gratuities, with the issuance of the Decree of Board of Directors Number 915/04/DIR/XII/2014 dated 12 December 2014 concerning Work Discipline and Code of Conduct as well as the Sanctioning of Employees of PT. Bank Aceh Syariah and Decree of Board of Directors Number 030/DIR/BA/III/2018 dated 27 March 2018 concerning Conflict of Interest Company Guidelines (BPP). Pelaksanaan sosialisasi dengan materi yang berkaitan gratifikasi, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dengan instruktur baik dari internal maupun eksternal bank dilakukan dalam setiap kesempatan diantaranya diberikan secara berjenjang mulai dari pegawai sampai dengan pengurus bank. Sampai dengan 31 Desember 2020, tidak terdapat pelaporan penerimaan gratifikasi yang terjadi di Perusahaan. Socialization with materials related to gratification, Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding with instructors from both internal and external to the bank is carried out at every opportunity, including given in stages starting from employees to bank managers. As of December 31, 2020, there were no reports of receipt of gratuities that occurred at the Company. Pengelolaan Laporan Harta Penyelenggara Negara (LHKPN) Management of the State Officials’ Assets Report (LHKPN) Kekayaan Prinsip Dasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Sebagai BUMD wajib mentaati peraturan perundang-undangan 298 Sosialisasi & Evaluasi PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Basic Principles of State Organizer’s Wealth Report As a BUMD, it is required to comply with binding laws and
  298. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap LHKPN. Selain itu, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah menjabat. regulations. One form of legislation that is based on the spirit of eradicating corruption and acts of internal irregularities is the obligation of the State officials Wealth Report (LHKPN). LHKPN is a list of all State Administrators’ assets as outlined in the LHKPN form stipulated by the Corruption Eradication Commission (KPK) as regulated in KPK Decree No. KEP 07/ KPK/02/2005 concerning Procedures for Registration, Audit and Announcement of Assets Reports of State Administrators. Law No. 30 of 2002 concerning the Corruption Eradication Commission affirms the authority of the KPK to carry out steps or efforts to prevent corruption, including through registration and audit of LHKPN. In addition, Law no. 28 of 1999 concerning State Administrators who are Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism, mandating that every organizer is obliged to report and announce his assets before and after taking office and is willing to have his assets examined before and after taking office. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 (7) beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang mantaati asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya. Setiap Penyelenggara Negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas seluruh jumlah, jenis dan nilai Harta Kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab. In Law No. 28 of 1999 article 2 (7) along with its explanation, states that other officials who have strategic functions in relation to state administrators include Board of Commissioners, Directors, and other structural officials at State-Owned Enterprises (BUMN) and Regional-Owned Enterprises (BUMD). . The LHKPN audit submitted to the KPK is aimed at realizing State Administrators who obey the general principles of state administrators who are free from corruption, collusion and nepotism, as well as other despicable acts. Every State Administrator is required to report their wealth through the LHKPN form that has been provided by the KPK to be filled in honestly, correctly and completely, so that the KPK can analyze, evaluate, and assess the entire amount, type and value of assets reported correctly, quickly, accurately , accurate and responsible. Pedoman LHKPN Bank Aceh Sesuai surat keputusan Direksi Bank Aceh No. 007/DIR/ BA/I/2015, Bank Aceh merumuskan kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN meliputi: 1. Anggota Dewan Komisaris 2. Anggota Direksi 3. Pemimpin Divisi/setingkat Pemimpin Divisi 4. Wakil Pemimpin Divisi 5. Pemimpin Cabang Bank Aceh LHKPN Guidelines According to the Decree of Board of Directors of Bank Aceh No. 007/DIR/BA/I/2015, Bank Aceh formulates a policy on LHKPN Compliance and Management by assigning officials who are required to submit LHKPN including: 1. Members of Board of Commissioners 2. Members of Board of Directors 3. Head of Division/Head of Division level 4. Deputy Head of Division 5. Branch Manager Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan tiga bulan setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi, promosi, pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama dua tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN ini, Bank Aceh mengenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Each of the above officials is required to submit the LHKPN to the KPK. Obligations to submit LHKPN including the start of office with a maximum reporting period of three months after taking office; and reporting back when transferred, promoted, retired, or have held the same position for two consecutive years. To officials who are required to submit LHKPN and do not comply with the provisions for submitting this LHKPN, Bank Aceh shall impose sanctions in accordance with the prevailing laws and regulations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 299
  299. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pejabat yang bertanggungjawab atas kepatuhan dan pengelolaan LHKPN di Bank Aceh adalah Sekretariat Perusahaan , yang bertugas untuk : 1. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pengisian LHKPN kepada pejabat wajib lapor LHKPN bila perlu bekerjasama dengan KPK. 2. Mengumpulkan, merekapitulasi dan memonitoring salinan tanda terima LHKPN ke KPK dari pejabat wajib lapor LHKPN. 3. Menyiapkan laporan berkala setiap satu tahun sekali tentang perkembangan pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN ke KPK. The official responsible for LHKPN compliance and management at Bank Aceh is Corporate Secretariatt, who is assigned to: Transparansi LHKPN Pejabat Bank Aceh Tahun 2020 Pada tahun 2020, Direktur Utama telah mengeluarkan Sk Direksi No.253/DIR.BA/DSI.01/2020 tanggal 22 Januari 2020 ke seluruh seluruh Jajaran Management dan Unit Kerja Bank Aceh perihal pelaporan dan Transparansi LHKPN tahun 2019. Transparency of LHKPN of Bank Aceh Officials in 2020 In 2020, the President Director issued Directors’ Decree No.253/DIR.BA/DSI.01/2020 dated January 22, 2020 to all Management and Work Units of Bank Aeh regarding reporting and Transparency of LHKPN in 2019. Berikut daftar pejabat aktif Bank Aceh yang telah menyampaikan LHKPN berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per tanggal 31 Desember 2020: The following is a list of active Bank Aceh officials who have submitted LHKPN based on data from the Corruption Eradication Commission (KPK) as of December 31, 2020: No. 300 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tim Pengelola LHKPN 1. Conducting socialization and technical guidance on filling out LHKPN to officials who are obliged to report LHKPN if necessary in collaboration with the KPK. 2. Collecting, recapitulating and monitoring copies of LHKPN receipts to KPK from officials obliged to report LHKPN. 3. Prepare periodic reports once a year on the progress of fulfilling the obligation to submit LHKPN to the KPK. Jabatan LHKPN Management Team 1. Direktur Kepatuhan Koordinator LHKPN Compliance Director 2. Pemimpin Divisi SDI 3. Kepala Bidang Manajemen Kinerja & Reward Anggota Sub Head of Performance Management & Reward 4. Kepala Bidang Pengembangan SDI Anggota Sub Head of Human Resources Development 5. Staf Divisi SDI yang menangani penataan data kepegawaian Anggota HR Division staff in charge of staffing data Management Ketua Head of SDI Division Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan Perusahaan yang Baik Assessment of the Good Governance Implementation 1. Pihak yang Melakukan Penilaian Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tahun 2020 dilakukan secara self assessment oleh Divisi Kepatuhan berdasarkan assessment dan data pendukung masingmasing unit kerja terkait dan hasilnya disampaikan kepada Divisi Sekretariat Perusahaan untuk dipublikasikan melalui website Bank Aceh (www.bankaceh.co.id). 1. The Party Conducting the Assessment The assessment of the implementation of Corporate Governance for 2020 is carried out by self-assessment by the Compliance Division based on the assessment and supporting data of each related work unit and the results are submitted to Corporate Secretariatt Division to be published on Bank Aceh website (www.bankaceh.co.id). 2. Kriteria yang Digunakan dalam Penilaian Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas penerapan GCG, Bank Aceh secara berkala melakukan penilaian sendiri (self assessment) untuk mengukur pelaksanaan GCG yang mendasar pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/ PBI/2009 tanggal 07 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Coorporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 2. Criteria Used in the Assessment In an effort to maintain and improve the quality of GCG implementation, Bank Aceh periodically conducts selfassessments to measure the implementation of GCG which is based on Bank Indonesia Regulation No. 11/33/PBI/2009 dated 07 December 2009 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units and Financial Services Authority Circular Letter Number 10/SEOJK.03/2014 dated 11 June 2014 concerning Assessment of Soundness of Islamic Commercial Banks and Sharia Business Unit. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Corporate
  300. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pelaksanaan self assessment pelaksanaan GCG telah sesuai dengan SE OJK yang meliputi tiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome. Penilaian ketiga aspek governance tersebut dilakukan terhadap : 1.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; 4.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; 5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa; 6. Penanganan benturan kepentingan; 7. Penerapan fungsi kepatuhan; 8. Penerapan fungsi audit intern; 9. Penerapan fungsi audit ekstern; 10.Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan 11.Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance serta pelaporan internal. Bank Aceh telah menyampaikan hasil Self assessment pelaksanaan GCG kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK) setiap semester. Hasil penilaian OJK terhadap pelaksanaan GCG Bank Aceh Semester I dan II Tahun 2020 dengan peringkat “2 (dua)” atau kategori predikat “Baik”. Kesimpulan umum hasil penilaian pelaksanaan GCG Bank Aceh Tahun 2020 yaitu manajemen Bank Aceh telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum dengan baik. Hal ini tercermin dari penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang cukup memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank Aceh. Bank Aceh has submitted the self-assessment results of the implementation of GCG to the OJK Financial Services Authority) every semester. The results of OJK’s assessment of the implementation of Bank Aceh’s GCG Semester I and II of 2020 with a rating of “2 (two)” or the predicate category “Good”. The general conclusion of the results of the assessment of Bank Aceh GCG implementation in 2020 is that the management of Bank Aceh has implemented Good Corporate Governance. in general well. This is reflected in the adequate application of Good Corporate Governance principles. If there are weaknesses in the application of the principles of Good Corporate Governance, in general these weaknesses are less significant and can be resolved by normal actions by the management of Bank Aceh. 3. Rincian Hasil Self assesment Penerapan GCG Bank Aceh pada Tahun 2020 : 3. Details of the results of Bank Aceh GCG Implementation Self-assessment in 2020: No 1. 2. 3. 4. 5. Faktor Penilaian Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa The implementation of self-assessment on the implementation of GCG is in accordance with the SE OJK which covers three aspects of governance, namely governance structure, governance process and governance outcome. The assessment of the three governance aspects is carried out on: 1. Implementation of duties and responsibilities of Board of Commissioners; 2. Implementation of duties and responsibilities of Board of Directors; 3. Completeness and implementation of Committee duties; 4. Implementation of duties and responsibilities of Sharia Supervisory Board; 5. Implementing sharia principles in the activities of raising funds and channeling funds as well as providing services; 6. Handling conflicts of interest; 7. Implementation of the compliance function; 8. Implementation of the internal audit function; 9. Implementation of external audit function; 10. Maximum Financing Limit (BMPD); and 11. Transparency of financial and non-financial conditions, reports on the implementation of Good Corporate Governance and internal reporting. Semester II 2019 (Skor) Semester II 2020 (Skor) 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 Rating Factors Implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners Implementation of the duties and responsibilities of Board of Directors Completeness and implementation of the Committee's duties The implementation of the duties and responsibilities of Sharia Supervisory Board Implementation of sharia principles in the activities of raising funds and channeling funds and services 6. Penanganan benturan kepentingan 2 2 Handling conflicts of interest 7. Penerapan fungsi kepatuhan 2 2 Implementation of the compliance function PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 301
  301. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Faktor Penilaian LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Semester II 2019 (Skor) Semester II 2020 (Skor) Rating Factors 8. Penerapan fungsi audit intern 2 3 Implementation of the internal audit function 9. Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 Application of the external audit function 10 Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) 2 2 The Maximum Financing (BMPD) limit 11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal 2 2 Transparency of financial and non-financial conditions, reports on the implementation of Good Corporate Governance and internal reporting Predikat 2 2 Predicate Index Self assessment GCG Score Bank Aceh selama 3 (tiga) tahun terakhir: Keterangan Index Self assessment GCG Score Bank Aceh for the last 3 (three) years: Tahun 2020 2019 2018 2017 Komposit 2 2 3 3 Peringkat Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Description Composite Rank Berdasarkan Self assessment terhadap Good Corporate Governance (GCG) posisi Desember 2020 maka Bank berada pada nilai komposit GCG yang secara umum Low to Moderate, Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan indikator-indikator yang disasari parameter yang telah diatur sesuai ketentuan penerapan Good Corporate Governance (GCG) sebagai berikut: Based on the self-assessment of Good Corporate Governance (GCG) for the position of December 2020, Bank is in the GCG composite value which is generally Low to Moderate, the assessment is carried out by considering indicators based on parameters that have been set in accordance with the provisions of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as following: A. Governance Structure Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan indikatorindikator sebagai berikut: 1. Komposisi pengurus Bank semester II (dua) tahun 2020 terdiri dari: - Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) Komisaris Independen, salah seorang diantaranya merangkap sebagai Komisaris Utama, disamping itu Komisaris Utama bekerja dibantu dan memiliki Anggota Komite secara lengkap. - Direksi terdiri dari 5 (lima) orang yaitu Direktur Utama, Direktur Operasional, Direktur Bisnis, Direktur Dana dan Jasa dan Direktur Kepatuhan. A. Governance Structure The assessment is carried out by considering the following indicators: 1. The composition of Bank’s management for semester II (two) 2020 consists of: - Board of Commissioners consists of 3 (three) Independent Commissioners, one of whom is concurrently the President Commissioner, besides that the President Commissioner is assisted and has complete Committee Members. - Board of Directors consists of 5 (five) people, namely the President Director, Banking Operation Director, Business Director, Fund and Jasan Director and Compliance Director. - Sharia Supervisory Board consists of 3 (three) people, one of whom is the Chairman of SSB. 2. There was a vacancy in the composition of Bank’s management for semester II (two) 2020, as follows: - The composition of Board of Commissioners is 1 (one) short, namely for the position of President Commissioner. 3. There are still vacancies in the positions of Executive officers, Structural officers and Professional officers both - Dewan Pengawas Syariah berjumlah 3 (tiga) orang salah seorang diantaranya sebagai Ketua DPS. 2. Terjadi kekosongan komposisi pengurus Bank semester II (dua) tahun 2020, sebagai berikut: - Kekurangan komposisi Dewan Komisaris sebanyak 1 (satu) orang yaitu untuk posisi Komisaris Utama. 3. Masih terjadi kekosongan pada posisi Pejabat Eksekutif, Pejabat Struktural dan Pejabat Profesional baik pada 302 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  302. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. 4.Bank telah memiliki kecukupan kebijakan, sistem dan prosedur untuk menjalankan fungsi Bank sesuai dengan aturan regulator dan ketentuan perundangundangan yang berlaku. at the Head office and at Branch offices. 4. Bank has adequate policies, systems and procedures to carry out Bank’s functions in accordance with the regulations of the regulator and the prevailing laws and regulations. B. Governance Process Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan indikatorindikator sebagai berikut: 1.Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Bank telah berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku, dalam prosesnya perlu meningkatkan Pengawasan Aktif Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan Operasional Bank. 2. Mekanisme pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 3.Fungsi Three Lines of defense meliputi Unit kerja, Risk Management dan Compliance serta fungsi SKAI berjalan efektif, namun demikian masih ada kelemahan minor yang dapat diatasi. 4. Target Rencana Bisnis Bank (RBB) semester II (dua) tahun 2020 mencapai sasaran sesuai dengan rencana. 5. Tindak lanjut sebagian besar penyelesaian komitmen Bank atas temuan dapat ditindaklanjuti sesuai rekomendasi Auditor, akan tetapi masih ada sebahagian kecil temuan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepkati. B. Governance Process The assessment is carried out by considering the following indicators: 1. Implementation of Duties and Responsibilities of Bank Managers has been going well and in accordance with applicable regulations, in the process it is necessary to increase the Active Supervision of Commissioners and Directors in the implementation of Bank Operations. 2.The mechanism for appointment and dismissal of the Management has taken into account the recommendations of the Remuneration Committee and the Resolutions of the General Meeting of Shareholders. 3. The Three Lines of defense function covering work units, Risk Management and Compliance as well as the SKAI function is running effectively, however there are still minor weaknesses that can be overcome. 4. Target Bank’s Business Plan (RBB) for semester II (two) of 2020 achieves the target in accordance with the plan. 5. Most of the completion of Bank’s commitment to the findings can be followed up according to the Auditor’s recommendation, however, there are still a small number of findings that cannot be completed in accordance with the agreed time. C. Governance Outcome Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan indikatorindikator sebagai berikut: 1. Pengurus dan Pejabat Bank telah memiliki kompetensi yang lebih baik di bidang perbankan syariah, hal tersebut ditandai dengan semakin membaiknya implementasi dalam hal Prinsip Syariah. Hal ini juga dibuktikan dengan kurangnya temuan Prinsip Syariah baik oleh Pangawas Bank, SKAI maupun Dewan Pengawas Syariah. 2. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan pertanggungjawabannya diterima Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 3.Direksi telah mengkomunikasikan mengenai arah bisnis bank dalam rangka pencapaian misi dan visi bank hanya kepada Pejabat eksekutif. 4.Bank telah melaksanakan peningkatan budaya pembelajaran secara berkelanjutan namun belum memiliki pemetaan secara individual terhadap seluruh karyawan Bank 5.Kegiatan operasional Bank tidak terganggu dan/ atau tidak mengurangi keuntungan karena tidak ada intervensi pemilik dalam pelaksanaan tugas Direksi, sebagian besar indikator keuangan Target Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2020 tercapai dengan baik. C. Governance Outcome The assessment is carried out by considering the following indicators: 1. Bank Managers and officers have better competence in the field of sharia banking, this is indicated by the improvement in implementation in terms of Sharia Principles. This is also evidenced by the lack of findings of Sharia Principles by both Bank Supervisor, the Internal Audit Unit and Sharia Supervisory Board. 2. Board of Directors has been accountable for the implementation of its duties to the shareholders through the General Meeting of Shareholders and the accountability has been accepted by the General Meeting of Shareholders (GMS). 3. Board of Directors has communicated the direction of the bank’s business in order to achieve the bank’s mission and vision only to executive officers. 4. Bank has implemented a continuous learning culture enhancement but does not yet have an individual mapping for all Bank employees 5. Bank’s operational activities are not disrupted and/or profit is not reduced because there is no intervention from the owner in the implementation of the duties of Board of Directors, most of the financial indicators of the 2020 Bank Business Plan Target (RBB) have been achieved well. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 303
  303. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Assessment Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Proses pelaksanaan Assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan /atau Direksi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan RUPS Tahunan yang berupa laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Aceh oleh Direksi dan laporan Tugas Pengawasan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris. Berikut merupakan tahap-tahap dalam Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi : FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Assessment of Board of Commissioners and Directors 4. Pelaksanaan penilaian dilakukan setiap akhir periode tutup buku. The process of implementing the Assessment on the performance of the members of Board of Commissioners and/or Board of Directors is carried out simultaneously with the implementation of the Annual GMS in the form of a Bank Aceh performance accountability report by Board of Directors and a Supervisory Task report submitted by Board of Commissioners. The following are the steps in the Assessment of Board of Commissioners and Directors: 1. The process of implementing the Assessment on the performance of the members of Board of Commissioners and or Board of Directors of the Annual General Meeting of Shareholders in the form of an Accountability Report for the performance of Bank Aceh by Board of Directors and a Supervisory Report submitted by Board of Commissioners. 2. The material for Bank Aceh performance accountability report by Board of Directors consists of financial and nonfinancial performance reports that can be achieved during the 2020 financial year compared to the established Business Plan. The achievement will determine the shareholder’s assessment of the accountability report on the performance of Bank Aceh by Board of Directors and/or Board of Commissioners. 3. Shareholders, through the GMS, make decisions on the accountability report on the performance of Bank Aceh submitted by Board of Directors and/or Board of Commissioners. 4. The assessment is carried out at the end of the book closing period. Rekomendasi Hasil Penilaian Recommendations of Assessment Results 1.Proses pelaksanaan Assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi RUPS Tahunan yang berupa Laporan Pertanggungjawaban kinerja Bank Aceh oleh Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris. 2. Materi laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Aceh oleh Direksi terdiri dari laporan kinerja keuangan dan non keuangan yang dapat dicapai selama tahun buku 2020 dibandingkan dengan Rencana Bisnis yang ditetapkan. Pencapaian yang diraih akan menentukan penilaian dari pemegang saham terhadap laporan pertangunggjawaban kinerja Bank Aceh oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 3. Pemegang Saham melalui RUPS memberikan keputusan atas laporan pertangunggjawaban kinerja Bank Aceh yang disampaikan oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan kriteria yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Indikator penilaian kinerja Direksi tahun 2020 tercantum dalam Kebijakan Umum Direksi (KUD) Tahun 2020 yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 058/DIR/BA/XI/2020 tanggal 17 November 2020 yang meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengelolaan organisasi yang efektif dan Sumber Daya Insani berbasis kinerja serta Corporate Culture yang kuat. 2. Meningkatkan pertumbuhan DPK khususnya Pemerintah/ Pemda dalam rangka memperoleh keseimbangan struktur dana dan peningkatan customer base. 3. Meningkatkan porsi pembiayaan Produktif secara selektif. 4.Pengendalian Non Performing Financing (NPF) dengan agresif. 5. Meningkatkan tata kelola (GCG) dan Sistem Pengendalian Operasional (Manajemen Risiko). 6.Meningkatkan brand image PT. Bank Aceh Syariah. 304 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The performance of Board of Directors is evaluated by Board of Commissioners both individually and collectively based on the criteria set by the Nomination and Remuneration Committee. The 2020 Board of Directors ‘performance appraisal indicators are listed in Board of Directors’ General Policy (KUD) 2020 as stipulated in Board of Directors Decree Number 058/DIR/BA/XI/2020 dated 17 November 2020 which includes the following: 1. Improve effective organizational management and performance-based Human Resources and strong Corporate Culture. 2. Increase the growth of TPF, especially the Government/ Local Government in order to achieve a balance in the structure of funds and increase the customer base. 3. Selectively increase the portion of Productive financing. 4. Aggressive Non Performing Financing (NPF) Control. 5. Improve governance (GCG) and Operational Control Systems (Risk Management). 6. Increase the brand image of PT. Bank Aceh Syariah.
  304. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure Sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007dan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/ PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Coorporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, maka struktur GCG Bank Aceh terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. Selain itu, Bank Aceh juga membentuk organ pendukung yang terdiri dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Direksi, Sekretariat Perusahaan dan Internal Audit. Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya telah membentuk komite-komite untuk membantu dan meningkatkan fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris. Komite yang dibentuk terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi. Komitekomite yang dibentuk beranggotakan Dewan Komisaris sendiri dan pihak-pihak independen dan profesional dibidangnya. In line with the provisions of the Limited Liability Company Law Number 40 of 2007 and Bank Indonesia Regulation No. 11/33/ PBI/2009 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, the GCG structure of Bank Aceh consists of a General Meeting of Shareholders ( GMS), Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board and Directors. In addition, Bank Aceh also established a supporting organ consisting of committees under Board of Commissioners, Directors, Corporate Secretariat and Internal Audit. In carrying out its duties and responsibilities, Board of Commissioners has established committees to assist and improve the supervisory function carried out by Board of Commissioners. The committees formed consist of Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration & Nomination Committee. The committees that are formed consist of Board of Commissioners itself and independent and professional parties in their respective fields. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan bank sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan GCG, Direksi wajib memiliki fungsi paling kurang : Internal Audit, Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Board of Directors is fully responsible for the implementation of bank management in accordance with their authorities and responsibilities as stipulated in the company’s Articles of Association and the prevailing laws and regulations. In carrying out GCG, Board of Directors must have the following functions: Internal Audit, Risk Management and Compliance. Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan nasehat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Hasil pengawasan DPS disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester. Sharia Supervisory Board (SSB) is a board tasked with providing advice and suggestions to Board of Directors and supervising bank activities to comply with sharia principles. The results of SSB supervision are submitted to the Financial Services Authority every semester. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 305
  305. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Struktur Good Corporate Governance Struktur /Organ Structure/Organ Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Direksi Director Komite Komite Committee Komite Aset & Liabilities Asset & Liabilities Committee Komite Penempatan Dana & Investasi Fund Placement & Investment Committee Komite Pengarah Teknologi Informasi Dewan Komisaris Board of Commissioners Committee Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat SKAI SKAI Manajemen Risiko Risk Management Information Technology Steering Committee Komite Remunerasi & Nominasi Remuneration and Nomination Committee Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Komite Audit Audit Committee Kepatuhan Komite Manajemen Risiko Compliance Risk Management Committee Komite Pembiayaan Financing Committee Komite Keringanan atau Penghapusan Margin Pembiayaan Bermasalah/Macet Lightening Committee or Eradication of Non-Problematic/ Loss Financing Margins Komite Pengadaan Barang & Jasa Procurement Committee Goods & Services Komite Sumber Daya Insani Human Resources Committee 306 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Struktur Organ Pendukung Structure of Supporting Organs
  306. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan PT. Bank Aceh Syariah. Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan Bank Aceh dan apabila dinilai perlu, dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Bank Aceh. Board of Commissioners is a corporate organ that is tasked with conducting general and/or specific supervision in accordance with the articles of association as well as providing advice to Board of Directors in carrying out the management of PT. Bank Aceh Syariah. Board of Commissioners also has the duty to monitor the effectiveness of the Good Corporate Governance (GCG) practices implemented by Bank Aceh and, if deemed necessary, can make adjustments according to the needs of Bank Aceh. Persyaratan Dewan Komisaris Requirements for Board of Commissioners Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank Aceh. Seluruh Dewan Komisaris Bank Aceh telah dinyatakan lulus dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test) dan telah memperoleh persetujuan RUPS dan Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa setiap Komisaris memiliki integritas, kompetensi, akhlak, moral yang tinggi dan reputasi keuangan yang memadai. Board of Commissioners must meet the general requirements and special requirements stipulated in the Articles of Association of Bank Aceh. The entire Board of Commissioners of Bank Aceh has passed the Fit and proper test and has obtained approval from the GMS and the Financial Services Authority, which indicates that each Commissioner has integrity, competence, character, high morale and adequate financial reputation. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Appointment and Dismissal of Board of Commissioners Pengangkatan Dewan Komisaris telah melalui proses uji kemampuan dan kepatutan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Pemberhentian dapat dilakukan apabila: 1. Masa jabatan berakhir. 2. Berhenti sebelum masa jabatan berakhir karena : a) Mengundurkan diri. b) Meninggal dunia. c) Diberhentikan karena tidak lagi memenuhi persyaratan atau karena alasan tertentu berdasarkan perundangundangan yang berlaku dan/atau Anggaran Dasar ini. The appointment of Board of Commissioners has gone through a fit and proper test process in accordance with the applicable laws and regulations and the provisions of Good Corporate Governance. All members of Board of Commissioners have integrity, competence and good reputation. Termination can be done if: 1. The term of office ends. 2. Stop before the term of office ends because: a) Resigned. b) Passed away. c) Dismissed because they no longer meet the requirements or for certain reasons based on the applicable laws and/or this Articles of Association. Jumlah, Komposisi Dewan Komisaris Amount, Composition Commissioners Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi. Susunan Dewan Komisaris Bank Aceh, sebagai berikut : of Board of Board of Commissioners has the expertise to be able to carry out the mandated responsibilities. Board of Commissioners has adequate understanding and competence, so that they can face problems that arise in Bank’s business activities, make decisions independently, encourage improvement in Bank’s performance, and can effectively conduct reviews and provide constructive input on the performance of Board of Directors. The composition of Board of Commissioners of Bank Aceh is as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 307
  307. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Susunan Dewan Komisaris (periode 01 Januari 2020 – 30 Januari 2020) : Nama Jabatan Komisaris Independen Dasar Pengangkatan Masa Jabatan Persetujuan OJK Periode Jabatan Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tgl. 22 Juni 2016 4 Tahun No. Kep-42/D.03/2016 Tgl. 01 September 2016 14 Sept 2016 – 14 Sept 2024 - 16 Sept 2019 – 14 Sept 2020 Susunan Dewan Komisaris (periode 31 Januari 2020 – 31 Desember 2020) : Jabatan FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Composition of Board of Commissioners (period of 01 January 2020 - 30 January 2020): Komposisi AbdussamadDewan Komisaris Bank Aceh telah mencerminkan Pernyataan keberagaman anggotanya, baik dalamAktahal pendidikan, Sampai dengan RUPSLB 14 Tgl. 25 pengalaman kerja, usia, maupun keahlian, dan No. masing-masing ditetapkan Plt. Plt. Komisaris Utama Maret 2019 & Akta memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan Komisaris Utama Pernyataan Pemegang selanjutnya kinerja Perusahaan. Saham Nama PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Composition of Board of Commissioners (period 31 January 2020 - 31 December 2020): Dasar Pengangkatan Masa Jabatan Komisaris Independen Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tgl. 22 Juni 2016 dan Akta Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 Tgl. 27 November 2020 4 Tahun Plt. Komisaris Utama Akta Pernyataan RUPSLB No. 14 Tgl. 25 Maret 2019 & Akta Pernyataan Pemegang Saham Sampai dengan ditetapkan Plt. Komisaris Utama selanjutnya - 16 Sept 2019 - 14 Sept 2020 Komisaris Independen Akta Keputusan Pemegang Saham No. 3 Tgl. 07 Februari 2020 4 Tahun No. Kep 222/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 31 Januari 2020 – 31 Januari 2024 15 September 2020 sampai dengan ditetapkannya Komisaris Utama Definitif - 15 September 2020 Sekarang 4 Tahun No.Kep 223/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 31 Januari 2020 – 31 Januari 2024 Abdussamad Persetujuan OJK Periode Jabatan No.Kep 42/D.03/2016 14 Sept 2016 – Sekarang Tgl. 01 September 2016 Mirza Tabrani Plt. Komisaris Utama Muslim A. Djalil Komisaris Independen Akta Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 Tgl. 27 November 2020 Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 3 tanggal 07 Februari 2020 Komposisi Dewan Komisaris Bank Aceh telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan, pengalaman kerja, usia, maupun keahlian, dan masing-masing memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerja Perusahaan. 308 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The composition of Board of Commissioners of Bank Aceh reflects the diversity of its members, both in terms of education, work experience, age, and expertise, and each has high competence that supports the improvement of the Company’s performance.
  308. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Board of Commissioners Charter Pedoman tata tertib kerja Dewan Komisaris mencakup fungsi, komposisi dan persyaratan, pengangkatan dan masa jabatan, rangkap jabatan, pengunduran diri dan pemberhentian, Komisaris Independen, program orientasi dan peningkatan kapabilitas, etika jabatan, tugas dan kewajiban Dewan Komisaris, hak dan wewenang Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris, hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris, Komite-komite Dewan Komisaris dan Sekretariat Dewan Komisaris. Guidelines for the work rules of Board of Commissioners include the functions, composition and requirements, appointment and term of office, concurrent positions, resignation and dismissal, Independent Commissioners, orientation and capability enhancement programs, job ethics, duties and obligations of Board of Commissioners, rights and powers of Board of Commissioners, Meetings of Board of Commissioners, the working relationship between Board of Commissioners and Board of Directors, Performance Evaluation of Board of Commissioners, the Committees of Board of Commissioners and the Secretary of Board of Commissioners. Kebijakan dasar dalam penerapan sistem organisasi yang efisien dan efektif serta pelaksanaan manajemen operasional yang sehat sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance dilakukan Dewan Komisaris dengan cara: Basic policies in the implementation of an efficient and effective organizational system as well as the implementation of sound operational management in accordance with the basic principles of Good Corporate Governance are carried out by Board of Commissioners by: 1. Increase the role of Board of Commissioners in the supervisory function of the quality of management and operational soundness of Bank Aceh, which is carried out independently and professionally as mandated by the GMS. 2. Clarify the job descriptions, responsibilities and authorities of each Commissioner of Bank Aceh in order to carry out their roles and functions in a professional, efficient and effective manner. 3. A system of delegation of authority and division of tasks that is focused, clear and balanced in order to increase the role of duties and responsibilities as well as the authority of each member of the Commissioner for independent decision making in order to improve the quality of the Good Corporate Governance application. 4. Provide direction, evaluate and supervise continuously and continuously for the development of the operational business, organization and human resource development of Bank Aceh in order to increase corporate value. 1.Meningkatkan peranan Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap kualitas manajemen dan kesehatan operasional Bank Aceh yang dilakukan secara independen dan profesional sesuai dengan yang diamanatkan dalam RUPS. 2.Memperjelas uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan dari masing-masing Komisaris Bank Aceh untuk dapat menjalankan peranan dan fungsinya secara professional, efisien dan efektif. 3. Sistem pendelegasian kewenangan dan pembagian tugas yang fokus, jelas dan seimbang dalam rangka meningkatkan peranan tugas dan tanggung jawab serta kewenangan dari masing-masing anggota Komisaris untuk pengambilan keputusan secara independen dalam rangka meningkatkan kualitas aplikasi Good Corporate Governance. 4. Memberikan arahan, melakukan evaluasi dan pengawasan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk pengembangan bisnis operasional, organisasi dan pengembangan Sumber Daya Insani Bank Aceh dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. 5. Memastikan bahwa pelaksanaan tugas-tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance. 5. Ensure that the implementation of duties and responsibilities of members of Board of Commissioners is in accordance with Bank Indonesia and Financial Services Authority Regulations concerning the Implementation of Good Corporate Governance. Jumlah, Komposisi Dewan Komisaris Board of Commissioners Ethics Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komisaris harus selalu melandasi diri dengan etika jabatan. Etika jabatan Komisaris adalah sebagai berikut: In carrying out its duties and functions, the Commissioner must always be based on job ethics. The ethics of the position of the Commissioner are as follows: 1. Etika berkaitan dengan Keteladanan Komisaris harus mendorong terciptanya perilaku etis dan menjunjung the highest ethical standard di Perseroan, salah satu caranya adalah dengan menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi Direksi dan Pegawai Perseroan 1. Ethics is related to modeling Commissioners must encourage ethical behavior and uphold the highest ethical standards in the Company, one of the ways is by making himself a good role model for the Company’s Directors and Employees. 2.Etika berkaitan dengan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Komisaris wajib mematuhi peraturan perundang-undangan 2.Ethics relates to Compliance with Laws and Regulations Commissioners are required to comply with the prevailing PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 309
  309. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 310 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions yang berlaku , Anggaran Dasar, dan Panduan Good Corporate Governance serta kebijakan Perseroan yang telah ditetapkan. laws and regulations, the Articles of Association, and Good Corporate Governance Guidelines as well as the established Company policies. 3. Etika berkaitan dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi Komisaris harus mengungkapkan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selalu menjaga kerahasiaan informasi yang dipercayakan kepadanya termasuk rahasia bank dan rahasia nasabah sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku serta kebijakan Perseroan. 3. Ethics relates to the Disclosure and Confidentiality of Information Commissioners must disclose information in accordance with the provisions of the applicable laws and regulations and always maintain the confidentiality of information entrusted to him, including bank secrets and customer secrets in accordance with the provisions of applicable laws and regulations as well as Company policies. 4. Etika berkaitan dengan Peluang Perseroan Selama menjabat, Komisaris tidak diperkenankan untuk: a) Mengambil peluang bisnis Perseroan untuk dirinya sendiri. b)Menggunakan aset Perseroan, informasi Perseroan atau jabatannya selaku Anggota Komisaris untuk kepentingan pribadi yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta kebijakan Perseroan yang berlaku. 4. Ethics relating to Company Opportunities During their tenure, Commissioners are not allowed to: a) Taking the Company’s business opportunities for himself. b) Using the Company’s assets, Company information or position as a Member of the Commissioner for personal interests which is contrary to the provisions of laws and regulations as well as applicable Company policies. 5. Etika berkaitan dengan Benturan Kepentingan Definisi benturan kepentingan adalah suatu kondisi tertentu dimana kepentingan Anggota Komisaris bertentangan dengan kepentingan Perseroan untuk meraih laba, meningkatkan nilai, mencapai visi dan menjalankan misi serta arahan Rapat Umum Pemegang Saham, yang pada akhirnya akan merugikan Perseroan. Atas hal tersebut maka Anggota Komisaris hendaknya senantiasa: a) Menghindari terjadinya benturan kepentingan. b)Mengisi Daftar Khusus yang berisikan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan maupun perusahaan lain. c) Berpedoman untuk tidak memanfaatkan jabatan bagi kepentingan pribadi atau bagi kepentingan orang atau pihak lain yang terkait yang bertentangan dengan kepentingan Perseroan. d) Menghindari setiap aktivitas yang dapat mempengaruhi independensinya dalam melaksanakan tugas. e) Melakukan pengungkapan dalam hal terjadi benturan kepentingan, dan Anggota Komisaris yang bersangkutan tidak boleh melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan Perseroan yang berkaitan dengan hal tersebut. 5. Ethics relating to Conflicts of Interest The definition of a conflict of interest is a certain condition in which the interests of the Members of the Commissioners conflict with the interests of the Company to gain profit, increase value, achieve the vision and carry out the mission and direction of the General Meeting of Shareholders, which in turn will be detrimental to the Company. for this reason, the Commissioners should always: a) Avoiding conflicts of interest. b) Fill in the Special Register containing the ownership of shares and/or their families in the Company or other companies. c) Be guided not to take advantage of one’s position for personal gain or for the interests of other people or parties that are in conflict with the interests of the Company. d) Avoiding any activity that could affect their independence in carrying out their duties. e) Make disclosures in the event of a conflict of interest, and the concerned Member of the Commissioner may not be involved in the Company’s de cision making process related to this matter. 6. Etika berkaitan dengan Penyuapan Komisaris senantiasa mencegah dan menghindarkan diri dari penyuapan dalam cara dan bentuk apapun untuk kepentingan apapun yang diyakini dan dapat dianggap akan dapat merugikan Perseroan. 6. Ethics relating to bribery The Commissioners always prevent and refrain from bribery in any way and form for any interest which is believed and could be deemed to be detrimental to the Company. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris BOC Duties and Responsibilities Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku pada Bank Aceh, pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab Based on the Articles of Association of the Company, the statutory provisions and regulations applicable to Bank Aceh, the implementation of the duties, powers and responsibilities of PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  310. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). 2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi PT. Bank Aceh Syariah. 3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan perseroan, serta memberikan nasehat kepada Direksi. 4. Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud diatas, Dewan Komisaris wajib memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank, namun dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali: a) Pengambilan keputusan untuk pemberian pembiayaan kepada Direksi atau kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; b)Memberikan persetujuan kepada Direksi terhadap pengangkatan dan pemberhentian Kepala SKAI dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit. c)Memberikan persetujuan kepada Direksi terhadap Piagam Audit Intern dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Audit. d) Memberikan persetujuan kepada Direksi terhadap Rencana Audit Tahunan dan Alokasi Anggaran SKAI dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Audit. e) Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau Peraturan Perundangan yang berlaku. 5. Dalam menjalankan fungsi pada pengawasan kebijakan Remunerasi, Dewan Komisaris berwenang : a) Melakukan pengawasan terhadap penerapan kebijakan Remunerasi. b)Mengevaluasi secara berkala terhadap kebijakan Remunerasi atas dasar hasil pengawasan. 6. Dalam pelaksanaan fungsi audit intern, Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan Direksi : a) Menyusun dan memelihara sistem pengendalian intern yang memadai, efektif dan efisien. b) Mengkaji efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian intern berdasarkan informasi yang diperoleh dari SKAI paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun. c) Menunjuk pengendali mutu independen dari pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang terhadap kinerja SKAI, dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit. 7. Dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, Dewan Komisaris melakukan pengawasan pasif dan aktif dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Board of Commissioners are as follows: 1. Board of Commissioners must carry out its duties and responsibilities in accordance with the principles of Good Corporate Governance (GCG). 2. Ensuring the implementation of Good Corporate Governance in every business activity of Bank at all levels or levels of the organization of PT. Bank Aceh Syariah. 3. Supervise the implementation of duties and responsibilities of Board of Directors in running the company, as well as provide advice to Board of Directors. 4. In carrying out the supervision as referred to above, Board of Commissioners is obliged to monitor and evaluate the implementation of Bank’s strategic policies, however, it is prohibited to be involved in making decisions regarding Bank’s operational activities, except: a) Making decisions to provide financing to Board of Directors or to related parties as stipulated in the provisions of Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 dated 20 January 2005 concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 8/13/PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 7/3/PBI/2005 concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks; b) Give approval to Board of Directors on the appointment and dismissal of the Head of SKAI by considering the recommendations of Audit Committee. c) Provide approval to Board of Directors on the Internal Audit Charter by considering the recommendations from Audit Committee. d) Provide approval to Board of Directors on the Annual Audit Plan and Budget Allocation of the Internal Audit Unit by considering recommendations from Audit Committee. e) Other matters stipulated in Bank’s Articles of Association or the prevailing laws and regulations. 5. In carrying out its functions in supervising the Remuneration policy, Board of Commissioners is authorized to: a) To supervise the implementation of the Remuneration policy. b) Periodically evaluating the Remuneration policy based on the results of the supervision. 6. In carrying out the internal audit function, Board of Commissioners is responsible for ensuring that Board of Directors: a) Develop and maintain an adequate, effective and efficient internal control system. b) Reviewing the effectiveness and efficiency of the internal control system based on information obtained from SKAI at least once in 1 (one) year. c) Appoint an independent quality controller from an external party to review the SKAI performance, taking into account the recommendations of Audit Committee. 7. In the framework of implementing the precautionary principle, Board of Commissioners performs passive and active supervision and evaluates the implementation of Risk Management policies, ensures Bank’s compliance with PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 311
  311. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report perundang-undangan lain yang berlaku serta memantau dan menjaga kepatuhan bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). 8.Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif dalam hal penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi, meliputi evaluasi, mengarahkan, dan memantau Rencana Strategis Teknologi Informasi dan kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi Informasi serta mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas penerapan manajemen risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi. 9. Dewan Komisaris mengevaluasi, mengarahkan dan memantau kebijakan manajemen risiko di bidang TI dan kesesuaian penerapannya dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank serta memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko di bidang TI. 10.Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan pengamanan yang andal dan efektif atas TI guna menjamin ketersediaan, kerahasiaan dan keakuratan informasi. 11. Melakukan evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan audit, memastikan audit dilaksanakan dengan frekuensi dan lingkup yang memadai, serta melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil audit yang terkait dengan sistem informasi. 12. Dewan Komisaris memantau pelaksanaan tugas dan tanggungjawab anggota Komite PT. Bank Aceh Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance. 13.Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, auditor ekstern dan Otoritas Pengawasan/pemeriksaan lainnya. 14.Apabila terjadi pelanggaran peraturan perundang-udangan dibidang keuangan serta perbankan dan suatu kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank, Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan. 15.Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah membentuk paling kurang 3 (tiga) komite yaitu Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Audit. 16.Komisaris Independen hanya merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya. 17.Pengangkatan dan penetapan tugas dan tanggung jawab anggota Komite sebagaimana tersebut diatas, wajib ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi & Nominasi. 18.Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang telah dibentuk tersebut menjalankan tugasnya secara efektif. 19. Memberikan pendapat dan saran serta pengesahan Rencana Bisnis Bank yang diusulkan Direksi. 20.Menyampaikan laporan pengawasan Rencana Bisnis Bank 312 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions other applicable laws and regulations as well as monitors and maintains bank compliance with all agreements and commitments made by Bank. to the Financial Services Authority (OJK) and Bank Indonesia (BI). 8. Board of Commissioners performs active supervision in the implementation of Information Technology Risk Management, including evaluating, directing and monitoring Information Technology Strategic Plan and Bank policies related to the use of Information Technology as well as evaluating the accountability of Board of Directors for the application of risk management in the use of Information Technology. 9. Board of Commissioners evaluates, directs and monitors risk management policies in the IT sector and the suitability of their implementation with the characteristics, complexity and risk profile of Bank and provides direction for improvements in the implementation of risk management policies in the IT sector. 10.To evaluate the reliable and effective security management of IT to ensure the availability, confidentiality and accuracy of information. 11.Evaluating the planning and implementation of audits, ensuring that audits are carried out with adequate frequency and scope, and monitoring follow-ups to audit results related to information systems. 12.Board of Commissioners monitors the implementation of duties and responsibilities of the Committee members of PT. Bank Aceh Syariah is in accordance with Bank Indonesia and Financial Services Authority Regulations concerning the Implementation of Good Corporate Governance. 13.Board of Commissioners must ensure that Board of Directors has followed up on audit findings and/or recommendations from the results of supervision by the Financial Services Authority, internal auditors, Sharia Supervisory Board, external auditors and other Supervisory/Audit Authorities. 14.If there is a violation of laws and regulations in the field of finance and banking and a condition that may endanger the continuity of Bank’s business, Board of Commissioners is obliged to notify the Financial Services Authority no later than 7 (seven) working days after its discovery. 15.In order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah forms at least 3 (three) committees, namely Risk Oversight Committee, Remuneration and Nomination Committee and Audit Committee. 16. Independent Commissioners only hold concurrent positions as committee chairman at no more than 1 (one) other committee. 17.The appointment and assignment of duties and responsibilities of Committee members as mentioned above, must be stipulated through a Decree of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah based on the decision of Board of Commissioners meeting with due observance of the recommendations of Remuneration & Nomination Committee. 18.Board of Commissioners must ensure that the committee that has been formed carries out its duties effectively. 19. Provide opinions and suggestions as well as ratification of Bank Business Plan proposed by Board of Directors. 20. Submitting supervisory reports on Bank Business Plan (RBB), as
  312. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements (RBB), serta laporan lainnya sesuai dengan ketentuan. 21. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perusahaan dan RUPS. well as other reports in accordance with the provisions. 21. Carry out other supervisory tasks as determined by the Company’s Articles of Association and the GMS. Dewan Komisaris Bank Aceh dalam melaksanakan tugasnya, telah mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan secara berkesinambungan. Untuk meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris tersebut, Dewan Komisaris Bank Aceh telah membentuk komite-komite yang dimaksud dalam GCG, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi yang bekerja secara independen tanpa ada pengaruh dan tekanan dari pihak manapun. In carrying out its duties, Board of Commissioners of Bank Aceh has directed, monitored and evaluated the implementation of the Company’s strategic policies on an ongoing basis. To increase effectiveness in the implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners, Board of Commissioners of Bank Aceh has established committees referred to in GCG, consisting of Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee which work independently without any influence and pressure. from any party. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta telah memberikan nasehat kepada Direksi dalam upaya menjaga eksistensi dan melaksanakan pengembangan usaha Perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan tersebut, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dengan Bank, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Board of Commissioners has supervised the implementation of the duties and responsibilities of Board of Directors, and has provided advice to Board of Directors in an effort to maintain the existence and carry out business development of the Company. In carrying out this supervisory function, Board of Commissioners is not involved in making decisions regarding Bank’s operational activities, except in the case of provision of funds to parties related to Bank, as stipulated in Bank Indonesia Regulation concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks and other matters stipulated in the Budget. Basic Bank or applicable laws and regulations. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris BOD Duties and Responsibilities Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan baik secara umum maupun secara khusus sesuai dengan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan yang dibuat Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Bank Aceh. Dewan Komisaris dapat memberikan nasihat, pendapat dan saran kepada Direksi terkait penyusunan Visi, Misi serta rencana strategis yang diatur dalam anggaran dasar Board of Commissioners carries out its supervisory function both in general and specifically in accordance with the Articles of Association. Board of Commissioners performs supervisory duties on policies made by Board of Directors in implementing the management of Bank Aceh. Board of Commissioners can provide advice, opinions and suggestions to Board of Directors regarding the preparation of the Vision, Mission and strategic plans set out in the articles of association Fungsi Pengawasan dari Dewan Komisaris terwujud dalam fungsi pengawasan dimana Dewan Komisaris memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Direksi serta memberikan nasihat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan Komisaris juga harus memastikan nasihat yang diberikan kepada Direksi dijalankan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. The supervisory function of Board of Commissioners is manifested in the supervisory function where Board of Commissioners provides direction and directions to Board of Directors and provides advice at the General Meeting of Shareholders (GMS). Board of Commissioners must also ensure that the advice given to Board of Directors is carried out in accordance with the applicable laws. Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu dan memberikan masukan kepada Direksi, dengan fokus pada Pengawasan Stratejik, Pengawasan Risiko, Pengawasan Penggunaan Modal dan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan bank. 1. Pengawasan stratejik dengan mengarahkan pemantauan dan mengevaluasi implementasi kebijakan stratejik. 2.Pengawasan terhadap Pengelolaan Risiko dengan melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa risk Board of Commissioners in carrying out the supervisory function of the implementation of the duties and responsibilities of Board of Directors periodically and at any time and provides input to Board of Directors, with a focus on Strategic Supervision, Risk Monitoring, Supervision of Capital Utilization and Supervision of the Implementation of Bank Corporate Governance. 1. Strategic supervision by directing monitoring and evaluating the implementation of strategic policies. 2. Supervision of Risk Management by conducting supervision to ensure that risk appetite and risk tolerance as well as PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 313
  313. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 314 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions risk management activities are in line with business and strategic objectives , operational environment, effective internal control, capital adequacy and compliance with Bank Indonesia Regulations and other laws and regulations. appetite dan risk tolerance serta kegiatan manajemen risiko sejalan dengan tujuan bisnis dan stratejik, lingkungan operasional, pengendalian internal yang efektif, kecukupan modal dan kepatuhan pada Peraturan Bank Indonesia maupun peraturan Perundangan lainnya. 3.Pengawasan terhadap penggunaan Modal Bank yaitu dengan memastikan bahwa ketentuan kecukupan Modal dilaksanakan oleh Direksi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan praktek Bisnis di Industri Perbankan. 4. Pengawasan terhadap pelaksanaan Tata Kelola Bank sebagai upaya untuk memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan bank dalam setiap kegiatan usaha Bank Aceh pada seluruh tingkatan organisasi Bank Aceh. 3. Supervision of the use of Bank Capital, namely by ensuring that the provisions for Capital Adequacy are implemented by Board of Directors in accordance with Bank Indonesia Regulations and Business Practices in Banking Industry. 4. Supervision of the implementation of Bank Governance as an effort to ensure the implementation of bank Corporate Governance principles in all Bank Aceh business activities at all organizational levels of Bank Aceh. Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Kebijakan Direksi Supervision of Board of Commissioners on Directors’ Policies Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan yang dibuat Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Bank Aceh. As part of the implementation of its duties and responsibilities, Board of Commissioners performs supervisory duties on policies made by Board of Directors in implementing the management of Bank Aceh. Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris secara efektif telah memberikan arahan, nasihat dan masukan kepada Direksi untuk melaksanakan pengembangan usaha Perusahaan, baik yang dilakukan melalui rapat-rapat rutin maupun melalui evaluasi atas kinerja Perusahaan. Beberapa nasihat dan rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi antara lain sebagai berikut: 1.Memberikan arahan/pembinaan terkait Pengembangan Teknologi Informasi. 2.Memberikan arahan/pembinaan terkait penyampaian Evaluasi Kinerja Pengelolaan Teknologi Informasi. 3. Memberikan arahan/pembinaan terkait Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan OJK. 4. Penunjukan Pelaksana Tugas Direktur Kepatuhan PT. Bank Aceh Syariah. 5.Memberikan rekomendasi terkait penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Audit tahun buku 2019. 6. Memberikan arahan/pembinaan terkait Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Profil Risiko Bank TW II – 2019. 7.Memberikan arahan terkait Permohonan Izin Prinsip Pembiayaan untuk Petani Singkong Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. 8. Memberikan masukan terkait penyempurnaan Ketentuan Perjalanan Dinas Pengurus, DPS, Pejabat Eksekutif dan Karyawan PT. Bank Aceh Syariah. 9. Memberikan masukan terkait penyempurnaan Kebijakan Direksi tentang Kebijakan Pembiayaan Produktif Syariah (KPPS). 10.Memberikan masukan terkait penyempurnaan Kebijakan Umum Direksi (KUD) PT. Bank Aceh Syariah Tahun 2020. 11.Memberikan persetujuan terkait Hapus Buku Pembiayaan tahun 2018 dan langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan oleh bank terkait hapus buku tersebut. In order to carry out its supervisory function, Board of Commissioners has effectively provided direction, advice and input to Board of Directors to carry out the development of the Company’s business, either through routine meetings or through evaluation of the Company’s performance. Some of the advice and recommendations given by Board of Commissioners to Board of Directors are as follows: 1. Provide direction/guidance related to Information Technology Development. 2. Provide direction/guidance related to the delivery of Information Technology Management Performance Evaluation. 3. Provide direction/guidance regarding the Follow-up on OJK Audit Results. 4. Appointment of the Acting Compliance Director of PT. Bank Aceh Syariah. 5. Provide recommendations regarding the appointment of a Public Accounting Firm for the Audit of the 2019 financial year. 6. Provide direction/guidance related to Follow-up on the Results of Bank Risk Profile Evaluation for Q2-2019. 7.Provide directions regarding the Application for Principle Licensing for Financing for Cassava Farmers in Aceh Tamiang District. 8. Provide input related to the improvement of the official Travel Provisions for the Management, SSB, Executive officers and Employees of PT. Bank Aceh Syariah. 9. Provide input related to the improvement of Board of Directors’ Policy on Sharia Productive Financing Policy (KPPS). 10.Provide input related to the improvement of the General Policy of Board of Directors (KUD) of PT. Bank Aceh Syariah 2020. 11.Give approval regarding the Financing Book Write-off 2018 and systematic steps that must be taken by the bank regarding the write-off. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  314. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Program Pengenalan Dewan Komisaris Baru New BOC Orientation Program Dengan latar belakang Anggota Komisaris yang berasal dari berbagai pihak yang mewakili Pemegang Saham, maka keberadaan Program Orientasi sangat penting untuk dilaksanakan. Hal ini karena antar Anggota Komisaris tidak saling mengenal dan/atau belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnya. Program orientasi yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke fasilitas Perseroan. Program orientasi dapat juga berupa program lain yang disesuaikan dengan kebutuhan. With the background of the Commissioners who come from various parties representing the Shareholders, the Orientation Program is very important to be implemented. This is because the members of the Commissioners do not know each other and/or have never worked in a team before. The orientation program given can take the form of presentations, meetings, visits to the Company’s facilities. The orientation program can also be in the form of other programs that are tailored to the needs. Pada tahun 2020 teerdapat pengangkatan komisaris baru sebanyak 2 orang, yaitu Bapak Mirza Tabrani sebagai Plt. Komisaris Utama dan Bapak Muslim Djalil sebagai Komisaris Independen berdasarkan Akta RUPS No kta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Tanggal 07 Februari 2020. In 2020, 2 new commissioners were appointed, namely Mr. Mirza Tabrani as Plt. President Commissioner and Mr. Muslim Djalil as Independent Commissioner based on the Deed of the GMS No kta Statement of Shareholders’ Decision of PT. Bank Aceh Syariah No. 3 Date 07 February 2020. Program Pelatihan atau Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris BOC Competency Training or Development Program Seiring dengan perkembangan bisnis Bank, Dewan Komisaris juga berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan keterampilan melalui program pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Program pelatihan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan syarat keberlanjutan dalam penilaian kemampuan dan kepatutan anggota Dewan Komisaris. Along with the development of Bank’s business, Board of Commissioners is also committed to continuously improving competencies and skills through training and development programs which are carried out at least once a year. This training program is also intended to meet the requirements for sustainability in the fit and proper test of members of Board of Commissioners. Program pelatihan dan pengembangan kompetensi yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris selama tahun 2020 dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan sub bab Program Pendidikan bagi Dewan Komisaris pada buku Laporan Tahunan ini. The training and competency development programs that have been followed by Board of Commissioners during 2020 can be seen in the Company Profile Chapter, sub-chapter of the Education Program for Board of Commissioners in this Annual Report book. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris BOC Performance Assessment Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh pemegang saham. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan berbagai aspek sebagaimana diuraikan sebagai berikut : 1. Pengawasan terhadap realisasi Kebijakan Umum Direksi (KUD). Pelaksanaan penilaian dilakukan secara berkala. 2. Penilaian Mandiri (Self assessment) GCG Penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat diukur dari hasil pencapaian self assessment GCG khususnya pada penilaian aspek Dewan Komisaris dan organ penunjangnya. 3. Pertanggungjawaban Laporan Tahunan dan Laporan Kerja Bank : a) Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan bank oleh Direksi. Laporan pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian dari Laporan Tahunan yang disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan. b) Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan Tahunan dan pengesahan atas laporan keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya kepada masing-masing Anggota The performance appraisal of Board of Commissioners is carried out by shareholders. The performance of Board of Commissioners is evaluated based on various aspects as described below: 1. Oversight of the realization of Board of Directors General Policies (KUD). The assessment is carried out periodically. 2. GCG Self-assessment Assessment of the performance of Board of Commissioners can be measured from the results of the achievement of the GCG self-assessment, especially in the assessment of the aspects of Board of Commissioners and its supporting organs. 3. Accountability for Annual Reports and Bank Work Reports: a) In its function as supervisor, Board of Commissioners submits the supervisory accountability report for the management of the bank by Board of Directors. The supervisory report of Board of Commissioners is part of the Annual Report submitted to the GMS for approval. b) With the approval of the Annual Report and the ratification of the financial statements, it means that the GMS has granted full release and discharge of responsibility to each Member of Board of Commissioners to the extent that these matters are reflected in the Annual Report, PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 315
  315. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Dewan Komisaris sejauh hal-hal tersebut tercermin dari Laporan Tahunan , dengan tidak mengurangi tanggung jawab Anggota Dewan Komisaris dalam hal terjadi tindak pidana atau kesalahan dan/atau kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga yang dapat dipenuhi dengan aset Bank Aceh. c) Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Bank Aceh dalam rangka perlaksanaan atas GCG. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions without reducing the responsibility of the Member of Board of Commissioners in in the event of a criminal act or mistake and/or negligence that causes loss to the third party which can be fulfilled by the assets of Bank Aceh. c) The responsibility of Board of Commissioners to the GMS is a manifestation of the supervisory accountability for the management of Bank Aceh in the context of implementing GCG. Penilaian Dewan Komisaris juga dilakukan melalui Self assessment GCG dilaksanakan setiap semester dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Kriteria Self assessment Dewan Komisaris terkait pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dibagi 3 (tiga) aspek yaitu Governance structure, Governance process dan Governance outcome. Assessment of Board of Commissioners is also carried out through GCG Self-assessment which is carried out every semester and reported to the Financial Services Authority. Self-assessment criteria for Board of Commissioners related to the implementation of GCG for Board of Commissioners are divided into 3 (three) aspects, namely Governance structure, Governance process and Governance outcome. Faktor-faktor positif ketiga aspek yang ada pada Dewan Komisaris sesuai dengan Self assessment GCG periode 31 Desember 2020 antara lain : 1.Penggantian dan atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja dan rapat yang secara berkala telah dilakukan kaji ulang atau disesuaikan dengan perkembangan usaha Bank. 3. Anggota Dewan Komisaris telah memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugasnya yang semakin komplek. Namun demikian Dewan Komisaris berkomitmen untuk terus menerus meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan. 4. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Bank Aceh telah berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Dewan Komisaris Bank Aceh telah bekerja sesuai ketentuan Tata Kelola yang diharapkan. 6. Pengawasan aktif Dewan Komisaris terhadap Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko Bank akan lebih ditingkatkan lagi agar lebih implementatif bagi jajaran pengurus bank. The three positive factors on Board of Commissioners in accordance with the GCG Self-assessment period 31 December 2020 include: 1. Replacement and/or appointment of Commissioners has taken into account the recommendations of Remuneration and Nomination Committee and obtained approval from the General Meeting of Shareholders. 2. Board of Commissioners has guidelines and work rules including work ethics, working hours and meetings which are regularly reviewed or adjusted to the development of Bank’s business. 3. Members of Board of Commissioners are competent in carrying out their increasingly complex duties. However, Board of Commissioners is committed to continuously improving its competence on an ongoing basis. 4. The implementation of the Duties and Responsibilities of Board of Commissioners of Bank Aceh has gone well and is in accordance with the prevailing regulations. 5. Board of Commissioners of Bank Aceh has worked according to the expected Governance regulations. 6. Board of Commissioners’ active supervision of Bank’s Risk Management Policies and Strategies will be further enhanced so that it is more implementable for bank management. Bank menilai pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris sebagai berikut : Bank assesses the implementation of the Duties and Responsibilities of Board of Commissioners as follows: Tabel Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Table of Board of Commissioner Self Assesment Komponen GCG GCG Component Implementation of the Duties and Responsibilities of Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Board of Commissioners 316 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Peringkat Ranking 1
  316. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dengan Peringkat 1 artinya: 1.Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Dewan Komisaris sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan regulator, dan tidak melebihi jumlah anggota Direksi. 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris secara Independen dan tidak ada Intervensi dari pemilik. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris diatur dalam Pedoman dan tata tertib kerja dalam BPP GCG Buku 2 tentang Dewan Komisaris, dan telah memenuhi prinsip-prinsip GCG (TARIF). 3.Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu waktu serta memberikan nasehat kepada Direksi. Selama periode pelaporan Direksi dan Dewan Komisaris telah melakukan 3 (tiga) kali Rapat koordinasi. Pelaksanaan pengawasan aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko telah dilakukan juga oleh Dewan Komisaris secara efektif. 4. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi untuk membantu Pegawasan Dewan Komisaris terhadap Bank. 5.Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank namun hanya terbatas pada pemberian nasihat dan pemberian keputusan kredit kepada Pihak terkait termasuk pejabat Eksekutif. 6.Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. With Rank 1 means: 1. The number, composition, criteria and independence of BOC are in accordance with the criteria set by the regulator, and do not exceed the number of members of BOD. 2. Implementation of Duties and Responsibilities of BOC independently and there is no intervention from the owner. The implementation of Duties and Responsibilities of BOC is regulated in the Guidelines and work procedures in BPP GCG Book 2 concerning BOC, and has met the principles of GCG (TARIF). 3. BOC has supervised the implementation of the duties and responsibilities of BOD periodically and at any time and provided advice to BOD. During the reporting period, BOD and BOC held 3 (three) coordination meetings. BOC has also carried out active supervision of the implementation of Risk Management policies and strategies. Pengungkapan kebijakan self assessment atas kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan keyakinan khususnya kepada para pemegang saham atau investor atas upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja Dewan Komisaris. The disclosure of the self-assessment policy on the performance of BOC is carried out not only to fulfill the transparency aspect as a form of accountability for the implementation of its duties, but also to provide confidence, especially to shareholders or investors, on the efforts that need to be made to improve the performance of BOC. Rekomendasi Dewan Komisaris BOC Recommendation Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris secara efektif telah memberikan arahan, nasihat dan masukan kepada Direksi untuk melaksanakan pengembangan usaha Perusahaan, baik yang dilakukan melalui rapat-rapat rutin maupun melalui evaluasi atas kinerja Perusahaan. Beberapa arahan, nasihat, pembinaan dan rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi selama tahun 2020 antara lain terkait : 1. Tindak Lanjut Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh (tentang pemantauan GCG Bank). 2. Rekomendasi Terkait Fungsi Audit Intern PT. Bank Aceh Syariah. 3. Rekomendasi terkait Kantor PT. Bank Aceh Syariah Cabang Sinabang. 4. Rapat Dewan Komisaris dengan Direktorat Bisnis PT. Bank 4. BOC has formed an Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Remuneration and Nomination Committee to assist the Supervision of BOC towards Bank. 5. BOC is not involved in making decisions on Bank’s operational activities, but is limited to providing advice and providing credit decisions to related parties, including Executive officers. 6. Members of BOC have sufficient competence and are relevant to their positions to carry out their duties and responsibilities and are able to implement their competencies in carrying out their duties and responsibilities. In order to carry out its supervisory function, Board of Commissioners has effectively provided direction, advice and input to Board of Directors to carry out the development of the Company’s business, either through routine meetings or through evaluation of the Company’s performance. Some of the directions, advice, guidance and recommendations provided by Board of Commissioners to Board of Directors during 2020, among others, are related to: 1. Follow-up to the Letter of the Aceh Province Financial Services Authority (OJK) (concerning Bank GCG monitoring). 2. Recommendations Regarding the Internal Audit Function of PT. Bank Aceh Syariah. 3. Recommendations regarding the office of PT. Bank Aceh Syariah Sinabang Branch. 4. Meetings of Board of Commissioners and the Directorate of PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 317
  317. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Aceh Syariah . 5. Rapat Dewan Komisaris dengan Direktorat Dana & Jasa PT. Bank Aceh Syariah. 6. Rapat Dewan Komisaris dengan Direktorat Operasional PT. Bank Aceh Syariah. 7.Hasil review terkait Dewan Komisaris terkait SOP Pengadaan Barang dan Jasa PT. Bank Aceh Syariah. 8. Pemenuhan Komitmen atas temuan pemeriksanan Umum OJK. 9. Permintaan progress report tindak lanjut temuan OJK. 10.Beberapa isu terkait kinerja Keuangan PT. Bank Aceh Syariah. 11.Permintaan informasi pembiayaan Hapus Buku oleh OJK Provinsi Aceh. 12.Kebijakan & Penanganan Dampak Covid-19. 13.Opini Dewan Komisaris terhadap surat Direktur Utama. 14. Opini Dewan Komisaris terhadap paket pembiayaan Semarak Ramadahan/Idul Fitri 1441 H dan Pandemi Covid-19. 15.Beberapa isu terkait profil risiko triwulan I tahun 2020 PT. Bank Aceh Syariah. 16.Audit Khusus Treasury terkait surat berharga PT. Bank Aceh Syariah. 17.Tindak lanjut pemeriksaan OJK atas pembiayaan nasabah PT. Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh 18.Fungsi Kepatuhan dan penetapan MRTI PT. Bank Aceh Syariah. 19.Evaluasi remunerasi pengurus dan Karyawan PT. Bank Aceh Syariah. 20.Penunjukan KAP untuk auditor tahun Buku 2020. 21.Checklist kepatuhan Divisi SKAI, Treasury dan Pembiayaan PT. Bank Aceh Syariah. 22.Pemenuhan Modal Inti PT. Bank Aceh Syariah. 23.Perhitungan Cost of fund dan cost of Money periode 31 Juli 2020 beserta data pendukungnya. 24.Tindak Lanjut Hasil Rapid Tes Covid-19. 25.Tindak lanjut atas tindakan fraud 26.Laporan pelaksanaan komitmen Dewan Komisaris terkait pemenuhan modal inti PT. Bank Aceh Syariah. 27.Limit/Kewenangan Direktur Utama PT. Bank Aceh Syariah. 28.Penjelasan tentang regulasi kerahasian Bank. 29.SOP pemberian Data/Dokumen kepada Pansus DPRA. 30.Progress Produk TSI dan penempatan Dana PT. Bank Aceh Syariah. 31.Penyesuaian Remunerasi Pengurus dan Karyawan PT. Bank Aceh Syariah. 32.Perubahan rencana pengembangan teknologi Informasi PT. Bank Aceh Syariah. 33.Tindak Lanjut hasil pemeriksaan SKAI pada Kantor Cabang S.Parman – Medan. 318 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Business of PT. Bank Aceh Syariah. 5. Meetings of Board of Commissioners and the Directorate of Funds & Services of PT. Bank Aceh Syariah. 6. Meetings of Board of Commissioners and the Banking Operation Directorate of PT. Bank Aceh Syariah. 7. The results of the review related to Board of Commissioners related to the SOP for the procurement of goods and services of PT. Bank Aceh Syariah. 8. Fulfillment of Commitments on the findings of the OJK General Audit. 9. Request a progress report on the follow-up to OJK’s findings. 10. Several issues related to the financial performance of PT. Bank Aceh Syariah. 11.Request for write-off financing information by OJK Aceh Province. 12. Policies & Handling of the Impact of Covid 19. 13. Opinion of Board of Commissioners regarding the President Director’s letter. 14. Opinion of Board of Commissioners regarding the financing package Semarak Ramadahan/Idul Fitri 1441 H and the Covid Pandemic 19. 15. Several issues related to the risk profile of the first quarter of 2020 PT. Bank Aceh Syariah. 16. Special Treasury Audit related to securities of PT. Bank Aceh Syariah. 17. OJK’s follow-up checks on customer financing of PT. Bank Aceh Syariah, Banda Aceh Branch 18. Compliance function and MRTI determination of PT. Bank Aceh Syariah. 19Evaluation of the remuneration of management and employees of PT. Bank Aceh Syariah. 20. Appointment of KAP for auditors for Financial year 2020. 21.Compliance checklist for SKAI, Treasury and Financing Division of PT. Bank Aceh Syariah. 22. Fulfillment of Core Capital of PT. Bank Aceh Syariah. 23.Calculation of Cost of funds and cost of Money for the period 31 July 2020 along with the supporting data. 24. Follow-up to the Rapid Covid Test Results 19. 25. Follow up on fraud 26.Report on the implementation of Board of Commissioners’ commitment regarding the fulfillment of the core capital of PT. Bank Aceh Syariah. 27. Limit/Authority of the President Director of PT. Bank Aceh Syariah. 28. Explanation of Bank’s confidentiality regulations. 29.SOP for providing Data/Documents to the DPRA Special Committee. 30. Progress of TSI Products and placement of PT. Bank Aceh Syariah. 31. Adjustment of Remuneration for Management and Employees of PT. Bank Aceh Syariah. 32.Changes to the information technology development plan of PT. Bank Aceh Syariah. 33. Follow-up on the results of the SKAI examination at the S. Parman Branch office - Medan.
  318. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 34. Persetujuan pemanfaatan fasilitas instrumen PaSBI dan FliSBI. 35.Progress Produk TSI dan penempatan Dana PT. Bank Aceh Syariah. 36.Pelaksanaan review atas Overhead Cost PT. Bank Aceh Syariah. 37.Pengajuan Extracomtable (Hapus Buku) tahun 2020 PT. Bank Aceh Syariah. 34. Approval of the utilization of the PaSBI and FliSBI instrument facilities. 35. Progress of TSI Products and placement of PT. Bank Aceh Syariah. 36. Implementation of a review on the Overhead Cost of PT. Bank Aceh Syariah. 37. Submission of Extracomtable (Delete Book) in 2020 PT. Bank Aceh Syariah. Penilaian atas Kinerja Masing-masing Komite yang Berada Dibawah Dewan Komisaris dan Dasar Penilaiannya Assessment of the Performance of Each Committee Under Board of Commissioners and the Basis for Assessment Komite pendukung Dewan Komisaris Bank Aceh terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. The supporting committee for Board of Commissioners of Bank Aceh consists of Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee. Penilaian Kinerja terhadap Komite Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam Piagam Komite, Program Kerja Komite dan hasil Self assessment Tata Kelola Perusahaan bank. Performance Assessment of Board of Commissioners Committee is determined based on the duties listed in the Committee Charter, Committee Work Program and the results of Bank’s Corporate Governance Self-assessment. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Komite merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Dewan Komisaris untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali anggota Komite yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Komite. The results of the performance evaluation of each Committee Member are one of the basic considerations for Board of Commissioners to dismiss and/or reappoint the Committee member concerned. The results of the performance evaluation are a means of assessing and increasing the effectiveness of the Committee. INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI Information Regarding Main Shareholders and Controls Struktur Pemegang Saham Shareholder Structure Pemegang saham utama adalah Pemda Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Bank Aceh tidak memiliki pemegang saham pengendali karena tidakmempunyai struktur grup perusahaan atau entitas anak perusahaan. The main shareholder is the Regional Government of the Special Region of Aceh. Bank Aceh does not have a controlling shareholder because it does not have a corporate group or subsidiary structure. Komposisi modal disetor para Pemegang Saham Bank Aceh per – 31 Desember 2020 dapat juga dilihat pada tabel berikut: The composition of the paid-in capital of Bank Aceh Shareholders as of December 31, 2020 can also be seen in the following table: Pemegang Saham Shareholders  Jumlah Lembar Number of Sheets Nilai saham Share value Porsentase Percentage Keterangan Information Pemerintah Provinsi  Aceh 63.577.594 635.775.940.000 58,89% Aceh Province Government Pemerintah Kota se Aceh 4.864.758 48.647.580.000 4,51% Aceh Municipals Government Pemerintah Kabupaten se-Aceh Jumlah 39.511.965 395.119.650.000 36,60% Aceh Regencies Government 107.954.317 1.079.543.170.000 100,00% Total PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 319
  319. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 320 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Informasi lebih rinci telah dijelaskan di Bab Profil Perusahaan Bagian Struktur dan Komposisi Pemegang Saham pada Laporan Tahunan ini . More detailed information has been described in the Chapter Company Profile, Structure and Composition of Shareholders in this Annual Report. Pemegang Saham yang Memiliki Saham di atas 20% Shareholders Owning Shares of more than 20% Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, hanya terdapat 1 pemegang saham yang memiliki saham di atas 20% yaitu Pemerintah Provinsi Aceh. As of December 31, 2020, there is only 1 shareholder that owns shares above 20%, namely the Government of Aceh Province. Perincian besarnya modal yang disetor oleh para pemegang saham, dapat dilihat di Bab Profil Perusahaan pada buku laporan ini. Details of the amount of paid-up capital by the shareholders can be seen in the Company Profile Chapter in this report book. Pemegang Saham Utama sampai Pemilik Individu Major Shareholders to Individual Owners Pemegang Saham Utama adalah Pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki paling sedikit 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau jumlah yang lebih kecil dari itu sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan nomor 53/POJK.04/2017. Major Shareholders are Parties, either directly or indirectly, owning at least 20% (twenty percent) of the voting rights of all shares that have voting rights issued by a company or an amount smaller than that as determined by the Financial Services Authority. number 53/POJK.04/2017. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, hanya 1 (satu) pemegang saham yang memiliki 20% hak suara dari seluruh pemegang saham yaitu Pemerintah Provinsi Aceh. As of December 31, 2020, only 1 (one) shareholder had 20% of the voting rights of all shareholders, namely the Aceh Provincial Government. Wewenang, Hak, dan Tanggung Jawab Pemegang Saham Authorities, Rights and Responsibilities of Shareholders Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, seluruh saham Bank Aceh adalah saham Seri A, berikut wewenang, hak dan tanggung jawab Pemegang Saham: 1. Mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 2. Memiliki hak khusus dalam mengajukan usul pencalonan anggota Direksi dan Dewan Komisaris; 3. Memindahkan hak atas saham melalui persetujuan RUPS. Pemindahan hak atas saham sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar. 4. Menerima Dividen; As of December 31, 2020, all shares of Bank Aceh are Series A shares, along with the authorities, rights and responsibilities of the Shareholders: 1. Cast votes at the General Meeting of Shareholders (GMS); 2. Has special rights in submitting nominations for members of Board of Directors and Board of Commissioners; 3. Transferring rights over shares through the approval of the GMS. Transfer of rights over shares is in accordance with the provisions in the articles of association. 4. Receiving dividends; PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  320. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Bank dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Bank yang berlaku. Wewenang tersebut antara lain mencakup meminta pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi terkait dengan pengawasan dan pengurusan Bank, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. The General Meeting of Shareholders (GMS) is the organ that holds the highest power in Bank and holds all powers that are not delegated to Board of Directors and Commissioners within the limits specified in Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and the applicable Bank Articles of Association. These powers include holding Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board and Directors accountable for the supervision and management of Bank, amending the Articles of Association, appointing and dismissing members of Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board and Directors. Dalam RUPS, Pemegang Saham dapat menggunakan hak yang dimilikinya untuk mengemukakan pendapat dan memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan/atau Direksi sepanjang berhubungan dengan acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perseroan. In the GMS, Shareholders can use their rights to express opinions and obtain information related to the Company from Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board and/or Directors as long as they are related to meeting events and do not conflict with the company’s interests. Jenis Penyelenggaran RUPS Types of GMS Rapat Umum Pemegang Saham Bank Aceh terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) RUPS ini diadakan setahun sekali setelah penutupan tahun buku dan wajib diadakan paling lambat enam bulan setelah penutupan tahun buku, dengan pembahasan antara lain mengenai : a) Direksi menyampaikan: - Laporan Tahunan, - Usulan penggunaan Laba Perseroan, jika Perseroan Mempunyai saldo laba positif - Usulan penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris - Mengusulkan hal-hal lain yang telah diajukan dalam rapat, dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar - Ditetapkan tugas manajemen b) Ditetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi The General Meeting of Shareholders of Bank Aceh consists of: 1. Annual General Meeting of Shareholders (Annual GMS) This GMS is held once a year after the closing of the financial year and is obliged to be held no later than six months after the closing of the financial year, with discussions concerning, among other things: a) Board of Directors submits: - Annual report, - Proposal for the use of the Company’s Profits, if the Company has a positive retained earnings - The recommendation to establish a Public Accounting Firm to audit the Company’s ongoing books is based on the recommendation from Board of Commissioners - Propose other matters that have been submitted at the meeting, without prejudice to the provisions in the Articles of Association - Defined management tasks b) Determined the remuneration of Board of Commissioners and Directors c) It is decided to approve the Annual Accountability Report which is determined by Board of Directors d) Determined the appointment of a Public Accounting Firm e) Determined use of the Company’s incomes f) Other matters that have been submitted shall be decided by taking into account the provisions of the Articles of Association and other matters stipulated in the provisions of the Financial Services Authority. 2. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) EGMS can be held at any time based on the need for the interests of the Company. c) Diputuskan persetujuan atas Laporan Pertanggungjawaban Tahunan yang ditetapkan Direksi d) Ditetapkan penunjukan Kantor Akuntan Publik e) Ditetapkan penggunaan laba Perseroan f) Diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan hal-hal lainnya yang ditetapkan dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) RUPS LB dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 321
  321. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Selain RUPS yang dilakukan dengan kehadiran seluruh Organ Perseroan secara fisik , dikenal juga RUPS dimana pelaksanaannya tidak memerlukan kehadiran seluruh organ secara fisik. RUPS tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama. Apart from the GMS which is held with the physical presence of all Company Organs, it is also known as the GMS where the implementation does not require the physical presence of all organs. The GMS has the same legal force. Proses Penyelenggaraan RUPS dan Pemungutan Suara The GMS and Voting Process 1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan usaha. 2. Pemanggilan RUPS dilakukan dengan surat tercatat atau dengan iklan dalam surat kabar dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan. 3.Panggilan RUPS harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan mata acara rapat dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang dibicarakan dalam rapat tersedia di kantor Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal rapat diadakan. 4. Pemanggilan RUPS dilakukan oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 5. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS. 6.Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS. 7.Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud tidak tercapai, maka atas permohonan perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh. 1. The GMS is held at the domicile of the Company or at the place where the Company does business. 2. Summons to the GMS shall be made by registered mail or by advertisement in a newspaper within 14 (fourteen) days prior to the date of the GMS being held, excluding the date of the invitation and the date of the GMS being held. Tahapan Penyelenggaraan RUPS The Stages of Holding a GMS Pelaksanaan RUPS didahului dengan pemanggilan kepada para Pemegang Saham yang mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan mata acara rapat dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat tersedia dikantor Bank Aceh mulai dari dari hari dilakukannya pemanggilan sampai dengan tanggal rapat diadakan. 322 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 3. Summons to the GMS must state the day, date, time, place and agenda of the meeting, accompanied by a notification that the materials discussed in the meeting are available at the Company’s office starting from the day the invitation is made until the meeting date. 4. Summons to the GMS are made by Board of Directors and/ or Board of Commissioners. 5. GMS can be held if attended by shareholders who represent more than ½ (one half) of the total shares with valid voting rights and the decision is valid if it is approved by more than ½ (one half) of the total shares. with valid voting rights who are present at the GMS. 6. In the event that the quorum of attendance as referred to is not achieved, the second GMS is valid and entitled to adopt binding decisions if attended by shareholders representing at least 1/3 (one third) of the total shares with valid voting rights and The decision is valid if it is approved by more than 1/2 (one half) of the total shares with valid voting rights who are present at the GMS. 7. In the event that the attendance quorum at the second GMS is not achieved, then at the request of the company, the quorum of attendance, the number of votes to make a decision, the summons and the time for holding the GMS are determined by the Chairperson of the Banda Aceh District Court. The implementation of the GMS is preceded by a summons to the Shareholders stating the day, date, time, place and agenda of the meeting, accompanied by a notification that the material to be discussed at the meeting is available at Bank Aceh office starting from the day of the invitation until the meeting date.
  322. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis 1 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2 Pemanggilan Pemegang Saham dengan Surat Tercatat Invitation to Shareholders by Registered Letter 4 Pengumuman Hasil RUPS dalam Bentuk Berita Acara RUPS Announcement of GMS Results in the form of GMS Minutes Penerimaan Pengaduan Pemberitahuan Kepada Pemegang Saham Notification to Shareholders 3 Penanganan Handlling Pelaksanaan RUPS Implementation of the GMS Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tata cara penyelenggaran RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Bank Bank Aceh telah diatur dalam Anggaran Dasar PT. Bank Aceh Syariah berdasarkan Akta No. 47 Tanggal 22 Juni 2016 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Aceh. Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tahun 2020 adalah sebagai berikut: Procedures for Organizing GMS The procedures for holding Bank Aceh Annual GMS and Extraordinary GMS have been stipulated in the Articles of Association of PT. Bank Aceh Syariah based on Deed No. 47 dated 22 June 2016 concerning the Decision Statement of the Extraordinary GMS of PT. Bank Aceh. One of the procedures for holding an Extraordinary GMS and GMS is to summon the Shareholders and submit notifications and invitations to the shareholders, with the following details: Pemberitahuan Jadwal dan Agenda RUPS Bank Aceh Tahun 2020 Schedule and Agenda Announcement for the 2020 Bank Aceh GMS Undangan Undangan RUPS Tahun 2020 (Tahun Buku 2019) telah disampaikan kepada para pemegang saham pada tanggal 02 Juni 2020 dengan nomor surat 2015/DIR/RUPS/VI/2020 Tujuan Undangan dan pemberitahuan kepada para pemegang saham (Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten/ Kotamadya se Provinsi Aceh) Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2020 (Tahun Buku 2019) dan Realisasinya Pada tahun 2020, Bank Aceh telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2020. Bank Aceh telah merealisasikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tahun 2020, dengan rincian keterangan sebagai berikut: Pelaksanaan RUPS dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2020 bertempat di Pendopo (Rumah Dinas) Gubernur Aceh Hasil RUPS Hasil keputusan RUPS Tahunan 2020 (Tahun Buku 2019) telah disampaikan kepada Pemegang Saham serta telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. 2227/DIR/ Sekper.01/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 perihal Laporan Pelaksanaan RUPS PT. Bank Aceh Syariah 2020 Annual General Meeting of Shareholders (GMS) (Fiscal Year 2019) and its Realizations In 2020, Bank Aceh has held 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders (GMS) 2020. Bank Aceh has realized the results of the General Meeting of Shareholders held in 2020, with detailed information as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 323
  323. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Jenis RUPS Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tanggal Pelaksanaan 16 Juni 2020 Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 6 Tanggal 16 Juni 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Agenda RUPS Keputusan RUPS 1. Laporan Pertangungjawaban Pengurus PT. Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2019. 2. Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2020 – 2022. 3. Rencana Revisi RBB Tahun 2020 Terkait Dampak Covid-19. 4. Usulan-usulan: a. Konversi dana pensiun Bank Aceh dan Peraturan Dana Pensiun dari sistem konvensional menjadi dana pensiun syariah. b. Penyertaan modal pada Askrida Syariah dan BPR Mustaqim. c. Rencana penambahan modal setor menjadi Rp.3.000.000.000.000,- (tiga triliun rupiah) batas akhir tahun 2024 sesuai pemenuhan ketentuan POJK No. 12/POJK.3/2020 tanggal 17 Maret 2020. d. Penyesuaian remunerasi karyawan bank berupa gaji pokok dan tunjangan. e. Penyesuaian remunerasi pengurus bank serta fasilitas lainnya. f. Memberikan kewenangan kepada Pemegang Saham Pengendali (PSP) untuk: - Menunjuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) setelah mendapat persetujuan OJK. - Menunjuk dan mengangkat Komisaris Utama dan Komisaris. - Pembatalan nama Calon Komisaris yang diusulkan dalam RUPSLB tanggal 28 Februari 2018 sesuai Akta No. 15 yang dibuat di hadapan Notaris DR. Teuku Abdurrahman, SH. SpN. g. Alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan sosial terkait kesiapan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang telah dan akan Bank laksanakan. h. Kebijakan relaksasi atas pembiayaan termasuk UMKM sesuai POJK No. 11/POJK.03/2020 dan pembiayaan Musyaraqah Mutanaqisah (MMQ) untuk ASN dengan bagi hasil spesial. i. Rencana Alokasi Dana CSR Tahun 2020. 1. Menyetujui Laporan Pertangung jawab dan Laporan Keuangan PT. Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2019 sebagaimana telah di audit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistianto, Dadang & Ali. 2. Menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2020. 3. Menyetujui Rencana Revisi RBB tahun 2020 terkait dampak Covid-19. 4. Menyetujui usulan alokasi laba atas Tahun Buku 2019. 5. Menyetujui dan mensahkan alokasi Dana Tantiem dan Jasa Produksi Tahun 2019 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Menyetujui/mengesahkan tambahan dana setoran modal tahun 2019. 7. Menyetujui Rencana Penambahan Modal Setor menjadi Rp.3.000.000.000,- batas akhir tahun 2024 sesuai pemenuhan sesuai POJK No. 12/POJK.03/2020 tanggal 17 Maret 2020. 8. Menyetujui Konversi Dana Pensiun dan Peraturan Dana Pensiun dari System Konvensional menjadi Sistem Syariah. 9. Menyetujui Penyertaan Modal pada Askrida Syariah dan BPR Mustaqim. 10. Menyetujui Penyesuaian Remunerasi Pengurus dan Pegawai. 11. Menyetujui / Memberikan kewenangan kepada Pemegang Saham Pengendali (PSP) untuk : - Menunjuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) setelah persetujuan OJK. - Menunjuk dan mengangkat Komisaris Utama dan Komisaris. - Pembatalan nama Calon Komisaris yang diusulkan dalam RUPSLB tanggal 28 Februari 2018 sesuai Akta No. 15 yang dibuat di hadapan Notaris. 12. Menyetujui Alokasi dana untuk pelasanaan kegiatan sosial terkait kesiapan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang akan dilaksanakan baik atas inisiatif Bank atau bekerjasama dengan Pihak Lain. 13. Menyetujui Rencana Alokasi Dana CSR tahun 2020. 14. Menyetujui Penetapan Pembagian Laba Tahun Buku 2019. 15. Menyetujui Pengesahan Alokasi Tantiem dan Jasa Produksi Tahun Buku 2019. Rekapitulasi Kehadiran pada RUPS Tahunan 2020 (Tahun Buku 2019) RUPS tahunan 2020 dihadiri oleh Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi Bank Aceh, sebagai berikut: No PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Attendance Recapitulation at the 2020 Annual GMS (Financial Year 2019) The 2020 annual GMS was attended by Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board and Board of Directors of Bank Aceh, as follows: Nama Jabatan Kehadiran Dewan Komisaris 1 Abdussamad Plt. Komisaris Utama Hadir 2 Mirza Tabrani Komisaris Independen Hadir 3 Muslim A. Djalil Komisaris Independen Hadir Dewan Pengawas Syariah 4 Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Hadir Direksi 5 Haizir Sulaiman 6 Lazuardi Direktur Utama Hadir Direktur Operasional Hadir 7 Bob Rinaldi Direktur Bisnis Hadir 8 Amal Hasan Direktur Dana dan Jasa Hadir 9 Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan Hadir Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Selama tahun 2020, Bank Aceh tidak melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). 324 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Extraordinary General Meeting of Shareholders During 2020, Bank Aceh did not hold an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
  324. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Informasi Lainnya : Untuk memperkuat fungsi pelaksanaan tatakelola perusahaan, dimana salah satunya adalah memperkuat Governance structure perusahaan, maka pemegang saham telah sepakat memberi kuasa penuh kepada Pemegang Saham Pengendali untuk memilih calorn anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Aceh Syariah. Untuk itu telah dilaksanakan Rapat Pemegang Saham Sirkule dan hasilnya telah ditetapkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham sebagai berikut : Other Information: To strengthen the function of implementing corporate governance, one of which is strengthening the company’s governance structure, the shareholders have agreed to give full power to the Controlling Shareholders to elect candidates for members of Board of Commissioners and Directors of PT. Bank Aceh Syariah. for this reason, a Sirkule Shareholders Meeting has been held and the results have been stipulated in the Deed of Shareholders Decision Statement as follows: 1. Bank Aceh telah menetapkan Akta Pernyataan Keputusan 1. Bank Aceh has stipulated the Deed of Shareholders Decree Number 3 dated February 7, 2020, on the Reaffirmation of the Deed of the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders Number 14 dated March 25, 2019, namely: Pemegang Saham Nomor 3 tanggal 07 Februari 2020 terhadap Penguatan Kembali Keputusan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 14 tanggal 25 Maret 2019, yaitu : Pernyataan Keputusan Pemegang Saham 07 Februari 2020 Agenda Keputusan 1.Penguatan kembali Pemberian Kuasa oleh Seluruh Pe- 1.Memberi Kuasa Penuh kepada Plt. Gubernur Aceh megang Saham kepada Pemegang Saham Pengendali selaku Pemegang Saham Pengendali untuk Mengangkat, dengan Kuasa dan Kewenangan Penuh untuk Mengganti Mengukuhkan serta menetapkan Anggota Dewan Direksi dan Memilih Calon Anggota Direksi dan Anggota Dewan PT. Bank Aceh Syariah periode 2020 – 2024 dengan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah sebagaimana yang telah susunan : diputuskan dalam RUPS LB tanggal 25 Maret 2019. a.Sdr. Amal Hasan selaku Direktur Dana dan Jasa PT. Bank Aceh Syariah. 2.RUPS memberi Kuasa kepada Pemegang Saham Pengenb.Sdr. Yusmal Diansyah selaku Direktur Kepatuhan dali untuk melakukan : PT. Bank Aceh Syariah. a. Pengukuhan Aggota Dewan Direksi dan Anggota Dec. Sdr. Lazuardi selaku Direktur Operasional PT. Bank wan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah periode 2020 Aceh Syariah. 2024. d.Sdr. Bob Rinaldi selaku Direktur Bisnis PT. Bank Aceh b.Pemberhentian Dewan Direksi periode 2016 – 2020. Syariah. e.Sdr. Mirza Tabrani selaku Komisaris Independen PT. Bank Aceh Syariah. f. Sdr. Muslim A. Djalil selaku Komisaris Independen PT. Bank Aceh Syariah. 2.Memberi Kuasa Penuh kepada Plt. Gubernur Aceh selaku Pemegang Saham Pengendali untuk memberhentikan dengan hormat Sdr. Rusydi M. Adam selaku Direktur Operasional PT. Bank Aceh Syariah 2. Bank Aceh telah menetapkan Akta Berita Acara Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 10 tanggal 27 November 2020 terhadap Penguatan Kembali Pemberian Kuasa telah diputuskan dalam RUPS tanggal 16 Juni 2020, yaitu : Berita Acara Keputusan Pemegang Saham Luar Biasa 27 November 2020 Agenda 2. Bank Aceh has stipulated the Deed on the Minutes of the Extraordinary Shareholders’ Decision Number 10 dated 27 November 2020 regarding Reinforcement of the Granting of Attorney that has been decided at the GMS on 16 June 2020, namely: Keputusan 1. Penguatan kembali Pemberian Kuasa oleh Seluruh Peme- 1.Memberi Kuasa Penuh kepada Plt. Gubernur Aceh selaku gang Saham kepada Pemegang Saham Pengendali dengan Pemegang Saham Pengendali untuk : Kuasa dan Kewenangan Penuh untuk Menunjuk dan Mena)Memberhentikan Tuan Abdussamad dari jabatannya gangkat Anggota Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah selaku Pelaksana Tugas Komisaris Utama PT. Bank Aceh sebagaimana yang telah diputuskan dalam RUPS tanggal 16 Syariah. Juni 2020. b)Memberhentikan Tuan Abdussamad dari jabatannya selaku Komisaris Independen PT. Bank Aceh Syariah. 2.RUPS memberi Kuasa kepada Pemegang Saham Pengendali untuk melakukan Pemberhentian dan Pengangkatan 2.Memberi Kuasa Penuh kepada Plt. Gubernur Aceh selaku Plt. Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT. Bank Pemegang Saham Pengendali untuk : Aceh Syariah. a)Mengangkat Tuan Mirza Tabrani selaku Pelaksana Tugas Komisaris Utama PT. Bank Aceh Syariah. b)Mengangkat Kembali Tuan Abdussamad selaku Komisaris Independen PT. Bank Aceh Syariah. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 325
  325. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Komisaris Independen dan Independensi Dewan Komisaris Independent Commissioner and Independency of Board of Commissioners 326 Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11 /33/PBI/2009 tanggal 07 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Based on Bank Indonesia Regulation Number 11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, Independent Commissioners are members of Board of Commissioners who have no financial, management, share ownership and/or family relationships. with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or a relationship with Bank that may affect their ability to act independently. Komisaris Independen Bank Aceh memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksudkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 07 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah tersebut. Independent Commissioners of Bank Aceh comply with the provisions referred to in Bank Indonesia Regulation Number 11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. Setiap Komisaris Independen Bank Aceh menandatangani surat pernyataan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama perseroan dan tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perseroan. Each Independent Commissioner of Bank Aceh signs a statement that he has no affiliation with the company, members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or major shareholders of the company and has no direct or indirect business relationship with the company’s business activities. Kriteria Penentuan Komisaris Independen Criteria for Determination of Independent Commissioners Kriteria anggota Dewan Komisaris yang juga merupakan Komisaris Independen antara lain adalah sebagai berikut : 1. Komisaris Independen paling sedikit berjumlah 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris 2. Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham, hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen; 3. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode berikutnya; 4. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; 5. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik; 6. Memenuhi persyaratan Komisaris Independen sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku; The criteria for members of Board of Commissioners who are also Independent Commissioners are as follows: 1. Independent Commissioners are at least 50% (fifty percent) of the total members of Board of Commissioners 2. Members of Board of Commissioners who have no financial relationship, management relationship, share ownership relationship, family relationship with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or relationship with Bank, which may affect their ability to act independently; 3. Is not a person who works or has the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the activities of an Issuer or Public Company within the last 6 (six) months, except for re-appointment as an Independent Commissioner of an Issuer or a Public Company for the next period. ; PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 4. Do not own shares, either directly or indirectly, in the Issuer or Public Company; 5. Has no affiliation with the Issuer or Public Company, members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or major shareholders of the Issuer or Public Company; 6. Fulfills the requirements for an Independent Commissioner as stipulated in the prevailing regulations;
  326. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 7. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik. 8.Komisaris Non Independen dapat beralih menjadi Komisaris Independen setelah memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen. 9. Komisaris Non Independen yang akan beralih menjadi Komisaris Independen sebagaimana dimaksud diatas wajib menjalani masa tunggu (cooling off) paling singkat 6 (enam) bulan. 10. Peralihan dari Komisaris Non Independen menjadi Komisaris Independen wajib memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan 11. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan berturut-turut dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sebagai Komisaris Independen dalam hal : a)Rapat anggota Dewan Komisaris menilai bahwa Komisaris Independen tetap dapat bertindak independen; dan b)Komisaris Independen menyatakan dalam RUPS mengenai independensi yang bersangkutan. 12. Pernyataan independensi Komisaris Independen sebagaimana dimaksud diatas wajib diungkapkan dalam laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 7. Does not have a business relationship, directly or indirectly, related to the business activities of the Issuer or Public Company. 8. Non-Independent Commissioners may change to become Independent Commissioners after fulfilling the requirements as Independent Commissioners. 9. Non-Independent Commissioners who will change to become Independent Commissioners as referred to above are required to undergo a waiting period (cooling off) of at least 6 (six) months. 10.The transition from a non-independent commissioner to an independent commissioner must be approved by the Financial Services Authority 11.Independent Commissioners who have served for 2 (two) consecutive terms of office may be reappointed for the next period as Independent Commissioners in terms of: Pernyataan Komisaris Independen Independent Commissioner Statement Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, jumlah Komisaris Independen Bank ditetapkan minimal 50% dari total anggota Dewan Komisaris yang efektif. Komposisi Dewan Komisaris Bank Aceh Per 31 Desember 2020 berjumlah 3 (tiga) orang dengan 2 (dua) orang menjabat sebagai Komisaris Independen, yang berarti bahwa jumlah komisaris independen lebih dari 50% Komisaris yang ada. Dengan demikian, Komisaris Independen Bank Aceh telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tersebut. In accordance with Bank Indonesia Regulation Number 11/33/ PBI/2009 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, the number of Bank Independent Commissioners is set at a minimum of 50% of the total effective members of Board of Commissioners. The composition of Board of Commissioners of Bank Aceh As of 31 December 2020 amounted to 3 (three) people with 2 (two) people serving as Independent Commissioners, which means that the number of independent commissioners is more than 50% of the existing Commissioners. Thus, the Independent Commissioner of Bank Aceh has complied with the provisions of Bank Indonesia Regulation Number 11/33/PBI/2009. Komisaris Independen Bank Aceh juga telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam kriteria anggota Komisaris Independen. Independent Commissioners of Bank Aceh have also fulfilled all the requirements set out in the criteria for members of Independent Commissioners. Setiap Komisaris Independen Bank Aceh menandatangani surat pernyataan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama perseroan dan tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perseroan. Each Independent Commissioner of Bank Aceh signs a statement that he has no affiliation with the company, members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or major shareholders of the company and has no direct or indirect business relationship with the company’s business activities. Pernyataan Independensi Anggota Komisaris Independen Independency Statement of Independent Commissioner Members Komisaris Independen telah membuat Surat Pernyataan Independen yang menyatakan bahwa Komisaris yang bersangkutan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, The Independent Commissioner has made an Independent Statement Letter stating that the Commissioner concerned has no financial, management, share ownership and/or family a) The meeting of members of Board of Commissioners considers that the Independent Commissioner can still act independently; and b) The Independent Commissioner states in the GMS regarding the independence of the person concerned. 12. The independency statement of the Independent Commissioner as referred to above must be disclosed in the Corporate Governance implementation report PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 327
  327. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile kepemilikan saham , dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Berikut adalah Surat Pernyataan Independen yang dimaksud: relationship with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or a relationship that may affect his ability to act independently. The following is the Independent Statement Letter: Setiap anggota Dewan Komisaris Bank Aceh telah memenuhi kondisi-kondisi yang menunjukkan independensi mereka yaitu: 1. Anggota Dewan Komisaris telah mengungkapkan kepemilikan saham baik pada Bank Aceh maupun perusahaan lainnya. Untuk kepemilikan saham sampai dengan 31 Desember 2020, Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham dengan jumlah kepemilikan mencapai 5% atau lebih baik pada Bank maupun Perusahaan lainnya. 2.Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. 3. Anggota Dewan Komisaris mampu menjalankan tugas, menyatakan pendapat atau melaporkan kinerja sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Komisaris secara independen tanpa dikendalikan oleh pemegang saham utama perusahaan. 4. Anggota Dewan Komisaris telah mengungkapkan perihal independensinya yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Adapun uraian penjelasannya adalah sebagai berikut: Each member of Board of Commissioners of Bank Aceh has met conditions that demonstrate their independence, namely: 1. Members of Board of Commissioners have disclosed their share ownership in Bank Aceh and other companies. for share ownership up to December 31, 2020, Members of Board of Commissioners do not own shares with total ownership of 5% or better in Bank or other companies. 2. Members of Board of Commissioners do not take and/or receive personal benefits other than remuneration and other facilities determined by the GMS. 3. Members of Board of Commissioners are able to carry out their duties, express opinions or report on performance as determined by Board of Commissioners independently without being controlled by the main shareholders of the company. 4. Members of Board of Commissioners have disclosed their independence, namely they do not have financial, management, share ownership, and or family relationships with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or a relationship with Bank that may affect their ability to act independently. The description of the explanation is as follows: Hubungan Keluarga Dengan Nama 328 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Dewan Komisaris Direksi Family Relationship With Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Yes No Yes No Yes No Mirza Tabrani x √ x √ x √ x √ x √ x √ Abdussamad x √ x √ x √ x √ x √ x √ Muslim Djalil x √ x √ x √ x √ x √ x √ PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  328. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Dewan Pengawas Syariah merupakan organ perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab penuh memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Sharia Supervisory Board is a company organ that has the duty and full responsibility of providing advice and suggestions to Board of Directors and supervising bank activities in accordance with sharia principles. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Work Guidelines and Procedures Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Pengawas Syariah mencakup fungsi, komposisi dan persyaratan, pengangkatan dan masa jabatan, rangkap jabatan, pengunduran diri dan pemberhentian, program orientasi dan peningkatan kapabilitas, etika kerja, tugas dan kewajiban, tata kerja dan aspek transparansi Dewan Pengawas Syariah. Tugas dan Tanggung Pengawas Syariah Jawab Dewan Berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah dan regulasi terkait lainnya menegaskan bahwa Dewan Pengawas Syariah mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: Sharia Supervisory Board work guidelines and rules include the functions, composition and requirements, appointment and term of office, concurrent positions, resignation and dismissal, orientation and capability improvement programs, work ethics, duties and obligations, work procedures and transparency aspects of Sharia Supervisory Board. Duties and Responsibilities Supervisory Board of Sharia Based on Law No.21 of 2008 concerning Islamic banking and other related regulations it is confirmed that the Sharia Supervisory Board has the following duties and responsibilities: Tugas Pokok : 1. Melakukan pengkajian atas kesesuaian produk dan jasa Bank dengan Fatwa DSN – MUI. 2. Memberikan opini terhadap pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh Bank sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. 3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan DPS kepada Direksi, DSN-MUI dan OJK setiap 6 (enam) Bulan sekali sesuai dengan ketentuan. 4.Memantau dan memberikan pemikiran-pemikiran atas pengendalian administrasi data keuangan syariah, sistem manajemen dan pengamanan sistem teknologi bank syariah untuk lebih baik dalam pelayanan yang sehat menurut syariah. 5. Untuk kemajuan dimasa depan, ikut memberikan masukan secara rutin dalam memperbaiki/menyesuaikan sistem dan prosedur operasional Bank Syariah sesuai ketentuan syariah. 6.Mengawasi kegiatan usaha bank agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN-MUI. 7. Mengadakan rapat rutin minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan. Main Duties : 1. Reviewing the suitability of Bank’s products and services with the DSN-MUI Fatwa. 2. Provide opinions on operational guidelines and products issued by Bank so that they are in accordance with sharia principles. 3. Submit reports on the results of supervision by SSB to Board of Directors, DSN-MUI and OJK every 6 (six) months in accordance with the provisions. 4. Monitor and provide thoughts on administrative control of Islamic financial data, management systems and security of Islamic banking technology systems for better health services according to sharia. Wewenang : 1. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Keputusan DSN-MUI. 2. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap operasional Bank. Authorities: 1. Carry out tasks in accordance with Bank Indonesia regulations, the Financial Services Authority and the DSNMUI Decree. 2. Provide an opinion from the sharia aspect of Bank’s operations. 5. for future progress, participate in providing regular input in improving/adjusting systems and operational procedures of Sharia Banks in accordance with sharia regulations. 6. Oversee the bank’s business activities so that it is in accordance with the provisions and principles of sharia that have been obliged by the DSN-MUI. 7. Hold regular meetings at least 1 (one) time a month. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 329
  329. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 330 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 . Memberikan masukan kepada manajemen bank terhadap penyempurnaan dan pengembangan produk, kebijakan yang sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. 4. Melakukan koordinasi kerja dengan Direksi dan Divisi berdasarkan garis koordinasi dan hirarki. 5. Berfungsi sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang. 6.Sebagai mediator antara Bank dengan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan Fatwa dari DSN-MUI. 3. Provide input to bank management on product improvement and development, policies in accordance with the prevailing systems and procedures. 4. Coordinating work with the Directors and Divisions based on coordination lines and hierarchies. 5. Serves as an advisor and adviser to Directors, Division Heads and Branch Managers. 6. As a mediator between Bank and DSN in communicating proposals and suggestions for product and service development from Bank which require a review and Fatwa from the DSN-MUI. Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab atas seluruh pedoman operasional dan produk yang telah mendapat persetujuan dari DSN-MUI. 2. Bertanggung Jawab untuk mensosialisasikan produk syariah kepada masyarakat luas dalam berbagai kesempatan agar masyarakat luas mengerti fungsi dari bank syariah. 3. Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan operasional bank secara syariah. 4. Bertanggung jawab atas laporan hasil pengawasan syariah. Responsibilities : 1. Responsible for all operational guidelines and products that have received approval from DSN-MUI. 2. Responsible for disseminating sharia products to the wider community on various occasions so that the wider community understands the function of Islamic banks. 3. Responsible for all operational management of the bank in a sharia manner. 4. Responsible for reports on the results of sharia supervision. Kriteria Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Criteria Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT. Bank Aceh Syariah telah memenuhi persyaratan (kualifikasi) sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/ PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/13/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/ PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah, antara lain : 1. Integritas (akhlak dan moral yang baik, komitmen untuk mematuhi ketentuan perbankan syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, komitmen terhadap pengembangan perbankan syariah yang sehat dan tangguh (sustainable), lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia); 2. Kompetensi (memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah mu’amalah dan pengetahuan di bidang perbankan dan/atau keuangan secara umum); 3.Reputasi Keuangan yang baik (tidak termasuk dalam daftar kredit macet dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, atau anggota Direksi suatu perseroan dan/atau anggota pengurus suatu badan usaha yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dan/atau badan usaha dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir). Member of Sharia Supervisory Board (SSB) PT. Bank Aceh Syariah has met the requirements (qualifications) as stipulated in Bank Indonesia Regulation Number 11/3/PBI/2009 dated January 29, 2009 concerning Sharia Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 15/13/ PBI/2013 dated December 24 2013 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 11/3/PBI/2009 concerning Islamic Commercial Banks, including: 1. Integrity (good character and morals, commitment to comply with sharia banking regulations and other applicable laws and regulations, commitment to the development of sound and sustainable sharia banking, passing the fit and proper test) determined by Bank Indonesia); Komposisi Dewan Pengawas Syariah Composition of Sharia Supervisory Board Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Pasal 36 (1) bahwa jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah paling kurang 2 (dua) orang atau paling banyak 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi. Mempertimbangkan skala bisnis Bank Aceh dan komposisi anggota Dewan Pengawas Syariah terhadap Based on Bank Indonesia Regulation No. 11/33/PBI/2009 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units Article 36 (1) that the number of members of Sharia Supervisory Board is at least 2 (two) people or a maximum of 50% (fifty percent) of the total number of members of Board of Directors. Taking into account the business scale of Bank Aceh and the composition of PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2. Competence (having knowledge and experience in the field of sharia mu’amalah and knowledge in banking and/or finance in general); 3. Good financial reputation (not included in the list of bad debts and never declared bankrupt or become a shareholder, member of Board of Commissioners, or member of Board of Directors of a company and/or member of the management of a business entity found guilty of causing a company and/ or entity. the business has been declared bankrupt, within the last 5 (five) years).
  330. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements jumlah anggota Direksi, Bank Aceh menetapkan jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah sebanyak 3 (tiga) orang dengan susunan 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang anggota. the members of Sharia Supervisory Board against the number of members of Board of Directors, Bank Aceh stipulates that the number of members of Sharia Supervisory Board is 3 (three) with 1 (one) chairman and 2 (two) members. Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT Bank Aceh Syariah diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor: 584/716/2016 tanggal 14 September 2016 tentang Penetapan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas PT. Bank Aceh Syariah dan No. 584/1296/2020 pada tanggal 13 Juli 2020 Tentang Pengangkatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Aceh Syariah Nomor 584/1296/2020. Masa Jabatan DPS yang tidak melebihi masa jabatan anggota Direksi atau Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan Pasal 45 ayat (2) PBI No. 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sharia Supervisory Board (SSB) of PT Bank Aceh Syariah was appointed based on the Decree of the Governor of Aceh Number: 584/716/2016 dated 14 September 2016 concerning the Appointment of Board of Commissioners, Directors and Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah and No. 584/1296/2020 on July 13, 2020 concerning the Appointment of Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah Number 584/1296/2020. The term of office of SSB which does not exceed the term of office of the member of Board of Directors or Board of Commissioners is in accordance with Article 45 paragraph (2) PBI No. 11/33/PBI/2009 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units. Komposisi Dewan Pengawas Syariah periode 1 Januari 2020 - 12 Juli 2020 Susunan Dewan Pengawas Syariah periode 01 Januari 2020Nama sebagai berikut: Jabatan 12 Juli 2020 adalah Composition of Sharia Supervisory Board for the period January 1, 2020 - July 12, 2020 The composition of Sharia Supervisory Board for the period 01 Dasar Pengangkatan January 2020-12 July 2020Telah is asTercatat follows:dalam Administrasi OJK Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Anggota Keputusan Gubernur Aceh Nomor: 584/716/2016 Komposisi Dewan Pengawas Syariah periode 13 Juli 2020 – 31 Desember 2020 Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah No. 6 Tgl. 16 Juni 2020 dan Keputusan Gubenur Provinsi Aceh No. 584/1296/2020 tanggal 13 Juli 2020 Tentang Pengangkatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Aceh Syariah, komposisi Dewan Pengawas Syariah periode 13 Juli 2020 – 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut: Nama Jabatan Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Ketua Prof. Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, M.A Anggota Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Anggota S-91/KO.0501/2020 Tanggal 18 Februari 2020 Composition of Sharia Supervisory Board for the period 13 July 2020 - 31 December 2020 Based on the Minutes of the General Meeting of Shareholders of PT. Bank Governor of Aceh Province Decree No. 584/1296/2020 on July 13, 2020 concerning the Appointment of Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah Number 584/1296/2020, then the composition of Sharia Supervisory Board for the period 13 July 2020 - 31 December 2020 is as follows: Dasar Pengangkatan - Akta RUPS No. 6 Tanggal 16 Juni 2020 - Keputusan Gubernur Provinsi Aceh No. 584/1296/2020 Tgl. 13 Juli 2020 - Akta RUPS No. 6 Tanggal 16 Juni 2020 - Keputusan Gubernur Provinsi Aceh No. 584/1296/2020 Tgl. 13 Juli 2020 - Akta RUPS No. 6 Tanggal 16 Juni 2020 - Keputusan Gubernur Provinsi Aceh No. 584/1296/2020 Tgl. 13 Juli 2020 Telah Tercatat dalam Administrasi OJK S-523/KO.0501/2020 Tanggal 30 September 2020 S-523/KO.0501/2020 Tanggal 30 September 2020 S-523/KO.0501/2020 Tanggal 30 September 2020 Independensi Dewan Pengawas Syariah Independence of Sharia Supervisory Board Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT. Bank Aceh Syariah berasal dari pihak independen danTidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan Pemegang Saham Pengendali dan/atau dengan anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau dengan anggota DPS lainnya. DPS PT. Bank Aceh Syariah berkedudukan di kantor Pusdiklat PT. Bank Aceh Syariah dan tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi di Lembaga Keuangan Syariah lainnya, sehingga dapat menjadi tolak ukur bahwa DPS akan bertugas lebih efektif dan independent dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan bisnis perbankan syariah PT. Bank Aceh Syariah. Sharia Supervisory Board (SSB) PT. Bank Aceh Syariah comes from an independent party and has no family relationship up to the second degree with Controlling Shareholders and/or members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners and/or with other members of the SSB. SSB PT. Bank Aceh Syariah is domiciled at the Pusdiklat office of PT. Bank Aceh Syariah and does not have concurrent positions as Directors in other Sharia Financial Institutions, so that it can be a benchmark that SSB will be more effective and independent in supervising the sharia banking business activities of PT. Bank Aceh Syariah. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 331
  331. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Hubungan Keluarga dan Keuangan Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh untuk periode Tahun 2020 Family and Financial Relationships of Bank Aceh Sharia Supervisory Board for the period of 2020 Dalam menjalankan independensi fungsi pengawasan , berikut adalah pengungkapan hubungan keluarga dan keuangan Dewan Pengawas Syariah dengan pengurus dan pemengang saham Bank Aceh tahun 2020 : In carrying out the independence of the supervisory function, the following is a disclosure of the family and financial relationships of Sharia Supervisory Board with the management and shareholders of Bank Aceh in 2020: Nama Name Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With Dewan Komisaris board of Commissioners Direksi The Directors Pemegang Saham Shareholder Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Tidak Tidak Tidak Prof. Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, M.A Tidak Tidak Tidak Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Tidak Tidak Tidak Rangkap Jabatan di Lembaga Keuangan Syariah lainnya untuk periode Tahun 2020 Concurrent Positions at other Sharia Financial Institutions for the 2020 period Dengan tetap memperhatikan fungsi pengawasannya, berikut adalah rangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh selama tahun 2020 : With due observance of its supervisory function, the following are concurrent positions for Bank Aceh Sharia Supervisory Board during 2020: Nama Name 332 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Rangkap Jabatan Di Lembaga Keuangan Syariah Lainnya Dual Positions in Other Islamic Financial Institutions Sebagai Konsultan As a consultant Sebagai Anggota Direksi As a Member of Board of Directors Sebagai Ketua/Anggota DPS As Chairperson/Member of SSB Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Tidak Tidak Tidak Prof. Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, M.A Tidak Tidak Ya Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Tidak Tidak Ya Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab DPS SSB Duties and Responsibilities Implementation Tugas dan tanggung jawab DPS adalah memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Operasional Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah, antara lain meliputi: 1. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank serta proses pengembangan produk baru Bank; 2. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya; 3.Melakukan Review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana, penyaluran dana, produk dan pelayanan jasa bank; dan 4. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya. 5.DPS juga melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank dengan melakukan halhal sebagai berikut: a) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan; b) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan The duties and responsibilities of SSB are to provide advice and suggestions to Board of Directors as well as to supervise Bank Operational activities to comply with Sharia Principles, including, among others: 1. Assess and ensure compliance with the Sharia Principles of operational guidelines and products issued by Bank as well as Bank’s new product development process; 2. Requesting a fatwa from the National Sharia Board for new products of Bank for which there is no fatwa; 3. Conduct regular reviews on compliance with sharia principles on the mechanism for raising funds, channeling funds, bank products and services; and 4. Request data and information related to sharia aspects from Bank’s work units in the context of carrying out their duties. 5. SSB also supervises Bank’s new product development process by doing the following: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 a) Request an explanation from the authorized Bank official regarding the objectives, characteristics, and contract used in the new product to be issued; b) Checking whether the contract used in the new product
  332. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. 6.Me-Review sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah; 7. Memberikan pendapat syariah/opini syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan dan hal lain yang berkaitan dengan bisnis Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. 8.DPS wajib menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah secara semesteran kepada Otoritas Jasa Keuangan (Up. Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh) dan tembusan kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), Dewan Komisaris dan Direksi Bank Aceh. 9. Laporan sebagaimana dimaksud diatas wajib disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir. Yang dimaksud dengan “semester” adalah periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan Desember. 10. DPS bertanggungjawab terhadap pemenuhan prinsip syariah pada operasional dan bisnis yang dijalankan PT. Bank Aceh Syariah. has a fatwa from the National Sharia Council-Indonesian Ulama Council. 6. Reviewing systems and procedures for new products to be issued related to compliance with Sharia Principles; 7. Providing sharia opinions/sharia opinions on new products to be issued and other matters related to Bank’s business to comply with sharia principles. 8. SSB is obliged to submit a semesterly Sharia Supervisory Board Supervisory Report to the Financial Services Authority (Up. Head of the Aceh Province Financial Services Authority office) and a copy to the National Sharia Board - Indonesian Ulama Council (DSN-MUI), Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Aceh . 9. The report referred to above must be submitted no later than 2 (two) months after the semester period ends. The term “semester” means the 6 (six) months period ending in June and December. Strategi Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Strategy Dalam menjalankan Tugas dan tanggung jawabnya, beberapa strategi yang dilakukan Dewan Pengawas Syariah agar kegiatan bank memenuhi prinsip syariah adalah : 1.Mendorong tumbuh kembangnya permodalan dan penghimpunan Dana, diversifikasi dan portofolio produk pembiayaan serta diiringi dengan pengembangan kemampuan Sumber Daya insani. 2.Mendorong peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat yang disertai dengan proses sosialisasi penerapan perbankan syariah. 3.Secara aktif dan rutin melakukan pengawasan atas kesesuaian operasi dan praktek bank syariah dengan seluruh fatwa DSN-MUI, yang merupakan piranti mendasar dalam perbankan syari’ah terus melakukan peningkatan kapasitas keilmuan yang integral atas fiqh muamalah, ilmu ekonomi keuangan dan perbankan Islam modern, serta update terhadap seluruh regulasi yang terkait dengan perbankan syariah, sehingga dapat melakukan pengawasan dengan baik, meluruskan penyimpanganpenyimpangan yang terjadi, untuk terciptanya konsistensi terhadap penerapan prinsip-prinsip syari’ah. 4. Meneliti dan membuat rekomendasi produk baru Bank serta meminta fatwa kepada DSN-MUI untuk produk baru Bank tersebut, yang belum ada fatwa nya. Pengembangan Kompetensi Dewan Pengawas Syariah Pengembangan kompetensi yang diikuti oleh Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2020, dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan dalam laporan tahunan ini. 10.SSB is responsible for compliance with sharia principles in operations and businesses run by PT. Bank Aceh Syariah. In carrying out its duties and responsibilities, several strategies carried out by Sharia Supervisory Board so that bank activities meet sharia principles are: 1. Encouraging growth and development of capital and fund raising, diversification and portfolio of financing products accompanied by the development of human resource capabilities. 2. Encouraging the improvement of the quality of services to the public, accompanied by a process of socializing the application of sharia banking. 3. Actively and routinely supervise the conformity of Islamic bank operations and practices with all DSN-MUI fatwas, which are the fundamental tools in shari’ah banking. Continue to increase the integral scientific capacity of jurisprudence mumalah, financial economics and modern Islamic banking, as well as Updates to all regulations related to Islamic banking, so that they can carry out proper supervision, rectify any deviations that occur, to create consistency in the application of shari’ah principles. 4. Researching and making recommendations for Bank’s new products and requesting a fatwa from the DSN-MUI for Bank’s new products, for which there is no fatwa. Sharia Supervisory Development Board Competency The competency development followed by Sharia Supervisory Board during 2020 can be seen in the Company Profile Chapter in this annual report. Rapat Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Meeting Selama tahun 2020, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Aceh During 2020, Sharia Supervisory Board (SSB) of Bank Aceh PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 333
  333. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions telah melaksanakan rapat sebanyak 48 (empat puluh delapan) kali rapat (terdiri dari rapat bersama DPS, rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan atau Direksi serta Divisi). Adapun kegiatan Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh selama tahun 2020 meliputi pembahasan Laporan Pengawasan Dewan Pengawas Syariah Tahun 2020, penyiapan Opini Dewan Pengawas Syariah, dan melaksanakan tugas-tugas pengawasan dalam hal memastikan dan memberikan rekomendasi bahwa produk-produk Bank Aceh Syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional maupun Opini Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh. held 48 (forty eight) meetings (consisting of meetings with SSB, joint meetings with Board of Commissioners and/or Directors and Divisions). The activities of Sharia Supervisory Board of Bank Aceh during 2020 include discussion of the 2020 Sharia Supervisory Board Supervisory Report, preparation of Sharia Supervisory Board Opinions, and carrying out supervisory tasks in terms of ensuring and providing recommendations that Bank Aceh Syariah products comply with the Fatwa of the Sharia Board. National and Bank Aceh Sharia Supervisory Board Opinion. Agenda, Tanggal Dan Peserta Rapat Dewan Pengawas Syariah Sepanjang tahun 2020, agenda rapat yang telah diselenggarakan oleh Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Agenda, Date and Participants of Sharia Supervisory Board Meeting Throughout 2020, the agenda for the meeting held by Sharia Supervisory Board is as follows: No 334 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tanggal 1 07 Januari 2020 2 08 Januari 2020 3 09 Januari 2020 4 18 Februari 2020 5 19 Februari 2020 6 27 Februari 2020 7 05 Maret 2020 8 05 Maret 2020 9 18 Mei 2020 10 11 Maret 2020 11 11 Maret 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Agenda Rapat Meeting Agenda Pembahasan Rekonsiliasi ATM bersama DPS Evaluasi Kegiatan DPS Tahun 2019 serta Penyusunan Agenda Kegiatan Tahun 2020 Rapat Penerapan Prinsip Syariah Pada Kantor Cabang PT. Bank Aceh Syariah Tahun 2019 Permohonan Opini DPS tentang Layanan Mobile banking Bank Aceh Penyelesaian Opini DPS Tentang Layanan MBanking Bank Aceh, Checklist Uji Petik Uji Petik Pengawasan DPS secara Normatif untuk pelaporan semester II DPS Thn 2019, serta Penyelesaian Tugas rutin DPS Lainnya. Pembahasan Terhadap Permohonan Opini DPS Tentang Asset Loan Transfer dari PT. Bank BTPN Kepada PT. Bank Aceh Syariah Pembahasan Terkait Permohonan Opini DPS Tentang Draft Juklak Pembiayaan Hasil Usaha Produktif PNS Discussion on ATM reconciliation with DPS Evaluation of DPS Activities in 2019 and Preparation of the 2020 Agenda for Activities Sharia Principles Application Meeting at the Branch Office of PT. Bank Aceh Syariah in 2019 Request for SSB Opinion regarding Bank Aceh Mobile Banking Services DPS Opinion Settlement Regarding Bank Bank Acehing Services, Normative DPS Supervision Checklist Checklist for DPS Year 2019 reporting, as well as completion of other DPS routine tasks. Pembahasan Terkait Permohonan Opini DPS Tentang Rencana Kerjasama PT. Pos Indonesia dan PT. Bank Aceh Syariah Opini DPS Tentang BPP & SOP Treasury Dana dan Jasa PT. Bank Aceh Syariah Pertemuan DPS Dengan Pemimpin, Kepala Seksi dan Staff PT. Bank Aceh Syariah Cabang Langsa Pertemuan DPS Dengan Pemimpin, Wakil Pemimpin, Kepala Seksi dan Staff PT. Bank Aceh Syariah Cabang Idi Peserta Rapat Kuorum Kehadiran (%) Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Discussion on Request for DPS Abbas, MA Opinion Regarding Asset Loan Transfer from PT. Bank BTPN To PT. Bank Aceh Syariah 100% Discussion Regarding Request for DPS Opinion Regarding Draft Guidelines for Financing Civil Servant Productive Business Results Discussion Regarding Request for DPS Opinion Regarding the Cooperation Plan for PT. Pos Indonesia and PT. Bank Aceh Syariah DPS Opinion About BPP & SOP Treasury Funds and Services PT. Bank Aceh Syariah SSB meeting with leaders, section heads and staff of PT. Langsa Branch of Aceh Syariah Bank SSB meeting with leaders, deputy leaders, section heads and staff of PT. Bank Aceh Syariah Branch Idi 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100%
  334. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No Tanggal 12 12 Maret 2020 13 12 Maret 2020 14 13 Maret 2020 15 18 Maret 2020 16 18 Maret 2020 17 15 April 2020 18 16 April 2020 19 20 April 2020 20 12 Mei 2020 21 02 Juni 2020 22 04 Juni 2020 23 04 Juni 2020 24 15 Juni 2020 25 22 Juni 2020 26 23 Juni 2020 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Agenda Rapat TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Meeting Agenda Peserta Rapat Pertemuan DPS Dengan Pemimpin, Kasie dan Staff PT. Bank Aceh Syariah Cabang S. Parman Medan Pertemuan DPS Dengan Pemimpin, Wakil Pemimpin, Kepala Seksi dan Staff PT. Bank Aceh Syariah Cabang Kuala Simpang Pertemuan DPS Dengan, Kepala Seksi dan Staff PT. Bank Aceh Syariah Cabang Sinabang Rapat internal DPS Terkait Penyelesaian Kajian DPS Terhadap Kerjasama Antara PT. Bank Aceh Syariah dengan PT. Asuransi Jasaraharja Putera Pertemuan dengan Divisi Pembiayaan PT. Bank Aceh Syariah terkait Penjelasan DPS atas hasil Kajian DPS terhadap Temuan OJK Tentang Kerjasama Bank Aceh Dengan Asuransi Jasaraharja Putera SSB Meeting with Leaders, Heads Prof. Dr. H. Syahrizal of Heads and Staff of PT. Bank Abbas, MA Aceh Syariah Branch S. Parman Medan Prof. Dr. H. Syahrizal SSB meeting with leaders, Abbas, MA deputy leaders, section heads and staff of PT. Bank Aceh Syariah Kuala Simpang Branch Pembahasan terkait Permohonan Opini DPS Tentang Sinking Fund Pembahasan terkait permohonan opini DPS tentang Perjanjian Baku PT. Bank Aceh Syariah Rapat Internal DPS Terkait Penyelesaian Opini DPS tentang Kebijakan Perjanjian Baku dan Opini Sinking fund Bank Aceh Pembahasan terkait Permohonan Opini DPS Tentang Rencana Paket Pembiayaan semarak ramadhan/idul fitri 1441 H dan Pandemi Covid-19 Pembahasan Konversi Akad DPS Meeting with, Head of Section and Staff of PT. Bank Aceh Syariah Sinabang Branch DPS internal meeting regarding the completion of the DPS study of the collaboration between PT. Bank Aceh Syariah and PT. Jasaraharja Putera Insurance Meeting with the Financing Division of PT. Bank Aceh Syariah related to the DPS Explanation on the results of the DPS Study on OJK Findings Regarding the Cooperation between Bank Aceh and Jasaraharja Putera Insurance Discussion regarding Request for DPS Opinion regarding the Sinking Fund The discussion related to the DPS opinion request regarding the Standard Agreement for PT. Bank Aceh Syariah DPS Internal Meeting Regarding Settlement of DPS Opinion on Standard Agreement Policy and Bank Aceh Sinking Fund Opinion Discussion related to the DPS Opinion Request Regarding the Financing Package Plan for the lively Ramadhan/Eid 1441 H and the Covid Pandemic Kuorum Kehadiran (%) 100% 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Pembahasan Terkait Discussion Regarding Request Prof. Dr. H. Syahrizal Permohonan Opini DPS Tentang for SSB Opinion Regarding the Abbas, MA Perjanjian Kerjasama Koperasi Cooperation Agreement between Nasari Syariah dan PT Bank Aceh Nasari Syariah and PT Bank Aceh Syariah Syariah Pembahasan Terkait Discussion Regarding Request Prof. Dr. H. Syahrizal Permohonan Opini DPS Tentang for DPS Opinion regarding QRIS Abbas, MA Layanan QRIS Acquirer Acquirer Service Rapat Internal DPS Tentang DPS Internal Meeting Regarding Prof. Dr. H. Syahrizal Supporting Tugas-Tugas Dewan Supporting Sharia Supervisory Abbas, MA Pengawas Syariah Board Duties Rapat Internal DPS Tentang DPS Internal Meeting Regarding Prof. Dr. H. Syahrizal Perumusan Opini DPS Terhadap the Formulation of DPS Opinion Abbas, MA Koperasi Nasari Serta Hal-Hal on Nasari Cooperative and Other Lain Matters Rapat Koordinasi DPS Dengan Coordination Meeting between Prof. Dr. H. Syahrizal Divisi SKAI Tentang Penerapan SSB and SKAI Division Regarding Abbas, MA Prinsip Syariah Pada PT. Bank the Application of Sharia Aceh Syariah Principles at PT. Bank Aceh Syariah 100% Discussion on Akad Conversion 100% 100% 100% 100% 100% PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 335
  335. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Meeting Agenda Pembahasan S &K Mobile banking Bank Aceh Rapat Internal DPS Terkait Penyelesaian Tugas Rutin DPS, Juknis Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah, Buku Saku, Temuan SKAI Diskusi dan pembahasan sebagai referensi/masukan terhadap beberapa produk dan akad pembiayaan syariah Rapat kajian syariah atas keputusan rapat ALCO dengan DPS Discussion of Bank Aceh Mobile banking S&K DPS Internal Meetings Related to DPS Routine Duties Completion, Guidelines for Funding Musyarakah Mutanaqisah, Pocket Book, SKAI Findings Discussion and discussion as a reference/input on several Islamic financing products and contracts 26 Juni 2020 28 30 Juni 2020 29 17 Juli 2020 30 23 Juli 2020     31 27 Juli 2020         32 18 Agustus 2020 Rapat Internal DPS Agustus 2020             33   08 September 2020 Rapat Internal DPS September 2020         34 22 September 2020 Rapat Internal DPS Ke-II September 2020       Rapat Silaturahim dan Koordinasi Anggota DPS Baru PT. Bank Aceh Syariah       35   30 September 2020 Silaturahim DPS dengan Divisi Pembiayaan Terkait Permohonan Opini SOP Sindikasi       36 07 Oktober 2020         37 14 Oktober 2020         38 15 Oktober 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Agenda Rapat 27   336 Tanggal LAPORAN MANAJEMEN Management Report Silaturahim DPS dengan PT. Bank Aceh Syariah KPO, Serta Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan DPS Semester I Tahun 2020 Silaturahim DPS dengan PT. Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh, Serta Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan DPS Semester I Tahun 2020 Pembahasan awal Tentang Hishah Dalam Akad Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah (MMq) FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Peserta Rapat Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. H. Syahrizal Sharia review meeting on the Abbas, MA decision of the ALCO meeting Prof. Dr. Al Yasa' with DPS Abubakar, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Gathering Meeting and Prof. Dr. Al Yasa' Coordination of New DPS Abubakar, M.A Members of PT. Bank Aceh Syariah Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A DPS Internal Meeting August Prof. Dr. H. Syahrizal 2020 Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A DPS Internal Meeting September Prof. Dr. H. Syahrizal 2020 Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Second DPS Internal Meeting Prof. Dr. Al Yasa' September 2020 Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal DPS Gathering with the Abbas, MA Financing Division Related to Prof. Dr. Al Yasa' Request for a Syndicated SOP Abubakar, M.A Opinion Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Gathering between DPS and PT. Abbas, MA Bank Aceh Syariah KPO, As well Prof. Dr. Al Yasa' as Follow-up on Findings of DPS Abubakar, M.A for Semester I of 2020 Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Gathering between DPS and PT. Abbas, MA Bank Aceh Syariah, Banda Aceh Prof. Dr. Al Yasa' Branch, as well as Follow-up on Abubakar, M.A Findings of DPS for Semester I of 2020 Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Initial discussion about Hishah Abbas, MA in the Musyarakah Mutanaqisah (MMq) Financing Agreement Kuorum Kehadiran (%) 100% 100% 33% 67%   100%     100%     100%     100%     100%     100%     100%     33%
  336. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No Tanggal 39 19 Oktober 2020         40 21 Oktober 2020         41 22 Oktober 2020 42 27 Oktober 2020     43 10 November 2020         44 07 Desember 2020         45 10 Desember 2020     46 17 Desember 2020         47 22 Desember 2020     48 30 Desember 2020 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Agenda Rapat Pembahasan hishah dalam akad Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah (MMq) Silaturahim DPS dengan PT. Bank Aceh Syariah Cabang Jantho, Serta Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan DPS Semester I Tahun 2020 Pembahasan Rencana Pengembangan E Money CoBranding PT. Bank Aceh Syariah Rapat Internal DPS Terkait Review Terhadap Kebijakan Pembiayaan Konsumer Syariah (KPKS) PT. Bank Aceh Syariah Rapat Internal Dewan Pengawas Syariah Tentang Struktur Regulasi PT. Bank Aceh Syariah Perkembangan Penerapan Prinsip Syariah PT. Bank Aceh Syariah Tahun 2020 Meeting Agenda Discussion of hishah in the Musyarakah Mutanaqisah (MMq) Financing agreement Gathering between DPS and PT. Bank Aceh Syariah, Jantho Branch, as well as Follow-up on Findings of the First Semester DPS Investigation of 2020 Discussion on the E Money CoBranding Development Plan of PT. Bank Aceh Syariah DPS Internal Meeting Related to Review of Sharia Consumer Financing Policy (KPKS) PT. Bank Aceh Syariah Sharia Supervisory Board Internal Meeting Regarding Regulatory Structure of PT. Bank Aceh Syariah Development of Sharia Principles Application of PT. Bank Aceh Syariah 2020 Koordinasi Dewan Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah Rapat Internal DPS Tentang Hasil Temuan SKAI PT. Bank Aceh Syariah Serta Permohonan Opini DPS Tentang Juknis Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah (MMq) Rapat DPS dengan Divisi Produk & Layanan tentang Penyelenggaraan Program Promo Berkah Akhir Tahun 2020 Rapat Internal Tentang Penyelesaian Tugas Rutin DPS serta Program Kerja Tahun 2021 LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Coordination of Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board DPS Internal Meeting Regarding the Findings of the SKAI of PT. Bank Aceh Syariah and Request for DPS Opinion on Guidelines for Financing Musyarakah Mutanaqisah (MMq) Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA 100% Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. Al Yasa' Abubakar, M.A Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof Dr Al Yasa Abubakar MA 67% DPS Meeting with the Products & Services Division regarding the Implementation of the End of Year 2020 Blessing Promo Program Internal Meeting Concerning Prof. Dr. H. Syahrizal Completion of DPS Routine Abbas, MA Duties and Work Program in 2021 Frekuensi Dan Kehadiran Rapat Dewan Pengawas Syariah Selama tahun 2020, Dewan Pengawas Syariah telah melaksanakan rapat sebanyak 48 (empat puluh delapan) kali. Adapun frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Kuorum Kehadiran (%) Peserta Rapat     100%     33%   100%     100%     67%   100%     67%   33% Frequency and Attendance of Sharia Supervisory Board Meetings During 2020, Sharia Supervisory Board held 48 (forty eight) meetings. The frequency and attendance levels of each Sharia Supervisory Board are as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 337
  337. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Jabatan Periode Jabatan Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Rapat Persentase Kehadiran (%) Ketua 01 Januari – 31 Desember 2020 48 48 100% Prof. Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, MA Anggota 13 Juli 2020- 31 Desember 2020 20 15 75% Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, MA Anggota 13 Juli 2020- 31 Desember 2020 20 13 65% Nama Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Pengawas Syariah. Risalah rapat ditandatangani oleh anggota Dewan Pengawas Syariah yang menghadiri rapat maupun tidak. Decisions made at the meeting of Sharia Supervisory Board of Bank Aceh have been properly recorded and documented in the minutes of Sharia Supervisory Board meeting. Minutes of meetings are signed by members of Sharia Supervisory Board who attend the meeting or not. Opini Dewan Pengawas Syariah terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah Opinion of Sharia Supervisory Board regarding Compliance with Sharia Principles Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2020, Dewan Pengawas Syariah menyampaikan bahwa secara umum kegiatan operasional Bank Aceh telah sesuai dengan Prinsip Syariah, Fatwa DSN-MUI dan Opini DPS. Pendapat syariah yang disampaikan oleh DPS dalam melaksanakan fungsi kontrol dapat berbentuk Opini atau Rekomendasi. Berikut Opini dan Rekomendasi yang dapat menjadi pedoman dalam mengambil kebijakan baik terkait dengan produk, transaksi, maupun operasional : 338 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile No Tanggal Nomor Opini 1 09/01/2020 001/DPS/I/2020 2 20/01/2020 002/DPS/I/2020 3 24/02/2020 003/DPS/II/2020 4 19/03/2020 004/DPS/III/2020 5 24/03/2020 005/DPS/III/2020 6 24/03/2020 006/DPS/III/2020 7 24/03/2020 007/DPS/III/2020 8 21/04/2020 008/DPS/IV/2020 9 21/04/2020 009/DPS/IV/2020 10 12/05/2020 010/DPS/V/2020 11 20/05/2020 011/DPS/V/2020 12 20/05/2020 012/DPS/V/2020 Based on the results of supervision during 2020, Sharia Supervisory Board said that in general the operational activities of Bank Aceh were in accordance with the Sharia Principles, Fatwa DSN-MUI and SSB Opinion. Sharia opinions expressed by SSB in carrying out the control function can be in the form of Opinions or Recommendations. The following are Opinions and Recommendations that can be used as guidelines in making policies related to products, transactions, and operations: Opini Dewan Pengawas Syariah Standar Operasional Prosedur (SOP) rekonsiliasi kas ATM, ATMB, ATMP dan Payment PT. Bank Aceh Syariah Kepatuhan PT. Bank Aceh Syariah dalam menjalankan prinsip syariah. Layanan mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Ketentuan penyesuaian hadiah dan poin tabungan seulanga Asset loan transfer dari Bank BTPN kepada PT. Bank Aceh Syariah Sop treasury PT. Bank Aceh Syariah 20/05/2020 013/DPS/V/2020 Sop dana dan jasa PT. Bank Aceh Syariah 14 18/06/2020 014/DPS/VI/2020 Rencana penerbitan layanan QRIS Acquirer PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Standard Operating Procedures (SOP) for cash reconciliation of ATM, ATMB, ATMP and Payment of PT. Bank Aceh Syariah Compliance of PT. Bank Aceh Syariah in implementing sharia principles. PT. Mobile banking services. Aceh Sharia Bank Conditions for adjusting prizes and savings points afterwards Asset loan transfer from Bank BTPN to PT. Bank Aceh Syariah Implementation guidelines (operational Petunjuk pelaksanaan (juklak) pembiayaan guidelines) for financing the productive hasil usaha produktif pegawai PT. Bank Aceh business results of employees of PT. Bank Aceh Syariah Syariah Perjanjian kerjasama PT. Pos Indonesia dan PT. The cooperation agreement of PT. Pos Bank Aceh Syariah Indonesia and PT. Bank Aceh Syariah Kebijakan perjanjian (akad) baku PT. Bank Standard agreement policy (contract) of PT. Aceh Syariah Bank Aceh Syariah Surat edaran Direksi perihal Debt Service Directors Circular regarding Debt Service Reserve Accoung (DSRA)/sinking fund Reserve Accoung (DSRA)/sinking fund pembiayaan PT. Bank Aceh Syariah financing of PT. Bank Aceh Syariah Paket pembiayaan semarak ramadhan/Idul The lively financing package for Ramadan/Eid Fitri 1441 H dan pandemi Covid-09 PT. Bank al-Fitr 1441 H and the Covid-09 pandemic of Aceh Syariah PT. Bank Aceh Syariah Buku pedoman perusahaan (BPP) treasury Company guidebook (BPP) treasury funds and dana dan jasa PT. Bank Aceh Syariah services PT. Bank Aceh Syariah 13 PT. Bank Aceh Syariah Sharia Supervisory Board Opinion Treasury Sop PT. Bank Aceh Syariah Funds and services driver of PT. Bank Aceh Syariah The plan to issue QRIS Acquirer PT. Bank Aceh Syariah
  338. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) No Tanggal Nomor Opini 15 18/06/2020 015/DPS/VI/2020 16 28/07/2020 016/DPS/VII/2020 17 28/07/2020 017/DPS/VII/2020 18 03/11/2020 018/DPS/XI/2020 19 22/12/2020 019/DPS/XII/2020 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Opini Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Opinion Perjanjian kerjasama antara koperasi nasari syariah dengan PT. Bank Aceh Syariah Pemberlakuan perubahan (penurunan) nisbah bagi hasil produk tabungan PT. Bank Aceh Syariah Pembukaan rekening tabungan dan deposito melalui layanan mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Standar operasioanl prosedur (SOP) pembiayaan sindikasi PT. Bank Aceh Syariah Penyelenggaraan program promo berkah akhir tahun produk tabungan mudharabah PT. Bank Aceh Syariah Cooperation agreement between syariah nasari cooperative and PT. Bank Aceh Syariah Kegiatan Perjalanan Dinas Dewan Pengawas Syariah Selama tahun 2020, Dewan Pengawas Syariah telah melakukan beberapa kali perjalanan dinas dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Aceh Syariah. Kegiatan perjalanan dinas tersebut antara lain adalah: No 1 2 Nama Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MA Prof. Dr. H. Al Yasa Abubakar, MA Jabatan Ketua Anggota LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Kegiatan Perjalanan Dinas Kunjungan Ke Kantor Cabang Pemeriksaan Pengawasan DPS Semester II 2019 Menjadi Narasumber (Pemateri) Tentang Perbankan Syariah di Kabupaten Aceh Jaya Kunjungan Ke Kantor Cabang Pemeriksaan Pengawasan DPS Semester I 2020 Kunjungan Ke Kantor Cabang Pemeriksaan Pengawasan DPS Semester I 2020 Kunjungan Ke Kantor Cabang Pemeriksaan Pengawasan DPS Semester I 2020 Pemateri Pelatihan Operasional Perbankan Syariah, Akuntansi dan Audit Berbasis Risiko Menjadi Narasumber (Pemateri) Tentang Perbankan Syariah di Kantor Dinas Syariat Islam Kabupaten Idi & Kunjungan ke Cabang Langsa Pemateri Pelatihan Pendidikan Dasar Perbankan Syariah(PDPS) PT.Bank Aceh Syariah Kunjungan Ke Kantor Cabang Pemeriksaan Pengawasan DPS Semester I 2020 Kunjungan Ke Kantor Cabang Pemeriksaan Pengawasan DPS Semester I 2020 Enforcement of changes (reduction) in the profit sharing ratio of PT. Bank Aceh Syariah Opening a savings and time deposit account through the mobile banking service of PT. Bank Aceh Syariah Standard operating procedure (SOP) for syndicated financing of PT. Bank Aceh Syariah Organizing year-end blessing promo program for mudharabah savings products of PT. Bank Aceh Syariah Sharia Supervisory Board Official Travel Activities During 2020, Sharia Supervisory Board has made several official trips in order to carry out its duties as Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah. The official travel activities include: Official Travel Activities Tanggal Pelaksanaan Tujuan Visit to the DPS Supervision 10 - 19 Maret Inspection Branch Office for 2020 Semester II 2019 Langsa, Kuala Simpang, Sinabang Become a Resource Person 23-25 Juni (Speaker) on Sharia Banking 2020 in Aceh Jaya Regency Kabupaten Aceh Jaya Calang Visit to the DPS Supervision Inspection Branch Office for Semester I 2020 Visit to the DPS Supervision Inspection Branch Office for Semester I 2020 Visit to the DPS Supervision Inspection Branch Office for Semester I 2020 07 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Kantor Pusat Operasional (KPO) 14 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh 21 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Cabang Jantho Sharia Banking Operations, 21- 23 Noveber Hotel Santika Dyandra Accounting and Risk Based 2020 Medan Audit as a speaker Become a Resource Person (Speaker) on Sharia Banking at the Office of the Islamic Sharia Service in Idi Regency & a Visit to the Langsa Branch become a Sharia Banking Basic Education (PDPS) speaker at PT. Bank Aceh Syariah Visit to the DPS Supervision Inspection Branch Office for Semester I 2020 Visit to the DPS Supervision Inspection Branch Office for Semester I 2020 24-27 November 2020 Kabupaten Idi dan Langsa 16-21 November 2020 Hotel Grand Permata Hati Banda Aceh 07 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Kantor Pusat Operasional (KPO) 14 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 339
  339. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No 3 Nama Dr . H. Muhammad Yasir Yusuf, MA Jabatan Anggota LAPORAN MANAJEMEN Management Report Kegiatan Perjalanan Dinas Dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya insani (SDI) sebagai salah satu tugas dan tanggung jawab DPS memberikan literasi dan edukasi kepada karyawan PT. Bank Aceh Syariah dan masyarakat pada tahun 2020, Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT. Bank Aceh Syariah telah melakukan beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan dan menjadi pemateri pada kegiatan tersebut. Kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut: Tempat Tanggal 1 Banda Aceh 06-21 November 2020 2 Medan 24 November 2020 3 Kabupaten Idi 25-28 November 2020 4 Kabupaten Aceh Jaya 12 Desember 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tanggal Pelaksanaan Tujuan 21 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Cabang Jantho 26 Oktober 2020 Jakarta 07 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Kantor Pusat Operasional (KPO) 14 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh 21 Oktober 2020 PT Bank Aceh Syariah Cabang Jantho 27-28 Oktober 2020 Jakarta Activities of Sharia Supervisory Board (SSB) of PT Bank Aceh Syariah in the Context of Increasing the Capacity of Human Resources (SDI) In order to increase the capacity of human resources (SDI) as one of the duties and responsibilities of SSB to provide literacy and education to employees of PT. Bank Aceh Syariah and society in 2020, Sharia Supervisory Board (SSB) PT. Bank Aceh Syariah has conducted several educational and training activities and served as a presenter on these activities. The activities referred to are as follows: Kegiatan Activities Pemateri pada Pelatihan Pendidikan Dasar Perbankan Syariah untuk Karyawan Prabakti PT. Bank Aceh Syariah Batch I s.d Batch III. Pemateri pada Pelatihan Operasional Perbankan Syariah untuk Direksi, Pemimpin Divisi Dan Pemimpin Cabang PT. Bank Aceh Syariah Tentang Akad Perbankan Syariah. Pemateri pada Kegiatan Pembinaan Dan Peningkatan Kapasitas Tokoh Masyarakat dalam Pelaksanaan Syariat Islam di Kabupaten Idi. Penceramah pada Kegiatan Subuh Berkah Bersama Bank Aceh di Kabupaten Aceh Jaya Speakers at Basic Education Training in Islamic Banking for Prabakti Employees of PT. Bank Aceh Syariah Batch I up to Batch III. Speakers on Sharia Banking Operations Training for Directors, Division Heads and Branch Managers of PT. Bank Aceh Syariah Concerning Sharia Banking Agreements. Speakers at the Activities of Guidance and Capacity Building of Community Figures in the Implementation of Islamic Sharia in Idi Regency. Rencana Rapat Dewan Pengawas Syariah tahun 2021 Kegiatan pengarahan, konsultasi, evaluasi, dan pengawasan kegiatan usaha bank syariah oleh DPS dilaksanakan sekurangkurangnya 1 (satu) kali per bulan. Seluruh keputusan Dewan 340 Official Travel Activities Kunjungan Ke Kantor Cabang Visit to the DPS Supervision Pemeriksaan Pengawasan Inspection Branch Office for DPS Semester I 2020 Semester I 2020 Worksop “Strategi Worksop “GCG and TKB Implementasi GCG dan TKB Implementation Strategy Kunjungan Ke Kantor Cabang Visit to the DPS Supervision Pemeriksaan Pengawasan Inspection Branch Office for DPS Semester I 2020 Semester I 2020 Kunjungan Ke Kantor Cabang Visit to the DPS Supervision Pemeriksaan Pengawasan Inspection Branch Office for DPS Semester I 2020 Semester I 2020 Kunjungan Ke Kantor Cabang Visit to the DPS Supervision Pemeriksaan Pengawasan Inspection Branch Office for DPS Semester I 2020 Semester I 2020 Mengikut pelatihan GRC Participated in the GRC Fundamentals and effective Fundamentals and effective strategy for risk management strategy for risk management implementation dan implementation training pelatihan effective strategies and effective strategies for implementation of gcg for implementation of gcg and risk based bank rating and risk based bank rating (2020) training (2020) Kegiatan Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT Bank Aceh Syariah Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Insani (SDI) No PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Lecturer at Subuh Blessing Activities with Bank Aceh in Aceh Jaya District Planning of Sharia Supervisory Board Meeting in 2021 Activities of directing, consulting, evaluating, and supervising sharia bank business activities by SSB are carried out at least 1 (one) time per month. All decisions of Sharia Supervisory Board
  340. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pengawas Syariah yang dituangkan dalam risalah rapat merupakan keputusan bersama seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah. Hasil rapat Dewan Pengawas Syariah wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Pada tahun 2021 Dewan Pengawas Syariah telah merencanakan pelaksanaan Rapat sebanyak 12 kali. Pelaksanaan rapat Dewan Pengawas Syariah direncanakan akan dilakukan pada minggu kedua di setiap bulannya. as outlined in the minutes of the meeting are joint decisions of all members of Sharia Supervisory Board. The results of Sharia Supervisory Board meeting must be recorded in the minutes of the meeting and be properly documented. In 2021 Sharia Supervisory Board has planned to hold 12 meetings. Sharia Supervisory Board meeting is planned to be held on the second week of each month. Penilaian Kinerja Dewan Pengawas Syariah Penilaian kinerja Dewan Pengawas Syariah dilakukan melalui Self assesment GCG yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan pada Surat Edaran OJK No. 10/ SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, pelaksanaan Self assessment dilaksanakan secara periodik setiap semester yang dilaporkan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan. Sharia Supervisory Board Performance Assessment The performance assessment of Sharia Supervisory Board is carried out through GCG Self-assessment which is submitted to the Financial Services Authority. Based on OJK Circular No. 10/SEOJK.03/2014 concerning Rating of Soundness of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, Self-assessment is carried out periodically every semester which is reported to OJK for approval. Kriteria Penilaian Kinerja Dewan Pengawas Syariah Kriteria Self assessment Dewan Pengawas Syariah terkait pelaksanaan GCG dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Governance structure, Governance process dan Governance outcome. Sharia Supervisory Board Performance Assessment Criteria The self-assessment criteria for Sharia Supervisory Board related to the implementation of GCG are divided into 3 (three) groups, namely Governance structure, Governance process and Governance outcome. Hasil Penilaian Kinerja Dewan Pengawas Syariah Hasil penilaian terhadap kinerja Dewan Pengawas Syariah melalui self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2020 mendapat peringkat 1. Results of the Performance Assessment of Sharia Supervisory Board The results of the assessment of the performance of Sharia Supervisory Board through the self-assessment of the implementation of Good Corporate Governance in 2020 were ranked 1. Mechanism for Resignation and Termination of Sharia Supervisory Board The term of office of members of Sharia Supervisory Board will end if: 1. The term of office has expired. 2. Loss of Indonesian Citizenship. 3. Resign. 4. Declared bankruptcy based on a court decision. 5. No longer fulfills the requirements of the legislation in force. Mekanisme Pengunduran Diri Dan Pemberhentian Dewan Pengawas Syariah Masa Jabatan dari anggota Dewan Pengawas Syariah akan berakhir apabila: 1. Berakhirnya jangka waktu jabatan. 2. Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia. 3. Mengunduran diri. 4. Dinyatakan pailit berdasarkan surat keputusan pengadilan. 5. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang belaku. 6. Menjabat dalam jabatan yang dilarang untuk dijabat oleh anggota DPS karena ketentuan dari DPS nasional dan/ atau perundang-undangan yang berlaku. 7. Meninggal dunia. 8. Diberhentikan karena keputusan RUPS; atau 9. Termasuk dalam daftar pembiayaan macet. Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariah Prosedur Penetapan Remunerasi Prosedur penetapan remunerasi untuk Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah merujuk pada peraturan Otoritas JAsa Keuangan Nomor:59/POJK.03/2017 tanggal 18 Desember 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Penetapan kebijakan Remunerasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan: 1. Terciptanya manajemen risiko yang efektif. 6. Serving in positions that are prohibited from being held by SSB members due to the provisions of the national SSB and/ or applicable laws. 7. Died. 8. Dismissed because of the resolution of the GMS; or 9. Included in the list of bad financing. Sharia Supervisory Board Remuneration Policy Procedure for Determining Remuneration The procedure for determining remuneration for Board of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board refers to the JAsa Financial Authority regulation Number 59/POJK.03/2017 dated 18 December 2017 concerning Implementation of Governance in Providing Remuneration for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. The remuneration policy is determined by considering: 1. The creation of effective risk management. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 341
  341. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 2 . 3. 4. 5. 6. LAPORAN MANAJEMEN Management Report Stabilitas keuangan bank. Kecukupan dan penguatan permodalan bank. Kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka panjang. Potensi pendapatan bank di masa yang akan datang; dan Kesesuaian dengan prinsip syariah. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 2. Bank financial stability. 3. Adequacy and strengthening of bank capital. 4. Short-term and long-term liquidity needs. 5. Potential bank income in the future; and 6. Compliance with sharia principles. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah Nomor 309/DIR/BA/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018 tentang Kebijakan Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi pada PT. Bank Aceh Syariah, bahwa kepada anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi PT. Bank Aceh Syariah diberikan paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang penetapannya dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Based on the Decree of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah Number 309/DIR/BA/XII/2018 dated December 31, 2018 concerning Policies on the Implementation of Governance in Giving Remuneration to PT. Bank Aceh Syariah, that to members of Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board and Directors of PT. Bank Aceh Syariah is provided with a remuneration package/policy and other facilities which are determined by the General Meeting of Shareholders (GMS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: 1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain berupa gaji, tunjangan dan penghasilan tetap lainnya, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya. 2.Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, baik yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. The remuneration policy and other facilities set by the GMS include: 1. Remuneration, namely income in the form of finance (nonnatura), among others in the form of salaries, allowances and other fixed income, bonuses and other forms of remuneration. 2. Other facilities, namely facilities that are not accepted in the form of finance (natura), including housing, transportation, health insurance and other facilities, either owned or not. Jumlah Remunerasi Dewan Pengawas Syariah Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2020, adalah sebagai berikut: Total of Remuneration for Sharia Supervisory Board The amount of remuneration received by Sharia Supervisory Board during 2020, is as follows: Jumlah Diterima Dalam 1 (Satu) Tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lainnya Remunerasi Dewan Pengawas Syariah Orang Jutaan Rupiah 3 306 Fasilitas Lainnya*) : a. Dapat Dimiliki b. Tidak Dapat Dimiliki - - Total 3 306 Types of Remuneration and Other Facilities Remuneration Other Facilities *): a. Can Be Owned b. Cannot be owned Total *) Dinilai dalam ekuivalen Rupiah Jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, adalah sebagai berikut: Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Dewan Pengawas Syariah > Rp2 milyar - Rp. 1 Milyar - Rp2 Milyar - Rp500 juta - Rp1 Milyar - Rp500 juta kebawah 3 *) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura) 342 The number of members of Sharia Supervisory Board who receive a remuneration package in one year grouped into a range of income levels is as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  342. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Direksi Board of Directors Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS, pertanggungjawaban ini merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan Perusahaan sesuai dengan prinsipprinsip GCG. Board of Directors is a corporate organ that is authorized and fully responsible for the management of the company for the benefit of the company in accordance with the aims and objectives of the company and represents the company both inside and outside the court in accordance with the provisions of the articles of association. In carrying out its duties, Board of Directors is responsible to the GMS. This accountability is a manifestation of the accountability of the management of the Company in accordance with the principles of GCG. Persyaratan Direksi BOD Requirements Direksi PT. Bank Aceh Syariah harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus yang diatur dalam Anggaran Dasar PT. Bank Aceh Syariah. Seluruh anggota Direksi Bank Aceh memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi serta telah memenuhi persyaratan dan serta telah dinyatakan lulus dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test) dan telah memperoleh persetujuan RUPS dan Otoritas Jasa Keuangan. Directors of PT. Aceh Syariah Bank must meet the general requirements and special requirements stipulated in the Articles of Association of PT. Bank Aceh Syariah. All members of Board of Directors of Bank Aceh have high integrity, character and morals and have met the requirements and have passed the Fit and Proper Test and have obtained approval from the GMS and the Financial Services Authority. Terdapat 3 (tiga) macam persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon anggota Direksi Bank. Persyaratan tersebut adalah Persyaratan Umum, Persyaratan Khusus, dan Persyaratan lainnya. There are 3 (three) kinds of requirements that must be fulfilled by a candidate for a member of Board of Directors of Bank. These requirements are General Requirements, Special Requirements, and other Requirements. Persyaratan Umum : Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan, yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. 2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 3. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan dan mendukung kebijakan OJK. 4. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan. General Requirements : Those who can be appointed as members of Board of Directors are individuals, who meet the requirements at the time of appointment and during their tenure: 1. Have good character, morals and integrity. 2. Capable of taking legal actions. 3. Have a commitment to comply with laws and regulations and support OJK policies. 4. Have knowledge and/or expertise in the fields required by the Company. Persyaratan Khusus : 1. Orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, dan dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a) Tidak pernah dinyatakan pailit; b)Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. c)Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. 2. Calon Direksi Bank Aceh harus telah pernah menduduki jabatan eksekutif sekurang-kuragnya 5 (lima) tahun pada Bank Umum. Lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan. Special Requirements: 1. An individual who is capable of taking legal actions, and within 5 (five) years prior to the appointment and during his tenure: a) Never been declared bankrupt; b) Has never been a member of Board of Directors and/or a member of Board of Commissioners who was found guilty of causing a company to go bankrupt. c) Never been convicted of committing a crime that caused losses to state finances and/or related to the financial sector. 2. Candidates for Board of Directors of Bank Aceh must have held an executive position for at least 5 (five) years at a Commercial Bank. Pass the Fit and proper test in accordance with the provisions of the Financial Services Authority concerning the Fit and Proper Test for Main Parties of Financial Services Institutions. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 343
  343. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Menurut penilaian OJK , yang bersangkutan memiliki kompetensi dan integritas yang baik, sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa keuangan. According to OJK’s assessment, the person concerned has good competence and integrity, as stipulated in the applicable Financial Services Authority provisions concerning the Fit and Proper Test for Main Parties of Financial Services Institutions. Persyaratan Lainnya : 1. Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis samping atau hubungan semenda (menantu dan ipar). 2. Rincian dari persyaratan lainnya tersebut akan dituangkan dalam sebuah keputusan RUPS. Other Requirements: 1. Between members of Board of Directors and between members of Board of Directors and members of Board of Commissioners, there may be no blood relations up to the second degree, either in a straight line or a side line or an intimate relationship (son-in-law and in-law). 2. Details of the other requirements will be stated in a resolution of the GMS. Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi Appointment and Dismissal of BOD Pengangkatan Direksi Bank Aceh setelah memenuhi ketentuan uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia atau OJK dan ketentuan GCG yang membuktikan anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan melalui RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir, apabila : 1. Masa jabatan berakhir. 2. Berhenti sebelum masa jabatan berakhir karena : a) Mengundurkan diri. b) Meninggal dunia. c) Diberhentikan karena tidak lagi memenuhi persyaratan atau karena alasan tertentu berdasarkan perundangundangan yang berlaku dan/atau Anggaran Dasar ini. The appointment of Board of Directors of Bank Aceh after fulfilling the fit and proper test requirements of Bank Indonesia or OJK and the GCG provisions which prove that the members of Board of Directors have integrity, competence and good reputation. The appointment and dismissal of Board of Directors is carried out through the GMS. The position of a member of Board of Directors ends, if: 1. The term of office ends. 2. Stop before the term of office ends because: a) Resigned. b) Passed away. c) Dismissed because they no longer meet the requirements or for certain reasons based on the applicable laws and/or this Articles of Association. Jumlah dan Komposisi Direksi Number and Composition of BOD Direksi PT. Bank Aceh Syariah telah memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/ POJK.03/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan. Directors of PT. Bank Aceh Syariah has met the requirements and has passed the Fit and Proper Test in accordance with the Financial Services Authority Regulation Number 27/ POJK.03/2016 dated 22 July 2016 concerning the Fit and Proper Test for Main Parties of Financial Services Institutions. Jumlah dan komposisi Dewan Direksi Bank Aceh periode 01 Januari 2020 – 30 Januari 2020 adalah sebagai berikut : The number and composition of Board of Directors of Bank Aceh for the period 01 January 2020 - 30 January 2020 are as follows: Nama Name Jabatan Position Haizir Sulaiman Diektur Utama Rusydi M. Adam Direktur Operasional Plt. Direktur Kepatuhan Dasar Pengangkatan Appointment Basic RUPSLB No. 9Tgl. 25 Juni 2018 Akta Pernyataan RUPSLB No. 47 Tgl. 22 Juni 2016 SK Dekom No. 05/ DK-BA/IX/2019 Tgl. 17 September 2019 Jumlah dan komposisi Dewan Direksi Bank Aceh periode 31 Januari 2020 – 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut : 344 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Masa Jabatan Term of Office Persetujuan OJK Persetujuan OJK Periode Menjabat Period of Service 4 Tahun No. Kep-141/D.03/2018 Tgl. 16 Agustus 2018 2018 - 2022 4 Tahun No. Kep-39/D.03/2016 Tgl. 01 September 2016 2016 – 31 Jan 2020 16 Bulan - Sept 2019 – 30 Jan 2020 The number and composition of Board of Directors of Bank Aceh for the period 31 January 2020 - 31 December 2020 are as follows:
  344. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Name Jabatan Position Haizir Sulaiman Diektur Utama Lazuardi Bob Rinaldi Amal Hasan Yusmal Diansyah TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Dasar Pengangkatan Appointment Basic Akta RUPSLB No. 9 Tgl. 25 Juni 2018 Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Direktur Saham PT. Bank Aceh Operasional Syariah No.3 tgl 7 Februari 2020 Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Direktur Bisnis Saham PT. Bank Aceh Syariah No.3 tgl 7 Februari 2020 Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Direktur Dana & Saham PT. Bank Aceh Jasa Syariah No.3 tgl 7 Februari 2020 Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Direktur Kepatuhan Saham PT. Bank Aceh Syariah No.3 tgl 7 Februari 2020 Masa Jabatan Term of Office LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Persetujuan OJK Persetujuan OJK Periode Menjabat Period of Service 4 Tahun No. Kep-141/D.03/2018 Tgl. 16 Agustus 2018 2018 - 2022 4 Tahun No. Kep-229/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 2020-2024 4 Tahun No. Kep-224/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 2020-2024 4 Tahun No. Kep-227/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 2020-2024 4 Tahun No. Kep-225/D.03/2019 Tgl. 13 Desember 2019 2020-2024 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi BOD Work Guidelines and Code of Conduct Pedoman dan tata tertib kerja Direksi mencakup fungsi, komposisi dan persyaratan, pengangkatan dan masa jabatan, pengunduran diri dan pemberhentian, program orientasi dan peningkatan kapabilitas, independensi (kemandirian) Direksi, etika jabatan, tugas dan kewajiban Direksi, hak dan wewenang Direksi, penetapan kebijakan pengurusan perseroan oleh Direksi, pendelegasian wewenang diantara Direktur perseroan, pembagian tugas Direksi, Rapat Direksi, komite-komite Direksi, hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi dan penggunaan saran profesional. Guidelines and work rules of BOD include the functions, composition and requirements, appointment and term of office, resignation and dismissal, orientation and capability enhancement programs, BOD independence (independence), job ethics, duties and obligations of BOD, rights and powers of BOD, determination of policies management of the company by BOD, delegation of authority among the company’s Directors, division of duties of BOD, BOD meetings, BOD committees, working relations between BOC and BOD and the use of professional advice. Secara lebih rinci, Pedoman dan tata tertib kerja Direksi diatur dalam Manual Board yang mengatur tentang Panduan dan Pedoman kerja & tata tertib Direksi berisikan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, peraturan perundangundangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham dan ketentuan Anggaran Dasar yang mengatur tata kerja Komisaris dan Direksi berikut organ kelengkapannya. Pedoman kerja & tata tertib Direksi merupakan hasil kodifikasi dari berbagai peraturan yang berlaku bagi Bank Aceh dan praktik-praktik terbaik (Best Practices) Tata Kelola Perusahaan Bank yang baik. In more detail, BOD’ work guidelines and code of conduct are regulated in the Board Manual which regulates the Guidelines and Work Guidelines & BOD code of conduct which contains a compilation of the principles of corporate law, applicable laws and regulations, Shareholders’ directions and the provisions of the Articles of Association which govern the work procedures of the BOC & BOD and their organs. The work guidelines & rules of conduct for BOD are the result of the codification of various regulations that apply to Bank Aceh and the best practices (Best Practices) of Bank Good Corporate Governance. Pedoman kerja & tata tertib Direksi bertujuan untuk mempermudah Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan Direksi. Pengkinian manual haruslah selalu dilakukan sesuai kebutuhan Perseroan. Perubahan-perubahan yang dilakukan harus didasarkan pada peraturan yang berlaku dan tidak melanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar serta berdasarkan kesepakatan Dewan Komisaris dengan Direksi. Mengingat pedoman Direksi merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, maka dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. The work guidelines & rules of conduct for BOD aim to facilitate BOD in understanding the regulations related to BOD. Manual updating must always be carried out according to the needs of the Company. Changes made must be based on the prevailing regulations and do not violate the provisions in the Articles of Association and based on the agreement between BOC and BOD. Considering that BOD’ guidelines are a compilation of corporate law principles, in practice, they must still refer to the prevailing laws and regulations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 345
  345. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 346 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Berbagai ketentuan secara rinci yang terdapat dalam Anggaran Dasar , arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS, dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan dalam Pedoman Direksi ini. Prinsip itikad baik, penuh tanggung jawab dan fiduciary duties, skill and care yang inheren dengan pemegang jabatan Direksi adalah prinsip umum yang harus tetap dihormati oleh organ Perseroan yang bertugas mengawasi dan mengurus Perseroan. Various detailed provisions contained in the Articles of Association, the direction of the Shareholders as stipulated in the GMS, and various other legal provisions remain binding although not specifically described in this BOD Guidelines. The principles of good faith, full responsibility and fiduciary duties, skills and care that are inherent in the position of Directors are general principles that must be respected by the Company’s organs in charge of supervising and managing the Company. Adapun isi dari Manual Board bagian Direksi antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut : 1. Visi dan misi; 2.Fungsi; 3. Komposisi & persyaratan Direksi; 4. Independensi (kemandirian) Direksi; 5. Etika jabatan; 6. Tugas & kewajiban Direksi; 7. Hak & wewenang; 8. Penetapan kebijakan pengurusan perseroan Direksi; 9. Pendelegasian wewenang di antara Direktur Perseroan; 10.Pembagian tugas Direksi; 11.Rapat Direksi; 12.Komite-komite Direksi; 13.Hubungan kerja antara Dewan Komisaris & Direksi; 14.Penggunaan saran profesional. The contents of the Board Manual for BOD section, among others, regulate the following: 1. Vision and mission; 2. Function; 3. Composition & requirements of BOD; 4. Independence (independence) of BOD; 5. Occupational ethics; 6. Duties & obligations of BOD; 7. Rights & authorities; 8. BOD Determination for management policy 9. BOD Delegation of authority; 10.Distribution of the duties of BOD; 11.BOD Meetings; 12.Committees of BOD; 13.The working relationship between BOC & Directors; 14.Use of professional advice. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Duties and Responsibilities of BOD Direksi bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kepengurusan Bank dan penetapan strategi dan kebijakan di lingkungan Bank serta pelaksanaannya sesuai dengan tujuan usaha Bank. Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BOD is fully responsible for the implementation of the management of Bank and in determining strategies and policies within Bank and its implementation in accordance with Bank’s business objectives. BOD manages Bank according to the authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, tugas dan tanggung jawab Direksi, antara lain: 1.Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah. 2. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Direksi wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi. 4. Direksi menyusun rencana kerja jangka panjang (Corporate plan), Rencana Bisnis Bank (Business Plan) dan Rencana Kerja dan Anggaran. 5.Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan sebagai bentuk pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas Direksi kepada Pemegang Saham sebagai perwujudan akuntabilitas pengelolaan Perusahaan. In accordance with the Articles of Association of the Company, the provisions of the prevailing laws and regulations, the duties and responsibilities of BOD are, among others: 1. BOD is fully responsible for the implementation of the management of Bank based on prudential principles and sharia principles. 2. BOD is required to manage Bank in accordance with their authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. 3. BOD must have a work guideline and code of conduct which is binding for each member of BOD. 4. BOD prepares a long-term work plan (Corporate plan), Bank Business Plan (Business Plan) and Work Plan and Budget. 5. BOD submits the annual report to the General Meeting of Shareholders to obtain approval as a form of accountability for the implementation of BOD’ duties to the Shareholders as a manifestation of the accountability of the management of the Company. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  346. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 6. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 7.Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Direksi paling kurang wajib membentuk Satuan Kerja Audit, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan. 8. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil audit Bank Indonesia dan OJK dan atau hasil audit otoritas lain. 9. Direksi menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko bank dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko bank. 10. Direksi mempunyai tanggung jawab menciptakan dan memelihara sistem pengendalian intern yang efektif serta memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan lancar dan sehat. 11. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai terkait kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. 12.Direksi menyediakan atau memberikan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah. 6. BOD implements GCG principles in every business activity of Bank at all levels or levels of the organization. Pembagian Tugas Anggota Direksi Distribution of Duties of BOD Members Jabatan Position 7. In order to implement the principles of Good Corporate Governance, BOD is obliged to at least form an Audit Work Unit, a Risk Management Work Unit and a Risk Management Committee, and a Compliance Work Unit. 8. BOD follows up on audit findings and recommendations from the Internal Audit Unit, external auditors, audit results from Bank Indonesia and OJK and/or audits from other authorities. 9. BOD formulates bank risk management policies and strategies and is responsible for the implementation of bank risk management policies and strategies. 10. BOD is responsible for creating and maintaining an effective internal control system and ensuring that the system runs smoothly and healthily. 11. BOD is required to disclose to employees regarding Bank’s strategic employment policies. 12.BOD provides or provides accurate, relevant and timely data and information to Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board. Tugas Task Direktur Utama 1.Melakukan koordinasi kerja dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2.Melakukan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Sekretariat Perusahaan, Satuan Kerja Audit Interen/SKAI, Divisi Perencanaan, Komite-komite Kantor Pusat dan Kantor Cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1. Coordinate work and delegate authority and responsibility to members of Board of Directors in accordance with applicable regulations. 2. Conducting direct supervision and supervision of the Corporate Secretary, Internal Audit Work Unit/Internal Audit Unit, Planning Division, Committees of the Head Office and Branch Offices in accordance with applicable regulations. Direktur Operasional Melakukan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Divisi Umum, Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Keuangan & Akuntansi, serta Kantor Cabang sesuai dengan bidang tugasnya yang berkaitan dengan bidang operasional bank berdasarkan ketentuan yang berlaku. To provide guidance and supervision directly to the General Division, Information Technology Division and Finance & Accounting Division, and Branch Offices in accordance with their field of work relating to the bank's operational areas based on applicable regulations. Direktur Bisnis Melakukan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Divisi Pembiayaan, Divisi Produk & Layanan, UKM Center dan Kantor Cabang sesuai dengan bidang tugasnya yang berkaitan dengan Pembiayaan berdasarkan ketentuan yang berlaku. To provide guidance and supervision directly to the Financing Division, Products & Services Division, UKM Center and Branch Offices in accordance with their duties related to Financing based on applicable regulations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 347
  347. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Jabatan Position 348 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tugas Task Direktur Kepatuhan Merumuskan Strategi dan menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank , memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil oleh Direksi Bank atau Pimpinan Kantor Cabang Bank tidak menyimpang dari Peraturan Perundangundangan yang berlaku, ketentuan Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta melakukan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Divisi Kepatuhan, Divisi Risk Management dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Formulate a Strategy and establish compliance systems and procedures that will be used to prepare internal provisions and guidelines of Bank, ensuring that all policies, regulations, systems and procedures as well as business activities carried out by Bank are in accordance with Bank Indonesia regulations, Financial Services Authority Regulations and Legislation applicable invitation and take precautionary measures so that the policies and/or decisions taken by Bank's Directors or the Head of Bank's Branch Office do not deviate from the prevailing laws and regulations, Bank Indonesia regulations, Financial Services Authority Regulations, and provide guidance and supervision directly to the Division Compliance, Risk Management Division and Education and Training Institutions based on applicable regulations. Direktur Dana dan Jasa Melakukan pembinaan, bimbingan, koordinasi dan pengawasan secara langsung kepada Divisi Treasury Dana & Jasa, Divisi Sumber Daya Insani dan Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset serta Kantor-Kantor Cabang sesuai dengan bidang tugasnya yang berkaitan dengan operasional bank berdasarkan ketentuan yang berlaku. To provide guidance, guidance, coordination and supervision directly to the Treasury Fund & Services Division, the Human Resources Division and the Salvation & Asset Settlement Division and Branch Offices in accordance with their areas of duty related to bank operations based on applicable regulations. Pelaksanaan Tugas Direksi Implementation of BOD Duties Selama tahun 2020, Direksi telah melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggungjawabnya dalam rangka melakukan pengurusan dan pengelolaan Bank sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan serta Rencana Kerja yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tugas Direksi selama tahun 2020 secara umum adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Rencana Bisnis Bank Tahun 2020 – 2022. 2. Penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) 2020. 3. Pemenuhan target kinerja Perseroan dengan memaksimalkan pertumbuhan di segala segmen. 4. Pengelolaan aset dan Keuangan perseroan. 5.Pelaksanaan monitoring dalam rangka penguatan IT, permodalan dan SDI. 6. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. 7.Penyelenggaraan rapat Direksi, rapat gabungan (Direksi mengundang Dewan Komisaris dan/atau Direksi mengundang DPS) dan rapat gabungan (Direksi dengan Divisi). 8. Menghadiri rapat Dewan Komisaris dan rapat dengan Dewan Pengawas Syariah. 9. Penyelenggaraan Rapat Kerja evaluasi pencapaian kinerja keuangan perseroan. 10.Pengawasan dan perbaikan proses bisnis internal. 11.Penerapan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 12.Penyaluran dana CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. 13. Mengarahkan dan menetapkan strategi dan kebijakan struktural untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan. 14.Pelaksanaan tugas lainnya terkait pengurusan Perseroan. During 2020, BOD has carried out its duties, obligations and responsibilities in order carry out the management and management of Bank as stipulated in the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association and the stipulated Work Plan. The general implementation of the duties of BOD during 2020 is as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1. Compilation of the 2020-2022 Bank Business Plan. 2. Preparation of the 2020 Sustainable Finance Action Plan (RAKB). 3.Fulfillment of the Company’s performance targets by maximizing growth in all segments. 4. Management of company assets and finances. 5. Monitoring in order to strengthen IT, capital and SDI. 6. Organizing the Annual General Meeting of Shareholders. 7. Organizing BOD meetings, joint meetings (Directors inviting BOC and/or Directors inviting SSB) and joint meetings (Directors and Divisions). 8. Attending BOC meetings and meetings with Sharia Supervisory Board. 9. Organizing work meetings to evaluate the achievement of the company’s financial performance. 10.Supervision and improvement of internal business processes. 11. Implementation of Good Corporate Governance in every bank business activity at all levels or levels of the organization. 12.Distribution of CSR funds as a form of corporate social responsibility for the improvement of community and environmental welfare. 13.Directing and determining structural strategies and policies to achieve the Company’s Vision and Mission. 14.Carrying out other duties related to the management of the Company.
