of  

or
Sign in to continue reading...

Indonesia: Morning Market Update - 23 September

IM Insights
By IM Insights
1 year ago
Indonesia: Morning Market Update - 23 September


Create FREE account or Login to add your comment
Comments (0)


Transcription

  1. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 23 September 2022 Global Market Wrap Items Nilai transaksi (Rp miliar) Volume transaksi (jt shm) Net asing (Rp miliar) Net asing (jt shm) Kapitalisasi pasar (Rp tn) Avg 2021 18,002.4 11,667.8 155.6 -185.2 6,977.9 Terakhir 27,533.5 11,901.5 835.3 -179.6 2,831.2 H-1 24,010.2 11,466.2 -911.9 -375.1 2,819.2 Sektoral Index Technology Financials Healthcare Basic Material Transportation & Log Industrials Infrastructure Property Energy Consumer Cyclical Consumer Non-Cyclical Penutupan 1 year return 1 day return 7,438 1,508 1,466 1,305 1,853 1,369 1,019 720 2,020 878 704 -24.8% 7.6% 7.9% 16.0% 64.8% 37.5% 5.5% -10.2% 147.3% 8.7% 5.8% Penutupan 1 year return 1 day return YTD return 7,219 3,263 1,439 1,645 2,332 59,120 18,148 27,313 6,921 114,071 30,077 3,406 7,160 17.5% 6.1% -6.5% 0.9% -25.4% -1.3% -26.0% -7.8% -9.9% 0.0% -13.5% -4.8% 1.1% 0.4% 0.0% -0.6% 0.7% -0.6% -0.6% -1.6% -1.4% 0.0% 1.9% -0.4% -1.5% -1.1% 9.7% 4.5% -8.2% -0.7% -22.4% 1.5% -22.4% -5.7% -12.3% 8.8% -17.2% -10.8% -3.0% YTD return -0.4% 0.0% -0.4% 1.3% 0.5% 1.1% 0.6% 0.1% 2.2% -0.4% 0.4% -17.3% -1.3% 3.2% 5.7% 15.8% 32.0% 6.2% -6.8% 77.3% -2.5% 5.9% Negara JCI FSSTI KLCI SET KOSPI SENSEX HSI NKY AS30 IBOV DJI SX5P UKX Indonesia Singapura Malaysia Thailand Korsel India Hongkong Jepang Australia Brasil Amerika Eropa Inggris pelemahannya. Investor mengkhawatirkan kenaikan suku bunga secara agresif yang dilakukan oleh The Fed akan mendorong perekonomian ke arah resesi. Saham growth yang sensitif terhadap kondisi perekonomian seperti sektor teknologi dan konsumer diskre menjadi sektor yang tertekan di bursa Wall Street. Pada Rabu kemarin, The Fed mempertahankan kebijakan agresifnya dengan menaikan suku bunga sebesar 75 bps dan memperkirakan suku bunga bunga jangka pendek akan berada di level 4,4% pada akhir tahun 2022. Bank sentral dunia lain juga mengikuti jejak The Fed untuk menaikan suku bunga meskipun berpotensi berdampak pada pertumbuhan perekonomian. Indeks Saham Index Pada perdagangan kemarin indeks di bursa Wall Street kembali melanjutkan Saham teknologi dan semikonduktor yang berorientasi pada pertumbuhan mengalami pelemahan di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sektor industri dan konsumen diskre pada S&P 500 mencatatkan penurunan terburuk, dengan masing-masing sektor melemah sekitar 1,7% dan 2,2% karena ketergantungan sektor tersebut terhadap kondisi perekonomian. Dual Listing (US$) Closing US$ 29.30 0.084 TLKM TINS *Rp/US$ IDR 2,197.2 1,254.8 +/0.27 0.00 Daily     % chg 0.93% 1.80% 14,998 Suku Bunga & Inflasi Items Deposito IDR 3 bln Kredit Bank IDR BI 7-Days RR Fed Funds Target ECB Main Refinancing Domestic Yen Interest Call Latest Interest Inflation 3.26% 12.80% 4.25% 4.69% 3.25% 8.30% 125.00% 9.10% -0.06% 3.00% Real interest rate -0.44% -5.05% 115.90% -3.06% Penutupan Sumber : Bloomberg Technical Ideas Kembali terkoreksinya indeks di bursa Wall Street seiring kekhawatiran investor akan potensi resesi seiring kegaresifan The Fed dalam menaikan Harga Komoditas Minyak WTI US$/ bbl CPO RM/ ton Nikel US$/ ton Timah US$/ ton Emas US$/tr. oz Batu Bara US$/ ton Gandum US$/bushel Jagung US$/bushel Kedelai US$/bushel Tembaga US$/ton Dow Jones melemah -107 poin (-0.35%) pada level 30,077 S&P 500 turun -32 poin (-0.84%) pada level 3,758 Nasdaq terkoreksi -153 poin (-1.37%) pada level 11,067 EIDO naik +0.12 poin (+0.50%) pada level 24.34 83.5 3,730.0 24,482 21,715 1,674.0 435.7 9.11 6.88 14.57 7,739.0 Ret 1 year (%) 13.9% -19.9% 27.3% -40.2% -3.9% 141.4% 26.9% 30.0% 13.5% -16.8% +/0.5 -31.0 -400.0 490.0 2.8 -8.8 0.1 0.0 0.0 -10.0 Ret 1 day (%) 0.66% -0.82% -1.61% 2.31% 0.17% -1.99% 0.77% 0.40% -0.29% -0.13% suku bunga acuan diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu keputusan BI untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 7,185 dan resistance di level 7,255. Stocks  ADMR (Buy). Support: Rp1,855, Resist: Rp1,935  ADRO (Buy). Support: Rp4,040, Resist: Rp4,160  JKON (Buy). Support: Rp198, Resist: Rp210  MDKA (Buy). Support: Rp4,180, Resist: Rp4,300  XIJI (Buy). Support: Rp690, Resist: Rp704  XPDV (Buy). Support: Rp612, Resist: Rp624  XPES (Buy). Support: Rp486, Resist: Rp494 ETF Refer to Important disclosures on the last of this report