  348. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dalam rangka membantu Direksi dalam melakukan pengelolaan dan pengurusan Bank, Direksi dibantu oleh 9 (sembilan) komite, yaitu: 1. Komite Manajemen Risiko 2.Komite Asset Liability Committee (Alco) 3. Komite Teknologi Informasi 4. Komite Sumber Daya Insani 5. Komite Pembiayaan Besar 6. Komite Barang & Jasa 7. Komite Kebijakan Pembiayaan 8. Komite Penempatan Dana dan Investasi 9. Komite Penyelesaian Pembiayaan In order to assist BOD in managing and managing Bank, BOD is assisted by 9 (nine) committees, namely: Program Pengenalan Direksi Baru Orientation Program for BOD Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat, diberikan orientasi atas kondisi Bank secara umum. Program orientasi meliputi antara lain pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Bank yang baik dan Business Ethics di Perseroan, gambaran mengenai Bank berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan, strategi, rencana jangka pendek dan jangka panjang Bank, Competitive advantage, risiko pengendalian internal dan masalah-masalah strategis lainnya yang dinilai perlu, penjelasan atas kewajiban, tugas, tanggung jawab dan hak-hak Direksi. Program orientasi dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Kantor Cabang/Kantor Wilayah/Divisi, ke fasilitas Bank, pengkajian dokumen Bank atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan kebutuhan. Newly appointed members of BOD are given orientation on the condition of Bank in general. The orientation program includes, among others, the implementation of the principles of Good Bank Corporate Governance and Business Ethics in the Company, an overview of Bank in relation to the objectives, nature and scope of activities, financial performance, strategies, short-term and long-term plans of Bank, Competitive advantages, internal control risk and other strategic issues deemed necessary, explanation of the obligations, duties, responsibilities and rights of BOD. Orientation programs may take the form of presentations, meetings, visits to Branch offices/Regional offices/Divisions, to Bank facilities, review of Bank documents or other programs deemed appropriate to the needs. Pada tahun 2020, terdapat penambahan jumlah direksi sebanyak 4 orang. Adapun program pengenal Direksi baru meliputi : 1. Program Pelatihan atau Pengembangan Kompetensi Direksi Dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi Direksi maka Anggota Direksi mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan yang dikombinasikan dalam self study dan keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, Workshop, seminar, conference yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsi Anggota Direksi dan sebagai pelaksanaan komitmen Direksi dalam meningkatkan kompetensi. In 2020, there will be additional 4 members of the board of directors. The new BOD identification program includes: Program pelatihan Direksi dapat dilihat di Bab Profil perusahan, sub bab program pelatihan bagi komisaris, direksi, dan pemimpin divisi, The training program for BOD can be seen in the Company profile chapter, the sub-chapter of the training program for commissioners, directors, and head of division. 2. Penilaian Kinerja Direksi Penilaian kinerja dilakukan oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan kriteria yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. 2. BOD Performance Assessment Performance appraisal is carried out by BOC and shareholders. The performance of BOD is evaluated by BOC both individually and collectively based on the criteria set by the Nomination and Remuneration Committee. The assessment is carried out at the end of each book closing period. 1. Risk Management Committee 2. Asset Liability Committee (Alco) 3. Information Technology Committee 4. Human Resources Committee 5. Large Financing Committee 6. Goods & Services Committee 7. Financing Policy Committee 8. Fund Placement and Investment Committee 9. Financing Settlement Committee 1. Training or Competency Development Program for BOD In order to facilitate the implementation of competency enhancement of BOD, Members of BOD have the opportunity to take part in continuing education combined in self-study and participation in special education, training, workshops, seminars, conferences which can be useful in increasing the effectiveness of the functions of the members of BOD and as an implementation of BOD’ commitment to improving competence. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 349
  349. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 350 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Penilaian kinerja Direksi dilakukan mlelui berbagai mekanisme antara lain : 1. Penilaian Kinerja oleh RUPS. Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan pada saat penyampaian laporan Tahunan Perseroan, dimana berdasarkan laporan tersebut RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi atas tindakan pengelolaan Perseroan yang dilakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada akhir tahun. 2. Penilaian Kinerja Direksi melalui Assessment GCG. Penilaian kinerja Direksi juga dilakukan melalui Self assessment GCG dilaksanakan setiap semester dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Kriteria Self assessment Direksi terkait pelaksanaan GCG Direksi dibagi 3 (tiga) aspek yaitu Governance structure, Governance process dan Governance outcome. The performance evaluation of BOD is carried out through various mechanisms, including: 1. Performance Assessment by the GMS. The performance appraisal of BOD is carried out by the Shareholders at the Annual GMS at the time of submission of the Company’s Annual Report, based on the report, the GMS provides full settlement and discharge of responsibility to BOD for the management actions of the Company carried out in the Fiscal Year ending at the end of the year. 2. Performance Assessment of BOD through GCG Assessment. Assessment of the performance of BOD is also carried out through GCG Self-assessment which is carried out every semester and reported to the Financial Services Authority. BOD ‘self-assessment criteria related to the implementation of BOD’ GCG are divided into 3 (three) aspects, namely Governance structure, Governance process and Governance outcome. Faktor-faktor positif ketiga aspek yang ada pada Direksi sesuai dengan Self assessment GCG periode 31 Desember 2020 antara lain : 1. Susunan Struktur Anggota Direksi Bank Aceh telah sesuai dengan ketentuan regulasi dan kompleksitas usaha Bank. 2. Pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. 3.Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, berjalan efektif. 4. Direksi tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan. 5.Kegiatan operasional Bank tidak terganggu dan/ atau tidak mengurangi keuntungan karena tidak ada intervensi pemilik dalam pelaksanaan tugas Direksi. 6. Direksi telah memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen. 7. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai sesuai dengan hasil fit and proper test. Positive factors for the three aspects of BOD in accordance with the GCG Self-assessment for the period 31 December 2020, among others: 1. The Structure of the Members of BOD of Bank Aceh is in accordance with the regulations and the complexity of Bank’s business. 2. The appointment and/or replacement of members of BOD has taken into account the recommendations of Remuneration and Nomination Committee and obtained approval from the General Meeting of Shareholders. 3. BOD manages Bank according to the authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations, to be effective. 3. Penilaian atas Kinerja Masing-masing Komite yang Berada Dibawah Direksi dan Dasar Penilaiannya Komite pendukung Direksi Bank Aceh terdiri dari Komite Manajemen Risiko, Asset Liabilities Committee (ALCO, Komite Penempatan Dana & Investasi, Komite Teknologi Informasi, Komite Sumber Daya Insani (SDI), Komite Pembiayaan, Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP), Komite 3. Assessment of the Performance of the Committees Under BOD and the Basis for the Assessment The supporting committee for BOD of Bank Aceh consists of Risk Management Committee, Asset Liabilities Committee (ALCO, the Fund Placement & Investment Committee, Information Technology Committee, the Human Resources Committee (SDI), the Financing Committee, the Financing PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 4. BOD does not use Bank for personal, family, and/or other party interests that harm or reduce profits. 5. The operational activities of Bank are not disturbed and/or do not reduce profits because there is no owner intervention in the implementation of the duties of BOD. 6. BOD has ensured that Risk Management function operates independently. 7. All members of BOD have adequate integrity, competence and financial reputation according to the results of the fit and proper test.
  350. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pengadaan Barang Dan Jasa dan Komite Keringanan atau Penghapusan Margin Pembiayaan Bermasalah/Macet. Policy Committee (KKP), the Goods and Services Procurement Committee). and Committee on Relief or Elimination of Non Performing/Loss Financing Margins. Penilaian Kinerja terhadap Komite Direksi ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam Piagam Komite, Program Kerja Komite dan hasil Self assessment GCG. The performance appraisal of BOD’ Committees is determined based on the duties listed in the Committee Charter, the Committee’s Work Program and the results of the GCG Self-assessment. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Komite merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Direksi untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali anggota Komite yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Komite. The results of the performance evaluation of each Committee Member are one of the basic considerations for BOD to dismiss and/or reappoint the Committee member concerned. The results of the performance evaluation are a means of assessing and increasing the effectiveness of the Committee. Independensi Direksi Independence of BOD Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan PT. Bank Aceh Syariah, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. All members of BOD do not have financial, management, share ownership, family relations up to the second degree with members of BOC, other members of BOD and/or controlling shareholders or relationship with PT. Bank Aceh Syariah, which could affect its ability to act independently. Seluruh Direksi PT. Bank Aceh Syariah tidak memiliki rangkap jabatan sebagai komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain. All Directors of PT. Bank Aceh Syariah does not have concurrent positions as commissioners, directors or executive officers at other banks, companies and/or institutions. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 351
  351. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Policy on Diversity in the Composition of Board of Commissioners and Board of Directors Penetapan komposisi anggota Dewan Komisaris Bank Aceh dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Bank serta perundang-undangan yang berlaku . Komposisi tersebut didasarkan pada pengetahuan perbankan, keahlian, pengalaman profesional, dan latar belakang guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Bank Aceh memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang dan oleh karenanya nominasi kandidat anggota Dewan Komisaris dikaji serta dievaluasi dengan cara yang sama, tanpa memperhatikan jenis kelamin, ras, maupun sumber rekomendasi awal. The composition of the members of Board of Commissioners of Bank Aceh is determined by taking into account the needs and complexity of Bank as well as the prevailing laws and regulations. The composition is based on banking knowledge, expertise, professional experience, and background to support the effectiveness of the implementation of the duties of Board of Commissioners. Bank Aceh provides equal opportunities to everyone and therefore the nominations for candidates for members of Board of Commissioners are reviewed and evaluated in the same way, regardless of gender, race or source of initial recommendations. Kriteria Dewan Komisaris seluruh pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris disetujui oleh RUPS dengan mempertimbangkan integritas, kompetensi, profesionalisme dan reputasi keuangan yang memadai sesuai dengan persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia/OJK. The criteria for Board of Commissioners of all appointments and/or replacement of members of Board of Commissioners are approved by the GMS by taking into account the integrity, competence, professionalism and adequate financial reputation in accordance with the requirements for the fit and proper test set by Bank Indonesia/OJK. Selain itu, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank telah memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, Peraturan Bank Indonesia tentang Bank Umum, dan Ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Calon Pemegang Saham Pengendali, Calon Anggota Direksi, dan Calon Anggota Dewan Komisaris Bank. In addition, all members of Board of Commissioners of Bank have met the requirements as members of Board of Commissioners in accordance with the Limited Liability Company Law Number 40 of 2007, Bank Indonesia Regulations concerning Commercial Banks, and OJK Provisions concerning the Fit and Proper Test for Prospective Controlling Shareholders, Prospective Members Directors, and Candidate Members of Bank’s Board of Commissioners. Sedangkan untuk komposisi Direksi Bank Aceh merupakan kombinasi karakteristik, baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karakteristik tersebut tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Direksi. Komposisi Direksi Bank Aceh juga memperhatikan kebutuhan Perusahaan. Meanwhile, the composition of Board of Directors of Bank Aceh is a combination of characteristics, both in terms of the organs of Board of Directors and individual members of Board of Directors, according to the needs of the company. These characteristics are reflected in the determination of the expertise, knowledge and experience required in implementing Board of Directors. The composition of Board of Directors of Bank Aceh also takes into account the needs of the Company. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi digambarkan pada tabel dibawah ini : The diversity of the composition of Board of Commissioners and Board of Directors is illustrated in the table below: Nama Name Jabatan Position Plt Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Pendidikan Education S3 Graduate School of Business National University of Malaysia Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Langsa. Doktor Manajamen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Pengalaman Kerja Work experience Jenis Kelamin Gender Usia Age Komisaris Independen Pria 57 Tahun Komisaris Independen Pria 64 Tahun Komisari Independen Pria 58 Tahun Haizir Sulaiman Diektur Utama Magister Hukum Universitas Syiah Kuala Direktur Dana dan Jasa Pria 57 Tahun Lazuardi Direktur Operasional Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Syiah Kuala Pemimpin Divisi Pria 56 Tahun Bob Rinaldi Direktur Bisnis Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala Pemimpin Divisi Pria 56 Tahun Amal Hasan Direktur Dana & Jasa Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala Pemimpin Divisi Pria 52 Tahun Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Sabang Pemimpin Divisi Pria 56 Tahun Mirza Tabrani Abdussamad Muslim Djalil 352 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Keahlian Expertise Perbankan Syariah Manajemen Risiko Perbankan Syariah Keuangan & Perbankan Syariah Keuangan & Perbankan Syariah Keuangan & Perbankan Syariah Keuangan & Perbankan Syariah Keuangan & Perbankan Syariah
  352. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Remuneration Policy for Board of Commissioners and Directors Acuan Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration Policy Reference for BOC and BOD Sesuai dengan Anggaran Dasar Nomor 55 tanggal 21 April 1999 tentang Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh sebagaimana telah beberapa kali dilakukan perubahan yang terakhir dengan Akta Nomor 47 tanggal 22 Juni 2016 tentang PT. Bank Aceh Syariah dan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah Nomor 309/DIR/BA/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018 tentang Kebijakan Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi pada PT. Bank Aceh Syariah, bahwa kepada anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi PT. Bank Aceh Syariah diberikan paket/ kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang penetapannya dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). In accordance with the Articles of Association Number 55 dated April 21, 1999 concerning the Development Bank for the Special Region of Aceh, which has been amended several times, the latest by Deed Number 47 dated June 22, 2016 concerning PT. Bank Aceh Syariah and Decree of BOD of PT. Bank Aceh Syariah Number 309/DIR/BA/XII/2018 dated December 31, 2018 concerning Policies on the Implementation of Governance in Giving Remuneration to PT. Bank Aceh Syariah, that to members of BOC, Sharia Supervisory Board and Directors of PT. Bank Aceh Syariah is provided with a remuneration package/policy and other facilities which are determined by the General Meeting of Shareholders (GMS). Pelaksanaan dan Pembagian Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Implementation and Distribution Remuneration for BOC and BOD Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi : 1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain berupa gaji, tunjangan dan penghasilan tetap lainnya, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya. 2.Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, baik yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. The remuneration policy and other facilities set by the GMS include: 1. Remuneration, namely income in the form of finance (nonnatura), among others in the form of salaries, allowances and other fixed income, bonuses and other forms of remuneration. 2. Other facilities, namely facilities that are not accepted in the form of finance (natura), including housing, transportation, health insurance and other facilities, either owned or not. Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Procedure for Determining the Remuneration of BOC and BOD Untuk saat ini Bank memberikan remunerasi kepada anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan tanggung jawab dan capaian kerja masing-masing. Besaran remunerasi ditetapkan untuk menjaga mekanisme check and balance antara kedua organ perseroan tersebut agar tetap terjaga. Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris Bank Aceh sebagai berikut: 1.Dewan Komisaris meminta Komite Remunerasi dan Nominasi untuk melakukan kajian remunerasi dan nominasi untuk melakukan kajian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris. 2. Komite Remunerasi dan Nominasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris. 3. Komite Remunerasi dan Nominasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris, remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Remunerasi dan Nominasi. 5. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris kepada RUPS. for now, Bank provides remuneration to members of BOC with due observance of their respective responsibilities and work achievements. The amount of remuneration is determined to maintain a check and balance mechanism between the two organs of the company so that it is maintained. The procedure for determining the remuneration of the members of BOC of Bank Aceh is as follows: of 1. BOC requests Remuneration and Nomination Committee to conduct a remuneration and nomination study to conduct a remuneration study for members of BOC. 2.Remuneration and Nomination Committee prepares remuneration recommendations for members of BOC. 3. Remuneration and Nomination Committee proposes to BOC the remuneration for members of BOC. 4. BOC discusses the recommendation of Remuneration and Nomination Committee. 5. BOC proposes remuneration for members of BOC to the GMS. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 353
  353. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 6 .RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris. 6. The GMS determines the remuneration for members of BOC. Mekanisme penetapan remunerasi Anggota Dewan Komisaris tergambar pada bagan di bawah ini : The mechanism for determining the remuneration of members of BOC is illustrated in the chart below: Melakukan kajian atas kompensasi yang diberikan dengan menggunakan data internal dan eksternal yang dibantu oleh komite Nominasi dan Remunerasi KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PEMEGANG SAHAM (RUPS) 1. Study the proposed remuneration and facilities 2. Give approval of the remuneration and facilities of Board of Commissioners and Directors Shareholders (GMS) Nomination & Remuneration Committee Review the compensation provided by using internal and external data assisted by Nomination and Remuneration Committee 1. Mempelajari usulan remunerasi dan fasilitas 2. Memberikan persetujuan remunerasi dan fasilitas Dewan Komisaris dan Direksi 1. Atas arahan Dewan Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian ulang dan membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penetapan remunerasi dan fasilitas lain. 2. Hasil kajian disampaikan kembali kepada Dewan Komisaris DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners 1. At the direction of Board of Commissioners, Nomination and Remuneration Committee conducts a Review and makes recommendations to Board of Commissioners regarding the determination of remuneration and other facilities. 2. The results of the study are submitted back to Board of Commissioners 1. Mempelajari rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi menetapkan remunerasi yang sesuai dan berlaku umum di industry 2. Selanjutnya menyampaikan usulan tersebut kepada RUPS DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners 1. Study the recommendations of Nomination and Remuneration Committee to determine remuneration that is appropriate and generally accepted in the industry 2. Subsequently submit the proposal to the GMS Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Indicators for Determining the Remuneration of BOC and BOD Sistem remunerasi dirumuskan dengan mempertimbangkan kinerja, tanggungjawab, dan level jabatan, serta bertujuan untuk memotivasi Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sistem remunerasi yang dibangun harus adil dan transparan. The remuneration system is formulated by taking into account the performance, responsibilities, and position levels, and aims to motivate BOC, Directors and employees in achieving the company’s goals. The remuneration system that is built must be fair and transparent. Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration Structure for BOC and BOD Types of remuneration and facilities for all members of BOC, Sharia Supervisory Board and BOD of Bank Aceh during 2020 can be seen in the following table: Jenis remunerasi dan fasilitas kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi Bank Aceh selama tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut: Jumlah Diterima Dalam 1 (Satu) Tahun/ Amount Received in 1 (One) Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lainnya Remunerasi Direksi The Directors Orang Person Dewan Komisaris Board Of Commissioners Jutaan (Rp) Millions (Rp) 5 21.254 Orang Person Jutaan (Rp) Millions (Rp) 3 5.496 Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Orang Person Remuneration type and Other Facilities Jutaan (Rp) Millions (Rp) 3 306 Fasilitas Lainnya*) : 354 Remuneration Other Facilities *): a. Dapat Dimiliki - 12.063 - 4.825 - - a. Can be owned b. Tidak Dapat Dimiliki - 1.248 - 501 - - b. Cannot Have Total 5 34.565 3 10.822 3 306 Total PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  354. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility The number of members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board who receive a remuneration package in one year grouped into income levels are as follows: Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah yang menerima paket remunerasi dalam 1 (satu) tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, adalah sebagai berikut : Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun*) LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jumlah Anggota Direksi Jumlah Anggota Dewan Komisaris Jumlah Anggota DPS 5 - - - 3 - - - - - - 3 Lebih dari Rp.2.000.000.000,Lebih dari Rp.1.000.000.000,- s/d Rp.2.000.000.000,Lebih dari Rp.500.000.000,- s/d Rp.1.000.000.000,Kurang dari sama dengan Rp.500.000.000,- Amount of Remuneration per Person in 1 (One) Year *) More than Rp2,000,000,000 More than Rp1,000,000,000 to Rp2,000,000,000 More than Rp500,000,000 to Rp1,000,000,000 Less than the same as Rp500,000,000 Keterangan : *) yang diterima secara tunai Information: *) received in cash Jumlah Direksi, Dewan Komisaris, DPS dan Pegawai yang menerima remunerasi yang bersifat variable selama 1 (satu) tahun dan total nominal yang bersifat variabel yang diterima adalah sebagai berikut : The number of Board of Director, Board of Commissioners, SSB and Employees who receive variable remuneration for 1 (one) year and the total nominal variable received is as follows: Jumlah Diterima dalam 1 (Satu) Tahun Remunerasi yang Bersifat Variabel Total Direksi Jutaan (Rp) Orang - Dewan Komisaris - Jutaan (Rp) Orang - DPS - Share Option yang dimiliki Direksi, Dewan Komisaris, DPS dan Direksi Dewan Komisaris DPS - Jumlah Opsi Jumlah Saham Yang Telah yang Dimiliki Yang Diberikan Dieksekusi (lembar (lembar (lembar saham) saham) saham) - - Total Jangka Waktu - - Board of Directors Board Of Commissioners SSB - Executive Officers - - - - Total - - - - Jumlah Pegawai yang Terkena Pemutusan Hubungan Kerja dan Total Nominal Pesangon yang Dibayarkan selama tahun 2020 Description Total The number of employees affected by termination of employment and the total nominal value of severance pay during 2020 are as follows: adalah sebagai berikut : Lebih dari Rp.1.000.000.000,Lebih dari Rp.500.000.000,- s/d Rp.1.000.000.000,Kurang dari sama dengan Rp.500.000.000,- - Harga Opsi (Rp) Pejabat Eksekutif Jumlah Nominal Pesangon yang Dibayarkan per Orang dalam 1 (satu) Tahun Jutaan (Rp) Orang Variable Remuneration The share options held by the Board of Directors, Board of Commissioners, SSB and Executive Officers during 2020 are as follows: Pejabat Eksekutif selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : Keterangan Jutaan (Rp) Orang - Pegawai Jumlah Pegawai 4 Amount of Severance Pay Per Person Within 1 (One) Year More than Rp1,000,000,000 More than Rp500,000,000 to Rp1,000,000,000 Less than the same as Rp500,000,000 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 355
  355. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Rincian Jumlah Remunerasi yang Diberikan dalam 1 (satu) PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Details of the Amount of Remuneration Given in 1 (one) year are as follows: tahun adalah sebagai berikut : Remunerasi yang Bersifat Tetap*) Fixed Remuneration *) Tunai Saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank - Cash - Shares or share-based instruments issued by the Bank Remunerasi yang Bersifat Variabel*) Variable Remuneration *) Tidak Ditangguhkan Jutaan (Rp) Tunai Dewan Komisaris Dermawan (Komisaris Utama) Islahuddin (Komisaris Independen) Abdussamad (Komisaris) Abdussamad (Plt. Komisaris Utama) Direksi Haizir Sulaiman (Direktur Utama) Rusydi M. Adam (Direktur Operasional) Zakaria Arahman (Direktur Bisnis) Zikri A. Gani (Direktur Kepatuhan) Saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank Ditangguhkan Jutaan (Rp) 400 357 3.143 - 44 39 349 - 6.767 6.020 771 771 Board of Directors 752 Haizir Sulaiman (President Director) 669 Rusydi M. Adam (Banking Operation Director) 86 Zakaria Arahman (Business Director) 86 Zikri A. Gani (Compliance Director) Shares or share-based instruments issued by the Bank - - Keterangan : *) hanya untuk material risk taker dan dinyatakan dalam jutaan rupiah Note: *) only for material risk taker and stated in millions of rupiah Informasi Kuantitatif atas Jenis Remunerasi yang Bersifat Quantitative Information on Variable Types of Remuneration is as follows: Variabel adalah sebagai berikut : Jenis Remunerasi yang Bersifat Variabel*) Tunai (dalam jutaan rupiah) Saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank (dalam lembar saham dan nominal jutaan rupiah yang merupakan konversi dari lembar saham tersebut) Total (dalam jutaan rupiah) Sisa yang Masih Ditangguhkan Total Pengurangan Selama Periode Laporan Disebabkan Penyesuaian Eksplisit (A) Disebabkan Penyesuaian Implisit (B) 2.025 - - - - - - - 2.025 - - - Total (A) + (B) Variable Types of Remuneration *) Cash (in million rupiah) Shares or share-based instruments issued by the Bank (in shares and a nominal value of millions of rupiah which is a conversion of the said share sheet) Total (in million rupiah) Keterangan : *) hanya untuk material risk taker dan dinyatakan dalam jutaan rupiah Note: *) only for material risk taker and stated in millions of rupiah Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary Ratio Rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Aceh sesuai grade maksimum masing-masing pegawai tercatat sebagai berikut : The ratio of the highest and lowest salaries in Bank Aceh according to the maximum grade of each employee is recorded as follows: Keterangan Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Terendah Rasio Gaji Komisaris Tertinggi dan Terendah Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi 356 Cash Board Of Commissioners Dermawan (President Commissioner) Islahuddin (Independent Commissioner) Abdussamad (Commissioner) Abdussamad (Plt. President Commissioner) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Skala/ Perbandingan 8,04 1,1 1 2,7 : : : : 1 1 1 1 Description Highest and Lowest Employee Salaries Ratio Highest and Lowest BOD Salary Ratio Highest and Lowest BOC Salary Ratio Salary of Highest BOD and Highest Employees Ratio
  356. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 357
  357. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris Dan Direksi Work Relationship Between Board of Commissioners and Board of Directors 358 Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah kejelasan konsistensi dan koordinasi dari fungsi-fungsi Organ Utama yaitu Dewan Komisaris dan Direksi sebagai leader untuk Organ-organ Pendukung . Pelaksanaan kedua fungsi tersebut sebagaimana tercantum dalam pola hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi membutuhkan sistem dan kebijakan yang terintegrasi, berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan. One of the key success factors in implementing Good Corporate Governance is the clarity of consistency and coordination of the functions of the Main Organs, namely Board of Commissioners and Board of Directors as leaders for the Supporting Organs. The implementation of these two functions as stated in the working relationship pattern between Board of Commissioners and Board of Directors requires integrated, sustainable and accountable systems and policies. Dalam rangka terciptanya hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang terintegrasi, berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung pencapaian kinerja Perusahaan, diperlukan adanya persamaan persepsi dan komunikasi antara Dewan Komisaris dan Direksi. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi menetapkan dan menyepakati prinsip dasar dalam hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang di atur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance (GCG). In order to create a working relationship between Board of Commissioners and Board of Directors that is integrated, sustainable, and accountable to support the achievement of the Company’s performance, it is necessary to have a common perception and communication between Board of Commissioners and Board of Directors. Therefore, Board of Commissioners and Board of Directors determine and agree on the basic principles in the work relationship of Board of Commissioners and Board of Directors which are regulated in the Corporate Guidelines (BPP) Good Corporate Governance (GCG). Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain: 1. Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris/Direksi, 2. Hak dan Wewenang Dewan Komisaris/Direksi, 3. Fiduciary Duty, Piercing Corporate Veil dan Business Judgement Rules, 4. Tugas dan Tanggung Jawab serta Hak dan Wewenang lain dari anggota Dewan Komisaris/ Direksi, 5.Keanggotaan, 6. Prosedur Kerja, 7. Waktu kerja, etika kerja dan remunerasi, 8. Rapat Dewan Komisaris/Direksi, 9.Laporan, 10.Penilaian dan pertanggungjawaban kinerja. This guideline is binding on every member of Board of Commissioners and Board of Directors and includes, among other things: 1. Duties and Obligations of Board of Commissioners/Directors, 2. Rights and Authorities of Board of Commissioners/Directors, 3. Fiduciary Duty, Piercing Corporate Veil and Business Judgment Rules, 4. Duties and Responsibilities as well as other Rights and Authorities of the members of Board of Commissioners/Directors, 5. Membership, 6. Work Procedure, 7. Work time, work ethics and remuneration, 8. Meetings of Board of Commissioners/Directors, 9. Reports, 10.Performance appraisal and accountability. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pertemuan berkala dalam forum Rapat Dewan Komisaris-Direksi. Penyelenggara rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam Risalah Rapat. To unify views and decide on an important issue regarding the continuity of the Company’s business and operations, Board of Commissioners and Board of Directors hold regular meetings in Board of Commissioners-Directors Meeting forum. The organizer of this regular meeting is Board of Commissioners to discuss various agendas regarding work plans, operations, business opportunities, and strategic issues that require the approval of Board of Commissioners. This meeting is a form of coordination in order to discuss the periodic reports of Board of Directors and provide responses, notes and advice as outlined in the Minutes of Meeting. Keputusan rapat dibuat berdasarkan asas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat. Meeting decisions are made based on the principle of deliberation to reach consensus or taken based on majority votes and are binding for follow-up. In the voting process, if there is a member of Board of Commissioners who has a conflict of interest, they may not participate in voting and the information regarding this matter is recorded in the Minutes of Meeting. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  358. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Dan Direksi Dalam Rapat Frequency and Attendance Level of Board of Commissioners and Board of Directors in Meetings Salah satu bentuk hubungan kerja formal antara Dewan Komisaris dan Direksi adalah melalui mekanisme rapat. Penyelenggaraan rapat terutama ditujukan untuk proses pengambilan keputusan yang tepat terkait kelangsungan usaha Bank Aceh. One form of formal working relationship between Board of Commissioners and Board of Directors is through a meeting mechanism. The implementation of meetings is primarily aimed at making the right decision-making process related to the continuity of the business of Bank Aceh. Kebijakan Rapat Meeting Policy Rapat Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan dan Pedoman Direksi. Dimana rapat Dewan Komisaris ada yang bersifat internal dan gabungan yaitu Dewan Komisaris bersama Direksi atau Komite. Rapat internal dilaksanakan sekurang-kurangnya 4 kali dalam 1 tahun. Meetings of Board of Commissioners and Board of Directors refer to the Company’s Articles of Association and Board of Directors Guidelines. Where Board of Commissioners meetings are internal and joint, namely Board of Commissioners together with Board of Directors or the Committee. Internal meetings are held at least 4 times a year. Adapun rapat Direksi dilakukan sebulan sekali yang dihadiri oleh seluruh Direksi dan pejabat eksekutif satu tingkat di bawah Direksi. Rapat Direksi dilakukan secara berkala guna memantau kinerja operasional dan pengelolaan finansial Perusahaan. Board of Directors meeting is held once a month which is attended by all Directors and executive officers one level below Board of Directors. Board of Directors’ meetings are held regularly to monitor the Company’s operational performance and financial management. Keputusan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Decisions of the Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors are made based on deliberation to reach a consensus. In the event that a deliberative consensus decision is not reached, the decision is made based on the majority of votes agreed. Dewan Komisaris maupun Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat, dengan ketentuan bahwa seluruh anggota Direksi telah mengetahui usul keputusan yang dimaksud dan memberikan persetujuan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan melalui rapat formal. Board of Commissioners and Board of Directors may also take legal and binding decisions without holding a meeting, provided that all members of Board of Directors have known the proposed decision and have given written approval and signed the agreement. Decisions taken have the same strength as decisions through formal meetings. Frekuensi Rapat Meeting Frequency Selama tahun 2020, Dewan Komisaris Bank Aceh telah melaksanakan rapat dengan sebanyak 81 (depan puluh satu) kali dengan perincian sebagai berikut: 1. Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 13 kali. 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 3 kali. 3. Rapat Dewan komisaris dengan Komite Dewan Komisaris yang terdiri atas Komite Audit 25 kali, Komite Pemantau Risiko 24 kali, dan Komite Remunerasi & Nominasi 16 kali. Rapat Internal Dewan Komisaris Selama tahun 2020, Dewan Komisaris Bank Aceh telah melaksanakan rapat sebanyak 13 kali. Adapun hasil rapat During 2020, Board of Commissioners of Bank Aceh held 81 (frontty one) meetings with the following details: 1. Board of Commissioners Internal Meetings 13 times. 2. Joint Meetings of Board of Commissioners and Directors 3 times. 3. Meetings of Board of Commissioners and Board of Commissioners Committee consisting of Audit Committee 25 times, Risk Oversight Committee 24 times, and Remuneration & Nomination Committee.16 times. Internal Meeting of Board of Commissioners During 2020, Board of Commissioners of Bank Aceh held 13 meetings. The results of the meeting of Board of Commissioners PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 359
  359. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Dewan Komisaris tersebut dituangkan dalam suatu risalah rapat dan didokumentasikan secara baik . Sepanjang tahun 2020 tidak terdapat dissenting opinion dalam hasil pelaksanaan rapat. are written in a minutes of meeting and well documented. Throughout 2020, there were no dissenting opinions in the results of the meeting. Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris Bank Aceh yang diselenggarakan selama periode 01 Januari s/d 30 Januari 2020 adalah sebagai berikut : The frequency of meetings and attendance levels of the members of Board of Commissioners of Bank Aceh held during the period 01 January to 30 January 2020 are as follows: Anggota Dewan Komisaris Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran 0 0 0% Abdussamad Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris Bank Aceh yang diselenggarakan selama periode 31 Januari s/d 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut : Anggota Dewan Komisaris The frequency of meetings and attendance levels of the members of Board of Commissioners of Bank Aceh held during the period 31 January to 31 December 2020 are as follows: Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran 13 12 92% Mirza Tabrani Muslim A. Djalil 13 11 84% Abdussamad 13 12 92% Adapun agenda rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : Tanggal 04 Februari 2020 11 Februari 2020 17 Maret 2020 20 Maret 2020 The agenda for Board of Commissioners meetings held during 2020 is as follows: Agenda Rapat Meeting Agenda Rapat Koordinasi Direksi, Komisaris dan DPS PT. Bank Aceh Syariah Pembahasan exit Meeting atas Lap.Tahunan Keuangan Tahun Buku 2019 oleh KAP DBSDA Coordination Meeting of Directors, Commissioners and DPS of PT. Bank Aceh Syariah Discussion on the exit meeting of the 2019 Financial Year Financial Report by KAP DBSDA Rapat Exit Meeting Audit Teknologi Informasii Tahun 2019 Information Technology Audit Exit Meeting 2019 Discussion on Preparation for the GMS for the 2019 Financial Year Pembahasan Persiapan RUPS Tahun Buku 2019 31 Maret 2020 Rapat BOC,BOD dan Divisi PT. Bank Aceh Syariah 17 April 2020 Rapat Koordinasi BOC dan BOD PT. Bank Aceh Syariah 11 Mei 2020 Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP) pembahasan rencana Pembiayaan Covid-19 Perkembangan pengelolaan treasury, efektifitas SKAI, pemebuhan SDI bank dan pemenuhan komitemen dengan regulator 05 Juni 2020 12 Juni 2020 12 Juni 2020 16 September 2020 30 September 2020 30 September 2020 360 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Meeting of BOC, BOD and Division of PT. Bank Aceh Syariah Rapat Rencana RBB Tahun 2020-2022 The Financing Policy Committee (KKP) discusses the Covid-19 Financing plan Development of treasury management, effectiveness of SKAI, fulfillment of bank SDI and fulfillment of commitments with regulators RBB Plan Meeting 2020-2022 Rapat Pembahasan RUPS Tahun 2020 tahun Buku 2019 Pemenuhan Modal Inti, Mitigasi Penyebaran Covid-19, dan Indikasi Fraud di Lingkungan PT. Bank Aceh Syariah Rapat Pembahasan Rencanan Pemberian Dukungan Bank Kepada PEMA Rapat Pengarahan PLT Komisaris Utama Coordination Meeting of BOC and BOD of PT. Bank Aceh Syariah 2020 GMS Discussion Meeting for the Fiscal year 2019 Fulfillment of Core Capital, Mitigation of the Spread of Covid 19, and Indication of Fraud in the PT. Bank Aceh Syariah Meeting on the Provision of Bank Support Plans to PEMA Main Commissioner PLT briefing meeting Rapat Direksi Board of Directors Meeting Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris Selama tahun 2020, Direksi Bank Aceh telah mengadakan rapat dengan Komisaris sebanyak 3 kali dengan rekap absensi rapat sebagai berikut: Joint Meeting with Board of Commissioners During 2020, Board of Directors of Bank Aceh has held 3 meetings with the Commissioners with attendance recapitulation as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  360. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Jabatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase (%) Kehadiran Haizir Sulaiman Direktur Utama 3 3 100% Lazuardi Direktur Operasional 3 3 100% Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan 3 3 100% Bob Rinaldi Direktur Bisnis 3 3 100% Amal Hasan Direktur Dana & Jasa 3 3 100% Adapun agenda rapat Direksi dengan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: Tanggal The agenda for Board of Directors and Commissioners meetings held during 2020 are as follows: Agenda Rapat Meeting Agenda 04 Februari 2020 Rapat Koordinasi Direksi, Komisaris dan DPS PT. Bank Aceh Syariah 17 April 2020 Rapat Koordinasi BOD dan BOC PT. Bank Aceh Syariah 05 Juni 2020 Rapat Koordinasi BOD dan BOC PT. Bank Aceh Syariah Coordination Meeting of Directors, Commissioners and DPS of PT. Bank Aceh Syariah Coordination Meeting of BOD and BOC of PT. Bank Aceh Syariah Coordination Meeting of BOD and BOC of PT. Bank Aceh Syariah Board of Directors Coordination Meeting Rapat Koordinasi Direksi Nama Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase (%) Kehadiran Haizir Sulaiman Direktur Utama 9 9 100% Lazuardi Direktur Operasional 9 9 100% Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan 9 9 100% Bob Rinaldi Direktur Bisnis 9 9 100% Amal Hasan Direktur Dana & Jasa 9 9 100% Adapun agenda rapat koordinasi Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: Tanggal The agenda for the coordination meeting of Board of Directors to be held during 2020 is as follows: Agenda Rapat Meeting Agenda 04 Februari 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 07 Februari 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 14 Februari 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 27 Februari 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 03 Maret 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 05 Maret 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 19 Maret 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 14 April 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah 08 Oktober 2020 Rapat BOD PT. Bank Aceh Syariah BOD meeting of PT. Bank Aceh Syariah Rapat Direksi dengan Divisi Frekuensi rapat Direksi dengan Divisi tertentu dan tingkat kehadiran anggota Direksi Bank Aceh pada rapat tersebut yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: Board of Directors Meeting with Divisions The frequency of meetings of Board of Directors with certain divisions and the attendance level of the members of Board of Directors of Bank Aceh at these meetings held during 2020 are as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 361
  361. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Divisi Perencanaan Treasury Dana & Jasa Risk Management Sekretariat Perusahaan Penyelamatan & Penyelesaian Aset 362 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Anggota Direksi PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Jumlah Kehadiran Peserta Rapat % Kehadiran Yang Hadir % Hadir Jumlah Rapat 1 100% 1 8 100% 5 100% 1 21 100% 4 100% 1 9 100% 3 75% 1 9 100% 4 100% 1 9 100% 4 100% 1 9 77% 1 100% 1 6 100% 1 100% 1 6 100% 1 100% 1 6 83% 1 100% 1 6 100% 1 100% 1 6 83% 3 75% 1 9 100% 3 75% 1 9 88% 2 50% 1 9 67% 1 0% 1 6 100% 1 100% 1 6 83% 3 75% 1 9 100% 5 50% 1 13 100% 1 50% 1 21 84% 1 100% 1 25 100% 5 100% 1 12 92% 1 100% 1 14 100% 5 75% 1 13 92% 4 80% 1 20 95% 1 100% 1 21 95% 5 50% 1 13 100% 2 40% 1 21 100% 5 75% 1 13 100% 5 100% 1 16 94% 5 100% 1 17 100% 5 100% 1 6 100% 5 100% 1 1 100% 4 80% 1 13 76% 5 100% 1 17 89% 4 80% 1 11 100%  4 80% 1 12 60% 3 60% 1 13 100% 4 100% 1 5 100% 4 100% 1 12 100% 3 100% 1 10 100% 5 100% 1 17 89% 3 60% 1 13 72% 1 100% 1 4 100% 5 100% 1 15 83% 4 80% 1 11 91% 2 66% 1 12 100% FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Division Planning Treasury Funds & Services Risk Management Corporate Secretariat Accounting & Financing Asset Restructure & Settlement
  362. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Anggota Direksi Divisi Umum Keuangan & Akuntansi Produk & Layanan Pembiayaan Sumber Daya Insani Teknologi Informasi Kepatuhan Project Management Office TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Divisi Tanggal Jumlah Kehadiran Peserta Rapat % Kehadiran Yang Hadir % Hadir Jumlah Rapat 3 100% 1 11 100% 1 100% 1 15 100% 1 100% 1 5 100% 1 100% 1 29 100% 1 100% 1 10 90% 5 100% 1 17 100% 1 100% 1 11 100% 1 100% 1 12 100% 5 100% 1 6 100% 1 100% 1 7 100% 1 100% 1 5 100% 1 100% 1 19 100% 5 100% 1 11 84% 1 100% 1 10 100% 4 100% 1 8 100% 4 100% 1 18 100% 2 100% 1 11 100% 1 100% 1 11 100% 3 100% 1 10 100% 3 75% 1 9 100% 5 100% 1 12 80% 1 100% 1 4 100% 1 100% 1 4 75% 1 100% 1 4 75% 3 100% 1 13 62% 1 50% 1 12 92% 3 67% 1 13 84% 3 67% 1 13 62% 3 100% 1 16 100% 5 100% 1 18 100% 2 100% 1 8 100% 2 100% 1 7 100% 2 100% 1 10 100% 1 50% 1 23 100% 2 66% 1 16 100% 2 100% 1 7 100% 2 100% 1 8 100% 3 75% 1 8 80% 3 100% 1 10 100% Materi rapat Direksi dengan Divisi tertentu yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: Perencanaan Treasury Dana 27 Februari & Jasa 2020 Division General Affair Finance & Accounting Product & Services Financing Human Resources Information Technology Compliance Project Management Office The materials for Board of Directors meeting with certain divisions held during 2020 are as follows: Materi Rapat Direksi dengan Divisi 20 Januari 2020 Pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2020 – 2022 04 Juni 2020 LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pembahasan Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2020 – 2022 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Meeeting Agenda between BOD & Division Discussion on Bank's Business Plan (RBB) for 2020 - 2022 Discussion on the Revised Bank Business Plan (RBB) for 2020 - 2022 Asset Liability Committee (ALCO) Team Meeting of PT. Bank Aceh Syariah PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 363
  363. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Divisi Risk Management Sekretariat Perusahaan 364 Tanggal Materi Rapat Direksi dengan Divisi PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Meeeting Agenda between BOD & Division 26 Maret 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Asset Liability Committee (ALCO) Team Meeting of PT. Bank Aceh Syariah 09 April 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Discussion on Bank Soundness Rating Assessment (TKB) Semester II of 2019 15 Juni 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Coordination of the Compliance Directorate 10 Juli 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Preparation for Visit and Mangement Meeting of PT. PEFINDO 23 Juli 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Discussion on Control and Adjustment of Old SOP for Updating Data 03 Agustus 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Discussion on the Risk Profile for Quarter I 2020 11 Agustus 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Discussion on the Follow-Up for Improvement of the Assessment of the Risk Profile in Quarter I of 2020 08 September 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Discussion on Bank Soundness Rating (TKB) Semester I of 2020 24 September 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Coordination of Preparations for the GMS of PT. Bank Aceh Syariah for the 2019 Financial year 26 Oktober 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Coordination of Directors and Division Heads of PT. Bank Aceh Syariah 20 November 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Discussion of Several Matters Regarding Emergency Conditions Covid-19 03 Desember 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Video Teleconference of Directors with Branch Managers 15 Desember 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi Discussion on the Donation of Covid - 19 21 Desember 2020 Rapat Team Asset Liability Committee (ALCO) Bank Aceh Discussion on the Implementation of the 2019 GMS 28 Januari 2020 Pembahasan Laporan Tingkat Kesehatan Bank Semester II 2019 Continuation of Discussion on the Implementation of the 2019 GMS Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Semester 31 Januari 2020 II tahun 2019 Discussion on Preparations for the 47th Anniversary of PT. Bank Aceh Syariah 05 Februari 2020 Koordinasi Direktorat Kepatuhan 07 Februari 2020 Persiapan Visit dan Mangement Meeting PT. PEFINDO 02 April 2020 Pembahasan Penertiban dan Penyesuaian Kembali Ketentuan Lama SOP Pengkinian Data 20 April 2020 Penyampaian Profil Risiko Triwulan I Tahun 2020 Discussion on the Memorandum Of Understanding (MoU) Plan with PT. BEMA 22 April 2020 Pembahasan Profil Risiko Triwulan I tahun 2020 Coordination of the Board of Directors (BOD) with the Head of Division of PT. Bank Aceh Syariah 30 Juni 2020 Pembahasan Tindak Lanjut Perbaikan Penilaian Profil Risiko Triwulan I tahun 2020 Coordination of the Board of Directors (BOD) with the Head of Division of PT. Bank Aceh Syariah 24 Juli 2020 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Semester I Tahun 2020 Discussion on Fulfillment of Minimum Core Capital in PT. Bank Aceh Syariah with a Legal Consultant PT. Bank Aceh Syariah 27 Juli 2020 Pembahasan Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Semester I tahun 2020 19 Oktober 2020 Koordinasi & Evaluasi Hasil Penilaian TKB Semester I Tahun 2020 dari OJK dan Pembahasan Laporan Profil Risiko Triwulan II Tahun 2020 Discussion on the Guidelines for the Implementation of Financing Restructuring for Customers Affected by Covid-19 16 Maret 2020 Koordinasi Persiapan Pelaksanaan RUPS Bank Aceh tahun Buku 2019 Discussion on Restructuring/Postponement of Installments for Non ASN Customers and Addition of Indicators for Restructuring of Financing Affected by Covid-19 23 Maret 2020 Koordinasi Direksi dan Pemimpin Divisi Bank Aceh Restructuring Discussion Committee of PT. Pelita Nusa Perkasa Financing Banda Aceh Branch 31 Maret 2020 Pembahasan Beberapa Hal Terkait Kondisi Darurat COVID - 19 Discussion on the Results of the DPRA Deliberative Council Meeting Coordination of the Board of Directors (BOD) with the Division of PT. Bank Aceh Syariah Discussion on Provision of Bank Support to PT. BEMA Discussion on Monitoring of Target Achievement in 2020 Discussion on the General Division Work Program 08 April 2020 Video Teleconference Direksi dengan Para Pemimpin Cabang Discussion on Finalization of the Planning Review of the Capem Lawe Sigala Building, City of Fajar, Pasar Idi and Planning of the Sinabang, Meulaboh and Bener Meriah Branch Buildings 11 Mei 2020 Pembahasan Donasi COVID - 19 Performance Evaluation of Security Guard, Driver and Expedition Officer 28 Mei 2020 Pembahasan Pelaksanaan RUPS tahun Buku 2019 Discussion on the implementation plan for new savings books and slips. 12 Juni 2020 Lanjutan Pembahasan Pelaksanaan RUPS tahun Buku 2019 Exit Meeting of the Financial Report Audit of PT. Bank Aceh Syariah for the 2019 Financial year 22 Juli 2020 Pembahasan Persiapan HUT Ke 47 Bank Aceh Initial Discussion on Data Preparation for GMS of PT. Bank Aceh Syariah for the 2019 Financial year PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN LAPORAN MANAJEMEN Management Report Annual Report 2020
  364. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Umum Keuangan & Akuntansi Produk & Layanan Pembiayaan Tanggal TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Materi Rapat Direksi dengan Divisi LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Meeeting Agenda between BOD & Division 11 September 2020 Pembahasan Hasil Pertemuan Badan Musyawarah DPRA Discussion on Anticipatory Measures for the Spread of Covid-19 Related to Infrastructure Readiness of PT. Bank Aceh Syariah 21 September 2020 Koordinasi Board Of Director (BOD) dengan Divisi Bank Aceh Final Discussion of the GMS of PT. Bank Aceh Syariah for the 2019 Financial year 30 September 2020 Pembahasan Pemberian Dukungan Bank Kepada PT. BEMA 01 Oktober 2020 Pembahasan Rencana Memorandum Of Understanding (MoU) dengan PT. BEMA Discussion on Decreasing Performance of PT. Bank Aceh Syariah Quarter I 2020 11 November 2020 Koordinasi Board Of Director (BOD) dengan Pemimpin Divisi Bank Aceh Coordination of the Director of Operations with All Employees of the Finance & Accounting Division 27 November 2020 Koordinasi Board Of Director (BOD) dengan Pemimpin Divisi Bank Aceh Discussion of Data Regarding the 2019 Annual General Meeting of Shareholders 11 Desember 2020 Pembahasan Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Aceh dengan Konsultan Hukum Bank Aceh Coordination of Participation in Shares Derived from Employees 28 Desember 2020 Pembahasan Monitoring Pencapaian Target tahun 2020 Coordination of Participation in Shares Derived from Employees 13 April 2020 Pembahasan Petunjuk Pelaksanaan Restrukturisasi Pembiayaan terhadap Nasabah yang Terdampak COVID - 19 18 Mei 2020 Pembahasan Restrukturisasi/Penangguhan Angsuran Pembiayaan Entry Meeting of the Financial Report Audit of PT. Bank Aceh Syariah Nasabah Non ASN dan Penambahan Indikator Restrukturisasi for the 2020 financial year Pembiayaan yang Terdampak COVID - 19 29 Mei 2020 Komite Pembahasan Restrukturisasi PT. Pelita Nusa Perkasa Pembiayaan Cabang Banda Aceh 07 Februari 2020 Pembahasan Program Kerja Divisi Umum 29 Mei 2020 Pembahasan Finalisasi Review Perencanaan Gedung Capem Lawe Presentation of QRIS and Finpay Easy Tax Solutions by PT. Finnet Sigala, Kota Fajar, Pasar Idi dan Perencanaan Gedung Cabang Indonesia Sinabang, Meulaboh dan Bener Meriah 10 Juni 2020 Evaluasi Kinerja Satpam, Supir dan Petugas Expedisi 30 Juni 2020 Pembahasan Rencana Implementasi Buku Tabungan dan Slip Baru. Financing Policy Committee 11 Februari 2020 Exit meeting Audit Laporan Keuangan Bank Aceh tahun Buku 2019 Discussion on the Proposed “Covid-19” Consumer Financing Package 25 Februari 2020 Pembahasan Awal Persiapan Data RUPS Bank Aceh tahun Buku 2019 19 Maret 2020 Pembahasan Langkah Antisipatif Penyebaran COVID – 19 Terkait Kesiapan Infrastruktur Bank Aceh 20 Maret 2020 Pembahasan Final RUPS Bank Aceh tahun Buku 2019 27 Maret 2020 Pembahasan Tindak Lanjut Efesiensi Biaya – Biaya pada Bank Aceh 16 April 2020 Pembahasan Penurunan Kinerja Bank Aceh Triwulan I tahun 2020 19 Mei 2020 Koordinasi Direktur Operasional dengan Seluruh Karyawan/ti Divisi Keuangan & Akuntansi Monitoring of Fulfillment of Follow-up Guidance Documents for OJK Letter No. S-240/KO.0501/2020 dated 14 May 2020 09 Juni 2020 Pembahasan Data Terkait RUPS Tahun Buku 2019 Monitoring of Fulfillment of Follow-up Guidance Documents for OJK Letter No. S-250/KO.0501/2020 dated 20 May 2020 16 September 2020 Koordinasi Penyertaan Saham Berasal dari Karyawan Coordination with the Treasury Division and the Products & Services Division 24 September 2020 Koordinasi Penyertaan Saham Berasal dari Karyawan Evaluation of the Progress of the 2019 Priority Project and the 2020 Priority Project Plan 18 November 2020 Entry Meeting Audit Laporan Keuangan Bank Aceh tahun Buku 2020 Coordination of 2020 Division Priority Project Discussions with the Board of Directors and all Head of Divisions Discussion on Cost Efficiency Follow-up at PT. Bank Aceh Syariah Improvement of the PSR Report for Profit Sharing Distribution QRIS Development Preparation Discussion Discussion on Mobile Banking Layout BTPN Bank Asset Transfer Plans and Collaboration with PT. POS and the Development of Employee Productive Business Result Financing Activities to the Sharia Supervisory Board Discussion on Merger Division of PT. Bank Aceh Syariah Head of Field Forum Information Technology Audit Exit Meeting Discussion on the Follow-up Fulfillment of the Audit and Development of the Financial Services Authority - Board of Commissioners Monitoring of Bank Performance as of March 2020 02 Januari 2020 Pembahasan Persiapan Pengembangan QRIS Submission of Priority Project Progress related to Products and IT 27 Januari 2020 Pembahasan Layout Mobile Banking Discussion on Information Technology Development Plan Review 03 Maret 2020 Presentasi Solusi QRIS dan Finpay Easy Tax oleh PT. Finnet Indonesia Progress of Technical Preparation for Soft Lauching Bank Aceh Mobile (Action) PT. Bank Aceh Syariah 30 Maret 2020 Komite Kebijakan Pembiayaan Readiness Report of the Soft Lauching Mobile Banking Team of PT. Bank Aceh Syariah 11 Mei 2020 Pembahasan Usulan Paket Pembiayaan Konsumer “COVID – 19” Discussion on the Proposed “COVID-19” Consumer Financing Package PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 365
  365. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Divisi Sumber Daya Insani Teknologi Informasi Kepatuhan Project Management Office Tanggal LAPORAN MANAJEMEN Management Report Materi Rapat Direksi dengan Divisi PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Meeeting Agenda between BOD & Division 10 Januari 2020 Pembahasan Pelanggaran Indisipliner dan Fraud Discussion on Disciplinary Violations and Fraud 22 September 2020 Pembahasan Pelanggaran Indisipliner dan Fraud Discussion on Disciplinary Violations and Fraud 12 November 2020 Pembahasan Pelanggaran Indisipliner dan Fraud Discussion on Disciplinary Violations and Fraud 30 Januari 2020 Review Draft PKS PT. Collega Inti Pratama Review of the Draft PKS PT. Collega Inti Primary 17 Maret 2020 Exit meeting Audit Teknologi Informasi 14 September 2020 Information Technology Audit exit meeting Penetapan Project TI 27 Oktober 2020 Pembahasan RPTI 03 Maret 2020 Pembahasan Pemenuhan Tindak Lanjut atas Pemeriksaan dan Pembinaan Otoritas Jasa Keuangan – Dewan Komisaris 28 Mei 2020 Pemantauan Kinerja Bank Posisi Maret 2020 09 Juni 2020 Pemantauan Pemenuhan Dokumen Tindak Lanjut Pembinaan OJK surat No. S-240/KO.0501/2020 tanggal 14 Mei 2020 Monitoring of Fulfillment of Follow-up Guidance Documents for OJK Letter No. S-240 / KO.0501 / 2020 dated 14 May 2020 09 Juni 2020 Pemantauan Pemenuhan Dokumen Tindak Lanjut Pembinaan OJK surat No. S-250/KO.0501/2020 tanggal 20 Mei 2020 Monitoring of Fulfillment of Follow-up Guidance Documents for OJK Letter No. S-250 / KO.0501 / 2020 dated 20 May 2020 19 Juni 2020 Exit Meeting Compliance Check List Kebijakan Manajemen Risiko Teknologi Informasi 06 Januari 2020 Evaluasi Progres pelaksanaan Project Prioritas tahun 2019 dan Rencana Project Prioritas tahun 2020 12 Maret 2020 Koordinasi Pembahasan Proyek Prioritas Divisi tahun 2020 dengan Dewan Direksi dan seluruh Pemimpin Divisi IT Project Designation RPTI discussion Discussion on the Follow-up Fulfillment of the Audit and Development of the Financial Services Authority - Board of Commissioners Monitoring of Bank Performance as of March 2020 Exit Meeting Compliance Check List of Information Technology Risk Management Policy Evaluation of the Progress of 2019 Priority Projects and 2020 Priority Project Plans Coordination of 2020 Division Priority Project Discussions with the Board of Directors and all Division Leaders 25 Juni 2020 Penyampaian Progres Project Prioritas terkait Produk dan TI Submission of Priority Project Progress related to Products and IT 03 Agustus 2020 Pembahasan Review Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Discussion on Information Technology Development Plan Review 02 Oktober 2020 Progres Persiapan Teknis Soft Lauching Bank Aceh Mobile (Action) Bank Aceh 06 Oktober 2020 Laporan Kesiapan Tim Soft Lauching Mobile Banking Bank Aceh Progress of Bank Aceh Mobile Soft Lauching Technical Preparation (Action) Bank Aceh Readiness Report of the Bank Aceh Soft Lauching Mobile Banking Team Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama Affiliation Relations between Members of Board of Directors, Board of Commissioners and Major Shareholders 366 Selama tahun 2020, seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi ataupun Pemegang Saham, yang menimbulkan benturan kepentingan. During 2020, all members of Board of Directors have no affiliation, including family relationships, financial relationships, as well as management and share ownership in the Company with fellow members of Board of Commissioners, Directors or Shareholders, which creates a conflict of interest. Hubungan Afiliasi antara Direksi dengan Anggota Direksi Lainnya, Anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Affiliation Relationship between Board of Directors and Other Members of Board of Directors, Members of Board of Commissioners, and Shareholders Selama tahun 2020, tidak terdapat hubungan afiliasi antara Anggota Direksi dengan Anggota Direksi lainnya, Anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama/Pengendali During 2020, there was no affiliation relationship between the members of the board of Directors and other members of the board of Directors, members of the board of commissioners and the main/controlling shareholder PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  366. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tabel Hubungan Afiliasi Direksi Table of BOD' Affiliate Relationships Nama Name Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with Direksi Dewan Komisaris Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Hubungan Kepemilikan/ Kepengurusan Saham sebagai Share Ownership/Management Relationship as Dewan Pemegang Direksi Komisaris Saham Haizir Sulaiman Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Lazuardi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Bob Rinaldi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Amal Hasan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Yusmal Diansyah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Hubungan Afiliasi antara Dewan Komisaris dengan Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Anggota Direksi, dan Pemegang Saham Affiliation relationship between Board of Commissioners and other members of the board of commissioners, members of the board of directors and shareholders Selama tahun 2020, tidak terdapat hubungan afiliasi antara Anggota Dewan Komisaris dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya, Anggota Direksi, dan Pemegang Saham Utama/ Pengendali. During 2020, there was no affiliation relationship between Members of Board of Commissioners and other Members of Board of Commissioners, Members of Board of Directors, and Major/Controlling Shareholders. Tabel Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Table of BOC Affiliation Relations Nama Name Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with Direksi Dewan Komisaris Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Hubungan Kepemilikan/ Kepengurusan Saham sebagai Share Ownership/Management Relationship as Dewan Pemegang Direksi Komisaris Saham Mirza Tabrani Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Abdussamad Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Muslim Djalil Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Mirza Tabrani Tidak Tidak Tidak Tidwak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kepengurusan Dewan Komisaris dan Direksi di Perusahaan Lain Management of Board of Commissioners and Directors in Other Companies Sampai tanggal 31 Desember 2020, jabatan rangkap Direksi dan Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: As of December 31, 2020, the concurrent positions of Board of Directors and Board of Commissioners can be seen in the table as follows: Tabel Jabatan Rangkap Direksi dan Dewan Komisaris Table of Dual Positions of Directors and Board of Commissioners Nama Name Jabatan Position Jabatan pada Perusahaan Lain dan Nama Instansi Position in Other Companies and Name of Institution President Commissioner Sekretariat Daerah Provinsi Aceh Mirza Tabrani Plt Komisaris Utama Secretary of Aceh Province Abdussamad Komisaris Independen Independent Commissioner Tidak Ada No Muslim Djalil Komisaris Independen Independent Commissioner Tidak Ada No Haizir Sulaiman Direktur Utama President Director Tidak Ada No Lazuardi Direktur Operasional Banking Operation Director Tidak Ada No Bob Rinaldi Direktur Bisnis Business Director Tidak Ada No Amal Hasan Direktur Dana & Jasa Direktur Dana & Jasa Tidak Ada No Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan Compliance Director Tidak Ada No PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 367
  367. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Komite Dibawah Dewan Komisaris Committees Under Board of Commissioners 368 Penerapan pengelolaan bank yang sehat diwujudkan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) sebagai upaya untuk melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang sejalan dengan UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa dalam pengelolaan bank, Dewan Komisaris mempunyai peranan yang penting dan diharuskan untuk berperan secara aktif. Hal tersebut juga diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan serta Rapat Umum Pemegang Saham. The implementation of sound bank management is manifested in the implementation of the principles of good corporate governance (GCG) as an effort to protect the interests of stakeholders and increase compliance with the prevailing laws and regulations. In Bank Indonesia Regulation Number 11/33/ PBI/2009 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, which is in line with Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies states that in bank management, Board of Commissioners has an important role. and are required to play an active role. This is also regulated in the company’s Articles of Association and the General Meeting of Shareholders. PT Bank Aceh Syariah dalam pengelolaannya telah melaksanakan dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara efektif, efisien dan konsisten. Dewan Komisaris telah berperan secara aktif dalam melakukan fungsi pengawasan diantaranya dengan membentuk Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi dan Komite Audit. Pembentukan komite dibawah Dewan Komisaris dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka melakukan tugas pengawasan terhadap pengelolaan bank. Komite ini dibentuk sebagai bentuk kebijakan pengawasan yang profesional, fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha. Hal ini merupakan salah satu upaya strategis yang terarah, menyeluruh dan memiliki visi jangka panjang untuk menumbuh kembangkan kualitas kinerja, daya saing menajemen operasional bisnis dan implementasi Good Corporate Governance pada PT Bank Aceh Syariah. Disamping itu, upaya strategis ini juga ditujukan untuk memenuhi perkembangan tuntutan zaman dalam meningkatkan kualitas profesionalisme seluruh unsur pengurus dan manajemen dalam mengelola PT Bank Aceh Syariah. In its management, PT Bank Aceh Syariah has implemented and implemented the principles of Good Corporate Governance effectively, efficiently and consistently. Board of Commissioners has played an active role in carrying out its supervisory functions, including by establishing Risk Oversight Committee, the Remuneration & Nomination Committee and Audit Committee. The formation of committees under Board of Commissioners is intended to assist Board of Commissioners in carrying out supervisory duties on bank management. This committee was formed as a form of supervisory policy that is professional, flexible and adaptive to the development of the business environment. This is a strategic effort that is directed, comprehensive and has a long-term vision to develop quality performance, competitiveness in business operational management and implementation of Good Corporate Governance at PT Bank Aceh Syariah. In addition, this strategic effort is also aimed at meeting the demands of the times in improving the quality of professionalism of all elements of management and management in managing PT Bank Aceh Syariah. Komite Audit Audit Committee Komite Audit dibentuk untuk membantu Komisaris memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dengan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. The Audit Committee was formed to assist the Commissioners in fulfilling their duties and responsibilities by monitoring and evaluating the planning and implementation of audits as well as monitoring the follow-up to audit results in order to assess the adequacy of internal control including the adequacy of the financial reporting process. Dasar Pembentukan Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009 tentang Good Corporate Governance. Untuk itu, Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance dan menciptakan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Basis for Establishing a Risk Oversight Committee The Risk Oversight Committee was formed based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 11/33/PBI/2009 dated 9 December 2009 concerning Good Corporate Governance. for that, Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah established an Audit Committee to assist Board of Commissioners in supporting the implementation of Good Corporate Governance and creating effective implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  368. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Audit Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab Komite Audit Bank Aceh mengacu pada Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko yang terbit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 03/DK-BA/I/2018 tanggal 29 Januari 2018 tentang Pengesahan Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Audit. Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Audit berisi antara lain: 1. Latar Belakang Pembentukan Komite 2. Kebijakan Dasar 3. Landasan Ideal dan Operasional 4.Tujuan 5.Kewenangan 6. Tugas dan Tanggung Jawab 7. Kedudukan dan Keanggotaan 8. Jadwal Rapat/Pertemuan 9.Penutup Audit Committee Charter In carrying out the duties and responsibilities of Bank Aceh Audit Committee, it refers to Risk Oversight Committee Work Procedures issued based on the Decree of Board of Commissioners Number 03/ DK-BA/I/2018 dated 29 January 2018 concerning Ratification of the Charter of Risk Oversight Committee Work Procedures, Committee Remuneration and Nomination and Audit Committee. The Audit Committee Charter contains, among others: 1. Background of the Establishment of the Committee 2. Basic Policy 3. Ideal and Operational Foundation 4. Purpose 5. Authority 6. Duties and Responsibilities 7. Status and Membership 8. Schedule of Meetings/Meetings 9. Closing Kriteria Komite Audit Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik, memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab profesi yang tinggi, berlatar belakang pengetahuan dan pengalaman di bidang pelaporan keuangan atau audit, bukan merupakan anggota Direksi PT. Bank Aceh Syariah dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat menjadi Anggota Komite Audit kecuali yang melakukan fungsi pengawasan, serta memiliki pengalaman kerja paling kurang 5 (lima) tahun dibidang keuangan dan/atau akutansi atau dibidang hukum dan/atau perbankan syariah. Audit Committee Criteria The general criteria for being appointed to Audit Committee are having good financial integrity and reputation, having a mental and ethical attitude as well as high professional responsibility, a background of knowledge and experience in the field of financial reporting or auditing, not being a member of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah within the last 6 (six) months prior to being appointed as a Member of Audit Committee, except for those performing supervisory functions, and having worked experience of at least 5 (five) years in finance and/or accounting or in the field of law and/or Islamic banking. Kewenangan Komite Audit Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Audit dalam lingkup pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya antara lain: 1. Mengakses dokumen, data dan informasi yang berkaitan dengan karyawan, dana, asset dan sumber daya bank lainnya. 2.Berkomunikasi langsung dengan internal dan ekternal yang terlibat langsung dengan tugas dan tanggung jawab komite audit. 3. Mengevaluasi laporan hasil audit internal dan eksternal serta memantau tindak lanjut atas temuan hasil audit dimaksud. 4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Authority of Audit Committee Board of Commissioners gives authority to Audit Committee in the scope of carrying out its duties and responsibilities, including: 1. Access documents, data and information relating to employees, funds, assets and other bank resources. 2. Communicate directly with internal and external people who are directly involved with the duties and responsibilities of the audit committee. 3. Evaluating reports on internal and external audit results as well as monitoring the follow-up to the audit findings referred to. 4. Perform other powers assigned by Board of Commissioners. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit yang telah diatur dalam Pedoman Tata Tertib Kerja Komite adalah sebagai berikut: 1. Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a) Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern; b) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Duties and Responsibilities of Audit Committee The duties and responsibilities of Audit Committee which have been regulated in the Committee Charter are as follows: 1. The Audit Committee monitors and evaluates the planning and implementation of audits as well as monitoring the follow-up to audit results in order to assess the adequacy of internal control including the adequacy of the financial reporting process. 2. Monitor and evaluate: a) Implementation of duties of the Internal Audit Work Unit; b) The conformity of the audit implementation by the Public PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 369
  369. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Publik dengan standar audit yang berlaku ; c) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akutansi yang berlaku; d)Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 4.Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektifitas pelaksanaan audit ekstern. 5.Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh AP dan/atau KAP, Evaluasi yang dilakukan paling sedikit meliputi: a) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh AP dan/atau KAP dengan standar audit yang berlaku; b) Kecukupan waktu pekerjaan lapangan; c) Pengkajian cakupan jasa yang diberikan dan kecukupan uji petik; dan d) Rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh AP dan/ atau KAP. 6. Membuat laporan hasil evaluasi Komite Audit terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh AP dan/atau KAP sebagaimana dimaksud diatas, untuk disampaikan ke OJK paling lama 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. 7. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan dan non keuangan yang dikeluarkan bank, baik rencana maupun realisasinya. 8. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan dan keluhan yang berkaitan dengan citra bank; 9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi serta rahasia bank lainnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku; 10.Membuat pedoman kerja Komite Audit (audit committee charter). 11. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Dewan Komisaris secara periodik. 370 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Accounting Firm with the applicable auditing standards; c) The conformity of the financial statements with the applicable accounting standards; d) Implementation of follow-up actions by Board of Directors on the findings of the Internal Audit Unit, Public Accountants and the results of supervision by the Financial Services Authority (OJK). 3. Provide recommendations regarding the appointment of a Public Accountant and Public Accounting Firm to Board of Commissioners to be submitted and decided at the General Meeting of Shareholders. 4. Coordinating with the Public Accounting Firm in the context of the effectiveness of the external audit. 5. To evaluate the implementation of the provision of audit services on annual historical financial information by AP and/or KAP, the evaluation that is carried out at least includes: a) The conformity of the audit implementation by AP and/ or KAP with the applicable auditing standards; b) Adequacy of time for field work; c) Assessment of the scope of services provided and the adequacy of sampling; and d) Recommendations for improvement given by AP and/or KAP. 6. Prepare a report on the evaluation results of Audit Committee on the implementation of the provision of audit services on annual historical financial information by AP and/or KAP as referred to above, to be submitted to the OJK no later than 6 (six) months after the financial year ends. 7. Review the financial and non-financial information issued by the bank, both its plan and realization. 8. Reviewing and reporting to Board of Commissioners on complaints and complaints relating to the image of the bank; 9. Maintain the confidentiality of documents, data and information as well as other bank secrets in accordance with applicable laws and regulations; 10.Preparing Audit Committee Charter. 11.Compiling reports on the results of the implementation of his duties to Board of Commissioners periodically. Masa Jabatan Komite Audit Masa Jabatan Anggota Komite Audit paling lama sampai masa jabatan Komisaris berakhir dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Term of Office of Audit Committee The term of office of members of Audit Committee is no longer than the term of office of the Commissioner without prejudice to the right of Board of Commissioners to dismiss him at any time. Struktur, Keanggotaan Dan Keahlian Komite Audit Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, seorang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit, 1 satu) orang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi keuangan dan seorang lainnya memiliki keahlian dalam perbankan syariah. Audit Committee Structure, Membership and Expertise The structure and membership of Audit Committee are as follows: 1. The Audit Committee consists of at least 3 (three) members, one of whom is an Independent Commissioner who also serves as chairman of Audit Committee, 1 one) an independent party with expertise in financial accounting and another with expertise in Islamic banking. . PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  370. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 2. Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik. 3. Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Audit. 4.Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Audit harus merupakan Komisaris Independen. 5.Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya pada Bank Aceh. 6. Anggota Komite Audit tidak diperkenankan merangkap menjadi Anggota Komite Pemantau Risiko maupun Komite Remunerasi dan Nominasi. 7. Anggota Komite Audit harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut: a) Komite Audit wajib memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik; b) Berlatar belakang pengetahuan dan pengalaman di bidang pelaporan keuangan atau audit (sekurangkurangnya satu anggota); c) Memiliki pengalaman kerja paling kurang 5 (lima) tahun dibidang keuangan dan/atau akutansi atau dibidang hukum dan/atau perbankan syariah; d) Memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab profesi yang tinggi. e) Bukan merupakan anggota Direksi PT. Bank Aceh Syariah dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat menjadi Anggota Komite Audit kecuali yang melakukan fungsi pengawasan. Independensi Komite Audit Komite Audit dituntut untuk bersifat dan bersikap independen, objektif, dan profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Komite Audit lainnya, Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Independensi anggota Komite Audit tercermin sebagaimana tabel berikut: Aspek Independensi Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Risiko Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2. Members of Audit Committee must have good financial integrity and reputation. 3. Members of Board of Directors are prohibited from becoming members of Audit Committee. 4. The majority of Commissioners who are members of Audit Committee must be Independent Commissioners. 5. The Chairman of Audit Committee may only hold concurrent positions as committee chairman in at most 1 (one) other committee at Bank Aceh. 6. Members of Audit Committee are not allowed to concurrently serve as members of Risk Oversight Committee or Remuneration and Nomination Committee. 7. Members of Audit Committee must meet the following qualifications: a) The Audit Committee must have good financial integrity and reputation; b) Has a background of knowledge and experience in financial reporting or auditing (at least one member); c) Have work experience of at least 5 (five) years in finance and/or accounting or in the field of law and/or Islamic banking; d) Have a high mental and ethical attitude and professional responsibility. e) Is not a member of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah within the last 6 (six) months prior to being appointed as a Member of Audit Committee, except for those that perform supervisory functions. Independence of Audit Committee The Audit Committee is required to be independent, objective, and professional in carrying out its duties and responsibilities. All members of Audit Committee do not have financial, management, share ownership and or family relationships with other members of Audit Committee, Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or a relationship with Bank that may affect their ability to act independently. The independence of the members of Audit Committee is reflected in the following table: Muslim A. Djalil Tasmin A. Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah dan Komposisi Komite Audit Selama tahun 2020, susunan keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan sebagai berikut: Number and Composition of Audit Committee During 2020, the membership composition of Audit Committee underwent changes as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 371
  371. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Periode 1 Januari – 31 Maret 2020 Susunan keanggotaan Komite Audit periode 1 Januari – 31 Maret 2020 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 232/DIR/BA/X/2019 tentang Komite Audit pada PT. Bank Aceh Syariah yang disahkan tanggal 01 Oktober 2019 adalah sebagai berikut: No Nama Jabatan 1. Abdussamad Ketua Komite Komisaris Independen 2. Endang S. Ningsih Anggota Pihak Independen 3. Syarifuddin Anggota Pihak Independen No Nama Jabatan 1. Muslim A. Djalil Ketua Komite Komisaris Independen 2. Endang S. Ningsih Anggota Pihak Independen 3. Syarifuddin Anggota Pihak Independen 372 Nama 1. Muslim A. Djalil Ketua Komite Komisaris Independen 2. Tasmin A. Rahim Anggota Pihak Independen 3. Syarifuddin Anggota Pihak Independen 4. Fifi Yusmita Anggota Pihak Independen LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Expertise Perbankan Syariah, Ekonomi Keuangan, Akuntansi Surat Berharga, Manajemen Risiko. Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Auditing, Manajemen Risiko Perbankan Syariah, Ekonomi Keuangan, Auditing, Manajemen Risiko Sharia Banking, Financial Economics, Securities Accounting, Risk Management. Sharia Banking, Business Economics, Auditing, Risk Management Sharia Banking, Financial Economics, Auditing, Risk Management Keahlian Expertise Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Auditing, Manajemen Risiko Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Auditing, Manajemen Risiko Perbankan Syariah, Ekonomi Keuangan, Auditing, Manajemen Risiko Sharia Banking, Business Economics, Auditing, Risk Management Sharia Banking, Business Economics, Auditing, Risk Management Sharia Banking, Financial Economics, Auditing, Risk Management Period 29 May - 31 December 2020 The membership composition of Audit Committee for the period 29 May - 31 December 2020 which has been appointed based on the Decree of Board of Directors Number 188/DIR/BA/V/2020 concerning Audit Committee at PT. Bank Aceh Syariah which was ratified on 29 May 2020 is as follows: No PT. Bank Aceh Syariah Jabatan Keahlian Period of 1 April - 28 May 2020 The composition of Audit Committee for the period 1 April - 28 May 2020 which has been appointed based on the Decree of Board of Directors Number 132/DIR/BA/2020 concerning Audit Committee at PT. Bank Aceh Syariah which was ratified on April 1, 2020 is as follows: Keterangan Periode 29 Mei – 31 Desember 2020 Susunan keanggotaan Komite Audit periode 29 Mei – 31 Desember 2020 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 188/DIR/BA/V/2020 tentang Komite Audit Pada PT. Bank Aceh Syariah yang disahkan tanggal 29 Mei 2020 adalah sebagai berikut: FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Period of 1 January - 31 March 2020 The membership composition of Audit Committee for the period January 1 - March 31, 2020 which has been appointed based on the Decree of Board of Directors Number 232/DIR/BA/X/2019 concerning Audit Committee at PT. Bank Aceh Syariah which was ratified on October 1, 2019 is as follows: Keterangan Periode 1 April – 28 Mei 2020 Susunan keanggotaan Komite Audit periode 1 April – 28 Mei 2020 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 132/DIR/BA/2020 tentang Komite Audit pada PT. Bank Aceh Syariah yang disahkan tanggal 01 April 2020 adalah sebagai berikut: PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Keterangan Keahlian Expertise Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Business Bisnis, Auditing, Manajemen Economics, Auditing, Risk Risiko Management Sharia Banking, Public Perbankan Syariah, Akuntan Accountant, Risk Publik, Manajemen Risiko, Management, Securities, Tax Surat Berharga, Tax Audit Audit Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Business Bisnis, Auditing, Manajemen Economics, Auditing, Risk Risiko Management Perbankan Syariah, Sharia Banking, Business Ekonomi Bisnis, Auditing, Economics, Auditing, Risk Management Manajemen Risiko
  372. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Profil Komite Audit Audit Committee Profile 1 1 2 3 4 LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2 3 4 Muslim A. Djalil Ketua Komite Audit Komisaris Independen Profil ketua Komite Audit terkait jabatan, periode jabatan, riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) telah diuraikan pada bagian profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. The profile of the chairman of Audit Committee regarding the position, period of office, educational history (Field of Study and Educational Institution) and work experience (Position, Agency, and Serving Period) has been described in the profile section of Board of Commissioners in this Annual Report. Tasmin A. Rahim Anggota Komite Audit Lahir di Tapaktuan/1 Januari 1950. Lulusan Magister School Of Businees University Of central Arkansas, Amerika Serikat. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (20022009). Memiliki Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level II (2019). Born in Tapaktuan/January 1, 1950. Graduated from the Masters School of Businesses, University of central Arkansas, United States. Previously, he served as Assistant Dean for Administration and Finance, Faculty of Economics, Syiah Kuala University (2002-2009). Has a Level II Risk Management Competency Test Certification (2019). Syarifuddin Anggota Komite Audit Lahir di Lhoksukon /13 Juni 1962. Lulusan Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pejabat Eksekutif Bank Aceh Syariah (1989-2018), Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun (2018 – sekarang). Memiliki Sertifikasi Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level V. Born in Lhoksukon/June 13, 1962. Master of Management from Syiah Kuala University. Previously, he served as Executive Officer of Bank Aceh Syariah (1989-2018), Chairman of the Pension Fund Supervisory Board (2018 - present). Have a Level V Risk Management Competency Test Certification. Fifi Yusmita Anggota Komite Audit Lahir di Meulaboh /16 September 1984. Lulusan S-3 (PhD) di Tunku Puteri Intan Safinaz School of Accountancy (TISSA), College of Business University Utara Malaysia. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala (2010-Sekarang), Trainer Management dan Wirausaha untuk bisnis kecil dan menengah (2006), dan Manager Keuangan di SAN Aceh - Diakonie Emergency Aid, Germany (2005-2007). Born in Meulaboh/16 September 1984. S-3 (PhD) graduate from Tunku Puteri Intan Safinaz School of Accountancy (TISSA), College of Business University Utara Malaysia. Previously, he served as a Lecturer at the Faculty of Economics and Business, Syiah Kuala University (2010-Present), Trainer Management and Entrepreneurship for small and medium businesses (2006), and Finance Manager at SAN Aceh - Diakonie Emergency Aid, Germany (2005-2007). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Sepanjang tahun 2020 Komite Audit telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1.Pembahasan tentang pencairan jaminan pelaksanaan bank garansi 2. Kajian tentang pemberian pembiayaan pihak terkait Kantor Cabang Bireun 3.Kajian tentang pemberian pembiayaan kepada pihak terkait Kantor Cabang S. Parman Medan 4. Pembahasan tindak lanjut rencana pembiayaan 5. Pembahsan tindak lanjut temuan SKAI 2019 6. Pembahasan terkait Kunjungan kerja ke PT. Bank Aceh Syariah Cabang Sinabang 7. Kajian tentang SOP pengadaan barang dan jasa 8. Kajian tentang penurunan kinerja Bank Triwulan I-2020 9. Kajian tentang perhitungan Bagi Hasil Rekening Antar Kantor 10. Kajian tentang pemberian pembiayaan kepada pihak terkait nasabah Kantor Pusat Operasional Audit Committee Activities Implementation Report Throughout 2020 Audit Committee has carried out various activities in order to carry out the following duties and responsibilities: 1. Discussion on the disbursement of bank guarantee implementation guarantees 2. Study on the provision of party financing related to the Bireun Branch office 3. Study on financing provision to parties related to the S. Parman Medan Branch office 4. Discussion of follow-up financing plans 5. Follow-up discussion of the 2019 SKAI findings 6. Discussion related to work visits to PT. Bank Aceh Syariah Sinabang Branch 7. Studies on SOPs for the procurement of goods and services 8. Review of the decline in Bank performance in Quarter I-2020 9. Study on the calculation of Interoffice Account Profit Sharing 10.Study on the provision of financing to parties related to Operational Head office customers PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 373
  373. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 11 .Kajian produk Mobile banking 12.Pembahasan tentang penurunan laba kuartal I Tahun 2020 13.Kajian tentang hasil pemeriksaan Divisi Teknologi Informasi tahun 2019 14.Kajian tentang hasil pemeriksaan Kantor Cabang Calang 15.Kajian tentang pelaksanaan pokok-pokok hasil audit intern semester I-2020 16. Laporan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah semester I-2020 17.Kajian tentang telaah penunjukan KAP 18. Kajian tentang perkembangan pembiayaan nasabah Kantor Cabang SM. Raja Medan 19.Kajian tentang perhitungan Cost of Fund dan Cost of Money PT. Bank Aceh Syariah 20. Kajian tentang persetujuan Dewan Komisaris terkait penempatan treasury 21.Kajian atas penempatan BPKH 22.Pembahasan Kebijakan Umum Direksi (KUD) Tahun 2021 23.Kajian tentang rencana kerja SKAI 2021 24. Kajian tentang persetujuan Dewan Komisaris terhadap pembiayaan pihak terkait nasabah KPO 25.Kajian tentang persetujuan extracomtable 2020 11.Review of Mobile banking products 12.Discussion on the decline in profit in the first quarter of 2020 13. Study on the results of the inspection of Information Technology Division in 2019 14.Study on the results of the inspection at the Calang Branch office 15. Study on the implementation of the main results of the internal audit semester I-2020 16. Report on the results of supervision by Sharia Supervisory Board for semester I-2020 17. Study on KAP appointment study 18. Study on the development of customer financing at the SM Branch office. King of Medan 19. Study on the calculation of the Cost of Fund and the Cost of Money of PT. Bank Aceh Syariah 20. Reviewing the approval of Board of Commissioners regarding the placement of treasury 21. Study of BPKH placement 22. Discussion on Board of Directors’ General Policies for 2021 23. Study on SKAI 2021 work plan 24. Review of Board of Commissioners approval of party financing related to KPO customers 25. Review of the 2020 extracomtable agreement Rapat Komite Audit Audit Committee Meetings Agenda Rapat Komite Audit Sepanjang tahun 2020, agenda rapat yang telah diselenggarakan oleh Komite Audit adalah sebagai berikut: Audit Committee Meeting Agenda Throughout 2020, the agenda for meetings held by Audit Committee were as follows: No 374 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tanggal Nomor Agenda Rapat Kuorum Kehadiran (%) 1   2     3     4     5 06 Januari 2020   13 Januari 2020     20 Januari 2020     27 Januari 2020     24 Februari 2020 001/Rs-KOM/I/2020   003/KJ-KOM/BA/I/2020     004/KJ-KOM/BA/I/2020     005/Rs-KOM/I/2020     009/Rs-KOM/II/2020 Tindak lanjut temuan SKAI 2019 Abdussamad Endang S.Ningsih Abdussamad Syarifuddin Endang S.Ningsih Abdussamad Syarifuddin Endang S.Ningsih Abdussamad Syarifuddin Endang S.Ningsih Syarifuddin         Endang S.Ningsih 6     7 26 Februari 2020     17 Maret 2020 010/BA-KA/II/2020     014/KJ-KOM/BA/III/2020 Pembahasan terkait Kunjungan kerja ke PT. Bank Aceh Syariah Cabang Sinabang SOP pengadaan barang dan jasa Abdussamad Syarifuddin Endang S.Ningsih Abdussamad 100%     67%         Endang S.Ningsih   8 20 April 2020 021/KJ-KOM/BA/IV/2020 Penurunan kinerja Bank Triwulan I-2020 Muslim A.Djalil         Syarifuddin         Endang S.Ningsih   9     29 April 2020     024/KJ-KOM/BA/IV/2020     Perhitungan Bagi Hasil Rekening Antar Kantor Muslim A.Djalil Syarifuddin Endang S.Ningsih 100%     PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Pencairan jaminan pelaksanaan bank garansi Peserta Rapat Pembahasan pemberian pembiayaan pihak terkait KC. Bireun Pembahasan pemberian pembiayaan kepada pihak terkait KC. S. Parman Medan Pembahasan tindak lanjut rencana pembiayaan 67%   100%     100%     100%     67% 100%  
  374. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Tanggal TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Nomor LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Agenda Rapat Pembahasan pemberian pembiayaan kepada pihak terkait nasabah KPO Peserta Rapat Kuorum Kehadiran (%) 10     11 13 Mei 2020     14 Mei 2020 025/KJ-KOM/BA/V/2020     027/KJ-KOM/BA/V/2020 Pembahasan produk Mobile banking Muslim A.Djalil Syarifuddin Endang S.Ningsih Muslim A.Djalil 100%     100%         Syarifuddin           Endang S.Ningsih   12 27 Mei 2020 030/Rs-KOM/V/2020 Penurunan laba kuartal I Tahun 2020 Muslim A.Djalil         Syarifuddin 100%           Endang S.Ningsih 13 10 Juni 2020 033/KJ-KA/VI/2020 Hasil pemeriksaan Divisi Teknologi Informasi tahun 2019 Muslim A.Djalil 100%       Tasmin A.Rahim         Syarifuddin         Fifi Yusmita 14 15 Juni 2020 034/KJ-KA/VI/2020 Hasil pemeriksaan Cabang Calang Muslim A.Djalil 100%         Tasmin A.Rahim           Syarifuddin           Fifi Yusmita   15       16       17 21 Juli 2020       03 September 2020       07 September 2020 037/KJ-KA/VII/2020       043/KJ-KOM/IX/2020       045/KJ-KA/IX/2020 Pelaksanaan pokok-pokok hasil audit intern semester I-2020 Telaah penunjukan KAP Muslim A.Djalil Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Muslim A.Djalil Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Muslim A.Djalil 100%       100%       100%         Tasmin A.Rahim           Syarifuddin           Fifi Yusmita   18       19       20       21 01 Oktober 2020       08 Oktober 2020       15 Oktober 2020       09 November 2020 048/KJ.KA/X/2020       049/KJ.KOM/X/2020       051/KJ.KOM/X/2020       052/KJ.KOM/XI/2020 Perkembangan pembiayaan nasabah KC. SM. Raja Medan Kajian atas penempatan BPKH Muslim A.Djalil Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Muslim A.Djalil Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Muslim A.Djalil Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Muslim A.Djalil 100%       100%       100%       100%         Tasmin A.Rahim           Syarifuddin           Fifi Yusmita   22       12 November 2020       053/Rs.Kom/XI/2020       Pembahasan Kebijakan Umum Direksi (KUD) Tahun 2021 Muslim A.Djalil Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Laporan hasil pengawasan DPS Semester I-2020 Perhitungan COF dan COM PT. Bank Aceh Syariah Persetujuan dekom terkait penempatan treasury     100%       PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 375
  375. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Nomor Agenda Rapat FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Peserta Rapat Kuorum Kehadiran (%) No Tanggal 23 20 November 2020 054/KJ.KA/XI/2020 Pembahasan Rencana Kerja SKAI 2021 Muslim A.Djalil 100%         Tasmin A.Rahim           Syarifuddin   Fifi Yusmita         24       25 11 Desember 2020       18 Desember 2020 056/KJ-KOM/XII/2020       057/KJ-KOM/XII/2020 Persetujuan Dekom terhadap Pembiayaan Muslim A.Djalil Pihak terkait nasabah KPO Tasmin A.Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Persetujuan Extracomtable 2020 Muslim A.Djalil         Tasmin A.Rahim           Syarifuddin           Fifi Yusmita   Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Selama tahun 2020, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 25 (dua puluh lima) kali. Adapun frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.   100%       100% Frequency and Attendance Level of Audit Committee Meetings During 2020, Audit Committee held 25 (twenty five) meetings. The frequency and attendance levels of each member of Audit Committee are as follows. Jabatan Periode Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran Muslim A. Djalil Ketua 01 April -31 Des 2020 18 18 100% Tasmin A. Rahim Anggota 29 Mei – 31 Desember 2020 13 13 100% Syarifuddin Anggota 01 Januari-31 Desember 2020 25 23 92% Nama 376 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Fifi Yusmita Anggota 29 Mei – 31 Desember 2020 13 13 100% Abdussamad Anggota 1 Januari – 31 Maret 2020 7 6 86% Endang S. Ningsih Anggota 1 Januari – 28 Mei 2020 12 12 100% Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Audit Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2020 dengan kriteria sebagai berikut: 1. Tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat cukup baik. 2. Komite Audit telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu. 3. Komite Audit telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan review terkait beberapa aspek operasional Bank. 4. Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Audit 2020. Assessment of Board of Commissioners on the Performance of Audit Committee Board of Commissioners assesses that Audit Committee has carried out its duties and responsibilities in 2020 with the following criteria: 1. The attendance level of Audit Committee members in meetings is quite good. 2. Audit Committee has submitted work reports in a timely manner. 3. Audit Committee has submitted recommendations to Board of Commissioners regarding the results of monitoring and review related to several aspects of Bank’s operations. 4. Audit Committee has prepared and submitted the 2020 Audit Committee Work Program. Penilaian kinerja Komite Audit telah dilakukan berdasarkan hasil laporan self-assessment GCG kepada OJK secara berkala. Penilaian tersebut mengacu POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 dan SE OJK No. 13/ SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan bagi Bank Umum. BBerdasarkan self assesment, penilaian kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite adalah peringkat 1 (satu) atau “low” The performance assessment of Audit Committee has been carried out based on the results of periodic GCG self-assessment reports to the OJK. The assessment refers to POJK No. 55/POJK.03/2016 dated 07 December 2016 and SE OJK No. 13/SEOJK.03/2017 dated 17 March 2017 concerning the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks. Based on the self-assessment, the assessment of the completeness and implementation of the committee’s duties is 1 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  376. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Rencana Kerja Komite Audit Tahun 2021 Pada tahun 2021, Komite Audit telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun. Adapun rencana kerja Komite Audit di tahun 2021 antara lain: 1. Melakukan kajian dan memberikan rekomendasi terhadap revisi Piagam Audit Internal Divisi SKAI. 2.Melakukan review dan memberikan rekomendasi terhadap Rencana Kerja Tahunan Divisi SKAI. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaann tugas Divisi SKAI. 4. Melakukan kajian dan evaluasi Laporan Hasil Audit SKAI atas Kantor Cabang dan Divisi. 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit SKAI. 6.Melakukan review atas Laporan Pelaksanaan dan PokokPokok Hasil Audit Intern oleh Divisi SKAI periode Semester II/2020 dan Semester I/2021. 7. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP). 8.Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam penunjukan KAP untuk melaksanakan Review Kinerja Divisi SKAI periode Januari 2018 sd Juni 2020. 9. Melakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Auditing yang berlaku. 10.Membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan pemberian jasa audit oleh KAP atas laporan keuangan Bank tahun buku 2020. 11. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit KAP dan pengawasan OJK. 12.Melakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian laporan keuangan Bank yang di publikasikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. 13.Melakukan review dan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian intern Bank. 14.Melakukan pertemuan/rapat dengan Divisi SKAI dan Divisi Akuntansi. 15.Menghadiri exit meeting hasil pelaksanaan audit SKAI di Kantor Cabang dan Divisi 16.Menghadiri rapat pembahasan progress dan exit meeting pelaksanaan audit oleh KAP atas laporan keuangan Bank tahun buku 2020 17. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Dewan Komisaris secara periodik. 18.Mengikuti kegiatan lainnya yang diberikan untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Audit Committee Work Plan for 2021 In 2021, Audit Committee has determined a work plan that will be discussed in meetings at least 6 (six) times in 1 (one) year. Audit Committee work plan in 2021 includes: 1. Reviewing and providing recommendations on the revision of the Internal Audit Charter for the Internal Audit Division. 2. Review and provide recommendations on the Annual Work Plan for the Internal Audit Division. 3. Monitoring and evaluating the implementation of the duties of the SKAI Division. 4. Reviewing and evaluating the Internal Audit Unit Audit Report on Branch offices and Divisions. 5. Monitoring and evaluating the implementation of follow-up actions by Board of Directors on the audit findings of the Internal Audit Unit. 6. Reviewing the Implementation Report and Principles of Internal Audit Results by the Internal Audit Division for Semester II/2020 and Semester I/2021. 7. Evaluating and providing recommendations to Board of Commissioners in the appointment of a Public Accounting Firm (KAP). 8. Evaluated and provided recommendations to Board of Commissioners in appointing KAP to carry out the Internal Audit Division Performance Review for the period January 2018 to. June 2020. 9.Monitoring and evaluating the suitability of audit implementation by the Public Accounting Firm with the prevailing auditing standards. 10.Make a report on the results of the evaluation of the implementation of the provision of audit services by KAP on Bank’s financial statements for the 2020 financial year. 11. Monitoring and evaluating the implementation of follow-up actions by Board of Directors on the findings of KAP audits and OJK supervision. 12.Monitor and evaluate the conformity of Bank’s published financial statements with the applicable Financial Accounting Standards. 13. Review and evaluate the effectiveness of the implementation of Bank’s internal control system. 14. Conducting meetings/meetings with the Internal Audit Division and the Accounting Division. 15.Attending exit meetings on the results of the SKAI audit implementation at Branch offices and Divisions 16.Attended meetings to discuss progress and exit meetings on the implementation of audits by KAP on Bank’s financial statements for the 2020 financial year 17. Prepare reports on the results of the implementation of his duties to Board of Commissioners periodically. 18. Participating in other activities given to support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 377
  377. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 378 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris guna mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tangungg jawab Dewan Komisaris khususnya dalam rangka melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaannya serta evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Unit Kerja Manajemen Risiko . Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko dari setiap aspek kegiatan usaha bank guna mencegah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian. Risk Oversight Committee is formed by Board of Commissioners to support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners in particular in order to evaluate risk management policies and their implementation as well as evaluate the implementation of duties of Risk Management Committee and Risk Management Work Unit. Risk Oversight Committee assists Board of Commissioners in identifying, measuring, monitoring and controlling risks from every aspect of the bank’s business activities in order to prevent potential events (events) that could lead to losses. Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009 tentang Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/ POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Bagi Bank Umum. Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah membentuk Komite Pemantau Risiko untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Frequency and Attendance Level of Risk Oversight Committee Meetings Risk Oversight Committee was formed based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 11/33/PBI/2009 dated 9 December 2009 concerning Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units and Financial Services Authority Regulation Number 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 concerning Implementation Good Corporate Governance for Commercial Banks. Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah established a Risk Oversight Committee to support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners. Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko Bank Aceh mengacu pada Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko yang terbit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 03/DK-BA/I/2018 tanggal 29 Januari 2018 tentang Pengesahan Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Audit. Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko berisi antara lain: 1. Latar Belakang Pembentukan Komite 2. Kebijakan Dasar 3. Landasan Ideal dan Operasional 4.Tujuan 5.Kewenangan 6. Tugas dan Tanggung Jawab 7. Kedudukan dan Keanggotaan 8. Jadwal Rapat/Pertemuan 9.Penutup Risk Oversight Committee Charter In carrying out the duties and responsibilities of Bank Aceh Risk Oversight Committee, it refers to Risk Oversight Committee Work Procedures issued based on the Decree of Board of Commissioners Number 03/DK-BA/I/2018 dated 29 January 2018 concerning Ratification of Risk Oversight Committee Charter. Remuneration and Nomination Committee and Audit Committee. Risk Oversight Committee Charter contains, among others: 1. Background of the Establishment of the Committee 2. Basic Policy 3. Ideal and Operational Foundation 4. Purpose 5. Authority 6. Duties and Responsibilities 7. Status and Membership 8. Schedule of Meetings/Meetings 9. Closing Kewenangan Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Pemantau Risiko dalam lingkup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab nya antara lain: 1. Melakukan akses secara penuh, bebas terhadap catatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas Komite Pemantau Risiko. 2. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Pemantau Risiko dapat bekerjasama dengan Komite Manajemen Risiko, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan serta Unitunit Kerja yang relevan. 3. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. The Authority of Risk Oversight Committee Board of Commissioners gives authority to Risk Oversight Committee in the scope of the implementation of its duties and responsibilities, including: 1. Providing full, free access to records relating to the implementation of Risk Oversight Committee’s duties. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2. In carrying out its duties, Risk Oversight Committee may collaborate with Risk Management Committee, Risk Management and Compliance Unit and the relevant Work Units. 3. Perform other powers assigned by Board of Commissioners.
  378. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Sesuai dengan pedoman tata tertib Kerja Komite, Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam hal: 1. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh Direksi, yang mencakup: a) Pengawasan aktif oleh Dewan Direksi; b) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran serta Sistem Informasi Manajemen Risiko, yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi d) Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh. 2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kebijakan dan stategi Manajemen Risiko. 3.Mengevaluasi laporan profil risiko triwulanan bank (risk profile) dan pelaksanaan proses manajemen risiko (termasuk rating). 4. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi oleh bank serta usulan langkahlangkah untuk mitigasi atas risiko-risiko tersebut. 5. Memantau dan mengevaluasi Kepatuhan Bank sehubungan dengan pelaksanaan Manajemen Risiko terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada OJK dan pihak-pihak terkait lainnya. Duties and Responsibilities of Risk Oversight Committee In accordance with the Committee’s work code of conduct, Risk Oversight Committee is tasked with and is responsible for assisting Board of Commissioners in terms of: 1. Evaluating Risk Management policies and strategies prepared by Board of Directors, which include: a) Active supervision by Board of Directors; b) Adequacy of policies, procedures, and determination of limits; c) Adequacy of the identification process, measurement and Risk Management Information System, which includes Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, Return Risk and Equity Investment Risk d) Comprehensive Internal Control System. 2. Monitor and evaluate the implementation of duties of Risk Management Committee and Risk Management and Compliance Unit in order to ascertain their suitability with Risk Management policies and strategies. 3. Evaluating the bank’s quarterly risk profile report (risk profile) and the implementation of the risk management process (including rating). 4. Provide input to Board of Commissioners on risk conditions faced by the bank as well as proposals for steps to mitigate these risks. 5. Monitor and evaluate Bank’s compliance with respect to the implementation of Risk Management on all agreements and commitments made by Board of Directors to the OJK and other related parties. Masa Jabatan Komite Pemantau Risiko Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau paling lama sampai masa jabatan Komisaris berakhir dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Term of Office of Risk Oversight Committee The term of office of the members of the Monitoring Committee is no longer than the term of office of the Commissioner without prejudice to the right of Board of Commissioners to dismiss him at any time. Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau Risiko Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: 1. Anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari: a) Satu orang Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua. b) Seorang pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah. c) Seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko. 2. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik. 3.Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko. 4. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko harus merupakan Komisaris Independen. 5. Ketua Komite Pemantau Risiko hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya pada PT. Bank Aceh Syariah. 6.Anggota Komite Pemantau Risiko tidak diperkenankan merangkap menjadi Anggota Komite Audit maupun Komite Remunerasi dan Nominasi bank. Structure, Membership and Expertise of Risk Oversight Committee The structure and membership of Risk Oversight Committee are as follows: 1. Members of Risk Oversight Committee shall at least consist of: a) One Independent Commissioner who also serves as Chairman. b) An independent party who has expertise in sharia banking. c) An independent party with expertise in risk management. 2. Members of Risk Oversight Committee must have good financial integrity and reputation. 3. Members of Board of Directors are prohibited from becoming members of Risk Oversight Committee. 4. The majority of Commissioners who are members of Risk Oversight Committee must be Independent Commissioners. 5. The Chairperson of Risk Oversight Committee can only hold concurrent positions as committee chairman in at most 1 (one) other committee at PT Bank Aceh Syariah. 6. Members of Risk Oversight Committee are not allowed to concurrently serve as members of Audit Committee or Remuneration and Nomination Committee of a bank. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 379
  379. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 7 .Anggota Komite Pemantau Risiko harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut: a) Anggota Komite Pemantau Risiko merupakan pihak independen yang tidak mempunyai hubungan usaha, maupun hubungan afiliasi dengan bank, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Komisaris. b) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha bank. c) Tidak menerima kompensasi dari Bank dan Anak Perusahaan bank, atau afiliasinya, kecuali upah (fee) yang diterima berkaitan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan sebagai anggota Komite Pemantau Risiko. d) Bukan merupakan anggota Direksi PT. Bank Aceh Syariah dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat menjadi Anggota Komite Pemantau Risiko kecuali yang melakukan fungsi pengawasan. 7. Members of Risk Oversight Committee must meet the following qualifications: a) Members of Risk Oversight Committee are independent parties who have no business relationship, or affiliation with the bank, Board of Directors, Sharia Supervisory Board and Board of Commissioners. b) Does not have a business relationship, either directly or indirectly, related to the bank’s business activities. c) Did not receive compensation from Bank and its subsidiaries, or its affiliates, except for fees received in connection with tasks performed as members of Risk Oversight Committee. d) Is not a member of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah within the last 6 (six) months before being appointed as a member of Risk Oversight Committee, except for the one performing the supervisory function. Independensi Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dituntut untuk bersifat dan bersikap independen, objektif, dan profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Komite Pemantauan Risiko lainnya, Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Indepensi anggota Komite Pemantau Risiko tercermin sebagaimana tabel berikut: Independence of Risk Oversight Committee Risk Oversight Committee is required to be independent, objective, and professional in carrying out its duties and responsibilities. All members of Risk Oversight Committee do not have financial, management, share ownership and or family relationships with other members of Risk Oversight Committee, Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or a relationship with Bank which may affect their ability to act independently. The independence of members of Risk Oversight Committee is reflected in the following table: Aspek Independensi Abdussamad Faisal Rustam Efendi √ √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Risiko √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah √ √ √ Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi Jumlah dan Komposisi Komite Pemantau Risiko Selama tahun 2020, susunan keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan sebagai berikut: Number and Composition of Risk Oversight Committee During 2020, the membership composition of Audit Committee underwent changes as follows: Periode 1 Januari – 31 Maret 2020 Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko periode 1 Januari – 31 Maret 2020 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 232/DIR/BA/X/2019 tentang Komite Pemantau Risiko pada PT. Bank Aceh Syariah yang disahkan tanggal 01 Oktober 2019 adalah sebagai berikut: Period of 1 January - 31 March 2020 The membership composition of Risk Oversight Committee for the period January 1 - March 31, 2020 which has been appointed based on the Decree of Board of Directors Number 232/DIR/ BA/X/2019 concerning Risk Oversight Committee at PT. Bank Aceh Syariah which was ratified on October 1, 2019 is as follows: No 1. 380 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Nama Abdussamad PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Jabatan Ketua Komite Keterangan Komisaris Independen Keahlian Perbankan Syariah, Ekonomi Keuangan, Akuntansi Surat Berharga, Manajemen Risiko. Expertise Sharia Banking, Financial Economics, Securities Accounting, Risk Management.
  380. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Nama Jabatan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Keterangan 2. Faisal Anggota Pihak Independen 3. Tasmin A. Rahim Anggota Pihak Independen Nama Jabatan Keahlian Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Manajemen Risiko Perbankan, Manajemen Investasi dan Portofolio Surat Berharga (Broker Dealer representative). Perbankan Syariah, Akuntan Publik, Manajemen Risiko, Surat Berharga, Tax Audit. Expertise Sharia Banking, Business Economics, Banking Risk Management, Investment Management and Securities Portfolio (Broker Dealer representative). Sharia Banking, Public Accountant, Risk Management, Securities, Tax Audit. Period of 1 April –28 May 2020 The composition of Audit Committee for the period 1 April - 28 May 2020 which has been appointed based on the Decree of Board of Directors Number 133/DIR/BA/IV/2020 concerning Risk Oversight Committee at PT. Bank Aceh Syariah which was ratified on April 1, 2020 is as follows: Periode 1 April –28 Mei 2020 Susunan keanggotaan Komite Audit periode 1 April – 28 Mei 2020 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 133/DIR/BA/IV/2020 tentang Komite Pemantau Risiko pada PT. Bank Aceh Syariah yang disahkan tanggal 01 April 2020 adalah sebagai berikut: No LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Keterangan 1. Abdussamad Ketua Komite Komisaris Independen 2. Faisal Anggota Pihak Independen 3. Tasmin A. Rahim Anggota Pihak Independen Keahlian Perbankan Syariah, Ekonomi Keuangan, Akuntansi Surat Berharga, Manajemen Risiko. Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Manajemen Risiko Perbankan, Manajemen Investasi dan Portofolio Surat Berharga (Broker Dealer representative). Perbankan Syariah, Akuntan Publik, Manajemen Risiko, Surat Berharga, Tax Audit. Expertise Sharia Banking, Financial Economics, Securities Accounting, Risk Management. Sharia Banking, Business Economics, Banking Risk Management, Investment Management and Securities Portfolio (Broker Dealer representative). Sharia Banking, Public Accountant, Risk Management, Securities, Tax Audit. Periode 29 Mei -31 Desember 2020 Komite Pemantau Risiko Bank Aceh dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 187/DIR/BA/V/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Komite Pemantau Risiko Pada PT. Bank Aceh Syariah. Komite Pemantau Risiko terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 (dua) orang dari Eksternal yang ahli di bidang keuangan, hukum dan manajemen risiko. Period of 29 May -31 December 2020 Bank Aceh Risk Oversight Committee was formed based on the Decree of Board of Directors Number 187/DIR/ BA/V/2020 dated 29 May 2020 concerning Risk Oversight Committee at PT. Bank Aceh Syariah. Risk Oversight Committee consists of 3 (three) people, namely 1 (one) Independent Commissioner as the Chairman of the Committee and 2 (two) people from External who are experts in finance, law and risk management. Komposisi Komite Pemantau Risiko Bank Aceh selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: The composition of Bank Aceh Risk Oversight Committee during 2020 is as follows: No Nama Jabatan Keterangan 1. Abdussamad Ketua Komite Komisaris Independen 2. Faisal Anggota Pihak Independen 3. Rustam Efendi Anggota Pihak Independen Keahlian Expertise Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Business Economics, Bisnis, Akuntansi Surat Berharga, Securities Accounting, Risk Manajemen Risiko, Hukum Management, Law Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Sharia Banking, Business Economics, Manajemen Risiko Perbankan, Banking Risk Management, Investment Manajemen Investasi dan Management and Securities Portfolio Portofolio Surat Berharga (Broker (Broker Dealer representative) Dealer representative) Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Macroeconomics, Risk Makro, Manajemen Risiko Management PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 381
  381. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Profil Komite Pemantau Risiko 382 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Risk Oversight Committee Profile Abdussamad Ketua Komite Pemantau Risiko . Profil ketua Komite Pemantau Risiko terkait jabatan, periode jabatan, riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) telah diuraikan pada bagian profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. The profile of the chairman of Risk Oversight Committee regarding the position, period of office, educational history (Field of Study and Educational Institution) and work experience (Position, Agency, and Serving Period) has been described in the profile section of Board of Commissioners in this Annual Report. Faisal Anggota Komite Pemantau Risko Lahir di Aceh Besar/30 Agustus 1970. Lulusan Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM, Yogyakarta, Jurusan Manajemen, Konsentrasi Manajemen Keuangan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Kemristekdikti (2018-sampai sekarang), Anggota Independen Komite Pemantau Risiko PT Bank Aceh (2012-2016), Sekretariat Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Unsyiah (Juni 2016- Juni 2017). Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko Level II (2019), Sertifikasi pendidik untuk dosen, Sertifikasi Wakil Perantara Pedagang Efek (Proker Dialer Representative). Born in Aceh Besar/August 30, 1970. Graduated from the Master of Science and Doctoral Program FEB UGM, Yogyakarta, Department of Management, Concentration of Financial Management. Previously, he served as assessor of the National Accreditation Board for Higher Education (BANPT) Kemristekdikti (2018-until now), Independent Member of Risk Oversight Committee of PT Bank Aceh (20122016), Secretary of the Unsyiah Postgraduate Program Management Master Study Program (June 2016-June 2017). Have a Level II Risk Management Certification (2019). Rustam Efendi Anggota Komite Pemantau Risiko Lahir di Lhokseumawe/26 Nopember 1962. Lulusan Program Doktor (S3) Universiti Sains Malaysia (USM). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (1989-Sekarang), Staf Khusus PYM Wali Nanggroe Aceh Bidang Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Keuangan, Pembangunan Agroindustri, dan Pemerintahan Aceh (2019-2020), Tenaga Ahli Bidang Ekonomi pada Dinas Pendidikan Dayah Provinsi Aceh (2019), Anggota Tim Kajian MoU Helsinki dan UUPA No. 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh pada DPR Aceh (2019). Born in Lhokseumawe / 26 November 1962. Graduated from the Doctoral Program (S3) Universiti Sains Malaysia (USM). Previously, he served as a Lecturer at the Faculty of Economics and Business, Universitas Syiah Kuala (1989-Present), Special Staff of PYM Wali Nanggroe Aceh in the Field of Infrastructure Development, Economics and Finance, Agro-Industry Development, and Aceh Government (2019-2020), Expert in Economics at the Office Aceh Province Dayah Education (2019), Member of the Study Team for the Helsinki MoU and UUPA No. 11/2006 on Aceh Governance in the Aceh DPR (2019). Kualifikasi Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau Risiko Persyaratan anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: 1. Persyaratan Umum a) Memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. b) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha bank 2. Persyaratan Kompetensi a)Memiliki keahlian, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya. b) Memiliki keahlian di bidang keuangan, hukum dan manajemen risiko bank. c)Mampu bekerja sama dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif. Educational Qualifications and Work Experience of Risk Oversight Committee Requirements for members of Risk Oversight Committee are as follows: 1. General Requirements a) Having an independence, integrity, good character and morals. b) Does not have a business relationship, either directly or indirectly, related to the bank’s business activities Rapat Komite Pemantau Risiko Ketentuan rapat Komite Pemantau Risiko yang diatur dalam Tata Tertib (Piagam) Komite adalah sebagai berikut: 1. Rapat Komite Pemantau Risiko diselenggarakan sekurangkurangnya dalam 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun. 2.Rapat Komite Pemantau Risiko dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. 3. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dengan prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara. Risk Oversight Committee Meetings Provisions for Risk Oversight Committee meeting set out in the Committee Charter are as follows: 1. Meetings of Risk Oversight Committee are held at least 6 (six) times in 1 (one) year. 2. Risk Oversight Committee meeting is considered valid if attended by at least 51% (fifty one percent) of the total members including an Independent Commissioner and an Independent Party. 3. In the event that a consensus does not occur, decision making shall be made based on a majority vote with the principle of 1 (one) person and 1 (one) vote. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2. Competency Requirements a) Having sufficient expertise, ability, knowledge and experience related to duties and responsibilities. b) Having expertise in finance, law and bank risk management. c) Able to work together and have the ability to communicate well and effectively.
  382. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 4. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko dianggap sah, apabila disepakati oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah Anggota Komite Pemantau Risiko yang hadir. 5.Hasil rapat Komite Pemantau Risiko wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik. 6.Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Komite Pemantau Risiko wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. 4. The decision of Risk Oversight Committee meeting is considered valid, if it is agreed by more than ½ (one half) of the total Members of Risk Oversight Committee who attended. 5. The results of Risk Oversight Committee meeting must be recorded in the minutes of the meeting and be properly documented. 6. Dissenting opinions in Risk Oversight Committee meeting must be clearly stated in the minutes of the meeting along with the reasons for the dissenting opinion. Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko Sepanjang tahun 2020, agenda rapat yang telah diselenggarakan oleh Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: Risk Oversight Committee Meeting Agenda Throughout 2020, the agenda for meetings held by Risk Oversight Committee were as follows: No Tanggal Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Kuorum Kehadiran (%) 1 04 Maret 2020 2 10 Maret 2020     Study of the organizational structure and job descriptions of the bank (Dir. Letter No. 256 / DIR / BA / XI / 2019) Discussion on AML / CFT, progress on compliance with the follow-up to OJK findings 67%   3 18 Maret 2020         Kajian tentang struktur organisasi dan diskripsi pekerjaan bank (Surat Dir No. 256/DIR/BA/XI/2019) Pembahasan tentang APU/PPT, Perkembangan pemenuhan tindak lanjut temuan OJK   Pembahasan kinerja Divisi Akuntansi, Teknologi Sistem Informasi (TSI) dan Umum Tasmin A. Rahim   4 01 April 2020     Kajian atas laporan keuangan utama PT. Bank Aceh Syariah Triwulan I 2020 Review of the main financial statements of PT. Bank Aceh Syariah Quarter I 2020 Kajian atas perubahan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) APU/PPT Review of amendments to the AML / CFT Company Guidelines (BPP) Discussion on the performance of the Accounting, Information Systems Technology (TSI) and General Divisions Faisal Tasmin A. Rahim Faisal Abdussamad Faisal Abdussamad   07 April 2020         6 20 April 2020         7 29 April 2020         8 05 Mei 2020     Tasmin A. Rahim     Faisal 9 13 Mei 2020       14 Mei 2020         11 14 Mei 2020         100% Tasmin A. Rahim     100% Tasmin A. Rahim 5 10 67% Faisal Abdussamad 100% Tasmin A. Rahim Faisal Kajian tentang penurunan kinerja Bank Triwulan I-2020 Study on the decline in Bank performance in Quarter I-2020 Abdussamad 100% Tasmin A. Rahim Faisal Kajian tentang perhitungan bagi hasil rekening antar kantor Study on the calculation of profit sharing from inter-office accounts Abdussamad 100% Tasmin A. Rahim Faisal Kajian Profil Risiko Triwulan I-2020 Kajian tentang pembiayaan pihak terkait nasabah Kantor Pusat Operasional (KPO) Kajian produk mobile banking Risk Profile Review for Quarter I-2020 Study on party financing related to customers of the Operational Headquarters (KPO) Review of mobile banking products Abdussamad Abdussamad 100% 100% Tasmin A. Rahim Faisal Abdussamad 100% Tasmin A. Rahim Faisal Kajian tentang kinerja surat berharga periode April 2020     A study on the performance of securities for the April 2020 period Abdussamad 100% Tasmin A. Rahim Faisal PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 383
  383. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Tanggal Agenda Rapat 12 27 Mei 2020 13 12 Juni 2020     Pembahasan penurunan laba kuartal I tahun 2020 Pembahasan Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2020-2022         14 05 Agustus 2020         15 25 Agustus 2020         16     17     18         20 15 Oktober 2020           23     24   Study of Bank Soundness Rating of PT. Bank Aceh Syariah Pengesahan Surat Keputusan (SK) Komite Pengarah Informasi (ITSC)     Ratification of the Decree (SK) of the Information Steering Committee (ITSC) 22 September 2020 Pembahasan tentang limit kewenangan Direksi         Perhitungan Cost of Fund dan Cost of Money PT. Bank Aceh Syariah     Persetujuan Dewan Komisaris terkait penempatan treasury     09 November 2020 Kajian atas penempatan BPKH         12 November 2020 Pembahasan Kebijakan Umum Direksi (KUD) Tahun 2021     11 Desember 2020 Persetujuan Dewan Komisaris terhadap Pembiayaan Pihak terkait   nasabah Kantor Pusat Operasional       18 Desember 2020 Persetujuan extracomtable tahun 2020       PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Peserta Rapat Kuorum Kehadiran (%) Tasmin A. Rahim 33% Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Kajian Tingkat Kesehatan Bank PT. Bank Aceh Syariah     Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Discussion of the Cost of Fund and the Cost of Money     Discussion on the decline in profit in the first quarter of 2020 Discussion on the Revised Bank Business Plan (RBB) for 2020-2022 03 September 2020 Pembahasan tentang Cost of Fund dan Cost of Money           22 Meeting Agenda Report on the results of the Supervision of the Sharia Supervisory Board for Semester I-2020 08 Oktober 2020   PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 03 September 2020 Laporan hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah Semester I-2020         19 21 384 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Discussion on the limits of authority of the Board of Directors Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Calculation of Cost of Fund and Cost of Money of PT. Bank Aceh Syariah Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Board of Commissioners approval regarding treasury placement Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Study of BPKH placement Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi Discussion on the Board of Directors’ General Policies (KUD) for 2021 Board of Commissioners approval of Party Financing related to Operational Head Office customers Faisal 67% Rustam Efendi Abdussamad 100% Faisal Rustam Efendi 2020 extracomtable approval Abdussamad Faisal Rustam Efendi 100%
  384. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko Selama tahun 2020, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 24 (dua puluh empat) kali. Adapun frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut. Nama Abdussamad Jabatan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Frequency and Attendance Level of Risk Oversight Committee Meetings During 2020, Risk Oversight Committee held 24 (twenty four) meetings. The frequency and attendance levels of each member of Risk Oversight Committee are as follows. Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran (%) 79% Ketua 24 19 Faisal Anggota 24 23 96% Rustam Efendi Anggota 12 12 100% Tasmin A. Rahim Anggota 12 12 100% Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Sepanjang tahun 2020 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun rekomendasi dan laporan terkait penerapan manajemen risiko Bank. 2. Melakukan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko bank dan memonitor pelaksanaannya. 3. Melakukan pemantauan atas seluruh risiko akibat perubahanperubahan indikator makro ekonomi untuk memastikan perubahan tersebut tidak mengganggu kestabilan Bank. 4.Melakukan rapat dalam rangka pelaksanaan fungsi monitoring atas penerapan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan melibatkan Divisi Manajemen Risiko dan Divisi terkait lainnya. Risk Oversight Committee Activity Implementation Report Throughout 2020 Risk Oversight Committee has carried out various activities in order to carry out the following duties and responsibilities: 1. Preparing recommendations and reports related to the implementation of Bank’s risk management. 2. Evaluating the bank’s risk management policies and monitoring its implementation. 3. Monitor all risks due to changes in macroeconomic indicators to ensure that these changes do not disturb the stability of Bank. 4. Conducting meetings in the context of implementing the monitoring function on the implementation of risk management in accordance with applicable regulations by involving Risk Management Division and other related Divisions. Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris menilai Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2020 dengan baik. Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris adalah: 1. Tingkat kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat cukup baik. 2.Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu. 3. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait profil risiko dan upaya mitigasi risiko yang dilakukan Perseroan. 4. Komite Pemantau Risiko telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja. Assessment of Board of Commissioners on the Performance of Risk Oversight Committee Board of Commissioners assesses that Risk Oversight Committee has carried out its duties and responsibilities in 2020 well. The criteria for evaluating Board of Commissioners are: 1. The attendance rate of Risk Oversight Committee members in meetings is quite good. 2. Risk Oversight Committee has submitted work reports in a timely manner. 3. Risk Oversight Committee has submitted recommendations to Board of Commissioners regarding the risk profile and risk mitigation efforts undertaken by the Company. 4. Risk Oversight Committee has prepared and submitted a Work Program. Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko Tahun 2021 Pada tahun 2021, Komite Pemantau Risiko telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas dalam Rapat Komite Pemantau Risiko yang diselenggarakan sekurang-kurangnya dalam 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun. Adapun rencana kerja Komite Pemantau Risiko di tahun 2021 antara lain: 1. Mengevaluasi pedoman dan tata tertib kerja komite 2. Menindak lanjuti laporan Tingkat Kesehatan Bank (TKB)/ Risk Profile, dengan fokus pada risiko-risiko dengan tingkat Risk Oversight Committee Work Plan for 2021 In 2021, Risk Oversight Committee has determined a work plan to be discussed in Risk Oversight Committee Meeting which will be held at least 6 (six) times in 1 (one) year. Risk Oversight Committee work plan in 2021 includes: 1. Evaluating the committee’s work guidelines and rules 2. Follow-up reports on Bank Soundness Rating (TKB) / Risk Profile, with a focus on risks with levels that require PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 385
  385. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report yang memerlukan perhatian yaitu risiko dengan level Moderate , Moderate to high dan high. 3.Memonitor risk awearness (budaya perusahaan yang berorientasi risiko) pada masing-masing risk taking unit dengan fokus pada divisi-divisi yang terkait dengan risikorisiko yang memerlukan perhatian. 4. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh Direksi (Buku Pedoman Perusahaan Kebijakan Manajemen Risiko). 5. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko. 6. Memantau dan mengevaluasi Kepatuhan Bank sehubungan dengan pelaksanaan Manajemen Risiko terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia, OJK dan pihak-pihak terkait lainnya. 7. Memantau Laporan Kinerja Bank secara periodik. 8. Memantau Laporan pelaksanaan APU PPT secara periodik. 9.Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi oleh bank serta usulan langkah-langkah untuk mitigasi atas risiko-risiko tersebut. 10.Melaporkan program kerja Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris. 11. Mengikuti kegiatan lainnya yang diberikan untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 386 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions attention, namely risks with Moderate, Moderate to high and high levels. 3. Monitor risk awareness (risk-oriented corporate culture) in each risk taking unit with a focus on divisions related to risks that require attention. 4. Evaluating Risk Management policies and strategies prepared by Board of Directors (Corporate Guidelines for Risk Management Policies). 5. Monitor and evaluate the implementation of duties of Risk Management Committee and Risk Management and Compliance Work Unit to determine its suitability with Risk Management policies and strategies. 6. Monitor and evaluate Bank’s compliance with respect to the implementation of Risk Management on all agreements and commitments made by Board of Directors to Bank Indonesia, OJK and other related parties. 7. Monitor Bank Performance Reports periodically. 8. Monitor the APU PPT implementation report periodically. 9. Provide input to Board of Commissioners on risk conditions faced by the bank as well as proposals for steps to mitigate these risks. 10.Report the work program of Risk Oversight Committee to Board of Commissioners. 11. Participating in other activities given to support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners.
  386. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi untuk menilai, memantau, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan sistem Remunerasi dan Nominasi telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara teratur dan konsisten, memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil evaluasi mengenai kesesuaian antara sistem Remunerasi dan Nominasi dengan pelaksanaan ketentuan tersebut di internal Bank. Board of Commissioners establishes Remuneration and Nomination Committee to assess, monitor, evaluate and ensure that the implementation of the Remuneration and Nomination system has been running in accordance with applicable regulations regularly and consistently, provides recommendations to Board of Commissioners on the evaluation results regarding the suitability of the Remuneration and Nomination systems with the implementation of the provisions. in the internal of Bank. Dasar Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009 tentang Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawabnya yang berkaitan dengan fungsi remunerasi dan nominasi sebagai bentuk penerapan GCG. Basis for Establishing Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee was formed based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 11/33/PBI/2009 dated 9 December 2009 concerning Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units and Regulation of the Financial Services Authority (POJK) No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks. Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah established a Remuneration and Nomination Committee to assist Board of Commissioners in carrying out its responsibilities related to the remuneration and nomination functions as a form of GCG implementation. Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Agar pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi dapat berjalan dengan baik untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawabnya yang berkaitan dengan fungsi remunerasi dan nominasi, maka telah ditetapkan Pedoman Tata tertib kerja Komite Nomor 03/DK-BA/I/2018 Tanggal 29 Januari 2018 tentang Pengesahan Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Audit. Adapun isi dari Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi antara lain: 1. Latar Belakang Pembentukan Komite 2. Kebijakan Dasar 3. Landasan Ideal dan Operasional 4.Tujuan 5.Kewenangan 6. Tugas dan Tanggung Jawab 7. Kedudukan dan Keanggotaan 8. Jadwal Rapat/Pertemuan 9.Penutup Remuneration and Nomination Committee Charter Kewenangan Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi dalam lingkup pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1. Memperoleh berbagai informasi yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan fungsi Remunerasi dan Nominasi dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal bank. 2. Mendapatkan masukan atau saran yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan fungsi Remunerasi dan Nominasi baik pihak internal dan eksternal bank. Remuneration and Nomination Committee Authority Board of Commissioners authorizes Remuneration and Nomination Committee within the scope of the implementation of its duties and responsibilities, including: 1. Obtain various information needed for the implementation of the Remuneration and Nomination function from various parties, both internal and external to the bank. 2. Obtain the necessary input or suggestions in implementing the Remuneration and Nomination function, both internal and external to the bank. In order for the implementation of the functions, duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee to run well in order to assist Board of Commissioners in carrying out its responsibilities related to the functions of remuneration and nomination, the Committee Charter for Work Procedure Number 03/DK-BA/I/2018 has been established. 29 January 2018 concerning Ratification of the Charter of Risk Oversight Committee, Remuneration and Nomination Committee and Audit Committee. The contents of the Charter of Remuneration and Nomination Committee Charter include: 1. Background of the Establishment of the Committee 2. Basic Policy 3. Ideal and Operational Foundation 4. Purpose 5. Authority 6. Duties and Responsibilities 7. Status and Membership 8. Schedule of Meetings/Meetings 9. Closing PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 387
  387. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan hal-hal sebagai berikut : 1.Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi terkait fungsi Remunerasi adalah sebagai berikut: a) Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun dan mengevaluasi sistem penggajian, pemberian tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). b)Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang: - Sistem pengupahan, pemberian tunjangan dan fasilitas karyawan - Pemberian opsi kepada anggota dewan komisaris, direksi, dewan pengawas syariah (DPS) dan karyawan, antara lain opsi saham - Sistem pensiun bagi karyawan - Sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam pengurangan karyawan. c)Memperhatikan kebijakan remunerasi telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan Remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e) Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang wajib memperhatikan: - Kinerja Keuangan; - Pemenuhan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva; - Kewajaran dengan peer group; dan - Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang PT. Bank Aceh Syariah 2.Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi terkait fungsi Nominasi adalah sebagai berikut: a)Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. b)Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur pemberhentian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. c)Membantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteria dan prosedur seleksi bagi calon pejabat eksekutif bank. d) Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun sistem penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. e) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: - Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. - Pihak Independen yang akan menjadi Anggota Komite. -Sistem dan prosedur pemilihan dan atau 388 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities in carrying out the following matters following: 1. The duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee regarding the Remuneration function are as follows: a) Assisting Board of Commissioners in preparing and evaluating the payroll system, providing allowances and facilities for members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board (SSB). b)Assisting Board of Commissioners in providing recommendations on: - Employee wages, allowances and facilities - Granting options to members of the board of commissioners, Directors, sharia supervisory board (SSB) and employees, including stock options - Pension system for employees - Compensation system and other benefits in reducing employees. c) Observe that the remuneration policy is in accordance with the prevailing laws and regulations. d) Carry out other duties assigned by Board of Commissioners relating to Remuneration in accordance with applicable regulations. e) In carrying out its duties and responsibilities, Remuneration and Nomination Committee must at least pay attention to: - Financial performance; - Fulfillment of the provision for asset losses; - Fairness with peer groups; and - Consideration of long-term goals and strategies of PT. Bank Aceh Syariah 2. The duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee related to the Nomination function are as follows: a) Assisting Board of Commissioners in preparing, implementing and analyzing the nomination criteria and procedures for candidate members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board. b) Assisting Board of Commissioners in preparing, implementing and analyzing the criteria and procedures for dismissing members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board. c) Assisting Board of Commissioners in monitoring the implementation and analyzing the selection criteria and procedures for prospective bank executive officers. d) Assisting Board of Commissioners in preparing a performance appraisal system for the members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board. e) Provide recommendations to Board of Commissioners regarding: - The number of members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board. - Independent parties who will become Committee Members. - System and procedure for selecting and or replacing
  388. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah untuk disampaikan ke RUPS/LB. members of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board to be submitted to the General Meeting of Shareholders/LB. Masa Jabatan Komite Remunerasi Dan Nominasi Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling lama sampai masa jabatan Komisaris berakhir dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Remuneration & Nomination Committee Term of Office The term of office of the members of Remuneration and Nomination Committee is no longer than the term of office of the Commissioner without prejudice to the right of Board of Commissioners to dismiss him at any time. Struktur, Keanggotaan Dan Keahlian Komite Remunerasi dan Nominasi Ketentuan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan ditetapkan sebagai berikut: 1.Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sekurangkurangnya terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen, dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Insani. 2. Ketua Komite adalah salah seorang Komisaris Independen. 3. Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Insani atau perwakilan pegawai yang menjadi anggota Komite harus memiliki pengetahuan mengenai remunerasi dan/ atau nominasi serta succession plan Bank. 4.Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. 5. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus merupakan Komisaris Independen. 6. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris; 7.Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dinyatakan termasuk pihak yang terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan; 8. Angggota Komite Remunerasi dan Nominasi memenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya sebagai berikut : a) Mempunyai integritas, obyektifitas, moralitas, etika dan tanggung jawab profesi yang tinggi. b) Mempunyai pengetahuan perbankan yang memadai termasuk ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku. c) Memahami konsep manajemen Sumber Daya Insani secara komprehensif. d) Mempunyai pengetahuan tentang peraturan-peraturan ketenagakerjaan dan peraturan yang terkait dengan ketenagakerjaan. e)Mempunyai waktu yang cukup untuk menjalankan tugasnya. f) Mampu berkomunikasi dengan efektif. g) Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan tugas secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip Good Corporate Governance. Structure, Membership and Expertise of Remuneration and Nomination Committee The terms of membership of the Company’s Remuneration and Nomination Committee are stipulated as follows: 1. Members of Remuneration and Nomination Committee shall consist of at least 2 (two) Independent Commissioners, and 1 (one) Executive officer in charge of Human Resources. 2. The Chairman of the Committee is one of the Independent Commissioners. 3. Executive officers in charge of Human Resources or employee representatives who are members of the Committee must have knowledge of Bank’s remuneration and/or nominations and succession plans. 4. Members of Board of Directors are prohibited from becoming members of Remuneration and Nomination Committee. 5. The majority of Commissioners who are members of Remuneration and Nomination Committee must be Independent Commissioners. 6. Members of Remuneration and Nomination Committee are selected, appointed and dismissed by Board of Directors based on the resolutions of Board of Commissioners meeting; 7. Members of Remuneration and Nomination Committee are declared to be affiliated parties as referred to in Banking Law; 8. Members of Remuneration and Nomination Committee meet the following qualifications: a) Having integrity, objectivity, morality, ethics and high professional responsibility. b) Possess adequate banking knowledge including the prevailing rules and regulations as well as laws and regulations. c) Understand the concept of human resource management in a comprehensive manner. d) Have knowledge of labor regulations and regulations related to manpower. e) Have sufficient time to carry out their duties. f) Able to communicate effectively. g) Able to act independently, namely being able to carry out tasks in a professional manner without conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in accordance with applicable laws and principles of Good Corporate Governance. Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi lainnya, Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang Independence of Remuneration and Nomination Committee All members of Remuneration and Nomination Committee have no financial, management, share ownership and or family relationship with other members of Remuneration and Nomination Committee, Board of Commissioners, Board of PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 389
  389. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen . Indepensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tercermin sebagaimana tabel berikut: Aspek Independensi FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Directors and/or controlling shareholders or a relationship with Bank that may affect their ability to act independently. The independence of the members of Remuneration and Nomination Committee is reflected in the following table: Mirza Tabrani Abdussamad Muslim A. Djalil Zubair √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Risiko Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah Jumlah dan Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Selama tahun 2020, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi mengalami perubahan sebagai berikut: Number and Composition of the Remuneration and Nomination Committee During 2020, the membership composition of the Remuneration and Nomination Committee underwent changes as follows: Periode 1 Januari – 31 Maret 2020 Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi periode 1 Januari – 31 Maret 2020 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 232/DIR/ BA/X/2019 tentang Perubahan Komposisi Komite Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah yang disahkan tanggal 01 Oktober 2019 adalah sebagai berikut: Period of 1 January - 31 March 2020 The membership composition of the Remuneration and Nomination Committee for the period January 1 - March 31, 2020 which has been appointed based on the Decree of the Board of Directors Number 232/DIR/BA/X/2019 concerning Changes in the Composition of the Committee for the Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah which was ratified on October 1, 2019 is as follows: No Nama Jabatan Keterangan 1. Abdussamad Ketua Komite Komisaris Independen 2. ND. Pemimpin SDI Anggota Pemimpin Divisi SDI Periode 01 April - 31 Desember 2020 Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Aceh dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 131/DIR/BA/ IV/2020 tanggal 01 April 2020 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi Pada PT. Bank Aceh Syariah. Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Aceh adalah sebagai berikut: No 390 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Nama Jabatan Keterangan 1. Mirza Tabrani Ketua Komite Plt. Komisaris Utama Komisaris Independen 2. Abdussamad Anggota Komisaris Independen 3. Muslim A. Djalil Anggota Komisaris Independen 4. Zubair Anggota Pemimpin Divisi SDI PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Keahlian Expertise Perbankan Syariah, Ekonomi Bisnis, Manajemen Risiko Perbankan, Manajemen Investasi dan Portofolio Surat Berharga, Legal Perbankan Syariah, Ekonomi Keuangan, Legal, Human Capital Banking Sharia Banking, Business Economics, Banking Risk Management, Investment Management and Securities Portfolios, Legal Sharia Banking, Financial Economics, Legal, Human Capital Banking Period of 01 April - 31 December 2020 The Bank Aceh Remuneration and Nomination Committee was formed based on the Decree of the Board of Directors Number 131/DIR/BA/IV/2020 dated 01 April 2020 concerning the Remuneration and Nomination Committee at PT. Bank Aceh Syariah. The composition of the Bank Aceh Remuneration and Nomination Committee is as follows: Keahlian Expertise Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Financial Keuangan, Akuntansi Surat Economics, Securities Berharga, Manajemen Risiko. Accounting, Risk Management. Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Business Bisnis, Manajemen Risiko Economics, Banking Risk Perbankan, Manajemen Investasi Management, Investment dan Portofolio Surat Berharga, Management and Securities Legal Portfolios, Legal Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Financial Keuangan, Manajemen Risiko Economics, Risk Management Perbankan Syariah, Ekonomi Sharia Banking, Financial Keuangan, Legal, Human Capital Economics, Legal, Human Capital Banking Banking
  390. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Profil Komite Remunerasi dan Nominasi LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Remuneration and Nomination Committee Profile Mirza Tabrani Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Profil ketua Komite Remunerasi dan Nominasi terkait jabatan, periode jabatan, riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) telah diuraikan pada bagian profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. The profile of the chairman of Remuneration and Nomination Committee regarding the position, period of office, educational history (Field of Study and Educational Institution) and work experience (Position, Agency, and Serving Period) has been described in the profile section of Board of Commissioners in this Annual Report. Muslim A. Djalil Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Profil anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terkait jabatan, periode jabatan, riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) telah diuraikan pada bagian profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Profiles of members of Remuneration and Nomination Committee related to their position, term of office, educational history (Field of Study and Educational Institution) and work experience (Position, Agency, and Serving Period) have been described in the profile section of Board of Commissioners in this Annual Report. Abdussamad Anggota Remunerasi dan Nominasi Komisaris Independen Profil anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terkait jabatan, periode jabatan, riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) telah diuraikan pada bagian profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Profiles of members of Remuneration and Nomination Committee related to their position, term of office, educational history (Field of Study and Educational Institution) and work experience (Position, Agency, and Serving Period) have been described in the profile section of Board of Commissioners in this Annual Report. Zubair Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi/ex officio Profil anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terkait jabatan, periode jabatan, riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) telah diuraikan pada bagian profil Dewan Pemimpin Divisi dalam Laporan Tahunan ini. Profiles of members of Remuneration and Nomination Committee related to their position, term of office, educational history (Field of Study and Educational Institutions) and work experience (Position, Agency, and Serving Period) have been described in the profile section of the Head of Divisionship Council in this Annual Report. Kualifikasi Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Persyaratan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: 1. Persyaratan Umum a) Memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik serta etika dan tanggung jawab profesi yang tinggi. b) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha bank. 2. Persyaratan Kompetensi a)Memiliki keahlian, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya. b) Memiliki pengetahuan tentang sistem remunerasi dan succesion plan bank, pengetahuan perbankan yang memadai termasuk ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku. c) Memahami konsep manajemen Sumber Daya Insani secara komprehensif serta peraturan yang terkait dengan ketenagakerjaan. d)Mampu bekerjasama dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif. Educational Qualifications and Work Experience of Remuneration and Nomination Committee The requirements for members of Remuneration and Nomination Committee are as follows: 1. General Requirements a) Having independence, integrity, good character and morals as well as ethics and high professional responsibility. b) Does not have a business relationship, either directly or indirectly, related to the bank’s business activities. 2. Competency Requirements a) Having sufficient expertise, ability, knowledge and experience related to duties and responsibilities. b) Having knowledge of the bank’s remuneration system and succession plan, adequate banking knowledge including the prevailing rules and regulations as well as laws and regulations. c) Understand the concept of human resource management in a comprehensive manner and regulations related to manpower. d) Able to work together and have the ability to communicate well and effectively. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Ketentuan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi yang diatur dalam Tata Tertib (Piagam) Komite adalah sebagai berikut: 1. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. 2. Rapat dinyatakan memenuhi kuorum jika dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Remuneration and Nomination Committee Meetings The terms of Remuneration and Nomination Committee meeting set out in the Committee Charter are as follows: 1. Meetings of Remuneration and Nomination Committee are held at least 2 (two) times in 1 (one) year. 2. The meeting is declared to meet the quorum if attended by at least 51% (fifty one percent) of the total members, including an Independent Commissioner and an Executive officer in PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 391
  391. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 392 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Insani atau perwakilan pegawai . 3.Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. 4. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dengan prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dianggap sah, apabila disepakati oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang hadir. 5.Hasil rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik. 6.Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. charge of Human Resources or employee representatives. 3. Decisions of Remuneration and Nomination Committee meeting shall be made based on deliberation to reach consensus. 4. In the event that a consensus does not occur, decision making shall be made based on a majority vote with the principle of 1 (one) person and 1 (one) vote. The decision of Remuneration and Nomination Committee meeting is considered valid, if it is agreed by more than ½ (one half) of the members of Remuneration and Nomination Committee who are present. 5. The results of Remuneration and Nomination Committee meeting must be recorded in the minutes of the meeting and properly documented. 6. Dissenting opinions in Remuneration and Nomination Committee meeting must be clearly stated in the minutes of the meeting along with the reasons for the dissenting opinion. Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Sepanjang tahun 2020, agenda rapat yang telah diselenggarakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Remuneration and Nomination Committee Meeting Agenda Throughout 2020, the agenda for meetings held by Remuneration and Nomination Committee is as follows: No Tanggal 1 07 Januari 2020     2 04 Februari 2020     3 22 April 2020             4 14 Mei 2020             5 20 Mei 2020             6 02 Juni 2020         Keterangan Nominasi calon Dewan Pengawas Syariah (DPS) Penyesuaian komposisi komite Dewan Komisaris Penetapan Sistem dan Prosedur (SISDUR) Bank Information Nomination of candidates for the Sharia Supervisory Board (DPS) Peserta Rapat Kuorum Kehadiran Abdussamad 100% Pemimpin Divisi SDI Adjustments to the composition Abdussamad of the Board of Commissioners committee Pemimpin Divisi SDI Establishment of Bank Systems and Mirza Tabrani Procedures (SISDUR) Abdussamad Muslim A. Djalil Pemimpin Divisi SDI Nominasi anggota Komite Dewan Komisaris periode 2020-2021, Kesesuaian Grade dengan promosi karyawan, pemenuhan struktur organisasi Sekretariat Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Penambahan staff Sekeretaris DPS Nominasi Anggota Komite Dewan Komisaris Periode 2020-2021, Nominasi Staff Khusus Dewan Pengawas Syariah (DPS) Nomination of members of the Mirza Tabrani Board of Commissioners Committee Abdussamad for the period 2020-2021, Grade Muslim A. Djalil suitability with employee promotions, fulfillment of the organizational structure of the Sharia Supervisory Board Secretariat (SSB) and Addition Pemimpin Divisi SDI of SSB Secretariat staff Nomination of Members of the Board Mirza Tabrani of Commissioners Committee for Abdussamad the Period 2020-2021, Nomination Muslim A. Djalil of Special Staff for the Sharia Supervisory Board (SSB) Pemimpin Divisi SDI Penyesuaian remunerasi bagi pengurus dan karyawan PT. Bank Aceh Syariah Adjustment of remuneration for management and employees PT. Bank Aceh Syariah Proses Nominasi Pengurus #1 Nomination Process for Management #1   100%   100%       100%       100%       Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Muslim A. Djalil       7 22 Juni 2020             Pemimpin Divisi SDI   PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Muslim A. Djalil  
  392. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Information Peserta Rapat Kuorum Kehadiran Management Nomination Process # 2 Mirza Tabrani 100% Abdussamad     Muslim A. Djalil     Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   No Tanggal 8 15 Juli 2020         Keterangan Proses Nominasi Pengurus #2 Proses Nominasi Pengurus #3 Management Nomination Process # 3 9 30 Juli 2020         Muslim A. Djalil       Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Mekanisme assesment calon pengurus Assessment mechanism for candidate management 10 10 Agustus 2020         Muslim A. Djalil       Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Muslim A. Djalil   11 01 September 2020 Remunerasi Dewan Komisaris           12       07 September 2020 Perpanjangan Jabatan Abdussamad sebagai Komisaris Independen dan   dan Penunjukan Plt. Komisaris Utama   Mirza Tabrani     13 12 Oktober 2020             14     Remuneration for the Board of Commissioners Extension of Abdussamad’s Position as Independent Commissioner and the appointment of Act. President Commissioner Mirza Tabrani Penyesuaian remunerasi bagi pengurus dan karyawan PT. Bank Aceh Syariah Adjustment of remuneration for management and employees of PT. Bank Aceh Syariah 03 Desember 2020 Kajian Komite Remunerasi dan Nominasi atas penambahan komite   audit     Review of the Remuneration and Nomination Committee on the addition of the audit committee   Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Selama tahun 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali. Adapun frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Nama Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Muslim A. Djalil   Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Muslim A. Djalil   Pemimpin Divisi SDI   Mirza Tabrani 100% Abdussamad   Muslim A. Djalil   Pemimpin Divisi SDI   Frequency and Attendance Level of Remuneration and Nomination Committee Meetings During 2020, Remuneration and Nomination Committee held 14 (fourteen) meetings. The frequency and attendance levels of each member of Remuneration and Nomination Committee are as follows: Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran Mirza Tabrani Ketua 12 12 100% Abdussamad Anggota 14 14 100% Muslim A. Djalil Anggota 12 12 100% 14 14 100% Zubair PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 393
  393. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 . Melakukan evaluasi terhadap kebijakan nominasi kesesuaian grade dan promosi karyawan. 4.Melakukan assessment calon pengurus Bank. 5. Memberikan rekomendasi terhadap hasil assessment calon pengurus Bank dari LPPI. 6. Memberikan rekomendasi terkait penetapan Sistem dan Prosedur (SISDUR) pengurus Bank. 7. Memberikan rekomendasi terkait penyesuaian remunerasi bagi pengurus dan karyawan Perseroan. 8. Membuat Kajian atas penambahan Komite Audit. Remuneration and Nomination Committee Activities Implementation Report Throughout 2020 Remuneration and Nomination Committee has carried out various activities in order to carry out the following duties and responsibilities: 1.Evaluating the remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors, including the remuneration policy for Executive officers and employees of the Company. 2. Provide recommendations regarding the nomination of the management, candidates for SSB and committee members of Board of Commissioners. 3.Evaluating the grade suitability nomination policy and employee promotion. 4. Conduct an assessment of prospective Bank management. 5. Provide recommendations on the results of the assessment of prospective Bank management from the LPPI. 6. Provide recommendations related to the establishment of Bank’s management System and Procedure (SISDUR). 7. Provide recommendations regarding remuneration adjustments for the management and employees of the Company. 8. Making a study on the addition of Audit Committee. Rencana Kerja Komite Remunerasi Dan Nominasi Tahun Tahun 2021 Pada tahun 2021, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Adapun rencana kerja Komite Remunerasi dan Nominasi di tahun 2021 antara lain: 1.Melakukan review dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi. 2.Melakukan review piagam komite remunerasi dan nominasi. 3.Melakukan review terhadap sistem dan parameter kinerja manajemen sesuai dengan rencana strategis Bank. 4.Melakukan review dan memberikan rekomendasi tentang sistem reumunerasi pengurus dan karyawan. Remuneration and Nomination Committee Work Plan for 2021 In 2021, Remuneration and Nomination Committee has determined a work plan that will be discussed in meetings at least 2 (two) times in 1 (one) year. The work plan for Remuneration and Nomination Committee in 2021 includes: 1. Reviewing and providing recommendations regarding the nomination policy for Board of Commissioners and Directors. 2. Reviewing the remuneration and nomination committee charter. 3. Reviewing management performance systems and parameters in accordance with Bank’s strategic plan. 4. Reviewing and providing recommendations on the remuneration system for management and employees. Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Nominasi Dan Remunerasi Dewan Komisaris menilai Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2020 dengan baik. Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris: 1.Tingkat kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat sangat baik. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu. 3. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan review terkait nominasi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan serta besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan. Assessment of Board of Commissioners of the Nomination and Remuneration Committee Performance Board of Commissioners considers that the Nomination and Remuneration Committee has carried out its duties and responsibilities in 2020 well. The criteria for evaluating Board of Commissioners: 1. The attendance rate of the members of the Nomination and Remuneration Committee at meetings is very good. 2. Remuneration and Nomination Committee has submitted work reports in a timely manner. 3. Remuneration and Nomination Committee has submitted recommendations to Board of Commissioners regarding the results of monitoring and review regarding the nomination of members of Board of Commissioners, Directors and employees as well as the amount of remuneration for members of Board of Commissioners, Directors and employees of the Company. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi Sepanjang tahun 2020 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1.Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi termasuk kebijakan remunerasi bagi pejabat Eksekutif, dan karyawan Perseroan. 2.Memberikan rekomendasi tentang nominasi pengurus, calon DPS dan anggota komite Dewan Komisaris. 394 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  394. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 4. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi 2020 dan 2021. 4. Remuneration and Nomination Committee has prepared and submitted the 2020 and 2021 Nomination and Remuneration Committee Work Programs. Kebijakan Suksesi Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah Salah satu tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi terkait dengan kebijakan nominasi adalah menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur penjaringan dan pemilihan dan/atau penggantian Direksi, anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Pengawas Syariah. Kebijakan suksesi Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh mengacu kepada Anggaran dasar Perseroan dan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah No. 003/DK-BA/IV/2020 tentang Sistem dan Prosedur Penjaringan dan Pemilihan dan/atau Penggantian Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Aceh Syariah. Sistem dan Prosedur ini disusun untuk tujuan agar dapat digunakan sebagai panduan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris dan RUPS dalam menetapkan nominasi anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah yang merupakan bagian dari penerapan Tata Kelola Perusahaan. Succession Policy for Board of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board One of the duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee related to the nomination policy is to formulate and provide recommendations regarding the system and procedures for selection and/or replacement of Directors, members of Board of Commissioners and members of Sharia Supervisory Board. The succession policy of Board of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board of Bank Aceh refers to the Articles of Association of the Company and the Decree of Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah No. 003/DK-BA/IV/2020 concerning Systems and Procedures for Selection and Selection and/or Replacement of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah. This System and Procedure is prepared for the purpose of being used as a guide by Remuneration and Nomination Committee, Board of Commissioners and the GMS in determining the nominations for members of Board of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board who are part of the implementation of Corporate Governance. Persyaratan 1. Persyaratan Calon anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam anggaran dasar, Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Aceh Syariah tentang Sistem dan Prosedur Penjaringan dan Pemilihan dan/atau Penggantian Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Aceh Syariah, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 39/SEOJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Calon Pemegang Saham Pengendali, Calon Anggota Direksi dan Calon Anggota Dewan Komisaris Bank dan perundang-undangan yang berlaku. 2.Pencalonan dan Pengajuan Calon Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah diajukan melalui seleksi dengan memperhatikan persyaratan yang telah ditetapkan. Requirements 1. Requirements Candidates for members of Board of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board must meet the requirements specified in the articles of association, the Decree of Board of Commissioners of PT. Bank Aceh Syariah concerning Systems and Procedures for Selection and Selection and/or Replacement of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh Syariah, Financial Services Authority Circular Letter (SEOJK) No. 39/SEOJK.03/2016 concerning the Fit and Proper Test for Candidates for Controlling Shareholders, Candidates for Members of Board of Directors and Candidates for Members of Board of Commissioners of Bank and applicable laws and regulations. 2. Nominations and nominations for Board of Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board are submitted through selection with due observance of the requirements that have been set. Prosedur Penjaringan Prosedur Penjaringan Calon Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah pada PT. Bank Aceh Syariah adalah sebagai berikut: 1. Komite Remunerasi dan Nominasi mengidentifikasi calon Komisaris, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah yang memenuhi kriteria. 2.Melakukan assesment calon Komisaris, Direksi dan Pengawas Syariah. 3. Menyampaikan nama calon Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah kepada Pemegang Saham Pengendali. 4.Calon Direksi, calon Komisaris dan calon Pengawas Screening Procedure Procedure for Selection of Candidates for Directors, Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board at PT. Bank Aceh Syariah is as follows: 1. Remuneration and Nomination Committee identifies candidates for Commissioners, Directors and/or Sharia Supervisory Board who meet the criteria. 2. Conduct an assessment of the candidates for Commissioners, Directors and Sharia Supervisors. 3. Submit the names of the candidates for Commissioners, Directors and Sharia Supervisory Board to the Controlling Shareholders. 4. Candidates for Directors, candidates for Commissioners and PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 395
  395. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Syariah melengkapi persyaratan yang diperlukan melalui Komite Nominasi dan Remunerasi . 5. Hasil penyaringan tersebut disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna fit and poper test. 6.Dewan Komisaris menyampaikan usulan calon Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan pengawas Syariah yang telah disetujui OJK kepada RUPS untuk dipilih menjadi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions candidates for Sharia Supervisor complete the necessary requirements through the Nomination and Remuneration Committee. 5. The results of the screening are submitted to the Financial Services Authority (OJK) for the fit and poper test. 6. Board of Commissioners submits proposals for candidates for Board of Commissioners, Directors and Sharia Supervisory Board that have been approved by the OJK to the GMS to be elected as a member of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board. Komite di Bawah Direksi Committees under Board of Directors Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi Bank Aceh telah membentuk komite-komite Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 265/DIR/XI/2019 tanggal 28 November 2019 tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan. In order to support the effectiveness of the implementation of their duties and responsibilities, Board of Directors of Bank Aceh has formed committees in accordance with the Decree of Board of Directors Number: 265/DIR/XI/2019 dated 28 November 2019 concerning Organizational Structure and Job Descriptions. Bank Aceh telah memiliki pedoman Good Corporate Governance yang mengatur tentang tugas dan tanggung jawab komite-komite, yang telah disesuaikan dengan regulasi yang berlaku. Bank Aceh already has Good Corporate Governance guidelines that govern the duties and responsibilities of the committees, which have been adjusted to the prevailing regulations. Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah No. 022/DIR/BA/III/2017 Tanggal 30 Maret 2017 merupakan komite yang membantu Direksi dalam menetapkan dalam berbagai macam kegiatan perbankan yang mengandung tingkat risiko termasuk untuk mengidentifikasi seluruh risiko yang berasal dari seluruh kegiatan usaha unitunit bisnis Perseroan, menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko menetapkan kebijakan pengendalian risiko, dan memonitor dampak dari implementasi kebijakan dan strategi terhadap parameter risiko tertentu secara berkala. Risk Management Committee was formed based on the Decree of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah No. 022/DIR/ BA/III/2017 Dated March 30, 2017 is a committee that assists Board of Directors in determining various types of banking activities that contain risk levels including identifying all risks arising from all business activities of the Company’s business units, determining policies and strategies risk management establishes risk control policies, and monitors the impact of the implementation of policies and strategies on certain risk parameters on a regular basis. Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Komposisi Komite Manajemen Risiko berdasarkan SK Direksi No. 022/DIR/BA/III/2017 tanggal 30 Maret 2017, yaitu: Risk Management Committee Structure and Membership Composition of Risk Management Committee based on the Decree of Board of Directors No. 022/DIR/BA/III/2017 dated 30 March 2017, namely: No 1 396 Jabatan Direktur Utama Position President Director 2 Direktur Kepatuhan Compliance Director 3 4 5 6 Direktur Dana & Jasa Direktur Operasional Direktur Bisnis Pemimpin Divisi Risk Management Funds & Services Director Banking Operation Director Business Director Head of Risk Management Division 7 Pemimpin Divisi SKAI Head of SKAI Division PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Jabatan dalam Komite Manajemen Risiko Ketua Anggota Tetap Merangkap Ketua Pengganti Anggota Tetap Anggota Tetap Anggota Tetap Sekretariat Merangkap Anggota Tetap Position on Risk Management Committee Chairman Member and Chairman Substitute Permanent member Permanent member Permanent member Secretary concurrently as Permanent Member Permanent
  396. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jabatan dalam Komite Manajemen Risiko Position on Risk Management Committee No Jabatan Position 8 9 10 11 12 Pemimpin Divisi Perencanaan Pemimpin Divisi Kepatuhan Pemimpin Divisi Produk & Layanan Pemimpin Divisi Pembiayaan Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Aset Pemimpin Divisi Treasury Dana & Jasa Head of Planning Division Head of Compliance Division Head of Product & Service Division Head of Finance Division Head of Human Resources Division Head of Asset Rescue and Settlement Division Head of Treasury Funds & Services Division Anggota Tetap Anggota Tetap Anggota Tetap Anggota Tetap Anggota Tidak Tetap Permanent member Permanent member Permanent member Permanent member Non-Permanent Members Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Members Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Members 15 Pemimpin Divisi Umum Head of General Affair Division Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Members 16 Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntansi Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Members 17 Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Members 18 Pemimpin Divisi Corporate Secretary Head of Finance & Accounting Division Head of Information Technology Division Head of the Corporate Secretary Division Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Members 13 14 Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah No. 022/DIR/BA/III/2017 Tanggal 30 Maret 2017. Tanggung jawab dan Wewenang Komite Manajemen Risiko (KOMENKO) meliputi: 1.Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama meliputi: a)Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. b)Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektifitas penerapan Manajemen Risiko. c)Menetapkan (justification) hal-hal terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities) seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan berdasarkan suatu pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha Bank tertentu sehingga memerlukan adanya penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank. 2.Wewenang a) Meminta laporan dan atau penjelasan dari Satuan Kerja Manajemen Risiko (Divisi Manajemen Risiko) tentang : 1) Hasil pemantauan terhadap implementasi strategi Manajemen Risiko 2) Besaran atau maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara Bank. Risk Management Committee Work Guidelines Risk Management Committee was formed based on the Decree of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah No. 022/DIR/BA / III/2017 dated March 30, 2017. The responsibilities and authorities of Risk Management Committee (KOMENKO) include: 1. Duties and responsibilities of Risk Management Committee to provide recommendations to the President Director including: a) formulation of Risk Management Policies and their amendments, including risk management strategies, levels of risk taken and risk tolerance, risk management framework and contingency plans to anticipate abnormal conditions. b) Improvement of Risk Management process periodically as well as incidentally as a result of changes in Bank’s external and internal conditions that affect Bank’s capital adequacy and risk profile and the results of evaluation of the effectiveness of Risk Management implementation. c) Determine (justification) matters related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities) such as decisions to exceed the significant business expansion compared to Bank’s business plan that has been previously determined or taking risk positions/exposures that exceed the predetermined limits. a business consideration and analysis results related to certain transactions or business activities of Bank, thus requiring a deviation from the procedures stipulated by Bank. 2. Authorities a) Request reports and or explanations from Risk Management Unit (Risk Management Division) regarding: 1) Results of monitoring on the implementation of Risk Management strategy 2) The amount or maximum risk exposure that must be maintained by Bank. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 397
  397. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 ) Profil/komposisi risiko yang melekat pada seluruh portofolio atau eksposur Bank. b)Menyetujui atau menolak rancangan produk baru dan aktivitas baru yang diajukan oleh Satuan Kerja Operasional dikaitkan dengan risiko yang mungkin ada pada produk/aktivitas dimaksud. c) Penentuan limit dan penetapan toleransi risiko terhadap aktivitas fungsional Bank Aceh. 3) The risk profile/composition inherent in all portfolios or exposures of Bank. b) Approving or rejecting the design of new products and new activities proposed by the Operational Work Unit in relation to the risks that may exist in the product/activity in question. c) Determination of limits and determination of risk tolerance for the functional activities of Bank Aceh. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Manajemen Risiko Materi rapat Komite Manajemen Risiko Bank Aceh yang diselenggarakan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut: Risk Management Committee Activity Implementation Report The materials for Bank Aceh Risk Management Committee meetings held during 2019 are as follows: Sepanjang tahun 2020, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan agenda pembahasan sebagai berikut: Throughout 2020, Risk Management Committee held 4 (four) meetings with the following discussion agenda: No Undangan Rapat Tanggal 1 Nomor 310/DIR/DRM/I/2020 2 Nomor 1554/DIR/DRM/IV/2020 20 April 2020 3 Nomor 2727/DIR/DRM/VII/2020 24 Juli 2020 4 Nomor 3702/DIR/DRM/X/2020 28 Januari 2020 19 Oktober 2020 Agenda Rapat Meeting Agenda Pembahasan Laporan Tingkat Kesehatan Bank Semester II 2019 Penyampaian Profil Risiko Triwulan I Tahun 2020 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Semester I Tahun 2020 Koordinasi & Evaluasi Hasil Penilaian TKB Semester I Tahun 2020 dari OJK dan Pembahasan Laporan Profil Risiko Triwulan III Tahun 2020 Frekuensi dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Discussion on Bank Health Level Semester II 2019 Reports Submission of the Risk Profile for the first quarter of 2020 Assessment of Bank Soundness Semester I Year 2020 Coordination & Evaluation of the Results of the First Semester of 2020 TKB Assessment from the OJK and Discussion on the Risk Profile Report for the Third Quarter of 2020 Frequency and Level of Attendance at Meetings Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Direktur Utama 4 2 50% President Director Direktur Kepatuhan 4 4 100% Compliance Director Direktur Dana & Jasa 4 3 75% Funds & Services Director Direktur Operasional 4 3 75% Banking Operation Director Direktur Bisnis 4 2 50% Business Director Pemimpin Divisi Risk Management 4 4 100% Head of Risk Management Division Pemimpin Divisi SKAI 4 4 100% Head of SKAI Division Pemimpin Divisi Perencanaan 4 4 100% Head of Planning Division Anggota Komite 398 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile % Kehadiran Committee Member Pemimpin Divisi Kepatuhan 4 4 100% Head of Compliance Division Pemimpin Divisi Produk & Layanan 4 4 100% Head of Product & Service Division Pemimpin Divisi Pembiayaan 4 4 100% Head of Finance Division Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani 4 4 100% Head of Human Resources Division Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Aset 4 4 100% Head of Asset Rescue and Settlement Division Pemimpin Divisi Treasury Dana & Jasa 4 4 100% Head of Treasury Funds & Services Division Pemimpin Divisi Umum 4 3 75 % Head of General Affair Division Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntansi 4 4 100% Head of Finance & Accounting Division Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 4 4 100% Head of Information Technology Division Pemimpin Divisi Corporate Secretary 4 4 100% Head of Corporate Secretariatt Division PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  398. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rencana Rapat Komite Manajemen Risiko Tahun 2021 Tahun 2020 Komite Manajemen Risiko telah merencanakan rapat minimal 1 kali dalam 3 bulan (setiap triwulan) atau sesuai kebutuhan pada tempat, waktu dan tanggal tertentu yang telah ditetapkan sehingga segenap anggota dapat mengatur waktu untuk kehadirannya. Risk Management Committee Meeting Plans for 2021 In 2020, Risk Management Committee has planned a meeting at least once in 3 months (every quarter) or according to the needs at a specified place, time and date so that all members can set the time for attendance. Komite Asset & Liability Committee (ALCO) Asset & Liability Committee (ALCO) Asset Liabilities Committee (ALCO) adalah suatu komite permanen yang dibentuk untuk menyusun kebijakan dan membuat keputusan dalam mengelola dan mengendalikan kekayaan keuangan dan kewajiban keuangan Bank Aceh. Komite ALCO dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi Bank Aceh Nomor 019/DIR/BA/V/2019 tanggal 31 Mei 2019. Asset Liabilities Committee (ALCO) is a permanent committee formed to formulate policies and make decisions in managing and controlling the financial assets and financial liabilities of Bank Aceh. The ALCO Committee was formed by Decree of Board of Directors of Bank Aceh Number 019/DIR/BA/V/2019 dated May 31, 2019. Struktur dan Keanggotaan Komite ALCO Susunan Komite ALCO adalah sebagai berikut : Structure and Membership of the ALCO Committee The composition of the ALCO Committee is as follows: No Jabatan Position Jabatan dalam Komite ALCO Position on the ALCO Committee 1 Direktur Utama President Director Ketua 2 Direktur Dana & Jasa Funds & Services Director Wakil Ketua I Deputy Chair I 3 Direktur Operasional Banking Operation Director Wakil Ketua II Deputy Chair II 4 Direktur Bisnis Business Director Wakil Ketua III 5 Pemimpin Divisi Treasury Dana & Jasa Head of Treasury Fund & Services Division Sekretariat/Anggota Permanen Secretary/Permanent Member 6 Pemimpin Divisi Perencanaan Head of the Planning Division Anggota Permanen Permanent Member 7 Pemimpin Divisi Pembiayaan Head of the Financing Division Anggota Permanen Permanent Member 8 Pemimpin Divisi Risk Management Head of Risk Management Division Anggota Permanen Permanent Member 9 Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntansi Head of Finance & Accounting Division Anggota Permanen Permanent Member 10 Pemimpin Divisi Corporate Secretary Head of Corporate Secretary Division Anggota Permanen Permanent Member 11 Pemimpin Divisi Produk & Layanan Head of Product & Service Division Anggota Permanen Permanent Member 12 Pemimpin Divisi SKAI Head of SKAI Division Anggota Permanen Permanent Member 13 Pemimpin Kantor Pusat Operasional Head of Operational Headquarters Anggota Permanen Permanent Member 14 Pemimpin Divisi Teknologi & Informasi Head of Technology & Information Division Anggota Non Permanen Not Permanent Member 15 Pemimpin Divisi SDI Head of SDI Division Anggota Non Permanen Not Permanent Member 16 Pemimpin Divisi Umum Head of the General Division Anggota Non Permanen Not Permanent Member 17 Pemimpin Divisi Pengawasan Head of Supervision Division Anggota Non Permanen Not Permanent Member 18 Pemimpin Divisi Penyelesaian Pembiayaan Head of Financing Settlement Division Anggota Non Permanen Not Permanent Member 19 Pemimpin Divisi Kepatuhan Head of Compliance Division Anggota Non Permanen Not Permanent Member 20 Ketua Project Management Office Head of Project Management Office Anggota Non Permanen Not Permanent Member Pedoman Kerja Komite ALCO ALCO mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain : 1.Pencapaian rentabilitas bank sesuai dengan target pertumbuhan neraca dan beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran; 2. Melakukan evaluasi/rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk menilai, merencanakan dan memutuskan tindakan lebih lanjut berupa kebijaksanaan atau action Chairman Deputy Chair III ALCO Committee Work Guidelines ALCO has duties and responsibilities, including: 1. The achievement of bank profitability in accordance with the balance sheet growth target and several measures of profitability that have been set in the budget; 2. Conduct periodic evaluations/meetings at least once a month to assess, plan and decide on further actions in the form of policies or actions plan for the achievement PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 399
  399. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 400 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions plan untuk pencapaian target rencana kerja dan anggaran dengan realisasi yang terjadi ; 3.Merumuskan dan memutuskan Pricing strategy yang meliputi : a) Pricing Financing (based lending rate, prime rate), b) Pricing Deposit (demand deposit, time deposit on call, dll), c) Pricing produk dan jasa bank lainnya; 4. Melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai performance bank yang berkaitan dengan posisi GAP (GAP Management) dalam kaitannya dengan fluktuasi tingkat bunga; 5.Mereview secara berkala posisi likuiditas bank dan merumuskan besarnya prosentase likuiditas yang akan dipertahankan oleh bank; 6.Mereview secara berkala posisi alokasi penempatan dana bank pada aktiva yang menghasilkan (earning asset) dan merumuskan pada alokasi dana earning asset yang optimal; 7.Mereview secara berkala posisi sumber dana bank dan merumuskan komposisi jenis-jenis sumber dana yang menghasilkan cost of fund & cost of money yang optimal; 8.Me-review secara berkala posisi eksposur bank pada penempatan dana di pasar uang antar bank, dengan menempatkan limit global besarnya posisi asset bank pada penempatan dana di pasar uang/modal; 9.Me-review secara berkala kualitas dan kuantitas portofolio pembiayaan dan menetapkan besarnya posisi Financing to Deposit Ratio (FDR) yang akan diambil oleh bank; 10. Melakukan pembahasan mengenai posisi permodalan bank dalam upaya mencapai posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditentukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan capital planning yang cermat; 11. Melakukan pembahasan mengenai posisi dan alokasi dana pada penyertaan dan investasi bank pada surat-surat berharga serta jumlah yang optimal atas harta tetap dan inventaris kantor; 12.Melaksanakan rapat-rapat lainnya yang diisyaratkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar uang/ modal atau pun perubahan-perubahan dari segi peraturan pemerintah yang terjadi secara tiba-tiba; 13.Melakukan kaji ulang atas deviasi hasil aktual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis bank; 14. Melaksanakan penyampaian informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan Asset and Liability Management (ALMA); 15.Melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan keputusan ALCO secara berkala, khususnya terhadap perubahan eksternal seperti ketentuan yang berlaku, kondisi pasar dan perilaku nasabah. of work plans and budget targets with the realization that occurred; 3. Formulate and decide a pricing strategy which includes: Sedangkan tanggung jawab Komite ALCO adalah menetapkan tujuan ALMA, membuat keputusan ALMA, memantau kegiatan dan menelaah hasil pelaksanaan kebijakan ALMA. Meanwhile, the responsibilities of the ALCO Committee are to determine ALMA objectives, make ALMA decisions, monitor activities and review the results of ALMA policy implementation. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 a) Pricing Financing (based lending rate, prime rate), b) Pricing Deposit (current account, time deposit on call, etc.), c) Pricing of other bank products and services; 4. Conduct periodic evaluations to assess bank performance in relation to the GAP (GAP Management) position in relation to interest rate fluctuations; 5. Periodically review the liquidity position of the bank and formulate the percentage of liquidity that will be maintained by the bank; 6. Periodically review the position of the allocation of bank fund placements in earning assets and formulate the optimal allocation of funds for earning assets; 7. Periodically review the position of bank fund sources and formulate the composition of the types of sources of funds that result in optimal cost of funds & cost of money; 8. Periodically review the position of bank exposure on placements of funds on the interbank money market, by placing a global limit on the size of bank asset positions on placements of funds on the money/capital market; 9. Periodically review the quality and quantity of the financing portfolio and determine the size of the Financing to Deposit Ratio (FDR) position to be taken by the bank; 10.Discussing the position of bank capital in an effort to achieve the position of the Capital Adequacy Ratio (CAR) determined by Bank Indonesia by implementing careful capital planning; 11.Discussing the position and allocation of funds in bank participation and investment in securities as well as the optimal amount of fixed assets and office inventory; 12.Carrying out other meetings which are indicated by changes that have occurred in the money/capital market or changes in terms of government regulations that have occurred suddenly; 13.Reviewing the deviation of actual results from budget projections and bank business plans; 14.Deliver information to Board of Directors regarding any developments in the relevant rules and regulations affecting Asset and Liability Management (ALMA) strategies and policies; 15.Conduct regular reviews of ALCO policies and decisions, particularly against external changes such as applicable regulations, market conditions and customer behavior.
  400. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tabel Pembagian Tugas Anggota Komite ALCO Table of ALCO Committee Members Distribution Tasks Pihak Tugas dan Tanggung Jawab Mendiskusikan/menetapkan/ meninjau kembali kebijakan. Menganalisa/melaporkan/ mengusulkan langkah kebijakan. ALCO Sekretariat ALCO SSG-ALCO Menganalisa/mengumpulkan informasi Cabang/Divisi Terkait Melaksanakan kebijakan Tanggal Discuss/establish/Review policies. Analyze/report/propose policy steps. Analyze/gather information Carry out the policy Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite ALCO Sepanjang tahun 2020, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali dengan agenda pembahasan sebagai berikut: 27 Februari 2020 Duties and Responsibilities ALCO Committee Activity Implementation Report Throughout 2020, Risk Management Committee held 8 (eight) meetings with the following discussion agenda: Agenda Rapat Meeting Agenda Rapat ALCO bulan Februari 2020 26 Maret 2020 Rapat ALCO bulan Maret 2020 09 April 2020 Rapat ALCO bulan April 2020 ALCO Meeting in February 2020 ALCO Meeting in March 2020 ALCO Meeting in April 2020 15 Juni 2020 Rapat ALCO bulan Juni 2020 24 September 2020 Rapat ALCO bulan September 2020 ALCO Meeting in June 2020 26 Oktober 2020 Rapat ALCO bulan Oktober 2020 ALCO Meeting in September 2020 The ALCO Meeting in October 2020 20 November 2020 Rapat ALCO bulan November 2020 ALCO Meeting in November 2020 21 Desember 2020 Rapat ALCO bulan Desember 2020 ALCO Meeting in December 2020 Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Komite ALCO dalam Rapat Selama tahun 2020, Asset Liabilities Committee (ALCO) telah mengadakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali. Frequency and Attendance of the ALCO Committee at Meetings During 2020, Asset Liabilities Committee (ALCO) held 8 (eight) meetings. Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota rapat yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: The frequency of meetings and attendance levels of meeting members held during 2020 are as follows: No Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentasi Kehadiran (%) Position 1 Direktur Utama 8 6 75% President Director 2 Direktur Dana & Jasa 8 7 88% Funds & Services Director 3 Direktur Operasional 8 7 88% Banking Operation Director 4 Direktur Bisnis 8 6 75% Business Director Head of Treasury Funds & Services Division 5 Pemimpin Divisi Treasury Dana & Jasa 8 8 100% 6 Pemimpin Divisi Perencanaan 8 5 63% Head of Planning Division 7 Pemimpin Divisi Pembiayaan 8 8 100% Head of Finance Division 8 Pemimpin Divisi Risk Management 8 6 75% Head of Risk Management Division 9 Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntansi 8 7 88% Head of Finance & Accounting Division 10 Pemimpin Divisi Corporate Secretary 8 6 75% Head of Corporate Secretariatt Division 11 Pemimpin Divisi Produk & Layanan 8 6 75% Head of Product & Service Division 12 Pemimpin Divisi SKAI 8 6 75% Head of SKAI Division 13 Pemimpin Kantor Pusat Operasional 8 8 100% Head of Operations Headquarters PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 401
  401. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Rencana Rapat Komite ALCO Tahun 2021 Tahun 2021 Komite ALCO merencanakan rapat minimal 1 kali dalam 1 bulan atau sesuai kebutuhan pada tempat , waktu dan tanggal tertentu yang telah ditetapkan sehingga segenap anggota dapat mengatur waktu untuk kehadirannya. ALCO Committee Meeting Plan for 2021 In 2021, the ALCO Committee plans to meet at least once a month or as needed at a certain place, time and date that has been determined so that all members can arrange a time to attend. Komite Penempatan Dana & Investasi Fund Placement & Investment Committee Pembentukan Komite Penempatan Dana & Investasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Aceh Nomor 081/ DIR/BA/XII/2016 Tanggal 29 Desember 2016 yang bertujuan sebagai penunjang tugas Divisi Treasury dalam rangka memberikan dukungan terhadap analisa dan rekomendasi persetujuan/penolakan pemberian money market line kepada counterparty bank. Komite Penempatan Dana & Investasi akan memberikan rekomendasi kepada Direksi sebelum mengambil keputusan atas rencana penempatan dana pada bank lain, pembelian SUN, Obligasi maupun instrumen lainnya. Susunan Komite Penempatan Dana & Investasi adalah sebagai berikut: No 1 2 3 Jabatan Direktur Dana & Jasa Pemimpin Divisi Treasury Dana & Jasa Wakil Pemimpin Treasury Dana & Jasa 4 Pemimpin Divisi Pembiayaan 5 Pemimpin Divisi Risk Management 6 Pemimpin Divisi Perencanaan 7 Pemimpin Divisi Akuntansi 8 Pemimpin Divisi Produk & Layanan Tanggal 10 Juli 2020 23 Juli 2020 03 Agustus 2020 11 Agustus 2020 08 September 2020 03 Desember 2020 15 Desember 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Establishment of a Fund Placement & Investment Committee based on the Decree of Board of Directors of Bank Aceh Number 081/DIR/BA/XII/2016 dated 29 December 2016 which aims to support the duties of the Treasury Division in order to provide support for analysis and recommendations for approval/ rejection of granting money market lines to counterparties bank. The Fund Placement & Investment Committee will provide recommendations to Board of Directors before making decisions on plans to place funds with other banks, purchase SUN, bonds or other instruments. The composition of the Fund Placement & Investment Committee is as follows: Jabatan dalam Komite Penempatan Dana & Investasi Position Funds & Services Director Head of Treasury Funds & Services Division Deputy Chief Treasury Funds & Services Position in Fund Placement & Investment Committee Ketua Chairman Wakil Ketua Vice Chairman Sekretariat Secretary Head of Finance Division Anggota Member Head of Risk Management Division Anggota Member Head of Planning Division Anggota Member Head of the Accounting Division Anggota Member Head of Product & Service Division Anggota Member Selama tahun 2020, Komite Dana dan Investasi melaksanakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali dengan agenda sebagai berikut : 402 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile During 2020, the Funds and Investment Committee held 7 (seven) meetings with the following agenda: Agenda Rapat Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 10 Juli 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 23 Juli 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 03 Agustus 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 11 Agustus 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 08 September 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 03 Desember 2020 Rapat Team Komite Penempatan Dana & Investasi tanggal 15 Desember 2020 Meeting Agenda Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on July 10, 2020 Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on 23 July 2020 Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on August 3, 2020 Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on 11 August 2020 Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on September 8, 2020 Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on December 3, 2020 Fund Placement & Investment Committee Team Meeting on December 15, 2020
  402. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota rapat yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: No 1 Jabatan Direktur Dana & Jasa LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The frequency of meetings and attendance levels of meeting members held during 2020 are as follows: Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentasi Kehadiran (%) 7 6 86% Funds & Services Director Position 2 Pemimpin Divisi Treasury Dana & Jasa 7 7 100% Head of Treasury Funds & Services Division 3 Pemimpin Divisi Pembiayaan 7 7 100% Head of Finance Division 4 Pemimpin Divisi Risk Management 7 7 100% Head of Risk Management Division 5 Pemimpin Divisi Perencanaan 7 6 86% Head of Planning Division 6 Pemimpin Divisi Akuntansi 7 6 86% Head of the Accounting Division 7 Pemimpin Divisi Produk & Layanan 7 6 86% Head of Product & Service Division Komite Teknologi Informasi Information Technology Committee Steering Komite Teknologi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 077/DIR/XII/2016 tanggal 5 Desember 2016, Stering Komite Teknologi bertugas dan bertanggung jawab meliputi rencana strategis teknologi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank, kesesuaian proyekproyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi, kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha bank, merencanakan dan menentukan IT Blue Print Bank Aceh, serta menyelaraskan dan menetapkan arsitektur teknologi Perusahaan dengan tujuan–tujuan strategis Perusahaan secara umum. The Stering Technology Committee was formed based on the Decree of Board of Directors Number 077/DIR/XII/2016 dated December 5, 2016, the Stering Technology Committee is tasked with and responsible for covering Information Technology Strategic Plan which is in line with Bank’s business strategic plan, project suitability information technology projects approved by an information technology strategic plan, conformity of information technology with the needs of management information systems and the needs of bank business activities, planning and determining Bank Aceh’s IT Blue Print, as well as aligning and establishing the Company’s technology architecture with the Company’s general strategic objectives. Struktur dan Keanggotaan Komite Teknologi Informasi Information Technology Membership No Jabatan 1 Direktur Operasional 2 Direktur Kepatuhan 3 Direktur Bisnis 4 Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 5 Pemimpin Divisi Treasury 6 Pemimpin Divisi Pembiayaan 7 Pemimpin Divisi Umum 8 Pemimpin Divisi SKAI Position Banking Operation Director Committee Jabatan dalam Stering Komite Teknologi Ketua Structure and Position on Stering Technology Committee Chairman Compliance Director Wakil Ketua 1 Deputy Chairman 1 Business Director Wakil Ketua 2 Deputy Chairman 2 Head of Information Technology Division Sekretariat Secretary Head of the Treasury Division Anggota Member Head of the Financing Division Anggota Member Head of the General Division Anggota Member Oversight Leader/SKAI Anggota Member 9 Pemimpin Corporate Secretary Head of Corporate Secretary Anggota Member 10 Pemimpin Divisi Akuntansi Head of Accounting Division Anggota Member 11 Pemimpin Divisi Peny. Pembiayaan Chief of the Peny Division. Financing Anggota Member 12 Pemimpin Divisi Risk Management Head of Risk Management Division Anggota Member 13 Pemimpin Divisi Perencanaan Head of the Planning Division Anggota Member 14 Pemimpin Divisi SDI 15 Pemimpin Divisi Kepatuhan 16 Pemimpin Produk & Layanan Head of SDI Division Anggota Member Head of Compliance Division Anggota Member Product & Service Leader Anggota Member PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 403
  403. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Pedoman Kerja Komite Teknologi Informasi Komite Teknologi Informasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mengacu Surat Keputusan Direksi No . 077/ DIR/XII/2016 tentang Komite pengarah teknologi informasi. Komite pengarah teknologi informasi bertujuan membantu pelaksanaan tugas Direksi PT. Bank Aceh Syariah melaksanakan tugas dan tanggungjawab terhadap penetapan rencana strategis teknologi informasi dan kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi Informasi. Information Technology Committee Work Guidelines Information Technology Committee in carrying out its duties and responsibilities refers to the Decree of Board of Directors No. 077/DIR/XII/2016 concerning Information technology steering committee. The information technology steering committee aims to assist the implementation of the duties of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah carries out the duties and responsibilities for the establishment of information technology strategic plans and Bank policies related to the use of Information Technology. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi Informasi Komite teknologi informasi bertanggung jawab memberikan rekomendasi mengenai: 1.Rencana strategis teknologi informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank. 2.Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi. 3. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek teknologi informasi dengan rencana proyek yang disepakati (project charter). 4. Kesesuaian penyelenggaraan teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha Bank. 5. Langka-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor informasi informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis bank. 6. Perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kebijakan pengamanan TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI di Bank. 7. Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan upaya peningkatannnya. 8. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait teknologi informasi yang tidak dapat diselesaiakan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien dan tepat waktu. 9.Daftar prioritas proyek TI dengan mempertimbangkan analisa biaya dan manfaat serta pemenuhan terhadap ketentuan regulator. 10.Perubahan prioritas proyek TI berdasarkan pertimbangan bisnis dan pemenuhan terhadap ketentuan regulator. Duties and Responsibilities of Information Technology Committee The information technology committee is responsible for providing recommendations on: 1. Information Technology Strategic Plan is in line with the strategic plan for Bank’s business activities. 2. The conformity of approved information technology projects with the information technology strategic plan. 3.Conformity between the implementation of information technology projects with the agreed project plan (project charter). 4. The conformity of the operation of information technology with the needs of the management information system and the needs of Bank’s business activities. 5. Steps to minimize the risk of Bank’s investment in the information information sector so that the investment contributes to the achievement of the bank’s business objectives. 6. Formulation of main IT policies and procedures, such as IT security policies and risk management related to the use of IT in Bank. 7. Monitoring the performance of information technology and efforts to improve it. 8. Efforts to resolve various problems related to information technology that cannot be resolved by the work units of users and administrators in an effective, efficient and timely manner. 9. List of IT project priorities by considering cost and benefit analysis and compliance with regulatory requirements. 10. Changes in IT project priorities based on business considerations and compliance with regulatory requirements. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Teknologi Informasi Materi rapat Steering Komite Teknologi Informasi Bank Aceh yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: Information Technology Committee Activity Implementation Report The materials for Bank Aceh Information Technology Committee Steering meeting held during 2020 are as follows: Tanggal 30 Januari 2020 14 September 2020 27 Oktober 2020 404 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Agenda Rapat Review Draft PKS PT. Collega Inti Pratama Penetapan Project TI a. Pengadaan 12 Unit ATM b.Pengadaan 40 Unit CRM c. Pengadaan Internet Banking d.Server Mobile banking Penyampaian Progress Project Strategis 2020 Pembahasan RPTI 2021 Rencana Pengadaan 40 unit CRM Evaluasi Pengembangan QRIS Meeting Agenda Review of the Draft PKS PT. Collega Inti Primary IT Project Designation a. Procurement of 12 ATM Units b. Procurement of 40 CRM Units c. Procurement of Internet Banking d. Mobile banking Server Submission of the 2020 Strategic Project Progress Discussion on RPTI 2021 Procurement Plan for 40 CRM units QRIS Development Evaluation
  404. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Komite Teknologi Informasi dalam Rapat Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota rapat Bank Aceh yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : Anggota Komite Jumlah Rapat LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Frequency and Attendance Level of Information Technology Committee at Meetings The frequency of meetings and attendance levels of members of Bank Aceh meetings held during 2020 are as follows: Jumlah Kehadiran % Kehadiran Committee Member Direktur Operasional 3 3 100% Banking Operation Director Direktur Kepatuhan 3 2 67% Compliance Director Direktur Bisnis 3 2 67% Business Director Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 3 3 100% Head of Information Technology Division Pemimpin Divisi Treasury 3 3 100% Treasury Head of Division Pemimpin Divisi Pembiayaan 3 3 100% Head of Finance Division Pemimpin Divisi Umum 3 2 67% Head of General Affair Division Pemimpin Divisi SKAI 3 3 100% Leader of Supervision/SKAI Pemimpin Corporate Secretary Pemimpin Divisi Akuntansi Pemimpin Divisi Peny. Pembiayaan Pemimpin Divisi Risk Management Pemimpin Divisi Perencanaan Pemimpin Divisi SDI Pemimpin Divisi Kepatuhan Pemimpin Produk & Layanan 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 67% 67% 100% 67% 100% 67% 100% 67% Leader of Corporate Secretariat Head of the Accounting Division Head of Rescue Financing Division Head of Risk Management Division Head of Planning Division Head of SDI Division Head of Compliance Division Product & Service Leader Rencana Rapat Komite Teknologi Informasi Tahun 2021 Komite Teknologi Informasi merencanakan akan menyelenggarakan rapat minimal 4 kali pada tahun 2021 atau sesuai dengan kebutuhan. Information Technology Committee Meeting Plans for 2021 Information Technology Committee plans to hold at least 4 meetings in 2021 or as needed. Komite Sumber Daya Insani (SDI) Human Resources Committee (SDI) Komite SDI adalah suatu komite khusus yang dibentuk untuk mengelola dan memonitor pelaksanaan program pengembangan karir dan penyelesaian pelanggaran ketentuan/tata tertib pegawai bank agar program tersebut dapat berjalan secara efektif. Komite SDI dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah Nomor 746/04/DIR/IX/2014 tanggal 01 September 2014 tentang Kepangkatan (Grade) dan Pengembangan Karir Pegawai PT. Bank Aceh Syariah dengan susunan sebagai berikut: The SDI Committee is a special committee formed to manage and monitor the implementation of career development programs and the settlement of violations of bank employee regulations/rules so that the program can run effectively. The SDI Committee was formed by a Decree of the Directors of PT. Bank Aceh Syariah Number 746/04/DIR/IX/2014 dated 01 September 2014 concerning Grade and Career Development for PT. Bank Aceh Syariah with the following structure: No Jabatan 1 Direktur Kepatuhan dan SDM 2 Pemimpin Divisi SDI 3 Kepala Bidang Kinerja & Reward/ Kepala Bidang Pengembangan SDI 4 Pemimpin Divisi SKAI 5 Pemimpin Divisi Kepatuhan 6 Kepala Bidang Hukum Jabatan Dalam Komite Sumber Daya insani Position Compliance Director and HR Head of SDI Division Head of Performance & Reward Pembina Position on the Human Resources Committee Elder Member Ketua Chairman Sekretariat Secretary Head of SKAI Division Anggota Member Head of Compliance Division Anggota Member Head of Legal Affairs Anggota Member Selama tahun 2020, Komite SDI masih dominan bekerja dalam kerangka penyelesaian pelanggaran ketentuan/tata tertib pegawai bank dan telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali. During 2020, the SDI Committee is still predominantly working in the framework of resolving violations of bank employee regulations/rules and has held 3 meetings. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 405
  405. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Frequency of Human Resources Committee (SDI) Meetings During 2020, the SDI Committee held 3 (three) meetings with the following materials: Frekuensi Rapat Komite Sumber Daya Insani (SDI) Selama tahun 2020, Komite SDI meaksanakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan materi sebagai berikut : Tanggal PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Agenda Rapat Meeting Agenda 10 Januari 2020 Pembahasan Pelanggaran Indisipliner Dan Fraud Discussion of Disciplinary Violations and Fraud 22 September 2020 Pembahasan Pelanggaran Indisipliner Dan Fraud Discussion of Disciplinary Violations and Fraud 12 November 2020 Pembahasan Pelanggaran Indisipliner Dan Fraud Discussion of Disciplinary Violations and Fraud Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota rapat yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut: The frequency of meetings and attendance levels of meeting members held during 2020 are as follows: Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentasi Kehadiran (%) Direktur Kepatuhan dan SDM 3 3 100% 2 Pemimpin Divisi SDI 3 3 100% Head of SDI Division 3 Kepala Bidang Kinerja & Reward/Kepala Bidang Pengembangan SDI 100% Head of Performance & Rewards/Head of SDI Development No 1 Jabatan 3 3 Position Compliance and HR Director 4 Pemimpin Divisi SKAI 3 3 100% Head of SKAI Division 5 Pemimpin Divisi Kepatuhan 2 2 100% Head of Compliance Division 6 Kepala Bidang Hukum 3 3 100% Head of Legal Affairs Komite Pembiayaan Financing Committee Merupakan komite yang membantu Direksi dalam menetapkan usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur Pembiayaan, menetapkan besarnya loan risk premium per produk dan sektoral, menetapkan portfolio/exposure/ sectoral limit untuk masing-masing industri dan menetapkan alat pengukuran dan pengendalian risiko pembiayaan dan batasannya. Pembentukan Komite Pembiayaan PT. Bank Aceh Syariah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 079/ DIR/BA/XII/2017 tanggal 12 Desember 2017. Pembentukan Komite Pembiayaan sebagai berikut: Is a committee that assists Board of Directors in determining policy proposals, management systems and Financing procedures, determining the amount of loan risk premium per product and sector, setting portfolio/exposure/sectoral limits for each industry and determining measurement and control tools for financing risk and its limits. The formation of the PT. Bank Aceh Syariah based on the Decree of Board of Directors Number 079/DIR/BA/XII/2017 dated 12 December 2017. The formation of the Financing Committee is as follows: Struktur dan Keanggotaan Komite Pembiayaan Financing Committee Structure and Membership Financing Committee Structure and Membership No Jabatan Position Jabatan Dalam Komite Sumber Daya insani Position on the Human Resources Committee I. KOMITE PUSAT (LIMIT DIREKTUR UTAMA)/CENTRAL COMMITTEE (PRESIDENT DIRECTOR LIMIT) : 406 1 Direktur Utama President Director Ketua Chairman 2 Direktur Bisnis Business Director Wakil Ketua Vice Chairman 3 Pemimpin Divisi Pembiayaan Head of the Financing Division Anggota Member 4 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Head of Assets Rescue & Settlement Division Anggota Member 5 Pemimpin Divisi Dana & Treasury Head of Funds & Treasury Division Anggota Member 6 Wakil Pemimpin Divisi Pembiayaan Deputy Head of Financing Division Anggota Member 7 Kabid. Kebijakan & Legal Sekretariat Secretary 8 Kabid. Reviewer Pembiayaan Anggota Member 9 Kabid. Pembiayaan Program dan Konsumer 10 Pemimpin Cabang PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Sub Head of Policy & Legal Sub Head of Financing Reviewers Sub Head of Program and Consumer Financing Branch Manager Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) Members (if needed) Members (if needed)
  406. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Jabatan Position LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jabatan Dalam Komite Sumber Daya insani Position on the Human Resources Committee II. KOMITE PUSAT (LIMIT DIREKTUR BISNIS)/COMMITTEE OF THE Center (LIMIT OF BUSINESS DIRECTOR) : 1 Direktur Bisnis 2 Pemimpin Divisi Pembiayaan 3 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset 4 Pemimpin Dana & Treasury 5 Wapim Divisi Pembiayaan 6 Kabid. Kebijakan & Legal 7 Kabid. Reviewer Pembiayaan 8 Kabid. Pembiayaan Program & Konsumer 9 Pemimpin Cabang Business Director Head of the Financing Division Ketua Chairman Wakil Ketua Vice Chairman Head of Assets Rescue & Settlement Division Anggota Member Fund & Treasury Leader Anggota Member Deputy Head of Funding Division Anggota Member Sekretariat Secretary Anggota Member Sub Head of Policy & Legal Sub Head of Financing Reviewers Sub Head of Program & Consumer Financing Branch Manager Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) Members (if needed) Members (if needed) III. KOMITE PUSAT (LIMIT DIVISI PEMBIAYAAN)/CENTRAL COMMITTEE (FINANCING DIVISION) : 1 Pemimpin Divisi Pembiayaan 2 Wapim Divisi Pembiayaan 3 Kabid. Kebijakan & Legal 4 Kabid. Reviewer Pembiayaan 5 Kabid. Pembiayaan Program dan Konsumer 6 Pemimpin Cabang Head of the Financing Division Ketua Chairman Deputy Head of Funding Division Wakil Ketua Vice Chairman Sub Head of Policy & Legal Sekretariat Secretary Anggota Member Sub Head of Financing Reviewers Sub Head of Program and Consumer Financing Branch Manager Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) Members (if needed) Members (if needed) IV. KOMITE PUSAT OPERASIONAL /Central Operational Office Committee : 1 Pemimpin Cabang 2 Wakil Pemimpin Bidang Bisnis 3 Kabag. Legal Pembiayaan 4 Kabag. Pembiayaan Komersial 5 Kabag. Penyelesaian Pembiayaan 6 Kabag. Penghimpunan Dana 7 Kabag. Pembiayaan Konsumer 8 Kepala Cabang Pembantu Ketua Chairman Deputy Business Leader Branch Manager Wakil Ketua Vice Chairman Sub Head of Legal Financing Sekretariat Secretary Sub Head of Commercial Financing Anggota Member Sub Head of Financing Settlement Anggota Member Sub Head of Fundraising Anggota Member Sub Head of Consumer Financing Sub Branch Manager Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) Members (if needed) Members (if needed) V. KOMITE CABANG KELAS A /Class A Branch Committee : 1 Pemimpin Cabang 2 Wakil Bidang Bisnis 3 Kabag. Legal Pembiayaan 4 Kabag. Pembiayaan Komersial 5 Kabag. Penyelesaian Pembiayaan 6 Kabag. Penghimpunan Dana 7 Kabag. Pembiayaan Konsumer 8 Kepala Cabang Pembantu Branch Manager Ketua Chairman Deputy for Business Wakil Ketua Vice Chairman Sub Head of Legal Financing Sekretariat Secretary Sub Head of Commercial Financing Anggota Member Sub Head of Financing Settlement Anggota Member Anggota Member Sub Head of Fundraising Sub Head of Consumer Financing Sub Branch Manager Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) Members (if needed) Members (if needed) V. KOMITE CABANG KELAS B /Class B Branch Committee : 1 Pemimpin Cabang 2 Wakil Pemimpin Cabang 3 Kasie. Legal & Penyelesaian Pembiayaan 4 Kasie. Pembiayaan Ketua Chairman Deputy Branch Manager Branch Manager Wakil Ketua Vice Chairman Section Head of Legal & Financing Settlement Sekretariat Secretary Anggota Member Section Head of Financing PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 407
  407. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No Jabatan 5 Kasie . Operasional 6 Kepala Cabang Pembantu LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Jabatan Dalam Komite Sumber Daya insani Position Section Head of Operational Sub Branch Manager Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Position on the Human Resources Committee Members (if needed) Members (if needed) V. KOMITE CABANG KELAS C /Class C Branch Committee : 1 Pemimpin Cabang 2 Kasie. Legal & Penyelesaian Pembiayaan 3 Kasie. Pembiayaan 4 Kasie. Operasional 5 Kepala Cabang Pembantu Branch Manager Section Head of Legal & Financing Settlement Section Head of Financing Section Head of Operational Sub Branch Manager Ketua Chairman Sekretariat Secretary Anggota Member Anggota (Apabila diperlukan) Anggota (Apabila diperlukan) Members (if needed) Members (if needed) V. KOMITE CABANG KELAS C /Class C Branch Committee : 1 Pemimpin Cabang Pembantu 2 Staf Pembiayaan Sub Branch Manager Pedoman Kerja Komite Pembiayaan Tanggung jawab anggota Komite Pembiayaan antara lain: 1. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas terutama dalam kaitannya dengan pemberian persetujuan fasilitas Bank berdasarkan kemahiran profesionalnya secara jujur, objektif, cermat dan seksama; 2.Memastikan bahwa pelaksanaan pemberian fasilitas Pembiayaan bank, dapat dipertanggungjawabkan dan telah sesuai dan memenuhi ketentuan yang berlaku; 3. Bertanggung jawab atas penolakan permintaan dan atau pengaruh dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan permohonan Pembiayaan untuk memberikan persetujuan di luar keadaan dan prosedur serta ketentuan-ketentuan yang semestinya harus dipenuhi oleh setiap nasabah. 4. Harus mempunyai keyakinan bahwa fasilitas Pembiayaan bank yang akan diberikan dapat dilunasi kembali pada waktunya dan tidak akan berkembang menjadi fasilitas yang bermasalah bagi bank dikemudian hari. 408 Funding Staff Ketua Chairman Sekretariat Secretary Financing Committee Work Guidelines The responsibilities of the members of the Financing Committee include: 1. Responsible for carrying out duties, especially in relation to the approval of Bank facilities based on professional skills in an honest, objective, thorough and thorough manner; 2. Ensuring that the implementation of the provision of bank Financing facilities is accountable and complies with the applicable regulations; 3. Responsible for the refusal of requests and or the influence of parties with an interest in the application for Financing to give approval outside the circumstances and procedures and conditions that should be fulfilled by each customer. 4. Must have confidence that the bank financing facility that will be provided can be repaid on time and will not develop into a problematic facility for the bank in the future. Frekuensi Rapat Komite Pembiayaan Selama tahun 2020 Komite Pembiayaan Pusat telah mengadakan rapat sebanyak 164 (Seratus Enam Puluh Empat) kali. Financing Committee Meeting Frequency During 2020 the Central Financing Committee held 164 (one hundred and sixty four) meetings. Rencana Rapat Komite Pembiayaan Tahun 2021 Komite Pembiayaan telah merencanakan rapat minimal 6 kali per triwulan. Jumlah tersebut dapat berubah sesuai kebutuhan dan disepakati oleh seluruh anggota Komite Pembiayaan. Financing Committee Meeting Plans for 2021 The Financing Committee has planned to meet at least 6 times per quarter. This amount can change as needed and is agreed upon by all members of the Financing Committee. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  408. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP) Financing Policy Committee (KKP) Pembentukan Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP) PT. Bank Aceh Syariah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 073/DIR/BA/XII/2017 tanggal 04 Desember 2017, mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab: 1. Perumusan prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan; 2.Memantau dan mengevaluasi perkembangan kualitas portofolio pembiayaan; 3. Memantau kebenaran proses pemberian pembiayaan; 4. Memantau pelaksanaan kewenangan memutus pembiayaan; 5.Memantau perkembangan dan kualitas pembiayaan kepada pihak terkait dan debitur group; 6. Memantau kebenaran pelaksanaan BMPD dan ketaatan terhadap prosedur dan ketentuan pembiayaan; 7.Melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dan melakukan upaya-upaya bank dalam memenuhi dan membentuk kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pembiayaan (CKPN); 8.Melakukan pemantauan dan upaya-upaya perbaikan NPF Cabang dan Pelaksanaan penghapusan pembiayaan (Extracomtable) dan rencana penyelesaian pengembalian pembiayaan dan langkah-langkah kebijakan serta upaya untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah; 9. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan satuan tugas intern lainnya pada PT. Bank Aceh Syariah. 10. Menyusun program kerja penyelesaian pembiayaan bermasalah; 11. Mengusulkan restrukturisasi pembiayaan, investigasi, hapus buku, hapus tagih dan pengambilalihan agunan pembiayaan; 12.Melakukan pemantauan dan meminta tanggapan dan penjelasan nasabah, petugas/pejabat terkait terhadap pembiayaan yang menyangkut NPF; 13. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala tentang hasil pemantauan, pembinaan, dan upaya perbaikan tingkat kesehatan Bank. The establishment of the Financing Policy Committee (KKP) of PT. Bank Aceh Syariah based on the Decree of Board of Directors Number 073/DIR/BA/XII/2017 dated December 4, 2017, has duties, authorities and responsibilities: 1. formulation of prudential principles in financing; 2. Monitor and evaluate developments in the quality of the financing portfolio; 3. Monitor the accuracy of the financing process; 4. Monitor the implementation of the authority to decide on financing; 5. Monitor the development and quality of financing to related parties and group debtors; 6.Monitor the accuracy of BMPD implementation and adherence to financing procedures and provisions; 7. Carry out settlement of problem financing and take measures by the bank to meet and establish adequate Allowance for Impairment of Financing Losses (CKPN); No Jabatan 8. Monitoring and repairing the Branch NPF and implementing the elimination of financing (Extracomtable) and the plan to settle financing returns and policy steps as well as efforts to resolve non-performing financing; 9. Coordinating and consulting with other internal task forces at PT. Bank Aceh Syariah. 10. Compiling a work program for solving financing problems; 11. Propose restructuring of financing, investigations, write-offs, write-offs and takeover of financing collateral; 12. Monitored and asked for responses and explanations from customers, officers/officials related to financing related to NPF; 13. Prepare and submit periodic reports on the results of monitoring, guidance, and efforts to improve the soundness level of Bank. Position Jabatan dalam Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP) Position on the Financing Policy Committee (KKP) 1 Direktur Utama President Director Ketua Chairman 2 Direktur Bisnis Business Director Wakil Ketua Vice Chairman Head of the Financing Division Sekretariat Secretary Wakil Sekretariat Vice Secretary Head of SKAI Division Anggota Member Head of Information Technology Division Anggota Member 3 Pemimpin Divisi Pembiayaan 4 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset 5 Pemimpin Divisi SKAI 6 Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 7 Pemimpin Divisi Dana & Treasury 8 Wapim Divisi Pembiayaan 9 10 Head of Assets Rescue & Settlement Division Head of Funds & Treasury Division Anggota Member Deputy Head of Funding Division Anggota Member Wapim Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Deputy Head of Rescue & Asset Settlement Division Anggota Member Wakil Pemimpin Divisi SKAI Deputy Head of Internal Audit Division Anggota Member PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 409
  409. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Frekuensi Rapat Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP) Selama tahun 2020, Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP) telah mengadakan rapat sebanyak 2 (Dua) kali, dengan agenda sebagai berikut : Tanggal Agenda Rapat 11 Mei 2020 Paket Pembiayaan Covid-19 Evaluation of Consumptive Financing Packages & Adjustment of Financing Policies for Managers, Employees and Pre-Retirement of Bank Aceh Covid -19 Financing Package Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota rapat yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : 410 Meeting Agenda Evaluasi Paket Pembiayaan Konsumtif & Penyesuaian Kebijakan Pembiayaan Pengurus, Karyawan dan Pra Pensiun Bank Aceh Jabatan FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Financing Policy Committee (KKP) Meetings Frequency During 2020, the Financing Policy Committee (KKP) has held 2 (two) meetings, with the following agenda: 30 Maret 2020 No PROFIL PERUSAHAAN Company Profile The frequency of meetings and attendance levels of meeting members held during 2020 are as follows: Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentasi Kehadiran (%) Position 1 Direktur Utama 2 2 100% President Director 2 Direktur Bisnis 2 2 100% Business Director 3 Pemimpin Divisi Pembiayaan 2 2 100% Head of Finance Division 4 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset 2 2 100% Head of the Asset Rescue & Settlement Division 5 Pemimpin Divisi SKAI 2 2 100% Head of SKAI Division 6 Pemimpin Divisi Technologi Informasi 2 - - 7 Pemimpin Divisi Dana & Treasury 2 2 100% 8 Wapim Divisi Pembiayaan - - - 9 Wapim Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset - - - 10 Wakil Pemimpin Divisi SKAI - - - Head of Information Technology Division Head of Funds & Treasury Division Deputy Chief of Finance Division Deputy Director for Asset Rescue & Settlement Division Deputy Head of Division of the SKAI Division Rencana Rapat Komite Kebijakan Pembiayaan Tahun 2021 Komite Kebijakan Pembiaayaan telah merencanakan rapat minimal enam bulan sekali atau dua kali dalam satu tahun. Jumlah tersebut dapat berubah sesuai kebutuhan dan disepakati oleh seluruh anggota Komite Pembiayaan. Financing Policy Committee Meeting Plans for 2021 Komite Pengadaan Barang Dan Jasa Goods and Services Procurement Committee Untuk mempelancar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, Bank Aceh telah membentuk Komite pengadaan barang dan jasa dengan merumuskan suatu kesimpulan yang cepat dan tepat serta memenuhi unsur kelayakan dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. TTo streamline the implementation of the procurement of goods and services, Bank Aceh has established a goods and services procurement committee by formulating a quick and precise conclusion that meets the elements of feasibility and does not conflict with applicable regulations. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Pengadaan Barang Dan Jasa 1. Mengkaji kelayakan dan merekomendasikan usulan pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai di atas 2 Milyar kepada Direksi. 2. Mengkaji kelayakan dan merekomendasikan usulan Pembelian Aktiva Tetap berupa Tanah dan Bangunan untuk kebutuhan operasional Bank. 3. Mengusulkan dan merekomendasikan terhadap pengadaan sarana/alat/piranti digunakan untuk Duties, authorities and responsibilities of the Goods and Services Procurement Committee 1. Reviewed the feasibility and recommended the proposed procurement of goods and services with a value of more than 2 billion to Board of Directors. 2. Reviewing the feasibility and recommending the proposed Purchase of Fixed Assets in the form of Land and Buildings for Bank’s operational needs. 3. Propose and recommend the procurement of facilities/ tools/tools used for Bank’s operational work equipment PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The Financing Policy Committee has planned to meet at least once every six months or twice a year. This amount can change as needed and is agreed upon by all members of the Financing Committee.
  410. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements perlengkapan kerja operasional Bank yang akan dilakukan dengan sistem penunjukan langsung berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai diatas 300 Juta. 4. Menentukan dan melakukan evaluasi terhadap jenis warkat (baku dan non-baku), perangkat kerja dan peralatan kantor yang digunakan sebagai sarana operasional. to be carried out by means of a direct appointment system based on predetermined criteria with a value above 300 million. 4. Determine and evaluate the types of documents (standard and non-standard), work equipment and office equipment used as operational facilities. Susunan Personil Komite Pengadaan Barang Dan Jasa Procurement of Goods and Services Committee Personnel Composition The appointment of the Goods and Services Procurement Committee is based on the Decree of the Directors of PT. Bank Aceh Syariah Number 046/DIR/BA/V/2018 dated May 8, 2018 concerning the appointment/appointment of Bank Aceh goods and services procurement committee, with the following structure: Penunjukan/pengangkatan Komite Pengadaan Barang dan Jasa dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah Nomor 046/DIR/BA/V/2018 tanggal 08 Mei 2018 tentang penunjukan/pengangkatan komite pengadaan barang dan jasa Bank Aceh, dengan susunan sebagai berikut: No Position Head of Accounting & Finance Division 1 Pemimpin Divisi Akuntansi & Keuangan 2 Pemimpin Divisi Produk & Layanan 3 Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 4 Pemimpin Divisi Umum 5 Kepala Bidang Hukum 6 Kepala Bidang Terkait Divisi Umum Head of Position on the Goods and Services Procurement Committee Ketua Chairman Wakil Ketua Vice Chairman Technology Division Anggota Member Head of the General Division Anggota Member Head of Legal Affairs Anggota Member Anggota/Notulen Member/Minutes Head of Product & Service Division Information Head of Related Division of the General Division Frequency of Goods and Services Procurement Committee Meetings During 2020, the Goods and Services Procurement Committee held 3 meetings. The frequency of meetings and attendance levels of meeting members held during 2020 are as follows: Frekuensi Rapat Komite Pengadaan Barang Dan Jasa Selama tahun 2020, Komite Pengadaan Barang Dan Jasa telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali. Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota rapat yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : No Jabatan dalam Komite Pengadaan Barang dan Jasa Jabatan Jumlah Rapat Jabatan Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran Position 1 Pemimpin Divisi Akuntansi & Keuangan 3 3 100 % Head of the Accounting & Finance Division 2 Pemimpin Divisi Produk & Layanan 3 3 100 % Head of Product & Service Division 3 Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 3 3 100 % Head of Information Technology Division 4 Pemimpin Divisi Umum 3 3 100 % Head of General Affair Division 5 Kepala Bidang Hukum 3 3 100 % Head of Legal Affairs 6 Kepala Bidang Terkait Divisi Umum 3 3 100 % Head of Field Related to General Division Materi rapat Pengadaan Barang Dan Jasa Bank Aceh yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : Tanggal The materials for Bank Aceh Goods and Services Procurement meeting held during 2020 are as follows: Agenda Rapat 30 April 2020 Pengadaan Mesi ATM CRM 03 Agustus 2020 Pengadaan Pembangunan KCP Balaikota Banda Aceh 16 September 2020 Pengadaan 5 Unit Mobil Direksi dan 9 Unit Mobil Pimdiv Meeting Agenda Procurement of CRM ATM Machines Procurement of KCP Development in Banda Aceh City Hall Procurement of 5 Directors' Cars and 9 Pimdiv Cars PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 411
  411. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Komite Penyelesaian Pembiayaan / Komite Keringanan atau Penghapusan Margin Pembiayaan Bermasalah/Macet Pembentukan Komite Penyelesaian Pembiayaan/Komite Keringanan Atau Penghapusan Margin Pembiayaan Bermasalah/Macet PT. Bank Aceh Syariah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 062/DIR/BA/X/2016 tanggal 20 Oktober 2016 tentang Pembentukan Komite Keringanan atau Penghapusan Margin Pembiayaan Bermasalah/Macet PT. Bank Aceh Syariah. Susunan Komite adalah sebagai berikut : No PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Financing Settlement Committee / Committee on Relief or Elimination of Non-Performing / Loss Financing Margins Establishment of the Financing Settlement Committee / Relief Committee or the Elimination of Non-Performing / Loss Financing Margins of PT. Bank Aceh Syariah based on the Decree of the Board of Directors Number 062/DIR/BA/X/2016 dated 20 October 2016 concerning the Establishment of a Relief Committee or Elimination of Non-Performing / Loss Financing Margins of PT. Bank Aceh Syariah. The composition of the Committee is as follows: Jabatan Dalam Komite Sumber Daya insani Position on the Human Resources Committee President Director Ketua Chairman Business Director Wakil Ketua Vice Chairman Anggota Member Sekretariat/Anggota Secretary/Member Head of the Financing Division Anggota Member Head of Funds & Treasury Division Anggota Member Ketua Chairman Wakil Ketua Vice Chairman Jabatan Position I. KOMITE DIREKTUR UTAMA / PRESIDENT DIRECTOR COMMITTEE : 1 Direktur Utama 2 Direktur Bisnis 3 4 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Wapim Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset 5 Pemimpin Divisi Pembiayaan 6 Pemimpin Divisi Dana & Treasury Head of Assets Rescue & Settlement Division Deputy Head of Rescue & Asset Settlement Division II. KOMITE PUSAT DIREKTUR BISNIS/Center OF BUSINESS DIRECTOR’S COMMITTEE : 1 Direktur Bisnis 2 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset 3 Pemimpin Divisi Pembiayaan Head of the Financing Division Anggota Member 4 Wapim Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Deputy Head of Rescue & Asset Settlement Division Sekretariat/Anggota Secretary/Member 5 Wapim Divisi Pembiayaan Deputy Head of Funding Division Anggota Member Anggota Member Anggota Member 6 7 Kabid. Penyelamatan & Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Kabid. Monitoring & Penyelesaian Pembiayaan Business Director Head of Assets Rescue & Settlement Division Kabid Savings & Settlement of Problem Funding Kabid Financing Monitoring & Settlement III. KOMITE DIVISI PENYELAMATAN & PENYELESAIAN ASET/COMMITTEE OF ASSET SAVING & COMPLETION DIVISION : 1 2 3 4 Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Wapim Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Aset Kabid. Penyelamatan & Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Kabid. Monitoring & Penyelesaian Pembiayaan Head of Assets Rescue & Settlement Division Deputy Head of Rescue & Asset Settlement Division Kabid Savings & Settlement of Problem Funding Kabid Financing Monitoring & Settlement Ketua Chairman Wakil Ketua Vice Chairman Sekretariat Secretary Anggota Member IV. KOMITE KANTOR PUSAT OPERASIONAL/CABANG UTAMA/OPERATIONAL HEAD OFFICE/MAIN BRANCH COMMITTEE : 1 Pemimpin Kantor Pusat Operasional 2 Wakil Pemimpin Bidang Bisnis 3 Kabag. Legal & Penyelesaian Pembiayaan 4 Kabag. Pembiayaan Komersial Head of Operational Headquarters Ketua Chairman Deputy Business Leader Wakil Ketua Vice Chairman Kabag Legal & Financing Settlement Sekretariat Secretary Anggota Member Ketua Chairman Deputy for Business Wakil Ketua Vice Chairman Kabag Legal & Financing Settlement Sekretariat Secretary Kabag Commercial Financing V. KOMITE CABANG KELAS A /Class A Branch Committee : 412 1 Pemimpin Cabang 2 Wakil Bidang Bisnis 3 Kabag. Legal & Penyelesaian Pembiayaan PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Branch Manager
  412. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Jabatan Dalam Komite Sumber Daya insani Position on the Human Resources Committee Kabag Commercial Financing Anggota Member Head of Supporting Branch Anggota Member Ketua Chairman Deputy Branch Manager Wakil Ketua Vice Chairman Kasie. Legal & Financing Settlement Sekretariat Secretary Kasie. Financing Anggota Member Head of Sub-Branch Office/Head of Cash Office Anggota Member Ketua Chairman Sekretariat Secretary Kasie. Financing Anggota Member Head of Supporting Branch Anggota Member Jabatan 4 Kabag. Pembiayaan Komersial 5 Kepala Cabang Pembantu LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Position V. KOMITE CABANG KELAS B /Class B Branch Committee : 1 Pemimpin Cabang 2 Wakil Pemimpin Cabang 3 Kasie. Legal & Penyelesaian Pembiayaan 4 Kasie. Pembiayaan 5 Kepala Cabang Pembantu/Kepala Kantor Kas Branch Manager V. KOMITE CABANG KELAS C/Class C Branch Committee : 1 Pemimpin Cabang 2 Kasie. Legal & Penyelesaian Pembiayaan 3 Kasie. Pembiayaan 4 Kepala Cabang Pembantu Branch Manager Kasie. Legal & Financing Settlement PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 413
  413. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Sekretariat Perusahaan Corporate Secretary Sekretariat Perusahaan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra Perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan . The Corporate Secretary has a mission to support the creation of a good corporate image consistently and continuously through the management of an effective communication program to all stakeholders. Struktur dan Profil Sekretariat Perusahaan Structure and Profile of the Corporate Secretary Divisi Sekretariat Perusahaan berada di bawah Direktur Utama dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan akuntabilitas dan tanggungjawab Direksi yang terkait dengan Kesekretariatan, Kehumasan dan Protokoler di Bank Aceh atas ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perbankan dan kegiatan sosial Perusahaan dan laporan pelaksanaan tugasnya disampaikan pula kepada Dewan Komisaris. The Corporate Secretary Division is under the President Director and is responsible for implementing the accountability and responsibilities of Board of Directors related to the Secretariat, Public Relations and Protocol at Bank Aceh on the provisions of the prevailing laws and regulations, especially banking regulations and corporate social activities and reports on the implementation of their duties are also submitted to the Board. Commissioner. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.265/DIR/BA/XI/2019 Tanggal 28 Nopember 2019 tentang Struktur Organisasi dan Profil Pekerjaan (Job Profile) PT. Bank Aceh Syariah, struktur organisasi di unit kerja Divisi Sekretariat Perusahaan, sebagai berikut : Based on the Decree of Board of Directors No.265/DIR/BA/ XI/2019 dated 28 November 2019 concerning the Organizational Structure and Job Profile of PT. Bank Aceh Syariah, the organizational structure in the Corporate Secretary Division work unit, as follows: Direktur Utama President Director Divisi Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat Division Bidang Kesekretariatan & Kearsipan Secretariat & Archives Division Bidang Corporate Communication (Humas) Corporate Communication (PR) Sector Bidang Hukum The field of law Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan membawahi 3 (tiga) Bidang yaitu Bidang Kesekretariatan, Bidang HUMAS dan Bidang Hukum. The Head of the Corporate Secretary Division is in charge of 3 (three) fields, namely the Secretariat, Public Relations and Legal Affairs. Profil Sekretariat Perusahaan Corporate Secretary Profile Profil Pemimpin Divisi Sekretariat Head of Corporate Secretary Division can Perusahaan dapat dilihat pada ab Profil be seen in the Company Profile section of Perusahaan bagian Profil Pemimpin Divisi. the Head of Division Profile section. Sayed Zainal Abidin Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Head of the Corporate Secretary Division 414 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  414. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Tugas dan Tanggung Jawab Sekretariat Perusahaan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Duties and Responsibilities of Corporate Secretariatt Sekretariat Perusahaan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra Perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Corporate Secretariatt has a mission to support the creation of a good corporate image consistently and continuously through the management of an effective communication program to all stakeholders. Tugas dan tanggung jawab Sekretariat Perusahaan antara lain: 1. Pengorganisasian dan perencanaan rapat-rapat Direksi, Divisi dan Komite serta Rapat Kerja Bank. 2.Pengorganisasian dan perencanaan agenda RUPS/LB sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3.Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi dan Dewan Komisaris terhadap pertanyaan-pertanyaan Pemegang Saham dalam rapat. 4. Melakukan negoisasi dengan pemegang saham mengenai usulan para Pemegang Saham yang akan dimasukkan dalam risalah rapat. 5.Penghubung antara Bank dengan Pemegang Saham termasuk Bursa Efek. 6. Memberikan saran/mengingatkan Direksi dan atau Komite mengenai hal-hal yang berkenaan dengan perseroan, anggran dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7.Memberikan saran dan informasi serta pandanganpandangan/preferensi masyarakat tentang perkembangan Bank kepada manajemen termasuk konsekuensi hukumnya. 8. Membantu Direksi dalam menangani masalah-masalah kepatuhan serta memperoleh informasi yang diperlukan dalam mematuhi hukum dan peraturan. 9.Mengingatkan Direksi terhadap hal-hal yang harus diketahui oleh pejabat perseroan lainnya atau komite. 10.Menyusun dan merumuskan tata kelola sistem publikasi informasi sesuai dengan kebutuhan bank. 11. Menyusun dan mengelola program Corporate Social Responsibility (CSR). 12. Menyelenggarakan dan mengelola administrasi hukum korporasi dan personal/karyawan dalam rangka advokasi perkara hukum yang berkaitan dengan bank. 13.Mengatur, mengelola tata laksana administrasi/birokrasi surat-surat kedinasan lintas unit kerja. The duties and responsibilities of Corporate Secretariatt include: 1. Organizing and planning meetings of Board of Directors, Divisions and Committees as well as Bank Work Meetings. 2. Organizing and planning the GMS/LB agenda in accordance with applicable regulations. 3. Providing suggestions and opinions to Board of Directors and Board of Commissioners on questions from Shareholders in the meeting. 4. Conducting negotiations with shareholders regarding the proposals of the Shareholders to be included in the minutes of meeting. 5. Liaison between Bank and the Shareholders, including the Stock Exchange. 6. Provide advice/remind Board of Directors and or the Committee regarding matters relating to the company, basic budget and applicable laws and regulations. 7. Providing advice and information as well as views/ preferences of the public regarding the development of Bank to management, including the legal consequences. 8. Assisting Board of Directors in dealing with compliance issues and obtaining the necessary information in complying with laws and regulations. 9. Remind Board of Directors of things that other company officials or committees should know. 10. Compile and formulate information publication system governance in accordance with bank requirements. 11. Develop and manage Corporate Social Responsibility (CSR) programs. 12. Organizing and managing corporate and personal/ employee legal administration in the context of advocating for legal cases related to the bank. 13. Regulate, manage administration/bureaucracy of official documents across work units. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat Perusahaan Selama 2020, Sekretariat Perusahaan dengan dibantu unit kerja di bawahnya telah melakukan program kerja, diantaranya menyelenggarakan rapat, publikasi, pers dan lain sebagainya. Report on the Implementation of Corporate Secretariat Activities During 2020, Corporate Secretariatt with the help of work units under it have carried out work programs, including holding meetings, publications, press and so on. Pengembangan Kompetensi Divisi Sekretariat Perusahaan Sepanjang tahun 2020, Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh telah mengikuti berbagai program kompetensi berupa pelatihan, Workshop, konferensi maupun seminar. Program pengembangan kompetensi Komite Audit dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan di laporan tahunan ini. Competency Development of Corporate Secretariatt Division Throughout 2020, Corporate Secretariatt Division of Bank Aceh has participated in various competency programs in the form of training, workshops, conferences and seminars. Audit Committee competency development program can be seen in the Company Profile Chapter in this annual report. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 415
  415. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Audit Internal Internal Audit 416 Audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Internal audit is an independent and objective assurance and consulting activity with the aim of increasing value and improving company operations, through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and corporate governance processes. Bank Aceh memiliki Sistem Pengendalian Intern (SPI) dalam mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh berbagai lini perusahaan. Dalam SPI telah terkandung sistem dan prosedur yang jelas serta telah ditetapkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan SPI ini dilakukan oleh 3 (tiga) lini pertahanan (three line of defense), yaitu Manajemen Bank dan Operation Control sebagai lini pertahanan pertama (first line of defense), Unit Kerja Kepatuhan dan Unit Manajemen Risiko sebagai lini pertahanan kedua (second line of defense) dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai lini pertahanan ketiga (third line of defense). Bank Aceh has an Internal Control System (SPI) in the supervisory mechanism carried out by various lines of the company. SPI contains clear systems and procedures that have been established by Board of Directors and Board of Commissioners. Supervision and evaluation of the implementation of this SPI is carried out by 3 (three) lines of defense (three lines of defense), namely Bank Management and Operation Control as the first line of defense, Compliance Work Unit and Risk Management Unit as the second line of defense. (second line of defense) and the Internal Audit Unit (SKAI) as the third line of defense. Struktur dan Kedudukan SKAI SKAI Structure and Position Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 1/POJK.03/2019 tanggal 28 Januari 2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern pada Bank Umum, Pemimpin SKAI ditunjuk oleh Direktur Utama sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor: 286/04/DIR/MTS/X/2018 Tanggal 24 Oktober 2018 yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris serta telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Direksi Nomor: 5921/DIR.01/X/2018 tanggal 24 Oktober 2018. In accordance with the Regulation of the Financial Services Authority (POJK) No. 1/POJK.03/2019 dated 28 January 2019 concerning the Implementation of the Internal Audit Function in Commercial Banks, the SKAI Leader is appointed by the President Director in accordance with the Decree of Board of Directors Number: 286/04/DIR/MTS/X/2018 dated 24 October 2018 which has received approval from Board of Commissioners and has been reported to the Financial Services Authority with the Letter of Board of Directors Number: 5921/DIR.01/X/2018 dated 24 October 2018. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dipimpin oleh Pemimpin SKAI yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi dengan Dewan Komisaris secara langsung atau melalui Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan audit dan dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk mewujudkan visi misi Bank. Pemimpin SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris kemudian dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). The Internal Audit Work Unit (SKAI) is led by the SKAI Leader who is directly responsible to the President Director and can communicate with Board of Commissioners directly or through Audit Committee to inform various matters related to audit implementation and in carrying out the supervisory function to realize Bank’s vision and mission. The SKAI leader is appointed and dismissed by the President Director with the approval of Board of Commissioners and then reported to the Financial Services Authority (OJK). Struktur dan kedudukan Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) diatur dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 265/DIR/XI/2019 tanggal 28 November 2019 Tentang Struktur Organisasi dan Diskripsi Pekerjaan PT. Bank Aceh Syariah. The structure and position of the Internal Audit Unit (SKAI) is regulated and determined based on the Decree of Board of Directors No. 265/DIR/XI/2019 dated 28 November 2019 Regarding the Organizational Structure and Job Description of PT. Bank Aceh Syariah. Divisi SKAI dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi SKAI, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada OJK, dengan struktur organisasi sebagai berikut: The SKAI Division is led by an Head of SKAI Division, appointed and dismissed by Board of Directors with the approval of Board of Commissioners and reported to the OJK, with the following organizational structure: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  416. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT Board Of Commissioners DIREKTUR UTAMA DEWAN PENGAWAS SYARIAH President Director Sharia Supervisory Board DIREKTUR KEPATUHAN Compliance Director Audit Committee DIREKTUR OPERASIONAL DIREKTUR DANA & JASA Banking Operation Director Fund & Service Director DIREKTUR BISNIS Bussines Director Pemimpin Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Wapim Divisi SKAI Bidang Pengawasan Wilayah I Bidang Pengawasan Wilayah II Profil Pemimpin Divisi SKAI Bidang Pengawasan Wilayah III Bidang Anti Fraud Head of SKAI Division Profile Profil Pemimpin Divisi Satuan Kerja Audit Head of Internal Audit Work Unit (SKAI) Internal (SKAI) dapat dilihat pada Bab Profil Profile can be seen in the Company Profile Perusahaan bagian Profil Pemimpin Divisi. Chapter in the Head of Division Profile section. T. Samsul Bahri Pemimpin Divisi SKAI Head of SKAI Division Kedudukan Divisi Audit Internal dalam Struktur Perusahaan Position of the Internal Audit Division in the Company Structure Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh 1 (satu) orang Pemimpin Divisi dengan koordinator wilayah pengawasan terbagi 3 (tiga) wilayah dan The Internal Audit Work Unit Division (SKAI) has an organizational structure led by 1 (one) Head of Division with a supervisory area coordinator divided into 3 (three) regions and 1 (one) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 417
  417. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 418 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 1 (satu) bidang Anti Fraud yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi dengan Dewan Komisaris secara langsung atau melalui Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan audit dan dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk mewujudkan visi misi Bank. Anti-Fraud sector that reports directly to the President Director and can communicate with Board of Commissioners directly or through Audit Committee to inform various matters relating to audit implementation and in carrying out the supervisory function to realize Bank’s vision and mission. Kedudukan, serta tugas & tanggung jawab Divisi SKAI mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana pengelolaan Bank, sehingga kebijakan audit intern yang berkaitan dengan tanggung jawab dan wewenang serta tingkat independensi telah dinyatakan dalam Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditandatangani oleh Direksi Bank Aceh dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 11 Oktober 2019, yang disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 1/POJK.03/2019 tanggal 28 januari 2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern pada Bank Umum. Position, as well as duties & responsibilities of the Internal Audit Division identify all possibilities to improve and increase the efficiency of the use of resources and funds for the management of Bank, so that internal audit policies relating to responsibility and authority as well as the level of independence are stated in the Internal Audit Charter. signed by Board of Directors of Bank Aceh and approved by Board of Commissioners on October 11, 2019, which was compiled based on the Financial Services Authority (OJK) Regulation Number 1/POJK.03/2019 dated January 28, 2019 concerning the Implementation of the Internal Audit Function in Commercial Banks. Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Audit Internal Appointment and Dismissal of Internal Audit Leaders Pemimpin Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan selanjutnya dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Pengangkatan Pemimpin Divisi Audit Internal telah didasarkan pada latar belakang pendidikan, kemampuan dan keahlian yang cukup di bidang tugas audit. The Head of the Internal Audit Work Unit (SKAI) is appointed and dismissed by Board of Directors with the approval of Board of Commissioners and subsequently reported to the Financial Services Authority. The appointment of the Head of the Internal Audit Division has been based on sufficient educational background, ability and expertise in the field of audit assignments. Piagam Internal Audit Internal Audit Charter Buku Pedoman Tentang Penetapan Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) PT. Bank Aceh Syariah yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Plt. Komisaris Utama berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 070/DIR/BA/ XII/2020 tanggal 30 Desember 2020. Guidelines on the Establishment of the Internal Audit Charter of PT. Bank Aceh Syariah which has been approved by the President Director and Plt. President Commissioner based on the Decree of Board of Directors Number 070/DIR/BA/XII/2020 dated December 30, 2020. Internal Audit Charter Bank Aceh memberikan pedoman mengenai tujuan, struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, kode etik dan ruang lingkup pekerjaan internal audit. Internal Audit Charter telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan Peraturan OJK No. 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern pada Bank Umum. Bank Aceh Internal Audit Charter provides guidelines regarding the objectives, structure and position, duties and responsibilities, authority, code of ethics and the scope of internal audit work. The Internal Audit Charter is in accordance with the Financial Services Authority (OJK) Regulation Number 56/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 concerning the Establishment and Guidelines for the Preparation of the Internal Audit Unit Charter and OJK Regulation No. 1/POJK.03/2019 concerning the Implementation of the Internal Audit Function in Commercial Banks. Hal-hal yang terdapat didalam Audit Charter antara lain: 1.Visi Visi SKAI adalah “membangun tim audit intern Bank Aceh Syariah menjadi mitra yang profesional dan objektif bagi managemen untuk mencapai trusted advisor” guna membantu managemen agar terciptanya tata kelola perusahaan yang baik. The matters contained in the Audit Charter include: 1. Vision SKAI’s vision is “to build the internal audit team of Bank Aceh Syariah into a professional and objective partner for management to reach a trusted advisor” to help management to create good corporate governance. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  418. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 2.Misi - Membantu Manajemen dalam mencapai tujuan usaha Bank dengan menerapkan pendekatan audit yang disiplin dan sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern dan tata kelola perusahaan. - Tercapainya bank yang sehat dan mampu berkembang secara wajar. - Memberikan keyakinan, advis serta wawasan yang profesional, independen, berbasis risiko serta objektif untuk meningkatkan nilai tambah terhadap perbaikan aktivitas operasional Bank. - Menjadi Fungsi Audit Internal terbaik, independen dan terpercaya (Become the Best and Trusted Internal Audit Function). 2. Mission - Assisting Management in achieving Bank’s business objectives by applying a disciplined and systematic audit approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, internal control and corporate governance. 3. Struktur dan kedudukan SKAI SKAI harus mendapat dukungan dari Manajemen dan Dewan Komisaris agar dalam melaksanakan pekerjaan tanpa hambatan. Kedudukan SKAI dalam perusahaan berada dibawah pengawasan langsung Direktur Utama, serta memiliki akses komunikasi (communication line) dengan Dewan Komisaris (dalam hal ini dengan Komite Audit), maka kedudukan SKAI harus independen & objektif. 3. Structure and position of SKAI SKAI must have the support of the Management and Board of Commissioners so that it can carry out work without hindrance. The position of SKAI in the company is under the direct supervision of the President Director, and has access to communication (communication line) with Board of Commissioners (in this case Audit Committee), so the position of SKAI must be independent & objective. 4. Tugas dan Tanggung Jawab SKAI SKAI bertanggungjawab melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif dan dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasional. SKAI membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian intern dan proses governance. 4. Duties and Responsibilities of SKAI SKAI is responsible for carrying out independent and objective assurance and consultation activities designed to provide added value and improve operational activities. SKAI helps organizations achieve their goals, through a systematic and orderly approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, internal control and governance processes. 5. Wewenang SKAI Satuan Kerja Audit Internal memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Bank terkait dengan tugas dan fungsi SKAI, memeriksa dan menilai seluruh data dan informasi yang menyangkut kegiatan operasional bank. 5. The authority of the SKAI The Internal Audit Unit has the authority to access all relevant information about Bank related to the duties and functions of the Internal Audit Unit, examine and assess all data and information relating to bank operational activities. 6. Kode etik audit intern SKAI Bank Aceh memiliki kode etik yang harus dipatuhi oleh semua Auditor Intern baik secara individu dalam melaksanakan kegiatan audit, untuk meningkatkan budaya etik dalam Profesi Audit Intern. Ada 4 (empat) prinsip kode etik yang diterapkan yaitu, Integrity Principle/Prinsip Integritas, Objectivity Principle/Prinsip Objektif, Confidentiality Principle/ Prinsip rahasia, Competency Principle/Prinsip Kompetensi. 6. Internal audit code of ethics The Internal Audit Unit of Bank Aceh has a code of ethics that must be obeyed by all Internal Auditors, both individually in carrying out audit activities, to enhance the ethical culture in the Internal Audit Profession. There are 4 (four) principles of the code of ethics that are applied, namely, the Integrity Principle, the Objectivity Principle, the Confidentiality Principle, the Competency Principle. 7. Persyaratan audit intern Salah satu persyaratan menjadi audit intern adalah Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif dalam menjalankan tugasnya. 7. Requirements for internal audit One of the requirements to become an internal audit is to have integrity and professional, independent, honest and objective behavior in carrying out its duties. - Achieving a bank that is healthy and able to develop naturally. - Providing professional, independent, risk-based and objective confidence, advice and insight to increase added value to the improvement of Bank’s operational activities. - Become the best, independent and trusted Internal Audit Function (Become the Best and Trusted Internal Audit Function). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 419
  419. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 420 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 8 . Pertanggung jawaban SKAI Dalam menjalankan tugasnya Kepala SKAI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris melalui komite Audit, serta memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai dalam memimpin fungsi Audit intern yang independen dan objektif. 8. Accountability of SKAI In carrying out his duties, the Head of Internal Audit is responsible to the President Director, Board of Commissioners through the Audit committee, and has sufficient competence and ability to lead an independent and objective internal audit function. 9. Kriteria penggunaan tenaga ahli ekternal Bank menggunakan jasa pihak ekstern dalam pelaksanaan audit intern yang memerlukan keahlian khusus dan bersifat sementara. Peran pihak ekstern dalam pelaksanaan fungsi audit intern menjadi tanggung jawab kepala SKAI. Bank wajib memastikan independensi penggunaan pihak ekstern dalam pelaksanaan audit intern. 9. Criteria for the use of external experts Bank uses the services of external parties in conducting internal audits which require special expertise and are temporary in nature. The role of external parties in the implementation of the internal audit function is the responsibility of the head of the Internal Audit Unit. Banks are required to ensure the independence of the use of external parties in the implementation of internal audits. 10.Syarat dan ketentuan idenpedensi SKAI Kedudukan SKAI dalam perusahaan berada dibawah pengawasan langsung Direktur Utama, serta memiliki akses komunikasi (communication line) dengan Dewan Komisaris (dalam hal ini dengan Komite Audit), maka hal tersebut mendukung independensi & objektivitas pelaksanaan dan pelaporan audit, sehingga dapat mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari manajemen ataupun pihak lain. Komunikasi SKAI dengan Komite Audit adalah dalam bentuk koordinasi maupun penyampaian laporan hasil audit secara rutin. Untuk menjaga objektivitas Auditor Intern, perlu dilakukan perubahan penugasan secara berkala. 10. Terms and conditions of SKAI identity The position of SKAI in the company is under the direct supervision of the President Director, and has access to communication (communication line) with Board of Commissioners (in this case Audit Committee), so this supports the independence & objectivity of audit implementation and reporting, so that it can express its views and thoughts without influence or pressure from management or other parties. Communication between SKAI and Audit Committee is in the form of coordination and delivery of audit reports on a regular basis. To maintain the objectivity of the Internal Auditor, it is necessary to change the assignment periodically. 11.Tanggung jawab dan akuntabilitas kepala SKAI Kepala SKAI melaporkan kegiatan audit intern kepada Direktur Utama secara berkala. 11. Responsibility and accountability of the head of SKAI The Head of SKAI regularly reports internal audit activities to the President Director. 12. Persyaratan untuk mematuhi standar profesional audit intern Setiap penugasan yang dilakukan SKAI memiliki integritas dalam melaksanakan tugasnya yang tercermin dari tindakan, yaitu: dapat diandalkan, tegas, jujur, dan terpercaya. Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas.Menghindari benturan kepentingan, dan Mengimplementasikan Kode Etik Audit Intern. 12. Requirements for complying with internal audit professional standards Every assignment carried out by SKAI has integrity in carrying out its duties which is reflected in the actions, namely: reliable, firm, honest, and trustworthy. Maintain the confidentiality of information obtained in carrying out duties. Avoid conflicts of interest, and Implement the Internal Audit Code of Conducts. 13.Koordinasi fungsi audit intern dengan ahli hukum atau audit ekstern SKAI dapat berkerjasama dengan ahli hukum, Auditor ekstern maupun pihak-pihak eksternal lainnya untuk mendukung kepentingan Bank terkait masalah hukum maupun jasa Auditor ekstern. 13. Coordination of the internal audit function with legal experts or external audit SKAI can cooperate with legal experts, external auditors and other external parties to support the interests of Bank related to legal issues and external auditor services. 14.Rotasi dan Cooling Off period anggota SKAI Anggota SKAI baru yang direkrut dari unit tertentu harus melewati masa tunggu (cooling-off period) sebelum ditugaskan untuk melakukan audit terhadap unit asalnya. Anggota SKAI akan dilakukan rotasi terhadap objek pemeriksaan setiap tahunnya. 14. Rotation and Cooling Off period for SKAI members New SKAI members recruited from certain units must pass a cooling-off period before being assigned to audit their original unit. SKAI members will be rotated to the object of inspection every year. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  420. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 15.Rotasi dan Cooling period pihak eksternal Auditor Ekstern yang telah bekerja sama dengan Bank Aceh, akan menjalankan cooling off dengan waktu yang telah di tentukan oleh peraturan yang berlaku. 15. Rotation and cooling period of external parties The External Auditor who has collaborated with Bank Acehh, will run the cooling off for the time specified by the applicable regulations. 16. Persyaratan untuk mematuhi standar profesional audit intern Dalam 1 (satu) tahun sekali SKAI melakukan komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk membahas: Area berisiko yang diidentifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan SKAI, Pemahaman tindakan mitigasi risiko, dan Pemantauan tindaklanjut atas kelemahan yang teridentifikasi. 16.Requirements for complying with the professional standards of internal audit Within 1 (one) year, SKAI communicates with the Financial Services Authority to discuss: Risk areas identified by the Financial Services Authority and SKAI, Understanding risk mitigation measures, and monitoring follow-up on identified weaknesses. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal Duties and Responsibilities of Internal Audit SKAI bertanggungjawab melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif dan dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasional. SKAI membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian intern dan proses governance. SKAI is responsible for carrying out independent and objective assurance and consultation activities designed to provide added value and improve operational activities. SKAI helps organizations to achieve their goals, through a systematic and orderly approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, internal control and governance processes. Tugas dan tanggung jawab SKAI mencakup: 1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. 2. Menyusun dan melaksanakan Perencanaan Audit Tahunan. 3. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. 4. Melakukan pengawasan off-site yaitu membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lain melalui audit. 5.Memastikan bahwa Bank dan seluruh unit kerja telah menerapkan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) dan melakukan pelaporan transaksi keuangan yang dilakukan oleh pengguna jasa yakni nasabah, calon nasabah dan walk in customers (WIC) kepada PPATK sesuai peraturan perundang-undangan. 6. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen. 7. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 8. Memberikan penilaian tingkat keyakinan kualitas pelaksanaan tugas atas proses manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan tata kelola usaha telah dilaksanakan secara cukup dan efektif di seluruh Unit Kerja Bank Aceh Syariah. 9. Melaksanakan audit di semua Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, divisi dan Unit Kerja Kantor Pusat serta lembaga lainnya seperti UKM Center, Project Management office (PMO) dan Lembaga Pendidikan Bank Aceh (LPBA). The duties and responsibilities of the SKAI include: 1. Assisting the duties of the President Director and Board of Commissioners in conducting supervision by describing the planning, implementation and monitoring of audit results in operational terms. 2. Prepare and carry out an Annual Audit Plan. 3. Identifying all possibilities to improve and increase the efficiency of the use of resources and funds. 4. Conducting off-site supervision, namely analyzing and assessing finance, accounting, operations and other activities through audits. 5. Ensure that Bank and all work units have implemented the Anti Money Laundering (AML) and Terrorism Funding Prevention (PPT) programs and reported financial transactions carried out by service users, namely customers, prospective customers and walk in customers (WIC) to PPATK as appropriate. legislation. 6. Provide suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management. 7. Monitor, analyze and report on the implementation of the suggested improvements. 8. Provide an assessment of the level of confidence in the quality of the implementation of tasks on the risk management process, internal control system and business governance that have been implemented adequately and effectively in all Bank Aceh Syariah Work Units. 9. Conducting audits at all Branch offices, Sub-Branch offices, Cash offices, divisions and work units of the head office as well as other institutions such as the UKM Center, Project Management office (PMO) and Bank Aceh Educational Institution (LPBA). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 421
  421. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 10 .Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 11.Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direktur Kepatuhan. 12. Bekerjasama dengan Komite Audit dalam melakukan pengawasan dan memonitor pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas temuan SKAI. 13.Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan SKAI. 10.Conduct special examinations if necessary. 11.Preparing audit reports and submitting these reports to the President Director and Board of Commissioners, Audit Committee and the Compliance Director. 12. Cooperate with Audit Committee in supervising and monitoring the implementation of follow-up improvements to the findings of the SKAI. 13.Develop a program to evaluate the quality of SKAI activities. Kewenangan Audit Internal Internal Audit Authorities 1.Satuan Kerja Audit Inten memiliki kewenangan untuk meminta, memeriksa dan menilai seluruh data dan informasi yang menyangkut pembukuan, karyawan, sumber daya dan dana serta aset bank lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. Dalam pelaksanaan kegiatan audit tersebut manajemen dan Dewan Komisaris harus memberi dukungan agar SKAI dapat memperoleh kerjasama dari auditee dan dapat bekerja tanpa hambatan. 2. SKAI dapat menyelenggarakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. 3. SKAI bertindak sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan kepastian yang bersifat independen dan objektif. 4. Melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor ekstern, serta membangun hubungan dengan unit kerja pengendalian dan Auditor Ekstern untuk mendukung pelaksanaan pemberian jasa Auditor ekstern kepada Bank. 5. Dapat mengikuti rapat yang bersifat strategis. 1. The Internal Audit Unit has the authority to request, examine and assess all data and information relating to books, employees, resources and funds as well as other bank assets required for the audit. In carrying out these audit activities, the management and Board of Commissioners must provide support so that SKAI can obtain cooperation from the auditee and can work without obstacles. Jumlah dan Komposisi Personil Audit Internal Number and Composition of Internal Audit Personnel Dalam menjalankan tugasnya, Satuan Internal Audit didukung oleh Sumber Daya yang berkompeten serta memiliki kualifikasi yang memadai. Adapun jumlah komposisi personil Internal Audit adalah sebagai berikut: No 1. Jabatan Pimpinan Divisi Jumlah 2. SKAI may hold regular and incidental meetings with Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Sharia Supervisory Board and the Financial Services Authority (OJK) at least 1 (once) a year. 3. SKAI acts as a consultant for internal parties requiring independent and objective assurance. 4. Coordinating activities with external auditors, as well as building relationships with the control work unit and the External Auditor to support the provision of external Auditor services to Bank. 5. Can attend strategic meetings. In carrying out its duties, the Internal Audit Unit is supported by competent and qualified resources. The composition of the Internal Audit personnel is as follows: Keterangan 1 Position Head of Division 2. Wakil Pemimpin - Belum terisi Deputy Head of Division 3. Kepala Bidang Wilayah I - Belum terisi Head of Regional Division I 4. Kepala Bidang Wilayah II - Belum terisi Head of Region II 5. Kepala Bidang Wilayah III - Belum terisi Head of Region III 6. Kepala Bidang Anti Fraud 1 Head of Anti Fraud Division 7. Auditor Divisi 11 Division Auditor 8. Auditor Cabang 13 Branch Auditor 26 Total Jumlah 422 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  422. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jenjang Usia Pegawai Employee Age Level Jumlah komposisi pegawai Satuan Kerja Audit Internal Bank Aceh menurut usia adalah sebagai berikut: The total composition of employees of Bank Aceh Internal Audit Unit by age is as follows: Usia > 55 Tahun 2020 2019 2018 2017 2016 3 3 3 2 3 5 50-55 1 3 7 9 40-49 9 8 6 6 30-39 16 16 6 9 16 23-29 - - - - <23 - - - - Jumlah 29 30 22 1 - 26 25 Sertifikasi Profesi Audit Internal Internal Audit Professional Certification Satuan Kerja Internal Audit terus berupaya untuk memberikan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh personilnya untuk memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang memadai di bidang audit. Adapun sertifikasi profesi yang telah dimiliki oleh Personil Satuan Kerja Internal Audit hingga tahun 2020 adalah sebagai berikut: The Internal Audit Unit continues to strive to provide continuous education and training to all its personnel to meet adequate qualifications and competencies in the audit field. The professional certifications that have been held by the Internal Audit Work Unit personnel until 2020 are as follows: Sertifikasi Jumlah Pegawai Sertifikasi Level I Audit Intern Bank 1 Certificate Bank Internal Audit Level I Certification Sertifikasi Anti Fraud 2 Anti Fraud Certification Sertifikasi Dasar-Dasar Audit 25 Audit Fundamentals Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 13 Level 1 Risk Management Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 2 Level 2 Risk Management Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 2 Level 3 Risk Management Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 1 Level 4 Risk Management Certification Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 1 Level 5 Risk Management Certification Kode Etik Auditor Auditor Code of Conducts SKAI Bank Aceh memiliki kode etik yang harus dipatuhi oleh semua Auditor Intern baik secara individu dalam melaksanakan kegiatan audit, untuk meningkatkan budaya etik dalam Profesi Audit Intern. The Internal Audit Unit of Bank Aceh has a code of ethics that must be obeyed by all Internal Auditors, both individually in carrying out audit activities, in order to enhance the ethical culture in the Internal Audit Profession. Kode Etik Auditor Bank Aceh terdiri dari 4 prinsip yaitu: Bank Aceh Auditor Code of Conducts consists of 4 principles, namely: 1. Integrity Principle/Principle of Integrity Building trust which is the basis for a professional internal auditor. 2. Objectivity Principle/Principle Objective Practicing objective behavior in collecting, evaluating and communicating information about the activities/ activities being audited. Internal auditors make judgments independently (independently) and are not influenced by their own interests or opinions of others in providing their professional opinion. 1. Integrity Principle/Prinsip Integritas Membangun kepercayaan yang menjadi dasar berpijak auditor intern yang profesional. 2. Objectivity Principle/Prinsip Objektif Mempraktekkan perilaku objektif dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi tentang aktifitas/kegiatan yang sedang diaudit. Auditor Intern membuat penilaian secara bebas (independen) dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sendiri atau pendapat orang lain dalam memberikan pendapat prefesionalnya. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 423
  423. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 424 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 . Confidentiality Principle/Prinsip rahasia Menghargai nilai dari informasi yang diterima dan kepemilikan informasi serta tidak membocorkan informasi yang diperoleh tanpa mendapat kuasa kecuali demi hukum atau profesi. 4. Competency Principle/Prinsip Kompetensi Menggunakan ketrampilan, pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki dalam melaksanakan audit. 4. Confidentiality Principle/secret principles Respect the value of information received and ownership of information and do not leak information obtained without authorization except for the sake of law or profession. 5. Competency Principle Using skills, knowledge, expertise and experience in carrying out audits. Pengembangan Potensi & Kompetensi Potential & Competency Development Sebagai upaya peningkatan kompetensi para auditor, melalui koordinasi dengan Divisi SDI dan Umum, dalam tahun 2020 seluruh auditor telah diikutsertakan dalam berbagai kegiatan dan pelatihan serta beberapa seminar baik yang dilaksanakan oleh internal maupun vendor dan atau skala nasional terkait seminar/Workshop terkait fungsi Auditor. Program pelatihan dan pendidikan yang diikuti pegawai Audit Internal dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan bagian pendidikan dan pelatihan. As an effort to increase the competence of auditors, through coordination with the SDI and General Divisions, in 2020 all auditors have been involved in various activities and training as well as several seminars held both internally and by vendors and/ or on a national scale related to seminars/workshops related to the Auditor function. The training and education programs that Internal Audit employees participate in can be seen in the Company Profile Chapter in the education and training section. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal Report on the Implementation of Internal Audit Activities Program Kerja Internal Audit SKAI menyusun rencana kerja yang efektif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan atau meminimalisir risiko, baik dari kegiatan sendiri maupun dari segi aturan yang berlaku. Faktor-faktor utama yang menjadi sasaran dalam penyusunan rencana kerja adalah sebagai berikut : - Merencanakan Audit - Pelaksanaan audit - Memonitor pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil temuan -Sosialisasi Anti Fraud Internal Audit Work Program SKAI compiles an effective work plan to identify, evaluate and control or minimize risk, both from its own activities and in terms of applicable regulations. The main factors targeted in the preparation of the work plan are as follows: Adapun tujuan pengendalian intern untuk memberikan jaminan agar : - Laporan keuangan dapat dipercaya - Operasional berjalan secara efesien dan efektif - Hukum dan peraturan yang berlaku ditaati The purpose of internal control is to provide assurance that: Metode Audit Internal audit menggunakan metode Risk based audit. Risk based audit merupakan sebuah metode atau cara yang digunakan oleh auditor internal dalam melaksanakan auditnya, sehingga memberikan jaminan bahwa risiko yang ada sudah dikelola oleh pihak manajemen dengan baik dan memiliki batasan risiko yang tidak berdampak terhadap tujuan perusahaan. Melalui pendekatan audit berbasis resiko, seluruh internal audit proses ini akan lebih ditekankan untuk mengukur (assessment) dan memprioritaskan risiko, sebagai dasar menguji (testing) dan mengevaluasi (Evaluation) kehandalan dan efektifitas risk control system untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait prioritas risiko. Audit Method Internal audit uses the Risk based audit method. Risk based audit is a method or method used by internal auditors in carrying out their audits, thus providing assurance that the existing risks are well managed by management and have risk limits that do not impact the company’s objectives. Through a risk-based audit approach, the entire internal audit process will be emphasized to measure (assessment) and prioritize risk, as a basis for testing and evaluating (evaluating) the reliability and effectiveness of the risk control system to assist management in making decisions regarding risk priorities. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 - Planning an Audit - Implementation of audits - Monitor the implementation of follow-up on findings - Anti-fraud socialization - Trustworthy financial reports - Operations run efficiently and effectively - Applicable laws and regulations are obeyed
  424. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Penilaian Profil Risiko LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Aplikasi Profil Risiko Penyusunan PKAT Resource Management Perencanaan Audit Reporting Pelaksanaan Pemantauan Audit Pemeriksaan Berbasis Risiko Rencana internal audit menjadi sangat penting di dalam pendekatan audit berbasis risiko. Tahapan seleksi auditee menjadi sangat penting karena akan menentukan prioritas audit, alokasi sumber daya (berdasarkan komposisi kebutuhan bank dan pengalaman), dan program audit (semakin berisiko maka program audit semakin kompleks dan komprehensif). Melalui pengukuran risiko secara macro, maka auditee dapat diseleksi dan diprioritaskan di dalam rencana audit. Internal audit dapat fokus dan memprioritaskan perhatian dan rencana audit serta alokasi sumber daya terhadap auditee dengan tingkat risiko tinggi. Dalam pengukuran ini, SKAI membutuhkan parameterparameter risiko dari obyek audit atau auditee. Penentuan aspek-aspek yang berisiko tinggi juga mengacu kepada Profil Risiko Cabang, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Pemeriksaan berbasis risiko ini dapat menjadi general audit, apabila hasil analisa Profil Risiko Cabang belum menggambarkan risiko sebenarnya, berdasarkan profil tersebut, SKAI dapat menyusun prioritas risiko untuk perencanaan auditnya. Risk Based Audit The internal audit plan is very important in a risk-based audit approach. The auditee selection stage is very important because it will determine the priority of the audit, allocation of resources (how many auditors, how long), and the audit program (the more risky, the more complex and comprehensive the audit program is). Through macro risk measurement, auditees (or activities) can be selected and prioritized in the audit plan. Internal audit can focus and prioritize the attention of the audit plan and the allocation of resources to auditees with a high level of risk. In this measurement, SKAI requires risk parameters from the audit object or auditee. a) Audit Kantor Cabang Penentuan prioritas pelaksanaan audit terhadap kantor cabang didasarkan pada indikator risik yang melekat (inherent risk) dan risk control system, diantaranya : - Prior audit rating adalah hasil rating kantor cabang berdasar hasil audit terakhir yang dilakukan oleh SKAI - Non Performing Financing (NPF) ratio adalah rasio perbandingan antara pembiayaan yang diklasifikasikan (Kurang Lancar, Diragukan dan Macet) dengan total pembiayaan selama periode pemeriksaan - Total loan growth adalah pertumbuhan total pembiayaan selama periode pemeriksaan. -Total funding growth adalah pertumbuhan dana pihak ketiga selama periode pemeriksaan - Profitability diwakili dengan Return On Assets adalah a) Branch Office Audit Determination of priority for the implementation of audits of branch offices is based on indicators of inherent risk and the risk control system, including: - Prior audit rating is the result of branch office ratings based on the results of the last audit conducted by SKAI - Non Performing Financing (NPF) ratio is the ratio between classified financing (Substandard, Doubtful and Loss) and total financing during the audit period The determination of high risk aspects also refers to the Branch Risk Profile, according to the conditions and needs. This riskbased audit can become a general audit, if the results of the Branch Risk Profile analysis do not describe the actual risk, based on this profile, SKAI can prioritize risks for its audit planning. - Total loan growth is the growth in total financing during the audit period. - Total funding growth is the growth of third party funds during the inspection period - Profitability is represented by Return On Assets, which is PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 425
  425. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 426 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions perbandingan antara profit dengan total asset . Total asset yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai yang lebih besar antara rata-rata funding atau rata-rata lending. - Number of fraud cases and mistakes merupakan jumlah kasus dan kesalahan yang terungkap dalam periode selama periode pemeriksaan. - Number of transactions per User-ID adalah jumlah ratarata transaksi yang telah dilakukan oleh staf Auditee selama periode pemeriksaan - Last audit visit adalah jangka waktu kunjungan periode audit terakhir kali kantor cabang dikunjungi oleh SKAI (diluar pelaksanaan audit khusus) sampai dengan akhir tahun rencana audit sebelumnya. the ratio between profit and total assets. The total assets used in the calculation are the value that is greater than the average funding or the average lending. - The number of fraud cases and mistakes is the number of cases and errors that were revealed during the period during the audit period. - Number of transactions per User-ID is the average number of transactions that have been made by Auditee staff during the audit period - Last audit visit is the period of the last audit period visit the branch office is visited by SKAI (excluding the implementation of a special audit) up to the end of the previous audit plan year. b) Audit Divisi/Unit Kantor Pusat Pelaksanaan audit terhadap Divisi/unit kantor pusat direncanakan dengan memprioritaskan kegiatan memiliki potensi risiko terbesar (high risk). Pelaksanaan Audit berbasis resiko pada unit Divisi Kantor Pusat, antara lain adalah: - Memastikan sampai seberapa jauh Divisi telah mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan atau meminimalisir risiko, baik dari kegiatannya sendiri maupun dari segi aturan yang berlaku. - Memastikan sampai seberapa jauh Divisi telah menerapkan sistem pengendalian manajemen terutama yang berhubungan dengan Risk Control System. - Menilai sampai seberapa jauh tingkat performance yang telah dicapai Divisi dibandingkan dengan Bisnis Plan yang telah disetujui. - Memastikan/menilai sejauh mana Divisi telah mentaati peraturan intern dan ekstern. - Menilai sampai seberapa jauh Kepala Divisi telah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. - Volume dan jumlah transaksi keuangan. - Surat peringatan/penalti yang diterbitkan oleh regulator kepada Bank - Total pendapatan dari Cost Center atau unit Profit Center Bank - Total biaya pengeluaran Cost Center atau unit Profit Center Bank - Temuan audit yang telah ditindaklanjuti oleh Auditee. - Jumlah kasus dan kesalahan yang terungkap dalam periode 12 bulan terakhir sampai dengan dilakukannya risk assesment. - Tingkat kompleksitas operasional dari unit bisnis. b) Division/Head Office Unit Audit Audit implementation of divisions/head office units is planned by prioritizing activities with the greatest potential risk (high risk). The implementation of risk-based audits at Head office Division units, among others are: - Ensuring to what extent the Division has identified, evaluated, and controlled or minimized risks, both from its own activities and in terms of applicable regulations. c) Audit Teknologi Informasi Dalam pelaksanaan Audit Teknologi Informasi, Bank Aceh berpedoman pada ketentuan OJK No. 38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan Surat Edaran OJK No. 21/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen isiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Pelaksanaan audit teknologi sistem informasi dilakukan dengan memprioritaskan aktifitas yang memiliki potensi risiko terbesar (high risk). c) Information Technology Audit In implementing the Information Technology Audit, Bank Aceh adheres to the provisions of the OJK No. 38/POJK.03/2016 concerning the Implementation of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks and OJK Circular No. 21/SEOJK.03/2017 concerning the Implementation of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks. Information system technology audits are carried out by prioritizing activities that have the greatest potential risk (high risk). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 - Ensuring the extent to which the Division has implemented a management control system, especially those related to the Risk Control System. - Assessing the level of performance achieved by the Division compared to the approved Business Plan. - Ensuring/assessing the extent to which the Division has complied with internal and external regulations. - Assessing the extent to which the Head of the Division has carried out management functions. - Volume and amount of financial transactions. - Warning/penalty letters issued by regulators to Bank - Total revenue from the Cost Center or Bank’s Profit Center unit - Total cost of expenses for the Cost Center or Bank Profit Center unit - Audit findings that have been followed up by the Auditee. - The number of cases and errors revealed in the last 12 months to the last 12 months until the risk assessment was carried out. - The level of operational complexity of the business unit.