  2. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 23 September 2022 News Highlight Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25%, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5% dan suku bunga lending facility menjadi 5%. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur BI Edisi Bulan September 2022, Kamis (22/9/2022). RDG digelar dalam dua hari untuk menentukan arah suku bunga dan kebijakan moneter bank sentral. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5%. BI mengatakan keputusan ini sebagai langkah front loading, preepmtive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memasitkan inflasi inti kembali ke sasaranya 3 persen plus minus 1 persen pada paruh ke dua pada 2023. Bank Indonesia (BI) melihat fungsi intermediasi perbankan terus meningkat di kuartal ketiga 2022. Bank sentral mencatatkan pertumbuhan kredit pada Agustus 2022 tercatat sebesar 10,62% secara tahunan alias year on year (YoY). Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan pada mayoritas sektor ekonomi. BI menyatakan pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,7% (YoY) pada Agustus 2022. Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar, seiring membaiknya appetite perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor Pertanian, Industri, Konstruksi, dan Perdagangan. Dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut. Kinerja korporasi tercermin dari tingkat penjualan dan belanja modal yang tetap tumbuh tinggi, terutama di sektor pertanian, pertambangan, industri, dan perdagangan, serta penerimaan pajak dari korporasi yang meningkat. Kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 16,77% pada Agustus 2022, terutama didukung oleh segmen mikro. Refer to Important disclosures on the last of this report
  3. Morning Update 23 September 2022 Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) telah mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Akuisisi ini dilakukan bersama dengan WeLab melalui WeLab Sky Limited (WeLab Sky). Grup Astra merogoh kocek sebesar Rp 3,87 triliun untuk mengakuisisi 1,13 miliar saham Bank Jasa Jakarta. Setelah penyelesaian transaksi akuisisi, Astra Financial dan WeLab Sky masing-masing memiliki saham BJJ sebesar 49,56%, dan menjadi pemegang saham mayoritas, sekaligus pengendali bank. Nantinya, Astra dan WeLab berencana untuk menjadikan BJJ sebagai bank digital inovatif di Indonesia. Keputusan akuisisi ini sejalan dengan komitmen lini bisnis jasa keuangan untuk menyediakan layanan jasa keuangan ritel. Lebih lanjut, manajemen menjelaskan fokus bisnis BJJ akan menyasar sektor ritel dan small medium enterprenur/SME (UMKM). Segmen tersebut dinilai memiliki prospek yang baik dan tentunya akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan ekspansi ke bisnis analisa kelayakan kredit alias credit scoring, melalui Tokoscore, menuai sambutan positif dari para pelaku pasar. Analis menilai strategi ini akan mendatangkan dua keuntungan sekaligus. Pertama, Tokoscore akan menjadi tulang punggung GOTO Finansial di bisnis pembiayaan ke pelanggan dan merchant. Kedua, Tokoscore memiliki potensi bisnis yang menjanjikan dengan mendatangkan pendapatan. Menariknya, melalui bisnis credit scoring alternatif ini, GOTO berpeluang mendulang pemasukan dari luar tiga segmen bisnis utamanya, yaitu: ondemand, e-commerce, dan teknologi finansial. Tokoscore dengan layanan ICS-nya, bisa menjadi pendongkrak pendapatan GOTO yang bersumber dari luar ekosistem. Sumber potensi pendapatan besar adalah berasal dari klien perbankan, multifinance, dan fintech untuk menjangkau para nasabah yang belum memiliki jejak kelayakan kredit dari Bank Indonesia (BI). Selain mendatangkan benefit bagi GOTO, layanan credit scoring ini juga memberikan manfaat besar dalam mempercepat inklusi finansial. Tokoscore bisa menjembatani para pelaku UMKM, atau debitur individu, dalam mendapatkan akses pembiayaan dari institusi finansial formal, baik bank maupun non bank. Refer to Important disclosures on the last of this report
  4. Morning Update Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia 23 September 2022 PT INDO PREMIER SEKURITAS Pacific Century Place 16th Floor SCBD Lot 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 - Indonesia p +62 21 5088 7200 ANALYSTS CERTIFICATION The views expressed in this research report accurately reflect the analyst’s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report. DISCLAIMERS This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. Refer to Important disclosures on the last of this report