  426. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Cakupan dalam pelaksanaan Audit Teknologi Sistem Informasi secara general, diantaranya meliputi: - Manajemen teknologi informasi - Pengembangan dan pengadaan bidang teknologi informasi - Operasional teknologi informasi - Jaringan komunikasi - Pengamanan informasi - Rencana pemulihan bencana - Layanan perbankan elektronik - Penggunaan pihak penyedia jasa teknologi informasi The scope of the general implementation of the Information System Technology Audit includes: - Information technology management - Development and procurement of information technology - Information technology operations - Communication network - Information security - Disaster recovery plan - Electronic banking services - Use of information technology service providers Audit Khusus Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pengunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga. Kewenangan yang mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang-Undang Bank Indonesia. Pemeriksaan SPBI meliputi: - Sistem Kliring Bank Indonesia (SKNBI). - Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) - Bank Indonesia Scripless Securities ​Settlement System (BISSSS) - Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) - Daftar Hitam Nasional (DHN) Bank Indonesia Payment System Special Audit (SPBI) The payment system is a system that deals with the transfer of an amount of money value from one party to another. The media used to transfer the value of money are very diverse, ranging from the use of simple payment instruments to the use of complex systems involving various institutions. The authority to regulate and maintain the smooth operation of the payment system in Indonesia is exercised by Bank Indonesia as outlined in Bank Indonesia Act. SPBI audit includes: Pelaksanaan audit ini selain menggunakan metode kuisioner dari Bank Indonesia juga dilakukan pemeriksaan secara umum (General Audit) oleh Satuan Kerja Audit Intern pada setiap tahunnya. Metode pemeriksaan dilakukan dengan metode wawancara, pemeriksaan bukti transaksi dan audit around the computer yang terkait dengan Sistem Pembayaran Bank Indoensia (SPBI). Apart from using the questionnaire method from Bank Indonesia, this audit is also carried out annually by the Internal Audit Unit. The method of audit is carried out by the method of interviewing, checking transaction evidence and auditing around the computer related to the Indonesian Bank Payment System (SPBI). Pemeriksaan Khusus (Audit Investigasi) Pemeriksaan khusus dilakukan terhadap adanya dugaan/ indikasi terjadinya suatu tindakan fraud, baik yang dilakukan oleh perorangan maupun yang dilakukan berkelompok. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi diluar jadwal audit yang telah ditetapkan. Special Audit (Investigative Audit) Special audits are carried out on the existence of allegations/ indications of an act of fraud, whether committed by individuals or by groups. The audit is carried out in accordance with situations and conditions outside the predetermined audit schedule. Satuan Pengawasan Intern/SKAI berkewajiban untuk membantu management dalam rangka mencegah fraud secara komprehensif, yaitu melalui tahap: - Prevention (Pencegahan) - Detection (Deteksi) - Investigation (Investigasi) dan evaluasi - Laporan dan Tindak lanjut The Internal Audit Unit/SKAI is obliged to assist management in order to prevent fraud comprehensively, namely through the following stages: - Prevention (Prevention) - Detection (Detection) - Investigation (Investigation) and evaluation - Reports and follow-up Managemen bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya fraud dengan mengambil tindakan yang tegas kepada palaku fraud. Dalam melaksanakan audit khusus selain mengungkap fraud, saran korektif SKAI dan memberikan rekomendasi atas penyebab terjadinya fraud dalam kegiatan operasional bank, antara lain tentang: Management is responsible for preventing fraud by taking firm action against the fraud perpetrator. In carrying out special audits apart from uncovering fraud, SKAI’s corrective suggestions and providing recommendations on the causes of fraud in bank operations include, among others: - Bank Indonesia Clearing System (SKNBI). - Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) - Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BISSSS) - Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) - National Black List (DHN) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 427
  427. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 428 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions -Kelemahan internal control - Kelemahan Sistem dan Prosedur Internal Bank - Rendahnya Integritas dan Kompetensi SDI - Belum optimalnya fungsi supervisi dari Manajemen . - Sistem Pengawasan dan Ketentuan Perbankan yang tidak memadai. -Lemahnya Law Enforcement (hukuman) terhadap pelaku fraud. - - - - - Pelaksanaan Pemeriksaan Intern Pemeriksaan akan dilakukan ke Kantor Cabang sesuai profil risiko sebuah cabang atau sesuai kebutuhan. Pemeriksaan ke kantor cabang direncanakan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan yaitu antara 7 sampai 15 hari kerja, tergantung pada keadaan cabang yang akan diperiksa, antara lain tingkat risiko yang dimiliki, jumlah aset, volume kerja serta jumlah Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Pemeriksaan bisa saja dilakukan 1 (satu) kali atau lebih dalam setahun. Implementation of Internal Audit Audit will be carried out at the Branch office according to the risk profile of a branch or as needed, Audit to the branch office is planned and adjusted based on needs, which is between 7 to 15 working days, depending on the condition of the branch to be examined, including the level of risk held, the number of assets, work volume and number of Sub-Branch offices and Cash offices. Audit can be done 1 (one) time or more a year. Satuan Pengawasan Intern/SKAI akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh Divisi yang ada di Kantor Pusat Bank Aceh, namun nantinya akan disesuaikan dengan tingkat urgensinya, jadwal pemeriksaan dimaksud berlangsung selama 5 (lima) s/d 12 (dua belas) hari kerja, tergantung volume aktivitas Divisi yang bersangkutan. The Internal Audit Unit/SKAI will conduct an inspection of all Divisions at Bank Aceh Head office, but later it will be adjusted according to the level of urgency, the inspection schedule will last for 5 (five) to 12 (twelve) working days, depending on the volume of activity. Division concerned. Apabila jadwal audit yang telah direncanakan tidak berjalan sesuai dengan rencana (disebabkan oleh sesuatu dan lain hal – misalnya pertumbuhan jumlah Cabang/unit bisnis yang signifikan, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan audit lebih lama), maka Satuan Pengawasan Intern/SKAI berkomitmen untuk mendahulukan pemeriksaan Cabang dari pada pemeriksaan Divisi. If the planned audit schedule does not go according to plan (due to something or other - for example a significant growth in the number of branches/business units, so that the time needed to conduct an audit is longer), then the Internal Audit Unit/ SKAI is committed to prioritizing the inspection. Branch than the Division inspection. Untuk mencapai sasaran dan tujuan dalam pelaksanaan audit diperlukan tehnik pelaksanaan audit yang meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut ; 1. Mempelajari Profil Risiko seluruh Cabang untuk menentukan apakah jadwal audit relevan dengan tingkat risiko yang dihadapi oleh Cabang tersebut dan juga menentukan risiko yang paling tinggi terjadinya potensi permasalahan dan kerugian bagi bank sehingga dalam melakukan audit lebih fokus pada risiko tersebut. 2. Membuat perencanaan Audit dan Persiapan Audit. 3. Mengumpulkan data-data/informasi yang cukup melalui audit pasif terhadap laporan dari objek yang akan diaudit, pengumpulan data/informasi juga dapat dilakukan melalui isu-isu yang berkembang. 4. Melakukan pemeriksaan langsung ke tempat objek Audit dan mengevaluasi semua bukti temuan dan informasi untuk mendapatkan hasil audit yang akurat dan membuat rekomendasi audit. 5. Menetapkan metode pengujian dan tehnik sampling yang dapat dipakai dan dikembangkan sesuai dengan keadaan. 6. Membahas hasil audit dengan auditee untuk ditindaklanjuti. 7. Mendokumentasikan seluruh file-file yang berhubungan dengan Kertas Kerja Audit. In order to achieve the objectives and objectives in conducting an audit, audit techniques are needed which include the following activities; 1. Studying the Risk Profile of all Branches to determine whether the audit schedule is relevant to the level of risk faced by the Branch and also to determine the risks with the highest potential problems and losses for the bank so that in conducting audits more focus on these risks. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Weakness in internal control Weaknesses of Bank’s Internal Systems and Procedures Low Integrity and Competence of SDI Management’s supervision function has not been optimal. Inadequate Banking Supervision and Regulations System. - Weak Law Enforcement (punishment) for fraud perpetrators. 2. Make an Audit plan and Audit Preparation. 3. Collecting sufficient data/information through a passive audit of the report on the object to be audited, data/ information collection can also be done through developing issues. 4. Conduct a direct inspection to the place of the object of the Audit and evaluate all evidence and information findings to obtain accurate audit results and make audit recommendations. 5. Determine testing methods and sampling techniques that can be used and developed according to circumstances. 6. Discussing the audit results with the auditee for follow-up. 7. Documenting all files related to the Audit Working Paper.
  428. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Pada Tahun 2020 Divisi SPI/SKAI Bank Aceh telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 (enam) Kantor Cabang beserta Kantor Cabang Pembantu yang ada dalam wilayah kerja Kantor Cabang, 5 (lima) Divisi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan tingkat risiko yang dimiliki meliputi : No Nama Obyek Audit In 2020 the SPI/SKAI Division of Bank Aceh has conducted audits of 6 (six) Branch offices and Sub-Branch offices in the working area of the Branch office, 5 (five) Divisions adjusted based on the need for the level of risk they have including: Sasaran Auditee 1 Divisi General audit 2 Cabang General audit 3 Cabang Pembantu General audit LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Audit Object Kriteria SOP, SK Direksi,PBI,POJK & Peraturan lainya yang berkaitan dengan Bank. SOP, SK Direksi,PBI,POJK & Peraturan lainya yang berkaitan dengan Bank SOP, SK Direksi,PBI,POJK & Peraturan lainya yang berkaitan dengan Bank Division Branch Sub Branch Peningkatkan Pengetahuan dan Wawasan Pegawai Sebagai upaya peningkatan kompetensi para auditor, melalui koordinasi dengan Divisi SDI dan Umum, dalam tahun 2020 sebagian auditor telah diikutsertakan dalam berbagai kegiatan dan pelatihan, sertifikasi profesi internal audit serta beberapa seminar baik yang dilakukan oleh internal maupun pihak eksternal. Increase Employee Knowledge and Insight As an effort to increase the competence of auditors, through coordination with the SDI and General Divisions, in 2020 some auditors have been involved in various activities and training, internal audit professional certification as well as several seminars both conducted by internal and external parties. Pelatihan maupun sertifikasi yang di ikuti oleh Pemimpin Divisi, Wakil Pemimpin Divisi, Kepala Bidang maupun Auditor pada tahun 2020 yaitu : Training and certification that are participated in by Head of Divisions, Deputy Division Heads, Heads of Fields and Auditors in 2020, namely: No. Tanggal Jenis Pelatihan/Seminar Jumlah Peserta SKAI Tempat Pelaksanaan Training Type 1 16 Januari 2020 Workshop pengembangan bisnis ukm (usaha kecil dan menengah) kepada kepala bidang,wakil pemimpin cabang, kepala bagia, pemimpin capem dan kepala seksi legal dan penyelesaian aset 2 21 Januari 2020 Sosialisasi aplikasi dan sop rekonsiliasi ATM 1 Hotel Grand Kanaya Medan 3 29 s.d 30 Januari 2020 Pelatihan Treasury Audit 3 Aston Braga Bandung Treasury Audit Training 4 14 s.d 15 Februari 2020 Refresh Sertifikasi Rapat Pleno dan Ghatering IGGMA 1 Hotel Travelo Bandung Refresh the IGGMA Plenary Meeting and Ghatering Certification 5 14 Januari s.d 15 Januari 2020 Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda pada Olibs 724 dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan 1 Socialization of CIF Update Soup, TOT of Hotel Permata Hati Multiple CIF Merger Modules at Olibs 724 Banda Aceh and Socialization of Compliance Culture 6 17 Januari s.d 18 Januari 2020 Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda pada Olibs 724 dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan 1 Socialization of CIF Update Soup, TOT of Hotel Permata Hati Multiple CIF Merger Modules at Olibs 724 Banda Aceh and Socialization of Compliance Culture 7 17 Februari 2020 Workshop Spiritual Character Building 2 1 Hotel Grand Kanaya Medan SME business development workshop (small and medium enterprises) to head of fields, deputy branch leaders, head of division, head of capem and head of legal and asset settlement sections Socialization of ATM reconciliation applications and soup Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh Spiritual Character Building Workshop PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 429
  429. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Jumlah Peserta SKAI Tempat Pelaksanaan Training Type 19 Februari 2020 Refreshment sertifikasi manajemen risiko level V "Good Corporate Governance (GCG) dalam konteks Governance, Risk & Compiance (GRC)" 2 Hotel Harris FX Jakarta Refreshment of level V risk management certification "Good Corporate Governance (GCG) in the context of Governance, Risk & Compiance (GRC)" 19 Februari 2020 Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda pada Olibs 724 dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan 1 Socialization of CIF Update Soup, TOT of Hotel Permata Hati Multiple CIF Merger Modules at Olibs 724 Banda Aceh and Socialization of Compliance Culture 10 21 Februari 2020 Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda pada Olibs 724 dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan 1 Socialization of CIF Update Soup, TOT of Hotel Permata Hati Multiple CIF Merger Modules at Olibs 724 Banda Aceh and Socialization of Compliance Culture 11 20 s.d 22 Februari 2020 12 14 Maret s.d 15 Maret 2020 13 25 s.d 27 Februari 2020 14 27 s.d 28 Januari 15 14 Maret 2020 No. 8 9 430 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tanggal Jenis Pelatihan/Seminar Pelatihan dan Penyusunan BPP dan SOP Strategi Anti Fraud 4 Hotel Ashley Jakarta Presentasi kinerja pejabat PT. Bank Aceh Syariah 3 Aula Serba Guna Pemprov Aceh Presentation of the performance of PT. Aceh Sharia Bank Pelatihan Risk based auditing (RBA) COSO Based 3 The Alana Hotel Jogyakarta COSO Based Risk based auditing (RBA) training Pelatihan Management Pembukaan Surat Berharga Negara Dan Korporasi 1 Finansial Hall Graha CIMB Niaga Lantai 2 Jakarta Sosialisasi Sop Pengkinian CIF, TOT Modul Pengabungan CIF Ganda pada Olibs 724 dan Sosialisasi Budaya Kepatuhan 1 Socialization of CIF Update Soup, TOT of Hotel Permata Hati Multiple CIF Merger Modules at Olibs 724 Banda Aceh and Socialization of Compliance Culture Refreshment Manajemen Risiko Level I dan II "Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications" Training and Preparation of BPP and SOP on Anti-Fraud Strategy Management Training for Opening State and Corporate Securities Refreshment Risk Management Level I and II "Applied Operational Risk Management Anti Fraud Concepts & Applications" 2 Grand Permata Hati Banda Aceh Pelatihan Pencegahan Fraud Agar Efektif 3 Banda Aceh (Zoom Meeting) Fraud Prevention Training to Be Effective 18 November 2020 Pelatihan Strategi Pengelolaan dan Pengendalian Fraud Pada Era Transformasi Digital 3 Banda Aceh (Zoom Meeting) Fraud Management and Control Strategy Training in the Era of Digital Transformation 19 19 November 2020 Pelatihan Antisipasi Pemalsuan Dokumen tanda tangan & Mafia Fraud 10 Banda Aceh (Zoom Meeting) Signature Document Counterfeiting Anticipation Training & Mafia Fraud 20 17 Desember 2020 Refreshment BSMR Level III 1 Banda Aceh (Zoom Meeting) Refreshment of BSMR Level III 21 21 Desember 2020 9 Banda Aceh (Zoom Meeting) Refreshment of BSMR Level I 22 29 September 2020 20 Banda Aceh ( Zoom Meeting ) 23 15 Oktober 2020 2 Banda Aceh ( Zoom Meeting ) 16 16 Maret 2020 17 19 s.d 20 Oktober 2020 18 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Refreshment BSMR Level I Online Training The Series Sharia Audit Sosialisasi BPP Dan SOP Business Continuity Management (BCM) Online Training The Series Sharia Audit Socialization of BPP and SOP for Business Continuity Management (BCM)
  430. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No . 24 25 Tanggal 19 s.d 20 Oktober 2020 10 Desember 2020 26 13 November 2020 27 28 s.d 29 Desember 2020 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Jenis Pelatihan/Seminar TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jumlah Peserta SKAI Tempat Pelaksanaan 3 Banda Aceh ( Zoom Meeting ) Fraud Prevention Training to Be Effective 15 Banda Aceh ( Zoom Meeting ) Online Training on the Implementation of Forensic Audit Techniques to Detect Corporate Banking Fraud 10 Banda Aceh ( Zoom Meeting ) Webinar Series-40 How to Identify, Mitigate and Manage Risk Specifically Published by Sharia Socialization of Mobile Banking Services PT. Bank Aceh Syariah for auditors 25 Banda Aceh ( Zoom Meeting) Socialization Mobile banking services of PT. Bank Aceh Syariah for auditors Pelatihan Pencegahan Fraud Agar Efektif Pelatihan Online Iplementasi Teknik Audit Forensik Untuk Mendeteksi Fraud Perbankan Korporasi Webinar Series-40 Bagaimana Mengidentifiaksi, Memitigasi dan Memanage Risiko Secara Spesifik Diperbankan Syariah Sosialisasi Layanan Mobile banking PT. Bank Aceh Syariah Untuk Auditor Pembinaan Bidang dan Kegiatan lain SPI/SKAI yaitu : 1.Sebagai counterpart auditor ekstern; 2. Berperan sebagai konsultan berbagai permasalahan yang dihadapi Unit kerjanya; 3. Pembinaan kepada auditee yang berkaitan dengan materi hasil audit. Training Type Development of other fields and activities of SPI/SKAI, namely: 1. As an external auditor counterpart; 2. Acting as a consultant on various problems faced by the work unit; 3. Coaching the auditee related to the audit result material. Monitoring Tindak Lanjut Temuan Sesuai ketentuan Pedoman Kerja Satuan Pengawas Internal mengenai Standar Implementasi tentang Pemantauan Tindak Lanjut, salah satu tugas dari Pemimpin Divisi SKAI adalah menyusun dan memelihara sistem untuk memantau tindak lanjut hasil penugasan yang telah disampaikan kepada manajemen. Monitoring Follow Up Findings In accordance with the provisions of the Internal Supervisory Unit Work Guidelines regarding Implementation Standards on Follow-up Monitoring, one of the duties of the Head of the SKAI Division is to compile and maintain a system to monitor follow-up on assignment results that have been submitted to management. Monitoring tindak lanjut temuan auditor adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh SKAI untuk menentukan bahwa obyek audit (auditee) telah melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan, baik yang berasal dari auditor internal maupun auditor eksternal, dalam tenggang waktu yang telah disepakati sebelumnya. Monitoring of the follow-up to the auditor’s findings is a series of activities carried out systematically by SKAI to determine that the audit object (auditee) has carried out recommendations on the results of the audit, both from internal auditors and external auditors, within a pre-agreed time period. Monitoring tindak lanjut bertujuan untuk menilai secara obyektif sejauh mana pelaksanaan rekomendasi temuan dilaksanakan dan mengecek kebenaran data baik tertulis maupun fisik di lapangan atas laporan tindak lanjut yang pernah disampaikan auditee. Follow-up monitoring aims to objectively assess the extent to which the recommendations of the findings were implemented and to check the correctness of both written and physical data in the field on the follow-up reports submitted by the auditee. Kegiatan monitoring tindak lanjut temuan auditor di tahun 2020 dilaksanakan sepanjang tahun dengan meminta laporan tindak lanjut kepada auditee secara berkala. Kegiatan cek fisik ke lapangan juga dilakukan untuk melihat realisasi fisik pelaksanaan tindak lanjut pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Monitoring of follow-up auditors’ findings in 2020 is carried out throughout the year by requesting follow-up reports to the auditee periodically. Physical check-ups in the field are also carried out to see the physical realization of follow-up actions at the Head office and Branch offices. Perkembangan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan internal sampai dengan Desember 2020 adalah sebagai berikut : The progress of the completion of the findings of the internal audit up to December 2020 is as follows: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 431
  431. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No . Unit Kerja LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Status Tindak Lanjut Total Temuan STL % DPL 0 BTL 0 Units % 0 0 SPBI & DHN 1 SPBI & DHN 44 44 2 SKNBI 22 22 100 0 0 0 0 SKNBI 3 BI - RTGS 4 4 100 0 0 0 0 BI - RTGS 4 DHN 18 18 100 0 0 0 0 DHN 5 Cabang 650 399 61,38 249 38,31 2 0,31 Branch 6 Bidang Pembiayaan 325 139 42,77 186 57,23 0 0 Financing Sector 7 Bidang Operasional 168 126 75,00 42 25,00 0 0 Operational Field 8 APU-PPT 11 6 54,55 5 45,45 0 0 APU-PPT 9 Bidang Umum 146 128 87,67 16 10,96 2 1,37 General Field 10 Divisi 123 29 23,58 94 76,42 0 0 Division 11 Perencanaan 13 11 84,62 2 15,38 0 0 Planning 12 Treasury 12 0 0 12 100 0 0 13 Teknologi Informasi 63 5 7,94 58 92,06 0 0 14 Produk & Layanan 26 12 46,15 14 53,85 0 0 Treasury Information Technology Products & Services 15 Sumber Daya Insani 19 1 5,26 18 97,74 0 0 Human Resources 16 Pembiayaan 9 1 11,11 8 88,89 0 0 17 Audit Debit Card & Pentest 26 26 100 0 0 0 0 18 Struktur Organisasi 1 1 100 0 0 0 0 19 Kontrol Keamanan 17 17 100 0 0 0 0 Financing Debit Card & Pentest Audit Organizational structure Security Control 20 Manajemen Risiko 1 1 100 0 0 0 0 Risk management 21 BCP 5 5 100 0 0 0 0 BCP 22 Pentest 2 2 100 0 0 0 0 Pentest 843 498 59,07 343 40,69 2 0,24 TOTAL TOTAL 100 % Keterangan : STL : Sudah Ditindaklanjuti DPL : Dalam Proses Ditindaklanjuti BTL : Belum Ditindaklanjuti 432 Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian internal. Pemantauan terhadap risiko utama bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan bank sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Bank harus memantau dan mengevaluasi kecukupan Sistem Pengendalian Internal (SPI) secara terus-menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal agar efektivitasnya dapat ditingkatkan. Monitoring activities and deviation correction actions must be carried out continuously and continuously monitor the effectiveness of the overall implementation of internal control. Monitoring of the main risk of the bank must be prioritized and function as part of the daily activities of the bank including periodic evaluation, both by operational work units and by the Internal Audit Unit (SKAI). Banks must monitor and evaluate the adequacy of the Internal Control System (SPI) on an ongoing basis with regard to changes in internal and external conditions and must increase the capacity of the internal control system so that its effectiveness can be increased. Efektifitas fungsi Satuan Kinerja Audit Intern (SKAI) bank sangat dipengaruhi oleh efektifitas peranan Komisaris dan Direksi Bank dengan harapan pelaksanaan kaji ulang terhadap fungsi SKAI The effectiveness of the function of Bank’s Internal Audit Performance Unit (SKAI) is strongly influenced by the effectiveness of the roles of Bank’s Commissioners and Directors with the hope PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  432. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements harus berjalan sesuai dengan fungsinya. Perusahaan menjadi Good Corporate Governance memerlukan auditor internal yang menjamin pengendalian atas risiko usaha dalam batasan lingkungan budaya yang berlaku di perusahaan sehingga terdapat peningkatan terhadap kepatuhan maupun efisiensi usaha. that the implementation of the review of the Internal Audit Unit (SKAI) function must run according to its function. A company to become Good Corporate Governance requires an internal auditor who guarantees control over business risk within the boundaries of the prevailing cultural environment in the company so that there is an increase in compliance and business efficiency. Evaluasi dan Rekomendasi Divisi Satuan Kerja Audit Internal Atas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Divisi Audit Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) telah menilai aspek kecukupan sistim pengendalian intern di semua aktivitas Bank dan menilai efektifitasnya serta menilai kualitas kinerja di unit kerja yang menjadi obyek pemeriksaan. Dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam penerapan sistem pengendalian intern Bank Aceh maka Divisi SKAI telah memberikan rekomendasi yang melibatkan keseluruhan unsur intern bank diantaranya adalah: 1. Sistem Pengendalian Intern wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran pegawai bank dari tingkat manajemen sampai dengan pegawai dasar guna terciptanya lingkungan pengendalian yang baik. 2. Seluruh kebijakan, standar dan prosedur operasional harus didokumentasikan secara tertulis dan tersedia bagi seluruh pegawai terkait dan mengacu pada sistem pengendalian intern Bank yang telah sesuai dengan kebijakan Direksi. 3. Kecukupan sistem pengendalian intern Bank menjadi perhatian utama Dewan Komisaris dan Direksi melalui kaji ulang dan pemeriksaan oleh Divisi SKAI yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Evaluation and Recommendation of the Internal Audit Unit Division for the Implementation of the Internal Control System Audit Division The Internal Audit Unit (SKAI) has assessed the adequacy of the internal control system in all Bank activities and assessed its effectiveness and assessed the quality of performance in the work unit that is the object of the audit. In order to increase effectiveness in the implementation of the internal control system of Bank Aceh, the SKAI Division has provided recommendations involving all internal elements of the bank, including: 1. Internal Control System must be implemented by all levels of bank employees from management level down to basic staff in order to create a good control environment. 2. All operational policies, standards and procedures must be documented in writing and made available to all related employees and refers to Bank’s internal control system in accordance with the policies of Board of Directors. Pelaksanaan audit 2020 Kegiatan audit yang dilaksanakan pada tahun 2020 sesuai dengan perencanaan audit tahunan Bank Aceh yang telah mendapat persetujuan Direktur Utama dan Komisaris Utama. Adapun selama tahun 2020 telah dilaksanakan kegiatan audit berdasarkan rencana audit yang telah disusun sebelumnya untuk selanjutnya hasil audit tersebut akan ditindaklanjuti dan dijadikan salah satu bahan untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan audit tahun 2020 adalah sebagai berikut: Implementation of the 2020 Audit The audit activities carried out in 2020 are in accordance with the annual audit plan of Bank Aceh which has received approval from the President Director and President Commissioner. As for 2020, audit activities have been carried out based on the previously prepared audit plan so that the audit results will be followed up and used as material to make continuous improvements. The implementation of the 2020 audit activities are as follows: No Objek Audit 3. Adequacy of Bank’s internal control system is the main concern of Board of Commissioners and Board of Directors through regular and continuous reviews and audits by the Internal Audit Division. Jumlah Kantor Audit Objects 1 Kantor Cabang 6 Branch office 2 Divisi 5 Division Temuan dan tindak Lanjut Audit tahun 2020 Adapun jumlah temuan dan tindak lanjut hasil audit selama tahun 2020 dapat tabel berikut: Findings and follow-up Audits for 2020 The number of findings and follow-up to audit results during 2020 can be the following table: Temuan No 1 Auditee Cab. Takengon Total Temuan Persentase Dalam Penyelesaian Selesai 30 11 19 Selesai 37% Dalam Penyelesaian 63% Auditee Takengon Branch PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 433
  433. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Temuan No 2 434 Auditee Cabang Jantho Total Temuan Persentase Dalam Penyelesaian Selesai 23 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 9 13 Auditee Dalam Penyelesaian Selesai 39 % 57% Jantho Branch 3 Cabang Langsa 19 5 14 26% 74% Langsa Branch 4 Cabang IDI 26 8 18 31% 69% IDI Branch 5 Cabang Calang 25 7 18 28% 72% Calang Branch 6 Cabang Meureudu 30 17 13 57% 43% Meureudu Branch 7 Divisi Treasury Dana & Jasa 12 0 12 0% 100% 8 Divisi Teknologi & Informasi 63 5 58 8% 92% Treasury Funds & Services Division Technology & Information Division 9 Divisi Produk & Layanan 26 12 14 46% 54% Products & Services Division 10 Divisi SDI 19 1 18 5% 95% SDI Division 11 Divisi Pembiayaan 9 1 8 11% 89% Financing Division Laporan Hasil Audit Yang Telah Selesai Dilakukan Oleh Divisi SKAI Untuk memberikan data/laporan lengkap, secara tertulis kepada Direksi mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada Divisi, pada cabang cabang dan unit-unit kerja lainnya, Divisi SKAI telah menyusun laporan hasil pemeriksaan. Adapun materi/isi laporan yang disajikan, menjelaskan hal-hal sebagai berikut : Ruang lingkup dan dasar pemeriksaan, Profil risiko, Kualitas asset, Management dan Rekomendasi. Audit Report Completed by the Internal Audit Division Kegiatan Audit SKAI tahun 2020 telah dilakukan pada 6 (enam) Kantor Cabang beserta Kantor Cabang Pembantu yang ada dalam wilayah kerja Kantor Cabang, 5 (lima) Divisi yang disesuaikan berdasarkan kondisi tingkat risiko yang dimiliki. The SKAI audit activities in 2020 have been carried out in 6 (six) Branch Offices and Sub-Branch Offices in the working area of​​ the Branch Offices, 5 (five) Divisions which are adjusted based on the conditions of the level of risk they have. Laporan yang disusun oleh SKAI pada tahun 2020, adalah: 1. Laporan hasil Audit masing – masing Unit kerja PT. Bank Aceh Syariah; 2. Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern Semester I dan II yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester dan juga kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan serta Komisaris dan Komite Audit; 3. Laporan Audit teknologi Informasi yang disampaikan kepada Otoritas Jasa dan juga kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan serta Komisaris dan Komite Audit. Reports prepared by SKAI in 2020 are: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 To provide complete data / reports, in writing to the Board of Directors regarding the results of audits that have been carried out at the Division, at branch branches and other work units, the SKAI Division has compiled a report on the results of the audit. The material / content of the report presented explains the following: Scope and basis of audit, risk profile, asset quality, management and recommendations. 1. Audit reports on each work unit of PT. Aceh Sharia Bank; 2. Report on the Main Results of Semester I and II Internal Audit which is submitted to the Financial Services Authority every semester and also to the President Director, Compliance Director as well as the Commissioners and Audit Committee; 3. Information technology audit reports submitted to the Service Authority and also to the President Director, Compliance Director as well as the Commissioners and Audit Committee.
  434. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Akuntan Publik Public Accountant Auditor Eksternal adalah kegiatan audit yang dilakukan oleh badan eksternal (independen) yang memenuhi syarat perundang-undangan yang berlaku. Audit Eksternal dilakukan dalam rangka memberikan keyakinan terhadap akuntabilitas laporan dan implementasi standar regulasi dan praktik terbaik dalam mendorong kinerja Perusahaan. External Auditor is an audit activity carried out by an external (independent) body that meets the applicable statutory requirements. External Audit is carried out in order to provide confidence in the accountability of reports and the implementation of regulatory standards and best practices in driving the Company’s performance. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/ POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank bahwa Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan posisi bulan Desember wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Bank Aceh secara rutin melakukan kerjasama dengan Akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik untuk memberikan keyakinan bahwa catatan akuntansi akurat, lengkap dan disusun sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku yang dilakukan oleh Akuntan Publik. In accordance with the Financial Services Authority Regulation Number 37/POJK.03/2019 dated 19 December 2019 concerning Transparency and Publication of Bank Reports, that Financial Statements prepared based on financial accounting standards for the position of December must be audited by a Public Accountant registered with the Financial Services Authority. Bank Aceh regularly collaborates with public accountants and public accounting firms to provide assurance that accounting records are accurate, complete and prepared in accordance with the applicable PSAK provisions made by public accountants. Pada tahun 2020, pelaksanaan audit ekstern pada Bank Aceh telah berjalan secara efektif, baik terhadap audit yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dilakukan sesuai rekomendasi dari Komite Audit dan lembaga tersebut telah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang independen dan memiliki kemampuan audit yang baik. In 2020, the implementation of external audits at Bank Aceh has been running effectively, both on audits conducted by the Financial Services Authority (OJK), and from the Public Accounting Firm (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali. The appointment of a Public Accounting Firm is made according to the recommendation of Audit Committee and the institution is registered with the Financial Services Authority as an independent institution with good audit capabilities. Dengan adanya pelaksanaan audit oleh pihak ekstern telah memberikan manfaat yang cukup tinggi bagi Bank Aceh, khususnya dalam mendeteksi setiap kelemahan yang ada dalam pelaksanaan aktifitas operasional bank, sehingga kelemahan tersebut dapat segera diantisipasi dan diperbaiki lebih lanjut. The implementation of audits by external parties has provided quite high benefits for Bank Aceh, particularly in detecting any weaknesses that exist in the implementation of bank operational activities, so that these weaknesses can be immediately anticipated and further corrected. Secara umum seluruh ketentuan eksternal yang berlaku telah dipatuhi dengan baik dan tidak terdapat sanksi hukum pelanggaran terhadap Bank Aceh. Namun demikian untuk optimalisasi kepatuhan terhadap ketentuan eksternal tersebut akan dilakukan edukasi secara berkesinambungan kepada seluruh personil bank, baik melalui pembinaan langsung ke Kantor Cabang, maupun melalui penerbitan surat-surat edaran dan himbauan Direksi. In general, all applicable external regulations have been well complied with and there are no legal sanctions for violations against Bank Aceh. However, to optimize compliance with these external regulations, education will be carried out on an ongoing basis for all bank personnel, either through direct guidance to the Branch office, or through the issuance of circular letters and appeals from Board of Directors. Hubungan kemitraan antara Bank Aceh dengan Auditor ekstern berjalan dengan baik, khususnya Otoritas Jasa Keuangan sebagai pembina dan pengawas telah memberikan arahan dan petunjuk yang memadai untuk eksistensi dan pengembangan bank dimasa yang akan datang. Dengan adanya independensi dari auditor Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali telah menjadikan Bank Aceh sebagai auditee The partnership relationship between Bank Aceh and external auditors is going well, in particular the Financial Services Authority as a supervisor and supervisor has provided adequate direction and guidance for the existence and development of the bank in the future. With the independence of the auditors at the Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali, Bank Aceh has become a responsive auditee PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 435
  435. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions yang responsif untuk melakukan langkah-langkah korektif demi pencapaian visi dan misi Perusahaan . to take corrective steps for the achievement of the Company’s vision and mission. Pada dasarnya kinerja Kantor Akuntan Publik sudah sesuai dengan tuntutan GCG dimana dalam melaksanakan tugasnya telah memenuhi prinsip independensi, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerjasama serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. Basically, the performance of the Public Accountant Firm is in accordance with the demands of GCG where in carrying out its duties it has fulfilled the principle of independence, meets the professional standards of public accountants and the cooperation agreement and the scope of the audit has been determined. Ruang Lingkup Audit Eksternal Scope of External Audit Adapun Ruang Lingkup Audit Bank Aceh tahun buku 2020 adalah : 1. Audit atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, bertujuan untuk memberikan pendapat akuntan atas kewajaran laporan keuangan yang meliputi : a) Laporan Posisi Keuangan; b)Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya; - Laporan Perubahan Ekuitas; - Laporan Arus Kas; - Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil; - Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat. - Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; - Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan; - Catatan Atas Laporan Keuangan; 2.Melaksanakan audit kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, terdiri dari : - UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; - UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; - UU No. 13 tentang Ketenagakerjaan; - Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 3. Melaksanakan penelaahan efektivitas pengendalian intern bank tahun buku 2020 dan menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu melalui management letter. 4. Melaksanakan pemahaman dan penelaahan risiko bank selama tahun buku 2020 yang meliputi 10 (sepuluh) risiko mencakup 3 (tiga) pilar. 5.Melaksanakan review atas keakuratan teknologi informasi dalam menghasilkan laporan keuangan tahun buku 2020; 6.Mereview perhitungan pajak penghasilan badan PT. Bank Aceh Syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang merupakan bagian dari audit umum laporan keuangan secara keseluruhan. The Scope of Bank Aceh Audit for the 2020 financial year is: Informasi Akuntan Publik Public Accountant Information Dalam penggunaan jasa audit eksternal atas laporan keuangan tahunan, Bank Aceh telah melaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, khususnya Bab VI mengenai Pembatasan Jasa Audit – Pasal 16 (ayat 1) menyebutkan bahwa Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan wajib membatasi penggunaan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari Akuntan Publik yang sama paling lama untuk periode audit selama 3 436 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1. An audit of the Financial Statements for the year ended 31 December 2020, aims to provide an accountant’s opinion on the fairness of the financial statements which includes: a) Statement of Financial Position; b) Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income; - Statement of Changes in Equity; - Cash flow statement; - Income and Profit Sharing Reconciliation Report; - Change in Binding Investment Funds Report. - Report on the Sources and Use of Zakat Funds; - Report on the Source and Use of the Qardhul Hasan; - Notes on Financial Statements; 2. Carry out compliance audits with laws and regulations, consisting of: - UU no. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies; - UU no. 21 of 2008 concerning Islamic Banking; - UU no. 13 concerning Manpower; - Financial Services Authority Regulations. 3. Reviewing the effectiveness of the bank’s internal control for the 2020 financial year and submitting matters deemed necessary through a management letter. 4. Carry out an understanding and review of bank risks during the 2020 financial year, which includes 10 (ten) risks includes 3 (three) pillars. 5. Carry out a review of the accuracy of information technology in producing financial reports for the 2020 financial year; 6. Reviewing the calculation of PT. Bank Aceh Syariah for the year ended December 31, 2020 which is part of the general audit of financial statements as a whole. In the use of external audit services for annual financial reports, Bank Aceh has implemented it in accordance with the Financial Services Authority Regulation Number 13/POJK.03/2017 dated 27 March 2017 concerning the Use of Public Accountant Services and Public Accounting Firms in Financial Services Activities, in particular Chapter VI regarding Restrictions on Audit Services - Article 16 (paragraph 1) states that Parties Conducting Financial Services Activities are required to limit the use of audit services on annual historical financial information from the same Public Accountant for a maximum period of 3
  436. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements (tiga) tahun buku pelaporan berturut-turut. (three) consecutive reporting financial years. Adapun Kantor Akuntan Publik yang melakukan Audit Laporan Keuangan Tahunan Bank Aceh selama 6 tahun terakhir sebagai berikut : The Public Accounting Firm that audited the Annual Financial Statements of Bank Aceh for the last 6 years were as follows: Periode Tahun Akuntan Publik 2020 Doli Diapary Siregar, CPA 2019 Doli Diapary Siregar, CPA 2018 Heliantono, M.Ak., Cert.IFRS., CA., CPA 2017 Kantor Akuntan Publik Opini Opinion Nilai Pekerjaan (Rp) Wajar Tanpa Pengecualian Fairly, in all material aspects 630.000.000,- Wajar Tanpa Pengecualian Fairly, in all material aspects 925.000.000,- Heliantono & Rekan Wajar Tanpa Pengecualian Fairly, in all material aspects 1.067.283.750,- Heliantono, M.Ak., Cert.IFRS., CA., CPA Heliantono & Rekan Wajar Tanpa Pengecualian Fairly, in all material aspects 956.000.000,- 2016 Heliantono, M.Ak., Cert.IFRS., CA., CPA Heliantono & Rekan Wajar Tanpa Pengecualian Fairly, in all material aspects 1.205.132.500,- 2015 Drs. Abubakar Sidik, Ak.,MS., CPA., CA Djoko, Sidik & Indra Wajar Tanpa Pengecualian Fairly, in all material aspects 890.000.000,- Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Jasa yang Diberikan Kantor auditor yang ditunjuk Bank Aceh tidak memberikan jasa lain kecuali jasa audit atas Laporan Keuangan. Services Provided The auditor office appointed by Bank Aceh does not provide other services except for auditing services on Financial Statements. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Audit Eksternal Follow-up to External Audit Findings Selain pemeriksaan yang dilakukan oleh audit intern, sejumlah instansi yang berwenang turut melakukan kegiatan audit di Bank Aceh yang secara independen memberikan rekomendasi perbaikan untuk dapat ditindaklanjuti antara lain Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). In addition to audits carried out by internal audit, a number of authorized agencies also conducted audit activities at Bank Aceh which independently provided recommendations for improvements to be followed up, among others, Financial Audit (BPK), Bank Indonesia (BI), Financial Services Authority (OJK) and Public Accounting Firm (KAP). Upaya penyelesaian action plan hasil pemeriksaan audit intern dan ekstern terus dilakukan secara terus menerus dengan melakukan bersama unit kerja terkait. Perkembangan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan eksternal sampai dengan Desember 2020 adalah sebagai berikut : Efforts to complete the action plan on the results of internal and external audits are continuously carried out by collaborating with related work units. The progress of the completion of the external audit findings up to December 2020 is as follows: No. Nama Lembaga Pemeriksa Total Temuan Status Tindak Lanjut STL % DPL % BTL % 1 Otoritas Jasa keuangan 57 50 87,72 7 12,28 0 0 2 Kantor Akuntan Publik 5 5 100 0 0 0 0 Name of the Auditing Agency Financial Services Authority Public accounting firm Keterangan : STL : Sudah Ditindaklanjuti DPL : Dalam Proses Ditindaklanjuti BTL : Belum Ditindaklanjuti PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 437
  437. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Manajemen Risiko Risk Management 438 Esensi dari penerapan manajemen risiko adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Bank tetap dapat terkendali (manageable) pada batas/ limit yang dapat diterima serta menguntungkan Bank. Namun demikian mengingat perbedaan kondisi pasar, struktur, ukuran serta kompleksitas usaha Bank, maka tidak terdapat satu sistem manajemen risiko yang universal untuk seluruh Bank, sehingga setiap Bank telah membangun sistem sesuai dengan fungsi dan organisasi manajemen risiko. The essence of the application of risk management is the adequacy of risk management procedures and methodologies so that Bank’s business activities remain manageable within acceptable limits and benefit Bank. However, given the differences in market conditions, structure, size and complexity of Bank’s business, there is no one universal risk management system for all Banks, so that each Bank has built a system in accordance with the function and organization of risk management. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, yang dapat diperkirakan (anticipated), berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan Bank. Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, maka pada tahap awal Bank secara tepat mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal dan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risk) maupun yang mungkin timbul dari suatu bisnis baru Bank, termasuk risiko yang bersumber dari perusahaan terkait dan afiliasi lainnya. Risk in the banking context is a potential event, which can be expected (anticipated), will have a negative impact on the income and capital of Bank. To be able to apply the risk management process, at an early stage Bank correctly identifies risks by recognizing and understanding all existing risks (inherent risk) or that may arise from a new Bank business, including risks originating from related companies and other affiliates. Bank melakukan penilaian atas profil risiko yang dimiliki dan tingkat kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian atas eksposur risiko serta tetap memenuhi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Kewajiban Penyedian Modal Minimum sesuai Profil Risiko bagi Bank Umum Syariah. Bank Aceh sudah mengembangkan perhitungan risiko yang berpengaruh pada kecukupan penyediaan modal, dimana dalam setiap aktivitas fungsional, Bank harus sedapat mungkin terintegrasi dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, sehingga dapat memenuhi kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian atas eksposur risiko tersebut. Pedoman Permodalan Bank Aceh telah mengacu pada peraturan yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah dan regulasi Basel II Pilar 2 Prinsip ke-1 yang mensyaratkan Bank untuk mengembangkan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). ICAAP merupakan proses untuk menetapkan kecukupan modal minimum sesuai dengan profil risiko Bank, dan penetapan strategi untuk memelihara tingkat permodalan sebagai bagian dari peningkatan efektivitas praktek Manajemen Risiko Bank. Bank assesses the risk profile it owns and the level of capital adequacy to anticipate potential losses from risk exposure and continues to comply with the Minimum Capital Adequacy Requirement (CAR) based on Financial Services Authority Regulation Number 21/POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning Capital Adequacy Requirements. Minimum Sharia Commercial Bank and Financial Services Authority Circular Letter Number 12/SEOJK.03/2015 dated 27 April 2015 concerning Minimum Capital Adequacy Requirement in accordance with the Risk Profile for Sharia Commercial Banks. Bank Aceh has developed a risk calculation that affects the adequacy of the provision of capital, whereby in every functional activity, Bank must, as much as possible, be integrated into an accurate and comprehensive risk management system and process, so that it can meet capital adequacy to anticipate potential losses from risk exposure. Bank Aceh Capital Guidelines have referred to the applicable regulations concerning the Minimum Capital Adequacy Requirement for Islamic Commercial Banks and Basel II Pillar 2 Principle 1 regulations which require Banks to develop an Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). ICAAP is a process for determining the minimum capital adequacy according to Bank’s risk profile, and establishing a strategy to maintain the level of capital as part of improving the effectiveness of Bank’s Risk Management practices. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Aceh berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 8/POJK.03/2014 Assessment of Bank Aceh Soundness Level is guided by the Regulation of the Financial Services Authority POJK No. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  438. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements dan SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko merupakan penilaian yang komprehenshif dan terstruktur terhadap hasil integrasi profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola yang baik (GCG), rentabilitas dan permodalan. 8/POJK.03/2014 and SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 concerning Rating of Soundness of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. Assessment of Bank Soundness using a risk-based approach is a comprehensive and structured assessment of the results of the integration of risk profiles and performance which includes the implementation of good governance (GCG), profitability and capital. Dalam melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah (TKB)/Risk based Bank Rating (RBBR) dan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP), Bank Aceh menerapkan beberapa metodologi yang didukung dengan teknologi berupa aplikasi untuk memudahkan Bank dalam pelaporan dan memiliki kebijakan prosedur untuk menangani secara spesifik seluruh kategori risiko yang wajib dikelola. In assessing the Soundness of a Sharia Commercial Bank (TKB)/Risk based Bank Rating (RBBR) and Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP), Bank Aceh applies several methodologies that are supported by technology in the form of applications to facilitate Banks in reporting and have procedural policies for deal specifically with all risk categories that must be managed. Sistem Manajemen Risiko yang Diterapkan Perusahaan Risk Management System Implemented by the Company Penerapan Manajemen Risiko Bank Aceh mengacu kepada ketentuan Regulator dan ketentuan intern Bank Aceh berdasarkan POJK Manajemen Risiko No. 65/POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana Bank wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif. The implementation of Bank Aceh Risk Management refers to the Regulator provisions and Bank Aceh internal regulations based on POJK Risk Management No. 65/POJK.03/2016 dated 23 December 2016 concerning the Implementation of Risk Management for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, where Banks are required to implement Risk Management effectively. Penerapan manajemen risiko wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Proses identifikasi risiko, mengukur risiko, memantau risiko serta mengendalikan risiko telah disosialisasikan kepada seluruh jajaran Bank agar dalam aktivitas operasional Bank Manajemen Risiko dapat diimplementasikan dengan baik. Implementasi manajemen risiko sudah merupakan komitmen manajemen melalui penyusunan sistem dan prosedur seluruh kebijakan dan bisnis Bank yang berbasis risiko (risk based). The application of risk management must be adjusted to the objectives, business policies, size and complexity of the business as well as the capacity of Bank. The processes of risk identification, risk measurement, risk monitoring and risk control have been socialized to all levels of Bank so that Risk Management Bank operational activities can be implemented properly. The implementation of risk management is a management commitment through the formulation of systems and procedures for all policies and risk-based business of Bank. Fungsi-fungsi dalam penerapan manajemen risiko yang efektif terus dilakukan upaya optimalisasi, dengan melakukan strategi diantaranya: a) Membudayakan prinsip-prinsip Risk Management pada seluruh unit kerja dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen. b) Mengembangkan metode pengukuran risiko operasional, risiko kredit, risiko pasar dan parameter penilaian terhadap eksposur risiko yang melekat pada aktivitas perbankan melalui pengendalian gugus kendali risiko pada seluruh Cabang. c)Pengembangan organisasi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Insani (SDI) yang dapat mendukung penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko pada seluruh aktivitas perbankan. d) Mengembangkan sistem manajemen risiko syariah yang terintegrasi dengan berbasis teknologi. e) Mengembangkan sistem pelaporan pada Divisi Manajemen Risiko yang sifatnya informatif dan akuntabel yang dapat Optimization efforts are carried out in implementing effective risk management by implementing strategies including: a) Cultivate Risk Management principles in all work units from lower level to management level. b) Develop methods of measuring operational risk, credit risk, market risk and assessment parameters of risk exposures inherent in banking activities through control of risk control groups in all branches. c) Organizational development and improvement of the quality of Human Resources (SDI) which can support the application of risk management principles in all banking activities. d)Develop a technology-based integrated sharia risk management system. e) Developing a reporting system in Risk Management Division that is informative and accountable that can quickly PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 439
  439. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report secara cepat dan tepat membantu dalam melakukan proses identifikasi , pengukuran, monitoring dan controlling. 440 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions and accurately assist in the identification, measurement, monitoring and controlling processes. Dasar Penerapan Manajemen Risiko Basic Risk Management Implementation Beberapa regulasi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko Bank Aceh antara lain sebagai berikut: 1.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/ POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah. 3.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/ POJK.03/2016 tanggal 01 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum; 4.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65/ POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 5.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/ POJK.01/2017 tanggal 16 Maret 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris di Sektor Jasa Keuangan. 6.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/ POJK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan. 7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/ SEOJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 8. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/ SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Profil Risiko Bagi Bank Umum Syariah. 9. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Operasional Dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar Bagi Bank Umum Syariah. 10.Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13 / SEOJK.03/2018 tanggal 20 September 2018 Tentang Perubahan Atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/SEOJK.03/2015 Tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Dengan Menggunakan Pendekatan Standar Bagi Bank Umum Syariah 11.Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/ SEOJK.03/2015 21 Desember 2015 Tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Bagi Bank Umum Syariah. Several regulations related to the implementation of Bank Aceh risk management include the following: 1. Financial Services Authority Regulation Number 8/ POJK.03/2014 dated 11 June 2014 concerning the Rating of the Soundness of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units 2. Financial Services Authority Regulation Number 21/ POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning the Minimum Capital Requirement for Islamic Commercial Banks. 3. Financial Services Authority Regulation Number 38/ POJK.03/2016 dated 01 December 2016 concerning Application of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks; 4. Financial Services Authority Regulation Number 65/ POJK.03/2016 dated 23 December 2016 concerning Application of Risk Management for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. 5. Financial Services Authority Regulation Number 12/ POJK.01/2017 dated March 16, 2017 concerning the Implementation of the Anti-Money Laundering and Terrorist Funding Prevention Program in the Financial Services Sector. 6. Financial Services Authority Regulation Number 23/ POJK.01/2019 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 12/POJK.01/2017 concerning the Implementation of the Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Programs in the Financial Services Sector. 7. Financial Services Authority Circular Letter Number 10/ SEOJK.03/2014 dated 11 June 2014 concerning the Soundness Level Assessment of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units 8. Financial Services Authority Circular Letter Number 12/ SEOJK.03/2015 dated 27 April 2015 concerning Minimum Capital Requirement in Accordance with Risk Profiles for Islamic Commercial Banks. 9. Financial Services Authority Circular Letter Number 13/ SEOJK.03/2015 dated 27 April 2015 concerning Calculation of Risk Weighted Assets for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach for Islamic Commercial Banks. 10. Financial Services Authority Circular Letter Number 13 / SEOJK.03/2018 dated September 20, 2018 concerning Amendments to Financial Services Authority Circular Letter Number 34/SEOJK.03/2015 concerning Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk Using the Standard Approach for Banks Sharia General 11. Financial Services Authority Circular Letter Number 35/ SEOJK.03/2015 21 December 2015 concerning the Calculation of Risk-Weighted Assets for Market Risk Using the Standard Method for Islamic Commercial Banks. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  440. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Hasil Review yang Dilakukan atas Sistem Manajemen Risiko pada Tahun 2020 Results of Reviews Conducted Management System in 2020 Bank Aceh senantiasa melakukan evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko. Evaluasi meliputi penyesuaian strategi dan kerangka risiko sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko, kecukupan sistem informasi manajemen risiko serta kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Hasil review atas sistem manajemen risiko ditampilkan dalam laporan eksposur, profil risiko, laporan produk & aktivitas baru, serta laporan lainnya terkait penerapan manajemen risiko. Bank Aceh continuously evaluates the effectiveness of the risk management system. Evaluation includes adjustments to the risk strategy and framework as part of the risk management policy, the adequacy of the risk management information system as well as the adequacy of the process of identification, measurement, monitoring and risk control. The results of the review of the risk management system are displayed in exposure reports, risk profiles, new product & activity reports, as well as other reports related to the implementation of risk management. Evaluasi atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko dilakukan secara berkala oleh Komite Pemantau Risiko meliputi aktivitas: 1. Review dan monitoring implementasi manajemen risiko; 2. Penyusunan Laporan Analisa Risiko dan Kepatuhan secara berkala; 3. Rapat pembahasan terkait risiko di tingkat Direksi maupun Dewan Komisaris; 4. Melakukan pengukuran implementasi budaya risiko melalui Monitoring On site terhadap penerapan manajemen risiko dan kendala-kendala yang dihadapi cabang dalam penerapannya. Evaluation of the effectiveness of Risk Management System is carried out periodically by Risk Oversight Committee covering the following activities: 1. Review and monitor risk management implementation; 2. Preparation of Risk Analysis and Compliance Reports on a regular basis; 3. Meetings to discuss risks at the level of Board of Directors and Board of Commissioners; 4. Measuring the implementation of risk culture through on site monitoring of the implementation of risk management and the obstacles faced by branches in its implementation. Profil Risiko dan Pengelolaannya Risk Profile and Its Management 1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur, risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk dan settlement risk. 1. Credit Risk Credit risk is the risk due to failure of a customer or other party to fulfill obligations to the bank in accordance with the agreed agreement, including credit risk due to debtor failure, credit concentration risk, counterparty credit risk and settlement risk. Bank Aceh dalam menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit menggunakan pendekatan standar bagi Bank Umum Syariah berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2018 tanggal 20 September 2018 Tentang Perubahan atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/ SEOJK.03/2015 tentang perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Bank Aceh in calculating Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk uses the standard approach for Islamic Commercial Banks based on Circular Letters Financial Services Authority Number 13/SEOJK.03/2018 dated 20 September 2018 concerning Amendments to Financial Services Authority Circular Letter Number 34/SEOJK.03/2015 concerning the calculation of risk-weighted assets for credit risk. Penilaian terhadap penerapan manajemen risiko kredit dalam rangka mendukung bisnis dan memitigasi potensi dari aktifitas pembiayaan secara komposit memadai. Tingkat risiko kredit yang diambil merupakan tingkat dan jenis risiko kredit yang bersedia diambil oleh bank dalam rangka mencapai sasaran Bank. Assessment of the application of credit risk management in order to support the business and mitigate the potential of financing activities in a composite manner. The level of credit risk taken is the level and type of credit risk that banks are willing to take in order to achieve Bank’s goals. Credit risk is managed at both the transaction and portfolio levels and through the establishment of policies and processes covering criteria for granting financing, financing approval, financing management and portfolio management. The portfolio of provision of funds is dominated by low-risk financing exposure, the level of concentration of fund distribution is still focused on Murabahah financing, although business is able to contribute to profit growth, Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio dan melalui penetapan kebijakan dan proses yang meliputi kriteria pemberian pembiayaan, persetujuan pembiayaan, pengelolaan pembiayaan dan manajemen portofolio. Portofolio penyediaan dana didominasi oleh eksposur pembiayaan berisiko rendah, tingkat konsentrasi penyaluran dana masih terfokus di pembiayaan Murabahah, walaupun secara bisnis mampu memberikan kontribusi on Risk PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 441
  441. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions efforts to increase financing in the productive sector will continue to be carried out optimally by making financing schemes for micro , small businesses. and medium. terhadap pertumbuhan laba, namun upaya peningkatan pembiayaan di sektor produktif akan terus dilakukan secara maksimal dengan membuat skim pembiayaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah. 442 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Untuk meningkatkan efektifitas pengelola risiko kredit, Bank telah melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh kebijakan risiko kredit, memperkuat organisasi pembiayaan melalui pembentukan unit kerja baru yang berfungsi secara mandiri melakukan analisa risiko kredit serta monitoring kualitas aset, serta mempertegas pembagian tugas dan tanggung jawab diantara unit kerja yang terlibat dengan proses pembiayaan. Untuk meningkatkan kualitas aset, bank dengan ketat melakukan monitoring terhadap kinerja portofolio pembiayaan termasuk batas konsentrasi industri, dan deteksi awal pembiayaan bermasalah. 2. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain Risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. 2. Market Risk Market Risk is Risk in balance sheet and administrative account positions due to changes in market prices, including but not limited to Risks in the form of changes in the value of assets that can be traded or leased. Bank Aceh melakukan penerapan manajemen risiko pasar khusus untuk risiko benchmark suku bunga (benchmark interest rate risk). Dalam menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko pasar, Bank Aceh menggunakan metode standar (standard method) sesuai dengan SEOJK No.35/SEOJK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015 Tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Pasar dengan menggunakan metode standar bagi Bank Umum Syariah. To improve the effectiveness of credit risk management, Bank has reviewed all credit risk policies, strengthened the financing organization through the establishment of a new work unit that functions independently to conduct credit risk analysis and asset quality monitoring, and confirms the division of tasks and responsibilities among work units involved with the financing process. To improve asset quality, banks closely monitor the performance of their financing portfolios including industry concentration limits and early detection of non-performing financing. Bank Aceh implements market risk management specifically for benchmark interest rate risk. In calculating Risk Weighted Assets (RWA) for market risk, Bank Aceh uses the standard method in accordance with SEOJK No.35/SEOJK.03/2015 dated 21 December 2015 concerning Calculation of Risk Weighted Assets for Market Risk using the method standards for Islamic Commercial Banks. Pengelolaan risiko pasar mencakup pengelolaan risiko benchmark suku bunga yang timbul karena adanya variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh bank pada aktivitas treasury dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana dan kegiatan pendanaan. Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan kerangka limit untuk mengukur dan memonitor nilai risiko berdasarkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) oleh Bank. Market risk management includes the management of interest rate benchmark risk arising from the presence of market variables from the bank’s portfolio in treasury activities and investments in the form of securities and money markets as well as participation in other financial institutions, provision of funds and funding activities. Market risk is managed through a comprehensive policy and limit framework to measure and monitor the value of risk based on the level of risk that will be taken (risk appetite) by Bank. Dalam rangka mendukung bisnis dan memitigasi potensi dari aktifitas treasury pada risiko inheren, Bank telah melakukan langkah-langkah terkait penerapan kualitas manajemen risiko pasar, antara lain : a) Dalam menyusun kebijakan manajemen risiko pasar, Direksi telah memberikan arahan yang jelas mengenai tingkat risiko pasar yang akan diambil dan toleransi risiko pasar Bank melalui Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Kebijakan Umum Direksi (KUD). b) Komisaris dan Direksi secara berkala memonitoring efektifitas pengelolaan risiko pasar melalui rapatrapat kerja Direksi baik melalui rapat ALCO maupun KOMENKO. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 In order to support the business and mitigate the potential for treasury activities to inherent risk, Bank has taken steps related to the implementation of quality market risk management, including: a) In formulating market risk management policies, Board of Directors has provided clear directions regarding the level of market risk to be taken and Bank’s market risk tolerance through Bank’s Business Plan (RBB) and Board of Directors’ General Policy (KUD). b) Commissioners and Directors regularly monitor the effectiveness of market risk management through Board of Directors’ work meetings, either through ALCO or KOMENKO meetings.
  442. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements c) Manajemen telah memberikan kewenangan kepada divisi treasury untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty. d) Bank telah menetapkan dan menerapkan pengendalian intern untuk memastikan bahwa penyimpangan (exception) terhadap kebijakan, prosedur dan limit telah dilaporkan tepat waktu kepada Direksi atau pejabat terkait untuk keperluan tindakan perbaikan. c) Management has authorized the treasury division to determine markets, instruments and transactions with eligible counterparties. d) Bank has established and implemented internal control to ensure that deviations (exceptions) to policies, procedures and limits are reported on time to Board of Directors or related officers for corrective action. 3. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. 3. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk due to the inability of Bank to meet its maturing obligations from cash flow funding sources and/or from high quality collateralized liquid assets without disrupting the activities and financial condition of the bank. Bank dalam mengelola risiko likuiditas telah menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan cadangan likuiditas yang optimal dan menetapkan limit guna menghindari kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segment tertentu serta penyusunan kebijakan contingency plan. In managing liquidity risk, Bank has set and implemented an optimal liquidity reserve policy and set limits to avoid liquidity shortages, concentration gaps and dependence on certain counterparties, instruments or market segments as well as contingency plan policies. Untuk mengelola dan mengendalikan kekayaan keuangan dan kewajiban keuangan, Bank Aceh telah membentuk Asset and Liabilities Committee (ALCO) yang bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan Likuiditas Bank. Dalam memonitor transaksi sehari-hari, Risiko likuiditas Bank Aceh dikelola oleh Divisi Treasury dana dan Jasa. To manage and control financial assets and financial liabilities, Bank Aceh has formed an Asset and Liabilities Committee (ALCO) which is responsible for managing Bank’s Liquidity. In monitoring daily transactions, Bank Aceh liquidity risk is managed by the Treasury Funds and Services Division. Secara keseluruhan likuiditas Bank Aceh tahun 2020 baik, hal ini dapat dilihat dari kemampuan bank dalam memenuhi seluruh kewajibannya kepada counterparty dan memenuhi kewajibannya pada rekening administratif pada saat jatuh tempo. Untuk menjaga keseimbangan konsentrasi aset dan konsentrasi kewajiban Bank telah menyusun maturity profile berdasarkan pengelompokan maturitas jangka waktu, sehingga sedini mungkin dapat dilakukan antisipasi terhadap dana-dana yang jatuh tempo. Overall, the liquidity of Bank Aceh in 2020 is good, this can be seen from the ability of the bank to fulfill all its obligations to counterparties and fulfill its obligations in administrative accounts at maturity. In order to maintain a balance between the concentration of assets and the concentration of liabilities, Bank has prepared a maturity profile based on the maturity classification of maturities, so that as early as possible anticipation of maturing funds can be carried out. 4. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. 4. Operational Risk Operational Risk is the risk of loss resulting from inadequate internal processes, failure of internal processes, human error, system failure, and/or external events that affect Bank’s operations. Dalam menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko operasional, Bank Aceh berpedoman pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Operasional Dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar Bagi Bank Umum Syariah. In calculating Risk Weighted Assets (RWA) for operational risk, Bank Aceh refers to the Financial Services Authority Circular Letter Number 13/SEOJK.03/2015 dated 27 April 2015 concerning Calculation of Risk-Weighted Assets for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach for Banks Sharia General. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 443
  443. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 444 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Langkah-langkah strategis yang digunakan dalam mengelola risiko operasional adalah melakukan Identifikasi dan memitigasi terhadap risiko operasional , serta melakukan mapping terhadap aktivitas operasional berdasarkan tingkat risiko, sehingga bank dapat meminimalisir kejadian risiko dan mencegah terulangnya kejadian risiko yang pernah dialami oleh Bank. The strategic steps used in managing operational risk are identifying and mitigating operational risk, as well as mapping operational activities based on the level of risk, so that the bank can minimize risk events and prevent the recurrence of risk events that have been experienced by Bank. Risiko operasional adalah risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional Bank Aceh secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Operational risk is the risk related to inadequacy and/or weakness of internal processes, human negligence, system failure, or the existence of external problems that directly or indirectly affect the operations of Bank Aceh which can lead to financial losses and potential losses. Basel Accord II mewajibkan bank untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Bank Aceh telah menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank untuk Risiko Operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar, sesuai dengan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2017 tanggal 14 Juli 2017 terkait dengan masuknya Risiko Operasional dalam perhitungan risiko kecukupan modal (CAR) selain untuk Risiko Kredit dan Risiko Pasar. Basel Accord II requires banks to include operational risk as a component in calculating the capital adequacy of a bank. Bank Aceh has calculated Bank’s Minimum Capital Adequacy Requirement for Operational Risk based on the Basic Indicator Approach, in accordance with regulations from the Financial Services Authority Number 24/SEOJK.03/2017 dated 14 July 2017 related to the inclusion of Operational Risk in calculating the risk of capital adequacy (CAR) in addition to for Credit Risk and Market Risk. Bank Aceh memberikan perhatian penuh terhadap penguatan sistem pengendalian internal guna memitigasi potensi fraud. Bank juga terus melakukan edukasi/sosialisasi sesuai dengan Pilar Anti Fraud yang ditentukan oleh regulasi secara berkelanjutan dengan mengedepankan budaya risiko. Bank Aceh is paying full attention to strengthening the internal control system to mitigate potential fraud. Bank also continues to carry out education/outreach in accordance with the Anti-Fraud Pillar as determined by regulations on an ongoing basis by prioritizing a culture of risk. 5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga. 5. Legal Risk Legal risk is the risk due to legal claims and/or weaknesses in juridical aspects. Legal risk can be originating, among others, from weaknesses in the juridical aspects caused by weak engagement by the bank, absence and/or changes in laws and regulations that cause a transaction that has been carried out by the bank to be incompatible with the existing provisions and the litigation process arising from a lawsuit. a third party against Bank or a bank against a third party. Bank melakukan pengendalian risiko hukum melalui kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak risiko hukum kepada seluruh pegawai dan setiap jenjang organisasi. Bank carries out legal risk control through conformity between operational, organizational and internal control with applicable regulations, code of ethics and business strategy, compliance with internal procedures, quality of financial reports, effectiveness of communication implementation relating to the impact of legal risk to all employees and at every level of the organization. Measurement and monitoring of legal risk is carried out by Risk Management Division based on the evaluation report on the analysis of legal cases from lawsuits that have occurred and monitoring is carried out periodically Pengukuran dan pemantauan risiko hukum dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis kasus-kasus hukum dari tuntutan hukum yang terjadi dan pemantauan dilaksanakan secara berkala terhadap PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  444. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements seluruh potensi risiko hukum. Dalam rangka memitigasi potensi risiko hukum, Bank memastikan bahwa seluruh produk yang dikeluarkan termasuk standarisasi penjanjian telah mengacu pada ketentuan yang berlaku dan Bank juga menerapkan setiap perjanjian yang ada pada Bank wajib dilakukan uji kepatuhan sebelum perjanjian dilaksanakan. against all potential legal risks. In order to mitigate potential legal risks, Bank ensures that all products issued, including standardized agreements, refer to the applicable regulations and Bank also implements any existing agreements. Bank terus meningkatkan pengelolaan risiko hukum salah satunya dengan memperbaiki celah-celah kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko hukum dengan terus melakukan peningkatan kompetensi karyawan dalam bidang hukum sebagai upaya memitigasi potensi risiko hukum. Bank continues to improve legal risk management, one of which is by improving the gaps in activities that have the potential to cause legal risk by continuing to improve employee competence in the legal field as an effort to mitigate potential legal risks. 6. Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. 6. Strategic Risk Strategic Risk is the risk due to inaccuracy in making and/ or implementing a strategic decision as well as failure to anticipate changes in the business environment. Tujuan utama manajemen Risiko strategis adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. The main objective of strategic risk management is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of inappropriate strategic decision making and failure to anticipate changes in the business environment. Rencana strategis bank disusun dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang mencakup penerapan Manajemen Risiko dan penerapan fungsi kepatuhan serta penerapan tata kelola yang baik, sebagaimana telah tertuang dalam rencana jangka pendek tahunan (Business Plan) dan rencana jangka menengah tiga tahunan (Corporate plan). Penyusunan Corporate plan dan Business Plan mengacu pada visi dan misi Bank serta telah mempertimbangkan berbagai aspek internal dan eksternal dan mengacu pada standar kriteria pengukuran tingkat kesehatan Bank dan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Principle). Penyusunan Rencana Bisnis Bank berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 5/POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank dan SEOJK No.8/ SEOJK.03/2018 tentang Rencana Bisnis Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Untuk memitigasi risiko strategik, Manajemen bank harus melakukan monitoring secara berkala atas kinerja seluruh unit bisnis Bank baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif atas rencana bisnis yang telah disusun dengan memperhatikan perubahan lingkungan bisnis baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi strategi bisnis bank ke depan, serta melakukan berbagai pertemuan dan diskusi untuk mengkoordinasikan dan memutuskan rencana strategis bank. The bank’s strategic plan is prepared with due observance to the principle of prudence which includes the implementation of Risk Management and the implementation of the compliance function as well as the implementation of good governance, as stated in the short-term annual plan (Business Plan) and the three-year mid-term plan (Corporate plan). The preparation of the Corporate plan and Business Plan refers to Bank’s vision and mission and has considered various internal and external aspects and refers to standards criteria for measuring the soundness of Bank and the principles of prudence (Prudential Banking Principle). The preparation of Bank’s Business Plan is based on the Financial Services Authority Regulation No. 5/POJK.03/2016 concerning Bank Business Plans and SEOJK No.8/SEOJK.03/2018 concerning Business Plans for Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units. To mitigate strategic risk, bank management must periodically monitor the performance of all Bank’s business units, both quantitatively and qualitatively, on business plans that have been prepared by taking into account changes in the business environment, both internal and external, which may affect the bank’s business strategy going forward, and carry out various meetings and discussions to coordinate and decide on the strategic plan of the bank. 7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku termasuk prinsip syariah. 7. Compliance Risk Compliance Risk is the risk that occurs as a result of a bank not complying with and/or not implementing the prevailing laws and regulations, including sharia principles. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 445
  445. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Bank melakukan identifikasi Risiko Kepatuhan yang disesuaikan dengan aktivitas yang melekat , yang meliputi pengelolaan data sanksi dan pelanggaran kebijakan dan prosedur. Bank identifies Compliance Risk in accordance with the inherent activities, which includes data management on sanctions and violations of policies and procedures. Track record kepatuhan Bank terus dilakukan kearah yang lebih baik, dan Bank menerapkan standar dan ketentuan yang berlaku dengan Review yang dilakukan secara berkala, dimana Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik mengenai Manajemen Risiko Kepatuhan, dan budaya risiko tersebut terus dilakukan sosialisasi pada seluruh unit kerja. Sosialisasi terhadap aturan-aturan baru terus dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi Risiko Kepatuhan. Bank’s compliance track record continues to be in a better direction, and Bank applies applicable standards and regulations with regular reviews, where Board of Commissioners and Directors have a good awareness and understanding of Compliance Risk Management, and the risk culture continues to be disseminated at the entire work unit. Socialization of the new regulations is continuously carried out in order to reduce errors and fines from the Financial Services Authority. In addition, testing of new draft decisions and policy designs by the Compliance Director will reduce Compliance Risk. 8. Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. 8. Reputation Risk Reputation risk is the risk due to a decrease in the level of trust of stakeholders which comes from negative perceptions of Bank. Risiko Reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Reputation risk arises from negative publications related to Bank’s business activities or negative perceptions about Bank. Reputation risk is managed by paying attention to customer complaints and by responding to any news that may have a negative impact on Bank. Bank Aceh melaksanakan prosedur untuk mengendalikan risiko reputasi yang berkaitan dengan pengalaman risiko reputasi yang secara material mempengaruhi kondisi keuangan Bank dan secara berkala mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan Risiko Reputasi kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya memberikan pelatihan/Workshop kepada karyawan Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik diantaranya dengan pelatihan service excellent dan melakukan penerapan standar layanan yang telah dilakukan sosialisasi keseluruh karyawan di Cabang. Publikasi Laporan Keuangan juga dilakukan melalui media yang dapat dibaca oleh umum seperti Website dan Media Cetak dengan tetap mengacu pada peraturan yang berlaku. Bank Aceh implements procedures to control reputation risk related to the experience of reputation risk that materially affects the financial condition of Bank and periodically communicates policies and procedures to control Reputation Risk to all employees at every level of the organization. Bank dalam mengelola bisnisnya sangat mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kerjasama dengan mitra bisnis sehingga tidak menimbulkan dampak reputasi negatif baik yang material maupun non material. In managing its business, Bank puts forward the principle of prudence in cooperating with business partners so that it does not cause a negative reputation impact, both material and non-material. Selain itu Bank juga membentuk Unit Penyelesaian Pengaduan Nasabah (UPPN) sebagai upaya untuk In addition, Bank also established a Customer Complaint Resolution Unit (UPPN) as an effort to reduce negative 446 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 To improve the image in the community, Bank tries its best by providing the best service. This is done through various efforts including providing training/workshops for Bank employees to be able to provide the best service including service excellence training and implementing service standards that have been carried out by socialization to all employees in the Branch. The publication of financial reports is also carried out through media that can be read by the public, such as websites and print media, while still referring to the prevailing regulations.
  446. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements mengurangi persepsi negatif mengenai Bank, serta peningkatan peran corporate Secretary untuk membangun awareness kepada pemilik dan seluruh stakeholder Bank bahwa kredibilitas pemilik dan perusahaan menjadi acuan bagi suksesnya usaha perusahaan. perceptions about Bank, as well as to increase the role of the corporate Secretary to build awareness to the owners and all stakeholders of Bank that the credibility of the owner and the company is a reference for the success of the company’s business. 9. Risiko Imbal Hasil Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko imbal hasil adalah untuk meminimalkan kemungkinan pengaruh perilaku nasabah dana pihak ketiga atas perubahan tingkat Imbal Hasil. 9. Rate of Return Risk Rate of Return Risk is the risk due to changes in the rate of return paid by Bank to customers, due to changes in the level of returns received by Bank from the distribution of funds which can affect the behavior of Bank’s third party fund customers. The main objective of risk management for return risk is to minimize the possible influence of third party fund customer behavior on changes in the rate of return. Bank melakukan pengelolaan risiko imbal hasil untuk dapat meningkatkan pendapatan, dengan menciptakan produk-produk syariah dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, sehingga tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah dapat bersaing dengan Industri perbankan. Dalam menetapkan toleransi risiko imbal hasil, Bank Aceh mempertimbangkan strategi dan tujuan bisnis bank serta kemampuan bank dalam mengambil risiko imbal hasil dan bank terus melakukan pengkinian kebijakan sesuai dengan prinsip syariah. Bank manages the risk of return to increase revenue, by creating sharia products and services tailored to customer needs, so that the level of returns paid by Bank to customers can compete with the banking industry. In determining the yield risk tolerance, Bank Aceh considers the strategy and business objectives of the bank as well as the bank’s ability to take yield risk and the bank continues to update policies in accordance with sharia principles. 10.Risiko Investasi Risiko Investasi (Equity Equity Investment Risk) adalah risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang menggunakan metode net revenue sharing maupun yang menggunakan metode profit and loss sharing. Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko investasi adalah untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana, treasury dan investasi serta usaha bank lainnya tidak terekspose pada risiko investasi yang dapat menimbulkan kerugian Bank. Dalam pengelolaan risiko investasi, bank berupaya meningkatkan pembiayaan bagi hasil dan mempertahankan kualitas maupun komposisi pembiayaan berbasis jual beli (Murabahah) yang mempunyai stabilitas dalam perolehan laba dan tingkat gagal bayar yang rendah. Bank terus mempersiapkan kebijakan strategis untuk meningkatkan pembiayaan ini diantaranya melalui pelatihan pembiayaan dan kesadaran risiko investasi bagi seluruh petugas pembiayaan di seluruh unit kerja operasional. 10. Equity Equity Investment Risk Equity Equity Investment Risk is the risk due to the bank’s share in the loss of the customer’s business that is financed in profit-sharing based financing using either the net revenue sharing method or the one using the method of profit and loss sharing. The main objective of risk management for investment risk is to ensure that the activities of providing funds, treasury and investment as well as other bank businesses are not exposed to investment risks that can cause losses to Bank. In managing investment risk, the bank seeks to increase profit-sharing financing and maintain the quality and composition of sale and purchase-based financing (Murabahah) which has stability in profitability and low default rates. Bank continues to prepare strategic policies to increase this financing, including through financing training and investment risk awareness for all financing officers in all operational work units. Pengelolaan Risiko Risk Management Pengelolaan risiko Bank Aceh sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencakup 10 (sepuluh) risiko yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas; Risiko Operasional; Risiko Hukum; Risiko Reputasi; Risiko Stratejik; Risiko Kepatuhan; Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi. Bank Aceh risk management as referred to in the provisions of the Financial Services Authority (OJK) covers 10 (ten) risks, namely: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk; Operational Risk; Legal Risk; Reputation Risk; Strategic Risk; Compliance Risk; Return Risk and Equity Investment Risk. Bank diwajibkan mengelola risiko yang dihadapi dengan melakukan identifikasi dan evaluasi, sehingga menghasilkan Banks are required to manage the risks faced by identifying and evaluating, so as to produce a good risk profile and in PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 447
  447. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 448 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions profil risiko yang baik dan sesuai risk appetite yang telah ditetapkan untuk setiap kategori risiko sekaligus untuk risiko kompositnya . Uraian mengenai Profil Risiko Bank secara keseluruhan meliputi penilaian atas Risiko Melekat (Inheren risk) dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR), dengan fokus pada eksposur Risiko yang signifikan pada Bank. accordance with the risk appetite that has been set for each risk category as well as for the composite risk. Description of Bank’s overall Risk Profile includes an assessment of Inherent Risk and Quality of Risk Management Implementation (KPMR), with a focus on significant risk exposures to Bank. Profil Risiko merupakan gambaran secara menyeluruh atas besarnya potensi risiko yang melekat pada seluruh portofolio atau eksposur Bank. Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko. Penerapan sistem manajemen risiko yang dikelola Bank Aceh berdasarkan 4 (empat) cakupan, yaitu: 1. Pengawasan aktif Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah; 2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko; 3. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit sebagai pedoman penerapan manajemen risiko. 4. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan sistem informasi manajemen risiko serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh. The Risk Profile is an overall picture of the amount of potential risk inherent in Bank’s entire portfolio or exposure. Risk profile assessment is an assessment of inherent risk and the quality of risk management implementation. The implementation of a risk management system managed by Bank Aceh is based on 4 (four) scopes, namely: 1. Active supervision of Board of Directors, Board of Commissioners, and Sharia Supervisory Board; 2. Adequacy of risk management policies and procedures as well as determination of risk limits; 3. Policies, procedures and determination of limits as guidelines for implementing risk management. 4.Adequacy of the identification process, measurement, monitoring, risk control and risk management information system as well as a comprehensive internal control system. Unit/Fungsi Yang Mengelola dan Memonitor Risiko Units/Functions That Manage and Monitor the Risk Tujuan pengelolaan risIko mencakup pengembangan pendekatan dan metodelogi dalam mengelola riisko bank, mempertegas struktur fungsional termasuk tujuan, peran dan tanggung jawab serta menumbuhkan budaya sadar risiko di bank secara keseluruhan. The objectives of risk management include developing an approach and methodology in managing bank risk, strengthening the functional structure including objectives, roles and responsibilities as well as fostering a risk awareness culture in the bank as a whole. Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko Bank Aceh terdiri dari Dewan komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Direksi bertanggung jawab terhadap aktivitas manajemen risiko Bank Aceh, menentukan arah strategi, risk appetite dan kerangka kerja yang relevan. Dalam menjalankan fungsi kebijakan risiko (risk policy), Direksi dibantu oleh komite-komite dibawah direksi, antara lain Komite Kebijakan Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Intern. Di tingkat operasional, unit Manajemen Risiko bersama unit bisnis, internal audit dan unit kerja kepatuhan melakukan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko serta pengendalian risiko. Bank Aceh’s risk management framework and governance consists of a board of commissioners who carry out a risk oversight function through Risk Oversight Committee and Audit Committee. Board of Directors is responsible for Bank Aceh’s risk management activities, determining the strategic direction, risk appetite and relevant framework. In carrying out the risk policy function, Board of Directors is assisted by committees under the board of Directors, including Risk Management Policy Committee and the Internal Audit Work Unit. At the operational level, Risk Management unit together with the business unit, internal audit and compliance work units perform the functions of identification, measurement, risk monitoring and risk control. Three Lines of Defense Three Lines of Defense Peningkatan kepedulian organisasi terhadap manajemen risiko dan tuntutan pemangku kepentingan terhadap tata kelola mendorong pembentukan beragam fungsi pengelola risiko di dalam organisasi. Dalam menerapkan proses manajemen risko, Bank Aceh melibatkan seluruh jajaran dalam organisasi mulai dari Dewan Komisaris, Direksi hingga seluruh Karyawan Bank. Untuk dapat mengelola risiko perusahaan yang efisien dan efektif serta mengkoordinasikan berbagai fungsi tersebut, Bank Aceh memiliki tiga lini pertahanan (three lines of defense) yang membagi fungsi-fungsi di dalam organisasi yang terlibat di dalam manajemen risiko menjadi tiga lapis/lini, yaitu: Increased organizational awareness of risk management and stakeholder demands for governance encourages the establishment of various risk management functions within the organization. In implementing the risk management process, Bank Aceh involves all levels in the organization, from Board of Commissioners, Board of Directors to all Bank employees. To be able to manage corporate risk efficiently and effectively and to coordinate these various functions, Bank Aceh has three lines of defense which divide the functions within the organization involved in risk management into three layers/ lines, namely: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  448. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 1. First Line Defense terletak pada setiap unit kerja sebagai risk owner, fungsi dalam perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola risiko dan bertindak sebagai pemilik risiko yang mencakup mencakup identifikasi, mengukur, memonitor, mengendalikan dan melaporkan risiko serta mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memitigasi risiko. 2. Second Line Defense terletak pada Unit Manajemen Risiko dan Kepatuhan, fungsi dan tanggungjawab dalam membuat kebijakan manajemen risiko, memastikan pengendalian internal yang telah dijalankan oleh risk taking unit. 3. Third Line Defense terletak pada Satuan Kerja Audit Internal, bersifat independen dan memastikan seluruh kerangka kerja manajemen risiko telah dijalankan dan diterapkan dengan baik serta pengelolaan risiko tersebut dilakukan secara efektif. 1. First Line Defense is located in each work unit as the risk owner, the function within the company is responsible for managing risk and acting as the owner of the risk which includes identifying, measuring, monitoring, controlling and reporting risks as well as taking steps needed to mitigate risks. 2. Second Line Defense is located in Risk Management and Compliance Unit, functions and responsibilities in making risk management policies, ensuring that internal control is carried out by the risk taking unit. Ketiga fungsi tersebut memiliki peran yang berbeda dalam menunjang penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Walaupun Dewan Komisaris dan Direksi tidak termasuk kedalam salah satu lini diantara ketiga lini tersebut, namun mereka memegang peran penting untuk mengembangkan budaya manajemen risiko, menumbuhkan komitmen dalam mengelola risiko sesuai dengan strategi bisnis bank dan memastikan proses manajemen risiko serta pengendalian internal dalam Perusahaan berjalan dengan baik. These three functions have different roles in supporting the implementation of Good Corporate Governance. Although Board of Commissioners and Directors are not included in one of the three lines, they play an important role in developing a risk management culture, fostering a commitment to managing risk in accordance with the bank’s business strategy and ensuring that the risk management process and internal control in the Company are running well. Struktur Organisasi Manajemen Risiko Organizational Structure of Risk Management Struktur organisasi manajemen risiko Bank Aceh dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 265/DIR/BA/ XI/2019 tanggal 28 November 2019. Bank Aceh’s risk management organization structure was formed based on the Decree of Board of Directors No. 265/ DIR/BA/XI/2019 dated 28 November 2019. Adapun susunan struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko Bank Aceh sebagai berikut: The organizational structure of Bank Aceh Risk Management Division is as follows: 3. Third Line Defense is located in the Internal Audit Unit, is independent and ensures that the entire risk management framework has been properly implemented and implemented and that risk management is carried out effectively. Direktur Kepatuhan Fund & Services Director Divisi Manajemen Risiko Human Resources Division Bidang Identifikasi & Pengukuran Risiko Bidang Kebijakan & Pengkajian Risiko Bidang Monitoring & Laporan Manajemen Risiko Risk Identification & Measurement Field Field of Policy & Risk Assessment Risk Management Monitoring & Reports Bidang APU & PPT APU & PPT fields PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 449
  449. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division Divisi Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain : 1. Menjaga, mengelola dan mengawasi agar aktivitas operasional yang dilakukan Bank tidak menimbulkan kerugian (losses) yang melebihi kemampuan ataupun membahayakan kelangsungan usaha Bank yang dilakukan dengan pendekatan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Strategik, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi serta melaksanakan menejemen risiko sesuai dengan ketentuan regulator. 2. Memberikan masukan dan konklusi dalam analisa seluruh risiko bank kepada manejemen Bank. 3. Menyusun dan menyampaikan laporan Profil Risiko/ Tingkat Kesehatan Bank kepada regulator. 4. Mengkaji secara berkala kecukupan dan kelayakan dari kebijakan, pedoman dan strategi penerapan manejemen risiko serta menyampaikan rekomendasi perubahan kepada Komite Manajemen Risiko. 5. Memeriksa dan melakukan analisis terhadap terhadap laporan Cash Transaction Report (CTR) dan Suspicious Transaction Report (STR) dan menyampaikan laporan ke PPATK. The Risk Management Division has duties and responsibilities, including: 1. Maintain, manage and supervise so that the operational activities carried out by Bank do not cause losses that exceed the ability or endanger the continuity of Bank’s business which is carried out by using the process of identification, measurement, monitoring and risk control, including Credit Risk, Market Risk, Operational Risk. , Liquidity Risk, Legal Risk, Compliance Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Return Risk and Equity Investment Risk as well as implementing risk management in accordance with regulatory provisions. Profil Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division Profile 2. Provide input and conclusions in the analysis of all bank risks to the management of Bank. 3. Compile and submit a Risk Profile/Bank Soundness Rating report to regulators. 4. Periodically review the adequacy and appropriateness of policies, guidelines and risk management implementation strategies and submit recommendations for changes to the Risk Management Committee. 5. Checking and analyzing Cash Transaction Report (CTR) and Suspicious Transaction Report (STR) and submitting reports to PPATK. Profil Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division Profile dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan can be seen in the Company Profile bagian Profil Pemimpin Divisi section of the Head of Division Profile section Said Hambali Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division 450 Kebijakan Manajemen Risiko Risk Management Policy Sasaran kebijakan Manajemen Risiko adalah untuk mengendalikan jalannya aktivitas/kegiatan usaha Bank dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan serta menciptakan peringatan dini (early warning system) terhadap seluruh risiko usaha. Kebijakan Manajemen Risiko meliputi informasi mengenai langkahlangkah dalam menerapkan Manajemen Risiko yang disusun berdasarkan evaluasi atas profil risiko Bank dan upaya-upaya perbaikan yang akan ditempuh serta penjelasan mengenai kebijakan dalam melaksanakan fungsi Manajemen Risiko. The objective of Risk Management policy is to control the activities of Bank with a reasonable level of risk in a directed, integrated and sustainable manner as well as to create an early warning system against all business risks. The Risk Management Policy includes information regarding the steps in implementing Risk Management which is prepared based on an evaluation of Bank’s risk profile and remedial measures that will be taken as well as an explanation of the policies in carrying out the Risk Management function. Kebijakan Manajemen Risiko ditetapkan antara lain dengan cara menyusun strategi Manajemen Risiko untuk memastikan bahwa: Risk Management Policies are established by, among others, formulating a Risk Management strategy to ensure that: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  450. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 1.Bank tetap mempertahankan eksposur Risiko sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan lain yang berlaku. 2.Bank dikelola oleh sumber daya insani yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian di bidang Manajemen Risiko sesuai dengan kompleksitas usaha Bank. 3. Penyusunan strategi manajemen risiko dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Bank, organisasi Bank dan Risiko yang timbul sebagai akibat perubahan faktor eksternal dan faktor internal. 1. Bank continues to maintain its Risk exposure in accordance with Bank’s internal policies and procedures and the prevailing laws and regulations. 2. Bank is managed by human resources who have knowledge, experience and expertise in the field of Risk Management in accordance with the complexity of Bank’s business. 3. The risk management strategy is prepared by taking into account the financial condition of Bank, the organization of Bank and the Risks that arise as a result of changes in external and internal factors. Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Policies, Procedures and Determination of Limits Ruang lingkup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), sekurang-kurangnya memuat: 1. Penetapan Risiko yang terkait dengan produk dan transaksi perbankan; 2. Penetapan penggunaan metode pengukuran dan sistem informasi manajemen risiko; 3. Penentuan limit dan penetapan toleransi Risiko; toleransi risiko merupakan potensi kerugian yang dapat diserap oleh permodalan Bank. 4. Penetapan penilaian peringkat risiko; Penetapan penilaian peringkat risiko merupakan dasar bagi Bank untuk mengkategorikan peringkat risiko Bank. 5.Penyusunan rencana darurat (contingency plan) dalam kondisi terburuk (worst case scenario); 6. Penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko. The scope of risk management policies and procedures as well as the determination of risk limits as referred to in the Financial Services Authority Regulation (POJK), at least contains: 1. Determination of Risks related to banking products and transactions; 2. Determining the use of the measurement method and risk management information system; 3. Determination of limits and determination of Risk tolerance; Risk tolerance is the potential loss that can be absorbed by Bank’s capital. 4. Determination of risk rating assessment; The determination of the risk rating is the basis for Bank to categorize Bank’s risk rating. 5. Preparation of a contingency plan in the worst case scenario; 6. Determination of the internal control system in the application of risk management. Ruang lingkup Kebijakan Manajemen Risiko Bank Aceh meliputi: 1.Penetapan risiko yang terkait dengan produk dan transaksi perbankan yang didasarkan atas hasil analisis Bank terhadap risiko yang melekat pada setiap produk dan transaksi perbankan yang telah dan akan dilakukan sesuai dengan kondisi dan kompleksitas usaha Bank. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait produk dan transaksi perbankan, Bank Aceh menerapkan manajemen risiko untuk 10 (sepuluh) jenis risiko meliputi: a) Risiko Kredit; b) Risiko Pasar; c) Risiko Likuiditas; d) Risiko Operasional; e) Risiko Hukum; f) Risiko Reputasi; g) Risiko Stratejik; h) Risiko Kepatuhan; i) Risiko Imbal Hasil dan j) Risiko Investasi. 2. Penetapan penggunaan metode pengukuran dan sistem informasi manajemen risiko dalam rangka mengkalkulasi secara tepat eksposur risiko pada setiap produk dan transaksi perbankan serta aktivitas fungsional Bank, dan penetapan pelaporan data serta informasi yang terkait dengan eksposur risiko sebagai input untuk pengambilan keputusan bisnis yang menguntungkan dengan tetap memperhatikan prinsip The scope of Bank Aceh Risk Management Policy includes: 1. Determination of risks related to banking products and transactions based on the results of Bank’s analysis of the risks inherent in each banking product and transaction that has been and will be carried out in accordance with the conditions and complexity of Bank’s business. In accordance with the Financial Services Authority Regulations related to banking products and transactions, Bank Aceh implements risk management for 10 (ten) types of risk including: a) Credit Risk; b) Market Risk; c) Liquidity Risk; d) Operational Risk; e) Legal Risk; f) Reputation Risk; g) Strategic Risk; h) Compliance Risk; i) Rate of Return Risk and j) Equity Investment Risk. 2. Determination of the use of measurement methods and risk management information systems in order to accurately calculate the risk exposure of each banking product and transaction as well as Bank’s functional activities, and determine the reporting of data and information related to risk exposures as input for making profitable business decisions. taking into account the prudential principles of PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 451
  451. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 452 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions kehati-hatian Bank . Bank Aceh menetapkan: a) Pengukuran risiko kredit dan risiko pasar menggunakan pendekatan Standar (Standardised Approach); b) Pengukuran risiko operasional menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) untuk perhitungan kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah; dan c)Pengukuran risiko lainnya yang mencakup Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan ditambah dengan Risiko Konsentrasi Kredit dan Risiko Benchmark Suku Bunga (Benchmark Interest Rate Risk) juga menggunakan pendekatan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM/CAR) sesuai Profil Risiko. 3.Penentuan limit dan penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur Risiko Bank. Kebijakan penetapan limit dan toleransi Risiko ditetapkan melalui Rapat Komite Manajemen Risiko. 4. Penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan Manajemen Risiko guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan ekstern dan intern yang berlaku (compliance risk), tersedianya informasi manajemen dan keuangan, efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional Bank, serta efektifitas budaya risiko pada setiap jenjang organisasi Bank. 5. Penetapan dan pelaksanaan fungsi serta pembagian tugas/ tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pengendalian intern di Bank Aceh telah dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko. 6. Penetapan penilaian peringkat risiko sebagai dasar bagi Bank untuk menentukan langkah-langkah perbaikan terhadap produk, transaksi perbankan, dan area aktivitas fungsional tertentu dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko. Penilaian peringkat risiko dilakukan secara periodik oleh Bank Aceh melalui Laporan Profil Risiko. Bank. Bank Aceh stipulates: a) The measurement of credit risk and market risk uses the Standardized Approach; b) Measurement of operational risk uses the Basic Indicator Approach to calculate the capital adequacy ratio (CAR) in accordance with the Financial Services Authority Regulation concerning the Minimum Capital Requirement for Islamic Commercial Banks; and c) Other risk measurements which include Liquidity Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Compliance Risk plus Credit Concentration Risk and Interest Rate Benchmark Risk also uses an approach in accordance with the Financial Services Authority Regulation concerning Minimum Capital Requirements. Sharia Commercial Banks to calculate the Minimum Capital Adequacy Requirement (CAR/CAR) according to the Risk Profile. 3. Determination of limits and determination of risk tolerance, which constitute limits on potential losses that can be absorbed by Bank capital and a means of monitoring the development of Bank Risk exposures. The policies for determining limits and risk tolerance are established through the Risk Management Committee Meeting. 4. Establishment of an internal control system in the application of Risk Management to ensure compliance with applicable external and internal regulations (compliance risk), availability of management and financial information, effectiveness and efficiency of Bank’s operational activities, as well as the effectiveness of risk culture at every level of Bank’s organization. 5. The Internal Audit Unit (SKAI), the Compliance Division and the Risk Management Division have determined and assigned the functions and duties/responsibilities to carry out the internal control function. 6. Determination of risk rating assessment as the basis for Bank to determine corrective measures for products, banking transactions, and certain functional activity areas and evaluate the results of the implementation of Risk Management policies and strategies. Bank Aceh conducts periodic risk rating assessments through a Risk Profile Report. Budaya Manajemen Risiko Risk Management Culture Bank Aceh terus meningkatkan Risk Awareness (kesadaran akan risiko) dan pemantapan Risk Culture (budaya mengelola risiko) kepada seluruh karyawan/ti PT. Bank Aceh Syariah pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan non operasional, agar seluruh lini bisnis dan kebijakan lebih berbasis risiko. Pengembangan budaya manajemen risiko antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya manajemen risiko yang efektif. Bank Aceh continues to increase Risk Awareness and consolidation of Risk Culture for all employees of PT. Bank Aceh Syariah at every level and in every implementation of operational and non-operational activities, so that all business lines and policies are more risk-based. The development of a risk management culture, among others, includes adequate communication to all levels of the organization regarding the importance of effective risk management. Bank Aceh melakukan sosialisasi manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran kepada seluruh unit kerja dan cabang. Sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut telah dilakukan secara menyeluruh dan secara berkala melakukan Monitoring On site terhadap penerapan manajemen risiko dan kendala-kendala yang dihadapi cabang dalam Bank Aceh disseminates risk management to create awareness for all work units and branches. As part of the implementation of these outreach activities have been carried out thoroughly and periodically conducted On site Monitoring of the implementation of risk management and the obstacles faced by the branches in its implementation. Dissemination of risk management is carried PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  452. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements penerapannya. Sosialisasi manajemen risiko dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media, antara lain dilakukan melalui : 1.Mengikuti Workshop dan seminar 2. Inhouse Training 3. Surat edaran 4. Pertemuan rutin 5. Corporate mail 6. Kunjungan langsung ke Cabang 7. Social site network out by utilizing various media, including through: Untuk meningkatkan edukasi dan kualitas sumber daya insani terhadap pemahaman manajemen risiko termasuk kesadaran risiko (risk awareness) dan budaya risiko (Risk Culture), Direksi secara berkesinambungan terus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada jajaran personil dan pejabat bank, termasuk mengikut sertakan dalam ujian Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), dengan harapan budaya risiko dapat tertanam dengan baik diseluruh unit kerja Bank, sehingga pengendalian intern dapat dilaksanakan melalui pengawasan. To improve education and quality of human resources in understanding risk management including risk awareness and risk culture, Board of Directors continuously provides education and training to bank personnel and officials, including taking part in the Risk Management Certification exam. (BSMR), with the hope that a risk culture can be well embedded in all work units of Bank, so that internal control can be implemented through supervision. Bank Aceh mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari level pemimpin seksi ke atas sebagai upaya mendukung pelaksanaan manajemen risiko bagi kegiatan usaha Bank dan sesuai dengan PBI Nomor: 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum. Bank Aceh requires risk management certification for all officers from the level of section leader and above in an effort to support the implementation of risk management for Bank’s business activities and in accordance with PBI Number: 7/25/ PBI/2005 dated 3 August 2005 concerning Risk Management Certification for Managers and officers Commercial banks. Laporan Profil Risiko Bank Bank Risk Profile Report Penilaian Risk Profile Semester II 2020 (Self Asessment): Berdasarkan self assessment dari kegiatan operasional masingmasing unit kerja yang disampaikan ke Divisi Risk Management untuk posisi Laporan Risk Profile Semester II 2020, dari 10 (sepuluh) Risiko yang dikelola oleh Bank terdapat 2 (dua) jenis Risiko Material/ yang tergolong kategori Moderate, yaitu Risiko Operasional dan untuk Risiko Investasi dengan nilai moderate hanya terdapat pada penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR). 1. Attending workshops and seminars 2. Inhouse Training 3. Circular letter 4. Regular meetings 5. Corporate mail 6. Direct visits to branches 7. Social site network Assessment of Risk Profile Semester II 2020 (Self Assessment): Based on the self-assessment of the operational activities of each work unit submitted to the Risk Management Division for the position of the Semester II 2020 Risk Profile Report, of the 10 (ten) Risks managed by Bank, there are 2 (two) types of Material Risk/which are classified as Moderate category, namely Operational Risk and for Equity Investment Risk with a moderate value only in the assessment of the Quality of Risk Management Implementation (KPMR). Laporan Profil Risiko Risk Profile Report Periode Laporan No 1 Jenis Risiko Risiko Kredit Desember 2020 Inherent Risk KPMR 2 2 Desember 2019 Types of Risk Peringkat Inherent Risk KPMR Peringkat 2 2 2 2 Credit Risk 2 Risiko Pasar 2 2 2 2 2 2 Market Risk 3 Risiko Likuiditas 2 2 2 2 2 2 Liquidity Risk 4 Risiko Operasional 3 3 3 3 3 3 Operational Risk 5 Risiko Hukum 2 2 2 2 2 2 Legal Risk 6 Risiko Sratejik 2 2 2 3 3 3 Srategik risk 7 Risiko Kepatuhan 2 2 2 3 3 3 Compliance Risk 8 Risiko Reputasi 2 2 2 2 2 2 Reputation Risk 9 Risiko Imbal Hasil 2 2 2 2 2 2 Rate of Return Risk 10 Risiko Investasi 2 3 3 2 2 2 Equity Investment Risk Nilai Komposit 2 2 Composite Value PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 453
  453. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 454 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Nilai Komposit berdasarkan Self Assessment Bank Penetapan penilaian peringkat Risiko berdasarkan POJK No .65/ POJK.03/2016 tgl 23 Desember 2016 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, merupakan dasar bagi Bank untuk mengkategorikan peringkat Risiko Bank. peringkat Risiko bagi Bank dikategotikan menjadi 5 (lima) peringkat, Yaitu : 1. Peringkat 1 (Low); 2. Peringkat 2 (Low to Moderate); 3. Peringkat 3 (Moderate); 4. Peringkat 4 (Moderate to High); dan 5. Peringkat 5 (High). Composite value is based on Bank’s Self-Assessment Determination of the Risk rating assessment based on POJK No.65/POJK.03/2016 dated 23 December 2016 concerning the implementation of Risk Management for Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units, is the basis for Banks to categorize Bank’s Risk rating. Risk ratings for Banks are categorized into 5 (five) ratings, namely: 1. 1st Rank (Low); 2. 2nd Rank (Low to Moderate); 3. 3rd Rank (Moderate); 4. 4th Rank (Moderate to High); and 5. 5th Rank (High). Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank Soundness Rating (TKB) Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB)/Risk based Bank Rating (RBBR) merupakan pemenuhan pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengukur tingkat risiko yang sedang dan akan dihadapi Bank dalam menjalankan bisnis di masa mendatang. Bank Soundness Rating (TKB)/Risk based Bank Rating (RBBR) is the fulfillment of reporting to the Financial Services Authority (OJK) in measuring the level of risk that Bank is currently facing and will face in running its business in the future. Bank Aceh wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk based Bank Rating), yaitu dilakukan berdasarkan analisis yang komprehensif terhadap kinerja, profil risiko, permasalahan yang dihadapi dan prospek perkembangan Bank. Bank Aceh is required to conduct an assessment of Bank’s Soundness Level (TKB) using a risk approach (Risk based Bank Rating), which is carried out based on a comprehensive analysis of the performance, risk profile, problems faced and prospects for Bank’s development. Pada prinsipnya tingkat kesehatan bank, pengelolaan bank, dan kelangsungan usaha bank merupakan tanggung jawab manajemen Bank. Oleh karena itu, bank wajib memelihara dan memperbaiki tingkat kesehatan bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usahanya termasuk melakukan penilaian sendiri (self assessment) secara berkala terhadap tingkat kesehatan bank dan mengambil langkah-langkah perbaikan secara efektif. In principle, the bank soundness level, bank management, and bank business continuity are the responsibility of the bank’s management. Therefore, banks are required to maintain and improve the soundness level of the bank by applying the principles of prudence and risk management in carrying out their business activities, including conducting periodic selfassessments of the soundness level of the bank and taking corrective steps effectively. Acuan penilaian tingkat kesehatan Bank Aceh berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 8/ POJK.03/2014 dan SE OJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Dalam ketentuan tersebut Bank menilai sendiri tingkat kesehatan bank yang mencakup: 1.Penilaian Risk profile 2.Penilaian Good Corporate Governance (GCG) 3.Penilaian Capital 4. Penilaian Rentabilitas The reference for the assessment of the health level of Bank Aceh is guided by the POJK Financial Services Authority Regulation No. 8/POJK.03/2014 and SE OJK No. 10/SEOJK.03/2014 concerning Rating of Soundness of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units. In this provision, Bank will self-assess the soundness of the bank which includes: 1. Risk profile assessment 2. Assessment of Good Corporate Governance (GCG) 3. Capital Assessment 4. Rentability Assessment PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  454. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Faktor TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Deskripsi Description Penilaian 11 prinsip penerapan GCG Permodalan Penilaian kecukupan modal untuk mengantisipasi risiko dan pengelolaan modal Rentabilitas Penilaian rentabilitas Bank, (kinerja earnings, sumbersumber earnings, dan sustainability earnings) Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank (TKB) PT. Bank Aceh Syariah Desember 2020 (Self Assessment) Secara umum portofolio yang dimiliki Bank Aceh masih dalam batas yang dapat diantisipasi risikonya dan hal ini mencerminkan bahwa kondisi Bank secara umum sehat, sehingga mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Komposit Risiko berdasarkan self assessment per Desember 2020 dan 2019 adalah “ SEHAT” dengan rincian sebagai berikut: Quality of Risk Management Implementation (KPMR): Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, Reputation Risk, Return Risk and Equity Investment Risk. An Evaluation of 11 principles for implementing GCG GCG 1 Inherent Risk: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, Reputation Risk, Return Risk and Equity Investment Risk. Risiko Melekat (Inheren Risk): Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) : Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi. Profil Risiko No LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Assessment of capital adequacy to anticipate risk and capital Management Assessment of Bank’s profitability, (earnings performance, earnings sources, and earnings sustainability) Bank Soundness Rating Composite Rating (TKB) of PT. Bank Aceh Syariah December 2020 (Self Assessment) In general, the portfolios of Bank Aceh are still within the risk-anticipated limits and this reflects that Bank’s condition is generally healthy, so that it is able to face significant negative effects from changes in business conditions and other external factors. The Risk Composite based on self-assessment as of December 2020 and 2019 is “HEALTHY” with the following details: Peringkat (Rating) Faktor Risk profile Juni 2019 Desember 2019 2 2 Factor Risk Profile 2 GCG 2 2 GCG 3 Capital 2 2 Capital 4 Earning 2 2 Earning 2 2 TKB Composite Value Nilai Komposit TKB Deskripsi Mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktorfaktor penilaian, antara lain: profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Description Reflects the condition of Bank which is generally healthy, so that it is considered capable of facing significant negative effects from changes in business conditions and other external factors, as reflected in the rating of assessment factors, including: risk profile, GCG implementation, profitability, and generally good capital. If there are weaknesses, in general these weaknesses are less significant. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 455
  455. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP) Internal Capital Process (ICAAP) FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Adequacy Assessment ICAAP adalah proses yang dilakukan Bank untuk menetapkan kecukupan modal sesuai dengan profil risiko Bank, dan penetapan strategi untuk memelihara tingkat permodalan. ICAAP is a process carried out by Bank to determine capital adequacy in accordance with Bank’s risk profile, and the establishment of a strategy to maintain the level of capital. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah dan regulasi Basel II Pilar 2 Prinsip ke-1 mensyaratkan Bank untuk mengembangkan Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP) yaitu proses untuk menetapkan kecukupan modal minimum sesuai profil risiko Bank dan penetapan strategi untuk memelihara tingkat permodalan, sebagai bagian dari peningkatan efektivitas manajemen risiko di Bank. The applicable Financial Services Authority regulations concerning the Minimum Capital Adequacy Requirement for Islamic Commercial Banks and Basel II Regulation Pillar 2 Principle 1 requires Banks to develop an Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP), namely a process to determine the minimum capital adequacy according to Bank’s risk profile and strategy to maintain the level of capital, as part of increasing the effectiveness of risk management in Bank. Penilaian Kecukupan Modal secara Internal atau Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP) meliputi proses identifikasi dan pengukuran/penilaian jenis dan/atau profil risiko Bank secara internal untuk disediakan dan dialokasi secara internal kecukupan modalnya serta strategi pengelolaan modal sesuai profil risiko yang dihadapi Bank. Bank Aceh telah mempunyai Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP) yang berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum Syariah dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 12/SE.OJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil Risiko Bagi Bank Umum Syariah. Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) includes the process of identifying and measuring/assessing the type and/or risk profile of Bank internally to provide and allocate internally its capital adequacy and capital management strategies according to the risk profile faced by Bank. Bank Aceh already has an Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) Company Guidebook (BPP) which is guided by the Financial Services Authority Regulation No. 21/POJK.03/2014 dated 18 November 2014 concerning the Minimum Capital Requirement for Sharia Commercial Banks and the Financial Services Authority Circular Letter No. 12/SE.OJK.03/2015 dated 27 April 2015 concerning Minimum Capital Requirement in accordance with the Risk Profile for Sharia Commercial Banks. Jenis risiko yang dinilai material oleh Bank Aceh mencakup 10 (sepuluh) risiko sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kesehatan Bank, dan Bank telah melakukan pengukuran Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan risiko-risiko lainnya dilakukan pengukuran secara kualitatif. Metode yang digunakan adalah Metode Standar untuk Risiko Kredit dan Risiko Pasar, sedangkan Risiko Operasional menggunakan Pendekatan Indikator Standar (PID). The types of risk considered material by Bank Aceh include 10 (ten) risks in accordance with the Financial Services Authority provisions concerning Bank Soundness Assessment, and Bank has carried out measurements of Credit Risk, Market Risk and Operational Risk in accordance with applicable regulations, while other risks are measured in an appropriate manner. qualitative. The method used is the Standard Method for Credit Risk and Market Risk, while the Operational Risk uses the Standard Indicator Approach (PID). Modal Minimum Bank Sesuai Risiko Perhitungan Rasio KPMM per Desember 2020 Minimum Bank Capital According to risk Calculation of the CAR Ratio as of December 2020 Perhitungan kecukupan modal perlu disesuaikan sehingga tidak hanya mampu menyerap potensi kerugian yang timbul dari Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional namun juga dari Risiko Lainnya yang material. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko. Kecukupan modal minimum sesuai profil risiko selain bertujuan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang antara lain timbul dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang telah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional, juga untuk mengantisipasi potensi kerugian dimasa mendatang dari risiko-risiko yang belum sepenuhnya 456 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 The calculation of capital adequacy needs to be adjusted so that it is not only able to absorb potential losses arising from Credit Risk, Market Risk and Operational Risk but also from other material Risks. To anticipate this, Banks are required to provide a minimum capital according to the risk profile. The minimum capital adequacy according to the risk profile is not only aimed at anticipating potential losses which, among others, arise from Risk Weighted Assets (RWA) which have taken into account Credit Risk, Market Risk and Operational Risk, as well as to anticipate potential losses in the future from risks that are not yet fully calculated in the RWA, including Financing
  456. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements diperhitungkan dalam ATMR tersebut, antara lain Risiko Konsentrasi Pembiayaan, Risiko Likuiditas, Risiko Benchmark Suku Bunga dalam Banking Book (BRBB), Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Investasi dan Risiko Imbal Hasil serta untuk mengantisipasi dampak penerapan skenario stress test terhadap kecukupan modal. Concentration Risk, Liquidity Risk, Interest Rate Benchmark Risk in the Banking Book (BRBB), Legal Risk, Compliance Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Investment Risk and Return Risk and to anticipate the impact of implementing stress scenarios. capital adequacy test. Dalam rangka memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank memiliki dan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) In order to meet the minimum capital requirement according to the risk profile, the Bank has and implements an Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). No 1 Jenis Risiko Risiko Kredit 2 Risiko Pasar 3 Risiko Operasional Beban Modal Minimum (8%) ATMR 9.383.679.843.179 Total 750.694.387.454 Types of Risk Credit Risk 54.490.875.524 4.359.270.042 Market Risk 3.418.369.359.228 273.469.548.738 Operational Risk 12.856.540.077.931 1.028.523.206.234 Total Total beban Modal Minimum (8%) 1.028.523.206.234 Total ATMR 12.856.540.077.931 Risiko KPMM Pilar 1 8.00% Total Modal 2.391.488.767.427 Rasio CAR 18.60% Minimum Total Capital Expense (8%) Total RWA KPMM Risk Pillar 1 Total Capital CAR ratio Sesuai perhitungan ICAAP semester II Posisi Desember-2020, Maka Kebutuhan Modal Minimum/Rasio KPMM sesuai Profil Risiko menjadi 9,33%. In accordance with the ICAAP calculation for semester II for the position of December-2020, the Minimum Capital Requirement/ CAR Ratio according to the Risk Profile becomes 9.33%. Rasio CAR yang dimiliki oleh Bank pada periode Laporan Desember 2020 (Audited) sebesar 18,60% dari seharusnya 9,33%, sehingga Bank masih memiliki kelebihan Modal sebesar 9,27%. The CAR ratio owned by Bank in the December 2020 Reporting period (Audited) was 18.60% from 9.33%, so that Bank still has excess capital of 9.27%. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 457
  457. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 458 Bank melaksanakan sistem pengendalian intern dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan intern Bank , tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu, efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional, serta efektivitas budaya risiko (Risk Culture) pada organisasi Bank secara menyeluruh. Bank implements an internal control system in order to ensure compliance with applicable laws and regulations including Bank internal regulations, availability of complete, accurate, efficient, and timely financial and management information, effectiveness and efficiency in operational activities, and cultural effectiveness risk (Risk Culture) in Bank’s organization as a whole. Sistem pengendalian intern dilakukan agar kegiatan operasional Bank dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari jajaran manajemen Bank. Selain itu, manajemen Bank juga berkewajiban untuk meningkatkan Risk Culture yang efektif pada organisasi Bank dan memastikan hal tersebut melekat di setiap jenjang organisasi. PT. Bank Aceh Syariah telah mengimplementasikan fungsi pengendalian internal dalam kegiatan operasionalnya termasuk melalui pemisahan tugas, dual control, rekonsiliasi serta standar proses kerja dan pedoman pelaksanaan. The internal control system is implemented so that Bank’s operational activities can run in a healthy, safe and controlled manner. The implementation of a reliable and effective internal control system of Bank is the responsibility of Bank’s management. In addition, Bank’s management is also obliged to improve an effective Risk Culture in Bank’s organization and ensure that it is inherent at every level of the organization. PT. Bank Aceh Syariah has implemented internal control functions in its operational activities including through segregation of duties, dual control, reconciliation as well as work process standards and implementation guidelines. Kerangka Sistem Pengendalian Internal Bank Aceh berprinsip pada kerangka kerja COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis Perusahaan, dan bukan sebagai komponen terpisah pada aktivitas bisnis Perusahaan. Kerangka Sistem Pengendalian Internal dari COSO terdiri dari lima elemen, yaitu : 1. Pengawasan oleh manajemen dan pembentukan lingkungan pengendalian (control environment). Faktorfaktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya manajemen, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh Komisaris. 2. Identifikasi dan penilaian risiko (risk assessment). Yaitu mekanisme yang dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi. 3.Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi (control activities). Yaitu pelaksanaan dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai. 4. Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi (information and communication). Yaitu sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan membagi informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola dan mengendalikan operasinya. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan (monitoring). Pelaksanaan sistem pengendalian internal harus dipantau untuk memastikan sistem telah berjalan dengan baik. The framework for the Internal Control System of Bank Aceh is based on the framework of the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). The COSO framework views internal control as an integral part of the Company’s business processes, and not as a separate component of the Company’s business activities. COSO’s Internal Control System Framework consists of five elements, namely: 1. Supervision by management and establishment of a control environment (control environment). The factors of the control environment include the integrity, ethical values​​ and competence of people and entities, management philosophy and management style, the way management assigns authority and responsibility and organizes and develops its people, the attention and direction given by the Commissioners. 2. Identification and risk assessment (risk assessment). Namely a mechanism designed to identify, analyze, and manage risks associated with the various activities in which the organization operates. 3. Control activities and control activities. Namely the implementation of the policies and procedures established by management to help ensure that objectives can be achieved. 4. Accounting, information and communication systems (information and communication). Namely a system that allows people or entities to obtain and share the information needed to carry out, manage and control their operations. 5. Monitoring activities and deviation correction actions (monitoring). The implementation of the internal control system must be monitored to ensure that the system is running properly. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  458. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan kerangka Sistem Pengendalian Intern COSO, Bank Aceh membangun skema Sistem Pengendalian Intern Bank sebagaimana gambar berikut : LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Based on Bank Indonesia Regulations and the COSO Internal Control System framework, Bank Aceh has developed a Bank Internal Control System scheme as shown below: Skema Sistem Pengendalian Intern Bank Bank Internal Control System Scheme Supervisory Board Control Audit Committee Nomination & Remuneration Comittee Risk Policy Committee Management Control Preparer Preparer Preparer Preparer Checker Checker Checker Checker Approval Approval Approval Approval Business Development Risk Management Operation Accounting/Financial Bullt-In Control INDEPENDENT INTERNAL CONTROL SYSTEM KAP INTERNAL AUDIT - Ex.Post BI/OJK COMPLIANCE - Ex.Ante Pengawasan Manajemen Terhadap Sistem Pengendalian Intern Management Oversight Control System of the Internal Pengawasan managemen mencakup hal-hal yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris dalam penerapan pengendalian intern di Bank. Kewenangan dan tanggung jawab manajemen terhadap pengendalian intern adalah sebagai berikut : 1.Pengembangan kepedulian dan budaya pada seluruh jajaran organisasi, antara lain meliputi perilaku yang termasuk Fraud. 2. Penandatanganan pakta integritas oleh seluruh jajaran organisasi Bank, baik Direksi, Dewan Komisaris, maupun setiap pegawai Bank, dengan cakupan pakta integritas paling sedikit : a) Senantiasa mematuhi hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan. b) Bertindak objektif dan berpegang teguh pada nilai etika dan moral, adil, transparan, konsisten serta menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen. 3.Pengembangan kualitas sumber daya insani (SDI), khususnya yang terkait dengan peningkatan kesadaran dan pengendalian. 4. Pemantauan dan evaluasi terhadap pengendalian intern telah berjalan dengan semestinya serta penetapan tindak lanjut. 5. Pengembangan saluran komunikasi yang efektif di intern dan bagi ekstern Bank agar seluruh pejabat dan pegawai Management oversight covers matters that fall under the authority and responsibility of Board of Directors and Board of Commissioners in implementing internal control at Bank. Management’s authority and responsibility for internal control are as follows: 1. To develop awareness and culture at all levels of the organization, including among other things, including fraud. 2. The signing of the integrity pact by all levels of Bank’s organization, including Board of Directors, Board of Commissioners, and every employee of Bank, with the scope of the integrity pact at least: a) Always comply with laws and statutory provisions. b) Acting objectively and upholding ethical and moral values, being fair, transparent, consistent and upholding honesty and commitment. 3. Development of the quality of human resources (SDI), particularly those related to awareness raising and control. 4. Monitoring and evaluation of internal control has been running properly as well as determining the follow-up. 5. Development of effective communication channels internally and externally to Bank so that all Bank officers and PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 459
  459. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Bank memahami dan mematuhi kebijakan dan prosedur yang berlaku . 460 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions employees understand and comply with applicable policies and procedures. Budaya Pengendalian Culture of Control Sistem pengendalian internal Perseroan mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum yang mencakup 5 (lima) komponen yaitu : 1. Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian. 2. Identifikasi dan penilaian risiko. 3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi. 4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan/ kelemahan The Company’s internal control system refers to Financial Services Authority Circular Letter No.35/SEOJK.03/2017 concerning Guidelines for Standard Internal Control Systems for Commercial Banks which includes 5 (five) components, namely: 1. Supervision by management and a culture of control. 2. Risk identification and assessment. 3. Control activities and segregation of functions. 4. Accounting, information and communication systems. 5. Monitoring activities and correcting deviations/weaknesses Sistem Pengendalian Intern Terkait Pengendalian Keuangan dan Operasional Internal Control System Related to Financial and Operational Control Pelaksanaan pengendalian intern antara lain dilakukan melalui 1. Pengendalian Keuangan, dimana : a) Direksi telah menyusun dan mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris atas rencana stratejik yang dituangkan ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) sebagai blue print strategi bisnis 3 (tiga) tahunan. b) Penetapan strategi telah memperhitungkan dampak risiko stratejik terhadap permodalan Perseroan, antara lain proyeksi permodalan & KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum). c) Direksi secara aktif melakukan diskusi/memberikan masukan serta memantau kondisi internal dan perkembangan faktor eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi strategi bisnis perusahaan. d) Perseroan telah melaksanakan proses pengendalian keuangan Bank dengan baik. The implementation of internal control, among others, is carried out through 1. Financial Control, where: a) Board of Directors has prepared and received approval from Board of Commissioners on the strategic plan which is outlined in Bank Business Plan (RBB) as a 3 (three) year business strategy blueprint. b) Determination of the strategy takes into account the impact of strategic risks on the Company’s capital, including, among others, projected capital & CAR (Minimum Capital Adequacy Requirement). c)Board of Directors actively conducts discussions/ provides input and monitors internal conditions and the development of external factors that directly or indirectly affect the company’s business strategy. d) The Company has implemented Bank’s financial control process properly. 2. Pengendalian Operasional, dimana : a) Setiap transaksi operasional perbankan yang dilakukan telah mempunyai prosedur kerja yang dituangkan dalam manual kerja. Pembuatan prosedur kerja tersebut dilakukan oleh Divisi terkait dan telah direview/kaji oleh berbagai unit kerja yang terkait untuk memastikan bahwa risiko operasional yang mungkin ada pada aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan baik. b) Terdapat pembatasan melalui : 1)Penetapan limit dan wewenang petugas dalam melakukan suatu transaksi. 2)Penggunaan User ID dan password harus dirahasiakan. c)Untuk dapat mendukung pengendalian risiko operasional secara menyeluruh, Perseroan telah : 1) Membentuk struktur organisasi Perseroan sebagai berikut : • Pemisahan fungsi sehingga tidak menimbulkan conflict of interest. • Supervisor berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Kantor Cabang setiap hari. 2. Operational Control, where: a) Every banking operational transaction that is carried out has a work procedure as outlined in the work manual. The preparation of these work procedures is carried out by related divisions and has been reviewed/reviewed by various related work units to ensure that operational risks that may exist in these activities have been properly mitigated. b) There are restrictions through: 1) Determination of limits and authorities of officers in conducting transactions. 2) Use of User ID and password must be kept confidential. c) To be able to support operational risk control as a whole, the Company has: 1) Establishing the following organizational structure of the Company: • Separation of functions so as not to create a conflict of interest. • Supervisors oversee the implementation of internal controls at the Branch office on a daily basis. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  460. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility • Pengawasan Internal Cabang (PIC) berfungsi meyakini pelaksanaan kontrol internal di Kantor Cabang. • Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang independen terhadap risk taking unit untuk memeriksa dan menilai kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, dan tata kelola perusahaan yang baik. • Divisi Manajemen Risiko, Bidang Hukum, dan Divisi Kepatuhan yang independen terhadap risk taking unit. • Bidang Anti Fraud untuk meningkatkan efektivitas penerapan strategi Anti Fraud atas seluruh kegiatan Operasional Bank. 2) Memiliki kebijakan rotasi karyawan. 3.Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya, yaitu: a) Bank memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan risiko ini, apabila terjadi. b)Telah dibentuk tim yang bersifatnya independen terhadap risk taking unit dan bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan atas apa yang telah ditetapkan oleh Otoritas. c) Perusahaan telah melakukan proses pemantauan untuk setiap ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan/ peraturan lainnya yang berlaku sebagai berikut: 1)Pemantauan Kepatuhan Pelaporan kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan/regulator lainnya. 2)Laporan Kepatuhan Bank, termasuk Laporan Penerapan Program APU PPT dan laporan Strategi Anti Fraud yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap 6 (enam) bulan/semester. 3) Laporan Pemantauan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-hatian Perseroan, termasuk Laporan Pelaksanaan Program APU PPT, yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, Komite Audit. d)Manajemen Risiko dan Kepatuhan mempunyai kebijakan untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan. Bank menerapkan sistem pengendalian internal secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Perseroan dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam regulator, maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut : 1. Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. 2. Fungsi pengendalian dilakukan oleh Manajemen Risiko dan Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). LAPORAN KEUANGAN Financial Statements • Branch Internal Oversight (PIC) functions to oversee the implementation of internal controls at Branch offices. • The Internal Audit Unit (SKAI) is independent from the risk taking unit to examine and assess the adequacy and effectiveness of risk management processes, internal control, and good corporate governance. • Risk Management Division, Legal Division and Compliance Division which are independent of the risk taking unit. • Anti-Fraud Sector to increase the effectiveness of the implementation of anti-fraud strategies for all Bank Operational activities. 2) Having an employee rotation policy. 3. Compliance with other laws and regulations, namely: a) Bank is committed to complying with the prevailing laws and regulations and taking steps to correct this risk weakness, should it occur. b) A team that is independent from the risk taking unit has been formed and is responsible for monitoring compliance with what has been determined by the Authority. c) The company has carried out a monitoring process for any provisions of Bank Indonesia/Financial Services Authority/other applicable regulations as follows: 1) Monitoring Compliance Reporting to Bank Indonesia/ Financial Services Authority/other regulators. 2) Bank Compliance Reports, including APU PPT Program Implementation Reports and Anti-Fraud Strategy reports submitted to the Financial Services Authority every 6 (six) months/semester. 3) Compliance Monitoring Report with the Company’s Prudential Provisions, including the AML-CFT Program Implementation Report, which is submitted to Board of Commissioners, Audit Committee. d) Risk and Compliance Management has a policy to always comply with the applicable regulations, namely proactively taking prevention (ex-ante) in order to minimize the occurrence of violations and taking curative action (ex-post) in order to improve. Bank implements an effective internal control system tailored to the objectives, business policies, size and complexity of the Company’s business activities by referring to the requirements and procedures as stipulated in the regulator, as well as by referring to best practices through the following actions: 1. There is a determination of reporting lines and separation of functions between the operational work unit and the work unit that carries out the control function. 2. The control function is carried out by the Risk Management and Internal Audit Unit (SKAI). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 461
  461. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 462 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 . Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan operasional Perseroan secara berkala. Hasil review SKAI disampaikan dalam bentuk Laporan Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit kepada Direktur Utama dan ditembuskan ke Dewan Komisaris serta Dewan Komisaris, Komite Audit. 3. The Internal Audit Unit (SKAI) regularly reviews independently and objectively the procedures and operational activities of the Company. The results of the SKAI review are submitted in the form of Audit Results Reports and Audit Follow-Up Reports to the President Director and copied to Board of Commissioners and Board of Commissioners, Audit Committee. Sistem Pengendalian Intern dengan Kerangka yang Diakui Secara Internasional (COSO - Internal Control Framework) Internal Control System with an Internationally Recognized Framework (COSO - Internal Control Framework) Bank melaksanakan sistem pengendalian intern dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan intern Bank, tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu, efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional, serta efektivitas budaya risiko (Risk Culture) pada organisasi Bank secara menyeluruh. Bank implements an internal control system in order to ensure compliance with applicable laws and regulations including Bank internal regulations, availability of complete, accurate, efficient, and timely financial and management information, effectiveness and efficiency in operational activities, and cultural effectiveness. risk (Risk Culture) in Bank’s organization as a whole. Sistem pengendalian intern dilakukan agar kegiatan operasional Bank dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari jajaran manajemen Bank. Selain itu, manajemen Bank juga berkewajiban untuk meningkatkan Risk Culture yang efektif pada organisasi Bank dan memastikan hal tersebut melekat di setiap jenjang organisasi. PT. Bank Aceh Syariah telah mengimplementasikan fungsi pengendalian internal dalam kegiatan operasionalnya termasuk melalui pemisahan tugas, dual control, rekonsiliasi serta standar proses kerja dan pedoman pelaksanaan. The internal control system is implemented so that Bank’s operational activities can run in a healthy, safe and controlled manner. The implementation of a reliable and effective internal control system of Bank is the responsibility of Bank’s management. In addition, Bank’s management is also obliged to improve an effective Risk Culture in Bank’s organization and ensure that it is inherent at every level of the organization. PT. Bank Aceh Syariah has implemented internal control functions in its operational activities including through segregation of duties, dual control, reconciliation as well as work process standards and implementation guidelines. Kerangka Sistem Pengendalian Internal Bank Aceh berprinsip pada kerangka kerja COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis Perusahaan, dan bukan sebagai komponen terpisah pada aktivitas bisnis Perusahaan. Kerangka Sistem Pengendalian Internal dari COSO terdiri dari lima elemen, yaitu : 1. Pengawasan oleh manajemen dan pembentukan lingkungan pengendalian (control environment). Faktorfaktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya manajemen, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh Komisaris. 2. Identifikasi dan penilaian risiko (risk assessment). Yaitu mekanisme yang dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi. 3.Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi (control activities). Yaitu pelaksanaan dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai. 4. Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi (information and communication). Yaitu sistem yang memungkinkan The framework for the Internal Control System of Bank Aceh is based on the framework of the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). The COSO framework views internal control as an integral part of the Company’s business processes, and not as a separate component of the Company’s business activities. COSO’s Internal Control System Framework consists of five elements, namely: 1. Supervision by management and establishment of a control environment (control environment). The factors of the control environment include the integrity, ethical values​​ and competence of people and entities, management philosophy and management style, the way management assigns authority and responsibility and organizes and develops its people, the attention and direction given by the Commissioners. 2. Identification and risk assessment (risk assessment). Namely a mechanism designed to identify, analyze, and manage risks associated with the various activities in which the organization operates. 3. Control activities and control activities. Namely the implementation of the policies and procedures established by management to help ensure that objectives can be achieved. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 4. Accounting, information and communication systems (information and communication). Namely a system that
  462. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements allows people or entities to obtain and share the information needed to carry out, manage and control their operations. orang atau entitas, memperoleh dan membagi informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola dan mengendalikan operasinya. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan (monitoring). Pelaksanaan sistem pengendalian internal harus dipantau untuk memastikan sistem telah berjalan dengan baik. 5. Monitoring activities and deviation correction actions (monitoring). The implementation of the internal control system must be monitored to ensure that the system is running properly. Hasil Review yang Dilakukan atas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern pada Tahun Buku Results of the Review Conducted on the Implementation of the Internal Control System in the Financial Year Divisi Audit Intern telah menilai aspek kecukupan sistem pengendalian intern disemua aktivitas Bank dan menilai efektifitasnya serta menilai kualitas kinerja diunit kerja yang menjadi objek pemeriksaan. Dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam penerapan sistempengendalian intern Bank Aceh maka divisi SKAI telah memberikan rekomendasi yang melibatkan keseluruhan unsur intern Bank diantaranya : 1. Sistem pengendalian intern wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran pegawai Bank dari tingkat manajemen sampai dengan pegawai dasar guna terciptanya lingkungan pengendalian yang baik. 2. Seluruh kebijakan, standar dan prosedur operasional harus didokumentasikan secara tertulis dan tersedia bagi seluruh pegawai terkait dan mengacu pada sistem pengendalian intern Bank yang telah sesuai dengan kebijkan Direksi. 3.Kecukupan sistem pengendalian intern Bank menjadi perhatian utama Dewan Komisaris dan Direksi melalui kaji ulang dan pemeriksaan oleh Divisi Audit Intern yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan The Internal Audit Division has assessed the adequacy of the internal control system in all Bank activities and assessed its effectiveness and assessed the quality of the performance of the work units that are the object of the audit. In order to improve effectiveness in implementing the internal control system of Bank Aceh, the SKAI division has provided recommendations involving all internal elements of Bank including: 1. The internal control system must be implemented by all levels of Bank employees from management level down to basic staff in order to create a good control environment. 2. All policies, standards and operational procedures must be documented in writing and available to all relevant employees and refer to Bank’s internal control system which is in accordance with the policies of Board of Directors. 3. The adequacy of Bank’s internal control system is the main concern of Board of Commissioners and Board of Directors through regular and continuous reviews and audits by the Internal Audit Division. Perbaikan Kelemahan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan Weakness Correction and Fraud Correction Actions Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian internal. Pemantauan terhadap risiko utama bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan bank sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Bank harus memantau dan mengevaluasi kecukupan Sistem Pengendalian Internal (SPI) secara terus-menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal agar efektivitasnya dapat ditingkatkan. Efektifitas fungsi Satuan Kinerja Audit Intern (SKAI) bank sangat dipengaruhi oleh efektifitas peranan Komisaris dan Direksi Bank dengan harapan pelaksanaan kaji ulang terhadap fungsi SKAI harus berjalan sesuai dengan fungsinya. Dalam melaksanakan Good Corporate Governance perusahaan, memerlukan auditor internal yang menjamin pengendalian atas risiko usaha dalam batasan lingkungan budaya yang berlaku di perusahaan sehingga terdapat peningkatan terhadap kepatuhan maupun efisiensi usaha. Monitoring activities and deviation correction actions must be carried out continuously and continuously monitor the effectiveness of the overall implementation of internal control. Monitoring of the main risk of the bank must be prioritized and function as part of the daily activities of the bank including periodic evaluation, both by operational work units and by the Internal Audit Unit (SKAI). Banks must monitor and evaluate the adequacy of the Internal Control System (SPI) on an ongoing basis with regard to changes in internal and external conditions and must increase the capacity of the internal control system so that its effectiveness can be increased. The effectiveness of the function of Bank’s Internal Audit Performance Unit (SKAI) is strongly influenced by the effectiveness of the roles of Bank’s Commissioners and Directors with the hope that the implementation of the review of the Internal Audit Unit (SKAI) function must run according to its function. In implementing good corporate governance, an internal auditor is required to ensure control over business risk within the boundaries of the prevailing cultural environment in the company so that there is an increase in compliance and business efficiency. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 463
  463. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi Perusahaan , Entitas Anak, Dewan Komisaris, Dan Direksi Important Cases Facing by Company, Subsidiaries, Board of Commissioners and Board of Directors Selama tahun 2020, Bank Aceh menghadapi sejumlah perkara hukum berupa perkara hukum perdata dan pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 Permasalahan Hukum Perkara/Permasalahan hukum yang telah diselesaikan (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Perkara/Permasalahan hukum yang masih dalam proses penyelesaian During 2020, Bank Aceh faced a number of legal cases in the form of civil and criminal law cases that had been resolved (had permanent legal force) and were still in the process of being resolved with the following details: Jumlah Perdata Pidana 2 0 10 0 Legal Matters Cases / legal problems that have been resolved (already have permanent legal force) Legal cases / problems that are still in the process of being resolved Sebagian besar permasalahan hukum perdata yang dihadapi Bank Aceh merupakan perkara perlawanan terhadap eksekusi Hak Tanggungan yang telah dan atau akan dilakukan oleh Bank Aceh, dimana perkara-perkara tersebut merupakan perkara dengan tingkat risiko yang rendah dan tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis Bank Aceh secara keseluruhan. Most of the civil legal problems faced by Bank Aceh were cases of resistance to the execution of Mortgage Rights that have been and or will be carried out by Bank Aceh, where these cases are cases with a low level of risk and do not really affect the business of Bank Aceh as a whole. Upaya-upaya yang dilakukan Bank Aceh dalam penanganan perkara hukum yang dihadapi yaitu : 1. Penggunaan jasa external lawyer dalam membantu penanganan kasus-kasus hukum yang mengandung tuntutan ganti rugi. 2. Pencadangan potensi kerugian. Efforts taken by Bank Aceh in handling legal cases at hand are: 1. Use of external lawyer services to assist in handling legal cases that contain claims for compensation. 2. Provision for potential losses. Akses Informasi Dan Data Perusahaan Access to Company Information and Data Menjamin ketersediaan informasi bagi seluruh stakeholders dan Pemegang Saham menjadi komitmen Bank Aceh melalui penyediaan sarana dan media yang memadai guna mempermudah akses. Ensuring the availability of information for all stakeholders and shareholders is the commitment of Bank Aceh through the provision of adequate facilities and media to facilitate access. Website Konten informasi yang disampaikan melalui website cukup lengkap The information content conveyed through the website is quite complete and dan terkini, antara lain terkait dengan informasi kegiatan operasional up to date, among others related to information on the operational activities dan kinerja Bank Aceh serta berbagai informasi penting lainnya. and performance of Bank Aceh and various other important information. Alamat website : Website Address: http://www.bankaceh.co.id/ http://www.bankaceh.co.id/ Call Center Bank Aceh Hotline +62 - 651 1500845 Media Sosial Media sosial yang dimiliki adalah akun Instagram Instagram : hababankaceh 464 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Owned social media is Instagram accounts Instagram : hababankaceh
  464. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Bank Aceh has provided information to stakeholders that enables stakeholders to exercise their rights. The dissemination of information on Bank Aceh, among others, was carried out through the following media: 1. The company always makes it easy for stakeholders to access information, including financial and corporate information, publications, products and corporate actions through the website www.bankaceh.co.id. 2. For more information, customers can contact the Call Center +62 651-1500845. 3. Information through other media, including mass media (Press Release), internal magazines/bulletins, posters and banners. 4. Bank Aceh also delivers information through transparency in the delivery of reports, reports to regulators, analyst meetings, press conferences, and so on. Di dalam website bank telah menyampaikan informasi mengenai: 1. Corporate Identity. 2. Produk dan Layanan. 3. Laporan Tahunan, GCG dan CSR. 4. Pengurus bank. 5. Visi dan Misi Bank. The bank’s website provides information regarding: 1. Corporate Identity. 2. Products and Services. 3. Annual Report, GCG and CSR. 4. Bank management. 5. Vision and Mission of Bank. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perseroan, masyarakat umum dan investor dapat menghubungi : To get further information about the Company, the general public and investors can contact: Sekretariat Perusahaan Bank Aceh telah menyediakan informasi kepada stakeholders yang memungkinkan stakeholders menggunakan haknya. Penyebaran informasi Bank Aceh antara lain dilakukan melalui media sebagai berikut : 1.Perusahaan senantiasa memberikan kemudahan bagi stakeholders untuk mengakses informasi, diantaranya mengenai informasi finansial dan perusahaan, publikasi, produk dan aksi korporasi melalui website www.bankaceh.co.id. 2. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi Call Center +62 651-1500845. 3. Informasi melalui media lainnya, antara lain media massa (Siaran Pers), majalah/buletin internal, poster dan banner. 4. Bank Aceh juga menyampaikan informasi melalui upaya transparansi penyampaian palaporan, laporan kepada regulator, analist meeting, konferensi pers, dan lain sebagainya. Alamat Kantor Jl. Mr. Mohd. Hasan No. 89 Batoh, Banda Aceh Nomer Telepon +62 651 22966 Nomer Fax +62 651 32598 E-mail divisi.cotary@bankaceh.co.id Contact Center +62 651 1500845 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 465
  465. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kode Etik Perusahaan Company Code of Conducts Kode Etik Karyawan /ti PT. Bank Aceh Syariah diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 772/04/DIR/X/2014 tentang Budaya Kerja (Corporate Culture) PT. Bank Aceh yaitu budaya kerja ISLAMI (Integritas, Silaturrahim, Loyalitas, Amanah, Madani, Iklas) termasuk etika dalam bersikap dan bertingkah laku. Code of Conducts for PT. Bank Aceh Syariah is regulated in the Decree of Board of Directors Number 772/04/DIR/X/2014 concerning the Work Culture (Corporate Culture) of PT. Bank Aceh is an ISLAMIC work culture (Integrity, Silaturrahim, Loyalty, Amanah, Madani, Iklas) including ethics in attitude and behavior. Pengertian Umum kode etik perilaku adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis, dan beraktivitas lainnya serta berinteraksi dengan pemangku kepentingan (stakeholders). A general definition of a code of conduct is an internal company guideline containing a system of values, business ethics, work ethics, commitment, and enforcement of company regulations for individuals in running a business, and other activities and interacting with stakeholders. Maksud ditetapkan Kode Etik Perilaku Karyawan bagi Bank Aceh adalah untuk: The purpose of establishing an Employee Code of Conduct for Bank Aceh is to: 1. Sebagai panduan yang didasarkan atas kesadaran bahwa Karyawan Bank Aceh adalah manusia yang tidak dapat selalu berlaku sempurna dan seringkali dihadapkan pada situasi dimana kepentingan pribadinya bertolak belakang dengan kepentingan Perusahaan. Situasi tersebut tidak hanya dapat mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan, namun juga berimplikasi pada reputasi, integritas dan kehormatan karyawan itu sendiri. 2. Sebagai criteria dalam menilai apakah individu di dalam Perusahaan telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan Perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut. 3. Mengidentifikasi nilai-nilai dan standar etika selaras dalam Perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi Perusahaan. 1. As a guideline based on the awareness that Bank Aceh employees are human beings who cannot always act perfectly and are often faced with situations where their personal interests conflict with the interests of the Company. This situation can not only result in losses for the Company, but also have implications for the reputation, integrity and honor of the employees themselves. Pedoman Kode Etik Pengurus dan Pegawai Bank Aceh merupakan komitmen Pengurus dan Pegawai untuk mewujudkan visi dan misi Bank. Adapun tujuan dari penyusunan Kode Etik adalah: The Code of Conduct for the Management and Employee of Bank Aceh is a commitment of the Management and Employees to realize the vision and mission of Bank. The objectives of the preparation of the Code of Conducts are: 1. Promote and maintain high ethical standards, comply with laws and regulations, respect local and national culture, and ensure that this code of conduct is respected and adheres to company employees. 2. Build a framework of professional behavior and responsibility for achievement for all employees in the company. 1. Mempromosikan dan menjaga standar etika yang tinggi, patuh pada undang-undang dan peraturan, menghormati kebudayaan lokal dan nasional, serta menjamin kode etik ini diperhatikan dan melekat pada pegawai perusahaan. 2. Membangun kerangka kerja perilaku profesional dan bertanggung jawab untuk berprestasi bagi semua pegawai di perusahaan. 3. Menanamkan kejelasan dan prinsip-prinsip realitas kepada Manajemen, Pimpinan, dan Pegawai dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kode etik sebagai bagian dari Budaya Perusahaan. 4. Meningkatkan kepedulian dan memberikan panduan bagi manajemen dan pegawai di perusahaan dalam melakukan kegiatan keseharian dan dalam membuat keputusan bisnis. 5. Memacu kepedulian terhadap isu etika dalam keseharian aktivitas bisnis dan menjunjung Nilai seperti Kepercayaan, Keterbukaan, Kejujuran, dan Akuntabilitas dalam setiap kesepakatan. 466 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2. As a criterion in assessing whether individuals in the Company have behaved in accordance with the Company’s wishes or deviated from these regulations. 3. Identify the values ​​and ethical standards that are aligned within the Company so that they are in line with the Company’s vision and mission. 3. Instilling clarity and principles of reality to Management, Leaders, and Employees in formulating and implementing a code of ethics as part of the Corporate Culture. 4. Increase awareness and provide guidance for management and employees in the company in carrying out daily activities and in making business decisions. 5. Promote awareness of ethical issues in daily business activities and uphold values ​​such as Trust, Openness, Honesty and Accountability in every agreement.
  466. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tujuan yang ingin dicapai adalah : The goals to be achieved are: 1. Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Perusahaan secara professional dan beretika dengan memperhatikan seluruh stakeholders, sehingga pada akhirnya akan terwujud standard kerja yang maksimal bagi seluruh individu dan dengan tetap berpedoman kepada aturan yang berlaku bagi Perusahaan. 2. Meminimalisir segala risiko yang mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan maupun litigasi akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu di dalam Perusahaan. 3. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh individu Bank Aceh dalam melaksanakan tugas. 4. Menjadi acuan perilaku individu Bank Aceh dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders Perusahaan. 5. Menjelaskan secara rinci standar etika agar individu Bank Aceh dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak. 6. Dalam jangka panjang mendorong perbaikan layanan mutu, pengelolaan Perusahaan, pengembangan nilai Perusahaan dan pada akhirnyan menuju pada peningkatan reputasi dan citra Perusahaan. 1. As a shared commitment to realizing the Company’s vision and mission in a professional and ethical manner by paying attention to all stakeholders, so that in the end the maximum work standards will be realized for all individuals and by adhering to the rules that apply to the Company. Manfaat Kode Etik Perilaku : Benefits of the Code of Conduct: 1. Menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan perusahaan. 2. Membentuk karakter individu Perusahaan yang disiplin dan beretika dalam bergaul dengan sesama individu dalam Perusahaan maupun dengan semua pemegang kepentingan (stakeholders). 3. Sebagai pedoman yang mengatur, mengawasi sekaligus mencegah penyalahgunaan wewenang dan jabatan setiap individu dalam Perusahaan. 4. Sebagai acuan terhadap penegakan kedisiplinan. 5. Menjadi acuan perilaku bagi individu dalam Perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab masingmasing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) Perusahaan. 1. Creating a healthy and comfortable work atmosphere in a corporate environment. 2. forming a disciplined and ethical individual character of the Company in associating with fellow individuals in the Company and with all stakeholders. Pokok-pokok Kode Etik Bank Aceh Principles of Bank Aceh Code of Conducts Secara garis besar Kode Etik pengurus dan pegawai PT. Bank Aceh Syariah adalah sebagai berikut: 1. Bekerja di Lingkungan Bank Aceh Sikap dan perilaku yang harus ditunjukan setiap Karyawan untuk menjadi seorang professional di Bank Aceh adalah sebagai berikut : a)Selalu berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan seluruh kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan dan selalu terbuka terhadap ide-ide baru. b) Selalu patuh terhadap tata kelola, sistem dan prosedur serta kebijakan yang melandasi tugas-tugasnya. c) Aktif memberi masukan pemikiran, gagasan dan caracara baru untuk menghasilkan hasil kerja yang lebih berkualitas, lebih produktif dan lebih cepat serta dengan biaya yang lebih murah. Broadly speaking, the Code of Conducts for the management and employees of PT. Bank Aceh Syariah is as follows: 1. Working within Bank Aceh The attitudes and behaviors that must be demonstrated by each employee to become a professional at Bank Aceh are as follows: a) Always trying to improve knowledge, skills and all competencies required in the job and always open to new ideas. b) Always comply with the governance, systems and procedures and policies that underlie their duties. c) Actively providing input on new thoughts, ideas and ways to produce higher quality, more productive and faster work results and with cheaper cost. 2. Minimizing all risks that result in conflicts of interest and litigation due to negligence committed by individuals in the Company. 3. Describe the Values ​​as an ethical foundation that Bank Aceh individuals must follow in carrying out their duties. 4. To become a reference for individual Bank Aceh behavior in carrying out their respective duties and responsibilities and interacting with the Company’s stakeholders. 5. Describe in detail the ethical standards so that the individual Bank Aceh can assess the desired form of activity and help provide judgment if there are doubts in acting. 6. In the long run, encourage the improvement of quality services, management of the Company, development of corporate value and ultimately towards enhancing the reputation and image of the Company. 3. As a guideline that regulates, supervises and prevents the abuse of authority and position of each individual in the Company. 4. As a reference for discipline enforcement. 5. To become a behavioral reference for individuals in the Company to carry out their respective duties and responsibilities and to interact with the Company’s stakeholders. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 467
  467. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 468 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions d )Selalu bersedia untuk membagi ilmu pengetahuan, keterampilan kepada bawahan, rekan kerja dengan semangat kerjasama tim dan menjauhi persaingan yang saling menjatuhkan antar rekan kerja. e) Bersikap proaktif dalam menanggapi suatu persoalan dengan cara berfikir sejenak sebelum memberi reaksi, melakukan analisis sebab akibat dan memberi tanggapan sesuai nilai-nilai yang berlaku di Perusahaan. f) Bekerja dengan skala prioritas, mempertimbangkan manfaat dan biaya dari setiap kegiatan dan selalu memulai kegiatan dengan suatu rencana. g) Menghargai dan menghormati rekan kerja sebagai individu dengan kepribadiannya sendiri dan bekerjasama berdasarkan kepentingan bersama tanpa membedabedakan asal-usul keluarga, suku, ras atau agama. h)Menghormati privasi sesama Karyawan dengan menghormati pandangan politik masing-masing, tidak mencampuri urusan keluarga atau membaca surat-surat pribadi Karyawan lain. i)Mengenali segala aspek dalam pekerjaannya, menguasai data informasi yang terkait dengan masalah dalam pekerjaannya dan selalu berusaha memberi solusi yang terbaik. j) Sebelum membuat keputusan selalu mengumpulkan seluruh informasi yang relevan, menimbang pandangan pro-kontra dan menempatkan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi dalam keputusan yang dibuat. d) Always willing to share knowledge, skills with subordinates, colleagues in the spirit of teamwork and stay away from competition that knocks out colleagues. 2. Melayani Nasabah Bank Aceh Sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan Karyawan dalam melayani nasabah di Bank Aceh adalah sebagai berikut : a) Memahami kebutuhan nasabah dan calon nasabah kita dengan mendekatkan diri kita dengan mereka, memberi waktu yang cukup untuk mendengarkan keinginan, keluhan mereka. b) Membagi keterampilan dan pengetahuan dengan para nasabah dan calon nasabah untuk meningkatkan usaha mereka dan menghindari kegagalan usaha. c)Menanggapi keluhan, kritik nasabah secara cepat dengan sikap positif, mendengar secara empatik, memperjelas masalah dan memberi solusi yang tepat. d) Segera memberi respon terhadap panggilan, permintaan dari nasabah dan mitra kerja yang datang melalui media komunikasi: surat, telepon, fax, e-mail dan internet. e) Tidak membiarkan nasabah/calon nasabah menunggu lama untuk mendapatkan Pelayanan. f) Tidak mengadu kepandaian atau berbantah/membantah dengan nasabah. g) Mengutamakan nilai manfaat (value) bagi nasabah dalam setiap produk dan jasa yang ditawarkan ke nasabah. h) Mengutamakan mutu pelayanan, kebersihan tempat bagi pelayanan nasabah. i) Memberikan informasi yang tepat, tidak memberi informasi yang salah atau berlebihan (misrepresentation atau misspelling) mengenai manfaat produk dan jasa bank kepada nasabah. 2. Serving Bank Aceh Customers The attitudes and behaviors that must be demonstrated by employees in serving customers at Bank Aceh are as follows: a) Understand the needs of our customers and prospective customers by getting closer to them, giving sufficient time to listen to their wishes, complaints. b) Share skills and knowledge with customers and potential customers to improve their business and avoid business failure. c) Respond to complaints, criticisms of customers quickly with a positive attitude, listen emphatically, clarify problems and provide appropriate solutions. d) Immediately respond to calls, requests from customers and business partners that come via communication media: letters, telephone, fax, e-mail and the internet. e) Not allowing a customer/prospective customer to wait a long time to get service. f) Not complaining on intelligence or arguing/arguing with customers. g) Prioritizing value for customers in every product and service offered to customers. h) Prioritizing service quality, cleanliness of the premises for customer service. i) Provide accurate information, do not provide false or excessive information (misrepresentation or misspelling) regarding the benefits of bank products and services to customers. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 e) Be proactive in responding to a problem by thinking for a moment before reacting, conducting a cause and effect analysis and providing responses according to the values ​​prevailing in the Company. f) Working with a priority scale, considering the benefits and costs of each activity and always starting the activity with a plan. g) Respect and respect colleagues as individuals with their own personalities and work together based on common interests without discriminating against family origin, ethnicity, race or religion. h) Respect the privacy of fellow Employees by respecting each other’s political views, not meddling in family matters or reading personal letters of other Employees. i) Recognizing all aspects of their work, mastering information data related to problems in their work and always trying to provide the best solution. j) Before making a decision, always collect all relevant information, weigh the pros and cons and place the Company’s interests above personal interests in the decisions made.
  468. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements j) Mengutamakan keuntungan bersama dalam bertransaksi dengan nasabah. j) Prioritizing mutual benefits in transactions with customers. 3. Menghindari Adanya Benturan Antara Kepentingan Pribadi dan Bank Aceh. Sikap dan perilaku yang harus ditunjukan setiap Karyawan dalam menghindari benturan antara kepentingan pribadi Karyawan dan kepentingan Bank Aceh adalah sebagai berikut: a) Pantang untuk mengambil atau meminta sesuatu (uang, barang, peluang bisnis) dari nasabah, penyedia jasa untuk kepentingan pribadi dalam proses transaksi antara Perusahaan dengan nasabah dan penyedia jasa. b) Tidak mencari “kesempatan dalam kesempitan” dalam transaksi dengan nasabah. Melakukan transaksi langsung dengan nasabah tanpa perantara agar nasabah benarbenar dikenali dan tidak terjadi transaksi yang fiktif. c) Karyawan PT. Bank Aceh Syariah tidak diperkenankan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan menggunakan informasi yang diperoleh karena jabatannya di PT. Bank Aceh Syariah, sedangkan informasi tersebut bukan merupakan informasi umum. d)Karyawan harus selalu bersikap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh rekanan atau calon rekanan untuk memenuhi kepentingannya yang tidak sesuai kepentingan dan ketentuan internal PT. Bank Aceh Syariah. e) Karyawan tidak boleh menawarkan, memberikan, ataupun menerima hadiah dan hiburan/perjamuan (entertainment) dari atau kepada pihak ketiga (nasabah, rekanan). f)Karyawan tidak boleh menggunakan fasilitas Perusahaan dan jam kerja di PT. Bank Aceh Syariah untuk menjalankan usahanya sendiri. 3. Avoiding Conflicts Between Personal Interests and Bank Aceh. The attitudes and behaviors that must be displayed by each employee in avoiding conflict between the employee’s personal interests and the interests of Bank Aceh are as follows: a) Abstinence from taking or requesting anything (money, goods, business opportunities) from customers, service providers for personal gain in the transaction process between the Company and customers and service providers. b) Not looking for “opportunities in the tightness” in transactions with customers. Conduct direct transactions with customers without intermediaries so that customers are truly recognized and there are no fictitious transactions. c) Employees of PT. Bank Aceh Syariah is not allowed to obtain personal gain by using information obtained because of its position at PT. Bank Aceh Syariah, while the information is not general information. 4. Menjalankan Hak Berpolitik Sebagai Warga Negara dan Tanggung Jawab Sebagai Karyawan Bank Aceh Sikap dan perilaku yang tepat bagi Karyawan Bank Aceh untuk melaksanana haknya sebagai warga Negara untuk berpolitik adalah sebagai berikut : a) Tidak melakukan aktifitas politiknya pada jam kerja Perusahaan. b) Tidak menggunakan fasilitas PT. Bank Aceh Syariah, atribut, simbol atau hal lain yang berkaitan dengan identitas PT. Bank Aceh Syariah untuk aktifitas (pawai, kampanye, berpidato). c) Tidak menggunakan jabatan dan kewenangannya untuk mempengaruhi atau memaksa Karyawan lain agar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan aktifitas politiknya. 4. Exercising Political Rights as Citizens and Responsibilities as Employees of Bank Aceh The appropriate attitudes and behavior for Bank Aceh employees to exercise their rights as citizens to do politics are as follows: a) Do not carry out political activities during the working hours of the Company. b) Not using the facilities of PT. Bank Aceh Syariah, attributes, symbols or other things related to the identity of PT. Bank Aceh Syariah for activities (parades, campaigns, speeches). c) Not using their position and authority to influence or force other employees to carry out activities related to the interests of their political activities. 5. Memperlakukan Data Dan Informasi Perusahaan Sikap dan tindakan yang harus dilakukan dalam menyusun dan menyimpan data dan informasi yang dimiliki Bank Aceh adalah sebagai berikut : a) Mencatat dan melaporkan semua informasi dan data nasabah dengan tepat dan jujur, serta tidak meletakkan arsip nasabah di tempat-tempat yang memungkinkan orang yang tidak berhak dapat melihatnya, mengetahui, mencatatnya atau menggandakannya. 5. Treating Company Data and Information Attitudes and actions that must be taken in compiling and storing data and information held by Bank Aceh are as follows: a) Record and report all customer information and data accurately and honestly, and do not place customer records in places that allow unauthorized people to see it, know it, record it or duplicate it. d) Employees must always be objective and not influenced by partners or potential partners to fulfill their interests which are not in accordance with the interests and internal provisions of PT. Bank Aceh Syariah. e) Employees may not offer, give, or accept gifts and entertainment/entertainment from or to third parties (customers, partners). f) Employees may not use Company facilities and working hours at PT. Bank Aceh Syariah to run its own business. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 469
  469. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 470 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions b ) Melaporkan kepada pimpinan yang berwenang apabila Karyawan mendapat tekanan dari pihak-pihak manapun untuk melakukan penyimpangan pencatatan atau halhal lain yang bertentangan dengan kebijakan internal PT. Bank Aceh Syariah, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundangan lainnya yang berlaku. c) Menjaga kerahasiaan informasi dan data nasabah setiap waktu, tidak membicarakan atau mendiskusikannya di tempat-tempat umum (contoh: di lift, kamar kecil, koridor dan sebagainya) serta memberi informasi baik secara lisan maupun tertulis tentang nasabah dan calon nasabah kepada pihak manapun termasuk kepada teman, anggota keluarga sendiri yang dapat merugikan nasabah. d)Secara langsung maupun tidak langsung dilarang menyebarkan informasi gaji, pinjaman Karyawan, dan informasi lainnya yang bersifat pribadi dan rahasia kepada sesama Karyawan maupun kepada pihak luar di PT. Bank Aceh Syariah. e) Tidak membawa pulang atau meletakkan di sembarang tempat file nasabah yang menyebabkan orang lain yang tidak berhak memperolehnya. f) Selalu bertanggung jawab untuk menjaga data dan informasi yang menjadi rahasia Perusahaan dan pantang memanfaatkan data dan informasi di dalam Perusahaan untuk meraih keuntungan pribadi dalam transaksi dengan pihak luar (insider trading). b) Report to the competent leadership if the Employee is under pressure from any party to commit recording irregularities or other matters that are contrary to the internal policies of PT. Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia Regulations and other applicable laws and regulations. c) Maintaining the confidentiality of customer information and data at all times, not discussing or discussing it in public places (for example: in elevators, restrooms, corridors and so on) and providing information both verbally and in writing about customers and potential customers to any party, including to friends, family members who can harm customers. 6. Mencegah Malpraktek atau Fraud di Bank Aceh Sikap dan prilaku yang tepat untuk mencegah malpraktek dan fraud (pencucian uang, penggelapan/pencurian, korupsi dsb) di lingkungan kerja PT. Bank Aceh Syariah adalah sebagai berikut : a)Mematuhi semua ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan. b) Mematuhi Peraturan Internal PT. Bank Aceh Syariah, Peraturan Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) DAN Peraturan Perundangundangan lainnya. c) Melaporkan aktifitas yang mencurigakan. Karyawan harus segera melaporkan kepada Unit Compliance/ KYC, atas kecurigaan Pencucian Uang. d) Mengenal nasabah dan aktivitas/usaha/bisnisnya agar dapat mengidentifikasi transaksi yang tidak konsisten atau transaksi illegal atau yang berbeda dengan pola aktifitas mereka yang normal. e) Menindaklanjuti dengan baik setiap ada keluhan dan pengaduan nasabah. f) Melakukan perlindungan terhadap konsumen untuk mencegah efek yang dapat merugikan konsumen dalam menggunakan produk dan atau layanan bank. 6. Prevent Malpractice or Fraud at Bank Aceh The right attitude and behavior to prevent malpractice and fraud (money laundering, embezzlement/theft, corruption, etc.) in the work environment of PT. Bank Aceh Syariah is as follows: a) Comply with all the provisions contained in the Company Regulations. b) Comply with the Internal Regulations of PT. Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia Regulations, Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK) AND other laws and regulations. c) Report suspicious activity. Employees must immediately report to the Compliance/KYC Unit any suspicion of Money Laundering. d) Knowing customers and their activities/business/ business in order to identify transactions that are inconsistent or illegal transactions or that are different from their normal activity patterns. e) Follow up properly any complaints and complaints from customers. f) Protecting consumers to prevent effects that may harm consumers in using bank products and or services. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 d) Directly or indirectly, it is prohibited to disseminate information on salaries, employee loans, and other personal and confidential information to fellow employees or to outsiders at PT. Bank Aceh Syariah. e) Do not bring home or place in any place the customer’s files which cause other people who are not entitled to obtain them. f) Always be responsible for safeguarding data and information that are confidential to the Company and refrain from using data and information within the Company for personal gain in transactions with outside parties (insider trading).
  470. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pernyataan Kode Etik Berlaku bagi Seluruh Level Organisasi Code of Conduct Statement Applies to All Levels of the Organization Kode Etik adalah salah satu bentuk komitmen Bank Aceh untuk patuh pada ketentuan hukum dan standar etika tertinggi di mana saja bank melakukan kegiatan bisnis/operasionalnya.  Pengelolaan Perseroan selain harus mengikuti peraturan perundang- undangan yang berlaku juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kode Etik berlaku bagi seluruh insan Bank Aceh, yaitu Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Karyawan. Seluruh insan Bank Aceh mempunyai kesadaran untuk menjalankan etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat reputasi Perseroan. The Code of Conducts is a form of Bank Aceh’s commitment to comply with legal provisions and the highest ethical standards wherever a bank conducts its business/operations. In addition to complying with the prevailing laws and regulations, the management of the Company must uphold ethical norms and values. The Code of Conducts applies to all Bank Aceh personnel, namely Board of Commissioners, Board of Directors, and all Employees. All Bank Aceh personnel have the awareness that implementing good ethics will enhance and strengthen the Company’s reputation. Penyebarluasan Kode Etik Code of Conducts Socialization Dalam rangka sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Kode Etik tersebut, Bank Aceh telah membuat Buku Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Bank Aceh dan telah mensosialisasikan kepada seluruh Insan Bank Aceh. Selain itu management telah membuat surat edaran kepada seluruh unit kerja untuk melakukan sosialisasi nilai budaya kerja dan kode etik karyawan Bank Aceh pada saat breafing dan doa pagi secara berkelanjutan. Akses terhadap Kode Etik Bank Aceh dapat diperoleh melalui website perusahaan www.bankaceh.co.id In the context of socializing and internalizing the values ​​of the Code of Conduct, Bank Aceh has prepared a Guidebook for the Implementation of the Code of Conducts for Bank Aceh and has disseminated it to all Bank Aceh personnel. In addition, the management has prepared a circular letter to all work units to disseminate the cultural values ​​and code of ethics of Bank Aceh employees during the morning lunch and prayer on an ongoing basis. Access to Bank Aceh Code of Conducts can be obtained through the company’s website www.bankaceh.co.id Sanksi Pelanggaran Kode Etik Sanctions for Code of Conduct Violations No Kategori Category Sanksi 1. Pelanggaran Ringan Minor Violation 2. Pelanggaran Sedang Medium Violation 3. Pelanggaran Berat Pertama First Serious Violation 4. Pelanggaran Berat Kedua Second Serious Violation Surat Peringatan Kedua (SP-II) tanpa atau Second Notice (SP-II) without or through melalui Surat Peringatan Pertama (SP-I) the First Warning (SP-I) and lowered dan diturunkan gaji 1 tingkat serta tidak the 1st level salary with no periodic pay ada kenaikan gaji berkala selama 1 tahun increase for 1 year Surat Peringatan Kedua (SP-II) tanpa atau Second Notice (SP-II) without or through melalui Surat Peringatan Pertama (SP-I) dan the First Warning (SP-I) and a two-tier diturunkan gaji dua tingkat dan tidak ada salary deduction and no 2 (two) year pay kenaikan gaji berkala selama 2 (dua) tahun increase Surat Peringatan Ketiga (SP-III) tanpa Third Notice (SP-III) without or through atau melalui Surat Peringatan Pertama the First Warning (SP-I) and or Second (SP-I) dan atau Surat Peringatan Kedua Warning (SP-II), shall not be entitled to a (SP-II), tidak berhak mendapatkan usulan Grade/salary increase proposal and no kenaikan job Grade/gaji dan tidak ada 2 (two) periodic pay increase Years and kenaikan gaji berkala selama 2 (dua) tahun compensate for bank losses. dan mengganti kerugian bank. Terhadap karyawan yang melakukan In the case of employees who commit pelanggaran berat kedua yang sedang second offense in the course of inspection dalam proses pemeriksaan dan atau and/or proof, they can be immediately pembuktian, dapat langsung dikenakan suspended and their earnings paid 50% skorsing dan penghasilannya dibayar 50% and no periodic pay increases. serta tidak ada kenaikan gaji berkala. Jumlah Pelanggaran Kode Etik No Kategori Sanction Number of Code of Conduct Violations Jumlah 2020 2019 2018 Category 1 Sanksi Pelanggaran Ringan - 1 2 Sanctions for Minor Violations 2 Sanksi Pelanggaran Sedang 6 3 - Moderate Violation Sanctions 3 Sanksi Pelanggaran Berat Pertama 1 2 - First Serious Violation Sanction 4 Sanksi Pelanggaran Berat Kedua 2 2 4 Second Serious Violation Sanction PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 471
  471. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Trend Kualitas Penerapan Kode Etik Trends in the Quality of Implementing the Code of Conducts Kecenderungan pelanggaran yang dilakukan oleh insan Bank Aceh selama tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut ini :  The trend of violations committed by Bank Aceh personnel during 2020 can be seen in the following graph: Trend Pelanggaran Kode Etik Trend of Code of Conduct Violations Keterangan : 2018 2019 6 2020 2 3 1 0 Sanksi Pelanggaran Ringan Minor Violations Sanctions 472 0 Sanksi Pelanggaran Sedang Moderate Violation Sanctions 2 0 4 2 2 1 Sanksi Pelanggaran Berat Pertama First Serious Violation Sanction Sanksi Pelanggaran Berat Kedua Second Serious Violation Sanction Sosialisasi kepada Karyawan dan Direksi Transformasi budaya merupakan salah satu program prioritas manajemen PT. Bank Aceh Syariah sejalan dengan rencana strategis (Corporate plan) PT. Bank Aceh Syariah tahun 20182022. Untuk meningkatkan dan membangkitkan kembali Corporate Culture terhadap seluruh karyawan Bank Aceh, Bank Aceh telah melakukan sosialisasi kembali nilai budaya kerja dan kode etik karyawan Bank Aceh sesuai Surat Direksi PT. Bank Aceh Syariah No. 3963/DIR/PMO/XI/2019 tanggal 06 November 2019 perihal Sosialisasi Nilai Budaya Kerja dan Kode Etik Karyawan Bank Aceh dan Surat Direksi PT. Bank Aceh Syariah No. 28/DIR/PMO/I/2020 tanggal 03 Januari 2020 perihal Tindaklanjut Sosialisasi Nilai Budaya Kerja dan Kode Etik Karyawan/ti Bank Aceh, yang dilaksanakan pada acara doa pagi secara berkelanjutan pada unit kerja masing-masing dari Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Payment Point dan diikuti oleh seluruh karyawan/ti Bank Aceh Syariah. Outreach to Employees and Directors Cultural transformation is one of the priority programs of the management of PT. Bank Aceh Syariah is in line with the strategic plan (Corporate plan) of PT. Bank Aceh Syariah 20182022. To improve and revive Corporate Culture for all Bank Aceh employees, Bank Aceh has re-socialized the values ​​of work culture and the code of conduct for Bank Aceh employees in accordance with the Letter of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah No. 3963/DIR/PMO/XI/2019 dated November 6, 2019 concerning Socialization of Work Culture Values ​​and Code of Conducts for Bank Aceh Employees and Letter of the Directors of PT. Bank Aceh Syariah No. 28/DIR/PMO/I/2020 dated January 3, 2020 regarding Follow-up Socialization of Work Cultural Values ​​and Code of Conducts for Bank Aceh Employees, which was held at morning prayers on an ongoing basis at the respective work units of the Head office, Branch offices, Sub-Branches, Cash offices and Payment Points and attended by all Bank Aceh Syariah employees. Akses Terhadap Kode Etik Agar dapat memberikan pemahaman kepada seluruh Insan Bank Aceh, di tahun 2020 Perusahaan telah melakukan sosialisasi Standar Etika Perusahaan secara langsung ke Pegawai di Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan seluruh unit kerja Bank Aceh serta melalui portal intranet Bank Aceh dan buku saku yang telah dibagikan kepada seluruh pegawai Bank Aceh. Apabila informasi yang telah dipublikasikan kurang lengkap, Pegawai sewaktu-waktu dapat bertanya kepada atasan langsung maupun ke unit kerja yang bertanggung jawab atas implementasi kode etik Bank Aceh yaitu Divisi SDI. Access to the Code of Conducts In order to provide understanding to all Bank Aceh personnel, in 2020 the Company has conducted socialization of the Company’s Ethical Standards directly to employees at the Head office, Branch offices and all Bank Aceh work units as well as through Bank Aceh intranet portal and pocket books that have been distributed to all Bank Aceh employees. If the published information is incomplete, employees can at any time ask their direct supervisor or the work unit responsible for implementing Bank Aceh code of ethics, namely the SDI Division. Pernyataan Kepatuhan terhadap Kode Etik Setiap karyawan Bank Aceh diwajibkan menandatangani Pernyataan Kepatuhan terhadap Kode Etik Setiap insan Bank Aceh wajib tunduk dan patuh terhadap ketentuan kode etik bank. Segala bentuk penyimpangan, penyalahgunaan, kelalaian, dan/atau pelanggaran Kode Etik dapat dikenakan Statement of Compliance with the Code of Conducts Every Bank Aceh employee is required to sign a Statement of Compliance with the Code of Conducts. Every Bank Aceh employee is obliged to comply with and obey the provisions of the bank code of ethics. All forms of deviation, abuse, negligence, and/or violation of the Code of Conducts may PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  472. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements sanksi baik secara perdata maupun pidana sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, yang pada tingkat tertentu dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja dengan atau tanpa peringatan. be imposed civil and criminal sanctions in accordance with applicable procedures and provisions, which at a certain level may result in termination of employment with or without warning. Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan di Bank dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan. Proses pengangkatan, pemberhentian dan/atau pengunduran diri Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan Perseroan telah dilaksanakan dan diatur sebagai berikut : 1. Pengangkatan, pemberhentian, dan/atau pengunduran diri Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan mengacu pada ketentuan mengenai pengangkatan, pemberhentian, dan/atau pengunduran diri anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan POJK Nomor 46/POJK.03/2017 yang mengatur mengenai fungsi kepatuhan Bank umum dan telah melalui Fit and proper test sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku; 2. Dalam hal Direktur Kepatuhan yang membawahi fungsi kepatuhan berhalangan sementara sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya selama lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang bersangkutan wajib digantikan sementara oleh Direktur lain sampai dengan Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya; 3. Dalam hal Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan mengundurkan diri atau habis masa jabatannya, maka Bank segera mengangkat pengganti Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan selama dalam proses penggantian Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan, ditunjuk salah satu Direktur lainnya untuk sementara melaksanakan tugas Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan; 4. Direktur yang melaksanakan tugas sebagai Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan, tidak dirangkap oleh Direktur Utama dan atau Wakil Direktur Utama dan atau Direktur yang membawahi fungsi-fungsi yang dapat mempengaruhi independensinya (bisnis & operasional, aktivitas yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan usaha bank, logistik & pengadaan barang dan jasa); The Director in charge of the Compliance Function at Bank is carried out by the Compliance Director. The process of appointment, dismissal and/or resignation of the Director who is in charge of the Company’s Compliance Function has been carried out and is regulated as follows: 1. Appointment, dismissal, and/or resignation of the Director in charge of the Compliance Function refers to the provisions concerning the appointment, dismissal and/or resignation of members of Board of Directors as referred to in the provisions of POJK Number 46/POJK.03/2017 which regulates the compliance function of Bank. general and has passed a Fit and proper test in accordance with the applicable Financial Services Authority provisions; 2. In the event that the Compliance Director in charge of the compliance function is temporarily absent so that he cannot carry out his duties and responsibilities for more than 7 (seven) consecutive working days, the implementation of the duties and responsibilities concerned must be temporarily replaced by another Director up to the Director in charge of the compliance function can carry out its duties and responsibilities; 3. In the event that the Director in charge of the Compliance Function resigns or ends his term of office, Bank immediately appoints a replacement for the Director in charge of the Compliance Function and during the process of replacing the Director in charge of the Compliance Function, one of the other Directors is appointed to temporarily carry out the duties of the Director in charge of the Function. Obedience; 4. A director who carries out the duties as a Director in charge of the Compliance Function, is not concurrently the President Director and/or the Deputy President Director and/or a Director in charge of functions that can affect his independence (business & operations, activities that make decisions on bank business activities, logistics & procurement of goods and services); Setiap penggantian jabatan Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan senantiasa dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Every replacement position of the Director in charge of the Compliance Function is always reported to the Financial Services Authority. Fungsi Kepatuhan Compliance Function Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 46/ POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum yang merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat preventif (exante) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan In accordance with the Financial Services Authority Regulation Number 46/POJK.03/2017 dated 12 July 2017 concerning Implementation of the Compliance Function of Commercial Banks which is a series of actions or measures that are preventive (exante) to ensure that policies, regulations, systems and procedures , as well as business activities carried out by Bank in accordance with the provisions of the Financial Services Authority and provisions PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 473
  473. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Syariah , serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Otoritas pengawas lain yang berwenang. of laws and regulations including Sharia Principles for Sharia Commercial Banks and Sharia Units, as well as ensuring Bank’s compliance with the commitments made by Bank to the Financial Services Authority and/or other competent supervisory authorities. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Bank Aceh dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan yang diangkat dengan telah memenuhi syarat independensi serta kriteria sebagaimana ditetapkan dalam regulasi dan telah efektif lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK Nomor Kep225/D.03/2019 tanggal 13 Desember 2019. The Director in charge of Bank Aceh’s Compliance Function is carried out by the Compliance Director who is appointed having met the independence requirements and criteria as stipulated in the regulations and has effectively passed the Fit and Proper Test from OJK Number Kep-225/D.03/2019 dated 13 December 2019. Struktur Fungsi Kepatuhan Compliance Function Structure Divisi Kepatuhan dibentuk secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya serta mempunyai akses langsung kepada Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan. Pemimpin Divisi Kepatuhan yang diangkat telah memenuhi persyaratan independensi, menguasai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku dan tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan. The Compliance Division is established separately and is free from the influence of other work units and has direct access to the Director in charge of the Compliance Function. The head of the Compliance Division who is appointed has fulfilled the independence requirements, has control over the provisions of the Financial Services Authority/Bank Indonesia and the prevailing laws and regulations and does not carry out other duties outside the Compliance Function. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 265/DIR/BA/ XI/2019 tanggal 28 November 2019 tentang Struktur Organisasi dan Diskripsi Pekerjaan, Struktur organisasi Divisi Kepatuhan Bank Aceh sampai dengan akhir 2020 sebagai berikut : In accordance with the Decree of Board of Directors Number: 265/DIR/BA/XI/2019 dated 28 November 2019 concerning Organizational Structure and Job Description, the organizational structure of the Compliance Division of Bank Aceh as of the end of 2020 is as follows: Direktur Kepatuhan Compliance Director Divisi Kepatuhan Compliance Division Bidang Kebijakan & Sisdur Bidang Kepatuhan Policy & Procedure Sector Compliance Sector Profil Pemimpin Divisi Kepatuhan Bidang Monitoring & Laporan Monitoring & Reporting Sector Head of Compliance Division Profile Profil Pemimpin Divisi Kepatuhan dapat Head of Compliance Division Profile can dilihat pada bab Profil Perusahaan bagian be seen in the Company Profile section of Profil Pemimpin Divisi. the Head of Division Profile section. Muhammad Razi Pemimpin Divisi Kepatuhan Head of Compliance Division 474 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  474. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tugas dan Tanggungjawab Duties and Responsibilities Secara umum penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Aceh Tahun 2019 terimplementasi dalam kegiatan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan Bank meliputi: a)Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan; b) Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan Direksi; c) Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal; d) Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e) Meminimalkan Risiko Kepatuhan; f) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan antara lain: 1) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Pengawas lain yang berwenang; 2)Melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Bank mengenai hal-hal yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan terutama mengenai ketentuan yang berlaku; 2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan yang dihadapi Bank yaitu: a)Melakukan penilaian risiko kepatuhan melalui pendekatan kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif agar lebih efektif untuk menentukan risiko prioritas; b)Melakukan pemantauan risiko kepatuhan secara teratur terhadap profil risiko dan kemungkinan terjadinya risiko ketidakpatuhan. Proses ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efektifitas mitigasi, identifikasi dan penilaian jika terdapat hal-hal yang harus disempurnakan untuk penguatan proses pengelolaan risiko kepatuhan; c) Melakukan pengendalian risiko melalui perancangan dan penerapan kebijakan, proses, prosedur dan bentuk mitigasi serta akan dikaji secara berkala (disempurnakan). Mitigasi harus diperkuat melalui budaya kepatuhan yang kuat dalam rangka mendorong pengelolaan risiko kepatuhan yang tangguh. In general, the implementation of Bank Aceh’s 2019 Compliance Function is implemented in the following activities: 1. Implementation of the duties of the Compliance Director In accordance with the applicable regulations, the implementation of the duties and responsibilities of the Director in charge of Bank’s Compliance Function includes: a) formulating strategies to encourage the creation of a Compliance Culture; b) Proposing compliance policies or compliance principles to be determined by Board of Directors; c) Establish compliance systems and procedures that are used to formulate internal provisions and guidelines; Independensi Fungsi Kepatuhan Independency of Compliance Function Sesuai dengan ketentuan Pasal 12 POJK No. 46/POJK.03/2017 Tanggal 12 Juli 2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, dimana Satuan Kerja Kepatuhan telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan, yaitu: Satuan Kerja Kepatuhan wajib independen. In accordance with the provisions of Article 12 POJK No. 46/POJK.03/2017 dated 12 July 2017 concerning the Implementation of Compliance Function for Commercial Banks, where the Compliance Unit has met the specified qualifications, namely: Compliance Work Unit must be independent. Pejabat dan staf di satuan kerja kepatuhan dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi benturan kepentingan (conflict of interest) dalam melaksanakan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan. officials and staff in the compliance work unit are prohibited from being placed in a position to face conflict of interest in carrying out the responsibilities of the Compliance Function. d) Ensuring that all policies, regulations, systems and procedures as well as business activities carried out by Bank are in accordance with the provisions of regulators and the prevailing laws and regulations; e) Minimizing Compliance Risk; f) Perform other tasks related to the Compliance Function, among others: 1) Ensuring Bank’s compliance with the commitments made by Bank to Bank Indonesia and/or other competent Supervisory Authorities; 2) Conducting outreach to all Bank employees regarding matters related to the Compliance Function, especially regarding applicable regulations; 2. Compliance Risk Management faced by Bank, namely: a) Conduct compliance risk assessment through quantitative, semi-quantitative and qualitative approaches to make it more effective in determining priority risks; b) Perform regular compliance risk monitoring against the risk profile and the possibility of non-compliance risks. This process is expected to provide information regarding the effectiveness of mitigation, identification and assessment if there are things that need to be improved to strengthen the compliance risk management process; c)Carry out risk control through the design and implementation of policies, processes, procedures and forms of mitigation and will be reviewed periodically (refined). Mitigation must be strengthened through a strong compliance culture in order to promote robust compliance risk management. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 475
  475. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights Komitmen Kepatuhan 476 Bank dalam LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pelaksanaan PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Bank ’s Commitment Implementation FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions to Compliance Dalam pelaksanaan kepatuhan, Bank mempunyai komitmen sebagai berikut: 1. Menumbuhkan dan mewujudkan Budaya Kepatuhan pada semua jenjang atau tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. 2.Melaksanakan kepatuhan secara total sehingga kegiatannya sejalan dengan peraturan perundangundangan, ketentuan yang berlaku dan menerapkan prinsip kehati-hatian. 3. Kepatuhan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada apa yang tertulis secara harfiah, tetapi juga terhadap jiwa dan semangat yang mendasarinya. Hal ini penting untuk menjaga reputasi Bank sebagai institusi yang bergerak di bidang jasa keuangan. 4. Seluruh jajaran Bank bertanggung jawab penuh secara individu sebagai first line of defense untuk memastikan kepatuhan dalam setiap kegiatan di bidang masing-masing. In implementing compliance, Bank has the following commitments: 1. Fostering and creating a Compliance Culture at all levels or levels of the organization and business activities of Bank. Pengembangan Kompetensi Fungsi Kepatuhan Compliance Development Divisi Kepatuhan berupaya untuk melakukan pengembangan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Insani dilingkungan Divisi Kepatuhan melalui keikutsertaan dalam pendidikan pelatihan sertifikasi kepatuhan, seminar baik yang diselenggarakan oleh internal Bank maupun pihak eksternal. The Compliance Division strives to develop the competence and quality of Human Resources within the Compliance Division through participation in compliance certification training education, seminars both organized by Bank’s internal and external parties. Adapun program pengembangan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Manusia tahun 2020 yang telah dilaksanakan oleh pegawai dan pejabat Divisi Kepatuhan dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan bagian pendidikan dan pelatihan. The competency and quality development programs for Human Resources in 2020 that have been implemented by Compliance Division employees and officials can be seen in the Company Profile Chapter in the education and training section. Penyesuaian dengan Peraturan yang Ada Adjustments to Existing Regulations Bank telah menyediakan secara lengkap pedoman, sistem dan prosedur untuk seluruh unit kerja, baik operasional maupun non operasional, yang senantiasa terupdate dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang–undangan yang berlaku. Untuk mendukung pelaksanaan berbagai aturan tersebut, bank mencanangkan pelaksanaan fungsi konsultatif dan sosialisasi, agar sasaran yang telah ditetapkan dapat diwujudkan dan akan diupayakan secara bertahap dengan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan Bank. Bank has provided complete guidelines, systems and procedures for all work units, both operational and non-operational, which are always properly updated and in accordance with the prevailing laws and regulations. To support the implementation of these various regulations, the bank has launched a consultative and socialization function, so that the targets that have been set can be realized and will be pursued in stages on a priority scale according to Bank’s needs. Sepanjang tahun 2020, Bank telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap PBI/OJK, Regulasi lainnya dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak internal maupun eksternal, serta melakukan perubahan beberapa ketentuan internal bank sehingga sesuai dengan ketentuan regulator dan kondisi saat ini. Throughout 2020, Bank has made efforts to maintain compliance with PBI/OJK, other regulations and provisions of applicable laws and regulations, other compliance standards that have been set internally, provisions regarding Good Corporate Governance, and fulfillment of agreed commitments, both to internal and external parties, as well as making changes to several internal bank regulations so that they are in accordance with the regulatory provisions and current conditions. Walaupun demikian masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman dan disiplin pegawai maupun sistem However, there are still things that need to be improved, regarding understanding and discipline of employees as well PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2. Carry out total compliance so that activities are in line with laws and regulations, applicable regulations and apply the precautionary principle. 3. Compliance is not only limited to what is written literally, but also to the soul and spirit that underlies it. This is important to maintain Bank’s reputation as an institution engaged in financial services. 4. All levels of Bank are fully responsible individually as the first line of defense to ensure compliance in every activity in their respective fields. Function Competency
  476. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements kontrol atas implementasi peraturan yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktek-praktek prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan budaya kepatuhan benar-benar melekat dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya pelaksanaan ketentuan prinsip kehati-hatian, adanya percepatan waktu penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak peraturan eksternal terhadap kebijakan internal Bank dengan sistem dan frekuensi yang lebih baik. as the control system over the implementation of regulations applies, thus continuous improvement is continuously made so that the implementation of Good Corporate Governance principles and a culture of compliance are truly inherent in the implementation of daily work. In general, compliance has been running well with the increased implementation of prudential principles, accelerated completion of compliance tests on draft procedures and policies, analysis of the impact of external regulations on Bank’s internal policies with a better system and frequency. Benturan Kepentingan Conflict of Interest Bank Aceh memiliki ketentuan tentang Pencegahan terjadinya benturan kepentingan di lingkungan PT. Bank Aceh Syariah. Pedoman terkait Benturan Kepentingan telah diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Benturan Kepentingan PT. Bank Aceh Syariah yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 030/DIR/BA/III/2018 tanggal 27 Maret 2018, yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi karyawan dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan dan sesama karyawan dan jenis transaksi yang mengandung potensi benturan kepentingan. Bank Aceh has provisions concerning the Prevention of conflicts of interest within PT. Bank Aceh Syariah. Guidelines related to Conflict of Interest have been regulated in the Company Guidelines Book (BPP) Conflict of Interest of PT. Bank Aceh Syariah which has been approved by the Decree of Board of Directors Number 030/DIR/BA/III/2018 dated 27 March 2018, which can be used as a guideline for employees in dealing with customers, partners and fellow employees and types of transactions that contain potential conflicts of interest. Larangan Hadiah Prohibition of Gratification Menerima dan/atau Memberi Dalam kegiatan yang umumnya melibatkan banyak pihak, penting untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan. In activities that generally involve many parties, it is important to establish harmonious, harmonious, sustainable cooperation and relationships in accordance with the principles of corporate governance. Salah satu hal yang lazim dan sering tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan/atau permintaan gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Gratifikasi ini menjadi salah satu perhatian dari Komisi Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi mengingat sifatnya yang mengarah pada tindak pidana suap. One of the things that are common and often inevitable in business relationships is the giving and/or requesting gratuities from one party to another. This gratification has become one of the concerns of the Corruption Eradication Commission, given its nature that leads to the criminal act of bribery. Satu hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan permintaan Gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Ketentuan Gratifikasi dalam peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia tercantum pada Pasal 12 B ayat 1 UU no 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa : “Setiap Gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya“. One thing that often happens and is inevitable in business relationships is the giving and request of Gratuities from one party to another. Gratification provisions in the laws and regulations of the Republic of Indonesia are listed in Article 12 B paragraph 1 of Law No. 20 of 2001 concerning Amendments to Law no. 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption, which states that: “Every Gratuity to a civil servant or state official is considered to be a bribe, if it is related to his position and contrary to his obligations or duties”. Bank Aceh berkomitmen untuk tidak memberi dan menerima hadiah serta gratifikasi, dengan diterbitkannya Keputusan Direksi Nomor 915/04/DIR/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Disiplin Kerja dan Tata Tertib serta Pemberian Sanksi kepada Karyawan PT. Bank Aceh Syariah dan Surat Keputusan Direksi Nomor 030/DIR/BA/III/2018 tanggal 27 Maret 2018 tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Benturan Kepentingan. Bank Aceh is committed to not giving and receiving gifts and gratuities, with the issuance of the Decree of Board of Directors Number 915/04/DIR/XII/2014 dated 12 December 2014 concerning Work Discipline and Code of Conduct as well as the Sanctioning of Employees of PT. Bank Aceh Syariah and Decree of Board of Directors Number 030/DIR/BA/III/2018 dated 27 March 2018 concerning Conflict of Interest Company Guidelines (BPP). Pelaksanaan sosialisasi dengan materi yang berkaitan gratifikasi, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Socialization with materials related to gratification, Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding with instructors PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 477
  477. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 478 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Terorisme dengan instruktur baik dari internal maupun eksternal bank dilakukan dalam setiap kesempatan diantaranya diberikan secara berjenjang mulai dari pegawai sampai dengan pengurus bank . Sampai dengan 31 Desember 2020, tidak terdapat pelaporan penerimaan gratifikasi yang terjadi di Perusahaan. from both internal and external to the bank is carried out at every opportunity, including given in stages starting from employees to bank managers. As of December 31, 2020, there were no reports of receipt of gratuities that occurred at the Company. Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Implementation of Anti Money Laundering (APU) and Prevention of Terrorism Funding (PPT) Seiring dengan meningkatnya kegiatan operasional Perbankan Syariah dan semakin kompleknya aktivitas perbankan yang ditawarkan, maka kondisi ini meningkatkan risiko Bank sebagai intermediasi kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Dalam rangka mencegah Bank sebagai sasaran kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank Aceh terus meningkatkan penerapan APU dan PPT terutama mengenai kewajiban menyampaikan Pelaporan yaitu Cash Transaction Report (CTR), dan Suspicious Transaction Report (STR) kepada PPATK sebagai implementasi kepatuhan Bank Aceh terhadap Undangundang dan ketentuan Otoritas yang seluruhnya telah terakomodir dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) PT. Bank Aceh Syariah. In line with the increase in Sharia Banking operational activities and the increasingly complex banking activities offered, this condition increases the risk of Banks as an intermediary for money laundering and terrorism financing activities. In order to prevent Banks from becoming targets of money laundering and terrorism financing activities, Bank Aceh continues to improve the implementation of AML and CFT, especially regarding the obligation to submit reports, namely Cash Transaction Reports (CTR) and Suspicious Transaction Reports (STR) to PPATK as the implementation of Bank Aceh’s compliance with -The laws and provisions of the Authority which have all been accommodated in the Anti-Money Laundering (APU) and Terrorism Funding Prevention (PPT) Company Guidelines (BPP), and Anti-Money Laundering (APU) and Terrorism Funding Prevention (PPT) Standard Operating Procedures (SOPs) PT. Bank Aceh Syariah. Dasar Penerapan APU dan PPT 1.Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang; 2.Undang-undang RI Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme; 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/ POJK.01/2019 tanggal 18 September 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.01/2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris di Sektor Jasa Keuangan, dan 4.Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/ SEOJK.03/2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan Basic APU and PPT Application 1. Law of the Republic of Indonesia Number 8 of 2010 concerning Prevention and Eradication of the Crime of Money Laundering; 2. Law of the Republic of Indonesia Number 9 of 2013 concerning Prevention and Eradication of Terrorism Financing Crimes; 3. Financial Services Authority Regulation Number 23/ POJK.01/2019 dated 18 September 2019 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 12/POJK.01/2017 concerning the Implementation of Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorist Funding Programs in the Financial Services Sector, and 4. Financial Services Authority Circular Letter Number 32/ SEOJK.03/2017 concerning the Implementation of AntiMoney Laundering and Prevention of Terrorism Funding Programs in the Financial Services Sector Kebijakan APU dan PPT Sejalan dengan Undang-undang dan ketentuan OJK No. 23/POJK.01/2019 tanggal 18 September 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/ POJK.01/2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris di Sektor Jasa Keuangan, maka Bank Aceh telah melakukan penyempurnaan Kebijakan penerapan APU PPT berupa Buku Pedoman Perusahaan (BPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 022/DIR/BA/ III/2020 tanggal 26 Maret 2020 dan Surat Keputusan Direksi Nomor 023/DIR/BA/III/2020 tanggal 27 Maret 2020. AML and CFT policies In line with the Laws and provisions of the OJK No. 23/ POJK.01/2019 dated 18 September 2019 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 12/POJK.01/2017 concerning the Implementation of the Anti Money Laundering and Prevention of Terrorist Funding Programs in the Financial Services Sector, Bank Aceh has made improvements to the APU implementation policy. PPT in the form of Company Guidelines (BPP) and Standard Operating Procedures (SOP) based on Directors Decree Number 022/ DIR/BA/III/2020 dated March 26 2020 and Directors Decree Number 023/DIR/BA/III/2020 dated March 27 2020. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  478. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Penyempurnaan kebijakan tersebut antara lain bertujuan untuk: 1.Meningkatkan implementasi penerapan APU PPT dan meningkatkan pemahaman seluruh jajaran Bank tentang pentingnya penerapan program APU PPT. 2. Menjadi pedoman dalam memitigasi risiko Bank 3. Memenuhi ketentuan dalam POJK mengenai Penerapan Program APU dan PPT Di Sektor Jasa Keuangan. The improvement of this policy, among others, aims to: 1. Improve the implementation of AML-CFT and increase understanding of all levels of Bank regarding the importance of implementing the AML-CFT program. 2. To serve as a guideline in mitigating Bank risk 3. Fulfill the provisions in POJK regarding the Implementation of AML and CFT Programs in the Service Sector Finance. Struktur Organisasi APU dan PPT Dalam rangka menunjang keberhasilan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Bank Aceh telah membentuk unit kerja khusus Bidang APU dan PPT pada Divisi Risk Management di bawah Direktorat Kepatuhan. AML and CFT Organizational Structure In order to support the successful implementation of the Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding programs, Bank Aceh has established a special AML and CFT work unit in the Risk Management Division under the Compliance Directorate. Sturktur Organisasi APU Dan PPT Dalam rangka menunjang keberhasilan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Bank Aceh telah membentuk unit kerja khusus Bidang APU dan PPT pada Divisi Risk Management di bawah Direktorat Kepatuhan. AML and CFT Organizational Structure In order to support the successful implementation of the Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding programs, Bank Aceh has established a special AML and CFT work unit in the Risk Management Division under the Compliance Directorate. Pemimpin Divisi Risk Management Head of Risk Management Division Direktur Kepatuhan Compliance Director Staf Pelaksana Executive Staff Kepala Bidang APU PPT Head of APU PPT Program Pengembangan Bidang APU PPT Dalam mengimplementasikan program APU PPT, Bank Aceh berkomitmen menjalankan program pengembangan APU PPT antara lain dengan: 1.Menyempurnakan sistem aplikasi pelaporan APU PPT menjadi aplikasi go AML 2.Meningkatkan pemahaman APU PPT untuk seluruh pegawai di seluruh level organisasi melalui sosialisasi dan pelatihan terkait penerapan program APU PPT dan tata cara pelaporan APU PPT secara continue. 3. Meningkatkan kualitas dan monitoring pelaporan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM), dan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT) sesuai dengan ketentuan Otoritas. APU PPT Field Development Program In implementing the AML-CFT program, Bank Aceh is committed to implementing the AML-CFT development program, including by: 1. Improving the APU PPT reporting application system to become the go AML application 2. Improve the understanding of AML-CFT for all employees at all levels of the organization through socialization and training related to the implementation of the AML-CFT program and procedures for continuous AML-CFT reporting. 3. Improving the quality and monitoring of reporting on Cash Financial Transaction Reports (LTKT), Suspicious Financial Transaction Reports (LTKM), and Integrated Service User Information Systems (SIPESAT) in accordance with the provisions of the Authority. Pelaporan Bidang APU PPT Tahun 2020 Bidang APU PPT wajib melaporkan penerapan program APU dan PPT yaitu Laporan Cash Transaction Report (CTR), dan Suspicious Transaction Report (STR) kepada PPATK, serta Laporan Pengkinian Data Nasabah kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan. Pelaporan Bidang APU PPT pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut : 2020 APU PPT Reporting The AML-CFT sector must report the implementation of the AML and CFT programs, namely the Cash Transaction Report (CTR) and the Suspicious Transaction Report (STR) to PPATK, as well as the Customer Data Update Report to the Financial Services Authority in accordance with the provisions. APU PPT Field Reporting in 2020 is as follows: No Laporan 1. Cash Transaction Report (CTR) 2. Suspicious Transaction Report (STR) Jumlah Report 2.639 Laporan Cash Transaction Report (CTR) 16 Laporan Suspicious Transaction Report (STR) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 479
  479. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Sistem Manajemen Informasi Bank Aceh sedang melakukan pengembangan Aplikasi SIPAPUPPT (Sistem Informasi Pelaporan APU dan PPT) menjadi Aplikasi goAML (Anti Money Laundering System) sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Bank akan mengembangkan Aplikasi goAML yang memadai, yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi nasabah guna memenuhi kewajiban Bank terhadap penerapan pelaksanaan program APU dan PPT. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Information Management System Bank Aceh is currently developing the SIP-APUPPT (APU and PPT Reporting Information System) application to become a goAML (Anti Money Laundering System) application in accordance with the provisions set by PPATK (Financial Transaction Reports and Analysis Center) and OJK (Financial Services Authority). Bank will develop an adequate goAML application, which can identify, analyze, monitor, and provide effective reports on the characteristics of customer transactions in order to fulfill Bank’s obligations towards implementing the AML and CFT programs. Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya Non-Halal Income and Its Use Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/ DPbs tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, bank syariah harus mengungkapkan pendapatan non halal dan penggunaannya dalam Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG. Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan non halal dan penggunaannya, Bank telah membuat ketentuan internal tentang pengelolaan Dana Kebajikan pada PT. Bank Aceh Syariah sebagai dalam Standar pedoman dalam pelaksanaan operasional yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah Nomor 050/DIR/BA/XII/2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Dana Kebajikan pada PT. Bank Aceh Syariah. Dalam SOP tersebut mengatur tentang: 1. Prosedur penggunaan dana kebajikan 2. Ketentuan pembiayaan Qardhul Hasan 3. Mekanisme Pembiayaan Qardhul Hasan 4. Monitoring dan Evaluasi In accordance with Bank Indonesia Circular Letter Number 12/13/DPbs dated April 30, 2010 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, Islamic banks must disclose non-halal income and its use in the GCG Implementation Annual Report. As a form of GCG implementation related to non-halal income and its use, Bank has made internal provisions regarding the management of the Qardhul Hasan at PT. Bank Aceh Syariah as a standard guideline in operational implementation which is determined based on the Decree of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah Number 050/DIR/BA/XII/2019 dated 27 December 2019 concerning Standard Operating Procedures (SOP) for the Management of Qardhul Hasans at PT. Bank Aceh Syariah. The SOP regulates: Sumber Pendapatan Non Halal Non-Halal Income Sources Pendapatan non halal yang menjadi sumber dana kebajikan Bank terdiri dari: 1. Dana kebajikan dari denda/sanksi yaitu dana yang berasal dari denda/sanksi keterlambatan pembayaran angsuran yang disengaja oleh nasabah dimana jumlah besarannya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. 2. Dana kebajikan dari jasa giro yaitu dana yang berasal dari jasa giro yang diterima bank dari penempatan pada bank non-syariah. 3. Dana kebajikan lainnya yaitu dana kebajikan yang berasal dari komisi, fee atau pendapatan dalam bentuk lainnya dari rekanan bank selain pendapatan yang berhak diterima sesuai dengan ketentuan manajemen. 4. Dana kebajikan dari infak dan sedekah yaitu dana yang diterima dari eskternal Bank atau dari rekening nasabah atas perintah nasabah tersebut. 480 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1. The procedure for using Qardhul Hasan funds 2. Qardhul Hasan financing terms 3. Qardhul Hasan Financing Mechanism 4. Monitoring and Evaluation Non-halal income which is the source of Bank’s benevolence funds consists of: 1. Benefit funds from fines/sanctions, namely funds originating from fines/sanctions for deliberate late installment payments by the customer where the amount is not determined on the basis of the agreement and was not made when the contract was signed. 2. Virtue funds from current accounts, namely funds originating from current accounts received by banks from placements with non-Islamic banks. 3. Other benevolence funds, namely benevolence funds derived from commissions, fees or other forms of income from bank partners other than income entitled to be received in accordance with management provisions. 4. Virtue funds from infaq and alms, namely funds received from external banks or from customer accounts at the behest of the customer.
  480. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Penggunaan Dana Kebajikan Use of the Qardhul Hasan Sesuai dengan fatwa DSN-MUI pendapatan non halal digunakan dan disalurkan secara langsung untuk kemaslahatan umat Islam dan kepentingan umum yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bentuk-bentuk penyaluran dana nonhalal yang diperbolehkan antara lain sumbangan untuk penanggulangan korban bencana, sarana penunjang pendidikan, pembangunan fasilitas umum yang memiliki dampak sosial, sosialisasi, edukasi dan literasi ekonomi, keuangan syariah dan bisnis syariah untuk masyarakat umum, kegiatan produktif bagi dhuafa serta kegiatan sosial lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bank Aceh merupakan Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) disamping berfungsi sebagai lembaga komersil juga dituntut berperan sebagai lembaga sosial yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat secara maksimal serta diharapkan mampu untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat yang kondisi sosial dan ekonominya berlandaskan syariah. In accordance with the DSN-MUI fatwa, non-halal income is used and channeled directly for the benefit of Muslims and public interests that do not conflict with sharia principles. The forms of non-halal fund distribution that are allowed include donations for disaster victims management, educational support facilities, construction of public facilities that have social impacts, socialization, education and economic literacy, sharia finance and sharia business for the general public, productive activities for the poor and activities other social services that do not conflict with sharia principles. Bank Aceh is a Syari’ah Financial Institution (LKS), besides functioning as a commercial institution, it is also required to play a role as a social institution that can improve the community’s economy optimally and is expected to be able to develop the welfare of people whose social and economic conditions are based on sharia. Dalam rangka mendukung peningkatan dan perkembangan usaha di sektor riil untuk masyarakat berpenghasilan rendah, menumbuhkan usaha-usaha yang memiliki prospek yang baik, namun memiliki risiko untuk dapat dibiayai secara komersial, Bank Aceh berperan aktif menyalurkan dana kebajikan sesuai dengan ketentuan perbankan syariah. Salah satu skim pembiayaan berbasis tabarru’ pada Bank Aceh adalah pembiayaan yang menggunakan akad Qardh (Qardhul Hasan) dimana dengan pembiayaan ini diharapkan Bank dapat menyalurkan pembiayaan untuk skala mikro dan kecil dalam rangka membantu nasabah ekonomi lemah/kurang mampu untuk meningkatkan taraf ekonominya. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Bank Aceh untuk mendorong terwujudnya manajemen pengelolaan dana kebajikan yang efektif, terukur serta terkelola secara sistematis sehingga mampu memberikan sumbangsih/ manfaat kepada masyarakat yang berhak. In order to support the improvement and development of businesses in the real sector for low-income people, growing businesses that have good prospects, but have risks to be commercially financed, Bank Aceh plays an active role in channeling benevolence funds in accordance with sharia banking regulations. One of the tabarru ‘based financing schemes at Bank Aceh is financing that uses the Qardh (Qardhul Hasan) contract where with this financing it is hoped that Bank can channel financing for micro and small scales in order to help economically weak/disadvantaged customers to improve their economic level. This is also in line with Bank Aceh’s commitment to encourage the realization of an effective, measurable and systematic management of benevolence funds so as to be able to provide contributions/benefits to the entitled people. Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Kebajikan PT. Bank Aceh Syariah Tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 No Uraian 31 Des 2020 31 Des 2019 Description 18.040 16.923 Source of Qardhul Hasan funds at the beginning of the period     Receipt of Qardhul Hasan funds 28 3.832 a. Infak b. Sedekah - - b. Alms c. Pengembalian dana kebajikan produktif - - c. Productive benevolence refund 1. Sumber dana kebajikan pada awal periode 2. Penerimaan dana kebajikan    a. Infak       d. Denda   e. Penerimaan non halal 172 117 d. Fine 2.987 21.017 e. Non-halal acceptance   f. Lainnya   Total Penerimaan 3. Penggunaan dana kebajikan     Use of benevolence funds   a. Dana kebajikan produktif 210 38 a. Productive benevolence fund   b. Sumbangan   c. Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum - - f. Others 3.187 24.966 Total Receipts 852 420 b. Donations 1.069 23.391 c. Other uses for public purposes   Total Penggunaan 2.131 23.849 Total Usage 4. Kenaikan (penurunan) sumber dana kebajikan 1.056 1.117 Increase (decrease) in sources of Qardhul Hasan funds 5. Sumber dana kebajikan pada akhir periode 19.096 18.040 Source of Qardhul Hasan funds at the end of the period PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 481
  481. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kebijakan Anti Fraud Anti Fraud Policy 482 Kebijakan Umum Anti Fraud General Anti-Fraud Policy Fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja untuk mengelabui , menipu, atau memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan bank dan/ atau menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku fraud (frauder) memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis-jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah kecurangan, penipuan, penggelapan aset, pembocoran informasi, tindak pidana perbankan (tipibank), dan tindakan-tindakan lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Fraud is an act of irregularity or deliberate omission to deceive, deceive, or manipulate a bank, customer, or other party, which occurs within the bank and/or uses bank facilities so as to cause the bank, customer, or other party to suffer losses and/or the fraudster. (frauders) obtain financial benefits either directly or indirectly. The types of actions that are classified as fraud are fraud, fraud, embezzlement of assets, information leakage, banking crime (tipibank), and other acts that can be equated with them. Strategi Anti Fraud adalah strategi bank dalam mengendalikan fraud yang dirancang dengan mengacu pada proses terjadinya fraud dengan memperhatikan karakteristik dan jangkauan dari potensi fraud yang tersusun secara komprehensif-integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk sistem pengendalian fraud. Penerapan strategi Anti Fraud merupakan bagian dari penerapan manajemen risiko, khususnya yang terkait dengan aspek sistem pengendalian intern. Anti-fraud strategy is a bank strategy in controlling fraud which is designed with reference to the process of fraud occurring by taking into account the characteristics and scope of potential fraud that is comprehensively structured and implemented in the form of a fraud control system. The implementation of the antifraud strategy is part of the application of risk management, particularly those related to aspects of the internal control system. Keberhasilan strategi Anti Fraud dipengaruhi oleh lingkungan yang mendukung terciptanya kondisi yang kondusif sehingga semua pihak yang terkait dapat berperan dengan baik dalam mengimplementasikan sistem pengendalian fraud. The success of the anti-fraud strategy is influenced by an environment that supports the creation of conducive conditions so that all parties involved can play a good role in implementing the fraud control system. Implementasi Strategi Anti-Fraud Bank Aceh dijabarkan melalui 4 (empat) pilar strategi pengendalian fraud yang saling berkaitan yaitu: 1. Pencegahan yaitu melakukan langkah-langkah dalam rangka mengurangi potensi risiko terjadinya fraud, antara lain Anti Fraud awareness, identifikasi kerawanan dan Know Your Employee. 2. Deteksi yaitu melakukan langkah-langkah dalam mengidentifikasi dan menemukan fraud dalam kegiatan usaha bank, antara lain kebijakan dan mekanisme whistleblowing, surprise audit dan surveillance system. 3. Investigasi, Pelaporan dan Sanksi yaitu melakukan langkahlangkah dalam rangka menggali informasi (invstigasi), sistem pelaporan dan pengenaan sanksi atas fraud dalam kegiatan usaha bank. 4. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut yaitu melakukan langkah-langkah dalam rangka memantau dan mengevaluasi fraud, serta mekanisme tindak lanjut. The implementation of Bank Aceh Anti-Fraud Strategy is elaborated through 4 (four) interrelated pillars of fraud control strategies, namely: 1. Prevention, namely taking steps to reduce the potential risk of fraud, including anti-fraud awareness, identification of vulnerabilities and Know Your Employee. 2. Detection, namely taking steps to identify and discover fraud in bank business activities, including among others policies and mechanisms for whistleblowing, surprise audits and surveillance systems. 3. Investigation, Reporting and Sanctions, namely taking steps in order to gather information (invstigation), reporting systems and imposition of sanctions for fraud in bank business activities. 4. Monitoring, Evaluation and Follow-Up, namely taking steps in order to monitor and evaluate fraud, as well as follow-up mechanisms. Kebijakan Strategi Anti Fraud Bank Aceh merupakan wujud komitmen Direksi dalam pengendalian fraud. Direksi tidak memberikan toleransi pada setiap bentuk fraud baik yang berasal dari internal maupun eksternal Bank Aceh. Unit kerja Anti Fraud sebagai koordinator dalam penerapan Strategi Anti Fraud melakukan monitoring secara konsisten penerapan Bank Aceh Anti-Fraud Strategy Policy is a manifestation of Board of Directors’ commitment to fraud control. Board of Directors does not tolerate any forms of fraud both internal and external to Bank Aceh. The Anti-Fraud work unit acts as the coordinator in the implementation of the Anti-Fraud Strategyconsistently monitoring the implementation of the Anti-Fraud Strategy at PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  482. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Strategi Anti Fraud di Bank Aceh. Dengan penerapan Strategi Anti Fraud secara konsisten diharapkan dapat menekan angka kejadian fraud. Bank Aceh. With the consistent implementation of the AntiFraud Strategy, it is hoped that it can reduce the number of fraud incidents. Struktur Organisasi jawaban Organizational Structure and Accountability dan Pertanggung- Untuk mendukung efektifitas penerapan strategi Anti Fraud, Bank memiliki unit kerja yang menangani implementasi strategi Anti Fraud yaitu Divisi SKAI Bidang Anti Fraud yang berada langsung di bawah supervisi Direktur Utama, akan melengkapi fungsi sistem pengendalian intern Bank Aceh. To support the effectiveness of the implementation of the anti-fraud strategy, Bank has a work unit that handles the implementation of the anti-fraud strategy, namely the SKAI Division for Anti-Fraud which is directly under the supervision of the President Director, which will complement the functions of the internal control system of Bank Aceh. Dalam pembentukan unit atau fungsi tersebut paling kurang sebagai berikut : 1. Pembentukan unit atau fungsi dalam struktur organisasi telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank; 2. Penetapan uraian tugas dan tanggungjawab yang jelas; 3. Pertanggungjawaban unit atau fungsi tersebut langsung kepada Direktur Utama, serta hubungan komunikasi dan pelaporan secara langsung kepada Dewan Komisaris 4. Pelaksanaan tugas pada unit atau fungsi tersebut harus dilakukan oleh Sumber Daya Insani yang memiliki kompetensi, integritas, dan independensi, serta didukung dengan pertanggungjawaban yang jelas In the formation of these units or functions, at least as follows: Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Anti Fraud Duties and Responsibilities of the Anti-Fraud Work Unit Unit kerja Anti Fraud mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: 1. Melakukan pemantauan atas eksposur risiko fraud dan perkembangannya pada setiap aktivitas fungsional bank. 2.Melakukan review dan analisis indikasi kejadian fraud yang dilaporkan oleh pelapor. 3. Melaporkan eksposur dan perkembangan parameter fraud yang menjadi satu kesatuan dalam pelaporan profil risiko operasional bank secara berkala yang ditujukan langsung kepada Direktur Utama dan tembusannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. 4. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut penyelesaian kejadian fraud dan berkordinasi langsung dengan Direktur Utama. 5. Menindaklanjuti laporan hasil analisis indikasi kejadian fraud yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional dengan melakukan review ulang untuk kepastiannya. 6. Melakukan audit investigasi atau meminta dilakukan audit investigasi kepada TIM audit (SKAI) atau Tim yang ditunjuk oleh Direksi untuk melakukan audit terhadap Satuan Kerja Operasional yang diindikasikan terjadi fraud. 7. Memantau hasil tindak lanjut penyelesaian kejadian fraud dan menyampaikan hasil pantauannya. 8. Membangun basis data profil fraud internal dan fraud eksternal. 9. Mengkordinir pelaksanaan tugas auditor cabang sesuai wilayahnya. 10.Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. The Anti-Fraud work unit has duties and responsibilities, including: 1. Monitored fraud risk exposures and developments in each functional activity of the bank. 2. Reviewing and analyzing indications of fraud incidents reported by the whistleblower. 3. Report the exposure and progress of fraud parameters that are integrated into the bank’s operational risk profile reporting periodically, addressed directly to the President Director and copies to Board of Commissioners and the Compliance Director. 4. Monitor follow-up actions to resolve fraud incidents and coordinate directly with the President Director. 5. Follow up reports on the analysis of indications of fraud incidents that occurred in the Operational Work Unit by reconducting a review for certainty. 6. Conducting an investigative audit or requesting an investigative audit to the audit TEAM (SKAI) or the Team appointed by Board of Directors to conduct an audit of the Operational Work Unit where fraud is indicated. 7. Monitored follow-up results of fraud incidents and submitted results of monitoring. 8. Building a database of internal and external fraud profiles. 9. Coordinating the implementation of branch auditors’ duties according to their respective regions. 10.Compiling and submitting audit results reports in accordance with applicable regulations. 1. The establishment of a unit or function within the organizational structure has been adjusted to the characteristics and complexity of Bank’s business activities; 2. Determination of clear job descriptions and responsibilities; 3. The responsibility of the unit or function is directly to the President Director, as well as direct communication and reporting relationships to Board of Commissioners 4. The implementation of tasks in this unit or function must be carried out by Human Resources who have competence, integrity and independence, and are supported by clear accountability. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 483
  483. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 484 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Program Pencegahan Tindakan Fraud Fraud Prevention Program Strategi Anti Fraud yang disusun secara komprehensifintegralistik dan diimplementasikan dalam bentuk sistem pengendalian Fraud diterapkan dengan menggunakan perangkat-perangkat yang merupakan penjabaran dari 4 (empat) pilar yang saling berkaitan sebagai berikut : The anti-fraud strategy that is compiled in a comprehensiveintegralistic manner and is implemented in the form of a fraud control system is implemented using instruments which are the elaboration of the 4 (four) interrelated pillars as follows: Pilar pencegahan memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk mengurangi potensi terjadinya Fraud, yang paling kurang mencakup : The prevention pillar contains instruments aimed at reducing the potential for fraud, which at least includes: 1. Anti Fraud Awareness Moral dan kesadaran dari pimpinan terhadap Anti Fraud harus menjiwai setiap kebijakan atau ketentuan yang ditetapkannya. Upaya untuk menumbuhkan Anti Fraud Awareness dilakukan antara lain melalui : a) Penyusunan dan sosialisasi Anti Fraud Statement. Kesadaran karyawan terhadap Fraud adalah sangat penting, sehingga perlu dari pimpinan seluruh tingkat organisasi Bank untuk bertanggung jawab mensosialisasi dan memberikan pemahaman kapada unit kerjanya untuk mematuhi kebijakan mengenai pencegahan dan pengendalian Fraud ini. 1. Anti Fraud Awareness Morals and awareness of the leadership towards anti-fraud must inspire every policy or provision it stipulates. Efforts to foster anti-Fraud Awareness are carried out through, among others: a) Preparation and socialization of Anti Fraud Statement. Employee awareness of fraud is very important, so it is necessary for the leadership of all levels of Bank’s organization to be responsible for socializing and providing understanding to their work units to comply with policies regarding the prevention and control of fraud. Sosialisasi terhadap kebijakan Anti Fraud Statement tersebut dapat melalui intranet, internet, jejaring sosial, poster. Diharapkan hal ini akan meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya pencegahan terhadap tin dakan Fraud. b) Program employee awareness 1) Penyusunan kode etik dalam rangka pencegahan Fraud. Kode etik sebagai standard dan norma-norma pelaksanaan aktivitas kerja harus diperhatikan oleh seluruh tingkatan organisasi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Penyusunan kode etik adalah dalam rangka meminimalkan terjadinya Fraud dan sekaligus meningkatkan integritas Bank, antara lain meningkatnya kepercayaan seluruh stakeholder Bank. b) Employee awareness program 1) Preparation of a code of ethics in order to prevent fraud. The code of ethics as a standard and norms for the implementation of work activities must be considered by all levels of the organization in carrying out daily activities. The formulation of a code of ethics is aimed at minimizing the occurrence of fraud and at the same time increasing the integrity of Bank, including increasing the trust of all Bank stakeholders. Penyusunan kode etik pencegahan Fraud pada prinsipnya mencakup hal-hal sebagai berikut : -Independensi secara professional untuk bertindak dengan penuh integritas dan objektif - Tidak membawa kepentingan pribadi (baik secara finansial maupun kepentingan lainnya) kedalam aktivitas yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya, sehingga mempengaruhi atau mengurangi obyektifitas dalam melaksanakan transaksi Bank. -Pengaturan hubungan pribadi karyawan dengan pihak-pihak terkaitnya (seperti keluarga) utamanya berupa kepentingan finansial, kontraktual, pemberian pembiayaan, The preparation of a code of ethics for fraud prevention in principle includes the following: - Professional independence to act with integrity and objectivity - Not bringing personal interests (both financial and other interests) into activities that fall under their authority and responsibility, thereby affecting or reducing objectivity in carrying out Bank transactions. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Socialization of the Anti Fraud Statement policy can be done through intranet, internet, social networks, posters. It is hoped that this will increase employee awareness of the importance of preventing fraud. - Arrangement of employees’ personal relationships with related parties (such as family) mainly in the form of financial, contractual, financing, purchase of goods and services and
  484. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements certain receipts that are prohibited by Bank. pembelian barang dan jasa dan penerimaanpenerimaan tertentu yang dilarang Bank. - Pengaturan menggunakan nama Bank untuk melaksanakan aktivitas dan transaksi hanya oleh karyawan yang memiliki otoritas untuk melaksanakan hal tersebut. - Arrangements to use the name of Bank to carry out activities and transactions only by employees who have the authority to carry out such matters. 2)Sosialisasi Sosialisasi terhadap pengendalian Fraud dilakukan secara berkesinambungan kepada seluruh pegawai, antara lain melalui: - Penyusunan dan sosialisasi Anti Fraud Statement. kebijakan zero tolerance terhadap Fraud. - Program employee awareness. Penyelenggaraan seminar atau diskusi terkait Anti Fraud, training, dan publikasi mengenai pemahaman terhadap bentuk-bentuk Fraud, transparansi hasil investigasi, dan tindak lanjut terhadap Fraud yang dilakukan secara berkesinambungan. - Program customer awareness. Pembuatan brosur Anti Fraud, penjelasan tertulis maupun melalui sarana lainnya untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan nasabah/deposan terhadap kemungkinan terjadinya Fraud. 2) Socialization Socialization of fraud control is carried out continuously to all employees, including through: 2. Identifikasi Kerawanan Identifikasi kerawanan merupakan bagian dari proses Manajemen Risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai potensi risiko terjadinya Fraud. Secara umum, identifikasi kerawanan ditujukan untuk mengidentifikasi risiko terjadinya Fraud yang melekat pada setiap aktivitas yang berpotensi merugikan Bank. Bank melakukan identifikasi kerawanan pada setiap aktivitas. Hasil identifikasi didokumentasikan dan diinformasikan kepada pihak yang berkepentingan dan selalu dikinikan terutama terhadap aktivitas yang dinilai berisiko tinggi untuk terjadinya Fraud. 2. Vulnerability Identification Identification of vulnerabilities is part of the Risk Management process to identify, analyze and assess potential risks of fraud. In general, the identification of vulnerabilities is intended to identify the risk of fraud inherent in any activity that has the potential to harm Bank. 3. Know Your Employee Sebagai upaya pencegahan terjadinya Fraud, kebijakan know your employee merupakan upaya pengendalian dari aspek Sumber Daya Insani. Kebijakan know your employee antara lain mencakup : a) Sistem dan prosedur rekruitmen yang efektif. Melalui sistem ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai rekam jejak calon karyawan (pre employee screening) secara lengkap dan akurat. b) Pre screening pegawai merupakan proses verifikasi atas kualifikasi, pengalaman, kesesuaian calon pegawai, proses screening termasuk pencarian informasi tanpa diketahui calon pegawai, antara lain ada/tidaknya catatan mengenai tindak pidana dan kualifikasi profesionalisme-nya pada tempat kerja sebelumnya. Sistem dan pelaksanaan rekruitmen atau seleksi ini harus ditetapkan secara obyektif dan transparan. 3. Know Your Employee As an effort to prevent fraud, the know your employee policy is an effort to control the aspect of human resources. The know your employee policy includes: a) Effective recruitment systems and procedures. Through this system, it is hoped that a complete and accurate description of the track record of prospective employees can be obtained (pre employee screening). b) Pre-screening of employees is a process of verifying the qualifications, experience, suitability of prospective employees, the screening process including searching for information without the knowledge of prospective employees, including whether or not there are records of criminal acts and professional qualifications of their previous workplaces The system and implementation of this recruitment or selection must be determined objectively and transparently. - Preparation and socialization of Anti Fraud Statement. zero tolerance policy towards fraud. - Employee awareness program. Organizing seminars or discussions related to anti-fraud, training, and publications regarding understanding of the forms of fraud, transparency of the results of investigations, and ongoing follow-up to fraud. - Customer awareness program. Preparation of anti-fraud brochures, written explanations or through other means to increase customer/ depositors’ awareness and awareness of the possibility of fraud. Bank identifies vulnerabilities in each activity. The results of identification are documented and informed to interested parties and are always updated, especially for activities that are considered high risk for fraud. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 485
  485. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report c )Adanya proses screening ini akan mengurangi kemungkin calon pegawai yang memiliki riwayat kurang baik menduduki peranan yang penting dalam Bank. Proses screening calon pegawai terutama dilakukan untuk karyawan pada unit kerja Teller, treasury, logistic, marketing pembiayaan, marketing pendanaan, operasi kantor cabang dan pejabat eksekutif. Pemeriksaan juga tidak terbatas pada karyawan baru, namun juga bagi karyawan yang akan di promosi kan atau dimutasikan ke unit kerja yang sensitif terhadap tindakan Fraud. d) Mengenali karyawan (know your employee) antara lain mencakup pengenalan dan pemantauan gaya hidup, perilaku, pengaduan atau informasi dari pihak lain, sumber dan media informasi lainnya. PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions c) The existence of this screening process will reduce the possibility of prospective employees with a history of unfavorable positions to play an important role in Bank. Prospective employee screening processes are mainly carried out for employees in Teller, treasury, logistics, marketing financing, marketing funding, branch office operations and executive officers. The audit is also not limited to new employees, but also for employees who will be promoted or transferred to work units who are sensitive to fraud. d) Know your employee, including the introduction and monitoring of lifestyle, behavior, complaints or information from other parties, sources and other information media. Aturan Mengenai Strategi Anti Fraud Rules Regarding Anti Fraud Strategy Aturan internal Bank Aceh yang mengatur tentang Anti Fraud yaitu: 1. SOP Strategi Anti Fraud SK Direksi : 019/DIR/BA/III/2020 tgl 23 Maret 2020 2. BPP Strategi Anti Fraud SK Direksi : 018/DIR/BA/III/2020 tgl 23 Maret 2020 Bank Aceh internal rules governing anti-fraud, namely: 1. Anti-Fraud Strategy SOP Decree of Board of Directors: 019/DIR/BA/III/2020 dated March 23, 2020 2. BPP Anti-Fraud Strategy Decree of Board of Directors: 018/ DIR/BA/III/2020 dated March 23, 2020 Laporan Penyimpangan Internal Internal Fraud Report Untuk pencegahan dan pemberantasan fraud Bank telah mengimplementasikan pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan, sanksi, dan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut. Program seperti pelatihan fraud awareness, audit internal, Know Your Employee. To prevent and eradicate fraud Bank has implemented prevention, detection, investigation, reporting, sanctions, and monitoring, evaluation and follow-up. Programs such as fraud awareness training, internal audit, Know Your Employee. Pada tahun 2020, terdapat penyimpangan baik yang dilakukan oleh pihak internal (internal Fraud) PT. Bank Aceh Syariah maupun eksternal (vandalisme). In 2020, there were good irregularities committed by internal parties (internal fraud) of PT. Bank Aceh Syariah and external (vandalism). Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud 486 Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Internal Fraud in 1 year Tahun Sebelumnya (2019) Tahun Berjalan (2020) Tahun Sebelumnya (2019) Tahun Berjalan (2020) Tahun Sebelumnya (2019) Tahun Berjalan (2020) Total Fraud - - 5 1 - - Total Fraud Telah Diselesaikan - - 2 1 - - Has been completed Dalam Proses Penyelesaian di internal Bank - - 3 - - - In the process of internal bank settlement Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - No reSolution has been made yet Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - - - - Has been followed up through a legal process PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 - -
  486. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non-Keuangan Bank Transparency of Bank’s Financial and Non-Financial Conditions Bank telah melakukan transparansi terhadap kondisi keuangan dan non keuangan kepada para Stakeholders termasuk laporan keuangan publikasi dan telah menyampaikan laporan tersebut kepada pihak-pihak terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan dan para Stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku. Seluruh laporan kondisi keuangan dan non keuangan telah disampaikan secara transparan kepada publik melalui berbagai sarana media cetak maupun elektronik, termasuk publikasi laporan keuangan di website yang tersedia secara tepat waktu, lengkap dan akurat. Transparansi terhadap kondisi keuangan dan non keuangan tersebut diantaranya adalah Laporan Tahuan, Laporan Publikasi, Info Produk dan Jasa Bank, serta info seputar kegiatan Bank yang dimuat pada halaman website, majalah, brosur, dan banner perusahaan. Bank has carried out transparency on financial and non-financial conditions to stakeholders including published financial reports and has submitted the report to related parties such as the Financial Services Authority and the Stakeholders in accordance with applicable regulations. All reports on financial and nonfinancial conditions have been submitted transparently to the public through various print and electronic media, including the publication of financial reports on a website that is available in a timely, complete and accurate manner. Transparency regarding financial and non-financial conditions includes annual reports, publication reports, information on bank products and services, as well as information about bank activities published on website pages, magazines, brochures, and company banners. Informasi transparansi kondisi keuangan dan non keuangan disusun dan disampaikan kepada stakeholders dengan cara menyusun dan menyajikan laporan sesuai tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia, yang terdiri atas Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dan Laporan Keuangan Konsolidasi. Informasi tersebut selalu diungkapkan dan diunggah di website Perusahaan secara berkala. Information on transparency of financial and non-financial conditions is prepared and submitted to stakeholders by compiling and presenting reports according to the procedure, type and scope as stipulated in Bank Indonesia regulations, which consist of Annual Reports, Quarterly Published Financial Reports, Monthly Published Financial Reports and Financial Reports. Consolidation. This information is always disclosed and uploaded on the Company’s website on a regular basis. Selain hal tersebut, Bank Aceh juga telah mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan di surat kabar harian lokal dan nasional selain melaporkannya juga ke lembaga terkait, dengan harapan publik dapat memperoleh informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi keuangan Bank Aceh. In addition to this, Bank Aceh has also published Quarterly Published Financial Reports in local and national daily newspapers as well as reporting them to related institutions, with the hope that the public will be able to obtain complete and accurate information on the financial condition of Bank Aceh. Untuk memenuhi aspek transparansi non keuangan, Bank Aceh telah mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk sebagai berikut: 1. Homepage Bank Aceh telah menyajikan Laporan Tahunan Bank, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Pelaksanaan GCG, informasi Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan lokasi ATM Bank Aceh. Selain itu juga menyampaikan informasi produk dan layanan bank, yang mencakup jenis produk, nisbah bagi hasil, layanan pembayaran tagihan pihak ketiga dan sebagainya, 2. Menyediakan brosur produk di setiap Kantor Cabang/ Cabang Pembantu/Kantor Kas Bank Aceh, 3. Menginformasikan nisbah bagi hasil dan kurs pada papan informasi elektronik, 4.Menginformasikan tata cara penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah, 5. Membentuk unit dan/atau fungsi pengaduan nasabah di Kantor Pusat dan di setiap Kantor Cabang. To meet the non-financial transparency aspect, Bank Aceh has disclosed various information in the following forms: 1. The homepage of Bank Aceh has presented Bank’s Annual Report, Quarterly Published Financial Reports, GCG Implementation Reports, information on Branch offices, Sub-Branches, Cash offices, and the locations of Bank Aceh ATMs. In addition, it also provides information on bank products and services, including product types, profit sharing ratios, third party bill payment services and so on. 2. Provide product brochures at each Branch office/SubBranch office/Bank Aceh Cash office, 3. Inform the profit sharing ratio and exchange rate on the electronic information board, 4. Informing the procedures for handling and resolving customer complaints, 5. Establish a customer complaint unit and/or function at the Head office and at each Branch office. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 487
  487. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Penyedia Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Providers of Funds to Related Parties and Large Exposure Dalam rangka melaksanakan fungsi intermediasi , Bank Aceh telah melakukan aktifitas penyaluran pembiayaan kepada masyarakat, termasuk kepada pihak yang terkait dengan bank dan penyediaan dana besar kepada nasabah inti. In order to carry out the intermediation function, Bank Aceh has carried out activities to channel financing to the public, including to parties related to the bank and provision of large funds to core customers. Adapun jumlah total penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur/group inti per posisi 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut : The total amount of provision of funds to related parties and debtors/core groups as of 31 December 2020 is as follows: No 1 2 Uraian Penyediaan dana Kepada: Pihak Terkait Tidak Terkait Penyediaan Dana Kepada Debitur Inti: Individu Group Jumlah Nominal (Jutaan Rupiah) Jumlah Debitur 42 120.675 15.980 15.261.595 50 - Description 1.266.245 - Provision of funds to: Related parties Not related Provision of Funds to Core Debtors: Individual Group Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary Ratio Rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Aceh sesuai grade maksimum masing-masing pegawai tercatat sebagai berikut : The ratio of the highest and lowest salaries in Bank Aceh according to the maximum grade of each employee is recorded as follows: Keterangan Skala/ Perbandingan Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah 8,04 : 1 Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Terendah 1,1 : 1 Rasio Gaji Komisaris Tertinggi dan Terendah Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi Transaksi yang Kepentingan 488 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Mengandung 1:1 2,7 : 1 Benturan Information Highest and Lowest Employee Salary Ratio Highest and Lowest Directors' Salary Ratio Highest and Lowest Commissioner Salary Ratio Salary Ratio of Highest Directors and Highest Employees Transactions Containing Conflict of Interest Bank Aceh memiliki Kebijakan, Sistem dan Prosedur mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan karyawan bank. Tindakan yang mengandung benturan, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku harus mampu untuk dihindari sehingga jika masih terjadi tindakan yang mengandung benturan kepentingan, tidak merugikan dan atau mengurangi aset dan keuntungan Bank Aceh. Bank Aceh has Policies, Systems and Procedures regarding conflict of interest that bind every management and employee of the bank. Actions that contain a conflict, in accordance with the prevailing policies and procedures, must be able to be avoided so that if there is still an action that contains a conflict of interest, it will not harm and or reduce the assets and profits of Bank Aceh. Pedoman terkait Benturan Kepentingan telah diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Benturan Kepentingan PT. Bank Aceh Syariah yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 030/DIR/BA/III/2018 tanggal 27 Maret 2018. Guidelines related to Conflict of Interest have been regulated in the Company Guidelines Book (BPP) Conflict of Interest of PT. Bank Aceh Syariah which has been ratified by the Decree of Board of Directors Number 030/DIR/BA/III/2018 dated 27 March 2018. Dalam kebijakan kepersonaliaan terkait Benturan Kepentingan, telah diberlakukan setiap pegawai Bank Aceh tanpa kecuali diwajibkan membuat surat pernyataan tertulis yang isinya antara lain tentang Benturan Kepentingan. Surat pernyataan tersebut disetujui dan ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan. In the personnel policy related to Conflict of Interest, every employee of Bank Aceh has been enforced without exception being required to make a written statement which contains, among other things, Conflict of Interest. The statement letter is approved and signed by the employee concerned. Selama tahun 2020, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan terhadap pejabat pengambil keputusan. During 2020, there were no transactions that contained a conflict of interest with the decision-making official. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  488. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Transactions Containing Conflict of Interest Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Names and Position with Conflict of Interest Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name and Position of Decision Maker NIHIL NIHIL Jenis Transaksi Nilai transaksi (Rp) Keterangan Transaction Type Transaction value (Rp) Information NIHIL NIHIL NIHIL Pembelian Kembali (Buy Back) Saham dan/ atau Obligasi Bank Buy Back (Buy Back) of Bank Shares and/or Bonds Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) Nomor 12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang dimaksud dengan Buy Back Share dan Buy Back Obligation adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbit dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. In accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) Number 12/13/DPbs dated April 30, 2010 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, what is meant by Buy Back Share and Buy Back Obligation is an effort to reduce the number of shares or bonds. which has been issued by buying back said shares or bonds, the payment method is carried out in accordance with the applicable regulations. Selama tahun 2020, Bank Aceh tidak melakukan transaksi pembelian kembali saham dan/atau obligasi (Buy Back Shares dan/atau Buy Back Obligasi). During 2020, Bank Aceh did not carry out Buy Back Shares and/or Buy Back Bonds. Pemberiaan Dana Untuk Kegiatan Politik Provision of Funds for Political Activities Selama tahun 2020, Bank Aceh tidak memberikan dana/ bantuan/dukungan kepada kegiatan politik. Demikian pula kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh partai/golongan politik tertentu untuk tujuan kelompok tertentu. During 2020, Bank Aceh did not provide funds/assistance/ support to political activities. Likewise, social activities organized by certain political parties/groups for the purpose of certain groups. Transparasi Informasi Produk dan Jasa Transparency Information Informasi produk dan jasa Bank Aceh didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/6/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Adapun pelaksanaan promosi melalui berbagai media baik media cetak, media elektronik dan lainnya. Untuk layanan informasi dan promosi, melalui antara lain: 1. Media elektronik: website 2. Media cetak: brosur, spanduk, leaflet, billboard, surat kabar dan majalah 3. Media lainnya: pameran, kerja sama antar lembaga dan penayangan film Information on Bank Aceh products and services is based on Bank Indonesia Regulation Number 7/6/PBI/2005 dated January 20, 2005 concerning Transparency of Bank Product Information and Use of Customer Personal Data. As for the implementation of promotion through various media, both print media, electronic media and others. for information and promotion services, through, among others: 1. Electronic media: website 2. Print media: brochures, banners, leaflets, billboards, newspapers and magazines 3. Other media: exhibitions, cooperation between institutions and film screenings Salah satu prosedur transparansi informasi produk, Bank meminta tanda tangan nasabah pada lembar aplikasi pemanfaatan produk Bank yang antara lain menyatakan bahwa: 1. Bank telah menjelaskan karakteristik produk Bank secara utuh. 2. Nasabah telah mengerti dan memahami penjelasan mengenai karakteristik produk Bank yang diberikan. One of the product information transparency procedures, Bank asks for the signature of the customer on the application sheet for the use of Bank’s product which, among others, states that: 1. Bank has fully explained the characteristics of Bank’s product. 2.The Customer has understood and understood the explanation regarding the characteristics of Bank’s product provided. of Product and Service PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 489
  489. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 490 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Dalam transparansi penggunaan data pribadi nasabah , Bank Aceh tidak dapat menyebarluaskan data pribadi nasabah kepada pihak lain sebelum mendapatkan persetujuan tertulis dari pemilik data. Persetujuan tersebut harus diwujudkan dalam bentuk tulisan dan/ atau tanda tangan pada lembar permintaan persetujuan tertulis. In the transparency of the use of customer personal data, Bank Aceh cannot disseminate customer personal data to other parties without obtaining written approval of the data owner. The approval must be in writing and/or signature on the written approval request sheet. Gratifikasi Gratification Dalam kegiatan yang umumnya melibatkan banyak pihak, penting untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan. In activities that generally involve many parties, it is important to establish harmonious, harmonious, sustainable cooperation and relationships in accordance with the principles of corporate governance. Salah satu hal yang lazim dan sering tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan/atau permintaan gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Gratifikasi ini menjadi salah satu perhatian dari Komisi Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi mengingat sifatnya yang mengarah pada tindak pidana suap. One of the things that are common and often inevitable in business relationships is the giving and/or requesting gratuities from one party to another. This gratification has become one of the concerns of the Corruption Eradication Commission, given its nature that leads to the criminal act of bribery. Satu hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan permintaan Gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Ketentuan Gratifikasi dalam peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia tercantum pada Pasal 12 B ayat 1 UU no 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa: “Setiap Gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya“. One thing that often happens and is inevitable in business relationships is the giving and request of Gratuities from one party to another. Gratification provisions in the laws and regulations of the Republic of Indonesia are listed in Article 12 B paragraph 1 of Law No. 20 of 2001 concerning Amendments to Law no. 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption, which states that: “Every Gratuity to a civil servant or state official is considered to be a bribe, if it is related to his position and contrary to his obligations or duties”. Bank Aceh berkomitmen untuk tidak memberi dan menerima hadiah serta gratifikasi, dengan diterbitkannya Keputusan Direksi Nomor 915/04/DIR/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Disiplin Kerja dan Tata Tertib serta Pemberian Sanksi kepada Karyawan PT. Bank Aceh dan Surat Keputusan Direksi Nomor 030/DIR/BA/III/2018 tanggal 27 Maret 2018 tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Benturan Kepentingan. Bank Aceh is committed to not giving and receiving gifts and gratuities, with the issuance of the Decree of Board of Directors Number 915/04/DIR/XII/2014 dated 12 December 2014 concerning Work Discipline and Code of Conduct as well as the Sanctioning of Employees of PT. Bank Aceh and the Decree of Board of Directors Number 030/DIR/BA/III/2018 dated 27 March 2018 concerning Conflict of Interest Company Guidelines (BPP). Pelaksanaan sosialisasi dengan materi yang berkaitan gratifikasi, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dengan instruktur baik dari internal maupun eksternal bank dilakukan dalam setiap kesempatan diantaranya diberikan secara berjenjang mulai dari pegawai sampai dengan pengurus bank. Sampai dengan 31 Desember 2020, tidak terdapat pelaporan penerimaan gratifikasi yang terjadi di Perusahaan. Socialization with materials related to gratification, Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding with instructors from both internal and external to the bank is carried out at every opportunity, including given in stages starting from employees to bank managers. As of December 31, 2020, there were no reports of receipt of gratuities that occurred at the Company. Sanksi Regulator Regulator Sanctions Selama tahun 2020 Bank Aceh pernah menerima sanksi administrasi dan kewajiban membayar (denda) dari regulator akibat keterlambatan dan ketidakakuratan dalam penyampaian laporan, namun pengenaan sanksi ini tidak mempengaruhi bisnis Bank Aceh secara keseluruhan. During 2020 Bank Aceh had received administrative sanctions and obligation to pay (fines) from regulators due to delays and inaccuracies in submitting reports, however the imposition of these sanctions did not affect Bank Aceh’s business as a whole. Upaya-upaya yang dilakukan Bank Aceh untuk optimalisasi kepatuhan terhadap ketentuan regulator tersebut yaitu dengan melakukan edukasi secara berkesinambungan kepada seluruh The efforts made by Bank Aceh to optimize compliance with the regulatory provisions are by providing continuous education to all bank personnel, either through direct guidance to Branch PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  490. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements personil bank, baik melalui pembinaan langsung ke Kantor Cabang, maupun melalui penerbitan surat-surat edaran dan himbauan Direksi. Offices, or through the issuance of circulars and appeals from the Board of Directors. Pengadaan Barang dan Jasa Procurement of Goods and Services Bank Aceh telah memiliki pedoman pengadaan barang dan jasa yang menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar, akuntabel dan memuat hak-hak dan kewajiban pemasok sesuai dengan peraturan perundanganundangan yang berlaku. Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa telah di sahkan oleh Direksi dengan Keputusan Nomor: 046/DIR/BA/V/2018 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Barang dan Jasa PT. Bank Aceh Syariah. Bank Aceh has guidelines for the procurement of goods and services that apply the principles of efficiency, effectiveness, competition, transparency, fairness and fairness, accountability and contains the rights and obligations of suppliers in accordance with applicable laws and regulations. The Goods and Services Procurement Policy has been ratified by Board of Directors with Decree Number: 046/DIR/BA/V/2018 concerning Standard Operating Procedures (SOP) for the Procurement of Goods and Services for PT. Bank Aceh Syariah. Dalam pelaksanaanya pengadaan barang dan jasa Perusahaan telah melakukan secara terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan, dimana Perusahaan juga telah memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengelolaan pengadaan barang dan jasa di Bank Aceh dilakukan oleh Divisi Umum yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Operasional dan Direktur Utama. In the implementation of the procurement of goods and services, the Company has conducted it openly for providers of goods/ services that meet the requirements and is carried out through healthy competition among providers of goods/services that are equal and meet certain requirements/criteria based on clear and transparent provisions and procedures, where the Company is also already has its own estimated price (HPS) which is skillfully calculated and based on reliable data. The management of the procurement of goods and services at Bank Aceh is carried out by the General Division which reports directly to Banking Operation Director and the President Director. Proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan Bank Aceh dibagi atas Pembelian Langsung, Penunjukan Langsung, Pemilihan Langsung, Pelelangan Terbatas, Pelelangan Umum dan Swakelola. The process of procuring goods and services carried out by Bank Aceh is divided into direct purchases, direct appointments, direct elections, limited auctions, public tenders and selfmanagement. Daftar Konsultan, Penasehat yang digunakan Bank Aceh Selama tahun 2020 List of Consultants, Advisors used by Bank Aceh during 2020 Berikut disajikan daftar konsultan dan penasehat yang digunakan Bank Aceh untuk mendukung kegiatan operasional Bank selama tahun 2020, yaitu: The following is a list of consultants and advisors used by Bank Aceh to support Bank’s operational activities during 2020, namely: No. Nama Konsultan/Penasehat Tujuan Lingkup Kerja Purpose 1 2 PT. Dedato Indonesia PT. Arkonin Konsultan Perencana Konsultan Perencana Gedung Kantor Gedung Kantor 3 PT. Tripilar Sentosa Nusantara Sewa ATM/Maintanance ATM Penyedia Barang & Jasa 4 PT. Graficindo Megah Utama Percetakan Buku Cek Penyedia Barang Checkbook Printing 5 PT. Aceh Media Grafika Pengadaan Barang Cetakan Penyedia Barang Procurement of Printed Goods 6 PT. Kerta Gaya Pusaka Pengiriman Barang Ekspedisi Delivery of goods 7 PT. Pos Indonesia Cab. Banda Aceh Pengiriman Barang Ekspedisi Delivery of goods 8 PT. Trengginas Daya Insani 9 PT. Solmit Indonesia 10 PT. Venturium System Indonesia 11 PT. Bravo Satria Perkasa Pendamping TI untuk pengembangan mobile Banking Pengembangan Aplikasi General Affair Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Kepatuhan Penyedia Jasa Tenaga Pengamanan Konsultan IT Konsultan IT Konsultan IT Penyedia Jasa Planning consultant Planning consultant ATM/MAintanance ATM rental IT companion for mobile banking development General Affair Application Development Making Compliance Information System Application Security Service Providers PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 491
  491. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights No . 492 Nama Konsultan/Penasehat LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tujuan PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Lingkup Kerja 12 PT. Graficindo Megah Utama Pengadaan Barang Cetakan/ Security Paper Penyedia Jasa 13 PT. Simpul Reka Citra Pengadaan Barang Cetakan Penyedia Barang Purpose Procurement of Printed Goods/ Security Paper Procurement of Printed Goods Procurement of Security Applications 14 PT. Fan Integrasi Teknologi Pengadaan Aplikasi Security Penyedia Jasa 15 PT. Citra Inti Garda Sentosa (CIGS) Penyedia Jasa Penginstalan ATM Penyedia Jasa 16 PT. Arah Dinamika Abadi Pengadaan EDC-PINPAD Barang EDC-PINPAD procurement 17 PT. Dunia Barusa Pengadaan Mobil Dinas Barang Procurement of Official Cars 18 PT. IDpay Asia Jaya Pengadaan E-KTP Reader Barang Pengadaan Aplikasi Mobile Banking Pengadaan Sewa Kendaraan Dinas 19 PT. Infosys Solusi Terpadu Jasa 20 PT. Amal Sejahtera 21 PT. Arista Auto Prima Pengadaan Kendaraan Dinas Barang 22 PT. Performa Plus Jasa Konsultan Analisa Jabatan Lanjutan PT. BAS Penyedia Jasa 23 PT. Katsir Imam Sejahtera Aktuaria Jasa Konsultan Aktuaria PT. BAS Penyedia Jasa 24 PT. Collega Inti Pratama Jasa Layanan Aplikasi Bank Penyedia Jasa Jasa 25 PT. Aplikanusa Lintas Arta Jasa Jaringan Komunikasi Data Penyedia Jasa 26 PT. Telkom Jasa Jaringan Komunikasi Data Penyedia Jasa 27 PT. Pasifik Satelit Nusantara Jasa Jarimham Komunikasi Data Penyedia Jasa 28 PT. Jasuindo Tiga Perkasa Pencetakan Kartu ATM Penyedia Jasa ATM Installation Service Providers Procurement of E-KTP Reader Mobile Banking Application Procurement Procurement of Service Vehicle Rental Procurement of Service Vehicles Advanced Position Analysis Consultant Services PT. BASS Actuarial Consultant Services PT. BASS Bank Application Services Data Communication Network Services Data Communication Network Services Jarimham Data Communication Services ATM Card Printing 29 CV. Focuz Tritama Pelaksana Konstruksi Gedung Kantor Contractor 30 CV. Navita Konsultan Konsultan Perencana Gedung Kantor Planning consultant 31 CV. Kana Pratama Jaya Konsultan Pengawas Gedung Kantor Supervising consultants 32 CV. Andika Pratama Percetakan Penyedia Barang & Jasa 33 CV. Salim Percetakan Penyedia Barang & Jasa Printing 34 CV. Asyraf Percetakan & Desain Penyedia Barang & Jasa Printing & Design 35 CV. Corniche Intat Raseuki Percetakan & Desain Penyedia Barang & Jasa Printing & Design 36 CV. Cakrawala Pengadaan Inventaris Kantor, Perlengkapan Kantor, Sparepart Kantor, Service. Penyedia barang & Jasa Procurement of Office Inventory, Office Supplies, Office Spare Parts, Service. 37 CV. Perdana Express Pengiriman Barang Ekspedisi 38 CV. H2O Sevice AC Teknisi 39 CV. Iksan Perdana Maintenance Listrik Konsultan Listrik 40 CV. Sumber Utama Pemenuhan kebutuhan alat tulis kebutuhan alat tulis 41 CV. Perintis Pengadaan Genset Barang Genset Procurement 42 CV. Perintis Pengadaan Genset Barang Genset Procurement 43 CV. Virtual com Pengadaan Komputer Barang Computer Procurement 44 Bintang Mutiara Pengadaan Inventaris Kantor Penyedia jasa & barang Office Inventory Procurement 45 Sumatera Electronics Pengadaan Inventaris Kantor Penyedia jasa & barang Office Inventory Procurement 46 JNE Express Pengiriman Barang Ekspedisi PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Printing Delivery of goods AC sevice Electrical Maintenance Meeting the needs of stationery Delivery of goods
  492. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility No. Nama Konsultan/Penasehat 47 KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Padang & Ali Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Bank Tahun 20200 Jasa 48 Law Firm Pase & Rekan Jasa Konsultan Hukum Konsultan Hukum Legal Consultant Services 49 Law Firm Darwis & Associates Jasa Konsultan Hukum Konsultan Hukum Legal Consultant Services 50 Law Firm DN & Partners Jasa Konsultan Hukum Konsultan Hukum Legal Consultant Services 51 Law Firm Ampon Dani & Partners Jasa Konsultan Hukum Konsultan Hukum Legal Consultant Services Jasa Konsultan Hukum Konsultan Hukum Legal Consultant Services Jasa Konsultan Hukum Konsultan Hukum Legal Consultant Services 52 53 Law Firm Dr. H. M. Jafar, SH, M. Hum Law Firm Mawardi Ismail, SH, M. Hum 54 DR. Teuku Abdurahman, SH, SpN 55 Devi Erawati, SH,Mkn 56 Ade Yulianty, SH,MKn 57 T. Baswedan, SH. MKn 58 Husna, SH. Mkn 59 Muhammad Ali, SH.Mkn 60 Al Nasriel, SH,SPn 61 Eka Santi, SH,MKn 62 Azhar, SH,MKn 63 Bambang Suwito. S,SH,MKn 64 Cut Era Fitriani, SH,MKn 65 Yuniarti, SH,MKn 66 Ahmad Ridha, SH,MKn 67 Yuselina, SH.MKn 68 Henny Ariani, SH,MKn 69 Arie Setiawan, SH,MKn 70 Nur Suhadi, SH,MKn 71 Tarmizi, SH,MKn 72 Isra Khalied, SH,MKn 73 Gum Salati, SH,MKn 74 Iriani, SH, MKn 75 Muhammad Afnizar, SH, MKn 76 Tifani, SH, MKn 77 H. Armand, SH, MKn Tujuan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Jasa Kenotariatan terkait kepentingan Bank Lingkup Kerja Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Notaris/PPAT Purpose Procurement of Bank Financial Report Audit Services for 20200 Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank Notary Services related to the interests of Bank PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 493
  493. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Whistleblowing System (Wbs) 494 Whistleblowing System merupakan pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Bank oleh pelapor pelanggaran. Pengungkapan pelanggaran dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan keluhan pribadi atas suatu kebijakan bank atau didasari kehendak buruk/fitnah. Whistleblowing System is a disclosure of violations or disclosure of actions that are against the law, unethical/immoral actions or other actions that may harm Bank by the whistleblower. Disclosure of violations is carried out in good faith and is not a personal complaint against a bank policy or based on bad will/ slander. Secara umum pengaturan terhadap pelaksanaan Whistleblowing System telah diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Strategi Anti Fraud Bank Aceh, dimana Perseroan memberikan kesempatan kepada setiap karyawan, mantan karyawan atau pekerja lainnya, anggota dari suatu institusi atau organisasi, serta pihak lainnya untuk dapat menyampaikan/melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan mengenai adanya dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan GCG kepada Perseroan secara pribadi, baik melalui surat, telepon, email serta media lainnya kepada Direksi dan sistem ini menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan laporannya. In general, the regulations for the implementation of the Whistleblowing System have been regulated in Bank Aceh AntiFraud Strategy Company Guidebook (BPP), where the Company provides an opportunity for every employee, former employee or other worker, member of an institution or organization, and other parties to be able to convey/report an action deemed to violate the provisions regarding the alleged violation of the implementation of GCG to the Company personally, either by letter, telephone, email and other media to Board of Directors and this system guarantees the confidentiality of the reporter’s identity and report. Tujuan Whistleblowing System Purpose of the Whistleblowing System Penerapan Whistleblowing System di Perseroan bertujuan untuk : 1.Membangun kesadaran pemangku kepentingan untuk melaporkan tindakan fraud atau pelanggaran yang terjadi di internal tanpa rasa takut dan khawatir karena dijamin kerahasiaannya. 2. Agar fraud atau pelanggaran dapat terdeteksi dan dicegah sedini mungkin melalui pengungkapan dari pelapor (whistleblower). The implementation of the Whistleblowing System in the Company aims to: 1. Build stakeholder awareness to report fraud or violations that occur internally without fear and worry because confidentiality is guaranteed. 2. So that fraud or violations can be detected and prevented as early as possible through disclosure from the reporter (whistleblower). Kategori fraud yang dapat dilaporkan yaitu Tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Perusahaan, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan Perusahaan dan/atau menggunakan sarana Perusahaan sehingga mengakibatkan Perusahaan, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/ atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. The category of fraud that can be reported is the act of deviance or omission that is intentionally carried out to deceive, deceive, or manipulate the Company, customers, or other parties, which occurs within the Company and/or uses Company facilities so as to cause the Company, customers, or other parties to suffer losses. and/or fraud perpetrators obtain financial benefits, either directly or indirectly. Jenis tindakan/kategori laporan pelanggaran yang dapat dilaporkan dalam Whistleblowing System mencakup : 1.Melanggar paraturan perundang-undangan meliputi pemalsuan tanda tangan, korupsi, penggelapan, mark-up, penggunaan narkoba, perusakan barang dan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya. 2.Melanggar pedoman etika bank, meliputi benturan kepentingan, pelecehan, terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang dan nilai etik lainnya. 3. Melanggar prinsip akuntansi yang berlaku umum. Types of actions/categories of violation reports that can be reported in the Whistleblowing System include: 1. Violating statutory regulations including forgery of signatures, corruption, embezzlement, mark-ups, drug use, destruction of goods and violations of other laws and regulations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 2. Violating bank ethical guidelines, including conflicts of interest, harassment, involvement in prohibited community activities and other ethical values. 3. Violating generally accepted accounting principles.
  494. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 4. Melanggar kebijakan dan prosedur operasional bank. 5. Tindakan kecurangan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun nonfinansial. 6. Tindakan yang membahayakan keselamatan kerja. 4. Violating bank operational policies and procedures. 5. Other acts of fraud that can cause financial or non-financial losses. 6. Actions that endanger work safety. Mekanisme Whistleblowing System Whistleblowing System Mechanism 1. Pelapor menyampaikan tindakan pelanggaran kepada SKAI, melalui aplikasi Whistleblowing System, minimal berisikan data dan/atau informasi Identitas terlapor mencakup:   a)Nama b)Jabatan c) Informasi pelanggaran d) Pihak-pihak yang terlibat e) Perkiraan kerugian yang terjadi f) Tempat dan waktu kejadian 2.Berdasarkan laporan pelanggaran sebagaimana yang dimaksud diatas, Kelompok Deteksi dan Investigasi Anti Fraud melakukan identifikasi awal. Kelompok Deteksi dan Investigasi Anti Fraud menyusun rekomendasi hasil identifikasi awal kepada pejabat berwenang sesuai dengan kategori terlapor (Sebagaimana dimaksud pada Whistleblower dalam kapasitasnya sebagai saksi berhak mendapatkan perlindungan saksi sebagaimana diatur dalam UndangUndang Perlindungan Saksi dan Korban yang berlaku). 3. Berdasarkan hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud diatas, pejabat yang berwenang memutuskan tindak lanjut tehadap hasil identifikasi awal. 4. Untuk keputusan identifikasi awal yang dilanjutkan ketahap investigasi, Kelompok Deteksi dan Investigasi Anti Fraud melakukan investigasi secara internal dan/atau berkerja sama atau melimpahkan kepada external investigator untuk melakukan investigasi. 5. Kelompok Deteksi dan Investigasi Anti Fraud menghimpun data dan/atau informasi pelaksanaan Sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) berupa : a) Jumlah laporan pelanggaran yang masuk b) Jumlah laporan yang ditindaklanjuti c)Jumlah laporan yang tidak ditindaklanjuti dan alasannya d) Jumlah laporan hasil identifikasi awal yang ditindaklanjuti 6. Kelompok Deteksi dan Investigasi Anti Fraud mentabulasikan data dan/atau informasi sebagaimana yang dimaksud diatas. Berdasarkan data dan/atau informasi yang telah ditabulasikan, Kelompok Deteksi dan Investigasi Anti Fraud menyusun analisis efektifitas pelaksanaan Sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) yang minimal mencakup : a) Perkembangan jumlah laporan yang masuk. b) Perkembangan jumlah laporan yang memenuhi kriteria untuk ditindaklanjuti. c)Usul saran perbaikan terhadap pelaksanaan Whistleblowing System. d) Hasil analisis sebagaimana dimaksud diatas dilakukan secara bulanan untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. 1. The reporter submits the violation to SKAI, through the Whistleblowing System application, at least containing data and/ or information on the identity of the reported party including: a) Name b) Position c) Information on fraud d) The parties involved e) Estimated losses incurred f) Place and time of incident 2. Based on the violation report referred to above, the AntiFraud Detection and Investigation Group shall carry out the initial identification. The Anti-Fraud Detection and Investigation Group prepares recommendations on the results of initial identification to the authorized official according to the category of the reported (As referred to in the Whistleblower, in its capacity as a witness, is entitled to witness protection as regulated in the applicable Witness and Victim Protection Law). 3. Based on the results of the recommendations referred to above, the authorized official will decide on the follow-up to the initial identification results. 4. for the initial identification decision which is continued at the investigation stage, the Anti-Fraud Detection and Investigation Group will conduct an internal investigation and/or cooperate or delegate to an external investigator to carry out an investigation. 5. The Anti-Fraud Detection and Investigation Group collects data and/or information on the implementation of the Whistleblowing System in the form of: a) Number of incoming violation reports b) Number of reports that are followed up c) Number of reports that were not followed up and the reasons d) Number of reports on initial identification results that are followed up 6. The Anti-Fraud Detection and Investigation Group tabulates data and/or information as referred to above. Based on tabulated data and/or information, the Anti-Fraud Detection and Investigation Group prepares an analysis of the effectiveness of the implementation of the Whistleblowing System which at least includes: a) The development of the number of incoming reports. b) The development of the number of reports that meet the criteria for follow-up. c)Proposed suggestions for improvements to the implementation of the Whistleblowing System. d) The results of the analysis as referred to above are carried out on a monthly basis and subsequently submitted to the President Director and Board of Commissioners with a copy to the Compliance Director. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 495
  495. Contact center terkait Whistleblowing System Bank Aceh : IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report 496 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PT. Bank Aceh Syariah Up. Bidang Anti Fraud Jl. Mr. Mohd. Hasan No. 89 Batoh Banda Aceh (23245) Nomer Telepon +(0651) 22966 Extention 209, 210, 211, 212, 213 SMS/WA 08116800120 E-Mail Media Komunikasi dalam Pelaporan Pelanggaran PROFIL PERUSAHAAN Company Profile skaibankaceh@gmail.com Penyampaian Communication Media in Submitting Violation Reporting Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui nomor telephone selular, email maupun surat resmi. Violation complaints can be submitted verbally or in writing, through cellular telephone numbers, e-mails or official letters. Setiap laporan yang disampaikan paling kurang berisikan data dan informasi sebagai berikut : 1. Identitas Pelapor antara lain nama lengkap, Nomor Induk Kepegawaian (NIK), tempat/tanggal lahir, dan unit kerja pelapor serta ditandatangani oleh Pelapor; 2. Uraian tindak pelanggaran; 3. Terlapor dan pihak-pihak yang terlibat; 4. Tempat dan waktu kejadian; 5. Dokumen pendukung dan/atau bukti-bukti lainnya. Each report submitted contains at least the following data and information: 1. Identity of the Reporting Party, including the full name, Employee Identification Number (NIK), place/date of birth, and work unit of the reporter and signed by the Reporting Person; 2. Description of the violation; 3. The reported party and the parties involved; 4. Place and time of incident; 5. Supporting documents and/or other evidence. Seluruh proses penerimaan laporan pengaduan, diadministrasikan secara baik oleh petugas WBS. Catatan penerimaan laporan pengaduan, memuat sekurangnya : 1. Nomor registrasi; 2. Tanggal penerimaan; 3. Petugas penerima; 4. Deskripsi singkat. The entire process of receiving complaint reports is properly administered by WBS officers. Records of receipt of complaint reports, containing at least: 1. Registration number; 2. The date of receipt; 3. Receiving officer; 4. Brief description. Publikasi dan Sosialisasi Publication and Socializtion Berdasarkan SE BI No. 13/28/DPNP tanggal 9 September 2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum dan POJK No.39/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019, PT. Bank Aceh Syariah secara konsisten telah melakukan berbagai upaya untuk memantau dan memitigasi risiko fraud. Based on SE BI No. 13/28/DPNP dated 9 September 2011 concerning the Implementation of Anti-Fraud Strategy for Commercial Banks and POJK No.39/POJK.03/2019 dated 19 December 2019, PT. Bank Aceh Syariah has consistently made various efforts to monitor and mitigate fraud risk. Sebagai upaya memantau dan mengendalikan fraud pada pilar deteksi, Bank Aceh telah membuat kebijakan tentang whistleblowing system berupa Buku Pedoman Perusahaan maupun Standar Operasional Prosedur. In an effort to monitor and control fraud in the detection pillar, Bank Aceh has formulated a policy on the whistleblowing system in the form of a Company Manual and Standard Operating Procedures. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  496. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan, Bank Aceh konsisten mengadakan sosialisasi mengenai whistleblowing system kepada seluruh pegawai yang dilakukan setiap tahunnya untuk memitigasi terjadinya risiko fraud. In the context of implementing corporate governance, Bank Aceh consistently conducts outreach on the whistleblowing system to all employees which is conducted annually to mitigate the risk of fraud. Perlindungan bagi Whistleblower Protection for Whistleblowers Setiap pelapor pelanggaran sesuai jenis dan kategori fraud yang telah diatur oleh Bank dan Otoritas mendapat jaminan perlindungan dari Bank sesuai Surat Keputusan Direksi PT. Bank Aceh Syariah No. 20/DIR/BA/VI/2019 tanggal 13 Juni 2019 tentang Buku Pedoman Perusahaan Strategi Anti Fraud PT. Bank Aceh Syariah sebagaimana yang telah dituangkan pada BAB IV : Deteksi Fraud. Each whistleblower according to the type and category of fraud that has been regulated by Bank and the Authority is guaranteed protection from Bank in accordance with the Decree of Board of Directors of PT. Bank Aceh Syariah No. 20/DIR/BA/VI/2019 dated 13 June 2019 concerning the Anti-Fraud Strategy Company Manual Book of PT. Bank Aceh Syariah as set forth in CHAPTER IV: Fraud Detection. Penanganan Pengaduan Handling of Complaints Bank dapat memberikan penghargaan kepada pelapor terkait dengan informasi pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga aset/keuangan Bank dapat diselamatkan. Bentuk dan besaran penghargaan yang diberikan diputuskan melalui kebijakan Direksi  setalah mendapat rekomendasi dari Satuan Kerja Anti Fraud. The bank can give an award to the reporter regarding the violation information that can be proven so that Bank’s assets/ finances can be saved. The form and amount of the award to be given is decided through the policy of Board of Directors after receiving a recommendation from the Anti-Fraud Work Unit. Punishment diberikan kepada pelaku fraud yang telah diputus oleh manajemen Bank dalam Rapat Direksi  Khusus. Pemberian sanksi didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibility, independensi dan fairness. Prosedur Pemberian Sanksi mengacu kepada Pedoman Disiplin Pegawai. Pengenaan sanksi bertujuan untuk memberikan efek jera baik kepada pelaku fraud  maupun kepada pegawai atau pengurus bank yang berniat melakukan fraud. Punishment is given to fraud perpetrators who have been decided by Bank’s management in a Special Board of Directors Meeting. The imposition of sanctions is based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Procedure for Imposing Sanctions refers to the Employee Discipline Guidelines. Imposition of sanctions aims to provide a deterrent effect both to fraud perpetrators and to bank employees or managers who intend to commit fraud. Pengelola Whistleblowing System Whistleblowing System Manager Secara umum pengaturan terhadap pelaksanaan Whistleblowing System telah diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Strategi Anti Fraud Bank Aceh, dimana Perseroan memberikan kesempatan kepada setiap karyawan, mantan karyawan atau pekerja lainnya, anggota dari suatu institusi atau organisasi, serta pihak lainnya untuk dapat menyampaikan/melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan mengenai adanya dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan GCG kepada Perseroan secara pribadi, baik melalui surat, telepon, email serta media lainnya kepada Direksi dan sistem ini menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan laporannya. In general, the regulations for the implementation of the Whistleblowing System have been regulated in Bank Aceh AntiFraud Strategy Company Guidebook (BPP), where the Company provides an opportunity for every employee, former employee or other worker, member of an institution or organization, and other parties to be able to convey/Report an action deemed to violate the provisions regarding suspected violations of GCG implementation to the Company personally, either by letter, telephone, email or other media to Board of Directors and this system guarantees the confidentiality of the reporter’s identity and report. Satuan Kerja Anti Fraud adalah unit kerja yang menangani langsung Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Bank Aceh. Satuan Kerja Anti Fraud berupaya untuk membangun dan menerapkan Whistleblowing System (WBS) yaitu suatu sistem yang mengelola pengaduan atau pengungkapan mengenai perilaku melawan hukum dan/atau perbuatan tidak etis atau tidak semestinya, yang digunakan untuk mengoptimalkan peran pengurus dan pegawai Bank Aceh dan mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank Aceh. The Anti-Fraud Unit is a work unit that directly handles the Whistleblowing System at Bank Aceh. The Anti-Fraud Work Unit seeks to build and implement a Whistleblowing System (WBS), which is a system that manages complaints or disclosures regarding unlawful behavior and/or unethical or improper actions, which are used to optimize the roles of the management and employees of Bank Aceh and partners in disclose violations that occurred within Bank Aceh. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 497
  497. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Data Whistleblowing System Whistleblowing System Data Laporan yang masuk ke Unit Kerja Anti Fraud kebanyakan menggunakan Whistleblowing System berupa Surat Resmi dan di email ke Unit Kerja Anti Fraud . Berikut ini adalah data Whistleblowing System selama tahun 2019 dan 2020. Reports that are submitted to the Anti-Fraud Work Unit mostly use the Whistleblowing System in the form of an official Letter and are emailed to the Anti-Fraud Unit. The following is the Whistleblowing System data for 2019 and 2020. Data Whistleblowing System Tahun Jumlah Laporan Yang Masuk Sudah Ditindaklanjuti (STL) Belum Ditindaklanjuti (BTL) 2019 0 0 0 2020 0 0 0 Sanksi atas Pengaduan yang Telah selesai Diproses Tahun Buku Sanksi bagi pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik maupun fraud, akan ditidaklanjuti seusai ketentuan yang berlaku di perusahaan. Adapun sanksi hukum akan diproses sesuai ketentuan hukum berlaku. 498 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Sanctions for Complaints that have been Processed for the Financial Year Sanctions for employees who are proven to have violated the code of ethics or fraud, will be followed up in accordance with the applicable regulations in the company. The legal sanctions will be processed in accordance with applicable legal provisions.
  498. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 499
  499. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 500 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  500. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Rp Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 501
  501. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tatakelola Organisasi CSR CSR Organizational Governance 502 Bank Aceh memandang kelangsungan atau keberlanjutan usaha merupakan prioritas utama bisnis . Hal ini dapat dicapai jika Perusahaan mampu membangun keseimbangan yang harmonis antara kepentingan komersial/profit, sosial dan lingkungan hidup. Bank Aceh menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan. Bank Aceh views business continuity or sustainability as the top priority of the business. This can be achieved if the Company is able to build a harmonious balance between commercial/ profit, social and environmental interests. Bank Aceh believes that the implementation of CSR will provide many benefits for the Company. The successful implementation of CSR in the long term is believed to have an effect, especially on the aspect of growing trust, creating harmony and enhancing reputation, which in turn has implications for the creation of added value that encourages the stability and growth of the Company’s business. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG)) mengharuskan setiap perusahaan dikelola secara baik dan bertanggung jawab dengan mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing, meliputi Pemegang Saham, Direksi, Dewan Komisaris serta pihak-pihak lain. Aktivitas ekonomi yang dijalankan perusahaan sebagaimana prinsip etika bisnis diharapkan bermanfaat tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat. The implementation of Good Corporate Governance (GCG) requires that each company be managed properly and responsibly by knowing their respective rights and obligations, including Shareholders, Directors, Board of Commissioners and other parties. The economic activities carried out by the company in accordance with the principles of business ethics are expected to be beneficial not only for the company itself, but also for the community. Penerapan etika bisnis tersebut merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial moral suatu institusi bisnis dan para pelaku dunia usaha terhadap masyarakat dan lingkungannya. Melalui penerapan CSR secara konsisten diharapkan dapat memaksimalkan nilai perusahaan dalam berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap mengedepankan peningkatan kualitas hidup pegawai dan masyarakat luas. Kesadaran ini The application of business ethics is a form of social and moral concern and responsibility of a business institution and business actors towards society and its environment. Through the consistent application of CSR, it is expected to maximize the value of the company in contributing to sustainable economic development while still promoting the improvement of the quality of life of employees and the wider community. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  502. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements memberikan makna bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri, melainkan sebuah entitas usaha yang wajib melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sosial, maka Bank Aceh akan tetap berpedoman pada azas manfaat, tepat sasaran, dengan harapan partisipasi sosial bank tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna. This awareness means that a company is no longer a selfish entity, but a business entity that is obliged to adapt to the social environment, so Bank Aceh will continue to be guided by the principle of benefit, right on target, with the hope that the bank’s social participation can be efficient. and effective. Program CSR Bank Aceh merupakan salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam penanganan masalah-masalah sosial kemasyarakatan khususnya disekitar wilayah kerja Bank Aceh melalui berbagai program berupa keterlibatan, kepedulian dan atau partisipasi sosial bank baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam berbagai kegiatan atau event yang diselenggarakan oleh stakeholder. Bank Aceh CSR program is one of the efforts to assist the government in handling social problems, especially around Bank Aceh working area through various programs in the form of involvement, concern and/or bank social participation, either directly or indirectly in various activities or events organized by Bank. stakeholder. Optimalisasi peran dan fungsi sosial program CSR Bank Aceh diimplementasikan sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility atau disebut Program CSR), dimana Bank secara selektif akan turut serta berperan dan berpartisipasi/memberikan kontribusinya dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dalam berbagai bentuk yang diselaraskan dengan visi-misi bank sesuai dengan ketersedian fasilitas dan kemampuan pendanaan bank. Optimization of the social role and function of Bank Aceh CSR program is implemented as a form of Corporate Social Responsibility (CSR Program), where Bank will selectively participate and participate/contribute in various social activities in various forms which are aligned with vision and mission of the bank in accordance with the availability of bank facilities and funding capabilities. Secara umum ruang lingkup program CSR Bank Aceh diklasifikasi ke dalam dua program utama yaitu: 1. Program Bantuan Kemitraan (PK), yaitu partisipasi dan dukungan sosial bank terhadap Usaha Mikro Kecil (UMK) dan masyarakat kurang mampu dalam rangka meningkatkan kemandirian usaha dalam bentuk: a) Program bantuan hibah Yaitu program bantuan yang diberikan dalam bentuk hibah dengan maksud dan tujuan untuk memberikan akses modal atau barang dan atau investasi dalam rangka mendukung peningkatan kualitas usaha masyarakat. b) Program bantuan peningkatan kapasitas Yaitu program bantuan yang diberikan dalam bentuk Workshop, pelatihan kewirausahaan, pengkajian/ penelitian, pemagangan, monitoring serta pendampingan kegiatan sosialisasi dan promosi dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kapasitas entrepreneurship. c) Program Mitra Binaan Yaitu bantuan yang diberikan dalam bentuk skema pembiayaan khusus bagi UMK dan masyarakat yang memiliki potensi usaha yang feasible namun belum bankable melalui program pembiayaan dana bergulir baik dalam skema kelompok maupun individu. 2. Program Bantuan Bina Lingkungan (BL), yaitu partisipasi dan dukungan sosial bank dalam bentuk dana tunai dan atau barang/jasa sesuai dengan pertimbangan bank dalam rangka pemberdayaan potensi dan kondisi ekonomi, sosial serta lingkungan masyarakat, meliputi: In general, the scope of Bank Aceh CSR program is classified into two main programs, namely: 1. Partnership Assistance Program (PK), namely the participation and social support of banks for Micro, Small Enterprises (MSEs) and poor communities in order to increase business independence in the form of: a) Grant assistance program Namely, assistance programs provided in the form of grants with the aim and aim of providing access to capital or goods and/or investment in order to support the improvement of the quality of community businesses. b) Capacity building assistance program Namely, the assistance program provided in the form of workshops, entrepreneurship training, study/ research, apprenticeship, monitoring and assistance in socialization and promotion activities in the context of empowering and increasing the capacity of entrepreneurship. c) Foster Partner Program Namely assistance provided in the form of a special financing scheme for MSEs and people who have feasible business potential but are not yet bankable through revolving fund financing programs, both in group and individual schemes. 2. Community Development Donation Program (BL), namely bank social participation and support in the form of cash and/or goods/services in accordance with bank considerations in the framework of empowering economic, social and environmental potential and conditions in the community, including: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 503
  503. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report a ) Program Bantuan Sosial: 1) Bantuan untuk penyediaan atau pengembangan fasilitas sarana dan prasarana umum. 2) Bantuan untuk pembelian bahan pokok makanan dan sandang yang diperuntukkan kepada masyarakat (gratis atau pasar murah) pada kegiatan tertentu seperti bakti sosial dan hari besar/acara tertentu. 3) Bantuan dalam bentuk dana santunan dan atau barang-barang atau program-program tertentu dalam upaya membantu penanggulangan korban musibah, bencana alam dan konflik sosial. 4) Bantuan untuk pembangunan sarana ibadah dan kegiatan keagamaan. 5) Bantuan partisipasi untuk kegiatan penataan dan pelestarian lingkungan hidup. 6)Bantuan partisipasi untuk mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan. 7)Bantuan partisipasi dalam bentuk program perumahan layak huni bagi masyarakat kurang mampu/fakir/miskin/dhuafa. b)Program Bantuan Pendidikan, olah raga, seni budaya, dan pariwisata daerah: 1) Bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada pelajar/mahasiswa. 2) Bantuan untuk penyediaan/pembangunan sarana dan prasarana sekolah atau kegiatan belajar mengajar. 3)Bantuan partisipasi untuk mendukung kegiatan akademisi pelajar, mahasiswa dan organisasi lainnya 4)Bantuan untuk mendukung kegiatan pembinaan olahraga dan seni budaya serta pariwisata di daerah. c) Program Bantuan Kesehatan: 1)Bantuan partisipasi pengobatan massal dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. 2)Bantuan partisipasi penyediaan/pembangunan sarana sanitasi umum dan masyarakat kurang mampu yang sehat dan layak. 3) Bantuan penyediaan/pengembangan sarana prasarana kesehatan dan posyandu serta penyuluhan kesehatan masyarakat. d) Program Bantuan Yayasan: 1) Bantuan kepada yayasan kesejahteraan karyawan bank. 2) Koperasi karyawan bank. 3) Bantuan santunan kegiatan sosial dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Bank dan peringatan hari besar Islam. 4)Bantuan/santunan yang diberikan kepada para pensiunan pegawai bank. 5)Bantuan beasiswa khusus kepada anak yatim/ piatu/tidak mampu dari pensiunan karyawan bank. 504 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions a) Social Donation Program: 1) Donation for the provision or development of public facilities and infrastructure. 2) Donation for the purchase of staple food and clothing intended for the public (free or cheap market) for certain activities such as social services and certain holidays/events. 3) Donation in the form of compensation funds and/ or goods or certain programs in an effort to assist in overcoming victims of natural disasters, natural disasters and social conflicts. 4) Donation for the construction of places of worship and religious activities. 5) Participation assistance for environmental management and preservation activities. 6) Participation assistance to support community social activities. 7) Participation assistance in the form of a livable housing program for the underprivileged/needy/ poor/dhuafa. b) Educational Donation Program, sports, cultural arts, and regional tourism: 1) Donation with tuition fees or scholarships to students. 2) Donation for the provision/construction of school facilities and infrastructure or teaching and learning activities. 3) Participation assistance to support student academic activities, students and other organizations 4) Donation to support sports and cultural arts and tourism development activities in the regions. c) Health Donation Program: 1) Donation to participate in mass treatment and improve the quality of public health. 2) Donation to participate in the provision/development of public sanitation facilities and poor people who are healthy and decent. 3) Donation in the provision/development of health infrastructure and posyandu facilities as well as community health education. d) Foundation Donation Program: 1) Donation to bank employee welfare foundations. 2) Cooperative of bank employees. 3) Compensation for social activities in commemoration of Bank Birthdays and commemoration of Islamic holidays. 4) Donation/compensation provided to retired bank employees. 5) Special scholarship assistance to orphans/orphans/ underprivileged from retired bank employees.
  504. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Komitmen dan Kebijakan Pelaksanaan CSR Bank Aceh Commitment and Implementation Policy of Bank Aceh’s CSR Kami berkomitmen menerapkan program Sustanable Development Goals (SDGs) secara nyata untuk tumbuh -kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat. Pencapaian tersebut akan tercipta ketika setiap aspek dalam triple bottom line, yaitu profit, people, dan planet diperhatikan dan dicapai secara bersama-sama tanpa meninggalkan satu aspek pun. Oleh karena itu, Bank Aceh senantiasa melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility disingkat CSR) yang sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang berkelanjutan sebagai manifestasi dari budaya Perusahaan. We are committed to implementing the Sustanable Development Goals (SDGs) program for the development of a harmonious relationship with the community. This achievement will be created when every aspect of the triple bottom line, namely profit, people, and the planet is considered and achieved together without leaving any aspect. Therefore, Bank Aceh always carries out Corporate Social Responsibility (CSR) activities in accordance with the principles of sustainable corporate governance as a manifestation of the Company’s culture. Adapun pelaksanaan program CSR Bank Aceh mengacu pada peraturan perundang-undangan di Indonesia baik yang mengatur secara umum maupun khusus mengenai CSR diantaranya pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15, 17 & 34. The implementation of Bank Aceh CSR program refers to the laws and regulations in Indonesia that both regulate in general and specifically regarding CSR, including article 74 of Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (PT Law) and Government Regulation Number 47 of 2012 concerning Responsibility. Social and Environment as well as Law No.25 of 2007 concerning Investment articles 15, 17 & 34. Kebijakan ini mendasari Bank Aceh untuk mengimplementasikan CSR di dalam Perusahaan. Bank Aceh juga meyakini bahwa kesinambungan usaha tidak hanya diperoleh melalui pencapaian target finansial semata, tetapi juga sangat ditunjang oleh investasi non-finansial yang dibangun melalui kontribusi Perusahaan pada pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan hidup serta hal-hal lain yang bersifat responsif yang terjadi di tengah masyarakat seperti bencana alam dan musibah. Dengan demikian, ke depannya tercipta respon yang konstruktif dan timbal balik diantara para pemangku kepentingan kepada Perusahaan, sehingga memberikan dampak pada peningkatan nilai (value) bagi kepuasan seluruh stakeholders dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. This policy underlies Bank Aceh to implement CSR within the Company. Bank Aceh also believes that business sustainability is not only achieved through the achievement of financial targets alone, but is also greatly supported by non-financial investments built through the Company’s contribution to community development in the fields of education, health, and environmental management as well as other matters of a nature. responsive that occurs in the community such as natural disasters and calamities. Thus, in the future there will be a constructive and reciprocal response among stakeholders to the Company, so as to have an impact on increasing value for the satisfaction of all stakeholders and providing benefits to the wider community. Dasar Kebijakan Pelaksanaan CSR Basic CSR Implementation Policy Pelaksanaan program CSR Bank Aceh mengacu pada peraturan perundang-undangan di Indonesia baik yang mengatur secara umum maupun khusus mengenai CSR antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil. 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM) 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) 5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 6. UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 4 ayat (2) The implementation of Bank Aceh CSR program refers to the laws and regulations in Indonesia that both regulate in general and specifically regarding CSR, among others: 1. Act Number 7 of 1992 concerning Banking as amended by Law Number 10 of 1998 concerning Amendments to Act Number 7 of 1992 concerning Banking. 2. Government Regulation Number 32 of 1998 concerning Guidance and Development of Small Businesses. 3. Law Number 25 of 2007 concerning Investment (UU PM) 4. Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (PT Law) 5. Law Number 20 of 2008 concerning Micro, Small and Medium Enterprises 6. Law no. 21 of 2008 concerning Islamic Banking Article 4 paragraph (2) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 505
  505. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 7 . Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Prlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 13/HUK/KEP/2012 tentang Forum CSR di seluruh Indonesia. 9. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. 10.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 12.Selain itu, Bank Aceh secara khusus menetapkan peraturan tentang CSR dalam regulasi internal yaitu Buku Pedoman Perusahaan (BPP) yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi 7. Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management; 8. Regulation of the Minister of Social Affairs Number 13/HUK/ KEP/2012 concerning CSR forums throughout Indonesia. 9. Government Regulation no. 47 of 2012 concerning Social and Environmental Responsibility. 10. Financial Services Authority Regulation No. 1/POJK.07/2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. 11. Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 59 of 2017 concerning the Implementation of Achieving the Sustainable Development Goals. 12. In addition, Bank Aceh specifically stipulates regulations regarding CSR in internal regulations, namely the Company Manual Book (BPP) which is stipulated by a Decree of Board of Directors. Larangan Pemberian Dana CSR Prohibition of Provision of CSR Funds Dalam penyaluran bantuan dana CSR Bank Aceh, tidak dibenarkan diberikan kepada kegiatan yang dilarang oleh pemerintah, antara lain: 1. Partai Politik dan atau kegiatan yang bersifat politik untuk kepentingan partai dan atau golongan politik tertentu. 2.Kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. 3. Kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh pemerintah. 4. Kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan hukum dan syariat Islam. 5. Lembaga/institusi, kelompok/organisasi masyarakat dan atau individu yang berdasarkan penilaian bank tidak kooperatif terhadap visi dan misi perusahaan. In the distribution of Bank Aceh CSR funds, it is not allowed to provide for activities that are prohibited by the government, including: 1. Political parties and or activities of a political nature for the benefit of certain political parties and or groups. 2. Activities that are contrary to the ideology and basis of the Republic of Indonesia. 3. Activities prohibited by the government. 4. Activities that are contrary to the provisions of Islamic law and law. 5. Institutions/institutions, community groups/organizations and/or individuals based on the bank’s assessment are not cooperative with the company’s vision and mission. Struktur Organisasi Pengelola CSR CSR Management Organizational Structure Struktur pengelola dana CSR adalah sebagai berikut: The structure for managing CSR funds is as follows: Direktur Utama President Director Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat Bidang Humas Field Of Performance & Reward Management 506 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Bidang Sekretariatan Bidang Hukum Field Development Legal Affairs
  506. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Profil Sekretariat Perusahaan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Corporate Secretary Profile Profil Pemimpin Divisi Sekretariat Head of Corporate Secretary Division Perusahaan dapat dilihat pada bab Profil Profile can be seen in the Company Perusahaan bagian Profil Pemimpin Divisi. Profile section of Head of Division Profile section. Sayed Zainal Abidin Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Head of Corporate Secretary Division Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola CSR Duties and Responsibilities of CSR Managers Tanggung jawab pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan CSR Bank Aceh berada di bawah fungsi Sekretariat Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab pengelola Program CSR adalah: 1. Menyusun rencana alokasi dan distribusi dana program CSR yang akan dilaksanakan setiap tahun yang disesuaikan dengan rencana kerja dan kondisi keuangan perusahaan. 2.Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan program CSR guna mendapatkan pengesahan Direksi. 3.Pelaksana program CSR melakukan kajian kelayakan terhadap permohonan bantuan program CSR yang diajukan oleh pemohon untuk proses lebih lanjut. 4. Pelaksana Program membuat laporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan program secara berkala. The responsibility for managing and implementing Bank Aceh’s CSR activities falls under the function of the Corporate Secretariat. The duties and responsibilities of the CSR Program manager are: 1. Prepare a plan for the allocation and distribution of CSR program funds which will be implemented every year in accordance with the company’s work plan and financial condition. 2. Coordinating with related work units to formulate work plans and implement CSR programs in order to get approval from Board of Directors. 3. CSR program implementers conduct a feasibility study on the application for CSR program assistance submitted by the applicant for further processing. 4. Program implementers make periodic reports and accountability for program implementation. Metode dan Lingkup Due Dilligence Metode Pemetaan dan Lingkup Pelaksanaan CSR Methods and Scope of Due Diligence Mapping Methods & Scope of CSR Implementation Bank Aceh merancang dan melaksanakan program CSR secara sistematis dan terpadu. Pelaksanaan CSR dilakukan dengan metode partisipatif, yaitu dengan memberdayakan potensi daerah yang ada agar dapat meningkatkan kemampuan, penghasilan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Bank Aceh juga melakukan evaluasi dan monitoring atas program-program CSR yang telah dilakukan, agar program-program CSR tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Bank Aceh designs and implements CSR programs in a systematic and integrated manner. CSR implementation is carried out using a participatory method, namely by empowering existing regional potentials in order to increase the capacity, income and welfare of the community in a sustainable manner. Bank Aceh also evaluates and monitors CSR programs that have been carried out, so that these CSR programs can achieve their stated goals. Sebelum menetapkan program CSR, Bank Aceh melakukan social mapping untuk memastikan bahwa program yang dijalankan sesuai dan tepat sasaran. Before establishing a CSR program, Bank Aceh conducted social mapping to ensure that the program being implemented was right on target. 1. Tujuan Implementasi Bank Aceh memandang CSR sebagai kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, membantu meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat serta memberi perhatian terhadap lingkungan sekitar sesuai etika bisnis yang dijalankan. Kami menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang 1. Implementation Objectives Bank Aceh views CSR as a contribution to sustainable economic development, helping to improve and protect public health and pay attention to the surrounding environment in accordance with business ethics. We believe that the implementation of CSR will provide many benefits for the Company. The successful implementation of CSR in the long term is believed to have an effect, especially on the PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 507
  507. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 508 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran , kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan. aspect of growing trust, creating harmony and enhancing reputation, which in turn has implications for the creation of added value that encourages the smooth running, stability and growth of the Company’s business. 2. Sasaran Pelaksanaan Sasaran Pelaksanaan Kegiatan CSR di Bank Aceh adalah: a.Kelompok sosial masyarakat yang berada dalam lingkungan interaksi wilayah kerja Bank (baik secara langsung maupun tidak langsung) b. Masyarakat di wilayah lainnya dalam rangka pemerataan dan perluasan peran partisipasi Bank terhadap berbagai dampak sosial dan ekonomi masyarakat. c. Manfaat Pelaksanaan CSR Adapun manfaat dari pelaksanaan tanggung jawab sosial Bank/CSR, diantaranya: 1)  Bagi Bank, yaitu: a) Terciptanya hubungan industrial yang harmonis berkelanjutan melalui peningkatan citra positif Bank secara luas. b)Meningkatnya bargaining perusahaan/bank untuk memperluas akses permodalan. c)Perusahaan berpotensi untuk mendapatkan akses sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas di masa depan. d) Perusahaan memiliki sensitifitas dalam pengelolaan situasi dan kondisi yang bersifat kritis (critical decision making) secara tepat. 2)   Bagi masyarakat, yaitu: a)Meningkatnya nilai-tambah bagi masyarakat dalam bentuk sosial, ekonomi dan lingkungan serta taraf hidup masyarakat secara menyeluruh b)Terbukanya kesempatan untuk mendapat akses modal dan pembinaan manajerial dari perusahaan c) Meningkatnya peran serta kepedulian dalam pelestarian tradisi, seni dan budaya lokal (pranata kehidupan sosial masyarakat) yang lebih arif dan bijaksana. 3) Bagi lingkungan, yaitu: a) Pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam secara wajar dan terkendali, b) Terciptanya lingkungan yang sehat, aman, indah dan lestari, c) Tersedianya sarana prasarana untuk mendukung pembinaan lingkungan dalam kawasan tertentu. 4) Bagi negara, yaitu: Perusahaan akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung program peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang berorientasi tepat guna dan berdaya guna. 2. Implementation Goals The targets of implementing CSR activities at Bank Aceh are: a. Social groups of people who are in the interaction environment of Bank’s work area (either directly or indirectly) b. Communities in other areas in the context of equitable distribution and expansion of the role of Bank’s participation in various social and economic impacts of the community. c. Benefits of CSR Implementation The benefits of implementing Bank’s social responsibility/ CSR include: 1) For Banks, namely: a) The creation of sustainable harmonious industrial relations by enhancing the positive image of Bank in a broad manner. b) Increased bargaining of companies/banks to expand access to capital. c) The company has the potential to gain access to quality human resources in the future. d) The company has sensitivity in managing situations and conditions that are critical (critical decision making) appropriately. 2) For the community, namely: a) Increased added value for society in the form of social, economic and environmental as well as the standard of living of the community as a whole b) Opening up opportunities to gain access to capital and managerial guidance from the company c) Increased role and concern in the preservation of traditions, arts and local culture (social life institutions for the community) that are wiser and wiser. 3) For the environment, namely: a) Reasonable and controlled use and exploitation of natural resources, b) The creation of a healthy, safe, beautiful and sustainable environment, c) Availability of infrastructure to support environmental development in certain areas. 4) For the country, namely: The company will become a strategic partner for the government in supporting programs to improve social and economic welfare of the community which are efficient and efficient in orientation. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  508. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Pemangku Kepentingan yang Terdampak atau Berpengaruh pada Dampak dari Kegiatan Perusahaan Berikut disampaikan daftar pemangku kepentingan yang terdampak dari kegiatan Perusahaan, atau memiliki pengaruh dalam kegiatan Perusahaan. Pemangku Kepentingan Stakeholders LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Stakeholders Affected by or Affected by the Impact of Company Activities Below is a list of stakeholders who are affected by the Company’s activities, or have influence in the Company’s activities. Hubungan/Topik/Isu Penting Relationships/Topics/ Important Issues Harapan Pemangku Kepentingan kepada Perusahaan - Mendapatkan layanan dan mutu Layanan yang memuaskan - Memberikan perlindungan kepada pelanggan, masyarakat, komunitas lokal - Get satisfactory service and quality of service - Provide protection to customers, communities, local communities Perusahaan berjalan secara produktif dan meningkatnya kinerja serta memberikan keuntungan maksimal The company runs productively and improves performance and provides maximum benefits Pelanggan Customer Hubungan komersial/ kualitas layanan Commercial relationship / quality of service Pemegang Saham Shareholders Dividen/ pengembangan usaha/tata kelola/ manajemen Dividends / business development / governance / management Pegawai Employees Ketenagakerjaan/ kesejahteraan Pemerintah dan Pembuat Kebijakan Government and Policy Makers Pembangunan/ pengembangan usaha/ investasi Development / business development / investment Mitra Kerja, Pemasok Partners, Suppliers Hubungan komersial Media Massa Mass media Masyarakat, Komunitas Lokal Community, Local Community Memperoleh tempat kerja yang nyaman, pelatihan, imbalan kerja Employment / welfare yang memadai dan memberikan kesempatan untuk berkembang Expectations of Stakeholders to the Company Obtain a comfortable workplace, training, adequate employee benefits and provide opportunities for growth Perusahaan dapat mencapai rencana kerja yang sudah ditentukan The company can achieve a predetermined work plan Commercial Relationship - Proses pengadaan yang obyektif - Memperoleh kerja sama yang saling menguntungkan - Objective procurement process - Obtain mutually beneficial cooperation Pelaksanaan program Program implementation - Narasumber berita yang terpercaya - Pemberitaan yang akurat - Trusted source of news - Accurate reporting Rencana dan aktualisasi kegiatankegiatan TJSL Perusahaan Plans and actualization of the Company's CSR activities - Pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan - Kesempatan kerja - Implementation of social and environmental responsibility programs - Employment Opportunity Isu, Strategi dan Program Kerja dalam Menangani Isu-Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Issues, Strategies and Work Programs in Handling Social, Economic and Environmental Issues Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dalam menjalankan bisnis semakin banyak dipengaruhi oleh isuisu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pada aspek sosial, Perusahaan dituntut untuk dapat tumbuh bersama dengan masyarakat sekitar dengan memberikan kontribusi yang dapat mendorong kesejahteraan sosial. Sedangkan pada aspek ekonomi, Perusahaan dituntut untuk dapat memberikan dampak ekonomi yang positif dari kegiatan usahanya yang telah diwujudkan oleh Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, Perusahaan memberikan kontribusi ekonomi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak, iuran dan dividen. Sedangkan secara tidak langsung, Perusahaan telah menganggarkan sebagian besar laba bersihnya untuk program TJSL. Over time, the challenges of running a business are increasingly influenced by social, economic and environmental issues. On the social aspect, the company is required to grow together with the surrounding community by making contributions that can promote social welfare. Meanwhile, on the economic aspect, the Company is required to be able to provide a positive economic impact from its business activities that have been realized by the Company, either directly or indirectly. Directly, the Company makes an economic contribution to the state in the form of paying taxes, fees and dividends. Meanwhile, indirectly, the Company has budgeted most of its net income for the TJSL program. Pada aspek lingkungan, tantangan pada industri batu bara terutama terkait dengan implementasi green mining practices dimana hal ini telah dijalankan oleh Perusahaan dengan baik di setiap kegiatan operasionalnya. On the environmental aspect, challenges in the coal industry are mainly related to the implementation of green mining practices, which the Company has carried out well in every operational activity. Pemetaan Isu-isu Penting Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Terkait Dampak Kegiatan Perusahaan Mapping of Important Social, Economic and Environmental Issues Related to the Impact of Company Activities PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 509
  509. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Ekonomi Kinerja Keuangan Perusahaan Dampak Ekonomi Tidak Langsung Efisiensi Biaya Operasional Company Financial Performance Indirect Economic Impact Efficiency of Operational Costs Lingkungan Energi / Energy Air / Water Kebisingan / Noise Emisi / Emission Limbah / Waste Upaya Melestarikan Lingkungan / Efforts to Preserve the Environment Hubungan Industrial Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sosial Industrial Relations Occupational Health and Safety Training and Education Keberagaman dan Kesetaraan Peluang Anti Gratifikasi, Korupsi dan APU-PPT Sistem Pelaporan Pelanggaran Diversity and Equal Opportunity Anti-Gratification, Corruption and AML-CFT Whistleblowing System Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Baik yang Merupakankan Kewajiban Maupun yang Melebihi Kewajiban The Scope of Corporate Social Responsibility, Both Representing Obligations and Exceeding Obligations Sejalan dengan perkembangan isu keberlanjutan, International Organization for Standardization (ISO) merilis ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility) pada tahun 2009. Walaupun tidak bersifat wajib dan hanya sekedar himbauan, ISO ini memberikan pola dan modul yang berlaku secara internasional tentang pelaksanaan dan pengembangan CSR dalam sebuah organisasi. Di Indonesia, ISO 26000 telah diratifikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional (SNI) pada tahun 2012. In line with the development of the issue of sustainability, the International Organization for Standardization (ISO) released ISO 26000 on Guidance on Social Responsibility in 2009. Although it is not mandatory and just an appeal, this ISO provides patterns and modules that apply internationally. about the implementation and development of CSR in an organization. In Indonesia, ISO 26000 was ratified by the Government in 2010 and made into a National Standard (SNI) in 2012. Lingkup tanggung jawab sosial yang merupakan kewajiban adalah memenuhi peraturan perundang-undangan terkait di antaranya disajikan sebagai berikut: 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. 2. Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 4. UU Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 13 Tahun 2013 5. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 228 Tahun 2019 Tentang Jabatan Tertentu Yang Dapat Diduduki Oleh Tenaga Kerja Asing. 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. 7. Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, dimana telah diubah dengan PBI No. 10/10/PBI/2008 Tentang perlindungan nasabah. The scope of social responsibility which is an obligation is to comply with the relevant laws and regulations, including the following: 1. Financial Services Authority Regulation No. 1/POJK.07/2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. 2. Bank Indonesia Regulation No. 7/7/PBI/2005 concerning Resolution of Customer Complaints. 3. Law of the Republic of Indonesia Number 20 of 2001 concerning Amendments to Law Number 31 of 1999 concerning Eradication of Corruption 4. The Manpower Law of the Republic of Indonesia No. 13 of 2013 5. Decree of the Minister of Manpower No. 228 of 2019 concerning certain positions that can be occupied by foreign workers. 6. Financial Services Authority Regulation No. 1/POJK.07/2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. 7. Bank Indonesia Regulation No. 7/7/PBI/2005 concerning Resolution of Customer Complaints, which has been amended by PBI No. 10/10/PBI/2008 Regarding customer protection. In addition to the above obligations and compliance, the Company implements the Social and Environmental Responsibility (TJSL) program through the implementation of the Partnership (PK) and Community Development (BL) program. Selain kewajiban dan pemenuhan kepatuhan di atas, Perusahaan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui Pelaksanaan program Kemitraan (PK) dan Bina Lingkungan (BL). 510 Pelatihan dan Pendidikan PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  510. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Strategi dan Program Kerja Bank Aceh berkomitmen agar kehadirannya dapat membawa dampak positif yang berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia dalam jangka panjang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan berpandangan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility- CSR), juga merupakan landasan menuju tercapainya 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Strategy and Work Program Bank Aceh is committed to having its presence have a sustainable positive impact on the Indonesian people in the long term, either directly or indirectly. The company is of the view that corporate social responsibility (CSR) activities are also the foundation for the achievement of the 17 Sustainable Development Goals (SDGs). Langkah-langkah konkrit dan kontribusi Perusahaan dalam SDGs dijalankan dengan menggunakan pendekatan 3P atau konsep triple bottom lines atau keseimbangan antara tiga elemen mendasar Perusahaan: profit, people dan planet. Dengan mengedepankan konsep tersebut, Perusahaan berkomitmen untuk terus menciptakan manfaat bagi lingkungan (planet) dan masyarakat (people) dengan memberikan manfaat langsung dari kinerja (profit) yang berhasil direalisasikan. Concrete steps and the Company’s contribution to the SDGs are carried out using the 3P approach or the concept of triple bottom lines or a balance between the three fundamental elements of the Company: profit, people and the planet. By prioritizing this concept, the Company is committed to continuing to create benefits for the environment (planet) and society (people) by providing direct benefits from the performance (profit) that has been successfully realized. Perusahaan melakukan telah menyususn strategi dan program kerja untuk menangani isu-sisu sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai berikut : The company has formulated strategies and work programs to deal with social, economic and environmental issues as follows: Isu-isu Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Economic, Social and Environmental Issues Menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan Memberikan akses keuangan yang lebih adil dan merata Reducing the level of guna mendorong pengembangan potensi daerah, melalui poverty and inequality inklusi keuangan. Providing fairer and more equitable access to finance in order to encourage the development of regional potential, through financial inclusion. Untuk mendorong percepatan inovasi layanan digital di sektor perbankan, Bank Aceh mengembangkan dan Quality Products & meluncurkan produk dan layanan transaksi non tunai Services seperti mobile banking, edc, emoney kartu debit dll, yang merupakan kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara elektronik. To encourage the acceleration of digital service innovation in the banking sector, Bank Aceh has developed and launched non-cash transaction products and services such as mobile banking, EDC, e-cash debit cards, etc., which are the needs of customers in conducting electronic banking transactions. Fraud merupakan tindakan yang tidak ditoleransi, Anti Corruption and untuk itu Bank Aceh telah memiliki mekanisme untuk Fraud pencegahan dan pengelolaan fraud di internal Bank dan mitra kerja lainnya. Fraud is an action that cannot be tolerated, for this reason Bank Aceh has a mechanism to prevent and manage fraud within the Bank and other partners. Produk & Layanan Berkualitas Anti Korupsi dan Fraud Keamanan Data dan Privasi Nasabah Pengembangan Masyarakat Permasalahan Kerusakan Lingkungan Strategi dan Program Kerja Penerapan pengamanan pada sistem teknologi informasi Data Security and yang dapat melindungi dan menjaga data seluruh Customer Privacy nasabah dan mencegah terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak internal. Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan kewajiban bagi Community korporasi di Indonesia dan merupakan komitmen Bank Aceh development untuk turut serta dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Bank Aceh telah menerapkan aturan pembiayaan yang Environmental bertanggung jawab untuk perusahaan yang menerapkan Damage Problems tata kelola perusahaan yang baik dan memenuhi norma dan peraturan yang berlaku. Strategy and Work Program The implementation of safeguards in information technology systems that can protect and safeguard data of all customers and prevent violations by internal parties. The implementation of social responsibility is an obligation for corporations in Indonesia and is Bank Aceh's commitment to participate in the achievement of the Sustainable Development Goals. Bank Aceh has implemented responsible financing rules for companies that implement good corporate governance and comply with prevailing norms and regulations. Program yang Melebihi Tanggung Jawab Minimal Perusahaan yang Relevan dengan Bisnis yang Dijalankan Programs that Exceed the Minimal Responsibilities of Companies Relative to the Business Being Run Secara umum ruang lingkup program CSR Bank Aceh diklasifikasi ke dalam dua program utama yaitu: Program Bantuan Kemitraan (PK), yang terdiri atas program bantuan hibah, bantuan peningkatan kapasitas, dan mitra binaan. Dan Program Bantuan Bina Lingkungan (BL) yang terdiri atas program In general, the scope of Bank Aceh CSR program is classified into two main programs, namely: Partnership Assistance Program (PK), which consists of grant assistance programs, capacity building assistance, and fostered partners. And the Community Development Assistance Program (BL) which consists of social Secara umum, dalam Undang-Undang yang mengatur kewajiban pelaksanaan TJSL, tidak terdapat kewajiban atas kegiatan tertentu yang harus dilaksanakan. Setiap perusahaan dapat melaksanakan kegiatan TJSL sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan relevansinya dengan bisnis yang dilakukan. In general, in the law that regulates the obligation to implement TJSL, there are no obligations for certain activities that must be carried out. Each company can carry out TJSL activities according to the needs of stakeholders and their relevance to the business being carried out. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 511
  511. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions bantuan sosial , bantuan pendidikan, olah raga, senibudaya dan pariwisata daerah; bantuan kesehatan serta bantuan yayasan. assistance programs, educational assistance, sports, regional arts and tourism; health assistance and foundation assistance. Pembiayaan dan Anggaran Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Financing and Budgeting Pengelolaan dana CSR setiap tahun selalu diaudit bersamasama dengan audit laporan keuangan untuk meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana tersebut. Selain itu pengelola CSR sebagai pelaksana fungsi yang menangani CSR telah membuat laporan CSR tahunan yang disampaikan kepada manajemen Perusahaan. The management of CSR funds is always audited every year together with auditing financial statements to increase accountability for the use of these funds. In addition, the CSR manager as the executor of the function that handles CSR has made an annual CSR report which is submitted to the Company’s management. Sumber Dana CSR Bank Aceh telah menganggarkan sejumlah dana untuk pelaksanaan program CSR yang bersumber dari laba bersih bank dan/atau beban biaya bank tahun berjalan, dana lainnya yang dihimpun Bank yang bersifat sosial dan dana kebajikan. Besarnya jumlah dana CSR yang dapat dipergunakan terdiri dari saldo dana awal ditambah dengan penerimaan dari alokasi tahun berjalan dan pengembalian dana (revolving) dari program kemitraan. Alokasi dan besaran jumlah dana kepada masing-masing program CSR ditetapkan oleh direksi dengan mempertimbangkan kepentingan dan strategi serta arah kebijakan bank. Source of CSR Funds Bank Aceh has budgeted a number of funds for the implementation of the CSR program sourced from the bank’s net income and/or bank fees for the current year, other funds collected by Bank which are social in nature and benevolence funds. The amount of CSR funds that can be used consists of the initial fund balance plus the revenue from the current year’s allocation and the revolving fund from the partnership program. The board of Directors determines the allocation and amount of funds for each of the CSR programs by taking into account the interests and strategies as well as the direction of bank policies. Realisasi Penyaluran Dana CSR Bank Aceh telah menganggarkan dan menyalurkan Tanggung Jawab Sosial yang disalurkan dalam kegiatan program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan komitmen Bank Aceh dalam menerapkan program Sustanable Development Goals (SDGs). Realisasi penyaluran bantuan dana CSR Program Kemitraan dan Bina Lingkungan selama tahun 2020 Bank Aceh sebagai berikut: Realization of Distribution of CSR Funds Bank Aceh has budgeted and channeled Social Responsibility, which is channeled into the Partnership and Community Development program activities as a form of the responsibility and commitment of Bank Aceh in implementing the Sustainable Development Goals (SDGs) program. The realization of the distribution of CSR funds for the Partnership and Community Development Program in 2020 Bank Aceh is as follows: No Keterangan Description 1 Program Kemitraan bantuan hibah: Grant Assistance Partnership Program:   Program bantuan yang diberikan dalam bentuk hibah dengan maksud dan tujuan untuk memberikan akses modal atau barang dan atau investasi dalam rangka mendukung peningkatan kualitas usaha masyarakat. Assistance programs provided in the form of grants with the aim and aim of providing access to capital or goods and or investment in order to support the improvement of the quality of community businesses. 2 Bantuan Sosial: Social Assistance:   Penyediaan Sarana Umum, Pembelian Bahan Pokok Makanan, Bencana Alam, Sarana Ibadah, Lingkungan Hidup, Kegiatan Sosial Masyarakat, dan Perumahan Layak Huni bagi Masyarakat kurang Mampu /Fakir/Miskin/Dhuafa Provision of Public Facilities, Purchase of Food Staples, Natural Disasters, Facilities of Worship, Environment, Community Social Activities, and Liveable Housing for the Poor / Poor / Poor / Dhuafa 3 Bantuan Pendidikan, Olah Raga, Seni Budaya dan Regional Education, Sports, Cultural Arts and Tourism Pariwisata Daerah: Assistance:   Biaya Pendidikan/Beasiswa Pelajar/Mahasiswa, Penyediaan/ Pembangunan Sarana dan Prasarana Sekolah/ kegiatan Belajar Mengajar, Partisipasi Mendukung Kegiatan Akademis Pelajar, Mahasiswa dan Organisasi Lainnya dan Mendukung kegiatan Pembinaan Olahraga dan Seni Budaya Serta Pariwisata di Daerah. Education Costs / Student / Student Scholarships, Provision / Construction of School Facilities and Infrastructure / Teaching and Learning activities, Participation in Supporting Academic Activities of Students, Students and Other Organizations and Supporting Sports and Cultural Arts and Tourism Development activities in the Region. 4 Bantuan Kesehatan: Health Assistance:   Pengobatan Masal Untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan Penyediaan/Pembangunan Sarana Sanitasi Umum dan masyarakat kurang mampu Yang Sehat dan Layak, Penyediaan sarana Kesehatan Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Mass Medication for Health Quality Improvement Provision / Development of Healthy and Proper Public Sanitation Facilities and Poor People, Provision of Posyandu Health Facilities and Community Health Counseling. 5 Bantuan Yayasan: Foundation Assistance: Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank, Koperasi karyawan Bank, Kegiatan Sosial Dalam Rangka HUT Bank dan Peringatan Hari Besar Islam, Santunan Kepada Para Pensiun Pegawai Bank Aceh, dan Beasiswa Khusus Anak Yatim/Piatu/ Tidak Mampu Dari Pensiunan Pegawai Bank Aceh. Bank Employee Welfare Foundation, Bank Employee Cooperatives, Social Activities for Bank Anniversary and Islamic Holidays, Compensation for Pension Employees of Bank Aceh, and Special Scholarships for Orphans / Orphans / Poor Children from Retired Bank Aceh Employees. Total 512 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Realisasi Dana CSR 2020 2019 5.772.921.050 1.607.350.000 13.451.515.600 8.756.714.802 2.754.428.000 2.938.101.500 2.510.132.675 687.925.000 768.800.000 433.125.000 25.257.797.325 14.423.216.302
  512. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tanggung Jawab Sosial Terkait Hak Asasi Manusia Corporate Social Responsibility Regarding Human Rights Komitmen Dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak Asasi Manusia Bank Aceh memiliki komitmen penuh terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Penghormatan dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari operasional Perusahaan sehari-hari dan dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan, baik di lingkungan kerja dengan para pegawai Perusahaan, dengan supplier, sampai interaksi kami dengan masyarakat. Lingkup tanggung jawab sosial Perusahaan terkait HAM dilaksanakan dengan senantiasa menjunjung dasar-dasar hak asasi manusia dan menghormati budaya, adat istiadat dan nilai-nilai. Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak Asasi Manusia Bank Aceh senantiasa melaksanakan kebijakan pelaksanaan tanggung jawab sosial dengan konsisten. Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perbankan, isu HAM lebih dititikberatkan pada isu ketenagakerjaan. Isu HAM terkait dengan kegiatan Bank Aceh, bukan menjadi isu yang signifikan, mengingat perbankan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa yang bersifat pelayanan. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait dengan HAM meliputi: 1.Perlakuan/Tindakan Diskriminasi terhadap semua pegawai. 2. Pengaturan waktu kerja untuk semua pegawai, seperti ketentuan lembur dan fasilitasnya. Khusus bagi pegawai wanita yang menyusui, telah diberikan kesempatan yang sepatutnya untuk melakukan laktasi selama waktu kerja. 3. Ketentuan cuti tahunan pegawai, cuti melahirkan/ keguguran/sakit. 4. Ijin menjalankan ibadah. Perencanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak Asasi Manusia Setiap tahun, Bank Aceh senantiasa menyusun perencanaan kegiatan yang dituangkan dalam program kerja yang dimuat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Bank Aceh. Program kerja tersebut ditujukan untuk menjamin proses kerja di Bank Aceh telah memperhatikan juga implementasi HAM antara lain dalam proses rekrutmen, remunerasi, pengembangan kompetensi dan karir serta kebebasan berserikat. Proses penerapan inisiatif tersebut sepenuhnya mengacu pada Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Sumber Daya Manusia, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Commitment and Corporate Social Responsibility Policy in the Field of Human Rights Bank Aceh is fully committed to upholding human rights (HAM). Respect and protection of Human Rights (HAM) is an integral part of the daily operations of the Company and in interactions with stakeholders, both in the work environment with Company employees, with suppliers, to our interactions with the community. The scope of corporate social responsibility related to human rights is carried out by always upholding the basics of human rights and respecting culture, customs and values. Scope of Corporate Social Responsibility in Human Rights Bank Aceh consistently implements the implementation of social responsibility policies. As a company engaged in the banking industry, human rights issues are more focused on labor issues. Human rights issues related to Bank Aceh activities are not a significant issue, considering that banking is a business activity in the service sector. The activities of implementing social responsibility related to human rights include: 1. Treatment/Actions Discrimination against all employees. 2. Arrangement of working hours for all employees, such as provisions for overtime and facilities. Especially for female employees who are breastfeeding, they have been given appropriate opportunities to breastfeed during work time. 3. Provisions for employee annual leave, maternity leave/ miscarriage/sickness. 4. Permission to perform worship. Human Rights Corporate Social Responsibility Planning Every year, Bank Aceh always prepares an activity plan as outlined in the work program contained in the Work Plan and Budget of Bank Aceh. The work program is aimed at ensuring that the work process at Bank Aceh also takes into account the implementation of human rights, including in the recruitment process, remuneration, competency and career development and freedom of association. The process of implementing this initiative fully refers to the Human Resources Company Guidelines (BPP), Collective Labor Agreement (PKB) and applicable laws and regulations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 513
  513. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pelaksanaan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak Azasi Manusia Bank Aceh senantiasa melaksanakan kebijakan pelaksanaan tanggung jawab sosial dengan konsisten . Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perbankan, isu hak azasi manusia lebih dititik beratkan pada isu ketenagakerjaan. Isu hak azasi manusia terkait dengan kegiatan Bank Aceh, bukan menjadi isu yang signifikan, mengingat perbankan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa yang bersifat pelayanan. Kegiatankegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait dengan hak azasi manusia meliputi: 514 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Implementation of Corporate Social Responsibility Initiatives in the Human Rights Sector Bank Aceh consistently implements the implementation of social responsibility policies. As a company engaged in the banking industry, human rights issues are more focused on labor issues. The issue of human rights related to the activities of Bank Aceh is not a significant issue, considering that banking is a business activity in the service sector. Activities of implementing social responsibility related to human rights include: Perlakuan/Tindakan Diskriminasi Jajaran Bank Aceh menjunjung tinggi hak azasi manusia. Jajaran Bank Aceh senantiasa mencegah praktik diskriminasi dalam segala bentuknya. Discriminatory Treatment/Actions Bank Aceh staff uphold human rights. The staff of Bank Aceh always prevent the practice of discrimination in all its forms. Pengaturan Waktu Kerja Khusus bagi pegawai wanita yang menyusui, telah diberikan kesempatan yang sepatutnya untuk melakukan laktasi dan atau menyusui anaknya selama waktu kerja. Working Time Arrangement Especially for female employees who are breastfeeding, they have been given the right opportunity to do lactation and/or breastfeed their children during working time. Memperhatikan kelancaran operasional Bank, kerja lembur dapat dilaksanakan dengan persetujuan bersama antara Bank dengan Pegawai guna menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda dan untuk itu Bank akan membayar upah kerja lembur kepada Pegawai. Paying attention to the smooth operation of Bank, overtime work can be carried out with a joint agreement between Bank and the Employees to complete work that cannot be postponed and for that Bank will pay overtime wages to the Employees. Waktu Kerja Lembur disesuaikan dengan kebutuhan operasional Bank dan Bank menetapkan fasilitas lembur. Terhadap besarnya upah mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Overtime is adjusted to the operational needs of Bank and Bank establishes overtime facilities. The amount of wages refers to the applicable laws and regulations. Cuti Tahunan 1. Cuti tahunan diberikan kepada Pegawai yang telah bekerja di Bank selama 1 (satu) tahun secara terus menerus. 2. Selama menjalani masa cuti tahunan, Pegawai tetap menerima Gaji penuh. 3. Lamanya cuti tahunan ditentukan berdasarkan jabatan Pegawai yang diatur oleh Bank. 4. Ketentuan pelaksanaan cuti tahunan diatur oleh Bank. 5. Hak cuti tahunan dilaksanakan berdasarkan permintaan pegawai dan/atau penugasan oleh Bank dan disesuaikan dengan beban kerja/kebutuhan Bank. 6. Bagi pegawai yang mengajukan rencana cuti tahunan namun ditolak oleh kepala unit kerja yang bersangkutan, maka diwajibkan kepada kepala unit dimaksud untuk memberikan alasan penolakannya secara tertulis dan ditembuskan ke Human Capital. Annual Leave 1. Annual leave is given to employees who have worked at Bank for 1 (one) year continuously. 2. During the period of annual leave, employees still receive a full salary. 3. The length of annual leave is determined based on the employee’s position as regulated by Bank. 4. The provisions for the implementation of annual leave are regulated by Bank. 5. Annual leave rights are exercised based on the request of employees and/or assignments by Bank and adjusted to the workload/needs of Bank. 6. for employees who submit plans for annual leave but are rejected by the head of the work unit concerned, the head of the unit concerned is obliged to provide reasons for his refusal in writing and copied to Human Capital. Istirahat Melahirkan, Istirahat Keguguran Kandungan 1. Istirahat melahirkan dan istirahat keguguran kandungan telah diberikan kepada Pegawai wanita. 2. Istirahat melahirkan telah diberikan selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut Childbirth Rest, Miscarriage Rest 1. Childbirth breaks and miscarriage breaks have been provided to female employees. 2. Birth rest has been given for 1.5 (one and a half) months before the time to give birth to a child and 1.5 (one and a half) months after giving birth according to the calculation PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  514. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements perhitungan dokter kandungan atau bidan. 3. Istirahat keguguran kandungan 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan keterangan dokter kandungan atau bidan. 4. Pelaksanaan dan pemberian fasilitas Istirahat melahirkan atau istirahat keguguran kandungan telah diatur oleh Bank. of the obstetrician or midwife. 3. Rest for 1.5 (one and a half) months for the miscarriage or in accordance with the information from the obstetrician or midwife. 4. The implementation and provision of rest facilities for childbirth or miscarriage rest facilities have been regulated by Bank. Ijin Menjalankan Ibadah Bank Aceh senantiasa memberikan ijin kepada Pegawai untuk menjalankan ibadah yang ketentuan pelaksanaannya diatur oleh Bank Aceh. Permission to Perform Worship Bank Aceh always gives permission to Employees to perform religious services, the implementation of which is regulated by Bank Aceh. Capaian dan Penghargaan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak Azasi Manusia Achievements and Awards for Corporate Social Responsibility Initiative in Human Rights Capaian implementasi dan pengawasan pelaksanaan kebijakan Hak Asasi Manusia, yaitu sepanjang tahun pelaporan Bank Aceh tidak menemukan atau menerima pengaduan terkait pelanggaran terhadap HAM meliputi : Pengaduan tindakan diskriminasi, insiden pelanggaran maupun pengaduan terkait kebebasan berserikat di lingkungan perusahaan. Achievements in the implementation and supervision of the implementation of human rights policies, namely that during the reporting year, Bank Aceh did not find or receive complaints related to human rights violations including: Complaints of acts of discrimination, incidents of violations and complaints related to freedom of association within the company. Sampai dengan akhir Desember 2020, Bank Aceh belum menerima penghargaan terkait tanggung jawab sosial perusahaan di bidang hak azasi manusia. As of the end of December 2020, Bank Aceh has not received any awards related to corporate social responsibility in the field of human rights. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 515
  515. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tanggung Jawab Sosial Terkait Operasi Yang Adil Corporate Social Responsibility Regarding Fair Operation 516 Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Operasi Yang Adil Fair Operation Sector Corporate Social Responsibility Policy and Commitment Bank Aceh senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsipprinsip perbankan yang baik dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Bank Aceh juga menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan panduan bagi seluruh Insan Bank Aceh dalam menjalankan kegiatan operasional, berinteraksi dengan sesama kolega, maupun dengan pemangku kepentingan eksternal serta menciptakan praktik bisnis yang bersih dan menjauhi segala bentuk kecurangan. Bank Aceh juga telah memiliki Standar Etika Perusahaan (code of conduct) yang berfungsi sebagai pedoman untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur, dan mengendalikan kesesuaian tingkah laku Insan Bank Aceh yang sejalan dengan budaya dalam mencapai visi misi Perusahaan. Bank Aceh is always committed to implementing sound banking principles by observing the principles of prudence (prudential banking). Bank Aceh also applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) which serve as a guide for all Bank Aceh personnel in carrying out operational activities, interacting with colleagues, as well as with external stakeholders and creating clean business practices and staying away from all forms of cheating. Bank Aceh also has a Code of Conduct which serves as a guideline for influencing, shaping, regulating, and controlling the conformity of behavior of Bank Aceh personnel in line with the culture in achieving the Company’s vision and mission. Komitmen Bank Aceh dalam penerapan tanggung jawab sosial terkait praktik operasi yang adil telah meningkatkan kepercayaan para stakeholders kepada Bank Aceh. Peningkatan kepercayaan dari nasabah (masyarakat) diharapkan dapat menambah jumlah nasabah Bank Aceh, sedangkan kepercayaan dari para pemilik saham dapat meningkatkan tambahan modal sehingga Bank Aceh dapat berkembang lebih baik. Bank Aceh’s commitment to implementing social responsibility related to fair operating practices has increased the trust of stakeholders in Bank Aceh. Increased trust from customers (the public) is expected to increase the number of Bank Aceh customers, while the trust from shareholders can increase additional capital so that Bank Aceh can develop better. Rumusan Perusahaan Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Operasi Yang Adil Company Formulation Scope of Corporate Social Responsibility in the Field of Fair Operations Adapun lingkup kegiatannya meliputi pencegahan benturan kepentingan, penyalahgunaan Jabatan dan Gratifikasi serta penerapan dan penegakan kode etik . The scope of activities includes prevention of conflicts of interest, abuse of position and gratuities as well as the implementation and enforcement of a code of ethics. Perencanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Operasi Yang Adil Fair Operation Sector Responsibility Planning Bank Aceh senantiasa menargetkan terlaksananya semua kebijakan praktik-praktik operasi yang adil dalam setiap rencana kerja tahunan, sehingga budaya kepatuhan yang merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan dapat berjalan dengan sangat baik. Setiap pelanggaran yang terjadi akan dikenakan sanksi dengan tegas sesuai kebijakan Bank Aceh dan peraturan yang berlaku. Bank Aceh always targets the implementation of all policies for fair operating practices in every annual work plan, so that a culture of compliance which is part of the implementation of corporate governance can run very well. Any violations that occur will be subject to strict sanctions in accordance with Bank Aceh policies and applicable regulations. Pelaksanaan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Operasi Yang Adil Implementation of Fair Operations Corporate Social Responsibility Initiatives Adapun lingkup dan perencanaan tanggung jawab sosial Perusahaan terkait Operasi yang adil diimplementasikan dengan: The scope and planning of corporate social responsibility related to fair operations are implemented by: PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Corporate Social
  516. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 1. Pencegahan Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan diluar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak lain sehingga Jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan objektivitas dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya. 1. Prevention of Conflicts of interest is a condition in which the Staff of Bank in carrying out their duties and obligations have interests outside the interests of the office, whether related to personal, family or other parties’ interests so that Bank’s Staff may lose objectivity in making decisions and policies in accordance with the authority that Bank has given him. 2. Penyalahgunaan Jabatan dan Gratifikasi dimana pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperluan dinas Bank Aceh. Jajaran Bank dilarang menerima hadiah, diskon, cenderamata dan lainnnya untuk kepentingan pribadi. 2. Misuse of Position and Gratuities where the procurement of goods and services from third parties for the purposes of Bank Aceh offices. Bank officials are prohibited from accepting gifts, discounts, souvenirs and so on for personal gain. 3. Penerapan dan penegakan kode etik diharapkan menjadi komitmen bersama dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bank untuk meminimalisir segala risiko yang dapat menimbulkan konflik kepentingan sehingga dapat terwujudnya perilaku karyawan yang berintegritas, jujur, amanah, ikhlas dan bertanggung jawab. 3. Implementation and enforcement of the code of ethics It is expected to become a joint commitment in realizing the vision and mission of Bank to minimize all risks that can lead to conflicts of interest so that employee behavior with integrity, honesty, trustworthiness, sincerity and responsibility can be realized. Capaian dan Penghargaan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Operasi Yang Adil Achievements and Awards for Fair Operations Corporate Social Responsibility Initiatives Berlandaskan pada berbagai capaian inisiatif yang dilakukan Bank dalam menerapkan praktik operasi yang adil, selama 3 tahun terakhir Bank mengalami penurunan jumlah kasus fraud setiap tahunnya, sementara itu laporan terkait indikasi pelanggaran melalui Whistleblowing System tidak ada sama sekali. Dua pencapaian ini karena meningkatnya kesadaran Anti Fraud (Anti Fraud awareness) pada karyawan Bank Aceh dan juga perbaikan pada control design dari kasus fraud yang terjadi. Based on the various achievements of Bank’s initiatives in implementing fair operating practices, for the last 3 years Bank has experienced a decrease in the number of fraud cases every year, meanwhile there are no reports related to indications of violations through the Whistleblowing System. These two achievements were due to increased anti-fraud awareness among Bank Aceh employees as well as improvements to the control design of the fraud cases that occurred. Sampai dengan akhir Desember 2020, Bank Aceh belum menerima penghargaan terkait tanggung jawab sosial perusahaan di bidang operasi yang adil. As of the end of December 2020, Bank Aceh has not received any awards related to corporate social responsibility in the field of fair operations. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 517
  517. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Dengan Lingkungan Hidup Corporate Social Responsibility Regarding Environment Komitmen Dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Lingkungan Hidup Sebagai salah satu penerapan keuangan berkelanjutan , Bank Aceh telah memiliki beberapa kebijakan terkait dengan aspek lingkungan hidup, baik dalam pengembangan produk/ jasa keuangan maupun kebijakan yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup lainnya. Terkait dengan produk dan jasa, Bank Aceh telah memiliki kebijakan antara lain: 1.Kebijakan penyaluran pembiayaan Bank Aceh, yaitu melarang penyaluran pembiayaan untuk usaha atau proyek yang membahayakan lingkungan. 2. Standar Prosedur Pembiayaan (SPK) untuk usaha/industri yang berkaitan dengan lingkungan antara lain mengatur: a) Kewajiban calon debitur untuk menyerahkan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam pembiayaan kepada usaha/industri yang diwajibkan atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) atau Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan b)Kewajiban calon debitur untuk menyerahkan hasil penilaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. 3. Peningkatan disiplin dan monitoring yang ketat terhadap pemanfaatan listrik, telepon, air, bahan bakar kendaraan dinas dan alat tulis kantor. Dampak dan Risiko Lingkungan Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, risiko utama yang dihadapi oleh Bank Aceh adalah jika pembiayaan disalurkan kepada institusi yang memiliki permasalahan di bidang lingkungan hidup. Oleh karena itu Bank Aceh dalam penyaluran pembiayaannya telah memiliki kebijakan Green Banking yang telah diatur dalam kebijakan internal perusahaan. Target/Rencana Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Lingkungan Hidup Bank Aceh senantiasa berupaya memberikan perhatian terhadap lingkungan hidup meskipun bisnis inti bergerak dalam bidang perbankan yang tidak memiliki dampak secara langsung kepada kelestarian lingkungan. Namun demikian, Bank Aceh memahami bahwa kegiatan operasional berdampak tidak langsung kepada lingkungan seperti pemberian pembiayaan untuk perusahaan yang ramah lingkungan, efisiensi penggunaan listrik dan air, serta efisiensi penggunan alat tulis kantor dll. 518 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Commitment and Corporate Social Responsibility Policy in the Environmental Sector As an implementation of sustainable finance, Bank Aceh has several policies related to environmental aspects, both in the development of financial products/services and policies related to other environmental preservation. With regard to products and services, Bank Aceh has policies, including: 1. Bank Aceh’s financing channeling policy, which prohibits the distribution of financing for businesses or projects that endanger the environment. 2. Standard Financing Procedure (SPK) for businesses/industries related to the environment, among others, regulates: a) The obligation of prospective debtors to submit an Environmental Impact Analysis (AMDAL) in financing to required businesses/industries or Environmental Management Efforts (UKL) or Environmental Monitoring Efforts (UPL) in accordance with applicable laws and regulations, and b) Obligations of prospective debtors to submit the results of the assessment of the Company Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER) issued by the Ministry of Environment. 3. Increased discipline and strict monitoring of the utilization of electricity, telephone, water, fuel for official vehicles and office stationery. Environmental Impact and Risk As a company engaged in the banking sector, the main risk faced by Bank Aceh is if the financing is channeled to an institution that has environmental problems. Therefore, Bank Aceh in its financing distribution has a Green Banking policy which has been regulated in the company’s internal policy. Environmental Sector Corporate Responsibility Activity Targets/Plans Social Bank Aceh always strives to pay attention to the environment even though the core business is engaged in banking which does not have a direct impact on environmental sustainability. However, Bank Aceh understands that operational activities have an indirect impact on the environment, such as providing financing for environmentally friendly companies, efficient use of electricity and water, and efficient use of office stationery, etc.
  518. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 1.Dalam pemberian pembiayaan, Bank Aceh senantiasa berpegang pada ketentuan internal yang berlaku serta selalu berupaya untuk dapat menghindari pemberian pembiayaan kepada proyek atau usaha yang secara nyata membahayakan lingkungan. 2. Efisiensi penggunaan listrik dilakukan dengan memasang daya listrik sesuai kebutuhan kantor, mematikan air conditioner/lampu/komputer dan peralatan kantor lainnya jika tidak digunakan dan penggunaan lampu hemat energi. 3. Efisiensi penggunaan alat tulis kantor dilakukan dengan pemanfaatan kertas bekas untuk pencetakan memo/surat/ hasil pekerjaan lainya, mempertimbangkan penggunaan tinta printer/toner alternatif yang kompatibel dengan printer yang digunakan. 1. In providing financing, Bank Aceh always adheres to the applicable internal regulations and strives to be able to avoid the provision of financing to projects or businesses that actually endanger the environment. Kegiatan Lingkungan Hidup Terkait Dengan Kegiatan Operasional Perseroan Environmental Activities Related Company’s Operational Activities 1. Penghematan Energi dan Air Himbauan untuk menggunakan listrik dan air dengan hemat terus dilakukan agar tercipta budaya kerja yang efektif, efisien dan pola pikir yang maju. Untuk itu, beberapa upaya yang dilakukan Bank Aceh dalam menjaga keseimbangan lingkungan adalah: • Menghemat penggunaan listrik, dengan menggunakan lampu dan pendingin ruangan yang hemat energi; • Mengampanyekan budaya hemat air; • Mematikan semua peralatan elektronik kantor jika seluruh pegawai telah meninggalkan kantor; • Mematikan lampu ruangan jika akan meninggalkan ruangan dalam waktu cukup lama; • Pemeliharaan unit AC secara berkala; • Memperbaiki kerusakan dan/atau kebocoran pipa instalasi air untuk menghindari air terbuang; • Penggunaan Kendaraan sesuai dengan kebutuhan Operasional. 2. Efficient use of electricity is carried out by installing electrical power according to office needs, turning off air conditioners/ lights/computers and other office equipment when not in use and using energy-saving lamps. 3. Efficient use of office stationery is carried out by using used paper for printing memos/letters/other work results, considering the use of alternative printer inks/toners that are compatible with the printer used. to the 1. Energy and Water Saving Appeals to use electricity and water economically continue to be made in order to create an effective, efficient work culture and an advanced mindset. To that end, several efforts made by Bank Aceh in maintaining environmental balance are: • Save electricity use, by using energy efficient lighting and air conditioning; • Campaigning for a water-saving culture; • Turn off all office electronic equipment when all employees have left the office; • Turning off the room lights when leaving the room for a long time; • Regular maintenance of the AC unit; • Repair damage and/or leakage of water installation pipes to avoid wasted water; • Use of vehicles in accordance with Operational needs. 2. Penghematan Kertas Penghematan yang dilakukan antara lain dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti email dan aplikasi dalam aktivitas surat menyurat untuk penghematan penggunaan kertas dalam operasional. Selain itu penghematan juga dilakukan dengan tidak mencetak dokumen yang tidak terlalu penting, mengecek ulang sebelum dokumen dicetak sehingga terhindar dari kesalahaan, memanfaatkan penggunaan kertas bekas atau daur ulang ataupun print bolak-balik untuk mencetak dokumen yang dirasa tidak terlalu penting. 2. Paper Saving The savings made include the use of information technology such as email and applications in correspondence activities to save paper usage in operations. In addition, savings are also made by not printing documents that are not too important, double checking before the document is printed so that mistakes are avoided, taking advantage of the use of used or recycled paper or printing both sides to print documents that are deemed not too important. 3. Penyaluran Pembiayaan Ramah Lingkungan Tujuan program keuangan berkelanjutan adalah untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing Lembaga Jasa Keuangan (LJK), sehingga mampu tumbuh dan menyediakan sumber pendanaan yang dibutuhkan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Program keuangan berkelanjutan tidak hanya berupaya untuk meningkatkan porsi pembiayaan namun juga untuk 3. Distribution of Environmentally Friendly Financing The objective of the sustainable finance program is to increase the resilience and competitiveness of Financial Services Institutions (LJK), so that they are able to grow and provide the necessary funding sources. community while maintaining environmental sustainability. The sustainable finance program seeks not only to increase the portion of financing but also to increase the resilience PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 519
  519. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions meningkatkan daya tahan dan daya saing lembaga jasa keuangan . Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) POJK No. 51/ POJK.03/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan, salah satu yang menjadi prioritas implementasi Keuangan Berkelanjutan yaitu pengembangan produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan, termasuk peningkatan portofolio pembiayaan, investasi atau penempatan pada instrumen keuangan atau proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan. and competitiveness of financial service institutions. Based on Article 7 paragraph (1) POJK No. 51/POJK.03/2017 concerning Sustainable Finance, one of the priorities for implementing Sustainable Finance, namely the development of Sustainable Financial products and/or services, including an increase in financing portfolios, investments or placements in financial instruments or projects that are in line with the implementation of Sustainable Finance. Dalam pengembangan program bisnis, Bank Aceh fokus untuk menyalurkan pembiayaan guna pemberdayaan sektor usaha produktif terutama segmen UMKM untuk kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan, yaitu sektor-sektor ekonomi produktif pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan/kehutanan, perdagangan dan lain-lain. In developing business programs, Bank Aceh focuses on channeling financing to empower productive business sectors, especially the MSME segment for the category of Sustainable Business Activities, namely sectors productive economy in agriculture, fishery, plantation/forestry, trade and others. Bank Aceh terus meningkatkan kapasitas intern terkait penerapan manajemen risiko dalam penyaluran pembiayaan yang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup. Sebagai wujud komitmen Bank Aceh dalam pemberian pembiayaan yang ramah lingkungan dengan prinsip berkelanjutan, kebijakan internal Bank telah mewajibkan untuk dilakukan analisa dampak AMDAL menjadi salah satu syarat dalam pemberian pembiayaan. Bank Aceh continues to improve internal capacity regarding the implementation of risk management in financing disbursement that takes into account social and environmental aspects. As a manifestation of Bank Aceh’s commitment to providing environmentally friendly financing with sustainable principles, Bank’s internal policy requires that an AMDAL impact analysis be carried out as a prerequisite for providing financing. 3. Program Pelestarian Lingkungan Hidup Program Bank Aceh dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan hidup yang barkaitan dengan sosial kemasyarakatan adalah sebagai berikut: 3. Environmental Conservation Program Bank Aceh’s program in carrying out corporate responsibility for the environment related to social communities is as follows: No. Bentuk Kegiatan 1 Pemeliharaan Taman Kota Banda Aceh 2 Pembangunan Fasilitas Umum MCK Di Lokasi Ekowisata Bukit Jalin Aceh Besar 3 Pembangunan Tempat Wudhu Dan MCK TPQ Khansa Privat Kerukunan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues 4 5 6 7 8 9 10 11 520 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pembangunan 1 (Satu) MCK Untuk Santri Balai Pengajian Nurul Falah Tibang Banda Aceh Pengadaan Perlengkapan Kerja Tenaga Lepas/Harian Relawan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa Pembangunan MCK Mesjid Kepala Desa Pengulu Kute Penyebrangan Cingkam Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara Pengadaan 140 (Seratus Empat Puluh) Unit Tong Sampah Fiber Pemerintah Kabupaten Simeulue Pembangunan Sarana Sanitasi/WC Yayasan Mafatihul 'Ulum Barat Daya Kandang Kecamatan Kluet Kabupaten Aceh Selatan Pembangunan MCK Balai Dusun Gampong Cut Mamplam Kota Lhokseumawe Perawatan Dan Pemeliharaan Simpang Tugu Simpang Bank Aceh Syariah Kota Lhokseumawe Pengadaan Pipa Air Bersih Kebutuhan Masyarakat Desa Blang Pandak Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Jumlah Bantuan (Rp) 14.941.600 150.000.000 14.000.000 4.000.000 100.000.000 105.000.000 100.000.000 20.000.000 80.000.000 48.560.000 130.000.000 Activities Maintenance of Banda Aceh City Park Construction of Public MCK Facilities at the Bukit Jalin Aceh Besar Ecotourism Site Construction of ablution places and private toilets for the Khansa khansa community Kutapanjang harmony in Gayo Lues district Construction of 1 (one) MCK for Santri at the Nurul Falah Tibang Study Center in Banda Aceh Procurement of Work Equipment for Freelance Workers / Daily Cleansing Volunteers of the Environment Office of Langsa City Construction of MCK Mosque for the Head of Pengulu Kute Village, Cingkam Crossing, Ketambe District, Aceh Tenggara Regency Procurement of 140 (One Hundred and Forty) Fiber Trash Units for Simeulue Regency Government Construction of Sanitation Facilities / WC for the Mafatihul 'Ulum Barat Daya Kandang Foundation, Kluet District, South Aceh Regency Construction of MCK at Cut Mamplam Village Hall, Lhokseumawe City Care and Maintenance of the Tugu Tugu Intersection of Bank Aceh Syariah, Lhokseumawe City Procurement of Clean Water Pipes for Community Needs in Blang Pandak Village, Tangse District, Pidie Regency
  520. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis No . 12 13 14 15 16 17 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) Bentuk Kegiatan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Jumlah Bantuan (Rp) Activities Pengadaan Fasilitas Pengelolaan Sampah Dan Limbah Domestik Di Aceh Selatan Pengadaan 1 (Satu) Unit Mobil Angkutan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie Pengadaan 200 (Dua Ratus) Unit Tong Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie Procurement of Waste and Domestic Waste Management Facilities in South Aceh Procurement of 1 (One) Garbage Transport Car Unit for 250.000.000 the Environmental Service Office of Pidie Regency Procurement of 200 (Two Hundred) Garbage Bin Units 100.000.000 from the Environmental Service Office of Pidie Regency Pembangunan Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe 558.000.000 Development of Riyadhah Park Lhokseumawe City 7.500.000 Construction / Rehabilitation of Bathrooms / WC Bkm Al-Istiqamah Banda Aceh 37.494.000 Construction of 2 (two) units of latrines and 10 (ten) units of portable washbasins Kodim 0101 / Bs 1.819.495.600 TOTAL 100.000.000 Pembangunan/Rehab Kamar Mandi/WC Bkm AlIstiqamah Banda Aceh Pembuatan Jambanisasi Sebanyak 2 (Dua) Unit Dan Pembuatan Wastafel Portable Sebanyak 10 (Sepuluh) Kodim 0101/Bs TOTAL Capaian Dampak Kuantitatif Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Lingkungan Hidup Penerapan konsep green banking dalam penyaluran pembiayaan sebagai wujud dukungan Bank Aceh dalam memelihara kelestarian lingkungan hidup telah berdampak antara lain: 1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan, risiko yang dihadapi adalah penyaluran pembiayaan yang memiliki permasalahan dibidang lingkungan hidup. Sehingga Bank Aceh membuat kebijakan bahwa salah satu syarat dalam ketentuan penyaluran pembiayaan adalah harus ada Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL). 2. Bentuk lain dari tanggung jawab sosial terkait dengan lingkungan hidup adalah Program Green Office. Program ini merupakan bentuk nyata kontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup di sekitar kantor dalam mendukung pengelolaan kantor yang ramah lingkungan. Dalam pelaksanaannya, pihak manajemen kantor beserta seluruh karyawan berupaya menerapkan berbagai program penghematan seperti memanfaatkan email sebagai media untuk menyebarluaskan pengumuman atau sosialisasi di internal perusahaan, penggunaan kertas bekas atau daur ulang ataupun print bolak-balik untuk mencetak dokumen yang dirasa tidak terlalu penting, penghematan listrik serta hemat air melalui sosialisasi dan anjuran. Program tersebut dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra Bank. Adapun volume penggunaan alat tulis kantor, energi dan air tahun 2020 adalah sebagai berikut: Jenis Beban Achievement of Quantitative Impacts of Corporate Social Responsibility Activities in the Environmental Sector The application of the green banking concept in the distribution of financing as a form of support from Bank Aceh in preserving the environment has had the following impacts: 1. As a company engaged in financial services, the risk faced is the distribution of financing which has environmental problems. So that Bank Aceh made a policy that one of the conditions in the provision of financing is that there must be an Environmental Impact Analysis (AMDAL). 2. Another form of social responsibility related to the environment is the Green office Program. This program is a concrete form of contribution in environmental management around the office in supporting environmentally friendly office management. In its implementation, the office management and all employees are trying to implement various savings programs such as using email as a medium to disseminate announcements or socialization within the company, using used or recycled paper or printing back and forth to print documents that are deemed not too important, saving electricity. as well as saving water through outreach and advice. This program can provide tangible benefits such as reducing operational costs, increasing efficiency, and also enhancing the image of Bank. The volume of use of office stationery, energy and water in 2020 is as follows: Load Type 2020 2019 2018 Alat Tulis Kantor 6.389 6.047 5.272 Listrik dan Air 11.708 11.806 11.513 Office Stationery Rp Juta /Million Electricity and Water BBM 3.719 4.335 4.223 Fuel oil PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 521
  521. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 522 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Berdasarkan tabel diatas , terdapat penurunan biaya listrik dan air serta biaya BBM, hal tersebut mencerminkan bahwa Bank Aceh telah menerapkan efisiensi dengan cukup baik dalam rangka menjaga lingkungan hidup untuk bisnis berkelanjutan. Sementara Biaya Alat tulis kantor mengalami peningkatan dikarenakan semakin meningkatnya kegiatan operasional Bank. Based on the table above, there is a decrease in the cost of electricity and water as well as the cost of fuel, this reflects that Bank Aceh has implemented efficiency quite well in order to protect the environment for sustainable business. Meanwhile, the cost of office stationery has increased due to the increasing operational activities of Bank. Beberapa benefit yang didapat bank dengan melakukan investasi lingkungan antara lain menghemat biaya dan ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan. Some of the benefits obtained by banks by investing in the environment include saving costs and taking part in preserving the environment. Sertifikasi Di Bidang Lingkungan Environmental Certification Dalam menjalankan usaha, Bank Aceh tidak berkaitan langsung dalam memanfaatkan/menggunakan sumber daya alam dan sumber energi. Oleh karena itu, sampai dengan tahun 2020 Bank Aceh belum memiliki sertifikasi terkait dengan lingkungan hidup. In running a business, Bank Aceh is not directly involved in utilizing/using natural resources and energy sources. Therefore, up to 2020 Bank Aceh does not have certification related to the environment. Capaian Inisiatif CSR Bidang Lingkungan Hidup Environmental CSR Initiative Achievements Komitmen Bank Aceh dalam pelestarian lingkungan hidup telah menjadikan Bank Aceh meningkatkan kepercayaan para stakeholders. Dengan turut sertanya Bank Aceh dalam program-program Pemerintah terkait pelestarian lingkungan hidup masyarakat mendapatkan keuntungan diantaranya keuntungan ekonomi pada program pembiayaan bagi perusahaan perkebunan. Bank Aceh’s commitment to environmental preservation has led Bank Aceh to increase the trust of its stakeholders. By participating in Bank Aceh in Government programs related to environmental conservation, the community will benefit from, including economic benefits, in financing programs for plantation companies. Saluran Pengaduan Tanggung Jawab Sosial Terkait Lingkungan Hidup Social Responsibility Complaint Channels Related to the Environment Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, baik dalam pengembangan produk/jasa keuangan maupun dalam pelestarian lingkungan hidup, Bank Aceh memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menyampaikan saran atau keluhan yaitu dengan mengirimkan email ke divisi Sekretariat perusahaan, email : divisi.cotary@bankaceh.co.id As a form of corporate responsibility related to the environment, both in the development of financial products/ services and in environmental preservation, Bank Aceh makes it easy for the public to submit suggestions or complaints by sending an email to the corporate secretary division, email: divisis.cotary@bankaceh.co.id PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  522. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Dengan Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Corporate Social Responsibility Regarding Occupational, Health and Safety Bank Aceh menyadari bahwa Sumber Daya Insani (SDI) memiliki peran penting dalam menunjang keberlanjutan kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan. Keterlibatan SDI yang berkualitas akan memberikan pengaruh positif dan menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan bisnis Perusahaan. Oleh karena itu, Bank Aceh berkomitmen untuk melaksanakan tanggung jawab terhadap SDI. Pelaksanaan komitmen tersebut antara lain mencakup aspekaspek kesetaraan dan kesempatan kerja yang adil, pelatihan dan pengembangan pegawai, peningkatan kesejahteraan pegawai, serta upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjalankan setiap kegiatan. Bank Aceh realizes that Human Resources (SDI) has an important role in supporting the sustainability of the Company’s business and operational activities. The involvement of quality SDI will have a positive impact and become a key factor for the sustainability of the Company’s business. Therefore, Bank Aceh is committed to carrying out its responsibilities towards SDI. The implementation of this commitment includes aspects of equality and fair employment, employee training and development, improvement of employee welfare, and efforts to improve the implementation of occupational health and safety in carrying out every activity. Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Commitment and Corporate Social Responsibility Policy in the Field of Occupational Health and Safety Sumber daya manusia merupakan aset bagi Bank Aceh, oleh karena itu kepentingan pegawai merupakan prioritas utama yang harus dipenuhi. Bank Aceh memiliki kebijakan untuk memberikan perlakuan yang sama bagi seluruh pegawai baik dalam kesempatan kerja, remunerasi, serta pelatihan dan pengembangan. Human resources are an asset for Bank Aceh, therefore the interests of employees are a top priority that must be fulfilled. Bank Aceh has a policy to provide equal treatment to all employees in terms of job opportunities, remuneration, and training and development. Lingkup dan Perumusan Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Scope and Formulation of Social Responsibility in the Field of Occupational Health and Safety Lingkup kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan terkait ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja terdiri dari pada program ketenagakerjaan (meliputi keseteraan gender dalam kesempatan kerja, keseteraan dalam program pendidikan dan pelatihan, penggunaan tenaga kerja lokal, remunerasi, promosi, kebebasan berserikat dan pelatihan pensiun. Selanjutnya, program pemberian fasilitas kesehatan berupa pemberian Asuransi BPJS serta program keselamatan kerja meliputi adanya inspeksi/pemeriksaaa terhadap peralatan proteksi kebakaran gedung secara rutin untuk memastikan bahwa peralatan kebakaran tersebut dapat berfungsi dengan baik. The scope of the Company’s social responsibility activities related to employment, occupational health and safety consists of employment programs (including gender equality in employment opportunities, equality in education and training programs, use of local labor, remuneration, promotion, freedom of association and pension training. a health facility provision program in the form of BPJS insurance as well as a work safety program including routine inspections/checks on building fire protection equipment to ensure that the fire equipment can function properly. Rencana Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Plan of Social Responsibility Activities in the Field of Occupational Health and Safety Terkait dengan praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi pegawai, sepanjang tahun 2020 Bank Aceh telah menetapkan beberapa target pencapaian antara lain: 1. Terjaminnya kesejahteraan pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2. Terjaminnya kesetaraan gender dalam kesempatan kerja, maupun kesetaraan dalam kesempatan memperoleh pelatihan bagi seluruh pegawai; With regard to employment, health and safety practices for employees, throughout 2020 Bank Aceh has set several achievement targets, including: 1. Guaranteed employee welfare in accordance with applicable regulations; 2. Guaranteed gender equality in employment opportunities, as well as equal opportunities for training for all employees; PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 523
  523. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 524 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 . Penyempurnaan skema fasilitas kesehatan bagi pegawai serta mewujudkan tempat kerja yang layak dan aman bagi seluruh pegawai Perusahaan. 4.Terwujudnya kegiatan operasional perseroan yang berjalan sesuai dengan prosedur dan standar keamanan kerja yang berlaku. 3. Improving the health facility scheme for employees and creating a decent and safe workplace for all employees of the Company. 4. The realization of the company’s operational activities that run in accordance with applicable work safety procedures and standards. Kegiatan dan Dampak Kuantitatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Activities and Quantitative Impacts of Corporate Social Responsibility in the Field of Occupational Health and Safety Kesetaraan dan Kesempatan Kerja yang Adil Bank Aceh senantiasa menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan kesempatan kerja yang adil bagi setiap pegawai untuk berkarya, berprestasi dan berkarir tanpa ada unsur diskriminasi terkait dengan faktor suku, agama, jenis kelamin, aspirasi politik dan lainnya. Equality and Fair Job Opportunities Bank Aceh always upholds the principle of equality and fair employment opportunities for every employee to work, achieve and have a career without any element of discrimination related to ethnicity, religion, gender, political aspirations and other factors. Sebagai bentuk transparansi manajemen dalam bidang SDI, Bank Aceh menerapkan kebijakan yang fair dalam pengembangan karir pegawai melalui review penilaian kinerja masing-masing pegawai secara periodik yang terintegrasi dengan Human Resource Information System (HRIS). Dalam penerapan sistem peringkat jabatan, Perusahaan membuat sistem jenjang karir (career path) yang mendasarkan kepada kualifikasi jabatan dan kompetensi pegawai yang terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja. Perusahaan melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap implementasi sistem career path berdasarkan perkembangan dan kebutuhan Bank. As a form of management transparency in the SDI sector, Bank Aceh implements fair policies in employee career development through periodic review of the performance appraisal of each employee which is integrated with the Human Resource Information System (HRIS). In implementing the job ranking system, the Company has established a career path system that is based on job qualifications and employee competencies which is integrated with a performance appraisal system. The company evaluates and adjusts the implementation of the career path system based on the development and needs of Bank. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Insani dilakukan Bank Aceh dengan mengacu kepada kerangka pelatihan dan pengembangan yang mencakup seluruh aspek dan metode pengembangan untuk seluruh pegawai dengan mengedepankan adanya kesempatan yang sama bagi seluruh pegawai. Pelatihan pegawai dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan kerja dan keterampilan teknis pegawai dalam menuju produktivitas dan profesionalisme di bidang perbankan. Bentuk program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan Bank Aceh pada tahun 2019 berupa training, Workshop serta program pelatihan dan pendidikan (Diklat). Adapun cakupan materi Diklat yang diselenggarakan terdiri dari bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan bisnis perbankan diantaranya bidang pembiayaan, pelayanan dan operasional, dana, bank devisa, teknologi informasi, SDI, perencanaan strategis, manajemen risiko, perbankan syariah, accounting, treasury, hukum, dan audit serta mencakup materi lain yang bersifat sebagai pendukung seperti pelatihan bahasa Inggris dan lainnya. Dengan penguatan program Diklat tersebut, Bank Aceh meyakini akan mendapatkan pegawai yang memiliki talenta yang unggul secara berkelanjutan di bidang perbankan. Employee Training and Development The training and development of Human Resources is carried out by Bank Aceh with reference to the training and development framework covering all aspects and methods of development for all employees by promoting equal opportunity for all employees. Employee training is carried out in order to improve the employability and technical skills of employees towards productivity and professionalism in the banking sector. The form of training and development programs held by Bank Aceh in 2019 is in the form of training, workshops and training and education (Diklat) programs. The scope of training materials held consists of fields that are directly related to the banking business, including financing, services and operations, funds, foreign exchange banks, information technology, SDI, strategic planning, risk management, Islamic banking, accounting, treasury, law, and audits and includes other supporting materials such as English language training and others. With the strengthening of the Education and Training program, Bank Aceh is confident that it will sustainably acquire employees with superior talents in the banking sector. Program pendidikan dan pengembangan SDI dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga atau institusi yang berkompeten dalam bidang-bidang keahlian perbankan tertentu diantaranya bidang pembiayaan, auditing, manajemen risiko, treasury, SDI education and development programs are carried out in collaboration with institutions or institutions that are competent in certain areas of banking expertise including financing, auditing, risk management, treasury, Islamic capital markets, PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  524. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Islamic capital market, perpajakan, SME lending, teknologi informasi, SDI, operasional, dan bidang lainnya. taxation, SME lending, information technology, SDI, operations, and other fields. . Selama tahun 2020, jumlah pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatiah sebagai berikut : During 2020, the number of employees who have attended education and training are as follows: Jenis Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Internal Jumlah Peserta (orang) 2.158 Internal Training 275 External training Pelatihan eksternal Jumlah Types of Education and Training Implementation 2.433 Adapun cakupan materi pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan selama tahun 2020 terdiri dari bidangbidang yang berkaitan langsung dengan bisnis perbankan, diantaranya: Jenis Materi Pendidikan dan Pelatihan total The coverage of education and training materials held during 2020 consists of fields that are directly related to the banking business, including: Jumlah Peserta Peserta (orang) Technical Skill 1. Pelaporan Bank 2. Pembiayaan/Treasury 3. Manajemen Risiko 79 Type of Material Education And Training Technical Skill 21 1. Bank Reporting 332 2. Financing/Treasury 163 3. Risk Management 1327 4. Socialization of Banking Regulations 5. Audit 138 5. Audit 6. Teknologi Informasi 131 6. Information Technology 7. Manajemen Umum 21 7. General Management 8. Manajemen Perbankan 280 8. Banking Management 9. Lainnya 365 9. Others 3 1. Problem Analysis and Decision Making 2. Customer Relationship Skill 29 2. Customer Relationship Skill 3. Leadership 47 3. Leadership 4. Sosialisasi Ketentuan Perbankan Soft Skill 1. Analisa Masalah dan Pengambilan Keputusan 4. Teknik Presentasi dan Komunikasi 5. Lainnya Jumlah Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Bank Aceh senantiasa berupaya terus meningkatkan kesejahteraan pegawai guna meningkatkan motivasi kinerja dan loyalitas pegawai terhadap Perusahaan. Bank Aceh memberikan remunerasi kepada para pegawainya berdasarkan penilaian kinerja yang dicapai oleh pegawai berupa gaji pokok, tunjangan dan fasilitas lainnya. Sistem penggajian ditetapkan oleh Bank dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Perusahaan dan standar penggajian yang kompetitif. Perbedaan dalam hal gaji tidak ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin, namun karena jenjang jabatan kinerja, masa kerja dan hasil penilaian kinerja individu. Soft Skill 18 4. Presentation and Communication Techniques 264 5. Others 3.139 Total Improvement of Employee Welfare Bank Aceh continuously strives to improve employee welfare in order to increase performance motivation and employee loyalty to the Company. Bank Aceh provides remuneration to employees based on performance appraisals achieved by employees in the form of basic salary, allowances and other facilities. The payroll system is set by Bank by taking into account the Company’s financial capabilities and competitive payroll standards. Differences in salary are not determined by gender differences, but due to levels of position, performance, years of service and results of individual performance appraisals. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 525
  525. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 526 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pegawai Dalam rangka menciptakan produktivitas kinerja Perusahaan yang optimal , Bank Aceh senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat bagi para pegawai dan pemangku kepentingan Perusahaan. Selain pencegahan terhadap insiden kecelakaan kerja, Bank Aceh juga berkomitmen penuh untuk menjaga kesehatan kerja para pegawai. Occupational Health and Safety In order to create optimal productivity for the Company’s performance, Bank Aceh always strives to create a safe, comfortable and healthy work environment for its employees and stakeholders. Apart from preventing incidents of work accidents, Bank Aceh is also fully committed to maintaining the health of employees. Komitmen Bank Aceh dalam menjaga kesehatan kerja pegawai tercantum dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 466/04/DIR/ XII/2009 yang mengatur tentang perawatan kesehatan bagi Direksi dan karyawan Bank Aceh dan Surat Keputusan Direksi No. 275/04/DIR/VIII/2016 tanggal 02 Agustus 2016 tentang jaminan Sosial Kesehatan karyawan Bank Aceh. Sementara Komitmen Bank Aceh dalam menjaga keselamatan kerja pegawai tercantum dalam Surat Keputusan Direksi No. 274/04/ DIR/VIII/2016 tanggal 02 Agustus 2016 tentang jaminan Sosial Keselamatan Karyawan Bank Aceh (BPJS TK) yang terdiri dari beberapa program antara lain Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian dan jaminan kecelakaan kerja. Bank Aceh meyakini bahwa kesehatan karyawan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Oleh karena itu, Bank Aceh memfasilitasi karyawan dengan beberapa kegiatan yang diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan masing-masing. Selain itu, Bank Aceh juga memberikan fasilitas kesehatan bagi keluarga pegawai, dengan ketentuan fasilitas kesehatan bagi anak karyawan diakui menurut hukum dan undang-undang yang berlaku, belum kawin atau tidak pernah kawin, masih mengikuti pendidikan dan berumur maksimal 25 tahun. Bank Aceh’s commitment to maintaining the health of employees is stated in the Decree of Board of Directors Number 466/04/DIR/XII/2009 which regulates health care for Board of Directors and employees of Bank Aceh and the Decree of Board of Directors No. 275/04/DIR/VIII/2016 dated 02 August 2016 concerning Social Security for Bank Aceh employees. Meanwhile, the commitment of Bank Aceh in maintaining the safety of employees is stated in the Decree of Board of Directors No. 274/04/DIR/VIII/2016 dated 02 August 2016 concerning the Social Security for Bank Aceh Employees (BPJS TK) which consists of several programs including old age security, pension security, death security and work accident insurance. Bank Aceh believes that employee health is one of the important factors that can affect employee productivity in order to make an optimal contribution to company performance. Workforce protection from occupational hazards and diseases or the consequences of the work environment is needed by employees so that employees feel safe and comfortable in completing their work. Therefore, Bank Aceh facilitates employees with several activities that are expected to raise awareness and motivation in maintaining their respective health. In addition, Bank Aceh also provides health facilities for employees ‘families, provided that health facilities for employees’ children are recognized according to applicable laws and regulations, are not married or have never been married, are still attending education and are a maximum of 25 years old. Adapun kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan yang telah dilakukan Bank Aceh tahun 2019, diantaranya : 1.Fasilitas Medical Check Up berkala 2. Fasilitas perawatan yaitu jaminan penggantian biaya rawat inap di rumah sakit, rawat jalan setelah keluar dari rumah sakit, biaya persalinan, penggantian kacamata, alat bantu dengar, pemeriksaan laboratorium dan pengobatan medis lainnya yang direkomendasikan dokter pasca rawat inap. 3. Biaya perjalanan pengobatan (transportasi darat, udara, laut) kepada karyawan dan 1 orang pendamping 4. Cuti sakit kepada karyawan yang mengalami sakit atau kecelakaan atau kecelakaan kerja 5. Santunan kematian kepada karyawan, orang tua, suami/ istri, dan anak. As for activities related to health that have been carried out by Bank Aceh in 2019, including: 1. Periodic Medical Check Up facility 2. Treatment facilities, namely guaranteed reimbursement of hospitalization costs, outpatient care after discharge from the hospital, delivery costs, replacement of glasses, hearing aids, laboratory audits and other medical treatments recommended by doctors after being inpatient. 3. Medical travel expenses (land, air, sea transportation) to employees and 1 companion 4. Sick leave for employees who experience illness or accidents or work accidents 5. Compensation for death to employees, parents, husband/ wife, and children. Bank Aceh menyadari bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan sangat penting untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. Oleh karena itu Bank Aceh telah memiliki peraturan pengelolaan terkait K3 yang tercantum dalam Bank Aceh realizes that the health and safety of employees (OHS) is very important to achieve optimal work productivity. Therefore, Bank Aceh has management regulations related to OHS that are listed in BPJS Ketenagakerjaan, thus compliance PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  526. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements BPJS Ketenagakerjaan, dengan demikian kepatuhan pada pelaksanaan K3 menjadi tanggung jawab bersama manajemen dan setiap karyawan. with the implementation of OHS is the joint responsibility of management and every employee. Rincian klaim BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
 1. Jaminan pensiun : 37 2. Jaminan hari tua : 13 3. Jaminan kematian : 3 4. Jaminan kecelakaan kerja : 3 The details of BPJS Ketenagakerjaan claims in 2020 are as follows: 1. Pension security: 37 2. Old age security: 13 3. Death insurance: 3 4. Work accident insurance: 3 Simulasi Pemadaman Kebakaran Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah mengaplikasikan teknik penanggulangan dan pemadaman kebakaran berdasarkan media pemadaman termasuk cara penggunaan selang hydrant. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran di tempat atau di lingkungan kerja (di dalam perusahaan). Fire Extinguishing Simulation The goal to be achieved from the implementation of these activities is to apply fire prevention and suppression techniques based on extinguishing media, including how to use hydrant hoses. This activity is carried out to provide knowledge and expertise on fire prevention and control techniques on the premises or in the work environment (within the company). Secara garis besar, metode ini memanfaatkan tenaga air untuk memadamkan api yang menyala. Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) relatif lebih mudah dan lebih aman. Dari jarak 3-5 meter, pemadam menyemprotkan APAR ke material yang terbakar. Broadly speaking, this method utilizes the power of water to extinguish a burning fire. The use of APAR (light fire extinguisher) is relatively easier and safer. From a distance of 3-5 meters, the extinguisher sprays fire extinguishers into the burning material. Kegiatan Kreativitas, Bakat dan Seni Pegawai Bank Aceh juga sangat mempedulikan terhadap Kreativitas, Bakat dan Seni Pegawai melalui dukungan pembentukan dan dana terhadap kegiatan olahraga dan seni yang ada di internal Bank Aceh. Employee Creativity, Talent and Art Activities Bank Aceh also cares deeply about the creativity, talent and art of employees through support for the formation and funding of sports and arts activities that are internal to Bank Aceh. Saluran Pengaduan Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Channels for Complaints of Social Responsibility in the Field of Labor, Health and Safety Saluran Pengaduan terkait ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja ditangani oleh Divisi Sumber Daya Insani. dapat pula mengirimkan saran dan kritik kepada Divisi Corporate Secretary pada alamat emai : divisi.cotary@bankaceh.co.id. The Complaint Channels related to labor, occupational health and safety are handled by the Human Resources Division. can also send suggestions and criticisms to the Corporate Secretariat Division at the address emai: divisions.cotary@bankaceh.co.id. Dampak Kegiatan Impact of Activities 1. Dampak dari pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial terkait dengan ketenagakerjaan adalah rendahnya tingkat turnover pegawai dan tingginya tingkat engagemet pegawai. 2.Program fasilitas kesehatan yang diberikan oleh perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memotivasi pegawai sehingga akan berpengaruh pada tingkat angka produktivitas pegawai, serta efektivitas dan efisiensi kerja. 1. The impact of the implementation of social responsibility activities related to manpower is the low turnover rate of employees and the high level of employee engagements. Sertifikasi Certification Sampai dengan tahun 2020, Bank Aceh belum memiliki sertifikasi di bidang keselamatan kerja pegawai. Bank Aceh menyadari kepercayaan dan loyalitas nasabah. As of 2020, Bank Aceh does not have certification in the field of employee safety. Bank Aceh realizes customer trust and loyalty. 2. The health facility program provided by the company aims to improve welfare and motivate employees so that it will affect the level of employee productivity figures, as well as work effectiveness and efficiency. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 527
  527. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nasabah Corporate Social Responsibility Regarding Consumers 528 Tanggung jawab sosial terhadap nasabah merupakan kunci utama untuk menjadi Perusahaan yang berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan industri perbankan . Oleh karena itu, Bank Aceh senantiasa melakukan tanggung jawab sosial terhadap nasabah guna memberikan rasa aman dan kepercayaan nasabah dengan melakukan penyediaan produk-produk yang handal dan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, menyediakan informasi yang jelas tentang produk dan kualitas produk, menyediakan layanan pelanggan yang mudah diakses oleh konsumen, serta melindungi privasi data/informasi para nasabahnya sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku Social responsibility to customers is the main key to becoming a sustainable company in the midst of intense competition in the banking industry. Therefore, Bank Aceh always carries out a social responsibility towards customers in order to provide a sense of security and customer trust by providing reliable and quality products according to customer needs, providing clear information about products and product quality, providing customer service that is reliable and of a high quality. easily accessible to consumers, as well as protecting the privacy of data/information of its customers in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations Komitmen Dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Konsumen Commitment and Corporate Social Responsibility Policy Related Consumers Dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan kepada nasabah/konsumen, Bank Aceh mengacu pada kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia, yaitu : 1.Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 1/ POJK.07/2013 tanggal 26 Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. 3.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/ POJK.07/2018 tanggal 10 September 2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di sektor Jasa Keuangan. 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/ SEOJK.07/2014 tanggal 14 Februari 2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan. 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/ SEOJK.07/2014 tanggal 20 Agustus 2014 tentang Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen. 6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/6/ DKSP tanggal 30 September 2014 perihal Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran. In carrying out corporate responsibilities to customers/ consumers, Bank Aceh refers to the policies and regulations applicable in Indonesia, namely: 1. Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection (UUPK). 2. Financial Services Authority (OJK) Regulation Number 1/ POJK.07/2013 dated 26 July 2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. 3. Financial Services Authority Regulation Number 18/ POJK.07/2018 dated 10 September 2018 concerning Consumer Complaint Services in the Financial Services sector. 4. Financial Services Authority Circular Letter Number 2/ SEOJK.07/2014 dated February 14, 2014 concerning Services and Resolution of Consumer Complaints to Financial Service Business Actors. 5. Financial Services Authority Circular Letter Number 14/ SEOJK.07/2014 dated August 20, 2014 concerning Confidentiality and Security of Consumer Data and/or Personal Information. 6. Financial Services Authority Circular Letter Number 16/6/ DKSP dated September 30, 2014 concerning Procedures for Implementing Consumer Protection for Payment System Services. Perumusan Tanggung Jawab Sosial Terkait Konsumen Formulation of Consumer Related Social Responsibility Cakupan dan lingkup utama tanggung jawab sosial kepada konsumen adalah penanganan keluhan pelanggan. Untuk itu, Bank telah menyediakan fasilitas call center yang dapat diakses selama 24 jam oleh nasabah. Selain itu, Bank juga menyediakan counter customer service di setiap kantor layanan. The main scope and scope of social responsibility to consumers is the handling of customer complaints. for this reason, Bank has provided a call center facility that can be accessed 24 hours by customers. In addition, Bank also provides counter customer service at each service office. Lebih jauh lagi, sesuai Peraturan OJK Nomor 7/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Di Sektor Jasa Keuangan Untuk Konsumen dan/atau Masyarakat serta Furthermore, according to OJK Regulation Number 7/ POJK.07/2016 concerning Increasing Financial Literacy and Inclusion in the Financial Services Sector for Consumers PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  528. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Surat Edaran OJK Nomor 30/SEOJK.07/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan, Bank juga diharapkan berperan aktif dalam melakukan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat. and/or Communities and OJK Circular Letter Number 30/ SEOJK.07/2017 concerning Implementation of Activities in Order to Improve Literacy Finance in the Financial Services Sector, Banks are also expected to play an active role in providing financial literacy education to the public. Target/Rencana Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Konsumen Target/Plan of Corporate Social Responsibility Activities Related to Consumers Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib segera menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan dan dalam kondisi tertentu dapat diperpanjang hingga 20 (dua puluh) hari kerja berikutnya, maka perusahaan menargetkan untuk selalu menyelesaikan keluhan ataupun pengaduan sesuai dengan standard level agreement. Terkait dengan kepuasan pelanggan, perusahaan rutin melaksanakan kegiatan survei kepuasan nasabah yang hasilnya diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah sehingga berujung pada tingginya tingkat loyalitas nasabah kepada perusahaan. In accordance with the Financial Services Authority Regulation Number 01/POJK.07/2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector, Financial Services Business Actors are required to immediately follow up and resolve complaints no later than 20 (twenty) working days after the date of receipt of complaints and under certain conditions may be extended up to the next 20 (twenty) working days, the company targets to always resolve complaints or complaints in accordance with a standard level agreement. With regard to customer satisfaction, the company routinely carries out customer satisfaction surveys, the results of which are expected to continue to improve service quality to customers, leading to high levels of customer loyalty to the company. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kepada Konsumen Corporate Social Responsibility Activities to Consumers Kegiatan Pengaduan Nasabah Tanggung jasab sosial terhadap nasabah/konsumen adalah kunci utama untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan industry perbankan. Oleh karena itu, Bank Aceh Syariah senantiasa melakukan tanggung jawab social terhadap nasabah/konsumen dan/atau masyarakat guna memberikan rasa aman dan kepercayaan nasabah/ konsumen dengan melakukan penyediaan produk-produk yang handal dan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan nasabah/konsumen, menyediakan informasi yang jelas tentang produk dan kualitas produk, penyediaan layanan data dan/atau informasi pribadi nasabah/konsumen sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Customer Complaint Activities Social responsibility towards customers/consumers is the main key to becoming a sustainable company in the midst of intense competition in the banking industry. Therefore, Bank Aceh Syariah always carries out social responsibility towards customers/consumers and/or the community in order to provide a sense of security and customer/consumer trust by providing reliable and quality products according to customer/consumer needs, providing reliable information clear regarding product and product quality, provision of data services and/or personal information of customers/consumers in accordance with the provisions and laws in force. Kebijakan Dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan kepada nasabah/konsumen, Bank Aceh Syariah mengacu pada kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia, yaitu : 1.Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/ POJK.07/2013 tanggal 26 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 18/ POJK.07/2018 tanggal 10 September 2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/ SEOJK.07/2018 tanggal 06 Desember 2018 tentang Peedoman Pelaksanaan Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/ Policy In carrying out corporate responsibilities to customers/ consumers, Bank Aceh Syariah refers to the policies and regulations applicable in Indonesia, namely: 1. Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection (UUPK). 2. Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 1/ POJK.07/2013 dated 26 2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. 3. Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 18/ POJK.07/2018 dated 10 September 2018 concerning Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector. 4. Financial Services Authority Circular Letter Number 17/ SEOJK.07/2018 dated December 6, 2018 concerning Guidelines for the Implementation of Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector. 5. Financial Services Authority Circular Letter Number 14/ PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 529
  529. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 530 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions SEOJK .07/2014 tanggal 20 Agustus 204 tentang kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen. 6. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/6/DKSP tanggal 30 September 2014 perihal Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran. SEOJK.07/2014 dated August 20, 204 concerning Confidentiality and Security of Data and/or Consumer Personal Information. 6. Bank Indonesia Circular Letter Number 16/6/DKSP dated September 30, 2014 concerning Procedures for Implementing Consumer Protection for Payment System Services. Target Kegiatan Sesuai dengan Peraturan Otoritas Keuangan Nomor 01/ POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, bahwa Pelaku Jasa Keuangan wajib segera menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan, dan dalam kondisi tertentu dapat diperpanjang 20 (dua puluh) hari kerja berikutnya, maka Bank Aceh Syariah menargetkan untuk selalu menyelesaikan keluhan ataupun pengaduan sesuai dengan Standar Level Agreement. Activity Target In accordance with the Regulation of the Financial Authority Number 01/POJK.07/2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector, that Financial Services Actors are required to immediately follow up and resolve complaints no later than 20 (twenty) working days after the date of receipt of complaints, and in certain conditions it can be extended. In the next 20 (twenty) working days, Bank Aceh Syariah targets to always resolve complaints or complaints in accordance with the Standard Level Agreement. Terkait dengan kepuasan pelanggan, Bank Aceh Syariah juga melaksanakan kegiatan survey kepuasan nasabah yang hasilnya diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah/konsumen sehingga berujung pada tingginya tingkat loyalitas nasabah/konsumen kepada Bank Aceh Syariah. With regard to customer satisfaction, Bank Aceh Syariah also conducts customer satisfaction surveys, the results of which are expected to continue to improve the quality of service to customers/consumers, resulting in high levels of customer/ consumer loyalty to Bank Aceh Syariah. Kegiatan Pengaduan Nasabah Sebagai bentuk keterbukaan atas setiap pengaduan nasabah/ konsumen, Bank Aceh Syariah memfasilitasi pengaduan nasabah/konsumen melalui berbagai media seperti : 1.Pemberian akses yang setara kepada setiap nasabah/ konsumen yang sesuai dengan klasifikasi nasabah/ konsumen atas produk dan/atau jasa layanan Bank. 2. Pameran dan media promosi lainnya adalah merupakan penyampaian informasi tentang produk dan/atau jasa layanan Bank yang dapat dilakukan melalui website dan media jejaring sosial lainnya seperti istagram, SMS Banking dan lain sebagainya. 3.Frontliner adalah petugas Front Office yang berada diseluruh jaringan kantor Bank Aceh Syariah yang terdiri dari petugas Security, Customer Service (CS), Teller dan Account Officer (AO) yang berhadapan langsung dengan nasabah/konsumen. 4.Contact Center Bank Aceh Syariah dengan nomor 1500845, selain memberikan pelayanan terkait dengan informasi produk dan jasa layanan Bank Aceh Syariah, juga ditujukan untuk menerima berbagai pengaduan nasabah/ konsumen (komplain) maupun saran dari nasabah/ konsumen selama 7 hari kerja selama 24 jam. 5. E-mail dengan alamat contactcenter@bankaceh.co.id dan pengaduannasabah@bankaceh.co.id 6. Kotak saran yang diletakkan di area banking hall kantor Bank Aceh Syariah sebagai bentuk tanggung jawab Bank Aceh Syariah kepada nasabah/konsumen, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain : a)Memberikan pelayanan untuk menampung seluruh keluhan nasabah/konsumen melalui layanan pusat Customer Complaint Activities As a form of openness to every customer/consumer complaint, Bank Aceh Syariah facilitates customer/consumer complaints through various media such as: 1.Providing equal access to each customer/consumer in accordance with the customer/consumer classification of Bank’s products and/or services. 2. Exhibitions and other promotional media are the delivery of information about Bank’s products and/or services that can be done through websites and other social networking media such as Instagram, SMS Banking and so on. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 3. Frontliners are Front office officers located throughout Bank Aceh Syariah office network consisting of Security, Customer Service (CS) officers, Tellers and Account officers (AO) who face directly with customers/consumers. 4. Bank Aceh Syariah Contact Center number 1500845, apart from providing services related to information on Bank Aceh Syariah products and services, it is also intended to receive various customer/consumer complaints (complaints) as well as suggestions from customers/consumers for 7 working days for 24 hours . 5. E-mail with the address contactcenter@bankaceh.co.id and complaintsnasabah@bankaceh.co.id 6. A suggestion box placed in the banking hall area of​​ Bank Aceh Syariah office as a form of Bank Aceh Syariah responsibility to customers/consumers, several activities include: a) Providing services to accommodate all customer/ consumer complaints through customer/consumer
  530. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements pengaduan nasabah/konsumen yang dapat diakses melaui berbagai media. b)Melakukan pengembangan Aplikasi Pengaduan Nasabah/Konsumen yang akan membuat penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah/konsumen menjadi lebih baik dan terintegrasi. c)Melakukan Literasi Keuangan perbankan kepada seluruh nasabah/konsumen dan/atau masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab Bank Aceh Syariah dalam menjaga kepercayaan nasabah/konsumen. d)Melakukan survey kualitas layanan secara berkala untuk mengetahui dan memonitor kualitas pelayanan Bank Aceh Syariah sesuai dengan Standar Layanan (Service Excellent) Bank Aceh Syariah. complaint center services that can be accessed through various media. b) Developing the Customer/Consumer Complaint Application which will make the handling and resolution of customer/consumer complaints better and integrated. c) Conduct banking Financial Literacy to all customers/ consumers and/or the public as a form of Bank Aceh Syariah’s responsibility in maintaining customer/ consumer trust. d) Conducting periodic service quality surveys to determine and monitor the quality of Bank Aceh Syariah services in accordance with Bank Aceh Syariah Service Standards. Penyelesaian Keluhan Nasabah PT. Bank Aceh Syariah berupaya untuk menyelesaikan setiap keluhan dan pengaduan nasabah/konsumen sebagai bagian dari peningkatan pelayanan. Mekanisme penyelesaian keluhan dan pengaduan nasabah/konsumen dilakukan sebagaimana diatur dalam PBI Nomor 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang telah diubah menjadi PBI Nomor 10/10/PBI/2008 tentang Perlindungan Nasabah dan POJK 1/ POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Settlement of Customer Complaints PT. Bank Aceh Syariah strives to resolve every complaint and complaint from customers/consumers as part of improving services. The mechanism for resolving customer/consumer complaints and complaints is carried out as regulated in PBI Number 7/7/PBI/2005 concerning Customer Complaint Resolution which has been changed to PBI Number 10/10/ PBI/2008 concerning Customer Protection and POJK 1/ POJK.07/2013 concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. Setiap keluhan nasabah/konsumen ditampung dalam layanan pusat pengaduan nasabah/konsumen yang dapat diakses oleh nasabah/konsumen baik melalui Contact Center, E-mail maupun Customer Service (CS) yang berada di seluruh jaringan Kantor Bank Aceh Syariah. Melalui media dan sarana tersebut, Bank Aceh Syariah memberikan respon maupun tanggapan terhadap setiap pengaduan yang masuk dan menyelesaikannya dengan baik. Every customer/consumer complaint is accommodated in a customer/consumer complaint center service that can be accessed by customers/consumers either through Contact Centers, E-mails or Customer Service (CS) located throughout Bank Aceh Syariah office network. Through these media and facilities, Bank Aceh Syariah provides a response and response to any incoming complaints and resolves them properly. Penyelesaian keluhan nasabah/konsumen maupun sengketa tetap mengedepankan musyawarah untuk mufakat, apabila penyelesaian sengketa secara musyawarah tidak menemukan kesepakatan maka akan dilakukan dengan domisili hukum yang tetap di kantor pengadilan agama/mahkamah syariah (ligitasi) Banda Aceh, dan jika penyelesaian sengketa dilakukan diluar pengadilan maka penyelesaian sengketa dilakukan melalui lembaga alternatif penyelesaian sengketa (non ligitasi). Adapun penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah/ konsumen Bank Aceh dalam 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :dapat dilihat pada tabel berikut: Settlement of customer/consumer complaints and disputes still prioritizes deliberation to reach consensus, if the deliberative dispute resolution does not find an agreement, it will be carried out with permanent legal domicile at the Banda Aceh religious court/sharia court (litigation) office, and if the dispute resolution is carried out outside the court then Dispute settlement is carried out through alternative dispute resolution (non-litigation) institutions. The handling and settlement of complaints from Bank Aceh customers/consumers in the last 3 (three) years can be seen in the following table: can be seen in the following table: Penanganan dan Penyelesaan Pengaduan Nasabah/Konsumen Tahun 2018 – 2020 Handling and Handling of Customer/Consumer Complaints in 2018 - 2020 NO 1. JENIS PENGADUAN NASABAH Penghimpunan Dana Giro JUMLAH PENGADUAN TAHUN 2020 DISELESAIKAN PADA TAHUN 2020 JUMLAH PENGADUAN TAHUN 2019 DISELESAIKAN PADA TAHUN 2019 JUMLAH PENGADUAN TAHUN 2018 DISELESAIKAN PADA TAHUN 2018 78 78 75 75 96 96 42 42 20 20 25 25 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 531
  531. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Penanganan dan Penyelesaan Pengaduan Nasabah /Konsumen Tahun 2018 – 2020 Handling and Handling of Customer/Consumer Complaints in 2018 - 2020 NO JENIS PENGADUAN NASABAH JUMLAH PENGADUAN TAHUN 2020 Tabungan Deposito 2. 3. JUMLAH PENGADUAN TAHUN 2019 DISELESAIKAN PADA TAHUN 2019 JUMLAH PENGADUAN TAHUN 2018 DISELESAIKAN PADA TAHUN 2018 36 - 36 - 55 - 55 - 49 22 49 22 Penyaluran Dana 0 0 0 0 0 0 Pembiayaan Antar Bank Sistem Pembayaran ATM/Kartu Debit Kliring RTGS Elektronik Banking - - - - - - 6.712 6.712 6.712 6.712 3.359 3.359 6.720 - 6.720 - 6.712 - 6.712 - 3.359 - 3.359 - - - - - - - 6.798 6.787 6.798 6.787 6.787 3.455 TOTAL : 532 DISELESAIKAN PADA TAHUN 2020 Kerahasiaan Nasabah Customer Confidentiality Bank Aceh berkomitmen untuk menjamin kerahasiaan data nasabah agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Upaya yang dilakukan dalam menjamin kerahasiaan data tersebut adalah dengan melakukan peningkatan kualitas teknologi untuk meningkatkan keamanan data, memastikan hanya karyawan yang mempunyai wewenang yang dapat mengakses data nasabah, dan tahapan otorisasi yang ketat. Atas pelaksanaan prosedur ini, maka nasabah dapat merasakan manfaat dengan terlindunginya semua data penting dan meningkatnya kepercayaan sehingga tidak adanya pengaduan nasabah terkait kebocoran rahasia data. Selain nasabah, Bank Aceh juga berkomitmen untuk melindungi keamanan data para mitra usaha, termasuk vendor. Semua data ini disimpan dalam database yang hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Bank Aceh is committed to ensuring the confidentiality of customer data so that it is not misused by irresponsible parties. Efforts made to ensure the confidentiality of the data include improving the quality of technology to improve data security, ensuring that only authorized employees can access customer data, and strict authorization stages. With the implementation of this procedure, customers can benefit from protecting all important data and increasing trust so that there are no customer complaints regarding leakage of confidential data. Apart from customers, Bank Aceh is also committed to protecting the data security of business partners, including vendors. All this data is stored in a database that can only be accessed by authorized parties. Informasi Produk Product Information Dalam rangka mewujudkan komitmen tinggi untuk melindungi hak-hak nasabah, maka di sepanjang 2019, Bank Aceh telah menjalankan berbagai program dan kegiatan tanggung jawab sosial di bidang produk dan nasabah. Adapun bentuk implementasi dari kebijakan yang telah dibuat antara lain: In order to realize a high commitment to protecting customer rights, throughout 2019, Bank Aceh has implemented various social responsibility programs and activities in the product and customer sector. The forms of implementation of the policies that have been made include: Dampak Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kepada Konsumen Impact of Corporate Social Responsibility Activities on Consumers Pada tahun 2020, tidak terdapat keluhan dari nasabah terkait dengan kebocoran data maupun kerahasiaan data nasabah. In 2020, there were no complaints from customers regarding data leaks or customer data confidentiality. Selain itu, tidak terdapat data nasabah yang hilang serta pengaduan lain dari pihak luar maupun pihak regulator. Penyampaian informasi serta edukasi kepada masyarakat terkait produk dan layanan yang dimiliki oleh perusahaan dimaksudkan untuk mempermudah pemberian layanan dan akses kepada nasabah. Kemudahan layanan serta akses kepada nasabah lebih jauh telah memberikan dampak pada meningkatnya pendapatan serta pangsa pasar perusahaan. In addition, there is no missing customer data and other complaints from outside parties or regulators. The delivery of information and education to the public regarding the products and services owned by the company is intended to facilitate service delivery and access to customers. The ease of service and access to customers has further resulted in an increase in the company’s revenue and market share. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  532. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Efektifitas penanganan Pengaduan Nasabah telah memberikan dampak pada tingkat kepuasan Nasabah. Mayoritas dari Nasabah/Konsumen yang menyatakan puas terhadap Bank Aceh Syariah. The effectiveness of handling Customer Complaints has had an impact on the level of customer satisfaction. The majority of Customers/Consumers who expressed satisfaction with Bank Aceh Syariah. Penghargaan Appreciation Sampai akhir Desember 2020, Bank Aceh belum mendapatkan penghargaan terkait tanggung jawab kepada nasabah. Until the end of December 2020, Bank Aceh had not received an award regarding responsibility to customers. Saluran Pengaduan Complaint Channels Setiap nasabah/konsumen yang menggunakan fasilitas atau jasa layanan yang diberikan Bank Aceh Syariah baik nasabah/ konsumen yang telah memiliki rekening tabungan, pembiayaan ataupun yang belum memiliki rekening pada Bank Aceh Syariah namun melakukan transaksi keuangan melalui Bank Aceh Syariah dapat melakukan pengajuan pengaduan. Every customer/consumer who uses the facilities or services provided by Bank Aceh Syariah, whether customers/consumers who already have a savings account, financing or who do not yet have an account at Bank Aceh Syariah but conducting financial transactions through Bank Aceh Syariah, can submit complaints Dalam mengajukan pengaduan nasabah/konsumen dapat dilakukan secara lisan dan secara tertulis dengan langsung datang ke kantor Bank Aceh Syariah terdekat, kantor dimana dilakukannya transaksi keuangan dan/atau kantor tempat dilakukannya pembukaan rekening tabungan, dan juga nasabah/konsumen dapat langsung melakukan pengaduan dengan cara melalui Contact Center Bank Aceh Syariah di nomor 1500845 atau nomor yang tertera dibelakang kartu ATM dan e-mail ke pengaduannasabah@bankaceh.co.id In submitting a customer/consumer complaint, it can be done verbally and in writing by coming directly to the nearest Bank Aceh Syariah office, the office where the financial transactions are carried out and/or the office where the savings account is opened, and also the customer/consumer can immediately make a complaint by way of Bank Aceh Syariah Contact Center at 1500 845 or the number listed on the back of the ATM card and e-mail to complaintsnasabah@bankaceh.co.id PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 533
  533. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Tanggung Jawab Sosial Terkait Dengan Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan Corporate Social Responsibility Regarding Social & Community Deevelopment 534 Sebagai sebuah lembaga keuangan yang hidup dari dan untuk masyarakat, Bank Aceh senantiasa berkomitmen melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui program kegiatan Bina Lingkungan (BL) berupa bantuan untuk kegiatan sosial (penyediaan sarana umum kepentingan masyarakat, pembelian bahan pokok makanan untuk masyarakat, korban musibah, pembangunan sarana ibadah, pelestarian lingkungan hidup, kegiatan sosial masyarakat), bantuan pendidikan, olah raga, seni budaya dan pariwisata (biaya pendidikan beasiswa pelajar/mahasiswa s/d S1, sarana pembangunan sekolah, kegiatan akademis pelajar, kegiatan olah raga), kesehatan (pengobatan massal, penyediaan pengembangan sarana sanitasi umum, sarana prasarana kesehatan posyandu dan penyuluhan kesehatan masyarakat) dan bantuan Yayasan (Yayasan kesejahteraan karyawan/ koperasi pegawai, kegiatan sosial HUT Bank diberikan kepada para pensiunan pegawai dan bantuan beasiswa khusus untuk anak yatim/piatu/kurang mampu dari pensiunan pegawai/ karyawan) serta bantuan penanggulangan bencana alam dan konflik sosial. Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan terhadap masyarakat, Bank Aceh juga senantiasa meningkatkan dukungan terhadap program pembangunan Pemerintah Aceh terkait pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan penyaluran pembiayaan produktif kepada masyarakat. As a financial institution that lives from and for the community, Bank Aceh is always committed to carrying out social responsibility towards the community. This commitment is manifested through the Community Development (BL) activity program in the form of assistance for social activities (provision of public facilities for the benefit of the community, purchase of basic foodstuffs for the community, victims of disaster, construction of religious facilities, environmental preservation, community social activities), educational assistance, processing. sports, arts and culture and tourism (student scholarship fees for undergraduate students, school building facilities, student academic activities, sports activities), health (mass treatment, provision of public sanitation facilities development, posyandu health infrastructure facilities and public health education ) and Foundation assistance (employee welfare foundations/employee cooperatives, Bank Anniversary social activities are given to retired employees and special scholarship assistance for orphans/underprivileged children of retired employees/employees) as well as assistance for handling natural disasters and social conflicts. In addition, as a form of the Company’s responsibility to the community, Bank Aceh also continues to increase support for the ple’s economy by channeling productive financing to the community. Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Commitment and Corporate Social Responsibility Policy in the Field of Community Social Development Melalui program sosial bagi masyarakat ini, Bank Aceh tentunya dapat mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Bank Aceh percaya bahwa dengan melakukan hal yang baik bagi masyarakat sekitar adalah bagian dari investasi untuk mendukung perusahaan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Bank Aceh mempunyai kebijakan mendukung penuh program-program Pemerintah yang berdampak langsung kepada masyarakat dengan pola kemitraan dan Bantuan Sosial Kemasyarakatan. Through this social program for the community, Bank Aceh can certainly support the progress and welfare of the Acehnese people. Bank Aceh believes that doing good things for the surrounding community is part of an investment to support companies to grow and develop in a sustainable manner. Bank Aceh has a policy of fully supporting Government programs that have a direct impact on the community with a partnership scheme and Community Social Donation. Kebijakan internal Bank Aceh terkait tanggung jawab pengembangan sosial kemasyarakatan telah ditetapkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Aceh Syariah, yang mengatur tentang pelaksanaan CSR Bank Aceh diantaranya berisi tentang pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Bank Aceh’s internal policies regarding the responsibility for community social development have been stipulated in the Company Guidelines Book (BPP) for the Implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) of PT. Bank Aceh Syariah, which regulates the implementation of Bank Aceh CSR, among others, contains the implementation of the Partnership Program and the Community Development Program. Isu-Isu Sosial yang Relevan dengan Perusahaan Company-Relevant Social Issues Maraknya penggunaan teknologi digital pada dunia perbankan akhir-akhir ini menjadikan banyaknya isu dan The widespread use of digital technology in the banking world has recently caused many social issues and risks. These issues PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  534. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements risiko sosial. Isu dan risiko ini diantaranya adalah keamanan data dan penggunaan teknologi yang tidak dipahami oleh semua nasabah. Isu-isu tersebut sekaligus merupakan dampak langsung maupun tidak langsung atas strategi Bank mengembangkan teknologi digital dalam memberikan layanan kepada nasabah maupun masyarakat. and risks include data security and the use of technology that are not understood by all customers. These issues are at the same time a direct or indirect impact on Bank’s strategy to develop digital technology in providing services to customers and the public. Potensi risiko bagi Bank atas isu-isu di atas, antara lain keluhan dari nasabah yang tidak mampu memanfaatkan layanan perbankan yang menggunakan teknologi digital, sementara bagi nasabah potensi risiko yang mungkin timbul adalah kegagalan untuk memanfaatkan layanan perbankan sehingga aktivitas keuangannya menjadi terganggu. Potential risks for Bank regarding the above issues, including complaints from customers who are unable to utilize banking services that use digital technology, while for customers the potential risk that may arise is failure to utilize banking services so that their financial activities are disrupted. Untuk memitigasi risiko yang mungkin muncul, maka Bank Aceh senantiasa melakukan telaah dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi yang relevan. Selain itu, Bank Aceh juga melakukan kegiatan CSR terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, terutama kegiatan inklusi dan literasi keuangan. Dengan demikian, Bank Aceh dapat berperan sebagai lembaga keuangan yang memberikan layanan sesuai ekspektasi pemangku kepentingan, antara lain menyediakan produk dan layanan yang inovatif, aman, terpercaya serta memberikan kemudahan bagi nasabah dan masyarakat. To mitigate the risks that may arise, Bank Aceh always conducts reviews and ensures compliance with relevant regulations. In addition, Bank Aceh also carries out CSR activities related to social and community development, especially financial inclusion and literacy activities. Thus, Bank Aceh can act as a financial institution that provides services according to stakeholder expectations, including providing innovative, safe, reliable products and services that provide convenience to customers and the public. Risiko Sosial Yang Dikelola Perseroan Social Risks Managed by the Company Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, Bank Aceh telah mengidentifikasi risiko yang dihadapi pada kegiatan tanggung sosial perusahaan terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan meliputi risiko penyalahgunaan bantuan, risiko kesalahan dalam penyaluran bantuan dan risiko pada ketidakabsahan pada proposal bantuan. Oleh karena itu, Bank Aceh melakukan survei dalam menilai kelayakan proposal tersebut, antara lain untuk memantau obyek bantuan dan kelayakan jumlah bantuan yang akan diberikan, serta melakukan monitoring baik sebelum, pada saat penyerahan maupun setelah pemberian bantuan pada kegiatan CSR tersebut. As a company engaged in the banking sector, Bank Aceh has identified the risks faced in corporate social responsibility activities related to community social development including the risk of misuse of assistance, the risk of errors in distribution of assistance and the risk of invalidation of aid proposals. Therefore, Bank Aceh conducted a survey in assessing the feasibility of the proposal, among others, to monitor the object of assistance and the feasibility of the amount of assistance to be provided, as well as to conduct monitoring both before, at the time of delivery and after the provision of assistance to the CSR activity. Lingkup Dan Perumusan Tanggung Jawab Sosial Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Scope and Formulation of Social Responsibility in the Field of Community Social Development Secara umum ruang lingkup program CSR Bank Aceh diklasifikasi ke dalam dua program utama yaitu: 1. Program Bantuan Kemitraan (PK), yaitu partisipasi dan dukungan sosial bank terhadap Usaha Mikro Kecil (UMK) dan masyarakat kurang mampu dalam rangka meningkatkan kemandirian usaha dalam bentuk: a) Program bantuan hibah Yaitu program bantuan yang diberikan dalam bentuk hibah dengan maksud dan tujuan untuk memberikan akses modal atau barang dan atau investasi dalam rangka mendukung peningkatan kualitas usaha masyarakat. b) Program bantuan peningkatan kapasitas Yaitu program bantuan yang diberikan dalam bentuk In general, the scope of Bank Aceh CSR program is classified into two main programs, namely: 1. Partnership Donation Program (PK), namely the participation and social support of banks for Micro, Small Enterprises (MSEs) and poor communities in order to increase business independence in the form of: a) Grant assistance program Namely, assistance programs provided in the form of grants with the aim and aim of providing access to capital or goods and/or investment in order to support the improvement of the quality of community businesses. b) Capacity building assistance program Namely, the assistance program provided in the form of workshops, entrepreneurship training, study/ PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 535
  535. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Workshop , pelatihan kewirausahaan, pengkajian/ penelitian, pemagangan, monitoring serta pendampingan kegiatan sosialisasi dan promosi dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kapasitas entrepreneurship. c) Program Mitra Binaan Yaitu bantuan yang diberikan dalam bentuk skema pembiayaan khusus bagi UMK dan masyarakat yang memiliki potensi usaha yang feasible namun belum bankable melalui program pembiayaan dana bergulir baik dalam skema kelompok maupun individu. 2. Program Bantuan Bina Lingkungan (BL), yaitu partisipasi dan dukungan sosial bank dalam bentuk dana tunai dan atau barang/jasa sesuai dengan pertimbangan bank dalam rangka pemberdayaan potensi dan kondisi ekonomi, sosial serta lingkungan masyarakat, meliputi: a) Program Bantuan Sosial: 1) Bantuan untuk penyediaan atau pengembangan fasilitas sarana dan prasarana umum. 2) Bantuan untuk pembelian bahan pokok makanan dan sandang yang diperuntukkan kepada masyarakat (gratis atau pasar murah) pada kegiatan tertentu seperti bakti sosial dan hari besar/acara tertentu. 3) Bantuan dalam bentuk dana santunan dan atau barang-barang atau program-program tertentu dalam upaya membantu penanggulangan korban musibah, bencana alam dan konflik sosial. 4) Bantuan untuk pembangunan sarana ibadah dan kegiatan keagamaan. 5) Bantuan partisipasi untuk kegiatan penataan dan pelestarian lingkungan hidup. 6)Bantuan partisipasi untuk mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan. 7)Bantuan partisipasi dalam bentuk program perumahan layak huni bagi masyarakat kurang mampu/fakir/miskin/dhuafa. b)Program Bantuan Pendidikan, olah raga, seni budaya, dan pariwisata daerah: 1) Bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada pelajar/mahasiswa. 2) Bantuan untuk penyediaan/pembangunan sarana dan prasarana sekolah atau kegiatan belajar mengajar. 3)Bantuan partisipasi untuk mendukung kegiatan akademisi pelajar, mahasiswa dan organisasi lainnya 4) Bantuan untuk mendukung kegiatan pembinaan olahraga dan seni budaya serta pariwisata di daerah. c) Program Bantuan Kesehatan: 1)Bantuan partisipasi pengobatan massal dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. 2)Bantuan partisipasi penyediaan/pembangunan sarana sanitasi umum dan masyarakat kurang mampu yang sehat dan layak. 3) Bantuan penyediaan/pengembangan sarana 536 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions research, apprenticeship, monitoring and assistance in socialization and promotion activities in the context of empowering and increasing the capacity of entrepreneurship. c) Foster Partner Program Namely assistance provided in the form of a special financing scheme for MSEs and people who have feasible business potential but are not yet bankable through revolving fund financing programs, both in group and individual schemes. 2. Community Development Donation Program (BL), namely bank social participation and support in the form of cash and/or goods/services in accordance with bank considerations in the framework of empowering economic, social and environmental potential and conditions in the community, including: a) Social Donation Program: 1) Donation for the provision or development of public facilities and infrastructure. 2) Donation for the purchase of staple food and clothing intended for the public (free or cheap market) for certain activities such as social services and certain holidays/events. 3) Donation in the form of compensation funds and/ or goods or certain programs in an effort to assist in overcoming victims of natural disasters, natural disasters and social conflicts. 4) Donation for the construction of places of worship and religious activities. 5) Participation assistance for environmental management and preservation activities. 6) Participation assistance to support community social activities. 7) Participation assistance in the form of a livable housing program for the underprivileged/needy/ poor/dhuafa. b) Educational Donation Program, sports, cultural arts, and regional tourism: 1) Donation with tuition fees or scholarships to students. 2) Donation for the provision/construction of school facilities and infrastructure or teaching and learning activities. 3) Participation assistance to support student academic activities, students and other organizations 4) Donation to support sports and cultural arts and tourism development activities in the regions. c) Health Donation Program: 1) Donation to participate in mass treatment and improve the quality of public health. 2) Donation to participate in the provision/development of public sanitation facilities and poor people who are healthy and decent. 3) Donation in the provision/development of health
  536. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements prasarana kesehatan dan posyandu serta penyuluhan kesehatan masyarakat. d) Program Bantuan Yayasan: 1) Bantuan kepada yayasan kesejahteraan karyawan bank. 2) Koperasi karyawan bank. 3) Bantuan santunan kegiatan sosial dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Bank dan peringatan hari besar Islam. 4)Bantuan/santunan yang diberikan kepada para pensiunan pegawai bank. 5)Bantuan beasiswa khusus kepada anak yatim/ piatu/tidak mampu dari pensiunan karyawan bank. infrastructure and posyandu facilities as well as community health education. d) Foundation Donation Program: 1) Donation to bank employee welfare foundations. Target/Rencana Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Target/Plan of Corporate Social Responsibility Activities in the Field of Community Social Development Sebagai bagian dari masyarakat, Bank Aceh senantiasa menyelaraskan kehadiran dan kegiatan usahanya di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Bank Aceh berkomitmen untuk terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat agar dapat mencapai masyarakat yang Aceh dan sejahtera. As part of the community, Bank Aceh always harmonizes its presence and business activities in the community. Therefore, Bank Aceh is committed to continuing to carry out community development and empowerment programs in order to achieve a prosperous and Acehnese society. Kegiatan Dan Dampak Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Activities and Impact of Corporate Social Responsibility in the Field of Community Social Development Kegiatan CSR sosial masyarakat yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut: Community social CSR activities that have been carried out in 2020 are as follows: Kegiatan Sosial Ditahun 2020, berbagai kegiatan dilaksanakan Bank Aceh dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai salah satu sarana terbaik untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara nyata. Program yang telah dilaksanakan dalam bentuk kontribusi berupa bantuan penyediaan sarana umum, pembelian bahan pokok makanan, bencana alam, sarana ibadah, lingkungan hidup, kegiatan sosial masyarakat, dan perumahan layak huni bagi masyarakat kurang mampu/fakir/ miskin/dhuafa. Dana yang disalurkan pada Program Bank Aceh Syariah Peduli pada tahun 2020 sebesar Rp13.451.515.600. Social Activities In 2020, various activities were carried out by Bank Aceh in an effort to increase community empowerment through several activities as one of the best means to help significantly improve the quality of life of the community. Programs that have been implemented in the form of contributions are in the form of assistance to provide public facilities, purchase of basic foodstuffs, natural disasters, religious facilities, the environment, community social activities, and livable housing for the underprivileged/needy/poor/dhuafa. The funds distributed to Bank Aceh Syariah Peduli Program in 2020 amounted to Rp13,451,515,600. Kegiatan Pendidikan, Olah Raga, Seni Budaya dan Pariwisata Daerah Program CSR terhadap pendidikan, olah raga, seni budaya dan pariwisata daerah selama tahun 2020 diberikan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan/beasiswa kepada pelajar/ mahasiswa, penyediaan/pembangunan sarana dan prasarana sekolah/kegiatan belajar mengajar, partisipasi mendukung kegiatan akademis pelajar, mahasiswa dan organisasi lainnya dan mendukung kegiatan pembinaan olahraga dan seni budaya serta pariwisata di daerah. Educational Activities, Sports, Cultural Arts and Regional Tourism CSR programs for education, sports, cultural arts and regional tourism during 2020 are provided in the form of tuition assistance/scholarships to students, provision/construction of school facilities and infrastructure/teaching and learning activities, participation in supporting academic activities of students, students and organizations others and support the development of sports and cultural arts as well as tourism in the region. Program ini difokuskan pada pendidikan yang meliputi perorangan (pelajar/santri, mahasiswa sampai jenjang This program is focused on education which includes individuals (students up to the undergraduate level, schools, Dinayah/ 2) Cooperative of bank employees. 3) Compensation for social activities in commemoration of Bank Birthdays and commemoration of Islamic holidays. 4) Donation/compensation provided to retired bank employees. 5) Special scholarship assistance to orphans/orphans/ underprivileged from retired bank employees.
 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 537
  537. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 538 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions S1 , Sekolah, Dinayah/Pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan dan sosial lainnya. Pada bidang olahraga bantuan CSR diberikan pada sektor perorangan (khusus atlet berprestasi daerah/nasional/internasional pada event resmi pemerintah), kelompok masyarakat, pemuda, pelajar dan mahasiswa serta organisasi serta persatuan/perkumpulan olahraga masyarakat lainnya. Untuk bidang seni budaya dan pariwisata daerah diperuntukkan untuk persatuan/perkumpulan seni pada masyarakat lainnya. Islamic boarding schools and other educational and social institutions. In the field of sports, CSR assistance is provided to the individual sector (specifically athletes with regional/national/ international achievements). at official government events), community groups, youth, students and other community sports organizations and associations. for the field of arts, culture and tourism, the area is designated for art associations/associations in other communities. Pada tahun 2020, Bank Aceh telah menyalurkan dana CSR dalam rangka mendukung kegiatan pendidikan, olah raga, seni budaya dan pariwisata daerah. Bank Aceh meyakini bahwa pendidikan mampu mambantu meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat secara nyata. Realisasi dana yang disalurkan pada kegiatan ini pada tahun 2020 adalah sebesar Rp2.754.428.000. In 2020, Bank Aceh has distributed CSR funds to support education, sports, cultural arts and regional tourism activities. Bank Aceh believes that education can actually help improve the standard of living and quality of life of the community. Realization of funds disbursed for this activity in 2020 amounted to Rp2,754,428,000. Kegiatan Kesehatan dan Lingkungan Di Masyarakat Selama tahun 2020, Bank Aceh tetap berkomitmen untuk turut mendukung peningkatan kesehatan masyarakat yang diwujudkan melalui kerja sama dengan beberapa institusi dan Lembaga di Bidang Kesehatan yang menjadi mitra Bank. Serangkaian program telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengobatan masal untuk peningkatan kualitas kesehatan penyediaan/pembangunan sarana sanitasi umum dan masyarakat kurang mampu yang sehat dan layak, penyediaan sarana kesehatan posyandu dan penyuluhan kesehatan masyarakat. Realisasi dana yang disalurkan pada kegiatan ini adalah sebesar Rp2.510.132.675. Health and Environmental Activities in the Community During 2020, Bank Aceh remains committed to supporting the improvement of public health, which is realized through cooperation with several institutions and institutions in the health sector that are partners of Bank. A series of programs have been implemented in the form of mass treatment activities to improve the quality of health, provision/development of public sanitation facilities and healthy and decent poor communities, provision of posyandu health facilities and community health education. The actual funds distributed for this activity amounted to Rp2,510,132,675. Bantuan Yayasan Bantuan yang diberikan dalam program CSR Bantuan Yayasan berupa dana bantuan kepada Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank, Koperasi karyawan Bank, Kegiatan Sosial Dalam Rangka HUT Bank dan peringatan hari besar islam, santunan kepada para pensiun pegawai Bank Aceh, dan beasiswa khusus anak yatim/piatu/ tidak mampu dari pensiunan pegawai Bank Aceh. Realisasi dana yang disalurkan pada kegiatan ini adalah sebesar Rp768.800.000. Foundation Donation Donation provided in the CSR Foundation Donation program in the form of assistance funds to Bank Employee Welfare Foundation, Bank employee cooperatives, Social Activities for Bank’s Anniversary and Islamic holidays, compensation for Bank Aceh employee pensioners, and special scholarships for orphans/orphans/not. capable of retired Bank Aceh employees. The actual funds channeled for this activity amounted to Rp768,800,000. Dampak Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Impact of Social Responsibility Activities in the Field of Community Social Development Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan(TJSL) dan Bina Lingkungan(BL) yang dilaksanakan Perusahaan sepanjang tahun 2020 diharapkan dapat memberikan dampak berupa pemerataan dan perbaikan ekonomi masyarakat di lingkungan pelaksanaan program tanggung jawab sosial lingkungan dan bina lingkungan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Kegiatan CSR juga akan membangun ikatan dan relasi yang lebih kuat antara perusahaan dengan nasabah dan masyarakat. Sementara bagi perusahaan dapat meningkatkan citra Bank Aceh yang peduli terhadap lingkungan masyarakat serta membawa pengaruh positif bagi reputasi dan penilaian masyarakat serta stakeholder terhadap perusahaan. The implementation of the Environmental Social Responsibility (TJSL) and Community Development (BL) programs carried out by the Company throughout 2020 is expected to have an impact in the form of equitable distribution and improvement of the community’s economy in the implementation of environmental social responsibility and environmental development programs so as to improve the standard of living of the community. CSR activities will also build stronger ties and relationships between the company and customers and the community. Meanwhile, the company can improve the image of Bank Aceh which cares for the community environment and has a positive influence on the reputation and assessment of the community and stakeholders towards the company. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  538. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Biaya Yang Dikeluarkan Terkait Tanggung Jawab Sosial Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Costs Issued Related to Social Responsibility in the Social Development Sector Sepanjang tahun 2020, Bank Aceh mengeluarkan biaya sebesar Rp25.257.797.325,- untuk menjalankan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan program sosial dan kemasyarakatan. Jumlah tersebut meningkat sebesar 97,08% dari tahun sebelumnya. Throughout 2020, Bank Aceh spent Rp25,257,797,325 for carrying out various activities related to social and community programs. This number increased by 97.08% from the previous year. Saluran Pengaduan Tanggung Sosial Bidang Pengembangan Kemasyarakatan Jawab Sosial Social Responsibility Complaint Channels for Community Social Development Bank Aceh Berkomitmen untuk terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, namun dalam upaya untuk mengimplementasikan program tersebut terkadang terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, apabila terdapat kendala atau keluhan dalam kegiatan kemasyarakatan, dapat mengirimkan email ke divisi Sekretariat perusahaan, email : divisi.cotary@bankaceh.co.id Bank Aceh is committed to continuing to carry out community development and empowerment programs, however in the effort to implement the program sometimes there are obstacles in its implementation. Therefore, if there are problems or complaints in community activities, you can send an email to the company secretary division, email: divisi.cotary@bankaceh.co.id PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 539
  539. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions REFERENSI PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN Reference to the Preparation of Annual Reports Referensi Laporan Tahunan Annual Report Reference Kriteria / Criteria No. I Penjelasan / Explanation Umum/ General Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. The annual report is presented in the Indonesian language is good and true and recommended serving also in English Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. The annual report is printed with good quality and using the type and size of letters are easy to read Laporan tahunan mencantumkan identitas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: perusahaan dengan jelas a Sampul muka; b. Samping; The annual report clearly mentions corporate c.. Sampul belakang; dan identities d. Setiap halaman II 540 The company name and the year the annual report is displayed in: a. The cover; b. Side; c. Cover the back; and d. Each page Laporan tahunan ditampilkan di website Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya perusahaan The annual report includes the current and previous years The annual report is displayed on the company’s website Ikhtisar Data Keuangan Penting / Financial Highlights 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam Informasi memuat antara lain: bentuk perbandingan selama 3 (tiga) a. Penjualan/pendapatan usaha; tahun buku atau sejak memulai usahanya b. Laba (rugi); jika perusahaan tersebut menjalankan • Distribusikan kepada pemilik entitas induk kegiatan usahanya selama kurang dari 3 • Distribusikan kepada kepentingan nonpengendali (tiga) tahun c. Penghasilan komprehensif periode berjalan : • Distribusikan kepada pemilik entitas induk 1. Information the company’s business • Distribusikan kepada kepentingan nonpengendali results in the form of comparison for 3 d.Laba (rugi) per saham. (three) financial years, or since starting his business if the company carries on its Information includes among others: business activities for less than 3 (three) a.Sales / revenues; years b. Income (loss); c. Total income (loss) Comprehensive; and d. Earnings (loss) per share. 2. Informasi posisi keuangan perusahaan Informasi memuat antara lain: dalam bentuk perbandingan selama 3 a. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; (tiga) tahun buku atau sejak memulai b.Jumlah Asset; usahanya jika perusahaan tersebut c. Jumlah liabilitas; dan menjalankan kegiatan usahanya selama d.Jumlah ekuitas. kurang dari 3 (tiga) tahun Information includes among others: 2. The company’s financial position a. The amount of investments in associates; information in the form of comparison for b. Total assets; 3 (three) financial years, or since starting c. Total liabilities; and his business if the company carries on its d. The amount of equity. business activities for less than 3 (three) years PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Hal/ Page √ √ √ √ 10-11 12-14
  540. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. Information includes five (5) financial ratios are common and relevant toindustrial companies. 16-19 3. Financial ratios in the comparative period of 3 (three) financial years, or since starting his business if the company carries on its business activities for less than 3 (three) years 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel a. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: dan grafik b. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat : • Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. 4. Stock price information in the form of • Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Table.s and graphs Efek tempat saham dicatatkan. • Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. c. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang: • Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. • Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. a. Information in table form that contains: b. Information in table form that contains: • Market capitalization based on prices on the Stock Exchange where the shares are listed. • The highest, lowest and closing stock prices are based on the prices on the Stock Exchange where the shares are listed. • The trading volume of shares on the Stock Exchange where the shares are listed. c. Information in graphical form that contains at least: • The closing price is based on the price on the Stock Exchange where the shares are listed. • The trading volume of shares on the Stock Exchange where the shares are listed. for every quarter in the last 2 (two) financial years. III 20 5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau Informasi memuat: obligasi konversi yang masih beredar a. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); dalam 2 (dua) tahun buku terakhir b. Tingkat bunga/imbalan; c. Tanggal jatuh tempo; dan 5. Information on bonds, securities or d. Peringkat obligasi/sukuk. convertible bonds that are still circulating in the two (2) last fiscal year Information includes: a. Number of bonds / securities / convertible bonds outstanding (outstanding); b. The interest rate / yield; c. The maturity date; and d. Rating bonds / sukuk. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi/ Report of the Board of Commissioners and Board of Directors 2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: a. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain: 2. Board of Directors Report • Kebijakan strategis. • Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan. • Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah penyelesaiannya. b.Analisis tentang prospek usaha c. Perkembangan penerapan Tata Kelola Perusahaan pada tahun buku; dan d.Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya. Contains the following: a. Analysis of company performance, which includes: • Strategic policy. • Comparison of the results achieved with those targeted. • Constraints faced by the company and the completion steps. b. Analysis of business prospects c. The development of the implementation of corporate governance in the financial year; and d. Changes in the composition of the members of the Board of Directors (if any) and the reasons for the changes. 20 42-55 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 541
  541. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 3 . Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Memuat hal-hal sebagai berikut: Dewan Komisaris a. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; b.Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas 3. Signature member of the Board of kebenaran isi laporan tahunan; Directors and Board of Commissioners c.Ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan d.Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. Contains the following: a. Signatures are written on separate sheets; b. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the contents of the annual report; c. Signed by all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners by stating their names and positions; and d. Written explanation in a separate letter from the concerned in the event that there are members of the Board of Directors or members of the Board of Commissioners who do not sign the annual report, or written explanations in separate letters from other members in the event that there is no written explanation from the concerned. IV Profil Perusahaan 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan 1. Full name and address of the company 2. Riwayat singkat perusahaan 2. Brief history of the company 3. Bidang usaha 3. Business fields Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website Contains information including name and address, zip code, no. Tel, no. Fax, email, and website Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada) 4. Organizational structure 5. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 5. Vision and mission of the company dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi. In chart form, include the name and position at least until the structure of the Board of Directors. mencakup: a. Visi perusahaan; b. Misi perusahaan; dan c. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris. d. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. includes: a. Company vision; b. Company mission; and c. Information that the vision and mission has been approved by the Board of Directors / Board of Commissioners. d. Statement regarding corporate culture owned by the company. 542 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 60 61-64 Include: date / year of establishment, the name and corporate name change (if any) Uraian mengenai antara lain: a. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; b. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan c. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. Descriptions include: a. Company business activities according to the latest articles of association; b. Business activities carried out; and c. Products and / or services produced. 4. Struktur Organisasi 56-57 77-85 86-87 69-73
  542. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 6. Identitas dan riwayat hidup singkat Informasi memuat antara lain: anggota Dewan Komisaris a.Nama. b.Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 6. Identity and brief resume of members of c.Umur. the Board of Commissioners d.Domisili. e.Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan). f. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat). g.Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. Information includes: a. Name. b. Position and period of office (including positions at other companies or institutions). c. Age. d. Domicile. e. Education (Field of Study and Educational Institutions). f. Work experience (Position, Agency, and Period of Service). g. Appointment history (period and position) as a member of the Board of Commissioners at the Company from the time it was first appointed. 7. Identitas dan riwayat hidup singkat Informasi memuat antara lain: anggota Direksi a.Nama b.Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 7. Identity and brief resume of members of c.Umur the Board of Directors d.Domisili e.Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) f. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) g.Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. 8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) 8. Number of employees (comparative 2 years) and a description of the Development of competence (eg aspects of education and training of employees) 9. Komposisi Pemegang saham 9. Composition of shareholders Information includes: a. Name b. Position and period of office (including positions at other companies or institutions) c. Age d. Domicile e. Education (Field of Study and Educational Institutions) f. Work experience (Position, Agency, and Period of Service) g. Appointment history (period and position) as a member of the Board of Directors in the Company from the time it was first appointed. Informasi memuat antara lain: a. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi b.Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan c. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian d.Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level ja batan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan. e. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku. Information includes: a. Number of employees for each level of the organization b. Number of employees for each level of education c. Number of employees based on employment status d. Data on employee competency development that has been carried out in the financial year consisting of parties (position level) who attend training, type of training, and training objectives. e. Employee competency development costs that have been spent in the financial year. Informasi memuat antara lain: a. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; b.Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: • Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham • Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%. c.Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan sahamnya secara langsung dan tidak langsung. Catatan: apabila Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham langsung dan tidak langsung, agar diungkapkan. 92-97 108-117 126-140 146-149 Information includes: a. Details of the names of shareholders which include the 20 largest shareholders and the percentage of ownership; b. The details of shareholders and the percentage of ownership include: • Name of shareholders who own 5% or more shares • Group of community shareholders with share ownership of less than 5% each. c. Names of Directors and Commissioners as well as direct and indirect share ownership. Note: if the Director and Commissioner do not have direct and indirect shares, they should be disclosed. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 543
  543. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 10 . Daftar entitas anak dan/atau entitas Informasi memuat antara lain: asosiasi dalam bentuk tabel a. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; b.Persentase kepemilikan saham ; 10. List of subsidiaries and / or associates in c. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan table form d.Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). 11. Struktur grup perusahaan 11. Structural Group of Companies 12.Kronologi penerbitan saham (termasuk private placement) dan/atau pencatatan saham dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku. Information includes among others: a. Name of the subsidiaries and / or associates; b. Percentage of share ownership; c. Description of the business areas the subsidiaries and / or associated company; and d. Description of subsidiaries operating status and / or an associate (have operating or not operating). Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), The structure of group companies in the form of a chart that describes its subsidiaries, associated entities, joint ventures, and special purpose vehicle (SPV), Mencakup antara lain: a. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga penawaran saham untuk masing-masing tindakan korporasi (corporate action) b.Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi (corporate action) c. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan. 12. Chronology of share issuance (including a private placement) and / or listing of shares from the beginning of the issuance to the end of the financial year. Includes among others: a. Year of issuance of shares, number of shares, nominal value of shares, and price of stock offer for each corporate action b.The number of shares listed after each corporate action c. Name of the exchange where the company’s shares are listed. Note: if the company does not have a chronology of listing shares, it should be disclosed. 13. Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan Mencakup antara lain: efek lainnya dari awal penerbitan sampai a. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan efek dengan akhir tahun buku. lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya; b.Nilai penawaran efek lainnya 13. Chronology of the issuance and / or c. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan recording of other securities from the d.Peringkat efek. beginning of the issuance to the end of the Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan pencatatan efek financial year. lainnya, agar diungkapkan. Includes among others: a. Other securities names, other securities issuance years, interest rates / other securities benefits, and other securities maturity dates; b. Other securities offer value c. Name of exchange where other securities are listed d. Securities rating. Note: if the company does not have a chronology of publishing and recording other securities, it should be disclosed. 14.Nama dan alamat lembaga dan/atau Informasi memuat antara lain: profesi penunjang, informasi memuat a. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan antara lain: b.Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik c. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 14. Name and address of supporting institutions and / or professions, Information includes: information includes: a. Name and address of the Registrar / party administering the company’s shares b. Name and address of the Public Accounting Firm c. Name and address of securities rating company. 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun Informasi memuat antara lain: buku terakhir dan/atau sertifikasi yang a. Nama penghargaan dan/atau sertifikat; masih berlaku dalam tahun buku terakhir b.Tahun perolehan; baik yang berskala Nasional maupun c. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan Internasional d. Masa berlaku (untuk sertifikasi). 15. Awards received in the last fiscal year and / or certification is still valid in the last financial year both national and international 544 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Information includes: a. Name of award and / or certificate; b. Year of acquisition; c. Awarding institution and / or certificate; and d. Validity period (for certification). 150 150 150 150 151 152
  544. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 16. Nama dan alamat entitas anak dan atau Memuat informasi antara lain: kantor cabang atau kantor perwakilan (jika a. nama dan alamat entitas anak; dan ada) b. nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar 16. Name and address of its subsidiaries or diungkapkan branches or representative offices (if any) Contains information such as: a.The name and address of the subsidiary; and b. The name and address of the branch office / representative. Note: if the company does not have subsidiaries/branches/representatives, in order to be disclosed 17. Informasi pada Website Perusahaan Meliputi paling kurang: a. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 17. Information on the Company’s Website b.Isi Kode Etik; c. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan d.Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir) e.Profil Dewan Komisaris dan Direksi f. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal. 18. Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite- komite, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit Internal yang diikuti pada tahun buku. 18. Education and / or training of the Board of Commissioners, Directors, Committees, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit followed in the financial year. V Includes at least: a Shareholder information up to the individual final owner; b. Contents of the Code of Conducts; c. Information on the General Meeting of Shareholders (GMS) includes at least the material of the agenda discussed in the GMS, summary of minutes of the GMS, and information on important dates, namely the date of the GMS announcement, the date of the GMS, the date of the GMS summary summary. d. Separate annual financial statements (last 5 years) e. Profile of the Board of Commissioners and Directors f. Charter / Charter of the Board of Commissioners, Directors, Committees, and Internal Audit Unit. Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti): a. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris b.Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi c. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit d.Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi e.Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya f. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan g. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun buku, agar diungkapkan Includes the least information (types and relevant parties to follow): a. Education and / or training for the Board of Commissioners b. Education and / or training for Directors c. Education and / or training for the Audit Committee d. Education and / or training for the Nomination and Remuneration Committee e. Education and / or training for Other Committees f. Education and / or training for the Corporate Secretary g. Education and / or training for the Internal Audit Unit Note: if there is no education and / or training in the financial year, it should be disclosed Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan 1. Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: a. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 1. Review of operations per business segment b.Kinerja per segmen usaha, antara lain: • Produksi. • Peningkatan/penurunan kapasitas produksi. • Penjualan/pendapatan usaha. • Profitabilitas. Contains descriptions of: a. Explanation of each business segment. b. Performance per business segment, including: • Production • Increase / decrease in production capacity • Sales / business income • Profitability. 150 166 141-145 199-211 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 545
  545. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 2 . Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan 2. Description of the financial performance of (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: companies a. Asset lancar, Asset tidak lancar, dan total Asset; b. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; c. Ekuitas; d. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan e. Arus kas. 212-233 Financial performance analysis which includes a comparison between the financial performance of the year concerned with the previous year and the causes of increase / decrease (in the form of narratives and tables), among others regarding: a. Current assets, non-current assets, and total assets; b. Short-term liabilities, long-term liabilities and total liabilities; c. Equity; d. Sales / business income, expenses and profits (loss), other comprehensive income, and total comprehensive profit (loss); and e. Cash flow. 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan Penjelasan tentang : membayar utang dan tingkat kolektibilitas a. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan piutang perusahaan, dengan menyajikan b. Tingkat kolektibilitas piutang. perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan Explanation of : a.The ability to pay debts, both short and long term; and 235-239 3. Discussion and analysis of the ability to pay b. Collectability of accounts receivable. debts and receivable collection company, by presenting the relevant ratio calculation in accordance with the type of industrial companies 4. Bahasan tentang struktur modal (capital Penjelasan atas: structure), dan kebijakan manajemen atas a.Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga/ struktur modal (capital structure policy) sukuk dan ekuitas b.Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) 4. Discussion on the capital structure (capital c. Dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal. 243-245 structure), and management policies on capital structure (capital structure policy) Explanation of: a. Details of capital structure consisting of interest / sukuk-based debt and equity b. Management policies on capital structure (capital structure policies) c. Basic selection of management policies on capital structure. 5. Bahasan mengenai ikatan yang material Penjelasan tentang: untuk investasi barang modal (bukan ikatan a. Nama pihak yang melakukan ikatan. pendanaan) pada tahun buku terakhir. b.Tujuan dari ikatan tersebut. c. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 5. Discussion of capital expenditure d.Mata uang yang menjadi denominasi. agreement (not fundingagreement) in the e.Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi last financial year. mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan. 246 Explanation of: a. Name of the party making the agreement. b. The purpose of the agreement. c. The source of funds expected to fulfill these agreements. d. Currency that is the denomination. e. Steps planned by the company to protect risks from related foreign currency positions. Note: if the company does not have a bond regarding capital investment in the last financial year to be disclosed. 6. Bahasan mengenai ikatan investasi barang Penjelasan tentang: modal yang direalisasikan pada tahun buku a. Jenis investasi barang modal; terakhir b. Tujuan investasi barang modal; dan c. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. 6. Discussion of the investment on capital Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan expenditure agreement realized in the last 246-247 fiscal year Explanation of: a. Type of capital expenditure investments; b. The investment objective of capital goods; and c. The value of capital investments incurred in the last fiscal year. Note: if there is no realization of capital investments, in order todisclosed 546 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  546. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku denga hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Informasi memuat antara lain: a. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan b. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang. Information includes among others: a. Comparison between the targets at the beginning of the financial year with the results achieved (realized); and 248-252 7. Information comparison between the b. Target or projected to be achieved in the coming years. target at the beginning of the fiscal year results achieved premises (realization), and the target or projected to be achieved for the coming year regarding revenue, earnings, capital structure, or other that are considered important for the company 8. Informasi dan fakta material yang terjadi Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap setelah tanggal laporan akuntan kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar 8. Information and material facts occurring diungkapkan. 252 after the date of the auditor’s report Description of important events after the date of the auditor’s report, including its impact on the performance and business risk in the future. Note: if there is no important events after the date of the auditor’s report, to be disclosed 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan Dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 9. The description of the company’s business 263-265 prospects Related with industry and the economy in general, accompanied by quantitative supporting data from reliable data sources. 10. Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 10. Description of the marketing 252-260 Description of the marketing of products and / or services of other companies, including marketing strategy and market share. 11. Uraian mengenai kebijakan Dividen dan Memuat uraian mengenai: jumlah Dividen kas per saham dan jumlah a. Kebijakan pembagian Dividen; Dividen per tahun yang diumumkan atau b. Total Dividen yang dibagikan; dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. c. Jumlah Dividen kas per saham; d. Payout ratio; dan 11. Description of the Dividend policy and the e. Tanggal pengumuman dan pembayaran Dividen kas untuk masing-masing tahun. amount of cash Dividends per share and Catatan: apabila tidak ada pembagian Dividen, agar diungkapkan alasannya total Dividend per year declared or paid 266 during the two (2) last fiscal year Containg description of: a. The Dividend distribution policy; b. Total Dividend; c. The amount of the cash Dividend per share; d. Payout ratio; and e. Date of the announcement and payment of cash Dividends for each year. Note: if there is no Dividend distribution, that disclosed the reason 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan Memuat uraian mengenai: dan/atau manajemen yang dilaksanakan a. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; perusahaan (ESOP/MSOP). b. Jangka waktu; c. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 12. Employee stock ownership program and d. Harga exercise. / or management held company (ESOP / Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. MSOP) 267 Containg description of: a. The number of shares of ESOP / MSOP and realization; b. Duration; c. Terms of the employees and / or management of the beneficiaries; and d. The exercise price. Note: if it does not have such programs, in order to be disclosed PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 547
  547. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 13 . Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana). Memuat uraian mengenai: a. Total perolehan dana; b. Rencana penggunaan dana; c. Rincian penggunaan dana; d. Saldo dana; dan 13. Actual use of proceeds from public offering e. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada). (in which case the company is obliged to Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil penawaran submit reports on realization of the use of umum, agar diungkapkan. funds) Contains descriptions of: a. Total fund acquisition; b. Plan for use of funds; c. Details of the use of funds; d. Fund balance; and e. Date of approval of the GMS for changes in the use of funds (if any). Note: if you do not have information on the realization of the use of the proceeds from the public offering, it should be disclosed. 14. Informasi transaksi material yang Memuat uraian mengenai: mengandung benturan kepentingan dan/ a. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi atau transaksi dengan pihak afiliasi. b.Penjelasan mengenai kewajaran transaksi c. Alasan dilakukannya transaksi 14. Information on material transactions d.Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir that contain conflicts of interest and / or e.Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi transactions with affiliated parties. f. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. Contains descriptions of: a. The name of the party to the transaction and the nature of the affiliate relationship b. A description of the fairness of the transaction c. The reason for the transaction d. Realization of transactions in the last fiscal year period e. Company policy is related to the review mechanism for transactions f. Compliance with relevant rules and regulations. Note: if you do not have the intended transaction, it should be disclosed. 15. Uraian mengenai perubahan peraturan Uraian memuat antara lain: perundang-undangan terhadap Uraian memuat antara lain: perusahaan pada tahun buku terakhir a. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan; dan b.Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap perusahaan (jika signifikan) 15. A description of the changes in legislation atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan. that significantly influence the company Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. 16.Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. 16. A description of changes in accounting policies applied by the company in the last fiscal year. 548 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 267 488-489 268-272 The description includes: a. Name of legislation that changes; and b. The impact (quantitative and / or qualitative) on the company (if significant) or the statement that the impact is not significant. Note: if there have been no changes to the legislation in the last fiscal year, it should be disclosed. Uraian memuat antara lain: a. Perubahan kebijakan akuntansi b.Alasan perubahan kebijakan akuntansi c. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. The description includes: a. Changes in accounting policies b. Reasons for changes in accounting policies c. The impact is quantitative on financial statements. Note: if there is no change in accounting policy in the last financial year, it should be disclosed. 272-274
  548. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 17. Informasi kelangsungan usaha 17. Information on business continuity TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pengungkapan informasi mengenai: a. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir b.Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1 c. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir. 275-276 Disclosure of information about: a. Matters that have the potential to significantly influence the business continuity of the company in the last financial year b. Management assessment of matters in number 1 c. Assumptions used by management in conducting assessments. Note: if there are no matters that have the potential to have a significant effect on the business continuity of the company in the last fiscal year, disclosure of the assumptions underlying management in believing that there are no matters that have the potential to significantly influence the business continuity of the company in the last fiscal year. VI Good Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris. 1. Description Board of Commissioners Uraian memuat antara lain: a. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris b.Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya c. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). The description includes: 307-319 a. Description of the Board of Commissioners’ responsibilities b. Assessment of the performance of each committee under the Board of Commissioners and the basis of the assessment c. Disclosures regarding the Board Charter (guidelines and work rules of the Board of Commissioners). 2. Komisaris Independen (jumlahnya minimal Meliputi antara lain: 30% dari total Dewan Komisaris). a. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan b. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 2. Independent Commissioners (the amount is at least 30% of the total Board of These include: Commissioners). a. Criteria for determining Independent Commissioners; and b. Statement about the independence of each Independent Commissioner. 3. Uraian Direksi Memuat antara lain: a. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 3. Board of Directors description b.Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada). c. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). 4. Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 2018 yang meliputi paling kurang aspek Dewan Komisaris dan Direksi. 4. Assessment of GCG Implementation for fiscal year 2018 which includes at least aspects of the Board of Commissioners and Directors. Includes among others: a. The scope of work and the responsibilities of each member of the Board of Directors. b. Assessment of the performance of the committees under the Board of Directors (if any). c. Disclosures regarding Board Charter (Directors’ guidelines and work procedures). Memuat uraian mengenai: a. Kriteria yang digunakan dalam penilaian. b.Pihak yang melakukan penilaian. c. Skor penilaian masing-masing kriteria. d.Rekomendasi hasil penilaian. e.Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi. Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun buku, agar diungkapkan. Contains descriptions of: a. Criteria used in the assessment. b. The party making the assessment. c. Scoring scores for each criterion. d. Recommended assessment results. e. Reasons for not / not implementing recommendations. Note: if there is no assessment of GCG implementation for the financial year, it should be disclosed. 326-328 343-351 300-303 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 549
  549. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 5 . Uraian mengenai kebijakan remunerasi Mencakup antara lain: bagi Dewan Komisaris dan Direksi. a.Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Dewan Komisaris 5. Description of remuneration policies for b.Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Direksi the Board of Commissioners and Directors. c. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris; d.Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi e.Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi f. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi (jika ada). Catatan: apabila tidak terdapat bonus kinerja, bonus non kinerja, dan opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, agar diungkapkan. Includes among others: 353-356 a. Disclosure of proposal procedures up to the determination of the remuneration of the Board of Commissioners b. Disclosure of proposal procedures up to the determination of the remuneration of the Directors c. Remuneration structure that shows the remuneration component and nominal amount per component for each member of the Board of Commissioners; d. Remuneration structure that shows the remuneration component and nominal amount per component for each member of the Board of Directors e. Disclosure of indicators for determining the remuneration of Directors f. Disclosure of performance bonuses, non-performance bonuses and / or stock options received by each member of the Board of Commissioners and Directors (if any). Note: if there are no performance bonuses, non-performance bonuses and stock options received by each member of the Board of Commissioners and Board of Directors, so that they are disclosed Informasi memuat antara lain: a Tanggal Rapat b.Peserta Rapat c. Agenda Rapat untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. 6. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali dalam 4 bulan). Information includes: a. Meeting Date 6. Meeting Frequency and Attendance Level b. Meeting participants attended by the majority of members c. Meeting agenda at the Board of Commissioners meeting for each of the Board of Commissioners, Directors and joint meetings. (at least 1 time in 2 months), Board of Directors Meetings (minimum 1 time in 1 month), and Joint Board of Commissioners and Directors Meetings (at least 1 time in 4 months) . 7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu. Dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang saham utama dengan pemegang saham pengendali. . Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali. 7. Information on major shareholders and controllers, either directly or indirectly, to In the form of a scheme or diagram that separates the major shareholders from the the individual owner. controlling shareholders. . Note: what is meant by the main shareholders is the party which, directly or indirectly, has at least 20% (twenty percent) of voting rights of all shares that have voting rights issued by a Company, but not the controlling shareholder. 550 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 359-366 319-320
  550. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis 8 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali Mencakup antara lain: a. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; b. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris c. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali; 8. Disclosure of affiliation between the d. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris members of the Board of Directors, lainnya; dan Board of Commissioners, and the Main e. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama Shareholders and / or controllers dan/atau pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Include: 366-367 a. The relationship between the members of the Board of Directors affiliated with members of the Board of Directors; b. Affiliate Relations between members of the Board of Directors and Board of Commissioners c. The relationship between the members of the Board of Directors affiliated with Major Shareholder and / or control; d. The relationship between the members of the Board of Commissioners affiliation with members of other Commissioners; and e. The relationship between the members of the Board of Commissioners affiliated with Major Shareholder and / or controllers. Note: if it is not affiliated in question, in order to be disclosed 9. Komite Audit Mencakup antara lain: a. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota komite audit; 9. The Audit Committee b.Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) anggota komite audit; c. Independensi anggota komite audit; d.Uraian tugas dan tanggung jawab; e.Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku; dan f. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 368-377 Includes among others: a. Name, position, and term of office of audit committee members; b. Educational history (Field of Study and Educational Institution) and work experience (Position, Institution, and Period of Occupation) of audit committee members; c. Independence of audit committee members; d. Description of duties and responsibilities; e. Description of the activities of the audit committee in the financial year; and f. Frequency of meetings and the level of attendance of the audit committee. 10. Komite Remunerasi dan Nominasi Mencakup antara lain: a.Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau 10. Nomination and Remuneration Committee remunerasi; b.Independensi komite nominasi dan/atau remunerasi; c. Uraian tugas dan tanggung jawab; d.Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi pada tahun buku; e.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi; f. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi dan/atau remunerasi; dan g. Kebijakan mengenai suksesi direksi. Includes among others: 387-396 a. Name, title, and brief curriculum vitae of members of the nomination committee and / or remuneration; b. Independence of nomination and / or remuneration committees; c. Description of duties and responsibilities; d. Description of the activities of the nomination committee and / or remuneration in the financial year; e. The frequency of meetings and the level of attendance of the nomination committee and / or remuneration; f. Statement of nomination committee and / or remuneration guidelines; and g. Policy regarding the succession of directors. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 551
  551. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 11 .Komite-komite lain di bawah Dewan Mencakup antara lain: Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. a. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; b. Independensi komite lain; 11. Other committees under the Board of c. Uraian tugas dan tanggung jawab; Commissioners held by the company d. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan e. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. Include: a. Name, position and brief resume of the other committee members; b. The independence of the other committee; c. Description of the tasks and responsibilities; d. Description of the activities of other committees; and e. Frequency of meetings and attendance of other committees. 12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Mencakup antara lain: Perusahaan a. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; b.Domisili; 12. Description of the tasks and functions the c. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan Corporate Secretary d.Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku. 13. Uraian mengenai unit audit Internal 13. A description of the Internal audit unit Includes among others: a. Name, and brief occupational history of the company secretary; b. Domicile; c. Description of duties and responsibilities; and d. The description of the implementation of the duties of the company secretary in the financial year. Mencakup antara lain: a. Nama ketua unit audit internal; b.Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; c. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; d.Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; e.Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal pada tahun buku; dan f. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan ketua unit audit internal. 378-386 414-415 Includes among others: 416-434 a. Name of chairman of the internal audit unit; b. Number of employees (internal auditors) in the internal audit unit; c. Certification as an internal audit profession; d. Position of internal audit unit in company structure; e. Description of the implementation of internal audit unit activities in the financial year; and f. The party that appoints and dismiss the chairman of the internal audit unit. 14. Akuntan Publik 14. Public Accountants Informasi memuat antara lain: a.Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; b.Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; c.Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan d.Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. Information includes: a. Name and year of public accountants who have audited annual financial statements for the past 5 years; b. Name and year of the Public Accountant Office that audits the annual financial statements for the past 5 years; c. The amount of the fee for each type of service provided by the Public Accountant Office in the last financial year; and d. Other services provided by the Public Accountant Office and public accountants in addition to the annual financial statement audit services in the last fiscal year. Note: if no other service is intended, it should be disclosed. 552 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 435-437
  552. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis 15 . Uraian mengenai perusahaan TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements manajemen risiko Mencakup antara lain: a. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; b.Penjelasan mengenai hasil review yang dilakukan atas sistem manajemen risiko pada 15. A description of the corporate risk tahun buku; management c. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan d.Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Includes among others: a. A description of the risk management system implemented by the company; b. A description of the results of the review conducted on the risk management system in the financial year; c. A description of the risks faced by the company; and d. Efforts to manage these risks. 16. Uraian mengenai sistem pengendalian Mencakup antara lain: intern a. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 16. A description of the Internal control system b. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara Internasional (COSO – Internal control framework); dan c. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait Tata Kelola Perusahaan Tanggung jawab sosial. 17. A description of corporate social responsibility related to social responsibility governance. Include: a. A brief description of the Internal control system, among others, include both financial and operational control; b. Explanation of the suitability of the Internal control system with internationally recognized framework (COSO - Internal control framework); and c. A description of the evaluation conducted on the effectiveness of Internal control systems. Mencakup antara lain : a. Informasi komitmen pada tanggung jawab sosial. b.Informasi mengenai methoda dan lingkup due diligent terhadap dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari aktifitas perusahaan. c. Informasi tentang stakeholder penting yang terdampak atau berpengaruh pada dampak dari kegiatan perusahaan. d.Informasi tentang isu isu penting sosial ekonomi dan lingkungan terkait dampak kegiatan perusahaan. e. Informasi tentang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan baik yang merupakankan kewajiban maupun yang melebihi kewajiban. f. Informasi tentang strategi dan program kerja perusahaan dalam menangani isu isu sosial, ekonomi dan lingkungan dalam upaya stakeholders engagement dan meningkatkan value untuk stakeholder dan shareholder. g.Informasi tentang berbagai program yang melebihi tanggung jawab minimal perusahaan yang relevan dengan bisnis yang dijlaankan. h.Informasi tentang pembiayaan dan anggaran tanggung jawab sosial. Includes among others: a. Information on commitment to social responsibility. b. Information about methods and scope of due diligence on the social, economic and environmental impacts of company activities. c. Information about important stakeholders affected or influences the impact of company activities. d. Information on important socio-economic and environmental issues related to the impact of company activities. e. Information about the scope of corporate social responsibility that is both an obligation and an obligation. f. Information about the company’s strategies and work programs in handling social, economic and environmental issues in the effort of stakeholder engagement and increasing value for stakeholders and shareholders. g. Information about various programs that exceeds the company’s minimum responsibilities that are relevant to the business being implemented. h. Information about financing and social responsibility budgets. 438-457 458-463 502-512 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 553
  553. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions 18 . Uraian mengenai corporate social Mencakup antara lain : responsibility yang terkait core subjeck a.Informasi tentang komitmen dan kebijakan tanggung jawab sosial core subjeck Hak Hak Azasi Manusia. Azasi Manusia b.Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial core subjeck 18. A description of corporate social Hak Azasi Manusia responsibility related to the core subject of c.Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang Hak Azasi Human Rights. Manusia d.Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang Hak Azasi Manusia e.Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang Hak Azasi Manusia. 19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait core subjeck Operasi yang adil. 19. A description of corporate social responsibility related to the core subject of a fair operation. 20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup, penyampaian informasi tentang ; 20. Description of corporate social responsibility related to the environment, delivery of information about; Includes among others: a. Information about the commitment and policy of core social responsibility is subject to Human Rights b. Information about the company’s formulation of the scope of social responsibility core is subject to Human Rights c. Information about planning corporate social responsibility in the field of Human Rights d. Information about implementing human rights CSR initiatives e. Information about achievements and awards for human rights CSR initiatives Mencakpup antara lain : a.Informasi tentang komitmen dan kebijakan tanggung jawab sosial core subjeck Operasi yang adil b.Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial core subjeck operasi yang adil c.Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang operasi yang adil d.Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil e.Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil. Includes among others : a. Information about core social responsibility commitments and policies is subject to fair operations b. Information about the company’s formulation of the scope of social responsibility core is subject to fair operations c. Information about planning corporate social responsibility in the field of fair operations d. Information about implementing fair operations CSR initiatives e. Information about achievements and awards for fair operations CSR initiatives. Mencakup antara lain : a. Informasi tentang komitmen dan kebijakan lingkungan b.Informasi tentang dampak dan resiko lingkungan penting yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan perusahaan c.Informasi tentang target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen; d.Informasi tentang kegiatan yang dilakukan dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan e.Informasi tentang pelaksanaan inisitaif CSR terkait lingkungan hidup f. Informasi tentang capaian dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lainlain. g. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. Includes among others : a. Information about environmental commitments and policies b. Information about important environmental impacts and risks that are directly or indirectly related to the company c. Information about the target / plan of activities in 2018 determined by management; d. Information about activities carried out and related to environmental programs related to the company’s operational activities e. Information about the implementation of CSR initiatives related to the environment f. Information about the achievement of quantitative impacts on these activities; and, such as the use of materials and energy that are environmentally friendly and can be recycled, the company’s waste treatment system, the mechanism of complaints of environmental problems, consideration of environmental aspects in providing credit to customers, and others. g. Owned environmental certification. 554 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 513-515 516-517 518-522
  554. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 21. Uraian mengenai corporate social Mencakup antara lain informasi tentang: responsibility yang terkait dengan a.Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan core subjeck ketenagakerjaan, kesehatan, dan ketenagakerjaan keselamatan kerja. b.Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang ketenagakerjaan c.Informasi terkait target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan 21. Description of corporate social manajemen; dan responsibility related to employment, d.Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut health and work safety. e.Informasi terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain. Includes information about: a. Labor policies and corporate social responsibility core commitments b. Information on the scope and formulation of social responsibility in the field of employment c. Information regarding the 2018 target / plan of activities determined by management; and d. Activities carried out and quantitative impacts on these activities e. Information related to employment, health and safety and security practices, such as gender equality and employment opportunities, work facilities and safety, employee turnover rates, occupational accident rates, remuneration, complaints mechanism, labor issues, and others. 523-527 22. Uraian mengenai corporate social Mencakup antara lain: responsibility yang terkait dengan a. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2018 ditetapkan manajemen; dan tanggung jawab kepada konsumen. b.Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut c. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, 22. Description of corporate social informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, responsibility related to responsibility to dan lain-lain. consumers. 528-533 Includes among others: a. Target / plan of activities which in 2018 are determined by management; and b. Activities carried out and impacts on these activities c. Related to product responsibility, such as consumer health and safety, product information, facilities, number and countermeasures for consumer complaints, and others. 23. Uraian mengenai corporate social Mencakup antara lain informasi tentang: responsibility yang terkait dengan a.Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan core subjeck pengembangan sosial dan kemasyarakatan. pengembangan sosial dan kemasyarakatan b.Informasi tentang isu isu sosial yang relevan dengan perusahaan 23. A description of corporate social c. Informasi tentang resiko sosial yang dikelola perusahaan responsibility related to social and d.Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang pengembangan community development sosial dan kemasyarakatan e.Target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen; f. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan g. Biaya yang dikeluarkan h.Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain. Includes information about: a. Core corporate social responsibility policies and commitments are subject to social 534-539 and community development b. Information about social issues that are relevant to the company c. Information about social risks managed by the company d. Information on the scope and formulation of social responsibility in the field of social and community development e. Target / plan of activities in 2018 set by management; f. Activities carried out and impacts on these activities; and g. Cost incurred h. Related to social and community development, such as the use of local labor, empowerment of communities around the company, improvement of social facilities and infrastructure, other forms of donations, communication about anti-corruption policies and procedures, training on anti-corruption, and others. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 555
  555. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 24 . Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. 24. Case in point being faced by the company, its subsidiaries, members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners who served during the period of annual report 25. Akses informasi dan data perusahaan 25. Access to information and corporate data 26. Bahasan mengenai kode etik 26. Discussion of the Code of Conducts LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Mencakup antara lain: a. Pokok perkara/gugatan; b.Status penyelesaian perkara/gugatan; c. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/gugatan; dan d.Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting, agar diungkapkan. Includes among others: a. Principal case / claim; b. Status of settlement of case / claim; c. The risks faced by the company and the nominal value of the claim / claim; and d. Administrative sanctions imposed on companies, members of the Board of Commissioners and Directors, by the relevant authorities (capital market, banking and others) in the last fiscal year (or there is a statement that they are not subject to administrative sanctions). Note: in the case of companies, subsidiaries, members of the Board of Commissioners, and members of the Board of Directors do not have important matters to disclose. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, Mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya A description of the availability of access to information and corporate data to the public, for example through the website (in Indonesian and English), the mass media, mailing lists, newsletters, analyst meetings, etc. Memuat uraian antara lain: a. Pokok-pokok kode etik; b.Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; c. Penyebarluasan kode etik; d.Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik (normatif); dan e.Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Include among others: a. Principles of the Code of Conducts; b. Disclosure that the Code of Conducts applies to all levels of the organization; c. Dissemination of the Code of Conducts; d. Sanctions for each type of violation stipulated in a Code of Conducts (normative); and e. Number of violations of the Code of Conducts along with sanctions given in the last fiscal year. Note: if there is no violation of the Code of Conducts in the last financial year, it should be disclosed. 27. Pengungkapan mengenai whistleblowing Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: system a. Penyampaian laporan pelanggaran; b.Perlindungan bagi whistleblower; 27. Disclosures regarding whistleblowing c. Penanganan pengaduan; system d.Pihak yang mengelola pengaduan; dan e.Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir; dan f. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku. Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Contains a description of the mechanism of the whistleblowing system, including: a. Submission of reports of violations; b. Protection for whistleblowers; c. The handling of complaints; d. The party managing the complaint; and e. The number of complaints entered and processed in the last fiscal year; and f. Sanctions / follow-up on complaints that have been processed in the financial year. Note: if there are no complaints that enter and have been processed in the last financial year, it should be disclosed. 556 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 464 464-465 466-473 494-498
  556. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis VII TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 28. Kebijakan mengenai keberagaman Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. 28. Policy regarding the diversity of the Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan composition of the Board of Commissioners pertimbangannya. and Directors. Description of the Company’s written policy regarding the diversity of the composition of the Board of Commissioners and Directors in education (field of study), work experience, age, and gender. Note: if there is no policy in question, the reasons and considerations are disclosed. Informasi Keuangan/ Financial information 1. Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. Compliance with the relevant regulations concerning the Responsibility for Financial Statements 1. Statement of the Board of Directors and / or the Board of Commissioners on Responsibility for Financial Statements 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. 2. Independency auditor’s opinion on the financial statements 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: a. Nama & tanda tangan; 3. Description Independency Auditor in b. Tanggal Laporan Audit; dan Opinion c. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. 4. Laporan keuangan yang lengkap 4. Complete financial statement Description contains about: a. Name and signature; b. Date of Audit Report; and c. KAP license number and license number of Certified Public Accountants. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: a. Laporan posisi keuangan; b.Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; c. Laporan perubahan ekuitas; d.Laporan arus kas; e.Catatan atas laporan keuangan; f. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan g. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pospos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). 5. Perbandingan tingkat profitabilitas Complete elements of financial statements: a. Statement of financial position; b. Report on profit and loss and other comprehensive income; c. Statement of Changes in Equity; d. Cash flow statement; e. Notes to financial statements; f. Comparative information about the previous period; and g. The statement of financial position at the beginning of the previous period when the entity applies an accounting policy retrospectively or makes a restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies the items in its financial statements (if relevant). Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya 5. Comparison of the level of profitability Comparison of net income (loss) for the year with the previous year 352 KAP 2 KAP 4 KAP 4 KAP 5-14 KAP 7 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 557
  557. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 6 . Laporan Arus Kas 6. Cash flow statement 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 7. Summary of Accounting Policies 8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi 8. Disclosure of related party transactions LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions Memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; b. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; c. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan d. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. Meet the following requirements: a. Grouping into three categories of activity: operating, investing and financing activities; b. The use of the direct method (direct method) to report cash flows from operating activities; c. The separation between the presentation of cash receipts and disbursements for a year or run on operating, investing and financing activities; and d. Disclosure of Non-cash transactions should be included in the notes to the financial statements. Meliputi sekurang-kurangnya: a. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; b. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; c. Pengakuan pendapatan dan beban; d. Imbalan kerja; dan e. Instrumen Keuangan. Includes at least: a. Statement of compliance with IFRSs; b. Basis of measurement and preparation of financial statements; c. Recognition of income and expense; d. Employee benefits; and e. Financial Instruments. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: a. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; b. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan c. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total Asset atau liabilitas. Things are disclosed, among others: a. Name of related parties, and the nature and relationships with related parties; b. The transaction value and the percentage of total income and expensesRelated; and c. The balance amount and the percentage of the total assets or liabilities. 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan: perpajakan a. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; b. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 9. Disclosures relating to taxation c. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; d. Rincian Asset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah Asset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan e. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Things that should be disclosed: a. Reconciliation fiscal and current income tax expense calculation; b. Explanation of the relationship between expense (income) and income tax accounting; c. A statement that the taxable income (CGC) the reconciliation as basis for charging Agency Annual Income Tax Return; d. Details of the assets and the deferred tax liabilities recognized in the statement of financial position for all periods presented, and the amount of expense (income) Deferred tax recognized in the income statement if the number is not visible from the amount of deferred tax assets or liabilities are recognized in the statement of position finance; and e. Disclosure or no tax disputes. 558 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 KAP 10-11 KAP 15-101 KAP 21-22 KAP 48-49, 80-82
  558. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan: Aset tetap a. Metode penyusutan yang digunakan; b. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model 10. Disclosures relating to fixed assets biaya; c. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar Asset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar Asset tetap (untuk model biaya); dan d. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan Asset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. Things that should be disclosed: a. The depreciation method used; b. A description of the accounting policies selected between the revaluation model and the cost model; c. The method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (to the revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (to the cost model); and d. Reconciliation of the gross carrying amount and accumulated depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period showing: addition, subtraction and reclassification. 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan: segmen operasi a. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 11. Disclosures relating to operating segments b. Informasi tentang laba rugi, Asset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; c. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, Asset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan d. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Things that should be disclosed: a. General information covering factors used to identify reporTable. segment; b. The information about income, assets and liabilities reporTable. segment; c. Reconciliation of total segment revenues, reported segment profit or loss, segment assets, segment liabilities, and other segments of the material elements of the corresponding number in the entity; and d. Disclosures on the entity level, which includes information about products and / or services, geographical areas and major customers. 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan: Instrumen Keuangan a. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; b.Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 12. Disclosures related to Financial Instruments c. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; d.Kebijakan manajemen risiko; dan e.Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 13. Penerbitan laporan keuangan 13. Financial statements Things that must be disclosed: a. Details of financial instruments owned based on their classification; b. Fair value and hierarchy for each group of financial instruments; c. Risk explanation related to financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk; d. Risk management policy; and e. Risk analysis related to financial instruments quantitatively. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: a. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan b. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Things are disclosed, among others: a. The date the financial statements were authorized for issue; and b. The party responsible for authorizing the financial statements. KAP 38-41 KAP 58 KAP 28-30, 50-60, 101-117 KAP 118 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 559
  559. 560 PT . BANK LAPORAN TAHUNAN ACEH Annual Report 2020
  560. Rp Laporan Keuangan Audit Audited Financial Statement PT . 561 BANK Annual Report 2020 ACEH LAPORAN TAHUNAN
  561. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements Laporan Keuangan THE FINANCIAL STATEMENTS Tanggal 31 Desember 2020 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Beserta Laporan Auditor Independen As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended With Independent Auditor’s Report 2020 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 1
  562. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 2 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  563. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page 1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1. DIRECTOR’S STATEMENTS LETTER 2. DAFTAR ISI 2. TABLE OF CONTENTS 3. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3. INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT 4. LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang terdiri dari: 4. FINANCIAL STATEMENT Aa of December 31, 2020 and for the year then ended, are as follow: - Statement of Financial Position - Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income iv - v - Statement of Changes in Equity vi - vii - Statement of Cash Flows - Statement of Reconciliation Income and Revenue Sharing - Statement of Sources Distribution of Zakat Funds - Statement of Sources and Uses of Qordhul Hasan Funds - Notes to Financial Statement - Laporan Posisi Keuangan i - ii - Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain - Laporan Perubahan Ekuitas - Laporan Arus Kas - Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil viii - Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat ix - Laporan Sumber Dana Penggunaan Dana Kebajikan x - Catatan atas Laporan Keuangan dan iii 1 - 104 of and ************************ PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 3
  564. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 4 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  565. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2020 AND 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Piutang: Murabahah - setelah dikurangi margin ditangguhkan 2020: Rp 8.621.074.654.201 2019: Rp 8.744.352.537.113 Cadangan kerugian penurunan nilai 31 Desember/ December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 2a, 3 2a, 2b, 2e, 4 2a, 2f, 5 1.556.445.902.764 855.543.761.279 10.387.355.650 1.625.155.394.405 1.609.374.448.275 24.088.996.014 2a, 2g, 6 2h, 7 2.233.871.000.000 5.043.630.083.681 2.728.409.000.000 4.252.745.167.521 2a, 2i, 9 2c, 9 13.527.912.714.169 (171.308.666.878) 13.356.604.047.291 12.900.061.347.964 (138.281.371.784) 12.761.779.976.180 Pembiayaan Musyarakah Cadangan kerugian penurunan nilai 2a, 2k, 10 2c, 10 1.681.185.020.575 (63.745.502.566) 1.617.439.518.009 1.433.862.732.394 (46.378.994.989) 1.387.483.737.405 Pinjaman Qardh Piutang Sewa Aset Ijarah - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2020: Rp 901.689.818 2019: Rp 547.073.594 Cadangan kerugian penurunan nilai 2a, 2j, 11 2a, 2h, 12 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2020: Rp 321.146.131.898 2019: Rp 289.474.241.127 Aset tidak berwujud setelah dikurangi amortisasi 2020: Rp 7.218.562.191 2019: Rp 5.633.030.040 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain 2a, 2n, 12 2a, 2p, 13 2q, 14 2ad, 18e 2r, 15 Jumlah Aset 68.608.436.499 2.241.934 27.788.786.884 - 1.540.510.182 (380.806) 1.540.129.376 1.537.926.406 1.537.926.406 ASSETS Cash Current Account Bank Indonesia Current Account other banks Placement in Bank Indonesia and other . Banks . Marketable securities Receivables: Murabahah - after deducting a . deferred Margin . 2020: Rp 8,621,074,654,201 2019: Rp 8,744,352,537,113 Allowance for impairment losses Musyarakah Financing Allowance for impairment losses Qardh Lease Receivables Ijarah assets - net of accumulated . depreciation . 2020: Rp 901,689,818 2019: Rp 547,073,594 Allowance for impairment losses 272.102.506.300 Fixed aseets - net of accumulated . depreciation . 2020: Rp 321,146,131,898 2019: Rp 289,474,241,127 2.404.642.887 211.991.872.052 241.131.274.685 3.937.775.038 212.476.822.895 214.182.636.316 Intangible assets - net of amortization 2020: Rp 7,218,562,191 2019: Rp 5,633,030,040 Deferred tax assets Other assets 25.480.962.623.868 25.121.063.173.639 Total Assets 281.362.357.761 (0) The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan i PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 5
  566. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2020 AND 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes LIABILITAS Liabilitas segera Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Simpanan nasabah Giro wadiah Tabungan wadiah Simpanan bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Utang pajak Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas DANA SYIRKAH TEMPORER Giro Mudharabah Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah 31 Desember/ December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 226.768.941.737 508.063.973.736 9.755.790.005 13.336.450.989 LIABILITIES Current liabilities Undistributed third parties' share on return . of temporary syirkah . fund and wadiah bonus . 2t, 19 2t, 20 2a, 2u, 21 2o, 22 23 2a, 2ad, 18c 2a, 24 828.542.644.269 176.932.780.629 21.583.709.285 121.036.016.741 150.000.000.000 36.483.184.007 859.467.024.874 2.430.570.091.547 1.231.333.550.660 143.766.109.763 23.231.142.931 53.088.942.614 400.000.000.000 24.965.086.427 726.613.089.419 3.124.398.346.539 Deposits customers Wadiah demand deposit Wadiah savings deposit Deposits other banks Borrowings Securities issued Taxes payables Other liabilities Total Liability 2v, 25 2v, 26 2v, 27 5.743.515.693.224 9.021.457.691.509 5.803.587.750.722 5.047.325.662.015 8.845.310.050.157 5.656.861.358.287 TEMPORARY SYIRKAH FUND Mudharabah current accounts Mudharabah savings account Mudharabah time deposits 20.568.561.135.455 19.549.497.070.459 Total Temporary Syirkah Fund 2a, 2s, 16 2a, 2v, 2w, 17 Jumlah Dana Syirkah Temporer EKUITAS Modal saham Uang muka setoran modal Tambahan setoran modal Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas 2m, 28 29 2z Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah Temporer, dan Ekuitas 1.079.543.170.000 21.444.260.000 4.438.748.546 (157.704.582.849) 1.078.797.331.363 455.312.469.806 2.481.831.396.866 1.061.795.350.000 17.747.820.000 4.438.748.546 (149.976.739.441) 938.682.017.067 574.480.560.469 2.447.167.756.641 25.480.962.623.868 25.121.063.173.639 ii PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 EQUITY Share capital Deposits for future stock subscription Additional paid in capital Other Comprehensive Income Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity Total Liabilities, Syirkah Temporary Fund, and Equity The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 6 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  567. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA UNTUK Untuk Tahun-tahun TAHUN YANG Yang BERAKHIR Berakhir PADA Pada Tanggal TANGGAL 31 Desember 31 DESEMBER 2020 dan 2020 2019 DAN 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA SEBAGAI MUDHARIB Pendapatan Murabahah Pendapatan bagi hasil musyarakah Pendapatan sewa ijarah Pendapatan operasi utama lainnya Jumlah pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib pendapatan syariah Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer 2w, 2w, 2w, 2w, 30 31 32 33 2y, 34 Hak bagi hasil milik Bank 31 Desember/ December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 1.638.692.870.022 140.326.541.470 4.567.697.718 346.275.030.853 1.661.888.512.899 122.591.005.183 2.006.244.675 441.670.968.581 2.129.862.140.063 2.228.156.731.338 (564.093.196.251) (542.877.436.031) 1.565.768.943.812 35 36 BEBAN USAHA Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Beban bonus wadiah/hadiah Beban lainnya Jumlah beban operasional 37 38 2z, 39 40 41 LABA USAHA Pendapatan non usaha - bersih 42 LABA SEBELUM PAJAK Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih 2y, 2ad, 18b 2y, 2ad, 18b Laba bersih tahun berjalan 125.846.156.585 125.846.156.585 Bank's share in profit sharing 129.425.230.499 129.425.230.499 OTHER OPERATING INCOME Reversal of allowance for impairment . losses financial . instruments . Other operating income Total other operating income JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF Laba per saham OPERATING EXPENSES Allowance for impairment losses . on productive . financial asset . Salaries and benefits General and administrative Bonus wadiah expense Other expenses Total operating expense (50.394.183.477) (715.113.801.706) (338.526.241.855) (1.333.688.794) (168.834.662.143) (1.274.202.577.975) (118.096.401.885) (632.744.089.703) (348.870.469.109) (1.404.348.920) (170.136.677.168) (1.271.251.986.785) 417.412.522.422 543.452.539.021 OPERATING INCOME 2.663.872.078 2.397.027.658 Non operating income - net 420.076.394.500 545.849.566.679 INCOME BEFORE TAX 92.425.500.200 (5.507.586.513) 86.917.913.687 138.821.424.750 (45.298.429.546) 93.522.995.204 333.158.480.813 452.326.571.475 Tax expenses Current Deferred Income tax expenses - net . Net income current year OTHER COMPREHENSIVE INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak penghasilan terkait Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Aset keuangan tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait Total revenues from fund as Mudharib . Third parties' share on return of temporary . syirkah funds . 1.685.279.295.307 PENDAPATAN USAHA LAINNYA Pembalikan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan usaha lainnya REVENUE FROM FUND AS . MUDHARIB . Murabahah revenue Musyarakah revenues sharing Ijarah revenue Other main operating revenues (116.432.054.276) 24.199.892.709 (11.065.140.875) 2.766.285.219 108.322.443.537 (23.818.125.378) (7.727.843.408) 98.322.695.059 (24.580.673.765) 65.443.165.638 Items that will not be reclassified to profit or loss Remeasurement for Defined Benefits Program Income tax related Items that will be reclassified to profit or loss Financial Assets Available For Sale Income tax related 325.430.637.405 517.769.737.113 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME 3.026 4.260 Earnings per share The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan iii PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 7
  568. 8 PT . Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 21.444.260.000 - 21.444.260.000 - - 1.079.543.170.000 - - 1.079.543.170.000 - - 53 - (17.747.820.000) 21.444.260.000 17.747.820.000 - 17.747.820.000 - 1.061.795.350.000 53 29 28 Modal disetor/ Paid in capital Uang muka setoran modal/ Share capital advance 4.438.748.546 4.438.748.546 - - - - - - - 4.438.748.546 iv (41.712.533.179) (157.704.582.849) - (92.232.161.567) 84.504.318.159 - - - - (149.976.739.441) 1.078.797.331.363 1.078.797.331.363 - - - 140.115.314.296 - - - 938.682.017.067 #REF! 2.481.831.396.866 333.158.480.813 (92.232.161.567) 84.504.318.159 140.115.314.296 (452.326.571.476) - 21.444.260.000 2.447.167.756.641 Jumlah/ Total The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement #REF! 455.312.469.806 333.158.480.813 - - - (452.326.571.476) - - 574.480.560.469 31 Desember 2020/ December 31, 2020 Saldo laba/ Retained earnings Tambahan setoran modal/ Laba komprehensif/ Sudah ditentukan Belum ditentukan Additional paid in Comprehensive penggunaannya/ penggunaannya/ capital income Appropriated Unappropriated (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 LAPORAN MANAJEMEN Management Report Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Saldo awal 1 Januari 2020/ Beginning balance Uang muka setoran modal/ Share capital advances Reklasifikasi ke modal disetor/ Reclassification to paid in capital Pembagian laba tahun lalu Profit sharing last year Tambahan cadangan umum Additional reserves Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Financial assets available for sale Pengukuran kembali atas program imbalan pasti/ Remeasurement on defined benefit plan Laba bersih tahun berjalan/ Net income current year Laba belum direalisai Saldo akhir 31 Desember 2020/ Ending balance Catatan/ Notes (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  569. - - - - - - 53 17 .747.820.000 17.747.820.000 1.061.795.350.000 v (149.976.739.441) (149.976.739.441) - (8.298.855.656) 73.742.021.294 - - - - - (215.419.905.079) 574.480.560.469 574.480.560.469 452.326.571.476 - - - - (439.432.672.027) - - 561.586.661.020 2.447.167.756.641 2.447.167.756.641 452.326.571.476 (8.298.855.656) 73.742.021.294 - 133.136.534.407 (439.432.672.027) - 17.747.820.000 2.217.946.337.147 The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement 938.682.017.067 938.682.017.067 - - - - 133.136.534.407 - - - 805.545.482.660 Jumlah/ Total TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 4.438.748.546 4.438.748.546 - - - - - - - - 4.438.748.546 31 Desember 2019/ December 31, 2019 Tambahan Saldo laba/ Retained earnings setoran modal/ Sudah ditentukan Belum ditentukan Additional paid in Laba komprehensif/ penggunaannya/ penggunaannya/ capital Comprehensive income Appropriated Unappropriated TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) 1.061.795.350.000 - - 53 - (19.500.000.000) 17.747.820.000 19.500.000.000 - 19.500.000.000 - 1.042.295.350.000 setoran modal/ Share capital advance 53 29 28 Modal disetor/ Paid in capital Uang muka (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (Continued) For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Saldo awal 1 Januari 2019/ Beginning balance Uang muka setoran modal/ Share capital advances Reklasifikasi ke modal disetor/ Reclassification to paid in capital Pembagian laba tahun lalu Profit sharing last year Tambahan cadangan umum Additional reserves Tambahan cadangan risiko operasional Additional operasional risk reserves Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Financial assets available for sale Pengukuran kembali atas program imbalan pasti/ Remeasurement on defined benefit plan Laba bersih tahun berjalan/ Net income current year Saldo akhir 31 Desember 2019/ Ending balance Catatan / Notes (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Rp LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 LAPORAN TAHUNAN 9
  570. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF CASH FLOW For The Years Ended December 31 , 2020 and 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan margin murabahah dan bagi hasil dari nasabah Pembayaran margin murabahah dan bagi hasil kepada nasabah Penerimaan lainnya Pembayaran tenaga kerja Pembayaran administrasi dan umum Penyaluran pembiayaan dan penempatan Penerimaan (Pencairan) dana nasabah Penerimaan pihak ketiga Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pajak: Angsuran pajak badan tahun berjalan Pajak lainnya Arus kas bersih dihasilkan dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan surat berharga Pencairan surat berharga Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Pembelian aset tak berwujud Arus kas bersih dihasilkan (digunakan) untuk aktivitas investasi 31 Desember/ December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 2.252.229.634.360 2.341.793.265.744 (564.093.196.251) 101.434.314.917 (956.618.562.109) (542.877.436.031) 369.481.642.165 (621.678.948.828) (651.066.646.534) (655.694.681.448) (594.826.274.081) (859.648.940.771) (659.415.848.901) 1.122.413.921.482 67.947.074.127 224.798.737.110 2.062.278.011.920 38.334.318.113 (92.415.268.289) - (132.244.130.500) 1.233.835.260 25.589.148.721 2.225.775.672.734 (790.884.916.160) (40.931.742.232) - (179.690.808.121) 465.659.343.128 (42.501.367.200) 1.750.000 (1.533.132.151) (8.717.500) (833.349.790.543) 243.460.200.307 vi PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts of murabahah margin . and profit sharing . Payments for murabahah margin . and profit sharing . Other receipts Payments for employees salary Payments for general and administrative . expenses . Payments for financings . distribution, and placements . Receipts (Payments) for customers deposit Receipts from third parties Payment for debts Payments for taxes: Income tax installments Other taxes Cash receipts from (paid to) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement for securities Payment for securities Payment for fixed assets acquisition Disposal for fixed assets acquisition Payment for intangible assets acquisition . Net cash used form investing activities . The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 10 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions
  571. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF CASH FLOW (Continued) For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan uang muka setoran modal Penerimaan (Pembayaran) dari surat berharga yang diterbitkan Dividen Dana Pembangunan Daerah Kesejahteraan Karyawan 31 Desember/ December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 39.192.080.000 (523.019.177.179) Kenaikan pada Kas dan Setara Kas (1.000.000.000.000) (260.351.716.979) (22.972.210.321) (22.972.210.321) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from deposit of capital stock Receipts (Payments) from securities issued . Payments for dividend Payments to Regional Government For employee wellfare (1.269.048.317.621) Net cash flows generated (used) for . financing activities . 37.247.820.000 (250.000.000.000) (265.379.568.603) (23.415.844.288) (23.415.844.288) Arus kas bersih dihasilkan (digunakan) untuk aktivitas pendanaan LAPORAN KEUANGAN Financial Statements (1.330.779.819.001) 1.200.187.555.420 Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun 2b, 2f, 2g, 2h, 4, 5, 6 5.987.027.838.694 4.786.840.283.274 Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2b, 2f, 2g, 2h, 4, 5, 6 4.656.248.019.693 5.987.027.838.694 Rincian kas dan setara kas akhir tahun adalah sebagai berikut: Kas Increase of Cash and Cash Equivalens Cash And Cash Equivalents . Beginning Balance . Cash And Cash Equivalents . Ending Balance . Cash and cash equivalents as end of . year are as folows: . Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 4 2b, 2f, 2g, 5 Giro pada bank lain 2b, 2f, 2g, 2h 6 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2d, 2e, 2i, 7 Jumlah Kas dan Setara Kas 1.625.155.394.405 Cash 855.543.761.279 1.609.374.448.275 Current account Bank Indonesia 10.387.355.650 24.088.996.014 Current account other banks . 2.728.409.000.000 Placement at Bank Indonesia and other . banks . 5.987.027.838.694 Total cash and cash equivalents 1.556.445.902.764 2.233.871.000.000 4.656.248.019.693 The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan vii PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 11
  572. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Pendapatan Usaha Utama Pengurang Pendapatan tahun berjalan , yang kas atau setara kasnya belum diterima: Pendapatan margin murabahah 31 Desember/ December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 2.129.862.140.063 2.228.156.731.338 (73.073.500.185) Pendapatan Istishna Hak Bagi Hasil: - Pembiayaan Mudharabah - Pembiayaan Musyarakah Pendapatan Sewa Lainnya Jumlah Bagi hasil yang menjadi hak Bank Hak pihak ketiga atas bagi hasil Dirinci atas: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan Jumlah (75.078.924.107) - - - - (8.647.819) (43.129.483.216) (116.211.631.220) Penambahan Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil (407.579.681) (44.826.729.662) (120.313.233.450) - - 2.013.650.508.844 2.107.843.497.888 1.565.768.943.812 1.685.279.295.307 564.093.196.251 542.877.436.031 554.337.406.246 529.540.985.042 9.755.790.005 564.093.196.251 13.336.450.989 542.877.436.031 viii PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Main Operating Income Deduction . Current year income, in which cash and cash . equivalents have not . been received: . Murabahah Margin Income . Istishna Margin Income . Share in profit sharing mudharabah financing musyarakah financing Ijarah Margin Income . other Total Addition Previous period income in which cash were . received in current . period . Available income for profit sharing . Bank’s share from profit sharing . Third parties’ share on profit sharing . Details to: Fund owners’ share on distributed profit . sharing . Fund owners’ share on undistributed profit . sharing . Total The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 12 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF RECONCILIATION OF REVENUE AND PROFIT SHARING For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
  573. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF SOURCES AND DISTRIBUTION OF ZAKAH FUNDS PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKAT For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 31 Desember/ December 31 2020 Sumber dana zakat Internal Bank Eksternal Bank Jumlah 31 Desember/ December 31 2019 1.163.410.783 1.163.410.783 Penyaluran dana zakat kepada entitas pengelola zakat: Lembaga Amil Zakat Jumlah 886.972.035 886.972.035 (458.023.029) (458.023.029) (768.577.770) (768.577.770) Sources of zakah funds Internal Bank External Bank Total Distribution of zakat funds to zakat . management entity: . Amil Zakat Institution Total Kenaikan 705.387.754 118.394.265 Increase . Saldo awal 514.880.705 396.486.440 Beginning balance Saldo akhir 1.220.268.459 514.880.705 Ending balance The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan ix PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 13
  574. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report Sumber dana kebajikan Infak Denda Penerimaan non halal Lainnya Jumlah Penggunaan dana kebajikan Dana kebajikan produktif Sumbangan Kepentingan umum Jumlah 31 Desember / December 31 2020 31 Desember/ December 31 2019 28.209.919 171.900.385 2.986.985.149 21.499 3.187.116.952 3.832.063.789 117.166.144 21.016.964.461 7.348 24.966.201.742 Sources of qardhul hasan funds . Infak Penalties Non halal revenue Others Total (209.679.227) (852.526.700) (37.503.690) (420.435.000) Uses of qardhul hasan funds . Qardhul hasan productive funds . Donations (1.069.075.145) (2.131.281.072) (23.391.422.127) (23.849.360.817) Public benefit Total 1.055.835.880 1.116.840.925 Increase Saldo awal 18.040.166.226 16.923.325.301 Beginning balance Saldo akhir 19.096.002.106 18.040.166.226 Ending balance Kenaikan The accompanying Notes to Financial Statements are an Integral part of the financial statement Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan x 14 FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions PT BANK ACEH SYARIAH STATEMENTS OF SOURCES AND USES OF QARDHUL HASAN FUNDS For The Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PROFIL PERUSAHAAN Company Profile PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  575. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM GENERAL INFORMATION Gagasan untuk mendirikan Bank milik Pemerintah Daerah tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh (sekarang disebut Pemerintah Provinsi Aceh). Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 September 1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah menemui Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notaris di Kutaraja, untuk mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama "PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV" dengan modal dasar ditetapkan Rp25.000.000. The idea to establish a Regional Government Bank was initiated by the Transitional Regional Government Council of Aceh Province (now called Provincial Government of Aceh). After obtaining the approval from the Transitional Regional House of Representatives (DPRD) of Aceh Province in Kutaraja (now Banda Aceh) under decree Number 7/DPRD/5 dated September 7, 1957, a group of individuals representing the Regional Government met Mula Pangihutan Tamboenan, deputy notary in Kutaraja, to establish a Bank named "PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV" with authorized capital of Rp25,000,000. Setelah beberapa kali perubahan akta, PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV pada tanggal 2 Februari 1960 memperoleh izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.12096/BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960, yang saat itu dipimpin oleh Teuku Djafar sebagai Direktur dan Komisaris terdiri atas Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin, dan Moehammad Sanusi. Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, semua Bank milik Pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya, harus menyesuaikan diri dengan Undang-undang tersebut. After several amendment to the notarial deed, on February 2, 1960 PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV obtained license from the Ministry of Finance under his decree No.12096/BUM/II and approval of legal entity from the Minister of Justice under his decree No.J.A.5/22/9 dated March 18, 1960, which at that time was led by Teuku Djafar as Director and the Commissioners consisted of Teuku Soelaima Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin and Moehammad Sanusi. With the enactment of Law No. 13/1962 regarding the Fundamental Stipulations of Regional Development Bank, all Regional Government owned Banks must comply with the law. Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun 1963 Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963 sebagai landasan hukum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Dalam Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh adalah untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional semesta berencana. To comply with the above regulation, the Regional Government of the Special Region of Aceh has issued the Regional Government Regulation No. 12 of 1963 as the legal basis for the establishment of Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. The regulation stated that the purpose of the establishment of Bank Pembangunan Daerah Aceh is to provide financing for the implementation of regional development efforts in the framework of national development plan. Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan dengan Akte Notaris Husni Usman, S.H. No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT Bank BPD Aceh ("Bank"). Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan Nomor C-8260 HT.01.01.TH.99 tanggal 6 Mei 1999. The legal status transformation to a Limited Liability Company was stated under the notarial deed of Husni Usman, S.H., No. 55 dated April 21 1999 under the name of PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh abbreviated as PT Bank BPD Aceh ("The Bank"). The transformation was approved by the Minister of Justice under his Decision Letter No. C-8260 HT.01.01.TH.99 dated May 6, 1999. Dalam Akte Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp 150 milyar. Sesuai dengan Akte Notaris Husni Usman, S.H., No.42 tanggal 30 Agustus 2003, modal dasar ditempatkan PT Bank BPD Aceh ditambah menjadi Rp500 milyar. According to the Deed of Establishment, the authorized capital of PT Bank BPD Aceh amounted to Rp150 billion. According to the notarial deed of Husni Usman, S.H., No. 42 dated August 30, 2003, the authorized capital has been increased to Rp500 billion. -1- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 15
  576. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) Bank membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dimana Bank memulai aktivitas perbankan syariah setelah diterimanya surat Bank Indonesia No.6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai Izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada 5 November 2004. The Bank established sharia business unit (UUS), which started its operational activities upon the receipt of Bank Indonesia letter No. 6/4/Dpb/BNA dated October 19, 2004 regarding the License to Establish Sharia Branch Office in the scope of Bank’s commercial activities. The Bank commenced its operational activities based on sharia principles on November 5, 2004. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan Akta Notaris Syukri Rahmat S.H., No. 47 tanggal 22 Juni 2016 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Aceh. Perubahan di atas, antara lain: The Bank's Articles of Association have been amended several times and the latest amendment was under Notarial Deed No. 17 of Syukri Rahmat S.H., No. 47 dated June 22, 2016 concerning Statement of Resolution of Extraordinary General Shareholders Meeting of PT Bank Aceh. The amendment consists of: a. Perubahan nama Bank menjadi "PT Bank Aceh Syariah". a. The change of the Bank’s name become PT Bank Aceh Syariah. b. Perubahan maksud dan tujuan bidang usaha Bank dari Bidang Usaha Perbankan Konvensional menjadi usaha Perbankan Syariah. b. The amendment to the purpose and objective from conventional bank to sharia bank. c. Peningkatan modal dasar Bank dari Rp1,5 trilyun menjadi Rp3 trilyun. c. The increase of authorized capital from Rp1,5 trillion to Rp3 trillion. Perubahan Anggaran Dasar Bank di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam surat keputusan No. AHU-0012282.AH.01.02. 2016 tanggal 28 Juni 2016. The amendment to the Bank's Articles of Association has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stipulated in Decree no. AHU-0012282.AH.01.02. 2016 dated June 28, 2016. Seiring dengan hal tersebut Bank merubah aktivitas perbankan dari Konvensional menjadi Syariah yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bank terakhir di atas, Bank telah memperoleh izin Usaha Bank Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan Surat Keputusan Komisioner OJK No. KEP-44/D.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah PT Bank Aceh. Along with the changes of bank activities from Conventional to Sharia as stated in the Bank's latest Articles of Association above, the Bank has obtained the Sharia Bank Business License from the Financial Services Authority as stipulated in the Decree of the Commissioner of Financial Services Authority No. KEP-44/D.03/2016 dated September 1, 2016 concerning the Amendment to Conventional Commercial Bank Business into Sharia Commercial Bank of PT Bank Aceh. Bank efektif memulai aktivitas perbankan syariah pada tanggal 17 September 2016. Hal ini sesuai kesiapan Bank untuk beroperasi secara penuh sebagai Bank Umum Syariah. The Bank commenced its activities of sharia banking on September 17, 2016. This is in line with the Bank's readiness to operate fully as a Sharia Commercial Bank. -2- 16 GENERAL INFORMATION (Continued) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  577. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Mr. Mohd. Hasan No.89, Banda Aceh. Pada 31 Desember 2020 dan 2019, Bank memiliki kantor cabang dan perwakilan sebagai berikut: Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor kas Payment Point Mobil kas keliling Anjungan Tunai Mandiri 2019 26 90 31 19 12 301 26 90 27 18 12 295 KPO/Operational Head Office Banda Aceh Cabang/Branch Jantho Cabang/Branch Sinabang Cabang/Branch Merdeka Lhokseumawe Cabang/Branch Langsa Cabang/Branch Kuala Simpang Cabang/Branch Takengon Cabang/Branch Bener Meriah Cabang/Branch Meulaboh Cabang/Branch Calang Cabang/Branch Jeuram Cabang/Branch Kutacane Cabang/Branch Blangkejeren *) Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Cabang/Branch Sigli Meureudu Blangpidie Bireuen Sabang Tapaktuan Singkil Subulussalam Sisingamangaraja Medan Idi Banda Aceh Samudera Lhokseumawe S. Parman Medan The composition of the Bank's Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2019 has been determined based on the deed of shareholders’ resolution No. 3 dated August 2, 2019 and Decree of the Governor of Aceh Number 584/1580/2019 regarding the appointment of the executing officer of the main commissioner of PT Bank Aceh Syariah and the Deed of Resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS-LB) Number 3 dated October 13, 2018 and Decree of the Governor of Aceh Number 584/1184/2018 regarding the appointment of the President Director of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2018-2022 and Decree of the Governor of Aceh Number 584/716/2016 regarding the establishment of the Supervisory Board of PT Bank Aceh Syariah, as follows: 2020 2019 Mirza Tabrani *) Abdussamad Muslim A Djalil Abdussamad --- Pada tanggal 31 Desember 2020, Mirza Tabrani merupakan Pelaksana Tugas Komisaris Utama. Branch Offices Sub Branch Offices Cash Offices Payment Points Mobile Cash Offices Automatic Teller Machines Details of branch offices of Bank Aceh Sharia as of December 31, 2020 and 2019 are as follows: 14) 15) 16) 17) 18) 19) 20) 21) 22) 23) 24) 25) 26) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2019 telah ditetapkan berdasarkan akta pernyataan keputusan pemegang saham Nomor 3 tanggal 2 Agustus 2019 dan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 584/1580/2019 tentang penunjukan pejabat pelaksana tugas komisaris utama PT Bank Aceh Syariah dan Akta pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Nomor 3 tanggal 13 Oktober 2018 dan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 584/1184/2018 tentang pengangkatan Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah periode 2018-2022 dan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 584/716/2016 tentang penetapan Dewan Pengawas PT Bank Aceh Syariah, sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen The Bank’s head office is located at Jalan Mr. Mohd. Hasan No. 89, Banda Aceh. As of December 31, 2020 and 2019, the Bank had the following branches and representative offices: 2020 Rincian Kantor cabang Bank Aceh Syariah, pada tanggal 31 Desernber 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) GENERAL INFORMATION (Continued) *) Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner As of December 31, 2020, Mirza Tabrani is the Acting President Commissioner. -3- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 17
  578. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Bisnis Direktur Dana dan Jasa Direktur Kepatuhan Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota Anggota Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota 2020 2019 Haizir Sulaiman Lazuardi Bob Rinaldi Amal Hasan Yusmal Diansyah Haizir Sulaiman Rusydi M. Adam --Rusydi M. Adam Board of Directors President Director Operational Director Business Director Funding and Services Director Compliance Director Syahrizal Abbas Alyasa’ Abubakar Muhammad Yasir Yusuf -Syahrizal Abbas -- Sharia Supervisory Board Chairman Member Member Muslim A Djalil Tasmin A Rahim Syarifuddin Fifi Yusmita Abdussamad Endang S. Ningsih Syarifuddin -- Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota Mirza Tabrani Abdussamad Muslim A Djalil Pemimpin Div. SDI Abdussamad Pemimpin Div. SDI --- Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Abdussamad Faisal Rustam Effendi Abdussamad Faisal Tasmin A Rahim 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Risk Monitoring Committee Chairman Member Member Basis of preparation of financial statements Statement of compliance The financial statements have been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 101, "Presentation of Sharia Financial Statements", SFAS No. 102, "Accounting for Murabahah, SFAS No. 104, "Accounting for Istishna", SFAS No. 105, "Accounting for Mudharabah", SFAS No. 106, "Accounting for Musyarakah ", SFAS No. 107, "Accounting for Ijarah ", SFAS No. 110, "Accounting for Sukuk ", and other SFAS as long as not contradicting with sharia principles and the Accounting Guidelines for Indonesian Sharia Banking (PAPSI). -4- PT. Bank Aceh Syariah Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member Member SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES a. Dasar penyajian laporan keuangan Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, "Penyajian Laporan Keuangan Syariah", PSAK No. 102, "Akuntansi Murabahah", PSAK No. 104, "Akuntansi Istishna", PSAK No. 105, "Akuntansi Mudharabah ", PSAK No. 106, "Akuntansi Musyarakah", PSAK No. 107, "Akuntansi Ijarah", PSAK No. 110, "Akuntansi Sukuk", dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). 18 Audit Committee Chairman Member Member The composition of Board of Commissioners and Board of Directors was approved by the Financial Services Authority, and the Employee as of December 31, 2020 and 2019 amounted to 1,969 and 2,014 people, respectively (unaudited). Susunan pengurus Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, dan karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 berjumlah masing-masing 1.969 dan 2.014 orang (tidak diaudit). 2. GENERAL INFORMATION (Continued)
  579. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES a. Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan) Basis of preparation of financial statements (continued) Pernyataan kepatuhan (lanjutan) Statement of compliance (continued) Laporan keuangan disajikan berdasarkan konsep biaya historis dan konsep akrual dengan beberapa pengecualian sebagai berikut: The financial statements are presented using historical cost and accrual basis concepts with certain exceptions as follows: 1) Perhitungan pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil yang disajikan menggunakan dasar kas. 1) Calculation of income available for profit sharing are presented using cash basis. 2) Pendapatan imbalan (ujrah) jasa tertentu yang diakui menggunakan dasar kas. 2) Fees from certain services (ujrah) are recognized using cash basis. Berdasarkan PSAK No. 101, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponenkomponen sebagai berikut: Based on SFAS No. 101, a sharia bank’s financial statements consist of the following components: (i) (ii) (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) Statement of financial position; Statement of profit or loss and other comprehensive income; (iii) Statement of changes in equity; (iv) Statement of cash flows; (v) Statement of reconciliation of income and revenue sharing; (vi) Statement of sources and distribution of zakat funds; (vii) Statement of sources and uses of qardhul hasan funds; and (viii) Notes to the financial statements. Laporan posisi keuangan; Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; Laporan perubahan ekuitas; Laporan arus kas; Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; Laporan sumber dan penyaluran dana zakat; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan (viii) Catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank sesuai dengan prinsip syariah. Statement of financial position, statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows are the financial statements reflecting the commercial bank activities based on sharia principles. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank lain yang jatuh tempo dalam periode 3 (tiga) bulan sejak tanggal laporan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The statement of cash flows was prepared based on the direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing and financing activities. For the purpose of cash flows statement, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and placements with other banks with maturity within 3 (three) months since the date of the report, which are not pledged as collateral and not restricted. -5- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 19
  580. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. a. Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan) Statement of compliance (continued) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank syariah yang menggunakan dasar akrual dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas. The statement of reconciliation of income and revenue sharing shows reconciliation between the Bank’s income which is prepared under accrual basis with revenue sharing to fund owner which is prepared under cash basis. Laporan sumber dan penyaluran zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana dan penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. Statement of sources and distribution of zakat represents a statements showing the sources and the uses of zakat funds in a certain period and the undistributed funds on specific dates. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu dan saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu. Statement of sources and uses of qardhul hasan funds represents a statement indicating the sources and uses of qardhul hasan funds for a period of time and qardhul hasan funds balance on a particular date. Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah dan dana kebajikan. The Bank is not directly involved in the management of zakat, infaq and shadaqah funds and qardhul hasan funds. Mata uang penyajian dan fungsional yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan kecuali, bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah. The presentation and functional currency used in the preparation of financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). The figures presented in the financial statements, unless otherwise stated, are rounded in thousands of Rupiah. Pembukuan Bank, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Bank beroperasi. Transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the Bank operates. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Indonesia Rupiah using exchange rate set by Bank Indonesia (Central Bank). Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Transaksi valuta asing pada bank syariah (di luar jual beli bank notes) hanya dapat dilakukan untuk kepentingan nasabah dan tidak dibenarkan untuk tujuan spekulatif. Bank tidak mempunyai transaksi hedging pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019. The sharia bank is not allowed to enter into foreign currency transactions for speculative purposes except for foreign currency transactions for its customers. The Bank has no hedging transactions as of December 31, 2020 and 2019. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Basis of preparation of financial statements (continued) Pernyataan kepatuhan (lanjutan) -6- 20 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  581. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Penyesuaian 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. In the normal course of business, the Bank entered into transactions with parties which are defined as related parties in accordance with SFAS No. 7 (Adjustment 2010) regarding“ Related Party Disclosure”. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: A party is considered as a related party of the Bank if: (1) langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank; (2) suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank; (3) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Bank sebagai venture; (4) suatu pihak adalah anggota dari personil dari manajemen kunci Bank; (5) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); (6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk pihak yang memiliki hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, yaitu individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); dan (7) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank. (1) a party directly or indirectly through one or more intermediaries, (i) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank; (ii) has substantial interest in the Bank that gives significant influence to the Bank; or (iii) has joint control on the Bank; Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transaction is carried out based on terms agreed by both parties, where by such requirements may differ from other transactions undertaken with non-related parties. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga. Transaksi yang dilakukan Bank telah memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”, pada saat transaksi-transaksi tersebut dilakukan. Transactions with related parties are conducted under terms and conditions that are similar to third party transactions. These transactions are in accordance with the regulation of the Financial Services Authority No. IX.E.1 regarding “Transaction with Affiliation and Certain Conflict of Interests” when the transactions are conducted. (2) an entity is a member of the same group as the Bank; (3) a party is a joint venture in which the Bank acts as a venturer; (4) a party is a member of the key management personnel of the Bank; (5) a party is a close family member of an individual as described in point (1) or (4); (6) a party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or have significant voting rights in several entities, directly or indirectly, which are individuals described in point (4) or (5); and (7) a party is a post-employment benefit plan program for the employee benefit of either the Bank or its related party. -7- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 21
  582. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Transaksi (lanjutan) dengan Pihak-Pihak SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Berelasi c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif Annual Report 2020 Parties Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets Earning assets consist of current accounts and placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Sharia Certificates (SBIS) and Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS), Securities purchased under agreement to resell, current accounts with other banks, placements with other banks, investments in marketable securities, murabahah receivables, ijarah receivables, istishna receivables, funds of qardh, mudharabah financing, musyarakah financing, assets acquired for ijarah, and commitments and contingencies which carry financing risk, such as bank guarantees, irrevocable letter of credit and standby letter of credit. Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk rekening antar kantor, agunan yang diambil alih dan suspense accounts. Non-earning assets are the Bank’s assets other than the earning assets which have potential loss, consisting of inter-office accounts, foreclosed assets and suspense accounts. Aset produktif atas piutang murabahah mengacu pada PSAK No. 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, piutang Istishna mengacu pada PSAK No. 104 : “Akuntansi Istishna”, Piutang Ijarah mengacu pada PSAK No.107 : “Akuntansi Ijarah”, Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah mengacu pada PSAK No.105 : “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 : “Akuntansi Musyarakah” dan Investasi pada surat berharga mengacu pada PSAK 110 (Revisi 2015) "Akuntansi Sukuk" dan aset produktif atas giro dan penempatan pada Bank Indonesia, giro dan penempatan pada bank lain dan investasi pada surat berharga mengacu pada PAPSI 2013. Earning assets for murabahah receivables are in accordance with SFAS No. 102 (Revised 2013) “Accounting for Murabahah”, Istishna receivables are in accordance with SFAS No. 104 “Accounting for Istishna”, Ijarah receivables are in accordance with SFAS No. 107 “Accounting for Ijarah”, Mudharabah and Musyarakah financing are in accordance with SFAS No. 105 “Accounting for Mudharabah”, SFAS No.106 “Accounting for Musyarakah” and Investment in securities are in accordance with SFAS No.110 (Revised 2015) “Accounting for Sukuk” and earning assets for current accounts and placements with Bank Indonesia, current accounts and placements with other banks and investment in marketable securities are in accordance with PAPSI 2013. Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. The Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired on each date of statement of financial position. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Related Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang murabahah, piutang ijarah, piutang istishna, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko pembiayaan seperti bank garansi dan letter of credit (LC) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit. -8- 22 with All material transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements and the details are presented in Note 47 to the financial statements. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 47 atas laporan keuangan. c. Transactions (continued)
  583. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan) Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued) Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Financial assets are impaired when an objective evidence indicates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows of the financial asset that can be estimated reliably. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (1) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (2) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau margin; (3) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; (4) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (5) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau (6) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan b. kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. The criteria used by the Bank to determine objective evidence of impairment are as follows: Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. The estimated period between the occurrence of an event and loss identification is determined by the management for each identified portfolio. In general, the period varies from 3 (three) months to 12 (twelve) months, in exceptional cases, longer periods are necessary. (1) significant financial difficulty of the issuer or obligor; (2) any breach of contract, such as a default or delinquency in margin or principal payments; (3) the lender, for economic or legal reasons relating to the debtor’s financial difficulty, grants the debtor a concession that the lender would not otherwise consider; (4) it becomes probable that the debtor will enter into bankruptcy or other financial reorganization; (5) the disappearance of an active market of financial assets due to financial difficulties; or (6) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified individually in the portfolio, including: a. adverse changes in the payment status of debtors in the portfolio; and b. national or local economic conditions that correlate with breach of contract of the assets in the portfolio. -9- PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 23
  584. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan) The Bank first determines whether there is an objective evidence of impairment on financial assets that are individually significant and individually or collectively on financial assets that are not individually significant. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko pembiayaan yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar financing risk characteristics and collectively assess them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment, and for which an impairment loss is or continues to be recognized is excluded in the collective assessment of impairment. Bank menetapkan piutang murabahah yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines murabahah receivables to be evaluated for impairment through individual evaluation if one of the following criteria exists: 1. Piutang murabahah yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti objektif penurunan nilai; 2. Piutang murabahah yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. 1. Murabahah receivables which individually have significant value with objective evidence of impairment; 2. Restructured murabahah receivables which individually have significant value. Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk piutang murabahah dengan plafond lebih besar atau sama dengan Rp5.000.000.000 dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Based on the above criteria, the Bank performs individual assessment for murabahah receivables with limit greater than or equal to Rp5,000,000,000 with collectibility classification of substandard, doubtful and loss as of December 31, 2020 and 2019. Bank menetapkan piutang murabahah yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines murabahah receivables to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria exists: 1. Piutang murabahah yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti objektif penurunan nilai; 2. Piutang murabahah yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; 3. Piutang murabahah yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. 1. Murabahah receivables which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; 2. Murabahah receivables which individually have non significant value; 3. Restructured murabahah receivables which individually have non significant value. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued) Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. - 10 - 24 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  585. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan) Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas piutang dan pembiayaan yang diberikan, sebagaimana dimungkinkan dalam PSAK No. 102 (Revisi 2013), Surat Edaran Bank Indonesia No.15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 dan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.S-159/PB.13/2014 tertanggal 3 Desember 2014, perihal tanggapan atas usulan ASBISINDO, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 102 (Revisi 2013) dan PAPSI 2013, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. Sesuai dengan PSAK 102 (Revisi 2013) dan Surat OJK tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai atas aset keuangan secara kolektif berlaku mulai 1 Januari 2015. For the purpose of a collective evaluation of impairment on receivables and financing, as allowed under SFAS No. 102 (Revised 2013), the Bank Indonesia Circular Letter No.15/26/DPbS dated July 10, 2013 and Letter of the Financial Services Authority No. S-159/PB.13/2014 dated December 3, 2014, concerning response to proposal of the Association of Indonesian Islamic Banks, for the first adoption of SFAS No. 102 (Revised 2013) and PAPSI 2013, the Bank applies the transitional regulation for collective impairment calculation based on the prevailing Bank Indonesia regulation on The Quality Rating of Assets of Commercial Banks Conducting Business Based on Sharia Principles. In accordance with SFAS No. 102 (revised 2013) and the aforementioned FSA Letter, the transitional regulation for collective impairment calculation is effective on January 1, 2015. Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko piutang yang sama dengan mempertimbangkan segmentasi piutang berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu (probability of default). The calculation of allowance for impairment losses on financial assets which are evaluated collectively is grouped based on similar receivable risk characteristics and by taking into account the receivable segmentation on the basis of historical loss experience (probability of default). Bank menggunakan metode migration analysis, net flow rate dan migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan secara kolektif. Bank menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss of Given Default (LGD). The Bank uses migration analysis, net flow rate method and migration analysis which is a statistical analysis method to assess allowance for impairment losses on collective receivables. The Bank uses at least 3 (three) years historical data to compute the Probability of Default (PD) and Loss of Given Default (LGD). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: 1. Piutang dan pembiayaan bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan pembiayaan hanya bersumber dari agunan; 2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan. The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met: 1. Claim and account receivables are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is only from the collateral; 2. Takeover of collateral is most likely to occur and be supported by legally binding collateral agreement. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan tingkat margin efektif awal dari aset keuangan tersebut. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets original effective margin rate. - 11 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 25
  586. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan) Losses are recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income and reflected in an allowance for impairment losses account against financial assets carried at amortized cost. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain margin. The recoveries of written-off financial assets in the current year are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous years are recorded as operational income other than margin income. Terhadap aset produktif atas piutang istishna, pinjaman qardh , pembiayaan mudharabah , pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko pembiayaan seperti bank garansi dan Letter of Credit (LC), Bank menerapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah” yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015 dan POJK No.12/POJK.03/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang ”Ketentuan Kehati-hatian dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah” yang berlaku sampai dengan 24 Agustus 2017. Against earning assets for istishna receivables, funds of qardh, mudharabah financing, musyarakah financing, assets acquired for ijarah, and commitments and contingencies which carry financing risk, such as bank guarantees and Letter of Credit (LC), the Bank implements Regulation of the Financial Services Authority No.16/POJK.03/2014 dated November 18, 2014 regarding “Asset Quality Ratings for Sharia Bank and Sharia Business Unit" which became effective on January 1, 2015 and Regulation of the Financial Services Authority No.12/POJK.03/2015 dated August 21, 2015 regarding "Prudential Principles in relation to the National Economic Stimulus for Sharia Bank and Sharia Business Unit" which is effective until August 24, 2017. Penilaian sebelum tanggal 1 Januari 2015 menggunakan PBI No.13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang ” Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”. Assessment prior to January 1, 2015 is using Regulation of Bank Indonesia No.13/13/PBI/2011 dated March 24, 2011 regarding "Asset Quality Rating for Sharia Bank and Sharia Business Unit". Cadangan kerugian minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) adalah sebagai berikut: 1) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, diluar giro dan penempatan pada Bank Indonesia, surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai. The minimum allowance to be provided in compliance with Regulation of the Financial Services Authority (POJK) is as follows: 1) General reserves shall be no less than 1% of total earning assets classified as current, excluding current accounts and placements with Bank Indonesia, and securities issued by the government based on sharia principles and part of earning assets guaranteed with cash collateral. 2) Special reserves, shall be at least: a) 5% of earning assets classified as Special Mention after deducting the collateral value; - 12 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued) Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. 2) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan; 26 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  587. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan) Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued) Cadangan kerugian minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) adalah sebagai berikut: (lanjutan) The minimum allowance to be provided in compliance with Regulation of the Financial Services Authority (POJK) is as follows: (continued) 2) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: (lanjutan) b) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan; 2) Special reserves, shall be at least: (continued) b) 15% of earning assets classified as Substandard after deducting the collateral value; c) 50% of earning assets classified as Doubtful after deducting the collateral value; and d) 100% of earning assets classified as Loss after deducting the collateral value. c) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi nilai agunan; dan d) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan. Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkan dalam pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). The criteria for assessment of the value of collateral that can be deducted in the calculation of allowance for impairment losses are based on Regulations of the Financial Services Authority (POJK). Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif untuk akad Ijarah maupun Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah terhadap piutang Ijarah atas kewajiban pokok sewa yang tertunggak. Selain itu wajib dibentuk penyusutan/amortisasi atas aset Ijarah maupun Ijarah Muntahiyah Bittamlik. The requirement to establish allowance for impairment losses for Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik contracts are against Ijarah receivable on the principal obligation for overdue lease. Furthermore, it is required to depreciate/amortize the assets of Ijarah and Ijarah Muntahiyah Bittamlik. Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet. For marketable securities and placements with other banks, the quality rating is classified into 3 (three) classifications: current, substandard, and loss. Quality rating of equity investment is determined into 4 (four) categories: current, substandard, doubtful and loss. Cadangan penyisihan penghapusan untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai liabilitas di laporan posisi keuangan pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. The allowance for impairment losses on commitments and contingencies is presented as a liability in the statement of financial position under “Estimated Losses on Commitments and Contingencies account”. Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif dikurangkan dari penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan. If management believes that certain earning assets are not recoverable then those assets should be written off by deducting the balance of earning assets from their respective allowances. Recoveries of earning assets that have been written off are recorded as additional allowance for impairment losses in the current year. Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk rekening antar kantor, agunan yang diambil alih dan suspense accounts. Non-earning assets are the Bank’s assets other than the earning assets which have potential loss, consisting of inter-office accounts, foreclosed assets and suspense accounts. - 13 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 27
  588. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. d. c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan) The Bank is required to use the lowest price if there are several values proposed by the independent or internal appraiser. AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas: a) Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun; b) Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun. The quality of foreclosed assets in settlement process is determined as follows: a) Current, if acquired within 1 (one) year; Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Inter-branch account is the claims arising from inter-branch transactions that are unsettled after a certain period of time. Suspense account adalah akun yang digunakan untuk menampung transaksi yang tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumen pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya. Suspense account is an account containing unidentified transactions or transactions which are unable to be classified to the proper account due to the lack of adequate supporting documents. Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor dan suspense account . The Bank is required to settle its inter-branch account and suspense account. Kualitas rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: 1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari. 2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari. The quality of inter branch account and suspense account is determined as follows: 1) Current, if the transaction has been recorded in the Bank’s book up to 180 (one hundred and eighty) days. 2) Loss, if the transaction has been recorded in the Bank’s book over 180 (one hundred and eighty) days. b) d. Penurunan nilai instrumen keuangan PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 Loss, if acquired more than 1 (one) year. Impairment of financial instruments In accordance with SFAS No. 102 and PAPSI 2013, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired at each statement of financial position date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred loss event) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. - 14 - LAPORAN TAHUNAN Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued) Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai independen atau penilai internal Bank. Sesuai dengan PSAK 102 dan PAPSI 2013, Bank juga mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 28 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  589. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Penurunan (lanjutan) nilai instrumen SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. keuangan Impairment (continued) of financial instruments Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau marjin pembiayaan restrukturisasi dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in margin or principal payments, financing restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Pendapatan marjin tetap diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat imbal hasil efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang cadangan kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Margin income continues to be accrued on the reduced carrying amount and is accrued using effective rate of return used to discount the future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. If, in subsequent periods, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. Financial assets together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank. Recovery of financial assets previously written-off is recorded as a reduction of allowance for impairment loss in the statement of profit or loss and other comprehensive income. - 15 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 29
  590. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. e. Penurunan (lanjutan) nilai instrumen d. keuangan Annual Report 2020 of financial instruments For the purpose of a collective evaluation of impairment on loans, as allowed under SFAS No.102, Bank Indonesia Circular Letter No.15/26/DPbS dated July 10, 2013 and Letter of the Financial Services Authority No. S-129/PB.13/2014 dated November 6, 2014, concerning the response to the proposal of the Association of Indonesian Sharia Banks, for the first time adoption of SFAS No. 102 and PAPSI 2013, the Bank applies the transitional rregulation for collective impairment calculation based on the prevailing Bank Indonesia regulation on The Quality Rating of Assets of Commercial Banks Conducting Business Based on Sharia Principles. Sesuai dengan PSAK 102 dan Surat OJK tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai atas aset keuangan secara kolektif dapat diterapkan sejak 1 Januari 2015. In accordance with SFAS No. 102 and the aforementioned Letter of the Financial Services Authority, the transitional regulation could be implemented for collective impairment calculation on financial assets since January 1, 2015. Penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default). The allowance for impairment losses on impaired financial assets was assessed collectively, using statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, and the amount of loss incurred (Loss Given Default.) Bank menggunakan statistical model analysis method, roll rates analysis method dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. The Bank uses statistical model analysis method, roll rate analysis method and migration analysis method to assess financial assets impairment collectively. e. Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia Current Accounts and Placements with Bank Indonesia Giro dan penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari giro wadiah pada Bank Indonesia dan penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Current accounts and placements with Bank Indonesia consist of wadiah current accounts with Bank Indonesia and placements of funds with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) and Bank Indonesia Sharia Certificates (SBIS). FASBIS dan SBIS merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip masing-masing adalah wadiah dan ju’alah. Giro dan penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan. FASBIS and SBIS are certificates issued by Bank Indonesia as a proof of short term fund deposits under wadiah and ju’alah principles, respectively. Current accounts and placements with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances of placements. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Impairment (continued) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas pembiayaan yang diberikan, sebagaimana dimungkinkan dalam PSAK No. 102, Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 dan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S129/PB.13/2014 tertanggal 6 November 2014, perihal tanggapan atas usulan ASBISINDO, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 102 dan PAPSI 2013, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. - 16 - 30 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  591. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Giro pada Bank Lain Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances net of allowance for impairment losses. Bonuses received by the Bank from commercial banks based on sharia principles are recognized as other operating income. Proceeds of interest on current accounts from non-sharia banks are not recognized as the Bank's income but are recorded as part of the qardhul hasan fund. The proceeds of interest on current accounts from non-sharia banks will be recorded as the Bank’s liabilities before distributed. Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank. g. h. Current Accounts with Other Banks g. Penempatan Bank Lain Placement with Other Banks Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank lainnya yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah berupa deposito dan/atau bentuk berjangka mudharabah penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Placements with other banks represent placements in the form of Mudharabah time deposits and/ or other forms of placement based on sharia principles. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Placements with other banks are stated at their outstanding balance net of allowance for impairment losses. Investasi wakalah merupakan perjanjian investasi berbasis wakalah dimana Bank akan mendapatkan tingkat keuntungan berupa laba diantisipasi. Dana yang diberikan Bank kemudian diinvestasikan pada produk yang halal. Hasil diberikan kepada Bank sebesar laba aktual jika hasil investasi berupa laba aktual lebih kecil dari laba diantisipasi. Jika hasil investasi berupa laba aktual lebih besar dari laba diantisipasi maka yang diterima Bank penerima adalah sebesar laba diantisipasi dan selisihnya akan menjadi pendapatan Bank. Wakalah investment is placed fund based on wakalah that the Bank will receive return in the form of anticipated profit. Funds given by the Bank will be invested in sharia products. Return distributed to the bank is based on actual profit if the return from investment was lower than the anticipated profit. If return from investment were higher than the anticipated profit, the investee will receive an amount based on anticipated profit whilst the difference will be recognized as income of the Bank. h. Investasi pada Surat Berharga Investments in Marketable Securities Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah, antara lain obligasi syariah (sukuk), sukuk trust certificate (STC) dan sertifikat reksadana syariah. Sharia marketable securities are proof of investments under sharia principles commonly traded in sharia money market and/or sharia stock exchange, such as sharia bonds (sukuk), sukuk trust certificate (STC) and sharia mutual funds certificates. Pada saat pengakuan awal, entitas menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar. At initial recognition, the entity determines the classification of investments in sukuk as measured at cost or at fair value measured. - 17 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 31
  592. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. h. Investasi pada Surat Berharga (lanjutan) Marketable Securities 1) Diukur pada biaya perolehan. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan (b) biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi; (c) selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk; (d) rugi penurunan nilai diakui jika jumlah terpulihkan lebih kecil dari jumlah tercatat dan disajikan sebagai penurunan nilai di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 1) Measured at acquisition cost. Investments are classified as measured at cost if: (a) the investment is held within a business model with the primary objective of obtaining contractual cash flows; and (b) the cost of sukuk includes transaction costs; (c) the difference between its acquisition cost and the nominal value is amortized using straight line method over the sukuk time period; (d) an impairment loss is recognized if the recoverable amount is less than the carrying amount and is presented as impairment in the statements of profit or loss and other comprehensive income. 2) Diukur pada nilai wajar 2) Measured at fair value. PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 in Investment in securities, except for mutual fund, is classified by business model which is determined by the Bank based on SFAS No. 110 (revised 2015) regarding ” Accounting for Sukuk” as follows: 2.a. Investments are measured at fair value through other comprehensive income (FVTOCI), if: 2.a.1. the investment is held within a business model with the primary objective of obtaining contractual cash flows and selling sukuk; 2.a.2. contractual terms specify a specific date of principal and/or result payments. 2.a.3. the cost of sukuk includes transaction costs; 2.a.4. the difference between its acquisition cost and the nominal value is amortized using straight line method over the sukuk time period, and is recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income; - 18 - LAPORAN TAHUNAN Investments (continued) Investasi pada surat berharga, kecuali Reksadana, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No.110 (Revisi 2015) tentang "Akuntansi Sukuk" sebagai berikut: 2.a. Investasi diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVTOCI), jika: 2.a.1. investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; 2.a.2. persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya; 2.a.3. biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi; 2.a.4 selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk, dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 32 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  593. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Investasi pada Surat Berharga (lanjutan) Investments (continued) in Marketable Securities 2) Measured at fair value (continued) 2) Diukur pada nilai wajar (lanjutan) 2.a. Investasi diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVTOCI), jika: (lanjutan) 2.a. Investments are measured at fair value through other comprehensive income (FVTOCI), if: (continued) 2.a.5. Keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain setelah memperhitungan saldo biaya perolehan dan nilai nominal yang belum diamortisasi dan saldo akumulasi keuntungan atau kerugian nilai wajar yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebelumnya; dan 2.a.5. Gain and loss from changes in fair value is recognized in other comprehensive income net of unamortized balance of acquisition cost and nominal value and the balance of accumulated fair value of profit or loss recognized in the previous other comprehensive income; and 2.a.6. Rugi penurunan nilai diakui jika jumlah terpulihkan lebih kecil dari jumlah tercatat dan disajikan sebagai penurunan nilai di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 2.a.6 An impairment loss is recognized if the recoverable amount is less than the carrying amount and is presented as impairment in the statements of profit or loss and other comprehensive income. 2.b. Investasi diukur pada nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) 2.b Investments are measured at fair value through Profit or Loss (FVTPL) 2.b.1. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh keuntungan penjualan; 2.b.2. Biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi; 2.b.3 Selisih nilai antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 2.b.1. The investment is held within a business model with the primary objective of gaining sales profit; 2.b.4 Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan 2.b.5 Rugi penurunan nilai diakui jika jumlah terpulihkan lebih kecil dari jumlah tercatat dan disajikan sebagai penurunan nilai di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 2.b.2. The cost of sukuk includes transaction costs; 2.b.3. The difference between its fair value and carrying value is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income; 2.b.4 The changes of fair value are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income; and 2.b.5 An impairment loss is recognized if the recoverable amount is less than the carrying amount and is presented as impairment in the statement of profit or loss and other comprehensive income. - 19 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 33
  594. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. i. h. Investasi pada Surat Berharga (lanjutan) Annual Report 2020 in Marketable Securities Investments in sharia mutual funds are stated at market value based on net asset value of mutual funds on the date of the statement of financial position. Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar saldonya. Export bills are transactions that occur due to advance payments to other parties in connection with export and import transactions of customers. Export bills are stated at their outstanding balance. i. Piutang Receivables Piutang adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad murabahah dan istishna serta tagihan pokok sewa yang tertunggak atas transaksi dengan akad ijarah. Receivables represent claims arising from the sale and purchase transactions based on murabahah and istishna contract as well as overdue principal lease claims of transactions under ijarah contract. Murabahah adalah akad jual beli antara nasabah dengan Bank, dimana Bank membiayai kebutuhan konsumsi, investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Murabahah is a sale and purchase contract between the customer and Bank, whereby Bank finances the consumption, investment and working capital needs of the customer, sold at a principal price plus a certain margin that is mutually informed and agreed. Repayment on this financing is made in installments within a specified period. Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah/dikurangkan dengan pendapatan dan/biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan pendapatan dan/biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode margin efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Murabahah receivables are initially measured at fair value plus/minus directly attributable transaction cost and income that are additional income and/cost to obtain the respected financial assets, and after the initial recognition murabahah receivables are measured at amortized cost using the effective margin method less any allowance for impairment losses. Istishna adalah akad penjualan antara al-mustashni (pembeli) dan al-shani (produsen yang juga bertindak sebagai penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk membuat atau mengadakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang diisyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Istishna is a sale and purchase contract between al-mustashni (buyer) and al-shani (manufacturer also acting as the seller). Based on the contract, the buyer orders the manufacturer to produce or to supply al-mashnu (goods ordered) according to the specifications required by the buyer and to sell them at agreed price. Piutang istishna disajikan sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Margin istishna yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang istishna. Istishna receivables are stated at the amount billed to final customer less allowance for impairment losses. Deferred istishna margin is presented as a contra account of istishna receivables. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Investments (continued) Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan. - 20 - 34 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  595. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. j. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Piutang (lanjutan) Receivables (continued) Piutang ijarah (porsi pokok sewa) merupakan akrual piutang sewa atas porsi pokok yang belum direalisasikan oleh nasabah dan; piutang pendapatan ijarah merupakan akrual piutang sewa atas bagian keuntungan (ujroh) transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dari angsuran nasabah pada bulan berikutnya yang diakui secara proporsional. Ijarah receivables are based on unrealized accrual rent income from principal portion and; Ijarah receivable represents portion of accrual rent income (ujroh) from the following month’s installment of ijarah muntahiyah bittamlik which is recognized proportionally. Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa porsi ujroh dan piutang ijarah sebesar sewa porsi pokok yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang. Ijarah income receivables are recognized at maturity in the amount of ujroh portion of rent and ijarah receivables are recognized at accrued principal portion of rent and presented at the net realizable value, which is equal to the balance of the receivables. Pinjaman Qardh j. Funds of Qardh Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh. Funds of qardh represent a distribution of funds under qardh agreement. Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Qardh agreement is a borrowing agreement with the condition that the borrower should repay the financing at a specified period of time. Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujroh) dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Funds of qardh include hawalah financing agreement. Hawalah is transfer of debts from debtors (customer) to another party (Bank) which is obligated to assume the liability or to pay. The Bank will obtain a fee (ujroh) from this transaction, which is recognized as income when received. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi pada saat diakui sebagai pendapatan/ujroh terjadinya. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pinjaman qardh dinyatakan sebesar saldo pinjaman dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan hasil penilaian oleh manajemen terhadap kualitas pembiayaan yang ada. Qardh receivables are recognized at the same amount of funds lent when incurred. Any excess amount paid by the borrower in repaying a qardh is recognized as revenue/ujroh when incurred. On the date of the statement of financial position, fund of qardh is stated at the outstanding financing balance less allowance for impairment losses which is provided based on the management’s review of the financing quality. - 21 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 35
  596. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. l. k. Pembiayaan Mudharabah financing is a joint financing made between Bank as the owner of the funds (shahibul maal) and the customer as a business executor (mudharib) during a certain period. The profit sharing from the project or the business is determined in accordance with the mutually agreed nisbah (pre-determined ratio). On the date of the statement of financial position, mudharabah financing is stated at the outstanding financing balance less allowance for impairment losses which is provided based on the management’s review of the financing quality. Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan hasil penilaian oleh manajemen terhadap kualitas pembiayaan yang ada. Musyarakah is a partnership contract among funds owners to contribute funds and conduct a business on a joint venture basis in a partnership with the profit sharing based on a predetermined ratio, while the losses are borne proportionally based on the capital contribution. On the date of the statement of financial position, Musyarakah financing is stated at the outstanding financing balance less allowance for impairment losses which is provided based on the management’s review on the financing quality. l. Surat-surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Annual Report 2020 Securities purchased under agreements to resell Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat berharga yang bersangkutan. Surat-surat berharga yang dibeli tidak dicatat sebagai surat berharga dalam laporan posisi keuangan karena secara substansi risiko dan manfaat surat-surat berharga tetap berada pada pihak penjual. Securities purchased under resale agreement are presented as claim at the resell price of the securities. Securities purchased under resale agreement are not presented as securities in financial statement due to the fact that the risks and benefits of the securities substantially remain with the seller. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali/surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (catatan 2c). Securities sold under repurchase agreement/ securities purchased under resale agreement in the initial recognition are measured at fair value plus directly attributable transaction cost, if any, and subsequently are measured at amortized acquisition cost. Allowance for impairment losses shall be established if there is objective evidence of impairment (note 2c). PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Financing Mudharabah merupakan pembiayaan kerjasama antara Bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai pelaksana usaha (mudharib) selama jangka waktu tertentu. Pembagian hasil keuntungan dari proyek atau usaha tersebut ditentukan sesuai dengan nisbah (pre-determined ratio) yang telah disepakati bersama. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan hasil penilaian oleh manajemen terhadap kualitas pembiayaan yang ada. - 22 - 36 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  597. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Surat-surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (lanjutan) Securities purchased under agreements to resell (continued) Transaksi Repo dengan BI menggunakan akad Rahn dan Qardh serta Al Ba'i Al Wa'd. Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban sebesar harga beli kembali surat berharga tersebut/ Surat berharga yang dijual dicatat sebagai surat berharga repo dalam laporan keuangan. Dengan mekanisme repo ini secara substansi risiko dan manfaat surat-surat berharga tetap berada pada pihak penjual. Repo transactions with Bank Indonesia use Rahn and Qardh contracts, as well as Al Ba'i Al Wa'd. Marketable securities sold under repurchase agreement are presented as liabilities at the repurchase price of the securities/ Securities sold are recorded as repo securities in the financial statements. With this repo mechanism the risks and benefits of securities substantially remain with the seller. Transaksi Repo antar bank menggunakan akad al Ba'i disertai dengan Wa'd dimana surat-surat berharga dijual secara Al Ba'i Al Haqiqi atau jual beli putus kemudian disertai dengan janji membeli kembali (Al Wa'd) sebesar harga beli kembali yang disepakati atau harga pasar, disajikan dengan mereverse surat berharga dan mencatat janji membeli kembali (Al Wa'd) pada off balance sheet. Secara substansi risiko dan manfaat surat-surat berharga beralih ke pihak pembeli. Repo transactions between banks use the Al Ba'i contract accompanied with Wa'd where securities are sold in Al Ba'i Al Haqiqi transaction or an outright sale and purchase and accompanied with a repurchase agreement (Al Wa'd) at the agreed repurchase price or market price, presented by reversing the securities and recording the repurchase agreement (Al Wa'd) on the off balance sheet. Substantially, the risks and benefits of securities are transferred to the buyer. m. Investment in Shares m. Penyertaan Saham Penyertaan saham terutama merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang. Investment in shares of stocks represents investment of funds in the form of shares of non public companies engaged in financing activities for long-term investment purposes. Investasi Bank pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Bank mempunyai pengaruh signifikan atau kepemilikan saham lebih dari 20% hak suara. Pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurangkan untuk mengakui bagian Bank atas laba rugi entitas asosiasi setelah tanggal perolehan. Bagian Bank atas laba rugi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penerimaan distribusi dari entitas anak mengurangi nilai tercatat investasi. Bank’s investments in its associated companies are measured using the equity method. An associated entity is an entity in which Bank has significant influence or share ownership of more than 20% of the voting rights. The initial recognition of investments in associates are recognized at cost and the carrying amount is added or subtracted to recognize the Bank’s portion of profit or loss of associates after the acquisition date. Bank’s portion of profit or loss of associates are recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income. Receipt of distributions from subsidiaries reduce the carrying amount of the investment. Penyertaan saham pada entitas dimana Bank tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014). Investment in shares of stocks in which the Bank does not have any significant influence is stated based on SFAS No. 55 (Revised 2014). Dividen kas yang diterima atas penyertaan saham diakui sebagai pendapatan. Cash dividends received from investment in shares of stocks are recognized as income. - 23 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 37
  598. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Aset yang diperoleh untuk ijarah merupakan aset yang menjadi objek transaksi sewa (ijarah) dan dicatat di laporan posisi keuangan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Assets acquired for ijarah represent object of leased assets and are recorded in the statement of financial position at the acquisition cost, net of accumulated depreciation. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. Leased object in ijarah transaction is depreciated based on the depreciation policy for similar assets, while leased object in ijarah muntahiyah bittamlik transaction is depreciated based on lease term. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa. Ijarah muntahiyah bittamlik is a lease transaction between the lessor and lessee to obtain fee from the object leased with the option of transferring the title through purchase or grant at a certain time in accordance with the lease agreement. Perpindahan hak milik objek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan cara: (i) hibah; (ii) penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa; The transfer of title of the leased object to the lessee in ijarah muntahiyah bittamlik can be conducted through: (i) a grant; (ii) sale prior to the end of agreement for an amount equivalent to the remaining lease installments; (iii) sale prior to the end of the agreement at a specified amount as agreed at the inception of the agreement; and (iv) installment sales at a specific price as agreed in the agreement. (iii) penjualan pada akhir sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad; dan (iv) penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad. o. p. o. Pinjaman yang diterima Fund borrowings are funds received from other party with payment based on borrowings agreement. Pinjaman diterima diakui sebesar biaya perolehan. Fund borrowings are recognized at cost. p. Aset Tetap Annual Report 2020 Premises and Equipment Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. The Bank adopts SFAS No. 16 (Revised 2015), “Premises and Equipment” and IFAS No. 25, “Land Rights”. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. IFAS 25 prescribes that the legal costs of land rights in the form of Rights on Land for Commercial Use (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Rights on Land for Building (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Rights to Use (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Premises and Equipment” account and are not amortized. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Fund borrowings Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. - 24 - 38 Assets Acquired for Ijarah
  599. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Aset Tetap (lanjutan) Premises and Equipment (continued) Aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Premises and equipment are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by the management. Efektif sejak tanggal 1 November 2014, Bank merubah kebijakan akuntansinya dari metode harga perolehan menjadi metode revaluasi. Bank melakukan penilaian kembali atas seluruh aset tetap yang dimiliki Bank dengan menggunakan jasa dari penilai independen eksternal yang telah terdaftar di OJK. Effectively on November 1, 2014, the Bank changed its accounting policy from cost method to revaluation method. The Bank revalued all of its existing premises and equipment using the services of external independent appraisal which is registered at the Financial Services Authority. Metodologi penilaian yang digunakan Bank dalam metode revaluasi yaitu pendekatan data pasar (market data approach). Valuation method used is Market Data Approach. Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi aset tetap dikreditkan pada “surplus revaluasi atas aset tetap” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lainnya. Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang sebelumnya atas aset yang sama dibebankan terhadap “surplus revaluasi atas aset tetap” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif; penurunan lainnya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Increases in the carrying amount arising from revaluation of premises and equipment are credited to “revaluation surplus on premises and equipment” as part of other comprehensive income. Decreases that offset previous increases of the same asset are debited against “revaluation surplus on premises and equipment” as part of other comprehensive income; all other decreases are charged to statement of profit or loss and other comprehensive income. Penyajian revaluasi aset tetap dilakukan melalui akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset dan nettonya disajikan kembali sebesar jumlah revaluasi aset. Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi. Presentation of revaluation of premises and equipment through accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying value of premises and equipment, and the net is restated at the amount of revaluation of premises and equipment. The value of accumulated depreciation and acquisition price is increased proportionally so that the net value of premises and equipment is equal to the revaluation value. Setiap periode pelaporan, selisih antara penyusutan berdasarkan nilai revaluasi aset yang diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan penyusutan harga perolehan awal aset ditransfer dari “surplus revaluasi atas aset tetap” ke dalam “saldo laba”. In each reporting period the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the asset charged to statement of profit or loss and other comprehensive income and depreciation based on the asset’s original cost is transferred from “revaluation surplus on premises and equipment” to “retained earnings”. - 25 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 39
  600. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Aset Tetap (lanjutan) Premises and Equipment (continued) Revaluasi aset tetap dilakukan setiap tahun atau memiliki keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan, dan jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelas yang sama direvaluasi. The revaluation of premises and equipment is carried out every year or has periodic regularity to ensure that the carrying amount is not different in material respect from the amount determined at fair value at the end of the reporting period, and in the event that premises and equipment is revaluated, all premises and equipment in the same class are revaluated. Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non moneter atau kombinasi aset moneter dan non moneter diukur pada nilai wajar, kecuali: Premises and equipment acquired in exchange for a non-monetary asset or for a combination of monetary and non-monetary assets are measured at fair values, unless: (i) the exchange transaction lacks commercial substance, or (ii) the fair value of neither the assets received nor the assets given up can be measured reliably. Depreciation of premises and equipment starts when it is available for its intended use and is computed using the straight line method based on the estimated economic useful lives of the assets as follows: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan Kendaraan bermotor Rumah Instansi Perbaikan/Perlengkapan Kantor Aset tak berwujud 10 - 20 4-8 4-8 4 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dianalisa setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at the end of each year, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at its amortized cost and is not depreciated. Konstruksi dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai. Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Premises and Equipment” account when the construction is completed. - 26 - 40 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Buildings Vehicles Official houses Office equipment/supplies Intangible assets
  601. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. q. r. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Aset Tetap (lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. The costs of maintenance and repairs are charged to statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment are recognized as cost of assets if and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in statement of profit or loss and other comprehensive income. q. Aset Tak Berwujud Intangible Assets Aset tak berwujud adalah aset yang tidak mempunyai wujud fisik yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Intangible assets are assets that have no physical form which was acquired by the Bank and stated at cost less accumulated amortization. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 (empat) tahun. Amortization is recognized in profit or loss and other comprehensive income using the straight line method based on its estimated useful lives of 4 (four) years. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi ditelaah kembali setiap akhir periode. The estimated useful lives, residual values and amortization method are reviewed at the end of each period. r. Aset lain-lain Other assets Represent assets that cannot be classified under the above accounts, including prepaid expenses. Other assets are stated at the carrying amount. Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya, termasuk di dalamnya biaya dibayar di muka. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat. s. Premises and Equipment (continued) s. Liabilitas Segera Liabilities Due Immediately Liabilities due immediately represent obligation to third parties, based on contract or order by those having authority, that should be settled immediately. Liabilities due immediately are stated at the amount of the Bank’s liabilities to the trustee. Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada pemberi amanat. - 27 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 41
  602. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t. u. v. t. Simpanan Deposits represent third party funds placed based on wadiah yad-adhdhamanah principle in the form of wadiah demand deposits, wadiah saving deposits and wakalah deposit. Giro wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta dapat mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Wadiah demand deposits are used as payment instruments and available for withdrawal at any time using cheque and demand deposit slips, and may earn bonus based on the Bank's policy. Wadiah demand deposits are stated at the amount entrusted by depositors. Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai simpanan pemegang tabungan di Bank. Wadiah savings deposits represent third party funds that can be withdrawn under certain condition. Wadiah savings deposits are stated at the amounts deposited by the holder. u. Simpanan dari Bank Lain Deposits from other banks represent liabilities to other banks in the form of wadiah demand deposits. Deposits from other banks are stated at the amount payable to the other banks. Giro wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Wadiah demand deposits are used as payment instruments and available for withdrawal at any time using cheque and demand deposit slips, and receive bonuses according to the Bank’s policies. Wadiah demand deposits are stated at the amount entrusted by depositors. Giro wadiah dapat menerima bonus sesuai kebijakan Bank. Wadiah demand deposits may receive bonus based on the Bank's policy. Dana Syirkah Temporer PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 Deposits from Other Banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain. v. Temporary Syirkah Funds Temporary syirkah funds represent investments under mudharabah mutlaqah contract in which the owners (shahibul maal) entrust the funds to the fund manager (mudharib/ Bank) in managing the investment, and will receive profit share based on the agreed predetermined ratio (nisbah). Temporary syirkah funds consist of mudharabah saving deposits, mudharabah time deposits, mudharabah interbank investment certificates and subordinated mudharabah sukuk. - 28 - LAPORAN TAHUNAN Deposits Simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip wadiah yad-adhdhamanah dalam bentuk giro wadiah, tabungan wadiah dan deposito wakalah. Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya dan akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah , sertifikat investasi mudharabah antar bank dan sukuk mudharabah subordinasi. 42 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  603. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) v. Dana Syirkah Temporer (lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) v. Temporary Syirkah Funds (continued) Tabungan mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. Mudharabah saving deposits represent third party funds that can be withdrawn under certain conditions. Mudharabah saving deposits are stated at the amount deposited by depositors. Deposito berjangka mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka mudharabah dengan Bank. Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. Mudharabah time deposits represent third party funds that can be withdrawn at specific maturity dates based on the agreement between depositors and the Bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal values set forth in the agreement between the holder of time deposit and the Bank. Sukuk mudharabah subordinasi merupakan surat berharga jangka panjang yang diterbitkan berdasarkan akad mudharabah. Sukuk mudharabah dikelompokkan dalam dana syirkah temporer karena bersifat investasi. Sukuk mudharabah subordinasi disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang timbul dari penerbitan sukuk mudharabah diamortisasi selama masa periode sukuk. Subordinated mudharabah sukuk represents long-term bonds issued under a Mudharabah contract. Mudharabah sukuk are classified as temporary syirkah fund due to its nature as investment. Subordinated mudharabah sukuk are stated at their nominal value. The issuance costs for mudharabah sukuk are amortized based on the term of sharia bonds. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi. Temporary syirkah funds can not be classified as liability because the Bank has no obligation to return the fund to the owner when the Bank has loss, unless there is negligence or default by the Bank. Temporary syirkah funds cannot be classified as equity since they have maturity and the owner of the funds do not have ownership rights as common shareholders, such as voting rights and right of the profit derived from current assets and non-investment assets. Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan dimana hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dan menginvestasikan dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. Temporary syirkah fund is an element of statement of financial position where it is in line with sharia principles, which entitles the Bank to manage and invest funds, including to manage as one portfolio with other type of funds. Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer berdasarkan konsep bagi hasil. The owners of temporary syirkah funds earn profit in accordance with the agreement and receive loss based on the amount of funds from each party. The return of temporary syirkah funds are based on revenue sharing concept. - 29 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 43
  604. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Bank w. Revenue from Fund Management by the Bank as Mudharib Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri dari pendapatan dari transaksi penjualan dari transaksi murabahah dan istishna, pendapatan bagi hasil dari mudharabah dan musyarakah, pendapatan sewa dari ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik dan pendapatan usaha utama lainnya. Revenue from fund management as mudharib consists of revenue from sales in murabahah and istishna transaction, income from profit sharing of mudharabah and musyarakah financing, income from ijarah and ijarah muntahiyah bittamlik and other main operating income. Pendapatan atas piutang murabahah menggunakan metode setara tingkat imbal hasil efektif (margin efektif). Margin efektif adalah margin yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari piutang murabahah. Pada saat menghitung margin efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari margin efektif, biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya. Income from murabahah receivables uses the effective rate of return method (effective margin). Effective margin is the margin that precisely discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the murabahah receivables. When calculating the effective margin, Bank estimates the future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider the loss of receivables in the future. This calculation includes all commissions, provision fees and other forms accepted by the parties in the contract that are an inseparable part of the effective margin, transaction costs and all other premiums or discounts. Bank melakukan penghentian amortisasi keuntungan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan Bank dari transaksi usaha yang diklasifikasikan sebagai nonsebagai margin dalam performing dicatat penyelesaian pada laporan komitmen dan kontinjensi. The Bank terminates the amortization of deferred income when the financing are classified as non-performing. The Bank’s income from business transactions that are classified as non-performing is recorded as margin of non-performing receivables in the statement of commitments and contingencies. Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai. Akad dinyatakan selesai jika proses pembuatan barang pesanan selesai dan diserahkan kepada pembeli. Revenue from istishna is recognized using percentage of completion or contract completion method. The contract is defined as completed if the process of production is completed and the goods are delivered to the customer. Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional. Revenue from ijarah is recognized proportionally during period of the contract. Pendapatan usaha mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mudharib dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah. Revenue from mudharabah is recognized during the period of profit sharing in accordance with the agreed revenue sharing ratio. Loss incurred due to negligence of mudharib is charged to mudharib and will not reduce the mudharabah investment. w. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh sebagai Mudharib - 30 - 44 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  605. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Bank w. Revenue from Fund Management by the Bank as Mudharib (continued) Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah, sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan liabilitas. Revenue from musyarakah distributed to an active partner is recognized in accordance with the agreement on musyarakah revenue, whereas revenue distributed to passive partner is recognized as the right of the passive partner in revenue sharing and liability. Pendapatan operasi utama lainnya terdiri dari pinjaman qardh, pendapatan dari penempatan pada Bank Indonesia, pendapatan dari giro dan penempatan pada bank syariah lain, pendapatan bagi hasil surat berharga syariah, pendapatan fee wesel ekspor, dan pendapatan fee akseptasi. Other operating revenue consists of income derived from funds of qardh, placement with Bank Indonesia, current account and placements with other sharia banks, revenue sharing from sharia securities, export bill fee, and acceptance fee revenue. w. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh sebagai Mudharib (lanjutan) x. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) x. Pendapatan usaha utama lainnya Other main operating income consists of income derived from bank Indonesia Syariah Certificates, Bank Indonesia Syariah Deposit Facility, Foreign Currency Term Deposit Syariah BI, placements with other syariah banks, and profit sharing from syariah securities. Other main operating income is recognized on an accrual basis. Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari pendapatan dari sertifikat Bank Indonesia Syariah, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, Term Deposit Valas Syariah BI, penempatan pada bank syariah lain, dan bagi hasil Surat Berharga Syariah. Pendapatan usaha utama lainnya diakui secara akrual (accrual basis). y. Other main operating income Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer y. Third Parties Share on Returns of Temporary Syirkah Funds Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip mudharabah mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima (cash basis). The share of third parties on the return of temporary syirkah funds represents portion of income derived by Bank from managing funds under mudharabah mutlaqah principles. The profit sharing is distributed on the cash basis. Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aset produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets for distribution to fund owners and the Bank are computed proportionally based on the allocation of funds from owners and the Bank used in financing facilities and other earning assets distributed. The total available margin income and profit sharing are distributed to customers and depositors as shahibul maal and to the Bank as mudharib in accordance with a predetermined ratio. - 31 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 45
  606. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) y. z. Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (lanjutan) y. Subordinated Mudharabah sukuk is paid every 3 (three) months, and calculated based on multiplication between the sukuk holder's ratios and revenue received by the Bank in the last quarter as contained in the unaudited quarterly financial statements of the Bank Publication. Pembayaran pendapatan bagi hasil kepada masing-masing pemegang sukuk akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan porsi kepemilikan yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah pokok sukuk mudharabah yang belum dibayar kembali. The payment of revenue sharing to the respective sukuk holders will be proportionated in accordance with the portion of ownership compared to the unpaid principal amount of the Mudharabah sukuk. Pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan. Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets distributed using the Bank's funds entirely become the right of the Bank including income from the Bank's fee-based transactions. z. Provisi dan Komisi aa. Qardhul Hasan Funds Penalties/ sanctions are charged to debtors who are able to pay, but deliberately delay payments, in the amount that are not agreed and not determined on the contract. The funds from penalties/sanctions will be used for charity funds/qardhul hasan funds. Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja dikenakan berupa denda sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan. ab. Fee Based Income from Banking Services ab. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan Fee based income from banking services is generally recognized when cash is received. Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima. - 32 - PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 Fees and Commissions Fees and commissions directly related to the lending activities and a specific period are deferred and amortized using effective rate of return over the respective periods. The balance of fees and commissions related to financing settled prior to maturity is recognized as revenue or expense upon settlement. Fees and commissions, which are indirectly related to the lending activities and/or do not cover specific periods, are recognized upon execution of the transactions. aa. Dana Kebajikan LAPORAN TAHUNAN Third Parties Share on Returns of Temporary Syirkah Funds (continued) Bagi hasil sukuk mudharabah subordinasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk dengan pendapatan yang diterima Bank dalam triwulan terakhir sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan triwulanan Bank yang belum diaudit yang dipublikasikan oleh Bank. Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan dan jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan setara tingkat imbal hasil efektif sesuai dengan jangka waktunya. Provisi dan komisi sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan dan/atau tidak untuk jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. 46 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  607. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) ac. Employee Benefits ac. Imbalan Kerja Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang menghapuskan mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan. Effective since January 1, 2015, Bank is implementing SFAS No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits", which removes the corridor mechanism and the contingent liabilities disclosures to simplify the classifications and disclosures. Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek dan tunjangan hari raya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan. Short-term employee benefits such as salaries, social security contributions, short-term leaves and allowance of feast day are recognized during the period when services are rendered. Short-term employee benefits are measured using undiscounted amounts. Program pensiun iuran pasti Defined contribution plan Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank. Iuran dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut dan pembayarannya dikurangkan dari utang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan. Contribution payable to the pension fund is equivalent to a certain percentage of salaries for eligible employees under the Bank’s defined contribution plan. The contribution is accrued and recognized as expense when services have been rendered by eligible employees and actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts. Program imbalan pasti Defined benefit plan Imbalan pasca kerja diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang memenuhi syarat. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan Bank dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003. The post-employment benefits are recognized as expense when services have been rendered by eligible employees. The benefits are determined based on Bank regulations and the minimum requirements of Labor Law No.13/2003. Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya secara aktuaris ditentukan berdasarkan metode Projected Unit Credit. The post-employment benefits and other long-term employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, terdiri atas: Remeasurement of net defined benefit liabilities (assets), which is recognized as other comprehensive income, consist of: (i) (i) Actuarial gain and losses. Keuntungan dan kerugian aktuarial. (ii) Return on plan assets, excluding an amount that is included in net interest on liabilities (assets). (ii) Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset). - 33 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 47
  608. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ac. Employee Benefits (continued) ac. Imbalan Kerja (lanjutan) Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, terdiri atas: (lanjutan) Remeasurement of net defined benefit liabilities (assets), which is recognized as other comprehensive income, consist of: (continued) (iii) Setiap perubahan dampak batas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset). (iii) The effect of the asset ceiling, excluding any amount that is included in the net interest of liabilities (assets). Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Remeasurement of net defined benefit liabilities (assets), which is recognized as other comprehensive income is not reclassified to profit or loss in the subsequent periods. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi, dan ketika biaya restrukturisasi atau pesangon diakui, sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Past service costs are recognized as expense at the earlier date between the amendments or occurrence of curtailment program, and when the costs of restructuring or severance is recognized, therefore, unvested past service cost can no longer be deferred and recognized over the future vesting period. ad. Taxation ad. Perpajakan Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No 46 (revisi 2013) “ Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Effective on January 1, 2015, Bank adopted SFAS No. 46 (Revised 2013), "Income Taxes". The adoption of the SFAS has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Current tax expense is provided based on the taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of uncompensated tax losses to the extent that it is probable for temporary differences and carry forward of uncompensated tax losses to be utilized in deducting future taxable profit. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi keuangan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and is reduced when it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to compensate part or all of the benefit of the deferred tax assets. - 34 - 48 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  609. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) ad. Taxation (continued) ad. Perpajakan (lanjutan) Perubahan terhadap liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding oleh Bank, pada saat telah ada keputusan atas banding dan atau keberatan tersebut. Amendment to tax obligation is recorded when an assessment letter is received or, if objected to or appealed against by the Bank, when the result of such appeal or objection is determined. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/ atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan ke laba komprehensif lainnya dan dilaporkan ke ekuitas. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted as at statement of financial position reporting date. The related tax effects of the provisions for and/ or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are recognized as “Income Tax Benefit (Expense)” and included in the net profit or loss for the year, except to the extent that they relate to items previously charged to other comprehensive income and reported to equity. Aset dan liabilitas atas pajak tangguhan dan pajak kini dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus. Assets and liabilities on deferred tax and current tax are offset if there is a legal enforceable right to offset. ae. Earnings per Share ae. Laba per Saham Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Bank by the weighted average number of shares outstanding during the year. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik Bank dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Estimasi af. Use of Significant Accounting Judgment and Estimates Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi, dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. The preparation of the Bank’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates. af. Penggunaan Pertimbangan Akuntansi yang Signifikan dan - 35 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 49
  610. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) af. Use of Significant Accounting Judgment and Estimates (continued) af. Penggunaan Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Bank sebagai berikut: The following judgments are made by management in the process of applying Bank’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in Bank’s financial statements as follows: Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuannya untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The Bank’s management has made an assessment of it’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt on the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: All assets and liabilities in which fair value is measured or disclosed in the financial statements can be classified in fair value hierarchy levels, based on the lowest level of input that is significant to the overall fair value measurement: Level 1: harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liablitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran. Level 1: quoted prices (without adjustments) in active markets for identical assets or liabilities which are accessible at the measurement date. Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung. Level 2: inputs other than quoted prices included in level 1 that are observable for the assets and liabilities, either directly or indirectly. Level 3: input yang tidak dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas. Level 3: inputs that are not observable for the assets and liabilities. Kontinjensi Contingency Bank sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial. The Bank is currently involved in legal proceedings. The estimate of the probable cost for the resolution of claims has been developed in consultation with the aid of the external legal counsel handling the Bank’s defense in this matter and is based upon an analysis of potential results. - 36 - 50 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  611. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) af. Use of Significant Accounting Judgment and Estimates (continued) af. Penggunaan Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Kontinjensi (lanjutan) Contingency (continued) Manajemen tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut. Management does not believe that the outcome of this matter will affect the results of operations. It is probable, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimating uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Bank based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul diluar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Bank. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Cadangan kerugian penurunan nilai dari piutang, pinjaman qardh dan pembiayaan Allowance for impairment losses on receivables, funds of qardh and financing Manajemen Bank menelaah portofolio piutang, pinjaman qardh dan pembiayaan setiap periode untuk menilai penurunan nilai dengan memperbaharui cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk selama periode yang diperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan dan pemantauan terhadap rekening individual oleh petugas. The Bank’s management reviews its receivables, funds of qardh and financing portfolio to assess impairment in each period by updating the required allowance for impairment losses made during the period based on the continuing analysis and monitoring of individual accounts by the officers. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi mengenai sejumlah faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang mengakibatkan perubahan terhadap jumlah cadangan kerugian di masa yang akan datang. Such estimates are based on assumptions of several factors and actual results may differ, resulting in future changes in the amount of allowance for losses. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul diluar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya. Existing circumstances and assumptions with regard to future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Bank. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. - 37 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 51
  612. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) af. Penggunaan Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) af. Use of Significant Accounting Judgment and Estimates (continued) Penurunan nilai investasi pada surat berharga Impairment of investment in marketable securities Manajemen Bank menentukan bahwa surat berharga memiliki kriteria penurunan nilai yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. The Bank’s management determines that the impairment of marketable securities are based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Umur ekonomis aset tetap Useful lives of premises and equipment Manajemen Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. The Bank’s management estimates the useful lives of premises and equipment based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of premises and equipment are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimate of the useful lives of premises and equipment is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban usaha. It is possible, however, that future results of operations be materially affected by changes in estimates brought about by changes in the aforementioned factors. The amounts and timing of recorded expenses for any period are affected by changes of those factors and circumstances during recording. A reduction in the estimated useful lives of premises and equipment increases the recorded operating expenses. Revaluasi pada aset tetap Revaluation of premises and equipment Bank mengukur aset tetap berdasarkan nilai revaluasi dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan dalam ekuitas. Bank menggunakan penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset tetap pada 31 Desember 2020 dan 2019. Lihat Catatan 13 untuk nilai tercatat aset tetap. The Bank measures the premises and equipment at revalued amounts with changes in fair value being recognized in other comprehensive income and reported in the equity. The Bank engaged independent appraisal to determine the fair value of premises and equipment as of December 31, 2020 and 2019. Refer to Note 13 for the carrying values of premises and equipment. - 38 - 52 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  613. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) af. Use of Significant Accounting Judgment and Estimates (continued) af. Penggunaan Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from deductible temporary difference. Management’s judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with strategic future tax planning. Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Manajemen Bank mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tidak dapat dipulihkan kembali. The Bank’s management assesses impairment of non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of non-financial asset may not be recoverable. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: The factors that the Bank considers important which may lead to impairment assessment are the following: a) significant underperformance related to historical expectation or projected future operating results; b) significant changes in the manner of use of the assets or the overall business strategy; and a) performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; b) perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan c) industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif. c) significant negative industry or economic trends. Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. The Bank recognizes an impairment loss whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher amount between fair value less costs of disposal using the asset value in use (or cash generating unit). Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if not possible, for the cash-generating unit to which the asset belongs. Estimasi liabilitas imbalan kerja Estimated liabilities for employee benefits Estimasi liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Estimated liabilities for employee benefits are determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves assumptions such as discount rate, expected rate of returns on investments, future salary increase, mortality rate, resignation rate and others. - 39 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 53
  614. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) af. Use of Significant Accounting Judgment and Estimates (continued) af. Penggunaan Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Estimasi liabilitas imbalan kerja (lanjutan) Estimated liabilities for employee benefits (continued) Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan. Due to the long-term nature of this plan, such estimates are subject to significant uncertainty. ag. Basic Earning (Loss) per Share ag. Laba (Rugi) Neto per Saham Dasar Basic earnings (loss) per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares issued and fully paid during the year. Laba (rugi) neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. ah. Significant Estimates ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan Annual Report 2020 Judgments and The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgements, estimates, and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those that have been estimated. Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgement and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The several significant uses of the professional judgment and estimates are as follows: Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Accounting Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. - 40 - 54 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  615. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Judgments and Penurunan nilai aset keuangan Impairment losses on financial assets Bank menelaah kualitas aset pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi komprehensif, Bank membuat estimasi penilaian apakah terdapat indikasi penurunan kualitas aset. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai. The Bank reviews its quality of assets at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statement of profit and loss and other comprehensive income. In determining whether an impairment loss should be recorded in comprehensive income, Bank estimates whether there are indications of impairment in the quality of the assets. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance. Penurunan nilai aset non keuangan Impairment losses on non-financial assets Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK") melebihi nilai terpulihnya, yaitu yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset or Cash Generating Unit ("CGU") exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm's length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the assets. Nilai pakai ditentukan dengan menggunakan estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut. Estimasi nilai yang dapat terpulihkan tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai. Value in use is determined using the estimated future cash flows which are discounted using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risk specific to the assets. These estimates of recoverable amount are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance for impairment. - 41 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 55
  616. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Annual Report 2020 and Fair value of financial assets Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as discount rates, early payment rates and default rate assumptions. Pajak penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak Bank. Bank menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba rugi. Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan. Significant judgment is involved in determining the provision for tax. The Bank provides tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit and loss. The Bank recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of corporate taxable income. Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets. Management’s judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable income together with future tax planning strategies. Penyisihan imbalan kerja karyawan Provision for employee benefits Penyisihan imbalan kerja karyawan ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Provision for employee benefits programs are determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves assumptions such as discount rate, expected rate of returns on investments, future salary increase, mortality rate, resignation rates and others. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Judgments Nilai wajar atas instrumen keuangan - 42 - 56 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  617. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Judgments and Penyisihanimbalankerjakaryawan(lanjutan) Provision for employee benefits (continued) Karena imbalan kerja tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan. Due to the long-term nature of these employee benefits, such estimates are subject to significant uncertainty. Umur ekonomis aset tetap dan perangkat lunak Economic life of fixed assets and software Manajemen Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap dan perangkat lunak berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbaharui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. The Management of the Bank estimates the useful lives of fixed assets and software based on the period over which the assets are expected to be available for use. The useful life of each item is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical and technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. Hasil masa depan tetap dimungkinkan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiran masa depan dari aset tetap dan perangkat lunak akan meningkatkan beban usaha. It is possible, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimation due to changes in the factors mentioned above. The amount and timing of recorded expenses for each period will be affected by changes of other factors and conditions when recorded. Decrease of estimated useful life of fixed assets and software will increase operating expenses. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan Fee Based Income from Banking Services Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima, kecuali selisih nilai perolehan dibanding nilai nominal yang belum diamortisasi yang diakui secara akrual. Fee based income from banking services are generally recognized when cash is received, except for the unamortized discount/premium which is recognized on accrual basis. Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif Accounting Standards That Have Been Effective 1) 1) Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative. This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies. - 43 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 57
  618. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Annual Report 2020 and Accounting Standards That Have Been Effective (continued) 2) Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. 2) Amendments to SFAS No. 16: Fixed Assets on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part of it) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the Fixed Assets. 3) Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa. 3) Amendments to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: employee contributions. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service. 4) PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: 4) SFAS No. 5: Operating Segments. The improvement clarifies that: a) Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. a) An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS No. 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. b) Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. b) Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities. PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Judgments Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif (lanjutan) - 44 - 58 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  619. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Judgments and Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif (lanjutan) Accounting Standards That Have Been Effective (continued) 5) PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi, dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. 5) SFAS No. 7: Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services. 6) PSAK No. 16: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. 6) SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts. 7) PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No.25 paragraf 27. 7) SFAS No. 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS No. 25. 8) PSAK No. 68 (Penyesuaian): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. 8) SFAS No. 68 (Improvement): Fair value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55. Penerapan dari standar, interprestasi baru/ revisi standar berikut yang berlaku efektif 1 Januari 2018, tidak menimbulkan perubahan substantif terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya, antara lain: The adoption of these new and amended standards and interpretations that are effective beginning 1 January 2018 did not result in substantial changes to the Bank’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years, among others: - - PSAK PSAK PSAK PSAK PSAK 2: "Laporan Arus Kas" 13: "Properti Investasi" 16: "Aset Tetap" 46: "Pajak Penghasilan" 53: "Pembayaran Berbasis Saham" SFAS SFAS SFAS SFAS SFAS 2: "Statement of Cash Flows" 13: "Property Investment" 16: "Fixed Assets" 46: "Income Tax" 53: "Share Based Payment" - 45 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 59
  620. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Beberapa PSAK mengalami penyesuaian tahunan dan efektif 1 Januari 2018, yaitu: Some SFAS experience annual adjustments and are effective on January 1, 2018, namely: - PSAK 2: "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" - SFAS 2: "Investments in associates and joints ventures" - PSAK 67: "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain" - SFAS 67: "Disclosure of interests in other entities" Penerapan dari standar, interpretasi baru/ revisi standar berikut yang berlaku efektif 1 Januari 2019, yaitu: Implementation of standards, interpretation of new/ revised following standards that are effective January 1, 2019, namely: - ISAK 33: "Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Di Muka - ISAK 34: "Ketidakpastian Dalam Perlakuan Pajak Penghasilan" - IFAS 33: "Foreign Exchange Transactions and Advances in Rewards - IFAS 34: "Uncertainty in the Treatment of Income Taxes" Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan belum diterapkan secara dini oleh Bank. Bank telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini: Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended 31 December 2018 and have not been early adopted by the Bank. The Bank’s has assessed the impact of these new standards and interpretations as set out below: - PSAK 62 "Kontrak Asuransi" - SFAS 62 "Insurance contract” Determine financial reporting for insurance contracts for each entity that issues an insurance contract. This statement specifically requires the development of limited insurer accounting for insurance contracts and disclosures that identify and explain the amount in insurer financial statements arising from insurance contracts, and assist users of financial statements in understanding the amount, timing and uncertainty of future cash flows from insurance contracts. - SFAS 71 "Financial instrument" Regulates the classification, measurement and derecognition of financial assets and financial liabilities, introduces new rules for hedge accounting and a new impairment model for financial assets. Mengatur klasifikasi, pengukuran dan penghentian pengakuan dari aset dan liabilitas keuangan, memperkenalkan aturan baru untuk akuntansi lindung nilai dan modal penurunan nilai baru untuk aset keuangan. - 46 - PT. Bank Aceh Syariah Annual Report 2020 and Accounting Standards That Have Been Effective (continued) - PSAK 71 "Instrumen Keuangan" LAPORAN TAHUNAN Judgments Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif (lanjutan) Menentukan pelaporan keuangan untuk kontrak asuransi setiap entitas yang mnerbitkan kontrak asuransi. Pernyataan ini secara khusus mensyaratkan pengembangan terbatas akuntansi insurer untuk kontrak asuransi serta pengungkapan yang mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan insurer yang timbul dari kontrak asuransi, dan membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi. 60 SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  621. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) Judgments and Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif (lanjutan) Accounting Standards That Have Been Effective (continued) - PSAK 72 "Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan" - SFAS 72 "Revenue from Contract Customer with A standard for recognition of revenue has been issued. This will replace SFAS 23 which covers contracts for goods and services and SFAS 34 which covers construction contracts. The new standard is based on the principle that revenue is recognized when control of a good or service transfers to a customer. Suatu standar untuk pengakuan penghasilan telah diterbitkan. Standar ini akan menggantikan PSAK 23 yang mengatur kontrak untuk barang dan jasa dan PSAK 34 yang mengatur kontrak konstruksi. Standar baru ini didasarkan oleh prinsip bahwa penghasilan diakui ketika kontrol atas barang atau jasa dialihkan ke pelanggan. - SFAS 72 "Leases" - PSAK 72 "Sewa" Standar ini akan membawa dampak hamper ke seluruh sewa yang diakui di laporan posisi keuangan, karena perbedaan antara sewa operasi dan pembiayaan dihapuskan. Dalam standar yang baru, sebuah asset (hak guna atas barang yang disewakan) dan liabilitas keuangan untuk membayar sewa diakui. Pengecualian hanya terdapat pada sewa jangka pendek dan yang bernilai rendah. Perlakuan akuntansi untuk pesewa tidak akan berbeda secara signifikan. This standard will result in almost all leases being recognized on the statement of financial position, as the distinction between operating and finance leases is removed. Under the new standard, an asset (the right to use the leased item) and a financial liability to pay rentals are recognized. The only exceptions are short-term and low-value leases. The accounting treatment for lessors will not significantly change. Beberapa PSAK mengalami penyesuaian tahunan efektif berlaku dalam tahun 2020: Several SFAS are subject to annual adjustments to be effective in 2020: - PSAK 59: “Akuntansi Perbankan Syariah” (2 Juni 2020) - SFAS 59: “Accounting for Islamic Banking” (June 2, 2020) - PSAK 101: “Penyajian Laporan Keuangan Syariah” (10 Juni 2020) - SFAS 101: “Presentation of Sharia Financial Statements” (June 10, 2020) - PSAK 102: “Akuntansi Murabahah” (15 Juni 2020) - SFAS 102: “Accounting for Murabahah” (June 15, 2020) - PSAK 104: “Akuntansi Istishna” (19 Juni 2020) - SFAS 104: “Accounting for Istishna” (June 19, 2020) - PSAK 105: “Akuntansi Mudharabah” (19 Juni 2020) - SFAS 105: “Accounting for Mudharabah” (June 19, 2020) - PSAK 106: “Akuntansi Mudharabah” (19 Juni 2020) - SFAS 106: “Accounting for Mudharabah” (June 19, 2020) - PSAK 107: “Akuntansi Ijarah” (19 Juni 2020) - SFAS 106: “Accounting for Ijarah” (June 19, 2020) - 47 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 61
  622. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ah. Significant Accounting Estimates (continued) ah. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan) 3. Beberapa PSAK mengalami penyesuaian tahunan efektif berlaku dalam tahun 2020: (lanjutan) Several SFAS are subject to annual adjustments to be effective in 2020: (continued) - PSAK 108: “Akuntansi Transaksi Syariah” (10 Juni 2020) - SFAS 108: “Accounting for Sharia Transaction” (June 10, 2020) - PSAK 109: “Akuntansi Zakat dan Infak Sedekah” (19 Juni 2020) - SFAS 109: “Accounting for Zakat and Infaq Alms” (June 19, 2020) - PSAK 111: “Akuntansi Wa’ad” (10 Juni 2020) - SFAS 111: “Accounting for Zakat and Infaq Alms” (June 19, 2020) Penerapan akuntansi baru dan amandemen lainnya tidak berdampak potensial terhadap laporan keuangannya. The implementation of other new and amendment accounting do not have potential impact to its financial statements. 3. besar pada mesin ATM CRM kecil Jumlah 2019 1.378.612.952.764 177.657.350.000 158.600.000 17.000.000 1.498.736.044.405 126.412.350.000 -7.000.000 Cash in teller Cash in ATM’s 1.556.445.902.764 1.625.155.394.405 Total 4. GIRO PADA BANK INDONESIA 2020 Jumlah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA 2019 855.543.761.279 1.609.374.448.275 Rupiah 855.543.761.279 1.609.374.448.275 Total - 48 - PT. Bank Aceh Syariah Petty cash This account consists of: Akun ini terdiri dari: Rupiah CASH This account consists of: 2020 62 and Accounting Standards That Have Been Effective (continued) Akun ini terdiri dari: 4. Judgments Standar Akuntansi yang Telah Berlaku Efektif (lanjutan) KAS Kas Kas Kas Kas SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
  623. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA (Continued) Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 tentang Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, Dan Unit Usaha Syariah dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 20/10/PADG/2018 tanggal 04 Juni 2018, Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/10/PADG/2018, terakhir berdasarkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 21/14/PADG/2019 Tanggal 26 Juni 2019 , setiap Bank Umum Syariah diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang ditetapkan sebesar 4,5% dari dana pihak ketiga (secara harian 1,5% dan secara rata–rata 3%) serta terjadi penambahan perhitungan GWM berdasarkan PBI No. 21/12/PBI/2019 Tanggal 25 November 2019 Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dimana Jika RIM Bank berada dibawah Batas Bawah (84%) maka dikenakan Giro RIM tambahan 0,1% (jika 14% KPMM  19%) dari selisih RIM Bank dengan Batas Bawah, Namun apabila Ratio KPMM Bank > 19%, maka tambahan 0,15% dan Jika RIM Bank berada diatas Batas Atas (94%) maka dikenakan Giro RIM tambahan 0.2% dari selisih RIM Bank dengan Batas Atas (apabila Ratio CAR/KPMM Bank diatas 14%, maka tambahan 0,2% untuk Giro RIM tidak dikenakan), serta penambahan terhadap perhitungan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 4% dari total rata-rata dana pihak ketiga. Perubahan atas peraturan tersebut sesuai dengan PBI No. 22/4/PBI/2020 tanggal 26 Maret 2020, dimana setiap Bank Umum Syariah wajib memelihara GWM secara harian sebesar 0.5% (jika ada insentif menjadi 0%) dan secara rata-rata sebesar 3% dari total rata-rata dana pihak ketiga. Selanjutnya, untuk GWM RIM menjadi 0% serta penambahan terhadap perhitungan penyangga likuiditas makroprudensial (PLM) sebesar 4.5% dari total rata-rata dana pihak ketiga sesuai dengan peraturan anggota dewan gubernur No. 22/4/PADG/2020 tanggal 15 April 2020 In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 20/3/PBI/2018 dated March 29, 2018 on Minimum Reserve Requirement in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Bank, Sharia Commercial Bank and Sharia Business Units and Board of Governors Regulations (PADG) No. 20/10/PADG/2018 dated June 4, 2018, Board of Governors Regulations (PADG) No. 20/30/PADG/2018 dated November 30, 2018 concerning amendment to Board of Governors Regulations No. 20/10/PADG/2018, most recently based on the members of Board of Governors (PADG) No. 21/14/PADG/2019 dated June 26, 2019, every sharia bank is required to maintain Minimum Reserve Requirement (MRR) in Rupiah which is set at 4.5% from the third party funds (on a daily basis at 1.5%, and on average by 3%), and there is an additional calculation of MRR based on PBI No. 21/12/PBI/2019 dated November 25, 2019, the Macropudential Intermediation Ratio (RIM) where If the Bank's RIM is below the Lower Limit (84%), an additional RIM Giro is subject to an additional 0.1% (if 14% KPMM  19%) of the difference between the Bank's RIM and the Lower Limit, but if the Bank's KPMM Ratio is> 19%, an additional 0.15 % and If the Bank's RIM is above the Upper Limit (94%), an additional RIM Giro is subject to an additional 0.2% of the Bank's RIM difference to the Upper Limit (if the CAR / KPMM Ratio is above 14%, an additional 0.2% for the RIM Giro is not charged) and the addition to the calculation of the Macropudential Liquidity Buffer (PLM) of 4% of the total average third party funds. Amendments to these regulations are in accordance with PBI No. 22/4/PBI/2020 dated 26 March 2020, where every Sharia Commercial Bank is required to maintain daily GWM of 0.5% (if there is an incentive to be 0%) and an average of 3% of the total average third party funds. Furthermore, RIM’s statutory reserve becomes 0% as well as an addition to the calculation of the macroprudential liquidity buffer (PLM) of 4.5% of thetotal average third party funds in accordance with the regulation of the members of the board of governors No. 22/4/PADG/2020 dated April 15, 2020. Rasio Giro Wajib Minimum Bank (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar 3,97% dan 7,70%. Bank’s Minimum Reserve Requirement (unaudited) as of December 31, 2020 and 2019 is 3.97% and 7.70%. - 49 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 63
  624. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 5. GIRO PADA BANK LAIN This account consists of: Akun ini terdiri dari: 2020 Bank Umum: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 6. 2019 10.225.690.523 16.042.485.978 159.814.339 1.222.132 628.656 10.387.355.650 --8.046.510.036 24.088.996.014 Conventional Bank: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Giro Bank lain merupakan giro dalam mata uang Rupiah per 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp10.387.355.650 dan Rp24.088.996.014. Current accounts in other banks are current accounts denominated in Rupiah, which as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp10,387,355,650 and Rp24,088,996,014, respectively. Seluruh giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. All current account with other banks are classified as current. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada 31 Desember 2020 dan 2019, karena manajemen berkeyakinan bahwa giro pada bank lain dapat tertagih. Management believes that the allowance for impairment losses are not necessary as of December 31, 2020 and 2019, since management believes current account with other bank are fully collectible. 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 2020 Sukuk Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Deposito mudharabah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2019 -- -- Bank Indonesia Bond Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) Mudharabah time deposits Total Allowance for impairment losses 2.233.871.000.000 2.728.409.000.000 Net 1.587.071.000.000 1.103.009.000.000 645.300.000.000 1.500.000.000 2.233.871.000.000 1.625.000.000.000 400.000.000 2.728.409.000.000 - 50 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS This account consists of: Akun ini terdiri dari: 64 CURRENT ACCOUNT IN OTHER BANKS
  625. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) Details of placement in Bank Indonesia and other banks are as follows: Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebagai berikut: 2020 Sukuk Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Deposito Mudharabah PT BPRS Baiturrahman PT BPRS Taman Indah Darussalam Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (Continued) 2019 1.587.071.000.000 1.103.009.000.000 645.300.000.000 2.232.371.000.000 1.625.000.000.000 2.728.009.000.000 1.000.000.000 400.000.000 500.000.000 1.500.000.000 -400.000.000 Bank Indonesia Bond Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) Mudharabah time deposits PT BPRS Baiturrahman PT BPRS Taman Indah Darussalam -- -- Total Allowance for impairment losses 2.233.871.000.000 2.728.409.000.000 Net Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan lancar. All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain tidak diperlukan pada 31 Desember 2020, karena manajemen berkeyakinan penempatan bank lain dapat tertagih dan yang telah dibentuk pada tanggal 31 Desember 2019 adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai. Management believes that the allowance for impairment losses on other banks are not required as of December 31, 2020, since management believes that placement with other banks are fully collectible, and which was established on December 31, 2019, is sufficient to cover possible impairment losses . 7. SURAT BERHARGA MARKETABLE SECURITIES a. By type a. Berdasarkan jenis 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Nilai Wajar Nilai Perolehan Diukur pada harga perolehan Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Reksadana syariah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih -- -- Measured at cost Held to Maturity Available for Sale Sharia mutual funds Interbank mudharabah investment Total Allowance for impairment losses 5.043.630.083.681 5.026.713.189.000 Net 1.555.435.639.566 1.069.194.713.000 1.488.999.731.115 1.568.854.995.000 1.040.858.194.000 1.487.000.000.000 930.000.000.000 5.043.630.083.681 930.000.000.000 5.026.713.189.000 - 51 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 65
  626. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. SURAT BERHARGA (Lanjutan) MARKETABLE SECURITIES (Continued) a. By type (continued) a. Berdasarkan jenis (lanjutan) 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Nilai Wajar Nilai Perolehan Diukur pada harga perolehan Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Reksadana syariah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih -- -- Measured at cost Held to Maturity Available for Sale Sharia mutual funds Interbank mudharabah investment Total Allowance for impairment losses 4.252.745.167.521 4.258.454.194.000 Net 50.000.000.000 1.692.841.324.931 1.002.234.152.670 687.669.689.920 50.000.000.000 1.660.596.000.000 1.040.858.194.000 687.000.000.000 820.000.000.000 4.252.745.167.521 820.000.000.000 4.258.454.194.000 b. By relationship b. Berdasarkan hubungan 2020 Pihak ketiga: Diukur pada harga perolehan Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Reksadana syariah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2019 Third parties: 50.000.000.000 50.000.000.000 Measured at cost 1.505.435.639.566 1.069.194.713.000 1.488.999.731.115 1.692.841.324.931 1.002.234.152.670 687.669.689.920 930.000.000.000 5.043.630.083.681 820.000.000.000 4.252.745.167.521 -- -- Held to Maturity Available for Sale Sharia mutual funds Interbank mudharabah investment Total Allowance for impairment losses 5.043.630.083.681 4.252.745.167.521 Net c. By publisher c. Berdasarkan penerbit 2020 Bank Indonesia UUS Bank Jatim PT. PNM Investment Management PT Avrist Asset Management PT Bahana TCW Investment Management PT. Mandiri Manajemen Investasi PT Majoris Asset Management PT PLN (Persero) UUS Bank Riau UUS Bank Jateng Eximbank Jumlah dipindahkan 2019 1.990.630.352.566 350.000.000.000 1.736.075.477.601 25.000.000.000 300.349.041.924 300.347.926.194 -300.148.287.697 300.061.763.892 -- 300.053.303.550 -- 288.187.695.555 250.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 4.479.630.083.681 387.521.402.223 250.000.000.000 70.000.000.000 300.000.000.000 100.000.000.000 3.168.745.167.521 - 52 - 66 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Bank Indonesia UUS Bank Jati PT. PNM Investment Management PT Avrist Asset Management PT Bahana TCW Investment Management PT. Mandiri Manajemen Investasi PT Majoris Asset Management PT PLN (Persero) UUS Bank Riau UUS Bank Jateng Eximbank Total Forwarded
  627. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. SURAT BERHARGA (Lanjutan) c. By publisher (continued) c. Berdasarkan penerbit (lanjutan) 2020 Jumlah Pindahan Bank CIMB Niaga Bank Mega Syariah UUS Bank Kaltim Global Mediacom Astra Sedaya Finance PT Bank Syariah mandiri PT Bank Victoria Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah Indosat Medco Power Indonesia PT Bank Jateng UUS Bank Jambi UUS PT Bank Sinar Mas Telkom UUS Bank Sumsel Babel Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2019 4.479.630.083.681 3.168.745.167.521 Total transferred 100.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 -200.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 24.000.000.000 10.000.000.000 -----5.043.630.083.681 50.000.000.000 24.000.000.000 10.000.000.000 175.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 4.252.745.167.521 Bank CIMB Niaga Bank Mega Syariah UUS Bank Kaltim Global Mediacom Astra Sedaya Finance PT Bank Syariah mandiri PT Bank Victoria Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah Indosat Medco Power Indonesia PT Bank Jateng UUS Bank Jambi UUS PT Bank Sinar Mas Telkom -5.043.630.083.681 2020 Bersih -- Total Allowance for impairment losses Net 4.252.745.167.521 d. By remaining period to maturity d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan 12 - 60 bulan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai MARKETABLE SECURITIES (Continued) 2019 -- -- Up to 1 month 12 - 60 months Total Allowance for impairment losses 5.043.630.083.681 4.252.745.167.521 Net 2.218.684.528.072 2.824.945.555.609 5.043.630.083.681 1.507.669.689.920 2.745.075.477.601 4.252.745.167.521 Management believes that the allowance for impairment losses are not necessary as of December 31, 2020 and 2019, since management believes that the investment in marketable securities are collectible. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, karena manajemen berkeyakinan bahwa investasi pada surat berharga dapat tertagih. - 53 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 67
  628. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 8. SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI SECURITIES PURCHASED/SOLD RESALE/REPURCHASE AGREEMENT UNDER As of December 31, 2020, there were no securities purchased under agreements to resell and as of December 31, 2019, securities purchased under agreement to resell consist of: Pada tanggal 31 Desember 2020 tidak terdapat surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali dan pada tanggal 31 Desember 2019, terdiri dari: 31 Desember 2020/December 31, 2020 Nama Pihak Penjual / Counterparty Jenis Efek / Type of Security -- Nilai Nominal / Par Value -- -- Liabilitas Imbalan yang Tanggal Tanggal penjualan akan Mulai / Jatuh Tempo kembali/ diterima/ Value Resell Benefit to be / Maturity Date Date liabilities received -- -- -- Nilai Tercatat / Carrying Value -- -- 31 Desember 2019/December 31, 2019 Nama Pihak Penjual / Counterparty Jenis Efek / Type of Security -- 9. Nilai Nominal / Par Value -- -- Liabilitas Imbalan yang Tanggal Tanggal penjualan akan Mulai / Jatuh Tempo kembali/ diterima/ Value Resell Benefit to be / Maturity Date Date liabilities received -- 9. PIUTANG -- -- Nilai Tercatat / Carrying Value -- -- RECEIVABLES a. By type and collectibility: a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas: 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Lancar/ Current Murabahah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 13.185.219.762.213 13.185.219.762.213 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandards 172.815.334.959 172.815.334.959 10.303.668.919 10.303.668.919 Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total 10.228.459.296 10.228.459.296 149.345.488.782 149.345.488.782 13.527.912.714.169 13.527.912.714.169 (149.345.488.782) (171.308.666.878) Murabahah Total Allowance for impairment losses -- 13.356.604.047.291 Net (55.255.196) (5.400.654.922) (7.677.171.676) (8.830.096.302) 13.185.164.507.017 167.414.680.037 2.626.497.243 1.398.362.994 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Lancar/ Current Murabahah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 12.615.832.351.865 12.615.832.351.865 Dalam perhatian khusus/ Special mention 146.087.668.532 146.087.668.532 Kurang lancar/ Substandards 8.001.362.865 8.001.362.865 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Macet/ Loss Jumlah/ Total 7.698.692.894 7.698.692.894 122.441.271.808 122.441.271.808 12.900.061.347.964 12.900.061.347.964 (122.433.271.766) (138.281.371.784) Murabahah Total Allowance for impairment losses 8.000.042 12.761.779.976.180 Net (254.175.669) (3.322.167.137) (6.021.335.214) (6.250.421.998) 12.615.578.176.196 142.765.501.395 1.980.027.651 1.448.270.896 - 54 - 68 Diragukan/ Doubtful
  629. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. PIUTANG (Lanjutan) RECEIVABLES (Continued) b. By relationship b. Berdasarkan hubungan 2020 2019 13.642.114.916 12.886.419.233.048 12.900.061.347.964 Related parties Third parties Total (171.308.666.878) (138.281.371.784) Allowance for impairment losses 13.356.604.047.291 12.761.779.976.180 Net Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 13.661.197.198 13.514.251.516.971 13.527.912.714.169 Bersih c. By economic sector and collectibility c. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Lancar/ Current Pertanian Pertambangan Perindustrian Perikanan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan, restoran, dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total (55.255.196) (5.400.654.922) (7.677.171.676) (8.830.096.302) (149.345.488.782) (171.308.666.878) Agriculture Mining Manufacturing Fishery Electricity, water, and gas Construction Trading, restaurants, and hotel Transportation, warehouse, and communication Business services Social services Others Total Allowance for impairment losses 13.185.164.507.017 167.414.680.037 2.626.497.243 1.398.362.994 -- 13.356.604.047.291 Net 25.409.543.840 13.970.099.213 84.556.916.659 5.871.500.260 715.214.788 21.347.994.009 4.249.298.374 -5.655.311.254 901.885.598 -1.471.173.743 166.820.424 -261.319.957 119.459.277 --- 163.038.735 -144.121.968 27.877.502 -652.158.165 541.712.858 319.355.148 1.351.613.116 727.549.612 -114.413.577 30.530.414.231 14.289.454.361 91.969.282.954 7.648.272.249 715.214.788 23.585.739.494 159.913.086.336 26.901.043.813 1.649.784.340 2.579.014.768 112.366.645.516 303.409.574.773 9.111.640.441 6.258.474.894 36.796.007.447 12.821.269.284.326 13.185.219.762.213 1.397.538.041 461.006.430 4.479.383.370 127.298.694.336 172.815.334.959 129.089.155 -198.638.770 7.778.556.996 10.303.668.919 --133.352.234 6.528.895.924 10.228.459.296 638.509.798 12.677.876 5.319.527.537 27.953.483.744 149.345.488.782 11.276.777.435 6.732.159.200 46.926.909.358 12.990.828.915.326 13.527.912.714.169 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Lancar/ Current Pertanian Pertambangan Perindustrian Perikanan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan, restoran, dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total (254.175.669) (3.322.167.137) (6.021.335.214) (6.250.421.998) (122.433.271.766) (138.281.371.784) Agriculture Mining Manufacturing Fishery Electricity, water, and gas Construction Trading, restaurants, and hotel Transportation, warehouse, and communication Business services Social services Others Total Allowance for impairment losses 12.615.578.176.196 142.765.501.395 1.980.027.651 1.448.270.896 8.000.042 12.761.779.976.180 Net 18.347.890.039 122.216.951 80.852.429.439 4.521.649.940 519.952.879 15.177.797.631 3.944.653.758 -5.087.396.903 287.621.150 30.041.360 2.607.879.508 461.960.012 -72.646.324 --505.336.218 --37.675.971 ---- 103.030.144 1.311.868.367 265.732.685 155.478.685 --- 22.857.533.953 1.434.085.318 86.315.881.322 4.964.749.775 549.994.239 18.291.013.357 131.708.634.903 18.695.035.618 887.236.387 1.140.558.542 104.474.127.874 256.905.593.324 9.559.749.747 5.382.361.217 30.542.045.980 12.319.097.623.139 12.615.832.351.865 971.755.079 361.033.959 5.537.011.921 108.565.239.276 146.087.668.532 54.370.078 -367.133.507 5.652.680.339 8.001.362.865 543.207.805 -394.544.875 5.582.705.701 7.698.692.894 69.646.279 177.876 3.268.736.231 12.792.473.667 122.441.271.808 11.198.728.988 5.743.573.052 40.109.472.514 12.451.690.722.122 12.900.061.347.964 - 55 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 69
  630. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. PIUTANG (Lanjutan) d. Non performing receivables d. Piutang bermasalah 2020 Perdagangan, restoran, dan hotel Jasa Sosial/Masyarakat Pertambangan Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Pertanian Konstruksi Perindustrian Perikanan Jasa Dunia Usaha Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 2019 106.501.922.803 4.030.414.613 1.311.868.367 767.598.953 871.572.018 766.571.742 1.757.055.041 874.886.391 12.677.876 42.260.936.665 169.877.616.999 667.224.162 564.990.156 505.336.218 376.054.980 155.478.685 177.876 24.027.859.707 138.141.327.567 (165.852.756.760) (134.705.028.978) Transportation, warehouse and communication Agriculture Construction Manufacturing Fishery Business service Others Total Allowance for impairment losses 4.024.860.239 3.436.298.589 Net e. By terms of agreement e. Berdasarkan jangka waktu perjanjian 2020 Bersih 2019 (171.308.666.878) (138.281.371.784) Up to 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 3 years Over 3 - 4 years Over 4 - 5 years Over 5 years Total Allowance for impairment losses 13.356.604.047.291 12.761.779.976.180 Net 5.624.630.164 50.111.616.076 196.457.082.948 211.081.846.604 495.374.984.529 12.569.262.553.848 13.527.912.714.169 2020 Bersih 2019 (171.308.666.878) (138.281.371.784) Up to 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 3 years Over 3 - 4 years Over 4 - 5 years Over 5 years Total Allowance for impairment losses 13.356.604.047.291 12.761.779.976.180 Net 118.768.177.865 338.053.869.482 612.248.614.007 836.791.156.983 937.683.656.741 10.684.367.239.091 13.527.912.714.169 - 56 - 70 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 7.481.273.019 65.446.508.951 224.423.673.356 301.843.319.602 829.322.651.532 11.471.543.921.504 12.900.061.347.964 f. By remaining period to maturity f. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 2 tahun Lebih dari 2 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 4 tahun Lebih dari 4 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Trading, restaurants, and hotel Social Services Mining 116.595.444.624 5.651.518.541 319.355.148 Bersih Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 2 tahun Lebih dari 2 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 4 tahun Lebih dari 4 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai RECEIVABLES (Continued) 106.130.179.101 330.466.652.907 531.688.719.146 687.559.100.881 960.061.512.764 10.284.155.183.165 12.900.061.347.964
  631. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. PIUTANG (Lanjutan) RECEIVABLES (Continued) g. Allowance for impairment losses g. Cadangan kerugian penurunan nilai Management believes that the allowance for impairment losses on receivables is adequate to cover impairment losses from uncollectible receivables. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai akibat tidak tertagihnya piutang. h. Other significant information h. Informasi penting lainnya Tingkat marjin keuntungan piutang dalam rupiah berkisar antara setara 11% sampai dengan 7% per tahun untuk tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. The profit margin rates on receivables in rupiah ranged from equivalent of 11% to 7% per annum for December 31, 2020 and 2019. Jumlah piutang yang direstrukturisasi per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp242.615.275.089 dan Rp163.232.262.998. Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu dan penjadwalan kembali pembayaran. Restructured receivables as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp242,615,275,089 and Rp163,232,262,998, respectively. Receivables are restructured by providing period extension and rescheduling of payments. Bank telah melakukan restrukturisasi pembiayaan untuk debitur yang terdampak pandemi Covid-19 sesuai dengan POJK No. 11/POJK.03/2020, “Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019" tertanggal 13 Maret 2020. Bank has restructured credit for debtors affected by the Covid-19 pandemic in accordance with POJK No. 11/POJK.03/2020, “National Economic Stimulus as countercyclical Policy Impact of Coronavirus Desease spread 2019 dated 13 march 2020. Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank menerapkan Peraturan OJK No. 40/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang “Penilaian Kualitas Aset bank Umum” yang kemudian diubah dengan Peraturan OJK No. 48/POJK.03/2020 tentang “Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran Corona Virus Disease 2019" tanggal 3 Desember 2020. In compliance with Financial Service Authority (OJK), The Bank implements OJK Reglation No. 40/POJK.03/2019 dated 19 December 2019 regarding “Assesment of Commercial Banks’ Asset Quality’ Which amended subsequently by OJK Regulation No. 48/POJK.03/2020 regarding “Amandement on Financial Service Authority Regulation No. 11/POJK.03/2020 regarding National Economic Stimulus as countercyclical policy impact of Corona Virus Desease Spread 2019" dated 3 December 2020. Pendapatan margin murabahah yang masih akan diterima oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp73.073.500.185 dan Rp75.078.924.107. Accrued murabahah margin income as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp73,073,500,185 and Rp75,078,924,107, respectively. Pendapatan marjin murabahah yang ditangguhkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp8.621.074.654.201 dan Rp8.744.352.537.113. Deferred murabahah margin income as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp8,621,074,654,201 and Rp8,744,352,537,113, respectively. Piutang murabahah kepada karyawan Bank merupakan piutang untuk tujuan membeli kendaraan, rumah dan pembiayaan pribadi lainnya. Piutang ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan tingkat marjin keuntungan piutang berkisar antara setara 4% sampai dengan setara 7% per tahun. Murabahah receivables from the Bank’s employees consist of receivables intended for the acquisition of vehicles, houses and other personal financing. The receivables are settled through monthly payroll deductions with profit margin rate on receivables ranged from equivalent of 4% to 7% per annum. - 57 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 71
  632. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. PIUTANG (Lanjutan) RECEIVABLES (Continued) h. Other significant information (continued) h. Informasi penting lainnya (lanjutan) Piutang murabahah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan dan menjual atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan pembiayaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp2.810.000.000 dan Rp2.470.000.000. Murabahah receivables are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, power attorney to liquidate time deposits, and other guarantees accepted by the Bank. Total mudharabah deposits pledged as collateral as of December 31, 2020 and 2019, were Rp2,810,000,000 and Rp2,470,000,000, respectively. Rasio piutang non-performing-gross dan net pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar 1,26% dan 0,03%, dan 1,07% dan 0,03%. Ratio of gross and net non-performing receivables as of December 31, 2020 and 2019 is 1.26% and 0.03%, and 1.07% and 0.03%, respectively. 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 10. MUSYARAKAH FINANCING a. By type, currencies and collectibility: a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas: 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Dalam perhatian khusus/ Special mention Lancar/ Current Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total (634.993.550) (874.076.478) (2.920.208.953) (999.002.847) (58.317.220.738) (63.745.502.566) Working capital Investment Total Allowance for impairment losses 1.608.465.475.904 7.068.775.307 1.136.584.048 768.682.750 -- 1.617.439.518.009 Net Modal kerja Investasi 1.086.095.774.533 523.004.694.921 4.764.140.162 3.178.711.623 4.056.793.001 -- 1.767.685.597 -- 57.565.415.888 751.804.850 1.154.249.809.181 526.935.211.394 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.609.100.469.454 7.942.851.785 4.056.793.001 1.767.685.597 58.317.220.738 1.681.185.020.575 Bersih 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Dalam perhatian khusus/ Special mention Lancar/ Current Kurang lancar/ Substandards Jumlah/ Total (932.231.486) (894.309.611) (2.908.198.620) (2.289.942.124) (39.354.313.148) (46.378.994.989) Working capital Investment Total Allowance for impairment losses 1.382.803.897.807 2.782.704.329 1.519.209.588 377.925.679 2 1.387.483.737.405 Net 1.383.736.129.293 -- 3.677.013.940 -- 4.427.408.208 -- 2.667.867.803 -- 39.354.313.150 -- 1.433.862.732.394 -- Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.383.736.129.293 3.677.013.940 4.427.408.208 2.667.867.803 39.354.313.150 1.433.862.732.394 b. By relationship b. Berdasarkan hubungan 2020 Pihak berelasi Modal kerja Pihak ketiga Modal kerja Investasi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2019 (63.745.502.566) (46.378.994.989) Related parties Working capital Third parties Working capital Investment Total Allowance for impairment losses 1.617.439.518.009 1.387.483.737.405 Net 2.319.355.148 11.016.639.002 1.151.930.454.033 526.935.211.394 1.681.185.020.575 842.932.752.149 579.913.341.243 1.433.862.732.394 - 58 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Macet/ Loss Modal kerja Investasi Bersih 72 Diragukan/ Doubtful Annual Report 2020
  633. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Lanjutan) 10. MUSYARAKAH FINANCING (Continued) c. By economic sector and collectibility c. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Lancar/ Current Pertanian Pertambangan Perindustrian Perikanan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan, restoran, dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total (63.745.502.566) Agriculture Mining Manufacturing Fishery Electricity, water, and gas Construction Trading, restaurants, and hotel Transportation, warehouse, and communication Business services Social services Others Total Allowance for impairment losses 1.617.439.518.009 Net 14.559.397.173 19.553.346.123 56.098.237.346 1.608.632.934 69.107.142.860 858.579.703.132 2.673.497.513 -97.941.000 ---- 119.126.000 -554.736.084 --1.925.000.000 ------- 339.607.138 3.045.000.000 5.283.401.515 159.207.383 -5.725.784.364 17.691.627.824 22.598.346.123 62.034.315.945 1.767.840.317 69.107.142.860 866.230.487.496 233.419.036.521 2.304.875.471 1.457.930.917 1.417.685.597 37.440.147.769 276.039.676.275 10.409.973.601 184.260.216.209 19.803.226.561 141.701.556.994 1.609.100.469.454 1.675.909.499 -438.829.020 751.799.282 7.942.851.785 ----4.056.793.001 ---350.000.000 1.767.685.597 4.095.000.000 500.000.000 1.721.155.898 7.916.671 58.317.220.738 16.180.883.100 184.760.216.209 21.963.211.479 142.811.272.947 1.681.185.020.575 (634.993.550) (874.076.478) (2.920.208.953) (999.002.847) (58.317.220.738) 1.608.465.475.904 7.068.775.307 1.136.584.048 768.682.750 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention -- 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Pertanian Pertambangan Perindustrian Perikanan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan, restoran, dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Kurang lancar/ Substandards Macet/ Loss Jumlah/ Total (46.378.994.989) Agriculture Mining Manufacturing Fishery Electricity, water, and gas Construction Trading, restaurants, and hotel Transportation, warehouse, and communication Business services Social services Others Total Allowance for impairment losses 1.387.483.737.405 Net 11.560.008.642 20.107.054.220 76.752.934.413 2.871.050.983 83.392.857.144 774.997.995.831 120.986.920 -455.520.836 --1.452.398.540 280.326.001 -500.000.000 --477.359.639 -2.000.000.000 79.156.489 ---- -59.999.851 1.689.124.253 39.904.601 -4.461.882.903 11.961.321.563 22.167.054.071 79.476.735.991 2.910.955.584 83.392.857.144 781.389.636.913 220.681.293.265 1.648.107.644 1.884.011.248 588.711.314 27.398.745.644 252.200.869.115 8.617.737.875 156.894.534.337 23.356.373.903 4.500.000.000 1.383.731.840.613 ----3.677.013.940 --1.290.000.000 -4.431.696.888 ----2.667.867.803 4.700.000.000 -1.004.655.898 -39.354.313.150 13.317.737.875 156.894.534.337 25.651.029.801 4.500.000.000 1.433.862.732.394 (932.231.486) (894.309.611) (2.908.198.620) 1.382.799.609.127 2.782.704.329 1.523.498.268 Perdagangan, restoran dan hotel Konstruksi Perindustrian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertambangan Jasa sosial/masyarakat Jasa dunia usaha Pertanian Perikanan Listrik, gas dan air Lain-lain (2.289.942.124) (39.354.313.148) 377.925.679 2 d. Non performing receivables d. Pembiayaan bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Diragukan/ Doubtful 2020 2019 40.315.764.282 7.650.784.364 5.838.137.599 29.871.468.206 4.939.242.542 2.268.280.742 4.095.000.000 3.045.000.000 1.721.155.898 500.000.000 458.733.138 159.207.383 -357.916.672 64.141.699.336 4.700.000.000 2.059.999.851 2.294.655.898 -280.326.001 39.904.601 --46.453.877.841 (62.236.432.538) 1.905.266.798 (44.552.453.892) 1.901.423.949 Trading, restaurants and hotel Construction Manufacturing Transportation, warehousing and communication Mining Social services Business service Agriculture Fishery Electricity, water and gas Allowance for impairment losses Net - 59 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 73
  634. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Lanjutan) 10. MUSYARAKAH FINANCING (Continued) e. By terms of agreement e. Berdasarkan jangka waktu perjanjian 2020 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 2 tahun Lebih dari 2 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 4 tahun Lebih dari 4 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2019 (63.745.502.566) (46.378.994.989) Up to 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 3 years Over 3 - 4 years Over 4 - 5 years Over 5 years Total Allowance for impairment losses 1.617.439.518.009 1.387.483.737.405 Net 198.744.991.163 78.517.423.270 105.712.252.649 239.385.843.528 91.264.325.401 967.560.184.564 1.681.185.020.575 f. By remaining period to maturity f. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2020 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 2 tahun Lebih dari 2 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 4 tahun Lebih dari 4 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2019 (63.745.502.566) (46.378.994.989) Up to 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 3 years Over 3 - 4 years Over 4 - 5 years Over 5 years Total Allowance for impairment losses 1.617.439.518.009 1.387.483.737.405 Net 769.666.410.851 178.341.815.533 22.189.620.249 8.622.453.462 87.197.962.699 615.166.757.781 1.681.185.020.575 694.450.001.698 41.878.823.791 152.639.310.448 1.838.456.572 1.268.459.444 541.787.680.441 1.433.862.732.394 g. Allowance for impairment losses g. Cadangan kerugian penurunan nilai Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover impairment losses from uncollectible financing. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai akibat tidak tertagihnya pembiayaan. h. Other significant information h. Informasi penting lainnya Tingkat bagi hasil pembiayaan musyarakah berkisar antara setara 12% sampai dengan 13,5% per tahun untuk 31 Desember 2020 dan 2019. Profit sharing rate for musyarakah financing ranged from equivalent to 12% to 13,5% per annum for December 31, 2020 and 2019. Pembiayaan musyarakah yang direstrukturisasi per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp469.234.251.890 dan Rp10.133.302.979. Restructured musyarakah financing as of December 31, 2020 and 2019 are Rp469,234,251,890 and Rp10,133,302,979, respectively. - 60 - 74 693.326.855.458 2.936.340.822 155.039.165.486 3.683.382.643 1.343.933.517 577.533.054.468 1.433.862.732.394 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  635. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Lanjutan) 10. MUSYARAKAH FINANCING (Continued) h. Other significant information (continued) h. Informasi penting lainnya (lanjutan) Pembiayaan sindikasi pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp578.259.811.131 dan Rp562.566.488.502 per tahun. Tidak terdapat pembiayaan sindikasi di mana Bank bertindak sebagai pimpinan sindikasi. Partisipasi Bank dalam pembiayaan sindikasi berkisar antara 4,49% sampai 17,78% per tanggal 31 Desember 2020, dan 4,49% sampai 17,78% per tanggal 31 Desember 2019. Syndicated financing as of December 31, 2020 and 2019 are Rp578,259,811,131 and Rp562,566,488,502, respectively. There were no syndicated financing where the Bank acted as the lead agent. The participation of the Bank in syndicated financing is ranging from 4.49% to 17.78% as of December 31, 2020, and 4.49% to 17.78% as of December 31, 2019. Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan dan menjual atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Terdapat deposito yang menjadi jaminan pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp2.700.000.000 dan Rp2.900.000.000. Musyarakah financing are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, power attorney to liquidate time deposits, and other guarantees accepted by the Bank. Deposits pledged as collateral as of December 31, 2020 and 2019 are amounting to Rp2,700,000,000 and Rp2,900,000,000, respectively. Rasio pembiayaan musyarakah non performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar 3,82% dan 0,11%, dan 3,24% dan 0,14%. Ratio of gross and net non-performing musyarakah financing as of December 31, 2020 and 2019 is 3.82% and 0.11%, and 3.24% dan 0.14%, respectively. i. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang murabahah dan pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut: i. Movement of allowance for impairment losses for murabahah receivables and musyarakah financing are as follows: 2020 Saldo awal tahun Pembentukan periode berjalan Pemulihan periode berjalan Penghapusbukuan periode berjalan Saldo akhir tahun 2019 -- (72.910.817.571) Beginning balance of the year Provision during the year Recovery during the year Write off during the year 235.054.550.250 184.660.366.773 Ending balance of the year 184.660.366.773 139.474.782.459 50.394.183.477 -- 118.096.401.885 -- 11. PINJAMAN QARDH 11. QARDH a. By type, currencies and collectibility: a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas: 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Dalam perhatian khusus/ Special mention Lancar/ Current Modal kerja Konsumtif Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total -- -- -- -- -- -- Working capital Consumptive Total Allowance for impairment losses 68.566.502.499 41.934.000 -- -- -- 68.608.436.499 Net 102.966.667 68.463.535.832 68.566.502.499 -41.934.000 41.934.000 ---- ---- ---- 102.966.667 68.505.469.832 68.608.436.499 - 61 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 75
  636. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PINJAMAN QARDH (Lanjutan) 11. QARDH (Continued) a. By type, currencies and collectibility: (continued) a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas: (lanjutan) 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Dalam perhatian khusus/ Special mention Lancar/ Current Konsumtif Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total -- -- -- -- -- -- Consumptive Total Allowance for impairment losses 27.738.201.711 50.585.173 -- -- -- 27.788.786.884 Net 27.738.201.711 27.738.201.711 50.585.173 50.585.173 --- --- --- 27.788.786.884 27.788.786.884 b. By economic sector and collectibility b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Dalam perhatian khusus/ Special mention Lancar/ Current Perdagangan & Restoran Perikanan Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Kurang lancar/ Substandards Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total -- -- -- -- -- -- Trade & Restaurant Fishery Others Total Allowance for impairment losses 68.566.502.499 41.934.000 -- -- -- 68.608.436.499 Net 100.000.000 2.966.667 68.463.535.832 68.566.502.499 --41.934.000 41.934.000 ----- ----- ----- 100.000.000 2.966.667 68.505.469.832 68.608.436.499 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Dalam perhatian khusus/ Special mention Lancar/ Current Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Kurang lancar/ Substandards -- -- -- -- -- -- 50.585.173 -- -- -- 27.788.786.884 Net Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 2 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai --- LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 --- --- 27.788.786.884 27.788.786.884 c. By terms of agreement 2019 -- -- Up to 1 year More than 1 to 2 years Total Allowance for impairment losses 68.608.436.499 27.788.786.884 Net 68.503.380.944 105.055.555 68.608.436.499 - 62 - PT. Bank Aceh Syariah Jumlah/ Total 27.738.201.711 50.585.173 50.585.173 2020 76 Macet/ Loss Others Total Allowance for impairment losses 27.738.201.711 27.738.201.711 c. Berdasarkan jangka waktu perjanjian Bersih Diragukan/ Doubtful 27.788.786.884 -27.788.786.884
  637. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PINJAMAN QARDH (Lanjutan) 11. QARDH (Continued) d. By remaining period to maturity d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2020 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 2 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 2019 68.503.380.944 105.055.555 68.608.436.499 Bersih -- -- Up to 1 year More than 1 to 2 years Total Allowance for impairment losses 68.608.436.499 27.788.786.884 Net 12. IJARAH ASSETS 12. ASET IJARAH This account represents lease object transactions from ijarah muntahiyyah bittamlik and qard ijarah multi services with details as follows: Akun ini merupakan objek sewa dari transaksi ijarah muntahiyyah bittamlik dan ijarah multijasa dengan rincian sebagai berikut: 2020 2019 1.057.000.000 1.385.200.000 2.442.200.000 (901.689.818) 1.050.000.000 1.035.000.000 2.085.000.000 (547.073.594) Ijarah muntahiyah bittamlik Ijarah multi-services 1.540.510.182 1.537.926.406 Book Value (380.806) -- Allowance for impairment losses 1.540.129.376 1.537.926.406 Nett Ijarah muntahiyah bittamlik Ijarah multijasa Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih 27.788.786.884 -27.788.786.884 Accumulated Depreciation 13. PREMISES AND EQUIPMENT 13. ASET TETAP 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan: Tanah Bangunan Rumah instansi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Perpustakaan Akumulasi penyusutan: Bangunan Rumah instansi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Perpustakaan Nilai Buku Penambahan/ Additional Pengurangan/ Disposal Saldo akhir/ Ending balance 85.034.267.717 174.582.868.872 -36.468.930.754 265.058.845.828 431.834.256 561.576.747.427 37.503.548.650 632.088.700 -8.164.821.000 15.210.161.159 -61.510.619.509 20.385.791.000 ---193.086.277 -20.578.877.277 102.152.025.367 175.214.957.572 -44.633.751.754 280.075.920.710 431.834.256 602.508.489.659 (54.286.003.352) -(22.583.926.793) (212.172.476.799) (431.834.183) (289.474.241.127) (8.359.969.318) -(3.075.851.122) (20.236.070.331) -(31.671.890.771) ------- (62.645.972.670) -(25.659.777.915) (232.408.547.130) (431.834.183) (321.146.131.898) 272.102.506.300 281.362.357.761 Acquisition Cost: Land Building Official house Vehicles Office equipment Library Accumulated depreciation: Building Official house Vehicles Office equipment Library Book Value - 63 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 77
  638. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PREMISES AND EQUIPMENT (Continued) 13. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan: Tanah Bangunan Rumah instansi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Perpustakaan Akumulasi penyusutan: Bangunan Rumah instansi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Perpustakaan Nilai Buku Penambahan/ Additional Pengurangan/ Disposal Saldo akhir/ Ending balance 85.034.267.717 153.466.728.404 -36.196.313.054 243.946.236.796 433.584.256 519.077.130.227 -21.116.140.468 -272.617.700 21.112.609.032 -42.501.367.200 -----1.750.000 1.750.000 85.034.267.717 174.582.868.872 0 36.468.930.754 265.058.845.828 431.834.256 561.576.747.427 (46.929.437.226) -(19.546.649.478) (189.247.226.625) (433.225.850) (256.156.539.179) (7.356.566.126) -(3.037.277.315) (22.925.250.174) -(33.319.093.615) ----(1.391.667) (1.391.667) (54.286.003.352) 0 (22.583.926.793) (212.172.476.799) (431.834.183) (289.474.241.127) 262.920.591.048 272.102.506.300 Acquisition Cost: Land Building Official house Vehicles Office equipment Library Accumulated depreciation: Building Official house Vehicles Office equipment Library Book Value Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh PT Bank Aceh Syariah No.466/Dum.01/II/2017 tanggal 1 Februari 2017 yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh dan Gubernur Aceh perihal konfirmasi status pencatatan tanah seluas 3.365m2 yang terletak di Jl. Tgk. H.M Daud Beureueh No.24 Kuta Alam Banda Aceh, surat tersebut telah dijawab oleh Badan Pengelolaan Keuangan Aceh Pemerintah Aceh sebagaimana tertuang dalam surat No. 590/275/2017 tanggal 22 Pebruari 2017 dan surat dari Gubernur Aceh No. 590/3132 tanggal 20 Oktober 2017 yang menerangkan bahwa tanah yang dimaksud tidak lagi tercatat di dalam Buku Inventaris Barang Milik Pemerintah Aceh. Based on the letter issued by PT Bank Aceh Syariah No.466/Dum.01/II/2017 dated February 1, 2017 addressed to the Secretary and Governor of the Province of Aceh, regarding the confirmation of the status of land registration of 3,365m2 located at Jl. Tgk. H.M Daud Beureueh No. 24 of Kuta Alam Banda Aceh, which has been answered by the Aceh Financial Management Agency of the Regional Government of Aceh as stated in letter No.590/275/2017 dated February 22, 2017 and letter by the Governor of Aceh No.590/3132 dated October 20, 2017 which explains that the land is no longer recorded in the book of inventory of items belonging to the Government of Aceh. Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp401.163.659.000 dan Rp360.993.659.000, manajemen berpendapat jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai atas aset yang dipertanggungkan. Fixed assets are covered by insurance against losses on fire and other risks under blanket policies amounting to Rp401,163,659,000 and Rp360,993,659,000, as of December 31, 2020 and 2019, respectively, which management believes is adequate to cover impairment losses arising from such risks. Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset yang dimiliki oleh Bank. Based on the Bank’s management review, there are no indication of impairment in value of fixed assets owned by the Bank. 14. INTANGIBLE ASSETS 14. ASET TAK BERWUJUD 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan: Software Akumulasi penyusutan: Software Nilai Buku 9.570.805.078 9.570.805.078 Penambahan/ Additional PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Saldo akhir/ Ending balance 52.400.000 52.400.000 --- 9.623.205.078 9.623.205.078 (5.633.030.040) (1.585.532.151) (5.633.030.040) (1.585.532.151) 3.937.775.038 --- (7.218.562.191) (7.218.562.191) 2.404.642.887 - 64 - 78 Pengurangan/ Disposal Acquisition Cost: Software Accumulated depreciation: Software Book Value
  639. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INTANGIBLE ASSETS (Continued) 14. ASET TAK BERWUJUD (Lanjutan) 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan: Software Akumulasi penyusutan: Software Nilai Buku Penambahan/ Additional 9.562.087.578 9.562.087.578 --- 9.570.805.078 9.570.805.078 (3.764.376.576) (1.868.653.464) (3.764.376.576) (1.868.653.464) 5.797.711.002 --- (5.633.030.040) (5.633.030.040) 3.937.775.038 2019 Income receivables Prepaid expense - rent ATM bersama Deferred charges Supplies Guarantee accounts Accounts under settlements Others 241.131.274.685 214.182.636.316 Total 16. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY 2019 152.471.359.335 449.533.633.798 9.079.803.732 -- 9.105.990.532 15.276.899.890 Liability to third parties Deposits guarantee due Liability to ATM bersama 1.558.217.638 63.659.561.032 2.067.483.106 32.079.966.410 Accrued interest Others 226.768.941.737 508.063.973.736 Total 17. UNDISTRIBUTED THIRD PARTIES SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUND AND WADIAH BONUS 17. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN 2020 Jumlah Book Value 120.313.233.450 33.435.012.417 16.073.111.988 38.473.705.101 2.687.720.546 2.000.000.000 871.252.814 328.600.000 2020 Bukan bank Deposito Tabungan Bank Deposito Tabungan Accumulated depreciation: Software 116.211.631.220 42.746.271.977 39.784.117.717 35.213.024.419 4.106.686.176 2.431.185.946 309.757.230 328.600.000 16. LIABILITAS SEGERA Jumlah Acquisition Cost: Software 15. OTHER ASSETS 2020 Piutang margin YAD Biaya dibayar dimuka ATM bersama Biaya yang ditangguhkan Persediaan Rekening jaminan Perkiraan dalam penyelesaian Lain-lain Liabilitas kepada pihak ketiga Setoran jaminan sudah jatuh tempo Kewajiban ATM bersama Bagi hasil yang masih harus dibayar Lain-lain Saldo akhir/ Ending balance 8.717.500 8.717.500 15. ASET LAIN-LAIN Jumlah Pengurangan/ Disposal 2019 9.225.105.613 524.177.955 12.899.808.117 428.795.849 4.486.825 2.019.612 5.827.411 2.019.612 Non bank Time deposits Savings Bank Time deposits Savings 9.755.790.005 13.336.450.989 Total - 65 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 79
  640. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. TAXATION 18. PERPAJAKAN a. Prepaid taxes a. Pajak dibayar di muka 2020 2019 PPh pasal 25/29 -- -- Income tax article 25/29 Jumlah -- -- Total b. Tax benefit (expenses) b. Manfaat (beban) pajak 2020 Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah 2019 92.425.500.200 (5.507.586.513) 138.821.424.750 (45.298.429.546) Current tax Deferred tax 86.917.913.687 93.522.995.204 Total c. Tax payable c. Utang pajak Pajak penghasilan PPh pasal 4 ayat 2 PPh pasal 21 PPh pasal 25 PPh pasal 29 Pajak pertambahan nilai PPh lainnya Jumlah 2020 2019 6.202.724.812 15.668.380.160 13.999.357.803 10.231.911 289.164.072 313.325.249 5.660.425.967 9.425.176.402 6.483.881.207 2.359.033.080 706.975.613 329.594.158 Income tax Income tax final Income tax article 21 Income tax article 25 Corporate Income tax art. 29 Value added tax Other income tax 36.483.184.007 24.965.086.427 Total d. Corporate income tax d. Pajak penghasilan badan Income (loss) before income tax reconciliation between commercial and fiscal statement on profit and loss for the year ended December 31, 2020 and 2019 is as follows: Rekonsiliasi laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 2020 Laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi Beda temporer Jasa produksi Imbalan pasca kerja THT Tunjangan Prestasi Kerja Tantiem CSR Beda tetap Denda dan sanksi pajak Rekreasi dan olahraga Biaya perayaan dan lain-lain Promosi Biaya sosial keagamaan Jumlah dipindahkan 2019 420.076.394.500 545.849.566.679 84.000.000.000 70.678.449.347 46.079.560.368 13.725.199.163 -214.483.208.878 110.116.000.000 21.044.316.865 35.012.801.220 15.020.600.000 -181.193.718.085 69.020.119 752.847.400 4.737.694.092 2.312.996.601 1.801.858.087 6.890.362.363 1.136.089.500 10.650.177.469 2.108.419.782 831.671.350 719.952.100 10.710.733.925 - 66 - 80 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Income before tax benefit (expense) as in the statement of profit and loss Temporary difference Rewards/bonuses Employee benefits- THT Work Performance Allowance Tantiem CSR Permanent difference Tax penalties Sports and recreation Celebration and other expense Promotion Religion social expense
  641. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. TAXATION (Continued) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Corporate income tax (continued) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan) 2020 Jumlah pindahan 2019 10.650.177.469 10.710.733.925 283.321.811 -146.290.000 667.637.433 426.085.750 364.890.000 29.815.500 167.329.000 150.023.777 45.000.000 (44.800.000) (20.254.199.163) (24.020.924.345) 163.032.388 13.000.000 (7.096.625.925) (14.500.000.000) (20.122.917.032) (36.299.597.173) (110.116.000.000) (35.012.801.222) -(214.443.693.346) (34.526.436.629) (108.024.314.267) --(171.757.585.357) Laba kena pajak Pembulatan 420.115.910.032 420.115.910.000 555.285.699.407 555.285.699.000 Taxable income Rounded-off Penghasilan Kena Pajak Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku: 2020: 22% x Rp420.115.910.000 2019: 25% x Rp555.285.699.000 Beban pajak penghasilan Dikurangi angsuran PPh pasal 25 420.115.910.000 555.285.699.000 Taxable income Biaya tamu Iuran dharma wanita Pakaian Dinas Pemeliharaan dan rumah instansi Penyusutan rumah instansi Sewa rumah instansi CSR Tantiem Imbalan pasca kerja THT Keuntungan Investasi Reksadana Jasa produksi Tunjangan Prestasi Kerja Konsumsi PPh badan kurang/ (lebih bayar) Guest expense Women activities Uniform House and maintenance House depreciation House rent CSR Tantiem Employee benefits THT Mutual Fund Investment Benefits Rewards/ bonuses Work Performance Allowance Meal expenses Tax expense 92.425.500.200 138.821.424.750 2020: 22% x Rp420,115,910,000 -92.425.500.200 -- 2019: 25% x Rp555,285,699,000 138.821.424.750 Current tax (92.415.268.289) 10.231.911 (136.462.391.670) Prepaid income tax art. 25 2.359.033.080 Under/ (over) payment of corporate income tax - 67 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 81
  642. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. TAXATION (Continued) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Deferred tax assets e. Aset pajak tangguhan 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Saldo awal/ Beginning balance Aset pajak tangguhan Beban imbalan paska kerja Tantiem Jasa produksi CSR Tunjangan prestasi kerja Dibebankan ke Ekuitas/ Charged to equity Penyesuaian/ Adjustment 26.722.193.945 27.429.990.499 134.964.438.999 16.548.241.664 10.264.655.500 (1.436.380.000) (5.745.520.000) (9.856.000) 24.199.892.709 ---- (801.665.818) (822.899.715) (4.048.933.170) (496.447.250) 60.385.076.336 25.170.710.784 125.169.985.829 16.041.938.414 Deferred tax assets Post-employment benefit Tantiem Bonus CSR 8.753.200.305 2.434.687.012 -- (262.596.009) 10.925.291.308 Allowance benefit (1.941.242.517) -- (23.818.125.378) 58.237.276 (25.701.130.619) 212.476.822.895 5.507.586.512 381.767.331 (6.374.304.686) 211.991.872.052 Book Value 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan koprehensif lain/ Charged to statement of profit or loss and other Dibebankan ke Saldo awal/ comprehensive Ekuitas/ Beginning balance Charged to equity income Aset pajak tangguhan Beban imbalan paska kerja Tantiem Jasa produksi CSR Tunjangan prestasi kerja Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi dari surat berharga yang tersedia untuk dijual Nilai Buku PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Saldo akhir/ Ending balance Deferred tax assets Post-employment benefit Tantiem Bonus CSR 18.694.829.485 23.674.840.499 107.435.438.999 16.548.241.664 5.261.079.241 3.755.150.000 27.529.000.000 -- 2.766.285.219 ---- 26.722.193.945 27.429.990.499 134.964.438.999 16.548.241.664 -- 8.753.200.305 -- 8.753.200.305 -- -- (1.941.242.517) (1.941.242.517) Allowance benefit Unrealized Gains (Losses) from available for sale securities 166.353.350.647 45.298.429.546 825.042.702 212.476.822.895 Book Value - 68 - 82 Saldo akhir/ Ending balance Unrealized Gains (Losses) from available for sale securities Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi dari surat berharga yang tersedia untuk dijual Nilai Buku Dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan koprehensif lain/ Charged to statement of profit or loss and other comprehensive income
  643. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. WADIAH CURRENT ACCOUNTS 19. GIRO WADIAH 2020 Pihak berelasi: Pemerintah Pemerintah daerah/propinsi Pemerintah pusat Campuran/Kabupaten/Kota BUMN/ BUMD Pihak ketiga: Perusahaan Umum Yayasan/Badan Sosial/Koperasi Perorangan (Pribumi) Badan Dayah PRKS Lainnya Jumlah 2019 130.237.724.837 2.901.588.727 204.662.959.622 223.137.134 351.061.469 1.761.419.127 457.219.943.290 810.639.883.641 49.304.014.997 6.275.819.880 4.074.841.778 325.005.950 17.596.128.538 25.742.748.352 8.489.084.067 8.175.048.576 291.462.871 38.208.493.706 Third parties: Company Foundation/ Social Entities/ Cooperative Individual (Local) Dayah Entity PRKS Others 828.542.644.269 1.231.333.550.660 Total Wadiah demand deposits represent demand deposits from other banks in wadiah yad-dhamanah principle which will earn bonus based on Bank’s policy. Giro wadiah merupakan simpanan giro dari bank lain dengan akad wadiah yad-dhamanah yang akan mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank. 20. WADIAH SAVINGS 20. TABUNGAN WADIAH 2020 Aneka Guna Wadiah Wadiah sahara Wadiah Haji Akbar Wadiah lainnya TabunganKu syariah Jumlah 2019 91.016.192.953 46.257.967.786 39.499.696.748 158.923.142 -- 54.359.752.362 45.983.252.161 43.085.674.446 337.430.794 -- Aneka Guna Wadiah Wadiah sahara Wadiah Haji Akbar Other Wadiah TabunganKu syariah 176.932.780.629 143.766.109.763 Total 21. DEPOSIT FROM OTHER BANKS 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN Deposito Bank Mudharabah Tabungan Bank Wadiah Giro Bank Wadiah Jumlah Related parties: Government Local/provincial government Central Government Mixed/ District/City State-owned/ Local Owned Enterprises 224.995.612.002 64.133.117.151 2.810.175.319 1.456.923.895 2020 2019 8.500.000.000 6.977.436.199 6.106.273.086 8.000.000.000 8.933.341.199 6.297.801.732 Mudharabah Time deposits Wadiah Bank Savings Wadiah Bank Current accounts 21.583.709.285 23.231.142.931 Total Average annual profit sharing rates for placement in Rupiah from other banks for the years ended December 31, 2020 and 2019 are equivalent to 1,50% - and 7,35%. Rata-rata tingkat bagi hasil tahunan penempatan Rupiah dari bank lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 berkisar setara 1,50% - 7,35%. - 69 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 83
  644. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. FUND BORROWINGS 22. PINJAMAN YANG DITERIMA 2020 -- -- Musyarakah financing Micro and small Business Loan Fund (KUMK) 121.036.016.741 53.088.942.614 Total Pembiayaan Musyarakah Dana kredit usaha mikro kecil (KUMK) Jumlah 2019 121.036.016.741 PT Bank Aceh Syariah membuat Kesepakatan Bersama Nomor 46/PKS/Dp/2017 dan Nomor 192/BA/PK/XII/2017 dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMEN PUPR) tentang Penyaluran Pembiayaan Pemilikan Rumah Bersubsidi dalam rangka Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kesepakatan ini telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan kesepakatan bersama Nomor 07/PKS/Sg/2019 dan Nomor 032/BA/III/2019 tanggal 15 Maret 2019. PT Bank Aceh Syariah entered into a mutual agreement No. 46/PKS/Dp/2017 and No. 192/BA/PK/XII/2017 with the Ministry of Public Works and Housing (KEMEN PUPR) concerning a channeling of Financing of Subsidized House Ownership for Low-income Communities (MBR). This agreement has been amended several times, the latest was based on mutual agreement Number 07/PKS/Sg/2019 and Number 032/BA/III/2019 dated March 15, 2019. Berdasarkan kesepakatan bersama tersebut, PT Bank Aceh Syariah melakukan Perjanjian Kerjasama Operasional dengan KEMEN PUPR Republik Indonesia Nomor HK.02.03-Sg.DL/39/2017 dan Nomor 193/BA/PK/XII/2017 tentang Penyaluran Pembiayaan Rumah Bersubsidi dalam rangka Perolehan Rumah bagi MBR. Pembagian porsi dana dalam perjanjian ini sebesar 90:10 antara KEMENPUPR dan Bank. Based on the mutual agreement, PT Bank Aceh Syariah made an Operational Cooperation Agreement with KEMEN PUPR of the Republic of Indonesia No. HK.02.03-Sg.DL/39/2017 and No. 193/BA/PK/XII/2017 concerning a channeling of Financing of Subsidized House for MBR. The allocation of funds portion under this agreement amounted to 90:10 between KEMENPUPR and the Bank. Perjanjian ini telah diubah dengan Perjanjian Kerjasama Operasional Nomor 34/PKS/Sg/2018; 072/BA/PK/X/2018 pada tanggal 17 Mei 2018 tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan melalui Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Akad perjanjian kerjasama ini menggunakan akad Pembiayaan Musyarakah, pembagian porsi dana antara KEMENPUPR dengan Bank yaitu 75:25. Sesuai dengan perjanjian ini, tarif margin yang diberikan kepada KEMENPUPR yaitu sebesar 0,5% dari nilai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. This agreement has been modified to an Operational Cooperation Agreement No. 34/PKS/Sg/2018; 072/BA/PK/X/2018 on May 17, 2018 concerning the Channeling of Housing Loan Liquidity Facility Funds through Housing Loan for Low-income Communities. This agreement used the Musyarakah Financing Contract, with portion of funds between KEMENPUPR and Bank at 75:25. In accordance with this agreement, the tariff margins granted to KEMENPUPR is at 0.5% of the value of Housing Loan Liquidity Facility. 23. SECURITIES ISSUED 23. SURAT BERHARGA DITERBITKAN 2020 SIMA - Bank Pemerintah SIMA - Bank Swasta SIMA - Bank BPD Jumlah 2019 150.000.000.000 --- 400.000.000.000 --- SIMA - Government Bank SIMA - Private Bank SIMA - Bank BPD 150.000.000.000 400.000.000.000 Total - 70 - 84 53.088.942.614 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  645. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. OTHER LIABILITIES 24. LIABILITAS LAIN-LAIN 2020 Dana kesejahteraan pegawai Imbalan pasca kerja - THT Jasa produksi Titipan CSR Cadangan biaya lainnya Tantiem Dana Kebajikan Pendapatan yang ditangguhkan Setoran jaminan Lain-lain Jumlah 2019 237.452.174.434 305.420.486.613 84.000.000.000 51.950.250.350 12.927.461.172 21.000.000.000 19.096.002.105 4.820.135.031 1.526.657.682 121.273.857.487 214.036.330.146 147.906.699.350 110.116.000.000 77.200.547.675 47.850.911.174 27.529.000.000 18.040.166.226 5.107.385.467 699.499.888 78.126.549.493 Employee welfare funds Post employee benefit -THT Rewards/ bonuses CSR Deposit Other reserve expenses Tantiem Qardhul Hasan Funds Accrued Revenues Security deposits Others 859.467.024.874 726.613.089.419 Total 25. GIRO MUDHARABAH 25. MUDHARABAH CURRENT ACCOUNTS 2020 Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 2019 4.296.384.333.034 1.447.131.360.190 3.362.222.010.072 1.685.103.651.943 Related parties Third parties 5.743.515.693.224 5.047.325.662.015 Total Giro mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut berdasarkan nisbah yang disetujui sebelumnya. Mudharabah demand deposits represents deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such fund based on a predetermined ratio. Bagi hasil untuk giro mudharabah berkisar antara 1% sampai dengan 1,50% per tahun untuk tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. The annual profit sharing ratio for mudharabah demand deposits ranged from 1% to 1.50% per annum for December 31, 2020 and 2019. 26. TABUNGAN MUDHARABAH 26. MUDHARABAH SAVINGS DEPOSITS 2020 Pihak berelasi Seulanga Firdaus Simpeda Tabungan Aneka Guna TabunganKu Syariah Tabungan Pensiun iB TabunganKu Tabungan Simpel iB 2019 10.901.015.650 5.894.107.987 1.646.357.550 1.051.874.664 5.246.384 455.249 511.728 -19.499.569.212 2.212.199.991 6.379.892.726 587.440.548 1.017.174.254 863.643 93.427.590 466.407 1.425.417 10.292.890.576 Related parties Seulanga Firdaus Simpeda Tabungan Aneka Guna TabunganKu Syariah Tabungan Pensiun iB TabunganKu Tabungan Simpel iB - 71 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 85
  646. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. TABUNGAN MUDHARABAH (Lanjutan) 26. MUDHARABAH SAVINGS DEPOSITS (Continued) 2020 Jumlah Pindahan 19.499.569.212 10.292.890.576 3.396.719.672.260 2.448.303.834.160 2.262.395.291.865 451.401.898.197 230.364.064.038 140.491.845.087 52.531.346.208 19.750.170.482 9.001.958.122.297 3.703.893.312.223 2.035.152.758.771 2.219.108.437.984 521.279.219.749 185.262.772.790 119.603.829.231 39.587.381.923 11.129.446.910 8.835.017.159.581 9.021.457.691.509 8.845.310.050.157 Pihak ketiga Simpeda Seulanga Firdaus Tabungan Aneka Guna Tabungan Pensiun iB TabunganKu TabunganKu Syariah Tabungan Simpel iB Jumlah 2019 Total Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Mudharabah saving deposits represents deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such fund based on a predetermined profit sharing ratio. Bagi hasil untuk tabungan mudharabah setara dengan 0% sampai dengan 4,15% per tahun untuk 31 Desember 2020 dan 2019. The annual profit sharing ratio for investments of mudharabah saving deposits is ranging from 0% to 4.15% per annum for December 31, 2020 and 2019. 27. DEPOSITO MUDHARABAH 27. MUDHARABAH TIME DEPOSITS a. By relationship a. Berdasarkan hubungan 2020 Jumlah 2019 1.206.255.406.808 4.597.332.343.914 1.201.083.906.808 4.455.777.451.479 Related parties Third parties 5.803.587.750.722 5.656.861.358.287 Total Pihak berelasi Pihak ketiga b. By terms of agreements b. Berdasarkan jangka waktu kontrak 2020 2019 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 24 bulan 1.918.654.243.386 1.549.096.630.928 1.292.414.125.880 1.029.767.687.528 13.655.063.000 2.363.536.186.421 2.613.191.862.777 309.269.225.880 367.273.442.209 3.590.641.000 1 month 3 months 6 months 12 months 24 months Jumlah 5.803.587.750.722 5.656.861.358.287 Total - 72 - 86 Third parties Simpeda Seulanga Firdaus Tabungan Aneka Guna Tabungan Pensiun iB TabunganKu TabunganKu Syariah Tabungan Simpel iB PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  647. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. DEPOSITO MUDHARABAH (Lanjutan) 27. MUDHARABAH TIME DEPOSITS (Continued) c. By remaining period to maturity c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2020 Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan diatas 12 bulan Jumlah 2019 2.037.215.666.392 1.688.079.611.117 1.199.904.850.050 868.159.641.163 10.227.982.000 2.657.965.839.627 2.539.742.974.951 292.844.156.857 162.831.305.852 3.477.081.000 up to 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months over than 12 months 5.803.587.750.722 5.656.861.358.287 Total Deposito mudharabah merupakan investasi pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut berdasarkan nisbah yang disetujui sebelumnya. Mudharabah time deposits represents other parties investment which are entitled to receive a share in the income derived by the Bank from the use of such fund based on a predetermined ratio. Bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah berkisar antara 5% sampai dengan 7,25% per tahun untuk tahun 2020 dan 2019. The annual profit sharing ratio for mudharabah time deposits in Rupiah ranged from 5% to 7.25% per annum for the year 2020 and 2019. 28. SHARE CAPITAL 28. MODAL SAHAM 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Jumlah lembar saham ditempatkan dan Persentase Jumlah dalam disetor/ kepemilikan/ Rupiah/ Pemegang saham Pemerintah Propinsi Aceh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Pemerintah Kabupaten Aceh Simeulue Pemerintah Kabupaten Bireun Pemerintah Kabupaten Bener Meriah Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Pemerintah Kota Lhokseumawe Pemerintah Kota Banda Aceh Pemerintah Kabupaten Pidie Pemerintah Kabupaten Pidie jaya Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Pemerintah Kota Sabang Pemerintah Kabupaten Aceh Timur Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Pemerintah Kota Langsa Pemerintah Kota Subulussalam Jumlah Number of shares issued and fully paid Percentage of ownership 63.577.594 7.795.405 3.528.375 3.467.871 2.552.780 2.500.000 2.251.521 2.246.407 58.89 7.22 3.27 3.21 2.36 2.32 2.09 2.08 2.163.452 1.996.884 1.810.000 1.775.000 1.650.000 1.606.314 1.250.000 1.200.000 2.00 1.85 1.68 1.64 1.53 1.49 1.16 1.11 1.194.291 1.175.000 1.160.000 808.444 794.979 1.11 1.09 1.07 0.75 0.74 650.000 400.000 400.000 0.60 0.37 0.37 107.954.317 Amount in Rupiah Shareholders 635.775.940.000 Government of Aceh Province 77.954.050.000 Government of North Aceh Region 35.283.750.000 Government of Aceh Jaya Region 34.678.710.000 Government of Aceh Tamiang Region 25.527.800.000 Government of South Aceh Region 25.000.000.000 Government of Central Aceh Region 22.515.210.000 Government of Bireun Region 22.464.070.000 Government of Aceh Besar Region Government of West Aceh Region 21.634.520.000 19.968.840.000 Government of Bener Meriah Region 18.100.000.000 Government of Simeulue Region 17.750.000.000 Government of Lhokseumawe 16.500.000.000 Government of Gayo Lues Region 16.063.140.000 Government of Pidie Region 12.500.000.000 Government of Nagan Raya Region 12.000.000.000 Government of Pidie Jaya Region Government of South-East Aceh 11.942.910.000 Region 11.750.000.000 Government of Banda Aceh City 11.600.000.000 Government of Aceh Singkil Region 8.084.440.000 Government of Sabang City 7.949.790.000 Government of East Aceh Region Government of South-West Aceh 6.500.000.000 Region 4.000.000.000 Government of Langsa City 4.000.000.000 Government of Subulussalam City 100.00 1.079.543.170.000 Total - 73 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 87
  648. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. SHARE CAPITAL (Continued) 28. MODAL SAHAM (Lanjutan) 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor/ Pemegang saham Pemerintah Propinsi Aceh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Pemerintah Kabupaten Bireun Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Pemerintah Kabupaten Bener Meriah Pemerintah Kabupaten Simeulue Pemerintah Kota Lhokseumawe Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Pemerintah Kabupaten Pidie Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya Pemerintah Kota Sabang Pemerintah Kabupaten Aceh Timur Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Pemerintah Kota Banda Aceh Pemerintah Kota Langsa Pemerintah Kota Subulussalam Jumlah Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 59.88 7.34 2.97 2.40 2.36 2.12 1.88 2.80 1.88 1.70 1.83 1.55 1.58 1.18 1.11 1.09 1.064.291 1.100.000 808.444 794.979 1.00 1.04 0.76 0.75 650.000 1.606.314 400.000 300.000 0.61 1.51 0.38 0.28 106.179.535 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Total 29. SHARE CAPITAL ADVANCES 2019 4.000.000.000 3.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.444.260.000 1.000.000.000 1.000.000.000 ---21.444.260.000 - 74 - 88 Shareholders 635.775.940.000 Government of Aceh Province 77.954.050.000 Government of North Aceh Region 31.500.000.000 Government of Aceh Jaya Region 25.527.800.000 Government of Aceh Tamiang Region 25.000.000.000 Government of South Aceh Region 22.515.210.000 Government of Central Aceh Region 19.968.840.000 Government of Bireun Region 29.678.710.000 Government of Aceh Besar Region 20.000.000.000 Government of West Aceh Region 18.100.000.000 Government of Bener Meriah Region 19.434.520.000 Government of Simeulue Region 16.500.000.000 Government of Lhokseumawe 16.750.000.000 Government of Gayo Lues Region 12.500.000.000 Government of Pidie Region 11.750.000.000 Government of Nagan Raya Region 11.600.000.000 Government of Aceh Singkil Region Government of South-East Aceh 10.642.910.000 Region 11.000.000.000 Government of Pidie Jaya Region 8.084.440.000 Government of Sabang City 7.949.790.000 Government of East Aceh Region Government of South-West Aceh 6.500.000.000 Region 16.063.140.000 Government of Banda Aceh City 4.000.000.000 Government of Langsa City 3.000.000.000 Government of Subulussalam City 100.00 1.061.795.350.000 2020 Jumlah Amount in Rupiah 63.577.594 7.795.405 3.150.000 2.552.780 2.500.000 2.251.521 1.996.884 2.967.871 2.000.000 1.810.000 1.943.452 1.650.000 1.675.000 1.250.000 1.175.000 1.160.000 29. UANG MUKA SETORAN MODAL Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Pemerintah Kabupaten Simeulue Pemerintah Kabupaten Bireun Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Pemerintah Kabupaten Singkil Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Pemerintah Kota Subulussalam Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara Jumlah dalam Rupiah/ -Government of Aceh Jaya Region 3.783.750.000 Government of Aceh Jaya Region 2.200.000.000 Government of Gayo Simeulue Region -Government of Bireun Region Government of South-West Aceh -Region 1.000.000.000 Government of Gayo Lues Region -Government of Central Aceh Region -Government of Singkil Region 5.000.000.000 Government of Aceh Besar Region 1.000.000.000 Government of Pidie Jaya Region 2.464.070.000 Government of West Aceh Region 1.000.000.000 Government of Subulussalam City Government of South-East Aceh 1.300.000.000 Region 17.747.820.000 Total
  649. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. SHARE CAPITAL ADVANCES (Continued) 29. UANG MUKA SETORAN MODAL (Lanjutan) Share capital advance is paid up capital by the regional government of Aceh in the current year. The share capital will become capital on the following year. Uang muka setoran modal merupakan modal yang disetor oleh pemerintah daerah Aceh pada tahun berjalan. Setoran modal tersebut akan menjadi modal pada tahun berikutnya. 30. PENDAPATAN MURABAHAH 30. MURABAHAH REVENUES Murabahah revenue represents Bank revenues earned from sale and purchase of murabahah for the year ended December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp1,638,692,870,022, and Rp1,661,888,512,899, respectively, including accrual margin income amounting to Rp73,073,500,185, and Rp75,078,924,107, respectively. Pendapatan murabahah merupakan pendapatan Bank yang diperoleh atas transaksi jual beli murabahah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.638.692.870.022 dan Rp1.661.888.512.899 di dalamnya termasuk pendapatan dari akrual murabahah masing-masing sebesar Rp73.073.500.185 dan Rp75.078.924.107. 31. PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH 31. MUSYARAKAH REVENUE SHARING Pendapatan bagi hasil musyarakah merupakan pendapatan bank yang diperoleh atas transaksi pembiayaan musyarakah yang diberikan kepada nasabah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp140.326.541.470 dan Rp122.591.005.183 dan untuk tahun 2020 disajikan sebagai pengurang beban cadangan kerugian penurunan nilai. Musyarakah revenue sharing represents Bank’s revenue from musyarakah financing transaction to customer for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp140,326,541,470, and Rp122,591,005,183, respectively, and for the year 2020 served as allowance for impairment losses. 32. PENDAPATAN IJARAH 32. IJARAH REVENUES Ijarah revenues represent revenues from rent transaction for the year ended December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp4,567,697,718 and Rp2,006,244,675, respectively. Pendapatan ijarah merupakan pendapatan yang diperoleh atas transaksi sewa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp4.567.697.718 dan Rp2.006.244.675. 33. OTHER MAIN OPERATING REVENUES 33. PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA 2020 Pendapatan penempatan bank lain Pendapatan operasi utama lainnya Jumlah 2019 106.843.528 58.135.248.108 346.168.187.325 383.535.720.473 Income from placement from other banks Other main operating income 346.275.030.853 441.670.968.581 Total - 75 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 89
  650. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. THIRD PARTY SHARE ON TEMPORARY SYIRKAH FUNDS 34. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER 2020 2019 310.219.587.990 172.512.609.301 51.931.395.070 390.689.357 167.029.531.641 61.880.423.717 3.747.892.683 Profit sharing of mudharabah time deposit Profit sharing of mudharabah saving Deposits from customers Others 564.093.196.251 542.877.436.031 Total 35. PEMBALIKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET PRODUKTIF 35. REVERSAL OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON EARNING ASSETS Pembalikan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva produktif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar nihil dan nihil merupakan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva produktif yang disebabkan adanya perbaikan kolektibilitas untuk piutang murabahah dan musyarakah. Reversal of allowance for impairment losses on earning assets for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounting to nil and nil, respectively, is a recovery due to financing collectibility improvement of murabahah and musyarakah receivables. 36. OTHER OPERATING INCOME 36. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA 2020 Pendapatan provisi lainnya Pendapatan transaksi surat berharga Penggantian Biaya Pendapatan lain-lain Jumlah 2019 105.509.690.207 106.764.638.462 --20.336.466.378 926.544.308 -21.734.047.729 Other provision income Securities transaction income Reimbursement Expenses Other income 125.846.156.585 129.425.230.499 Total 37. PEMB E N TUKA N CA D A N G A N KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET PRODUKTIF 37. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON EARNING ASSETS Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp50.394.183.477 dan Rp118.096.401.885, merupakan tambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang disebabkan karena penurunan kolektibilitas untuk piutang murabahah dan pembiayaan musyarakah. Allowance for impairment losses on earning assets for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp50,394,183,477, and Rp118,096,401,885, respectively, is addition due to collectibility deterioration of murabahah receivables and musyarakah financing. Pada tahun 2020 beban kerugian penurunan nilai aset produktif disajikan secara bersih setelah dikurangi dengan pemulihannya. In 2020 expense for impairment losses on earning assets is presented net of its recoverable value. - 76 - 90 OF 339.258.502.523 Bagi hasil deposito mudharabah Bagi hasil tabungan mudharabah Simpanan nasabah Lain-lain Jumlah RETURN PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  651. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. SALARIES EXPENSES 38. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 2020 476.186.232.161 156.620.539.544 13.501.093.806 8.966.892.599 59.839.043.596 457.774.618.211 68.034.168.407 29.435.044.937 1.552.137.068 75.948.121.080 Salaries and remuneration Performance allowance Education and training Allowance to third parties Others 715.113.801.706 632.744.089.703 Total Gaji dan tunjangan Tunjangan kesejahteraan Pendidikan dan pelatihan Honor kepada pihak ketiga Lainnya Jumlah 2019 39. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 39. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2020 Beban barang dan jasa Beban premi asuransi Beban sewa Beban penyusutan aset tetap Beban pemeliharaan dan perbaikan aset tetap Beban promosi Beban pajak Beban penyusutan aset tak berwujud Beban umum kantor Jumlah 2019 Goods and services expenses Insurance expenses Rent expenses Fixed assets depreciation expenses 159.657.244.518 66.234.059.389 35.771.391.479 182.065.946.211 61.191.953.756 23.517.662.889 32.065.627.049 34.072.830.506 22.748.300.061 10.591.365.793 9.101.880.015 22.535.911.451 9.574.437.455 14.032.797.187 1.585.532.151 770.841.400 1.878.929.654 -- Maintenance expenses Promotion expenses Tax expenses Intangible assets amortization expenses Office general expenses 338.526.241.855 348.870.469.109 Total 40. BEBAN BONUS WADIAH /HADIAH 40. GIFT/WADIAH EXPENSES Gift/wadiah expenses for the years ended December 31, 2020 and 2019 are amounting to Rp1,333,688,794, and Rp1,404,348,920, respectively. Beban bonus wadiah/hadiah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.333.688.794 dan Rp1.404.348.920. 41. OTHER EXPENSES 41. BEBAN LAINNYA Other expenses for the years ended December 31, 2020 and 2019 are amounting to Rp168,834,662,143, and Rp170,136,677,168, respectively. Beban lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2 0 2 0 d a n 2 0 1 9 m as in g- m as in g s ebes a r Rp168.834.662.143 dan Rp170.136.677.168. - 77 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 91
  652. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. NON OPERATING REVENUES - NET 42. PENDAPATAN NON USAHA - BERSIH 2020 2019 Pendapatan non usaha Beban non usaha 7.163.640.028 (4.499.767.950) 48.685.982.375 (46.288.954.717) Non operating revenues Non operating expenses Jumlah 2.663.872.078 2.397.027.658 Total 43. COMMITMENT AND CONTINGENCIES 43. KOMITMEN DAN KONTINJENSI The Bank’s receivables and payables from commitments and contingencies are as follows: Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2020 2019 Commitments Commitment payables Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan Kontijensi Tagihan kontijensi Pendapatan dari NPF Liabilitas kontijensi Garansi yang diterbitkan Liabilitas kontijensi - bersih 1.747.627.467.542 Unused financing facilities 45.255.302.364 35.744.580.675 Contingencies Contingency receivables Revenues from NPF (618.795.710.943) (820.241.770.849) Contingency payables Bank guarantee issued (573.540.408.579) (784.497.190.174) Contingency payables - net 281.888.279.957 44. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS 44. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN a. Pension fund program a. Program dana pensiun Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya kepada para karyawan yang memenuhi syarat yang terdiri dari program pensiun manfaat pasti, dan Penghargaan Masa Kerja (PMK). The Bank provides long-term and other post-employee benefits to its eligible employees consisting of a defined benefit pension plan, and Past-Service Compensation (PMK). Program pensiun manfaat pasti Bank adalah untuk semua karyawan Bank yang diangkat sebagai pegawai tetap. Kontribusi pegawai adalah sebesar 5,00% dari penghasilan dasar pensiun karyawan dan sisa jumlah yang diperlukan untuk mendanai program tersebut dikontribusi oleh Bank. The Bank's defined benefit pension plan is provided for all employees of the Bank appointed as permanent employees. Employee contribution is 5.00% of the employee's basic income and the remaining amount required to fund the program is contributed by the Bank. - 78 - 92 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  653. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. LIABILITAS (Lanjutan) IMBALAN KERJA 44. LIABILITIES (Continued) KARYAWAN FOR EMPLOYEE BENEFITS a. Pension fund program (continued) a. Program dana pensiun (lanjutan) Program dana pensiun manfaat pasti yang terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 134/DP.BA/Dir/V/2012 tanggal 14 Mei 2012 tentang peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun PT Bank Aceh yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-668.KM.10/2012 tanggal 10 Desember 2012 tentang pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun PT Bank Aceh. The latest defined benefit pension plan is determined based on the Decision Letter of the Board of Directors No. 134/DP.BA/Dir/V/2012 dated May 14, 2012 regarding the regulation of Pension Fund by Dana Pensiun PT Bank Aceh which has been approved under Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep-668.KM.10/2012 dated December 10, 2012 regarding the ratification of the Pension Fund Regulation by Dana Pensiun PT Bank Aceh. Program Penghargaan Masa Kerja berupa Tunjangan Hari Tua (THT) dikelola sendiri oleh Bank dan diatur dalam peraturan program PMK yang terakhir ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 166/04/DIR/VI/2008 tanggal 04 Juli 2008, Imbalan PMK berupa pembayaran yang jumlahnya sebesar masa kerja aktif x pendapatan dari penghasilan dasar PMK kepada pegawai dengan masa kerja 15 tahun dan 25 tahun dengan syarat hasil penilaian kinerja dua tahun terakhir berpredikat baik. The Employment Benefits Program in form of Retirement Benefit Plan (THT) is managed by the Bank and regulated in the latest PMK program regulation stipulated under Letter of the Board of Directors No. 166/04/ DIR/VI/2008 dated July 04, 2008, PMK Rewards in the form of payments amounting to the active working period x income from basic income of PMK to employees with a working period of 15 years and 25 years provided that the results of the performance assessment of the last two years are well predicated. Status pendanaan atas program pensiun berdasarkan laporan aktuaria per 31 Desember 2020 aktuaris Muh Imam Basuki dan rekan No. 014/PSA-MIB/LA/II/2021 tanggal 5 Februari 2021. Dan laporan aktuaria 31 Desember 2019 Aktuaris PT. Dian Artha Tama No. 9 5 4 - A / P S A K / D A T / X I I / 2 0 1 9 d a n N o .9 5 4 B/PSAK/DAT/XII/2019 Tanggal 26 Desember 2019 masing-masing disajikan sebagai berikut: Funding positions of employee benefits based on the actuarial report as of December 31, 2020 the actuarial report as of Muh Imam Basuki dan rekan No. 014/PSA-MIB/LA/II/2021 dated February 5, 2021 and actuarial report as of December 31, 2019 the actuarial report as of PT Dian Artha Tama No. 954A/PSAK/DAT/XII/2019 and No. 954B/PSAK/DAT/XII/2019 dated December 26, 2019 are as follows, respectively: 2020 Nilai wajar aset dana pensiun Nilai kini liabilitas manfaat pasti yang didanai Selisih lebih (kurang) pendanaan Penyesuaian aset Aset Neto 2019 (629.875.950.232) 544.772.678.531 Fair value of assets 722.723.983.940 (448.374.567.157) Liabilities of employee benefits 92.848.033.708 92.848.033.708 96.398.111.374 (96.398.111.374) Over (under) funding Adjustment of assets -- -- Net of Assets For years 2020 and 2019, there are no asset recognized in the statement of financial position due to the assets recognition which do not met established criteria as stated in accounting standards. Untuk tahun 2020 dan 2019, tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan karena ketentuan pengakuan aset yang disyaratkan dalam standar akuntansi tidak terpenuhi. - 79 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 93
  654. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. LIABILITAS (Lanjutan) IMBALAN KERJA 44. LIABILITIES (Continued) KARYAWAN 2020 Jumlah yang diakui pada laba komprehensif lain Pembayaran imbalan Dampak perubahan manfaat yang belum diakui diawal periode Kekayaan/(kewajiban) yang diakui bank 2019 448.374.567.157 36.766.714.507 416.755.604.431 35.007.470.772 Assets/ (liabilities) at the beginning of period Interest expenses 30.926.166.433 20.161.859.305 Expenses recognized during current year 86.326.683.039 (22.906.894.695) (5.495.469.704) (18.054.897.647) 143.236.747.499 -- Total amount recognized in other comprehensive income Actual benefits payments Impact of changes in benefits that have not been recognize at the beginning of the period 722.723.983.940 448.374.567.157 Assets/ (liabilities) recognized by Bank Employee benefit expenses charged to the statement of profit and loss: Beban imbalan kerja dibebankan pada laporan laba rugi: 2020 Biaya jasa kini Biaya bagi hasil Imbalan hasil ekspektasian aset program Biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi 2019 30.926.166.433 36.766.714.507 20.161.859.305 35.007.470.772 -- -- Current service expenses Profit sharing expenses Return on investment of assets program 67.692.880.940 55.169.330.077 Expenses recognized in profit or loss b. THT Program b. Program THT Current movements on define benefit obligation during the current year are as follows: Mutasi kini liabilitas manfaat pasti yang didanai selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2020 Kewajiban awal periode Biaya selama tahun berjalan Jumlah yang diakui pada laba komprehensif lain Pembayaran imbalan Kewajiban yang diakui bank 2019 147.906.699.350 135.920.158.542 70.678.449.347 21.044.316.965 18.008.228.552 (24.020.924.345) 11.065.140.875 (20.122.917.032) Beginning balance of liabilities expenses recognized during current year Total amount recognized in the other comprehensive income Actual benefits payments 212.572.452.904 147.906.699.350 Liabilities recognized by Bank - 80 - 94 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 BENEFITS The movements of the employee benefits liability recognized by Bank in the statements of financial position are as follows: Perubahan liabilitas yang diakui Bank pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Biaya selama tahun berjalan EMPLOYEE a. Pension fund program (continued) a. Program dana pensiun (lanjutan) Kekayaan/ (kewajiban) awal periode Biaya bunga FOR
  655. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. LIABILITIES FOR EMPLOYEES’ BENEFITS (Continued) 44. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) b. THT Program (continued) b. Program THT (lanjutan) Employee benefit expenses are charged to the Bank’s statement of profit and loss: Beban imbalan kerja dibebankan Bank pada laporan laba rugi: 2020 Biaya jasa kini Biaya bagi hasil Dampak perubahan manfaat yang diakui periode berjalan Biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi 2019 16.693.120.736 12.424.162.745 9.627.023.647 11.417.293.318 41.561.165.866 -- Current service expenses Profit sharing expenses The effect of change in the benefits recognized in the current period 70.678.449.347 21.044.316.965 Expenses recognized in profit or loss Sensitivity analysis to the interest rate: Analisis sensivitas terhadap tingkat bunga: 2020 Sensitivitas (-1%) Nilai kini kewajiban Biaya jasa kini Biaya bagi hasil 239.545.749.627 19.105.624.824 -- Sensitivity (-1%) The present value of the obligation Current service fee Profit sharing costs Sensitivitas (+1%) Nilai kini kewajiban Biaya jasa kini Biaya bagi hasil 189.482.372.495 14.699.817.067 -- Sensitivity (+1%) The present value of the obligation Current service fee Profit sharing costs 45. NON HALAL REVENUES 45. PENERIMAAN NON HALAL Penerimaan non-halal merupakan penerimaan pendapatan dari jasa giro bank umum konvensional. Pendapatan komisi asuransi perusahaan asuransi entitas non-syariah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp2.986.985.149 dan Rp21.016.964.461. Non-halal revenues represents penalty income from current account with non-sharia banks. Non-halal revenue from Insurance Company Non-sharia for the years ended December 31, 2020 and 2019 are amounting to Rp Rp2,986,985,149,and Rp21,016,964,461, respectively. 46. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM 46. GOVERNMENT GUARANTEES ON OBLIGATION OF COMMERCIAL BANKS Berdasarkan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 2 tanggal 25 November 2010, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain. Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) Regulation No. 2 dated November 25, 2010, the deposits guaranteed includes demand deposits, time deposits, certificates of deposits, saving deposits, and deposits from other banks. - 81 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 95
  656. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM (Lanjutan) 46. GOVERNMENT GUARANTEES ON OBLIGATION OF COMMERCIAL BANKS (Continued) Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-undang tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp2.000.000.000 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-undang tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi. On September 22, 2004, the President of the Republic of Indonesia enacted Law No. 24 regarding the "Indonesia Deposit Insurance Corporation" (LPS). Pursuant to the Law, LPS will guarantee customer’s deposits up to Rp2,000,000,000 and actively participate in maintaining the stability of the banking system in accordance with the authority given. The Law became effective on September 22, 2005 and since that date, the LPS has been effectively operating. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. As of December 31, 2020 and 2019, Bank is a participant of the guarantee program. PIHAK 47. TRANSACTIONS AND BALANCE WITH RELATED PARTIES Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak berelasi dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali untuk pinjaman yang diberikan kepada karyawan kunci. Saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties under similar terms and conditions as those with third parties, except for financing to key management personnel. The outstanding balances and significant transactions with related parties for the years ended December 31, 2020 and 2019, are as follows: 47. TRANSAKSI BERELASI DAN SALDO DENGAN 2020 Aset Piutang Murabahah Direksi dan pejabat eksekutif Pembiayaan Musyarakah Direksi dan pejabat eksekutif Jumlah aset untuk pihak berelasi Persentase terhadap jumlah aset 2019 13.661.197.198 14.124.119.834 2.319.355.148 11.016.639.002 15.980.552.346 25.140.758.836 Assets Murabahah receivables Board of directors and executive officers Musyarakah Financing Board of directors and executive officers Total related parties assets 0,06% 0,10% Percentage to total assets - 82 - 96 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  657. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. TRANSAKSI DAN SALDO BERELASI (Lanjutan) DENGAN 47. TRANSACTIONS AND BALANCE WITH RELATED PARTIES (Continued) PIHAK 2020 2019 224.995.612.002 2.810.175.319 64.133.117.151 204.662.959.622 130.237.724.837 2.901.588.727 351.061.469 1.456.923.895 1.761.419.127 223.137.134 Liabilities Wadiah Current Accounts Government Central government Local/provincial Government State-Owned/ Local-Owned Enterprises Mixed/ District/ City Jumlah liabilitas untuk pihak berelasi 293.746.889.836 339.786.829.447 Total related parties liabilities Persentase terhadap jumlah liabilitas 12,09% 10,88% Percentage to total liabilities 4.296.384.333.034 3.362.222.010.072 Temporary syirkah funds Mudharabah demand deposits Local/provincial Government 19.499.569.212 10.292.890.576 Mudharabah saving deposits Key management personnel 13.295.000.000 155.005.400.000 16.408.500.000 2.095.544.500.451 Mudharabah time deposits Key management personnel Local/provincial Government 4.484.184.302.246 5.484.467.901.099 Total related parties temporary syirkah funds 21,80% 28,05% Percentage to total temporary syirkah funds Liabilitas Giro Wadiah Pemerintah Pemerintah pusat Pemerintah daerah/propinsi BUMN/ BUMD Campuran/ Kabupaten/ Kota Dana syirkah temporer Giro mudharabah Pemerintah daerah/propinsi Tabungan mudharabah Karyawan kunci Deposito mudharabah Karyawan kunci Pemerintah daerah/propinsi Jumlah dana syirkah temporer untuk pihak berelasi Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer 48. HEALTH RATING OF BANK RATIO 48. RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK a. As of December 31, 2020 and 2019, the Minimum Required Capital Adequacy Ratio (CAR) are calculated based on Financial Service Authority (OJK) Regulation No. 21/POJK.03/2014 dated November 19, 2014, which amended previous regulation. The CARs are as follows: a. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 yang mencabut peraturan sebelumnya. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai berikut: 2020 Modal inti Modal pelengkap (maksimum 100% dari modal inti) Jumlah 2019 285.631.658.500 234.326.051.545 Core capital Supplementary capital (maximum 100% of core capital) 2.391.844.767.427 2.236.174.248.973 Total 2.106.213.108.927 2.001.848.197.428 - 83 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 97
  658. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 48. HEALTH RATING OF BANK RATIO (Continued) 48. RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK (Lanjutan) 2020 9.383.679.843.179 54.490.875.524 3.418.369.359.228 9.251.231.286.889 51.142.847.508 2.527.095.003.233 Risk Weighted Assets (RWA) for Financing Risk RWA for Market Risk RWA for Operational Risk 12.856.540.077.931 11.829.469.137.630 Total ‘18,60% 18,90% Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) for Credit Risk Market Risk and Operational Risk 10% - 11% 10% - 11% Minimum CAR Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Kredit ATMR Risiko Pasar ATMR Risiko Operasional Jumlah 2019 Rasio KPMM Bank untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Operasional Rasio KPMM yang diwajibkan Berdasarkan profil risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, CAR minimum pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, ditetapkan sebesar 10% - 11%. Based on the risk profile as of December 31, 2020 and 2019, the minimum CAR as of December 31, 2020 and 2019 is 10% - 11%. Sejak 1 Januari 2016, selain wajib membentuk modal inti dan modal pelengkap, Bank wajib untuk memenuhi Countercyclical Buffer yang ditetapkan dalam kisaran 0% sampai dengan 2,5% dari ATMR sesuai dengan POJK No. 21/POJK.03/2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah. Since January 1, 2016, in addition to providing core capital and supplementary capital, the Bank is required to provide Countercyclical Buffer ranging between 0% to 2.5% of RWA pursuant to Financial Services Authority regulation (POJK) No.21/POJK.03/2014 regarding the Minimum Required Capital Adequacy Ratio of Sharia Bank. Hasil penilaian menunjukan bahwa Bank mampu untuk memenuhi KPMM sesuai dengan profil risiko dan mampu memenuhi ketentuan tambahan modal (buffer). The assessment result shows that Bank has met the Minimum CAR in accordance to its risk profile, and met additional capital buffer requirement. b. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank membentuk rasio-rasio berikut: b. As of December 31, 2020 and 2019, Bank forms the following ratios: 2020 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Aset produktif bermasalah dan aset non-produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non-produktif Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Pembiayaan bermasalah kotor Pembiayaan bermasalah Bersih Tingkat pengembalian aset Tingkat pengembalian modal Imbalan bersih Marjin laba bersih Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 2019 18,60% PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 Capital adequacy ratio 0,96% 0,72% Non-performing earning assets and non-performing non earning assets to total earning assets and non earning assets 1,00% 0,80% Non-performing earning assets to total earning assets 1,00% 1,53% 0,04% 1,73% 15,72% 6,94% 1,29% 0,80% 1,29% 0,04% 2,33% 23,44% 7,72% 1,90% 81,50% 76,95% - 84 - 98 18,90% Allowance for impairments looses of financial assets to earning assets NPF Gross NPF Nett Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Net rewards Net Operating Margin (NOM) Operational Cost to Operational Income (OCOI)
  659. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 48. HEALTH RATING OF BANK RATIO (Continued) 48. RASIO TINGKAT KESEHATAN BANK (Lanjutan) b. As of December 31, 2020 and 2019, Bank forms the following ratios: (continued) b. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank membentuk rasio-rasio berikut: (lanjutan) 2020 Rasio beban terhadap pendapatan Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan Pembiayaan terhadap dana pihak ketiga GWM harian 2019 72,32% 63,52% 11,00% 9,98% Cost to income ratio (CIR) Profit sharing financing to total financing 70,82% 3,80% 68,64% 6,57% Financing to deposit ratio (FDR) Daily statutory reverse requirement 3,80% 6,58% Average statutory reverse requirement GWM rata-rata 49. CAPITAL MANAGEMENT 49. MANAJEMEN MODAL Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator. The Bank's capital management policy aims at ensuring that the Bank has an efficient capital structure, has a strong capital to support the Bank’s current business development strategy and to maintain the continuity of the Bank’s business in the foreseeable future, as well as to meet the capital adequacy set by the regulator. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Capital Plan is prepared by the Board of Directors as part of the Bank’s Business Plan and is approved by the Board of Commissioners. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank. The Bank’a capital plan is formulated based on the assessment of capital adequacy requirements, business expansion plan and the Bank’s liquidity needs. 50. MATURITY PROFILES 50. PROFIL SISA UMUR JATUH TEMPO The maturity profiles of the Bank’s assets and liabilities as of December 31, 2020 and 2019 are as follows: Profil sisa umur aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah)/ (in million Rupiah) 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Jumlah/ Total Aset/ Assets Kas/ Cash Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with BI and other banks Investasi pada surat berharga/ Investments in Marketable securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under agreement to resell Piutang Murabahah/ Murabahah Receivables Pembiayaan Musyarakah/ Musyarakah Financing Pembiayaan lainnya/ Other financing Penyertaan saham/ Equity investments Aset tetap/ Fixed assets Aset lain-lain/ Other assets Jumlah / Total Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Bersih / Net sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month 1-3 bulan/months 3-6 bulan/months 6 - 12 bulan/months > 12 bulan/months 1.556.446 1.556.446 -- -- -- -- 855.544 855.544 -- -- -- -- 10.387 10.387 -- -- -- -- 2.233.871 2.233.871 -- -- -- -- 5.043.630 2.218.685 200.315 365.825 200.000 2.058.805 -13.527.913 1.681.185 70.151 -281.362 455.529 25.716.018 -12.648 158.689 44.769 --- -11.689 108.617 23.627 --- -22.681 213.907 144 --- -84.366 290.028 31 --- 7.091.039 344.248 602.557 574.425 -13.396.529 909.944 1.580 -281.362 455.529 17.103.749 (235.055) (67.445) (1.836) (3.432) (6.232) (156.110) 25.480.963 7.023.594 342.412 599.125 568.193 16.947.639 - 85 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 99
  660. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 50. MATURITY PROFILES (Continued) 50. PROFIL SISA UMUR JATUH TEMPO (Lanjutan) 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Jumlah/ Total Liabilitas/ Liabilities Liabilitas segera/ Current liabilities Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan/ Undistributed third parties' share on return of temporary syirkah funds and wadiah bonus Giro wadiah/ Wadiah demand deposits Tabungan wadiah/ Wadiah savings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other customers Pinjaman yang diterima/ Borrowings Surat berharga yang diterbitkan/ Securities issued Utang pajak/ Taxes payable Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities Dana Syirkah Temporer/ Temporary syirkah funds Giro Mudharabah/ Mudharabah demand deposits Tabungan Mudhrabah/ Mudharabah savings deposits Deposito Mudharabah/ Mudharabah time deposits Jumlah Dana Syirkah Temporer/ Total temporary syirkah funds Posisi Neto/ Net Position sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month 1-3 bulan/months 3-6 bulan/months 6 - 12 bulan/months > 12 bulan/months 226.769 226.769 -- -- -- -- 9.756 828.543 176.933 9.756 828.543 176.933 ---- ---- ---- ---- 21.584 121.035 150.000 36.483 859.467 21.584 -150.000 36.483 -- ------ ------ ------ -121.035 --859.467 2.430.570 1.450.068 -- -- -- 980.502 5.743.516 5.743.516 -- -- -- -- 9.021.458 5.803.588 9.021.458 1.918.654 -1.549.097 -1.292.414 -1.029.768 -13.655 20.568.562 16.683.628 1.549.097 1.292.414 1.029.768 13.655 2.481.831 (11.110.102) (1.206.685) (693.289) (461.575) 15.953.482 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Jumlah/ Total Aset/ Assets Kas/ Cash Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with BI and other banks Investasi pada surat berharga/ Investments in Marketable securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under agreement to resell Piutang Murabahah/ Murabahah Receivables Pembiayaan Musyarakah/ Musyarakah Financing Pembiayaan lainnya/ Other financing Penyertaan saham/ Equity investments Aset tetap/ Fixed assets Aset lain-lain/ Other assets Jumlah / Total Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Bersih / Net sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 3-6 bulan/months 6 - 12 bulan/months > 12 bulan/months 1.625.155 1.625.155 -- -- -- -- 1.609.374 1.609.374 -- -- -- -- 24.089 24.089 -- -- -- -- 2.728.409 2.728.409 -- -- -- -- 4.252.745 1.507.670 -- 100.000 275.000 2.370.075 -12.900.061 1.433.863 29.327 -272.103 430.597 25.305.723 -6.529 119.958 ----7.621.184 -8.851 97.075 ----105.926 -17.207 204.368 27.789 ---349.364 -73.542 273.049 ----621.591 -12.793.932 739.413 1.538 -272.103 430.597 16.607.658 (184.660) (44.639) (1.445) (1.972) (4.345) (132.259) 25.121.063 7.576.545 104.481 347.392 617.246 16.475.399 - 86 - 100 1-3 bulan/months
  661. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 50. MATURITY PROFILES (Continued) 50. PROFIL SISA UMUR JATUH TEMPO (Lanjutan) 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Jumlah/ Total Liabilitas/ Liabilities Liabilitas segera/ Current liabilities Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan/ Undistributed third parties' share on return of temporary syirkah funds and wadiah bonus Giro wadiah/ Wadiah demand deposits Tabungan wadiah/ Wadiah savings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other customers Pinjaman yang diterima/ Borrowings Surat berharga yang diterbitkan/ Securities issued Utang pajak/ Taxes payable Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities Dana Syirkah Temporer/ Temporary syirkah funds Giro Mudharabah/ Mudharabah demand deposits Tabungan Mudhrabah/ Mudharabah savings deposits Deposito Mudharabah/ Mudharabah time deposits Jumlah Dana Syirkah Temporer/ Total temporary syirkah funds Posisi Neto/ Net Position sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month 1-3 bulan/months 3-6 bulan/months 6 - 12 bulan/months > 12 bulan/months (508.064) (124.878) (68.169) (96.583) (217.745) (689) (13.336) (1.231.333) (143.766) -(1.231.333) (143.766) ---- (13.336) --- ---- ---- (23.232) (53.089) (400.000) (24.965) (726.613) (17.782) -(400.000) (24.965) -- (5.450) ---(389.738) ----(168.438) ----(168.437) -(53.089) --- (3.124.398) (1.942.724) (463.357) (278.357) (386.182) (53.778) (5.047.326) (5.047.326) -- -- -- -- (8.845.310) (5.656.861) (8.845.310) (2.363.536) -(2.613.192) -(309.269) -(367.273) -(3.591) (19.549.497) (16.256.172) (2.613.192) (309.269) (367.273) (3.591) 2.447.168 (10.622.351) (2.972.068) (240.234) (136.209) 16.418.030 Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap yang ada adalah sebagai berikut: The following are the Bank’s efforts to reduce the existing maturity gap: 1) Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu penghimpunan dana. Dengan demikian dana jangka pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka pendek. Demikian juga sebaliknya untuk pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka panjang pula. 1) Managing third party funds to be disbursed in the form of receivables and financing with period which shall not exceed the third party funding time period. The short-term third party funds shall be disbursed into the short-term receivables and financing. Similarly, long-term third party funds shall be disbursed into the long-term receivable and financing. 2) Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun dalam periode jangka panjang dengan memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif. 2) Maintaining relationship and encourage customers to deposit their funds for long term period by granting competitive yields. 51. RISK MANAGEMENT 51. MANAJEMEN RISIKO Risk Management is an important aspect of any business activities of any Bank. PT Bank Aceh Syariah implements an independent risk management function in accordance with Bank Indonesia regulations as well as best practices for Sharia-based banking. Manajemen Risiko merupakan bagian penting dalam menjalankan kegiatan usaha Bank. PT Bank Aceh Syariah menerapkan fungsi manajemen risiko secara independen sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan oleh perbankan berlandaskan prinsip Syariah. - 87 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 101
  662. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) Tata Kelola Manajemen Risiko Risk Management Governance Misi Bank dalam manajemen risiko adalah mempersiapkan kerangka dan metodologi yang sesuai untuk pengelolaan risiko secara efektif di Bank. Tujuan pengelolaan risiko mencakup pengembangan pendekatan dan metodologi baku dalam mengelola risiko di Bank, mempertegas struktur fungsional termasuk tujuan, peran dan tanggung jawab serta menumbuhkan budaya sadar akan risiko di Bank secara keseluruhan. The Bank’s mission on risk management is to provide the appropriate frameworks and methodologies for the effective risk management in the Bank. The objectives of managing risk are to establish standard approach and methodology in managing risks across the Bank, to clarify functional structure including objectives, roles and responsibilities and to cultivate a risk-awareness culture throughout the Bank. Penerapan manajemen risiko mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Implementation of Risk Management involves active oversight by the Boards of Commissioners and Directors. Dewan Komisaris bertanggung jawab menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko. Guna mendukung efektivitas pemantauan risiko, Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta eksposur risiko. The Board of Commissioners is responsible for approving and evaluating risk management strategy and policy. To support effective oversight, the Board of Commissioners has formed the Oversight Risk Management Committee (ORMC) responsible for overseeing the implementation of risk management strategy, policies and risk exposures. Dewan Komisaris mendelegasikan wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan strategi dan kebijakan manajemen risiko. Direksi bertanggung jawab menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, mengembangkan budaya manajemen risiko, memastikan peningkatan kompetensi sumber daya insani terkait serta memastikan fungsi manajemen risiko dilakukan secara independen. The Board of Commissioners delegates authority to the Board of Directors to implement the risk management strategy and policies. The Board of Directors is responsible for formulating risk management strategy and policy, developing a risk management culture, ensuring continuing competence enhancement of related risk personnel, and ensuring the independent function of risk management. Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tingkat Direksi untuk memantau pengembangan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta mengevaluasi masalah penting terkait risiko. The Risk Management Committee is established at the Board of Directors level for overseeing the development of risk strategy, policy and reviewing the major risk issues. Untuk melaksanakan fungsi pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Unit Manajemen Risiko untuk memonitor risiko di Bank secara keseluruhan, terpisah dari Risk Taking Unit dan Audit Internal. To undertake the risk management function, the Bank has formed the Risk Management Unit to monitor risks across the Bank. The Unit is an independent function set apart from Risk Taking Unit and Internal Audit. Unit Bisnis merupakan Risk Taking Unit yang bertanggung jawab mengelola risiko secara keseluruhan dalam ruang lingkup tanggung jawab mereka. Unit tersebut harus secara jelas mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol, dan menetapkan mitigasi yang tepat sebelum memasuki setiap aktivitas yang mengandung risiko. Business Unit is a risk taking unit which is responsible to manage the risk end to end within their areas of responsibility. They must clearly identify, measure, monitor, control and have mitigation to manage risk before embarking on any risk taking activity. Audit internal akan memberikan penilaian terhadap kecukupan kontrol internal, struktur organisasi dan garis tanggung jawab dan juga kepatuhan terhadap hukum, regulasi, dan kebijakan internal serta prinsip syariah. Internal Audit will provide reasonable assurance of appropriateness of internal controls, organization structure, and reporting lines and also compliance with prevailing law, regulations, internal policies of the Bank as well as sharia principles. - 88 - 102 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  663. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) Bank melakukan penilaian secara berkala profil risiko yang menggambarkan posisi risiko dan selera risiko Bank. Profil risiko Bank adalah peringkat 2 dan 3 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Bank assesses risk profile that reflects the risk position and risk appetite of the Bank periodically. The Bank’s risk profile is 2nd and 3rd rate as of December 31, 2020 and 2019. Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank melakukan pengelolaan risiko untuk 10 (sepuluh) jenis risiko berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 65/POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil, dan risiko investasi, bahwa kegiatan usaha perbankan syariah tidak terlepas dari risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank. In conducting its business, the Bank has prepared risk management for 10 (ten) different risks based the regulation of the Financial Services Authority (POJK) No.65/POJK.03/2016 dated December 23, 2016 regarding the implementation of risk management for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units ,i.e. credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, compliance risk, rate of return risk and investment risk, that the business activities of Islamic banking is inseparable from the risks that can disrupt business continuity of the Bank. a. Risiko Kredit a. Credit Risk Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur, risiko konsentrasi pembiayaan, counterparty financing risk, dan settlement risk. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio dan melalui penetapan kebijakan dan proses yang meliputi kriteria pemberian pembiayaan, persetujuan pembiayaan, pengelolaan pembiayaan dan manajemen portofolio. Credit risk is the risk due to the failure of the client or other parties in meeting the obligations to the Bank in accordance with the agreed treaties, including credit risk due to the failure of the debtor, the financing concentration risk, counterparty financing risk, and settlement risk. Credit risk is managed at both the transaction and portfolio levels through the establishment of policies and processes which include criteria for granting financing, financing approval, financing management and portfolio management. Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko kredit, Bank telah melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh kebijakan risiko kredit, memperkuat organisasi pembiayaan melalui pembentukan unit kerja baru yang berfungsi secara mandiri melakukan analisis risiko kredit serta monitoring kualitas aset, serta mempertegas pembagian tugas dan tanggung jawab diantara unit kerja yang terlibat dengan proses pembiayaan. Untuk meningkatkan kualitas aset, Bank dengan ketat melakukan monitoring terhadap kinerja portofolio pembiayaan termasuk batas konsentrasi industri, dan deteksi awal pembiayaan bermasalah. To increase the effectiveness of credit risk management, the Bank has taken action to review all credit risk management policies, to strengthen financing organization through the development of new working unit responsible independently to perform credit risk analysis and monitor asset quality, as well as to strengthen the segregation of duties and responsibilities between parties involved in credit process. To improve asset quality, Bank closely monitors financing portfolio performance, adherence to financing concentration limits and early detection and management of vulnerable financing. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan (on statement of financial position) dan rekening administratif (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan pembiayaan lainnya. The following table presents the maximum exposure to credit risk of on-statement of financial position and off-balance sheet financial instruments, without taking into account any collateral held or other financing protection. - 89 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 103
  664. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) a. Credit Risk (continued) a. Risiko Kredit (lanjutan) 2020 2019 Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia 855.543.761.279 1.609.374.448.275 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Murabahah Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan lainnya Aset lain-lain 10.387.355.650 24.088.996.014 2.233.871.000.000 2.728.409.000.000 5.043.630.083.681 13.527.912.714.169 1.681.185.020.575 70.151.188.615 2.078.939.535.210 25.501.620.659.179 4.252.745.167.521 12.900.061.347.964 1.433.862.732.394 29.326.713.290 2.111.440.537.021 25.089.308.942.479 (235.054.550.250) (184.660.366.773) 618.795.710.943 820.241.770.849 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Rekening Administrasi Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan Jumlah Less allowance for impairment losses 281.888.279.957 1.747.627.467.542 Off balance sheet Bank guarantee issued Unused financing facility 26.167.250.099.829 27.472.517.814.097 Total Analisis eksposur maksimum terhadap risiko kredit setelah memperhitungkan dampak agunan dan mitigasi risiko kredit lainnya adalah sebagai berikut: Analysis of maximum exposure to credit risk after taking into account the impact of collaterals and other credit risk mitigation are as follows: a) Nilai tercatat dari aset keuangan Bank selain piutang dan pembiayaan menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit. a) The carrying amount of Bank’s financial assets other than receivables and financing receivables represent the maximum exposure of credit risk. b) Untuk piutang dan pembiayaan, Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan risiko kredit. Agunan yang digunakan diantaranya berupa tanah dan bangunan, mesin, piutang, personal guarantee, dan corporate guarantee. b) For financing and receivables, Bank uses collaterals to minimize the credit risk. Collateral used includes land and building, machines, receivables, personal guarantee and corporate guarantee. - 90 - 104 Statement of financial position: Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Investments in marketable securities Murabahah receivables Musyarakah financing Other financing Other assets PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  665. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) a. Credit Risk (continued) a. Risiko Kredit (lanjutan) The disclosure on the maximum credit risk concentration by portfolio category is as follows: Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori portofolio adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2020 / December 31, 2020 Pemerintah/ Government Laporan Posisi Keuangan/Statement of Financial Position Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with BI and other banks Investasi pada surat berharga/ Investment in marketable securities Piutang Murabahah/ Murabahah Receivables Pembiayaan Musyarakah/ Musyarakah Financing Pembiayaan lainnya/ Other financing Aset lain-lain/ Other assets Dikurangi : cadangan kerugian penurunan nilai/ Less: allowance for impairment losses Jasa usaha/ Business services Lainnya/ Others Jumlah/ Total 855.544 -- -10.387 --- --- 855.544 10.387 2.232.371 1.500 -- -- 2.233.871 1.990.630 1.180.000 --5.078.545 -446 -1.192.333 1.873.000 6.732 184.760 --2.064.492 -13.521.181 1.496.425 69.705 2.078.940 17.166.251 5.043.630 13.527.913 1.681.185 70.151 2.078.940 25.501.621 -- -- (500) (234.555) (235.055) -- -- 618.796 -- 618.796 Rekening Administrasi / Off balance sheet Bank garansi yang diterbitkan / Bank guarantee issued Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan/ Unused financing facility Jumlah/Total Lembaga keuangan/ Financial institution -- -- 281.888 -- 281.888 5.078.545 1.192.333 2.964.676 16.931.696 26.167.250 31 Desember 2019 / December 31, 2019 Pemerintah/ Government Laporan Posisi Keuangan/Statement of Financial Position Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with BI and other banks Investasi pada surat berharga/ Investment in marketable securities Piutang Murabahah/ Murabahah Receivables Pembiayaan Musyarakah/ Musyarakah Financing Pembiayaan lainnya/ Other financing Aset lain-lain/ Other assets Dikurangi : cadangan kerugian penurunan nilai/ Less: allowance for impairment losses Jasa usaha/ Business services Lainnya/ Others Jumlah/ Total 1.609.374 -- -24.089 --- --- 1.609.374 24.089 2.728.009 400 -- -- 2.728.409 1.736.075 ----6.073.458 1.345.000 --551 -1.370.040 1.171.670 5.744 156.895 --1.334.309 -12.894.317 1.276.968 28.776 2.111.441 16.311.502 4.252.745 12.900.061 1.433.863 29.327 2.111.441 25.089.309 -- -- (2.095) (182.565) (184.660) -- -- 820.242 -- 820.242 Rekening Administrasi / Off balance sheet Bank garansi yang diterbitkan / Bank guarantee issued Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan/ Unused financing facility Jumlah/Total Lembaga keuangan/ Financial institution -- -- 1.747.627 -- 1.747.627 6.073.458 1.370.040 3.900.083 16.128.937 27.472.518 - 91 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 105
  666. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) b. Market Risk b. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, risiko nilai tukar, risiko komoditas dan risiko ekuitas. PT Bank Aceh Syariah melakukan penerapan manajemen risiko pasar khusus untuk risiko benchmark suku bunga (benchmark interest rate risk). Dalam menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko pasar, PT Bank Aceh Syariah menggunakan metode standar (standard method) sesuai dengan SEOJK No.35/SEOJK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015 Tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Pasar dengan menggunakan metode standar bagi Bank Umum Syariah. Market risk is a risk on balance sheet position and an administrative account due to changes in market prices, exchange rate risk, the risk of commodity and equity risks. PT Bank Aceh Syariah applies risk management market especially for the benchmark interest rates (benchmark interest rate risk). In calculating Risk Weighted Assets (ATMR) for market risk, PT Bank Aceh Syariah uses standard method in accordance with Circular Letter of the Financial Services Authority No.35/SEOJK.03/2015 dated December 21, 2015 Concerning Calculation of Weighted Asset by Risk for Market Risk by using standard methods for Sharia Commercial Banks. Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan kerangka limit untuk mengukur dan memonitor nilai risiko berdasarkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) oleh Bank. Market risk is managed through a comprehensive policy and limit framework to measure and monitor the amount of risk based on risk appetite of the Bank. Dalam rangka mendukung bisnis dan memitigasi potensi dari aktifitas treasury pada risiko inheren, Bank telah melakukan langkah-langkah terkait penerapan kualitas manajemen risiko pasar, antara lain: In order to support the business and mitigate the potential of treasury activities on inherent risks, the Bank has been conducting activities related to application of the quality management of market risk, among others: 1. Dalam menyusun kebijakan manajemen risiko pasar, Direksi telah memberikan arahan yang jelas mengenai tingkat risiko pasar yang akan diambil dan toleransi risiko pasar bank melalui Rencana Bisnis Bank dan Kebijakan Umum Direksi. 1. In preparing the market risk management policy, the Board of Directors have provided clear guidance on the level of market risk to be taken and the Bank's market risk tolerance through the Bank's Business Plan and the General Policy of the Board of Directors. 2. Komisaris dan Direksi secara berkala memonitoring efektifitas pengelolaan risiko pasar melalui rapat-rapat kerja Direksi baik melalui rapat ALCO maupun KOMENKO. 2. Board of Commissioners and Board of Directors periodically monitor the effectiveness of market risk management through Board of Directors meetings either through ALCO meeting or KOMENKO meetings. 3. Manajemen telah memberikan kewenangan kepada Divisi treasury untuk menetukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty. 3. Management has given authority to the treasury Division to determine the markets, instruments and transactions with eligible counterparty. 4. Bank telah menetapkan dan menerapkan pengendalian intern untuk memastikan bahwa penyimpangan (exception) terhadap kebijakan, prosedur dan limit telah dilaporkan tepat waktu kepada Direksi atau pejabat terkait untuk keperluan tindakan perbaikan. 4. The Bank has established and implemented internal control to ensure that the exception to policies, procedures and limits have been reported on time to the Board of directors or officials related for the purpose of corrective actions. Selain pergerakan nilai tukar, Bank juga menghadapi risiko pasar dari perubahan tingkat imbal hasil pasar. Risiko imbal hasil Bank terutama terdapat pada posisi banking book (rate of return in the banking book). In addition to the movement of exchange rate, the Bank is also exposed to market risks from changes in the market rate of return. The rate of return risk of the Bank mainly is in the banking book. - 92 - 106 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  667. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) b. Market Risk (continued) b. Risiko Pasar (lanjutan) Bank mengelola risiko benchmark suku bunga dengan menggunakan pendekatan gap repricing sebagai dasar untuk menghitung Earning-at Risk yang dapat memberikan estimasi dari dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank dalam jangka pendek. The Bank manages benchmark interest rate risk through the use of repricing gap as a basis to calculate Earning-at-Risk (EAR) that can provide insight on the impact of rate of return changes to the Bank’s earnings in short-term. c. Liquidity Risk c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau asset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko Likuiditas merupakan risiko yang memerlukan pengelolaan secara berkesinambungan sama halnya dengan pengelolaan risiko lainnya. Liquidity risk is a risk due to the inability of the Bank to meet the matured liabilities of high quality cash flows and/ or liquid assets that can be mortgaged, without disrupting the Bank’s financial activity and condition. Liquidity Risk is a risk requiring ongoing management as well as other risk management. Bank mengelola risiko likuiditasnya agar dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo dan menjaga tingkat likuiditas yang optimal. Tujuan tersebut dicapai oleh Bank dengan menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan cadangan likuiditas yang optimal, mengukur dan menetapkan limit untuk risiko likuiditas guna menghindari kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segment tertentu serta penyusunan contingency plan. Untuk mengelola Risiko Likuiditas, Bank Aceh Syariah memiliki Asset and Liabilities Committee (ALCO) yaitu Komite yang bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan Likuiditas pada Bank Aceh Syariah. The Bank manages its liquidity risk in order to meet every due obligation and to maintain an optimum level of liquidity. This objective is achieved by the Bank by establishing and implementing an optimal liquidity reserve policy, measuring and determining the limits for liquidity risk in order to avoid liquidity shortages, gap concentration and dependence on certain counterparty, instrument or market segment and contingency plan preparation. To manage Liquidity Risk, Bank Aceh Syariah has an Asset and Liabilities Committee (ALCO), which is the Committee responsible for liquidity management of Bank Aceh Syariah. Dalam memonitor transaksi sehari-hari, Risiko Likuiditas PT Bank Aceh Syariah dikelola oleh Divisi Dana dan Treasury. In monitoring daily transactions, PT Bank Syariah Aceh Liquidity Risk is managed by the Fund and Treasury Division. Langkah-langkah yang dilakukan oleh PT Bank Aceh Syariah untuk menjaga Likuiditas Bank adalah: The steps taken by PT Bank Aceh Syariah to maintain its Bank’s Liquidity are: 1. Mengaktifkan fungsi dan peran Asset and Liabilities Committee (ALCO). 1. Enabling the functions and roles of the Asset and Liabilities Committee (ALCO). 2. Meningkatkan upaya penghimpunan dana dan mengefektifkan pengelolaan jatuh tempo penyaluran dana dengan jatuh tempo Dana Pihak Ketiga. 2. Increasing fund raising efforts and streamlining the management of fund disbursement maturity with the maturity of Third Party Funds. 3. Menjalin hubungan dengan Bank lain dalam bentuk Money Market Line. 3. Establishing relationships with other banks in the form of Money Market Line. 4. Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada Kantor-kantor Cabang Bank. 4. Establishing a Cash Holding Limit policy on Bank Branch Offices. - 93 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 107
  668. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) d. Operational Risk d. Risiko Operasional Langkah-langkah strategis yang digunakan dalam mengelola risiko operasional adalah melakukan Identifikasi dan memitigasi terhadap risiko Operasional, serta melakukan mapping terhadap aktivitas operasional berdasarkan tingkat risiko, sehingga Bank dapat meminimalisir kejadian risiko dan mencegah terulangnya kejadian risiko yang pernah dialami oleh Bank. Strategic measurement applied in managing operational risks are to identify and mitigate Operational risks, and to make operations mapping based on risk level, therefore, the Bank can minimize risk and prevent recurrence of risk occurrences experienced by the Bank. Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional PT Bank Aceh Syariah secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Operational Risks are Risks associated with insufficiency and/ or weakness of internal processes, human negligence, system failure, or any external problems affecting PT Bank Aceh Syariah’s operations, which may directly or indirectly cause financial loss and potential loss. PT Bank Aceh Syariah mulai mengimplementasikan Risk Control Self Assessment (RCSA) ke seluruh Cabang/Wilayah dan ke beberapa Divisi atau Unit Kerja melalui sosialisasi risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko. PT Bank Aceh Syariah started implementing Risk Control Self Assessment (RCSA) to all Branches and to Divisions or Work Units through risk culture socialization and increasing risk awareness which are key requirements in risk management. Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan Risiko Operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu Bank. PT Bank Aceh Syariah telah menghitung kewajiban penyediaan modal minimum Bank untuk Risiko Operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar, sesuai dengan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan masuknya Risiko Operasional dalam perhitungan risiko kecukupan modal (CAR) selain untuk Risiko Kredit dan Risiko Pasar. Basel Accord II requires the Bank to incorporate Operational Risk as one of the components in the calculation of a Bank’s capital adequacy. PT Bank Aceh Syariah has calculated the minimum capital requirement of Bank for Operational Risk based on Basic Indicator Approach, in accordance with regulation of the Financial Services Authority related to the entry of Operational Risk in calculating Capital Adequacy Risk (CAR) in addition to Credit Risk and Market Risk. e. Legal Risk e. Risiko Hukum PT Bank Aceh Syariah melaksanakan identifikasi Risiko Hukum berdasarkan faktor-faktor penyebab timbulnya risiko yang meliputi tuntutan hukum dan adanya kelemahan aspek yuridis. Di samping itu Divisi Kepatuhan dan Corporate Secretary secara berkala menganalisis dampak perubahan ketentuan atau peraturan tertentu terhadap eksposur risiko hukum. PT Bank Aceh Syariah carries out the identification of Legal Risk based on the factors causing the risks covering lawsuits and the existence of weakness of juridical aspect. In addition, the Compliance Division and Corporate Secretary periodically analyze the impact of changes of certain provisions or regulations on legal risk exposure. Bank melakukan pengendalian terhadap risiko hukum melalui kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik; dan strategi usaha; kepatuhan terhadap prosedur internal; kualitas laporan keuangan; efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi. The Bank conducts a control over legal risks through conformity between operational, organizational and internal controls with applicable provisions, codes of conduct; and business strategy; compliance with internal procedures; quality of financial statements; the effectiveness of communication implementation related to the impact of Legal Risk to all employees at every level of the organization. - 94 - 108 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  669. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) e. Legal Risk (continued) e. Risiko Hukum (lanjutan) Pengukuran dan pemantauan Risiko Hukum dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis kasus-kasus hukum dari tuntutan hukum yang terjadi dan pemantauan dilaksanakan secara berkala terhadap seluruh posisi Risiko Hukum. Proses litigasi yang terjadi pada Bank tidak signifikan mengganggu kondisi keuangan Bank serta tidak berdampak besar terhadap reputasi Bank serta mampu dikelola sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan Bank. Measurement and monitoring of Legal Risk is implemented by the Risk Management Division based on an evaluation report on legal cases analysis of lawsuits occurring and periodic monitoring of all Legal Risk positions. The litigation process occurred in the Bank does not significantly interfere with Bank’s financial condition and does not have a major impact on the Bank’s reputation and can be managed in accordance with the risk appetite established by the Bank. Dalam rangka memitigasi potensi risiko hukum pada Bank, seluruh produk yang dikeluarkan oleh Bank telah mengacu pada perundang-undangan yang berlaku sehingga risiko yang terjadi dapat diukur dan penggunaan best practice atas suatu standar perjanjian yang biasa digunakan oleh Bank masih mengacu pada perjanjian terkini. Bank melakukan standarisasi penjanjian yang mengacu kepada peraturan yang berlaku dan seluruh perjanjian yang ada pada Bank wajib dilakukan uji kepatuhan sebelum perjanjian dilaksanakan. In order to mitigate potential legal risks with the Bank, all products issued by the Bank have referred to applicable legislation, then the risks that may occur are measured and the use of best practice on a standard agreement commonly used by the Bank still refers to the current agreement. The Bank should standardize the agreement in accordance with applicable regulations and all existing agreements with the Bank should be subjected to compliance test before the agreement is implemented. Bank terus meningkatkan pengelolaan risiko hukum salah satunya dengan memperbaiki celah-celah kegiatan yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum dengan terus melakukan peningkatan kompetensi karyawan dalam bidang hukum sebagai upaya memitigasi potensi Risiko Hukum. The Bank continuously improves the management of legal risk by, among others, improving activities that have the potential Legal Risk by increasing employee competence in the legal sector as an effort to mitigate the potential legal risks. Bank sudah melakukan proses konversi dari Konvensional ke Sistem syariah, dimana seluruh nasabah konvensional dialihkan dengan akad baru ke sistem syariah. The Bank has made the conversion process from Conventional to Sharia System, where all conventional customers are transferred under new contracts to sharia system. Proses penyelesaian kasus secara non litigasi terus diupayakan, namun Bank juga tidak dapat menghindari proses penyelesaian secara litigasi, dan sampai dengan akhir tahun, proses litigasi yang dilakukan oleh Bank tergolong rendah. Settlement process of Non-litigation cases continues to be pursued, but the Bank also cannot avoid the litigation settlement process, and until the end of the year, litigation process conducted by the Bank is classified as low. f. Strategic Risk f. Risiko Stratejik Strategic risk is a risk arising from the inability of institutions or organizations to appropriately implement strategy, business plans, decision-making, resource allocation and inability to adapt to the changes in business environment. Risiko stratejik merupakan risiko yang timbul dari ketidakmampuan institusi atau organisasi untuk mengimplementasikan dengan tepat stratejik, rencana bisnis, pengambilan keputusan, alokasi sumber daya serta ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. - 95 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 109
  670. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) f. Risiko Stratejik (lanjutan) f. Strategic Risk (continued) Rencana strategis disusun oleh Direksi dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (RBB) sesuai dengan visi dan misi Bank. Sebelum diimplementasikan, rencana strategis ini harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan turut dikomunikasikan kepada Pemegang Saham dan seluruh karyawan. The strategic plan is prepared by the Board of Directors in the form of Corporate Plan and Bank Business Plan (RBB) in accordance with the Bank’s vision and mission. Prior to the implementation, the strategic plan must be approved by the Board of Commissioners and discussed with the Shareholders and all employees. Apabila dalam realisasinya terjadi deviasi yang disebabkan oleh kondisi eksternal menyangkut perubahan ekonomi, moneter dan perbankan maupun kondisi internal yang secara umum mengakibatkan penyimpangan dari rencana yang ditetapkan sebelumnya, maka dilakukan pengkajian dan evaluasi atas terjadinya penyimpangan dimaksud, kemudian dilakukan revisi guna penyempurnaan strategi yang diterapkan. If in the realization there is a deviation due to external conditions related to economic changes, monetary and banking changes, and internal conditions which generally results in deviations from the pre-determined plan, then an assessment and evaluation of the irregularities should be carried out, then a revision is made to improve the strategy applied. Secara komprehensif, cakupan dalam rencana strategis yang disusun telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.5/POJK.03/2016, serta telah terukur dengan proyeksi-proyeksi laporan keuangan, proyeksi rasio-rasio dan pos- pos tertentu sesuai dengan SE OJK No.8/SEOJK.03/2018. Comprehensively, the scope prepared in the strategic plan is in accordance with Regulation of the Financial Services Authority No.5/POJK.03/2016, and has been measured by projections of financial statements, ratios, and certain items in accordance with Circular Letter of the Financial Services Authority No.8/SEOJK.03/2018. Selain itu, rencana strategis disusun dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang mencakup penerapan Manajemen Risiko dan penerapan fungsi kepatuhan serta penerapan tata kelola yang baik. In addition, the strategic plan is prepared by taking into account the prudential principles, which include the implementation of Risk Management and compliance functions, and good governance. Berbagai sarana pertemuan dan diskusi seperti Rapat Direksi, Rapat Komisaris dan Rapat Kerja Divisi dan Cabang serta rapat lainnya merupakan media yang sangat efektif dalam mengkoordinasikan pelaksanaan strategi dan memutuskan langkah strategis lainnya sebagai alternatif apabila terjadi perubahan lingkungann bisnis yang mempengaruhi strategi usaha Bank. Various means of meetings and discussions such as Board of Directors Meetings, Board of Commissioners Meetings and Work Meetings of Divisions and Branches and other meetings are very effective medium in coordinating strategy implementation and in deciding other strategic steps as alternatives in case there is a change in the business environment that affects the Bank’s business strategy. g. Compliance Risk g. Risiko Kepatuhan Assessment of Compliance Risk covers the Type and significance of the violation committed, the frequency of the violation committed or the Bank’s compliance track record, and Violation of the terms of certain financial transactions having the Predicate of Low to Moderate. Penilaian terhadap Risiko Kepatuhan meliputi Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan, Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record kepatuhan Bank, dan Pelanggaran terhadap ketentuan atas transaksi keuangan tertentu yang memiliki Predikat Low to Moderate. - 96 - 110 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  671. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) g. Compliance Risk (continued) g. Risiko Kepatuhan (lanjutan) Risiko Kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko yang terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), kualitas aktiva produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Dana (BMPD), Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategis yang terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Bank dan risiko lainnya yang terkait dengan ketentuan tertentu. Compliance Risk is the Risk caused by the Bank not complying with or not fulfilling or not enforcing the regulation or other applicable laws, such as risks related to Minimum Capital Fulfillment Obligation (KPMM), earning asset quality, Earning Asset Allowance (PPAP), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (NOP), strategic risk associated with the Bank’s Work Plan and Budget (RKAP) and other risks associated with certain provisions. Sosialisasi terhadap aturan-aturan baru terus dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan. Dissemination of new regulations continues to be carried out in order to reduce errors and penalties from the Financial Services Authority. In addition, testing of new draft decisions and draft policy by the Compliance Director will be able to reduce compliance risks. Bank Aceh memastikan penerapan Manajemen Risiko kepatuhan melalui ketepatan penetapan limit risiko yang telah ditetapkan; konsistensi kebijakan Manajemen Risiko dengan arah dan strategi usaha Bank; penerapan kepatuhan, pengaturan tanggung jawab dan akuntabilitas pada seluruh jenjang organisasi; kebijakan mengecualikan suatu pengambilan keputusan yang menyimpang (irregularities); penerapan kebijakan pengecekan kepatuhan melalui prosedur secara berkala. Bank Aceh ensures the implementation of compliance risk management through precision of risk limits; consistency of risk management policies with Bank’s direction and Bank’s business strategy; the implementation of compliance, Provision of responsibility and accountability at all organization levels; a policy of excepting decision making deviation (irregularities); implementation of compliance examination policy through regular procedures. Track record kepatuhan Bank terus dilakukan kearah yang lebih baik, dan Bank menerapkan standar dan ketentuan yang berlaku dengan reviu yang dilakukan secara berkala, dimana Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik mengenai Manajemen Risiko kepatuhan dan budaya risiko tersebut terus dilakukan sosialisasi pada seluruh unit kerja. Track record of Bank’s compliance continues to be better, and the Bank implements standards and provisions that apply with periodic reviews, where the board of commissioners and directors have a good awareness and understanding of compliance risk management and the risk culture continues to be carried out throughout all units. Mitigasi dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan yang dilakukan Bank, diantaranya: Compliance Risk Mitigation carried out by the Bank includes: 1. Dewan Komisaris dan Direksi menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan strategi Risiko Kepatuhan kepada seluruh jajaran melalui Rencana Bisnis Bank secara aktif melakukan persetujuan serta mengevaluasi kebijakan dan strategi Risiko Kepatuhan secara berkala; 1. The Boards of Commissioners and Board of Directors describe and communicate the policies and strategies of Compliance Risk to all employees through the Bank’s Business Plan, actively approve and evaluate policies and strategies of Compliance Risk periodically; 2. Bank melakukan identifikasi risiko kepatuhan yang disesuaikan dengan aktivitas yang melekat, yang meliputi pengelolaan data sanksi dan pelanggaran kebijakan dan prosedur; 2. The Bank identifies compliance risks adjusted to the inherent activity including data management of sanctions and violations of policies and procedures; - 97 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 111
  672. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) g. Compliance Risk (continued) g. Risiko Kepatuhan (lanjutan) Mitigasi dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan yang dilakukan Bank, diantaranya: (lanjutan) Compliance Risk Mitigation carried out by the bank includes: (continued) 3. Bank memiliki media elektronik "Bank Aceh Wikipedia" yang dapat diakses oleh seluruh karyawan yang memuat seluruh kebijakan Bank baik internal maupun eksternal. 3. The Bank has electronic media "Bank Aceh Wikipedia", which can be accessed by all employees, containing all Bank’s internal and external policies; 4. Bank telah melakukan mitigasi terhadap Pelanggaran ketentuan atas transaksi keuangan tertentu dengan cara melakukan penyusunan dan penerapan kode etik untuk mencegah pelanggaran transaksi keuangan serta Bank melakukan pemantauan dan evaluasi atas kejadian dan pelanggaran transaksi keuangan serta melakukan tindak lanjut. 4. The bank has mitigated the violation of provisions on certain financial transactions by preparing and implementing a code of conduct in order to prevent violations of financial transactions. Bank also conducts monitoring and evaluation of incidents and violations of financial transactions and takes follow-up actions. 5. Dalam melakukan aktivitas baru atau perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh unit bisnis telah mendapat kajian kepatuhan dan kajian risiko, dan dimonitoring penerapannya. 5. In respect of new activities or cooperation agreements conducted by the business units, compliance assessment and risk assessment have been carried out, and their implementation monitored. 6. Bank telah memiliki unit kerja yang melakukan tugas pokok dan fungsi sesuai job description masing-masing unit kerja dalam rangka mendukung terlaksananya manajemen risiko kepatuhan. 6. The Bank has work units that perform main tasks and functions according to their respective job description in order to support the implementation of compliance risk management. h. Reputation Risk h. Risiko Reputasi PT Bank Aceh Syariah melaksanakan prosedur untuk mengendalikan risiko reputasi yang berkaitan dengan pengalaman risiko reputasi yang secara material mempengaruhi kondisi keuangan Bank dan secara berkala mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan Risiko Reputasi kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi. PT Bank Aceh Syariah implements procedures to control the reputation risk associated with the experience of reputation risk that materially affects the Bank’s financial condition and periodically communicates the policies and procedures to control reputation risk among all employees at every level of the organization. Risiko Reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negative mengenai PT Bank Aceh Syariah. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Reputation risk arises from negative publications associated with Bank’s business or negative perceptions about PT Bank Aceh Syariah. Reputation risk is managed by taking into account customer complaints and by responding to any news that could have a negative impact on the Bank. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent dan melakukan penerapan standar layanan yang telah dilakukan sosialisasi keseluruh karyawan di Cabang. To improve its image in the community, the Bank strives to provide the best service. This is performed through various efforts, including educating the Bank’s employees to be able to provide the best services through excellent service training and implementing service standards disseminated to all Branch employees. - 98 - 112 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  673. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) h. Reputation Risk (continued) h. Risiko Reputasi (lanjutan) Bank dalam mengelola bisnisnya sangat mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kerjasama dengan mitra bisnis sehingga tidak menimbulkan dampak reputasi negatif baik yang material maupun tidak material. In managing its business, the Bank prioritize the principle of prudence in collaborating with business partners in order to avoid negative impacts on material and non-material reputation. Selain itu Bank juga membentuk unit penyelesaian pengaduan nasabah (UPPN) sebagai upaya untuk mengurangi persepsi negatif mengenai Bank, serta peningkatan peran corporate secretary untuk membangun awareness kepada pemilik dan seluruh stakeholder Bank bahwa kredibilitas pemilik dan perusahaan menjadi acuan bagi suksesnya usaha perusahaan. Bank menghindari pelanggaran etika bisnis melalui kebijakan untuk diaudit oleh auditor eksternal sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun mengenai informasi keuangan perusahaan serta mempublikasi laporan keuangan melalui media yang dapat dibaca oleh umum antara lain melalui website dan media cetak sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Manajemen Bank berkeyakinan dengan kebijakan tersebut diatas dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Bank. Bank memastikan seluruh proses Management Risiko Reputasi, melalui optimalisasi fungsi Corporate Secretary, Divisi Produk dan Layanan telah mengelola secara memadai terhadap eksposur Risiko Reputasi sesuai dengan rincian kerja masing-masing unit kerja agar tetap konsisten dengan limit yang ditetapkan. In addition, the Bank also formed Customer Complaint Resolution Unit (UPPN) in an effort to reduce the negative perceptions of the Bank, and to increase the role of the corporate secretary in building awareness to the owners and all stakeholders that the Bank’s credibility and the owner of the company are the benchmark for the Company’s success. Bank avoids violations of business ethics through policies to be audited by an external auditor at least once a year related to the company’s financial information and publishes financial reports through the media available for public, such as website and printed media in accordance with Bank Indonesia regulations. The bank’s management believes the above policies can further enhance public confidence in the Bank. Bank ensures the entire process of Reputation Risk Management, through optimizing functions of Corporate Secretary, Products and Services Division, has adequately managed the reputation risk exposure in accordance with the job description of every unit in order to remain consistent with determined limit. i. Rate of Return Risk i. Risiko Imbal Hasil Risiko Imbal Hasil merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah. Rendahnya pemahaman nasabah mengenai konsep bagi hasil Bank Syariah sehingga menimbulkan persepsi bahwa Bank tidak mempunyai stabilitas keuangan ketika pembagian bagi hasil Bank berubah ubah tiap bulannya. Bank terus berusaha untuk menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Bank. The Rate of Return Risk is a risk arising from changes in the rate of return paid by the Bank to the customer. The low understanding of the customers regarding the concept of Sharia Bank’s profit sharing raises the miss perception that the Bank does not have financial stability when the Bank’s share of revenue changes in every month. Bank continues to strive to create products and services to meet the customers’ needs to increase the Bank’s revenues. Tingkat imbal hasil nasabah Giro, Tabungan dan Deposito PT Bank Aceh Syariah berada pada kondisi yang sangat baik berada di atas rata rata tingkat suku bunga Bank Nasional. The rate of return risk on current account, Savings, and Deposit of customers of PT Bank Aceh Syariah is in excellent condition, above the average rate of the National Bank. - 99 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 113
  674. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) i. Rate of Return Risk (continued) i. Risiko Imbal Hasil (lanjutan) Outreach to customers continues to be implemented to provide understanding to customers that the increase or decrease in returns on their deposits is common in the Sharia Banking system, although the Bank continues to strive for customers to receive high returns. Increasing rate of return is also an indicator that the Bank’s income level is also increasing. Bank financing conditions have a good level of NPF (Non Performing Financing), so that the monthly profit sharing will remain stable. Sosialisasi kepada nasabah terus dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada nasabah bahwa kenaikan maupun penurunan imbal hasil bagi deposito mereka merupakan hal yang lumrah dalam sistem Perbankan Syariah, meskipun Bank tetap berusaha agar nasabah dapat menerima imbal hasil yang tinggi.Tingkat imbal hasil yang meningkat juga sebuah indikator dari tingkat pendapatan Bank yang juga meningkat. Kondisi pembiayaan Bank memiliki tingkat NPF (Non Performing Financing) yang baik sehingga bagi hasil tiap bulan akan tetap stabil. j. Investment Risk j. Risiko Investasi Risiko Investasi adalah Risiko akibat Bank ikut Menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil. Mempertahankan kualitas maupun komposisi pembiayaan berbasis jual beli (Murabahah) yang mempunyai stabilitas dalam perolehan laba dan tingkat gagal bayar yang rendah. Investment Risk is the risk due to the Bank taking part in bearing the loss of customer’s business financed in profit-sharing financing. Maintaining the quality and composition of financing based on sale and purchase (Murabahah) which has stability in profitability and low default rate. Mempersiapkan peningkatan pelatihan dan risk awarenees bagi petugas petugas di cabang cabang. Bank is preparing for improvement in the field of training and risk awareness for officers of branch offices. Bank masih mengevaluasi Konsistensi strategi yang sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan pasca konversi ke Sistem Syariah. Bank is still evaluating the consistency of strategies in accordance with risk appetite and risk tolerance established after conversion to the Sharia System. Pembiayaan yang masuk limit Direksi dilakukan kajian oleh Divisi Risk Management, fokus mitigasi untuk Pembiayaan besar dalam rangka menjaga risiko yang akan dihadapi Bank kedepannya sesuai dengan risk tolerance dan mampu dicover modal Bank. Financing that is included in the limit of the Board of Directors should be reviewed by the Risk Management Division, focusing on mitigation for large financing in order to safeguard the risk faced by the Bank in the future in accordance with the risk tolerance and able to be covered by the Bank’s capital. Berkoordinasi dengan Divisi Penyelesaian Pembiayaan melakukan pemantauan dini atas aset bermasalah dan penetapan tanggung jawab penanganan aset bermasalah. Coordinating with the Credit Settlement Division to conduct early monitoring of problematic assets and the establishment of responsibility to handle the problematic assets. Pandemi Covid-19 mempengaruhi tingkat risiko di Bank namun tidak signifikan.Hal ini terlihat dari hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi 31 Desember 2020 yang berada pada peringkat 2 (PK2) dengan predikat “sehat” atau stabil dibandingkan dengan Bank posisi Desember 2019. Dampak pandemi Covid 19 pada parameter Bank Posisi Desember 2020 adalah sebagai berikut: The Covid-19 pandemic affects the level of risk at Bank but not significantly. This can be seen from the results of the Bank Soundness Level (TKB) assesment for the position as of 31 December 2020 which is in Rank 2 (PK2) with the predicate “healthy” or stable compared to the Bank at the position in December 2019. Impact of Covid-19 pandemic to the Bank’‘s TKB parameter as of December 2020 as follows: - 100 - 114 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  675. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. RISK MANAGEMENT (Continued) 51. MANEJEMEN RISIKO (Lanjutan) 1. 1. Risk Profile Profil Risiko The results of the Bank Risk Profile assesment for the period 31 December 2020 are still stable at Rank 2 (low to moderate) with increasing trend. Some of the risks affected by the covid-19 pandemic are credit risk (decrease in credit quality ratio) and Strategic Risk (achievement of profits that do not match initial projections). Hasil penilaian Profil Risiko Bank periode 31 Desember 2020 masih stabil di Peringkat 2 (Low to Moderate) dengan tren meningkat. Beberapa Risiko yang terdampak pandemi Covid-19 antara lain adalah Risiko Kredit (penurunan pada rasio kualitas kredit) dan Risiko Stratejik (pencapaian target yang tidak sesuai dengan proyeksi awal). 2. 2. Rentability Rentabilitas There were some improvements of risk trend which occured in rentability parameter which was triggered by the achievement of aprofitability ratio that was below the target. Terjadi peningkatan tren risiko pada parameter Rentabilitas yang dipicu oleh pencapaian rasio profitabilitas yang dibawah target. 3. 3. Govenance Tata kelola Tata kelola Bank posisi Desember 2020 dibandingkan dengan posisi Desember 2019 relatif stabil, tidak terpengaruh dengan Covid-19 Bank governance in December 2020 is relatively stable compared to the position in December 2019, not affected by Covid-19. Bank telah menyusun perbaikan dampak pandemi Covid-19 untuk memperbaiki dan memperkuat penerapan Manajemen Risiko di Bank. Bank has prepared an enhanced action plan to improve the impact of the Covid-19 pandemic on the implementation of Risk Management at Bank. 52. OTHER INFORMATION 52. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Bank’s profits in 2019 amounting to Rp545,849,566,679, have been distributed based on the general meeting of shareholders on June 16, 2020, and Bank profits in 2018 amounting to Rp540,281,139,246 have been distributed based on the general meeting of shareholders on March 25, 2019, as follows: a. Laba Bank tahun buku 2019 sebesar Rp545.849.566.679 telah dibagikan berdasarkan RUPS pada tanggal 16 Juni 2020, dan laba Bank tahun buku 2018 sebesar Rp540.281.139.246 telah dibagikan berdasarkan RUPS pada tanggal 25 Maret 2019, masing-masing sebagai berikut: 2019 Laba tahun lalu Pajak 2018 Profit last year Tax 545.849.566.679 (93.522.995.204) 452.326.571.475 (90.465.314.295) (49.650.000.001) 540.281.139.246 (100.848.467.219) 439.432.672.027 (87.886.534.405) (45.250.000.001) Capital Reserves Operational Risk Reserves 312.211.257.179 306.296.137.621 Distributed Profit Pemegang saham Dana pembangunan daerah Dana kesejahteraan pegawai 265.379.568.603 23.415.844.288 23.415.844.288 260.351.716.979 22.972.210.321 22.972.210.321 Shareholders Regional development funds Employee welfare funds Persentase pembagian laba Pemegang saham Dana pembangunan daerah Dana kesejahteraan pegawai 85.00% 7.50% 7.50% 85.00% 7.50% 7.50% Percentage of profit sharing Shareholders Regional development funds Employee welfare funds Cadangan umum Cadangan risiko operasional Laba yang dibagikan - 101 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 115
  676. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 52. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 52. OTHER INFORMATION (Continued) b. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, rasio piutang dan pembiayaan non-performing (gross) terhadap jumlah piutang dan pembiayaan sebesar 1,53% dan 1,29%, sedangkan rasio piutang dan pembiayaan non-performing (net) terhadap jumlah piutang dan pembiayaan sebesar 0,04%. b. As of December 31, 2020 and 2019 the ratio of non-performing receivables and financing (gross) to total receivables and financing is 1.53% and 1.29%, while the ratio of non-performing receivables and financing (net) to total receivables and financing is 0.04%. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank memiliki rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 18,60% dan 18,90% Based on management calculation as of December 31, 2020 and 2019, the Bank has Capital Adequacy Ratio (CAR) at 18.60% and 18.90%. c. Bank memiliki Laporan Dana Investasi Terikat pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Nihil. c. The Bank has Bonded Investment Fund Statement as of December 31, 2020 and 2019 amounting to Nil, respectively. 53. PERISTIWA PENTING 53. SUBSEQUENT EVENT 1. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/678/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pemberhentian Direktur Operasi PT Bank Aceh Syariah memutuskan memberhentikan dengan hormat Rusydi M Adam dari jabatan Direktur Operasi PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024. 1. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/678/2020 dated January 31, 2020 concerning the dismissal of the Director of Operations of PT Bank Aceh Syariah it is decided to honorably dismiss Rusydi M Adam from the position of Director of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2020-2024. 2. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/679/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pengangkatan Komisaris Independen PT Bank Aceh Syariah memutuskan mengangkat Mirza Tabrani sebagai Komisaris Independen PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024 2. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/679/2020 dated January 31, 2020 concerning the appointment of Independent Commissioner of PT Bank Aceh Syariah it is decided to appoint Mirza Tabrani as the Independent Commissioner of PT Bank Aceh Syariah for the period 2020-2024. 3. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/680/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pengangkatan Komisaris Independen PT Bank Aceh Syariah memutuskan mengangkat Muslim A Djalil sebagai Komisaris Independen PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024. 3. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/680/2020 dated January 31, 2020 concerning the appointment of Independent Commissioner of PT Bank Aceh Syariah, it is decided to appoint Muslim A Djalil as an Independent Commissioner of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2020-2024. 4. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/681/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pengangkatan Direktur Bisnis PT Bank Aceh Syariah memutuskan mengangkat Bob Rinaldi sebagai Direktur Bisnis PT Bank Aceh Syariah periode 20202024. 4. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/681/2020 dated January 31, 2020 concerning the appointment of PT Bank Aceh Syariah Business Director, it is decided to appoint Bob Rinaldi as Business Director of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2020-2024. - 102 - 116 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  677. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 53. PERISTIWA PENTING (Lanjutan) 53. SUBSEQUENT EVENT (Continued) 5. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/682/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank Aceh Syariah memutuskan mengangkat Yusmal Diansyah sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024. 5. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/682/2020 dated January 31, 2020 concerning the appointment of PT Bank Aceh Syariah Compliance Director, it is decided to appoint Yusmal Diansyah as Compliance Director of PT Bank Aceh Syariah 2020-2024. 6. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/683/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pengangkatan Direktur Dana dan Jasa PT Bank Aceh Syariah memutuskan mengangkat Amal Hasan sebagai Direktur Dana dan Jasa PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024. 6. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/683/2020 dated January 31, 2020 concerning the appointment of PT Bank Aceh Syariah Fund and Services Director, it is decided to appoint Amal Hasan as Fund and Services Director of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2020-2024. 7. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/684/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang pengangkatan Direktur Operasional PT Bank Aceh Syariah memutuskan mengangkat Lazuardi sebagai Direktur Operasional PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024. 7. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/684/2020 dated January 31, 2020 concerning the appointment of PT Bank Aceh Syariah Operational Director, it is decided to appoint Lazuardi as Operational Director of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2020-2024 8. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/1429/2020 tanggal 14 September 2020 tentang perpanjangan masa jabatan Abdussamad sebagai komisaris Independen PT PT Bank Aceh Syariah periode 2020-2024. 8. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/1429/2020 dated September 14, 2020 concerning the extension of Abdussamad’s term of office as an Independent Commisioner of PT Bank Aceh Syariah for the period of 2020-2024. 9. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/1431/2020 tanggal 15 September 2020 tentang penunjukan Mirza Tabrani sebagai Pelaksana Tugas Komisaris Utama PT Bank Aceh Syariah. 9. Based on the Decree of the Governor of Aceh No.584/1431/2020 dated September 15, 2020 concerning the appointment of Mirza Tabrani as acting president commissioner of PT Bank Aceh Syariah. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.584/1296/2020 tanggal 13 Juli 2020 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT Bank Aceh Syariah, Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, M.A. diangkat sebagai Ketua DPS, dan Prof. Dr. H. Alyasa’ Abubakar, M.A. dan Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A. sebagai Anggota DPS PT Bank Aceh Syariah 10. Under the Decree of the Governor of Aceh No.584/1296/2020 dated July 13, 2020 regarding the Appointment of Sharia Supervisory Board of PT Bank Aceh Syariah, Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, M.A. is appointed as the Head of Sharia Supervisory Board, and Prof. Dr. H. Alyasa’ Abubakar, M.A. and Dr. H. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag, M.A. as Members of Sharia Supervisory Board of PT Bank Aceh Syariah. 10. 54. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 54. THE SHARIA SUPERVISORY BOARD OPINION Based on letter No. 002/DPS/I/2020 dated January 20, 2020, on and for the year ended December 31, 2019, the Sharia Supervisory Board (DPS) of the Bank declares that PT Bank Aceh Syariah in general has had obedience and compliance in implementing Islamic principles. Berdasarkan surat No. 002/DPS/I/2020 tanggal 20 Januari 2020, pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank menyatakan bahwa PT Bank Aceh Syariah pada umumnya telah memiliki ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan prinsip syariah. - 103 - PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 117
  678. IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights LAPORAN MANAJEMEN Management Report PROFIL PERUSAHAAN Company Profile FUNGSI PENUNJANG BISNIS Business Support Functions The original financial statements included herein are in the Indonesian language . PT BANK ACEH SYARIAH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and 2019 And For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK ACEH SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 55. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 55. FINANCIAL STATEMENTS COMPLETION The management of the Bank is responsible for the preparation of financial statements which were completed and authorized for issue by the management of the Bank on February 11 2021. Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui oleh manajemen untuk diterbitkan pada tanggal 11 Februari 2021. - 104 - 118 PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020
  679. Rp ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) Good Corporate Governance (GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility LAPORAN KEUANGAN Financial Statements PT. Bank Aceh Syariah LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2020 119